Anda di halaman 1dari 3

Sebelum membahas lebih jauh mengenai beberapa hal yang dibutuhkan manusia, mari kita kenali dulu

apa yang disebut dengan manusia? Lalu, apa saja yang dibutuhkan oleh manusia agar tetap dapat
mempertahankan kehidupannya? Mana kebutuhan yang harus didahulukan, dan mana kebutuhan yang
bukan prioritas? Semua itu menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk hidup. Tahukan kalian apa
saja ciri manusia sebagai makhluk hidup? Selanjutnya kita akan membahas mengenai konsep manusia
dari beberapa sudut pandang.

Manusia sebagai Makhluk Holistik


Manusia sebagai makhluk holistik menandakan bahwa manusia merupakan makhluk yang utuh,
yakni paduan antara unsur biologis, psikologis, sosial dan spiritual (Aimul, 2006). Dari uraian
tersebut dapat diartikan apabila terdapat gangguan atau tidak terpenuhinya salah satu unsur
tersebut pada manusia tentunya akan berpengaruh pada unsur yang lain. Unsur-unsur tersebut
diuraikan oleh Wahit dkk. (2008) sebagai berikut :

a. Unsur biologis :
 Manusia merupakan unsur suatu susunan sistem organ tubuh.
 Manusia mempunyai kebutuhan untuk dapat mempertahankan hidupnya.
 Manusia tidak terlepas dari hokum alam, yaitu lahir, berkembang, dan
meninggal.
b. Unsur psikologis :
 Manusia mempunyai struktur kepribadian
 Tingkah laku manusia merupakan manifestasi kejiwaan
 Manusia mempunyai daya pikir dan kecerdasan
 Manusia mempunyai kebutuhan psikologis agar pribadinya dapat berkembang
c. Unsur sosial :
 Manusia memerlukan hidup bersama orang lain dan bekerja sama untuk
memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidupnya
 Dalam sistem sosial, pandangan individu, kelompok, dan masyarakat
dipengaruhi oleh kebudayaan
 Manusia diepengaruhi oleh lingkungan sosial dan beradaptasi dengan
lingkungan tersebut
 Dalam sistem sosial, manusia dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan
harapan dan norma yang berlaku di masyarakat
d. Unsur spiritual :
 Manusia mempunyai keyakinan dan mengakui Tuhan Yang Maha Esa
 Manusia memiliki pandangan hidup
 Manusia mempunyai semangat hidup sejalan dengan keyakinan yang dianutnya
Manusia sebagai Sistem
Manusia sebagai sistem terdiri atas sistem adaptif, personal, interpersonal, dan sosial (Alimul,
2006). Di dalam wahit dkk. (2008) diuraikan bahwa manusia sebagai sistem adalah sebagai
berikut :

a. Manusia sebagai sistem adaptif


Sebelum dijabarkan mengenai manusia sebagai sistem adaptif, alangkah baiknya jika
kalian mengenal terlebih dahulu tentang arti kata “adaptasi”. Adaptasi adalah proses
perubahan yang menyertai individu ketika berespons terhadap perubahan lingkungan
yang dapat memengaruhi integritas atau pun keutuhannya. Lingkungan yang dimaksud
adalah keseluruhan kondisi sekitar yang memengaruhi perkembangan organisme atau
kelompok organisme. Dari pengertian tersebut, manusia akan mampu mempertahankan
kehidupannya jika ia mampu beradaptasi dengan setiap perubahan lingkungan yang
terjadi di sekitar manusia tersebut.
b. Manusia sebagai sistem personal
Sistem personal berkaitan dengan keadaan manusia itu sendiri. Manusia dituntut untuk
mengenal konsep diri masing-masing dan mampu mempersiapkan keadaan dirinya
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan.
c. Manusia sebagai sistem interpersonal
Manusia sebagai sistem interpersonal adalah manusia mampu untuk berinteraksi,
berperan, serta berkomunikasi dengan orang lain (Alimul, 2006)
d. Manusia sebagai sistem sosial
Manusia sebagai sistem sosial, artinya bahwa manusia memiliki kekuatan dan
wewenang dalam pengambilan keputusan di lingkungannya , baik dalam lingkungan
keluarga, maupun lingkungan kerja (Alimul, 2006).
HOMEOSTATIS DAN HOMEODINAMIK
Dalam kehidupannya, manusia selalu mengalami berbagai macam perubahan
lingkungan yang mengakibatkan stress, baik stress dari dalam manusia itu sendiri,
maupun dari lingkungan sekitar. Hanya manusia yang sanggup menghadapi dan
menyelesaikan masalah yang dapat mempertahankan keseimbangan hidupnya.

Homeostatis
Alimul (2006) menjelaskan bahwa homeostatis merupakan mekanisme tubuh untuk
mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi berbagai kondisi yang dialaminya.
Homeostatis adalah suatu proses pemeiharaan stabilitas dan adaptasi terhadap kondisi
lingkungan sekitar yang terjadi terus-menerus. Homeostatis terdiri atas homeostatis
fisiologis dan psikologis. Homeostatis psikologis berfokus pada keseimbangan emosional
dan kesejahteraan mental. Homoestatis fisiologis terjadi melalui empat cara, sebagai
berikut :
a. Pengaturan diri : Proses pengaturan fungsi tubuh.
b. Kompensasi : Reaksi manusia terhadap ketidaknormalan yang ada di dalam diri
manusia.
c. Umpan balik negatif : Umpan balik manusia untuk menyeimbangkan penyimpangan
yang terjadi dari keadaan normal.
d. Umpan balik untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis : Peran sistem tubuh
untuk menyeimbangkan kondisi fisiologis.

Homeodinamik
Homeodinamik merupakan pertukaran energi secara terus-menerus antara manusia dan
lingkungan sekitarnya. Pada proses ini, manusia tidak hanya melakukan penyesuaian diri, tetapi
terus berinteraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan hidupnya (Alimul, 2006).

Anda mungkin juga menyukai