Anda di halaman 1dari 16

TINGKATAN TEORI KEPERAWATAN

Struktur hirarki ilmu keperawatan dibedakan atas 4 komponen dari ilmu keperawatan
menurut tingkat abstraksinya. Hirarki terdiri dari komponen-komponen yang bersifat
menyeluruh. Komponen disusun dari yang paling abstrak sampai yang paling konkrt dalam
urutan sebagai berikut: metaparadigma, filosofi, model konseptual dan teori-teori (Fawcett,
1997, 2000). Tipe teori-teori tersebut dalam keperawatan mulai dari yang paling abstrak sampai
yang paling konkrit, grand theori mengidentifikasi teori-teori yang abstark, practice teori yang
paling konkrit dan middle range diantara grand teori dan practice teori.
1. Metaparadigma
Metaparadigma didefenisikan sebagai konsep global yang mengidentifikasi fenomena dari
minat sentral dari suatu disiplin ilmu, dalil global yang menggambarkan konsep, dan menyatakan
hubungan antara konsep (Fawccet, 2000,p.4) Konsep dan dalil dari metaparadigma merupakan
suatu hal yang sangat abstrak dan tanpa memberikan arahan yang pasti pada aktivitas
penelitian dan prakteknya. Fungsi suatu metaparadigma adalah mengidentifikasi materi dasar
suatu disiplin. Komponen dasar dari keperawatan meliputi manusia, lingkungan, kesehatan dan
keperawatan ( Fawccet, 1978; Yura & Torres, 1975).
Metaparadigma didefinisikan sebagai konsep global yang mengidentifikasi fenomena dari
minat sentral dari suatu disiplin, dalil global yang menggambarkan konsep, dan dalil global yang
menyatakan hubungan antara konsep. Konsep dan dalil dari metaparadigma merupakan suatu hal
yang sangat abstrak dan tanpa memberikan arahan yang pasti pada aktivitas penelitian dan
prakteknya. Sepertinya, fungsi suatu metaparadigma adalah mengidentifikasi materi dasar suatu
disiplin. Materi dasar dari keperawatan meliputi manusia, lingkungan, kesehatan dan
keperawatan.
2. Filosofi
Filosofi bisa didefinisikan kepercayaan atau keyakinan dan prinsip-prinsip tentang sifat
pengetahuan dan kebenarannya (epistemologi) dan tentang sifat (entitas) dari paradigma tersebut.
Filosofi bisa didefinisikan sebagai pernyataan yang mencakup penegasan ontologis tentang
suatu fenomena sentral dari suatu disiplin, penegasan epistemik tentang bagaimana fenomena ini
diketahui dan penegasan ethical tentang apa penilaian dari anggota disiplin tersebut. Fungsi filosofis
adalah mengkomunikasikan apakah anggota suatu disiplin meyakini itu benar berhubungan dengan
fenomena yang diminati disiplin tersebut. Apakah mereka meyakini tentang bagaimana ilmu tentang
fenomena ini sebaiknya dikembangkan dan apakah mereka menilai dengan menghargainya lewat
tindakan dan prakteknya. Fungsi filosofis ini kadang-kadang diperkenalkan ke dalam bentuk
pemikiran. Tiga pemikiran utama yang jelas sedang dalam perencanaan sarjana perawatan adalah
pemikiran reaksi, interaksi pemikiran yang timbal-balik dan pemikiran tindakan simultan.
3. Model konseptual
Model konseptual didefenisikan sebagai sekumpulan dari abstrak dan konsep
umum yang merupakan fenomena dari suatu disiplin ilmu. Fungsi setiap model konseptual
adalah menyediakan suatu kerangka acuan yang khusus yang dikatakan pada suatu disiplin
ilmu bagaimana mengamati dan menginterpretasikan fenomena dari disiplin
ilmu. Model konseptual adalah sekumpulan ide yang menjelaskan dengan menggunakan
visualisasi symbol (dapat berupa kata-kata baik secara lisan maupun verbal, skematis dan
kuantitatif) dan fisik. Model konseptual merupakan sekumpulan konsep dan dalil-dalil umum
yang memberikan perspektif pada konsep utama dari metaparadigma, seperti orang, kesehatan
dan lingkungan. Model konsep juga mencerminkan sekumpulan nilai dan keyakinan sebagai
pernyataan filosofis dan juga pilihan pada pendekatan praktek dan penelitian ( Asmadi, 2008).
Model konseptual didefiniskan sebagai sekumpulan dari abstrak relatif dan konsep umum yang
ditujukan fenomena dari minat sentral dari suatu disiplin, dalil-dalil yang secara luas menggambarkan
konsep tersebut, dan dalil-dalil yang dinyatakan secara relatif dan hubungan umum antara dua atau
lebbih dari konsep. Fungsi setiap model konseptual adalah menyediakan suatu kerangka acuan yang
khusus yang dikatakan kepada anggota suatu disiplin bagaimana mengamati dan menginterpretasikan
fenomena dari minat disiplin. Meskipun, model konseptual menunjuk pada semua konsep yang
mewakili materi pokok suatu disiplin, sebagaimana yang diidentifikasi pada metaparadigma, setiap
konsep metaparadigma didefinisikan dan digambarkan dalam cara yang berbeda pada model konseptual
yang berbeda.
4. Teori
Teori didefenisikan sebagai satu atau lebih konsep secara relatif konkrit dan spesifik yang
diperoleh dari model konseptual. Teori adalah kumpulan konsep-konsep, defenisi dan usulan
yang memproyeksikan sebuah pandangan sistematis atas fenomena dengan merancang
hubungan-hubungan khusus diantara konsep-konsep untuk keperluan penggambaran, penjelasan,
perkiraan dan atau mengendalikan fenomena. Teori keperawatan merupakan pernyataan yang
terorganisir dan sistematik dan berhubungan dengan pertanyaan didalam displin keperawatan.
Teori keperawatan adalah penyataan yang menjelaskan, menggambarkan atau memprediksi
hubungan antar konsep yang sistematik dan terorganisir tentang beberapa fenomena. Ada tiga
tingkatandalam teori; grand theory, middle range theory, and practice theory/micro
theory/situation specific theory (Meleis A, 1997).

Menilai Tingkatan Teori Dalam Keperawatan


1. Grand Theory
Grand theory merupakan satu atau beberapa konsep yang spesifik yang didapatkan dari
model konseptual, preposisi yang didapatkan dari konsep tersebut dan preposisi tersebut nyata
dan hubungan yang spesial antara dua konsep atau lebih. Grand theory kurang abstrak dan lebih
spesifik dibanding model konseptual tetapi tidak se-konkrit dan sespesifik middle range
theory (Fawcett, 2005). Grand theory merupakan teori yang cakupannya luas dan kompleks,
terdiri dari kerangka kerja konseptual global yang mendefinisikan perspektif praktek
keperawatan dan melibatkan perbedaan cara dalam melihat fenomena keperawatan, memuat
konsep yang menggabungkan teori-teori dengan cakupan lebih kecil (Tomey & Aligood, 2010).
Grand theory menyebutkan tujuan, misi dan aturan nursing care yang dihasilkan dari
observasi/insight. Tujuan dari grand theory adalah untuk mengatur beberapa informasi dan
mengidentifikasi konsep atau point penting serta menghubungkannya dengan praktik
keperawatan. Manfaat grand theory adalah sebagai alternatif panduan untuk praktik selain
tradisi/intuisi, kerangka kerja untuk pendidikan dengan mengusulkan fokus dan struktur
kurikulum, dan bantuan untuk profesional keperawatan dengan menyediakan dasar praktek
(McKenna, 1997).
Meskipun grand theory masih sangat abstrak dan normatif sehingga sulit untuk
mengaplikasikannya secara empiris, namun grand teory lebih mudah dijadikan dasar untuk
perkembangan dari middle range theory dan teori praktis yang lebih spesifik.
Berdasarkan sebab inilah grand theory berhasil memenuhi fungsi penting sebagai
pembeda keperawatan dari profesi lain dan menyediakan legitimasi untuk ilmu pengetahuan
keperawatan (Peterson & Bredow, 2004). Contohnya, dari model konseptual Rogers’s Science of
Unitary Human Beings dihasilkan tiga grand theory yaitu Theory of Accelerating Evolution,
Theory of Rhythmical Correlates of Change, dan Theory of Paranormal Phenomena (Fawcett,
2005). Contoh grand theory lainnya yaitu King’s theory of goal attainment, Leininger’s theory of
culture care and universality, Newman ‘s theory of health as expanding consciousness, Orem’s
self care deficit theory, Parse’s theory of human becoming (Peterson & Bredow, 2004).
Berdasarkan uraian di atas, menurut kelompok grand theory merupakan teori yang masih
bersifat abstrak dengan cakupan yang masih luas, belum bisa secara langsung diuji secara
empiris, tapi merupakan dasar bagi perkembangan teori yang lebih spesifik.

2. Middle Range Theory


Dalam lingkup dan tingkatan abstrak, Middle Range theory cukup spesifik
untuk memberikan petunjuk riset dan praktik, sebagai petunjuk riset dan praktik , Middle Range
Theory lebih banyak digunakan dari pada Grand Theory, dan dapat diuji dalam
pemikiran empiris.
Middle Range Theory memiliki hubungan yang lebih kuat dengan penelitian dan
praktek. Hubungan antara penelitian dan praktek menurut Merton (1968), menunjukan
bahwa Middle Range Theory amat penting dalam disiplin praktek, selain itu Walker and Avant
(1995) mempertahankan bahwa Middle Range Theory menyeimbangkan kespesifikannya dengan
konsep secara normal yang nampak dalam Grand Theory.
Middle Range Theory memberikan manfaat bagi perawat, mudah diaplikasikan dalam
praktek dan cukup abstrak secara ilmiah. Middle Range Theory, tingkat
keabstrakannya pada level pertengahan, inklusif, memiliki sejumlah variabel terbatas, dapat diuji
secara langsung. Bila dibandingkan dengan Grand theory, Middle Range Theory ini lebih
konkrit. Merton (1968) yang berperan dalam pengembangan Middle Range
Theory mendefenisikan teori ini sebagai sesuatu yang minor tetapi penting dalam
penelitian dan pengembangan suatu teori. Sependapat dengan Merton, beberapa penulis
keperawatan mengemukakan middle range theory jika dibandingkan dengan grand theory:
 Ruang lingkupnya lebih sempit (Fawcett, 2000)
 Fenomena yang disajikan lebih spesifik dan kurang abstract (Fawccet, 2000)
 Teridri dari konsep dan proposisi yang konkrit dan realitas (Fawccet, 2000, Walker, 1995)
 Merepresentasikan bidang keperawatan yang lebih spesifik /nyata ( Jacox, 1974)
 Lebih dapat diuji secara empiris (Parker, 2001)
 Lebih dapat diaplikasikan secara langsung dalam tatanan klinik (Renpening, 2001)
Contoh middle range theory yaitu Pender’s health promotion in nursing practice, Beck’s
postpartum depression theory, dll (Peterson & Bredow, 2004).

a. Perkembangan Middle Range Theory


Liehr dan Smith (1999) menjelaskan bahwa perkembangan middle range theory bersumber
pada proses intelektual yang meliputi :
 Teori induktif yang membangun teori melalui riset
 Teori deduktif yang berasal dari grand theory
 Kombinasi dari teori keperawatan dan non keperawatan
 Sintesa teori yang berasal dari penelitian yang telah terpublikasi
 Mengembangkan teori dari pedoman praktik klinik

b. Penggunaan Middle Range Theory


Middle range theory telah digunakan dalam bidang praktek dan penelitian. Teori ini mampu
menstimulasi dan mengembangkan pemikiran rasional dari penelitian serta membimbing dalam
pemilihan variable dan pertanyaan penelitian (Lenz,1998, p.26) Middle Range Theory dapat
membantu praktek dengan memfasilitasi pemahaman terhadap perilaku klien dan
memungkinkan untuk menjelaskan beberapa efektifitas dari intervensi.

c. Kontroversi tentang Middle Range Theory


Ketidakakuratan dari middle range theori hanya salah satu dari sekian banyak kritik
terhadap teori ini. Selain hal tersebut, ketidakjelasan defenisi middle range theory telah dikrtitik
untuk membedakanya dengan grand theory karena mampu utnuk diuji mengunakan ide-ide yang
positif dan logis.

3. Practice Theory/Micro Theory


Practice theory lebih spesifik dan jelas cakupannya dibanding middle range theory, teori
pada level ini juga didefinisikan juga sebagai prescriptive theory, situations-spesific
theory, dan micro theory. Practice theory menetukan tindakan atau intervensi keperawatan yang
cocok untuk mencapai tujuan tertentu, fokus pada fenomena keperawatan yang spesifik dengan
memberikan arahan langsung pada praktek keperawatan dan mempunyai pernyataan teoritis yang
jelas, hipotesis dengan menguraikan kejelasan fenomone. Practice theory menyediakan kerangka
kerja untuk intervensi keperawatan dan memprediksi hasil dan efek dari praktek keperawatan itu
sendiri (Peterson & Bredow, 2004).
Practice theory berkembang dari middle range theory, pengalaman praktik keperawatan
dan uji empiris. Pengalaman praktik klinis perawat dapat menjadi sumber utama untuk
pengembangan practice theory keperawatan. Kedalaman dan kompleksitas teori keperawatan
digambarkan dan dijelaskan melalui apresiasi secara mendalam terhadap fenomena keperawatan
dan hubungan antara aspek pada situasi keperawatan (McKenna, 1997). Contoh Practice
theory yaitu bonding attachment theory, therapeutic touch, exercise as selfcare, caring for
patient with chronic skin disease, quality of care, dll (Peterson & Bredow, 2004).

Secara ringkas, tingkatan pengembangan teori dapat dijelaskan sebagai berikut :


Philosophical theory  Falsafah keperawatan merupakan karya awal yang mendahului
era teori.
 Falsafah berkontribusi umtuk pengetahuan keperawatan
dengan memberikan arahan untuk disiplin dan membentuk
dasar untuk keilmuan professional, yang mengarah
kepada pemahaman teoritis baru.

Grand theory  Cakupannya luas dan kompleks.


 Membutuhkan penelitian yang spesifik sebelum dapat
sepenuhnya di ujicobakan
 Tidak memberikan panduan terhadap intervensi keperawatan
yang spesifik, namun memberikan kerangka kerja struktural
dan ide yang abstrak.

Middle range theory  Cakupannya lebih terbatas dan kurang abstrak


 Menjelaskan fenomena spesifik atau konsep dan
mencerminkan praktek keperawatan

Practice Theory  Lebih tidak abstrak, lebih spesifik dan cakupannya lebih
sempit di bandingkan dengan middle range theory.
 Berorientasi pada suatu tindakan nyata untuk tujuan yang
spesifik.
 Fokus kepada fenomena keperawatan
spesifik yang mencerminkan praktek klinis dan hanya terbatas
kepada populasi atau bagian dari situasi pada teori.
SOAL NOMER 2

No Teori Nama Teori Kelebihan Kekurangan


1 Filosofi 1. Florence Nightingale 1. Salah satu kisah fakta yang mencetuskan teori modern dalam 1. Teori Keperawatan Florence
Lingkungan secara dunia keperawatan. Nightingale sempat
keseluruhan, terdiri 2. Pada zaman keperawatan Florence Nightingale memandang diragukan kemampuannya.
dari lingkungan fisik, pasien dalam kontek keseluruhan lingkungan yaitu lingkungan 2. Perawat pada saat itu
lingkungan psikologis fisik, psikologis, sosial. dianggap pekerjaan remeh
dan lingkungan social 3. Florence Nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dan disepelekan oleh
dengan masalah pemberian obat dan pengobatan saja, tetapi lebih banyak orang.
berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan 3. Kurangnya dukungan dari
lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi adekuat. perawat lain dalam proses
4. Pengkajian atau observasi yang dilakukan Florence Nightingale pelayanan dan
bukan demi berbagai informasi atau fakta yang mencurigakan, perkembangannya saat itu.
tetapi demi penyalamatan hidup dan meningkatkan kesehatan dan 4. 4) Kurangnya sarana dan
keamanan. pra-sarana yang menunjang.
5. Semua tindakan yang dilakukan penuh kasih sayang dan bekerja
untuk Tuhan Y.M.E.
6. Asuhan keperawatan yang diberikan penuh dengan semangat
semata-mata untuk kesembuhan pasien.

Filosofi 2. Jean Watson Kelebihan yang dimilikioleh teori ini adalah: Kekurangan pada teoriini
Teori Human Caring 1. Memberikan panduanpada perawat dalammelakukan adalah :
Jean Watson dalam pengkajiankebutuhan pada pasienyang meliputi kebutuhanbiofisikal, 1. Teorinya Watsonlebih
memahami konsep psikofisikal,psikososial, dankebutuhan interpersonal-intrapersonal menitikberatkanpada
keperawatan terkenal 2. Perawat dalammembentuk aktivitasperawatan didasarkanpada kebutuhanpsikososial
dengan teori 10 faktor Carative: klien,kebutuhan fisikkurang
pengetahuan manusia a. Sistem nilaihumanistik danaltruistik(mengutamakankepentingan diperhatikan.
dan merawat manusia oranglain). 2. teori caring
b. Kejujuran danharapan. yangmenggambarkankebutuhan
c. Sensitifitas padapribadi seseorangdan orang lain. psikososialklien berdasar
d. Rasa tolong menolong, salingpercaya. padadisiplin ilmu
e. Mengekspresikanperasaan positif dannegatif. lain,sehingga
f. Proses pemecahanmasalahkeperawatan yangkreatif. memerlukanpenelitian lebih
g. Proses belajarmengajartranspersonal lanjutuntuk
h. Lingkungan fisik,sosial, spiritual danmental yangsupportif, menunjukkanaplikasi teori
protektif,dan korektif. tersebutdalam
i. Pertolongan dalammemenuhikebutuhan manusia. praktikkeperawatan
j. Kekuatan spiritual-fenomenologikal-eksistensial 3. Dari paradigmatersebut,
Watson lebihmenekankan
padamanusia
dankeperawatan.Lingkungan
tidakmenjadi fokus,padahal
manusia adalah hospes
yangselalu berada di
dalamsuatu lingkungan
dankedekatannya
dengansuatu agen
penyebab,sehingga
pengaruhlingkungan tidak
bisadiabaikan.
4. Teori Jean Watson“Caring”
inimerupakan salah
satumethatheory yangmemiliki
karakteristiksulit
untukdiaplikasikansehingga
harusdiintegrasikan
bisadiintegrasikan denganteori
lain agar asuhankeperawatan
tersebutbisa diberikan
Filosofi Henderson 1. Henderson adalah ahli teori keperawatan yang memberi pengaruh 1. Pandangan dan
“The Activities of Living” besar pada keperawatan sebagai profesi yang mendunia. pendapatnya hanya
dan 14 kebutuhan dasar Henderson adalah orang pertama yang mencari fungsi unik dari berfokus pada satu pihak
manusia. Keempat belas profesi perawat. yaitu pada penyembuhan
kebutuhan dasar manusia 2. Teori Henderson didasari oleh keanekaragaman pengalaman yang fisik semata atau pada
di atas dapat ia miliki selama karir keperawatannya, bukan teori / model yang upaya memandirikan pasien.
diklasifikasikan menjadi abstrak semata. 2. Teori kurang pragmatis.
empat kategori, yaitu 3. Henderson mendefinisika profesi keperawatan: bahwa profesi
komponen kebutuhan keperawatan adalah profesi yang mandiri yang tidak hanya
biologis, psikologis, tergantung pada instruksi dokter.
sosiologis, dan spiritual 4. Asumsi Henderson mempunyai validitas karena mempunyai
keserasian dengan riset ilmuan dibidang yang lain seperti konsep
Maslow.
Filosofi Peplau 1. Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik. 1. Kurangnya penekanan pada
interpersonal relations in 2. Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan. health promotion dan
Nursing 3. Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik. pemeliharaan kesehatan:
Keperawatan 4. Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri dinamika intra keluarga,
psikodinamik: pertimbangan ruang
individu, serta layanan
merupakan kemampuan sumberdaya sosial
seortang perawat untuk komunitas/masyarakat juga
memahami tingkah kurang diperhatikan.
lakunya guna membantu 2. b. Teori Peplau tidak
orang lain, dapat digunakan untuk
mengindetifikasi pasien yang tidak bisa
kesulitan yang mengekspresikan
dirasakannya, dan untuk kebutuhannya.
menerapkan prinsip
hubungan manusia pada
permasalahan yang
timbul di semua level
pengalaman.
2 Konseptual Betty Newman 1). Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini 1). Model Sistem Neuman
The Neuman Health Care digunakan dalam semua penjelasan tentang teori sehingga dapat digunakan oleh semua
System yaitu model konsep membuat teori terlihat menarik. Diagram ini mempertinggi profesi kesehatan, sehingga
yang menggambarkan kejelasan dan menyediakan perawat dengan tantangan – untuk profesi keperawatan
aktifitas keperawatan yang tantangan untuk pertimbangan menjadi tidak spesifik
ditujukan kepada 2). Model system Neuman lebih flexible bias digunakan pada 2). Penjelasan tentang
penekanan diri secara area keperawatan, pendidikan dan pelatihan keperawatan perbedaan stressor
fleksibel (flexible line of interpersonal dan
difense) adalah dinamis ekstrapersonal masih
dan dapat secara cepat dirasakan belum ada
berubah pada periode perbedaan yang jelas
singkat waktu atau normal 3). Model system Neuman
(normal line of difense) tidak membahas secara detail
mempresentasikan kondisi tentang perawat –klien,
kesetimbangan personal /
padahal hubungan perawat
kondisi adaptasi yang
klien merupakan domain
dikembangkan atau
penting dalam Asuhan
dikelola tiap waktu dan
Keperawatan
dianggap normal oleh
personal tersebut maupun
resisten dengan sasaran
pelayanan adalah
komunitas.
Konseptual Dorothea Orem 1. Model keperawatan Doronthea Orem memberikan pelayanan 1. Pada konsep keperawatan
Teori ini mengacu kepada keperawatan dengan memunculkan potensi pada tiap individu orem menekankan
bagaimana individu yang terganggu karena kondisinya sakit. individu untuk memenuhi
memenuhi kebutuhan dan 2. Memberikan motivasi kepada seorang klien untuk memenuhi kebutuhan perawatannya
menolong keperawatannya kebutuhannya sendiri (self care) tanpa adanya ketergantungan sendiri tanpa adanya
sendiri, maka timbullah pada orang lain. ketergantungan pada
teori dari Orem tentang 3. Teori sistem keperawatan di identifikasikan menjadi 3 yaitu : orang lain tetepi ketika
Self Care Deficit of Nursing. Sistem bantuan secara penuh (wholly copensatory system), seorang klien sakit maka
Sistem bantuan sebagian (partially compensatory kemampuan keperawatan
system),Sistem dukungan dan pendidikan (supportive and dirinya sendiri dalam
educative system). memenuhi kebutuhannya
4. Orem mempunyai pandangan bahwa teori dan konsep akan berkurang akibatnya
dilakukan untuk merefleksikan antara individu dengan suplai kebutuhan yang
lingkungannya, menggambarkan apa yang mereka lakukan, harusnya terpenuhi akan
menggunakan kreasi dalam berfikir dan lingkungan. tidak optimal.
5. Orem menggunakan langkah dalam proses keperawatan
dengan menentukan diagnosis dan perintah, menentukan
mengapa keperawatan dibutuhkan, menganalisis dan
mempresentasikan dengan membuat keputusan, merancang
sistem perawatan dengan merencanakan perawatan sesuai
dengan keperawatan yang dibutuhkan.
6. Orem mengusahakan dalam pengaturan dan pengontrolan
perawatan yang akan diberikan dalam memenuhi keterbatasan
perawatan diri sendiri, mengatasi masalah keterbatasan serta
memepertahankan dan menjaga kemampuan pasien dalam
perawatan diri.
Konseptual Callista Roy: Dalam model teori adaptasi Roy, kelebihan yang dimiliki terletak Kelemahan dari model
Sistem Adaptasi pada teori praktek dan model adaptasinya dimana seorang perawat adaptasi Roy ini berfokus
dapat melakukan suatu pengkajian dan menegakan diagnosa lebih pada sasarannya. Model
Teori adaptasi Suster akurat khususnya pada pasien dengan gangguan jiwa. Dengan adaptasi ini hanya berfokus
Callista Roy melihat teori ini, perawat dapat mengetahui faktor presipitasi dan faktor dalam proses adaptasi dan
klien sebagai suatu predisposisi dari masalah yang dihadapi pasien yang akan bagaimana pemecahan
sistem adaptasi. Menurut dijelaskan sebagai berikut : masalah pasien dengan
model Roy, tujuana) Perawat mampu mengkaji respon perilaku pasien terhadap menggunakan proses
keperawatan adalah stimulus fisiologis adaptase mode, konsep diri adaptasi mode, keperawatan tanpa
membantu individu peran adaptasi mode dan ketergantungan adaptasi mode menjelaskan sikap caring
beradaptasi terhadapb) Perawat mampu mengkaji stressor yang dihadapi pasien baik terhadap pasien, padahal
perubahan kebutuhan stimulus fokal maupun kontekstual yang merupakan faktor perawat tanpa sikap caring
psikologis, konsep diri, presipitasi dari masalah pasien dan stimulus residual yang pada akan menimbulkan stressor
aturan-aturan yang dasarnya merupakan faktor predisposisi dari masalah pasien. pada pasiennya. Oleh
berlaku, dan hubungan karena itu perlunya
bebas pada waktu sehat penerapan perilaku caring
dan sakit perawat untuk menunjang
model adaptasi tersebut,
dimana caring akan menjadi
sangat penting dalam
membina hubungan
interpersonal antara perawat
dengan pasiennya (Tomey
& Alligood, 2006).

3 Grand Leininger’s theory of 1. Teori ini bersifat komprehensif dan holistik yang dapat memberikan 1. Teori transcultural bersifat
culture care and pengetahuan kepada perawat dalam pemberian asuhan dengan sangat luas sehingga tidak
universality latar belakang budaya yang berbeda. bisa berdiri sendiri dan
Keperawatan transkultural 2. Teori ini sangat berguna pada setiap kondisi perawatan untuk hanya digunakan sebagai
adalah ilmu dan kiat yang memaksimalkan pelaksanaan model-model teori lainnya (teori pendamping dari berbagai
humanis, yang difokuskan Orem, King, Roy, dll). macam konseptual model
pada perilaku individu atau 3. Penggunakan teori ini dapat mengatasi hambatan faktor budaya lainnya.
kelompok, serta proses yang akan berdampak terhadap pasien, staf keperawatan dan 2. Teori transcultural ini tidak
untuk mempertahankan terhadap rumah sakit. mempunyai intervensi
atau meningkatkan 4. Penggunanan teori transcultural dapat membantu perawat untuk spesifik dalam mengatasi
perilaku sehat atau membuat keputusan yang kompeten dalam memberikan asuhan masalah keperawatan
perilaku sakit secara fisik keperawatan. sehingga perlu dipadukan
dan psikokultural sesuai 5. Teori ini banyak digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan dengan model teori lainnya.
latar belakang budaya pengembangan praktek keperawatan
Grand Health Promotion Model 1. Definisi konsep menjelaskan kejelasan dan mengrahkan pengertian 1. Kerangka konsep telah
(Nola J. Pender) fenomena perilaku kesehatan yang kompleks, diagram visual dibuat dengan menampilkan
diilustrasikan dengan hubungan yang jelas jelas semua konsep tetapi
Konsep pelayanan 2. Teori Health Promotion Model dikembangkan berdasarkan atas keterkaitan antar konsep
keperawatan dari model riset kualitatif dan kuantitatif, baik di Amerika maupun negara terbatas
kuratif ke arah promotif lain. Sehingga teori sudah berdasarkan hasil temuan penelitian 2. Teori ini tidak dapat
dan peventif mendorong 3. Teori lebih menekankan Praktek keperawatan untuk dilakukan oleh seseorang
mengubah perilaku kuratif dan rehabilitatif ke arah perilaku dengan cacat mental dan
lahirnya tentang Health promotif dan rehabilitative cela bawaan
Promotion Model oleh 4. Teori ini sangat lengkap untuk melakukan kegiatan yang 3. Teori ini juga sangat sulit
Pendder. Melalui 2 teori berhubungan dengan tindakan promotif dan preventif diterapkan pada klien
yaitu mengenai teori nilai dengan ekonomi lemah
harapan dan teori kognitif dan tingkat pendidikan
sosial. Teori nilai harapan yang rendah karena
(expectancy value) adalah seseorang dengan sosial
ekonomi rendah lebih
pemahaman bahwa termotivasi atau cenderung
perilaku sehat bersifat untuk memenuhi
rasional dan ekonomis, ada kebutuhan dasarnya
dibandingkan dengan
dua hal pokok yaitu: hasil
motivasi meningkatkan
tindakan bersifat rasional status kesehatannya.
dan ekonomis dan 4. Membutuhkan role model
pengambilan tindakan yang sempurna untuk
untuk menyempurnakan mempengaruhi masyarakat
hasil yang diinginkan. Teori di sekitarnya.
Kognitif Sosial (Social
Cognitive Theory) teori ini
menekankan pengarahan
diri, pengaturan diri, dan
persepsi terhadap
kemajuan diri.

Midle Katharine Kolcaba : 1. Teori kenyamanan yang dikembangkan dalam artikel oleh Teori ini melibatkan semua
Teori Kenyamanan kolkaba mudah dimengerti dan dipahami, selain itu teori ini aspek (holistik) yang meliputi
kembali kepada keperawatan dasar fisik, psikospiritual, lingkungan
2. Teori comfort banyak diadopsi oleh para praktisi keperawatan dan sosial kultural. Namun
Teori kenyamanan untuk menilai semua aspek
misalnya pada nurse midwifery karena mudah diaplikasikan
bersifat universal. tersebut dibutuhkan komitmen
3. Penggunaan verbal rating scale sebagai suatu instrumen
Kolcaba memandang tinggi dan kemampuan
pengukuran level nyeri pasien akan memberi kemudahan bagi
bahwa kenyamanan perawat yang trampil dalam
perawat dalam melakukan dokumentasi terhadap level
merupakan kebutuhan hal melakukan asuhan
kenyamanan pasien keperawatan berfokus
dasar seorang individu 4. Dalam bidang pendidikan, teori Kolcaba dapat diaplikasikan dalam
yang bersifat holistik, kenyamanan (pengkajian
kurikulum pendidikan tinggi keperawatan. hingga evaluasi), yang di
meliputi kenyamanan 5. Teori Kolcaba memberi kemudahan bagi educator dalam dalamnya dibutuhkan
fisik, psikospiritual, memberikan pemahaman kepada mahasiswa keperawatan dan teknik problem solving yang
sosiokultural, lingkungan melaksanakan metode efektif dalam pembelajaran tentang level tepat.
tuk memenuhi kebutuhan kenyamanan pada seorang pasien
klien secara holistik 6. Dalam bidang penelitian, Kolcaba menciptakan suatu instrumen
(biologis, psikologis, penelitian dalam melakukan pengukuran level kenyamanan pada
sosial, dan spritual). seorang pasien
Midle Imogene M. King: a. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini a. Beberapa definisi
Theory of Goal dapatdipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi konsep dasar kurang
Attainment sebagian besar phenomena dalam keperawatan. jernih. Misalnya konsep
(Teori Pencapaian b. Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling mengenaistres yang
Tujuan) berhubungandengan jelas dan dapat diamati dalam praktek kurang jelas karena ia
keperawatan. menyatakan bahwa
Konsep utama dari teori c. Mengedepankan partisipasi aktif klien dalam penyusunan stres
Goal Attainment tujuan bersama,mengambil keputusan , dan interaksi untuk memilikikonsekuensi
meliputi: interaksi, mencapa tujuan klien. positif dan
persepsi, komunikasi, d. Teori King dapat dipakai pada semua tatanan pelayanan menyarankan para
transaksi, peran, stress, keperawatan, perawat harus
tumbuh kembang, waktu e. Teori keperawatan King dapat dikembangkan dan diuji menghapus pembuat
dan ruang. melalui riset. stress dari lingkungan
f. Teori ini sangat penting pada kolaborasi antara tenaga rumah sakit.
kesehatan b. Teori ini berfokus pada
sistem interpersonal.
Sehingga tujuan yang
akan dicapai sangat
bergantung pada
persepsi perawat dan
klien yang terlibat
dalam hubungan
interpersonal dan hanya
pada saat itu saja.
c. Teori King belum
menjelaskan metode
yang aplikatif dalam
penerapan konsep
interaksi, komunikasi,
transaksi dan persepsi,
misalnya pasien- pasien
tidak dapat berinteraksi
secara kompeten
dengan perawat, seperti
bekerja dengan pasien
koma, bayi yang baru
lahir, dan pasien
psikiatrik.

Peplau Nurse-Patient 1. Membantu perkembangan kepribadian ke arah kedewasaan. 1. Teori Peplau tidak dapat
Relationship (Hildegard 2. Dapat mengeksplore perasaan dan meningkatkan digunakan untuk pasien
E. Peplau) kejiwaan/psikologis pasien untuk lebih baik. yang tidak bisa
Sebagai proses 3. Dapat menurunkan kecemasan klien dengan adanya hubungan mengekspresikan
interpersonal karena interpersonal yang baik antara perawat dan pasien. kebutuhannya
mengandung interaksi 4. Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik (mulai 2. Hanya berfokus pada
antara dua orang atau dari orientasi sampai perencanaan resolusi/discharge) kejiwaan pasien dalam
lebih dalam suatu proses 5. Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri penyembuhannya
terapeutik dan (psikodinamic)
mempunyai tujuan umum 3. Meskipun pasien dapat
sehingga antara perawat didorong menjadi mandiri,
dan pasien harus saling namun hubungan
menghormati, sama-sama interpersonal ini hanya
belajar dan berkembang pada perawat dan pasien.
Pada kasus emergency
tidak dapat dilakukan
perawat sendiri
(kolaborasi) dan pasien
tidak dapat mengambil
keputusan atas tindakan
apa yang diberikan kepada
dirinya.
4. Masih bersifat edukatif
dan kurangnya penekanan
pada Health promotion
dan pemeliharaan
kesehatan : dinamika intra
keluarga, pertimbangan
ruang individu, serta
layanan sumberdaya sosial
komunitas / masyarakat
juga kurang diperhatikan
karena berhenti hanya
sampai fase resolusi.
PRACTICE TEORI
a. Model dan konsep keperawatan keluarga (Calgary)

The Calgary Family Assessment Model (CFAM) merupakan suatu model pengkajian
keluarga terintegrasi yang bersifat menyeluruh, sistem kerangka kerja multidimensional,
sibernetika, dan komunikatif. CFAM dikembangkan oleh Tom & Sanders (1983) sebagai
kerangka pengkajian keluarga dan dikategorikan kedalam tiga kategori yaitu struktural,
developmental dan fungsional. Tiap kategori tersebut terdiri atas beberapa subkategori (Levac,
Wright, and Leahey, 2009).

Pengkajian struktural keluarga dalam tahap perkembangan dengan remaja dimulai


dengan pengkajian struktur internal. Struktur internal terdiri atas enam (6) subkategori yaitu:

1. Komposisi dalam keluarga (Family composition)


2. Jenis kelamin (Gender)
3. Sexual Orientation
4. Urutan/Posisi (Rank order)
5. Subsystem
6. Batasan keluarga (Boundaries)

No Kelebihan Kekurangan
1 Pengkajian terhadap keluarga Tidak dapat digunakan dalam
mendalam dan tidak keluar dari aplikasi secara klinisi
framenya
2 Konteks faktor risiko yang
mendukung dapat diuangkapkan
dg beberapa pertanyaan
pengkajian

a. Functional Consequencies Theory (Carol A. Miler)


Di dalam teori ini juga menekankan bahwa konsep functional consequences mempuanyai
keterkaitan dengan kesejahteraan lansia, promosi kesehatan bagi lansia dan penerapan asuhan
keperawatan secara holistik.Ketika konsep ini diaplikasikan ke dalam tatanan aspek fungsi yang
spesifik, maka dalam penerapannya berupaya untuk menggabungkan dengan evidence based
practice yang tersedia saat ini. Dengan demikian, perawat dapat menggunakan teori ini sebagai
kerangka kerja untuk mempromosikan kesejahteraan pada lansia karena teori inimampu
memberikan informasi berbasis bukti tentang faktor yang mempengaruhi kesehatan dan kualitas
hidup bagi lansia.
No Kelebihan Kekurangan
1 Menjelaskan hubungan yang Pada bidang pelayanan aplikasi the
unik antara konsep dari Functional Consequence Theory
manusia, sehat, keperawatan untuk promosi kesehatan pada
dan lingkungan dalam konteks lansia dapatt berhasil jika asuhan
mempromosikan kesehatan keperawatan pada lansia dapat
untuk lansia dilakukan secara holistik dan
melihat peluang kesehatan dari
beberapa aspek sepeti fungsi
fisik,psikologis, dan spiritual.
2 Perawat dapat menggabungkan
hasil dari kesehatan lansia
untuk kesejahteraan tubuh,
pikiran, dan semangat pada
lansia
3 Teori ini menggambarkan
teori-teori yang menekankan
konsep yang berkaitan dengan
kesejahteraan, promosi
kesehatan dan keperawatan
holistik.

Anda mungkin juga menyukai