PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang kami membuat makalah dengan judul Hipertrofi dan
Atrofi adalah karena banyak sekali sekarang masyarakat yang berlatih demi
mendapatkan ukuran tubuh khususnya bagian tertentu untuk di perbesar
terutama hal ini telah banyak dilakukan oleh kaum pria hal ini membuat kami
bertanya-tanya apa saja yang membuat mereka melakukan hal seperti itu dan
factor apa saja yang mempengaruhi pembesaran itu. Selain pembesaran kami
juga akan mencari tahu mengenai pertumbuhan abnormal lainnya yaitu atrofi hal
ini disebabkan karena dalam setiap organ atau jaringan, peningkatan atau
penurunan pertumbuhan berada pada lingkup fisiologikal dan patologikal
sebagai bagian respon penyesuaian atau adaptasi sel sesuai perubahan
permintaan pertumbuhan
B. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini kami hanya membahas masalah-masalah mengenai
hipertrofi dan atrofi dari pengertian, jenis-jenisnya, etiologi, beserta tanda dan
gejalanya.
C. Tujuan
Tujuan kami menulis makalah ini adalah kami ingin mengetahui dan
memahami mengenai hal-hal yang menyangkut atrofi dan hipertrofi .
BAB II
PEMBAHASAN
A. HIPERTROFI
1. Pengertian Hipertrofi
Pada penonjolan otot bisep pada atlet angkat besi merupakan contoh
Hipertrofi otot yang nyata dapat kita lihat. Hal yang sama juga dapat terjadi
akibat respon adaptasi yang penting pada miokardium. Jika seseorang
mempunyai katud jantung abnormal yang menimbulkan beban mekanik
yang luar biasa pada ventrikel kiri atau jika ventrikel memompa melawan
tekanan darah sistemik yang meninggi, akibat hipertrofi miokardium disertai
penebalan dinding ventrikel. Fenomena yang serupa dapat terjadi pada otot
polos yang dipaksa bekerja melawan beban yang meningkat. Suatu ginjal
juga dapat menjadi Hipertrofi bila ginjal lainnya sejak semula tetap kecil
karena aplasi atau hipoplasi. Pembesaran ginjal yang terjadi pada keadaan
ginjal lainnya kecil disebut atrofi kompensatorik.
2. Etiologi hipertrofi
Penyebab terjadinya hipertrofi adalah perubahan adaptif terhadap
peningkatan beban kerja atau pengaruh rangsang hormone yang bersifat
khas. Bertambahnya jaringan atau alat tubuh yang disebabkan oleh
B. ATROFI
1. Pengertian Atrofi
2. Etiologi atrofi
Atrofi memiliki vbanyak penyebabya diantaranya sebagai berikut:
Berkurangnya beban kerja
Hilangnya persarafan
Berkurangnya perbekalan darah
Nutrisi yang tidak memadai
Hilangnya rangsangan hormon
Iskemik kronik
Kurangnya suplai Oksigen pada klien/seseorang
Hilangnya stimulus/rangsangan saraf
Hilangnya stimulus/rangsangan endokrin
Kekurangan nutrisi
Disuse/inaktivitas (organ tidak sering digunakan, maka akan
mengakibatkan pengecilan organ tersebut).
Penyebab atrofi yang sering dijumpai adalah iskemia kronik.
Penyebab atrofi lain yang juga sering dijumpai, terutama yang
menyerang otot rangka adalah disuse antrophy. Jika tungkai yang patah
diletakkan dalam pembalut dari gips yang tidak dapat digerakkan dalam
C. MORFOLOGI
1. Metaplasia adalah perubahan sel dari satu subtype ke subtype lainnya. Metaplasia
biasanya terjadi sebagai respons terhadap cedera atau iritasi kontinu yang
menghasilkan peradangan kronis pada jaringan. Dengan mengalami metaplasia, sel-
sel yang lebih mampu bertahan terhadap iritasi dan peradangan kronik akan
menggantikan jaringan semula.
Contoh metaplasia yang paling umum adalah perubahan sel saluran pernapasan
dari sel epitel kolumnar bersilia menjadi sel epitel skuamosa bertingkat sebagai
A. KESIMPULAN
Dari makalah yang kami siusun mengenai atrofi dan hipertrofi ini kami dapat
menyimpulkan hal- hal sebagai berikut:
Atrofi dan hipertrofi merupakan penyakit yang disebabkan oleh kelainan
progresif yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan terganggunya pertumbuhan
seseorang yang tidak wajar.
Atrofi dan hipertrofi ini di sebabkan oleh sel dari suatu jaringan yang mengalami
penyusutan dan pembesaran
Hipertrofi biasanya banyak terjadi pada semua jaringan atau alat tubuh yang
selnya tidak dapat memperbanyak diri. Diantaranya pada otot, jantung, ginjal, kelenjar
endokrin serta pada otot polos dan bagian alat dalam yang berlumen, berongga seperti
usus , ureter.
B. SARAN
Dari makalah yang kami susun diatas kami hanya dapat menyarankan bahwa
pentingnya kita mengetahui tentang hipertrofi dan atrofi ini sehingga kita dapat
menngerti dan memahami hal ini sebab setiap manusia akan mengalami atrofi
khususnya atrofi sinilis ketiika kita berusia tua.
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta:
EGC
Vinay kumar, ramzi s. contran & Stanley I Robbins 2007. Buku ajar patologi
ed.7.jakarta: EGC