Anda di halaman 1dari 22

UJI

HIPOTESIS
YENI, SKM
PENDAHULUAN

 Hipotesis berasal dari kata “hupo” dan “thesis”.


 Hupo artinya sementara/ lemah kebenarannya
 Thesis artinya pernyataan atau teori
 Hipotesis berarti pernyataan sementara yang perlu
diuji kebenarannya.
 Prinsip uji hipotesis adalah melakukan
perbandingan antara nilai sampel (data hasil
penelitian) dengan nilai hipotesis (nilai poppulasi)
yang diajukan.
JENIS HIPOTESIS
Hipotesis Nol (H0)
Hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan sesuatu
kejadian antara kedua kelompok. Atau hipotesis yang
menyatakan tidak ada hubungan antara variabel satu dengan
variabel yang lain.
Contoh :
Tidak ada perbedaan berat bayi antara mereka yang
dilahirkan dari ibu yang merokok dengan mereka yang
dilahirkan dari ibu yang tidak merokok
Tidak ada hubungan merokok dengan berat badan bayi
Hipotesis Alternatif (Ha)
Hipotesis yang menyatakan ada perbedaan suatu kejadian
antara kedua kelompok. Atau hipotesis yang menyatakan
ada hubungan variabel satu dengan variabel yang lain.

Contoh :
 Ada perbedaan berat bayi antara mereka yang dilahirkan
dari ibu yang merokok dengan mereka yang dilahirkan
dari ibu yang tidak merokok
 Ada hubungan merokok dengan berat badan bayi.
ARAH/ BENTUK UJI HIPOTESIS

1. One tail (satu sisi)


Adalah bila hipotesis alternatifnya menyatakan adanya
perbedaan dan ada pernyataan yang mengatakan hal
yang satu lebih tinggi/ lebih rendah daripada hal yang lain.
Ho: μ1=μ2, Ha: μ1>μ2 atau Ha: μ1<μ2

Contoh :
Berat bayi dari ibu hamil yang merokok lebih kecil
dibandingkan berat bayi dari ibu hamil yang tidak
merokok.
2. Two tail (dua sisi)
Merupakan hipotesis alternatif yang hanya
menyatakan perbedaan tanpa melihat apakah hal
yang satu lebih tinggi / lebih rendah dari hal yang
lain.
Ho: μ1=μ2, Ha: μ1≠μ2

Contoh :
Berat badan bayi dari ibu hamil yang merokok
berbeda dibandingkan berat badan bayi dari ibu
yang tidak merokok.
Hipotesis satu sisi (one tail)
Ho: μ1=μ2, Ha: μ1>μ2

Hipotesis satu sisi (one tail)


Ho: μ1=μ2, Ha: μ1< μ2

α
Hipotesis dua sisi (two tail)
Ho: μ1=μ2, Ha: μ1≠μ2

½α ½α
PENULISAN HIPOTESIS
Tujuan Penelitian : ingin mengetahui hubungan antara jenis
kelamin dengan tekanan darah, maka hipotesisinya :

Ho : µA = µB
Tidak ada perbedaan mean tekanan darah antara laki-laki dan
perempuan
Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan tekanan darah

Ho : µA ≠ µB
Ada perbedaan mean tekanan darah antara laki-laki dan
perempuan atau
Ada hubungan antara jenis kelamin dengan tekanan darah
KESALAHAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
1. Kesalahan Tipe I (α)

 Merupakan kesalahan karena menolak Ho, padahal


sesungguhnya Ho benar.
 Peluang kesalahan tipe satu adalah alpha (α) atau
sering disebut tingkat signifikansi (significant level).
 Sebaliknya, peluang tidak membuat kesalahan tipe 1
adalah 1- α yang disebut dengan tingkat kepercayaan
(confidence level)
KESALAHAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
2. Kesalahan tipe II (β)

 Merupakan kesalahan tidak menolak Ho, padahal


sesungguhnya Ho salah.
 Peluang membuat kesalahan tipe kedua ini sebesar β.
 Peluang untuk tidak membuat kesalahan tipe kedua
adalah sebesar 1- β, dan dikenal sebagai tingkat
kekuatan uji (power of test)
HUBUNGAN ANTARA Α DAN Β
Sampel Populasi
H0 Salah (Ada H0 Benar (Tdk ada
perbedaan) perbedaan)
Ho ditolak (Ada perbedaan) 1-(Power) type-I error)
Ho gagal ditolak (Tdk ada perbedaan) type-II error) 1-Interval kepercayaan)
Jumlah 1.0 1.0

Semakin kecil nilai α maka nilai β akan semakin


besar.
Harus dipilih salah satu α atau β saja yang kecil.
Lebih aman jika kita memperhatikan α.
α β

β = Batas kesalahan tipe 2 yg boleh diperbuat (5%, 10%, 20%)


(Membebaskan seorang pembunuh) BOLEH AGAK
BESAR DIKIT DARI ALPHA

α = Batas kesalahan tipe 1 yg boleh diperbuat (1%, 5%, 10%)


(Menghukum orang yg difitnah telah membunuh)
HARUS KECIL
DERAJAT KEMAKNAAN
 Tingkat kemaknaan atau α (alpha), merupakan nilai
yang menunjukkkan besarnya peluang salah dalam
menolak hipotesis nol.
 Bila kita menolak Ho, yang menyatakan adanya
perbedaan/ hubungan, maka nilai α dapat diartikan
sebagai batas maksimal kita SALAH dalam
menyatakan adanya perbedaan.
 Penentuan nilai α tergantung dari tujuan dan kondisi
penelitian.
 Nilai α (alpha) yang sering digunakan adalah 10%,
5%, atau 1%.
PROSEDUR UJI HIPOTESIS
1. Menetapkan Hipotesis
2. Menentukan batas atau tingkat kemaknaan (α)
3. Menentukan uji statistik yang sesuai
Jenis uji hipotesis sangat tergantung dari :
 Jenis skala ukur variabel yang akan dianalisis
 Tujuan uji statistik
 Jenis data dependen atau independen
 Distribusi data, normal atau tidak
4. Perhitungan uji statistik
5. Keputusan statistik
Ada 2 macam pendekatan yaitu :
 Pendekatan klasik
 Pendekatan probabilitas
6. Kesimpulan
KEPUTUSAN UJI STATISTIK
Keputusan uji statistik adalah Ho ditolak atau gagal menolak Ho.
1. Pendekatan klasik
 Keputusan statistik dilakukan dengan cara
membandingkan nilai perhitungan uji statistik dengan nilai
pada tabel.
 Besarnya nilai tabel dipengaruhi oleh nilai α dan jenis
hipotesis yang digunakan, one tail atau two tail.
Nilai hitung > nilai tabel  Ho ditolak
Nilai hitung < nilai tabel  Ho gagal
ditolak
2. Pendekatan probabilistik
Keputusan statistik dilakukan dengan membandingkan nilai p
value dan nilai alpha (α)
Keputusannya :
Nilai p value ≤ alpha,  Ho ditolak
Nilai p value > nilai alpha,  Ho gagal ditolak
Nilai p value untuk hipotesis two tail adalah dua kali nilai p value
one tail.
Jika tabel yang digunakan adalah tabel one tail dan hipotesisnya
two tail maka nilai p dikali 2.
KEMAKNAAN SUBSTANSI DAN
KEMAKNAAN STATISTIK
Tabel 1
Kebiasaan Penyakit Jantung Koroner
minum teh  
Ya Tidak Jumlah
Ya 12 88 100
Tidak 10 90 100
Jumlah 22 178 200
x2 = 0,20 P=0,6513

Pada Tabel 2, sampel penelitian ditambah


menjadi 20 kali lipat dari tabel 1, sedangkan
proporsi penyakit jantung koroner pada kedua
kelompok yang diuji tetap sama (12% dan 10%).
Tabel 2

Kebiasaan Penyakit Jantung


minum teh Koroner
 
Ya Tidak Jumlah
Ya 240 1760 2000
Tidak 200 1800 2000
Jumlah 440 3560 4000
x2 = 4,09 p=0,0432
 Uji statistik menunjukkan p=0,0432, sehingga pada a=0,05
kita menyimpulkan ada perbedaan proporsi penyakit jantung
koroner pada orang yang memiliki kebiasan minum teh
dengan yang tidak memiliki kebiasaan minum teh.
 Perbedaan proporsi sebesar 2% yang tidak terdeteksi pada
tabel 1 dapat terdeteksi pada tabel 2. Namun peneliti perlu
mempertimbangkan apakah perbedaan kejadian penyakit
jantung koroner sebesar 2% memang bermakna secara ilmu
kedokteran?
JENIS UJI HIPOTESIS
  Jenis hipotesis
Komparatif/ asosiatif
 
Skala
pengukuran 2. kelompok >2 kelompok
variabel Berpasangan Tidak Berpasangan Tidak
berpasangan berpasangan

Ordinal Wilcoxon Mann whitney Friedman Kruskal wallis


Numeric Uji t tidak Anova Anova
(interval & rasio) Uji t berpasangan berpasangan
SEKIAN ......

Anda mungkin juga menyukai