A. Definisi
Kebutuhan oksigenasi adalah kebutuhan dasar manusia dalam pemenuhan oksigen yang
digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan aktivitas
berbagai organ atau sel (Potter & Perry, 2005). Tanpa oksigen dalam waktu tertentu sel tubuh
akan mengalami kerusakan yang menetap dan menimbulkan kematian. Otak merupakan
organ yang sangat sensitif terhadap kekurangan oksigen. Otak masih mampu mentoleransi
kekurangan oksigen hanya 3-5 menit. Apabila kekurangan oksigen berlangsung lebih dari 5
menit, dapat terjadi kerusakan sel otak secara permanen (Kozier dan Erb, 1998).
Menurut Tarwoto Wartonah (2006) ada 3 sistem yang bekerja dalam penyampaian
oksigen ke jaringan tubuh yaitu sistem respirasi, sistem kardiovaskuler dan sistem
hematologi.
a. Sistem respirasi terdiri atas organ pertukaran gas yaitu paru-paru dan sebuah
pompa ventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot pernafasan, diafragma, isi
abdomen, dinding abdomen dan pusat pernafasan di otak.
Pada sistem respirasi ada tiga langkah dalam proses oksigenasi yaitu ventilasi,
perfusi paru dan difusi.
b. Sistem Kardiovaskuler
1. Faktor Fisiologi
2. Faktor Perkembangan
4. Dewasa muda dan pertengahan : Diet yang tidak sehat, kurang aktivitas, stress
yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru-paru.
3. Faktor Perilaku
4. Faktor Lingkungan
2. Suhu lingkungan
1. Hiperventilasi
Definisi : Upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah O2 dalam paru-paru agar
pernafasan lebih cepat dan dalam.
Tanda & Gejala : Takikardia, nafas pendek, nyeri dada (chest pain), menurunnya
konsentrasi, disorientasi.
2. Hipoventilasi
Definisi : Terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat untuk memenuhi penggunaan
O2 tubuh atau mengeluarkan CO2 dengan cukup. Biasanya terjadi pada atelektasis
(kolaps paru)
Tanda & Gejala : Nyeri kepala, penurunan kesadaran, disorientasi, kardiak disritmia,
ketidakseimbangan elektrolit, kejang dan kardiak arrest
3. Hipoksia
Definisi : Kondisi tidak tercukupinya pemenuhan O2 dalam tubuh akibat dari
defisiensi O2 yang diinspirasi atau meningkatnya penggunaan O2 di sel
Tanda & Gejala : Kelelahan, kecemasan, menurunnya kemampuan konsentrasi, nadi
meningkat, pernafasan cepat dan dalam, sianosis, sesak nafas dan clubbing finger
E. Terapi Oksigen
Terapi oksigen adalah memasukkan oksigen tambahan dari luar ke paru melalui saluran
pernafasan dengan menggunakan alat sesuai kebutuhan (Standar Pelayanan Keperawatan
di ICU, Dep.Kes. RI, 2005). Terapi oksigen adalah memberikan aliran gas lebih dari 20
% pada tekanan 1 atmosfir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam darah
(Andarmoyo, 2012).
Indikasi
1. Pasien hipoksia
1. Pasien asfiksia
3. Pasien Takipnu
4. Pasien Febris
5. Pasien BBLR.
Kontraindikasi
a. Kanul nasal / Kateter binasal / nasal prong : jika ada obstruksi nasal.
b. Kateter nasofaringeal / kateter nasal : jika ada fraktur dasar tengkorak kepala, trauma
maksilofasial, dan obstruksi nasal
c. Sungkup muka dengan kantong rebreathing : pada pasien dengan PaCO2 tinggi, akan
lebih meningkatkan kadar PaCO2 nya lagi.
Untuk cara pemberian oksigen bermacam- macam seperti dibawah ini (Potter,
2005):
a. Melalui inkubator
b. Head box
2.2 Teknik dan Prosedur pelaksanaan asuhan/praktik keperawatan untuk memenuhi kebutuhan
oksigenasi
Prosedur pemenuhan kebutuhan oksigen dapat dilakukan dengan pemberian oksigen
dengan menggunakan kanula dan masker, fisioterapi dada, dan cara penghisapan lendir
(suction) Tujuan:
a.Hidung
b. Faring
c. Laring
Laring atau organ suara merupakan struktur epitel kartilago yang menghubungkan
faring dan trakea
Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas:
1. Epiglotis Adalah daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring
selama menelan
2. Glotis adalah ostium antara pita suara dalam laring
3. Kartilago tiroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini
membentuk jakun (Adam's apple)
4. Kartilago krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring
(terletak di bawah kartilago tiroid)
5. Kartilago aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago
tiroid 6. Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan
bunyi suara (pita suara melekat pada lumen laring)
Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi
Laring juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing
dan memudahkan batu
d. Trakea
a. Bronkus
b. Bronkiolus
c. Bronkiolus Terminalis
Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis (yang tidak
mempunyai kelenjar lendir dan silia)
Bronkiolus respiratori
Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori
Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan napas
konduksi dan jalan udara pertukaran gas
Duktus alveolar dan Sakus alveolar
Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus
alveolar
Dan kemudian menjadi alveoli
f. Alveoli
1) Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang membentuk dinding alveoli
2) Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara metabolik dan mensekresi
surfaktan (suatu fosfolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah
alveolar agar tidak kolaps)
3) Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan
bekerja sebagai mekanisme pertahanan
g. Paru-paru
h. Pleura
Merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis
Terbagi mejadi 2 :
Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang
berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernapasan,
juga untuk mencegah pemisahan toraks dengan paru-paru
Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk
mencegah kolap paru-paru
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo, Sulistyo. 2012. Keperawatan Keluarga Konsep Teori, Proses dan Praktik
Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Direktorat Keperawatan dan Ketehnikan Medis, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Depkes RI
( 2005 ). Standar Pelayanan Perawatan di ICU. Jakarta: Depkes.
Kozier, B., Erb., & Oliver, R. (1998), Fundamental of nurshing; consept, process and practice,
(fourth Edition) California : Addison-Wesley Publishing CO.
Muttaqin, A. (2010). Pengkajian Keperawatan : Aplikasi Pada Praktik Klinik. Jakarta: Salemba
Medika
Potter, P.A, Perry, A.G.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, Dan
Praktik.Edisi 4.Volume 1.Alih Bahasa : Yasmin Asih, dkk. Jakarta : EGC.2005
Tarwoto & Wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Edisi Ke -3.
Jakarta: Salemba Medika