Anda di halaman 1dari 5

DIALOG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TUNA WICARA

Mata Kuliah: Komunikasi Keperawatan 2

Dosen Pengajar: Ns. Nurul Maurida, S.Kep., M.Kep.

Oleh:

Muthia Maharani y (19010199)

Nabila Rafika F (19010100)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN dr. SOEBANDI JEMBER
Yayasan Pendidikan Jember Internasional School
2020
Pada hari kamis tanggal 19 november 2020 di RSUD Soebandi patrang jember. terdapat pasien
dengan gangguan tuna wicara yang mengalami luka bersih dibagian lutut akibat kecelakaan.
Pasien tersebut bernama Ny Rohma. Pasien tersebut telah dirawat diruang delima. Pagi itu pukul
07.30 perawat Muthia akan melakukan perawatan luka di ruangan Ny.rohma dirawat

DESKRIPSI

Inisial pasien : Ny.R

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 20 tahun

Pekerjaan : Mahasiswa

Agama : Islam

Pendidikan terakhir : SMA

Alamat : Patrang,jember

Penyakit : luka bersih di bagian lutut akibat kecelakaan

Keluhan : Nyeri di bagian lutut

Tanggal MRS : 19 november 2020

PRAINTERAKSI

1. Perawat menyiapkan mental dan percaya diri


2. Perawat telah memahami tentang penyakit luka dan lingkup nya
3. Perawat telah mendapatkan data data pasien

FASE ORIENTASI

Pada pagi hari pukul 07.30 perawat mendatangi ruangan Delima,ruangan ibu Rohma dirawat.

Perawat : “selamat pagi ibu”

Keluarga : “selamat pagi sus”


Perawat : “perkenalkan ibu nama saya perawat muthia ,apakah benar ini ruangan atas
nama Ny. Rohma ?

Keluarga : “Iya benar sus”

Perawat : “biasanya kalau ibu bicara dengan anak ibu bagaimana yaa?”

Keluarga : “biasanya alau dirumah saya menggunakan bahasa isyarat,tapi kalau suster
kurang paham bisa menggunakan alat tulis”

Perawat : “baik ibu kalau begitu’’

Perawat menghampiri pasien.

Perawat : “selamat pagi mbak”

Pasien : “pasien terdiam dan tersenyum”

Perawat : “perkenalkan nama saya perawat Muthia yang akan merawat mbak rohma dari
pukul 08.00-14.00 siang”

Pasien : “hanya menganggukan kepala”

Perawat : “mbak disini saya akan menggunakan kertas ini untuk berkomunikasi dengan
mbak ,jadi saya akan berbicara kemudian mbak menjawab dengan menuliskan nya di kertas ini
ya ”

Pasien : pasien menganggukan kepala

Perawat : “bagaimana keadaan mbak sekarang?apa yang di rasakan?”

Pasien : “sejak kecelakaan kemarin luka dibagian lutut saya masih agak sedikit nyeri sus
”(menuliskan di kertas)

Perawat : “iya mbak itu memang efek dari luka yang mbak alami,karena pada luka itu
terjadi respon peradangan”

Pasien : “apa itu berbahaya sus”(menuliskan dikertas)

Perawat : “tidak mbak ,peradangan itu merupakan gejala yang menguntungkan dan
merupakan pertahanan tubuh yang bekerja untuk menetralisir dan menghancurkan agen pencedra
dalam persiapan penyembuhan luka. Jadi mbak rohma tidak usah khawatir”

Pasien : menganggukkan kepala

Perawat : “baiklah saya akan melakukan tindakan perawatan luka,tidak lama kok kira kira
10 menit apakah mbak bersedia ?”
Pasien : menganggukkan kepala

FASE KERJA

Perawat menyiapkan alat alat untuk melakukan perawatan luka.

Perawat : “baiklah mbak saya akan memulai untuk perawatan luka nya,jika mbak merasa
kesakitan,mbak beri kode dengan cara memejamkan mata ya,maka saya akan melakukan
perawatan luka nya dengan lebih hati hati lagi”

Pasien menganggukkan kepala

Perawat : “wah mbak rohma hebat ya,bisa tahan sama sakit nya. Tahan ya mbak sebenar
lagi selesai,soalnya kalau tidak cepat dibersihkan nanti infeksi”

Keluarga : “iya sus dibersihkan saja,anak saya pasti kuat”

Perawat : “ini sudah selesai kok bu”

FASE TERMINASI

Setelah 10 menit perawat sudah selesai melakukan perawatan luka.

Perawat : “baiklah saya sudah selesai melakukan perawatan luka,apakah ada yang ingin
ditanyakan?”

Keluarga : “kira kira kapan anak saya akan sembuh,saya tidak tega melihat dia kesakitan
seperti tadi”

Perawat : “kalau luka nya sering dibersihkan insyaalah akan cepat sembuh ibu,memang
perawatan luka itu sedikit nyeri ibu tetapi anak ibu hebat sudah bisa tahan sama perih dan nyeri
nya tadi”

Pasien : “makasih ya sus”

Perawat : “iya ibu sama sama”

Pasien : “iya sus”

Perawat : “apakah ada yang ingin ditanyakan lagi ibu?”

Keluarga : “tidak ada sus”

Perawat : “baiklah kalau tidak ada,saya izin pamit kembali ke ruang perawat ya,kalau ada
apa apa bisa ke ruang perawat ya ibu”
Keluarga : “iya sus terima kasih”

Perawat : “iya ibu sama sama”

Strategi komunikasi :

a. Broad opening
b. Informing
c. Offering
d. Pertanyaan terbuka dan tertutup
e. Saran
f. Mendengarkan
g. Bertanya
h. Memberikan pujian

Kesimpulan

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang di rancang dan di rencanakan untuk


tujuan terapi dalam rangka membina hubungan antara perawat dengan pasien agar dapat
beradaptasi dengan stress,mengatasi gangguan psikologi,sehingga dapat melegakan serta
membuat pasien merasa nyaman,yang dapat mempercepat proses penyembuhan pasien.

Anda mungkin juga menyukai