HEAT STRESS
adalah reaksi fisik dan fisiologis pekerja terhadap suhu yang berada diluar kenyamanan
bekerja.
Tekanan panas yang mengenai tubuh manusia dapat mengakibatkan permasalahan kesehatan
hingga kematian. Efek penyakit akibat panas yang paling fatal adalah heat stroke. Bila
dibiarkan tanpa penanganan yang serius, kondisi ini bisa mengancam jiwa pekerja.
heat stress terjadi apabila tubuh pekerja sudah tidak mampu lagi menyeimbangkan suhu
tubuh normal karena besarnya paparan panas dari luar. Sederhananya, heat stress bisa terjadi
ketika tubuh gagal mengendalikan suhu internal.
Heat stress menimbulkan masalah kesehatan dari yang ringan, seperti heat cramps dan heat
exhaustion hingga yang serius, yaitu heat stroke.
Alat pelindung diri yang menutup wajah dan mata juga penting digunakan untuk mengurangi
risiko munculnya gangguan kesehatan atau cedera akibat paparan radiasi, pancaran cahaya,
dan benturan atau pukulan benda keras atau tajam.
Jenis pelindung kaki berupa sepatu keselamatan pada pekerjaan peleburan, pengecoran
logam, industri, konstruksi bangunan, pekerjaan yang berpotensi bahaya peledakan, bahaya
listrik, tempat kerja yang basah atau licin, bahan kimia dan jasad renik, dan/atau bahaya
binatang dan lain-lain.
5. Pakaian pelindung
Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi tubuh dari suhu panas atau dingin yang
ekstrim, paparan api dan benda panas, percikan bahan kimia, uap panas, benturan, radiasi,
gigitan atau sengatan binatang, serta infeksi virus, jamur, dan bakteri.
Jenis pakaian pelindung terdiri dari rompi (vests), celemek (apron atau coveralls), jaket, dan
pakaian terusan (one piece coverall).
-Iklim kerja
Ketika suhu berada di atas atau di bawahbatas normal, keadaan ini memperlambat
pekerjaan. Ini adalah respon alami dan fisiologis dan merupakan salah satu alasan mengapa
sangat penting untuk mempertahankan tingkat kenyamanan suhu dan kelembaban
ditempat kerja. Faktor-faktor ini secara signifikan dapat berpengaruh pada efisiensi dan
produktivitas individu pada pekerja.Sirkulasi udara bersih di ruangan tempat kerja
membantu untuk memastikan lingkungan kerja yang sehat dan mengurangi pajanan bahan
kimia. Sebaliknya, ventilasi yang kurang sesuai dapat: mengakibatkan pekerja kekeringan
atau kelembaban yang berlebihan; menciptakan ketidaknyamanan bagi
para pekerja; mengurangi konsentrasi pekerja, akurasi dan perhatian mereka untuk
praktek kerja yang aman.Agar tubuh manusia berfungsi secara efisien, perlu untuk tetap
berada dalam kisaran suhu normal. Untuk itu diperlukan iklim kerja yang sesuai bagi tenaga
kerja saat melakukan pekerjaan. Iklim kerja merupakan hasil perpaduan antara suhu,
kelembaban, kecepatan gerakan udara dan panas radiasi dengan tingkat panas dari tubuh
tenaga kerja sebagai akibat dari pekerjaannya.
Iklim kerja berdasarkan suhu dan kelembaban ditetapkan dalam Kepmenaker No 51 tahun
1999 diatur dengan memperhatikan perbandingan waktu kerja dan waktu istirahat setiap
hari dan berdasarkan beban kerja yang dimiliki tenaga kerja saat bekerja (ringan, sedang
dan berat).