Anda di halaman 1dari 4

SUHU EKSTRIM

HEAT STRESS

adalah reaksi fisik dan fisiologis pekerja terhadap suhu yang berada diluar kenyamanan
bekerja.

AKIBAT DARI HEAT STRESS

Tekanan panas yang mengenai tubuh manusia dapat mengakibatkan permasalahan kesehatan
hingga kematian. Efek penyakit akibat panas yang paling fatal adalah heat stroke. Bila
dibiarkan tanpa penanganan yang serius, kondisi ini bisa mengancam jiwa pekerja.

BAHAYA AKIBAT HEAT STRESS

heat stress terjadi apabila tubuh pekerja sudah tidak mampu lagi menyeimbangkan suhu
tubuh normal karena besarnya paparan panas dari luar. Sederhananya, heat stress bisa terjadi
ketika tubuh gagal mengendalikan suhu internal.

MASALAH HEAT STRESS

Heat stress menimbulkan masalah kesehatan dari yang ringan, seperti heat cramps dan heat
exhaustion hingga yang serius, yaitu heat stroke.

CARA MENCEGAH HEAT STRESS

1. Membuat program pencegahan heat stress


2. Melakukan identifikasi bahaya
3. Melakukan pengendalian teknik
4. Melindungi pekerja dari risiko terkena heat stress
5. Aklimatisasi
6. Mengatur waktu kerja
7. Memberikan pelatihan kepada pekerja
8. Melakukan pengawasan untuk tanda dan gejala awal
9. Membuat perencanaan dan pelaksanaan tanggap darurat

APD YANG DIGUNAKAN SAAT SUHU EKSTRIM


1. Alat pelindung kepala

Berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau cedera kepala akibat


kejatuhan benda keras. Alat ini juga bisa melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan
bahan kimia, ataupun suhu yang ekstrem.

Jenis alat pelindung kepala terdiri dari:


 Helm pengaman (safety helmet)
 Topi atau tudung kepala
 Penutup atau pengaman rambut.

2. Alat pelindung mata dan muka

Alat pelindung diri yang menutup wajah dan mata juga penting digunakan untuk mengurangi
risiko munculnya gangguan kesehatan atau cedera akibat paparan radiasi, pancaran cahaya,
dan benturan atau pukulan benda keras atau tajam.

Jenis alat pelindung mata dan muka terdiri dari:


 Kacamata pengaman (spectacles)
 Goggles
 Tameng muka (face shield)
 Masker selam
 Tameng muka
 Kacamata pengaman dalam kesatuan (full face masker).

3. Alat pelindung tangan


Pelindung tangan (sarung tangan) berfungsi untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari
pajanan api, suhu panas, suhu dingin, radiasi elektromagnetik, radiasi mengion, arus listrik,
bahan kimia, benturan, pukulan dan tergores, terinfeksi zat patogen (virus, bakteri) dan jasad
renik.
Jenis pelindung tangan terdiri dari sarung tangan yang terbuat dari logam, kulit, kain kanvas,
kain atau kain dengan pelapis, karet, dan sarung tangan yang tahan bahan kimia.

4. Alat pelindung kaki


Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari tertimpa atau berbenturan dengan
benda-benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas,
terpajan suhu yang ekstrem, terkena bahan kimia berbahaya dan jasad renik, serta tergelincir.

Jenis pelindung kaki berupa sepatu keselamatan pada pekerjaan peleburan, pengecoran
logam, industri, konstruksi bangunan, pekerjaan yang berpotensi bahaya peledakan, bahaya
listrik, tempat kerja yang basah atau licin, bahan kimia dan jasad renik, dan/atau bahaya
binatang dan lain-lain.

5. Pakaian pelindung

Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi tubuh dari suhu panas atau dingin yang
ekstrim, paparan api dan benda panas, percikan bahan kimia, uap panas, benturan, radiasi,
gigitan atau sengatan binatang, serta infeksi virus, jamur, dan bakteri.

Jenis pakaian pelindung terdiri dari rompi (vests), celemek (apron atau coveralls), jaket, dan
pakaian terusan (one piece coverall).

-Iklim kerja
Ketika suhu berada di atas atau di bawahbatas normal, keadaan ini memperlambat
pekerjaan. Ini adalah respon alami dan fisiologis dan merupakan salah satu alasan mengapa
sangat penting untuk mempertahankan tingkat kenyamanan suhu dan kelembaban
ditempat kerja. Faktor-faktor ini secara signifikan dapat berpengaruh pada efisiensi dan
produktivitas individu pada pekerja.Sirkulasi udara bersih di ruangan tempat kerja
membantu untuk memastikan lingkungan kerja yang sehat dan mengurangi pajanan bahan
kimia. Sebaliknya, ventilasi yang kurang sesuai dapat: mengakibatkan pekerja kekeringan
atau kelembaban yang berlebihan; menciptakan ketidaknyamanan bagi

para pekerja; mengurangi konsentrasi pekerja, akurasi dan perhatian mereka untuk
praktek kerja yang aman.Agar tubuh manusia berfungsi secara efisien, perlu untuk tetap
berada dalam kisaran suhu normal. Untuk itu diperlukan iklim kerja yang sesuai bagi tenaga
kerja saat melakukan pekerjaan. Iklim kerja merupakan hasil perpaduan antara suhu,
kelembaban, kecepatan gerakan udara dan panas radiasi dengan tingkat panas dari tubuh
tenaga kerja sebagai akibat dari pekerjaannya.

Iklim kerja berdasarkan suhu dan kelembaban ditetapkan dalam Kepmenaker No 51 tahun
1999 diatur dengan memperhatikan perbandingan waktu kerja dan waktu istirahat setiap
hari dan berdasarkan beban kerja yang dimiliki tenaga kerja saat bekerja (ringan, sedang
dan berat).

Anda mungkin juga menyukai