PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu APD?
2. Siapa yang harus memberikan APD?
3. Apa kekurangan dan kelebihan APD?
4. Bagaimana cara merawat APD yang baik dan benar?
5. Apakah ada jaminan apabila terjadi kecelakaan kerja?
1
C. Tujuan
Agar kita tahu bagaimana cara bekerja yang baik dan benar,
Supaya kita bisa lebih berhati-hati dalam bekerja, dan
Mengetahui bagaimana merawat APD supaya tetap steril, tahanlama.
BAB II
PEMBAHASAN
2
Hukum yang mendasari adalah :
1. Undang-undang No.1 tahun 1970.
a. Pasal 3 ayat (1) butir f: Dengan peraturan perundangan ditetapkan
syaratsyaratuntuk memberikan APD
b. Pasal 9 ayat (1) butir c: Pengurus diwajibkan menunjukkan
danmenjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang APD.
c. Pasal 12 butir b: Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban
danatau hak tenaga kerja untuk memakai APD.
d. Pasal 14 butir c: Pengurus diwajibkan menyediakan APD secara cuma-
cuma
Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981
Pasal 4 ayat (3) menyebutkan kewajiban pengurus menyediakan
alatpelindung diri dan wajib bagi tenaga kerja untuk menggunakannya
untukpencegahan penyakit akibat kerja.
Permenakertrans No.Per.03/MEN/1982
Pasal 2 butir I menyebutkan memberikan nasehat mengenai perencanaan4
dan pembuatan tempat kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan
gizi serta penyelenggaraan makanan ditempat kerja.
Permenakertrans No.Per.03/Men/1986
Pasal 2 ayat (2) menyebutkan tenaga kerja yang mengelola Pestisida
harusmemakai alat-alat pelindung diri yg berupa pakaian kerja, sepatu lars
tinggi,sarung tangan, kacamata pelindung atau pelindung muka dan
pelindungpernafasan.
3
Pasal 3
a. APD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi:
- pelindung kepala;
- pelindung mata dan muka;
- pelindung telinga;
- pelindung pernapasan beserta perlengkapannya;
- pelindung tangan; dan/atau
- pelindung kaki.
b. Selain APD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), termasuk APD:
- pakaian pelindung;
- alat pelindung jatuh perorangan; dan/atau
- pelampung.
c. Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan atau Ahli Keselamatan
danKesehatan Kerja dapat mewajibkan penggunaan APD di tempat
kerja selainsebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 5
Pengusaha atau Pengurus wajib mengumumkan secara tertulis
danmemasang ramburambu mengenai kewajiban penggunaan APD di
tempatkerja.
Pasal 6
1. Pekerja/buruh dan orang lain yang memasuki tempat kerja wajibmemakai
atau menggunakan APD sesuai dengan potensi bahaya dan risiko.
2. Pekerja/buruh berhak menyatakan keberatan untuk melakukanpekerjaan
apabila APD yang disediakan tidak memenuhi ketentuan danpersyaratan.
Pasal 7
1. Pengusaha atau Pengurus wajib melaksanakan manajemen APD ditempat
kerja.
2. Manajemen APD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
i) identifikasi kebutuhan dan syarat APD;
ii) pemilihanAPDyangsesuaidenganjenisbahayadankebutuhan/kenyamana
npekerja/buruh;
iii) pelatihan;
iv) penggunaan, perawatan, dan penyimpanan;
v) penatalaksanaan pembuangan atau pemusnahan;
vi) pembinaan;
vii) inspeksi; dan
viii) evaluasi dan pelaporan.
Pasal 8
1) APD yang rusak, retak atau tidak dapat berfungsi dengan baik harusdibuang
danatau dimusnahkan.
2) APD yang habis masa pakainya/kadaluarsa serta mengandung
bahanberbahaya,harus dimusnahkan sesuai dengan peraturan
perundangundangan.
3) Pemusnahan APD yang mengandung bahan berbahaya harus
dilengkapidengan berita acara pemusnahan.
4
1) Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai APDyang
kurang tepat dan perawatannya yang tidak baik.
2) Fungsi dari ADP ini hanya untuk mengurangi akibat dari kondisi
yangberpotensi menimbulkan bahaya bukan untuk menyelamatkan nyawa.
3) Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan karena hanya
melindungibukan mencegah.
4) Cara pemakaian APD yang salah karena kurangnya pengetahuan
tentangpenggunaan APD yang baik dan benar,APD tak memenuhi
persyaratan standar karena perawatannya tidak baikdan kualitasnya buruk.
5) APD yang sangat sensitive terhadap perubahan tertentu.
6) APD yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister,
filter(digunakan untuk menahan frekuensi tertentu pada tahanan yang
berubahubahdan lain-lain) dan penyerap (cartridge).
7) APD dapat menularkan penyakit bila dipakai berganti-ganti.
Kelebihan :
1) Mengurangi resiko akibat kecelakan kerja yang terjadi baik
sengajamaupun tidak sengaja
2) Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya pada kecelakaan
3) Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik danadministrasi
tidak berfungsi dengan baik.
4) Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja
agarterlindungi dari bahaya kerja.
5
3. Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfugsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki daribenda
tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
4. Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan soldari
karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yangmenimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairankimia, dsb.
5. Sarung Tangan
6
padapekerjaan konstruksi dan memanjat serta tempat tertutup atau boiler.Harus
dapat menahan beban sebesar 80 Kg.
Jenis :
Penggantung unifilar
Penggantung berbentuk U
Gabungan penggantung unifilar dan bentuk U
Penunjang dada (chest harness)
Penunjang dada dan punggung (chest waist harness)
Penunjang seluruh tubuh (full body harness)
7. Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff)
7
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnyamengelas) agar
tidak terkena benda-benda.
Syarat optis tertentu
Lensa tidak boleh mempunyai efek distorsi/ efek prisma lebih dari1/16
prisma dioptri; artinya perbedaan refraksi,harus lebih kecil dari
1/16dioptri.Prinsipnya kacamata yang hanya tahan terhadap panjang
gelombangtertentu.
9. Masker (Respirator)
Kelayakan APD
Membeli dan memakai APD harus sesuai dengan kelayakn SNI atau
terjamin mutu dan kualitasnya.
8
APD akan berkembang dengan menstandarisasikan kemungkinan yang
ada dalam berbagai bidang.
APD harus sesuai dengan fungsi dan kegunaan tugas kita.
APD dapat menularkan penyakit bila dipakai bergantian,
D. Ketersediaan APD
Dalam UU No. 1 tahun 1970 pasal 14 butir c menyatakan bahwapengurus
(pengusaha) diwajibkan untuk menyediakan secara cuma-cumasemua alat
perlindungan diri yang diwajibkan pada pekerja yang beradadibawah
pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yangmemasuki tempat kerja
tersebut, disertai dengan petunjuk-petunjuk yangdiperlukan menurut petunjuk
pegawai pengawas atau ahli-ahli keselamatankerja.
APD harus tersedia sesuai dengan risiko bahaya yang ada di tempat
kerja.Contohnya di pengelasan risiko bahaya yang ada seperti infrared danradiasi,
maka APD yang harus digunakan adalah face shield dan gogglesuntuk
perlindungan mata dan wajah (Wentz, 1998).
Kenyamanan APD
APD adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungiseseorang dalam pekerjaan yang fungsinya mengisolasi pekerja dari
bahayadi tempat kerja.Karena itu adalah penting APD bisa digunakan oleh pekerja
secara nyamandan tidak menimbulkan bahaya baru (Imamkhasani, 1991).Banyak
alasan pekerja enggan menggunakan APD salah satunya adalahkarena faktor
kenyamanan. Contohnya safety shoes yang terlalu kebesaranatau kekecilan, tidak
akan melindungi pekerja secara efektif namun tidakmenutup kemungkinan untuk
muncul kejadian baru karena memakai safetyshoes yang tidak sesuai
ukuran.Untuk memberikan perlindungan yang baik maka pakaian harus pas
dansesuai. APD biasanya didisain berdasarkan rata-rata ukuran orang
AmerikaUtara atau Eropa, dan akan menjadi masalah jika digunakan oleh
pekerjayang ukurannya berada diatas atau dibawah ukuran tersebut
(Rosskam,1996).
9
tahu apakahalat itu masih layak kita gunakan untuk bekerja atau tidak.
Memastikan APD yang digunakan aman untuk keselamatan jika
tidaksesuai maka perlu diganti dengan yang baru.
4. Pastikan peralatan APD yang akan kita gunakan aman untukkeselamatan
kita dan para pekerja lain agar tidak terkaji sesuatu yangtidak diinginkan.
Kalau memang saat kita memeriksa, APD tersebuttidak layak untuk
digunakan, maka segera gantilah dengan yang barudan yang berkualitas
baik.
5. Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut
carapenyimpanan, kebersihan serta kondisinya.Jagalah APD dengan cara-
cara yang sudah ditentukan. Mulai darikebersihan, kondisi serta kelayakan
pakai.
6. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja
yangkualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik
sertatidak dibenarkan untuk dipergunakan saat kita melaksanakan
pemeriksaan kelayakan APD, periksalahdengan seksama. Apabila ada
APD yang tidak sesuai dengan standart,maka kembalikan dan jangan
dipakai.
Secara spesifik sebagai berikut:
1. Helm Safety/ Helm Kerja (Hard hat)
Pengujian Mekanik
Dengan menjatuhkan benda seberat 3 kg dari ketinggian 1m, topi
tidakboleh pecah atau benda tak boleh menyentuh kepala.
Jarak antara lapisan luar dan lapisan dalam dibagian puncak ; 4-5 cm.
Tidak menyerap air dengan direndam dalam air selama 24 jam. Airyang
diserap kurang 5% beratnya
Tahan terhadap api
10
Pengujian Daya Tahan Terhadap Api
Topi dibakar selama 10 detik dengan pembakar Bunsen atau
propan,dengan nyala api bergaris tengah 1 cm. Api harus padam setelah
5detik.
Pengujian listrik:
Tahan terhadap listrik tegangan tinggi diuji dengan mengalirkan
arusbolak-balik 20.000 volt dengan frekuensi 60 Hz, selama
3menit,kebocoran arus harus lebih kecil dari 9 mA.
Tahan terhadap listrik tegangan rendah, diuji dengan mengalirkan
arusbolak-balik 2200 volt dengan frekuensi 60 Hz selama 1
menitkebocoran arus harus kurang dari 9mA
Manfaat Topi/Tudung:
Untuk melindungi kepala dari zat-zat kimia berbahaya dari Iklimyang
berubah-ubah, dari bahaya api dan lain sebagainya.Setiap manajemen lini harus
memiliki catatan jumlah karyawan yangmemiliki helm kerja dan telah mengikuti
training.
2. Kacamata Safety (Safety Glasses)
11
panasatau dingin, uap panas, terpajan suhu yang ekstrim, terkenabahan kimia
berbahaya dan jasad renik, tergelincir.Jenis pelindung kaki berupa sepatu
keselamatan pada pekerjaanpeleburan, pengecoran logam, industri, kontruksi
bangunan, pekerjaan yangberpotensi bahaya peledakan, bahaya listrik, tempat
kerja yang basah ataulicin, bahan kimia dan jasad renik, dan/atau bahaya binatang
dan lain-lain.
Sepatu safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin
yangmenyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya olehmanajemen
ini.Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sepatu safety yangkualitasnya
tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidakdibenarkan untuk
dipergunakan.Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan
yangmemiliki sepatu safety dan telah mengikuti training.
4. Masker/ Perlindungan Pernafasan (Mask/ Respiratory Protection)
5. Sarung tangan
12
Penyimpanan sarung tangan harus terjamin sehingga terhindar daridebu,
kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), kelembabanatau
kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia berbahaya.
13
penulis lakukan sejak tahun 2004 sampai saat ini banyaksekali ditemukan
kesalahan dan kekurangan dalam menggunakan APD diberbagai perusahaan baik
lokal maupun yang berskala international (lihatgrafik).Ada dua faktor utama yang
melatar belakangi masalah ini yaiturendahnya tanggung jawab management
terhadap keselamatan dankesehatan pekerja dan rendahnya tingkat kesadaran para
pekerja dalammenggunakan APD.
Manajemen sebagai wakil dari pemegang saham atau pemilikperusahaan
sepenuhnya bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatanpekerja di tempat
kerja dengan menyediakan tempat kerja yang aman danalat pelindung diri yang
memadai.Namun pada kenyataannya manajemenperusahaan masih
menempatkankeselamatan dan kesehatan pekerjadiurutan bawah dari skala
prioritas dari suatu program perusahaan terutamakalau sudah berhubungan dengan
anggaran keuangan. Sebagai dampak darihal tersebut para pekerja hanya
diberikan APD seadanya tanpamempertimbangkan tingkat bahaya di tempat kerja
yang dihadapi setiaphari,tidak mendapatkan pelatihan yang mencukupi mengenai
keselamatandan kesehatan kerja di tempat kerja dan bahkan ada perusahaan yang
secarasengaja membodohi para pekerja dengan mengatakan pekerjaan
yangmereka lakukan tidak berdampak terhadap kesehatan pekerja atau
tidakberbahaya.
Adabeberapa alasan klasik yang selalu dikemukakan oleh
pihakmanajemen tehadap para pekerja dalam penyediaan APD yaitu:
a) Anggarannya terlalu besarkeuangan perusahaan tidak
mampumendanainya.
b) APD yang tersedia sudah mencukupi karena banyak perusahaan lainjuga
menggunakan APD yang sama,Meskipun sebenarnya APDtersebut tidak
memenuhi standar yang dipersyaratkan.
c) Tingkat paparan masih dibawah nilai ambang batas (NAB).
d) Tidak di rekomendasikan oleh induk perusahaan.
e) Kondisi seperti ini sudah berlangsung bertahun-tahun dan tidak
adamasalah.
Dengan alasan-alasan tersebut akhirnya para pekerja dipaksamenerima
APD seadanya atau bahkan tanpa APD dalam bekerja (lihatgrafik).
14
rendahnya tingkat kesadaran para pekerjadalam menggunakan APD secara benar
selama bekerja.Banyak pekerjayang main kucing-kucingan dengan supervisor
atau manager dalammenggunakan APD.
Hal lain yang juga ditemukan dalam survey ini adalah penggunaanAPD
yang tidak tepat atau sesuai dengan paparan bahaya yang dihadapi.Hal ini
disebabkan kurangnya pengetahuan atau informasi tentang APD danjenis atau
kondisi bahaya yang dihadapi.Banyak perusahaan yang menjualAPD tidak
memberikan informasi atau training yang memadai
tentangpenggunaan,fungsi,jenis,aplikasi,perawatan APD dan dampak
kesehatanpengunaan APD.
Apabila APD digunakan secara benar dan sesuai dengan spesifikasiyang di
tetapkan,maka tingkat kecelakaan dan sakit akibat kerja akan dapatdikurangi.
Penurunan tingkat kecelakaan dan sakit akibat kerja akanmeningkatkan
produktivitas kerja sehingga perusahaan akan menjadi lebihsehat. Untuk mencapai
hal ini maka kondisi-kondisi berikut harusterpenuhi:
a. Adanya komitmen dari manajemen untuk melindungi pekerja,salahsatunya
dengan menyediakan APD yang sesuai dengan standar.
b. Adanya kebijakan/prosedur/WI yang mengatur penggunaan APD
bagipekerja.
15
c. Adanya training secara regular tentang tata cara
pengenalanresiko,pengendalian resiko dan penggunaan APD.
d. Adanya program komunikasi untuk meningkatkan awareness
pekerjadalam menggunakan APD seperti regular meeting,poster,stikerdan
singnage.
e. Pekerja mengetahui dengan baik bahaya-bahaya yang ada di tempatkerja.
f. Pekerja mengetahui dengan baik dampak kesehatan dari pajananbahaya-
bahaya tersebut.
g. Pekerja mengetahui dengan baik cara-cara pengendalian bahayatersebut.
h. Pekerja mendapatkan APD yang sesuai dengan pajanan bahaya
yangdihadapi.
i. Pekerja secara konsisten dan benar menggunakan APD pada
saatmelakukan pekerjaan.
j. Pekerja memakai APD secara tepat dan benar selama bekerja.
16
Apa saja sih yang ditanggung oleh JAMSOSTEK? Skema
Jamsostekmeliputi program-program yang terkait dengan risiko, seperti
jaminankecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan pemeliharaan kesehatan,
danjaminan hari tua.
Cakupan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) meliputi: biayapengangkutan,
biaya pemeriksaan, pengobatan, perawatan, biayarehabilitasi, serta
santunan uang bagi pekerja yang tidak mampu bekerja,dan cacat.
Apabila pekerja meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja,
merekaatau keluarganya berhak atas Jaminan Kematian (JK) berupa
biayapemakaman dan santunan berupa uang.
Apabila pekerja telah mencapai usia 55 tahun atau mengalami
cacattotal/seumur hidup, mereka berhak untuk memperolah Jaminan Hari
Tua(JHT) yang dibayar sekaligus atau secara berkala.
Sedangkan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi tenaga
kerjatermasuk keluarganya, meliputi: biaya rawat jalan, rawat inap,
pemeriksaankehamilan dan pertolongan persalinan, diagnostik, serta
pelayanan gawatdarurat.
Kecelakaan Kerja
Kecelakaan Kerja adalah peristiwa kecelakaan yang terjadi dalambekerja,
termasuk penyakit yang timbul dalam bekerja dan kecelakaanyang terjadi dalam
perjalanan berangkat dari rumah menuju tempatkerja dan pulang ke rumah
melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.
Kematian
Kematian adalah peristiwa meninggal dunia yang bukan disebabkanoleh
kecelakaan kerja, seperti sakit, korban kriminilitas dan lain-lain.
Hari Tua
Hari Tua adalah kondisi dimana seorang karyawan telah mencapai usia55
tahun atau mengalami cacat total tetap setelah ditetapkan oleh dokteratau
memenuhi persyaratan tertentu.
Pemeliharaan Kesehatan
Hak karyawan dalam bentuk pelayanan yang diberikan jikakaryawan
tersebut mengalami gangguan kesehatan.Hak pelayanankesehatan ini berlaku
bukan hanya untuk karyawan, tapi juga untuktanggungannya, yaitu seorang istri
dan maksimal 3 anak kandung.
17
Sanksi Bagi Pengusaha Yang Melanggar
hukuman kurungan selama-lamanya 6 (enam) bulan atau denda setinggi-
tingginyaRp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
Setelah diberikan peringatan tetapi tidak melaksanakan
kewajibannyadikenakan sanksi administratif berupa pencabutan ijin usaha.
Manfaat
Jaminan bagi pekerja dan Perusahaan.
Mendorong motivasi untuk lebih tekun bekerja.
Menciptakan Sense of Belonging dan kerjasama antara pekerja
danPerusahaan.
Dengan pengalihan resiko kepada Asuransi, Perusahaan tidak
dibebanibiaya-biaya unpredictable.
Kesejahteraan pekerja akan menambah motivasi, disiplin dan rasamemiliki
sehingga meningkatkan produktivitas.
Ikut secara riil dalam memberikan kontribusi kepada
PembangunanDaerah.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat Pelindung Diri adalah seperangkat alat yang digunakan olehtenaga
kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadapkemungkinan adanya
potensi bahaya/kecelakaan kerja.
1. APD( alat perlindungan diri) merupakan alat yang digunakan
untukmengurangi resiko akibat kecelakaan, bukan menghilangkan
kecelakaan itusendiri.
2. APD dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat.
3. APD harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat pekerjaan.
4. APD harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai dengan ketentuan.
B. SARAN
1. Setiap pekerja sebaiknya menggunakan APD.
2. Penyuluhan tentang APD kepada semua masyarakat agar dapatmengurangi
angka kecelakaan.
3. Penggunaan APD sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja.
4. Pemantauan terhadap APD harus rutin dilakukan, agar dalampenggunaan
lebih optimal.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://hiperkes.wordpress.com/2008/04/04/alat-pelindung-diri/
http://www.depnakertrans.go.id/news.html,707,naker
http://lindariski.blogspot.com/2010/04/makalah-apd.html
http://m.gajimu.com/main/pekerjaan-yang-
layak/pekerjaanyanglayak/jaminansosial
http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2110400-pengertian-
filter/http://wishnuap.blogspot.com/2011/07/intisari-permenaker-no08-thn-
2010-ttg.html
http://hiperkes.wordpress.com/2008/04/04/alat-pelindung-diri/
Desni, Elly.2013. Produksi Bioetanol dari Ampas Sagu Berbahan Pati lignoselulosa
melalui Hidrolisa Enzimatik Ragi Tapai. Universitas Bung Hatta.
20