Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 1

PENGENDALIAN KECELAKAAN
KERJA
PENGERTIAN
 Kecelakaan kerja ( accident ) adalah suatu kejadian atau
peristiwa yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap
manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap
proses (Didi Sugandi, 2003 : 171).
 Menurut Undang-Undang nomor 3 tahun 1992 tentang
Jaminan Sosial Tenaga Kerja pasal 1 ayat 6, Kecelakaan
kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubung dengan
hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena
hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi
dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat
kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau
wajar dilalui.
TEORI PENYEBAB KECELAKAAN
 Teori Heinrich ( Teori Domino) Teori ini mengatakan bahwa suatu kecelakaan
terjadi dari suatu rangkaian kejadian . Ada lima faktor yang terkait dalam
rangkaian kejadian tersebut yaitu :
 lingkungan, kesalahan manusia, perbuatan atau kondisi yang tidak aman,
kecelakaan, dan cedera atau kerugian ( Ridley, 1986 ).
 Teori Multiple Causation Teori ini berdasarkan pada kenyataan bahwa
kemungkinan ada lebih dari satu penyebab terjadinya kecelakaan. Penyebab
ini mewakili perbuatan, kondisi atau situasi yang tidak aman. Kemungkinan-
kemungkinan penyebab terjadinya kecelakaan kerja tersebut perlu diteliti.
 Teori Gordon Menurut Gordon (1949), kecelakaan merupakan akibat dari
interaksi antara korban kecelakaan, perantara terjadinya kecelakaan, dan
lingkungan yang kompleks, yang tidak dapat dijelaskan hanya dengan
mempertimbangkan salah satudari 3 faktor yang terlibat. Oleh karena itu,
untuk lebih memahami mengenai penyebab-penyebab terjadinya
kecelakaan maka karakteristik dari korban kecelakaan, perantara terjadinya
kecelakaan, dan lingkungan yang mendukung harus dapat diketahui secara
detail.
 Teori Domino terbaru Setelah tahun 1969 sampai sekarang, telah
berkembang suatu teori yang mengatakan bahwa penyebab dasar
terjadinya kecelakaan kerja adalah ketimpangan manajemen. Widnerdan
Bird dan Loftus mengembangkan teori Domino Heinrich untuk
memperlihatkan pengaruh manajemen dalam mengakibatkan terjadinya
kecelakaan.
 Teori Reason Reason (1995,1997) menggambarkan kecelakaan kerja terjadi
akibat terdapat “lubang” dalam sistem pertahanan. Sistem pertahanan ini
dapat berupa pelatihan- pelatihan, prosedur atau peraturan mengenai
keselamatan kerja.
 Teori Frank E. Bird Petersen Penelusuran sumber yang mengakibatkan
kecelakaan . Bird mengadakan modifikasi dengan teori domino Heinrich
dengan menggunakan teori manajemen, yang intinya sebagai berikut
(M.Sulaksmono,1997) :
 Manajemen kurang control
 Sumber penyebab utama
 Gejala penyebab langsung (praktek di bawah standar) Kontak
peristiwa ( kondisi di bawah standar )
 Kerugian gangguan ( tubuh maupun harta benda )
JENIS JENIS KECELAKAAN KERJA

Menurut Organisasi Perburuhan Internasional


(ILO)
 Klasifikasi menurut jenis kecelakaan
 Klasifikasi menurut penyebab
 Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan
 Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di
tubuh
CONTOH KASUS KECELAKAAN KERJA

 Judul kasus : Kematian karena terlindas


mesin penggulung di saat melakukan
pembersihan serat
 Petugas operator
 Wanita, seorang operator pembersihan serat
pada mesin penggulung Tugas kerja
Melakukan pembersihan mesin penggulung
Waktu Bulan Desember tahun X sekitar jam
2:30 sore Tempat kejadian Area pembersihan
mesin penggulung Peralatan atau benda
yang menyebabkan terjadinya kecelakaan
Tiang transmisi
Tahapan penyebab Keterangan Penyebab Umum
 Tidak memasang tutup pengaman, peralatan
pengaman pada posisi yang tepat di mesin
penggulung. (lingkungan yang tidak aman).
 Tidak memasang tombol penghenti darurat
yang diberi tanda dengan jelas pada mesin
tersebut (gambar 2.2).(lingkungan yang tidak
aman). Analisa Penyebab Terperinci Tidak
menetapkan rencana pemeriksaan otomatis
untuk melakukan pemeriksaan otomatis
Penyebab Pokok
 Tidak memberikan pendidikan dan pelatihan
keselamatan dan kesehatan kerja untuk
pekerja dalam melakukan pekerjaan dan
pencegahan kecelakaan.
 Kurangnya kesadaran pekerja akan
keselamatan.
STRATEGI PENGENDALIAN
 Memberikan pendidikan dan pelatihan keselamatan dan
kesehatan kerja yang diperlukan pekerja guna meningkatkan
pengetahuan keselamatan dan kesehatan kerja, demi mencegah
terjadinya kecelakaan yang sama.
 Selama melakukan proses pekerjaan yang mungkin berbahaya,
seperti pembersihan mesin, penambahan minyak, pemeriksaan,
perbaikian atau pengaturan, mesin harus berhenti beroperasi.
Untuk mencegah orang lain menghidupkan mesin, maka mesin
harus di kunci atau diberi tanda peringatan, pemilik usaha harus
memasang tutup pengaman atau peralatan pembatas. Membuat
perencanaan ulang pembagian tenaga kerja.
 Seluruh petugas keselamatan dan kesehatan tenaga kerja harus
bertanggungjawab menjalankan rencana penanggulangan
kecelakaan, rencana penanganan darurat, serta melakukan
bimbingan pelaksanaan setiap departemen.
PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA

5 M yaitu :
 Manusia.
 Manajemen ( unsur pengatur ).
 Material ( bahan-bahan ).
 Mesin ( peralatan ).
 Medan ( tempat kerja / lingkungan kerja ).
 Pendekatan terhadap kelemahan pada unsur
manusia, antara lain :
 Pemilihan / penempatan pegawai secara tepat agar
diperoleh keserasian antara bakat dan kemampuan
fisik pekerja dengan tugasnya.
 Pembinaan pengetahuan dan keterampilan melalui
training yang relevan dengan pekerjaannya.
 Pembinaan motivasi agar tenaga kerja bersikap dan
bertndak sesuai dengan keperluan perusahaan.
 Pengarahan penyaluran instruksi dan informasi yang
lengkap dan jelas.
 Pengawasan dan disiplin yang wajar.
 Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat
keras, antara lain :
 Perancangan, pembangunan, pengendalian, modifikasi,
peralatan kilang, mesin-mesin harus memperhitungkan
keselamatan kerja.
 Pengelolaan penimbunan, pengeluaran, penyaluran,
pengangkutan, penyusunan, penyimpanan dan
penggunaan bahan produksi secara tepat sesuai dengan
standar keselamatan kerja yang berlaku.
 Pemeliharaan tempat kerja tetap bersih dan aman untuk
pekerja.
 Pembuangan sisa produksi dengan memperhitungkan
kelestarian lingkungan.
 Perencanaan lingkungan kerja sesuai dengan kemampuan
manusia.
Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat lunak,
harus melibatkan seluruh level manajemen, antara lain :
 Penyebaran, pelaksanaan dan pengawasan dari safety
policy.
 Penentuan struktur pelimpahan wewenang dan
pembagian tanggung jawab.
 Penentuan pelaksanaan pengawasan, melaksanakan
dan mengawasi sistem/prosedur kerja yang benar.
 Pembuatan sistem pengendalian bahaya.
 Perencanaan sistem pemeliharaan, penempatan dan
pembinaan pekerja yang terpadu.
 Penggunaan standard/code yang dapat diandalkan.
 Pembuatan sistem pemantauan untuk mengetahui
ketimpangan yang ada.
Adapun cara pengendalian lingkungan kerja untuk
meminimalisir kecelakaan para pekerja sebagai
berikut :
 Pengendalian teknik
 Pengendalian administrative
 Menggunakan APD
Cara pengendalian ancaman
bahaya kesehatan kerja
 Pengendalian teknik: mengganti prosedur kerja,
menutup mengisolasi bahan berbahaya,
menggunakan otomatisasi pekerjaan, menggunakan
cara kerja basah dan ventilasi pergantian udara.
 Pengendalian administrasi: mengurangi waktu
pajanan, menyusun peraturan keselamatan dan
kesehatan, memakai alat pelindung, memasang
tanda – tanda peringatan, membuat daftar data
bahan-bahan yang aman, melakukan pelatihan
sistem penangganan darurat.
 Pemantauan kesehatan : melakukan pemeriksaan
kesehatan.
PENGENDALIAN MELALUI JALUR KESEHATAN
(MEDICAL CONTROL)

 Pengendalian Melalui Jalur kesehatan


(Medical Control) Yaitu upaya untuk
menemukan gangguan sedini mungkin
dengan cara mengenal (Recognition)
kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang
dapat tumbuh pada setiap jenis pekerjaan di
unit pelayanan kesehatan dan pencegahan
meluasnya gangguan yang sudah ada baik
terhadap pekerja itu sendiri maupun
terhadap orang disekitarnya
PENCEGAHAN SEKUNDER

 Pemeriksaan Awal Adalah pemeriksaan kesehatan


yang dilakukan sebelum seseorang calon/pekerja
(petugas kesehatan dan non kesehatan) mulai
melaksanakan pekerjaannya.
 Pemeriksaan Berkala Adalah pemeriksaan kesehatan
yang dilaksanakan secara berkala dengan jarak
waktu berkala yang disesuaikan dengan besarnya
resiko kesehatan yang dihadapi.
 Pemeriksaan KhususYaitu pemeriksaan kesehatan
yang dilakukan pada khusus diluar waktu
pemeriksaan berkala, yaitu pada keadaan dimana
ada atau diduga ada keadaan yang dapat
mengganggu kesehatan pekerja.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai