“KARYAWAN PERKANTORAN”
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
di tempat kerja yang sehat dengan mematuhi peraturan yang berlaku di tempat
kerja.
triwulan II tahun 2020 tercatat sekitar 3.174 kasus. Kasus kecelakaan kerja
yang terjadi pada triwulan II tahun 2020 sebagaimana data dari Ditjen. Jumlah
kasus kecelakaan kerja ini menurun sekitar 59,46 persen dibandingkan periode
triwulan II tahun 2019 yang tercatat sekitar 7.829 kasus kecelakaan kerja.
kasus. Jumlah ini menurun sebesar 34,76 persen jika dibandingkan periode
1
2
yang sama tahun sebelumnya, dimana pada saat itu tercatat 6.211 kasus
tahun 2017 sebesar 25,9 %. Pada prinsipnya semua kantor mempunyai faktor
selain itu gedung tinggi (gedung perkantoran) sangat rentan terhadap aspek
keselamatan saat terjadi gempa bumi dan kebakaran (Kemenkes RI, 2018).
kesehatan kerja perkantoran, yang lebih efektif dan efisien diperlukan standar
tempat kerja pada pegawai atau pekerja yang bekerja di perkantoran seperti di
B. Rumusan Masalah
Berdarakan latar belakang di atas rumusan masalah dalam penulisan ini yaitu :
pekerja kantoran ?
C. Tujuan
aktivitasnya
perkantoran
2 BAB II
PEMBAHASAN
penyakit akibat kerja dan penyakit lain, serta kecelakaan kerja pada karyawan,
mewujudkan kantor yang sehat, aman, nyaman, dan karyawan yang sehat,
1. Keselamatan kerja
i. P3K
2. Kesehatan kerja
4
5
d. aktivitas fisik.
1) sarana bangunan
3) Toilet
4) pengelolaan limbah
7) pembawa penyakit.
dan biologi
4. Ergonomi
b. Kursi
c. Koridor
d. Postur kerja
1. Bahaya (Hazard)
(daya ledak, listrik, dapat terbakar), biologis (dapat menginfeksi), dan lain-
tekanan.
dapat merusak pada kesehatan maupun property. Beberapa dari cara ini
toksisitas, karsinogen.
b. Sifat alamiah dari peralatan atau wujud material (seperti uap, mist, cair,
debu)
g. Mekanisme aksinya
3. Risiko (Risk)
cidera karena suatu bahaya akan terjadi pada individu tertentu atau
c. Frekuensi pajanan
sering disebut pekerja kerah putih (white collar worker) adalah karyawan
dan aktivitas tulis menulis baik menggunakan alat tulis manual maupun
dan peralatan elektronik lainnya. Secara umum potensi bahaya dan risiko
a. Bahaya fisik
b. Bahaya kimia
9
c. Bahaya biologi
aspergilus.
d. Bahaya biomekanik
Dimana hal ini terdiri dari pola hidup, status kesehatan dan keluhan otot
kerja.
f. Bahaya psikososial
2) Ketidakpuasan kerja
4) Kurangnya penghargaan
dominan berkaitan dengan sedentary job atau sedikitnya aktifitas fisik yang
stres kerja. Beban pekerjaan didepan komputer tidak besar karena dilakukan
dalam posisi duduk, tidak membawa beban yang berat sehingga tenaga atau
kepala dari keyboard ke monitor yang berulang-ulang dimana lebih dari 10 kali
postur yang duduk statis didepan komputer. Jika kegiatan seperti ini dilakukan
secara terus menerus maka dapat menyebabkan kelelahan dan cidera. Work-
dialami oleh pekerja. WMSDs biasa dikenal dengan beberapa istilah, antara
lain:
e. Bursitis
f. Tendonitis
g. Trigger finger
baik, maka dapat timbul berbagai akibat terhadap karyawan perkantoran, antara
lain:
a. Iritasi dan kelelahan mata (astenophia) serta ketegangan otot leher (tension
terus menerus.
b. Gangguan otot rangka yang disebabkan oleh duduk dalam waktu yang
lama, postur duduk yang janggal, gerakan tangan yang berulang-ulang (low
terlalu rendah atau tinggi, suhu ruangan yang terlalu panas atau dingin,
karyawan yang sedang sakit dan sistem ventilasi yang kurang baik.
e. Stres psikososial karena beban kerja yang terlampau banyak, waktu yang
kebakaran.
yang tinggi memiliki risiko keselamatan tersendiri dimana pada saat terjadi
situasi darurat seperti kebakaran, gempa, dan ancaman teroris perlu upaya
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, nyaman, dan
tempat kerja yang sehat dan nyaman sehingga karyawan/ pekerja yang berada
ti tempat kerja tersebut akan merasa bersemangat, selalu dalam kondisi sehat,
PENUTUP
A. Kesimpulan
terpapar bahaya di tempat kerja yang dapat mempengaruhi status kesehatan dan
produktivitas kerja.
Tempat kerja adalah tempat di mana orang berkumpul. Rata-rata orang bekerja
di kantor selama kurang lebih 8 jam per hari. Terdapat banya pekerjaan di
tempat kerja, di mana setiap pekerjaan pasti memiliki risiko dan bahaya, yang
dominan berkaitan dengan sedentary job atau sedikitnya aktifitas fisik yang
stres kerja. Beban pekerjaan didepan komputer tidak besar karena dilakukan
dalam posisi duduk, tidak membawa beban yang berat sehingga tenaga atau
a. Iritasi dan kelelahan mata (astenophia) serta ketegangan otot leher (tension
terus menerus.
14
15
b. Gangguan otot rangka yang disebabkan oleh duduk dalam waktu yang
lama, postur duduk yang janggal, gerakan tangan yang berulang-ulang (low
terlalu rendah atau tinggi, suhu ruangan yang terlalu panas atau dingin,
karyawan yang sedang sakit dan sistem ventilasi yang kurang baik.
e. Stres psikososial karena beban kerja yang terlampau banyak, waktu yang
kebakaran.
yang tinggi memiliki risiko keselamatan tersendiri dimana pada saat terjadi
situasi darurat seperti kebakaran, gempa, dan ancaman teroris perlu upaya
B. Saran
Kerja atau biasa disebut SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen secara
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman.
4 DAFTAR PUSTAKA
17