Anda di halaman 1dari 12

MAKALA

STERILISASI DAN DESINFEKSI

NAMA : MUSTAMIN DETEK


NIM : 02003023
PRODI : D3 KEP GIGI
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lingkup bidang keperawatan memberikan asuhan keperawatan baik


pada pasien yang beresiko terinfeksi atau telah terinfeksi.Pengetahuan
mengenai bagaiman terjadinya infeksi sangat penting dikuasai untuk
membatasi dan mencegah terjadi penyebaran infeksi dengan cara mempelajari
ilmu bakteriologi, imunologi, virologi dan parasitologi yang terkandung pada
ilmu mikrobiologi.

Selain itu, diperlukan juga cara untuk mengurangi atau bahkan


mengatasi infeksi tersebut secara keseluruhan. Secara lebih spesifik
diperlukan pula pengetahuan mendasar akan kondisi seperti apa yang bisa
dijadikan lokasi atau tempat untuk melakukan asuhan kebidanan .

Perkembangan ilmu mikrobiologi telah memberikan sumbangan yang


besaar bagi dunia kesehatan, dengan ditemukannya berbagai macam alat
berkat penemuan beberapa ilmuan besar. Bahwa terbukti untuk mencegah
atau mengendalikan infeksi tenaga kesehatan dapat menggunakan konsep
steril ataupun bersih, untuk membantu proses penyembuhan pasiennya dan
lebih spesifik lagi untuk mengendalikan dan mencegah terjadinya infeksi.

Maka dari itu, kami merasa penting untuk menyusun sebuah tulisan
yang membahas tentang bagaimana penerapan sterilisasi dan desinfeksi
dalam makalah ini.Juga bagaimana aplikasinya dalam keseharian dunia
keperawatan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Sterilisasi dan Desinfeksi?
2. Apa tujuan Sterilisasi dan Desinfeksi?
3. Bagaimana metode Sterilisasi dan Desinfeksi?
4. Apa saja alat yang di Sterilisasi dan Desinfeksi?
5. Apa perbedaan antara Sterilisasi dan Desinfeksi?
6. Bagaimana aplikasi sterilisasi dan desinfeksi dalam keseharian dunia
kesehatan dan keperawatan?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian Sterilisasi dan Desinfeksi.
2. Mengetahui tujuan Sterilisasi dan Desinfeksi.
3. Mengetahui metode Sterilisasi dan Desinfeksi.
4. Mengetahui alat yang di Sterilisasi dan Desinfeksi.
5. Mengetahui perbedaan antara Sterilisasi dan Desinfeksi.
6. Mengetahui aplikasi sterilisasi dan desinfeksi dalam keseharian dunia
kesehatan dan keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sterilisasi dan Desinfeksi


1. Pengertian Sterilisasi
Makna harfiah kata sterilisasi adalah: “menghancurkan semua
bentuk kehidupan. Sehingga sterilisasi adalah suatu proses pemusnahan
semua bentuk mikroorganisme, baik yang berbentuk vegetative maupun
yang berbentuk spora. Mikroorganisme yang dimasud dapat berupa
kuman, virus, ricketsia maupun jamur. Jadi produk steril telah bebas dari
semua jenis mikroorganisme hidup.
Istilah hidup disini perlu diperhatikan karena ada produk steril
yang masihmengandung mikroorganisme tetapi telah mati, misalnya hasil
sterilisasi dengan pemanasan ataupun dengan memakai gas. Khusus untuk
produk steril hasil sterilisasi dengan penyaringan, sama sekali tidak
terdapat mikroorganisme karena telah dipisahkan secara fisika dan
tertinggal di dalam filter.
2. Pengertian Desinfeksi
Disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah
terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus,
juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau
kuman penyakit lainnya. Disinfektan digunakan untuk membunuh
mikroorganisme pada benda mati.
Disinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit
dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi
kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme
patogen.
B. Tujuan Sterilisasi dan Desinfeksi

Adapun tujuan dari sterilisasi dan desinfeksi tersebut adalah

1. Mencegah terjadinya infeksi


2. Mencegah makanan menjadi rusak
3. Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri
4. Mencegah kontaminasi terhadap bahan- bahan yg dipakai dalam
melakukan biakan murni.
C. Metode Sterilisasi dan Desinfeks
a. Sterilisas
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi)
Menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron
atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut.
Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya
larutan enzim dan antibiotik.
2. Sterilisasi secara fisik
Dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran
 Pemanasan
- Pemijaran (dengan api langsung)
- Panas kering
- Uap air panas
- Uap air panas bertekanan
 Pasteurisasi
Pertama dilakukan oleh Pasteur, Digunakan pada sterilisasi susu,
membunuh kuman: tbc, brucella, Streptokokus, Staphilokokus,
Salmonella, Shigella dan difteri Suhu 65 C/ 30 menit
- Penyinaran dengan sinar UV
- Sinar ion bersifat hiperaktif
3. Sterilisasi dengan Cara Kimia
 Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada disinfeksi kimia
- Rongga (space)
- Sebaiknya bersifat membunuh (germisid)
- Waktu (lamanya) disinfeksi harus tepat
- Pengenceran harus sesuai dengan anjuran
- Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh spora kuman
biasanya bersifat sangat mudah menguap
- Sebaiknya menyediakan hand lation merawat tangan setelah
berkontak dengan disinfekstan.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi dengan cara kimia
- Jenis bahan yang digunakan
- Konsentrasi bahan kimia
- Sifat Kuman
- pH
- Suhu
 Zat Kimia yang sering digunakan untuk sterilisasi kimia
- Alkohol
- Halogen (Mengoksidasi protein kuman)
- Yodium (Konsentrasi yang tepat tidak mengganggu kulit)
- Klorin (Desinfeksi ruangan, permukaan serta alat non bedah)
- Fenol (as. Karbol), mempresipitasikan protein secara aktif.
- Peroksida (H2O2) efektif dan nontoksid
- Gas Etilen Oksida (mensterilkan bahan yang terbuat dari
plastik)
b. Desinfeksi
Macam-macam desinfektan yang digunakan :
1. Alkohol
Etil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk
mendesinfeksi kulit. Alkohol yang dicampur dengan aldehid
digunakan dalam bidang kedokteran gigi unguk mendesinfeksi
permukaan, namun ADA tidak menganjurkkan pemakaian alkohol
untuk mendesinfeksi permukaan oleh karena cepat menguap tanpa
meninggalkan efek sisa.
2. Aldehida
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada
kedokteran gigi, baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi.
Aldehid merupakan desinfektan yang kuat. Glutaraldehid 2% dapat
dipakai untuk mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan,
diulas dengan kasa steril kemudian diulas kembali dengan kasa steril
yang dibasahi dengan akuades, karena glutaraldehid yang tersisa pada
instrumen dapat mengiritasi kulit/mukosa, operator harus memakai
masker, kacamata pelindung dan sarung tangan heavy duty. Larutan
glutaraldehid 2% efektif terhadap bakteri vegetatif seperti M.
tuberculosis, fungi, dan virus akan mati dalam waktu 10-20 menit,
sedang spora baru alan mati setelah 10 jam.
3. Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan
secara luas dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik dan
kontrok plak, misalnya 0,4% larutan pada detergen digunakan pada
surgical scrub (Hibiscrub), 0,2% klorheksidin glukonat pada larutan
air digunakan sebagai bahan antiplak (Corsodyl) dan pada konsentrasi
lebih tinggi 2% digunakan sebagai desinfeksi geligi tiruan. Zat ini
sangat aktif terhadap bakteri Gram(+) maupun Gram(-).
Efektivitasnya pada rongga mulut terutama disebabkan oleh
absorpsinya pada hidroksiapatit dan salivary mucus.
4. Senyawa halogen.
Hipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan melepaskan
ion halide.Walaupun murah dan efektif, zat ini dapat menyebabkan
karat pada logam dan cepat diinaktifkan oleh bahan organik (misalnya
Chloros, Domestos, dan Betadine).
5. Fenol
Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk
membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat
dirusak oleh zat organik. Zat ini bersifat virusidal dan sporosidal yang
lemah.Namun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat
ini, banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium.
6. Klorsilenol
Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak
digunakan sebagai antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak
bakteri dan penggunaannya terbatas sebagai desinfektan (misalnya
Dettol).
D. Perbedaan antara Sterilisasi dan Desinfeksi
Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu (alat, bahan,
media, dan lain-lain) dari mikroorganisme yang tidak diharapkan kehadirannya
baik yang patogen maupun yang a patogen. Atau bisa juga dikatakan sebagai
proses untuk membebaskan suatu benda dari semua mikroorganisme, baik
bentuk vegetative maupun bentuk spora.
Sedangkan desinfeksi adalah, membunuh mikroorganisme penyebab
penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi
kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme
patogen.
Dari kedua pengertian di atas bisa kita simpulkan, jika sterilisasi dan
desinfeksi memiliki perbedaan yang khas, walaupun tetap memiliki tujuan
yang sama. Namun sterilisasi memiliki guna yang lebih besar, dan desinfeksi
secara khusus membunuh kuman penyebab penyakit.
E. Aplikasi Sterilisasi dan Desinfeksi dalam Keseharian Dunia Kesehatan dan
Keperawatan
Sterilisasi merupakan upaya pembunuhan atau penghancuran semua
bentuk kehidupan mikrobayang dilakukan dirumah sakit melalui proses fisik
maupun kimiawi. Sterilisasi juga dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh
kuman pathogen atau apatogen beserta spora yang terdapat pada alat perawatan
atau kedokteran dengan cara merebus, stoom, menggunakan panas tinggi, atau
bahan kimia. Jenis sterilisasi antara lain sterilisasi cepat, sterilisasi panas
kering, sterilisasi gas (formalin, H2O2).
Teknik steril biasanya di gunakan dalam ruangan operasi dan ruang
bersalin, selain menggunakan teknik steril pada tempaat tidur pasien untuk
prosedur invasive sepeti:
1. Mengisap jalan napas pasien
2. Memasukkan kateter urinarius
3. Mengganti balutan luka
4. Sanitasi lingkungan rumah sakit. Tujuan sanitasi lingkungan ialah
membunuh atau menyingkirkan pencemaran oleh mikrobe dari permukaan.
5. Universal Precaution. Setiap tenaga medis harus menyadari bahwa semua
pasien berpotensi menularkan berbagai penyakit.
6. Cuci Tangan. Selain itu selalu gunakan alat pelindungan diri secara lengkap
ketika melakukan prosedur invasive, ataupun bedah. Seperti:
Gown/barakschort
- Masker
- Sarung Tangan
- Kaca mata pelindung/goggles
7. Pengolaan Sampah Medis Dan Air Limbah. Perlu diatur sedemikian rupa
agar alat atau ruang tetap bersih atau steril,tidak berdekatan dengan limbah
atau sampah medis. Membakar sampah medis sampai menjadi arang.
8. Sterilisasi Dan Desinfeksi Alat-Alat Medis
a. Desinfekatan
Aseptik/Asepsis, suatu istilah umum yg digunakan untuk
menggambarkan upaya kombinasi untuk mencegah masuknya
mikroorganisem ke dalam area tubuh manapun yg sering menyebabkan
infeksi.
 Tujuannya untuk mengurangi jumlah mikroorganisme baik pada
permukaan hidup maupun benda mati agar alat-alat kesehatan
dapat dengan aman digunakan.
 Antisepsis, proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit,
selaput lendir atau bagian tubuh lainnya dengan menggunakan
bahan antimikrobial (antiseptik)
 Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT), proses yg menghilangkan semua
mikroorganisme kecuali beberapa endospora bakteri pada benda
mati dengan merebus, mengukus atau penggunaan desinfektan
kimia
b. Sterilisasi
Upaya pembunuhan atau penghancuran semua bentuk kehidupan
mikroba yg dilakukan di RS melalui proses fisik maupun kimiawi.
Proses yang menghilangkan semua mikroorganisem (bakteri, virus,
fungi dan parasit) termasuk endospora bakteri pada benda mati dengan
uap air panas tekanan tinggi (otoclaf), panas kering (oven), sterilan
kimia atau radiasi.
 Pemprosesan Alat
 Dekontaminasi, proses yang membuat benda mati lebih aman
ditangani staff sebelum dibersihkan. Tujuan ini agar benda mati
ditangani oleh petugas kesehatan secara aman, terutama petugas
pembersih medis sebelum pencucian berlangsung.
 Pencucian atau bilas, prosesnya terdiri dari mencuci sepenuhnya
dengan sabun atau detergen dan air, membilas dengan air bersih
dan mengeringkannya.
 Sterilisasi atau DTT.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian tersebut, kelompok kami dapat menarik sebuah kesimpulan
yaitu:
 Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda
dari semua bentuk kehidupan.Desinfeksi adalah membunuh
mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik,
hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam
membunuh mikroorganisme patogen.
 Berapa tujuan sterilisasi dan desinfeksi mencegah terjadinya infeksi,
mencegah makanan menjadi rusak, mencegah kontaminasi
mikroorganisme dalam industri, mencegah kontaminasi terhadap bahan-
bahan yg dipakai dalam melakukan biakan murni.
 Sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan
kimiawi. Adapun desinfeksi dapat dipakai salah satu dari tiga desinfektan
seperti iodophor, derifat fenol atau sodium hipokrit.
B. Saran
Sterilisasi apabila dilakukan secara baik dan sempurna makan akan
menjamin keselamatan kerja dan berkurangnya resiko terpapar
mikroorganisme. Dan dapat juga dilakukan untuk mencegah ataupun
mengendalikan infeksi.
Semoga tulisan kami ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam
proses pembelajaran tentang BAB Sterilisasi dan Desinfeksi.
DAFTAR PUSTAKA

https://kredikartitaksit.jimdo.com /2020/11/07sterilisasi-alat-kesehatan-rumah-
sakit/

http://subuhmuamar.blogspot.co.id /2013/04/sterilisasi-alat.html

https://kbbi.web.id /desinfeksi

https://kbbi.web.id /sterilisasi

https://id.wikipedia.org /wiki/Steril

https://id.wikipedia.org /wiki/Sterilisasi_(mikrobiologi)

http://muhammadmasykurillah.blogspot.co.id /2015/04/makalah-sterilisasi-dan-
desinfeksi.html

http://putriiandynii.blogspot.co.id /2014/01/makalah-sterilisasi-dan-
desinfeksi.html

Anda mungkin juga menyukai