Anda di halaman 1dari 11

OBSERVASI PERILAKU BERDASARKAN BBS

Pertanyaan:

• Apa itu Observasi Perilaku?

• Mengapa Observasi Perilaku diperlukan?

• Bagaimana Prinsip-prinsip Dasar Observasi Perilaku?

• Bagaimana implementasi Program Observasi Perilaku

1
NILAI TAMBAH PROGRAM OBSERVASI PERILAKU

1. Selalu melatih kita mengubah perilaku yang membahayakan


karyawan.

2. Mengembangkan pengamatan dan kemampuan berkomunikasi.

2
LANGKAH-LANGKAH IMPLEMENTASI OBSERVASI PERILAKU
Step 1:
Prepare
Step 2:
Observe
Step 3:
Intervention
Step 4:
Record
Step 5:
Follow-up

3
STEP 1: SIAPKAN (PREPARE)
Behavior Observation (pengamatan perilaku).
Pengamatan yang harus direncanakan dan tidak dilakukan secara sambilan
dari aktifitas lainnya. Pengamatan yang direncanakan memungkinkan kita
melakukan pengamatan yang terarah.

Pengamatan yang dilakukan tanpa persiapan atau dilakukan secara


kebetulan cenderung singkat dan terburu buru sehingga akan kehilangan
makna pengamatan, tidak fokus dan proses intervensi kurang optimal.

4
STEP 2: AMATI
a. Berhenti di sekitar tempat dimana pengamatan perilaku akan dilakukan

b. Yang diamati adalah orang yang sedang melakukan pekerjaannya

c. Amati perilaku orang tersebut, bila perilaku tersebut menjurus ke kecelakaan


serius maka pekerjaan tersebut harus dihentikan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan lebih lanjut

5
STEP 3: INTERVENSI

Diskusikan dengan orang yang diamati mengenai pengamatan


perilaku yang dilakukan. Diskusi harus dilakukan terbuka, tanpa
tekanan, tidak menggurui, tidak menguji, dan tidak meremehkan
sehingga diharapkan terjadi hubungan komunikasi yang baik
yang mendorong terjadinya perubahan perilaku yang sifatnya
relatif permanen.

Bila orang tersebut telah melakukan pekerjaan dengan aman


(safe behavior) maka orang tersebut harus diberi reinforcement
terhadap perilaku kerja aman spesifik yang dilakukannya agar
perilaku kerja aman tersebut dapat terulang lagi.

6
Bila orang telah melakukan perilaku kerja beresiko maka :

• Lakukan tindakan koreksi seketika

• Lakukan tindakan pencegahan, orang tersebut ditanya mengapa melakukan perilaku beresiko

• Lakukan diskusi dengan orang tersebut dan dengarkan

• Jelaskan akibat buruk yang dapat terjadi akibat perilaku berisiko yang dilakukan sehingga orang
tersebut memahami dan termotivasi untuk tidak melakukannya lagi

• Yakinkan terjadi feedback saat diskusi. Diskusi yang tidak ada feedback tidak akan membawa
perbaikan perilaku.

•Jangan menghukum (punishment)

7
• STEP 4: CATAT
1. Hasil pengamatan perilaku dicatat dalam kartu pengamatan
2. Catat perilaku aman yang dilakukan dan reinforcement yang dilakukan
3. Catat Perilaku beresiko yang dilakukan, tindakan koreksi seketika dan
tindakan pencegahan
4. Catat nama dan bagian yang melakukan pengamatan
5. Catat tanggal dan lokasi dilakukan pengamatan

Tujuan pengamatan bukan untuk mencari siapa yang salah tetapi untuk
mendapatkan fakta yang berhubungan dengan perilaku untuk perbaikan.

8
STEP 5: TINDAK LANJUT
Tindak lanjuti perbaikan yang memerlukan penanganan lebih
lanjut untuk mendapatkan perilaku yang diharapkan, misal
menyediakan PPE yang sesuai, modifikasi peralatan, melengkapi
alat kerja, mengganti alat kerja yang rusak, melengkapi prosedur,
training, dll.

9
PEDOMAN DALAM OBSERVASI GUNA MENCEGAH PERILAKU SERUPA TIDAK TERULANG

• Bicara dengan personil yang bersangkutan hingga dia


mengerti mengapa perbuatannya (perilakunya) yang tidak aman tersebut berbahaya.

• Selalu gunakan cara bertanya: Apa (What) yang dapat terjadi jika (If) sesuatu yang tidak
diharapkan terjadi? Dan Bagaimana (How) dapat melakukannya dengan lebih aman.

• Pertimbangan untuk mengacu pada aturan dan disiplin perusahaan guna mencegah perilaku
yang berbahaya tersebut tidak terjadi kembali.

• Usahakan untuk mencari penyebab mengapa adanya kondisi tidak aman, siapa yang
menciptakan kondisi tersebut dan bicarakan dengan personil tersebut.

10
SEKIAN DAN
TERIMA
KASIH

Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Anda mungkin juga menyukai