SAFETY MEETING
Pertemuan K3
Latar Belakang
Banyak perusahaan yang memiliki karyawan ratusan bahkan
ribuan yang mungkin tersebar di banyak lokasi-lokasi kerja,
sementara personil K3 tidak sampai sepuluh orang. Bagaimana
kita mensiasati hal tersebut agar semua informasi mengenai K3
bisa sampai pada setiap pekerja ???
Karenanya kita memerlukan sarana komunikasi keselamatan dan
kesehatan kerja yang efisien, lalu bagaimana kita bisa memilih
komunikasi K3 yang efisien agar informasi bisa lengkap, akurat,
sesuai dan berkualitas pada seluruh karyawan sesuai dengan
bagian kerja masing-masing?
Safety Meeting
Safety Meeting atau Pertemuan
Keselamatan adalah suatu
pertemuan berkala yang diadakan
oleh suatu kelompok untuk
membicarakan masalah-masalah
keselamatan K3&L (Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Lingkungan) di
lingkungan tempat kerja
Safety Meeting
KOMUNIKASI
Dari Pimpinan Perusahaan ke karyawannya
Dari Kepala Departemen ke stafnya
Dari Supervisor ke anak buahnya
Dari Safety ke pekerja lainnya
Antar Pekerja
Pengertian Komunikasi
Hafied Cangara: komunikasi berpangkal pada perkataan
Latin: “communis” yang artinya membuat kebersamaan
atau membangun kebersamaan antara dua orang atau
lebih.
Pesan/
Sumber
Informasi
Media Penerima Akibat
• Percakapan • Pengetahuan
• Seseorang langsung
Isi Info: • Karyawan • Sikap
• Organisasi • Telephone • Perilaku
• Verbal • Tamu
• Perusahaa • Email/surat Setelah
• NonVerbal • Poster • dll menerima
n
• dll pesan
Hambatan Komunikasi
• Gangguan
• Prasangka
Peralatan (speaker rusak) & bahasa
asing Ras, agama, pendidikan, politik,
kelompok -> curiga, emosi
• Kepentingan
• Hambatan Ekologis / lingkungan
Akan membuat seseorang selektif
dalam menanggapi atau menghayati Suara Petir, knalpot motor dll
suatu pesan.
• Motivasi Terpendam
Keinginan, kebutuhan, kekurangan tiap
orang berbeda-beda
Jenis Komunikasi
• Komunikasi Internal
Antar bagian maupun sesama bagian dalam struktur organisasi
Perusahaan
• Komunikasi eksternal
Pihak lain seperti kontraktor, pemasok, pengunjung, tamu dan
masyarakat luas maupun pihak ke tiga yang bekerja sama dengan
Perushaaan berkaitan dengan K3
Informasi-informasi yang termasuk dalam komunikasi
internal:
• Komitmen Perusahaan terhadap Penerapan K3 di tempat kerja.
• Program-program yang berkaitan dengan Penerapan K3 di tempat kerja.
• Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko K3 di tempat kerja.
• Prosedur kerja, instruksi kerja, diagram alur proses kerja serta
material/bahan/alat/mesin yang digunakan dalam proses kerja.
• Tujuan K3 dan aktivitas peningkatan berkelanjutan lainnya.
• Hasil-hasil investigasi kecelakaan kerja.
• Perkembangan aktivitas pengendalian bahaya di tempat kerja.
• Perubahan-perubahan manajemen Perusahaan yang mempengaruhi
penerapan K3 di tempat kerja, dsb.
Informasi-informasi terkait komunikasi eksternal
dengan kontrakator:
• Sistem Manajemen K3 kontraktor individual.
• Peraturan dan persyaratan komunikasi kontraktor.
• Kinerja K3 kontraktor.
• Daftar kontraktor lain di tempat kerja.
• Hasil pemeriksaan dan pemantauan K3.
• Tanggap Darurat.
• Hasil investigasi kecelakaan, ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan dan
tindakan pencegahan.
• Persyaratan komunikasi harian, dsb
Informasi-informasi terkait komunikasi eksternal
dengan pengunjung/tamu:
• Persyaratan-persyaratan K3 untuk tamu.
• Prosedur evakuasi darurat.
• Aturan lalu lintas di tempat kerja.
• Aturan akses tempat kerja dan pengawalan.
• APD (Alat Pelindung Diri) yang digunakan di tempat kerja.
Pekerja akan mengingat:
• 10 % YANG MEREKA BACA
• 20 % YANG MEREKA DENGAR
• 30 % MEREKA LIHAT
• 50 % YANG MEREKA LIHAT DAN DENGAR
• 70 % YANG MEREKA KATAKAN DAN DISKUSIKAN
• 90 % YANG MEREKA KATAKAN DAN LAKUKAN TENTANG
SUATU HAL
Pekerja akan memperhatikan:
• Berbahaya
• Menarik
• Penting
• Menyenangkan
Jenis-jenis Safety Meeting
A. Safety Induction / Induksi K3
B. Safety Morning Talk / Pertemuan Pagi Hari
C. Toolbox Meeting / Pertemuan Kelompok Kerja
D. Rapat K3
A. Safety Induction
• Situasi dan kondisi kerja pada tempat kerja mempunyai kekhususan yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan terhadap setiap orang yang masuk ke lokasi tersebut terutama
karyawan baru, tamu, dan karyawan pindahan.
• Kehadiran mereka dapat mengganggu kelancaran operasi akibat ketidaktahuan atas operasi
dan potensi bahaya di sekitarnya, sehingga pengusaha wajib membekali mereka dengan
penjelasan atau induksi K3 yang berlaku
• Induksi K3 adalah “penjelasan dan pengarahan tentang K3 yang berkaitan dengan potensi
bahaya, pengendalian bahaya, tanggap darurat, dan cara-cara penyelamatan pada kegiatan
kerja”
Safety Induction
▪ Induksi Umum : penjelasan dan pengarahan tentang K3 yang bersifat umum, yang diberikan kepada
karyawan baru atau karyawan yang kembali setelah 6 bulan atau lebih meninggalkan kegiatan
tambang
▪ Induksi lokal: penjelasan dan pengarahan K3 yang bersifat khususu/spesifik yang diberikan kepada
karyawan baru yang telah mengikuti Induksi Umum dan karyawan mutasi/pindahan dalam
perusahaan yang sama
▪ Induksi tamu: penjelasan dan pengarahan tentang K3 secara singkat yang diberikan khusus untuk
tamu atau pengunjung
▪ Induksi ulang: pengarahan dan penjelasan tentang K3 yang diberikan kepada karyawan yang
melakukan penyimpangan prosedur dan atau kurang paham terhadap aspek K3 selama
melaksanakan tugas/pekerjaannya
Safety Induction
▪ Induksi Umum : penjelasan dan pengarahan tentang K3 yang bersifat umum, yang diberikan kepada
karyawan baru atau karyawan yang kembali setelah 6 bulan atau lebih meninggalkan kegiatan
tambang
▪ Induksi lokal: penjelasan dan pengarahan K3 yang bersifat khususu/spesifik yang diberikan kepada
karyawan baru yang telah mengikuti Induksi Umum dan karyawan mutasi/pindahan dalam
perusahaan yang sama
▪ Induksi tamu: penjelasan dan pengarahan tentang K3 secara singkat yang diberikan khusus untuk
tamu atau pengunjung
▪ Induksi ulang: pengarahan dan penjelasan tentang K3 yang diberikan kepada karyawan yang
melakukan penyimpangan prosedur dan atau kurang paham terhadap aspek K3 selama
melaksanakan tugas/pekerjaannya
Induksi Umum
a) Induksi harus diberikan kepada karyawan baru yang akan melakukan pekerjaan di perusahaan
b) Induksi dilakukan oleh orang yang berkompeten yang diberi wewenang oleh perusahaan
c) Topik materi induksi harus dimasukkan dalam suatu daftar periksa dan akan menjadi acuan bagi pelaksana
induksi. Topik tersebut sekurang-kurangnya mencakup:
1. Hak dan kewajiban karyawan dan pengusaha dalam hal K3 berdasarkan peraturan yang berlaku
2. Kebijakan dan sistem manajemen K3 perusahaan
3. Peraturan umum K3 Perusahaan
4. Prestasi K3 dan pengalaman kegagalan sistem K3 (kecelakaan)
5. Gambaran umum kegiatan perusahaan dan struktur organisasi perusahaan
6. Prosedur penanganan gawat darurat, nomor telepon, komunikasi saluran radio
7. Prosedur evakuasi dan tempat berkumpul bila ada kebakaran dan atau keadaan darurat
8. Denah lokasi tambang dan pusat P3K
d) Induksi diakhiri dengan evaluasi tertulis dan diberikan kartu identitas karyawan
e) Peserta dan penyaji induksi menandatangani daftar periksa / absensi
Induksi Lokal
a) Induksi diberikan kepada karyawan yang sudah mendapatkan induksi umum dan karyawan
pindahan/mutasi
b) Induksi harus diberikan oleh pengawas atau orang yang ditunjuknya yang memiliki pengetahuan yang
cukup tentang daerah tersebut dan prosedur keselamatan terkait
c) Topik materi induksi sekurang-kurangnya dimasukkan dalam suatu daftar periksa dan akan menjadi acuan
bagi pelaksana induksi. Topik tersebut sekurang-kurangnya mencakup:
1. Prosedur evakuasi dan tempat berkumpul bila ada kebakaran di lokasi
2. Pengenalan terhadap lokasi dan alat kerja serta fasilitas lain
3. Potensi bahaya dan kecelakaan yang pernah terjadi di lokasi kerja
4. Alat pelindung diri yang wajib untuk lokasi tersebut
5. Gambaran umum kegiatan departemen/unit kerja dan struktur organisasinya
6. Prosedur kerja terkait dengan tugas yang akan dikerjakan atau akan segera dilakukan
d) Induksi diakhiri dengan evaluasi tertulis
e) Peserta dan penyaji induksi menandatangani daftar periksa / absensi
Induksi Tamu
a) Induksi dilakukan saat tamu akan masuk ke daerah kerja
b) Induksi untuk tamu diberikan oleh pegawai K3 atau petugas lain yang ditunjuk
c) Topik materi induksi dimasukkan dalam suatu brosur yang disediakan khusus untuk petunjuk
tamu, mencakup:
1. Gambaran umum perusahaan
2. Kebijakan perusahaan tentang K3
3. Kewajiban tamu selama berada di lingkungan pekerjaan
4. Tempat berkumpul bila da kebakaran dan fasilitas lainnya
d) Para tamu tersebut selalu didampingi oleh pengawas daerah kerja atau orang yang
ditunjuknya bila tamu tersebut hendak ke lapangan
e) Tamu yang sudah mendapat induksi diberikan tanda pengenal tamu/visitor
Induksi Ulang
a. Induksi diberikan kepada karyawan yang dinilai belum
cukup pengetahuannya tentang aspek K3 atau dijumpai
tidak cakap dalam melaksanakan suatu prosedur kerja
(SOP)
b. Induksi diberikan berkaitan dengan suatu pelanggaran
atas prosedur kerja tertentu yang telah berakibat
kecelakaan
c. Induksi diberikan oleh pengawas/atasan langsung dan
dibatasi hanya pada topik yang terkait dengan
pelanggaran prosedur dan kekurangtahuannya tersebut
d. Hasil induksi dikirimkan ke bagian keselamatan kerja
untuk dilaporkan ke pimpinan
B. Safety Morning Talk
Tujuan: mengadakan penjelasan informasi K3 secara periodik keseluruh tingkatan
pekerja. Melalui pertemuan pagi K3 semua potensi sumber bahaya yang berada pada
lingkungan pekerjaan di identifikasi. Meningkatkan pemeliharaan kondisi K3 yang
aman, sikap dan perilaku kerja bermutu dan efisien.
Pertemuan Pagi K3, dilaksanakan secara periodik minimum sekali dalam satu minggu
dengan jadwal yang ditetapkan oleh Kepala Proyek/Plant/Kawasan
Semua Pelaksana / Supervisor harus membantu menetapkan topik-topik keselamatan
yang berbasis identifikasi potensi sumber bahaya dalam lingkaran kegiatannya dan /
atau terhadap kejadian / peristiwa yang cenderung mengarah ke kondisi kecelakaan
kerja dan / atau telah terjadi kecelakaan kerja, sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dikerjakannya
Topik Pertemuan Pagi K3:
1) Penjelasan kondisi yang berbahaya dari setiap proses pekerjaan yang akan
dikerjakan setelah kegiatan pertemuan pagi K3
2) Penyimpangan keadaan yang ditemukan saat inspeksi K3 sebelumnya
3) Insiden / Kecelakaan dan dijelaskan maksud dan tujuan pencegahannya.
4) Instruksi dan informasi dari Kepala Proyek dan / atau Pemberi Pekerjaan.
5) Peraturan dan ketetapan perundang-undangan