Anda di halaman 1dari 30

PENGAWASAN KESEHATAN KERJA

Subdit Pengawasan Norma Kesehatan Kerja


Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan & Kesehatan Kerja
Ditjen Binwasnaker
DEPNAKERTRANS R.I
PENDAHULUAN
 Adanya sumber bahaya di tempat kerja (UU 1/ 1970),
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja :
 Keadaan Mesin/Pesawat/Alat Kerja/Bahan
 Lingkungan Kerja
 Sifat Pekerjaan
 Cara Kerja
 Proses Produksi
 Perlu ada perlindungan keselamatan dan kesehatan
kerja
 Kewajiban melaksanakan syarat2 keselamatan kerja
(termasuk syarat2 kesehatan kerja)…ps 3 UU No. 1
tahun 1970
Tujuan K3
 Sumber-sumber produksi/aset perusahaan dapat dipakai
secara aman dan efisien
 Memberikan perlindungan atas keselamatan dan kesehatan :
– Tenaga kerja
– Orang lain di tempat kerja
 Mencegah Kecelakaan Kerja :
– Peledakan
– Kebakaran
– Penyakit Akibat Kerja dan gangguan kesehatan pada
umumnya
 Meningkatkan produktivitas kerja
DEFINISI
PENGAWASAN KESEHATAN KERJA

SERANGKAIAN KEGIATAN PENGAWASAN


DARI SEMUA TINDAKAN YANG DILAKUKAN
OLEH PEGAWAI PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN ATAS PEMENUHAN
PELAKSANAAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN ATAS OBJEK PENGAWASAN
KESEHATAN KERJA
LANDASAN Peraturan
HUKUM Perundangan Terkait
Pengawasan Kesehatan Kerja
1. UUD 1945
2. UU No 13 Th 2003 ttg Ketenagakerjaan
3. UU No 3 Th 1951 ttg Pengawasan Ketenagakerjaan
4. UU No 1 Th 1970 ttg Keselamatan Kerja
5. UU No 21 Th 2003 ttg Pengesahan Konvensi ILO No
81 Mengenai Pengawasan Ketenagakerjaan dalam
Industri dan Perdagangan
6. UU No 3 Th 1992 ttg Jamsostek
7. PP No. 25 tahun 2000 ttg Pembagian Kewenangan
Pemerintah Pusat dan Propinsi
8. Kepmendagri 130-67 Th 2002 ttg Pelimpahan
Kewenangan Kabupaten & Kota
Peraturan Perundangan Terkait
Pengawasan Kesehatan Kerja
9. PP No. 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan
Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
10. Kepres R.I No. 22 tahun 1993 tentang penyakit
yang timbul karena hubungan kerja
11. Permen No. 01 tahun 1976 tentang kewajiban
latihan Hyperkes bagi Dokter Perusahaan
12. Permen No. 01 tahun 1979 tentang kewajiban
latihan Hyperkes bagi paramedis perusahaan
13. Permen No. 02 tahun 1980 tentang pemeriksaan
kesehatan tenaga kerja dalam penyelenggaraan
keselamatan kerja
Peraturan Perundangan Terkait
Pengawasan Kesehatan Kerja
14. Permen No. 01 tahun 1981 tentang kewajiban
melapor penyakit akibat kerja
15. Permen No. 03 tahun 1982 tentang pelayanan
kesehatan kerja
16. Kepmen No. 333 tahun 1989 tentang Diagnosis
dan pelaporan penyakit akibat kerja
17. Permen No. 01 tahun 1998 tentang
penyelenggaraan jaminan pemeliharaan
kesehatan dengan manfaat lebih baik
18. Kepmen No. 79/Men/2003 tentang pedoman
diagnosis dan penilaian cacat karena kecelakaan
dan penyakit akibat kerja
Peraturan Perundangan Terkait
Pengawasan Kesehatan Kerja

19. SE. Men No. 01 tahun 1979 tentang Pengadaan


Kantin dan Ruang Makan
20. SE. Dirjen Binawas No. 86 tahun 1989 tentang
perusahaan catering yang mengelola makanan
bagi tenaga kerja
21. Kepts. Dirjen Binawas No. 157 tahun 1989
tentang Tata Cara dan Bentuk Laporan
Penyelenggaraan Pelayananan Kesehatan Kerja
22. Kepmenakertrans No. Kep. 68/Men/2004 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS Di
Tempat Kerja
23. KepDirjen Binwasnaker No. Kep. 20/DJ-PPK/2005
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program
Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS Di
Tempat Kerja
Tujuan Kesehatan Kerja menurut Joint ILO/WHO
Committee tahun 1995 :
1. Promosi dan pemeliharaan kesehatan fisik,
mental dan sosial dari pekerja.
2. Pencegahan gangguan kesehatan disebabkan
oleh kondisi kerja.
3. Perlindungan pekerja dari resiko faktor-faktor
yang mengganggu kesehatan.
4. Penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam
lingkungan kerja yang sesuai kemampuan fisik
dan psikologisnya.
5. Penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan
setiap manusia kepada pekerjaannya.
Faktor-faktor yg mempengaruhi
kesehatan tenaga kerja

Beban Lingkungan
kerja kerja
-Fisik -Fisik
-Mental -Kimia
-Biologi
-Fisiologi

Kapasitas kerja -Psikologi


- Ketrampilan
- Kesegaran
jasmani & rohani
- Status
kesehatan/gizi
- usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
UPAYA KESEHATAN KERJA
 Optimalisasi beban kerja
 Pengendalian lingkungan kerja

– Teknis (eliminasi, substitusi, isolasi, enclosing,


ventilasi, penyempurnaan proses, housekeeping)
– Administratif (pengurangan waktu kerja, rotasi)
– APD
 Peningkatan kapasitas kerja
TARGET UTAMA
PROGRAM KESEHATAN KERJA

PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN :  Pelayanan kesehatan
kerja
 Pencegahan PAK
1. PENYAKIT AKIBAT KERJA  Gizi kerja
 P3K
2. KECELAKAAN KERJA  Ergonomi
 Psikologi kerja
 Pengendalian
lingkungan kerja
– Higiene & sanitasi
industri
– Toksikologi
– APD
OBYEK PENGAWASAN NORMA KESEHATAN
KERJA
A. Kelembagaan Kesehatan Kerja :
1. Pelayanan Kesehatan Kerja
2. Penyelenggaraan Makanan Di Tempat Kerja
3. Penyelanggaraan P3K Di Tempat Kerja
B. Personil Kesehatan Kerja
1. Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja
2. Dokter perusahaan
3. Paramedis perusahaan
4. Petugas P3K di tempat kerja
5. Petugas penyelenggara makanan di tempat kerja
C. Program Kesehatan Kerja
1. Syarat-syarat Keselamatan Kerja (UU No.1/1970 Pasal 3)
2. Tugas Pokok Pelayanan Kesehatan Kerja (Permenaker No.3/1982)
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Permenaker No 03 tahun 1982
1. Diselenggarakan oleh lembaga/organisasi K3 bidang
kesehatan kerja
a. Pelayanan Kesehatan Kerja (Permennakertrans No. Per.
03/Men/1982)
 Poliklinik / RS perusahaan
 Bekerja sama dengan pelayanan kesehatan lain (pemerintah/swasta)
 Pelayanan keehatan kerja dilakukan bersama-sama oleh beberapa
perusahaan
b. PJK3 Bidang Kesehatan Kerja (Permenaker No. Per.
04/Men/1995)
 Pelayanan kesehatan kerja
 Pngujian/pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
2. Disyahkan oleh instansi ketenagakerjaan sesuai wilayah
kewenangannya
PELAYANAN KESEHATAN KERJA

3. Penanggung jawab PKK wajib memiliki SKP Dokter


Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja
4. Dokter dan paramedis di pelayanan kesehatan kerja wajib
memiliki sertifikat pelatihan hiperkes (Permennaker No. 01/1976,
Permennaker No. 01/1979)
5. Program / Kegiatan harus bersifat komprehensif, meliputi :
 Pencegahan (Preventif)
 Pembinaan (Promotif)
 Pengobatan (Kuratif)
 Pemulihan (Rehabilitatif)
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
1. Syarat Pengesyahan Pelayanan kesehatan kerja
Pelayanan kesehatan kerja disyahkan oleh instansi ketenagakerjaan
sesuai wilayah kewenangannya
 Di perusahaan ……. Disnaker Kab/Kota
 Lintas Kab/Kota ………. Disnaker Provinsi
 Lintas Propinsi …….. Depnakertrans

2. Syarat penangung jawab PKK


 Ditunjuk oleh perusahaan/instansi
 Disetujui oleh kepala dinas ketenagakerjaan setempat
 Memperoleh penunjukan dari Dirjen Binwasnaker dengan SKP
Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja
Catatan :
Untuk perusahaan/instansi yang dokter perusahaannya lebih dari 1
(satu) orang yang wajib memiliki SKP cukup 1 orang
(penanggungjawabnya saja), tetapi dokter perusahaan yang lain
wajib memiliki sertifikat pelatihan hiperkes
Pelayanan Kesehatan Kerja Secara m
Komprehensif
NAB c

Promotif: Preventif: Kuratif : Rehabilitatif:

Pemeriksaan Pemeriksaan Pengobatan Alatbantu


Kesehatan Kerja Kesehatan Kerja P3K dengar
Pembinaan Imunisasi Rawat Protese
jalan
Gerakan O.R APD Rawat Inap Mutasi

Tidak merokok Rotasi Kompensasi

Gizi seimbang Pengurangan

Ergonomi waktu karja


Pengendalian
lingkungan
kerja
Higiene sanitasi
Pelayanan Kesehatan Kerja

 Bentuk Kegiatan :
– Pemberian layanan kesehatan kerja kepada tenaga kerja
dan keluarganya (yang sehat dan yang sakit)
– Melalui unit kesehatan di perusahaan atau di luar
perusahaan
– Pelaporan :
 Penyakit Umum
 Hasil pemeriksaan kesehatan TK
 Penyakit akibat kerja
 Data kegiatan kesehatan kerja lainnya
CARA PENYELENGGARAAN
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Permennakertrans No. 03/1982
 Diselenggarakan sendiri oleh pengurus :
– Poliklinik perusahaan
– Rumah sakit perusahaan
 Diselenggarakan melalui pengadaan ikatan/kerja sama
dengan dokter atau pelayanan kesehatan lain :
– JPK (Jaminan Pelayanan Kesehatan Kerja) Jamsostek
– Dokter praktek swasta
– Puskesmas
– Rumah sakit/Poliklinik pemerintah/swasta
– DLL
 Penyelenggaraan bersama oleh beberapa perusahaan :
– Rumah sakit pekerja
– PJK3 bidang Pelayanan Kesehatan Kerja

Catatan :
1. Setiap bentuk/cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan
kerja harus memiliki penanggung jawab yaitu Dokter
Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja
2. Setiap dokter yang memberikan pelayanan kesehatan kerja
harus memiliki sertifikat pelatihan hiperkes
Bentuk Penyelenggaraan berdasarkan Jml Tenaga Kerja
dan Tingkat Bahaya Di Tempat Kerja
No Jumlah Tenaga Kerja Tingkat Bahaya Cara Penyelengaraan
.
1 > 500 orang Rendah atau  Berbentuk klinik
tinggi  Dipimpin oleh seorang dokter
yg praktek tiap hari kerja
 Tiap shift kerja harus ada
poliklinik jaga
2 200 – 500 orang Tinggi  Idem
3 200 – 500 orang Rendah  Berbentuk klinik, buka tiap hari
kerja (dilayani oleh paramedis)
 Dipimpin oleh dokter yg
praktek tiap 2 (dua) hari sekali
4 100 – 200 orang Tinggi  Idem
5 100 – 200 orang Rendah  Berbentuk klinik, buka tiap hari
kerja (dilayani oleh paramedis)
 Dipimpin oleh dokter yg
praktek tiap 3 (tiga) hari sekali
6 < 100 orang  Dapat menyelenggarakan PKK
bersama (bergabung) dengan
perusahaan lain
Syarat Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja

1) Disyahkan oleh Direktur (Dirjen Binwasnaker) atau


Dinas Tenaga Kerja setempat
2) Dipimpin dan dijalankan (dibawah tanggung jawab)
dokter yang disetujui oleh Direktur (Dirjen
Binwasnaker) dan Dinas Tenga Kerja setempat.
3) Dokter yang ditunjuk dan menjalankan Pelayanan
Kesehatan Kerja harus memenuhi persyaratan :
 Memahami peraturan perundang-undangan
keselamatan dan kesehatan kerja khususnya
dibidang kesehatan kerja …. Sertifikat Hiperkes
 Memenuhi persyaratan profesional yang disyahkan
oleh instansi yang berwenang(Ijazah dokter, Surat
Ijin Dokter/SID dan Surat Ijin Praktek/SIP).
SYARAT DOKTER PENANGGUNG JAWAB
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Permennakertrans No. 03/1982

 Disetujui oleh Disnaker Setempat


 Disetujui oleh Direktur (Dirjen Binwasnaker)

Telah memiliki Surat Keputusan Penunjukkan


(SKP) Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja
dari Dirjen Binwasnaker cq Direktur Pengawasan
Kesehatan Kerja Depnakertrans
Kewajiban-Kewajiban
Dalam Pelayanan Kesehatan Kerja

Pengurus Perusahaan :
1. Memberikan PKK sesuai kemajuan ilmu & teknologi
2. Memberikan kebebasan profesional kepada dokter yang
menjalankan Pelayanan Kesehatan Kerja.
 Dokter dan tenaga kesehatan dalam melaksanakan
Pelayanan Kesehatan Kerja bebas memasuki tempat-tempat
kerja untuk melakukan pemeriksaan-pemeriksan dan
mendapatkan keterangan-keterangan yang diperlukan.
3. Menyampaikan laporan pelaksanaan PKK 1 (satu ) bulan
sekali disampaikan kepada Dinas Tenaga Kerja setempat
dengan tembusan Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi up. Direktur Pengawasan Norma K3.

Dokter dan Tenaga Kesehatan :


 Memberikan keterangan2 tentang PKK kepada Pegawai
Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja jika
diperlukan
Kaitan PKK dg JPK-D Jamsostek
 Perusahaan diperbolehkan untuk tidak mengikuti program
JPK Jamsostek, apabila perusahaan sudah memberikan
Pelayanan Kesehatan Kerja yang lebih baik dari program
JPK Dasar Jamsostek (Permenaker No 01 tahun 1998
tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi
Tenaga Kerja Dengan Manfaat Lebih baik dari Paket JPK
Dasar Jamsostek) :
 Pelayanan Kesehatan Kerja juga dapat menjadi tempat
penyelenggaraan JPK Dasar Jamsostek (Kepmenaker No
147 Th 1989).
 Apabila mengikuti JPK Dasar Jamsostek tidak
boleh meninggalkan kewajiban untuk
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Kerja,
karena JPK Dasar Jamsostek terutama hanya
memberikan pengobatan (kuratif)
Pengertian Personil Kesehatan Kerja
 DOKTER PERUSAHAAN :
dokter yang ditunjuk atau bekerja di perusahaan yang bertugas atau
bertanggung jawab atas higiene perusahaan keselamatan dan
kesehatan kerja.

 DOKTER PEMERIKSA KESEHATAN TENAGA KERJA :


dokter yang ditunjuk oleh pengusaha yang telah mengikuti training
hiperkes dan dibenarkan/mendapat pengesahan oleh Direktur
Jenderal BINAWAS-DEPNAKER.

 PARAMEDIS PERUSAHAAN :
tenaga paramedis yang ditunjuk atau ditugaskan untuk melaksanakan
atau membantu penyelenggaraan tugas-tugas higiene perusahaan
keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan atas petunjuk dokter
perusahaan.
PENERBITAN SKP
Dokter Pemeriksa KesehatanTenaga Kerja
Mengajukan Permohonan Ke Direktur Pengawasan
Norma K3 dg melampirkan :
1) Surat penunjukan dari pimpinan perusahaan atau kepala
unit/instansi
2) Surat Pernyataan (sanggup mentaati peraturan peruu-an di
bidang kesehatankerja)
3) Salinan Surat Keterangan telah training Hiperkes bagi dokter
perusahaan
4) Salinan Ijasah Dokter
5) Salinan Surat Ijin Dokter
6) Salinan Surat Ijin Praktek
7) Pas foto warna ukuran 3X4 cm = 3 lembar
Program / Kegiatan Kesehatan Kerja

1. Pelaksanaan syarat2 K3 :
UU No. 1/ 1970 pasal 3, dan peraturan
pelaksanaannya
2. Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Kerja (12 Tugas Pokok
PKK dalam Permenaker No. 03 /1982
3. Program berbasis risiko (Risk
Based Program)
Program Kesehatan Kerja:
Syarat-syarat K3 (UUNo.1/70 pasal 3) yg berkaitan
dgn Kesehatan Kerja :
1. Memberikan P3K
2. Memberikan APD
3. Mencegah & mengendalikan timbul/menyebar
luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap,
gas, hembusan
4. Mencegah dan mengendalikan PAK
5. Memperoleh penerangan yang cukup & sesuai
6. Menyelenggarakan suhu & lembab udara yang baik
7. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
8. Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban.
9. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja,
lingkungan, cara kerja & proses kerjanya.
Program Kesehatan Kerja:
Tugas Pokok PKK
 Pemeriksaan kesehatan TK (awal, berkala, khusus)
 Pembinaan & pengawasan atas penyesuaian pekerjaan thd.
TK.
 Pembinaan & pengawasan terhadap lingkungan kerja.
 Pembinaan & pengawasan perlengkapan sanitair.
 Pembinaan & pengawasan perlengkapan kesehatan TK.
 Pencegahan dan pengobatan thd. penyakit umum & PAK
 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
 Pendidikan kesehatan untuk TK dan latihan untuk petugas
P3K
 Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan
pembuatan tempat kerja, pemilikan alat pelindung diri
yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makan di
tempat kerja.
 Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau PAK.
 Pembinaan dan pengawasan thd. TK dg. kelainan tertentu
dalam kesehatannya.
 Memberikan laporan berkala tentang PKK kepada
pengurus.

Anda mungkin juga menyukai