Safety, Health,
and
Environment
Investigasi Kecelakaan
04
Abstract Kompetensi
Modul 4 ini menjelaskan tentang Mahasiswa memiliki kemampuan
kecelakaan dan upaya investigasi untuk menjabarkan penyebab
kecelakaan kecelakaan dengan metode
Systematic Causal Analysis
Tecknique (SCAT)
Pendahuluan
1. Menjelaskan tentang apa yang terjadi. investigasi secara cermat dapat menyelidiki
hal-hal melalui bukti konkrit dan mendapatkan pernyataan sebenarnya tentang apa
yang terjadi.
3. Menentukan risiko kecelakaan. teknik Investigasi yang baik akan dapat memutuskan
kemungkinan terulangnya kecelakaan yang sama Dan kemungkinan potensi kerugian
yang besar. hal tersebut merupakan dua faktor penting di dalam menentukan jumlah
waktu dan biaya yang akan digunakan untuk tindakan perbaikan.
Sebagai dasar pedoman pelaksanaan program investigasi kecelakaan kerja di tempat kerja
adalah adanya peraturan perundangan bidang K3 yang secara garis besar dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Undang-undang
2. Peraturan Menteri
Pertama kali yang harus dilakukan sebelum investigasi atau pemeriksaan kecelakaan
di lakukan adalah mendesain tentang Siapa saja yang akan ditunjuk sebagai investigator
atau tim investigasi. pilihan pertama yang harus ditunjuk sebagai investigator adalah orang
yang mempunyai interes atau kepentingan terhadap permasalahan yang ada. di samping
itu investigator harus mampu bersikap objektif. temuan-temuan yang didapat harus
mengungkapkan fakta yang sebenarnya dan relevan terhadap permasalahan. berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tersebut maka supervisor pada tempat kerja di mana
Kecelakaan terjadi, manajer yang membawahi dan staf khusus mereka yang memiliki
pengetahuan cukup bidang K3 merupakan orang yang tepat untuk ditunjuk sebagai
investigator.
Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kejadian kecelakaan
dari setiap penyebab kecelakaan yang terjadi. salah satunya adalah dengan menurunkan
tingkat kekerapan atau probabiliti terjadinya kecelakaan. Cara lainnya adalah dengan
mengurangi potensi keparahan atau severity cedera/sakit atau kerusakan yang terjadi.
Setiap tindakan perbaikan yang dilakukan juga mempunyai tingkat pengaruh yang
berbeda-beda, tingkat kepercayaan yang berbeda-beda biaya yang berbeda-beda dan efek
samping yang berbeda-beda pula. secara garis besar, tindakan perbaikan akibat peristiwa
kecelakaan meliputi perbaikan yang hanya bersifat sementara dan bersifat permanen.
Tindakan perbaikan yang bersifat permanen sangat diperlukan untuk dapat mengatasi
masalah yang sesungguhnya. perbaikan harus diarahkan baik terhadap faktor manusia
Hasil evaluasi terhadap risiko yang ada akan dapat membantu investigator dalam
membuat rekomendasi teknis. tingkat risiko pada situasi tertentu merupakan suatu
kombinasi antara tingkat potensi keparahan dan tingkat kekerapan yang mungkin terjadi.
suatu potensi keparahan kecelakaan atau insiden tidak dapat ditentukan hanya dengan apa
yang terjadi.
Hal ini disebabkan karena suatu kejadian yang tidak diharapkan mungkin hanya
menyebabkan sedikit kerugian sama tetapi mempunyai potensi yang dapat menyebabkan
kerugian besar apabila kecelakaan terulang kembali. untuk itu, setiap rekomendasi harus
disertai dengan analisa tingkat kekerapan risiko yang mungkin terjadi dan berapa banyak
tindakan yang direkomendasikan dapat mengurangi risiko nya sama kecelakaan atau
insiden yang mempunyai potensi tingkat keparahan tinggi dan kemungkinan besar dapat
terulang kembali harus mendapat perhatian yang lebih besar. penilaian risiko merupakan
suatu hal yang penting di dalam membuat keputusan dan penetapan skala prioritas
pencegahan dan pengendalian kecelakaan kerja.