Disusun Oleh:
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Mencegah lebih baik dari pada mengobati, ungkapan ini terdengar klise tetapi
sepertinya masih sangat efektif. Apalagi di dunia kerja seperti pembangunan pada
proyek konstruksi yang memiliki tingkat resiko kerja yangtinggi yang disebab oleh
kecelakaan. Indikator keberhasilan dunia industri konstruksi sangat bergantung
pada kualitas tenaga kerja yang produktif, sehat dan berkualitas. Kecelakaan kerja
bersifat tidak menguntungkan, tidak diinginkan dan tidak dapat direncanakan.
Terjadinya kecelakaan kerja pada umumnya tidak lepas dari tiga faktor yang
berperan yaitu manusia, lingkungan, serta peralatan. Faktor manusia yaitu tindakan
tidak aman darimanusia seperti tidak menaati peraturan keselamatan kerja, kurang
pengetahuan dari pekerja itu sendiri. Faktor lingkungan yaitu keadaan tidak aman
dari lingkungan kerja yang menyangkut antara lain kondisi proyek, cuaca.
Pengerjaan tugas melalui investigasi menjadi salah satu pengalaman belajar
yang bermakna bagi siswa yang memiliki kemampuan beragam. Berdasarkan
penelitian Cheng (2008) diketahui bahwa siswa tidak menemukan banyak kesulitan
ketika mengerjakan tugas investigasi ilmiah. Lebih lanjut dikemukakan bahwa
terdapat pengaruh positif pada minat siswa dalam belajar sains melalui keterlibatan
dalam tugas investigasi ilmiah. Keterampilan investigasi cenderung memiliki
kesamaan dengan keterampilan riset di dalam tahapan-tahapannya, keduanya
menerapkan beberapa hal yang berkaitan dengan metode ilmiah.
Kecelakaan kerja adalah suatu peristiwa yang tidak dapat dihindari dan tidak
terduga dalam pekerjaan termasuk diatas kapal. Padahal setiap pekerjaan berbahaya
tersebut memiliki prosedur-prosedur yang telah diatur secara sistematis, dan bisa
dikatakan terencana dengan baik. Kurangnya kedisiplinan dan seringnya
menyepelekan prosedur keselamatanlah yang mendasari semua kecelakaan itu.
Adanya organisasi SAR (Search and Rescue) adalah suatu kegiatan darurat yang
mencakup proses deteksi, pencarian dan pertolongan suatu musibah atau
kecelakaan, yang akan memberikan rasa aman termasuk dalam dunia pelayaran.
Seiring dengan perkembangan ekonomi dan kecenderungan globalisasi, arus
pelayaran nasional maupun internasional semakin meningkat.
2. Pertolongan pertama merupakan tindakkan untuk menyelamatkan dan mengobati
sementara korban kecelakaan maupun bencana. Pertolongan pertama ini diberikan
sebelum dokter atau tenaga medis lainnya datang. Pertolongan pertama merupakan
salah satu langkah untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah kondisi korban
semakin buruk secara cepat.
B. RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN PEMBAHASAN
Selain dengan mengetahui jenis kecelakaan kerja yang bisa saja terjadi
sebagai bentuk antisipasi terjadinya kecelakaan kerja, tetap diperluka upaya
pencegahan kecelakaan kerja.
1. Faktor Lingkungan
Lingkungan kerja yang memiliki upaya pencegahan kecelakaan kerja jika meliputi
Seperti alat pelindung diri menjadi perlengkapan kerja yang harus terpenuhi untuk
para pekerja.
Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja dengan Pelindung Diri. Sumber: Unplash.com
Alat pelindung diri tersebut bisa berupa kacamata, sarung tangan, pakaian kerja
dimana ukurannya dicocokan dengan penggunanya sehingga akan memberikan
kenyamanan dan keselamatan bagi mereka.
Sesuai dengan ketentuan K3 juga setiap peralatan yang ada wajib memiliki Surat
Izin Laik Operasi Alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SILO Alat K3).
Dengan adanya SILO Alat K3 itu membuktikan bahwa setiap peralatan tersebut
bisa digunakan dengan baik karena sudah melalui tahapan pemeriksaan dan
pengujian.
Jika setiap peralatan tidak memenuhi ketentuan tersebut segala kecelakaan kerja
tidak bisa dicegah dan tidak terelakkan.
Terlebih di sebuah perusahaan pasti memiliki banyak peralatan dan mesin listrik
yang bisa saja menyebabkan kebakaran pada perusahaan tersebut.
4. Faktor Manusia
Tenaga kerja yang dilatih pendidikan K3. Sumber: unplash.com
Terakhir faktor yang perlu diperhatikan untuk upaya pencegahan kecelakaan kerja
adalah manusianya atau tenaga kerja maupun pemilik perusahaan. Pada faktor
manusia ini bisa dengan melakukan pembinaan dan pengawasan kepada tenaga
kerja tersebut.
Pihak Manajemen
Pihak Pekerja
Supervisor
Berikut ini langkah pertolongan pertama pada kecelakaan yang bisa dilakukan:
Hal ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kecelakaan, sehingga bisa tahu
langkah apa yang perlu dilakukan sebagai pertolongan pertama. Pastikan juga
keselamatan diri dan orang di sekitar, agar tidak menambah korban.
Ketika korban dalam kondisi tidak sadar, salah satu langkah pertolongan
pertama yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan kompresi dada. Hal ini
bertujuan untuk membantu pernapasan korban.
Cara melakukannya dengan meletakkan salah satu tumit tangan di tengah dada
korban, sembari meletakkan tumit satunya dengan kondisi jari-jari tangan
mengunci. Lalu, tekan dada menggunakan tumit dengan kedalaman 4 hingga 5
centimeter. Jika tidak ada tanda yang lebih baik, segera bawa korban ke instalasi
gawat darurat rumah sakit terdekat, agar mendapatkan penanganan yang lebih
baik.
5. Periksa Kondisi Luka
Jika menemukan luka pada korban, segera obati luka tersebut agar tidak
mengalami pendarahan berat yang dapat memperparah kondisi korban. Namun,
penanganan luka harus dilakukan sesuai dengan jenisnya. Jika terdapat luka
terbuka yang mengeluarkan darah terus-menerus, gunakanlah kain bersih untuk
menutup luka, agar perdarahan berhenti untuk sementara.
Jika pertolongan pertama pada kecelakaan tidak berhasil dan kondisi korban
sangat parah, sebaiknya segera bawa korban ke instalasi gawat darurat rumah
sakit terdekat. Sembari memberi pertolongan pertama pada kecelakaan, kamu
juga bisa meminta bantuan pada orang di sekitar untuk memanggil petugas medis
agar segera datang ke lokasi kecelakaan.