By: Lukman Indra K Tujuan K3 Seperti yang sudah dijelaskan dalam UU Keselamatan Kerja, tujuan K3 adalah untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan menjamin: 1. Setiap tenaga kerja dan orang lainnya yang berada di tempat kerja mendapat perlindungan atas keselamatannya. 2. Setiap sumber produksi dapat dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien. 3. Proses produksi berjalan lancar. Pengertian K3 Secara Filosofi Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur. Pengertian K3 Secara Keilmuan Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Pengertian K3 Secara Praktis Upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan di tempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi secara aman dan efisien dalam pemakaiannya. HAZARD Potensi bahaya (Hazard) adalah suatu keadaan yang memungkinkan atau dapat menimbulkan kecelakaan dan kerugian berupa cedera, penyakit, kerusakan atau kemampuan melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan. DANGER Tingkat bahaya (Danger) adalah ungkapan adanya potensi bahaya secara relative. Risiko Risiko (Risk) adalah menyatakan kemungkinan terjadinya kecelakaan atau kerugian pada periode waktu tertentu atau siklus operasi tertentu. Insiden Insiden adalah kejadian yang tidak diinginkan yang dapat dan telah mengadakan kontrak dengan sumber energi melebihi nilai ambang batas badan atau struktur. Kecelakaan Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda. Aman Aman dan selamat adalah kondisi tiada ada kemungkinan malapetaka (bebas dari bahaya). Unsafe Action Tindakan tidak aman adalah suatu pelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang memberikan peluang terhadap terjadinya kecelakaan. Unsafe Condition Keadaan yang tidak aman adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang berbahaya yang mungkin dapat langsung mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Prinsip dasar pencegahan kecelakaan kerja Pada dasarnya semua hampir semua kecelakaan dapat dicegah dan dapat diidentifikasi penyebabnya. Dalam usaha pencegahan kecelakaan, penyebab dasar atau akar permasalahan dari suatu kejadian harus dapat diidentifikasi, sehingga tindakan koreksi bisa tepat dilaksanakan untuk mencegah kejadian yang sama. Teori domino, merupakan salah satu teori yang dapat dipakai sebagai acuan dalam proses tersebut. Teori Domino Rangkaian faktor-faktor penyebab kejadian kecelakaan dalam teori domino dapat diurutkan sbb: 1. Kelemahan pengawasan oleh manajemen (Lackofcontrolmanagement) 2. Penyebab Dasar 3. Sebab yang Merupakan Gejala (Symptom): Kondisi dan Tindakan Tidak Aman 4. Kecelakaan 5. Biaya Kecelakaan Metode pencegahan kecelakaan kerja 1. Organisasi K3 2. Menemukan fakta atau masalah: survey, inspeksi, observasi, investigasi dan reviurecord kecelakaan. 3. Analisis : Dari hasil analisis dapat saja dihasilkan satu atau lebih alternatif pemecahan. 4. Pemilihan / Penetapan alternatif / Pemecahan 5. Pelaksanaan Menurut International LabourOrganization (ILO) langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menanggulangi kecelakaan kerja antara lain: 1. Peraturan Perundang-undangan 2. Standarisasi 3. Inspeksi 4. Riset teknis, medis, psikologis, statistik 5. Pendidikan dan Pelatihan 6. Persuasi 7. Asuransi Analisa Kecelakaan Kerja Menurut peraturan perundangan, setiap kejadian kecelakaan kerja wajib dilaporkan kepada Departemen Tenaga Kerja selambat-lambatnya 2 x 24 jam setelah kecelakaan tersebut terjadi. Kecelakaan kerja yang wajib dilaporkan adalah kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja maupun kecelakaan dalam perjalanan yang terkait dengan hubungan kerja. Analisa Kecelakaan Kerja Tujuan dari kewajiban melaporkan kecelakaan kerja adalah : 1. Agar pekerja yang bersangkutan mendapatkan haknya dalam bentuk jaminan dan tunjangan 2. Agar dapat dilakukan penyidikan dan penelitian serta analisis untuk mencegah terulangnya kecelakaan serupa Dari hasil laporan kecelakaan kerja, harus dilakukan analisis yang mencakup beberapa hal di bawah ini: 1. Tujuan 2. Apa yang dianalisis 3. Siapakah petugas analisis 4. Langkah-langkah analisis 5. Cara analisis Laporan Kecelakaan Kerja Laporan analisis kecelakaan harus dapat menggambarkan hal-hal sbagai berikut : a. Bentuk kecelakaan – tipe cidera pada tubuh b. Anggota badan yang cidera akibat kecelakaan c. Sumber cidera d. Type kecelakaan – peristiwa yang menyebabkan cidera e. Kondisi berbahaya – kondisi fisik yang menyebabkan kecelakaan f. Penyebab kecelakaan – objek, peralatan, mesin berbahaya g. Sub penyebab kecelakaan – bagian khusus dari mesin, peralatan yang berbahaya h. Perbuatan tidak aman Kelembagaan K3 Adalah sebuah organisasi / badan swasta independent, non pemerintah yang bergerak di bidang pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), beranggotakan perusahaan dan lembaga usaha berbadan hukum di Indonesia. Lembaga K3 yang ada di Indonesia pada saat ini adalah : P2K3, DK3N dan PJK3. P2K3 P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) adalah suatu lembaga yang dibentuk di perusahan untuk membantu melaksanakan dan menangani usaha-usaha keselamatan dan kesehatan kerja yang keanggotaannya terdiri dari unsure pengusaha dan pekerja. DK3N DK3N (Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional) adalah suatu lembaga yang dibentuk untuk membantu memberi saran dan pertimbangan kepada Menteri tentang usaha-usaha keselamatan dan kesehatan kerja. PJK3 PJK3 (Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatahn Kerja) adalah suatu lembaga usaha berdasarkan surat keputusan penunjukkan dari Depnakertrans yang bergerak di bidang jasa keselamatan dan kesehatan kerja yang mempunyai ahli K3 di bidangnya. Dasar Hukum Dasar hukumnya adalah UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 10 ayat 1 dan 2 dengan peraturan pelaksanaannya, yaitu : 1. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 125/Men/1984 tentang pembentukan, susunan dan tata kerja DK3N, DK3W dan P2K3. 2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 04/Men/1987 tentang P2K3 serta tata cara penunjukkan ahli K3 3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 04/Men/1995 tentang PJK3. Tugas Pokok dan Fungsi P2K3 Tugas pokok: Memberikan saran dan pertimbangan kepada pengusaha mengenai K3 Fungsi: 1. menghimpun dan mengolah data tentang K3 di tempat kerja 2. membantu menuunjukkan dan menjelaskan K3 pada setiap tenaga kerja 3. membantu pengusaha dalam mengevaluasi K3
Persyaratan, Pembentukan dan Penunjukan diatur dalam
Peraturan Menaker No.: Per-04/MEN/1987. DK3N (Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional) Tugas pokok: Memberikan saran dan pertimbangan kepada menteri mengenai K3 Fungsi: Menghimpun dan mengolah data K3 di tingkat nasional dan membantu menteri dalam memasyarakatkan K3.
Persyaratan, Pembentukan dan Penunjukan diatur dalam
Peraturan Menaker No.: Kep. 155/MEN/1994. PJK3 (Perusahaan Jasa K3) Tugas pokok: Membantu pelaksanaan pemenuhan syarat- syarat K3 sesuai dengan peraturan yang berlaku. Fungsi: Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan masalah K3.
Persyaratan, Pembentukan dan Penunjukan diatur dalam Peraturan Menaker No.:Per-04/MEN/1995. Penutup Materi mengenai Undang-undang No. 1 tahun 1970, Dasar- dasar K3 dan Kelembagaan K3 sudah cukup memadai untuk diberikan kepada para Ahli K3 di perusahaan.
Kaitannya dengan sosialisasi UU Keselamatan Kerja dan
peraturan-peraturan yang terkait, harus melibatkan manajemen paling tinggi di suatu perusahaan dan mengharapkan komitmen mereka terhadap UU dan peraturan yang sudah dibuat.