(AMDAL)
LANJUTAN PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Daftar Tabel
Daftar Gambar
3
Gambar 2.1
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Gambar 3.3
Gambar 4.1
Gambar 5.1
Gambar 5.2
Gambar 5.3
Gambar 6.1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan akan informasi baik secara manual dan digital sangat diperlukan berbagai
kalangan, terutama kalangan pelajar, mahasiswa. Keperluan informasi bagi mahasiswa berupa
referensi dan rujukan tertulis sebagai dasar tolok ukur suatu tugas dan penelitian. Perpustakaan
merupakan pusat informasi, ilmu pengetahuan, dan dokumen sebagaimana diatur dalam Undang
undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Naisonal, pada pasal 7 ayat (1) mewajibkan
mengembangkan perpustakaan mendukung pendidikan. Pengembangan infrastruktur perpustakaan
merupakan kewajiban dari setiap institut.
IPB (insitut Pertanian Bogor) memiliki jumlah mahasiswa 19.778 orang, dengan penerimaan
3.500 orang ditahun 2015. Ditahun 2007 penerimaan mahasiswa mencapai 3000 orang, peningkatan
4
daya tampung ini disebabkan pengembangan sarana dan prasarana infrastruktur IPB, berupa
penambahan gedung baru di setiap fakultas. Perpustakaan IPB Dramaga memiliki daya tampung 150
- 200 orang dengan luas 10.000m2 namun 40% digunakan sebagai kantor unit seperti Seketariat
Tingkat Persiapan Bersama, Seketariat Mata Kuliah Umum (MKDU), dan Cyber Mahasiswa. Sebagai
dampak meningkatnya mahasiswa IPB, kapasitas jumlah pengunjung perlu ditambahkan.
Mengacu pada perundang undangan tersebut,maka pihak Institut Pertanian Bogor perlu
melakukan kegiatan lanjutan pembangunan Gedung Perpustakaan IPB untuk meperluas area
perpustakaan. Kegiatan perluasan perpustakaan IPB ini memerlukan AMDAL (Analisis Dampak
Lingkungan) yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2012
tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup. Berdasarkan perluasan perpustakaan mencapai 11.124m 2. Kegiatan
perluasan perpustakaan ini diharapkan memberi dampak positif bagi para mahasiswa IPB.
1.2 Tujuan
Rencana kegiatan Lanjutan Gedung Perpustakaan IPB secara umum bertujuan untuk :
1. Memperluas kapasitas pengunjung mahasiswa IPB
2. Meningkatkan ketersediaan fasilitas informasi baik digital dan manual
3. Memperbaharui gedung perpustakaan IPB
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari hasil Lanjutan Gedung Perpustakaan IPB :
Bagi IPB :
1. Meningkatkan citra pendidikan Kampus IPB
2. Memenuhi kapasitas pengunjung mahasiswa IPB
Bagi Pemerintah:
1. Sebagai bukti kepedulian pemerintah terhadap dunia pendidikan
2. Meningkatkan citra daerah
Bagi Masyarakat :
1. Sebagai wadah pencarian informasi, penelitian, dan dokumen
2. Meningkatkan tingkat pendidikan
Undang Undang
Undang Undang
Dasar 1945
No. 20 Tahun 2003
3.
Tentang
Konstruksi dan
pendidikan
Sistem Pendidikan
Nasional
Jasa Konstruksi
Alasan
Payung hukum dalam pembangunan gedung
pendidikan
Acuan pengembangan gedung perpustakaan
IPB
Acuan penyelengaraan pada konstruksi
5
4.
5.
6.
Bangunan Gedung
Tentang Perlindungan
dan Lingkungan
Hidup
Ketenagakerjaan
Peraturan
Pemerintah
No.12 Tahun 2012
2.
Tentang
Alasan
Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan
Manajemen dan
Rekayasa, Analisis
Dampak, serta
Manajemen
Kebutuhan Lalu Lintas
3.
Peraturan
Pemerintah
Kep. Men LH
48/MENLH/11/1996
Permen LH No.12
Tahun 2012
Permen PU No. 13
Tahun 2003
Tentang
Alasan
Baku Mutu
Kebisingan
Jenis Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan
yang Wajib AMDAL
Pedoman Perhitungan
Lingkungan Kapasitas
Jalan
Alamat Institusi
Penanggung Jawab
Jabatan
2. Penyusun AMDAL
Pelaksana
Penanggung Jawab
Alamat Kantor
Nama
Isandre Fajarrachman, S.T, Msi
2.
3.
4.
5.
6.
Sertifikat/Ijazah
S2, Insitut
Pertanian Bogor,
2015
S2, Institut
Teknologi
Sepuluh
Nopember, 2012
S2, Massachusetts
Institute of
Technology,2012
S2, Kyushu
University, 2013
S2,Insitut
Pertanian Bogor,
2013
S2, Havard
University, 2012
Keahlian
Ahli Kebisingan
Keterangan Lain
Ketua Tim
Ahli Kualitas
Udara
Anggota Tim
Ahli Pemetaan
GIS
Anggota Tim
Ahli Geoteknik
Anggota Tim
Ahli Lingkungan
Air
Anggota Tim
Anggota Tim
2. Kesuaian Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan dengan Rencana Tata Ruang
a. Batas Proyek
Batas proyek pada pembangunan Lanjutan Gedung Perpustakaan IPB Dramaga, studi rencana
kegiatan Lanjutan Gedung Perpustakaan IPB Dramaga dapat dilihat pada gambar 1.
b. Batas Ekologi
Batas Ekologi dari kegiatan pembangunan Gedung Lanjutan Perpustakaan IPB adalah batas
yang dipengaruhi persebaran dampak melalui udara, air dan tanah. Persebaran yang dicermati adalah
wilayah pemukiman yang meliputi desa desa yang ada disekitar lokasi kegiatan.
c. Batas Sosial
Batasan sosial adalah ruang disekitar rencana kegiatan kawasan yang merupakan tempat
berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertata yang sudah
mapan, sesuai dengan proses dinamika sosial suatu kelompok masyarakat yang diperkirakan
mengalami perubahan mendasar akibat rencana kegiatan nantinya.
d. Batas Administrasi
Batas administrasi rencana kegiatan Lanjutan Gedung Perpustakaan IPB :
Desa
: Dramaga
Kecamatan
: Dramaga
Kabupaten
: Bogor
Provinsi
: Jawa Barat
3. Hubungan Antara Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan dengan Jarak dan Ketersediaan
Berbagai Sumber
Sumber daya air khususnya untuk kebutuhan air tawar dapat diperoleh di wilayah tersebut,
mengingat Kampus IPB memiliki unit pengolahan air bersih untuk disuplai ke gedung kantor dan
fakultas. Demikian pula kebutuhan lain seperti keperluan sehari hari karyawan dapat didatangkan
dari sekitar Dramaga. Energi listrik akan digunakan pada Gedung Perpustakaan IPB bersumber dari
PLN. Sedangkan untuk sumberdaya manusia sebagai tenaga kerja akan diprioritaskan bagi
masyarakat Kecamatan Dramaga dan Kabupaten Bogor.
4.Tata Letak Usaha dan/atau Kegiatan
Beberapa Bangunan yang akan dibangun untuk menunjang aktifitas PT.Gunung Halimun
dalam kegiatan pembangunan Lanjutan Gedung Perpustakaan IPB adalah :
Tidak ada bangunan penunjang, tempat tinggal (mess-kostan di sekitar Dramaga), laboratorium (IPB),
Kantor (Perum Pratama Dramaga, dekat IPB jarak 5.500m).
5. Tahap Pelaksanaan Usaha dan/atau Kegiatan
Untuk menguraikan rencana kegiatan Lanjutan Gedung Perpustakaan IPB oleh PT.Gunung
Halimun secara jelas dan komprehensif maka akan diuraikan sesuai dengan tahap kegiatan yaitu
kegiatan pra konstruksi, konstruksi, operasional, dan pasca operasi.
a. Tahap Pra konstruksi
Tabel 2.2. Kegiatan Pra Konstruksi
No.
Kegiatan
1.
Studi kelayakan dan studi detail desain
2.
Keterangan
Studi dilaksanakan untuk
mendapatkan gambaran
mengenai infrastruktur
gedung
Kepengurusan perizinan
pada intansi terkait
b. Tahap Konstruksi
Tabel 2.3. Kegiatan Konstruksi
No.
1.
Kegiatan
Persiapan lahan
Keterangan
Pembukaan Lahan,
persiapan penempatan
material, dan alat berat
9
seluas 2000m2
2.
3.
Pekerjaan bersamaan
dengan persiapan lahan
4.
1 Excavator, 1 buldoser, 1
Truk ukuran 2 3,5 ton
5.
Penempatan Material
6.
7.
8.
9.
Pemasangan Lift
10.
600m2
11.
12.
Pemasangan Arsitektur
Tahap akhir
pemasangan kaca,
pintu, pengecatan,
genteng
c. Tahap Operasi
10
Kegiatan
Pengecekan ulang/kembali
2.
Keterangan
Pengecekan apabila ada
kerusakan pada gedung
Mahasiswa,dosen,masyaraka
t umum), baik ditinjau proses
distribusi air, listrik, lift, alur
denah, dan kapasitas orang.
Kegiatan
Penggunaan Gedung Perpustakaan IPB
Keterangan
Sebagaimana kegiatan sesuai
dengan teknis dan prosedur
perpustakaan umum.
maks. 30C - min. 20C, rata rata 26C dengan kelembaban nisbi 88%. Kecepatan angin rata rata
dominan mencapai 1 5 knots, dengan kecepatan rata rata 1,9 knots (Kota Bogor), terletak
diketinggian 174 184 mdpl. Arah angin (2002 2011) angin bertiup dominan dari arah timur ke
barat dan barat laut sudut 277. Windrose Dramaga dapat dilihat pada gambar 3.1
12
13
Potensi dampak penting dari kegiatan Lanjutan Gedung Perpustakaan IPB merupakan hasil
telaahan terhadap kegiatan yang dilakukan pada seluruh tahapan kegiatan. Dampak penting tersebut
diperkirakan timbul hasil dari rangakaian identifikasi dan pelingkupan dampak potensial yang
mendasar. Proses pelingkupan dapat dilihat dalam Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Batas Studi pada Proyek Lanjutan Gedung Perpustakaan IPB.
2.
Kegiatan
Pengiriman tukang menyebabkan
berdirinya kantin sederhana oleh
masyarakat sekitar diarea proyek LSI
Dampak
Mengakibatkan Limbah organik dan anorganik
yang dibuang ke sekitar danau, dengan
estimasi total pekerja 40 orang, rincian pagi
dan siang.
Kegiatan
Pengiriman tukang menyebabkan
berdirinya kantin sederhana oleh
masyarakat sekitar diarea proyek LSI.
Dampak
Kecemburuan sosial, ingin mendirikan warung
sederhana disekitar lokasi proyek.
2.
2.Tahap Konstruksi
a. Dampak Ekologi Lingkungan :
Tabel 4.3 Identifikasi dampak ekologi Lingkungan Konstruksi
No.
1.
2.
Kegiatan
Penempatan material semen, batuan, besi
dalam site area
Dampak
Mengkibatkan limbah konstruksi pada tanah
menyebabkan perubahan komposisi tanah
3.
4.
5.
6.
7.
8.
4.
17
Kegiatan
Demobilisasi alat alat berat
Dampak
Kemacetan mengakibatkan meningkatnya
polusi udara, kebisingan, getaran.
Mengakibatkan kerusakan jalan, berkurangnya
daya dukung tanah.
Tumpahan bensin ataupun oli
Kegiatan
Kantin baru/buatan masyarakat sekitar
akan ditutup dikarenakan tidak ada
pekerja.
Dampak
Berkurangnya penghasilan para penjual
makanan
18
Berat
(Ton)
1,7
Jenis Angkut
Pasir, kerikil,besi,
batu gamping
-
Tonase Angkut
(m3)
2 3,5
22
24,5
Semen mix
28
Semen cair
100m3/jam
Proses rute ,jarak logistik toko material - proyek LSI dapat dilihat dalam gambar 5.1
19
Bahan Konstruksi
Semen
Pasir
Kerikil
Besi
Batu Gamping (waktu tidak
dibatasi oleh pekerjaan proyek)
Jumlah
15m3
9m3
6m3
4m3
120m3(seluruh)
Jumlah truk
4
Jumlah truk dalam toko material berjumlah 4 truk Truk Mitsubhisi colt diesel FE 71 BC dengan
muatan 3m3. Jumlah yang dibutuhkan dan intensitas pengiriman :
Semen
: 15m3
Tonase truk
:
3m3
Jumlah kirim (Semen / Tonase)
:
5 truk
sehingga diperlukan 5 kali pengiriman dalam waktu seminggu
Pasir
:
9m3
Tonase truk
:
3m3
Jumlah kirim (Pasir / Tonase)
:
3 truk
sehingga diperlukan 3 kali pengiriman dalam waktu seminggu
Kerikil
:
6m3
Tonase truk
:
3m3
Jumlah kirim (Kerikil / Tonase)
:
2 truk
Intensitas total :
(Semen + Pasir + kerikil + Besi ) = 11 truk
(Batu Gamping) = 40 truk selama 6 bulan.
Dampak kemacetan akan dirasakan selama 1,5 hari. hari pertama 6 jam (4jam efektif
pengiriman), dan hari kedua 3 jam (2 jam efektif pengiriman).
Hasil dapat diperkirakan:
-kebisingan saat kemacetan selama 6 jam (waktu 08.00 14.00) dengan jarak 500 m
-kebisingan saat kemacetan selama 3 jam (waktu 08.00 11.00) dengan jarak 300 m
Pengaruh tingkat kebisingan akan dihitung sebelum dan saat kemacetan, disesuaikan tingkat
kebisingan dBA. Prediksi perhitungan kebisingan lalu lintas menggunakan pedoman perhitungan
lingkungan kapasitas jalan Pd T-13-2003 kementrian P.U, diambil dari Departement of Traffic UK
calculation of Road Traffic Noise,1988.
Koreksi kecepatan rata rata (V) dan presentase kendaraan berat (P) dinyatakan :
500
v
5P
v
C1 = 33 log(v+40+
) + 10log(1+
) 68,8 dB(A)
Nilai P, prosentase kendaraan berat(%), didapat :
PHv% = (Qhv/Qtotal) x 100%
Koreksi lebih dari 50% diperkeras atau tidak menyerap bunyi (G) dinyatakan dengan :
d'
13,5
C3 = 10 log (
) dB(A)
Nilai d, jarak antara sumber bunyi dan penerima
d = ((d+0,5*W)2 + (h-0,5)2)0,5
Nilai d = jarak sisi jalan (m)
Nilai W = lebar jalan keseluruhan (m)
Nilai h = ketinggian penerima dari permukaan tanah (m)
Maka nilai PNL (prediksi noise level) :
PNL = BNL + C1 + C2 + C3
Perhitungan PNL pada jalan babakan raya :
Perkiraan Jumlah kendaraan mobil, motor dan truk dalam satuan perjam menggunakan metode
perkiraan hasil dari pengamatan jalan laladon dramaga.
Q total dalam satu jalan di titik x/jam (volume kendaraan per jam) (saat kemacetan)
Qhv
12 (2 lajur)
Qmv
120 (2 lajur)
Qlv
140 (2 lajur)
Qtotal
272 (2 lajur)
66.54569
22
4.411765
-2.45715
31.25
3.645163
68 dB(A)/jam
Untuk Prediksi titik kebisingan diambil diantara toko material dan proyek LSI (ditengah),
dikarenakan area terpadat saat kemacetan adalah titik tengah jalur trayek. Prediksi ini juga mengambil
nilai maksimum kebisingan. Nilai bising didapat pada sebelum mobilisasi proyek adalah 63
db(A)/jam, dan pada saat pekerjaan 68 dB(A)/jam. Terjadi peningkatan sebesar 5 dB(A). Maka :
Dalam jarak 500m akan terjadi kemacetan rapat dengan kebisingan 68 dB(A) selama 6 jam sejauh
3 meter
Dalam jarak 300m akan terjadi kemacetan rapat dengan kebisingan 68 dB(A) selama 3 jam sejauh
3 meter.
Titik prediksi kebisingan dan dampak dapat dilihat pada gambar 5.2
23
Nilai ini akan berulang ulang setiap minggu selama 6 bulan. Dampak yang ditimbulkan 68 dBA
dalam radius 3 meter. Sehingga menimbulkan efek psikologi rasa cemas dan terganggu pada daerah
sekitar pemukiman.
Hasil perhitungan berdasarkan rumus prediksi total bising, dirangkum bentuk per jam, di hitung sesuai
Kepmen LH 48 Tahun 1996 pada Tabel 5.3 :
Tabel 5.3 Nilai L1 L4 hitungan siang hari
no.
waktu
(dBA)
L1
06.00 - 09.00
68
L2
09.00 - 11.00
66
L3
14.00 - 17.00
67
L4
17.00 - 22.00
64
Pada kegiatan sebelum proyek, nilai Leq mencapai 70 dBA, pada saat kegiatan proyek dimulai nilai
Leq mencapai 73 dBA. Peningkatan terjadi sebesar 3 dBA. Hal ini diatas ambang buku mutu Kepmen
LH 48 Tahun 1996.
Lama
60 hari
Jam kerja
8 jam
Jumlah
2 excavator
Keterangan
Urugan tanah, cut
and fill tanah pada
depan
perpusatakaan LSI.
25
Driling Beton
15 hari
8 jam
1 Machine Drill
Penghancuran sisa
sisa
beton
kolom, balok pada
LSI.
Pekerjaan cut dan fill yaitu pemotongan tanah pada bagian depan LSI . Pekerjaan ini pengerukan
sebesar 514m3 dengan 2 excavator diperkirakan memakan waktu 2 bulan ditambah pengerukan untuk
turap dinding penahan air (samping danau LSI), dan pengerukan sisa sisa limbah konstruksi.
Drilling beton digunakan untuk menghancurkan beton kolom, balok yang tidak terpakai pada renovasi
LSI. Penggunaan generator hanya digunakan ketika tidak ada aliran listrik. Untuk list detail alat berat
dapat dilihat pada tabel 5.5 :
Tabel 5.5. List alat berat pada proyek konstruksi
List Alat Berat
Excavator
Pekerjaan
Pengerukan
Tanah
Generator
Pemecahan
batu,
beton
pada
konstruksi
lama
Generator KVA
Mesin Drill
20 50
15 75
74
95
Dampak bising dari proyek konstruksi ini memberikan efek signifikan bagi pengguna
perpustakaan LSI IPB. Hasil akan diperhitungkan lagi dengan metode analisis sumber tidak bergerak.
Sesuai Kep. Men LH 48 Tahun 1996.
L2 = L1 10 log
R2
R1
Dimana :
L2 = tingkat kebisingan pada jarak R2 (dBA)
L1 = tingkat kebisingan pada jarak R1 (dBA)
R2 = Jarak pendengar dari sumber bising (meter)
R1 = Jarak pendengar dari sumbernya
Hasil hitungan dapat dilihat pada tabel 5.6 :
26
Jarak (dBA)
No.
Nama
dBA
10m
20m
30m
40m
50m
GeneratorKva
96
93
87
79
70
60
Excavator
107
104
98
90
81
71
Mesin Drill
95
92
86
78
69
59
Diambil sampel hingga jarak 50m karena mendekati baku mutu 55 dBA. Hasil ini dipetakan pada
gambar 5.3 disesuaikan dengan software ARCGIS dan Surfer 10 untuk mendapatkan hasil yang
akurat. Jarak antar titik bising dan sumbernya menggunakan hitungan phytagoras, agar hasil dapat
disesuaikan dengan tabel 5.8
mencapai 80 85 dBA dikarenakan lebih dekat dengan excavator. Tingkat bising ini akan terjadi
selama 60 hari dengan 8 jam kerja sehingga berakibat buruk pada proses konsentrasi dan
pembelajaran bagi mahasiswa/I di gedung LSI maupun FEM dengan cakupan 1000 orang (LSI), dan
200 400 orang (gedung FEMA).
Nilai bising diatas Baku mutu Kep. Men LH 48 tahun 1996.
Tabel 5.7 Hasil Kebisingan pada Kep. Men LH 48 tahun 1996.
Tata Guna Lahan
Lingkungan kegiatan
(rumah sakit, sekolah)
55
Hasil Analisis
Kebisingan
75
Kriteria
Tidak aman
Sebelum proyek konstruksi dimulai tingkat kebisingan dibawah baku mutu (<55 dBA) dikarenakan
tidak ada aktivitas apapun, setelah proses konstruksi mencapai 75 dBA.
28
29
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) PADA PROYEK PERLUASAN LSI IPB DRAMAGA
Dampak
Lingkungan
yang Dikelola
Tahap
Konstruksi
Gangguan
kebisingan pada
pengguna
Perpustakaan
LSI
Gangguan
Kemacetan
Pada
Jln.Babakan
Raya
Sumber
Dampak
Alat alat
berat
(Excavator)
Transportasi
Logistik
Material
(Truk)
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Bentuk
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Berkurangnya
Nilai
kebisingan
dalam LSI
(Sesuai Kep.
Men LH 48
tahun 1996)
Berkurangnya
intensitas
kemacetan
Pemasangan
pagar
peredam
suara pada
area batas
konstruksi
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Area konstruksi
perluasan LSI
Periode
Lingkungan
Hidup
PT. Gunung
Halimun
Pengawas
Penerima
Laporan
IPB
BLH Kota
Bogor, BPPLH,
BPLHD,
BAPEDAL, IPB
Mengelola
pengiriman
logistik
dengan
disesuaikan
dengan jam
puncak
30
6.2
No
.
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PADA PROYEK PERLUASAN LSI IPB DRAMAGA
Jenis
Dampak
Tahap
Konstruksi
Gangguan
kebisingan
pada
pengguna
Perpustakaa
n LSI
Keresahan
pada
Pengguna
LSI
Kemacetan
Pada Jalan
Babakan
Raya
sepanjang
1000 m
(toko
material
LSI IPB
Sumber
Dampak
Parameter
Tujuan Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Alat alat
berat
(Excavator)
Terpasangnya
pagar
peredam suara
area
konstruksi
Memantau
pelaksanaan pada
Pemasangan
Pagar peredam suara
Alat alat
berat
(Excavator)
Akibat
bising
Konsenterasi
pada para
pengguna LSI
Memantau nilai
kebisingan tidak
melebihi baku mutu
Kep. Men LH 48
tahun 1996
Truk
Logistik
Material
kemacetan
padat hingga
malam hari
Memantau proses
pengiriman logistik
lebih terjadwal.
Metode
Pengumpulan
Dan Analisis
Data
Lokasi
Pemantauan
Pengamatan
lapangan dan
Barchart
Jadwal
Pekerjaan
Konstruksi
Pengukuran
Lapangan
(Sound Meter
Level), dan
Kuesioner
pada
pengguna LSI
Mengawasi
Bar-chart
pengiriman
material
Konstruksi
Area Konstruksi
Pada saat
memulai
Tahap
Konstruksi
PT.
Gunung
Halimun
IPB
BLH Kota
Bogor,
BAPEDAL
Kota
Bogor, IPB
Perpustakaan
LSI
Pada saat
memulai
Tahap
Konstruksi
PT.
Gunung
Halimun
IPB
BLH Kota
Bogor,
BAPEDAL
Kota
Bogor, IPB
Jalan Babakan
Raya dimulai
toko material
hingga pintu
utama IPB
(1000 m)
Pada saat
memulai
Tahap
Konstruksi
PT.
Gunung
Halimun
IPB
BLH Kota
Bogor,
BAPEDAL
Kota
Bogor, IPB
31
Dramaga)
Keresahan
warga Pada
Jalan
Babakan
Raya
sepanjang
1000 m
(toko
material
LSI IPB
Dramaga)
Kebisingan
kemacetan
Keresahan
warga akibat
kebisingan
diatas baku
mutu
Kep.Men LH
no.48 Tahun
1996 .
Memantau nilai
kebisingan tidak
melebihi baku mutu
Kep. Men LH 48
tahun 1996
Pengukuran
Lapangan
(Sound Meter
Level).
Jalan Babakan
Raya dimulai
toko material
hingga pintu
utama IPB
(1000 m)
Pada saat
memulai
Tahap
Pengiriman
Material
Konstruksi
PT.
Gunung
Halimun
IPB
BLH Kota
Bogor,
BAPEDAL
Kota
Bogor, IPB
32
33
34
35