NRP : F451140041
PROGRAM MAGISTER
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015 – 2016
BAB 1. PENDAHULUAN
Daerah irigasi di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana dengan luas + 25
Ha merupakan sawah tadah hujan yang air irigasinya hanya dari air hujan sehingga pada
musim kemarau, area sawah tidak dapat ditanami karena kurangnya ketersediaan air. Untuk
mengatasi hal tersebut. Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWS Bali Penida) membuat
sumur produksi dengan melakukan pengeboran sumur dalam di desa Kaliakah. Tujuan dari
studi ini adalah untuk merencanakan pola tanam dan menghitung besarnya kebutuhan air
irigasi, merencanakan pola tata tanam, dan menghitung besarnya kebutuhan air irigasi,
merencanakan jaringan irigasi air tanah (JIAT), dan menghitung rencana anggaran biaya yang
dibutuhkan untuk membangun jaringan irigasi air tanah tersebut.
Gambar 1.1 Lokasi Area Pertanian yang akan menggunakan air tanah dangkal
Debit optimum yang mampu di hasilkan oleh sumur PKB – 111 adalah 12lt/dt. Pola tata
tanam yang dikembangkan adalah pola tata tanam rangkap 3 dengan jenis tanaman padi,
jagung, ubi , dan cabai. Kebutuhan air irigasi adalah 1,262 lt/dt/ha dan luas layanan irigasi
25,33 ha. Perencanaan jaringan irigasi pada lokasi studi adalah jaringan irigasi perpipaan
dengan sistem hubungan seri. Sistem yang digunakan secara rotasi pembagian 4 blok.
Dari data diketahui ketebalan akuifer (D) = 27m, Jari – Jari sumur = 8inch. Didapat
perhitungan :
√𝐾
Lalu menghitung, debit maksimum dengan persamaan Huisman (2𝜋.rw .D. ( ) didapatkan
15
Dari nilai evapotranspirasi bisa didapat nilai kebutuhan air irigasi penyiapan lahan
pada bulan Januari adalah sebagai berikut. Diketahui :
Pada perhitungan kebutuhan air tanaman dan pola tata tanam koefisien tanaman
diisi dengan nilai koefisien jenis tanaman yang ditanam dan dimasukkan nilainya
sesuai dengan usia tanaman berdasarkan penggambaran pola tata tanam dan
diambil nilai rata - rata koefisien tanaman untuk setiap periode tanam. Nilai
kebutuhan air irigasi di sawah (NFR) maksimal diambil 1,262 lt/dt/ha .
2.3 Analisa Neraca Air
Elevasi muka tanah pada sumur adalah +50 dan elevasi muka air di sisi keluar pada
sawah tertinggi adalah +52,80. Muka air tanah berada pada kedalaman 20m atau pada
elveasi +30,00 sedangkan penurunan Muka air tanah maksimum (SWmaks) adalah 2,44m
atau pada elevasi +27,56. Direncanakan menggunakan pompa celup (supmersible pump)
diletakkan pada kedalaman 29m atau berada elevasi +21,00. . Total head pompa yang
diperlukan adalah 24,67m. Menggunakan mesin pompa celup (submersible pump) merek
GRUNFOS tipe SP 30 – 4 dengan data teknis: Tipe pompa SP30-4, tipe motor : MS 4000,
daya motor 5,5 kW, berat : 36kg, diameter pompa : 95mm, panjang 673mm, head
maksimum : 32m.
Untuk Generator menggunakan IWATA tipe 1W10WS yang memiliki kapasistas bahan
bakar solar 45 lt, dan konsumsi bahan bakar 2,5 lt/jam. Untuk aliran air menggunakan
pipa PVC.
Total Modal awal investasi berupa 560.494.581 rupiah, belum termasuk biaya teknis, dan
pemeliharaan. Untuk membandingkan keuntungan yang didapat dari lahan pertanian ,
sebelumnya kita hitung hasil dari pertanian dalam satu tahun.
Jenis Luas Hasil Panen Harga komditi Harga
Pertanian (Ha) ( ton/Ha) (Per ton) Total
Padi 25,33 4 16.000.000 405.280.000
Jagung 25,33 15 3000000 1.125.000.000
Cabai 25,33 8 30.000.000 6.079.200.000
Sumber : Laba Kotor (jagung hibrida bis 816, cabai rawit, padi perkiraan 1 tahun)
Total laba kotor satu tahun untuk satu tahun 405.280.000 + 1.125.000 + 6.079.200.000 =
7.609.480.000 rupiah. 7,5 Miliyar dari 25 hektar lahan pertanian jika semua panen
tercapai dengan baik. Dihitung Laba bersih :