Anda di halaman 1dari 196

KALTIM Plantations Group

PT. KUTAI BALIAN NAULI


SITE TEPIAN LANGSAT

KATA PENGANTAR

Laporan ini merupakan bentuk penaatan (legal compliance) terhadap Peraturan Pemerintah
No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan yang merupakan pengganti dari Peraturan Pemerintah No.
27 Tahun 1999 tentang AMDAL, dimana setiap kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan penting
terhadap lingkungan wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Sehubungan
dengan hal tersebut, kami sampaikan realisasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup yang dilakukan dalam kegiatan operasional PT. Kutai Balian Nauli Site Tepian Langsat
Kegiatan Kebun, Pabrik dan fasilitas penunjang.
Dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang digunakan sebagai acuan dalam
hal ini adalah dokumen UKL-UPL yang telah disetujui oleh :
• Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 660/400/3-BLH/III/2011
Tanggal 24 Maret 2011 tentang Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Perkebunan
Kelapa Sawit.
• Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 660/505/3-BLH/IV/2011
Tanggal 12 April 2011 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UKL – UPL) Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit.
• Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 180/151/HK/XII/2013 Tanggal
10 Desember 2013 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UKL – UPL) Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit.
Format penyusunan laporan ini mengacu pada kepada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
No. 45 Tahun 2005 tentang pedoman penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan
Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).
Demikian laporan ini kami sampaikan dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Saran, kritik, dan masukan yang
membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan laporan dimasa yang akan datang.

Tepian Langsat, 30 Agustus 2022

Management Representative
PT. KUTAI BALIAN NAULI

ii
Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.
Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

DAFTAR ISI

Hal
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Daftar Tabel v
Daftar Gambar vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Identitas Perusahaan 1
B. Lokasi Usaha 2
C. Deskripsi Kegiatan 2
D. Pencapaian Perusahaan 18
E. Perkembangan Lingkungan Sekitar 19
BAB II PELAKSANAAN DAN EVALUASI
A. Pelaksanaan 24
1. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup 24
1.1. Degradasi Kualitas Tanah 24
1.2. Kualitas Udara Ambien 25
1.3. Intensitas Kebisingan Areal Pabrik 26
1.4. Bahaya Kebakaran 28
1.5. Kualitas Air 29
1.6. Limbah 31
1.7. Keanekaragaman Hayati Flora dan Fauna 33
B. Sosial 34
1. Corporate Social Responsibility (CSR) 34
B.1. Kesempatan Kerja 35
B.2. Lalu Lintas Umum 36
B.3. Kecelakaan Lalu Lintas 36
B.4. Kualitas Sumber Daya 37
C. Kesehatan 37
D. Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan 37
E. Sanitasi Lingkungan 38
2. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup 41
2.1. Degradasi Kualitas Tanah 41
2.2. Peningkatan Laju Erosi Tanah 43
2.3. Potensi Kebakaran 44
2.4. Peningkatan Debit Aliran Air Permukaan 45
2.5. Kualitas Air Permukaan 45

iii
2.6. Kualitas Udara dan Kebauan 50
2.7. Limbah Cair 55
2.8. Limbah Padat 56
2.9. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun 56
2.10. Flora dan Fauna Darat 57
2.11. Konflik dan Kecemburuan Sosial 59
2.12. Peluang Kerja 60
2.13. Peluang Usaha 61
2.14. Peningkatan Pendapatan Masyarakat 61
2.15. Keluhan Masyarakat 63
2.16. Keselamatan Lalu Lintas Darat 63
2.17. Sanitasi Lingkungan 64
3. Evaluasi 64
3.1. Degradasi Keanekaragaman Hayati 64
3.2. Kualitas Udara Ambien, Emisi, Kebauan dan Kebisingan 65
3.3. Kualitas Air Permukaan 70
3.4. Kualitas Air Tanah 73
3.5. Sedimentasi dan Erosi 75
3.6. Keselamatan Lalu Lintas Jalan Darat Karyawan dan Masyarakat 77
3.7. Kebakaran Bangunan, Lahan dan Kebun 78
3.8. Limbah Cair 79
3.9. Limbah Padat 80
3.10. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun 80
3.11. Keluhan Masyarakat dan Karyawan 81
3.12. Lapangan Usaha dan Kerja 82
Kesimpulan 86
Lampiran

iv
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

DAFTAR TABEL
Hal

Tabel.1 Rekrutmen Tenaga Kerja 3


Tabel.2 Dosis Pemupukan 7
Tabel.3 Intensitas Kendaraan yang Melintasi Jalan Perkebunan 25
Tabel.4 Sarana dan Prasarana Pemadam Kebakaran 29
Tabel.5 Baku Mutu Limbah Cair 32
Tabel.6 Kualitas Tanah di PT. Kutai Balian Nauli 42
Tabel.7 Rekapitulasi Hasil Pemantauan Patok Erosi Semester I tahun 2022 43
Tabel.8 Rekapitulasi Pemantauan Curah Hujan 43
Tabel.9 Pemantauan Kejadian Kebakaran Lahan 44
Tabel.10 Rekapitulasi Curah Hujan periode Semester I tahun 2022 45
Tabel.11 Rekapitulasi Kualitas Air Sungai Benderang 46
Tabel.12 Korelasi BOD dan DO Berdasarkan Tingkat Pencemaran 48
Tabel.13 Hasil Analisis Kualitas Udara Ambien 51
Tabel.14 Hasil Analisis Kualitas Emisi Boiler PKS 52
Tabel.15 Hasil Pemantauan Kebauan 54
Tabel.16 Hasil Analisa Limbah Cair 55
Tabel.17 Pemanfaatan Limbah Cair 56
Tabel.18 Produksi Limbah Padat PKS 56
Tabel.19 Rekapitulasi Kuantitas Limbah B3 57
Tabel 20 Jenis Vegetasi Dilindungi yang Berpotensi Ditemukan di Area Konservasi 57
Tabel.21 Jenis Vegetasi yang Ditemukan di Area Kebun 58
Tabel.22 Jenis Satwa Liar Dilindungi yang Berpotensi Ditemukan di Area Konservasi 58
Tabel.23 Rekapitulasi Isu Keluhan Masyarakat Terkait Penerimaan Tenaga Kerja 59
Tabel.24 Rekapitulasi Isu Keluhan Karyawan 60
Tabel.25 Jumlah Kuantitas Siswa Sekolah 60
Tabel.26 Rekapitulasi Kuantitas Karyawan Berdasarkan Status 60
Tabel.27 Matriks Jenis Usaha/ Fasilitas Umum 61
Tabel.28 Penilaian Berdasarkan Pengamatan Indikator Peningkatan Pendapatan 62
Tabel.29 Rekapitulasi Isu Keluhan Masyarakat Sekitar Perusahaan 63
Tabel.30 Rekapan Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas di PT. Kutai Balian Nauli 63

v
DAFTAR GAMBAR
Hal

Gambar.1 Peta Areal PT. Kutai Balian Nauli 2


Gambar.2 Perumahan Karyawan 4
Gambar.3 Aktifitas Operasional Gudang Kutai Estate 5
Gambar.4 Pemanfaatan Drum Bekas sebagai tempat sampah 5
Gambar.5 Proses Pengangkutan Limbah B3 oleh Pihak Ketiga 6
Gambar.6 Pemeliharaan Piringan 6
Gambar.7 Penyusunan Pelepah 7
Gambar.8 Sosialisasi K3L dengan Karyawan Spraying 8
Gambar.9 Karyawan Panen Dengan Menggunakan APD Lengkap 9
Gambar.10 Pengangkutan Buah Kelapa Sawit 9
Gambar.11 Proses Pengolahan Pabrik Kelapa Sawit 10
Gambar.12 Material Balance 10
Gambar.13 Pekarangan yang ditanami sayuran 11
Gambar.14 Operasional Gudang Pabrik 11
Gambar.15 Proses Pengangkutan Limbah B3 oleh Pihak Ketiga 12
Gambar.16 Laboratorium Pabrik 13
Gambar.17 Proses Penimbangan dan Pembongkaran Buah 13
Gambar.18 Stasiun Sterilizer 14
Gambar.19 Storage Tank 16
Gambar.20 Pengangkutan CPO 17
Gambar.21 Perawatan IPAL 17
Gambar.22 Maintenance IPAL dan Flatbed Land Aplikasi 17
Gambar.23 Sertifikat PROPER 18
Gambar.24 Sertifikat ISPO 19
Gambar.25 Sertifikat ISO 14001: 2015 19
Gambar.26 Visi Misi Perusahaan 19
Gambar.27 Kegiatan posyandi untuk karyawan 20
Gambar.28 Pembangunan Lapangan Sepakbola 21
Gambar.29 Kondisi Jalan di Areal Perusahaan 21
Gambar.30 Pembangunan Perumahan di area perusahaan 22
Gambar.31 Pembangunan TPSA 23
Gambar.32 Pelaksanaan Vaksinasi Booster Massal bagi masyarakat 23
Gambar.33 Penanaman Cover Crop Area Sempadan Sungai 25
Gambar.34 Progress Maintenance Kolam IPAL 25
Gambar.35 Kolam Distribusi Land Aplikasi 25
Gambar.36 Pengambilan Sampel Emisi Genset 26
Gambar.37 Pemantauan Kualitas Kebisingan 26
Gambar.38 Boiler di area Mill 27
Gambar.39 Penanaman bunga di area pabrik 27

vi
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

Gambar.40 Pengukuran tingkat kelembaban 28


Gambar.41 Simulasi pemadaman api menggunakan APAR 28
Gambar.42 Monitoring APAR di area Pabrik 28
Gambar.43 Monitoring Hydrant di area pabrik 28
Gambar.44 Bak Kontrol untuk menampung minyak 30
Gambar.45 Gudang Sarpras IPAL 30
Gambar.46 Signboard Konservasi Area Sempadan Sungai 30
Gambar.47 Pembuatan Parit Permanen pada areal kantor 31
Gambar.48 Aplikasi Tandan Kosong Sawit 31
Gambar.49 Serabut fiber yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler 31
Gambar.50 Pengangkutan LB3 oleh PT. Sinar Bintang Albar 33
Gambar.51 Pemantauan flora di areal PT Kutai Balian Nauli 33
Gambar.52 Penanaman Turnera subulata 34
Gambar.53 Bantuan Sembako bagi korban musibah banjir di Kecamatan Bengalon 35
Gambar.54 Pemasangan rambu lalu lintas di areal strategis sepanjang jalan 36
Gambar.55 Prosedur pencegahan Covid-19 di area perusahaan 37
Gambar.56 Penyediaan Pos P3K di area perusahaan 38
Gambar.57 Pembuatan tempat sampah dengan memanfaatkan drum bekas 38
Gambar.58 Pembuatan tempat pembuangan sampah sementara 39
Gambar.59 Sosialisasi kepada karyawan mengenai kebersihan perumahan 39
Gambar.60 Pengelolaan Limbah Cair Domestik 40
Gambar.61 Pengambilan Sampel Tanah 41
Gambar.62 Apel Mitigasi Pencegahan Karhutla 44
Gambar.63 Pengambilan Sampel Air di Hilir Sungai Benderang 46
Gambar.64 Pengambilan sampel udara di pemukiman Estate Balian 50
Gambar.65 Pengambilan sampel emisi gas boiler 52
Gambar.66 Pemantauan Kebauan di areal IPAL 54
Gambar.67 Pengambilan sampel pada cerobong genset 55
Gambar.68 Pemanfaatan janjang kosong sebagai pupuk 56
Gambar.69 Penyerahan bantuan sembako bagi masyarakat 63
Gambar.70 Kegiatan Pemasangan Rambu Jalan 64
Gambar.71 Kegiatan Safety Talk di Pabrik 65
Gambar.72 Grafik Trend Perjumpaan Satwa 66
Gambar.73 Grafik Trend Inventaris Tumbuhan Tingkat Atas 66
Gambar.74 Grafik Trend Inventaris Tumbuhan Tingkat Bawah 66
Gambar.75 Grafik Nilai Amonia (NH3) pada boiler 67
Gambar.76 Grafik Nilai Nitrogen Oksida (NO2) pada boiler 68
Gambar.77 Grafik Nilai Sulfur Dioksida (SO2) pada boiler 68

vii
Gambar.78 Grafik Nilai Karbon Monoksida pada Genset 68
Gambar.79 Grafik Nilai Nitrogen Oksida (NO2) pada Genset 69
Gambar.80 Grafik Nilai Kualitas Udara Ambien Debu (TSP) 69
Gambar.81 Grafik Nilai Kualitas Udara Ambien Karbon Monoksida 70
Gambar.82 Grafik Nilai Kualitas Kebauan Amoniak 70
Gambar.83 Grafik Nilai Kualitas Kebauan Hidrogen Sulfida 71
Gambar.84 Grafik Nilai Trend Kebisingan 71
Gambar.85 Grafik Trend Nilai pH pada kualitas air sungai 72
Gambar.86 Grafik Trend Nilai TSS air sungai 72
Gambar.87 Grafik Trend Nilai TDS air sungai 73
Gambar.88 Grafik Perubahan Nilai DO air permukaan 73
Gambar.89 Grafik Perubahan Nilai Sulfida air permukaan 74
Gambar.90 Grafik Perubahan Nitrit air sungai 74
Gambar.91 Grafik Perubahan Nilai pH air Tanah 75
Gambar.92 Grafik Perubahan Nilai Nitrat air tanah 76
Gambar.93 Trend Nilai TSS dan TDS pada kualitas air sungai Benderang 77
Gambar.94 Grafik Sebaran Nilai pH pada tanah 77
Gambar.95 Grafik Trend Kandungan C-Organik dan N Total 78
Gambar.96 Grafik Kandungan KTK dan Kejenuhan Basa 78
Gambar.97 Grafik Trend Kecelakaan Lalu Lintas Darat 79
Gambar.98 Grafik Trend Kebakaran Lahan 80
Gambar.99 Grafik Trend Kebakaran Tanaman Kelapa Sawit 80
Gambar.100 Grafik Trend Kebakaran Bangunan PT. KBN 80
Gambar.101 Trend Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit 82
Gambar.102 Grafik Limbah Padat Pabrik 82
Gambar.103 Trend Pengelolaan Limbah B3 82
Gambar.104 Grafik Trend Keluhan Masyarakat 84
Gambar.105 Grafik Trend Keluhan Karyawan 85

viii
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

BAB I
PENDAHULUAN

I. IDENTITAS PERUSAHAAN
Nama Perusahaan : PT. Kutai Balian Nauli
Jenis Badan Hukum : Perusahaan Terbatas (PT)
Alamat Perusahaan : Jalan Tiung 5 No. 31 Blok H, Perum. KPC Munthe
Kel. Swarga Bara, Kec. Sangatta Utara, Kab. Kutai Timur
Kalimantan Timur – Indonesia.
Nomor Telepon/Fax : 0549-2031287
Status Permodalan : PMA
Bidang Usaha/Kegiatan : Perkebunan kelapa sawit dan industri minyak kelapa sawit (crude
palm oil& crude palm kernel oil)
SK AMDAL yang disetujui : 660.1/289/B.I.1/BLHD/VI/2011 Tanggal 13 Juni 2011
Penanggung Jawab : Ir. Sunartomo
Jabatan : Direktur

Perizinan :
1. SK Hak Guna Usaha (HGU) dari Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 58-HGU-BPNRI-2008 tanggal 26
Oktober 2008.
2. SK Hak Guna Usaha (HGU) dari Kepala Badan Pertanahan Nasional No.16/HGU/BPNRI/2011 tanggal 16
Maret 2011.
3. Izin Usaha Perkebunan (IUP) dari Bupati Kutai Timur No.500/470/Ek-X/2006 tanggal 17 Oktober 2006
serta SK Revisi Izin Usaha Perkebunan (IUP) dari Bupati Kutai Timur No. 188.4.45/176/EKO.1-X/2014
tanggal 03 Oktober 2014.
4. Perpanjangan Izin Pemanfaatan Air Limbah pada Tanah dari Bupati Kutai Timur No. 503/9/DPMPTSP-
PPNP/L.A/VII/2019 tanggal 23 Juli 2019.
5. Perpanjangan Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Estate Kutai) PT. Kutai
Balian Nauli No. 503/13/DPMPTSP-PPNP/TPS-LB3/V/2021, tanggal 18 Mei 2021
6. Perpanjangan Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Mill Balian) PT. Kutai
Balian Nauli No. 503/14/DPMPTSP-PPNP/TPS-LB3/V/2021, tanggal 18 Mei 2021
7. Rekomendasi Teknis Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di PT. Kutai Balian Nauli
tahun 2021

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 1 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

II. LOKASI USAHA


Lokasi usaha perkebunan kelapa sawit PT. Kutai Balian Nauli terletak di Desa Tepian Langsat, Kecamatan
Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Secara geografis terletak antara E 117°20’00” – E
117°25’00” dan N 00°40’00” – N 00°50’00”.

Batas – batas lokasi perkebunan kelapa sawit :


a. Sebelah Utara : PT. Bima Palma Nugraha
b. Sebelah Timur : PT. Dinamika Artha
c. Sebelah Selatan : Jalan Lintas Sangatta – M. Wahau
d. Sebelah Barat : PT. Anugerah Energitama

Areal Operasional PT. Kutai Balian Nauli terletak di wilayah administrasi Desa Tepian Langsat, Kecamatan
Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

Gambar 1. Peta Areal PT Kutai Balian Nauli

III. DESKRIPSI KEGIATAN


PT. Kutai Balian Nauli sebuah perusahaan asing yang bergerak di bidang perkebunan Kelapa Sawit. Areal
kebun PT. Kutai Balian Nauli terdiri dari Kutai Estate dan Balian Estate. PT. KBN memiliki izin lokasi seluas 4600 Ha
dengan luasan Hak Guna Usaha (HGU) sebesar 4.183,42 Ha dan área konservasi seluas 247,94 Ha.
Pabrik pengolahan kelapa sawit berlokasi di Estate Balian dengan Kapasitas produksi terpasang 45 ton/jam,
yang proses pengolahannya rata-rata produksinya 99.171,27 ton TBS/bulan periode Januari – Juni 2022. Pabrik

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 2 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

tersebut berlokasi di wilayah Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi
Kalimantan Timur.
Untuk memenuhi kebutuhan air dari kapasitas pabrik mengambil dari waduk yang dibuat oleh PT. Kutai Balian
Nauli. Sedangkan untuk kebun (Estate) diambil dari Sungai Benderang dengan sistem pemompaan ke kolam
pengolahan air. Setiap Pabrik dan Estate telah dilengkapi dengan unit penjernihan air sesuai dengan kebutuhan
dan kapasitas masing-masing. Pengambilan air sungai juga dilakukan dengan sistem pemompaan air kedalam
kolam pengendapan dan penjernihan dengan tujuan untuk mengendapkan lumpur dan pasir yang ikut terhisap
oleh pompa, pengendapan air dilakukan dengan sistem sedimentasi yaitu dengan cara mendiamkan air di kolam
sedimentasi. Setelah itu dilanjutkan dengan memompa air kedalam Clarifier air dicampur dengan bahan
penjernihan air yaitu Alumunium Sulfat dan Soda Ash dan selanjutnya didistribusikan ke perumahan karyawan.
Berdasarkan operasionalnya kegiatan perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) PT.
Kutai Balian Nauli saat ini dalam tahap operasional secara keseluruhan.
Secara garis besar operasional kegiatan PT. Kutai Balian Nauli adalah sebagai berikut:
A. Perkebunan Kelapa Sawit
Seluruh areal kebun inti yang dialokasikan untuk tanaman kelapa sawit telah tertanam semua, sehingga tidak
ada lagi kegiatan pembukaan lahan (land clearing) ataupun penanaman. Sedangkan kebun plasma telah dilakukan
pembukaan lahan baru untuk mengganti area konservasi yang berada di areal plasma seluas 101,58 Ha. Untuk
mempermudah kegiatannya, seluruh areal tanaman kelapa sawit PT. Kutai Balian Nauli dibagi menjadi 2 (dua)
Estate yaitu Estate Kutai dan Estate Balian yang masing-masing site dipimpin oleh Manager Estate. Uraian kegiatan
perkebunan kelapa sawit PT. Kutai Balian Nauli secara ringkas adalah sebagai berikut:
A.1. Rekrutmen Tenaga Kerja
Proses penerimaan tenaga kerja dilakukan oleh divisi Khusus (Personalia Estate) dan transparansi
penerimaan terhadap tenaga kerja Lokal dan non Lokal. Penerimaan karyawan diinformasikan kepada
desa setempat serta melalui media sosial.

Tabel 1. Rekrutmen Tenaga Kerja

No Area Jan Feb Mar Apr Mei Jun TOTAL

1 Office/Staff - 3 - 3 1 1 8
2 Estate 13 14 9 6 26 17 85
3 Mill 1 7 2 6 3 1 20
4 General 2 1 1 3 1 1 9
TOTAL 16 25 12 18 31 20 122

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 3 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

A.2. Perumahan Karyawan


Kegiatan aktifitas domestik berupa kegiatan domestik karyawan yang beserta keluarganya yang
tinggal di mess karyawan yang dibuat oleh perusahaan. Terdapat 7 (tujuh) kompleks mess karyawan
yang masing-masing disesuaikan dengan jumlah kebutuhan tenaga kerja dalam satu satuan estate
kerja. Pada periode Januari - Juni 2022 telah dilakukan pembangunan mess karyawan yang baru di 2
(dua) lokasi untuk menunjang produktivitas karyawan serta pembangunan mess yang diperuntukkan
bagi manajer.
Kegiatan domestik karyawan akan menghasilkan limbah domestik dan pengelolaannya tetap
dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sanitasi lingkungan dan mengikuti arahan pengelolaan dalam
dokumen UKL-UPL.

Gambar 2. Perumahan Karyawan

A.3. Pengangkutan Karyawan


Kegiatan angkutan karyawan disiapkan dan dilayani antar jemput pada setiap masing-masing lokasi
aktifitas (Penyemprotan, Pemupukan, EFB application). Pengangkutan dilakukan pada pagi hari
setelah polling pagi dan selesai jam pulang karyawan. Proses pengangkutan akan dikoordinasikan oleh
masing – masing assistant divisi.

A.4. Operasional Gudang


Dilakukan untuk menyimpan bahan yang menunjang kegiatan Operasional Kebun/Pabrik (Gudang
Pupuk, gudang BBM, chemis store, Oil Store, dan Gudang Workshop). Untuk kegiatan di perusahaan
baik estate maupun mill masing – masing memiliki gudang penyimpanan. Dalam pengelolaan gudang,
dimana sebelumnya pintu masuk gudang chemis berada di dalam gudang pupuk dan dievaluasi
kembali untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja maka dilakukan pembuatan pintu masuk di luar
gudang. Dalam proses pengambilan bahan kimia, petugas gudang menyiapkan wadah khusus kedap
air yang berfungsi untuk menampung tetesan atau tumpahan bahan kimia. Pada proses pencampuran
bahan kimia dilakukan di rumah chemis (rumah bilas) yang kedap air dan dilengkapi dengan tempat
penyimpanan bahan kimia dan alat pelindung diri serta berfungsi sebagai tempat bilas karyawan
setelah selesai menggunakan bahan kimia.

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 4 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

Gambar 3. Operasional Gudang Pupuk Kutai Estate

A.5. Operasional Kantor


Aktifitas untuk kepentingan sistem dokumentasi yang menunjang kegiatan Operasional di kebun.
PT. KBN memiliki 4 (empat) kantor yang berada di dalam perusahaan yaitu Kantor General Utama,
Kantor Estate Kutai, Kantor Estate Balian dan Kantor Mill. Sebagai penunjang kebersihan di area
kantor, pihak perusahaan memanfaatkan limbah drum bekas sebagai tempat sampah dengan
melakukan pengecatan kembali sehingga terlihat lebih asri. Hal ini sesuai dengan kebijakan
perusahaan yaitu penerapan 5R di areal perusahaan.

Gambar 4. Pemanfaatan drum bekas sebagai tempat sampah

A.6. Operasional Bengkel dan Listrik


Kegiatan bengkel dan kelistrikan adalah kegiatan penunjang dalam operasional perkebunan
kelapa sawit. Kegiatan ini berupa pemeliharaan kendaraan operasional dan pengoperasian mesin
genset untuk keperluan listrik dalam kantor dan mess serta aktifitas bengkel.
Kegiatan ini menghasilkan limbah B3 yaitu oli bekas, filter bekas, aki bekas, majun bekas, sarung
tangan bekas maupun limbah elektronik dari penggantian oli mesin kendaraan dan mesin genset serta
lampu bekas dari pemakaian di workshop maupun kantor.

A.7. Operasional TPS LB3

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 5 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

Disetiap Unit/Operasional yang berpotensi menghasilkan limbah LB3 dilakukan pengelolaan yang
dilakukan untuk menyimpan limbah B3 Sementara yang dihasilkan dan melakukan pengiriman ke
pihak ke-3 berizin yaitu PT. Sinar Bintang Albar dengan ketentuan yang ditetapkan.

Gambar 5. Proses Pengangkutan Limbah B3 oleh Pihak Ketiga

A.8. Pemeliharaan Piringan dan Jalur Panen


Pemeliharaan piringan tanaman (circle weeding) bertujuan untuk menghilangkan atau
membasmi gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman pokok karena adanya pemanfaatan
atau kompetisi penyerapan unsur hara oleh gulma tersebut. Frekuensi kegiatan dan luas piringan
tanaman yang dibersihkan sesuai umur tanaman. Pemeliharaan piringan ini sangat penting agar
pertumbuhan perakaran lebih baik dan penyerapan unsur hara akan lebih optimal.
Perlakuan pemeliharaan piringan dilakukan secara manual dan kimia yang menggunakan
herbisida. Perlakuan manual yaitu membersihkan piringan dari segala jenis gulma, secara manual
dengan menggunakan sabit ataupun cangkul yang disertai dengan penggeburan tanah.
Penggunaan herbisida diupayakan bersifat selektif yang berdasarkan jenis gulma, pertumbuhan
gulma sehingga dapat ditentukan jenis dan dosis herbisida yang digunakan.
Pemeliharaan jalan pikul dilakukan secara manual maupun kimiawi, secara manual dilakukan
dengan cara babat pandas. Tetapi umumnya pemeliharaan jalan pikul dilakukan secara kimiawi
dengan jumlah yang terbatas sejalan dengan waktu pemeliharaan piringan.
Untuk jalan panen selambat – lambatnya enam bulan sebelum panen dimulai, jalan panen, titik
panen, tempat pengumpulan hasil (TPH) harus sudah dibuat. TPH dibuat dengan ukuran 4 m x 7 m dan
harus selalu bersih dari gulma.

Gambar 6. Pemeliharaan Piringan

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 6 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

A.9. Pemangkasan Pelepah


Pemangkasan pelepah bertujuan untuk memperoleh pohon yang bersih dengan jumlah pelepah
yang optimal dalam satu pohon serta memudahkan pamanenan. Memangkas pelepah dilaksanakan
sesuai dengan umur/tingkat pertumbuhan tanaman. Pelepah juga bermanfaat sebagai pupuk untuk
meningkatkan nutrisi kelapa sawit. Pelepah disusun rapi di area antara pokok sawit yang disebut
gawangan mati.

Gambar 7. Penyusunan Pelepah

A.10. Pemupukan
PT. Kutai Balian Nauli melakukan pemupukan tanaman agar tanaman kelapa sawit yang
dihasilkan dapat tumbuh dengan baik dan sehat. Dosis pupuk, frekuensi dan waktu pemupukan serta
jenis pupuk diberikan sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman. Jenis pupuk yang diberikan adalah
pupuk yang mengandung unsur hara NPK dan Mg dengan aplikasi pemupukan diberikan di sekitar radius
piringan tanaman yang masih berbeda di dalam tajuk luas. Proses pemupukan tidak dilakukan pada areal
sempadan sungai kanan kiri dengan jarak 50 meter karena merupakan areal konservasi. Hal ini telah
disosialisasikan kepada karyawan dan manajemen perusahaan. Proses pemupukan dilakukan dengan
menabur pupuk disekeliling dengan dosis seperti pada tabel berikut :

Tabel 2. Dosis Pemupukan

Dosis Anjuran (Kg/ha/th)


Jenis Pokok
NPK 12/12/17/2 Borate Kieserite
TBM - - -
TM 1000 6,65 66,5

A.11. Pengendalian Gulma


Pengendalian gulma bertujuan untuk menghindari terjadinya persaingan antara tanaman kelapa
sawit dengan gulma dalam pemanfaatan unsur hara, air dan cahaya. Selain itu pengendalian gulma
juga bertujuan untuk mempermudah kegiatan panen.
Pengendalian atau pemberantasan gulma dapat dilakukan secara manual ataupun kimia yaitu
untuk pemeliharaan piringan, tanaman penutup tanah dan pemeliharaan gawangan baik untuk

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 7 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

tanaman belum menghasilkan (TBM) ataupun tanaman yang menghasilkan (TM). Pemberantasan
gulma secara manual dilakukan dengan membabat gulma sampai permukaan tanah dengan peralatan
parang, arit dan cangkul. Sedangkan pemberantasan gulma secara kimia dilakukan dengan
menggunakan herbisida yang dicampur dengan bahan perekat agar penggunaan herbisida akan lebih
efektif dan tidak mudah tercuci apabila terkena air hujan. Setiap piringan dibersihkan atau disemprot
dengan radius diameter 1,5 meter.

Gambar 8. Sosialisasi K3L Kepada Karyawan Spraying

A.12. Pengendalian Hama Penyakit


PT. Kutai Balian Nauli mengupayakan pengendalian hama dan penyakit dengan sistem terpadu yang
artinya menggunakan predator alaminya atau dengan menggunakan sistem budidaya tanaman yang
tepat sehingga penggunaan pestisida dapat diminimalkan. Penggunaan pestisida dilakukan apabila
serangan hama dan penyakit telah melewati ambang ekonomi tanaman. Pengendalian hama penyakit
yang dilakukan bersifat selektif untuk areal-areal yang terserang hama penyakit dan pengendalian
dilakukan apabila terdapat serangan hama dan penyakit. Penggunaan pestisida hanya dilakukan untuk
daerah serangan tinggi, dimana dalam penggunaannya berdasarkan efektifitas dan toksisitas pestisida
terhadap hama dan penyakit. Dalam menggunakan pestisida para pekerja menggunakan masker dan
baju berlengan panjang serta mencuci seluruh bagian tubuh yang terkena larutan pestisida setelah
selesai melakukan penyemprotan.

A.13. Panen
Tanaman kelapa sawit mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan.
Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 32 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5
pohon terdapat 1 tandan buah matang panen.
Untuk memudahkan pemanenan, pelepah yang menyangga buah dipotong terlebih dahulu. Untuk
mempercepat proses pengeringan serta pembusukan, maka pelepah-pelepah daun tersebut
dipotong-potong menjadi 2-3 bagian dan diatur rapi di tengah gawangan. Tandan buah yang telah
dipanen diletakkan teratur di piringan dan brondolan dikumpulkan terpisah dari tandan. Kemudian
tandan buah atau TBS (tandan buah segar) dan brondolan tersebut dikumpulkan di tempat
pengumpulan hasil (TPH). TBS hasil panenan harus segera diangkut ke pabrik untuk diolah lebih lanjut.
Dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja, karyawan dibekali pengetahuan mengenai
Keselamatan dalam aktifitas panen. Aktifitas panen merupakan salah satu aktifitas yang memiliki

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 8 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

resiko tinggi terjadinya kecelakaan kerja pada perkebunan kelapa sawit. Salah satu kecelakaan yang
sering terjadi pada karyawan yaitu tertusuk duri sawit. Oleh karenanya, team Sustainability
bekerjasama dengan team Agronomy untuk melakukan pelatihan kerja kepada karyawan dalam
meningkatkan pengetahuan mengenai kriteria buah yang baik dan best practice dalam aktifitas panen.

Gambar 9. Karyawan Panen menggunakan APD lengkap

A.14. Pengangkutan Buah Kelapa Sawit ke Pabrik Minyak Kelapa Sawit


Pengangkutan buah kelapa sawit dilakukan dari tempat pengumpulan buah (TPH) di masing-masing
blok kebun. Buah diangkut menggunakan truk menuju pabrik kelapa sawit. Pada lokasi – lokasi yang
memiliki kontur areal yang curam dan jauh dari pabrik kelapa sawit menggunakan system double
handling. Buah yang telah diambil dari TPH selanjutnya diangkut menggunakan unit tractor, buah
kelapa sawit di unit tractor akan diangkut kembali oleh unit yang lebih besar.

Gambar 10. Pengangkutan Buah Kelapa Sawit ke Pabrik Minyak Kelapa Sawit

B. Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS)


PT. Kutai Balian Nauli mempunyai Pabrik Kelapa Sawit yang berlokasi di Desa Tepian Langsat,
Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur dengan kapasitas terpasang adalah 45 ton TBS/jam. Bahan
baku Pengolahan kelapa sawit yang digunakan bersumber dari kebun inti, kebun koperasi, kebun
masyarakat dan kebun perusahaan yang tidak memiliki pabrik. Untuk sumber airnya diambil dari waduk
yang telah dibuat oleh PT. Kutai Balian Nauli.
Secara garis besar kegiatan pengolahan kelapa sawit meliputi proses pengolahan Tandan Buah
Segar (TBS) menjadi minyak kelapa sawit (CPO), dan Palm Kernel Oil (PKO) dengan rincian sebagai berikut:

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 9 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

Gambar 11. Proses Pengolahan Pabrik Kelapa Sawit

Gambar 12. Material Balance

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 10 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

B.1. Rekrutmen Tenaga Kerja


Proses penerimaan tenaga kerja dilakukan divisi Khusus (Personalia Mill) dan transparansi
penerimaan terhadap tenaga kerja Lokal dan non Lokal
B.2. Perumahan Karyawan
Karyawan memanfaatkan pekarangan perumahan untuk menanam beragam sayuran.
Menanam sayuran di lahan pekarangan perumahan dapat memberikan efek positif yaitu menambah
asri pekarangan perumahan serta lingkungan perumahan yang sehat. Di samping itu, juga dapat
mencukupi kebutuhan pangan karyawan. Di masa pandemi Covid-19 saat ini, karyawan tidak dapat
bepergian secara bebas sehingga banyak karyawan lebih memilih menanam sayuran maupun
memelihara ikan untuk mengisi waktu setelah selesai bekerja.

Gambar 13. Pekarangan yang ditanami sayuran

B.3. Operasional Gudang


Dilakukan untuk menyimpan bahan yang menunjang kegiatan Operasional Pabrik (Gudang Pabrik,
Tanki Timbun BBM).

Gambar 14. Operasional Gudang Pabrik

B.4. Operasional Kantor


Terdapat aktifitas untuk kepentingan sistem dokumentasi yang menunjang kegiatan Operasional
Pabrik.

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 11 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

B.5. Operasional Bengkel


Kegiatan bengkel meliputi kegiatan perbaikan dan pemeliharaan peralatan produksi, terutama
penggantian onderdil alat dan kendaraan serta penggantian oli mesin. Penggantian onderdil dapat
menghasilkan limbah padat yang terkontaminasi limbah tergolong limbah B3, dan oli bekas
merupakan golongan limbah B3.
Kegiatan listrik meliputi operasi dan pemeliharaan genset dan pemeliharaan jaringan listrik.
Meskipun penggunaan genset hanya sebagai cadangan jika listrik dari Power Plant (Turbin Uap) mati
namun mesin genset menghasilkan oli bekas dan filter bekas. Perawatan jaringan berupa penggantian
kabel atau lampu TL/bohlam yang mati dapat menghasilkan sampah padat dan limbah B3 sehingga
perlu dikelola.
Oli Bekas dari hasil penggantian oli mesin kendaraan dan genset dikumpulkan di dalam drum
dan ditutup rapat dan diberikan label sesuai format dan kode dalam tata cara pengumpulan dan
penyimpanan serta pelabelan, kemudian disimpan di tempat penyimpanan sementara (TPS B3) untuk
disalurkan ke pihak ketiga yang berizin yaitu PT. Sinar Bintang Albar (SBA).
Ceceran atau percikan oli dan minyak pelumas lain seperti grease yang tercecer atau tumpah
ke lantai kerja dibersihkan dengan fiber kemudian dijadikan bahan bakar boiler atau menggunakan air
kemudian air cuciannya dialirkan ke kondensat lalu dipompa menuju IPAL (Instalasi Pengolahan Air
Limbah) untuk dilakukan pengelolaan.
Limbah padat yang terkontaminasi limbah B3 ditampung pada TPS limbah B3 yang telah
tersedia sesuai jenis atau kelompoknya. Limbah padat terkontaminasi B3 disalurkan ke pihak ketiga
yang memiliki izin pengumpul limbah B3 cair/padat yaitu PT. Sinar Bintang Albar (SBA).

B.6. Operasional TPS LB3


Bahan Berbahaya dan Beracun adalah setiap bahan yang karena sifat atau konsentrasi,
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
Disetiap Unit/Operasional yang berpotensi menghasilkan limbah LB3 dilakukan pengelolaan yang
dilakukan untuk menyimpan limbah LB3 Sementara yang dihasilkan dan melakukan pengiriman ke
pihak ke-3 yaitu PT. Sinar Bintang Albar sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Limbah B3 yang
dihasilkan antara lain oli bekas, aki bekas, filter bekas, lampu bekas, majun yang terkontaminasi B3,
kemasan bekas B3, dll.

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 12 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

Gambar 15. Proses Pengangkutan Limbah B3 oleh Pihak Ketiga

B.7. Operasional Laboratorium


Laboratorium berfungsi sebagai quality dan operasional control terhadap kinerja pabrik kelapa
sawit. Kegiatan yang dilakukan di laboratorium adalah melakukan analisa FFA, OER buah kelapa sawit.

Gambar 16. Laboratorium Pabrik

B.8. Penerimaan Buah Kelapa Sawit


TBS yang diangkut dari kebun dilakukan penimbangan dan ditempatkan pada penampungan
sementara (loading ramp). Pada tempat ini dilakukan penyeleksian buah (grading). Setelah diseleksi
TBS dimasukkan dalam lori untuk diteruskan ke stasiun perebusan (Sterilizer).

Gambar 17. Proses Penimbangan dan Pembongkaran Buah

B.9. Klasifikasi Buah Kelapa Sawit (Grading)


Grading dilaksanakan untuk melakukan penyortiran terhadap tandan buah segar (TBS) dan salah satu
kendali mutu CPO yang akan dihasilkan baik dari segi Kuantitas maupun Kualitas.
B.10. Perebusan Buah
Tujuan perebusan :
• Merusak enzim lipase yang dapat menstimulasi pembentukan asam lemak bebas (ALB).
• Mempermudah proses pembrodolan pada threser.
• Melunakan daging buah, sehingga memudahkan proses pemerasan.

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 13 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

• Mengkoagulasi protein sehingga memudahkan pemisahan minyak

Gambar 18. Stasiun Sterilizer

Pada proses perebusan diperlukan uap untuk memanaskan sterilizer yang disalurkan dari boiler.
Tekanan uap yang diperlukan berkisar 2,5 kg/cm2 dengan suhu 125oC dan direbus selama 90 menit.
B.11. Tresher/ Perontokan Buah
Setelah proses perebusan, lori yang berisi TBS ditarik keluar dan diangkat dengan alat Hoisting Crane
untuk dimasukkan dalam stasiun Threser. Pemipilan dilakukan dengan membanting buah dalam drum
putar dengan kecepatan putaran 23-25 rpm. Buah yang terpisah akan jatuh melalui kisi-kisi dan
ditampung oleh Fruit Elevator dan dibawa dengan Distributing Conveyor untuk didistribusikan keunit-
unit Digester.

B.12. Pressing
Kegiatan Pressing dilakukan bertujuan untuk :
a. Melumat brondolan didalam Digester sebelum masuk ke mesin Press
b. Mengepress brondolan untuk mendapatkan minyak yang maksimal dan biji seminimal mungkin
dalam press cake
c. Melarutkan dan menyaring minyak kasar/mentah
d. Untuk pra kondisi press cake pada cake breaker conveyor untuk proses di depericarper

B.13. Clarification (Proses Pemurnian Minyak)


CPO hasil pemisahan (Wet Oil) dari unit screening dimasukkan ke dalam unit clarifying untuk
dibersihkan, yaitu dipisahkan dari partikel yang sangat halus yang masih lolos dari vibrating screen.
Sludge yang diperoleh dari unit clarifying dialirkan menuju sludge centrifuge dan strainer unit untuk
dipungut minyaknya. Minyak yang diperoleh di recycle menuju sludge pit.
Kegiatan Clarification bertujuan untuk :
a. Mendapatkan minyak mentah dengan pemisahan secara sentrifugal dan pengendapan
b. Menjernihkan dan mengurangi kadar air pada minyak CPO sesuai dengan spesifikasi mutu

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 14 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

B.14. Sand Trap Tank ( Tangki Pemisah Pasir)


Setelah di press maka Crude Oil yang mengandung air, minyak, lumpur masuk ke Sand Trap Tank.
Fungsi dari Sand Trap Tank adalah untuk menampung pasir. Temperatur pada sand trap mencapai
95 0C

B.15. Vibro Seperator / Vibrating Screen


Minyak kasar (crude oil) yang dihasilkan kemudian disaring menggunakan Vibrating screen.
Penyaringan bertujuan untuk memisahkan beberapa bahan asing seperti pasir, serabut dan bahan-
bahan lain yang masih mengandung minyak dan dapat dikembalikan ke digester.
B.16. Clarifier Tank
Tahap selanjutnya minyak dimasukkan kedalam Tanki Klarifikasi (Clarifier Tank). Prinsip dari proses
pemurnian minyak di dalam tangki pemisah adalah melakukan pemisahan bahan berdasarkan berat
jenis bahan sehingga campuran minyak kasar dapat terpisah dari air. Pada tahapan ini dihasilkan
dua jenis bahan yaitu Crude oil dan Slude. Minyak kasar yang dihasilkan kemudian ditampung
sementara ke dalam Oil Tank. Di dalam oil tank juga terjadi pemanasan (75-80°C) dengan tujuan
untuk mengurangi kadar air
B.17. Oil Purifier
Minyak kemudian dimurnikan dalam Purifier, Di dalam purifier dilakukan pemurnian untuk
mengurangi kadar kotoran dan kadar air yang terdapat pada minyak berdasarkan atas perbedaan
densitas dengan menggunakan gaya sentrifugal, dengan kecepatan perputarannya 7500 rpm.
Kotoran dan air yang memiliki densitas yang besar akan berada pada bagian yang luar (dinding bowl),
sedangkan minyak yang mempunyai densitas lebih kecil bergerak ke arah poros dan keluar melalui
sudut-sudut untuk dialirkan ke vacuum drier. Kotoran dan air yang melekat pada dinding di-
blowdown ke saluran pembuangan untuk dibawa ke Fat Pit.
B.18. Vacuum Drier
Minyak yang keluar dari purifier masih mengandung air, maka untuk mengurangi kadar air tersebut,
minyak dipompakan ke vacuum drier. Di sini minyak disemprot dengan menggunakan nozzle
sehingga campuran minyak dan air tersebut akan pecah. Hal ini akan mempermudah pemisahan air
dalam minyak, dimana minyak yang memiliki tekanan uap lebih rendah dari air akan turun ke bawah
dan kemudian dialirkan ke storage tank.
B.19. Storage Tank
Crude Palm Oil yang dihasilkan kemudian dialirkan ke dalam Storage Tank (tangki timbun). Suhu
simpan dalam Storage Tank dipertahankan antara 45-55°C. Hal ini bertujuan agar kualitas CPO yang
dihasilkan tetap terjamin sampai tiba waktunya pengiriman.

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 15 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

Gambar 19. Oil Storage Tank

B.20. Proses Pengolahan Biji (Kernel Station)


Kernel adalah bagian buah sawit yang terdiri dari inti sawit dan Dalam proses pengolahan kernel
produk yang dihasilkan adalah CPKO.
B.21. Cake Breaker Conveyor (CBC)
Fungsi dari Cake Breaker Conveyor adalah untuk membawa dan memecahkan gumpalan Cake dari
stasiun Press ke Depericarper
B.22. Depericarper
Pada Depericaper terjadi proses pemisahan fiber dan biji. Pemisahan terjadi akibat perbedaaan berat
dan gaya isap blower. Biji tertampung pada Nut Silo yang dialiri dengan udara panas antara 60 – 80°C
selama 18- 24 jam agar kadar air turun sekitar 21% menjadi 4%.
B.23. Nut Silo
Fungsi dari Nut Silo adalah tempat penyimpanan sementara nut sebelum diolah pada proses
berikutnya. Bila proses pemecahan nut dengan menggunakan nut Craker maka nut silo harus
dilengkapi dengan sistem pemanasan (Heater).
B.24. Nut Grading Drum
Sebelum biji masuk ke dalam Nut Craker terlebih dahulu diproses di dalam Nut Grading Drum untuk
dapat dipisahkan ukuran besar kecilnya biji yang disesuaikan dengan fraksi yang telah ditentukan.
Nut kemudian dialirkan ke Nut Craker sebagai alat pemecah.
B.25. Riple Mill/Nut Craker
Fungsi dari Riplle Mill/Nut Craker adalah untuk memecahkan nut. Pada stasiun ini terdapat rotor
bagian yang berputar pada Riplle Plate bagian yang diam. Nut masuk diantara rotor dan Riplle Plate
sehingga saling berbenturan dan memecahkan cangkang dari nut
B.26. Pemisahan Inti dengan Cangkang
Nut yang pecah dimasukkan dalam Dry Seperator (Proses pemisahan debu dan cangkang halus)
untuk memisahkan cangkang halus, biji utuh dengan cangkang/inti. Masa cangkang bercampur inti
dialirkan masuk ke dalam Hydro Cyclone untuk memisahkan antara inti dari cangkangnya dengan
menggunakan prinsip perbedaan massa. Cara lain untuk memisahkan inti dari cangkangnya adalah

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 16 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

dengan menggunakan Hydro clay bath yaitu dengan memanfaatkan lumpur atau tanah liat.
Cangkang yang terpisah kemudian digunakan sebagai bahan bakar boiler.
B.27. Kernel Drier
Inti kemudian dialirkan masuk ke dalam Kernel Drier untuk proses pengeringan sampai kadar airnya
mencapai 7% dengan tingkat pengeringan 50°C, 60°C dan 70°C dalam waktu 14-16 jam. Selanjutnya
guna memisahkan kotoran, maka dialirkan melalui Winnowing Kernel (Kernel Storage) sebelum
proses berikutnya
B.28. Kernel Storage
Fungsi dari Kernel Strorage ini adalah untuk tempat penyimpanan inti sawit sebelum diolah. Kernel
Storage pada umumnya berupa bulk silo yang seharusnya dilengkapi dengan fan agar uap yang masih
terkandung dalam inti dapat keluar dan tidak menyebabkan kondisi didalam Storage menjadi lembab
B.29. Pengangkutan Minyak Kelapa Sawit (CPO)
Proses pengangkutan CPO dari tangki timbun (storage tank) ke unit khusus pengangkutan CPO ke
tempat lokasi kapal yang telah ditentukan.

Gambar 20. Pengangkutan CPO

B.30. IPAL
Kolam yang berfungsi menampung limbah cair yang dihasilkan dari aktifitas Pabrik dan dalam unit
pengolahan IPAL limbah cair yang ada harus melalui beberapa tahapan kolam untuk proses
pengendapan sebelum dialirkan ke Land Application.

Gambar 21. Perawatan Kolam IPAL

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 17 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

B.31. Land Application


Kegiatan aplikasi limbah POME yang telah berjalan sejak 2017, sehingga perlu dilakukan perawatan
(maintenance) baik pada kolam IPAL maupun flatbed di areal land aplikasi. Saat melakukan maintenance,
aplikasi POME tetap berjalan seperti biasanya. Maintenance pada kolam IPAL bertujuan untuk mengurangi
endapan lumpur pada kolam yang menyebabkan kapasitas tampungan kolam berkurang. Pada flatbed land
aplikasi dilakukan maintenance pada areal kajian yang memiliki jarak antar flatbed kurang dari 1 meter yang
berpotensi menyebabkan erosi atau kerusakan pada flatbed dan dapat berdampak pada pencemaran
lingkungan.

Gambar 22. Maintenance IPAL dan Flatbed Land Aplikasi

IV. PENCAPAIAN PERUSAHAAN


Dari kegiatan operasional yang telah disebutkan di atas, PT. Kutai Balian Nauli telah melakukan pengelolaan
dan pemantauan lingkungan sesuai dengan yang dirincikan dalam RKL & RPL nya, serta berkomitmen untuk terus
meningkatkan perbaikan terus menerus di setiap lini kegiatan, hal ini terbukti dengan prestasi perusahaan dalam
mendapatkan sertifikasi seperti :
➢ PROPER Provinsi Kalimantan Timur Periode 2020/2021 predikat Bendera Biru

Gambar 23. Sertifikat PROPER

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 18 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

➢ Sertifikat ISPO (Indonesian Sustainability Palm Oil)

Gambar 24. Sertifikat ISPO

➢ ISO 14001 : 2015 (Sistem Manajemen Lingkungan) Perkebunan dan Mill

Gambar 25. Sertifikat ISO 14001 : 2015

Perusahaan telah menetapkan Visi dan Misi dengan mengutamakan produksi minyak sawit yang
berkelanjutan dan juga akan menerapkan pada stakeholder yang berhubungan dengan perusahaan.

Gambar 26. Visi Misi Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 19 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

Perusahaan juga telah menetapkan kebijakan K3L (Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan)
sebagai pedoman utama operasional dalam menjalankan kegiatan. Dengan adanya kebijakan K3L bahwa
perusahaan berkomitmen untuk melakukan pengelolaan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja sebagai
bagian pokok dan mendasar dari aktivitas perusahaan. Salah satu komitmen perusahaan yaitu meningkatkan mutu
kesehatan karyawan dan keluarga.

Gambar 27. Kegiatan posyandu untuk karyawan

V. PERKEMBANGAN LINGKUNGAN SEKITAR


Seiring dengan beroperasinya dan berkembangnya perkebunan kelapa sawit PT. Kutai Balian Nauli,
perubahan kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat sekitarpun menjadi berkembang, hal ini dapat
terlihat pada :
Pembangunan fasilitas penunjang meliputi pembuatan jalan transport, jalan utama, jalan
pengumpul/produksi, jalan peringgan. Jalan peringgan merupakan jalan yang dimanfaatkan sebagai batas areal
dan juga sebagai jalan kontrol. Pelaksanaan pembuatan jalan utama dan produksi dilaksanakan bersamaan
dengan pembuatan blok kebun. Untuk kelancaran kegiatan pembangunan maka telah dibangun basecamp
untuk para karyawan dan kantor yang berfungsi selama kegiatan konstruksi dan rencana pembangunan fasilitas
penunjang seperti:
a. Bangunan perumahan
b. Bangunan perusahaan
c. Bangunan penunjang pabrik
Selain sarana penting yang disebutkan di atas, perusahaan juga membangun sarana dan prasarana
pendukung lain, diantaranya:
a. Sarana olah raga berupa lapangan bola, lapangan volly, lapangan bulu tangkis, lapangan sepak takraw.
b. Sarana belajar mengajar, dengan mendirikan bangunan untuk taman kanak-kanak.
c. Sarana hiburan, dengan membangun panggung untuk pertunjukkan dan disediakan peralatan musik.
d. Sarana Pendukung lainnya berupa Tempat Penitipan Anak.

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 20 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

Gambar 28. Pembangunan Lapangan Sepakbola

Sistem jaringan jalan-jalan atau batas-batas blok merupakan salah satu faktor yang penting untuk
menunjang dan menjamin kelancaran pengangkutan bahan-bahan keperluan tanaman kelapa sawit, terutama
untuk pengumpulan dan pengangkutan buah sawit kepabrik pengolahan. Untuk menjaga kelestarian
lingkungan didalam areal kegiatan telah dilakukan konservasi tanah dan air. Kegiatan tersebut meliputi
pembuatan teras, water gate dan tidak melakukan perawatan secara kimia di areal sempadan sungai. Selain
itu untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di dalam areal kegiatan usaha perkebunan, perusahaan juga
menetapkan kawasan Greenbelt sebagai areal konservasi flora dan fauna.
1) Keterbukaan kesempatan kerja dan berusaha
Seperti umumnya perusahaan perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit yang membutuhkan
cukup banyak tenaga kerja dalam melaksanakan operasinya PT. Kutai Balian Nauli membuka dan memberikan
kesempatan serta peluang kepada masyarakat lokal untuk bekerja dan berusaha diperusahaan sesuai dengan
pendidikan dan kompetensi serta kebutuhan perusahaan.
2) Aksesibilitas Wilayah
Suatu faktor pendukung kelancaran suatu usaha adalah bila akses dari satu tempat ke tempat yang lainnya
dapat ditempuh dengan baik dan mudah. PT. Kutai Balian Nauli telah membangun jalan yang ada dikawasan
perusahaan dengan cara membangun jalan dengan menggunakan jenis tanah laterit dan membangun
jembatan sebagai akses penghubung sehingga kegiatan pembangunan infrastruktur, perawatan tanaman,
pemanenan, pemuatan buah, pemuatan CPO dan Kernel menjadi lebih mudah.

Gambar 29. Kondisi Jalan di Areal Perusahaan

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 21 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

3) Perekonomian Masyarakat Lokal


Peningkatan pendapatan atau daya beli masyarakat yang semakin baik secara tidak langsung menjadi daya tarik
bagi pedagang dari luar wilayah untuk datang dan membentuk pasar kaget pada setiap waktu pembayaran upah
karyawan atau pedagang keliling yang secara tidak rutin membawa bahan makanan ke perumahan karyawan.
4) Pelestarian Budaya Masyarakat Lokal
Dalam kegiatan operasionalnya PT. Kutai Balian Nauli menghargai warisan budaya dari masyarakat lokal dan
ikut mendukung kelestariannya. Adapun salah satu upaya yang sudah dilakukan diantaranya dengan memasukkan
unsur – unsur kebudayaan masyarakat lokal dalam struktur pembangunan infrastruktur.
5) Pembangunan Infrastruktur
Seperti disebutkan sebelumnya bahwa dalam menjalakan kegiatan operasionalnya PT. Kutai Balian Nauli
membutuhkan cukup banyak tenaga kerja sementara lokasi perusahaan sendiri yang berada cukup jauh dari desa
terdekat merupakan suatu kendala bagi kegiatan operasional perusahaan sehari - hari. Untuk menghindari kendala
tersebut PT. Kutai Balian Nauli mengambil kebijakan untuk membangun infrastruktur pendukung yang
diperuntukkan bagi pekerjanya seperti perumahan, sekolah serta tempat peribadatan yang disesuaikan dengan
mayoritas kepercayaan yang dianut oleh pekerja PT. Kutai Balian Nauli.

Perumahan yang dibangun oleh PT. Kutai Balian Nauli disesuaikan dengan standart kesehatan untuk
perumahan yang memperhatikan sanitasi lingkungan, seperti disediakannya listrik, air bersih dan juga fasilitas
MCK. Hal itu dilakukan karena PT. Kutai Balian Nauli menganggap pekerja sebagai suatu aset yang harus dijaga,
dirawat dan diperhatikan dengan baik secara materil maupun morilnya.

Gambar 30. Pembangunan Perumahan di area perusahaan

Untuk mempermudah dalam melakukan pengelolaan dan pemantauan kegiatan operasionalnya PT. Kutai
Balian Nauli juga membangun sarana perkantoran yang dilengkapi dengan jaringan Informatika Technologi yang
berfungsi untuk mempermudah dalam menginput data dan berkomunikasi dengan perusahaan lain yang tercakup
dalam Kaltim Plantation Group.

6) Percepatan Pembangunan Sektor Lain


Pertumbuhan dan perkembangan penduduk seiring dengan kegiatan operasional perusahaan yang juga
berdampak positif terhadap sosial ekonomi masyarakat sekitar menjadi daya tarik sendiri bagi perusahaan lain
untuk ikut berinvestasi dan mengembangkan usahanya. Perusahaan yang telah ikut melakukan investasi dengan

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 22 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

bekerjasama dengan PT. Kutai Balian Nauli adalah perusahaan telekomunikasi dengan membangun dan
mengoperasikan jaringan didalam dan sekitar area perusahaan dan perusahaan transportasi dengan membantu
membangun infrastruktur serta mempermudah kegiatan operasional perusahaan.

Gambar 31. Pembangunan TPSA

7) Pencegahan Penyebaran Covid-19


Dalam masa pendemi covid-19 yang terjadi saat ini, perusahaan berkomitmen turut serta mendukung program
pemerintah dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19. Perusahaan juga turut membantu masyarakat untuk
meningkatkan kualitas kesehatan dengan melakukan penyemprotan desinfektan di areal pemukiman masyarakat
serta memberikan bantuan berupa desinfektan dan masker dan melakukan vaksinasi massal. Selain itu,
perusahaan juga bekerjasama dengan masyarakat sekitar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di
tengah pandemi saat ini melalui kerjasama dengan pedagang untuk memenuhi kebutuhan karyawan selama
pandemi dan kebutuhan rumah isolasi bagi karyawan.

Gambar 32. Pelaksanaan Vaksinasi Booster Massal bagi


masyarakat

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab I - 23 of 23


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Sdn Bhd
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

BAB II
PELAKSANAAN DAN EVALUASI

A. PELAKSANAAN
1. RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP ( RKL )
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) merupakan perencanaan untuk mengelola lingkungan agar mutu
lingkungan tidak menurun. Pengelolaan itu merupakan upaya mencegah dan menanggulangi dampak negatif dan
mengembangkan dampak positif dari proses kegiatan pabrik terhadap lingkungan sekitar.
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) bertujuan untuk melaksanakan evaluasi dan monitoring terhadap
kualitas lingkungan akibat dari aktifitas operasional perusahaan. Secara umum operasional perusahaan terbagi
menjadi tiga kegiatan, yaitu.
a. Pengolahan Buah Kelapa Sawit
b. Pengelolaan Limbah Hasil Produksi
c. Pengangkutan Crude Palm Oil
Sebagaimana telah diuraikan pada Bab I, bahwa kegiatan PT. Kutai Balian Nauli berada pada tahapan masa
operasi. Berdasarkan kajian AMDAL, Implementasi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan pada tahapan ini
terdapat kegiatan yang memberikan dampak terhadap lingkungan dan harus dikelola dan dipantau, antara lain:
a. Peningkatan Konsentrasi Debu
b. Kesempatan Kerja
c. Perekonomian Lokal
d. Persepsi dan sikap negatif masyarakat
e. Kesehatan Masyarakat.
Penjelasan Rencana Pengelolaan Lingkungan PT. Kutai Balian Nauli dapat dijabarkan sebagai berikut:
A. KOMPONEN FISIK KIMIA
1.1 Degradasi Kualitas Tanah
Upaya atau teknik pengelolaan lingkungan untuk mencegah dan mengurangi dampak negatif
terhadap erosi tanah pada PT. Kutai Balian Nauli telah dilakukan antara lain :
a. Penanaman kacangan Land Cover Crop (LCC) dengan jenis antara lain : Peuraria javanica,
Colopogonium mucunoides, Mucuna bracteata yang berfungsi untuk meningkatkan
kestabilan tanah.
b. Pemeliharaan dengan pembersihan gulma dengan sistem gawangan agar lahan tidak terbuka
semuanya dan masih menahan laju run off agar tidak terjadi erosi permukaan dan membawa
butiran tanah ke badan perairan yang dapat mempengaruhi kualitas air.
Hasil yang dicapai menunjukkan erosi tanah di perkebunan PT. Kutai Balian Nauli pada periode
Januari hingga Juni tahun 2022 relatif kecil dengan adanya pengelolaan lingkungan dengan pembuatan
teras kontur dan penanaman Land Cover Crop (LCC).

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab II - 24 of 86


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Sdn Bhd
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

Gambar 33. Penanaman Cover Crop Area Sempadan Sungai

1.2. Kualitas Udara Ambien


Meningkatnya kendaraan yang melintasi jalan perkebunan tidak terlalu mempengaruhi secara signifikan
kualitas udara ambien khususnya debu. Dengan tingginya curah hujan pada periode semester I tahun 2022 saat
ini dapat menghilangkan atau mengurangi dampak debu yang dihasilkan dari penggunaan kendaraan di jalan.
Hal ini sangat membantu mengurangi penggunaan air serta dapat menghemat biaya tenaga kerja dan kendaraan
operasional dalam penyiraman jalan yang rutin dilakukan saat musim kemarau. Intensitas kendaraan yang
melintasi areal perkebunan disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 3. Intensitas Kendaraan yang melintasi Jalan Perkebunan

Jenis Kendaraan Jumlah


Truk 820
Mobil Operasional 225
Motor 1238
Total 2.283

1) Pengoperasian IPAL

Gambar 34. Progress Maintenance Kolam IPAL Gambar 35. Kondisi Kolam Distribusi Land Aplikasi

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab II - 25 of 86


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Sdn Bhd
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

a. Menempatkan IPAL pada lokasi strategis yang jauh dari pemukiman penduduk.
b. Melakukan maintenance IPAL secara berkala
c. Pengelolaan lanjutan air lindi limbah padat dan air blowdown boiler di IPAL
d. Menerapkan sistem land application untuk memanfaatkan limbah cair yang berasal dari proses
pengolahan TBS
2) Pengoperasian Fasilitas Penunjang :

a. Membuat titik sampling pada cerobong genset dengan diameter 10 cm sebagai titik pantau.
b. Melakukan pemeliharaan tanaman penghijauan di sekitar area fasilitas penunjang.

Gambar 36. Pengambilan Sampel Emisi Genset

1.3. Intensitas Kebisingan Areal Pabrik


Dalam upaya pengelolaan terhadap dampak yang ditimbulkan dari Operasional Pabrik terhadap
kebisingan yang dihasilkan adalah sbb;

1.1 Mewajibkan para pekerja yang berada pada


lokasi pabrik dan workshop untuk menggunakan
Alat Pelindung Diri (APD) seperti helm, sepatu
pengamatan, (Safety Shoes), Kacamata, Sarung
tangan, Ear Plug dan lain-lain.
1.2 Melakukan Penghijauan disekitar lokasi pabrik
untuk mengurangi intensitas bising ke sekitar
lokasi, dengan memperhatikan aspek
keselamatan
1.3 Memasang papan-papan peringatan atau
gambar tanda bahaya kebisingan pada lokasi
penambahan kapasitas pabrik.

Gambar 37. Pemantauan Kualitas Kebisingan

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab II - 26 of 86


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Sdn Bhd
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

1.4 Emisi Gas

a. Pada Boiler sebelum bahan bakar dimasukkan ke ruang


pembakaran, dapur pembakaran harus dalam keadaan bersih.
Bahan bakar yang akan dipasok diruang pembakaran oleh
operator harus diatur sedemikian rupa supaya bahan bakar
(khususnya cangkang) yang digunakan dalam keadaan kering.

Gambar 38. Boiler di area Mill

b. Pengendalian terhadap timbulnya emisi gas dikendalikan dengan memastikan operator dalam
pengoperasian boiler dan aktivitas pemeliharaan boiler konsisten dengan SOP.
c. Membuat cerobong asap boiler setinggi 2,5 x lebih tinggi dari pada bangunan disekitarnya sesuai dengan
Kepka Bapedal Nomor 205/BAPEDAL/07/ 1996.
d. Melakukan pemasangan alat penangkap debu arang halus/particular (dust collector) pada cerobong
boiler.
e. Limbah udara berasal dari pembakaran solar dari generator set dan pembakaran cangkang di unit boiler.
Gas buangan dibuang ke udara terbuka. Umumnya limbah debu dari abu sebelum dibuang bebas keudara
dikendalikan dengan pemasangan dust collector untuk menangkap debu ikatan dalam sisa gas
pembakaran, kemudian dialirkan melalui cerobong asap setinggi 2,5 x lebih tinggi dari pada bangunan
sekitarnya. Drub dari dust collector secara berkala ditampung dan dibuang kelapangan untuk menimbun
daerah rendahan sekitar kebun.
f. Melakukan pemeliharaan dan perawatan (servis) secara teratur dan berkala agar kondisi boiler tetap
terjaga dengan baik.
g. Mengalokasikan serta melakukan penghijauan disekitar area pabrik untuk mengurangi polutan akibat
aktivitas pabrik.

Gambar 39. Penanaman bunga di area pabrik

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab II - 27 of 86


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Sdn Bhd
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

1.4. Bahaya Kebakaran


Dalam kegiatan Operasional Kebun dan Pabrik tidak lepas dari
ancaman bahaya kebakaran, dan untuk menghindari potensi
terjadinya kebakaran adalah dengan dilakukan sebagai
berikut:
a. Melakukan penambahan papan indeks bahaya kebakaran
di areal estate sebagai informasi awal kepada karyawan.
b. Melakukan pengukuran, perhitungan dan penentuan
Gambar 40. Pengukuran tingkat kelembaban tingkat potensi bahaya kebakaran
sebagai indicator penentuan bahaya kebakaran
c. Pemasangan signboard larangan merokok di área kerja
yang memiliki potensi tinggi terjadinya kebakaran.

Gambar 41. Simulasi pemadaman api menggunakan Gambar 42. Monitoring APAR di area pabrik
APAR

Gambar 43. Monitoring Hydrant di area pabrik

d. Melakukan Kontrol ketat terhadap jaringan listrik di perusahaan.


e. Menempatkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada lokasi rawan kebakaran.
f. Membentuk regu pemadam kebakaran mandiri dilengkapi dengan sarana pemadam kebakaran.
g. Menyiapkan hidran pemadam kebakaran pada tempat yang mudah dijangku untuk mengantisipasi waktu
terjadi kebakaran dilingkungan pabrik.

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab II - 28 of 86


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Sdn Bhd
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

h. Membuat standar operation procedur (SOP) untuk pengendalian terjadinya kebakaran di areal pabrik.
i. Membuat peta atau denah jalur evakuasi di area kerja perusahaan.
j. Mewajibkan karyawan agar mematuhi SOP atau petunjuk kerja dalam menjalankan pekerjaan di
perkebunan dan pabrik.
k. Membuat jalur evakuasi khusus dan muster point sehingga memudahkan evakuasi saat terjadi kebakaran

Tabel 4. Sarana dan Prasarana Pemadam Kebakaran

Jumlah
No Nama Alat/barang Keterangan
Peralatan
1 Helm Pemadam 30 Baik
2 Sepatu Pemadam 30 Baik
3 Sabuk / Ikat pinggang 30 Baik
4 Botol Minum 30 Baik
5 Peluit 30 Baik
6 Ransel 30 Baik
7 baju wear pack/ Seragam 30 Baik
8 sarung tangan kulit 30 Baik
9 head lamp ( lampu kepala ) 30 Baik
10 masker RMK 30 Baik
11 kaca mata Google 30 Baik
12 selang hisap 4 mtr 1 Baik
13 pompa bertekanan tinggi minimal 25 HP 1 (Perbaikan)
14 selang keluar 20 mtr 7 Baik
15 senter 2 Baik
16 TOA 1 Baik
17 Tenda 1 Baik
18 Tangki Air portable @1000 L 1 Baik
19 Pompa Robin 1 Baik
20 Pompa Ministriker Tekanan 5 HP 1 Baik

1.5. Kualitas Air


Dampak penting terhadap kualitas air akibat kegiatan pemeiliharaan tanaman adalah penurunan
kualitas air permukaan pada badan perairan setempat akibat residu pupuk, pestisida dan herbisida yang
berdampak lanjut pada kehidupan biota perairan dan kesehatan masyarakat dan upaya pengelolaan
yang dilakukan yaitu:
1) Konservasi lahan dengan pembuatan teras untuk mengurangi laju run off.
2) Menanam tanaman cover crop untuk mengurangi erosi permukaan dan tidak membawa tanah ke
badan perairan sungai.
3) Tidak melakukan penyemprotan maupun pemupukan di sepanjang sempadan sungai ataupun area
rawan banjir
4) Menggunakan herbisida, pestisida dan fungisida secara terbatas dan sesuai dengan SOP
penggunaan dari pabriknya.
5) Tidak melakukan aktivitas penggunaan bahan kimia di saat hujan.
6) Pengelolaan sampah domestik yang tepat dengan membuat lubang penumpukan untuk TPA dan
ditutup jika telah penuh sehingga air lindi tidak mengalir ke perairan.

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab II - 29 of 86


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Sdn Bhd
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

7) Pengelolaan limbah bengkel dan minyak pelumas bekas dengan pengumpulan pada tempat yang
aman (jerigen tertutup).
8) Melakukan pengolahan limbah cair di kolam IPAL untuk memastikan tidak ada limbah cair dari
aktifitas pabrik tidak terbuang langsung ke alam.
9) Membuat tanggul pembatas pada tempat penyimpanan abu boiler dan fiber.
10) Pembuatan kolam penampungan air blowdown boiler untuk selanjutnya dilakukan pengelolaan di
IPAL.
11) Pembuatan lantai yang kedap air disertai bak kontrol untuk menampung minyak yang berasal dari
kernel despatch
12) Pembangunan gudang penyimpanan sarana tanggap darurat IPAL

Gambar 44. Bak kontrol untuk menampung minyak Gambar 45. Pembangunan Gudang Sarpras IPAL

A. Biota Perairan

a. Mengendalikan atau menghindari pencemaran air permukaan oleh limbah pabrik, dengan
melakukan pengawasan serta pengelolaan IPAL, agar tidak terjadi kebocoran pipa IPAL ke badan
perairan setempat.
b. Membuat dan memasang papan pemberitahuan di tempat-tempat yang strategis dan mudah
terlihat tentang keharusan menjaga kelestarian badan perairan setempat.

Gambar 46. Signboard konservasi area sempadan sungai

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab II - 30 of 86


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Sdn Bhd
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

1) Pengoperasian Fasilitas Penunjang :

a. Membuat parit di sekitar lokasi bangunan kantor,


pembangunan jaringan jalan dan penyiapan areal
tanam yang terhubung dengan kolam sedimen.

Gambar 47. Pembuatan parit permanen pada areal kantor

1.6 Limbah
1) Limbah Padat
a. Tandan Kosong Sawit (TKS)
Hasil pengolahan pada unit threshing (perontokan) akan menimbulkan limbah padat berupa
tandan kosong sebesar 212,85 Ton/Hari. Limbah ini akan dimanfaatkan di kebun untuk
dijadikan pupuk tanaman kelapa sawit.

Gambar 48. Aplikasi Tandan Kosong Sawit di kebun

b. Serabut dan Cangkang (Shell)


Unit depericarper, LTDS dan hydrocyclone akan menghasilkan limbah serabut sebesar 3,89
Ton/Jam dan shell akan dihasilkan sebesar 0,38 Ton/Jam. Limbah ini akan terpisah pada cyclone
dan akan dikirim ke furnance sebagai bahan bakar boiler melalui fuel conveyor.

Gambar 49. Serabut (fiber) yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler
2) Limbah Cair
Limbah cair yang dihasilkan dari operasi Pabrik Kelapa Sawit dapat menghasilkan sekitar 60 %
dari material yang diolah. Setiap 1 Ton TBS yang diolah dapat menghasilkan air limbah sekitar 0,3 Ton –
0,4 Ton atau 1,667 m3 per 1 Ton CPO yang dihasilkan.

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab II - 31 of 86


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Sdn Bhd
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

Pengolahan dengan kapasitas 45 Ton TBS per jam akan menghasilkan limbah cair sekitar 16,88
m3/jam. Jika dalam sehari masa operasi 20 jam, maka jumlah limbah cair yang dihasilkan adalah 337,6
m3/hari.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur No. 02 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, maka mutu limbah cair dari pabrik kelapa
sawit PT. KBN masih jauh diatas ambang batas baku mutu, sehingga harus diolah di IPAL terlebih dahulu
sebelum dilakukan aplikasi di kebun.
Batasan baku mutu yang dipersyaratkan untuk dimanfaatkan di perkebunan kelapa sawit
seperti ditampilkan dalam Tabel 2.
Tabel 5. Baku Mutu Limbah Cair

Kadar Maksimum
No Parameter
(Mg/L)
1 BOD5 5000
2 pH 6,0 – 9,0
Sumber : Berdasarkan Perda Prov. Kaltim No. 02 Tahun 2011 Lampiran 1.35

Sistem pengelolaan limbah cair pengolahan minyak sawit (Palm Oil Mill Effluent = POME)
menggunakan sistem biologis dengan teknik kolam stabilisasi biasa yang dipadukan dengan sistem Land
Application.
Sistem ini menggunakan sistem kolam stabilisasi sampai dengan proses aerasi – anaerob
sekunder dan seterusnya air limbah (POME) yang telah memenuhi syarat baku mutu dialirkan ke lahan
kebun melalui sistem Land Application yang menggunakan jaringan pipanisasi.

3) Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


Bahan Berbahaya dan Beracun adalah setiap bahan yang karena sifat atau konsentrasi,
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
Pengelolaan limbah yang tergolong limbah B3 yaitu limbah cair berupa oli bekas dan limbah
padat berupa limbah padat yang terkontaminasi limbah B3 seperti majun bekas, sarung tangan bekas,
filter oli, lampu TL, wadah chemical dilakukan dengan pengelolaan tersendiri sesuai dengan Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2013.
Oli Bekas dari hasil penggantian oli mesin kendaraan dan genset dikumpulkan di dalam drum
dan ditutup rapat dan diberikan label sesuai format dan kode dalam tata cara pengumpulan dan
penyimpanan serta pelabelan, kemudian disimpan di tempat penyimpanan sementara (TPS B3) untuk
disalurkan ke pihak ketiga yang berizin yaitu PT. Sinar Bintang Albar (SBA).

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab II - 32 of 86


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Sdn Bhd
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

Gambar 50. Pengangkutan LB3 oleh PT. Sinar Bintang Albar

1.7 Keanekaragaman Hayati Flora dan Fauna


Kondisi lahan yang telah mulai hijau dengan tumbuhan kelapa sawit telah mengundang baliknya
beberapa satwa liar seperti Beruk/ Warik (Mascaca fascicularis), Ular Hijau (Dryphia sp) dan Elang Alap
Jambul (Accipiter trivirgatus) menempati spot-spot tertentu dalam lokasi perkebunan. Satwa-satwa
tersebut sifatnya sensitif terhadap perubahan lingkungan karena habitat tempat berkembang dan
mencari makan mengalami perubahan akibat perubahan fungsi lahan. Upaya pengelolaan lingkungan bagi
flora dan fauna adalah :
• Tidak melakukan perburuan fauna terutama yang dilindungi pada areal konservasi.
• Memberi sanksi hukum kepada karyawan yang terbukti dengan sengaja mengakibatkan hilangnya
fauna yang dilindungi.
• Survey keanekaragaman hayati di area konservasi PT. KBN, metode survey disesuaikan dengan
taksa satwa yang disurvey.

Gambar 51. Pemantauan flora di areal PT. Kutai Balian Nauli

• Mengutamakan pelestarian dan pemanfaatan musuh alami ulat penggerek daun kelapa sawit
(UPDKS), dengan penanaman dan memelihara tanaman inang parasitoid dari UPDKS meliputi :
Casia tora, Borreria alata, Euphoebia heterophylla, Elephantopus tomentosus dan Turnera
subulata.

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab II - 33 of 86


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Sdn Bhd
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

Gambar 52. Penanaman Turnera subulata

• Monitoring Batas, dilakukan untuk memastikan kondisi batas area konservasi apakah memiliki
batas yang jelas antara area konservasi dengan area perkebunan kelapa sawit. Dari area yang di
cek, area batas antara area konservasi dan perkebunan adalah jalan dan parit.
• Perawatan Signboard, dilakukan secara berkala setiap 3 bulan untuk memastikan kondisi signboard
yang sudah dipasang agar dapat terlihat dan terbaca dengan jelas.

B. SOSIAL

1) Corporate Social Responsibility (CSR) :


a. Merancang program CSR yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat sekitar
perusahaan, serta menyelaraskan dengan program pemerintah sehingga CSR benar-benar dapat
berimplikasi positif, berjalan efektif dan efisien.
b. Segera melaksanakan rembuk tokoh-tokoh masyarakat setempat di wilayah proyek terkait
penyusunan program CSR yang melibatkan pemerintah daerah.
c. Seluruh kegiatan dilaksanakan secara terbuka baik pihak aparat desa setempat serta masyarakat.
Pihak PT. Kutai Balian Nauli bekerja sama dengan pemerintah desa setempat dalam menjalankan
seluruh program CSR.
Bentuk program Corporate Social Responsibility yang telah dijalankan oleh PT. KBN adalah sebagai
berikut:
1. Desa Tepian Langsat
• Bantuan Honorarium guru SMP
• Program pengadaan sumber listrik
• Bantuan donasi perlengkapan covid-19
• Program pembangunan TPA sampah
• Program penyemprotan desinfektan
2. Desa Tepian Baru

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab II - 34 of 86


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Sdn Bhd
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

• Program kesehatan dengan menyelenggarakan imunisasi bekerjasama dengan puskesmas


• Program peningkatan sarana pendidikan
• Vaksinasi Covid-19 Massal
3. Kecamatan Bengalon
• Pembangunan Sekolah SMP
• Penyaluran sembako bagi korban banjir
4. Kecamatan Sangkulirang
• Program peningkatan sarana umum (perbaikan jembatan) di desa maloy
• Program peningkatan sarana umum (perbaikan jembatan) di jalan poros kecamatan sangkulirang
Selain program bantuan ke desa – desa di sekitar perusahaan, PT. KBN juga ikut berpartisipasi dalam
program pelestarian kebudayaan tradisional oleh pemerintah daerah dalam rangka mendukung
pelestarian budaya lokal Kabupaten Kutai Timur.

Gambar 53. Bantuan Sembako bagi korban musibah banjir di Kecamatan Bengalon

B.1. Kesempatan Kerja

1) Penerimaan Tenaga Kerja :


a. Komitmen perusahan terhadap penerimaan tenaga kerja lokal.
b. Memberikan bimbingan dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan skill bagi penduduk
lokal.
c. Memberikan upah/gaji bagi para pekerja sesuai dengan UMK yang telah ditetapkan oleh Gubernur
Kaltim melalui SK Gubernur.
d. Akan dilakukan manajemen waktu kerja waktu istirahat, perhitungan upah lembur (jika bekerja
melebihi jam kerja) sesuai dengan ayat (2) pasal 78 Undang-Undang No.13 Tahun 2003.
e. Pada pelaksanaan tenaga kerja pemrakarsa melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah Desa dan
Dinas Tenaga Kerja.
f. Menginformasikan jumlah, jenis, keahlian, dan persyaratan tenaga kerja yang dibutuhkan secara luas
kepada masyarakat disekitar lokasi proyek melalui kantor desa setempat.

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab II - 35 of 86


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Sdn Bhd
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

g. Dalam perekrutan tenaga kerja harus berdasarkan usia produktif kerja yaitu 18 tahun dengan sesuai
peraturan pemerintah tentang ketenagakerjaan.

B.2. Lalu Lintas Umum

1) Mobilisasi Peralatan dan Material, serta Demobilisasi :


a. Mensosialisasikan kepada masyarakat sekitar tentang perencanaan mobilisasi dan demobilisasi
peralatan.
b. Pengaturan waktu dalam kegiatan mobilisasi dan demobilisasi khususnya pada saat frekuensi lalu lintas
kendaraan menurun/rendah.
c. Memberikan rambu-rambu jalan disekitar akses keluar masuk kendaraan menunju lokasi proyek.
d. Pengaturan kecepatan kendaraan maksimum 40 km/jam terutama saat melintasi pemukiman
penduduk.
e. Mendahulukan pemakai jalan umum.
f. Bekerja sama dengan pihak terkait (DISHUB).

Gambar 54. Pemasangan rambu lalu lintas di areal strategis sepanjang jalan

2) Pengangkutan CPO dan Kernel:


a. Memperbolehkan masyarakat menggunakan jalan kebun sebagai aksesibilitas.
b. Memprioritaskan perawatan jalan kebun yang digunakan sebagai askesibilitas.
c. Menerapkan aturan berlalulintas kepada semua pihak pengguna jalan.
d. Pada ruas jalan kebun yang digunakan masyarakat ditempatkan rambu-rambu lalu lintas sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di departemen perhubungan.
e. Melakukan pembatasan kapasitas angkut CPO dan Kernel.

B.3. Kecelakaan Lalu Lintas

1) Mobilisasi Serta Demobilisasi Peralatan dan Material :


a. Tidak melakukan mobilisasi secara serentak untuk kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan.
b. Koordinasi dan pengawalan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Kutai Timur terhadap pengelolaan
unit-unit trailer saat berlangsungnya kegiatan mobilisasi dan demobilisasi.

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab II - 36 of 86


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Sdn Bhd
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

2) Pengangkutan CPO dan Kernel :


a. Melakukan pembatasan kapasitas angkut serta kecepatan laju kendaraan pengangkut CPO dan Kernel.
b. Melakukan pemasangan signboard jalan

B.4. Kualitas Sumber Daya

a. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang ada disekitar areal pabrik mengenai program Corporate
Social Responsibility (CSR) PT. Kutai Balian Nauli khususnya bidang SDM.
b. Melakukan program CSR dengan menginformasikan lowongan kerja kepada masyarakat sekitar
c. Perusahaan menyediakan tenaga ahli bidang tertentu untuk melatih para pekerja/masyarakat yang
terdaftar dalam program tersebut.
d. Melakukan tes keahlian kepada para peserta program Corporate Social Responsibility (CSR) bidang
SDM untuk mengetahui kemajuan ketrampilan/ keahlian yang dimiliki setiap 1 tahun sekali.
e. Melakukan kegiatan pelatihan dan kursus-kursus terhadap masyarakat sehingga masyarakat dapat
lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan perekonomian.

f. Bersama pemerintah mengembangkan usaha-usaha masyarakat setempat dan dengan adanya


fasilitas umum yang ada dapat berguna sebagai fasilitator pengembang perekonomian.

C. Kesehatan

a. Melakukan Sosialisasi kepada karyawan mengenai


pencegahan penyebaran virus covid-19.
b. Melakukan pemeriksaan suhu karyawan sebelum
bekerja maupun tamu yang akan memasuki area
perusahaan.
c. Membatasi pergerakan karyawan untuk tidak
Gambar 55. Prosedur pencegahan covid-19 keluar dari kebun.
di area perusahaan
d. Melakukan penyemprotan disinfektan pada area
kerja serta fasilitas umum.
e. Memasukan dalam program CSR sebagai program pokok, bantuan pelayanan keselamatan masyarakat
sekitar kebun.

D. Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan

a. Memberikan penjelasan kepada para pekerja mengenai keselamatan bekerja,


b. Mensosialisasikan kepada karyawan mengenai areal HCV dan tidak melakukan kegiatan spraying di areal
sempadang sungai Benderang dengan jarak 50 m.

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab II - 37 of 86


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Sdn Bhd
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

c. Mewajibkan penggunaan perlengkapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) saat melaksanakan
pekerjaan seperti apron, sarung tangan, boots, pakaian lengan panjang, masker, helm, face shield.
d. Distribusi masker dan mewajibkan penggunaan masker kepada karyawan dalam pencegahan penyebaran
virus Covid-19.
e. Menyediakan Pos P3K perusahaan untuk penanganan kesehatan tingkat pertama.
f. Memberikan awareness secara rutin kepada para pekerja serta memasang tanda-tanda peringatan,
poster/gambar K3L ditempat kerja.
g. Menyediakan sarana penerangan yang cukup saat pelaksanaan kegiatan pada malam hari.
h. Mengadakan meeting bersama di P2K3L dan organisasi bipartit.
i. Mengadakan simulasi tanggap darurat dengan melibatkan karyawan
j. Mengadakan Medical Check Up bagi karyawan

Gambar 56. Penyediaan Pos P3K di area perusahaan

E. Sanitasi Lingkungan
1) Pengoperasian Fasilitas Penunjang

Upaya pengelolaan lingkungan terhadap limbah padat domestik meliputi:

a. Membuat tempat penampungan limbah padat pada setiap area pemukiman karyawan berupa
tempat sampah Organik dan Anorganik.

Gambar 57. Pembuatan tempat sampah dengan memanfaatkan drum bekas

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab II - 38 of 86


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Sdn Bhd
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

Gambar 58. Pembuatan tempat pembuangan sampah sementara

b. Sosialisasi terkait pemisahan sampah organik dan anorganik.

Gambar 59. Sosialisasi kepada karyawan mengenai kebersihan perumahan

Upaya pengelolaan lingkungan terhadap limbah domestik cair


Proses perizinan Izin Pembuangan Limbah Cair telah dikoordinasikan dengan konsultan dan Dinas
Lingkungan Hidup Kab. Kutai Timur. Beberapa kegiatan pengelolaan yang akan dilakukan meliputi :

a. Pembuatan kolam penampung atau instalasi pengelolaan air limbah domestik


b. Membuat parit keliling emplasement yang terkoneksi menuju ke kolam pengolahan limbah cair
domestik
c. Pembuatan talang hujan di perumahan untuk mengantisipasi air hujan bercampur dengan air
limbah serta sebagai pengelolaan konservasi air untuk dimanfaatkan kembali.
d. Melakukan pemantauan kualitas limbah domestik cair secara rutin
e. Melakukan hasil pemantauan limbah cair kepada bupati sekurang-kurangnya tiga bulan sekali.

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab II - 39 of 86


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Sdn Bhd
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT

Gambar 60. Pengelolaan Limbah Cair Domestik

Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Bab II - 40 of 86


Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

2. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)


Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup di areal kerja PT. Kutai Balian Nauli dibagi menjadi tiga lokasi, yaitu areal
konservasi, Operation Area dan Sosial budaya masyarakat. Operation Area mencakup seluruh aktifitas perkebunan dan
pengolahan kelapa sawit.
Kegiatan Pemantauan Lingkungan di PT. KUTAI BALIAN NAULI secara detail untuk periode Januari – Juni 2022
dapat diuraikan pada pembahasan berikut ini :
2.1. Degradasi Kualitas Tanah
Kondisi Areal PT. KBN memiliki jenis tanah mineral dengan tingkat kelerengan yang datar, hingga berbukit
sehingga potensi terjadinya erosi tanah. Pembuatan terasering pada areal berbukit, penanaman vertifer atau cover crop
pada lahan miring dan tanggul kolam IPAL maupun flatbed di área land aplikasi merupakan upaya dalam mengurangi
run off surface di areal PT. KBN. Pembuatan terasering pada áreal berbukit dapat meminimalkan pergerakan tanah dan
terjadinya longsor.
Tidak melakukan aktifitas operasional di sepanjang áreal sempadan sungai merupakan salah satu upaya
perusahaan dalam mencegah terjadinya erosi. Selain itu juga peningkatan sosialisasi kepada karyawan dan pemasangan
rambu – rambu areal konservasi di sepanjang sungai Benderang.
Manajemen konservasi tanah dan air juga diterapkan di areal PT. KBN dengan melakukan pemanfaatan pelepah
kelapa sawit yang disusun berjajar guna meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah.
Kegiatan pemantauan sifat fisis dan kimia dilakukan dengan pengambilan sample tanah terganggu (soil disturb
sample) yang diambil secara komposit pada kedalaman tanah untuk pengambilan sampel sedalam 0 – 30 cm, 30 – 60
cm. Lokasi pengambilan sampel dilakukan pada tiga tempat yang berbeda, yaitu sampel pertama di Kutai Estate Blok
D12, sampel kedua di Balian Estate Blok B31, dan sampel ketiga di Mill Area Workshop. Kegiatan pemantauan sifat fisis
dan kimia tanah juga dilakukan di tiga lokasi pada areal land aplikasi yaitu sampel pertama pada rorak, sampel kedua
pada antar rorak dan sampel ketiga pada blok C28 areal lahan kontrol.

Gambar 61. Pengambilan sampel tanah oleh team Global Enviro Lab

Hasil dari pengambilan sampel tanah tersebut. Kemudian dilakukan analisis laboratorium berdasarkan pada
parameter yang akan dilakukan pengujian. Hasil dari analisis laboratorium tersebut digunakan untuk melihat kondisi
kualitas tanah di lapangan. Hasil analisis laboratorium dari hasil pengujian fisis dan kimia tanah dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 41 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

Tabel 6. Kualitas Tanah di PT. Kutai Balian Nauli


Periode 2021
No Parameter Satuan Rorak Antar Rorak Lahan Kontrol
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100 100-120 0-20 20-40 40-60 60-80 80-100 100-120 0-20 20-40 40-60 60-80 80-100 100-120
1 pH H2O - 5,65 4,50 4,55 4,30 4,50 4,55 7,05 7,05 7,15 5,00 4,15 4,05 5,00 5,15 5,15 4,90 5,05 5,00
2 pH KCL - 4,45 3,40 3,35 3,25 3,35 3,35 6,15 6,20 6,10 3,80 3,30 3,25 4,15 4,05 3,75 3,65 3,65 3,75
3 Ca++ meq/100gr 5,36 4,74 4,71 4,93 5,27 6,01 6,38 5,85 5,54 5,11 5,36 5,85 10,93 12,20 11,70 11,05 10,00 9,81
4 Mg++ meq/100gr 3,82 3,87 4,06 4,41 4,58 4,90 3,93 4,01 4,04 3,67 3,78 4,14 3,06 3,29 3,46 3,43 3,52 3,70
5 Na++ meq/100gr 0,22 0,24 0,34 0,47 0,55 0,71 0,20 0,32 0,23 0,26 0,32 0,42 0,26 0,30 0,31 0,32 0,35 0,40
6 K+ meq/100gr 2,01 1,58 1,08 0,59 0,48 0,42 2,58 2,80 3,06 2,78 1,48 1,15 0,61 0,44 0,41 0,43 0,40 0,45
7 KTK meq/100gr 11,9 17,93 19,18 19,72 21,2 18,88 13,43 13,32 13,2 12,83 19,94 20,23 17,2 18,38 17,88 18,23 14,94 17,03
8 Al+++ meq/100gr 0,00 7,00 9,33 7,50 10,17 6,33 0,00 0,00 0,00 0,00 8,00 8,00 1,17 1,33 1,67 2,00 0,00 2,00
9 H+ meq/100gr 0,50 0,50 0,33 1,83 0,17 0,50 0,33 0,33 0,33 1,00 1,00 0,67 1,17 0,83 0,33 1,00 0,67 0,67
10 N Total % 0,14 0,13 0,12 0,12 0,11 0,11 0,14 0,12 0,10 0,11 0,12 0,12 0,21 0,17 0,13 0,13 0,13 0,13
11 C-Organic % 0,74 0,39 0,74 0,20 0,30 0,17 1,11 2,02 0,70 0,41 0,41 0,26 1,48 0,98 0,67 0,56 0,52 0,50
12 C/N Ratio % 5,25 3,10 6,12 1,72 2,65 1,55 7,87 17,33 7,31 3,64 3,31 2,10 7,19 5,84 5,22 4,20 3,86 3,99
13 P2O5 Bray ppm 8,58 1,51 0,17 0,36 0,36 0,55 66,27 48,5 17,36 3,42 0,75 0,75 3,80 2,66 3,42 3,42 1,13 2,66
14 K2O Bray ppm 382,38 329,67 283,01 228,52 181,86 168,33 395,56 403,39 401,61 390,22 332,16 294,05 172,6 118,11 108,14 117,4 108,14 102,8
15 Basa Saturation % 95,80 58,17 53,08 52,68 51,26 63,80 97,52 97,5 97,47 92,2 54,86 57,15 86,43 88,21 88,82 83,55 95,54 84,34
16 Al Saturation % 0,00 39,04 48,05 38,02 47,95 33,55 0,00 0,00 0,00 0,00 40,13 39,55 6,78 7,25 9,32 10,97 0,00 11,74
17 Pyrite % 2,71 2,80 3,00 3,20 3,55 3,82 2,32 2,85 3,08 3,35 3,40 3,43 3,99 3,95 3,90 3,88 3,88 3,87
18 Silt % 28,00 20,00 24,00 16,00 24,00 24,00 48,00 28,00 30,00 32,00 24,00 28,00 30,00 34,00 36,00 36,00 32,00 26,00
19 Clay % 55,00 59,00 59,00 67,00 61,00 61,00 33,00 47,00 53,00 51,00 63,00 59,00 53,00 57,00 57,00 57,00 51,00 53,00
20 Sand % 17,00 21,00 17,00 17,00 15,00 15,00 19,00 25,00 17,00 17,00 13,00 13,00 17,00 9,00 7,00 7,00 17,00 21,00
21 Texture Clay Clay Clay Clay Clay Clay SICL Clay Clay Clay Clay Clay Clay Clay Clay Clay Clay Clay
22 Lead (Pb) mm/kg 17,34 25,98 24,36 23,82 23,1 20,04 23,1 17,7 17,88 21,48 22,92 26,34 24,18 20,94 26,7 25,44 24,72 28,14
23 Cadmium (Cd) mm/kg 0,52 0,51 0,50 0,48 0,61 0,50 0,44 0,37 0,43 0,49 0,50 0,43 0,84 0,75 0,48 0,56 0,58 0,72
24 Tembaga (Cu) mm/kg 20,2 21,47 20,7 24,54 27,45 23,99 15,75 17,84 19,93 21,41 23,33 21,8 19,43 21,03 20,26 19,49 20,15 18,17
25 Zinc (Zn) mm/kg 137,49 126,73 141,63 187,14 210,31 187,14 167,28 163,97 137,49 115,98 137,49 139,97 202,86 194,59 204,52 202,04 188,8 241,76

Sumber : Global Environment Lab, 2021

a. C. Organik
Bahan organik tanah adalah komponen tanah yang berasal dari makhluk hidup (tumbuhan atau hewan).
Umumnya bahan organik tanah mineral berkisar antara 0,5 – 5 % (Mukhlis dkk, 2011). Pengaruh bahan
organik terhadap sifat – sifat tanah dan akibatnya terhadap pertumbuhan tanaman adalah :
1. Memperbaiki struktur tanah
2. Sumber unsur hara N, P, S dan unsur hara mikro.
3. Menambah kemampuan tanah menahan unsur hara (kapasitas tukar kation tanah menjadi tinggi)
4. Sumber energi bagi mikroorganisme
Berdasarkan hasil analisa di laboratorium bahwa nilai bahan organik pada tiap lokasi tidak jauh berbeda,
nilai bahan organik tertinggi berada di Mill pada kedalaman 0 – 30 cm sebesar 1,25 %, sedangkan nilai
terendah berada di Estate Balian pada kedalaman 0 – 30 cm yaitu sebesar 0,45 %.

b. Kapasitas Tukar Kation (KTK)


Kapasitas Tukar Kation (KTK) adalah jumlah muatan positif dari kation yang diserap koloid tanah
pada pH tertentu. KTK merupakan sifat kimia yang sangat erat hubungannya dengan kesuburan
tanah. Koloid tanah berperan dalam penyediaan unsur hara bagi kebutuhan tanaman.
Berdasarkan hasil analisa di laboratorium bahwa nilai KTK tertinggi berada di Estate Balian pada kedalaman
0 – 30 cm yaitu sebesar 27,96 meq/100gr. sedangkan nilai terendah berada di Estate Kutai pada kedalaman
0 – 30 cm yaitu sebesar 9.06 meq/100gr.
Besarnya KTK tanah dipengaruhi oleh reaksi tanah atau pH tanah, tekstur tanah, jenis mineral, bahan
organik, serta pengapuran dan pemupukan.

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 42 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

c. Kejenuhan Basa
Kejenuhan basa adalah salah satu ciri tanah yang penting. Kejenuhan basa merupakan perbandingan antara
kation basa Ca, Mg, Na dan K. Kejenuhan basa juga dianggap sebagai petunjuk tingkat kesuburan tanah.
Tanah dikatakan sangat subur jika tingkat kejenuhan basanya sebesar ≥ 80%, kesuburan sedang sebesar 50
– 80 %, dan tidak subur sebesar ≤ 50 %.
Berdasarkan hasil analisa di laboratorium bahwa nilai kejenuhan basa di Estate Balian masuk dalam kategori
sangat subur, pada areal Mill masuk dalam kategori kesuburan sedang, dan pada areal Estate Kutai masuk
dalam kategori tidak subur dimana nilainya berada di bawah 50 % yaitu pada kedalaman 0 – 30 cm sebesar
44,80 % dan kedalaman 30 – 60 cm sebesar 34, 08 %. Pengolahan tanah yang insentif dapat menyebabkan
menurunnya kejenuhan basa, hal ini disebabkan karena terbukanya lahan yang dapat membuat koloid
tanah menjadi mudah tercuci sehingga mengakibatkan kation – kation basa menjadi sedikit.

2.2. Peningkatan Laju Erosi Tanah


Data patok erosi tiap estate
Hasil pemantauan patok erosi yang telah dilakukan di tiap estate menunjukkan penurunan muka tanah yang
sangat mínimum, tidak ada perubahan secara signifikan dibandingkan periode sebelumnya. Tercatat pada semua kelas
lereng tidak terjadi penurunan baik di Kutai Estate maupun di Balian Estate. Hasil pemantauan patok erosi dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.

Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Pemantauan Patok Erosi Semester 1 Tahun 2022 PT. Kutai Balian Nauli

Kelas Lereng (dalam cm/ 6 bulan)


Lokasi Pantau
Datar ( 0 – 8 %) Landai ( 8 – 15) % Curam (>18)%

Kutai 0 0 0

Balian 0 0 0

Tabel 8. Rekapitulasi Pemantauan Curah Hujan PT. Kutai Balian Nauli

Bulan dalam Tahun 2022 (mm)


Lokasi Pantau
Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Estate Kutai 247 242 321 196 331 193

Estate Balian 262 213 223 202 248 179


Sumber : Agronomy Dept, 2022

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 43 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

Berdasarkan data pemantauan curah hujan selama Periode Semester 1 Tahun 2022 dapat disimpulkan curah
hujan tertinggi di Estate Kutai terjadi pada bulan Mei dan Estate Balian terjadi pada Bulan Januari 2022, sesuai yang
tercatat pada data rekapitulasi pemantauan curah hujan. Dari data pemantauan curah hujan dapat disimpulkan bahwa
curah hujan di areal Estate Kutai lebih tinggi dibandingkan Estate Balian.

2.3. Potensi Kebakaran


Penerapan early warning system dan pembentukan satgas pemadam kebakaran di PT. KBN adalah menjadi target
dari perusahaan untuk mewujudkan pengelolaan api yang sesuai dengan mekanisme yang ada, serta meminimalkan
sedini mungkin terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Selama Periode Semester 1 Tahun 2022 tidak terdapat kejadian kebakaran di areal perusahaan. Secara
keseluruhan hasil pemantauan kejadian kebakaran selama Periode Semester 1 Tahun 2022 disajikan dalam tabel
berikut.
Tabel 9. Pemantauan Kejadian Kebakaran Lahan

Kejadian
Area Pemantauan Penyebab
Kebakaran
Areal Tanaman Kelapa Sawit Tidak ada -

Pabrik Tidak ada -

Areal Kantor Tidak ada -

Areal Konservasi Tidak ada -

Pemukiman Tidak ada -

Peningkatan pengadaan prasarana pemadam kebakaran akan terus ditingkatkan, dalam rangka melengkapi, dan
memperkuat Tim Damkar PT. KBN yang sudah terbentuk dengan melakukan anitisipasi kebakaran lahan khususnya pada
musim kemarau.
PT. Kutai Balian Nauli juga mengundang perwakilan masyarakat sekitar areal perusahaan untuk dapat mengikuti
pelatihan kebakaran hutan dan lahan. Dengan adanya perwakilan masyarakat sekitar yang mengikuti pelatihan,
diharapkan adanya kerjasamanya dari kedua belah pihak dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di
sekitar perusahaan.

Gambar 62. Apel Mitigasi Pencegahan Karhutla bersama Tim Damkar Kec. Bengalon

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 44 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

2.4. Peningkatan debit aliran air permukaan


Data curah hujan

Tabel 10. Rekapitulasi Curah Hujan Periode Semester 1 Tahun 2022

Bulan dalam Tahun 2022 (mm)


Lokasi Pantau
Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Estate Kutai 247 242 321 196 331 193

Estate Balian 262 213 223 202 248 179


Sumber : Agronomy Dept, 2022

Berdasarkan data grafik di atas, rata – rata curah hujan di Estate Kutai lebih tinggi dibandingkan dengan Estate Balian
sehingga debit air permukaan di Estate Kutai meningkat dibandingkan Estate Balian.

2.5. Kualitas Air Permukaan


Sungai Benderang merupakan sungai yang melintasi areal PT. Kutai Balian Nauli dan memiliki 2 (dua) jalur inlet.
Jalur pertama melalui divisi 1 (satu) dan Jalur kedua melalui divisi 5 (lima), sedangkan outlet sungai hanya terdapat 1
(satu) lokasi yaitu areal divisi 6 (enam) Estate Balian atau areal Pembibitan. Pada periode Semester 1 Tahun 2022 ini
dilakukan pemantauan kualitas air Sungai Benderang di areal PT. KBN dilakukan di 5 (lima) titik dengan penambahan 3
(tiga) titik dari periode sebelumnya sebanyak yaitu 2 (dua) titik lokasi sampel sungai yang berkaitan dengan kegiatan
operasional perusahaan. Kondisi air sungai pada saat pengambilan sampel air mengalami kenaikan muka air yang
disebabkan tingginya curah hujan.
Sampel pertama berada di Hulu Sungai Benderang Divisi 1, Sampel kedua berada di Hilir Sungai Benderang Divisi
6, Sampel ketiga berada di Hulu Sungai Benderang Divisi 5, Sampel keempat berada di Jembatan Divisi 5 yang merupakan
persimpangan sebelum bercampur dengan air yang bersumber dari Hulu sungai Benderang Divisi 1, Sampel kelima
berada di Jembatan Mess Mill yang merupakan jalur air yang bersumber dari outlet mill dan outlet pembuangan mess
mill. Sampel keenam merupakan sampel kualitas air waduk yang dipergunakan untuk pengolahan di mill dan kebutuhan
domestik.
Pemantauan kualitas air permukaan dilakukan dengan cara pengambilan sampel air disekitar lokasi kegiatan,
kemudian dilakukan analisis di laboratorium, yang bertujuan untuk memonitor kualitas air permukaan, sehingga dapat
mengetahui efektivitas upaya pengelolaan yang telah dilakukan. Kegiatan pengambilan sampel air sungai pada salah
satu lokasi titik sungai di PT. KBN yang dilakukan oleh Global Environment Laboratory Samarinda, dapat dilihat pada
Gambar. berikut ini :

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 45 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

Gambar 63. Pengambilan Sampel Air di Hilir Sungai Benderang

Tolak ukur dampak yang digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan lingkungan, dan ketaatan terhadap
peraturan lingkungan hidup berdasarkan parameter yang diamati, dan berdasarkan pada PP RI No. 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Hasil analisis kualitas air sungai disajikan
pada Tabel. berikut ini :
Tabel 11. Rekapitulasi Kualitas Air Sungai Benderang di PT Kutai Balian Nauli

Kelas Hasil
No Parameter Uji Satuan Mutu Air Hulu Hilir Hulu Div Hilir Div
II Hilir Mill Waduk
Benderang Benderang 5 5
A. Fisika
1 Suhu °C Deviasi 3 31 30 31 31 30 35
2 Residu Terlarut (TDS) Mg/l 1000 30 26 22 24 32 34
3 Residu Tersuspensi (TSS) Mg/l 50 6 186 106 1266 88 120

1 pH - 6–9 7,70 7,70 7,70 7,20 7,90 7,30


2 Sampah - Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
3 BOD-5 Mg/l 3 8 10 12 15 9 8
4 COD Mg/l 25 24 26 30 37 22 20
5 DO Mg/l 4 4 4,3 3,6 3,4 4 5
6 Total Fosfat Mg/l 0,2 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025
7 Nitrat (NO3-N) Mg/l 10 0,25 0,42 0,28 0,25 0,30 0,24
8 Amoniak (NH3-N) Mg/l 0,2 0,5 0,03 1 0,2 0,3 0,03
9 Nitrit (NO2-N) Mg/l 0,06 0,06 0,05 0,04 0,04 0,06 0,01
10 Sulfida (H2S) Mg/l 0,002 0,007 0,007 0,007 0,007 0,007 0,007
11 Sulfat Mg/l 300 2,88 2,88 2,88 2,88 2,88 2,88
12 Besi (Fe) Terlarut Mg/l - 0,09 0,2 0,8 0,6 0,6 0,06
13 Mangan (Mn) Terlarut Mg/l - 0,04 0,02 0,02 0,03 0,03 0,02
14 Kadmium (Cd) Mg/l 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
15 Timbal (Pb) Mg/l 0,03 0,03 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
16 Seng (Zn) Mg/l 0,05 0,05 0,007 0,007 0,007 0,007 0,007
17 Tembaga (Cu) Mg/l 0,02 0,02 0,016 0,016 0,016 0,016 0,016
18 Arsen (As) Mg/l 0,05 0,05 0,0006 0,0006 0,0006 0,0006 0,0006
19 Raksa (Hg) Mg/l 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002
20 Barium (Ba) Mg/l - 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
21 Selenium (Se) Mg/l 0,05 0,0003 0,0003 0,0003 0,0003 0,0003 0,0003
22 Krom (Cr) Mg/l 0,05 0,05 0,0065 0,0065 0,05 0,0065 0,0065
23 Kobalt (Co) Mg/l 0,2 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06
24 Klorida (Cl-) Mg/l 300 1,24 1,99 0,99 0,5 3,72 4,84
25 Sianida (CN) Mg/l 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
26 Flourida (F) Mg/l 1,5 0,098 0,098 0,42 0,63 0,098 1,1

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 46 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

27 Klorin Bebas (Cl2) Mg/l 0,03 0,015 0,015 0,015 0,015 0,015 0,015
C, Kimia Organik
1 Minyak dan Lemak Mg/l 1 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0
2 Fenol Mg/l 0,005 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002
3 MBAS Mg/l 0,2 0,013 0,013 0,013 0,013 0,013 0,013
D, Mikrobiologi
Jml/100
1 Fecal Coliform 1000 1,8 1.8 1,8 1,8 2,8 1,8
ml
Jml/100
2 Total Coliform 5000 460 1100 93 93 11 1,8
ml
Sumber : Hasil Uji Global Environment Laboratory, Mei 2022
Ket : Berdasarkan PP RI No. 22 Tahun 2021, lamp. VI. I (sungai) dan lamp VI.II (waduk)

Uraian terhadap masing – masing parameter adalah sebagai berikut:


• Total Suspended Solid (TSS)
Nilai TSS merupakan buatan larutan yang terkandung dalam air yang berdampak pada kekeruhan air dan
ukurannya lebih kecil dari sedimen. Kandungan TSS yang tinggi dalam air akan menyebabkan banyak masalah kesehatan
dan berdampak buruk terhadap kehidupan biota air. Penurunan kejernihan air akan mengganggu pandangan biota air
untuk menangkap makanan, sehingga menyebabkan dampak secara langsung berkurangnya keanekaragaman biota
yang ada.
Dari hasil pengukuran nilai parameter TSS untuk sampel pertama di S. Benderang Hulu (Div 1) memiliki nilai TSS
sebesar 6,0 mg/L, sampel kedua di S. Benderang Hilir memiliki nilai TSS sebesar 186 mg/L, sampel ketiga di S. Benderang
Hulu (Div 5) memiliki nilai TSS sebesar 106 mg/L, sampel keempat di S. Benderang Jembatan (Div 5) memiliki nilai TSS
sebesar 1266 mg/L, sampel kelima di S. Benderang Jembatan (mess mill) memiliki nilai TSS sebesar 88 mg/L dan sampel
keenam di Waduk memiliki nilai TSS sebesar 120 mg/L.
Dari hasil uji air sungai yang telah dilakukan bahwa nilai TSS pada titik sampel S. Benderang Hilir, S. Benderang
Hulu (Div 5), S. Benderang Jembatan (Div 5), S. Benderang Jembatan (Mess Mill) dan Waduk melebihi baku mutu yang
dipersyaratkan yaitu 50 mg/l berdasarkan PP RI No. 22 Tahun 2021 lamp. VI. Hal ini disebabkan karena tingginya curah
hujan yang mengakibatkan adanya partikel tanah yang terbawa oleh air
Total Dissolved Solid (TDS)
Parameter TDS adalah jumlah material yang terlarut dalam air. Material yang termasuk dalam TDS antara lain
karbonat, bikarbonat, klorida, sulfat, phospat, intrat, kalsium, magnesium, sodium, ion organik, dan ion lainnya. Nilai
TDS memiliki korelasi dengan nilai kekeruhan air sungai, sehingga dapat berdampak pada rendahnya penetrasi cahaya
matahari dan dapat mengganggu kondisi ekosistem sungai.
Dari hasil pengukuran kualitas air sungai dan waduk untuk parameter TDS masih berada di bawah baku mutu
berdasarkan PP RI No. 22 Tahun 2021 lamp. VI yaitu 1.000 mg/L.
• BOD (Biological Oxygen Demand).
BOD merupakan jumlah oksigen yang diperlukan oleh bakteri dan protozoa untuk mendekomposisi bahan
organik yang ada. Mikroorganisme pengurai seperti bakteri bertanggung jawab untuk mendekomposisi sisa organik,
seperti tanaman yang mati, daun, rumput, sisa makanan, dll. Keberadaan nilai BOD digunakan sebagai salah satu
indikator untuk melihat kondisi tingkat pencemaran air yang disebabkan oleh faktor limbah domestik atau aktivitas
lainnya.

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 47 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

Dari hasil pengukuran kualitas air sungai dan waduk untuk parameter BOD melebihi nilai baku mutu kualitas air
berdasarkan PP RI No. 22 Tahun 2021 lamp. VI kelas II yaitu 3 mg/l. Hal ini disebabkan tingginya curah hujan yang
mengakibatkan kondisi air menjadi keruh dan meningkatnya BOD di perairan.
• COD (Chemical Oxygen Demand)
Nilai COD digunakan untuk mengetahui jumlah oksigen yang dibutuhkan agar bahan organik yang ada di dalam
air dapat terurai melalui proses kimia. Nilai COD seringkali lebih tinggi dibandingkan dengan nilai BOD. Nilai COD
digunakan sebagai indikator utama untuk melihat kondisi pencemaran air sungai sehingga akan diketahui kualitas air,
selain itu dapat mengetahui bahan organik apa yang terkandung dalam air tersebut.
Dari hasil pengukuran nilai parameter COD untuk sampel pertama di S. Benderang Hulu (Div 1) memiliki nilai COD
sebesar 24 mg/L, sampel kedua di S. Benderang Hilir memiliki nilai COD sebesar 26 mg/L, sampel ketiga di S. Benderang
Hulu (Div 5) memiliki nilai COD sebesar 30 mg/L, sampel keempat di S. Benderang Jembatan (Div 5) memiliki nilai COD
sebesar 37 mg/L, sampel kelima di S. Benderang Jembatan (mess mill) memiliki nilai COD sebesar 22 mg/L dan sampel
keenam di Waduk memiliki nilai COD sebesar 20 mg/L.
Kualitas air sungai di S. Benderang Hilir, S. Benderang Hulu (Div 5), dan S. Benderang Jembatan (Div 5) untuk
parameter COD melebihi baku mutu yang dipersyaratkan sebesar 25 mg/l berdasarkan PP No. 22 Tahun 2021 lamp. VI
kualitas air sungai kelas II, hal ini dikarenakan tingginya curah hujan yang mengakibatkan air buangan dari limbah
domestik yang berada di hulu sungai sebelum memasuki areal PT KBN bercampur dengan air sungai. Pada sampel air
waduk masih berada di bawah baku mutu yang dipersyaratkan.
• pH (Derajat Keasaman)
pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh
suatu larutan. Nilai pH sangat penting karena sebagai parameter kualitas air, hal ini disebabkan karena pH mengontrol
tipe dan laju kecepatan reaksi beberapa bahan di air dan dapat mencerminkan aktivitas kation hidrogennya yang
dinyatakan sebagai logaritma negatif dari aktivitas kation hydrogen dalam mol per liter pada suhu tertentu. Selain itu,
ikan dan makhluk-makhluk akuatik lainnya hidup pada selang pH tertentu, sehingga dengan diketahuinya nilai pH maka
kita akan tahu apakah air tersebut sesuai atau tidak untuk menunjang kehidupan mereka.
Dari hasil pengukuran kualitas air sungai dan waduk untuk parameter pH masih berada di ambang batas baku
mutu yang dipersyaratkan yaitu antara 6 – 9 berdasarkan baku mutu PP RI No. 22 Tahun 2021 lamp. VI kualitas air sungai
kelas II.
• Oksigen Terlarut (DO)
Oksigen terlarut (DO) merupakan banyaknya oksigen yang terkandung di dalam air dan diukur dalam satuan
miligram per liter. Oksigen yang terlarut ini dipergunakan sebagai tanda derajat pengotoran limbah yang ada (Sugiharto,
1987). Oksigen terlarut (DO) dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau
pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Sumber utama oksigen dalam
suatu perairan berasal dari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosíntesis organisme yang hidup dalam
perairan tersebut (Salmin, 2000). Berikut ini adalah tabel nilai DO dan BOD untuk tingkat pencemaran perairan.

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 48 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

Tabel 12. Korelasi BOD dan DO berdasarkan tingkat pencemaran

Parameter
Tingkat Pencemaran
DO BOD
Rendah >5 0 - 10
Sedang 0-5 10 - 20
Tinggi 0 25
sumber : Wirosarjono, 1974

Dari hasil pengukuran nilai parameter DO untuk sampel pertama di S. Benderang Hulu (Div 1) memiliki nilai DO
sebesar 4,0 mg/L, sampel kedua di S. Benderang Hilir memiliki nilai DO sebesar 4,3 mg/L, sampel ketiga di S. Benderang
Hulu (Div 5) memiliki nilai DO sebesar 3,6 mg/L, sampel keempat di S. Benderang Jembatan (Div 5) memiliki nilai DO
sebesar 3,4 mg/L, sampel kelima di S. Benderang Jembatan (mess mill) memiliki nilai DO sebesar 4,0 mg/L dan sampel
keenam di Waduk memiliki nilai DO sebesar 5,0 mg/L.
Dari hasil pengujian air sungai yang telah dilakukan bahwa nilai DO pada lokasi Hilir Benderang tidak sesuai
dengan baku mutu yang dipersyaratkan yaitu 4 mg/l berdasarkan PP RI No. 22 Tahun 2021 lamp.VI kelas II. Hal ini
disebabkan karena pengaruh tingginya curah hujan yang membawa partikel kotoran maupun pembusukan bahan
organik dari areal lowland. Berdasarkan tingkat pencemaran Wirosarjono, 1974 bahwa nilai DO dalam tingkat
pencemaran sedang.
• Kandungan Logam Berat
Logam berat dalam kadar tinggi merupakan salah satu penyebab tercemarnya lingkungan, pencemaran yang
terjadi akibat logam berat ini sangat membahayakan bagi kesehatan manusia dalam jangka panjang karena akan
mengakibatkan cacat sampai meninggal jika manusia memanfaatkan sumber daya alam dari lingkungan yang tercemar.
Logam berat dalam kadar tertentu dibutuhkan oleh organisme hidup untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya.
Kadar logam berat yang terlalu rendah juga kurang menguntungkan bagi organisme hidup, karena dalam kadar logam
berat yang terlalu rendah dapat mengakibatkan mereka mengalami defisiensi.
Dari hasil pengukuran kualitas air sungai untuk parameter Kadmium (Cd), Timbal (Pb), Seng (Zn), Tembaga (Cu),
Arsen (As), Selenium (Se), Krom (Cr), Kobalt (Co) di semua lokasi pengambilan sampel tidak melebihi nilai baku mutu
berdasarkan persyaratan baku mutu PP No. 22 Tahun 2021 lamp. VI tentang kualitas air sungai kelas II.
Keberadaan kandungan logam berat yang terdapat di air sungai lebih berasal pada proses alami, dan bukan
berasal dari tingkat aktivitas manusia yang berdampak pada kontribusi dalam peningkatan kandungan logam berat yang
terdapat pada air sungai, sehingga tidak adanya indikasi terjadinya pencemaran air sungai yang diakibatkan dari
keberadaan logam berat yang dapat membahayakan kesehatan manusia dalam jangka waktu tertentu.
• Sulfida (H2S)

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 49 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

Asam belerang atau Hidrogen Sulfida (H2S) merupakan gas beracun yang dapat larut dalam air. Akumulasinya di
air sungai biasanya ditandai dengan endapan lumpur hitam berbau khas seperti telur busuk atau belerang. Sumber
utamanya adalah hasil dekomposisi sisa – sisa plankton, kotoran ikan dan bahan organik lainnya. Bahan organik selain
dapat menghasilkan amonia juga memproduksi asam belerang.
Dari hasil analisa sampel kualitas air sungai untuk parameter Sulfida (H 2S) di semua lokasi pengambilan sampel
tidak melebihi baku mutu yang dipersyaratkan berdasarkan PP No. 22 Tahun 2021 lamp. VI tentang kualitas air sungai
kelas II sebesar 0,002 mg/l.
• Nitrit
Nitrit merupakan senyawa yang bersifat racun dalam air dan di alam mempunyai sumber yang sama dengan
nitrat dan merupakan hasil oksidasi nitrat menjadi nitrit (Sastrawijaya, 1991 dalam Sahetapy, 2002). Nitrit tidak
bertahan lama dan merupakan keadaan sementara proses oksidasi antara amonia dan nitrat.
Dari hasil pengukuran nilai parameter nitrit untuk sampel pertama di S. Benderang Hulu (Div 1) memiliki nilai
nitrit sebesar 0,06 mg/L, sampel kedua di S. Benderang Hilir memiliki nilai nitrit sebesar 0,05 mg/L, sampel ketiga di S.
Benderang Hulu (Div 5) memiliki nilai nitrit sebesar 0,04 mg/L, sampel keempat di S. Benderang Jembatan (Div 5)
memiliki nilai nitrit sebesar 0,04 mg/L, sampel kelima di S. Benderang Jembatan (mess mill) memiliki nilai nitrit sebesar
0,06 mg/L.
Berdasarkan hasil analisa kualitas air sungai dapat disimpulkan bahwa kandungan nitrit pada titik pengambilan
sampel Hulu Sungai Benderang dan Sungai Benderang Jembatan (Mess Mill) melebihi baku mutu yang dipersyaratkan
yaitu 0,06 mg/l sesuai PP RI No. 22 Tahun 2021 lamp. VI, hal ini disebabkan tingginya curah hujan yang mengakibatkan
terbawanya sisa – sisa makanan dari kegiatan domestik maupun berasal dari tumbuhan, pupuk dan feses disekitar kebun
serta pemukiman masyarakat.

2.6. Kualitas Udara dan Kebauan


A. Udara Ambien
Pengukuran parameter kualitas udara, dan kebisingan dilakukan pada empat lokasi pengambilan sampel yang
berbeda, yaitu sampel pertama di Pemukiman Tepian Langsat, Mess Kutai, Mess Balian, Kawasan mill.
Salah satu lokasi pengambilan sampel kualitas udara, dan kebisingan di areal PT. KBN dapat dilihat pada Gambar.
berikut ini :

Gambar 64. Pengambilan sampel udara ambien di pemukiman Balian

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 50 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

Parameter pemantauan dampak terhadap peningkatan kadar debu yang mencakup Pb (Timbal), Karbon
monoksida ini bertujuan untuk memonitor kualitas udara apakah sudah memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Tolak
ukur dampak yang digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan lingkungan hidup, dan ketaatan terhadap
peraturan dibidang lingkungan hidup ditentukan berdasarkan parameter debu yang diamati yaitu berdasarkan pada
Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1999 untuk udara ambien.
Pemantauan pengaruh tingkat kebisingan dilakukan secara langsung dengan menggunakan alat Sound Level
Metri untuk lokasi perumahan, permukiman dan kantor kebun serta pabrik. Tujuan pemantauan untuk melihat apakah
sudah memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Tolak ukur dampak yang digunakan untuk mengukur efektivitas
pengelolaan lingkungan dan ketaatan terhadap peraturan dibidang lingkungan hidup yang ditentukan berdasarkan pada
parameter yang diamati, yaitu berdasarkan Kepmen LH No.Kep.48/MenLH/11/1996. Hasil pengukuran tingkat kualitas
udara ambien, di PT. KBN dapat dilihat pada Tabel. berikut ini :

Tabel 13. Hasil Analisis Kualitas Udara Ambien di PT Kutai Balian Nauli

Pemukiman Mess Mess


Baku Kawasan
No Parameter Satuan Waktu Tepian Est, Est,
Mutu Mill
Langsat Kutai Balian
1, Sulfur Dioksida (SO2) µg/Nm3 1 jam 150 38,97 41,64 46,47 35,29
2, Nitrogen Dioksida (NO2) µg/Nm3 1 jam 200 27,29 42,88 26,80 26,06
3, Karbon Monoksida (CO) µg/Nm3 1 jam 10000 1.535 510 513 510
3 3
4, Oksidan (O ) µg/Nm 2 x 30 mnt 150 47,22 42,88 51,60 42,88
5, Logam Timbal (Pb) µg/Nm3 24 jam 2 < 0,02 < 0,02 < 0,02 <0,02
6, Hidrokarbon Non Metana µg/Nm3 3 jam 160 17,26 11,90 12,49 11,78
7, TSP µg/Nm3 24 jam 230 87,26 55,80 68.57 56,02
Sumber: Hasil Uji Lab GEL, Mei 2022.
Ket : Berdasarkan PP RI No. 22 Tahun 2021 lamp. VII

Uraian detail setiap parameter dapat dijelaskan sebagai berikut :


• Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida telah lama ada di atmosfer sebagai hasil produk dari aktivitas gunung berapi. Keberadaan
Karbon Monoksida (CO) tidak hanya berasal dari aktivitas gunung berapi sebagai sumber CO secara alami, namun CO
dihasilkan juga dari gas buang kendaraan bermotor, atau aktivitas operasional lainnya. Karbon monoksida merupakan
gas beracun dan tidak berbau maupun berwarna. CO merupakan sebab utama keracunan yang paling umum terjadi di
beberapa negara.
Hasil uji nilai CO pada pengukuran sampel udara masih berada dibawah nilai baku mutu udara ambient, yaitu
10.000 μg/Nm3. Kondisi ini dapat memberikan penjelasan bahwa kualitas udara di sekitar areal PT. KBN masih dalam
kategori sehat, dan tidak ada indikasi pencemaran udara yang dapat berdampak pada kesehatan manusia akibat dari
kegiatan operasional kebun, dan pabrik PT. KBN.
• Debu (TSP)
TSP merupakan pertikel berdiameter 100 mikrometer atau lebih kecil, yang bersifat tersuspensi di udara.
Parameter Debu (TSP) adalah salah satu parameter penting untuk melihat tingkat pencemaran udara yang disebabkan

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 51 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

oleh aktivitas manusia, seperti mobilisasi kendaraan bermotor. Kadar Debu (TSP) yang melebihi nilai baku mutu udara
yang dipersyaratkan dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi manusia, seperti penyakit ISPA.
Dari hasil uji pemantauan pengukuran kualitas udara lingkungan parameter Debu (TSP) dari semua titik lokasi
tidak melebihi nilai baku ambang batas 230 μg/m3 Kondisi ini dapat memberikan penjelasan bahwa kualitas udara di
sekitar areal PT.KBN masih dalam kategori sehat, dan tidak ada indikasi pencemaran udara yang dapat berdampak pada
kesehatan manusia akibat dari kegiatan operasional kebun, dan pabrik PT. KBN.

B. Emisi Gas
Uji emisi gas boiler di PT. Kutai Balian Nauli dilakukan setiap semester/ 6 bulan sekali. Uji emisi gas dilakukan
pada cerobong asap yang keluar dari aktivitas di pabrik PT. KBN. Lokasi pengambilan sampel emisi gas boiler di PT. KBN
dapat dilihat pada Gambar. berikut ini :

Gambar 65. Pengambilan sampel emisi gas boiler PKS PT Kutai Balian Nauli

Parameter pemantauan dampak terhadap emisi yang dihasilkan dari gas buang genset di PT. KBN bertujuan
untuk memonitor kualitas udara apakah sudah memenuhi baku mutu batas maksimum yang ditetapkan. Tolak ukur
dampak yang digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan lingkungan hidup, dan ketaatan terhadap peraturan
dibidang lingkungan hidup ditentukan berdasarkan parameter uji emisi yang diamati yaitu berdasarkan pada Peraturan
KemenLH No.7 Tahun 2007 Tentang Baku mutu emisi sumber tidak bergerak bagi ketel uap. Hasil pengukuran kualitas
udara emisi boiler PKS PT. KBN dapat dilihat pada Tabel. berikut ini :
Tabel 14. Hasil Analisis Kualitas Udara Emisi Boiler PKS PT Kutai Balian Nauli

No Parameter Satuan BM Boiler


1, Nitrogen Oksida (NOx) mg/Nm3 800 173
2, Hidrogen Florida (HF) mg/Nm3 8 0,01
3, Sulfur Dioksida (SO2) mg/Nm3 600 88
4, Partikulat mg/Nm3 300 60,6
5, Opasitas % 30 20
6, Hidrogen Klorida (HCl) mg/Nm3 5 0,152
7, Klorin (Cl2) mg/Nm3 5 <0,02
8, Amonia (NH3) mg/Nm3 1 0,397
9, Laju Alir m/s - 15,8
Sumber: Hasil Uji Global Environment Laboratory, Mei 2022

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 52 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

Uraian detail setiap parameter dapat dijelaskan sebagai berikut :


• Amoniak (NH3)
Gas amoniak (NH3) adalah suatu gas yang tidak berwarna, dan menimbulkan bau yang sangat kuat. Dalam udara,
ammonia dapat bertahan kurang lebih satu minggu. NH3 dapat mengakibatkan iritasi yang kuat terhadap sistem
pernapasan. Amoniak merupakan salah satu gas pencemar udara yang dihasilkan dari dekomposisi senyawa organik
oleh mikroorganisme seperti dalam proses pengolahan sampah.
Dari hasil pengukuran untuk kualitas udara emisi boiler untuk parameter nilai Amoniak (NH3) pada sampel boiler
Mill sebesar 0,397 mg/Nm3 , nilai parameter amoniak tidak melebihi nilai baku mutu batas maksimum sebesar 1
mg/Nm3.
• Gas Klorin (Cl2)
Gas Klorin merupakan zat kimia yang sering dipakai sebagai desinfektan karena mempunyai daya desinfeksi
sampai beberapa jam setelah pembubuhannya. Gas klorin memiliki kereaktifan yang tinggi sehingga gas ini tidak pernah
ditemukan dalam bentuk bebas di alam. Gas klorin bersifat korosif, beracun, berwarna kuning kehijauan dengan bau
yang khas.
Berdasarkan hasil pengukuran kualitas udara emisi boiler untuk boiler pabrik PKS memiliki nilai Gas Klorin (Cl2)
sebesar <0,02 mg/Nm3, nilai parameter gas klorin masih berada di bawah baku mutu yang dipersyaratkan.
• Partikulat
Partikulat adalah padatan atau cairan yang terdispersi di udara dan berukuran lebih besar dari sebuah molekul
tunggal (0,0002 µm) dan lebih kecil dari 500 µm. Contoh partikulat adalah debu, smoke, fumes, fog, dan aerosol.
Berdasarkan hasil pengukuran kualitas udara emisi boiler untuk boiler pabrik PKS, sebesar 60,6 mg/Nm3. Dimana
hasil uji sampel udara tersebut terhadap parameter Partikulat masih dibawah nilai baku mutu batas maksimum sebesar
300 mg/Nm3. Kondisi ini menunjukkan tidak terjadi indikasi pencemaran udara dari aktifitas pabrik yang dapat
membahayakan bagi kesehatan manusia.
• Nitrogen Oksida (NOx)
Nitrogen Oksida (NOx) merupakan gas yang berwarna dan berbau, warnanya adalah merah kecoklatan.
Keberadaan NOx dalam udara akan menyebabkan kerusakan paru-paru yang berat dan cepat.
Dari hasil pengukuran nilai parameter NOx untuk sampel boiler pabrik PKS sebesar 173 mg/Nm3. Dari hasil uji
tersebut dikategorikan masih berada dibawah nilai baku mutu batas maksimum, yaitu 800 mg/Nm3. Kondisi ini dapat
menjelaskan, serta mendeskripsikan bahwa tidak terlihat adanya gejala pencemaran udara yang dihasilkan dari emisi
gas buang pabrik PKS PT. KBN.

Kebauan
Uji Kebauan pabrik PKS PT. KBN dilakukan setiap semester/ 6 bulan sekali. Uji Kebauan dilakukan pada lokasi-
lokasi yang dapat menimbulkan dampak Kebauan yang keluar dari aktifitas pabrik PKS PT. KBN. Lokasi pengambilan
sampel pada areal PT. KBN dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 53 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

Gambar 66. Pemantauan Kebauan di areal IPAL

Parameter pemantauan dampak terhadap Kebauan yang dihasilkan dari PT. KBN bertujuan untuk memonitor
kualitas udara apakah sudah memenuhi baku mutu batas maksimum yang ditetapkan. Tolak ukur dampak yang
digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan lingkungan hidup, dan ketaatan terhadap peraturan dibidang
lingkungan hidup ditentukan berdasarkan parameter Uji Kebauan yang diamati yaitu berdasarkan pada Peraturan
KepmenLH No.50 Tahun 1996 Tentang Baku Mutu Kebauan. Hasil pengukuran kualitas udara Kebauan PT. KBN dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 15. Hasil Pemantauan Kebauan PT Kutai Balian Nauli

Baku Mess Land


No Parameter Satuan IPAL Mill Divisi 6
Mutu Aplikasi
1, Hidrogen Sulfida (H2S) ppm 0,02 0,003 0,003 0,003
2, Amonia (NH3) ppm 2 0,078 0,032 0,082
Sumber: Hasil Uji Lab GEL, Mei 2022

• Amoniak (NH3)
Gas amoniak (NH3) adalah suatu gas yang tidak berwarna, dan menimbulkan bau yang sangat kuat. Dalam udara,
ammonia dapat bertahan kurang lebih satu minggu. NH3 dapat mengakibatkan iritasi yang kuat terhadap sistem
pernapasan. Amoniak merupakan salah satu gas pencemar udara yang dihasilkan dari dekomposisi senyawa organik
oleh mikroorganisme seperti dalam proses pengolahan sampah.
Dari hasil pengukuran untuk kualitas udara Kebauan pada IPAL Mill sebesar 0,078 ppm, , Land Aplikasi (blok C.26)
sebesar 0,082 ppm dan Emplasment Divisi 6 sebesar <0,032 ppm. Untuk batas maksimum yang diperbolehkan adalah
sebesar 2 ppm dan dari hasil pemantauan yang dilakukan tidak ditemukan yang melebihi Nilai Ambang batas, Kondisi
ini dapat menunjukkan bahwa hasil gas buang dari aktivitas PT. KBN tidak menunjukkan adanya indikasi pencemaran
udara yang membahayakan bagi kesehatan karyawan dan atau masyarakat sekitar pabrik.

Emisi
Genset di suatu perusahaan perkebunan kelapa sawit memiliki fungsi ganda, pertama untuk keperluan
operasional dan yang kedua untuk keperluan penerangan domestik. Genset digunakan hanya pada saat hari libur atau
tidak adanya aktifitas pabrik.

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 54 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

Gambar 67. Pengambilan sampel pada cerobong genset

2.7. Limbah Cair


Proses pengolahan TBS (Tandah Buah Segar) menjadi CPO (Crude Palm Oil) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS)
menghasilkan limbah padat, berupa janjang kosong, dan limbah cair. Limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS)
mengandung unsur hara esensial bagi pertumbuhan dan produksi tanaman seperti N, P, K, Ca dan Mg dalam konsentrasi
yang signifikan. Land Application (LA) sebagai suatu alternatif pengolahan LCPKS diakui secara formal dalam Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup No. 28 Tahun 2003 tentang Pedoman Teknis Pengkajian Pemanfaatan Air Limbah dari
Industri Minyak Sawit pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit.
Pemantauan air limbah yang diaplikasikan ke tanaman sawit, dilakukan dengan pengambilan sampel dan
analisisnya setiap bulan dengan mengacu ke pada KepmenLH No. 29 Tahun 2003 tentang Pedoman Syarat Dan Tata Cara
Perizinan Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit Pada Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit . Hasil analisis limbah
cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) PT Kutai Balian Nauli periode Semester I tahun 2022 dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 16. Hasil Analisa Limbah Cair PT Kutai Balian Nauli


pH BOD (mg/l)
No. Bulan
Inlet Outlet Min Limit Max Limit Inlet Outlet Limit
1 Jan-22 4.12 7.82 6 9 7.001 127 5000
2 Feb-22 4.22 8.18 6 9 6.697 60 5000
3 Mar-22 3.87 6.84 6 9 16.484 72 5000
4 Apr-22 4.38 8.40 6 9 7.054 75 5000
5 May-22 4.78 8.25 6 9 5.900 63 5000
6 Jun-22 4.11 8.29 6 9 7.123 82 5000

Secara umum hasil analisa kualitas air limbah di outlet kolam IPAL ke LA PT Kutai Balian Nauli tidak melebihi baku
mutu yang ditetapkan. Berdasarkan analisis diatas, dapat dipastikan bahwa LCPKS selama Semester I 2022 dapat
digunakan sebagai pupuk organik yang memenuhi syarat untuk dimanfaatkan pada lahan perkebunan.

PT. Kutai Balian Nauli menerapkan land application dengan metode flat bed dan pengaliran limbah cair dengan
pipa. Areal kebun PT Kutai Balian Nauli yang disediakan untuk pelaksanaan Land Application seluas 257,4 Ha dengan
rincian blok sebagai berikut,
- Blok Aplikasi : 22C, 23C, 24C, 25C, 26C, 27C, 29C, 30C, 18D, 19D, 20D, 21D, 22D, 23D, 24D, 25D, 26D, 27D, 28D,
29D, 30D.
- Blok Kontrol : 28C
Berikut adalah lokasi sumur pantau sesuai dengan hasil kajian yang telah dilakukan oleh pihak ketiga,
- Sumur pantau blok kontrol di Blok 28C

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 55 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

- Sumur pantau blok aplikasi di Blok 29D


- Sumur pantau pemukiman di Blok 31C.
Saat ini land application limbah cair yang berasal dari IPAL PKS PT. KBN telah dilakukan perpanjangan Izin
Pemanfaatan dari Bupati Kutai Timur untuk melakukan pemanfaatan limbah cair pabrik kelapa sawit ke lahan yang
sudah ditentukan. Adapun kinerja pemanfaatan limbah cair disajikan dalam tabel berikut,
Tabel 17. Pemanfaatan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit PT. Kutai Balian Nauli

No Pemanfaatan Limbah Cair Volume (M3)


1. Januari 22.543
2. Februari 23.289
3. Maret 20.482
4. April 18.807
5. Mei 14.553
6. Juni 20.733
TOTAL 120.407

Sistem pengelolaan limbah cair pengolahan minyak sawit (Palm Oil Mill Effluent = POME) menggunakan sistem
biologis dengan teknik kolam stabilisasi biasa yang dipadukan dengan sistem Land Application.

Sistem ini menggunakan sistem kolam stabilisasi sampai dengan proses aerasi – anaerob sekunder dan
seterusnya air limbah (POME) yang telah memenuhi syarat baku mutu dialirkan ke lahan kebun melalui sistem Land
Application yang menggunakan jaringan pipanisasi.

2.8. Limbah Padat


Hasil pemantauan produksi limbah padat dari operasional pabrik kelapa sawit selama periode Semester 1 Tahun
2022 disajikan ke dalam tabel berikut,
Tabel 18. Produksi limbah padat Pabrik Kelapa Sawit PT. Kutai Balian Nauli

No Pemanfaatan Limbah Padat Janjang Kosong Fiber Cangkang


1, Januari 3.182,16 1.969,91 227,30
2, Februari 3.551,17 2.198,34 253,65
3, Maret 4.217,86 2.611,05 301,28
4, April 4.204,12 2.602,55 300,29
5, Mei 1.918,29 1.187,51 137,02
6, Juni 4.036,63 2.322,90 268,03
TOTAL 24.093,37 14.578,40 1.682,12

Berdasarkan hasil pemantauan Periode Semester 1 Tahun 2022 produksi limbah padat pabrik kelapa sawit
didominasi berturut – turut oleh janjang kosong, serat/fiber kemudian cangkang. Janjang kosong selanjutnya
dimanfaatkan kembali untuk pupuk organik bagi tanaman kelapa sawit dan didistribusikan ke blok kebun. Sedangkan
Fiber dan cangkang dimanfaatkan untuk bahan bakar boiler.

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 56 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

Gambar 68. Pemanfaatan janjang kosong sebagai pupuk

2.9. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


Limbah bahan berbahaya dan beracun (LB3) PT.KBN dikelola oleh masing-masing unit operasional. LB3 yang
dihasilkan oleh setiap operasional dikelola dengan cara dipilah sesuai karakteristik, sifat bahan di TPS LB3 berizin. Setiap
tiga bulan LB3 diangkut oleh pengumpul berizin. Berikut adalah grafik LB3 yang dikelola oleh PT. KBN selama periode
Januari - Juni Tahun 2022.
Tabel 19. Rekapitulasi kuantitas Limbah B3 Semester 1 Tahun 2022 PT. Kutai Balian Nauli

No Jenis Limbah B3 Estate Kutai Mill Balian TOTAL


1, Oli Bekas 300 liter 670,5 liter liter
2, Aki Bekas 0 kg 60 kg kg
3, Filter Bekas 33,60 kg 43 kg kg
4, Elektronik bekas 0 kg 0 kg kg
5, Kemasan Bekas Chemical 57 kg 0 kg kg
6, Lampu Bekas/ Lampu TL 0 kg 10,5 kg kg
7, Sarung Tangan Bekas 0 kg 0 kg kg
8, Grease bekas 16,5 kg 10 kg kg
9, Spill kit bekas 3 kg 5 kg kg
10, Sludge 0 kg 0 kg kg
11, Limbah Medis 0 kg 9,5 kg kg
12 Majun bekas 7 kg 13,5 kg kg
Berdasarkan data rekapitulasi bahwa TPS Mill Balian memiliki kuantitas limbah B3 lebih tinggi dibandingkan
dengan TPS Kutai, hal ini disebabkan pada TPS Mill Balian dilakukan penyimpanan limbah B3 yang berasal dari Mill dan
Estate Balian.
Dari data yang ada bahwa rata - rata oli bekas yang dihasilkan di TPS Kutai adalah 44,98 liter/bulan, sedangkan
di TPS Mill Balian rata – rata oli bekas yang dihasilkan dalam sebulan yaitu 111,75 liter/bulan

2.10. Flora dan Fauna Darat


• Tumbuhan Tingkat Atas
Keberadaan vegetasi yang masih bagus dapat menjadi indikator masih lestarinya sebuah ekosistem hutan.
Daerah gambut adalah daerah yang memiliki keanekaragaman hutan yang tinggi dengan tingkat sensitivitas yang rawan
terhadap kerusakan.

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 57 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

Pada areal konservasi di PT. KBN masih ditemukan indikasi jenis vegetasi yang dilindungi, yang didasarkan pada
hasil identifikasi dilapangan. Jenis vegetasi dilindungi di areal PT. KBN berdasarkan hasil identifikasi dapat dilihat pada
Tabel berikut:
Tabel 20. Beberapa jenis vegetasi dilindungi yang berpotensi di temukan di areal konservasiPT. Kutai Balian Nauli

Status Koservasi
PermenLHK
No Nama Lokal Nama Ilmiah
NO. 106 IUCN CITES
Thn. 2018
Flora
1 Ulin Eusideroxylon zwageri TD VU TT
2 Resak Air Dacryodes laxa (A.W. Benn.) H.J. TD LR TT
Lam.
3 Resak Vatica rassak (Korth.) Blume TD LR TT

Keterangan :
VU : Vulnerable (rentan/rawan) CR : Critical Endengered (Kritis)
LC : Least concern (resiko rendah) NT : Near threathened (hampir terancam)
EN : Endangered (genting) I : Nilai jual tinggi ; II : Nilai jual rendah
• Tumbuhan Tingkat Bawah
Pada areal konservasi di PT. KBN masih ditemukan indikasi jenis vegetasi yang dilindungi, yang didasarkan pada
hasil identifikasi dilapangan. Jenis vegetasi dilindungi di areal PT. KBN berdasarkan hasil identifikasi dapat dilihat pada
Tabel. berikut:
Tabel 21. Jenis vegetasi yang ditemukan di areal kebun PT. Kutai Balian Nauli
Status
No Nama Lokal Nama Latin
CITES IUCN Reg, Nasional
1 Dillenia excelsa - - -
2 Heritiera sp, - - -
3 Kleinhovia hospita - - -
4 Pterospermum diversifolium - - -
5 Beringin Ficus sp, - - -
6 Beringin Ficus stricta - - -
7 Melaleuca sp, - - -

• Satwa Liar
Satwa liar sangat menyukai daerah dengan kondisi habitat yang masih baik, sehingga bisa mempertahankan
untuk kelangsungan hidupnya. Kondisi habitat yang masih layak dapat menunjang terhadap ketersediaan tempat untuk
mencari makan (feeding), berkembang biak (breeding), dan bersarang (nesting). Potensi satwa liar dilindungi yang dapat
ditemukan di areal PT. KBN dapat dilihat pada Tabel. berikut:
Tabel 22. Beberapa jenis satwaliar dilindungi yang berpotensi ditemukan di areal konservasi PT. Kutai Balian Nauli

Status Konservasi
No Nama lokal Nama ilmiah
Dilindungi IUCN CITES
Burung
1 Bentet kelabu Lanius schach LC 3.1
2 Blekok Sawah Ardeola speciosa (Horsfield, 1821)
3 Bondol rawa Lonchura malacca LC 3.1

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 58 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

4 Bubut alang-alang Centropus bengalensis LC 3.1


5 Bubut besar Centropus sinensis LC 3.1
6 Burung madu kelapa Anthreptes malacensis LC 3.1
7 Burung-gereja erasia Passer montanus LC 3.1
8 Burungmadu Sepah-raja Aethopyga siparaja (Raffles, 1822) D
9 Burungmadu Sriganti Cinnyris jugularis (Linnaeus, 1766)
10 Caladi tilik Picoides moluccensis LC 3.1
11 Cangak Besar Ardea alba Linnaeus, 1758 D
12 Cangak merah Ardea purpurea LC 3.1
13 Cekakak sungai Halcyon chloris LC 3.1
14 Cerek Tilil Charadrius alexandrinus Linnaeus, 1758 D LC 3.1
15 Elang bondol Haliastur indus D LC 3.1
16 Elang hitam Ictinaetus malayensis D LC 3.1
17 Elang tikus Elanus caeruleus D LC 3.1
18 Itik Benjut Anas gibberifrons S. Müller, 1842
19 Kadalan beruang Phaenicophaeus diardi NT 3.1
20 Kangkareng perut putih Anthracoceros albirostris D LC 3.1
21 Kareo padi Amaurornis phoenichurus LC 3.1
22 Merbah cerukcuk Pycnonotus goiavier LC 3.1
23 Merbah mata-merah Pycnonotus brunneus LC 3.1
24 Pelanduk Dada-putih Trichastoma rostratum Blyth, 1842 NT
25 Pelatuk ayam Dryocopus javensis LC 3.1
26 Perenjak rawa Prinia flaviventris LC 3.1
27 Perkutut Jawa Geopelia striata (Linnaeus, 1766)
28 Punai Gading Treron vernans (Linnaeus, 1771)
29 Raja udang erasia Alcedo atthis LC 3.1
30 Raja udang meninting Alcedo meninting LC 3.1
31 Sempurhujan Sungai Cymbirhynchus macrorhynchos Gmelin, 1788
Mamalia
32 Monyet ekor panjang Macaca fascicularis LC 3.1
33 Orang utan Pongo pygmaeus D CR 3.1
34 Bajing kelapa Callosciurus notatus LC 3.1
35 Babi hutan Sus scrofa LC 3.1
36 bajing Callosciurus sp. LC 3.1
37 musang Vivvera tangalunga LC 3.1
38 Beruang madu Helarctos malayanus D VU I
Reptil
39 Ular piton Python reticulatus LC 3.1
40 Ular kobra Naja sumatrana LC 3.1
41 Biawak Varanus salvator LC 3.1
42 Buaya muara Cronitritylus porosus D LC 3.1
43 kadal Mabuya sp.
Keterangan :
VU : Vulnerable (rentan/rawan) CR : Critical Endengered (Kritis)
LC : Least concern (resiko rendah) NT : Near threathened (hampir terancam)
EN : Endangered (genting) I : Nilai jual tinggi ; II : Nilai jual rendah

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 59 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

Keberadaan Luntuth Jengah yang berfungsi sebagai areal konservasi PT. KBN, lokasinya berada di dalam areal PT.
KBN dengan kondisi yang relatif masih baik, sehingga dapat berfungsi sebagai jalur koridor pergerakan satwa liar
dilindungi ke areal hutan, dan dapat berperan untuk menjaga kelestarian habitatnya.

2.11. Konflik dan Kecemburuan Sosial


Adanya perusahaan perkebunan kelapa sawit tidak akan terlepas dari masalah pro dan kontra yang muncul di
kalangan masyarakat sekitar areal PT. KBN. Saat ini kebun PT. KBN sedang mengembangkan pembangunan kebun pola
kemitraan antara perusahaan dengan masyarakat dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Pola ini diharapkan
dapat menberikan solusi untuk peningkatan ekonomi masyarakat setempat.
Pengembangan program community development yang saat ini sedang dikembangkan oleh perusahaan dapat
meminimalkan terjadinya kesenjangan sosial antara masyarakat dengan perusahaan, serta meningkatkan peran aktif
perusahaan dalam memajukan pembangunan desa – desa yang berdekatan dengan PT. KBN. Secara umum sikap dan
persepsi masyarakat atas kehadiran perusahaan PT. KBN di wilayah mereka dipandang positif, selama dapat
memberikan nilai kontribusi lebih bagi ekonomi masyarakat tempatan.
• Angka Keluhan Masyarakat terkait isu penerimaan tenaga kerja.
Hasil pemantauan terhadap isu penerimaan tenaga kerja di PT. Kutai Balian Nauli disajikan dalam tabel berikut,

Tabel 23. Rekapitulasi Isu Keluhan Masyarakat terkait Penerimaan Tenaga Kerja di PT. Kutai Balian Nauli

Unit Bulan Tahun Keluhan Isu Keluhan


Kutai - -
Balian - -
Mill - -

Selama periode pemantauan tidak ditemukan isu keluhan masyarakat sekitar terhadap penerimaan tenaga kerja
di PT. Kutai Balian Nauli
• Angka Keluhan Karyawan
Interaksi sosial muncul sebagai bagian dari hadirnya perusahaan PT. KBN yang dapat mendorong munculnya
kesempatan, dan peluang kerja bagi masyarakat tempatan. Hubungan sosial akan terus dibangun oleh pihak perusahaan
sejalan dengan misi perusahaan untuk hadir dalam rangka mendorong berkembangnya suatu daerah, serta memberikan
nilai positif bagi kelangsungan perusahaan dimasa yang akan datang.
Mekanisme penanganan keluhan karyawan dibangun melalui unit manajemen terkecil yaitu asisten, informasi
keluhan karyawan selanjutnya diteruskan pada bagian personalia (HRD). Penyelesaian keluhan karyawan diprioritaskan
dapat diselesaikan sedini mungkin, penyelesaian keluhan yang sifatnya butuh keputusan manajemen akan
ditindaklanjuti dan digawangi oleh HRD. Selama Periode Semester 1 Tahun 2022 keluhan yang diterima oleh HRD.

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 60 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

Tabel 24. Rekapitulasi Isu Keluhan Karyawan di PT. Kutai Balian Nauli

Unit Bulan Tahun Keluhan Isu Keluhan


Kutai - -
Balian - -
Mill - -

Salah satu bentuk interaksi sosial positif yang dikembangkan perusahaan adalah melalui bidang pendidikan.
PT. KBN menyediakan sekolah bagi anak karyawan untuk level Paud. Dalam masa pandemi Covid-19 yang terjadi
saat ini, proses belajar menjadi terhambat. Sekolah mengambil kebijakan untuk melakukan proses belajar di rumah
masing – masing untuk menghindari penyebaran virus Covid-19. Terlampir jumlah siswa sekolah di PT. Kutai Balian
Nauli.
Tabel 25. Jumlah kuantitas siswa sekolah di PT. Kutai Balian Nauli

No Lokasi TK
1. Kutai 13
2. Balian 14
TOTAL 27
Sumber : GA Department

2.12. Peluang Kerja


PT. KBN memiliki kebijakan untuk tidak membeda-bedakan suku dalam kesempatan bekerja dan berusaha.
Berdasarkan grafik sebaran suku dapat memperlihatkan tidak ada suku yang dominan yang bekerja di perusahaan.
Sebaran suku tersebut meliputi staff dan non-staff. 10 suku terbanyak yang bekerja di perusahaan berasal dari Lokal
dan Non Lokal, yaitu Timor, Bugis, Jawa, Bima, Lombok, Makassar, Mandar, Batak, Dayak, Kutai.

Peluang pekerja selalu terbuka untuk mendorong pertumbuhan perusahaan dengan melakukan perekrutan
kepada masyarakat tempatan untuk bekerja dikebun sesuai dengan kebutuhan. Banyak masyarakat setempat yang
bekerja di kebun dibagian perawatan tanaman kelapa sawit, serta bagian pemanenan. Pemberian upah bagi masyarakat
setempat disesuaikan dengan upah minimum yang berlaku. Perekrutan tenaga kerja dari masyarakat tempatan dapat
menambah keragaman sumber pendapatan bagi masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan sehari – hari. Penggunaan
tenaga kerja dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 26. Rekapitulasi Kuantitas karyawan berdasarkan status di PT. Kutai Balian Nauli

No Level Kerja Jumlah


1, Staff 38
2, Non Staff 118
3, KHT 524
4, KHL 123
TOTAL 803
Sumber : Department HRD, Juni 2022

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 61 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

Berdasarkan data di atas mayoritas pekerjaan di perkebunan dan pengelolahan kelapa sawit berasal dari non
lokal. Non lokal banyak diambil pada pekerjaan harian (KHL) berupa perawatan, operator. Hal ini disebabkan dari
sisi faktor keterampilan dan pendidikan, dan peluang berusahan mandiri di luar perusahaan. Masyarakat di sekitar
perusahaan mayoritas memiliki ladang, kebun yang ditanami mandiri. Selain itu peningkatan pendapatan yang
berasal dari Plasma turut berperan dalam minat masyarakat untuk bekerja di perusahaan.

2.13. Peluang Usaha


Perusahaan juga memberikan kesempatan berusaha melalui disediakannya pasar terbuka (open air market) yang
berfungsi sebagai pasar dalam rangka pemenuhan kebutuhan bahan pangan, sandang dan papan karyawan yang
bertempat tinggal di perumahan perusahaan. Perusahaan juga menyediakan beberapa bangunan khusus seperti
koperasi, kantin untuk membuka usaha rumah makan dan toko yang selanjutnya akan diberlakukan sistem sewa bagi
karyawan atau non karyawan yang ingin berusaha di lingkungan perumahan. Beberapa karyawan juga membuka usaha
berupa catering, toko sembako, toko spare part, toko pulsa dan elektronik di rumah lingkungan perusahaan karyawan..
Adapun matrik sebaran usahan di PT. KBN dapat dilihat di tabel berikut.

Tabel 27. Matriks Jenis Usaha / Fasilitas Umum di Estate PT. Kutai Balian Nauli

Jenis Usaha/Fasilitas Kutai Balian


Tk. Pulsa YA YA
Tk. Kelontong YA YA
Catering YA YA
Air Market YA YA
Wr. Makan YA YA
Tk. Sembako YA YA
Tk. Sparepart YA YA
Kios Air Minum YA YA
Sumber : Data Primer PT. KBN, Juni 2022.

2.14. Peningkatan Pendapatan Masyarakat


Dalam meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar, perusahaan menjalin kerjasama bersama masyarakat lokal
dalam mencukupi kebutuhan sehari – hari karyawan pada masa pandemi Covid-19 saat ini.
Selain itu, kehadiran perusahaan PT. KBN untuk mengembangkan investasi perkebunan kelapa sawit dapat
memberikan dorongan bagi pihak perusahaan untuk melakukan pembangunan sarana infrastruktur jalan, sehingga ikut
mempermudah bagi masyarakat untuk penggunaan akses jalan dan kemudahan masyarakat untuk melakukan
mobilisasi, serta menjual komoditas sumber daya alam seperti sawit.

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 62 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

Gambar 69. Penyerahan bantuan sembako bagi masyarakat

Saat ini kegiatan operasional pabrik PKS PT. KBN sudah berjalan untuk melakukan proses produksi, sehingga TBS
dari kebun masyarakat sekitar dapat dibeli oleh pihak pabrik, dan dapat mengurangi biaya transportasi pengangkutan
TBS dari kebun ke pabrik.
Peningkatan pendapatan dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu,
1. Peningkatan luas areal yang diusahakan (berkebun, bertani, berladang)
2. Peningkatan kuantitas dan kualitas rumah
3. Kepemilikan kendaraan pribadi
4. Pola transportasi masyarakat
Berdasarkan pengamatan di lapangan, desa – desa yang berbatasan langsung dengan PT. KBN terlihat indikator
peningkatan pendapatan ditemukan di masing-masing desa. Secara umum desa yang berdekatan dengan pabrik kelapa
sawit memiliki tingkat pendapatan yang lebih tinggi dibanding dengan desa yang jauh. Pemetaan peningkatan
pendapatan masyarakat dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 28. Penilaian berdasarkan pengamatan indikator peningkatan pendidikan

Desa Indikator A Indikator B Indikator C Indikator D


Tepian Langsat √ √ √ √
Tepian Indah √ √ √ √
Pulung Sari √ √ √ √
Tepian Baru √ √ √ -

Keterangan.
Indikator A Peningkatan luas areal yang diusahakan (berkebun, bertani, berladang)
Indikator B Peningkatan kuantitas dan kualitas rumah
Indikator C Kepemilikan kendaraan pribadi
Indikator D Pola transportasi masyarakat

2.15. Keluhan Masyarakat


Wilayah operasional perusahaan yang berbatasan langsung dengan desa – desa sekitar perusahaan. Desa – desa
yang berbatasan langsung dengan PT. Kutai Balian Nauli yaitu sebagai berikut Desa Tepian Langsat, Tepian Indah, Pulung
Sari, Tepian Baru. Periode Semester 1 Tahun 2022 keluhan yang timbul disajikan dalam tabel berikut,

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 63 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

Tabel 29. Rekapitulasi Isu Keluhan Masyarakat sekitar perusahaan

Desa Bulan Tahun Keluhan Isu Keluhan


Tepian Langsat - -
Tepian Indah - -
Tepian Baru - -
Pulung Sari - -

2.16. Keselamatan Lalu lintas Darat


Aktifitas pengangkutan hasil buah dan CPO/CPKO di jalan umum/hauling road akan menimbulkan resiko
kecelakaan dalam pelaksanaannya baik karyawan atau masyarakat. Perusahaan telah melakukan upaya untuk
meminimalisir terjadinya gangguan lalu lintas darat dengan memasang rambu – rambu jalan, memberlakukan
pembatasan kecepatan, menerbitkan surat izin mengemudi perusahaan (SIMPER), memberi papan himbauan mengenai
keselamatan berkendara & lokasi berbahaya dan aktif melakukan sosialisasi kepada karyawan dan masyarakat
mengenai safety dan defensive riding.

Gambar 70. Kegiatan pemasangan rambu jalan

Periode Semester 1 Tahun 2022 pemantauan kecelakaan lalu lintas di PT. Kutai Balian Nauli sesuai wilayah
operasional adalah sebagai berikut,
Tabel 30. Rekapan Kejadian Kecelakaan Lalulintas di PT. Kutai Balian Nauli

No Bulan Pemantauan Kejadian Kecelakaan Lalulintas

1, Januari -
2, Februari -
3, Maret -
4, April -
5, Mei -
6, Juli -
TOTAL 0

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 64 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

Kecelakaan lalu lintas selama periode pemantauan Januari – Juni 2022 tidak terdapat kejadian kecelakaan yang
melibatkan karyawan perusahaan. Perusahaan telah menghimbau kepada seluruh karyawan agar selalu mengikuti
peraturan maupun rambu –rambu yang ada, khususnya dalam penggunaan kendaraan. Perusahaan juga melakukan
penambahan pemasangan rambu – rambu jalan sehingga karyawan dapat lebih memahami resiko bahaya yang dapat
terjadi di jalan atau saat mengendarai kendaraan.

Gambar 71. Kegiatan Safety Talk di Pabrik

2.17. Sanitasi Lingkungan


Adanya perubahan kualitas sanitasi lingkungan dapat disebabkan oleh faktor hadirnya perusahaan yang dapat
menyebabkan pengaruh terhadap kondisi kualitas air sungai yang terkena dampak dari aktivitas perusahaan.
Secara keseluruhan, kehadiran perusahaan PT. KBN tidak menunjukkan pengaruh yang negatif terhadap kondisi
lingkungan sekitar, terutama kondisi kesehatan masyarakat. Kualitas udara disekitar kebun dan pabrik PKS PT. KBN
masih menunjukkan kondisi kualitas udara yang masih baik, kualitas sungai disekitar PT. KBN masih dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat sekitar untuk pemenuhan kebutuhan sehari – hari seperti mandi dan mencuci.
PT. KBN telah melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan di pemukiman sekitar melalui
program pengadaan air bersih. Water Treatment Plant (WTP) diberikan pada pemukiman karyawan sebagai sarana
sumber air bersih. Hal nantinya akan meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan, yang berkaitan dengan perubahan
peningkatan kualitas kesehatan.
Penerapan pengelolaan sampah domestik padat di perumahan perusahaan sudah diterapkan sejak tahun 2015.
Pemisahan sampah sesuai amanat UU No. 18 Tahun 2008 mengenai Sampah telah dilakukan berupa pemisahan sampah
organik, anorganik dan B3. Selain diterapkan di perumahan juga diterapkan di lingkungan kantor, pabrik, workshop dan
gudang. Pengelolaan limbah cair domestik akan diterapkan di areal mess karyawan, hingga saat ini masih dalam proses
kajian.
Karyawan yang bekerja di areal kebun PT. KBN untuk memenuhi kebutuhan kesehatan ketika sakit, mereka akan
berobat ke Pos P3K Perusahaan. Selama kegiatan operasional PT. KBN berjalan, belum terjadi penurunan tingkat
kesehatan masyarakat sekitar seperti kualitas udara yang tidak sehat akibat dampak dari operasional perusahaan.
Gejala penyakit yang sering muncul menurut informasi dari puskesmas yaitu infeksi saluran pernafasan akut,
hipertensi, low back pain (LBP), Gout (Asam Urat), Mata, THT, Asma bronkhial, thypoid fever serta terkontaminasi virus
covid-19.

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II RPL 65 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

B. EVALUASI
Dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup PT. Kutai Balian Nauli akan terus
melakukan perbaikan, dan evaluasi secara berkelanjutan dan periodik yang meliputi:

B.1. Degradasi Keanekaragaman Hayati


➢ Evaluasi Kecenderungan
Hasil pengelolaan dan pemantauan terhadap jenis satwa, tumbuhan tingkat atas dan tumbuhan tingkat
bawah disajikan dalam grafik berikut.

Trend Inventaris Satwa


86
85
84
83
Smest I Smest II Smest I Smest II Smest I
2020 2020 2021 2021 2022

Perjumpaan

Gambar 72. Grafik Trend Perjumpaan Satwa di PT. Kutai Balian Nauli

Trend Inventaris Tumbuhan Tingkat Atas


10

0
Smest I 2020 Smest II 2020 Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

Perjumpaan

Gambar 73. Grafik Trend Inventaris Tumbuhan Tingkat Atas di PT. Kutai Balian Nauli

Trend Inventaris Tumbuhan Tingkat


Bawah
11,5

11

10,5

10

9,5
Smest I 2020 Smest II 2020 Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

Perjumpaan

Gambar 74. Grafik Trend Inventaris Tumbuhan Tingkat Bawah di PT. Kutai Balian Nauli
Dari grafik di atas menunjukkan perjumpaan satwa mengalami peningkatan dari Semester I Tahun 2020 ke
Semester I Tahun 2022. Dari grafik di atas menunjukkan rataan inventaris tumbuhan tingkat atas masih belum

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II 66 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

ada perubahan sedangkan tumbuhan tingkat bawah menunjukkan ada peningkatan dari Semester I Tahun 2020
ke Semester I Tahun 2022.
Keberadaan vegetasi dan satwa liar yang ada di areal Konservasi PT. KBN masih berada dalam tingkatan
masih baik, dan belum menunjukkan gejala gangguan yang membahayakan dan kritis. Telah dilakukan kegiatan
pemantauan biodiversity, dimana hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa areal konservasi PT. KBN masih
menjadi habitat yang layak bagi vegetasi dan satwa liar.
➢ Evaluasi Tingkat Kritis
Berdasarkan hasil identifikasi biodiversity menunjukkan bahwa areal konservasi di PT. KBN dalam kondisi
baik, dan memiliki kelayakan sebagai habitat bagi vegetasi, dan satwa liar. Belum terlihat adanya gejala kritis atas
keberadaan areal HCV/ NKT, dimana kegiatan pengelolaan, dan pemantauan areal tersebut dilakukan secara
rutin, dan berkelanjutan.
➢ Evaluasi Ketaatan
Alokasi areal konservasi PT. KBN memiliki fungsi sebagai areal penyangga bagi areal hutan sekitar PT. KBN
yang merupakan habitat bagi vegetasi dan satwa liar yang dilindungi. Rencana kegiatan pengelolaan dan
pemantauan sudah berjalan sesuai dengan rencana, serta berjalan secara bertahap dilakukan kegiatan
monitoring untuk memastikan program dapat berjalan dilapangan. Kategori pengalokasian dan implementasi
pengelolaan areal konservasi PT. KBN dalam kategori TAAT.

B.2. Kualitas Udara Ambien, Emisi, Kebauan dan Kebisingan


➢ Evaluasi Kecenderungan
1. Emisi Boiler
a. Ammonia (NH3) untuk Emisi Boiler
Nilai parameter Ammonia pada periode Smest I tahun 2022 berada dibawah nilai baku mutu batas maksimum
yang dipersyaratkan, yaitu 1 mg/m3. Kondisi ini masih sangat baik dan tidak menyebabkan gangguan kesehatan
bagi karyawan dan atau masyarakat sekitar pabrik. Nilai parameter Ammonia (NH 3) dapat dilihat pada Gambar.
berikut ini :

1,5

0,5

0
Smest I Smest II Smest I Smest II Smest I
2020 2020 2021 2021 2022

NH3 Baku Mutu

Gambar 75. Grafik Nilai Amonia (NH3) pada boiler

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II 67 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

b. Nitrogen Oksida (NO2) untuk Emisi Boiler


Hasil dari kedua pengukuran tersebut masih berada dibawah nilai baku mutu kualitas udara emisi boiler pada
batas maksimum, yaitu < 800 mg/m3. Nilai Nitrogen Oksida (NO2) dapat dilihat pada Gambar. berikut ini :

1000
800
600
400
200
0
Smest I Smest II Smest I Smest II Smest I
2020 2020 2021 2021 2022

NO2 Baku Mutu

Gambar 76 . Grafik nilai Nitrogen Oksida (NO2) boiler di areal PT. KBN

c. Sulfur Dioksida (SO2) untuk Emisi Boiler


Keseluruhan nilai tersebut masih berada dibawah nilai baku mutu kualitas udara pada batas maksimum, yaitu
600 mg/m3, serta tidak mengindikasikan adanya bahaya pencemaran udara yang terjadi di sekitar lingkungan
pabrik PKS. Grafik nilai Sulfur Dioksida (SO2) dapat dilihat pada Gambar. berikut ini :

800
600
400
200
0
Smest I Smest II Smest I Smest II Smest I
2020 2020 2021 2021 2022

SO2 Baku Mutu

Gambar 77 . Grafik nilai Sulfur Dioksida (SO 2) boiler di areal PT. KBN

2. Emisi Genset
a. Karbon Monoksida (CO)
Nilai parameter CO pada periode Smest I tahun 2022 pada semua titik sampel berada di bawah nilai baku
mutu batas maksimum yang dipersyaratkan, yaitu 540 mg/Nm3. Nilai parameter Karbon Monoksida (CO)
dapat dilihat pada Gambar. berikut ini :

Karbon Monoksida
1000
500
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

Kutai 01 Kutai 02 Mill 01


Mill 02 Baku Mutu

Gambar 78 . Grafik nilai Karbon Monoksida (CO) pada Genset di areal PT. KBN

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II 68 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

b. Nitrogen Dioksida (NO2)

Keseluruhan pengukuran nilai Nitrogen Dioksida (NO2) pada semester I Tahun 2022 masih berada dibawah
nilai baku mutu kualitas udara pada batas maksimum yaitu 1200 mg/m3, serta tidak mengindikasikan adanya
bahaya pencemaran udara yang terjadi di sekitar lingkungan pabrik PKS. Grafik nilai Nitrogen Dioksida (NO2)
dapat dilihat pada Gambar. berikut ini :

NO2
1500

1000

500

0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

Kutai 01 Kutai 02 Mill 01


Mill 02 Baku Mutu

Gambar 79 . Grafik nilai Nitrogen Dioksida (NO2) pada Genset di areal PT. KBN

3. Udara Ambien
a. Debu (TSP)
Keseluruhan pengukuran kualitas debu (TSP) pada semester I Tahun 2022 masih berada dibawah nilai
baku mutu kualitas udara pada batas maksimum yaitu 230 µg/Nm3, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
mengindikasikan adanya bahaya pencemaran udara yang terjadi di sekitar lingkungan pemukiman maupun
kawasan mill. Grafik nilai debu (TSP) dapat dilihat pada Gambar. berikut ini :

TSP
300
200
100
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

Mess Kutai Mess Balian


Kawasan Mill Pemukiman Tepian Langsat
Baku Mutu

Gambar 80 . Grafik Nilai Kualitas Udara Ambien Debu (TSP) di areal PT. KBN

b. Karbon Monoksida (CO)


Keseluruhan pengukuran kualitas karbon monoksida (CO) pada semester I Tahun 2022 masih berada
dibawah nilai baku mutu kualitas udara pada batas maksimum yaitu 10000 µg/Nm3 berdasarkan PP RI No. 22
Tahun 2021 lampiran VII, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak mengindikasikan adanya bahaya

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II 69 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

pencemaran udara yang terjadi di sekitar lingkungan pemukiman maupun kawasan mill. Grafik nilai karbon
monoksida (CO) dapat dilihat pada Gambar. berikut ini :

CO
15000
10000
5000
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

Mess Kutai Mess Balian


Kawasan Mill Pemukiman Tepian Langsat
Baku Mutu

Gambar 81 . Grafik Nilai Kualitas Udara Ambien Karbon Monoksida (CO) di areal PT. KBN

4. Kebauan
a. Amonia (NH3)
Keseluruhan pengukuran Amonia (NH3) pada semester I Tahun 2022 masih berada dibawah nilai baku
mutu kualitas udara pada batas maksimum yaitu 2 ppm, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
mengindikasikan adanya bahaya pencemaran udara yang terjadi di sekitar lingkungan pemukiman maupun
kawasan mill. Grafik nilai Amonia (NH3) dapat dilihat pada Gambar. berikut ini :

NH3
3

0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

Land Aplikasi Mess Mill IPAL


Mess Balian Baku Mutu

Gambar 82 . Grafik Nilai Kualitas Kebauan Amoniak (NH 3) di areal PT. KBN

b. Hidrogen Sulfida (H2S)


Keseluruhan pengukuran Hidrogen Sulfida (H2S) pada semester I Tahun 2022 masih berada dibawah nilai
baku mutu kualitas udara pada batas maksimum yaitu 0,02 ppm, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
mengindikasikan adanya bahaya pencemaran udara yang terjadi di sekitar lingkungan pemukiman maupun
kawasan mill. Grafik nilai Hidrogen Sulfida (H2S) dapat dilihat pada Gambar. berikut ini :

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II 70 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

H 2S
0,03

0,02

0,01

0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

Land Aplikasi Mess Mill IPAL


Mess Balian Baku Mutu

Gambar 83 . Grafik Nilai Kualitas Kebauan Hidrogen Sulfida (H 2S) di areal PT. KBN

5. Kebisingan
Kecenderungan tren nilai kebisingan dari empat sampel selama 2 periode terakhir selalu berada di bawah nilai
baku mutu. Perubahannya cenderung tidak mengalami peningkatan atau penurunan yang mencolok. Kondisi ini
dapat mendeskripsikan bahwa tidak terlihat indikasi bahaya yang disebabkan oleh kebisingan di sekitar
lingkungan area PT Kutai Balian Nauli yang diakibatkan dari kegiatan perusahaan seperti kegiatan pengangkutan
TBS, pengangkutan pupuk maupun kegiatan operasional pabrik PKS. Tren nilai kebisingan dapat dilihat pada
gambar berikut ini:

Kebisingan Sesaat
100
80
60
40
20
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

Mess Kutai Mess Balian


Area Mill Pemukiman Tepian Langsat
Baku Mutu

Gambar 84 . Grafik Trend Nilai Kebisingan di areal PT. KBN

➢ Evaluasi Tingkat Kritis


Setelah dilakukan pemantauan terhadap pengaruh kegiatan perkebunan dan pabrik kelapa sawit pada
udara ambien di lokasi PT Kutai Balian Nauli dan sekitar, tidak terdapat parameter yang melampaui baku mutu.
Secara umum kegiatan operasional PT Kutai Balian Nauli belum menunjukkan indikasi adanya penurunan kualitas
udara yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia di lingkungan sekitar kebun dan pabrik PKS Kutai
Balian Nauli Nilai parameter Debu (TSP) masih berada di bawah nilai baku mutu udara ambien dan tidak
menunjukkan adanya penurunan kualitas lingkungan akibat emisi gas buang pabrik dan lainnya.

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II 71 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

B.3. Kualitas Air Permukaan


➢ Evaluasi Kecenderungan
Lokasi uji kualitas air diambil dari enam sampel yaitu Sungai Benderang Hulu (Div 1), Sungai Benderang Hilir
(Nursery), Hulu Sungai Benderang (Div 5), Hilir Sungai Benderang (Div 5), Hilir Mill dan Waduk. Berikut adalah
beberapa parameter air yang dapat dilihat dari aspek kecenderungannya, yaitu:
1. pH (Derajad Keasaman)
Hasil nilai parameter pH untuk kualitas air pada pengukuran Semester I Tahun 2022 masih berada dalam taraf
normal dan aman untuk digunakan dalam keperluan sehari – hari. Sebaran nilai pH dari hasil pengambilan lima
sampel air sungai dan waduk dapat dilihat pada Gambar.berikut :

pH
10
5
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

Hulu (Div 1) Hilir (Nursery)


Hulu (Div 5) Hilir (Div 5)
Hilir Mill Waduk
BM 1 BM 2

Gambar 85 . Grafik Trend Nilai pH pada kualitas air sungai di areal PT. KBN
2. Total Suspended Solid (TSS) dan Total Dissolved Solid (TDS)
Hasil pengukuran kualitas air sungai dan waduk pada periode Semester I tahun 2022 menunjukkan ada trend
peningkatan kualitas nilai TSS dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini dikarenakan tingginya curah hujan yang
mengakibatkan adanya partikel tanah yang terbawa oleh air.
Berdasarkan hasil analisa menunjukkan bahwa trend kualitas nilai TDS tidak berubah dari periode sebelumnya
yaitu masih berada di bawah baku mutu yang dipersyaratkan. Sebaran nilai TSS dan TDS dari hasil kedua pengambilan
sampel air dapat dilihat pada Gambar berikut ini:

TSS
2000

1000

0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

Hulu (Div 1) Hilir (Nursery) Hulu (Div 5)


Hilir (Div 5) Hilir Mill Waduk
BM

Gambar 86 . Grafik Trend Nilai TSS pada kualitas air sungai di areal PT. KBN

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II 72 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

TDS
1500

1000

500

0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

Hulu (Div 1) Hilir (Nursery) Hulu (Div 5)


Hilir (Div 5) Hilir Mill Waduk
BM

Gambar 87. Grafik trend nilai TDS air sungai di areal PT. KBN

3. DO (Dissolved Oxygen)
Hasil pengukuran parameter nilai DO untuk kualitas air pada semester I tahun 2022, pada lokasi pengambilan
Hilir Benderang tidak sesuai persyaratan kualitas air Kelas II, yaitu > 4 mg/ L. Penurunan kualitas DO dapat
disebabkan meningkatnya curah hujan yang menyebabkan sedimentasi dan adanya pembusukan bahan organik
yang berasal dari areal lowland . Sebaran nilai DO dari enam lokasi pengambilan sampel di PT. KBN dapat dilihat
pada Gambar berikut ini:

Demand Oxygen
6
5
4
3
2
1
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

Hulu (Div 1) Hilir (Nursery) Hulu (Div 5)


Hilir (Div 5) Hilir Mill Waduk
BM

Gambar 88. Grafik perubahan nilai DO air permukaan di areal PT. KBN

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II 73 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

4. Sulfida (H2S)
Keseluruhan pengukuran Hidrogen Sulfida (H2S) pada air sungai semester I Tahun 2022 berada diatas nilai
baku mutu kualitas air yaitu 0,002 mg/l. Hal ini disebabkan bahwa adanya proses degradasi bahan organik secara
anaerob. Grafik nilai Hidrogen Sulfida (H2S) dapat dilihat pada Gambar. berikut ini :

Sulfida
1,5

0,5

0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

Hulu (Div 1) Hilir (Nursery) Hulu (Div 5)


Hilir (Div 5) Hilir Mill Waduk
BM

Gambar 89. Grafik perubahan nilai Sulfida air permukaan di areal PT. KBN

5. Nitrit (NO2)
Berdasarkan pengukuran Nitrit (NO2) pada air sungai semester I Tahun 2022 semua titik berada pada baku
mutu yang telah ditentukan. Grafik nilai Nitrit (NO2) dapat dilihat pada Gambar. berikut ini :

Nitrit (NO2)
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

Hulu (Div 1) Hilir (Nursery) Hulu (Div 5) Hilir (Div 5)


Hilir Mill Waduk BM

Gambar 90. Grafik perubahan nilai Nitrit air sungai di areal PT. KBN

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II 74 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

➢ Evaluasi Tingkat Kritis


Kualitas air pada pengambilan sampel yang dilakukan di PT. KBN secara umum masih berada dalam batas
normal, dimana belum menunjukkan adanya indikasi pencemaran air yang bersifat kritis, serta berdampak pada
kesehatan manusia.
Sungai Benderang sebagai salah satu sungai yang menjadi tumpuan aktifitas perkenomian memiliki peran
yang besar dalam kehidupan masyarakat.
Peningkatan nilai TSS, BOD COD, DO dan Nitrit biasanya lebih disebabkan oleh tingginya intensitas curah
hujan sehingga membawa sedimentasi pembusukan bahan organik maupun limbah domestik (rumah tangga)
dari kegiatan MCK. Secara keseluruhan sungai tersebut masih dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk
memenuhi kebutuhan sehari – hari seperti mandi dan mencuci.
➢ Evaluasi Ketaatan
Evaluasi ketaatan terhadap kepatuhan pelaksanaan kewajiban pengelolaan dan pemantuan kualitas air
permukaan dalam dokumen RKL RPL telah dilaksanakan, sehingga disimpulkan perusahaan telah TAAT.

B.4. Kualitas Air Tanah


➢ Evaluasi Kecenderungan
Lokasi uji kualitas air tanah diambil dari tiga sampel yaitu Sumur Pantau Land Aplikasi (A), Sumur Pantau
Lahan Kontrol (B) dan Sumur Pantau C (Pemukiman). Berikut adalah beberapa parameter air yang dapat dilihat
dari aspek kecenderungannya, yaitu:
1. pH (Derajad Keasaman)
Hasil nilai parameter pH untuk kualitas air pada pengukuran Semester I Tahun 2022 masih berada dalam taraf
normal dan aman dari indikasi pencemaran. Sebaran nilai pH dari hasil pengambilan tiga sampel air tanah dapat
dilihat pada Gambar.berikut :

pH
10
8
6
4
2
0
Smest 1 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

SP A SP B SP C BM 1 BM 2

Gambar 91. Grafik perubahan nilai pH air tanah di areal PT. KBN

2. Nitrat (NO3)
Hasil nilai parameter Nitrat (NO3) untuk kualitas air tanah pada pengukuran Semester I Tahun 2022 masih
berada dalam taraf normal dan aman dari indikasi pencemaran. Berdasarkan nilai trend parameter Nitrat (NO3)

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II 75 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

bahwa kualitas air semakin membaik dibandingkan periode sebelumnya. Sebaran nilai Nitrat (NO3) dari hasil
pengambilan tiga sampel air tanah dapat dilihat pada Gambar.berikut :

Nitrat (NO3)
12
10
8
6
4
2
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

SP A SP B SP C BM

Gambar 92. Grafik perubahan nilai Nitrat air tanah di areal PT. KBN

➢ Evaluasi Tingkat Kritis


Kualitas air tanah di PT. KBN secara umum masih berada dalam batas normal, dimana belum menunjukkan
adanya indikasi pencemaran air yang bersifat kritis, serta berdampak pada kesehatan manusia. Hal ini
menunjukkan bahwa pengelolaan land aplikasi di areal perusahaan berjalan dengan baik.

➢ Evaluasi Ketaatan
Evaluasi ketaatan terhadap kepatuhan pelaksanaan kewajiban pengelolaan dan pemantuan kualitas air tanah
dalam dokumen perizinan land aplikasi telah dilaksanakan, sehingga disimpulkan perusahaan telah TAAT.

B.5. Sedimentasi dan Erosi


➢ Evaluasi Kecenderungan
Nilai parameter sebagai indikator untuk melihat tingkat kesuburan tanah di areal PT. KBN belum
menunjukkan adanya gejala kecenderungan yang negatif, dan mengarah pada proses degradasi lahan. Hasil dari
analisis tanah guna melihat trend perubahan tingkat kesuburan tanah pada masing – masing parameter adalah
sebagai berikut ini :
1. Analisa parameter Sedimentasi (TSS, TDS) dalam air sungai
Dari hasil pemantauan yang dilakukan pada titik-titik air sungai pada badan Jalan terhadap parameter TSS
dan TDS. Kualitas air berdasarkan nilai TSS pada titik sampel Hilir S. Benderang, Hulu (Div 5), S. Benderang
Jembatan (Div 5), S. Benderang Jembatan (Mess Mill) dan Waduk melebihi baku mutu yang dipersyaratkan, hal
ini disebabkan karena tingginya curah hujan yang mengakibatkan adanya partikel tanah yang terbawa oleh air.
Sedangkan pada kualitas air berdasarkan TDS pada semua titik berada di bawah baku mutu berdasarkan PP RI
No. 22 Tahun 2021 lamp. VI yaitu 1.000 mg/L.
Sebaran nilai TSS & TDS di enam lokasi pengambilan sample di PT. KBN dapat dilihat pada Gambar. Berikut
ini :

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II 76 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

TSS
1500

1000

500

0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

Hulu (Div 1) Hilir (Nursery) Hulu (Div 5)


Hilir (Div 5) Hilir Mill Waduk
BM

TDS
1500

1000

500

0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

Hulu (Div 1) Hilir (Nursery) Hulu (Div 5)


Hilir (Div 5) Hilir Mill Waduk
BM

Gambar 93. Trend Nilai TSS dan TDS pada kualitas air Sungai Benderang

2. pH (Derajad Keasaman)
Parameter nilai pH untuk analisa kesuburan tanah memperlihatkan bahwa secara umum kondisi tingkat
kemasaman tanah masuk katagori masam. Jika dibandingkan dengan periode waktu tertentu memperlihatkan
nilai pH menunjukkan nilai fluktuatif. Hal ini menunjukkan terdapat perubahan susunan kimia tanah yang
disebabkan penerapan best management practice yang tepat sehingga membuat sifat kimia tanah cenderung
kearah netral Gambar.15 berikut:

pH KCl
10

0
2018 2019 2020 2021
Est. Kutai Est. Balian Mill

Gambar 94. Grafik Sebaran Nilai pH pada tanah

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II 77 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

3. C – Organik dan Nitrogen Total


Berdasarkan trend hasil pengukuran pada sampel Estate Balian dan Mill bahwa nilai parameter C–Organik
dan N Total pada Tahun 2021 mengalami penurunan kualitas dibandingkan periode sebelumnya. Rendahnya
kadar C - organik di Tahun 2021 menunjukan bahwa minimnya nutrisi pada tanah yang dapat berdampak pada
kesuburan pokok sawit, sehingga perlu dilakukan pengelolaan tanah.
Rendahnya nilai C – Organik dan N – Total tanah dapat berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara
tanah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman kelapa sawit, serta tindakan pemupukan adalah salah satu
solusi untuk meningkatkan kadar unsur C, dan N dengan memperhatikan aspek waktu, dan dosis pupuk. Sebaran
nilai C-Organik dan nilai N-Total dari enam sampel tanah yang diambil dapat dilihat pada Gambar. berikut ini :

C - Organik N - Total
1,5 0,2

1
0,1
0,5

0 0
2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021
Est. Kutai Est. Balian Mill Est. Kutai Est. Balian Mill

Gambar 95. Grafik trend kandungan C – Organik dan N- Total di areal PT. KBN

4. Kapasitas Tukar Kation (KTK), dan Kejenuhan Basa (KB)


Nilai parameter KTK sebagai indikator kesuburan tanah pada hasil pengukuran di Estate Balian Tahun 2021
mengalami penurunan dibandingkan dari periode sebelumnya, sedangkan pada areal Estate Kutai mengalami
peningkatan yang signifikan dari sebelumnya.
Sedangkan nilai KB sebagai parameter kesuburan tanah pada hasil pengukuran di Estate Kutai dan Mill Tahun
2021 mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya, namun pada areal Estate Balian mengalami
penurunan. Nilai KTK pada lokasi Estate Kutai lebih baik dibandingkan dengan Estate Balian. Rendahnya nilai KB
akan berkorelasi dengan rendahnya tingkat penyerapan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman kelapa sawit.
Sebaran nilai KTK dan KB yang diambil dapat dilihat pada Gambar. berikut ini :

KTK 100
Kejenuhan Basa
30

20
50
10

0 0
2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021
Est. Kutai Est. Balian Mill Est. Kutai Est. Balian Mill

Gambar 96. Grafik kandungan KTK dan Kejenuhan Basa di areal PT. KBN

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II 78 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

➢ Evaluasi Tingkat Kritis


Kecenderungan yang terjadi pada tanah di perkebunan kelapa sawit adalah pada masa land clearing atau
pembukaan lahan. Pada saat itu terjadi perubahan tutupan vegetasi awal menjadi terbuka untuk selanjutnya
dilakukan pengelolaan konservasi tanah. Melalui penanaman land cover crop (LCC) dengan tujuan untuk
meminimalisir kerusakan tanah yang terjadi akibat erosi permukaan (run off) yang dapat disebabkan oleh angin
dan air.
Saat ini PT. KBN telah memasuki tahap operasional yang mana kerusakan tanah sudah tidak terlalu signifikan.
Tanah dalam plantable area sudah tidak banyak berubah jika dipandang dari sisi fisik maupun kimia. Hal ini
disebabkan aktifitas perusahaan di atas permukaan hanya bersifat transportasi, akses pejalan panen, dan
perawatan.
➢ Evaluasi Ketaatan
Evaluasi penaatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dalam dampak sedimentasi dan erosi
masuk dalam katagori TAAT.

B.6. Keselamatan Lalu Lintas Jalan Darat Karyawan dan Masyarakat


➢ Evaluasi Kecenderungan
Hasil pemantauan keselamatan lalu lintas jalan darat perusahaan bagi karyawan dan masyarakat disajikan
dalam grafik berikut;

2
1
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
PT. KBN

Gambar 97. Grafik Trend Kecelakaan Lalulintas Darat Tahun 2021

Berdasarkan grafik di atas menunjukkan trend kecelakaan lalu lintas jalan darat yang melibatkan karyawan
maupun kontraktor menunjukkan trend peningkatan, pada tahun 2022 terdapat kecelakaan lalu lintas di areal
lingkup perusahaan yang dialami oleh karyawan pabrik. Hal ini menunjukkan kewaspadaan pengemudi masih
dalam kategori baik dan dampak positif mitigasi angka kecelakaan berupa pemasangan rambu-rambu lalu lintas
di dalam kebun.

➢ Evaluasi Tingkat Kritis


Program keselamatan yang telah diterapkan perusahaan melalui kegiatan sosialisasi kepada karyawan
maupun kontraktor tentang penggunaan kendaraan yang baik dan benar maupun pemasangan rambu lalu lintas
di sepanjang jalan poros perusahaan yang menjadi akses utama jalur keluar masuk perusahaan berjalan dengan

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II 79 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

baik. Pengelolaan jalan yang baik juga merupakan salah satu langkah dalam mengurangi angka kecelakaan lalu
lintas.

➢ Evaluasi Ketaatan
Evaluasi ketaatan terhadap kepatuhan pelaksanaan kewajiban pengelolaan dan pemantuan keselamatan lalu
lintas darat dalam dokumen RKL RPL telah dilaksanakan, sehingga disimpulkan perusahaan telah TAAT.

B.7. Kebakaran Bangunan, Lahan dan Kebun


➢ Evaluasi Kecenderungan
Hasil pengelolaan dan pemantauan kebakaran lahan di sekitar operasional kebun dan pabrik kelapa sawit
dapat dilihat dalam trend berikut,

1
Trend Kebakaran Lahan

0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

Kejadian

Gambar 98. Grafik Trend Kebakaran Lahan di sekitar PT KBN

Hasil pengelolaan dan pemantauan kebakaran tanaman kelapa sawit di areal operasional kebun dapat dilihat
dalam trend berikut,

1
Trend Kebakaran Tanaman

0,5

0
2019 2020 2021 2022
Kejadian

Gambar 99. Grafik Trend Kebakaran Tanaman Kelapa Sawit PT KBN

Hasil pengelolaan dan pemantauan kebakaran kantor, pemukiman dan pabrik kelapa sawit PT. Kutai Balian
Nauli dapat dilihat dalam trend berikut,

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II 80 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

Trend Kebakaran
Bangunan
1

0 0 0
2019 2020 2021 2022
Kejadian

Gambar 100. Grafik Trend Kebakaran Bangunan PT KBN

Berdasarkan trend potensi kebakaran di areal perusahaan di tahun 2022 tidak terdapat kejadian kebakaran
baik lahan maupun bangunan.
➢ Evaluasi Tingkat Kritis
Menurunnya tingkat kejadian kebakaran yang terjadi dibandingkan periode sebelumnya serta adanya
pelatihan kebakaran baik secara internal maupun bekerjasama dengan pihak ketiga serta dilakukannya sosialisasi
kepada karyawan akan bahaya kebakaran. Hal ini menunjukkan pengelolaan bahaya kebakaran di areal
perusahaan berjalan dengan baik.
➢ Evaluasi Ketaatan
Evaluasi ketaatan terhadap kepatuhan pelaksanaan kewajiban pengelolaan dan pemantuan kebakaran lahan,
kebun dan gedung dalam dokumen RKL RPL telah dilaksanakan, sehingga disimpulkan perusahaan telah TAAT.

B.8. Limbah Cair


➢ Evaluasi Kecenderungan
Tren volume dan kualitas pH dan BOD limbah cair pabrik kelapa sawit pada rata-rata 2 periode semester
terakhir yang dikelola dan dipantau dapat dilihat dalam tren berikut,

TREND VOLUME LIMBAH CAIR PABRIK

150.000,00

100.000,00

50.000,00

0,00
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
TREND PEMANFAATAN LIMBAH POME
Linear (TREND PEMANFAATAN LIMBAH POME)

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II 81 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

TREND BOD OUTLET LIMBAH CAIR PABRIK

1.200,00
1.000,00
800,00
600,00
400,00
200,00
0,00
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

BOD OUTLET LCPKS


Linear (BOD OUTLET LCPKS)

TREND pH OUTLET LIMBAH CAIR PABRIK


10
8
6
4
2
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

Ph BM 1 BM 2 BOD Outlet

Gambar 101. Trend Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit PT KBN

Data di atas menunjukkan terjadi peningkatan trend pemanfaatan limbah cair dari aktifitas pabrik kelapa
sawit periode Tahun 2021 ke Tahun 2022. Hal ini disebabkan meningkatnya produksi buah yang diolah pabrik.
Sementara kualitas LCPKS yang dikelola untuk selanjutnya diaplikasi ke lahan perkebunan masih berada
dalam kualitas yang baik.
Nilai pH cenderung stabil dan selalu berada di antara ambang batas yang diperbolehkan (antara 6 – 9).
Parameter-parameter di atas menunjukkan kualitas LCPKS yang dikelola tidak menunjukkan dampak penurunan
kualitas lingkungan.
➢ Evaluasi Tingkat Kritis
Limbah cair yang diproduksi pabrik kelapa sawit selanjutnya dimanfaatkan untuk Aplikasi Pupuk Cair Tanaman
Kelapa Sawit. Tidak ada limbah cair pabrik kelapa sawit yang dibuang ke badan perairan. Sehingga dapat
disimpulkan pengelolaan limbah cair dalam katagori tidak kritis terhadap lingkungan sekitar perusahaan.
➢ Evaluasi Ketaatan
Aktifitas pemanfaatan limbah cair telah mendapat izin dan dilakukan kajian dampak lingkungan oleh instansi
lingkungan hidup daerah. Evaluasi ketaatan terhadap kepatuhan pelaksanaan kewajiban pengelolaan dan

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II 82 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

pemantuan limbah cair pabrik kelapa sawit dalam dokumen RKL RPL telah dilaksanakan, sehingga disimpulkan
perusahaan telah TAAT.

B.9. Limbah Padat


➢ Evaluasi Kecenderungan
Hasil pengelolaan dan pemantauan limbah padat dari kegiatan pabrik kelapa sawit secara total dalam periode
semester disajikan dalam grafik berikut,

TREND PEMANFAATAN LIMBAH PADAT

30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022

Jangkos Fiber Cangkang

Gambar 102. Grafik Limbah Padat Pabrik Semester I Tahun 2022

Berdasarkan data yang disajikan di atas terjadi peningkatan pemanfaatan limbah padat pabrik kelapa sawit
dari periode Tahun 2021 ke Tahun 2022, hal ini disebabkan kuantitas produksi buah yang dihasilkan di tahun
2022 lebih tinggi dibandingkan tahun 2021.
➢ Evaluasi Tingkat Kritis
Limbah padat yang dihasilkan operasional pabrik kembali digunakan untuk bahan bakar dan aplikasi pupuk
organik sehingga peningkatan produksi limbah padat yang dihasilkan pabrik tidak menimbulkan pencemaran
sebagai limbah yang tidak terkelola. Tidak menunjukkan adanya indikasi pencemaran dan disimpulkan tidak
dalam kondisi kritis.
➢ Evaluasi Ketaatan
Evaluasi ketaatan terhadap kepatuhan pelaksanaan kewajiban pengelolaan dan pemantuan limbah padat
dalam dokumen RKL RPL telah dilaksanakan, sehingga disimpulkan perusahaan telah TAAT.

B.11. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


➢ Evaluasi Kecenderungan
Hasil pengelolaan dan pemantauan terhadap limbah bahan berbahaya dan beracun PT. Kutai Balian Nauli
Tahun 2022 ditunjukkan dalam grafik di bawah,

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II 83 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

LIMBAH B3
3000

2000

1000

0
Smest I Smest II Smest I Smest II Smest I
2020 2020 2021 2021 2022

TPS Kutai TPS Balian Mill

Gambar 103. Trend Pengelolaan Limbah B3 PT KBN Semester I Tahun 2022

Berdasarkan data pemantauan limbah bahan berbahaya dan beracun menunjukkan peningkatan dari
Semester II Tahun 2021 dengan Semester I Tahun 2022, limbah B3 yang dikelola dengan penyimpanan sementara
hingga diserahkan ke pihak ketiga berizin.
➢ Evaluasi Tingkat Kritis
Perusahaan telah melakukan pemanfaatan kemasan bekas LB3 dan telah mendapatkan perizinan dari Dinas
Lingkungan Hidup sehingga dapat mengurangi produksi limbah bahan berbahaya dan beracun. Hal ini
menunjukkan pengelolaan LB3 di perusahaan berjalan dengan baik.
➢ Evaluasi Ketaatan
Evaluasi ketaatan terhadap kepatuhan pelaksanaan kewajiban pengelolaan dan pemantuan limbah bahan
berbahaya dan beracun dalam dokumen RKL RPL telah dilaksanakan, sehingga disimpulkan perusahaan telah
TAAT.

B.12. Keluhan Masyarakat dan Karyawan


➢ Evaluasi Kecenderungan
Hasil pengelolaan dan pemantauan keluhan masyarakat dan karyawan terhadap operasional perkebunan dan
pabrik kelapa sawit PT. Kutai Balian Nauli disajikan dalam grafik berikut,

Trend Keluhan masyarakat


1

0,5

0
2019 2020 2021 2022
Keluhan

Gambar 104. Trend Keluhan Masyarakat di PT KBN

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II 84 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

Berdasarkan data di atas rekaman keluhan masyarakat yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan
operasional kebun dan pabrik kelapa sawit PT. Kutai Balian Nauli tidak terdapat keluhan masyarakat.

KELUHAN KARYAWAN
3
2
2
1
1
0
Smest I Smest II Smest I Smest II Smest I
2020 2020 2021 2021 2022
PT. KBN

Gambar 105. Trend Keluhan Karyawan di PT KBN

Berdasarkan data di atas rekaman keluhan karyawan yaitu terkait prosedur pencegahan penyebaran covid-
19 yang melanda negara Indonesia saat ini, hal ini telah disepakati bersama dan telah disosialisasikan kepada
seluruh karyawan. Trend menunjukkan jumlah keluhan karyawan dari periode Semester II Tahun 2021 ke
Semester I Tahun 2022 masih sama.
➢ Evaluasi Tingkat Kritis
Pengembangan program community development oleh PT. KBN akan terus dikembangkan secara bertahap,
dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan perusahaan. Sikap dan persepsi masyarakat sekitar PT. KBN yang
terbangun selama ini dalam kategori positif, seiring dengan kegiatan yang sudah mulai dirasakan oleh masyarakat
sekitar PT. KBN dengan adanya program dan pengembangan yang dilakukan oleh PT. KBN.
Tidak menunjukkan gejala yang mengarah pada sikap penolakan terhadap kehadiran perusahaan PT. KBN,
serta sikap dan persepsi masyarakat sekitar perusahaan dalam kategori positif. Evaluasi terhadap dampak
perubahan sikap dan persepsi masyarakat masih dalam katagori tidak kritis.
➢ Evaluasi Ketaatan
Evaluasi ketaatan terhadap kepatuhan pelaksanaan kewajiban pengelolaan dan pemantuan keluhan
karyawan dan masyarakat akibat operasional kebun dan pabrik kelapa sawit dalam dokumen RKL RPL telah
dilaksanakan, sehingga disimpulkan perusahaan telah TAAT.

B.13. Lapangan Usaha dan Kerja


➢ Evaluasi Kecenderungan
Perubahan sikap dan persepsi masyarakat terhadap operasional PT. KBN tergolong menjadi dua sikap, yaitu
mendukung dan tidak mendukung. Pengelolaan yang dilakukaan bagi persepsi mendukung maupun tidak
mendukung dilakukan melalui program kemitraan berupa pengembangan perkebunan berbasis masyarakat
untuk meningkatkan pendapatan dan program pembinaan desa berupa bantuan dan pelatihan yang berkaitan
dengan sosial ekonomi budaya.

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II 85 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

Selama periode pemantauan kecenderungan desa binaan dan kemitraan terus meningkat setiap tahunnya.
Masyarakat secara keseluruhan menunjukkan apreasiasi yang baik, hal ini terbukti dengan program dapat
diimplementasikan hampir di seluruh desa.
Pengembangan program community development oleh PT. KBN akan terus dikembangkan secara bertahap,
dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan perusahaan. Sikap dan persepsi masyarakat sekitar PT. KBN yang
terbangun selama ini dalam kategori positif, seiring dengan kegiatan yang sudah mulai dirasakan oleh masyarakat
sekitar PT. KBN dengan adanya program dan pengembangan yang dilakukan oleh PT. KBN.
Peningkatan taraf hidup masyarakat pada desa yang berdekatan dengan perusahaan hampir dirasakan
seluruh desa, hal ini tercermin dari indikator kesejahteraan masyarakat.
Adanya perusahaan PT. KBN yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dapat memberikan peluang
kepada masyarakat sekitar, seperti penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat tempatan untuk bekerja di PT. KBN
di bagian perawatan, pemanenan, dan satuan pengaman (Satpam).
Meningkatnya sumber pendapatan ekonomi masyarakat setempat dengan adanya kehadiran perusahaan,
serta rencana pembangunan kebun plasma yang akan menjadi pola kemitraan dengan masyarakat dalam
pengelolaan kebun kelapa sawit PT. KBN, serta sudah dilakukan penandatanganan MoU sebagai bentuk
kesepakatan bersama.
Seiring dengan penggunaan tenaga kerja lokal yang relatif sama selama periode 2021, tentunya akan
berkorelasi dengan tren pendapatan yang diterima oleh masyarakat. Pemerintah daerah menetapkan upah
mínimum regional dimana setiap tahun mengalami peningkatan 3 -5 % setiap tahun.
Adanya perusahaan PT. KBN yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dapat memberikan peluang
kepada masyarakat sekitar, seperti penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat setempat untuk bekerja di PT. KBN
di bagian perawatan, pemanenan, pengolahan air, produksi buah, workshop, operator maupun satuan
pengaman (Security).
➢ Evaluasi Tingkat Kritis
Keberadaan PT. KBN dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar kebun.
Keterbukaan peluang kerja untuk masyarakat setempat untuk bekerja dibagian pabrik maupun estate sudah
secara proporsional dan sesuai dengan kesepakatan. Kesempatan bekerja dan berusaha yang diberikan PT. KBN
diterima dengan baik dengan masyarakat sekitar sehingga evaluasi terhadap dampak kesempatan bekerja dan
berusaha masih dalam katagori tidak kritis.
Peningkatan pendapatan masyarakat masih menunjukkan tren peningkatan sesuai dengan program
pemerintah mengenai penetepan upah mínimum regional. Evaluasi terhadap dampak pendapatan masyarakat
memiliki katagori tidak kritis.
➢ Evaluasi Ketaatan
Evaluasi ketaatan terhadap kepatuhan pelaksanaan kewajiban pengelolaan dan pemantuan lapangan usaha
dan kesempatan bekerja dalam dokumen RKL RPL telah dilaksanakan, sehingga disimpulkan perusahaan telah
TAAT.

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab II 86 of 86
KALTIM Plantation Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit

BAB III
KESIMPULAN

A. Efektifitas Pengelolaan Lingkungan Hidup.


Dalam pelaporan RKL-RPL semester ini, proses kegiatan pemantauan sudah menunjukkan nilai yang positif,
dimana pihak PT.KBN sudah merencanakan pelaksanaan pemantauan lingkungan secara periodik dan berkelanjutan.
Penambahan titik-titik baru, dalam pemantauan dan monitoring kualitas lingkungan, dikembangkan sesuai
dengan aktifitas operasional perkebunan yang telah berjalan sejak , sehingga hasil pemantauan dan monitoring yang di
lakukan sesuai regulasi yang ada.

B. Kesesuaian Antara Hasil Pelaksanaan dengan Rencana


Secara umum ada kesesuaian hasil pelaksanaan pemantauan lingkungan dengan yang direncanakan.
Pemantauan kualitas air, kualitas udara, dan kualitas tanah, serta emisi boiler PKS dan genset akan dilakukan
pemantauan secara rutin per semester. Untuk point kegiatan dalam rencana pengelolaan yang belum berjalan akan
dilanjutkan pada semester berikutnya secara bertahap.
Pengukuran nilai TSS, BOD, COD,DO pada pemantauan kualitas air permukaan periode smester I tahun 2022
menunjukkan hasil negatif, hal ini dikarenakan tingginya intensitas curah hujan dan naiknya permukaan air sehingga
meningkatkan potensi pencemaran yang berasal dari pembusukan bahan organik pada areal low land, potensi erosi dan
run off, serta pengaruh pencemaran limbah rumah tangga dari aktifitas masyarakat sehari – hari.

C. Kendala-kendala yang dihadapi


Meningkatnya curah hujan menyebabkan beberapa titik pengambilan sampel sulit di akses dikarenakan adanya
pengaruh hujan terhadap kualitas sampel serta adanya potensi bahaya yang diakibatkan hujan pada saat pelaksanaan.
Kegiatan pemantauan lingkungan berjalan sesuai dengan rencana pengelolaan yang telah ditetapkan, seperti pengujian
kualitas udara, kualitas tanah, dan kualitas air. Adanya pandemi Covid-19 yang melanda negara Indonesia sehingga
menyebabkan beberapa kegiatan mengalami penundaan dan perubahan waktu dalam pengambilan sampel maupun
jadwal pelaporan ke instansi terkait.

Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.


Semester I Tahun 2022 Bab III 86 of 86
/ pt. KehatiLab lndonesia Ylrnr
lkt{ils r$il+6*ri ltrtbn*l
Y HBoRAToRTUMLTNGKUNGAN tP.852.10il

Jl. Swadaya 19, Rawa MekarJaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp:O2t-75879235 I 021-758792361O8L2-98L3-888O/ O8l4-1t11-7122
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@smail.com website : wwwkehatilab.com

Rqpor(ofAadtds
No" : [HP.KHI.2204.1 60t
NororSampd : K1IT.2204.1l(F - 1/9
Sa4prelru,16tr
Deokipsisampel :AirHigiseSafhsi
Sa4leDescdplibn SP 1. Tfik Patbu
Watnr Sampling : fAMDA?2.
SamptringDah

Bakrt iiiufu : Peratrran lttenbri Koshabr R.l No : 4lGIriENKESlPERiD0lgS)


RelhndSlarda Tenhng Syarat- Wat dar Pangmr
Kudih Air
Laryirat ll. P-arya$r f,BafuAirBffih

a,- Fmetds Tqteahsn oldt Pehngua[,::,


,I i tH tua6 tuilfrfiodlho.en tlr{

/.: Labln&n*ia

Halaman :210
PageNunb*

Laporan hasil pengujian tidak boleh dikr:tio diperbanyak, atau dipublikasi tanpa persetuiuan tertulis dari Laboratorium.
Reports of analysis should not be quoted, reproduced, or published without the wriften approvol of the lobototory.
Y
/ pt. KehatiLab lndonesia
LABoRAToRIUMLINGKUNGAN
{,twt
l&ruite l*re#**i ite*hu*l
tP{s2.rDN

Jl. Swadaya 19, Rawa Mekar jaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp :
02l-75879235 / O2L-75879236/0812-9813-8880 / OBt4-tLLL-7tz2
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@gmail.com website : www.kehatilab.com

No. : [HP.KHT.2204.1 641


NomoSampd : KHl.t2(/,.11ffi-2t9
SarrpleNunbet
DokipsiSampal : Air Higiene Sanihri
Sarple De*riplion SP 2. Stom WaEn 1

l{lakh Sarpling '.06Mf2tn


SanplhtgDab
Baku Mutr : Pera&ran lhntui Keehahn R.l ]lo : 4lMIENKESrPERllXfl9g0
RerlbrcdSladr Tenhg Syarat- syarat dar Pargawan Kuafihs Air
Laryilar ll. Peoyarah Kudih Air Bsmih
Bdo tfrrtr Hail
Re{M$ardt Resfr

lnhfirdion a = Pranefu Tas$dpn oldr Pehn$nl::::, .

< = Hasfl hxdE ddi t efrodD*d$m LIaX

/angenangSd&q?osliil?i/fiZ
bfiefratltattnOonurii,.,,. I
hatiLab
HaiISwonoA.Md

Halaman :3/10
PryNunber

Laporan hasil pengujian tidak boleh dikttip, diperbanyak, atau dipublikasi tanpa persetujuan tertulis dari laboratorium.
Regorts of onolysis should not be quoted, reproduced, or published without the written opprovol ol the loborotory.
/ PT. KehatiLab lndonesia Yrfiil
l(entit+ Itirr*4itl*i Hrshrrl
V LAB.RAT.RT'MLTNGKUNGAN lt4i2JDN

Jl. Swadaya 19, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp :021-75a79235 I 02l-75879236/0812-9813-8880 I O9L4-LLLI-7I22
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@email.com website : www.kehatilab.com

No. : LHP.KHT.22O4.1 601


NomoSampd : KllT2204-1105-3I9
SsnpteNunbq
Deskripei Sarpel : Air Higicre Sanihsi
Sampre Descrip0on SP2.StomWatr2
Waktu Sa4ling :06Wl2ff[l
SamplingDa{e

Baku Mutt : P, entrran ilknhri KssdrehnRl i& ! 4lElENKESrPEMXrt9g0


RellkadSladar Tentmg S}aat. sysd dan Patgaw*at Kualih Air
.t-ampiran ll, P.ersyarffii Kua[6 tlir Bscfit

?) = Praneier Tar$atran oldr Pehngggr .1:


':<,= |k6il hraB dii f,ftdrodDeirdbitimf

'angerang
Sehtur,20 Apfl m22 |
'T-Kehatilgb lndonesia I

t<Ctrati Uab lndonesia

Halaman:4/10
PagpMnbq

Laporan hasil pengujian tidak boleh diliutip, diperbanyak, atau dipublikasi tanpa peRetuiuan tertulis dari taboratorium.
Reports of onolysis should not be quoted, rcproduced, or published without the written opprovol of lhe laboPotory.
^/
Y
pr. KehatiLab lndonesia
LABoRAToRIUMLINGKUNGAN
{,x,ft
lbffite At{rt{it*ii }htiond
tP.852.tDI

,ll. Swadaya 19, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp : O2L-75879235 / O2t-75879236/0812-9813-8880 I O8t4-llLt-7122
WA & SMS r 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@gmail.com website : www.kehatilab.com

LAPORAII HASIL PE}IGU.XAiI


Rqorf oflnaf6b
Ho.: [HP.KHT.22041601
|,l,omorSampel :KHT.2204.1't05-4/9
SarqrrerUrrmber

Deskipri Sampel : Air Higiene Sanihsi


Sanpro Descripliofl SP 4. Stqn Water 3
Waktu Sampling :05M12022
SarrylfngDde
Baku Mutu : Peraturar t{enbri Keaetrah R.l No : 416/IIENKESIPEMX/19S0
RatftradSlardr Tenhng Syaat- ryarat dan Pengawr Kualih Air
l-anpiar ll. Perclqatilr l(rdhs Ai &r8llt
rBq,Esvt@r.u *&
No.
Pf,at€tels ReftndMr , Rcad t ril

Tcaloedihsioletr lilN
:a =Fa.amebTaddrarddr Pehrggan .
< = tftrdl kram ddi lM Wtur lrrit

Tldaane Seraa
,
n,20 AlrrrliffEl
X.KehatiLab lndonesia
^ I
C/$enatiLab tndonesia
xafrsuvonoA.uo
m-n[le'r-a.-

Halanan :5/10
PryNumba

Laporan hasil penguiian tidak boleh dikftip, diperbanyal$ atau dipublikasi tanpa persetuiuan tertulis dari laboratorium.
Reports of analysis should not be quoted, reproduced, or published without the wrttten opprovol of the lobomtory.
..,
Y
/ PT. KehatiLab tndonesia
IAB.RAToRT,MLTNGKUNGAN
Ytrlr
lkru*te Alroditxi |trsiond
tP.852.tDit

Jl. Swadaya 19, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Kota Tangeran8 Selatan 15310 Telp : 02l-75879235 I 027-75879236/0812-9813-8880 / OBL4-lLtt-7t22
WA & SMS :0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@gmail.com website : www.kehatilab.com

No. : tHP.KHT.2204.l 601


Noanor Sampd : KHT2204.1105-5D
Sflpbr'runder
Dekipsi$ampel :AirHigi$eSanihi
SampleDescrfplfon SP 5. Pemukiman Est Kuhi

Waktu Sampling '. ffiMnon


SamplingOab
Baku ltrutu : Peratrran llenbi Kes€h#r R.l l,l,o : 4I6iiIENKESFEMX/1990
RefsadSlardar Tarhtg Syamt- syamt dar Pa{amar Krffi Air
Laiofiar ll. P-etryffii Ktulil* AhB€c*h
PaamebUji Ba*u irtutr thil Safuan
Pilrnofu,s,, BslF Ed$ilrrdr., , Reaff IM

,:i) = P*amsbr lMdpn ddt @g!l t',


< = Hasilkuau dai t'lefrodDdedbn t}d

Tangsrang Sehbn,N Aglil?J22 ,


PT.Kehati[ab lndonesia I

ati Lab lnd0nesia

Halaman :6110
PagaNmbal,

Laporan hasil pengujian tidak boleh dik&tip, diperbanyalq atau dipublikasi tanpa persetuiuan tertulis dari [aboratorium.
Reports of onalysis should not be quote{ reproduced, or published without the written approval of the laboratory.
/ PT. KehatiLab lndonesia r
gff uu
l(!{fiita Alr*d*t}si t{eri$lrd
^V LABoRAToRTuMLTNGKUNGAN t-P.852.10t{

Jl. Swadaya 19, Rawa MekarJaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp:02l-75879235 / 02l-7587923610812-9813-88801 OBI4-]-1:-I-7722
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@gmail.com website : www.kehatilab.com

No.: LHP.KHT.22M.16O1
Nomo$ampel : XHT.2204.1105-68
Salt&N.ttbd
Deakipoi Sampel : AirHigieneSanibsi
Sampre DEscrrplron SP 6. Pemukiman Mi[

Waktu Sarnpling : MlMfrNZ2


SamplirgDde
Bd<u liutr : Peratrnan lilenki K*€hah R.l l{o : 4lflttlEMGS/PER/001990
RelhredSlandar Tenbng qfffit- Peng*aan Kualih Al
sfarat dar
tatp&ar ll. P-asyamhn Kuatb Al Bersh

el.= Prameb Tarnbalnn oldr Pehnggan


< = tH l(rmg dili f,ftilrodDeMroo Lffi

Halaman :7/10
PwNunbq

Laporan hasil pengujian tidak boleh dikttip, diperbanyak, atau dipublikasi tanpa persetujuan tertulis dari Laboratorium.
Reports of analysis should not be quoted, reproduced, or published without the written approval ol the laborctory.
^
Y
/ pt. KehatiLab tndonesia
LAB.RAT.RIUMLINGKUNGAN
fr(ilil
kd+firrffil*slod
tP.r52{0il

Jl. Swadaya 19, Rawa Mekar jaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp : O2L-75879235 I O2L-75879236 / O8L2-9873-8880 I Ogt4-lL1L-7L22
WA & SMS :0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@gmail.com website : www.kehatilab.com

1: ..

r,. r : r : ;' : I :,i *AFOR*S{ *{&Sk;BEI&&&AI* ! i i ; :.,,: : l


RqorlofAndytts
:,,:r::,i :.:.,:ii lt[id*t,I}lPJ(}llte&{fr581 irli, .. . .

: KHT.2204.1105 - 7/9

: Air(dam lnlet
Kotram 1

,r..rl. :t i';r :Q$QS$pW r :; :6I04f2@


Sarf,ing&fe

'[b.-""''' :.,i i i.,1Par&t8,{.1fli i,! ! t'f{*rl ,r,iS&ldli tiMSlftb-::r


ftramefus Resdt alnil nffid'
:r1 !i$H&iDnrii ,i::,:1,i i.'r'::,,i1:: il:,1,:ii,:i!*rsrl lrli]1ii,'r:-ll.,ii:, as,ff€fls$tiiml&*lil,1'l'il.ril:r i:.1

.2 zdPdatTemuapepi$Ss) 1121A. mdl


"i:o5d *""'rfl-- 3MM0
S!!tl-Q@,$.aq*$i
3 B0D5 s-'""-'-''"

5 N Totd 218 ms,L Pffifr


riit:;:,:at::i
"6
tttfiiri#daiiteri$i tt*' i I':r'li i:: li :
7r "'mg,L'u Irg

*,7..f0#&Qb1 *;*r:i,.i.:;i:.* r.:r,'i;.,,..':g$*, ,.;.',::.,..11?9/L:: r;ffi$l{$pqkt@@rS;r :,lu


Keleratgan: ') = Paranrehr Ter*Bdtagi

l:il:f ir'i!.:1li llt:r,f *&,ifn&i &l0ii::; i il


PggeNunber
:i lirl:.i,1't! l-,1}i ,:

.l " , r i'. "i .:i

Laporan hasil pengufian tidak boleh Citiutip, diperbanydk, atau dipublikasi tanpa persetuiuan tertulis dari [aboratorium.
Repofts oI onolEis should not be quoted, reproduced, or published without the written opprovot of the lobowtory.
^
V
/ PT. Kehatilab lndonesia
mBoRAToRTuMLTNGKUNGAN
*rar
itwnile A*r*ditxi t*asisffi I
[.P-852.t0N

Jl. swadaya 19, Rawa MekarJaya, serpong, Kota Tangerang selatan 15310 Telp:o2l-75a79235
/
o2t-7587g236/o8L2-g8L3-888o/ 0814-LLLL-7722
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@email.com website : www.kehatilab.com

LAPOFTS{ HAStL,lEl{cUJtAil
Reportof AnaSsit
No" : LHP.KHT.2204.I60l
NomoSarpel : KHT.2201.1 105 - 8/9

larplel,lrmna
Deokrfsi Sarpel : Airlitlk Penaban
Sll'ldeD6sc,fiqil, TilikPstur
Waktu Sanpling : tSElrf2#n
SanpllngDde

Bakuti&hr : (a) Per& Prw Kdnanh Inrr l,lo. 02 Tahun 2011 Lanqriran ( l.3l a)
RefreredStarts Bdo mtu Air ltu$dt bagi usafin &nl keghbn Parbargkihn tjsfikTaraga
ToflrdSu&srPrcEest tnm
(b) P6r& Pmv. Kdnarfrarlinurl,lo- fr2 Tahun 2011 Larpkan (130
Bahr fitutu Air Lirbsh lrdtnfri K€ha Snrit tffi* Pemanlmbn
Pa& Tamh di Po*ebunan Kdry Sawit
SudsrPrcc* tltenre
PmrnbrUfr
Paraneceys
n,iffiiil*. rhd satnr
'ilw
.ll6bde

1 = Parame&r Teralaedixi oldt tfiN No.LP{52lDN


ldomdlott 1 Pamn&rlartatgr ddt'Pdi{Ugan
=
.< = Hasil kurag ed MdM Dffiiior. tinil

Tangerarp SeHan,N Aglztn .

o4:t;;;;d.nes,a
Halaman:9/10
PWNwtur

Laporan hasil pengujian tidak boleh dikutip, diperbanyalt, atau dipublikasa tanpa persetuiuan tertulis dari laboratorium.
Reports of onolysis should not be quoted, reprodued, or published without the written opprovol of the lobordtory.
^ / PT. Kehatilab lndonesia {,twt
l{qnrite ltkleiitasi l{mional

V LAB'RAT.RT,MLTNGKUNGAN tP{s2.lDN

Jl. Swadaya 19, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp: 021-75879235 / 027-75879236/O8L2-98L3-888O/ O874-lLLt-7L22
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@smail.com website : www.kehatilab.com

IAPORAN HASIL PENGUJIAN


Reporlo! AnatYds
No. : IHP.KHT.2204.1 i0l
NornorSampel : KHT.2204.1105 - 9/9
Sample tlumber

DeskripsiSampel : Air Limbah Domestik


Sample Desoiption Limbah Domestik DIV 6

Waktu Sampling :Wfr4f2022.


Sanpfing Date

Baku Mutu : Peraturan Menteri Lingkurgan HUup dan Kehutanan Republik lndonesia
Reffered Slandar l,lomor P.6&Menlhk+elixr/2016 tsntang Bdtu Mutu Air Limbah Domestik
(Lampiran l)

.,
No.
Parameter Uii Baku Mutu H*ll Satuan Metode

Perilt|ief.ets Retrercdffandar Resufi Unit Metrnd

I pH(Lab)l 6,99 sNl 6989.11-2019

Z BODs 30 n mgfl- SN16989,72:2009

3 COD.) 100 79 mdL SN1ffi89.2:2019

4 ZatPadatTersuspensifisS) 30 24 mglL SN16989.&2019

5 Minyak dan Lemak 5 0,4 mS[- |KM.KHT68

O Amonia Nitrogen (NHrN)] l0 5 mgL IKM.KHT- 108 (fn Sfefuo-fotornetri)

7 Totatdiforn') 3.000 1.700 MPNrlooml SMEd'4:WB'9ru.G?017


Keterangan : 1 = Parameter Teramitasi oleh XAN No'LP{52-|DN
lnfurmdion

Tangerang Selatan, 20 APt{ pry


PT.KehatiLab lndonesia I

Lab lndonesia

Halaman: 10/10
Page Number

Lapo.an hasil pengujian tidak boleh dikutip, diperbanyak, atau dipublikasi tanpa petsetuiuan tertulis dari laboratorium.
Rerorts oI olnalysis should not be quoted, reproduced, or published without the written opprovol of the laborotory.
I

^V
/ PT. Kehatilab Indonesia
LABoRAToRTUMLINGKUNGAN
{,xm
lhEn&rAlreffigi lh$hn{
tP{52.tDr{
Jl. swadaya 19, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Kota Tangerang selatan 15310 relp: o2L-7587922s
/ozt-lsalgzwoez-9813-8880 / 08 t4-t7Lt-7122
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@smail.com website : www.kehatilab.com

-
LAPORAN HASIL PEITG
----Trpo?d-ffiFF
No. : LHP.KHT.2206.I836
Nomcr Sampel : KI-II.2205.1673 - 1l9
S*nphllunlru
Deskripsi Sanpel : Air Bereih / Air Sumur Pantsu
SaapleDesc{dlon SP 1. Titik Panhu
Waktu Sampling :25ttitiIJ2l
Sanf,ingDde
Baku li,krtr : Peirahran Menteri K€sefntilr R.l No : 416/[ENKES/FEMX/1990
RetrercJStafiar Tenhrq Sprat- q6nal dan Pangawman Kuahs Air
Larpiran ll. Persyaffir Krdih Ah B€r8ih

No.
Parameter Uji Baku ltutr Hail Satuff liletode
Fara're{ers Re/brdShndr Resit . aN L&M
t.Kimh
l KadmiumTerhnrt(Cd)') qry
2 Khbfi& (Cl)') 600 8'l rsd- SNt 6989.i9:2009,
3 Nihat s6bagaiJ,{l,l03-Nn 10 .
4 Nitit sebruaiN {NOr-Nf) 1,0 < 0,005 mdL SN|06,8S9S2O04
5 pH (Lab).) 7,15 SN16989.11:2019
6 SengTerlanrt(4n)") 15 .O,OOO

7 Sultat (SO4)') 400 I rnstr SMGW.20:20I9


8 TimbalTerhrut(Pb)') 0,5 .o,mo M.s-2017
I B0D5*) t * st[6989_72-2009
10 coD)*) n mdl $N16989.2:2019
11 OkaigonTodarul{DO)*) 3,2 ,sn- SNl06$gSgJ+2004
12 Amonia (NHrN)')*) 0,2 mdt IKM.KHI-l08 (FlA Spektofobmeti)
13 MnyakdanLemek) <0,2 rUL IKM.KHI-68
14 TettbagqTeffiut{Cu),')*} < 0,006 rnc& sM Ed.8'd 3120 B. 3030 B - 2017
Kebrangan Terakrgdihsi
lnfomdiat *) a P@meter Tarbalnn oleh Pdkrggwr
< = llasil kurang dan tlM Ddrdiur ljnlt

TarEemng Selahn, 10 JuniAA2

lab lndonesia
iilanajer Teknis

tkrsr:210
PqFlfater

Laporan hasil penguiian tidak boleh dikutip, diperbanyak, atau dipublikasi tanpa persetujuan tertulis dari Laboratorium.
Reports of analysis should not be quoted, reproduced, or published without the written approvol ol the toborotory.
^Y
/ PT. Kehatilab lndonesia
LABoRAToRTUMLINGKUNGAN
{,twt
lkrafi+ftlntuit&ilhnrl
lP{52{Dt{
Jl. Swadaya 19, Rawa MekarJaya, Serpong, Kota Tangerang selatan 15310 Telp:o27-7s879235/ o2L-75879236/0812-9813-8880
/ o8L4-L11t-7L22
WA & SMS :0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@gmail.com website : www.kehatilab.com

No. : LHP.KHT.2206.I836
Nomor Sampel : KHT.2205.1673 - 28
Sanph Nunba
Deckripsi Sampel : Air Barsitr /Air Sumur Panhu
SanleDescdp0on SP 2. Stnm WaH t
Wahu Sarpling :fi.tsrt2t?2.
SwpltngD, re

B*u Mutrl : Perafu n liien&i K6s6*laE R.l lilo l


ReftredStarda Tenbng Syarat- syarat dar Pengumr Krnlihs Air
lrryimn ll. Paryal&n Kua[hA*Bsrrih

No
PananrctaUji Baku lfrItu Hd Safinn illebde
ParaDgf€rs RefitedStader Festd Unrt trM
t. Kimia
1 l(admlrn Tqhni {Cd}')0,005 <0,001 rULi ,SM
Ed. AF 3f20.8. 3030.8 _ 2012
2 Khk rida (Cl)') 600 ll rndl SN16989.192009

9r Nihat; s6basi'N (No3-N)') i i0 <0,1 ru/L lt(M.Klfi.22tsp6krofotwr8fi)


4 Ni[it, sebqaiN (NOr-ND 1,0 <0.005 ndl SNI0S@09.9-2004
5 pH(Ldn 6,75 SNlffi80-11:2019
6 SengTerlarut(Zn)') 15 < 0,@6 nilt sldE4 aP 3120.8, 3030.8 - 2017
7 &rlH(SO4)) 400 I ms,L rSNtM9.202019
8 TirbalTdarut(Pb)") 0,5 < 0,0$ md,L ,8M 8d. 23d 3120.8, 3030.8 - 2017
s BOD5") 3 mdL SN1698S.72-2009 IL,

10 coD-)*) 21 rtlL :. SNl6g89.2:2019


11 Oksignlerhnd(D0)J 3,5 ms[- SNl06{989,1{-2m4
12 Arrpnia (NH3-N[*) 02 , nm- KM.KHI-IO8 {FlA Spektofobmeti)
13 lfiny*danLorakt <0,2 '. ruil- lKM.KtfT,68
14 TernbagaTerlanitt&r:)l . <0,006 . . r rns[- sMEd.Bd3t2oB.3030B-2017
Keterangan oldr
lnlomdio,, a : hmmebrTamtotnn oleh Pehrgpn
< = lhd kurarE dari MdM Dddim Linrt

Tangerang Salabn, 10 Jwti822

lvhnajer Teknis

Hahman: U10
Prylturler

Laporan hasil pengujian tidak boleh dikutip, diperbanyak, atau dipublikasi tanpa persetujuan tertulis dari Laboratorium.
Repons of onalysis should not be quoted, reproduced, or published without the written oppraval of the labomtory.
A
Y
/ pt. KehatiLab lndonesia
LABoRAToRIUMLINGKUNGAN
Vtwt
lftrniteAlrudlsi l*rsbnrl
tP{52{Dil
Jl. Swadaya 19, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp: O2t-75879235 / O2L-75879236/0812-9813-888O
/ OBL4-tLt!-7tZz
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@gmail.com website : www.kehatilab.com

No. : LHP.KHT"2206.l836
Nomor Sampel : KHT.22&5.1673 - 3/9
Sanph Nunbr
Deskripsi Sanpel : Air BersihlAir Sumur Panbu
SarpreDescridbn SP 2. Skrm Water 2
Waktu Sarpling :25lffi2flt2.
SanplingDde
Baku Muhr : Pemtran ttlentri Kesdnhn R.l No:416/IGNKESIFEMXfi9S0
RetrercdStailer Tenbrg Syanat- ryarat dan Pergaurmn Kualihs Air
Larpiran ll, Peryanahn Kualihs Air B€fl$h

No.
Paramofrr Uii Baku ituhr Hs{l Satnn ilebde
Paan€/.en Re,}bodSlsrdar R6rd ltit ,MM
t.Kimh
I Kadmtun Tqlanfi (ctln
0,005 <0,001 mdL sMEd:23'd3120.8.3030.8 - 2017

2 Khlorida
{C[') 600 176 mo,L SN16989.19:fl@
3 Nifat, s€bagai N (No3-N)) 10 < 0,1 mdL tKM.l(t{T.22 (Spoktofobnetri)
4 Ni[it sebagaiN {NOr-N}') 1,0 < 0,005 rrEL SN|0G09B9.$2004
5 pH (Labn 6,93 SNI 6989.11:2019
6 sengTerlarur(Zn).) 15 0,96 rrEtr sMEd.23p3120.B.3030.8 - 20,t7
7 sulhr{so4n m 25 mdl StttW.A:OtS
8 Tir$al Terlarut (Pb)') 0,5 < 0,006 rIE/lL SM Ed. B,{ 3120.8, 3030.8 - 2017

I BOD5*) 581 WL SM69m-72-2009


10 coD')*) 2.084 rndL $M 1j989.2:2019
11 Okt{grTedanrttD0)*) < 0.5 ma,L ,SN106S989.14-2004
12 Amonia(NH9N)')*) 21 mdl lkM.KHI-l08 {FlA Spekfofotcrneti)
13 Minyakdan L€rnak*) 1g rnfilL lKM.KHf-m
14 TembagaTularut(Cu)')-) 0,03 m0lL sM Ed.23'd 3120 B. 3030 B- 20i7
Keterarqan s Parainder Terakredihai
lnfomdion o)
= Parmrobr Tarbalnn oleh Pehrygm
< = Hasil hnang dari Mdrd cd.reddgr. LinNT

Tangerang Selahn, 10 Juni 2022 .


z PT.KehatiLrblndonesia Ii

.,/ J
lz KehUi Lab lndonesia
I
Hadi Swono A.[,ld
[&najerTeknis

lkrsr:4110
P1gclt n*

Laporan hasil penguiian tidak boleh dikutip, diperbanyak, atau dipublikasi tanpa peretuiuan tertulis dari laboratorium.
Reports ol anolysis should not be quoted, reproduced, or published without the writ'ten opgrovol of the loborotory.
l
^/
Y
pt. KehatiLab lndonesia
HBoRAToRIUMLTNGKUNGAN
{,tutt
lttftite l*tsd;iari llasional
tP{52{Dt{
Jl. Swadaya 19, Rawa MekarJaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp:027-758792351 O2t-7587g236lO1LZ-}173-8BBO
/ O8L4-L!LL-7122
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@smail.com website : y4,vw.kehatilab.com

LAPOMN HASIL PE}IGUJMil


@
No. : lHP.KHT.2206.1836
Nomor Sampel : K1II.2205.1673 - 4d)
$an@e tlunber

Deskripsi Sampel : Ak Bersih / Air Sumur Panhu


Sample Descdpfon SP 4. Sbrm Wator3
Waktu Sampling :frlffit]{,?2
SanilingDde
Baku [&rir : Peraturan MenHi Kesehatan R.l l{o : 41d!TGNKESIPER/|X/1990
Re,fered Standar Tonbng Syarat- syarat dan Pergmman Kualihs Air
Larpiran ll. Persyar&n Kdih Air Ber$h

No.
Pammeter Uji Baku titutu Harl Satan lreto&-
Palrryndss Re/bndSfadar Resdt lJ,fr MM
{. Kimir

l[admium Talarut (CdD 0,06 <0,001 mdl SM Ed. 23d 3120.8. 3030.8 - 20iz
2 Khlodda (CD') 600 24 rrgtr SN16989.19:2009
3 Nitat sebasi N (Nq-Nn 10 < 0,t nrstr |KM.(HI-22 (Spekfoto{qneri)

-4 Nitit,s*ryiN(Noz-ND 1,0 <0,005 ndL SNtffi989.9-2004


5 pH (Lab)') 721 SNI 6980.11:2019
6 Seng Terlarut (Zn)') 15 < 0,m6 myL SM Ed. md 3120.8, 3030.8 - 2017
7 SulhltSO+n 400 28 mo^" SNl6S8g.20201S
8 TimbalTerlarut(Pbf) 05 < 0,0(D msL sM Ed. 23'{ 3120.8, 3030.8 - 2017
I BOD5*) 5 mol- SN16989.72-2009
10 coD-)*) 41 molL SNl6989.2:2019
11 Oks(pnTahntt(DO)*) 3;0 m,L SN1006989.142001
12 Amonia (NHrN)*)*) 0,3 r'gtL |KM.KHI-'|08 (FlA Spemomm*i)
13 [finyakdanLemak*] 0,4 mc/L IKM.KHI-68
14 Ter$ageTerkut(Cu)1*) 0,01 msd- sM Ed.23,{ 3120 B. 3030 B - 2017
Kebnaryan Terakrcd[br*ohh lDoaort
lnlqndioo *) . Paramehr Tambahan oHr Pektg$n
< = Haoil kurang dan MetM Od,adim Linft

Hahnnn: S10
PryNunber

Laporan hasil pengujian tidak boleh dikutip, diperbanyak, atau dapublikasi tanpa persetuiuan tertulis dari laboratorium,
Reports of onolysis should not be quoted, reproduced, or published without the written opprovot of the labomtory.
^/
Y
pt. KehatiLab lndonesia
LAB'RAToRTUMLINGKUNGAN
Vtutt
Xomite fl{redihsi tlasioaal
1P852.lI]t{
Jl. Swadaya 19, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp : 02!-75879235 / O2L-75879236 / O8l2-98t3-888O I O874-7LLL-7L22
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@email.com website : www.kehatilab.com

No. : [HP.KHT.2206.1836
NomorSarpel : KHT.2205.1673-S9
Sanptellunfct
Desfrpsi Sampd : Air Bersih / Air Sumur Panhu
Samp,e Descripl,on SP 5. Pemukiman Est" Kuhi
WWtr sampting :frMt&tl
SdttNWDde
Balo.r lAltu .
: Peiatran llettsri Ksootrh Rl No : 416/IvENKES/PEMX/19S0
RelbredSfandar Tenhry $yamt- syaat dan Penmwmn Kulihr Air
Lryrpinan ll. PorWrahn Krdlbs Air Boxsih

No.
Paranebr Uji Baku ii&thr Hd Sanan i/htode
.Fa,ano(eys Re,hrad8tadr. fteslal l.htit . T/c|iod
[.Klmh
1l(admiumTothut{Cd)'), , 0.005: <0,m1 ,r ,rg/L :8MEd.23!:31O.8.il30.8-2017
2 Khlode (Cl)) 000 26 rns,t sN1698,.19*009
3 Nihats*agsiN{N0rN}'} :, 10 . : (0,1 : rru,L , : lKii.Kttl?2:(SpoktofobrEf0
a Nihit, s€bagai N {NOr-Nn 1,0 < 0,06 ntst SNI 0S,0989.92004
5 PH 0ien I 0.66 ,l 8rt11ffi9.11:2019
6 SongTedailBrf) 15 <0,m ms,L . , sMEd 23'd3120.8.3030.8-n1t
1 Sulht(S0*).) rO0 :' <03 rulLrSfl!6989.20:2019
8 TirbalTerhrut(Pb)") 0,5 <0.006 nullr r ,s[rEd.23'd3120.8.3030.8-20'17
0 BoDro) : Z0 fiol!-'r.. SNI6989.72-2@9
10 coD)*) 14 .: rimll- i SN|6989.2:2019
1'l roksisenT€rltrut(BO)*) 13 , ,',,rxBL sN1066989.1+2M
12 Amonia (NH3-N)')J 0.02 .,-:. . .ndL IKM.KHT-108 {FlAsp*roffixnet0
f,l MnYakdanLi,ma!:4.':l <0,2 '' i. nro/l- 'KM.&|T:68
14 TembagaTslan${Gu},tfi:: < 0,006 wL sM Ed.8'd 3120 B. 3030 B - 2017
') =PaamsbT
lnlorndiotr *) = Paranphr Tanbatlan oletr P€hEgEn
< =Hasil kurarEdsi Mei,d,lrdD#ionLinrt

Hahman:6/10
PryNan}er

Laporan hasil pengujian tidak boleh dikutip, diperbanyak, atau dipublikasi tanpa persetujuan tertulis dari laboratorium.
Reports ol onolysis should not be quoted, reproduced, or published without the written opprovol ol the laborutory.
r-
A / pt. KehatiLab lndonesia
Y LABoRAToRIUMLINGKUNGAN
Vrnt
lbmite l*redilrsi llasional
LP{52.IDN
Jl. Swadaya 19, Rawa Mekar.laya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp:02l-75879235 / O2t-75879236/O8L2-98L3-888O I O8t4-1t1t-7L22
WA & SMS :0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@smail.com website : www.kehatilab.com

LAPORAI{ HASIL.PENGUJIAil
@
Ns. : LHP.KHT.?206.I836
Nomor Sampel : KHT.?205.1673-6/9
SmpleNumber
De*ripei Sannpel : Air Bersrh / Ah Sumur Panhu
Sarple Descnip(ror SP 6. Pemukirflan M$

We*tu $iampting :25lffit20i4


SanplingDde
l
Balu mttu : Peratrar iimbrl Kssotahn R.l No : 416/IiENKESIFEMX/'1990
ReftrcdSfadar Tenbrg Syarat- syrat dan Pengawmn Ktulihs Air
Larphan ll. Perryamhn Kr@ Air Bsnih

Paramebr Uji Baku [tuhr Hail Satryr ftbtode


No.
Paanefss Rdercd$rarda krd ttfr TM
[. Kimia
1 Kadmium Terkut (Gd)') 0,005 < 0,001 rno,L sM Ed. 23'd 31m.8. fr}30.8 - 2017
2 Khlodda(C[') 600 31 rrg/L SNI&S9,19:2009
3 Nibat, sobagai N(No3-N)') 10 : <.0.1 mfl lKir.KHT-22 (Spckfiofotunetri)
4 Nirit, sobagaiN (NOZ-N)') 1,0 <0,005 mdL SNtm{089.9-zu4
5 pH (Ld)') 6,11 - $i11ffi9.11:2010
6 SongTerlarutEnf) 15 < 0,006 ms/L Sill€d. 23'd 3120.8. 3030.8 - 2017
7 $ulH(SO+)') 400 < 0,3 mstr SNI 6989.20:2019
I TimbalTalarut(Pb)') 0,5 <0,006 mdl r:$MEd.23d3120.8.3030.8-2017
9 BOD5') 2,0 nu,L, $M6989.72-2009
10 coD)*) 15 .:ttts/L. SN16989.2:2019
lt : Oksb6nTerlamt(Do)*) 4,7 mgtr SNl06$989.162004
12 Arnonh (NH3-ND*) 0,O2 : .ddL lKM.KHT-108(FlAspekrofobnrefri)
13 Mnyekdan'LorEkr), <A2 - firrLr, IKM:KHI-68
14 TffbaSToIMlt(C0):y) < 0,000 mdL sM Ed.23'd 3120 B, 3030 B - 2017
') = PramabrTer*rcdai oldt
lnfomdion :*),= Paramebr Tar$atnn ddllP@gggt
< =Hmil kurwrgdai MMDMiotlinit

'-&;.'r--;l:----"---
Tanoerarp Selahn. 10 Jr.rf 2022
I
PT.KehatiLrb lndonleia I

Hahrnn:7/10
Pqel'lunirr'

Laporan hasil pengujian tidak boleh dikutip, diperbanyak, atau dipublikasa tanpa persetuiuan tertulis dari laboratorium.
Reports of analysis should not be quoted, reproduced, or published without the written approval of the loboratory.
Y
/ pt. Kehatilab lndonesia
LABoRAToR!UMLINGKUNGAN
{,twt
l(cmite Alrtditr$ tt6i$nil
tP{5210il

Jl. Swadaya 19, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp : 021-75879235 / 02l-75879236 / OBI2-}BL3-888O I O1L4-LLLL-7LZ}
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@smail.com website : www.kehatilab.com

I.APORAN HASIL PEI{GUJNH


Reputof Anetpis
Ho. : LHP.KHT.2206.I836
Nunor Sampel : KHT.2205.1673 - 7tB
Sample Number

Deskripsi Sampd : Air Kolam lnlet


Sarnp/e Descripfion Kdam 1

Waktu Sanding :25N51N22


Sampling Date

Parameto Uji Hasil Satuan Metode


No.
Parameten Resujt Untrt tulekod
1 pH (Lab).) 4,78 SNI6989.11:fr19
2 ZalPdatTersrspensi(TSS) 8,620 mg/L SNl6989,3:2019
3 BOD5 5.900 m/L SN|6989.72:2009

4 coD') 21.A72 msA SNl6989.2:2019

5 N Totd 181 mgI- Pei{urnlahan

6 Minyak dan Lemak 60 mdl IKM.XHT-68

Z Fefat(Pod') 0,3 mS/t IKM:KHT$1(Spektrofotornetri)


Keterangan *)
:
= Prameter Tadueditmiddr KAN No.LP{S2{DN
lnformation

Tangerang Sdatan, 10Juni 2022


PT.KehatiLab lndonecia 1

Lab'lndonesia

Manajer Teknis

Hdanan:U10
P*t&trtu

Laporan hasil penguiian tidak boleh dikutip, diperbanyak, atau dipublikasi tanpa persetuiuan tertulis dari laboratorium.
Reports ol onalysis should not be quoted, rcproduced, or published without the written opprovol ol the lobototory.
A / pt. Kehatilab lndonesia
V LABoRAToRTuMLTNGKUNGAN
Vttxt
lbruite Jtl(rcditrri l{a*iEnal
tP{s2.tDN

Jl. Swadaya 19, Rawa MekarJaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp:O2t-75879235/ 021-75879236/0812-9813-8880 / OBL4-ILLL-7122
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@smail.com website : www.kehatilab.com

LAPORAN HASIL.PENGUJIA}.I
Reportof Analysis
No. : [HP.|(HT.2206.I&t 6
NororSampel : KHT.22O5.{673-8€
Saryle Nunber
Deskdpsi Sampel : Air Titik Penataan
Sample Desaiplion Titik Penataan

Waktu Sanpling - :251ffi1&2.


Sanpling Date

Baku Mutu : {a} PedaPrw Kalimotan Timw No 02 Tahun 2011 Lampiran { 1"37 a }
Reffered Sfaadar Baku mutu Air Limbah bagi usaha dart' kegiatan Pembangkitan LisfrikTenaga
Ternal Sumber Ploses utama
(b) Perda Pror. Kalimantan Timur No. 02 Tahun 2011 Lampiran (1.35)
Baku iilutr Air Limbah lndusti Kdapa Sarit Untuk Porinlaatan
Pada Tandr di Perltebunan Kdapa Sawil
a. SumberPro*s lltsma

No.
Parameta Uji
tsaxu Muut
Ret{ered Stardu
Hasil Satuan Itiletode
Parangters
eh Resufr Uflit fi/c.frtod

1 {Lab)l
pH SN|6989.11-N19 8,25 .,
2 :ZatPadatTersuspendffSs) 100 SN16989.1201S 97 - mcll
3 BOD5 5.m0 5.000 63 itol SNIS80.72:2009
4 I Klqin B€bes 0.5 ' <0.0't mo/t- IKM:KHT$9 (Chkrin lieter)
5 Minyak dan Lemak 10 - 1 mdrl |KM.KHT68
.6_ l(aniumTotaltG0l, . 0,5 < 0,006 insn- sM Ed.a!3120 B. 3030 E-2017
7 Tembaga Totd (Cu) 1 : 0.04 , mo/L sM Ed.8'd3120 8.3030 E-2017
1

I BesiTotal{Fe)ll 3 63:. ' *o11 sMFd23nl3{r0R s{r?nF-rn{7


9 Seno Total {ZtS l 03 moll sMFaxdatmE 3motr-ro{7
1

10 Foslat(Pod:}, t0 < 0.01 ,: morL IKM.KHT61 {Soekhdotornetil


11 COD')*) 212 mo/L SN16989.2:2019
12 N Total*) .21 msll- P.eniumlahan
13 KadmiumTObt(Od)T!-l <.0.001 mdl sMFd?3't3{20R 3{B0F-20t7
14 TimbalTotal{Fb}I{ , <0ffm mo/l sura7?dcimR an4ultr-71.17
Keterangan : 'l = Praneter Terakreditasi ddr KAN No.LP{s2]DN
lnfwmalian A ; Para.nder T*,rfi4an ddl Pdanggsr

Tangerang Selahn, 10 Juni 8221 '


PT.KehatiLab lndonesia I

Ke Lab.lndonesia

l-ldanan:910
Page Nunber

Laporan hasil pengujian tidak boleh dikutip, diperbanyak, atau dipublikasi tanpa persetuiuan tertulis dari Laboratorium.
Reports of onalysis should not be quoted, reproduced, or published uithout the written opproval ol the loboratory.
Y
/ pr. KehatiLab tndonesia
LABoRAToRIUMLINGKUNGAN
Vtutt
l{omile Atrcditasi llasional
LP{52.IDN
Jl. Swadaya 19, Rawa MekarJaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310Telp:O2L-75879235 I O2t-7587g236l0812-9813-A8BO / OBt4-L7tL-7122
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@smail.com website : wwwkehatilab.com

LAPORA].I HASIL PENGUJNil


I
Repoftof Analysis
No. : LHP.KHT.2206.1 836
Nomor Sampel KHT,2205.1673 - 9E
Sarnpb Nurnber

Deskripsisampel Air Limbah Domestik


Sample Descrpfion Limbah Domestik Div.6

Waktu Sampling NMNUN


SanwliW Date

Baku Mutu Peraturan Mented Lingkungan HiJup dan Kehutanan Republik lndonesia
RelTered Sfandar Nomor P.68lMenll'rk-setpnP016 bntang Baku Mutu Air Limbah Domestik
(Lampiran l)

No.
ParameterUji Baku Mutu Hasil Satuan MeMe
Parancterc RellbedStandar Result Unit llethod
I pH {Lab).) 6,67 - SNt 6989.11-2019

2 BODs 30 25 mdl SNI@9.72:2009


3 COD.) 100 82 mg/L SN|6S9,2:2019
4 Zat Padat Tersuqensi(TSS) 30 25 mg/t- SNlffig9.3-20{9
5 Minyak dan Lemak 5 0,4 mg/L IKM.KHT{8
6 Amonia Nitrogen (NH3-N)J 10 7 mgtL |KM,KHT- 108 (FlA Spektrofotomerd)

7 Totalcolifam) 3.m 1.700 MpM100mt sMEd.8'd9221.8,9i21.C-?8.17


Keterangan t)
: = Parameter Terakreditasi oleh KAN No.LP{S2{DN
lnformafion

Tangerang Selatan, 10 Juni2IJZ.


,

ffi^;;'"0,,1*,"
Manajer Teknis

Hdaman: IUl0
Pry Nunbr

Laporan hasil pengujian tidak boleh dikutip, diperbanyalt, atau dipublikasi tanpa persetuiuan tertulis dari [aboratorium.
Reports of onolysis should not be quoted, reproduced, or pubtished without the wriften approval of the loborotory.

Anda mungkin juga menyukai