KATA PENGANTAR
Laporan ini merupakan bentuk penaatan (legal compliance) terhadap Peraturan Pemerintah
No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan yang merupakan pengganti dari Peraturan Pemerintah No.
27 Tahun 1999 tentang AMDAL, dimana setiap kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan penting
terhadap lingkungan wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Sehubungan
dengan hal tersebut, kami sampaikan realisasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup yang dilakukan dalam kegiatan operasional PT. Kutai Balian Nauli Site Tepian Langsat
Kegiatan Kebun, Pabrik dan fasilitas penunjang.
Dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang digunakan sebagai acuan dalam
hal ini adalah dokumen UKL-UPL yang telah disetujui oleh :
• Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 660/400/3-BLH/III/2011
Tanggal 24 Maret 2011 tentang Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Perkebunan
Kelapa Sawit.
• Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 660/505/3-BLH/IV/2011
Tanggal 12 April 2011 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UKL – UPL) Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit.
• Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 180/151/HK/XII/2013 Tanggal
10 Desember 2013 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UKL – UPL) Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit.
Format penyusunan laporan ini mengacu pada kepada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
No. 45 Tahun 2005 tentang pedoman penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan
Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).
Demikian laporan ini kami sampaikan dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Saran, kritik, dan masukan yang
membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan laporan dimasa yang akan datang.
Management Representative
PT. KUTAI BALIAN NAULI
ii
Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.
Semester I Tahun 2022
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Daftar Tabel v
Daftar Gambar vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Identitas Perusahaan 1
B. Lokasi Usaha 2
C. Deskripsi Kegiatan 2
D. Pencapaian Perusahaan 18
E. Perkembangan Lingkungan Sekitar 19
BAB II PELAKSANAAN DAN EVALUASI
A. Pelaksanaan 24
1. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup 24
1.1. Degradasi Kualitas Tanah 24
1.2. Kualitas Udara Ambien 25
1.3. Intensitas Kebisingan Areal Pabrik 26
1.4. Bahaya Kebakaran 28
1.5. Kualitas Air 29
1.6. Limbah 31
1.7. Keanekaragaman Hayati Flora dan Fauna 33
B. Sosial 34
1. Corporate Social Responsibility (CSR) 34
B.1. Kesempatan Kerja 35
B.2. Lalu Lintas Umum 36
B.3. Kecelakaan Lalu Lintas 36
B.4. Kualitas Sumber Daya 37
C. Kesehatan 37
D. Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan 37
E. Sanitasi Lingkungan 38
2. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup 41
2.1. Degradasi Kualitas Tanah 41
2.2. Peningkatan Laju Erosi Tanah 43
2.3. Potensi Kebakaran 44
2.4. Peningkatan Debit Aliran Air Permukaan 45
2.5. Kualitas Air Permukaan 45
iii
2.6. Kualitas Udara dan Kebauan 50
2.7. Limbah Cair 55
2.8. Limbah Padat 56
2.9. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun 56
2.10. Flora dan Fauna Darat 57
2.11. Konflik dan Kecemburuan Sosial 59
2.12. Peluang Kerja 60
2.13. Peluang Usaha 61
2.14. Peningkatan Pendapatan Masyarakat 61
2.15. Keluhan Masyarakat 63
2.16. Keselamatan Lalu Lintas Darat 63
2.17. Sanitasi Lingkungan 64
3. Evaluasi 64
3.1. Degradasi Keanekaragaman Hayati 64
3.2. Kualitas Udara Ambien, Emisi, Kebauan dan Kebisingan 65
3.3. Kualitas Air Permukaan 70
3.4. Kualitas Air Tanah 73
3.5. Sedimentasi dan Erosi 75
3.6. Keselamatan Lalu Lintas Jalan Darat Karyawan dan Masyarakat 77
3.7. Kebakaran Bangunan, Lahan dan Kebun 78
3.8. Limbah Cair 79
3.9. Limbah Padat 80
3.10. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun 80
3.11. Keluhan Masyarakat dan Karyawan 81
3.12. Lapangan Usaha dan Kerja 82
Kesimpulan 86
Lampiran
iv
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT
DAFTAR TABEL
Hal
v
DAFTAR GAMBAR
Hal
vi
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT
vii
Gambar.78 Grafik Nilai Karbon Monoksida pada Genset 68
Gambar.79 Grafik Nilai Nitrogen Oksida (NO2) pada Genset 69
Gambar.80 Grafik Nilai Kualitas Udara Ambien Debu (TSP) 69
Gambar.81 Grafik Nilai Kualitas Udara Ambien Karbon Monoksida 70
Gambar.82 Grafik Nilai Kualitas Kebauan Amoniak 70
Gambar.83 Grafik Nilai Kualitas Kebauan Hidrogen Sulfida 71
Gambar.84 Grafik Nilai Trend Kebisingan 71
Gambar.85 Grafik Trend Nilai pH pada kualitas air sungai 72
Gambar.86 Grafik Trend Nilai TSS air sungai 72
Gambar.87 Grafik Trend Nilai TDS air sungai 73
Gambar.88 Grafik Perubahan Nilai DO air permukaan 73
Gambar.89 Grafik Perubahan Nilai Sulfida air permukaan 74
Gambar.90 Grafik Perubahan Nitrit air sungai 74
Gambar.91 Grafik Perubahan Nilai pH air Tanah 75
Gambar.92 Grafik Perubahan Nilai Nitrat air tanah 76
Gambar.93 Trend Nilai TSS dan TDS pada kualitas air sungai Benderang 77
Gambar.94 Grafik Sebaran Nilai pH pada tanah 77
Gambar.95 Grafik Trend Kandungan C-Organik dan N Total 78
Gambar.96 Grafik Kandungan KTK dan Kejenuhan Basa 78
Gambar.97 Grafik Trend Kecelakaan Lalu Lintas Darat 79
Gambar.98 Grafik Trend Kebakaran Lahan 80
Gambar.99 Grafik Trend Kebakaran Tanaman Kelapa Sawit 80
Gambar.100 Grafik Trend Kebakaran Bangunan PT. KBN 80
Gambar.101 Trend Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit 82
Gambar.102 Grafik Limbah Padat Pabrik 82
Gambar.103 Trend Pengelolaan Limbah B3 82
Gambar.104 Grafik Trend Keluhan Masyarakat 84
Gambar.105 Grafik Trend Keluhan Karyawan 85
viii
KALTIM Plantations Group
PT. KUTAI BALIAN NAULI
SITE TEPIAN LANGSAT
BAB I
PENDAHULUAN
I. IDENTITAS PERUSAHAAN
Nama Perusahaan : PT. Kutai Balian Nauli
Jenis Badan Hukum : Perusahaan Terbatas (PT)
Alamat Perusahaan : Jalan Tiung 5 No. 31 Blok H, Perum. KPC Munthe
Kel. Swarga Bara, Kec. Sangatta Utara, Kab. Kutai Timur
Kalimantan Timur – Indonesia.
Nomor Telepon/Fax : 0549-2031287
Status Permodalan : PMA
Bidang Usaha/Kegiatan : Perkebunan kelapa sawit dan industri minyak kelapa sawit (crude
palm oil& crude palm kernel oil)
SK AMDAL yang disetujui : 660.1/289/B.I.1/BLHD/VI/2011 Tanggal 13 Juni 2011
Penanggung Jawab : Ir. Sunartomo
Jabatan : Direktur
Perizinan :
1. SK Hak Guna Usaha (HGU) dari Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 58-HGU-BPNRI-2008 tanggal 26
Oktober 2008.
2. SK Hak Guna Usaha (HGU) dari Kepala Badan Pertanahan Nasional No.16/HGU/BPNRI/2011 tanggal 16
Maret 2011.
3. Izin Usaha Perkebunan (IUP) dari Bupati Kutai Timur No.500/470/Ek-X/2006 tanggal 17 Oktober 2006
serta SK Revisi Izin Usaha Perkebunan (IUP) dari Bupati Kutai Timur No. 188.4.45/176/EKO.1-X/2014
tanggal 03 Oktober 2014.
4. Perpanjangan Izin Pemanfaatan Air Limbah pada Tanah dari Bupati Kutai Timur No. 503/9/DPMPTSP-
PPNP/L.A/VII/2019 tanggal 23 Juli 2019.
5. Perpanjangan Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Estate Kutai) PT. Kutai
Balian Nauli No. 503/13/DPMPTSP-PPNP/TPS-LB3/V/2021, tanggal 18 Mei 2021
6. Perpanjangan Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Mill Balian) PT. Kutai
Balian Nauli No. 503/14/DPMPTSP-PPNP/TPS-LB3/V/2021, tanggal 18 Mei 2021
7. Rekomendasi Teknis Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di PT. Kutai Balian Nauli
tahun 2021
Areal Operasional PT. Kutai Balian Nauli terletak di wilayah administrasi Desa Tepian Langsat, Kecamatan
Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
tersebut berlokasi di wilayah Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi
Kalimantan Timur.
Untuk memenuhi kebutuhan air dari kapasitas pabrik mengambil dari waduk yang dibuat oleh PT. Kutai Balian
Nauli. Sedangkan untuk kebun (Estate) diambil dari Sungai Benderang dengan sistem pemompaan ke kolam
pengolahan air. Setiap Pabrik dan Estate telah dilengkapi dengan unit penjernihan air sesuai dengan kebutuhan
dan kapasitas masing-masing. Pengambilan air sungai juga dilakukan dengan sistem pemompaan air kedalam
kolam pengendapan dan penjernihan dengan tujuan untuk mengendapkan lumpur dan pasir yang ikut terhisap
oleh pompa, pengendapan air dilakukan dengan sistem sedimentasi yaitu dengan cara mendiamkan air di kolam
sedimentasi. Setelah itu dilanjutkan dengan memompa air kedalam Clarifier air dicampur dengan bahan
penjernihan air yaitu Alumunium Sulfat dan Soda Ash dan selanjutnya didistribusikan ke perumahan karyawan.
Berdasarkan operasionalnya kegiatan perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) PT.
Kutai Balian Nauli saat ini dalam tahap operasional secara keseluruhan.
Secara garis besar operasional kegiatan PT. Kutai Balian Nauli adalah sebagai berikut:
A. Perkebunan Kelapa Sawit
Seluruh areal kebun inti yang dialokasikan untuk tanaman kelapa sawit telah tertanam semua, sehingga tidak
ada lagi kegiatan pembukaan lahan (land clearing) ataupun penanaman. Sedangkan kebun plasma telah dilakukan
pembukaan lahan baru untuk mengganti area konservasi yang berada di areal plasma seluas 101,58 Ha. Untuk
mempermudah kegiatannya, seluruh areal tanaman kelapa sawit PT. Kutai Balian Nauli dibagi menjadi 2 (dua)
Estate yaitu Estate Kutai dan Estate Balian yang masing-masing site dipimpin oleh Manager Estate. Uraian kegiatan
perkebunan kelapa sawit PT. Kutai Balian Nauli secara ringkas adalah sebagai berikut:
A.1. Rekrutmen Tenaga Kerja
Proses penerimaan tenaga kerja dilakukan oleh divisi Khusus (Personalia Estate) dan transparansi
penerimaan terhadap tenaga kerja Lokal dan non Lokal. Penerimaan karyawan diinformasikan kepada
desa setempat serta melalui media sosial.
1 Office/Staff - 3 - 3 1 1 8
2 Estate 13 14 9 6 26 17 85
3 Mill 1 7 2 6 3 1 20
4 General 2 1 1 3 1 1 9
TOTAL 16 25 12 18 31 20 122
Disetiap Unit/Operasional yang berpotensi menghasilkan limbah LB3 dilakukan pengelolaan yang
dilakukan untuk menyimpan limbah B3 Sementara yang dihasilkan dan melakukan pengiriman ke
pihak ke-3 berizin yaitu PT. Sinar Bintang Albar dengan ketentuan yang ditetapkan.
A.10. Pemupukan
PT. Kutai Balian Nauli melakukan pemupukan tanaman agar tanaman kelapa sawit yang
dihasilkan dapat tumbuh dengan baik dan sehat. Dosis pupuk, frekuensi dan waktu pemupukan serta
jenis pupuk diberikan sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman. Jenis pupuk yang diberikan adalah
pupuk yang mengandung unsur hara NPK dan Mg dengan aplikasi pemupukan diberikan di sekitar radius
piringan tanaman yang masih berbeda di dalam tajuk luas. Proses pemupukan tidak dilakukan pada areal
sempadan sungai kanan kiri dengan jarak 50 meter karena merupakan areal konservasi. Hal ini telah
disosialisasikan kepada karyawan dan manajemen perusahaan. Proses pemupukan dilakukan dengan
menabur pupuk disekeliling dengan dosis seperti pada tabel berikut :
tanaman belum menghasilkan (TBM) ataupun tanaman yang menghasilkan (TM). Pemberantasan
gulma secara manual dilakukan dengan membabat gulma sampai permukaan tanah dengan peralatan
parang, arit dan cangkul. Sedangkan pemberantasan gulma secara kimia dilakukan dengan
menggunakan herbisida yang dicampur dengan bahan perekat agar penggunaan herbisida akan lebih
efektif dan tidak mudah tercuci apabila terkena air hujan. Setiap piringan dibersihkan atau disemprot
dengan radius diameter 1,5 meter.
A.13. Panen
Tanaman kelapa sawit mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan.
Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 32 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5
pohon terdapat 1 tandan buah matang panen.
Untuk memudahkan pemanenan, pelepah yang menyangga buah dipotong terlebih dahulu. Untuk
mempercepat proses pengeringan serta pembusukan, maka pelepah-pelepah daun tersebut
dipotong-potong menjadi 2-3 bagian dan diatur rapi di tengah gawangan. Tandan buah yang telah
dipanen diletakkan teratur di piringan dan brondolan dikumpulkan terpisah dari tandan. Kemudian
tandan buah atau TBS (tandan buah segar) dan brondolan tersebut dikumpulkan di tempat
pengumpulan hasil (TPH). TBS hasil panenan harus segera diangkut ke pabrik untuk diolah lebih lanjut.
Dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja, karyawan dibekali pengetahuan mengenai
Keselamatan dalam aktifitas panen. Aktifitas panen merupakan salah satu aktifitas yang memiliki
resiko tinggi terjadinya kecelakaan kerja pada perkebunan kelapa sawit. Salah satu kecelakaan yang
sering terjadi pada karyawan yaitu tertusuk duri sawit. Oleh karenanya, team Sustainability
bekerjasama dengan team Agronomy untuk melakukan pelatihan kerja kepada karyawan dalam
meningkatkan pengetahuan mengenai kriteria buah yang baik dan best practice dalam aktifitas panen.
Gambar 10. Pengangkutan Buah Kelapa Sawit ke Pabrik Minyak Kelapa Sawit
Pada proses perebusan diperlukan uap untuk memanaskan sterilizer yang disalurkan dari boiler.
Tekanan uap yang diperlukan berkisar 2,5 kg/cm2 dengan suhu 125oC dan direbus selama 90 menit.
B.11. Tresher/ Perontokan Buah
Setelah proses perebusan, lori yang berisi TBS ditarik keluar dan diangkat dengan alat Hoisting Crane
untuk dimasukkan dalam stasiun Threser. Pemipilan dilakukan dengan membanting buah dalam drum
putar dengan kecepatan putaran 23-25 rpm. Buah yang terpisah akan jatuh melalui kisi-kisi dan
ditampung oleh Fruit Elevator dan dibawa dengan Distributing Conveyor untuk didistribusikan keunit-
unit Digester.
B.12. Pressing
Kegiatan Pressing dilakukan bertujuan untuk :
a. Melumat brondolan didalam Digester sebelum masuk ke mesin Press
b. Mengepress brondolan untuk mendapatkan minyak yang maksimal dan biji seminimal mungkin
dalam press cake
c. Melarutkan dan menyaring minyak kasar/mentah
d. Untuk pra kondisi press cake pada cake breaker conveyor untuk proses di depericarper
dengan menggunakan Hydro clay bath yaitu dengan memanfaatkan lumpur atau tanah liat.
Cangkang yang terpisah kemudian digunakan sebagai bahan bakar boiler.
B.27. Kernel Drier
Inti kemudian dialirkan masuk ke dalam Kernel Drier untuk proses pengeringan sampai kadar airnya
mencapai 7% dengan tingkat pengeringan 50°C, 60°C dan 70°C dalam waktu 14-16 jam. Selanjutnya
guna memisahkan kotoran, maka dialirkan melalui Winnowing Kernel (Kernel Storage) sebelum
proses berikutnya
B.28. Kernel Storage
Fungsi dari Kernel Strorage ini adalah untuk tempat penyimpanan inti sawit sebelum diolah. Kernel
Storage pada umumnya berupa bulk silo yang seharusnya dilengkapi dengan fan agar uap yang masih
terkandung dalam inti dapat keluar dan tidak menyebabkan kondisi didalam Storage menjadi lembab
B.29. Pengangkutan Minyak Kelapa Sawit (CPO)
Proses pengangkutan CPO dari tangki timbun (storage tank) ke unit khusus pengangkutan CPO ke
tempat lokasi kapal yang telah ditentukan.
B.30. IPAL
Kolam yang berfungsi menampung limbah cair yang dihasilkan dari aktifitas Pabrik dan dalam unit
pengolahan IPAL limbah cair yang ada harus melalui beberapa tahapan kolam untuk proses
pengendapan sebelum dialirkan ke Land Application.
Perusahaan telah menetapkan Visi dan Misi dengan mengutamakan produksi minyak sawit yang
berkelanjutan dan juga akan menerapkan pada stakeholder yang berhubungan dengan perusahaan.
Perusahaan juga telah menetapkan kebijakan K3L (Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan)
sebagai pedoman utama operasional dalam menjalankan kegiatan. Dengan adanya kebijakan K3L bahwa
perusahaan berkomitmen untuk melakukan pengelolaan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja sebagai
bagian pokok dan mendasar dari aktivitas perusahaan. Salah satu komitmen perusahaan yaitu meningkatkan mutu
kesehatan karyawan dan keluarga.
Sistem jaringan jalan-jalan atau batas-batas blok merupakan salah satu faktor yang penting untuk
menunjang dan menjamin kelancaran pengangkutan bahan-bahan keperluan tanaman kelapa sawit, terutama
untuk pengumpulan dan pengangkutan buah sawit kepabrik pengolahan. Untuk menjaga kelestarian
lingkungan didalam areal kegiatan telah dilakukan konservasi tanah dan air. Kegiatan tersebut meliputi
pembuatan teras, water gate dan tidak melakukan perawatan secara kimia di areal sempadan sungai. Selain
itu untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di dalam areal kegiatan usaha perkebunan, perusahaan juga
menetapkan kawasan Greenbelt sebagai areal konservasi flora dan fauna.
1) Keterbukaan kesempatan kerja dan berusaha
Seperti umumnya perusahaan perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit yang membutuhkan
cukup banyak tenaga kerja dalam melaksanakan operasinya PT. Kutai Balian Nauli membuka dan memberikan
kesempatan serta peluang kepada masyarakat lokal untuk bekerja dan berusaha diperusahaan sesuai dengan
pendidikan dan kompetensi serta kebutuhan perusahaan.
2) Aksesibilitas Wilayah
Suatu faktor pendukung kelancaran suatu usaha adalah bila akses dari satu tempat ke tempat yang lainnya
dapat ditempuh dengan baik dan mudah. PT. Kutai Balian Nauli telah membangun jalan yang ada dikawasan
perusahaan dengan cara membangun jalan dengan menggunakan jenis tanah laterit dan membangun
jembatan sebagai akses penghubung sehingga kegiatan pembangunan infrastruktur, perawatan tanaman,
pemanenan, pemuatan buah, pemuatan CPO dan Kernel menjadi lebih mudah.
Perumahan yang dibangun oleh PT. Kutai Balian Nauli disesuaikan dengan standart kesehatan untuk
perumahan yang memperhatikan sanitasi lingkungan, seperti disediakannya listrik, air bersih dan juga fasilitas
MCK. Hal itu dilakukan karena PT. Kutai Balian Nauli menganggap pekerja sebagai suatu aset yang harus dijaga,
dirawat dan diperhatikan dengan baik secara materil maupun morilnya.
Untuk mempermudah dalam melakukan pengelolaan dan pemantauan kegiatan operasionalnya PT. Kutai
Balian Nauli juga membangun sarana perkantoran yang dilengkapi dengan jaringan Informatika Technologi yang
berfungsi untuk mempermudah dalam menginput data dan berkomunikasi dengan perusahaan lain yang tercakup
dalam Kaltim Plantation Group.
bekerjasama dengan PT. Kutai Balian Nauli adalah perusahaan telekomunikasi dengan membangun dan
mengoperasikan jaringan didalam dan sekitar area perusahaan dan perusahaan transportasi dengan membantu
membangun infrastruktur serta mempermudah kegiatan operasional perusahaan.
BAB II
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
A. PELAKSANAAN
1. RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP ( RKL )
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) merupakan perencanaan untuk mengelola lingkungan agar mutu
lingkungan tidak menurun. Pengelolaan itu merupakan upaya mencegah dan menanggulangi dampak negatif dan
mengembangkan dampak positif dari proses kegiatan pabrik terhadap lingkungan sekitar.
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) bertujuan untuk melaksanakan evaluasi dan monitoring terhadap
kualitas lingkungan akibat dari aktifitas operasional perusahaan. Secara umum operasional perusahaan terbagi
menjadi tiga kegiatan, yaitu.
a. Pengolahan Buah Kelapa Sawit
b. Pengelolaan Limbah Hasil Produksi
c. Pengangkutan Crude Palm Oil
Sebagaimana telah diuraikan pada Bab I, bahwa kegiatan PT. Kutai Balian Nauli berada pada tahapan masa
operasi. Berdasarkan kajian AMDAL, Implementasi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan pada tahapan ini
terdapat kegiatan yang memberikan dampak terhadap lingkungan dan harus dikelola dan dipantau, antara lain:
a. Peningkatan Konsentrasi Debu
b. Kesempatan Kerja
c. Perekonomian Lokal
d. Persepsi dan sikap negatif masyarakat
e. Kesehatan Masyarakat.
Penjelasan Rencana Pengelolaan Lingkungan PT. Kutai Balian Nauli dapat dijabarkan sebagai berikut:
A. KOMPONEN FISIK KIMIA
1.1 Degradasi Kualitas Tanah
Upaya atau teknik pengelolaan lingkungan untuk mencegah dan mengurangi dampak negatif
terhadap erosi tanah pada PT. Kutai Balian Nauli telah dilakukan antara lain :
a. Penanaman kacangan Land Cover Crop (LCC) dengan jenis antara lain : Peuraria javanica,
Colopogonium mucunoides, Mucuna bracteata yang berfungsi untuk meningkatkan
kestabilan tanah.
b. Pemeliharaan dengan pembersihan gulma dengan sistem gawangan agar lahan tidak terbuka
semuanya dan masih menahan laju run off agar tidak terjadi erosi permukaan dan membawa
butiran tanah ke badan perairan yang dapat mempengaruhi kualitas air.
Hasil yang dicapai menunjukkan erosi tanah di perkebunan PT. Kutai Balian Nauli pada periode
Januari hingga Juni tahun 2022 relatif kecil dengan adanya pengelolaan lingkungan dengan pembuatan
teras kontur dan penanaman Land Cover Crop (LCC).
1) Pengoperasian IPAL
Gambar 34. Progress Maintenance Kolam IPAL Gambar 35. Kondisi Kolam Distribusi Land Aplikasi
a. Menempatkan IPAL pada lokasi strategis yang jauh dari pemukiman penduduk.
b. Melakukan maintenance IPAL secara berkala
c. Pengelolaan lanjutan air lindi limbah padat dan air blowdown boiler di IPAL
d. Menerapkan sistem land application untuk memanfaatkan limbah cair yang berasal dari proses
pengolahan TBS
2) Pengoperasian Fasilitas Penunjang :
a. Membuat titik sampling pada cerobong genset dengan diameter 10 cm sebagai titik pantau.
b. Melakukan pemeliharaan tanaman penghijauan di sekitar area fasilitas penunjang.
b. Pengendalian terhadap timbulnya emisi gas dikendalikan dengan memastikan operator dalam
pengoperasian boiler dan aktivitas pemeliharaan boiler konsisten dengan SOP.
c. Membuat cerobong asap boiler setinggi 2,5 x lebih tinggi dari pada bangunan disekitarnya sesuai dengan
Kepka Bapedal Nomor 205/BAPEDAL/07/ 1996.
d. Melakukan pemasangan alat penangkap debu arang halus/particular (dust collector) pada cerobong
boiler.
e. Limbah udara berasal dari pembakaran solar dari generator set dan pembakaran cangkang di unit boiler.
Gas buangan dibuang ke udara terbuka. Umumnya limbah debu dari abu sebelum dibuang bebas keudara
dikendalikan dengan pemasangan dust collector untuk menangkap debu ikatan dalam sisa gas
pembakaran, kemudian dialirkan melalui cerobong asap setinggi 2,5 x lebih tinggi dari pada bangunan
sekitarnya. Drub dari dust collector secara berkala ditampung dan dibuang kelapangan untuk menimbun
daerah rendahan sekitar kebun.
f. Melakukan pemeliharaan dan perawatan (servis) secara teratur dan berkala agar kondisi boiler tetap
terjaga dengan baik.
g. Mengalokasikan serta melakukan penghijauan disekitar area pabrik untuk mengurangi polutan akibat
aktivitas pabrik.
Gambar 41. Simulasi pemadaman api menggunakan Gambar 42. Monitoring APAR di area pabrik
APAR
h. Membuat standar operation procedur (SOP) untuk pengendalian terjadinya kebakaran di areal pabrik.
i. Membuat peta atau denah jalur evakuasi di area kerja perusahaan.
j. Mewajibkan karyawan agar mematuhi SOP atau petunjuk kerja dalam menjalankan pekerjaan di
perkebunan dan pabrik.
k. Membuat jalur evakuasi khusus dan muster point sehingga memudahkan evakuasi saat terjadi kebakaran
Jumlah
No Nama Alat/barang Keterangan
Peralatan
1 Helm Pemadam 30 Baik
2 Sepatu Pemadam 30 Baik
3 Sabuk / Ikat pinggang 30 Baik
4 Botol Minum 30 Baik
5 Peluit 30 Baik
6 Ransel 30 Baik
7 baju wear pack/ Seragam 30 Baik
8 sarung tangan kulit 30 Baik
9 head lamp ( lampu kepala ) 30 Baik
10 masker RMK 30 Baik
11 kaca mata Google 30 Baik
12 selang hisap 4 mtr 1 Baik
13 pompa bertekanan tinggi minimal 25 HP 1 (Perbaikan)
14 selang keluar 20 mtr 7 Baik
15 senter 2 Baik
16 TOA 1 Baik
17 Tenda 1 Baik
18 Tangki Air portable @1000 L 1 Baik
19 Pompa Robin 1 Baik
20 Pompa Ministriker Tekanan 5 HP 1 Baik
7) Pengelolaan limbah bengkel dan minyak pelumas bekas dengan pengumpulan pada tempat yang
aman (jerigen tertutup).
8) Melakukan pengolahan limbah cair di kolam IPAL untuk memastikan tidak ada limbah cair dari
aktifitas pabrik tidak terbuang langsung ke alam.
9) Membuat tanggul pembatas pada tempat penyimpanan abu boiler dan fiber.
10) Pembuatan kolam penampungan air blowdown boiler untuk selanjutnya dilakukan pengelolaan di
IPAL.
11) Pembuatan lantai yang kedap air disertai bak kontrol untuk menampung minyak yang berasal dari
kernel despatch
12) Pembangunan gudang penyimpanan sarana tanggap darurat IPAL
Gambar 44. Bak kontrol untuk menampung minyak Gambar 45. Pembangunan Gudang Sarpras IPAL
A. Biota Perairan
a. Mengendalikan atau menghindari pencemaran air permukaan oleh limbah pabrik, dengan
melakukan pengawasan serta pengelolaan IPAL, agar tidak terjadi kebocoran pipa IPAL ke badan
perairan setempat.
b. Membuat dan memasang papan pemberitahuan di tempat-tempat yang strategis dan mudah
terlihat tentang keharusan menjaga kelestarian badan perairan setempat.
1.6 Limbah
1) Limbah Padat
a. Tandan Kosong Sawit (TKS)
Hasil pengolahan pada unit threshing (perontokan) akan menimbulkan limbah padat berupa
tandan kosong sebesar 212,85 Ton/Hari. Limbah ini akan dimanfaatkan di kebun untuk
dijadikan pupuk tanaman kelapa sawit.
Gambar 49. Serabut (fiber) yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler
2) Limbah Cair
Limbah cair yang dihasilkan dari operasi Pabrik Kelapa Sawit dapat menghasilkan sekitar 60 %
dari material yang diolah. Setiap 1 Ton TBS yang diolah dapat menghasilkan air limbah sekitar 0,3 Ton –
0,4 Ton atau 1,667 m3 per 1 Ton CPO yang dihasilkan.
Pengolahan dengan kapasitas 45 Ton TBS per jam akan menghasilkan limbah cair sekitar 16,88
m3/jam. Jika dalam sehari masa operasi 20 jam, maka jumlah limbah cair yang dihasilkan adalah 337,6
m3/hari.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur No. 02 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, maka mutu limbah cair dari pabrik kelapa
sawit PT. KBN masih jauh diatas ambang batas baku mutu, sehingga harus diolah di IPAL terlebih dahulu
sebelum dilakukan aplikasi di kebun.
Batasan baku mutu yang dipersyaratkan untuk dimanfaatkan di perkebunan kelapa sawit
seperti ditampilkan dalam Tabel 2.
Tabel 5. Baku Mutu Limbah Cair
Kadar Maksimum
No Parameter
(Mg/L)
1 BOD5 5000
2 pH 6,0 – 9,0
Sumber : Berdasarkan Perda Prov. Kaltim No. 02 Tahun 2011 Lampiran 1.35
Sistem pengelolaan limbah cair pengolahan minyak sawit (Palm Oil Mill Effluent = POME)
menggunakan sistem biologis dengan teknik kolam stabilisasi biasa yang dipadukan dengan sistem Land
Application.
Sistem ini menggunakan sistem kolam stabilisasi sampai dengan proses aerasi – anaerob
sekunder dan seterusnya air limbah (POME) yang telah memenuhi syarat baku mutu dialirkan ke lahan
kebun melalui sistem Land Application yang menggunakan jaringan pipanisasi.
• Mengutamakan pelestarian dan pemanfaatan musuh alami ulat penggerek daun kelapa sawit
(UPDKS), dengan penanaman dan memelihara tanaman inang parasitoid dari UPDKS meliputi :
Casia tora, Borreria alata, Euphoebia heterophylla, Elephantopus tomentosus dan Turnera
subulata.
• Monitoring Batas, dilakukan untuk memastikan kondisi batas area konservasi apakah memiliki
batas yang jelas antara area konservasi dengan area perkebunan kelapa sawit. Dari area yang di
cek, area batas antara area konservasi dan perkebunan adalah jalan dan parit.
• Perawatan Signboard, dilakukan secara berkala setiap 3 bulan untuk memastikan kondisi signboard
yang sudah dipasang agar dapat terlihat dan terbaca dengan jelas.
B. SOSIAL
Gambar 53. Bantuan Sembako bagi korban musibah banjir di Kecamatan Bengalon
g. Dalam perekrutan tenaga kerja harus berdasarkan usia produktif kerja yaitu 18 tahun dengan sesuai
peraturan pemerintah tentang ketenagakerjaan.
Gambar 54. Pemasangan rambu lalu lintas di areal strategis sepanjang jalan
a. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang ada disekitar areal pabrik mengenai program Corporate
Social Responsibility (CSR) PT. Kutai Balian Nauli khususnya bidang SDM.
b. Melakukan program CSR dengan menginformasikan lowongan kerja kepada masyarakat sekitar
c. Perusahaan menyediakan tenaga ahli bidang tertentu untuk melatih para pekerja/masyarakat yang
terdaftar dalam program tersebut.
d. Melakukan tes keahlian kepada para peserta program Corporate Social Responsibility (CSR) bidang
SDM untuk mengetahui kemajuan ketrampilan/ keahlian yang dimiliki setiap 1 tahun sekali.
e. Melakukan kegiatan pelatihan dan kursus-kursus terhadap masyarakat sehingga masyarakat dapat
lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan perekonomian.
C. Kesehatan
c. Mewajibkan penggunaan perlengkapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) saat melaksanakan
pekerjaan seperti apron, sarung tangan, boots, pakaian lengan panjang, masker, helm, face shield.
d. Distribusi masker dan mewajibkan penggunaan masker kepada karyawan dalam pencegahan penyebaran
virus Covid-19.
e. Menyediakan Pos P3K perusahaan untuk penanganan kesehatan tingkat pertama.
f. Memberikan awareness secara rutin kepada para pekerja serta memasang tanda-tanda peringatan,
poster/gambar K3L ditempat kerja.
g. Menyediakan sarana penerangan yang cukup saat pelaksanaan kegiatan pada malam hari.
h. Mengadakan meeting bersama di P2K3L dan organisasi bipartit.
i. Mengadakan simulasi tanggap darurat dengan melibatkan karyawan
j. Mengadakan Medical Check Up bagi karyawan
E. Sanitasi Lingkungan
1) Pengoperasian Fasilitas Penunjang
a. Membuat tempat penampungan limbah padat pada setiap area pemukiman karyawan berupa
tempat sampah Organik dan Anorganik.
Gambar 61. Pengambilan sampel tanah oleh team Global Enviro Lab
Hasil dari pengambilan sampel tanah tersebut. Kemudian dilakukan analisis laboratorium berdasarkan pada
parameter yang akan dilakukan pengujian. Hasil dari analisis laboratorium tersebut digunakan untuk melihat kondisi
kualitas tanah di lapangan. Hasil analisis laboratorium dari hasil pengujian fisis dan kimia tanah dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
a. C. Organik
Bahan organik tanah adalah komponen tanah yang berasal dari makhluk hidup (tumbuhan atau hewan).
Umumnya bahan organik tanah mineral berkisar antara 0,5 – 5 % (Mukhlis dkk, 2011). Pengaruh bahan
organik terhadap sifat – sifat tanah dan akibatnya terhadap pertumbuhan tanaman adalah :
1. Memperbaiki struktur tanah
2. Sumber unsur hara N, P, S dan unsur hara mikro.
3. Menambah kemampuan tanah menahan unsur hara (kapasitas tukar kation tanah menjadi tinggi)
4. Sumber energi bagi mikroorganisme
Berdasarkan hasil analisa di laboratorium bahwa nilai bahan organik pada tiap lokasi tidak jauh berbeda,
nilai bahan organik tertinggi berada di Mill pada kedalaman 0 – 30 cm sebesar 1,25 %, sedangkan nilai
terendah berada di Estate Balian pada kedalaman 0 – 30 cm yaitu sebesar 0,45 %.
c. Kejenuhan Basa
Kejenuhan basa adalah salah satu ciri tanah yang penting. Kejenuhan basa merupakan perbandingan antara
kation basa Ca, Mg, Na dan K. Kejenuhan basa juga dianggap sebagai petunjuk tingkat kesuburan tanah.
Tanah dikatakan sangat subur jika tingkat kejenuhan basanya sebesar ≥ 80%, kesuburan sedang sebesar 50
– 80 %, dan tidak subur sebesar ≤ 50 %.
Berdasarkan hasil analisa di laboratorium bahwa nilai kejenuhan basa di Estate Balian masuk dalam kategori
sangat subur, pada areal Mill masuk dalam kategori kesuburan sedang, dan pada areal Estate Kutai masuk
dalam kategori tidak subur dimana nilainya berada di bawah 50 % yaitu pada kedalaman 0 – 30 cm sebesar
44,80 % dan kedalaman 30 – 60 cm sebesar 34, 08 %. Pengolahan tanah yang insentif dapat menyebabkan
menurunnya kejenuhan basa, hal ini disebabkan karena terbukanya lahan yang dapat membuat koloid
tanah menjadi mudah tercuci sehingga mengakibatkan kation – kation basa menjadi sedikit.
Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Pemantauan Patok Erosi Semester 1 Tahun 2022 PT. Kutai Balian Nauli
Kutai 0 0 0
Balian 0 0 0
Berdasarkan data pemantauan curah hujan selama Periode Semester 1 Tahun 2022 dapat disimpulkan curah
hujan tertinggi di Estate Kutai terjadi pada bulan Mei dan Estate Balian terjadi pada Bulan Januari 2022, sesuai yang
tercatat pada data rekapitulasi pemantauan curah hujan. Dari data pemantauan curah hujan dapat disimpulkan bahwa
curah hujan di areal Estate Kutai lebih tinggi dibandingkan Estate Balian.
Kejadian
Area Pemantauan Penyebab
Kebakaran
Areal Tanaman Kelapa Sawit Tidak ada -
Peningkatan pengadaan prasarana pemadam kebakaran akan terus ditingkatkan, dalam rangka melengkapi, dan
memperkuat Tim Damkar PT. KBN yang sudah terbentuk dengan melakukan anitisipasi kebakaran lahan khususnya pada
musim kemarau.
PT. Kutai Balian Nauli juga mengundang perwakilan masyarakat sekitar areal perusahaan untuk dapat mengikuti
pelatihan kebakaran hutan dan lahan. Dengan adanya perwakilan masyarakat sekitar yang mengikuti pelatihan,
diharapkan adanya kerjasamanya dari kedua belah pihak dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di
sekitar perusahaan.
Gambar 62. Apel Mitigasi Pencegahan Karhutla bersama Tim Damkar Kec. Bengalon
Berdasarkan data grafik di atas, rata – rata curah hujan di Estate Kutai lebih tinggi dibandingkan dengan Estate Balian
sehingga debit air permukaan di Estate Kutai meningkat dibandingkan Estate Balian.
Tolak ukur dampak yang digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan lingkungan, dan ketaatan terhadap
peraturan lingkungan hidup berdasarkan parameter yang diamati, dan berdasarkan pada PP RI No. 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Hasil analisis kualitas air sungai disajikan
pada Tabel. berikut ini :
Tabel 11. Rekapitulasi Kualitas Air Sungai Benderang di PT Kutai Balian Nauli
Kelas Hasil
No Parameter Uji Satuan Mutu Air Hulu Hilir Hulu Div Hilir Div
II Hilir Mill Waduk
Benderang Benderang 5 5
A. Fisika
1 Suhu °C Deviasi 3 31 30 31 31 30 35
2 Residu Terlarut (TDS) Mg/l 1000 30 26 22 24 32 34
3 Residu Tersuspensi (TSS) Mg/l 50 6 186 106 1266 88 120
27 Klorin Bebas (Cl2) Mg/l 0,03 0,015 0,015 0,015 0,015 0,015 0,015
C, Kimia Organik
1 Minyak dan Lemak Mg/l 1 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0
2 Fenol Mg/l 0,005 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002
3 MBAS Mg/l 0,2 0,013 0,013 0,013 0,013 0,013 0,013
D, Mikrobiologi
Jml/100
1 Fecal Coliform 1000 1,8 1.8 1,8 1,8 2,8 1,8
ml
Jml/100
2 Total Coliform 5000 460 1100 93 93 11 1,8
ml
Sumber : Hasil Uji Global Environment Laboratory, Mei 2022
Ket : Berdasarkan PP RI No. 22 Tahun 2021, lamp. VI. I (sungai) dan lamp VI.II (waduk)
Dari hasil pengukuran kualitas air sungai dan waduk untuk parameter BOD melebihi nilai baku mutu kualitas air
berdasarkan PP RI No. 22 Tahun 2021 lamp. VI kelas II yaitu 3 mg/l. Hal ini disebabkan tingginya curah hujan yang
mengakibatkan kondisi air menjadi keruh dan meningkatnya BOD di perairan.
• COD (Chemical Oxygen Demand)
Nilai COD digunakan untuk mengetahui jumlah oksigen yang dibutuhkan agar bahan organik yang ada di dalam
air dapat terurai melalui proses kimia. Nilai COD seringkali lebih tinggi dibandingkan dengan nilai BOD. Nilai COD
digunakan sebagai indikator utama untuk melihat kondisi pencemaran air sungai sehingga akan diketahui kualitas air,
selain itu dapat mengetahui bahan organik apa yang terkandung dalam air tersebut.
Dari hasil pengukuran nilai parameter COD untuk sampel pertama di S. Benderang Hulu (Div 1) memiliki nilai COD
sebesar 24 mg/L, sampel kedua di S. Benderang Hilir memiliki nilai COD sebesar 26 mg/L, sampel ketiga di S. Benderang
Hulu (Div 5) memiliki nilai COD sebesar 30 mg/L, sampel keempat di S. Benderang Jembatan (Div 5) memiliki nilai COD
sebesar 37 mg/L, sampel kelima di S. Benderang Jembatan (mess mill) memiliki nilai COD sebesar 22 mg/L dan sampel
keenam di Waduk memiliki nilai COD sebesar 20 mg/L.
Kualitas air sungai di S. Benderang Hilir, S. Benderang Hulu (Div 5), dan S. Benderang Jembatan (Div 5) untuk
parameter COD melebihi baku mutu yang dipersyaratkan sebesar 25 mg/l berdasarkan PP No. 22 Tahun 2021 lamp. VI
kualitas air sungai kelas II, hal ini dikarenakan tingginya curah hujan yang mengakibatkan air buangan dari limbah
domestik yang berada di hulu sungai sebelum memasuki areal PT KBN bercampur dengan air sungai. Pada sampel air
waduk masih berada di bawah baku mutu yang dipersyaratkan.
• pH (Derajat Keasaman)
pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh
suatu larutan. Nilai pH sangat penting karena sebagai parameter kualitas air, hal ini disebabkan karena pH mengontrol
tipe dan laju kecepatan reaksi beberapa bahan di air dan dapat mencerminkan aktivitas kation hidrogennya yang
dinyatakan sebagai logaritma negatif dari aktivitas kation hydrogen dalam mol per liter pada suhu tertentu. Selain itu,
ikan dan makhluk-makhluk akuatik lainnya hidup pada selang pH tertentu, sehingga dengan diketahuinya nilai pH maka
kita akan tahu apakah air tersebut sesuai atau tidak untuk menunjang kehidupan mereka.
Dari hasil pengukuran kualitas air sungai dan waduk untuk parameter pH masih berada di ambang batas baku
mutu yang dipersyaratkan yaitu antara 6 – 9 berdasarkan baku mutu PP RI No. 22 Tahun 2021 lamp. VI kualitas air sungai
kelas II.
• Oksigen Terlarut (DO)
Oksigen terlarut (DO) merupakan banyaknya oksigen yang terkandung di dalam air dan diukur dalam satuan
miligram per liter. Oksigen yang terlarut ini dipergunakan sebagai tanda derajat pengotoran limbah yang ada (Sugiharto,
1987). Oksigen terlarut (DO) dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau
pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Sumber utama oksigen dalam
suatu perairan berasal dari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosíntesis organisme yang hidup dalam
perairan tersebut (Salmin, 2000). Berikut ini adalah tabel nilai DO dan BOD untuk tingkat pencemaran perairan.
Parameter
Tingkat Pencemaran
DO BOD
Rendah >5 0 - 10
Sedang 0-5 10 - 20
Tinggi 0 25
sumber : Wirosarjono, 1974
Dari hasil pengukuran nilai parameter DO untuk sampel pertama di S. Benderang Hulu (Div 1) memiliki nilai DO
sebesar 4,0 mg/L, sampel kedua di S. Benderang Hilir memiliki nilai DO sebesar 4,3 mg/L, sampel ketiga di S. Benderang
Hulu (Div 5) memiliki nilai DO sebesar 3,6 mg/L, sampel keempat di S. Benderang Jembatan (Div 5) memiliki nilai DO
sebesar 3,4 mg/L, sampel kelima di S. Benderang Jembatan (mess mill) memiliki nilai DO sebesar 4,0 mg/L dan sampel
keenam di Waduk memiliki nilai DO sebesar 5,0 mg/L.
Dari hasil pengujian air sungai yang telah dilakukan bahwa nilai DO pada lokasi Hilir Benderang tidak sesuai
dengan baku mutu yang dipersyaratkan yaitu 4 mg/l berdasarkan PP RI No. 22 Tahun 2021 lamp.VI kelas II. Hal ini
disebabkan karena pengaruh tingginya curah hujan yang membawa partikel kotoran maupun pembusukan bahan
organik dari areal lowland. Berdasarkan tingkat pencemaran Wirosarjono, 1974 bahwa nilai DO dalam tingkat
pencemaran sedang.
• Kandungan Logam Berat
Logam berat dalam kadar tinggi merupakan salah satu penyebab tercemarnya lingkungan, pencemaran yang
terjadi akibat logam berat ini sangat membahayakan bagi kesehatan manusia dalam jangka panjang karena akan
mengakibatkan cacat sampai meninggal jika manusia memanfaatkan sumber daya alam dari lingkungan yang tercemar.
Logam berat dalam kadar tertentu dibutuhkan oleh organisme hidup untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya.
Kadar logam berat yang terlalu rendah juga kurang menguntungkan bagi organisme hidup, karena dalam kadar logam
berat yang terlalu rendah dapat mengakibatkan mereka mengalami defisiensi.
Dari hasil pengukuran kualitas air sungai untuk parameter Kadmium (Cd), Timbal (Pb), Seng (Zn), Tembaga (Cu),
Arsen (As), Selenium (Se), Krom (Cr), Kobalt (Co) di semua lokasi pengambilan sampel tidak melebihi nilai baku mutu
berdasarkan persyaratan baku mutu PP No. 22 Tahun 2021 lamp. VI tentang kualitas air sungai kelas II.
Keberadaan kandungan logam berat yang terdapat di air sungai lebih berasal pada proses alami, dan bukan
berasal dari tingkat aktivitas manusia yang berdampak pada kontribusi dalam peningkatan kandungan logam berat yang
terdapat pada air sungai, sehingga tidak adanya indikasi terjadinya pencemaran air sungai yang diakibatkan dari
keberadaan logam berat yang dapat membahayakan kesehatan manusia dalam jangka waktu tertentu.
• Sulfida (H2S)
Asam belerang atau Hidrogen Sulfida (H2S) merupakan gas beracun yang dapat larut dalam air. Akumulasinya di
air sungai biasanya ditandai dengan endapan lumpur hitam berbau khas seperti telur busuk atau belerang. Sumber
utamanya adalah hasil dekomposisi sisa – sisa plankton, kotoran ikan dan bahan organik lainnya. Bahan organik selain
dapat menghasilkan amonia juga memproduksi asam belerang.
Dari hasil analisa sampel kualitas air sungai untuk parameter Sulfida (H 2S) di semua lokasi pengambilan sampel
tidak melebihi baku mutu yang dipersyaratkan berdasarkan PP No. 22 Tahun 2021 lamp. VI tentang kualitas air sungai
kelas II sebesar 0,002 mg/l.
• Nitrit
Nitrit merupakan senyawa yang bersifat racun dalam air dan di alam mempunyai sumber yang sama dengan
nitrat dan merupakan hasil oksidasi nitrat menjadi nitrit (Sastrawijaya, 1991 dalam Sahetapy, 2002). Nitrit tidak
bertahan lama dan merupakan keadaan sementara proses oksidasi antara amonia dan nitrat.
Dari hasil pengukuran nilai parameter nitrit untuk sampel pertama di S. Benderang Hulu (Div 1) memiliki nilai
nitrit sebesar 0,06 mg/L, sampel kedua di S. Benderang Hilir memiliki nilai nitrit sebesar 0,05 mg/L, sampel ketiga di S.
Benderang Hulu (Div 5) memiliki nilai nitrit sebesar 0,04 mg/L, sampel keempat di S. Benderang Jembatan (Div 5)
memiliki nilai nitrit sebesar 0,04 mg/L, sampel kelima di S. Benderang Jembatan (mess mill) memiliki nilai nitrit sebesar
0,06 mg/L.
Berdasarkan hasil analisa kualitas air sungai dapat disimpulkan bahwa kandungan nitrit pada titik pengambilan
sampel Hulu Sungai Benderang dan Sungai Benderang Jembatan (Mess Mill) melebihi baku mutu yang dipersyaratkan
yaitu 0,06 mg/l sesuai PP RI No. 22 Tahun 2021 lamp. VI, hal ini disebabkan tingginya curah hujan yang mengakibatkan
terbawanya sisa – sisa makanan dari kegiatan domestik maupun berasal dari tumbuhan, pupuk dan feses disekitar kebun
serta pemukiman masyarakat.
Parameter pemantauan dampak terhadap peningkatan kadar debu yang mencakup Pb (Timbal), Karbon
monoksida ini bertujuan untuk memonitor kualitas udara apakah sudah memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Tolak
ukur dampak yang digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan lingkungan hidup, dan ketaatan terhadap
peraturan dibidang lingkungan hidup ditentukan berdasarkan parameter debu yang diamati yaitu berdasarkan pada
Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1999 untuk udara ambien.
Pemantauan pengaruh tingkat kebisingan dilakukan secara langsung dengan menggunakan alat Sound Level
Metri untuk lokasi perumahan, permukiman dan kantor kebun serta pabrik. Tujuan pemantauan untuk melihat apakah
sudah memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Tolak ukur dampak yang digunakan untuk mengukur efektivitas
pengelolaan lingkungan dan ketaatan terhadap peraturan dibidang lingkungan hidup yang ditentukan berdasarkan pada
parameter yang diamati, yaitu berdasarkan Kepmen LH No.Kep.48/MenLH/11/1996. Hasil pengukuran tingkat kualitas
udara ambien, di PT. KBN dapat dilihat pada Tabel. berikut ini :
Tabel 13. Hasil Analisis Kualitas Udara Ambien di PT Kutai Balian Nauli
oleh aktivitas manusia, seperti mobilisasi kendaraan bermotor. Kadar Debu (TSP) yang melebihi nilai baku mutu udara
yang dipersyaratkan dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi manusia, seperti penyakit ISPA.
Dari hasil uji pemantauan pengukuran kualitas udara lingkungan parameter Debu (TSP) dari semua titik lokasi
tidak melebihi nilai baku ambang batas 230 μg/m3 Kondisi ini dapat memberikan penjelasan bahwa kualitas udara di
sekitar areal PT.KBN masih dalam kategori sehat, dan tidak ada indikasi pencemaran udara yang dapat berdampak pada
kesehatan manusia akibat dari kegiatan operasional kebun, dan pabrik PT. KBN.
B. Emisi Gas
Uji emisi gas boiler di PT. Kutai Balian Nauli dilakukan setiap semester/ 6 bulan sekali. Uji emisi gas dilakukan
pada cerobong asap yang keluar dari aktivitas di pabrik PT. KBN. Lokasi pengambilan sampel emisi gas boiler di PT. KBN
dapat dilihat pada Gambar. berikut ini :
Gambar 65. Pengambilan sampel emisi gas boiler PKS PT Kutai Balian Nauli
Parameter pemantauan dampak terhadap emisi yang dihasilkan dari gas buang genset di PT. KBN bertujuan
untuk memonitor kualitas udara apakah sudah memenuhi baku mutu batas maksimum yang ditetapkan. Tolak ukur
dampak yang digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan lingkungan hidup, dan ketaatan terhadap peraturan
dibidang lingkungan hidup ditentukan berdasarkan parameter uji emisi yang diamati yaitu berdasarkan pada Peraturan
KemenLH No.7 Tahun 2007 Tentang Baku mutu emisi sumber tidak bergerak bagi ketel uap. Hasil pengukuran kualitas
udara emisi boiler PKS PT. KBN dapat dilihat pada Tabel. berikut ini :
Tabel 14. Hasil Analisis Kualitas Udara Emisi Boiler PKS PT Kutai Balian Nauli
Kebauan
Uji Kebauan pabrik PKS PT. KBN dilakukan setiap semester/ 6 bulan sekali. Uji Kebauan dilakukan pada lokasi-
lokasi yang dapat menimbulkan dampak Kebauan yang keluar dari aktifitas pabrik PKS PT. KBN. Lokasi pengambilan
sampel pada areal PT. KBN dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :
Parameter pemantauan dampak terhadap Kebauan yang dihasilkan dari PT. KBN bertujuan untuk memonitor
kualitas udara apakah sudah memenuhi baku mutu batas maksimum yang ditetapkan. Tolak ukur dampak yang
digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan lingkungan hidup, dan ketaatan terhadap peraturan dibidang
lingkungan hidup ditentukan berdasarkan parameter Uji Kebauan yang diamati yaitu berdasarkan pada Peraturan
KepmenLH No.50 Tahun 1996 Tentang Baku Mutu Kebauan. Hasil pengukuran kualitas udara Kebauan PT. KBN dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 15. Hasil Pemantauan Kebauan PT Kutai Balian Nauli
• Amoniak (NH3)
Gas amoniak (NH3) adalah suatu gas yang tidak berwarna, dan menimbulkan bau yang sangat kuat. Dalam udara,
ammonia dapat bertahan kurang lebih satu minggu. NH3 dapat mengakibatkan iritasi yang kuat terhadap sistem
pernapasan. Amoniak merupakan salah satu gas pencemar udara yang dihasilkan dari dekomposisi senyawa organik
oleh mikroorganisme seperti dalam proses pengolahan sampah.
Dari hasil pengukuran untuk kualitas udara Kebauan pada IPAL Mill sebesar 0,078 ppm, , Land Aplikasi (blok C.26)
sebesar 0,082 ppm dan Emplasment Divisi 6 sebesar <0,032 ppm. Untuk batas maksimum yang diperbolehkan adalah
sebesar 2 ppm dan dari hasil pemantauan yang dilakukan tidak ditemukan yang melebihi Nilai Ambang batas, Kondisi
ini dapat menunjukkan bahwa hasil gas buang dari aktivitas PT. KBN tidak menunjukkan adanya indikasi pencemaran
udara yang membahayakan bagi kesehatan karyawan dan atau masyarakat sekitar pabrik.
Emisi
Genset di suatu perusahaan perkebunan kelapa sawit memiliki fungsi ganda, pertama untuk keperluan
operasional dan yang kedua untuk keperluan penerangan domestik. Genset digunakan hanya pada saat hari libur atau
tidak adanya aktifitas pabrik.
Secara umum hasil analisa kualitas air limbah di outlet kolam IPAL ke LA PT Kutai Balian Nauli tidak melebihi baku
mutu yang ditetapkan. Berdasarkan analisis diatas, dapat dipastikan bahwa LCPKS selama Semester I 2022 dapat
digunakan sebagai pupuk organik yang memenuhi syarat untuk dimanfaatkan pada lahan perkebunan.
PT. Kutai Balian Nauli menerapkan land application dengan metode flat bed dan pengaliran limbah cair dengan
pipa. Areal kebun PT Kutai Balian Nauli yang disediakan untuk pelaksanaan Land Application seluas 257,4 Ha dengan
rincian blok sebagai berikut,
- Blok Aplikasi : 22C, 23C, 24C, 25C, 26C, 27C, 29C, 30C, 18D, 19D, 20D, 21D, 22D, 23D, 24D, 25D, 26D, 27D, 28D,
29D, 30D.
- Blok Kontrol : 28C
Berikut adalah lokasi sumur pantau sesuai dengan hasil kajian yang telah dilakukan oleh pihak ketiga,
- Sumur pantau blok kontrol di Blok 28C
Sistem pengelolaan limbah cair pengolahan minyak sawit (Palm Oil Mill Effluent = POME) menggunakan sistem
biologis dengan teknik kolam stabilisasi biasa yang dipadukan dengan sistem Land Application.
Sistem ini menggunakan sistem kolam stabilisasi sampai dengan proses aerasi – anaerob sekunder dan
seterusnya air limbah (POME) yang telah memenuhi syarat baku mutu dialirkan ke lahan kebun melalui sistem Land
Application yang menggunakan jaringan pipanisasi.
Berdasarkan hasil pemantauan Periode Semester 1 Tahun 2022 produksi limbah padat pabrik kelapa sawit
didominasi berturut – turut oleh janjang kosong, serat/fiber kemudian cangkang. Janjang kosong selanjutnya
dimanfaatkan kembali untuk pupuk organik bagi tanaman kelapa sawit dan didistribusikan ke blok kebun. Sedangkan
Fiber dan cangkang dimanfaatkan untuk bahan bakar boiler.
Pada areal konservasi di PT. KBN masih ditemukan indikasi jenis vegetasi yang dilindungi, yang didasarkan pada
hasil identifikasi dilapangan. Jenis vegetasi dilindungi di areal PT. KBN berdasarkan hasil identifikasi dapat dilihat pada
Tabel berikut:
Tabel 20. Beberapa jenis vegetasi dilindungi yang berpotensi di temukan di areal konservasiPT. Kutai Balian Nauli
Status Koservasi
PermenLHK
No Nama Lokal Nama Ilmiah
NO. 106 IUCN CITES
Thn. 2018
Flora
1 Ulin Eusideroxylon zwageri TD VU TT
2 Resak Air Dacryodes laxa (A.W. Benn.) H.J. TD LR TT
Lam.
3 Resak Vatica rassak (Korth.) Blume TD LR TT
Keterangan :
VU : Vulnerable (rentan/rawan) CR : Critical Endengered (Kritis)
LC : Least concern (resiko rendah) NT : Near threathened (hampir terancam)
EN : Endangered (genting) I : Nilai jual tinggi ; II : Nilai jual rendah
• Tumbuhan Tingkat Bawah
Pada areal konservasi di PT. KBN masih ditemukan indikasi jenis vegetasi yang dilindungi, yang didasarkan pada
hasil identifikasi dilapangan. Jenis vegetasi dilindungi di areal PT. KBN berdasarkan hasil identifikasi dapat dilihat pada
Tabel. berikut:
Tabel 21. Jenis vegetasi yang ditemukan di areal kebun PT. Kutai Balian Nauli
Status
No Nama Lokal Nama Latin
CITES IUCN Reg, Nasional
1 Dillenia excelsa - - -
2 Heritiera sp, - - -
3 Kleinhovia hospita - - -
4 Pterospermum diversifolium - - -
5 Beringin Ficus sp, - - -
6 Beringin Ficus stricta - - -
7 Melaleuca sp, - - -
• Satwa Liar
Satwa liar sangat menyukai daerah dengan kondisi habitat yang masih baik, sehingga bisa mempertahankan
untuk kelangsungan hidupnya. Kondisi habitat yang masih layak dapat menunjang terhadap ketersediaan tempat untuk
mencari makan (feeding), berkembang biak (breeding), dan bersarang (nesting). Potensi satwa liar dilindungi yang dapat
ditemukan di areal PT. KBN dapat dilihat pada Tabel. berikut:
Tabel 22. Beberapa jenis satwaliar dilindungi yang berpotensi ditemukan di areal konservasi PT. Kutai Balian Nauli
Status Konservasi
No Nama lokal Nama ilmiah
Dilindungi IUCN CITES
Burung
1 Bentet kelabu Lanius schach LC 3.1
2 Blekok Sawah Ardeola speciosa (Horsfield, 1821)
3 Bondol rawa Lonchura malacca LC 3.1
Keberadaan Luntuth Jengah yang berfungsi sebagai areal konservasi PT. KBN, lokasinya berada di dalam areal PT.
KBN dengan kondisi yang relatif masih baik, sehingga dapat berfungsi sebagai jalur koridor pergerakan satwa liar
dilindungi ke areal hutan, dan dapat berperan untuk menjaga kelestarian habitatnya.
Tabel 23. Rekapitulasi Isu Keluhan Masyarakat terkait Penerimaan Tenaga Kerja di PT. Kutai Balian Nauli
Selama periode pemantauan tidak ditemukan isu keluhan masyarakat sekitar terhadap penerimaan tenaga kerja
di PT. Kutai Balian Nauli
• Angka Keluhan Karyawan
Interaksi sosial muncul sebagai bagian dari hadirnya perusahaan PT. KBN yang dapat mendorong munculnya
kesempatan, dan peluang kerja bagi masyarakat tempatan. Hubungan sosial akan terus dibangun oleh pihak perusahaan
sejalan dengan misi perusahaan untuk hadir dalam rangka mendorong berkembangnya suatu daerah, serta memberikan
nilai positif bagi kelangsungan perusahaan dimasa yang akan datang.
Mekanisme penanganan keluhan karyawan dibangun melalui unit manajemen terkecil yaitu asisten, informasi
keluhan karyawan selanjutnya diteruskan pada bagian personalia (HRD). Penyelesaian keluhan karyawan diprioritaskan
dapat diselesaikan sedini mungkin, penyelesaian keluhan yang sifatnya butuh keputusan manajemen akan
ditindaklanjuti dan digawangi oleh HRD. Selama Periode Semester 1 Tahun 2022 keluhan yang diterima oleh HRD.
Tabel 24. Rekapitulasi Isu Keluhan Karyawan di PT. Kutai Balian Nauli
Salah satu bentuk interaksi sosial positif yang dikembangkan perusahaan adalah melalui bidang pendidikan.
PT. KBN menyediakan sekolah bagi anak karyawan untuk level Paud. Dalam masa pandemi Covid-19 yang terjadi
saat ini, proses belajar menjadi terhambat. Sekolah mengambil kebijakan untuk melakukan proses belajar di rumah
masing – masing untuk menghindari penyebaran virus Covid-19. Terlampir jumlah siswa sekolah di PT. Kutai Balian
Nauli.
Tabel 25. Jumlah kuantitas siswa sekolah di PT. Kutai Balian Nauli
No Lokasi TK
1. Kutai 13
2. Balian 14
TOTAL 27
Sumber : GA Department
Peluang pekerja selalu terbuka untuk mendorong pertumbuhan perusahaan dengan melakukan perekrutan
kepada masyarakat tempatan untuk bekerja dikebun sesuai dengan kebutuhan. Banyak masyarakat setempat yang
bekerja di kebun dibagian perawatan tanaman kelapa sawit, serta bagian pemanenan. Pemberian upah bagi masyarakat
setempat disesuaikan dengan upah minimum yang berlaku. Perekrutan tenaga kerja dari masyarakat tempatan dapat
menambah keragaman sumber pendapatan bagi masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan sehari – hari. Penggunaan
tenaga kerja dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 26. Rekapitulasi Kuantitas karyawan berdasarkan status di PT. Kutai Balian Nauli
Berdasarkan data di atas mayoritas pekerjaan di perkebunan dan pengelolahan kelapa sawit berasal dari non
lokal. Non lokal banyak diambil pada pekerjaan harian (KHL) berupa perawatan, operator. Hal ini disebabkan dari
sisi faktor keterampilan dan pendidikan, dan peluang berusahan mandiri di luar perusahaan. Masyarakat di sekitar
perusahaan mayoritas memiliki ladang, kebun yang ditanami mandiri. Selain itu peningkatan pendapatan yang
berasal dari Plasma turut berperan dalam minat masyarakat untuk bekerja di perusahaan.
Tabel 27. Matriks Jenis Usaha / Fasilitas Umum di Estate PT. Kutai Balian Nauli
Saat ini kegiatan operasional pabrik PKS PT. KBN sudah berjalan untuk melakukan proses produksi, sehingga TBS
dari kebun masyarakat sekitar dapat dibeli oleh pihak pabrik, dan dapat mengurangi biaya transportasi pengangkutan
TBS dari kebun ke pabrik.
Peningkatan pendapatan dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu,
1. Peningkatan luas areal yang diusahakan (berkebun, bertani, berladang)
2. Peningkatan kuantitas dan kualitas rumah
3. Kepemilikan kendaraan pribadi
4. Pola transportasi masyarakat
Berdasarkan pengamatan di lapangan, desa – desa yang berbatasan langsung dengan PT. KBN terlihat indikator
peningkatan pendapatan ditemukan di masing-masing desa. Secara umum desa yang berdekatan dengan pabrik kelapa
sawit memiliki tingkat pendapatan yang lebih tinggi dibanding dengan desa yang jauh. Pemetaan peningkatan
pendapatan masyarakat dapat dilihat pada tabel berikut
Keterangan.
Indikator A Peningkatan luas areal yang diusahakan (berkebun, bertani, berladang)
Indikator B Peningkatan kuantitas dan kualitas rumah
Indikator C Kepemilikan kendaraan pribadi
Indikator D Pola transportasi masyarakat
Periode Semester 1 Tahun 2022 pemantauan kecelakaan lalu lintas di PT. Kutai Balian Nauli sesuai wilayah
operasional adalah sebagai berikut,
Tabel 30. Rekapan Kejadian Kecelakaan Lalulintas di PT. Kutai Balian Nauli
1, Januari -
2, Februari -
3, Maret -
4, April -
5, Mei -
6, Juli -
TOTAL 0
Kecelakaan lalu lintas selama periode pemantauan Januari – Juni 2022 tidak terdapat kejadian kecelakaan yang
melibatkan karyawan perusahaan. Perusahaan telah menghimbau kepada seluruh karyawan agar selalu mengikuti
peraturan maupun rambu –rambu yang ada, khususnya dalam penggunaan kendaraan. Perusahaan juga melakukan
penambahan pemasangan rambu – rambu jalan sehingga karyawan dapat lebih memahami resiko bahaya yang dapat
terjadi di jalan atau saat mengendarai kendaraan.
B. EVALUASI
Dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup PT. Kutai Balian Nauli akan terus
melakukan perbaikan, dan evaluasi secara berkelanjutan dan periodik yang meliputi:
Perjumpaan
Gambar 72. Grafik Trend Perjumpaan Satwa di PT. Kutai Balian Nauli
0
Smest I 2020 Smest II 2020 Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
Perjumpaan
Gambar 73. Grafik Trend Inventaris Tumbuhan Tingkat Atas di PT. Kutai Balian Nauli
11
10,5
10
9,5
Smest I 2020 Smest II 2020 Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
Perjumpaan
Gambar 74. Grafik Trend Inventaris Tumbuhan Tingkat Bawah di PT. Kutai Balian Nauli
Dari grafik di atas menunjukkan perjumpaan satwa mengalami peningkatan dari Semester I Tahun 2020 ke
Semester I Tahun 2022. Dari grafik di atas menunjukkan rataan inventaris tumbuhan tingkat atas masih belum
ada perubahan sedangkan tumbuhan tingkat bawah menunjukkan ada peningkatan dari Semester I Tahun 2020
ke Semester I Tahun 2022.
Keberadaan vegetasi dan satwa liar yang ada di areal Konservasi PT. KBN masih berada dalam tingkatan
masih baik, dan belum menunjukkan gejala gangguan yang membahayakan dan kritis. Telah dilakukan kegiatan
pemantauan biodiversity, dimana hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa areal konservasi PT. KBN masih
menjadi habitat yang layak bagi vegetasi dan satwa liar.
➢ Evaluasi Tingkat Kritis
Berdasarkan hasil identifikasi biodiversity menunjukkan bahwa areal konservasi di PT. KBN dalam kondisi
baik, dan memiliki kelayakan sebagai habitat bagi vegetasi, dan satwa liar. Belum terlihat adanya gejala kritis atas
keberadaan areal HCV/ NKT, dimana kegiatan pengelolaan, dan pemantauan areal tersebut dilakukan secara
rutin, dan berkelanjutan.
➢ Evaluasi Ketaatan
Alokasi areal konservasi PT. KBN memiliki fungsi sebagai areal penyangga bagi areal hutan sekitar PT. KBN
yang merupakan habitat bagi vegetasi dan satwa liar yang dilindungi. Rencana kegiatan pengelolaan dan
pemantauan sudah berjalan sesuai dengan rencana, serta berjalan secara bertahap dilakukan kegiatan
monitoring untuk memastikan program dapat berjalan dilapangan. Kategori pengalokasian dan implementasi
pengelolaan areal konservasi PT. KBN dalam kategori TAAT.
1,5
0,5
0
Smest I Smest II Smest I Smest II Smest I
2020 2020 2021 2021 2022
1000
800
600
400
200
0
Smest I Smest II Smest I Smest II Smest I
2020 2020 2021 2021 2022
Gambar 76 . Grafik nilai Nitrogen Oksida (NO2) boiler di areal PT. KBN
800
600
400
200
0
Smest I Smest II Smest I Smest II Smest I
2020 2020 2021 2021 2022
Gambar 77 . Grafik nilai Sulfur Dioksida (SO 2) boiler di areal PT. KBN
2. Emisi Genset
a. Karbon Monoksida (CO)
Nilai parameter CO pada periode Smest I tahun 2022 pada semua titik sampel berada di bawah nilai baku
mutu batas maksimum yang dipersyaratkan, yaitu 540 mg/Nm3. Nilai parameter Karbon Monoksida (CO)
dapat dilihat pada Gambar. berikut ini :
Karbon Monoksida
1000
500
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
Gambar 78 . Grafik nilai Karbon Monoksida (CO) pada Genset di areal PT. KBN
Keseluruhan pengukuran nilai Nitrogen Dioksida (NO2) pada semester I Tahun 2022 masih berada dibawah
nilai baku mutu kualitas udara pada batas maksimum yaitu 1200 mg/m3, serta tidak mengindikasikan adanya
bahaya pencemaran udara yang terjadi di sekitar lingkungan pabrik PKS. Grafik nilai Nitrogen Dioksida (NO2)
dapat dilihat pada Gambar. berikut ini :
NO2
1500
1000
500
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
Gambar 79 . Grafik nilai Nitrogen Dioksida (NO2) pada Genset di areal PT. KBN
3. Udara Ambien
a. Debu (TSP)
Keseluruhan pengukuran kualitas debu (TSP) pada semester I Tahun 2022 masih berada dibawah nilai
baku mutu kualitas udara pada batas maksimum yaitu 230 µg/Nm3, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
mengindikasikan adanya bahaya pencemaran udara yang terjadi di sekitar lingkungan pemukiman maupun
kawasan mill. Grafik nilai debu (TSP) dapat dilihat pada Gambar. berikut ini :
TSP
300
200
100
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
Gambar 80 . Grafik Nilai Kualitas Udara Ambien Debu (TSP) di areal PT. KBN
pencemaran udara yang terjadi di sekitar lingkungan pemukiman maupun kawasan mill. Grafik nilai karbon
monoksida (CO) dapat dilihat pada Gambar. berikut ini :
CO
15000
10000
5000
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
Gambar 81 . Grafik Nilai Kualitas Udara Ambien Karbon Monoksida (CO) di areal PT. KBN
4. Kebauan
a. Amonia (NH3)
Keseluruhan pengukuran Amonia (NH3) pada semester I Tahun 2022 masih berada dibawah nilai baku
mutu kualitas udara pada batas maksimum yaitu 2 ppm, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
mengindikasikan adanya bahaya pencemaran udara yang terjadi di sekitar lingkungan pemukiman maupun
kawasan mill. Grafik nilai Amonia (NH3) dapat dilihat pada Gambar. berikut ini :
NH3
3
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
Gambar 82 . Grafik Nilai Kualitas Kebauan Amoniak (NH 3) di areal PT. KBN
H 2S
0,03
0,02
0,01
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
Gambar 83 . Grafik Nilai Kualitas Kebauan Hidrogen Sulfida (H 2S) di areal PT. KBN
5. Kebisingan
Kecenderungan tren nilai kebisingan dari empat sampel selama 2 periode terakhir selalu berada di bawah nilai
baku mutu. Perubahannya cenderung tidak mengalami peningkatan atau penurunan yang mencolok. Kondisi ini
dapat mendeskripsikan bahwa tidak terlihat indikasi bahaya yang disebabkan oleh kebisingan di sekitar
lingkungan area PT Kutai Balian Nauli yang diakibatkan dari kegiatan perusahaan seperti kegiatan pengangkutan
TBS, pengangkutan pupuk maupun kegiatan operasional pabrik PKS. Tren nilai kebisingan dapat dilihat pada
gambar berikut ini:
Kebisingan Sesaat
100
80
60
40
20
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
pH
10
5
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
Gambar 85 . Grafik Trend Nilai pH pada kualitas air sungai di areal PT. KBN
2. Total Suspended Solid (TSS) dan Total Dissolved Solid (TDS)
Hasil pengukuran kualitas air sungai dan waduk pada periode Semester I tahun 2022 menunjukkan ada trend
peningkatan kualitas nilai TSS dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini dikarenakan tingginya curah hujan yang
mengakibatkan adanya partikel tanah yang terbawa oleh air.
Berdasarkan hasil analisa menunjukkan bahwa trend kualitas nilai TDS tidak berubah dari periode sebelumnya
yaitu masih berada di bawah baku mutu yang dipersyaratkan. Sebaran nilai TSS dan TDS dari hasil kedua pengambilan
sampel air dapat dilihat pada Gambar berikut ini:
TSS
2000
1000
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
Gambar 86 . Grafik Trend Nilai TSS pada kualitas air sungai di areal PT. KBN
TDS
1500
1000
500
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
Gambar 87. Grafik trend nilai TDS air sungai di areal PT. KBN
3. DO (Dissolved Oxygen)
Hasil pengukuran parameter nilai DO untuk kualitas air pada semester I tahun 2022, pada lokasi pengambilan
Hilir Benderang tidak sesuai persyaratan kualitas air Kelas II, yaitu > 4 mg/ L. Penurunan kualitas DO dapat
disebabkan meningkatnya curah hujan yang menyebabkan sedimentasi dan adanya pembusukan bahan organik
yang berasal dari areal lowland . Sebaran nilai DO dari enam lokasi pengambilan sampel di PT. KBN dapat dilihat
pada Gambar berikut ini:
Demand Oxygen
6
5
4
3
2
1
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
Gambar 88. Grafik perubahan nilai DO air permukaan di areal PT. KBN
4. Sulfida (H2S)
Keseluruhan pengukuran Hidrogen Sulfida (H2S) pada air sungai semester I Tahun 2022 berada diatas nilai
baku mutu kualitas air yaitu 0,002 mg/l. Hal ini disebabkan bahwa adanya proses degradasi bahan organik secara
anaerob. Grafik nilai Hidrogen Sulfida (H2S) dapat dilihat pada Gambar. berikut ini :
Sulfida
1,5
0,5
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
Gambar 89. Grafik perubahan nilai Sulfida air permukaan di areal PT. KBN
5. Nitrit (NO2)
Berdasarkan pengukuran Nitrit (NO2) pada air sungai semester I Tahun 2022 semua titik berada pada baku
mutu yang telah ditentukan. Grafik nilai Nitrit (NO2) dapat dilihat pada Gambar. berikut ini :
Nitrit (NO2)
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
Gambar 90. Grafik perubahan nilai Nitrit air sungai di areal PT. KBN
pH
10
8
6
4
2
0
Smest 1 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
SP A SP B SP C BM 1 BM 2
Gambar 91. Grafik perubahan nilai pH air tanah di areal PT. KBN
2. Nitrat (NO3)
Hasil nilai parameter Nitrat (NO3) untuk kualitas air tanah pada pengukuran Semester I Tahun 2022 masih
berada dalam taraf normal dan aman dari indikasi pencemaran. Berdasarkan nilai trend parameter Nitrat (NO3)
bahwa kualitas air semakin membaik dibandingkan periode sebelumnya. Sebaran nilai Nitrat (NO3) dari hasil
pengambilan tiga sampel air tanah dapat dilihat pada Gambar.berikut :
Nitrat (NO3)
12
10
8
6
4
2
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
SP A SP B SP C BM
Gambar 92. Grafik perubahan nilai Nitrat air tanah di areal PT. KBN
➢ Evaluasi Ketaatan
Evaluasi ketaatan terhadap kepatuhan pelaksanaan kewajiban pengelolaan dan pemantuan kualitas air tanah
dalam dokumen perizinan land aplikasi telah dilaksanakan, sehingga disimpulkan perusahaan telah TAAT.
TSS
1500
1000
500
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
TDS
1500
1000
500
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
Gambar 93. Trend Nilai TSS dan TDS pada kualitas air Sungai Benderang
2. pH (Derajad Keasaman)
Parameter nilai pH untuk analisa kesuburan tanah memperlihatkan bahwa secara umum kondisi tingkat
kemasaman tanah masuk katagori masam. Jika dibandingkan dengan periode waktu tertentu memperlihatkan
nilai pH menunjukkan nilai fluktuatif. Hal ini menunjukkan terdapat perubahan susunan kimia tanah yang
disebabkan penerapan best management practice yang tepat sehingga membuat sifat kimia tanah cenderung
kearah netral Gambar.15 berikut:
pH KCl
10
0
2018 2019 2020 2021
Est. Kutai Est. Balian Mill
C - Organik N - Total
1,5 0,2
1
0,1
0,5
0 0
2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021
Est. Kutai Est. Balian Mill Est. Kutai Est. Balian Mill
Gambar 95. Grafik trend kandungan C – Organik dan N- Total di areal PT. KBN
KTK 100
Kejenuhan Basa
30
20
50
10
0 0
2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021
Est. Kutai Est. Balian Mill Est. Kutai Est. Balian Mill
Gambar 96. Grafik kandungan KTK dan Kejenuhan Basa di areal PT. KBN
2
1
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
PT. KBN
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan trend kecelakaan lalu lintas jalan darat yang melibatkan karyawan
maupun kontraktor menunjukkan trend peningkatan, pada tahun 2022 terdapat kecelakaan lalu lintas di areal
lingkup perusahaan yang dialami oleh karyawan pabrik. Hal ini menunjukkan kewaspadaan pengemudi masih
dalam kategori baik dan dampak positif mitigasi angka kecelakaan berupa pemasangan rambu-rambu lalu lintas
di dalam kebun.
baik. Pengelolaan jalan yang baik juga merupakan salah satu langkah dalam mengurangi angka kecelakaan lalu
lintas.
➢ Evaluasi Ketaatan
Evaluasi ketaatan terhadap kepatuhan pelaksanaan kewajiban pengelolaan dan pemantuan keselamatan lalu
lintas darat dalam dokumen RKL RPL telah dilaksanakan, sehingga disimpulkan perusahaan telah TAAT.
1
Trend Kebakaran Lahan
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
Kejadian
Hasil pengelolaan dan pemantauan kebakaran tanaman kelapa sawit di areal operasional kebun dapat dilihat
dalam trend berikut,
1
Trend Kebakaran Tanaman
0,5
0
2019 2020 2021 2022
Kejadian
Hasil pengelolaan dan pemantauan kebakaran kantor, pemukiman dan pabrik kelapa sawit PT. Kutai Balian
Nauli dapat dilihat dalam trend berikut,
Trend Kebakaran
Bangunan
1
0 0 0
2019 2020 2021 2022
Kejadian
Berdasarkan trend potensi kebakaran di areal perusahaan di tahun 2022 tidak terdapat kejadian kebakaran
baik lahan maupun bangunan.
➢ Evaluasi Tingkat Kritis
Menurunnya tingkat kejadian kebakaran yang terjadi dibandingkan periode sebelumnya serta adanya
pelatihan kebakaran baik secara internal maupun bekerjasama dengan pihak ketiga serta dilakukannya sosialisasi
kepada karyawan akan bahaya kebakaran. Hal ini menunjukkan pengelolaan bahaya kebakaran di areal
perusahaan berjalan dengan baik.
➢ Evaluasi Ketaatan
Evaluasi ketaatan terhadap kepatuhan pelaksanaan kewajiban pengelolaan dan pemantuan kebakaran lahan,
kebun dan gedung dalam dokumen RKL RPL telah dilaksanakan, sehingga disimpulkan perusahaan telah TAAT.
150.000,00
100.000,00
50.000,00
0,00
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
TREND PEMANFAATAN LIMBAH POME
Linear (TREND PEMANFAATAN LIMBAH POME)
1.200,00
1.000,00
800,00
600,00
400,00
200,00
0,00
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
Ph BM 1 BM 2 BOD Outlet
Data di atas menunjukkan terjadi peningkatan trend pemanfaatan limbah cair dari aktifitas pabrik kelapa
sawit periode Tahun 2021 ke Tahun 2022. Hal ini disebabkan meningkatnya produksi buah yang diolah pabrik.
Sementara kualitas LCPKS yang dikelola untuk selanjutnya diaplikasi ke lahan perkebunan masih berada
dalam kualitas yang baik.
Nilai pH cenderung stabil dan selalu berada di antara ambang batas yang diperbolehkan (antara 6 – 9).
Parameter-parameter di atas menunjukkan kualitas LCPKS yang dikelola tidak menunjukkan dampak penurunan
kualitas lingkungan.
➢ Evaluasi Tingkat Kritis
Limbah cair yang diproduksi pabrik kelapa sawit selanjutnya dimanfaatkan untuk Aplikasi Pupuk Cair Tanaman
Kelapa Sawit. Tidak ada limbah cair pabrik kelapa sawit yang dibuang ke badan perairan. Sehingga dapat
disimpulkan pengelolaan limbah cair dalam katagori tidak kritis terhadap lingkungan sekitar perusahaan.
➢ Evaluasi Ketaatan
Aktifitas pemanfaatan limbah cair telah mendapat izin dan dilakukan kajian dampak lingkungan oleh instansi
lingkungan hidup daerah. Evaluasi ketaatan terhadap kepatuhan pelaksanaan kewajiban pengelolaan dan
pemantuan limbah cair pabrik kelapa sawit dalam dokumen RKL RPL telah dilaksanakan, sehingga disimpulkan
perusahaan telah TAAT.
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
0
Smest I 2021 Smest II 2021 Smest I 2022
Berdasarkan data yang disajikan di atas terjadi peningkatan pemanfaatan limbah padat pabrik kelapa sawit
dari periode Tahun 2021 ke Tahun 2022, hal ini disebabkan kuantitas produksi buah yang dihasilkan di tahun
2022 lebih tinggi dibandingkan tahun 2021.
➢ Evaluasi Tingkat Kritis
Limbah padat yang dihasilkan operasional pabrik kembali digunakan untuk bahan bakar dan aplikasi pupuk
organik sehingga peningkatan produksi limbah padat yang dihasilkan pabrik tidak menimbulkan pencemaran
sebagai limbah yang tidak terkelola. Tidak menunjukkan adanya indikasi pencemaran dan disimpulkan tidak
dalam kondisi kritis.
➢ Evaluasi Ketaatan
Evaluasi ketaatan terhadap kepatuhan pelaksanaan kewajiban pengelolaan dan pemantuan limbah padat
dalam dokumen RKL RPL telah dilaksanakan, sehingga disimpulkan perusahaan telah TAAT.
LIMBAH B3
3000
2000
1000
0
Smest I Smest II Smest I Smest II Smest I
2020 2020 2021 2021 2022
Berdasarkan data pemantauan limbah bahan berbahaya dan beracun menunjukkan peningkatan dari
Semester II Tahun 2021 dengan Semester I Tahun 2022, limbah B3 yang dikelola dengan penyimpanan sementara
hingga diserahkan ke pihak ketiga berizin.
➢ Evaluasi Tingkat Kritis
Perusahaan telah melakukan pemanfaatan kemasan bekas LB3 dan telah mendapatkan perizinan dari Dinas
Lingkungan Hidup sehingga dapat mengurangi produksi limbah bahan berbahaya dan beracun. Hal ini
menunjukkan pengelolaan LB3 di perusahaan berjalan dengan baik.
➢ Evaluasi Ketaatan
Evaluasi ketaatan terhadap kepatuhan pelaksanaan kewajiban pengelolaan dan pemantuan limbah bahan
berbahaya dan beracun dalam dokumen RKL RPL telah dilaksanakan, sehingga disimpulkan perusahaan telah
TAAT.
0,5
0
2019 2020 2021 2022
Keluhan
Berdasarkan data di atas rekaman keluhan masyarakat yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan
operasional kebun dan pabrik kelapa sawit PT. Kutai Balian Nauli tidak terdapat keluhan masyarakat.
KELUHAN KARYAWAN
3
2
2
1
1
0
Smest I Smest II Smest I Smest II Smest I
2020 2020 2021 2021 2022
PT. KBN
Berdasarkan data di atas rekaman keluhan karyawan yaitu terkait prosedur pencegahan penyebaran covid-
19 yang melanda negara Indonesia saat ini, hal ini telah disepakati bersama dan telah disosialisasikan kepada
seluruh karyawan. Trend menunjukkan jumlah keluhan karyawan dari periode Semester II Tahun 2021 ke
Semester I Tahun 2022 masih sama.
➢ Evaluasi Tingkat Kritis
Pengembangan program community development oleh PT. KBN akan terus dikembangkan secara bertahap,
dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan perusahaan. Sikap dan persepsi masyarakat sekitar PT. KBN yang
terbangun selama ini dalam kategori positif, seiring dengan kegiatan yang sudah mulai dirasakan oleh masyarakat
sekitar PT. KBN dengan adanya program dan pengembangan yang dilakukan oleh PT. KBN.
Tidak menunjukkan gejala yang mengarah pada sikap penolakan terhadap kehadiran perusahaan PT. KBN,
serta sikap dan persepsi masyarakat sekitar perusahaan dalam kategori positif. Evaluasi terhadap dampak
perubahan sikap dan persepsi masyarakat masih dalam katagori tidak kritis.
➢ Evaluasi Ketaatan
Evaluasi ketaatan terhadap kepatuhan pelaksanaan kewajiban pengelolaan dan pemantuan keluhan
karyawan dan masyarakat akibat operasional kebun dan pabrik kelapa sawit dalam dokumen RKL RPL telah
dilaksanakan, sehingga disimpulkan perusahaan telah TAAT.
Selama periode pemantauan kecenderungan desa binaan dan kemitraan terus meningkat setiap tahunnya.
Masyarakat secara keseluruhan menunjukkan apreasiasi yang baik, hal ini terbukti dengan program dapat
diimplementasikan hampir di seluruh desa.
Pengembangan program community development oleh PT. KBN akan terus dikembangkan secara bertahap,
dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan perusahaan. Sikap dan persepsi masyarakat sekitar PT. KBN yang
terbangun selama ini dalam kategori positif, seiring dengan kegiatan yang sudah mulai dirasakan oleh masyarakat
sekitar PT. KBN dengan adanya program dan pengembangan yang dilakukan oleh PT. KBN.
Peningkatan taraf hidup masyarakat pada desa yang berdekatan dengan perusahaan hampir dirasakan
seluruh desa, hal ini tercermin dari indikator kesejahteraan masyarakat.
Adanya perusahaan PT. KBN yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dapat memberikan peluang
kepada masyarakat sekitar, seperti penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat tempatan untuk bekerja di PT. KBN
di bagian perawatan, pemanenan, dan satuan pengaman (Satpam).
Meningkatnya sumber pendapatan ekonomi masyarakat setempat dengan adanya kehadiran perusahaan,
serta rencana pembangunan kebun plasma yang akan menjadi pola kemitraan dengan masyarakat dalam
pengelolaan kebun kelapa sawit PT. KBN, serta sudah dilakukan penandatanganan MoU sebagai bentuk
kesepakatan bersama.
Seiring dengan penggunaan tenaga kerja lokal yang relatif sama selama periode 2021, tentunya akan
berkorelasi dengan tren pendapatan yang diterima oleh masyarakat. Pemerintah daerah menetapkan upah
mínimum regional dimana setiap tahun mengalami peningkatan 3 -5 % setiap tahun.
Adanya perusahaan PT. KBN yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dapat memberikan peluang
kepada masyarakat sekitar, seperti penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat setempat untuk bekerja di PT. KBN
di bagian perawatan, pemanenan, pengolahan air, produksi buah, workshop, operator maupun satuan
pengaman (Security).
➢ Evaluasi Tingkat Kritis
Keberadaan PT. KBN dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar kebun.
Keterbukaan peluang kerja untuk masyarakat setempat untuk bekerja dibagian pabrik maupun estate sudah
secara proporsional dan sesuai dengan kesepakatan. Kesempatan bekerja dan berusaha yang diberikan PT. KBN
diterima dengan baik dengan masyarakat sekitar sehingga evaluasi terhadap dampak kesempatan bekerja dan
berusaha masih dalam katagori tidak kritis.
Peningkatan pendapatan masyarakat masih menunjukkan tren peningkatan sesuai dengan program
pemerintah mengenai penetepan upah mínimum regional. Evaluasi terhadap dampak pendapatan masyarakat
memiliki katagori tidak kritis.
➢ Evaluasi Ketaatan
Evaluasi ketaatan terhadap kepatuhan pelaksanaan kewajiban pengelolaan dan pemantuan lapangan usaha
dan kesempatan bekerja dalam dokumen RKL RPL telah dilaksanakan, sehingga disimpulkan perusahaan telah
TAAT.
BAB III
KESIMPULAN
Jl. Swadaya 19, Rawa MekarJaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp:O2t-75879235 I 021-758792361O8L2-98L3-888O/ O8l4-1t11-7122
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@smail.com website : wwwkehatilab.com
Rqpor(ofAadtds
No" : [HP.KHI.2204.1 60t
NororSampd : K1IT.2204.1l(F - 1/9
Sa4prelru,16tr
Deokipsisampel :AirHigiseSafhsi
Sa4leDescdplibn SP 1. Tfik Patbu
Watnr Sampling : fAMDA?2.
SamptringDah
/.: Labln&n*ia
Halaman :210
PageNunb*
Laporan hasil pengujian tidak boleh dikr:tio diperbanyak, atau dipublikasi tanpa persetuiuan tertulis dari Laboratorium.
Reports of analysis should not be quoted, reproduced, or published without the wriften approvol of the lobototory.
Y
/ pt. KehatiLab lndonesia
LABoRAToRIUMLINGKUNGAN
{,twt
l&ruite l*re#**i ite*hu*l
tP{s2.rDN
Jl. Swadaya 19, Rawa Mekar jaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp :
02l-75879235 / O2L-75879236/0812-9813-8880 / OBt4-tLLL-7tz2
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@gmail.com website : www.kehatilab.com
/angenangSd&q?osliil?i/fiZ
bfiefratltattnOonurii,.,,. I
hatiLab
HaiISwonoA.Md
Halaman :3/10
PryNunber
Laporan hasil pengujian tidak boleh dikttip, diperbanyak, atau dipublikasi tanpa persetujuan tertulis dari laboratorium.
Regorts of onolysis should not be quoted, reproduced, or published without the written opprovol ol the loborotory.
/ PT. KehatiLab lndonesia Yrfiil
l(entit+ Itirr*4itl*i Hrshrrl
V LAB.RAT.RT'MLTNGKUNGAN lt4i2JDN
Jl. Swadaya 19, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp :021-75a79235 I 02l-75879236/0812-9813-8880 I O9L4-LLLI-7I22
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@email.com website : www.kehatilab.com
'angerang
Sehtur,20 Apfl m22 |
'T-Kehatilgb lndonesia I
Halaman:4/10
PagpMnbq
Laporan hasil pengujian tidak boleh diliutip, diperbanyak, atau dipublikasi tanpa peRetuiuan tertulis dari taboratorium.
Reports of onolysis should not be quoted, rcproduced, or published without the written opprovol of lhe laboPotory.
^/
Y
pr. KehatiLab lndonesia
LABoRAToRIUMLINGKUNGAN
{,x,ft
lbffite At{rt{it*ii }htiond
tP.852.tDI
,ll. Swadaya 19, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp : O2L-75879235 / O2t-75879236/0812-9813-8880 I O8t4-llLt-7122
WA & SMS r 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@gmail.com website : www.kehatilab.com
Tcaloedihsioletr lilN
:a =Fa.amebTaddrarddr Pehrggan .
< = tftrdl kram ddi lM Wtur lrrit
Tldaane Seraa
,
n,20 AlrrrliffEl
X.KehatiLab lndonesia
^ I
C/$enatiLab tndonesia
xafrsuvonoA.uo
m-n[le'r-a.-
Halanan :5/10
PryNumba
Laporan hasil penguiian tidak boleh dikftip, diperbanyal$ atau dipublikasi tanpa persetuiuan tertulis dari laboratorium.
Reports of analysis should not be quoted, reproduced, or published without the wrttten opprovol of the lobomtory.
..,
Y
/ PT. KehatiLab tndonesia
IAB.RAToRT,MLTNGKUNGAN
Ytrlr
lkru*te Alroditxi |trsiond
tP.852.tDit
Jl. Swadaya 19, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Kota Tangeran8 Selatan 15310 Telp : 02l-75879235 I 027-75879236/0812-9813-8880 / OBL4-lLtt-7t22
WA & SMS :0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@gmail.com website : www.kehatilab.com
Halaman :6110
PagaNmbal,
Laporan hasil pengujian tidak boleh dik&tip, diperbanyalq atau dipublikasi tanpa persetuiuan tertulis dari [aboratorium.
Reports of onalysis should not be quote{ reproduced, or published without the written approval of the laboratory.
/ PT. KehatiLab lndonesia r
gff uu
l(!{fiita Alr*d*t}si t{eri$lrd
^V LABoRAToRTuMLTNGKUNGAN t-P.852.10t{
Jl. Swadaya 19, Rawa MekarJaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp:02l-75879235 / 02l-7587923610812-9813-88801 OBI4-]-1:-I-7722
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@gmail.com website : www.kehatilab.com
No.: LHP.KHT.22M.16O1
Nomo$ampel : XHT.2204.1105-68
Salt&N.ttbd
Deakipoi Sampel : AirHigieneSanibsi
Sampre DEscrrplron SP 6. Pemukiman Mi[
Halaman :7/10
PwNunbq
Laporan hasil pengujian tidak boleh dikttip, diperbanyak, atau dipublikasi tanpa persetujuan tertulis dari Laboratorium.
Reports of analysis should not be quoted, reproduced, or published without the written approval ol the laborctory.
^
Y
/ pt. KehatiLab tndonesia
LAB.RAT.RIUMLINGKUNGAN
fr(ilil
kd+firrffil*slod
tP.r52{0il
Jl. Swadaya 19, Rawa Mekar jaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp : O2L-75879235 I O2L-75879236 / O8L2-9873-8880 I Ogt4-lL1L-7L22
WA & SMS :0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@gmail.com website : www.kehatilab.com
1: ..
: KHT.2204.1105 - 7/9
: Air(dam lnlet
Kotram 1
Laporan hasil pengufian tidak boleh Citiutip, diperbanydk, atau dipublikasi tanpa persetuiuan tertulis dari [aboratorium.
Repofts oI onolEis should not be quoted, reproduced, or published without the written opprovot of the lobowtory.
^
V
/ PT. Kehatilab lndonesia
mBoRAToRTuMLTNGKUNGAN
*rar
itwnile A*r*ditxi t*asisffi I
[.P-852.t0N
Jl. swadaya 19, Rawa MekarJaya, serpong, Kota Tangerang selatan 15310 Telp:o2l-75a79235
/
o2t-7587g236/o8L2-g8L3-888o/ 0814-LLLL-7722
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@email.com website : www.kehatilab.com
LAPOFTS{ HAStL,lEl{cUJtAil
Reportof AnaSsit
No" : LHP.KHT.2204.I60l
NomoSarpel : KHT.2201.1 105 - 8/9
larplel,lrmna
Deokrfsi Sarpel : Airlitlk Penaban
Sll'ldeD6sc,fiqil, TilikPstur
Waktu Sanpling : tSElrf2#n
SanpllngDde
Bakuti&hr : (a) Per& Prw Kdnanh Inrr l,lo. 02 Tahun 2011 Lanqriran ( l.3l a)
RefreredStarts Bdo mtu Air ltu$dt bagi usafin &nl keghbn Parbargkihn tjsfikTaraga
ToflrdSu&srPrcEest tnm
(b) P6r& Pmv. Kdnarfrarlinurl,lo- fr2 Tahun 2011 Larpkan (130
Bahr fitutu Air Lirbsh lrdtnfri K€ha Snrit tffi* Pemanlmbn
Pa& Tamh di Po*ebunan Kdry Sawit
SudsrPrcc* tltenre
PmrnbrUfr
Paraneceys
n,iffiiil*. rhd satnr
'ilw
.ll6bde
o4:t;;;;d.nes,a
Halaman:9/10
PWNwtur
Laporan hasil pengujian tidak boleh dikutip, diperbanyalt, atau dipublikasa tanpa persetuiuan tertulis dari laboratorium.
Reports of onolysis should not be quoted, reprodued, or published without the written opprovol of the lobordtory.
^ / PT. Kehatilab lndonesia {,twt
l{qnrite ltkleiitasi l{mional
V LAB'RAT.RT,MLTNGKUNGAN tP{s2.lDN
Jl. Swadaya 19, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp: 021-75879235 / 027-75879236/O8L2-98L3-888O/ O874-lLLt-7L22
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@smail.com website : www.kehatilab.com
Baku Mutu : Peraturan Menteri Lingkurgan HUup dan Kehutanan Republik lndonesia
Reffered Slandar l,lomor P.6&Menlhk+elixr/2016 tsntang Bdtu Mutu Air Limbah Domestik
(Lampiran l)
.,
No.
Parameter Uii Baku Mutu H*ll Satuan Metode
Lab lndonesia
Halaman: 10/10
Page Number
Lapo.an hasil pengujian tidak boleh dikutip, diperbanyak, atau dipublikasi tanpa petsetuiuan tertulis dari laboratorium.
Rerorts oI olnalysis should not be quoted, reproduced, or published without the written opprovol of the laborotory.
I
^V
/ PT. Kehatilab Indonesia
LABoRAToRTUMLINGKUNGAN
{,xm
lhEn&rAlreffigi lh$hn{
tP{52.tDr{
Jl. swadaya 19, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Kota Tangerang selatan 15310 relp: o2L-7587922s
/ozt-lsalgzwoez-9813-8880 / 08 t4-t7Lt-7122
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@smail.com website : www.kehatilab.com
-
LAPORAN HASIL PEITG
----Trpo?d-ffiFF
No. : LHP.KHT.2206.I836
Nomcr Sampel : KI-II.2205.1673 - 1l9
S*nphllunlru
Deskripsi Sanpel : Air Bereih / Air Sumur Pantsu
SaapleDesc{dlon SP 1. Titik Panhu
Waktu Sampling :25ttitiIJ2l
Sanf,ingDde
Baku li,krtr : Peirahran Menteri K€sefntilr R.l No : 416/[ENKES/FEMX/1990
RetrercJStafiar Tenhrq Sprat- q6nal dan Pangawman Kuahs Air
Larpiran ll. Persyaffir Krdih Ah B€r8ih
No.
Parameter Uji Baku ltutr Hail Satuff liletode
Fara're{ers Re/brdShndr Resit . aN L&M
t.Kimh
l KadmiumTerhnrt(Cd)') qry
2 Khbfi& (Cl)') 600 8'l rsd- SNt 6989.i9:2009,
3 Nihat s6bagaiJ,{l,l03-Nn 10 .
4 Nitit sebruaiN {NOr-Nf) 1,0 < 0,005 mdL SN|06,8S9S2O04
5 pH (Lab).) 7,15 SN16989.11:2019
6 SengTerlanrt(4n)") 15 .O,OOO
lab lndonesia
iilanajer Teknis
tkrsr:210
PqFlfater
Laporan hasil penguiian tidak boleh dikutip, diperbanyak, atau dipublikasi tanpa persetujuan tertulis dari Laboratorium.
Reports of analysis should not be quoted, reproduced, or published without the written approvol ol the toborotory.
^Y
/ PT. Kehatilab lndonesia
LABoRAToRTUMLINGKUNGAN
{,twt
lkrafi+ftlntuit&ilhnrl
lP{52{Dt{
Jl. Swadaya 19, Rawa MekarJaya, Serpong, Kota Tangerang selatan 15310 Telp:o27-7s879235/ o2L-75879236/0812-9813-8880
/ o8L4-L11t-7L22
WA & SMS :0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@gmail.com website : www.kehatilab.com
No. : LHP.KHT.2206.I836
Nomor Sampel : KHT.2205.1673 - 28
Sanph Nunba
Deckripsi Sampel : Air Barsitr /Air Sumur Panhu
SanleDescdp0on SP 2. Stnm WaH t
Wahu Sarpling :fi.tsrt2t?2.
SwpltngD, re
No
PananrctaUji Baku lfrItu Hd Safinn illebde
ParaDgf€rs RefitedStader Festd Unrt trM
t. Kimia
1 l(admlrn Tqhni {Cd}')0,005 <0,001 rULi ,SM
Ed. AF 3f20.8. 3030.8 _ 2012
2 Khk rida (Cl)') 600 ll rndl SN16989.192009
lvhnajer Teknis
Hahman: U10
Prylturler
Laporan hasil pengujian tidak boleh dikutip, diperbanyak, atau dipublikasi tanpa persetujuan tertulis dari Laboratorium.
Repons of onalysis should not be quoted, reproduced, or published without the written oppraval of the labomtory.
A
Y
/ pt. KehatiLab lndonesia
LABoRAToRIUMLINGKUNGAN
Vtwt
lftrniteAlrudlsi l*rsbnrl
tP{52{Dil
Jl. Swadaya 19, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp: O2t-75879235 / O2L-75879236/0812-9813-888O
/ OBL4-tLt!-7tZz
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@gmail.com website : www.kehatilab.com
No. : LHP.KHT"2206.l836
Nomor Sampel : KHT.22&5.1673 - 3/9
Sanph Nunbr
Deskripsi Sanpel : Air BersihlAir Sumur Panbu
SarpreDescridbn SP 2. Skrm Water 2
Waktu Sarpling :25lffi2flt2.
SanplingDde
Baku Muhr : Pemtran ttlentri Kesdnhn R.l No:416/IGNKESIFEMXfi9S0
RetrercdStailer Tenbrg Syanat- ryarat dan Pergaurmn Kualihs Air
Larpiran ll, Peryanahn Kualihs Air B€fl$h
No.
Paramofrr Uii Baku ituhr Hs{l Satnn ilebde
Paan€/.en Re,}bodSlsrdar R6rd ltit ,MM
t.Kimh
I Kadmtun Tqlanfi (ctln
0,005 <0,001 mdL sMEd:23'd3120.8.3030.8 - 2017
2 Khlorida
{C[') 600 176 mo,L SN16989.19:fl@
3 Nifat, s€bagai N (No3-N)) 10 < 0,1 mdL tKM.l(t{T.22 (Spoktofobnetri)
4 Ni[it sebagaiN {NOr-N}') 1,0 < 0,005 rrEL SN|0G09B9.$2004
5 pH (Labn 6,93 SNI 6989.11:2019
6 sengTerlarur(Zn).) 15 0,96 rrEtr sMEd.23p3120.B.3030.8 - 20,t7
7 sulhr{so4n m 25 mdl StttW.A:OtS
8 Tir$al Terlarut (Pb)') 0,5 < 0,006 rIE/lL SM Ed. B,{ 3120.8, 3030.8 - 2017
.,/ J
lz KehUi Lab lndonesia
I
Hadi Swono A.[,ld
[&najerTeknis
lkrsr:4110
P1gclt n*
Laporan hasil penguiian tidak boleh dikutip, diperbanyak, atau dipublikasi tanpa peretuiuan tertulis dari laboratorium.
Reports ol anolysis should not be quoted, reproduced, or published without the writ'ten opgrovol of the loborotory.
l
^/
Y
pt. KehatiLab lndonesia
HBoRAToRIUMLTNGKUNGAN
{,tutt
lttftite l*tsd;iari llasional
tP{52{Dt{
Jl. Swadaya 19, Rawa MekarJaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp:027-758792351 O2t-7587g236lO1LZ-}173-8BBO
/ O8L4-L!LL-7122
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@smail.com website : y4,vw.kehatilab.com
No.
Pammeter Uji Baku titutu Harl Satan lreto&-
Palrryndss Re/bndSfadar Resdt lJ,fr MM
{. Kimir
l[admium Talarut (CdD 0,06 <0,001 mdl SM Ed. 23d 3120.8. 3030.8 - 20iz
2 Khlodda (CD') 600 24 rrgtr SN16989.19:2009
3 Nitat sebasi N (Nq-Nn 10 < 0,t nrstr |KM.(HI-22 (Spekfoto{qneri)
Hahnnn: S10
PryNunber
Laporan hasil pengujian tidak boleh dikutip, diperbanyak, atau dapublikasi tanpa persetuiuan tertulis dari laboratorium,
Reports of onolysis should not be quoted, reproduced, or published without the written opprovot of the labomtory.
^/
Y
pt. KehatiLab lndonesia
LAB'RAToRTUMLINGKUNGAN
Vtutt
Xomite fl{redihsi tlasioaal
1P852.lI]t{
Jl. Swadaya 19, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp : 02!-75879235 / O2L-75879236 / O8l2-98t3-888O I O874-7LLL-7L22
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@email.com website : www.kehatilab.com
No. : [HP.KHT.2206.1836
NomorSarpel : KHT.2205.1673-S9
Sanptellunfct
Desfrpsi Sampd : Air Bersih / Air Sumur Panhu
Samp,e Descripl,on SP 5. Pemukiman Est" Kuhi
WWtr sampting :frMt&tl
SdttNWDde
Balo.r lAltu .
: Peiatran llettsri Ksootrh Rl No : 416/IvENKES/PEMX/19S0
RelbredSfandar Tenhry $yamt- syaat dan Penmwmn Kulihr Air
Lryrpinan ll. PorWrahn Krdlbs Air Boxsih
No.
Paranebr Uji Baku ii&thr Hd Sanan i/htode
.Fa,ano(eys Re,hrad8tadr. fteslal l.htit . T/c|iod
[.Klmh
1l(admiumTothut{Cd)'), , 0.005: <0,m1 ,r ,rg/L :8MEd.23!:31O.8.il30.8-2017
2 Khlode (Cl)) 000 26 rns,t sN1698,.19*009
3 Nihats*agsiN{N0rN}'} :, 10 . : (0,1 : rru,L , : lKii.Kttl?2:(SpoktofobrEf0
a Nihit, s€bagai N {NOr-Nn 1,0 < 0,06 ntst SNI 0S,0989.92004
5 PH 0ien I 0.66 ,l 8rt11ffi9.11:2019
6 SongTedailBrf) 15 <0,m ms,L . , sMEd 23'd3120.8.3030.8-n1t
1 Sulht(S0*).) rO0 :' <03 rulLrSfl!6989.20:2019
8 TirbalTerhrut(Pb)") 0,5 <0.006 nullr r ,s[rEd.23'd3120.8.3030.8-20'17
0 BoDro) : Z0 fiol!-'r.. SNI6989.72-2@9
10 coD)*) 14 .: rimll- i SN|6989.2:2019
1'l roksisenT€rltrut(BO)*) 13 , ,',,rxBL sN1066989.1+2M
12 Amonia (NH3-N)')J 0.02 .,-:. . .ndL IKM.KHT-108 {FlAsp*roffixnet0
f,l MnYakdanLi,ma!:4.':l <0,2 '' i. nro/l- 'KM.&|T:68
14 TembagaTslan${Gu},tfi:: < 0,006 wL sM Ed.8'd 3120 B. 3030 B - 2017
') =PaamsbT
lnlorndiotr *) = Paranphr Tanbatlan oletr P€hEgEn
< =Hasil kurarEdsi Mei,d,lrdD#ionLinrt
Hahman:6/10
PryNan}er
Laporan hasil pengujian tidak boleh dikutip, diperbanyak, atau dipublikasi tanpa persetujuan tertulis dari laboratorium.
Reports ol onolysis should not be quoted, reproduced, or published without the written opprovol ol the laborutory.
r-
A / pt. KehatiLab lndonesia
Y LABoRAToRIUMLINGKUNGAN
Vrnt
lbmite l*redilrsi llasional
LP{52.IDN
Jl. Swadaya 19, Rawa Mekar.laya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp:02l-75879235 / O2t-75879236/O8L2-98L3-888O I O8t4-1t1t-7L22
WA & SMS :0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@smail.com website : www.kehatilab.com
LAPORAI{ HASIL.PENGUJIAil
@
Ns. : LHP.KHT.?206.I836
Nomor Sampel : KHT.?205.1673-6/9
SmpleNumber
De*ripei Sannpel : Air Bersrh / Ah Sumur Panhu
Sarple Descnip(ror SP 6. Pemukirflan M$
'-&;.'r--;l:----"---
Tanoerarp Selahn. 10 Jr.rf 2022
I
PT.KehatiLrb lndonleia I
Hahrnn:7/10
Pqel'lunirr'
Laporan hasil pengujian tidak boleh dikutip, diperbanyak, atau dipublikasa tanpa persetuiuan tertulis dari laboratorium.
Reports of analysis should not be quoted, reproduced, or published without the written approval of the loboratory.
Y
/ pt. Kehatilab lndonesia
LABoRAToR!UMLINGKUNGAN
{,twt
l(cmite Alrtditr$ tt6i$nil
tP{5210il
Jl. Swadaya 19, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp : 021-75879235 / 02l-75879236 / OBI2-}BL3-888O I O1L4-LLLL-7LZ}
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@smail.com website : www.kehatilab.com
Lab'lndonesia
Manajer Teknis
Hdanan:U10
P*t&trtu
Laporan hasil penguiian tidak boleh dikutip, diperbanyak, atau dipublikasi tanpa persetuiuan tertulis dari laboratorium.
Reports ol onalysis should not be quoted, rcproduced, or published without the written opprovol ol the lobototory.
A / pt. Kehatilab lndonesia
V LABoRAToRTuMLTNGKUNGAN
Vttxt
lbruite Jtl(rcditrri l{a*iEnal
tP{s2.tDN
Jl. Swadaya 19, Rawa MekarJaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310 Telp:O2t-75879235/ 021-75879236/0812-9813-8880 / OBL4-ILLL-7122
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@smail.com website : www.kehatilab.com
LAPORAN HASIL.PENGUJIA}.I
Reportof Analysis
No. : [HP.|(HT.2206.I&t 6
NororSampel : KHT.22O5.{673-8€
Saryle Nunber
Deskdpsi Sampel : Air Titik Penataan
Sample Desaiplion Titik Penataan
Baku Mutu : {a} PedaPrw Kalimotan Timw No 02 Tahun 2011 Lampiran { 1"37 a }
Reffered Sfaadar Baku mutu Air Limbah bagi usaha dart' kegiatan Pembangkitan LisfrikTenaga
Ternal Sumber Ploses utama
(b) Perda Pror. Kalimantan Timur No. 02 Tahun 2011 Lampiran (1.35)
Baku iilutr Air Limbah lndusti Kdapa Sarit Untuk Porinlaatan
Pada Tandr di Perltebunan Kdapa Sawil
a. SumberPro*s lltsma
No.
Parameta Uji
tsaxu Muut
Ret{ered Stardu
Hasil Satuan Itiletode
Parangters
eh Resufr Uflit fi/c.frtod
1 {Lab)l
pH SN|6989.11-N19 8,25 .,
2 :ZatPadatTersuspendffSs) 100 SN16989.1201S 97 - mcll
3 BOD5 5.m0 5.000 63 itol SNIS80.72:2009
4 I Klqin B€bes 0.5 ' <0.0't mo/t- IKM:KHT$9 (Chkrin lieter)
5 Minyak dan Lemak 10 - 1 mdrl |KM.KHT68
.6_ l(aniumTotaltG0l, . 0,5 < 0,006 insn- sM Ed.a!3120 B. 3030 E-2017
7 Tembaga Totd (Cu) 1 : 0.04 , mo/L sM Ed.8'd3120 8.3030 E-2017
1
Ke Lab.lndonesia
l-ldanan:910
Page Nunber
Laporan hasil pengujian tidak boleh dikutip, diperbanyak, atau dipublikasi tanpa persetuiuan tertulis dari Laboratorium.
Reports of onalysis should not be quoted, reproduced, or published uithout the written opproval ol the loboratory.
Y
/ pr. KehatiLab tndonesia
LABoRAToRIUMLINGKUNGAN
Vtutt
l{omile Atrcditasi llasional
LP{52.IDN
Jl. Swadaya 19, Rawa MekarJaya, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310Telp:O2L-75879235 I O2t-7587g236l0812-9813-A8BO / OBt4-L7tL-7122
WA & SMS : 0818 0888 8270 e-mail : kehatilab@smail.com website : wwwkehatilab.com
Baku Mutu Peraturan Mented Lingkungan HiJup dan Kehutanan Republik lndonesia
RelTered Sfandar Nomor P.68lMenll'rk-setpnP016 bntang Baku Mutu Air Limbah Domestik
(Lampiran l)
No.
ParameterUji Baku Mutu Hasil Satuan MeMe
Parancterc RellbedStandar Result Unit llethod
I pH {Lab).) 6,67 - SNt 6989.11-2019
ffi^;;'"0,,1*,"
Manajer Teknis
Hdaman: IUl0
Pry Nunbr
Laporan hasil pengujian tidak boleh dikutip, diperbanyalt, atau dipublikasi tanpa persetuiuan tertulis dari [aboratorium.
Reports of onolysis should not be quoted, reproduced, or pubtished without the wriften approval of the loborotory.