Anda di halaman 1dari 8

CDM

Clean Development Mechanism


(Mekanisme Pembangunan Bersih)
Latar Belakang CDM
 Perjanjian internasional :
 Mengurangi dampak perubahan iklim yang diakibatkan oleh kegiatan
manusia, melalui pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (Green House
Gases/GHG) : 6 jenis GHG antara lain CO2 dan SF6.
 Negara maju berkewajiban mengurangi emisi GHG sampai ke level
tahun 1990 selama periode 2008-2012 (rata-rata mengurangi 5% dari
emisi sekarang).
 Pengurangan emisi sebagian besar dilakukan di dalam negeri, bila
masih belum mencukupi, maka dapat dilakukan di luar negeri,
misalnya di negara berkembang.
 Pengurangan emisi GHG di negara berkembang melalui bantuan
inventasi akan membantu negara berkembang mencapai pembangunan
yang berkesinambungan (sustainable development)
 Negara berkembang tidak berkewajiban, partisipasi bersifat voluntary
 Indonesia merupakan Para Pihak dalam Konvensi Perubahan Iklim
– Convention on Climate Change (1992)- ratifikasi th.1993- maupun
Kyoto Protocol (1998)-ratifikasi tahun 2004.
Clean Development Mechanism (CDM)/
Mekanisme Pembangunan Bersih

• Mekanisme pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK),


dimana upaya pengurangan emisi GRK dilakukan oleh
negara berkembang (yang tidak memiliki kewajiban
untuk menurunkan emisi GRK), kemudian jumlah
pengurangan emisi GRK yang tersertifikasi (certified
emission reduction dalam satuan ton CO2) dijual ke
negara maju (yang mempunyai kewajiban menurunkan
emisi GRK).
Certified Emission Reductions (CER) dihitung dengan
membandingkan jumlah emisi GRK tanpa dan dengan adanya
proyek
Jumlah CO2-e yang diemisikan per

Tanpa proyek CDM


Baseline (tanpa
proyek CDM)
Produksi CER
tahun

dengan proyek
CDM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tahun
Kebijakan PLN
• Misi PLN : pembangunan berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan
• Pengurangan emisi GRK di semua instalasi
melalui implementasi CDM
• Penjualan karbon kredit bukan sebagai
pendapatan perusahaan
• Penjualan karbon kredit memberikan manfaat
ekonomis bagi perusahaan
Proyek2 Yang Dapat Diusulkan Sebagai Proyek CDM
Sisi *)
No Jenis Kegiatan Keterangan
K T D
1 Pembangkit dari Energi X Tidak termasuk untuk PLTA tipe reservoir
Terbarukan
2 Efficiency Improvement X X X Kegiatan yang menaikkan effisiensi sehingga
penggunaan bahan bakar menjadi
berkurang.
3 Penggantian jenis bahan bakar / X Mengganti bahan bakar dengan bahan bakar
Fuel Switching yang mempunyai emisi GRK lebih rendah.
Contoh: dari HSD ke gas, biofuel.
4 Penambahan alat X X X Pemakaian / pemasangan peralatan untuk
mereduksi / menyerap Karbon.
5 Perubahan SOP O&M X X X Contoh: SF6 Leakage Reduction
6 waste gas utilization X Pemanfaatan biogas

*) K= Pembangkitan; T=Transmisi; D=Distribusi


Pembangunan / Kegiatan / Aktivitas yang tidak bisa dijadikan proyek CDM:
Proyek yang emisi karbonnya berkurang akibat pemanfaatan fasilitas nuklir.
Proyek yang telah memperoleh bantuan resmi ODA dari Negara Annex I
Proyek penyerapan (sekuestriasi) akibat penggundulan hutan dan penanaman
Potensi Proyek CDM di PT PLN (Persero)
– Pembangunan pembangkit listrik berbasis renewable
energy  mini/hydro, angin, panas bumi, gas alam,
biofuels, dll;
– Penggantian bahan bakar dari jenis bahan bakar yang
banyak mengemisikan GRK ke bahan bakar yang
lebih sedikit mengemisikan GRK
– Efisiensi energy meningkatkan efisiensi
pengoperasian sistem kelistrikan sehingga
penggunaan bahan bakar berkurang
– Pengurangan emisi gas SF6 yang berpotensi
menghasilkan pemanasan global ± 23.000 kali dari
CO2  biasanya digunakan pada jalur transmisi dan
distribusi untuk insulasi peralatan tegangan tinggi;
Proyek CDM yang sedang dikembangkan PLN

• PLTP = 2.209.020 ton CO2e/tahunLahendong II,


Lahendong III, Kamojang 4 & Ulumbu.
• PLTA1.292.976 ton CO2e/tahun : Genyem &
Poigar 2
• PLTM132.276 ton CO2e/tahun : Lobong,
Mongango, Merasap, Ndungga, Santong & Prafi
• PLTMG24.724 ton CO2e/tahun : Bontang
• SF6  Dalam tahap penentuan data baseline
untuk mengetahui jumlah pemakaian SF6.

Anda mungkin juga menyukai