Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL PROSES PEMBENTUKAN & PEMBERDAYAAN

KELOMPOK MASYARAKAT PEDULI SUMBERDAYA AIR (KM-PSDA)


DAS TUKAD UNDA , KABUPATEN KLUNGKUNG

Nama Ir. Ketut Suarken dan Tim Teknis Balai Wilayah Sungai Bali-Penida (BWS-BP)
Jabatan/Posisi Tenaga Sub-Professional dan Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat dalam
Program dan Perencanaan Umum Balai Wilayah Sungai Bali-Penida (BWS-
BP)
Lembaga Balai Wilayah Sungai Bali-Penida (BWS-BP)
Kegiatan FGD Sosialisasi dan Pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Sumberdaya
Air (KM-PSDA), DAS Tukad Unda, Kabupaten Klungkung
Hari/Tanggal Rabu, 2 Mei 2018/ Rabu, 23 Mei 2018/ Rabu, 6 Juni 2018/

1. Acara Pembukaan
Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah adalah suatu proses
pengumpulan informasi suatu isu tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok.
FGD merupakan salah satu kegiatan dalam program pemberdayaan masyarakat untuk
sosialisasi dan pembentukan KM-PSDA di DAS Tukad Unda, Kabupaten Klungkung.
Kegiatan FGD diawali dengan sambutan yang dilakukan oleh PPK OP SDA I Ibu I Gusti
Ayu Putu Wahyundari, ST, MT. Selanjutnya acara sosialisasi dan pembentukan KM-PSDA di
buka oleh perwakilan dari Camat Dawan bidang Kasi Pemberdayaan Masyarakat. Beliau
mendukung akan rencana pembentukan KM-PSDA di DAS Tukad Unda. Pihak Kecamatan
berharap dengan adanya KM-PSDA dapat mengoptimalkan pemanfaatan serta potensi
DAS Saba untuk kesejahteraan masyarakat DAS Saba khususnya di bagian hilir. Namun, hal
ini tidak dapat dilakukan secara sepihak oleh tim BWS-BP, melainkan butuh dukungan
berupa kebijakan, pemikiran, serta partisipasi dari semua pihak yang mencakup
pemerintah dan masyarakat.

Laporan FGD I Sosialisasi dan Pembentukan KM-PSDA DAS Tukad Unda, Kabupaten Klungkung 1
Tahun ini pembentukan KM-PSDA dilaksanakan di DAS Tukad Unda, DAS Tukad
Petanu dan DAS Tukad Mati. Pembentukan KM-PSDA DAS Tukad Unda diharapkan dapat
memberdayakan masyarakat sekitar DAS.

Pembentukan KM-PSDA di DAS Tukad Unda terfokus di Desa Paksebali. Desa


Paksebali diwakilkan oleh Kades, Bendesa Adat, Tokoh Perempuan. Selain masyarakat,
program ini juga didukung oleh pihak SKPD yang diwakilkan oleh Dinas Lingkungan Hidup
Kab Klungkung, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab Klungkung.

2. Pemaparan Materi
Sosialisasi pembentukan KM-PSDA DAS Tukad Unda dilaksanakan dengan
pemaparan materi oleh I Ketut Suarken sebagai fasilitator pemberdayaan masyarakat
BWS-BP. Pemaparan diawali dengan penjelasan terkait dasar hukum yang dijadikan acuan
oleh BWS-BP dalam program pemberdayaan masyarakat. Adapun beberapa dasar
hukumnya antara lain:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 11 tahun 1974 tentang pengairan;
b. Undang-undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 04/PRT/M/2015 tentang Kreteria dan Penetapan Wilayah Sungai;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 09/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 28/PRT/M/2015 tentang Penetapan Daerah Sempadan Sungai dan
Sempadan Danau;

Laporan FGD I Sosialisasi dan Pembentukan KM-PSDA DAS Tukad Unda, Kabupaten Klungkung 2
f. Peraturan daerah Provinsi Bali Nomor 16 tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah provinsi Bali Tahun 2009..
g. Perda Provinsi Bali No 16 tahun 2009 tentang rencana tata ruang eilayah
provinsi bali tahun 2009

Berdasarkan hasil orientasi lapangan yang telah dilakukan oleh tim BWS-BP,
didapatkan beberapa permasalahan yang terjadi di hilir DAS Saba, yaitu: meningkatnya
pemukiman dibantaran sungai yang tidak memperhatikan sempadan sungai; limbah rumah
tangga yang langsung disalurkan ke sungai melalui saluran dan pipa pembuangan; dan
masih ada beberapa oknum yang menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan
sampah. Pada FGD ini, masyarakat diminta untuk mengklarifikasi apakah permasalahan
yang didapat dari orientasi lapang tersebut benar dirasakan masyarakat atau tidak.
Sebagian besar masyarakat menyatakan hal tersebut benar terjadi. Selain permasalahan,
tim BWS-BP juga mengajak masyarakat untuk mendiskusikan terkait manfaat dan potensi
DAS Saba. Berdasarkan hasil diskusi bersama, didapatkan manfaat dari DAS Saba adalah
sebagai sumber air irigasi dan sebagai sumber air bersih. Untuk meminimalisir
permasalahan serta mengoptimalkan manfaat dan potensi yang ada, dibutuhkan pihak
yang peduli terhadap DAS Saba baik dari pihak masyarakat, swasta, ataupun
pemerintahan. Oleh karena itu pembentukan KM-PSDA dirasa penting untuk
direalisasikan.
Fasilitator BWS-BP menjelaskan secara garis besar (5W 1H) mengenai KM-PSDA
dengan tujuan agar peserta FGD faham dan mengerti apa yang akan mereka bentuk dan
mereka lakukan. KM-PSDA atau Kelompok Masyarakat Peduli Sumberdaya Air adalah
kumpulan individu/organisasi kemasyarakatan, pihak swasta yang memiliki kepedulian
lebih terhadap kondisi dan keberadaan sumberdaya air saat ini, dimana kondisinya semakin
menurun, baik secara kuantitas ataupun kualitas. Anggota KM-PSDA adalah semua
pemangku kepentingan yang peduli mulai dari perwakilan masyarakat, LSM, pengusaha,
subak, tokoh agama, adat, dan karang taruna, dan kaum perempuan.
Laporan FGD I Sosialisasi dan Pembentukan KM-PSDA DAS Tukad Unda, Kabupaten Klungkung 3
Mengapa kita harus berkelompok? Salah satu pertanyaan yang sering kali
dipertanyakan oleh peserta FGD. Jawabannya adalah dengan berkelompok akan dapat
saling berbagi dan berboordinasi dengan pihak lain terkait masalah SDA, memudahkan
untuk berkomunikasi dengan pihak luar dan memperkuat posisi tawar dalam hal
pengelolaan SDA, daat meningkatkan dan memaksimalkan partisipasi dalam pengelolaan
SDA mulai dari perencanaan, pendayagunaan serta pengawasan, juga dapat
mempermudah melakukan mediasi ketika terjadi perbedaan kepentingan atas SDA
dengan pihak lain. Wilayah tanggungjawab KM-PSDA adalah di wilayah kedudukannya dan
akan dibantu oleh Tim Koordinasi Pengelola Sumberdaya Air (YKPSDA) yang
berkedudukan di Provinsi Bali. Tahapan yang akan dilakukan dalam pemberdayaan KM-
PSDA ini berupa:
1. Sosialisasi/pemahaman KM-PSDA: memberikan informasi dan pemahaman
kepada masyarakat dan para pemangku kepentingan bahwa KM-PSDA itu
penting
2. Pembentukan KM-PSDA: menetapkan nama kelompok dan struktur
kepengurusannya
3. Penguatan kapasitas KM-PSDA:
a. Pelatihan, studi banding, pelembagaan best practise
b. Pendampingan dalam pengembangan KM-PSDA dalam pengelolaan
SDA

Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab sebagai KM-PSDA nantinya harus dilakukan


secara bersama-sama dan bertahap serta ada pendampingan KM-PSDA dari BWS-BP
sampai KM-PSDA tersebut berada pada tahap mandiri. KM-PSDA dituntut untuk peduli
terhadap SDA mulai dari sekarang dan seterusnya.

3. Pembentukan KM-PSDA
Pembentukan KM-PSDA diawali dengan analisis kelembagaan/organisasi
/kelompok yang bersifat bottom-up, artinya peserta FGD lah yang menyatakan apa saja
kelembagaan yang ada di 3 Desa dan memanfaatkan air di DAS Saba. Adapun

Laporan FGD I Sosialisasi dan Pembentukan KM-PSDA DAS Tukad Unda, Kabupaten Klungkung 4
kelembagaan/organisasi/kelompok yang ada di sekitar DAS Saba hilir antara lain: Subak,
Kelompok Ternak, Nelayan, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), Pengusaha (Hotel dan
Restauran), dan Pemerintah.
Setelah masyarakat mengidentifikasi kelembagaan/organisasi/kelompok,
selanjutnya masyarakat menilai hubungan dan kepentingan
kelembagaan/organisasi/kelompok tersebut dengan menggunakan alat bantu kertas meta
plan, peserta menilai berdasarkan hubungan dan kepentingan masing-masing
kelembagaan/organisasi/kelompok dengan interval penilaian: rendah, sedang, dan tinggi.
Berdasarkan analisis tersebut maka akan terlihat dengan interval penilaian “tinggi-tinggi”
lah yang merupakan pemangku kepentingan utama SDA DAS Saba.
Proses analisis dan penilaian terhadap kelembagaan/organisasi/kelompok
dilakukan sepenuhnya oleh peserta FGD, sedangkan fasilitator dan tim BWS-BP hanya
sebagai pemandu. Hal ini membuktikan bahwa setiap hasil FGD adalah hasil yang
konsensus dan secara partisipatif. Adapun hasil dari analisis dan penilaian
kelembagaan/organisasi/kelompok di DAS Saba hilir adalah sebagai berikut:

KEPENTINGAN DENGAN
HUBUNGAN DENGAN
Kelembagaan/Organisasi/Kelompo SUMBER DAYA AIR
SUMBER DAYA AIR (SDA)
k (SDA)
DAS SABA Renda Sedang Tinggi Renda Sedan Tingg
h h g i
Subak √ √
Desa Pekraman √ √
Dinas √ √
Pokdarwis √ √
BUMDES √ √
PDAM √ √

Terlihat bahwa yang memiliki hubungan dan kepentingan yang “tinggi-tinggi”


terhadap SDA DAS Tukad Unda adalah Subak dan BUMDES. Namun,

Laporan FGD I Sosialisasi dan Pembentukan KM-PSDA DAS Tukad Unda, Kabupaten Klungkung 5
kelembagaan/organisasi/kelompok lainnya masih dapat berpartisipasi dalam
pembentukan KM-PSDA.

4. Penutupan
Kegiatan FGD ditutup oleh Fasilitator pemberdayaan masyarakat juga menyatakan bahwa
setelah kegiatan FGD I sosialisasi dan pembentukan KM-PSDA, maka kegiatan akan dilanjutkan
dengan FGD II dalam rangka merancang rencana kerja selama lima tahun kedepan untuk KM-PSDA
Tukad Unda.

Laporan FGD I Sosialisasi dan Pembentukan KM-PSDA DAS Tukad Unda, Kabupaten Klungkung 6

Anda mungkin juga menyukai