Anda di halaman 1dari 64

CILACAP TOURISM AND CULTURE Jelajahi Pesona Keragaman Wisata dan Budaya Cilacap

Oleh: Peni Fajar Rokhinowati 7101410177

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

PROFIL CILACAP
Sejarah Kabupaten Cilacap
1. Zaman Kerajaan Jawa

Penelusuran sejarah zaman kerajaan Jawa diawali sejak zaman Kerajaan Mataram Hindu sampai dengan Kerajaan Surakarta. Pada akhir zaman Kerajaan Majapahit (1294-1478) daerah cikal bakal Kaupaten Cilacap tebagi dalam wilayah-wilayah Kerajaan Majapahit, Adipati Pasir Luhur dan Kerajaan Pakuan Pajajaran, yang wilayahnya membentang dari timur kea rah barat. - Wilayah Ki Gede Ayah dan Wilayah Ki Ageng Donan dibawah kekuasaan Kerajaan Majapahit - Wilayah Kerajaan Nusakambangan dan wilayah Adipati Pasir Luhur - Wilayah Kerajaan Pakuan Pajajaran Menurut Husein Djayadiningrat, Kerajaan Hindu Pakuan Pajajaran setelah diserang oleh kerjaan Islam Banten dan Cirebon jatuh pada tahun 1579, sehingga bagian timur Kerajaan Pakuan Pajajaran diserahkan kepada Kerajaan Cirebon. Oleh karena itu seluruh wilayah cikal-bakal Kabupaten Cilacap di sebelah timur dibawah kekuasaan Kerajaan Islam Pajang dan sebelah barat diserahkan kepada Kerajaan Cirebon. Kerajaan Pajang diganti dengan Kerajaan Mataram Islam yang didirikan oleh Panembahan Senopatipada tahun 1587-1755, maka daerah cikal bakal Kabupaten Cilacap yang semula di bawah kekuasaan Kerajaan Islam Pajang diserahkan kepada Kerajaan Mataram . Pada tahun 1595 Kerajaan Mataram mengadakan ekspansi ke Kabupaten Galuh yang berada di wilayah Kerajaan Cirebon. Menurut catatan harian Kompeni Belanda di Benteng Batavia, tanggal 21 Pebruari 1682 diterima surat yang berisi terjemahan perjalanan darat dari Citarum, sebelah utara Karawang ke Bagelen. Nama-nama yang dilalui dalam daerah cikal-bakal Kabupaten Cilacap adalah Dayeuhluhur dan Limbangan. 2. Zaman Penjajahan Belanda Pembentukan Onder Afdeling Cilacap (dua bulan setelah Residen Launy bertugas) dengan besluit Gubernur Jenderal D.De Erens tanggal 17 Juli 1839 Nomor 1, memutuskan : "Demi kepentingan pelaksanaan pemerintahan daerah yang lebih rapi di kawasan selatan Banyumas dan peningkatan pembangunan pelabuhan Cilacap, maka sambil menunggu usul organisasi distrikdistrik bagian selatan yang akan menjadi bagiannya, satu dari tiga Asisten Resident di Karesidenan ini akan berkedudukan di Cilacap". Karena daerah Banyumas Selatan dianggap terlalu luas untuk dipertahankan oleh Bupati Purwokerto dan Bupati Banyumas maka dengan Besluit tanggal 27 Juni 1841 Nomor 10 ditetapkan

:"Patenschap" Dayeuhluhur dipisahkan dari Kabupaten Banyumas dan dijadikan satu afdeling tersendiri yaitu afdeling Cilacap dengan ibu kota Cilacap, yang menjadi tempat kedudukan Kepala Bestuur Eropa Asisten Residen dan Kepala Bestuur Pribumi Rangga atau Onder Regent. Dengan demikian Pemerintah Pribumi dinamakan Onder Regentschap setaraf dengan Patih Kepala Daerah Dayeuhluhur. Bagaimanapun pembentukan afdeling memenuhi keinginan Bupati Purwokerto dan Banyumas yang sudah lama ingin mengurangi daerah kekuasaan masing-masing dengan Patenschap Dayeuhluhur dan Distrik Adiraja. Adapun batas Distrik Adiraja yang bersama pattenschap Dayeuhluhur membentuk Onder Regentschap Cilacap menurut rencana Residen Banyumas De Sturier tertanggal 31 Maret 1831 adalah sebagai berikut: Dari muara Sungai Serayu ke hulu menuju titik tengah ketinggian Gunung Prenteng. Dari sana menuju puncak, turun ke arah tenggara pegunungan Kendeng, menuju puncak Gunung Gumelem (Igir Melayat). dari sana ke arah selatan mengikuti batas wilayah Karesidenan Banyumas menuju ke laut. Dari sana ke arah barat sepanjang pantai menuju muara Sungai Serayu Dari batas-batas Distrik Adiraja dapat diketahui bahwa Distrik Adiraja sebagai cikal-bakal eks Kawedanan Kroya lebih besar dari pada eks Kawedanan Kroya, karena waktu itu belum terdapat Distrik Kalireja, yang dibentuk dari sub-bagian Distrik Adiraja dan sebagai Distrik Banyumas. Sehingga luas kawasan Onder Regentschap Cilacap masih lebih besar dari luas Kabupaten Cilacap sekarang.

Dari batas-batas Distrik Adiraja dapat diketahui bahwa Distrik Adiraja sebagai cikal-bakal eks Kawedanan Kroya lebih besar dari pada eks Kawedanan Kroya, karena waktu itu belum terdapat Distrik Kalireja, yang dibentuk dari sub-bagian Distrik Adiraja dan sebagai Distrik Banyumas. Sehingga luas kawasan Onder Regentschap Cilacap masih lebih besar dari luas Kabupaten Cilacap sekarang. Pada masa Residen Banyumas ke-9 Van de Moore mengajukan usul Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 3 Oktober 1855 yang ditandatangani Gubernur Jenderal Duijmaer Van Tuist, kepada Menteri Kolonial Kerajaan Belanda dalam Kabinet Sreserpt pada tanggal 29 Desember 1855 Nomor 86, dan surat rahasia Menteri Kolonial tanggal 5 Januari 1856 Nomor 7/A disampaikan kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda.

Usul pembentukan Kabupaten Cilacap menurut Menteri Kolonial bermakna dua yaitu permohonan persetujuan pembentukan Kabupaten Cilacap dan organisasi bestir pribumi dan pengeluaran anggaran lebih dari F.5.220 per tahun yang keduanya memerlukan persetujuan Raja Belanda,setelah menerima surat rahasia Menteri Kolonial Pemerintah Hindia Belanda dengan besluit Gubernur Jenderal tanggal 21 Maret 1856 Nomor 21 antara lain menetapkan Onder Regentschap Cilacap ditingkatkan menjadi Regentschap (Kabupaten Cilacap). Daftar Nama Bupati Cilacap: 1. R. Tumenggung Tjakra Werdana II (1858-1873) 2. R. Tumenggung Tjakra Werdana III (1873-1875) 3. R. Tumenggung Tjakra Werdana IV (1875-1881) 4. R. M Adipati Tjakrawerdaya (1882-1927) 5. R. M Adipati Arya Tjakra Sewaya (1927-1950) 6. Raden Mas Soetedjo (1950-1952) 7. Raden Witono (1952-1954) 8. Raden Mas Kodri (1954-1958) 9. D. A Santoso (1958-(1965) 10. Hadi Soetomo (1965-1968) 11. HS. Kartarata (1968-1974) 12. H. RYK. Moekmin (1974-1979) 13. Poedjono Pranyoto (1979-1987) 14. H. Mohamad Supardi (1987-(1997) 15. H. Herry Tabri Karta, SH (1997-2002) 16. H. Probo Yulastoro, S.Sos, MM, M.Si (2002-2009) 17. H. Tatto Suwarto Pamuji (2011-sekarang)

Visi dan Misi


Visi Visi Pemerintah Kabupaten Cilacap sesuai RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Cilacap Tahun 20082012 adalah "Terciptanya Pemerintahan yang Tangguh, Terpercaya dan Mandiri Guna Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat" Misi Untuk mewujudkan visi Kabupaten Cilacap ditetapkan misi sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan pemerintahan daerah secara efisien dan efektif dengan mensinergikan upaya-upaya bersama antara pemerintah, swasta dan masyarakat (Good Governance) 2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia baik sumberdaya aparatur maupun sumberdaya masyarakat secara luas sebagai modal dasar bagi pelaksanaan otonomi daerah. 3. Memberikan pelayanan prima dalam rangka menumbuhkan iklim investasi yang sehat.

4. Penguatan struktur perekonomian daerah melalui penguatan potensi ekonomi lokal 5. Meningkatkan pembangunan atau penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur ekonomi, perdagangan, pendidikan dan kesehatan untuk mencapai derajat manusia yang bermartabat 6. Meningkatkan kemampuan keuangan daerah dengan mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan daerah melalui kebijakan yang berpihak pada masyarakat

Lambang, Motto &Sesanti

Lambang Daerah

Bentuk dan Wujud Lambang Daerah Bintang Segi Lima; Melambangkan keluhuran cita-cita masyarakat Daerah yang berkepribadian Pancasila Tugu Pahlawan dengan lidah api diatas gelombang Laut Selatan; Tugu Pahlawan melambangkan perjuangan heroik masyarakat Daerah dimasa Revolusi 1945. Lidah api menunjukkan hitungan 5, berarti perjuangan yang berdasarkan Pancasila. Gelombang Laut Selatan dengan lekuk gelombang berjumlah 4 dihubungkan dengan lidah api (5) berarti bahwa perjuangan yang berkobar-kobar sejak Revolusi 45 berdasarkan UUD 45 dan jiwa juang 45. Kembang Wijayakusuma; Merupakan lambang Wahyu Negara pada saat masih berbentuk kerajaan. Wijayakusuma menjadi nama pengenal khas dan merupakan lambang hidup daerah. Kembang ini hanya ada dan tumbuh di Cilacap saja (bunga gaib). Padi dan Kapas; Melambangkan keluhuran cita-cita masyarakat Daerah mewujudkan masyarakat adil dan makmur dalam mengemban Amanat Penderitaan Rakyat. Padi dan Kapas bermakna kegiatan masyarakat di bidang pangan dan sandang. Jumlah butir padi 17 dan kapas 8, dihubungkan dengan Kembang Wijayakusuma yang berkelopak 4 dan berdaun bunga 5, menunjukkan betapa keramatnya Proklamasi Tujuhbelas Delapan Empatlima. Ikan Hiu; Ikan Hiu melambangkan Cilacap berada di daerah pantai laut selatan, penghasil ikan, dan sebagian dari masyarakatnya adalah nelayan Warna Lambang Daerah dan maknanya

Warna Merah Hati : keberanian, keuletan, kewaspadaan serta melambangkan perjuangan yang gagah berani Warna Kuning Emas : keluhuran didalam mengemban tugas Warna Putih : kesucian jiwa Warna Hitam : ketenangan dan ketabahan Warna Hijau : kesuburan dan kemakmuran Warna Biru Laut / Biru Tua : Cilacap terletak di pantai selatan, Samudera Indonesia Seluruh warna menggambarkan kepribadian masyarakat Daerah.

Motto
JALA BHUMI WIJAYAKUSUMA CAKTI JALA : Air, Lautan BHUMI : Tanah, Daratan WIJAYAKUSUMA : Bunga Kejayaan CAKTI : Ilmu Tertinggi Artinya adalah : "Kemampuan membudidayakan bumi, laut, air untuk kemakmuran"

Sesanti
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan
Berdasaran Perda Kabupaten Cilacap Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Cilacap, maka Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut : Tugas Pokok : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang pariwisata dan kebudayaan.

Fungsi: 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pariwisata dan kebudayaan;Penyelenggaaraan urusanpemerintahan di bidang pariwisata dan kebudayaan 2. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umumdi bidang pariwisata dan kebudayaan 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pariwisata dan kebudayaan

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya

Alamat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap


Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap Jl. A. Yani No. 8 Cilacap Telepon 0282-534481 Fax 0282-531988 CILACAP-JAWA TENGAH Email: dipatra_clp@yahoo.co.id Facebook: cilacap tourism

Struktur Organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cilacap

PETA WISATA CILACAP

Direktori Usaha Pariwisata


Hotel Berbintang: 1. Hotel Wijayakusuma***, Jl. A. Yani No. 12 Cilacap,Telepon. 534871 2. Mutiara Hotel***, Jl. Gatot Subroto 136 Cilacap, Telp. 531545 3. Hotel Dafam***, Jln. Dr. Wahidin 15 Cilacap,Telp. 533381-531383 4. Hotel Tiga Intan**, Jln. RE. Martadinata No. 192 Cilacap, Telp. 520866 5. Hotel Cilacap Indah**, Jln. Jendral Soedirman Cilacap, Telp. 533543 6. Hotel Kenanga Indah*, Jln. Kapten Suyono Majenang*,Telp.(0280)621123 7. Hotel Nusantara*, Jln. Dr. Soetomo Cilacap, Telp. 532506 8. Hotel Delima*, Jln. Jend. Sudirman No. 3 Cilacap, Telp. 533410535023 9. Hotel Paradise*, Jln. A. Yani No. 7 Sidareja, Telp. (0280) 542608524609 Hotel Melati: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Hotel Boroudur, Jln. Diponegoro No. 51 Majenang, Telp. (0280) 621345 Hotel Saraswati, Jln. Rajiman No. 55 Cilacap, Telp. 533938 Hotel Anggrek, Jln. Anggrek No 16 Cilacap, Telp. 533835 Hotel Harnita Agung, Jln. Gatot Subroto No. 88 Cilacap, Telp. 533876 Hotel Husadha, Jln. Sirkaya No. 25 Cilacap, Telp. 533176 Hotel Julias, Jln. Pemintalan no. 50 Cilacap, Telp. 533784 Hotel Teluk Penyu, Jln. Dr Wahidin No 42-57 Cilacap, Telp. 534304 Hotel Tjipto Rini, Jln. Oedi Oetomo No 6 Cilacap

9. Hotel Kebon Manis, Jln. Perintis Kemerdekaan No. 25 Cilacap, Telp. 545699 10. Hotel Marina, Jln. Boedi Oetomo No. 99 Cilacap, Telp. 535533 11. Hotel Cipto Arum, Jln. Dr. Cipto Cilacap, Telp. 540842 12. Hotel Santi Sanjaya, Jln. Letnan. Jend. Suprapto Cilacap, Telp. 533781 13. Hotel Ramayana , Jln. Gatot Subroto No. 99 A Cilacap, Telp. 534315 14. Hotel Bhima Indah, Jln. Bhima No. 105 Cilacap, Telp. 535568 15. Hotel Sederhana, Jln. Flores No. 89 Cilacap 16. Hotel Sri Kandi, Jil. Gatot Subroto No. 78 Cilacap, Telp. 533722 17. Hotel Sri Rahayu, Jln. Kapten Sugiono Majenang 18. Hotel Srandil, Jln. Stasiun 54 Kroya, Telp. (0582) 494129-494801 19. Hotel Sidodadi, Jln. R. Haris Munandar 3 Kroya, Telp. (0282) 494267 20. Hotel Setia, Jln. Stasiun 11 Kroya, Telp. (0282) 494106 21. Hotel Arafah, Jln. Jend. Sudirman Cilacap, Telp. 533646 22. Hotel Arimbi, Jln. Perintis Kemerdekaan No.10 Cilacap, Telp. 541686 23. Hotel Asri, Jln. Rambutan No. 38 Cilacap, Telp. 534962 24. Hotel Mekar Mulya, Jln. Jend. Sudirman No. 7 Cilacap, Telp. (0280) 523121 25. Hotel Damai, Jln. Rambutan No. 25 Cilacap, Telp. 534359 26. Hotel Murni , Jln. Pasar No. 10/323 Cilacap, Telp. 532917 27. Hotel Pojok, Jln. Pasar No. 4 Cilacap, Telp. 536102 28. Hotel Lima, Jln. Nangka Cilacap, Telp. 535346 29. Hotel Penny Vijaya, Jln. Suprapto No. 10 Cilacap 30. Hotel Tanjung Permata, Jln. Tanjung Cilacap, Telp. 5384825 31. Hotel Wijaya Inn, Jln. Perintis Kemerdekaan No. 149 Cilacap 32. Hotel Meilias, Jln. MT. Haryono No. 71 Cilacap, Telp. 532393

Rumah Makan

Biro Perjalanan Wisata (BPW)


BPW Dewangga, Jl. Jawa No.64 Perum Indah Gunung Simping Permai Cilacap, telp (0282) 534465 2. BPW Dhita Wisata, Jl. Sekar Kemuning No. 05 RT 03/1 Mulyadadi Cipari Cilacap, telp. (0280)6226205 3. BPW Citra Travel Agent, Jl. MT. Haryono No. 85 Cilacap, telp.(0282) 521098 4. BPW Agimsa Total Nusantara, Jl. Urip Sumoharjo No. 225 Cilacap, telp. (0282) 551319 5. BPW Savitri Tour & Travel, Jl. Dr. Soetomo No. 16 Gunung Simping Cilacap, telp. (0282) 521547 6. BPW Kusyara Tour, Jl. Urip Sumoharjo No. 87 RT 03/3 Mertasinga Cilacap, HP. 081647679682 7. BPW Stya Putra Tour, Jl. Jend. Sudirman No. 4 Desa Sidamulya Sidareja, HP. 081391205101 1.

8. 9.

BPW Madina Wisata, Jl. Kol. Sugitono RT. 02/94, Kec. Cipari Cilacap, HP. 081327023576 BPW Sabar Subur, Jl. Perintis Kemerdekaan No. 7B RT. 03/IX Tritih Wetan, Kec. Jeruk Legi Cilacap, HP. 081548882411

Transportasi
Kereta Api Logawa (Cilacap-Kroya-Jember PP)

CILACAP KROYA JEMBER PP


KERETA API LOGAWA KA 982 Logawa Cilacap - Kroya Jember

Stasiun Cilacap Maos Kroya Jember

Datang 06.02 06.24 20.55

Berangkat 05.30 06.08 06.38 -

KA 983 Logawa Jember Kroya Cilacap

Stasiun Jember Kroya Maos Cilacap

Datang 19.05 19.42 20.21

Berangkat 05.00 19.21 19.44 -

Tarif : Cilacap s/d Jember, Rp. 20.000,- s/d Rp. 44.000,-

Kereta Api Purwojaya (Jakarta-Cilacap-PP)

JAKARTA CILACAP PP
KERETA API PURWOJAYA KA 84/85 Purwojaya Pasar Senen Cilacap

Stasiun Pasar Senen Kroya Maos Cilacap


KA. 86/83 Purwojaya Cilacap Pasar Senen

Datang 12.52 13.19 13.55

Berangkat 06.55 13.05 13.21 -

Stasiun Cilacap Maos Kroya Pasar

Datang 19.04 19.30 01.22

Berangkat 18.30 19.06 19.32 -

Senen
Berhenti di : Kroya, Purwokerto, Bekasi, Jatinegara TARIF :

Jenis Tiket 1. Executive 2. Bisnis Dewasa 3. Bisnis Anakanak

Harga Tiket Rp. 130.000,Rp. 70.000,Rp. 56.000,-

Tiket dilayani di : Purwokerto, Bumiayu, Prupuk, Kroya, Gombong, Karanganyar, Kebumen, Kutoarjo, Purworejo, Purbalingga, Maos, Sidareja, Cilacap

Jasa Transportasi Travel


JASA TRANSPORTASI ANTAR JEMPUT (TRAVEL) JAKARTA CILACAP (PP) Sungguh Rejeki Abadi Travel Jakarta : Jl. Tidore No. 1 E Telp. 021-6311085, 6318354 Roxy/ Biak Jakpus Cilacap : Jl. Perwira No. 26 Telp. 0282-533301, 5253301 TANGERANG JAKARTA BOGOR CILACAP (PP) Buana Jaya Travel Tangerang : Ruko Gading Serpong AK 01/37 Telp. 021-92658526, 92689610 Jakarta : Jl. Sunan Giri No. 5 Rawamangun Telp. 021-4892530, 4759915 Bogor : Jl. Halimun No. 8 Telp. 0251-7115535, 7115545 Cilacap : Jl. Gatot Subroto No. 251 Telp. 0282-535661, 534926, HP. 08157914379 BANDUNG - CILACAP (PP) Pamitran Jaya Travel Bandung : Jl. Kiara Condong 417 Telp. 022-7312769 Cilacap : Jl. Gatot Subroto No. 251 Telp. 0282-535661, 534926, HP. 08157914379 CIREBON CILACAP (PP) Sungguh Rejeki Abadi Travel Cirebon : Jl. Karanggetas No. 7 Telp. 204343, 248248 Cilacap : Jl. Perwira No. 26 Telp. 0282-533301, 5253301 YOGYAKARTA CILACAP (PP) Arrya Guna Travel Yogyakarta : Balirejo Gang Katika Telp. 0274-583828 Rahayu Travel Yogyakarta : Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0274-561322 SEMARANG CILACAP (PP) Arrya Guna Travel Semarang : Jl. Dr. Cipto No. 20 Telp. 024-3583132, 3583133 Pamitran Jaya Travel Semarang : Jl. MT. Haryono No. 9 Telp. 024-3543935

PURWOKERTO - CILACAP (PP) Nusantara Travel Purwokerto : Jl. Sutoyo No. 63 Telp. 0281-637607

Paket Wisata
Paket Wisata Minggu Paket Wisata BAHARI, ALAM & RELIGIUS 1 (satu) hari PAKET A : 08.00 - 11.00 Berangkat dari Sleko menuju ke Kampung Laut 11.00 - 11.20 Dari Tambatan Perahu Compreng menuju ke Gua 11.20 - 13.00 Masigitsela 13.20 - 16.20 Di Lokasi Gua Masigitsela Kampung Laut dan 16.20 dilanjutkan ISOMA Perjalanan Pulang menuju ke Kota Cilacap Pulang ke Daerah asal Wisatawan Biaya Rp. 100.000,- / orang PAKET B : 08.00 - 09.30 Dari Kota Cilacap Perjalanan menuju ke Srandil 09.30 - 11.00 Di lokasi Obyek Wisata Religius Gunung Srandil 11.00 - 11.15 Perjalanan menuju Gunung Selok 11.15 - 13.00 Di lokasi Gunung Selok dan dilanjutkan ISOMA 13.00 - 13.20 Perjalanan menuju ke Pantai Indah Widarapayung 13.20 - 14.30 Di Lokasi Pantai Indah Widarapayung 14.30 Pulang menuju ke Daerah asal Wisatawan. Biaya Rp. 75.000,- / orang SEMUA KUNJUNGAN WISATA PAKET (A) MAUPUN PAKET (B) KHUSUS DI LAYANI HARI MINGGU, (Rombongan minimal 30 orang) CONTACK PERSON / PEMANDU WISATA : INDARTO HP. 0812 2752 1868

Swa Wisata Week End


SWA WISATA WEEK END Sabtu-Minggu ONE DAY TOUR (CILACAP NUSAKAMBANGAN TIMUR) Jika Sabtu Sore anda sudah tiba di Kota Cilacap sebelum jam 4 sore, silakan anda meluncur ke Pantai Teluk Penyu dengan harga Tiket Masuk Pantai Teluk Penyu Rp. 4.000/ orang untuk hari biasa dan Rp. 5.000/ orang untuk hari minggu/libur, dan nikmatilah panorama alam pantai dengan

latar belakang pulau nusakambangan dan lalu lalang kapal tanker masuk ke Pelabuhan Alam di Selat Nusakambangan, Jika anda pecinta bangunan bersejarah nikmati pula keindahan bangunan bersejarah Benteng Pendem peninggalan Belanda, dengan harga tiket sama seperti tiket masuk teluk penyu. Setelah cukup lelah bekeliling, anda bisa menuju hotel untuk istirahat. Setelah cukup fresh karena sudah mandi, anda bisa keluar dan jalan-jalan menikmati keindahan malam kota Cilacap, ikan bakar yang lezat nan menggoda bisa menjadi alternatif untuk bersantap malam. Kedai seperti ini banyak terdapat di Pantai Teluk Penyu, dengan harga yang kompetitif. Setelah makan malam, anda bisa melanjutkan berkeliling seputar kota Cilacap dan menikmati pemandangan malam, atau bila anda butuh bar ang kebutuhan harian, bisa belanja di toko swalayan atau toko biasa yang cukup banyak tersebar di berbagai sudut kota. Keesokan harinya, bersiap-siaplah untuk menyeberang ke Pulau Nusakambangan, bila anda membawa kendaraan sendiri, bisa diparkir di tepi pantai atau di halaman parkir Benteng Pendem. Untuk menyeberang ke Nusakambanagn diperlukan alat transportasi berupa perahu compreng, dengan kapasitas maksimal 20 orang . Selesai makan siang Anda bisa meluncur ke Pantai Indah Widarapayung sekitar 35 km ke arah timur Kota Cilacap, pantai ini lebih alami dengan ombak yang cukup tinggi dan cocok untuk berselancar. Perjalanan pulang bisa langsung dari Pantai Indah Widarapayung.

Ringkasan Perjalanan One Day Tour


HARI WAKTU (WIB) KEGIATAN KETERANGAN

Sabtu

16.00 16.00 17.30 17.30 19.00 19.00 21.00

Tiba di Cilacap Pantai Teluk Penyu Istirahat di Hotel Makan Malam,

Menikmati pemandangan sore dan lalulintas kapal tangker dan aktivitas nelayan. Mohon sudah booking terlebuh dahulu sebelumnya. - Sea Food, Toko Swalayan, Alfa

Jalan-jalan

Mart, Indomaret, KFC - Pantai Teluk Penyu. - Kompleks Lapangan eks. Batalyon Jl. Katamso dan Jl. Jend. Sudirman (timur) - Jl. A. Yani , Alun-alun - Jl. LE. Martadinata (barat).
Di hotel Anda bisa memilih berjalan kaki atau berkendaraa sesuaikan dengan lokasi hotel tempat anda menginap. Parkir kendaran bisa di tepi pantai Pilih di hotel atau cari warung tenda yang biasa buka di pagi hari Sewa perahu compreng+ Rp. 10.000 per orang untuk perjalanan bolak balik (pandailah menawar dan bayarlah perahu ketika anda sudah tiba kembali di Pantai Teluk Penyu.

Minggu

21.00 dst 05.00 05.30

Istirahat malam Bangun pagi Ke Pantai Teluk Penyu

06.30

Sarapan

Tiket masuk Rp. 4.000/ orang untuk hari biasa dan Rp. 5.000/orang untuk hari minggu/ libur, tersedia permainan bebek air di kolam benteng pendam dan Motor Roda 4 (ATV) yang siap menantang anda. 11.30 Makan Siang Pilih rumah/ kedai makan sesuai selera, bisa di sekitar Pantai Teluk Penyu atau anda bisa cari di kota. 13.00 Selesai makan siang Anda bisa meluncur ke Pantai Indah Widarapayung sekitar 35 km ke arah timur Kota Cilacap, pantai ini lebih alami dengan ombak yang cukup tinggi dan cocok untuk berselancar. Perjalanan pulang bisa langsung dari Pantai Indah Widarapayung. Anda membutuhkan Tour Guide, atau Paket Wisata Minggu Segera Hubungi : INDARTO 08122 752 1868

07.30 10.00 - Menuju Nusakambangan bagian timur - Menuju obyek wisata Pantai Karang Pandan dan Benteng Karang Bolong 10.00 11.30 Masuk ke Obyek Wisata Benteng Pendem

Budaya Tradisional
Sedekah Laut Berbagai macam acara dapat dilakukan untuk mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala nikmat dan karunia yang

diperoleh pada masa kehidupannya . Upacara sedekah laut adalah salah satu perwujudan ungkapan rasa syukur yang dilakukan oleh Kelompok Nelayan Sidakaya, Donan , Sentolokawat, Tegalkatilayu, Lengkong, Pandanarang, PPSC dan Kemiren. Tradisi sedekah laut bermula dari perintah Bupati Cilacap ke III Tumenggung Tjakrawerdaya IIIyang memerintahkan kepada sesepuh nelayan Pandanarang bernama Ki Arsa Menawi untuk melarung sesaji kelaut selatan beserta nelayan lainnya pada hari Jumat Kliwon bulan Syura tahun 1875 dan sejak tahun 1983 diangkat sebagai atraksi wisata. Upacara sedekah laut sebelum hari pelaksanaan didahului dengan prosesi nyekar atau ziarah ke Pantai Karang Bandung (Pulau Majethi ) sebelah timur tenggara Pulau Nusakambangan yang dilakukan oleh ketua adat Nelayan Cilacap dan diikuti berbagai kelompok nelayan serta masyarakat untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar tangkapan ikan pada musim panen ikan melimpah dan para nelayan diberi keselamatan. Disamping upacara nyekar juga mengambl air suci/ bertuah di sekitar Pulau Majethi yang menurut legenda tempat tumbuhnya bunga Wijayakusuma. Upacara ini didahului dengan acara prosesi membawa sesaji (Jolen) untuk dilarung ke tengah laut lepas dari Pantai Teluk Penyu Cilacap dari dalam Pendopo Kabupaten Cilacap menuju arah Pantai Teluk Penyu dengan diiringi arak-arakan Jolen Tunggul dan diikuti Jolen-Jolen pengiring lainnya oleh peserta prosesi yang berpakaian adat tradisional Nelayan Kabupaten Cilacap tempo dulu. Setibanya di Pantai Teluk Penyu sesaji kemudian di pindahkan ke kapal Nelayan yang telah dihias dengan hiasan warna-warni untuk di buang ketengah lautan di kawasan pulau kecil yang di sebut PulauMajethi. Pada malam harinya acara dilanjutkan dengan pertunjukan kesenian tradisional di tiap-tiap desa/ kelurahan oleh kelompok Nelayan yang bersangkutan

Wisata Kota Cilacap


Pantai Teluk Penyu

Kawasan pantai yang membujur dari utara (Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap), ke selatan (Pulau Nusakambangan) dengan panorama gelombang laut yang cukup besar, kapal-kapal tanker yang keluar masuk Pelabuhan Tanjung Intan dan perahu-perahu nelayan tradisional yang berlalu lalang di sepanjang pantai Teluk Penyu serta tegarnya Kilang Pertamina dan Pulau Nusakambangan menambah indahnya suasana pantai. Berbagai makanan khas hasil laut dan cinderamata dapat dijumpai dengan mudah di sepanjang pantai dan dengan mudah dapat dijumpai dan selalu dekat dengan wisatawan yang berkunjung ke pantai Teluk Penyu sepanjang hari hingga tengah malam. Terletak di Kecamatan Cilacap Selatan dengan jarak 2 km ke arah timur dari pusat kota Kabupaten Cilacap dan dapat dijangkau dengan kendaraan umum dan pribadi.
Harga Tiket Masuk : Orang Dewasa Anak Tarif Hari Biasa Pagi Siang Rp. 3.000,- Rp. 4.000,Rp. 2.500,- Rp. 3.000,Hari Libur Pagi Siang Rp. 4.000,Rp. 5.000,Rp. 3.000,Rp. 4.000,-

Malam Rp. 3.000,Rp. 2.500,-

Malam Rp. 4.000,Rp. 3.000,-

Layanan informasi : 1. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Cilacap Telp. 0282-534481 2. Unit Pelaksana Teknis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Wilayah Cilacap Telp. 0282-534003 email : diparta_clp@yahoo.co.id

Facebook: cilacap tourism

Curug Cipari

Curug Cipari memiliki ketinggian sekitar 20 meter. Debit air yang mengucur di air terjun ini tergantung dari kondisi musim, dimana pada musim kemarau tidak bisa mencukupi kebutuhan obyek tersebut, karena sungai sebagai pusat utama air ke obyek tersebut dibendung warga setempat guna mencukupi kebutuhan rumah tangga. Meskipun demikian setiap hari libur obyek wisata ini tetap ramai dikunjungi wisatawan. Didekat curug ini juga terdapat dua curug yang bernama Curug Geulis Cisuru dan Curug Pengantin di Desa Segaralangu.

Benteng Pendem

Benteng Pendem Cilacap Peninggalan Belanda ini, atau dalam bahasa Belanda disebut "Kusbatterij Op De lantong Te Tjilatjap" berada di terletak 0,5 km ke arah selatan dari Obyek Wisata Teluk Penyu dan berada di atas tanah seluas 6,5 Ha, di kawasan Pantai Teluk Penyu Cilacap. Benteng Pendem ini merupakan markas pertahanan tentara HindiaBelanda yang dibangun secara bertahap pada tahun 1861-1879, Bangunan Benteng Pendem memiliki konfigurasi yang masih kokoh, dengan dikelilingi parit, mempunyai 60 kamar/ barak, benteng pengintai, gudang senjata, terowongan, ruang penjara, ruang rapat, ruang amunisi, ruang tembak dan 13 tempat-tempat penting untuk pertahanan yang dikelilingi oleh pagar dan parit serta tertimbun tanah sedalam 1-3 meter.(selengkapnya klik disini...) Obyek wisata ini dilengkapi pula dengan beberapa fasilitas seperti : Tempat istirahat, Gazebo, Ayunan, Kolam Pemancingan dan sejumlah patung dinosaurus. Dari atas Benteng Pendem tampak jelas Pulau Nusakambangan.
Harga Tiket Masuk : Tarif Orang Dewasa Anak Pagi Rp. 3.000,Rp. 2.500,Hari Biasa Siang Rp. 4.000,Rp. 3.000,Malam Rp. 3.000,Rp. 2.500,Pagi Rp. 4.000,Rp. 3.000,Hari Libur Siang Rp. 5.000,Rp. 4.000,Malam Rp. 4.000,Rp. 3.000,-

Layanan informasi :

1. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Cilacap Telp. 0282-534481 2. Unit Pelaksana Teknis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Wilayah Cilacap Telp. 0282534003 email : diparta_clp@yahoo.co.id

facebook: cilacap tourism

Wisata Industri
Paket Wisata Industri Layanan informasi : 1. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Cilacap Telp. 0282-534481 Prosedur : 1. Memberitahukan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap H-6 (enam hari) sebelum pelaksanaan kunjungan wisata; 2. Khusus kunjungan ke Pertamina UP IV dan PLTU Karangkandri maksimal 50 orang/ hari. Biaya : 1. Biaya Tiket per paket Rp. 30.000,-/ orang 2. Apabila menghendaki Wisata Bahari, dikenakan tambahan biaya tiket Rp. 12.500,-/ orang. Paket Sekolah Dasar: 1. Bandara Tunggul Wulung 2. Pelabuhan Tanjung Intan 3. PT. Industri Sandang II 4. Pantai Teluk Penyu 5. Benteng Pendem Paket SMP: 1. Pertamina UP IV 2. PT. Holcim (Semen) 3. Pelabuhan Tanjung Intan 4. PLTU Karangkandri 5. Pantai Teluk Penyu 6. Benteng Pendem

Merupakan bandara kecil yang dapat didarati pesawat penumpang kecil dengan landasan sepanjang 1.800 m, lebar 30 m, dan tempat parkir pesawat 125 x 90 m. mampu didarati pesawat jenis

CN 235/ F27..

Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap yang terletak di Kota Cilacap dengan luas areal 6,8 Ha yang terdiri dari : 1. 4,3 Ha untuk membangun kilang 2. 2,5 Ha untuk pembangunan tanki produk.

Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang terletak di pintu masuk kota Cilacap dibangun padu tahun 2004 dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 November 2006. Pembangunan PLTU Karang Kandri dilakukan oleh Chengda Engineering Corporation of China (CECC) dengan nilai investasi sebesar U$ 510 juta. PLTU Karang Kandri dalam operasional kegiatan menggunakan batu bara sebanyak 2 juta ton/ tahun dengan distibusi jaringan listik Jawa-Bali dan kapasitas produksi sebesar 2 x 300 MW..

Pabrik semen ini dibangun pada tahun 1974 dengan nama PT. Semen Nusantara. Seiring dengan perkembangan indsutri dan bisnis maka padu tahun 2001 diganti menjadi PT. HOLCIM. Kapasitas produksi 780 ton/ hari dengan baha baku

pembuatan semen antara lain : batu kapur, tanah liat, pasir kwarsa, pasir besi dan gibs.

Merupakan satu-satunya pelabuhan samudra yang ada di selatan Pulau Jawa dan berhadapan lansung dengan Samudra Indonesia dan Benua Australia, sehingga merupakan pintu gerbang keluar masuk barang dari dan ke Jawa Tengah bahkan Pulau Jawa. Pelabuhan Tanjung Intan terletak di Kota Cilacap dengan luas areal 146 Ha, kedalaman alur 6 - 12 meter LWS, lebar laut 250 - 450 meter, memiliki 6 buah dermaga dengan panjang seluruhnya 742,5 meter dan lapangan penumpukan 5 buah seluas 30.000 m2.

Pulau Nusakambangan dan Segara Anakan


Pulau Nusakambangan

Pulau Nusakambangan merupakan salah satu kawasan pantai selatan Kabupaten Cilacap yang dipisahkan oleh Selat Segara Anakan yang memisahkan dengan daratan Pulau Jawa . Pulau Nusakambangan dikenal juga pulau penjara yang mempunyai kesan menyeramkan itulah kesan yang acap terdengar oleh siapapun yang belum pernah datang berkunjung ke Pulau Nusakambangan. Pulau ini memang menawarkan banyak hal. Semakin lama mendekat dan melihat kesan menyeramkan berangsur-angsur sirna . bayangan yang menyeramkan pada penghuni penjara, serta hutan belantara yang sampai saat ini masih mampu melindungi satwa-satwanya perlahan-lahan akan melumatkan kesan menyeramkan bahkan kesan tersebut berganti rasa takjub dan detak kekaguman tiada habisnya . Seramya mendengar para penghuni LP anda tidak usah kawatir sebab diantara lokasi wisata dengan Lembaga Pemasyarakatan sangat jauh. Dari 9 buah LP, 5 diantaranya LP Karanganyar, Nirbaya, Karang tengah, Gligir dan Limusbuntu sudah tidak digunakan, namun sekarang sudah dibangun untuk penjara khusus narkoba dan penjara terbuka serta penjara super maksimum security. Sejak tahun 1985 Lembaga Pemasyarakatan tinggal 4 LP yang di gunakan diantaranya LP Besi, LP Batu , LP Permisan dan LP Kembang kuning (Penjara yang dibangun antara tahun 1908 sampai dengan 1950) yang rata-rata mempunyai kapasitas 500 orang sampai 2000 orang .

Pulau Nusakambangan yang memanjang dari barat ketimur sepanjang kurang lebih 36 km dan lebar antara 4 6 KM dengan luas keseluruhan adalah 210 km2 atau 21.000 ha memang menyimpan misteri dan daya tarik wisata seperti goa, pantai, benteng dan keindahan batuk arang dan keindahan panorama alam, hutan cagar alam, dan hutan belantara .

Uniknya Nusakambangan dan Segara Anakan

Nikmatilah uniknya alam Segara Anakan dan Nusakambangan, dapatkan petualangan yang mengasyikan Segara Anakan Cilacap terletak di belakang Pulau Nusakambangan wilayah Kabupaten Cilacap. Segara Anakan merupakan Laguna yang unik di pantai selatan Pulau Jawa dengan ekosistem rawa bakau (mangrove) yang memiliki komposisi dan stuktur hutan terlengkap di Pulau Jawa. Berbagai komponen sumber daya hayati berupa flora, habitat berbagai jenis fauna, betang alam daratan dan bentang alam perairan yang beinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk suatu kesatuan ekosistem alami. Segara Anakan merupakan bagian dari kawasan Nusakambangan yang membentuk suatu paduan alam yang menawan. Segara Anakan dan Nusakambangan merupakan tempat wisata alam yang ideal. Panorama bentang alam dan keunikannya menyajikan suatu pemandangan yang menakjubkan. Nikmati paduan keindahan dan keunikan penuh nuansa petualangan yang mengasyikan.

Kampung Laut

Dinamakan Kampung Laut karena perkampungan ini berada di laguna Segara Anakan dan sekelilingnya merupakan wilayah perairan. Berbagai keunikan terdapat di daerah ini, mulai dari banyaknya Goa Karst, fauna laut, dan hingga pola hidup masyarakat yang menetap di daerah tersebut. Letaknya dapat dikatakan terisolasi dan berada cukup jauh dengan wilayah perkotaan, membutuhkan waktu 4 jam dengan menggunakan perahu compreng atau sekitar 2 jam dengan menggunakan perahu mesin. Untuk sampai ke Kampung Laut kita akan melewati hutan mangroove dan menyusuri PulauNusakambangan yang digunakan sebagai penjara untuk narapidana kelas berat

Pantai Rancah Babakan Nusakambangan

Terletak diujung paling barat Pulau Nusakambangan yang berjarak 35 km dari dermaga Sodong. Untuk menuju pantai ini melalui alur selat Nusakambangan Segara Anakan melewati Desa Klaces Kecamatan Kampung Laut. Sepanjang perjalanan melewati 4 LP yang masih berfungsi yaitu LP Batu, Besi, Kembang Kuning dan Permisan serta melewati Kecamatan Kampung Laut yang berada di Klaces dengan pemandangan hutan mangrove di kiri kanan alur sungai dan pemandangan pegunungan serta selat Indralaya. Pantai Ranca Babakan tergolong pantai yang masih perawan karena belum banyak wisatawan yang berkunjung ke pantai ini, karena memang jalur yang menuju ke pantai belum memadai. Aksesibilitas Dari Pelabuhan Seleko Cilacap naik perahu compreng menyusuri alur selat Nusakambangan Segara Anakan melewati Desa Klaces Kec. Kampung Laut - dilanjutkan menuju Plawangan Turun di Pantai dekat

Plawangan dilanjutkan berjalan kaki menyusuri jalan tikus menuju lokasi

Pantai Pasir Putih


Cocok dengan namanya pasir putih karena pantainya berpasir putih sehingga masyarakat menyebutnya Pantai Pasir Putih. Pantai Pasir Putih salah satu obyek wisata yang ada di sebelah selatan Pulau Nusakambangan tepatnya berada di sebelah timur Pantai Permisan. Pantai Pasir Putih dihiasi dengan berbagai batu karang atau pulau pulau kecil yang membujur ke timur dihiasi ombak yang sangat dahsyat / ganas sehingga benturan air menghantam batu karang hitam menambah keindahan batu karang. Untuk menuju Pantai Pasir Putih harus berjalan kaki menelusuri jalan yang sudah dibangun trap trap dari paving blok sepanjang 600 m dari Pantai Permisan naik ke arah timur dan turun sampai pantai pasir putih dengan jarak 1 km. Gugusan batu karang di Pantai Pasir Putih yang membujur ke timur diselimuti ombak nan putih menambah indahnya panorama alam pantai pasir putih. Batu batu tersebut selain menambah keindahan pantai juga sebagai pemecah ombak yang menuju pantai pasir putih sehingga ombak yang ganas bisa dijinakan dan relatif tidak berbahaya. Dengan pasir pantainya yang putih dan ombak yang cukup bersahabat menambah para wisatawan merasa betah dan senang berlama lama menikmati keindahan pasir putih. Kelebihan pantai pasir putih masih terdapatnya pohon pohon yang tumbuh secara alami sehingga menambah sejuk udara pantai dan tidak terganggu oleh teriknya sinar matahari karena

bisa berteduh atau naik dahan dahan pohon sambil menikmati deburan ombak laut selatan

Pantai Permisan
Pantai Permisan juga terdapat di Pulau Nusakambangan tepatnya disebelah selatan LP Permisan. Pantai ini masih sangat alami belum banyak tercemari oleh manusia. Dengan pemandangan yang sangat menakjubkan dan deburan ombak laut selatan akan membawa wiasatawan betah menikmati panorama keindahan pulau-pulau kecil dan batu-batu karang didepan pantai mempunyai nilai tersendiri dibanding pantai wisata lainnya di Cilacap. Didepan pantai ada batu karang (pulau Kecil) yang mempunyai kenangan tersendiri bagi seorang pejebat negara yaitu Perdana Menteri pertama Indonesia. Sebelum menjadi Perdana Menteri seorang yang bernama Syahrir pernah berkunjung ke Pantai Permisan, di pantai itu Syahrir mencoba menyebrangi gelombang laut yang saat itu sedang kecil, ia berhasil naik ke batu karang tersebut. Akan tetapi pada saat mau kembali ke pantai datanglah ombak yang sangat besar, sehingga Syahrir bertahan sampai berjam-jam menunggu air surut diatas batu karang. Dengan adanya peristiwa tersebut maka nama Syahrir diabadikan sebagai nama gugusan karang di Pantai Permisan yang oleh sebagian kalangan masyarakat menyebutnya Batu Syahrir Selain cerita di atas, jika air surut wisatawan bisa mendaki sejumlah batu karang yang tersembul. Mereka akan menyaksikan berbagai simbol sosial sebagai bukti adanya legenda Raja Pakuan Pajajaran yang mempunyai putri cantik terkena wabah penyakit yang bisa sembuh kalau diobati dengan air mata kuda sembrani, maka sang raja mengirim utusan untuk mendapatkan obat tersebut tetapi selalu gagal yang pada akhirnya sang putri itu sendiri berangkat dan karena kecapaian perjalanan jauh ia beristirahat dan mandi di Pantai Permisan terseret ombak ke tengah laut dan terjepit diantara batu karang dan meninggal dan dari kejauhan hanya kelihatan sebagian anggota badannya tanpa busana maka disitu ada batu karang yang mirip alat kelamin perempuan . Juga disebut permisan saat ada perompak mau mendarat ke Nusakambangan pantai itu tidak tampak tapi setelah permisi pada Sang Baurekso Pulau Nusakambangan nampak pantai tersebut maka disebut permisan Pantai Permisan juga merupakan tempat penggodokan para prajurit agar mampu menjaga dan dam membela keutuhan bangsa dan negara dari gangguan apapun baik besar maupun kecil yang kiranya mengganggu kedaulatan. Tekad dan kekokohan prajurit tersebut disimbolkan dengan salah satu atribut (pisau komando) yang ditancapkan atau ditusukan

kedalam batu karang sehingga dari pantai tampak pisau komando menancap dibatu karang. Untuk menuju Pantai Permisan para wisatawan dapat menggunakan kapal penyebrangan atau perahu baik dari Pelabuhan Lomanis atau Pelabuhan Wijayakusuma ke Sodong Nusakambangan kemudian dilanjutkan dengan kendaraan pribadi atau carteran rombongan menuju ke permisan. Selama perjalanan, wisatawan bisa menikmati pemandangan alam yang ada di Pulau Nusakambangan dan bisa singgah dulu di obyek wisata Goa Ratu juga bisa melihat LP Kembang kuning , Batu , Besi dan LP Permisan.

Gua Maria (Gua Bendung)

Goa Bendung ditemukan oleh penjajah Belanda pada sekitar abad ke 16 konon pernah di gunakan sebagai tempat ibadah umat Kristiani pada saat Belanda menduduki Pulau Jawa termasuk Pulau Nusakambangan. Untuk mencapai goa tersebut dapat melalui Pelabuhan Lomanis atau Pelabuhan Sleko dengan naik perahu atau compreng dengan menelusuri

sungai dan selat Segara Anakan menuju goa atau Desa Klaces . Dari Klaces kemudian berjalan kaki selama kurang lebih satu jam menuju ke arah goa atau dapat melalui Dermaga Sodong dengan naik kendaraan roda dua atau angkutan lainnya melalui jalan darat sambil menikmati keindahan alam dan hutan serta bangunan lembaga pemasyarakatan menuju Goa Bendung sekitar 45 menit. Goa Bendung yang ditemukan Belanda tanpa sengaja ketika penjajah Belanda meluaskan jajahannya di tanah jawa termasuk Pulau Nusakambangan mempunyai lorong sepanjang kurang lebih 150 meter dengan lebar 10 meter, didalam goa tersebut terdapat stalakmit yang menyerupai anjing dan seorang perempuan yang sedang menyusui. Karena didalamnya terdapat tempat khotbah dan stalakmit yang bentuknya seperti Bunda Maria, sehingga ada sebagian masyarakat yang menyebut Goa Maria, juga di dalamnya terdapat parit yang dibangun oleh Belanda yang galian tanahnya untuk membendung badan parit yang luas seperti pelataran dan digunakan untuk para jemaat untuk melakukan ibadah, karena pelataran yang digunakan untuk membendung air tersebut maka goa ini dikalangan masyarakat disebut Goa Bendung.

Goa Masigitsela

Goa Masigitsela adalah lobang yang cukup besar dan jauh masuk keperut bumi oleh karena proses alam yang bersangkutan terlalu lama yang menghasilkan stalakmit dan stalaktit didalam goa tersebut dan tampak sangat indah. Goa Masigitsela memiliki berbagai kaunikan disamping mulut goanya menghadap ketimur atau berlawanan dengan arah kiblat. Tebaran stalakmit dan stalaktit yang menghiasi mulut goa membentuk satu ornamen indah lengkap dengan pilar-pilarnya. Kalau diamati sepintas goa ini mirip pintu masuk bangunan masjid oleh karenanya sebagian masyarakat menyebut Goa Masigitsela disebut Goa Ibadah Sunan Kalijaga dan Sri Sultan Hamengkubuwana apalagi dikuatkan lagi sejumlah tangga yang terdapat di mulut goa juga sebuah bedug, juga didalam goa terdapat mata air tempat untuk mengambil air wudhu. Arti Masigitsela adalah masjid yang terbuat dari sela atau batu. Wisatawan yang berkunjung ke goa ini mempunyai berbagai macam tujuan ada yang bertujuan menenangkan diri, ada yang meningkatkan iman mereka ada pula yang bertujuan ngalap berkah, ada juga yang datang tahlilan mengirim doa para leluhur. Salah satu keindahan stalakmit berwarna kuning emas dan berbentuk memanjang mirip dengan kasur sehingga sebagian orang menyebut kasurnya nabi sulaiman dan ada

stalakmit yang membentuk cekungan mirip sebuah tempayan yang disebut pedaringan penggawa dan dinding batu yang memisah pedaringan penggawa di kenal sebagai tempat pertapaan Aji Saka yang diyakini jika dapat memeluk tiang aji saka keinginannya akan terkabul. Untuk menuju Goa Masigitsela dapat dijangkau dari beberapa arah, masyarakat yang datang dari Jawa Barat bisa menggunakan kendaraan air (perahu/kapal) dapat singgah sebentar di Klaces kemudian dilanjutkan dengan perahu kecil atau jalan kaki menuju goa kira-kira 30 menit dan jika dari Cilacap melalui Dermaga Sodong masuk perairan menuju Desa Klaces atau lewat jalan darat melalui jalan di Nusakambangan dari Sodong naik menuju Goa Masigitsela

Goa Ratu dan Goa Putri


Goa Ratu dan Goa Putri terdapat di perbukitan kapur di Pulau Nusakambangan bagian tengah. Panjang goa kurang lebih 4 km dan lebar 20 meter . Goa yang kanan kirinya masih alami karena ditumbuhi oleh pepohonan rupanya menambah kesejukan dan kenyamanan didalamnya. Dari mulut goa kedalam banyak dihiasi oleh stalaktit dan stalakmit yang masih asli dan relatif indah. Goa ini juga dihuni oleh binatang seperti kelelawar dan burung walet. Kedua goa tersebut mempunyai lorong yang mudah dilalui sampai dengan panjang 140 meter dan lebar 14 sampai 20 meter, sekitar 70 meter terdapat reruntuhan atap goa yang menunjukan pemandangan dengan latar belakang stalaktit dan stalakmit. Goa ratu ini memang cukup menarik sebagai obyek wisata alam. Akan tetapi di balik keindahan goa tersebut ternyata menyimpan misteri, ada beberapa cerita yang berkaitan dengan goa ratu. Konon goa ratu merupakan goa tua sebagai istana atau kerajan siluman. Oleh karena merupakan kerajaan siluman, goa ini sering pula dipakai atau sebagai tempat pertemuan raja-raja siluman. Kecuali cerita tersebut goa ini juga terdapat batu yang sering kali disebut atau bernama Ganda Mayit. Batu ini pada malam-malam tertentu seperti malam jumat kliwon berbau bangkai (mayit). Selain batu ganda mayit, dalam goa ratu terdapat pula batu yang diberi nama Selendang Mayang . Batu Selendang Mayang bentuknya tinggi besar dengan pilar pilar di sekelilingnya. Batu ini sendiri sebenarnya merupakan stalakmit yang terbentuk ribuan tahun lalu. Batu selendang mayang tergantung dan angker persis ditikungan goa , yang salah satunya yang merupakan jalur yang tembus ke laut selatan . Pada bulan syura di malam hari tertentu yaitu malam jumat kliwon mengeluarkan cahaya. Batu Selendang Mayang pada waktu tertentu juga di kunjungi orang. Mereka yang datang mempunyai maksud-maksud khusus. Kebanyakan mereka (laki-laki atau perempuan ) adalah merasa belum mempunyai pasangan hidup. Mereka kesulitan mencari jodoh umumnya bisa dikatakan jejaka tua atau perawan

kasep menurut keyakinan mereka Batu Selendang Mayang dapat memudahkan orang untuk memperoleh jodoh . supaya dapat dikabulkan, maka mereka harus memeluk batu tersebut dan sambil berkata dalam hati yang diinginkan (lebih afdol lagi dibarengi dengan sesaji ). Dalam goa Ratu ini ada juga yang disebut Goa Merah, disebut Goa Merah karena batu yang mengelilinginya berwarna merah. Konon dalam goa yang relatip sulit dijangkau ini dulu pada jaman G 30 S/PKI di manfaatkan sebagai tempat pembantaian (ada yang menyebut sebagai lobang buaya Nusakambangan. Hal ini tentunya menambah angkernya Goa Ratu yang notabene merupakan induk dari goa-goa yang ada di Nusakambangan . Ditambah lagi goa ini sebagai pusat kerajaan gaib sehingga hal-hal gaib sangat mungkin terjadi disini, untuk itulah ada larangan yang tidak tertulis, bahwa bagi pengunjung Pulau Nusakambangan khusus di goa ratu supaya tidak melakukan atau berbuat yang sembrono (tidak pantas ) jika berada didalamnya, tidak jauh dari lokasi goa Ratu kearah barat sekitar 2 Km ada doa putri namun goa ini sementara tidak di kunjungi wisatawan karena dinding stalakmit sangat membahayakan pengunjung. Oleh karena goa ratu cukup dalam masuk perut bumi, maka suasana dalam goa sangat gelap bagi mereka yang akan masuk kedalam goa harus mengunakan penerangan petromak atau lampu senter. Untuk menuju goa ini relatif sangat mudah. Untuk mereka yang mau berkunjung melalui pelabuhan Penyeberangan Lomanis atau Pelabuhan Wijayakusuma dan menuju Pelabuhan Penyeberangan Sodong dengan naik perahu atau Kapal Pengayoman. Dari Pelabuhan Sodong kemudian dengan menggunakan kendaraan pribadi atau carteran menuju obyek wisata Goa Ratu.

Goa Ronggeng
Goa Ronggeng terletak di perbukitan kapur ujung barat Pulau Nusakambangan yaitu daerah Pelawangan, untuk menuju goa ini dapat menggunakan kapal / perahu Compreng dari Dermaga Lomanis / Sleko atau Dermaga Wijayapura dengan jarak tempuh sekitar 2 jam atau biasa lewat Majingklak dengn perahu Compreng sekitar 30 menit dilanjutkan denganjalan kaki sekitar 10 menit sampai ke mulut goa, jarak dari pantai sekitar 400 m dengan mendaki bukit. Goa Ronggeng yang konon diketemukan oleh Penjajah Belanda pada tahun 1830-an saat Belanda mengejar sisa sisa laskar prajurit Pangeran Diponegoro, dia singgah karena ombak laut daerah pelawangan sangat besar. Disebut goa Ronggeng konon menurut legenda zaman dulu ada kesenian rakyat pasundan yaitu Ronggeng atau Ledek yang mencari nafkah dengan cara mbarang / meminta minta. Pada saat itu ada orang yang ingin menanggapnya dan dibawa menyeberang perahu gethek dari

bambu tapi karena ombak terlalu besar penumpang tenggelam di Selat Indralaya dan hilang menjadi batu ronggeng. Sayang batu ronggengnya telah dihancurkan oleh para penambang batu liar, sehingga pada malam malam tertentu sering terdengar suara gamelan berbunyi sedang mengiringi penari ronggeng disekitar bukit, maka goa tersebut disebut Goa Ronggeng. Keindahan yang ditawarkan goa tersebut yang panjangnya sekitar 60 m dan lebar 10 s/d 20 mdan masih ada lobang yang konon tembus sampai ke laut, di dalamnya terdapat Stalaktit dan Stalakmit yang cukup indah dan ada Stalakmit yang mirip patung seorang penari putri dan stalaktit berupa selendang menghiasi di dalam goa, ada tempat untuk tidur disamping itu juga ada ruangan di atas konon dulu ada tangganya untuk naik ke atas. Namun sayang goa yang indah itu di dalamnya dipenuhi Lumpur yang sudah menjadi tanah sehingga perlu digali. Di dalam goa ada beberapa coretan tangan manusia dengan nama khas orang orang Belanda pada tahun 1840 an dan tempat tersebut konon ditempati juga para prajurit kraton Mataram untuk menjaga keluar masuknya kapal dan perahu ke perairan Segara Anakan. Tidak jauh dari Goa Ronggeng terdapat sumber air yang konon juga digunakan sebagai tempat mandi prajurit Belanda dan di atas arah utara naik ke bukit 100 m terdapat Goa Macan atau Goa Biru yang konon lorongnya masih dihuni binatang buas Harimau Hitam.
copyright @ 2008 by Dinas Kebu

CILACAP BAGIAN TIMUR


Pantai Jetis
Pantai yang berbatasan langsung dengan obyek wisata Pantai Ayah Kebumen ini Terletak di Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap bagian Timur menawarkan keindahan panorama ombak laut selatan dan pemandangan alam pegunungan serta keindahan arur Sungai Bodo. Pantai ini terletak + 40 km dari arah timur kota Cilacap, dengan menggunakan kendaraan pribadi atau umum melalui jalur selatan-selatan jurusan Cilacap - Jatijajar - Gombong . Pada objek wisata ini terdapat Tempat Pelelangan Ikan Nelayan Tradisional

Pantai Singkil Indah


Selain Pantai Ketapang Indah di Desa Sidaurip di Desa Karangpakis Kecamatan

Nusawungu juga ada Pantai Singkil Indah letaknya kurang lebih 3 Km ke arah timur dari pantai Ketapang Indah . Obyek yang ditawarkan hampir sama dengan gugusan pantaipantai lain yang menghadap ke Samudra Indonesia

Pantai Ketapang Indah

Selain Pantai Widarapayung ke arah Timur 3 km ada Pantai yang lebih menarik lagi yaitu Pantai Ketapang Indah yang terletak di Desa Sidaurip Kecamatan Binangun, dengan luas 10 Ha. Pantai Ketapang Indah merupakan gugusan pantai pantai lain yang menghadap Samudra Indonesia. Untuk menuju obyek wisata ini sangatlah mudah karena dapat dilalui kendaran roda dua maupun roda empat dengan menelusuri jalan beraspal jurusan CilacapGombong. Obyek ini menawarkan panorama pantai yang indah di tumbuhi pohon kelapa dan gelombang laut yang bisa digunakan untuk Selancar Air jika ombak tidak terlalu besar. Fasilitas yang ada tempat parkir yang bebas, tempat berteduh dibawah pohon kelapa dan kios-kios cindera mata sudah tertata dengan baik.

Pantai Indah Widarapayung

Merupakan objek wisata pantai dengan luas seluruh areal pantai mencapai 500 hektar terletak di Desa Widarapayung Kecamatan Binangun atau terletak 35 km arah timur dari Kota Cilacap. Kondisi pantainya sangat landai dengan dipagari pohon kelapa sehingga menjadikan pantai ini sejuk. Sedangkan luas kawasan yang ditetapkan sebagai Obyek Wisata Pantai Indah Widarapayung adalah sekitar 30 Ha (1000 m x 300 m) Untuk menuju Pantai Indah Widarapayung sangatlah mudah bisa menggunakan angkutan umum bus jurusan Cilacap Gombong atau kendaraan pribadi karena letaknya di Jalan Lintas Selatan Selatan. Fasilitas yang ada di Pantai Indah Widarapayung: jalan yang beraspal, Shelter (tempat berteduh), Gardu Pandang, Kolam Renang, Tempat Parkir, Warung Makan, dan Kesenian Daerah. Pada bulan syura dilakukan Upacara Ritual Adat Tradisional Sedekah Bumi untuk

larungan sesaji ke laut dengan diiringi kesenian daerah dan Pakaian Adat. Upacara Sedekah Bumi adalah merupakan salah satu perwujudan ungkapan rasa syukur yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar Desa Widarapayung agar diberi keberkahan, keselamatan dalam sehari harinya oleh Gusti kang Maha Agung. Obyek ini menawarkan panorama pantai yang indah, upacara adat dan kesenian daerah, gelombang laut yang relatif teratur dan cocok untuk Selancar air. Aksesibiltas : Dari arah timur : melewati perbatasan Kebumen (Pantai Ayah) Cilacap (Pantai Jetis) dengan menyeberangi Jembatan Kali Bodo ke arah barat menuju lokasi di sebelah kiri jalan. Dari arah barat : dari Kota Cilacap Adipala ke arah timur menuju Kec. Binangun mencapai lokasi di sebelah kanan jalan.
Harga Tiket* :
Tarif Orang Dewasa Anak Pagi Rp.3.000,Rp.2.500,Hari Biasa Siang Malam Rp. 4.000,Rp. 3.000,Rp. 3.000,Rp. 2.500,Pagi Rp. 4.000,Rp. 3.000,Hari Libur Siang Malam Rp. 5.000,Rp. 4.000,Rp. 4.000,Rp. 3.000,-

Layanan informasi : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Cilacap Telp. 0282-534481 email : diparta_clp@yahoo.co.id facebook: cilacap tourism Website : http://pariwisata.cilacapkab.go.id, *(KTM sesuai Perda Nomor 7 tahun 2008 tentang Retribusi Tempat Rekreasi di Kabupaten Cilacap)

WISATA SPIRITUAL
Gunung Srandil

Disamping wisata alam dan budaya juga terdapat wisata spiritual atau religius antara lain di gunung srandil dan selok. Gunung Srandil merupakan salah satu bukit yang ada di Glempangpasir Kecamatan Adipala jarak antara obyek wisata dengan Kota Cilacap 30 Km kearah timurlaut dan relatif mudah ditempuh dengan kendaraan penumpang bus umum jurusan Cilacap-Jatijajar-Kebumen atau kendaraan pribadi karena jalannya sudah beraspal dan dekat dengan jalan lintas selatan-selatan. Gunung Srandil setiap hari dikunjungi orang untuk berziarah oleh karena tempat tersebut tidak hanya dikenal oleh masyarakat sekitar saja tetapi sampai keluar Jawa seperti Sumatra, Kalimantan, Bali. dan Sulawesi, maka yang berkunjung tujuannya bermacam-macam. Para peziarah biasanya berkunjung atau bertapa pada Malam Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon pada Bulan Syura. Konon menurut cerita penghuni pertama Gunung Srandil adalah Sultan Mukhriti putra kedua dari Dewi Sari Banon Ratu Sumenep Jawa Timur . Kedatangan Sultan itu untuk bertapa namun Sultan Mukhriti murca (menghilang) yang ada tinggal petilasannya yang terletak di sebelah timur yang di kenal dengan Embah Gusti Agung Sultan Mukhriti.

Selain itu juga ada legenda rakyat yang pertama bermukim di gunung Srandil adalah dua orang bernama Kunci Sari dan Dana Sari, mereka adalah prajurit Pangeran Diponegoro yang tidak mau menyerah kepada bala tentara Belanda. Mereka melarikan diri ke Gunung Srandil untuk bersembunyi dan meninggal di sini . Makam kedua prajurit tersebut berada di sebelah timur Gunung Srandil dalam satu komplek yang dipagar keliling yang kemudian hari, Kunci Sari dikenal dengan nama Sukma Sejati Di Gunung Srandil banyak petilasan orang-orang yang dianggap mempunyai kedigdayaan yang linuwih atau kemampuan melebihi orang lain yang dikenal sebagai tokoh- tokoh orang sakti mandraguna. Dari

kemampuannya, kesaktiannya itu maka tempat-tempat yang di singgahi dianggap keramat dan disakralkan. Adapun petilasan-petilasan yang ada di Gunung Srandil adalah Mbah Kanjeng Gusti Agung, Nyai Dewi Tanjung Sekarsari, Kaki semar Tunggul Sabdojati Dayo amongrogo, Juragan Dampo Awang, Kanjeng Gusti Agung Akhmat atau Petilasan Langlang Buwana yang berada diatas bukit dan petilasan Hyang Sukma Sejati.

Gunung Selok

Gunung selok sebenarnya merupakan area hutan yang di kelola oleh Perum Perhutani KPH Banyumas Timur . Seluas 236, 7 Ha yang merupakan sebuah bukit yang ada di wilayah Desa Karangbenda Kecamatan Adipala dengan ketinggian 0 sampai dengan 150 meter diatas permukaaan laut . Untuk menuju gunung selok dapat dicapai dengan kendaraan penumpang bus atau angkutan pedesaan atau kendaraan pribadi dari terminal Adipala . Gunung selok merupakan wisata yang nyaman mengasyikan dan unik, karena lokasi ini menyajikan perpaduan keindahan alam berupa hutan bukit goa-goa alam Benteng peninggalan jepang yang konon ada 25 benteng dan pantai laut selatan . Wisatawan yang datang berkunjung biasanya mempunyai minat bersiarah atau ingin bersemedi di petilasan atau makam atau di goa-goa yang ada . Petilasan yang banyak di kunjungi dan dianggap keramat adalah Padepokan Jambe Lima dan Padepokan Jambe Pitu. Padepokan Jambe Lima atau Cemara Seta yang di ketemukan oleh Eyang Mara Diwangsa yaitu saudara Patih Cakraningrat yaitu ayah kandung Cakrawerdaya Bupati Cilacap Pertama, padepokan yang terdapat di puncak bukit sangat baik untuk bersemedi .

Menurut legenda masyarakat setempat konon Padepokan Jambe Lima dahulu dahulu merupakan markas pendekar-pendekar sakti pengawal bunga sakti Kembang Wijaya Kusuma yaitu sekuntum bunga lambang kebesaran raja-raja Jawa dimasa lampau . Untuk mendapat bunga tersebut harus orang harus mendapat ijin dari ketua pengawal yang bernama Kyai Jambe Lima . Kyai Jambe Lima mempunyai empat anggota seorang diantaranya sebagai wakil ketua yaitu Pak Cilik Sukmoyo Renggo sedang yang tiga anggota lainnya adalah Kyai Kampret Ireng (Tunggul Wulung ), Kyai Sambung Langu (Anggaswati ) Kyai Wesi Putih (Sang Hyang Jati ). Alkisah suatu hari pada tahu 1676 kerajaan Mataram jatuh ke Trunajaya . Kemudian Pangeran Adipati Anom mengangkat diri sebagai raja menggantikan ayahnya yaitu Sunan Amangkurat I yang meninggal di Ajibarang dan di makamkan di Tegal Arum .

Adipati Anom bergelar Amangkurat II yang mengutus seorang kepercayaannya bernama Ki Suropati untuk mencari kembang wijayakusuma untuk mengukuhkan kedudukanya sebagai raja mataram . Selain Adipati Anom, Pangeran Puger (adik Adipati Anom) yang mengangkat dirinya sebagai raja Mataram mengutus tokoh sakti Ki Tambak Yudo Selain Adipati Anom dan Pangeran Puger juga Trunojoyo yang sudah merebut tahta kerajaan juga mengutus seorang yang bernama Gedug Gandamana untuk mendapatkan kembang Wijayakusuma Ketiga utusan tersebut datang dan di tolak oleh Kyai Jambe Lima dengan alasan belum waktunya, ketiga utusan tidak mau menerima keterangan Kyai Jambe Lima terjadi pertempuran yang menewaskan kelima pengawal bunga tersebut termasuk tiga utusan tersebut juga tewas, sebagai penghormatan dan peringatan maka oleh penduduk sekitar Gunung Selok dibangunlah Padepokan Jambe Lima, dan Jambe Pitu. Padepokan Jambe Pitu (pertapan Ampel Gading ) yang di renovasi oleh Presiden Soeharto dan banyak di kunjungi peziarah karena dianggap sangat keramat karena ada 3 petilasan Sang Hyang Wisnu Murti dan dua pusakanya yaitu Kembang Wijayakusuma atau Eyang Lengkung Kusuma dan Cakra Baskara atau Eyang Lengkung Cuwiri.

Selain Padepokan Jambe Lima dan Jambe Pitu juga masih banyak tempat

yang ramai dikunjungi peziarah pada hari hari tertentu seperti hari Jumat Kliwon dan hari Selasa Kliwon dan di bulan Syura yaitu Goa Rahayu, Goa Naga Raja, Goa Bolong, Goa Paku Waja , Goa Putih, Goa Grujugan, Goa Tikus, Goa Lawa, dan Kaendran serta makam Kyai Sumolangu yang ada diatas benteng peninggalan jepang .

Beberapa Gua dijelaskan sebagai berikut: GOA RAHAYU DAN GOA RATU Goa yang terletak di kaki Gunung Selok sebelah Selatan menghadap pantai Samudra Indonesia. Untuk menuju goa ini dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi atau carteran dari arah terminal Adipala ke Timur menuju Gunung Selok kemudian ke selatan menelusuri jalan desa yang beraspal sampai pantai selok ke arah barat, kemudian dilanjutkan dengan jalan kaki atau naik perahu menuju goa tersebut atau dari gunung selok menelusuri jalan trap setapak menurun ke bawah menuju goa tersebut. Kedua goa ini setiap hari dikunjungi wisatawan untuk berziarah dengan tujuan yang beraneka ragam ada yang menginginkan pangkat, kemuliaan, kesehatan, ingin punya jodoh, usahanya lancar dan sebagainya. Goa yang pintu masuknya telah dibuat tertutup dengan bangunan semen didalamnya ruangan yang petilasan cukup luas dengan ukuran 80 m2 terdapat riual. Di Goa Rahayu ada 2 tempat ritual yaitu Dewi Kencanawati dan Dewi Suci Rahayu. Menurut legenda Goa Rahayu adalah Raden Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati pendiri Keraton Mataram saat akan membabat alas Mentaok untuk bisa masuk dan membabat alas mentaok sebagai syarat harus membawa tanah yang ada di dalam goa yang dekat dengan batu, dengan tanah srana tersebut Danang Sutawijaya dapat masuk dan membabat alas Mentaok dengan selamat ( Rahayu ) sehingga goa tersebut disebut Goa Rahayu. Sedangkan goa Ratu yang letaknya berhimpitan dengan Goa Rahayu di dalamnya terdapat ritual Eyang Banda Yuda dan Dewi Sekar Jagat. Goa ini konon ceritanya adalah bekas petilasan Eyang Jaring Bandayuda salah satu pendiri Kabupaten Banyumas. Dalam persemediannya ia bertemu dengan putrid cantik Nyi Sekar Jagat dan disarankan kalau mau membuat Kabupaten jangan melangkahi sungai Serayu atau tepatnya di dekat pegunungan Pageralang dan kesemuannya dilaksanakan oleh Eyang Jaring Bandayuda maka berdirilah Kabupaten Banyumas dekat Pegunungan Pageralang. GOA NAGARAJA Goa Nagaraja terletak masih di kaki gunung Selok di sebelah Barat goa

Rahayu dan Goa Ratu 1 km ke arah barat dengan menelusuri alur sungai. Goa Nagaraja ini bersebelahan dengan Goa Lawa (karena banyak kelelawarnya). GOA PAKUWAJA Goa ini terletak di kaki Gunung Selok bagian Timur tenggara, tempat ini banyak dikunjungi orang yang berziarah dan ada tempat untuk sholat dan di dekatnya ada air untuk berwudlu. Menurut legenda Pakuwaja adalah petilasan Pangeran Pakuwaja yaitu putra Mahkota Kerajaan Majapahit terakhir, pada masa runtuhnya Majapahit beliau berkehendak perang demi mempertahankan kerajaannya . Disamping goa goa tersebut masih ada goa goa yang lain dikunjungi para peziarah yang letaknya disebelah barat kaki Gunung Selok yaitu Goa Sri Bolong, Goa Putih, Goa Grujugan, Untuk menuju Goa tersebut dari depan Balai Desa Karangbenda ada jalan menuju selatan terus menelusuri jalan perhutani sampai ke Kaindran kemudian menuju Goa Sri Bolong, Goa Putih, Goa Grujugan disebut Goa Grujugan karena di mulut goa terdapat air yang terus menerus mengalir dari atas kebawah.

BENTENG PENINGGALAN JEPANG Disamping goa goa tersebut di Gunug Selok juga terdapat Benteng peninggalan Jepang yang konon sebagai tempat pertahanan Jepang dan tempat pengintaian musuh yang datang dari laut. Konon ceritanya ada 24 Benteng peninggalan bala tentara Jepang namun yang masih utuh tinggal satu yang sudah direnovasi dan di atas benteng peninggalan Jepang kea rah barat daya terdapat makam Kyai Sumolangu yang banyak dikunjungi para peziarah dari daerah Kebumen. Makam Kyai Sumolangu sementara ini masih ditutupi gubug dan disekelilingnya baru dibangun pondasi keliling. Konon Kyai Sumolangu berasal dari daerah Kebumen dan meninggal di Selok.

LEGENDA CILACAP
Kerajaan Nusatembini
Cerita tentang Kerajaan Nusatembini Cerita sejarah tentang Kerajaan Nusatembini mengambil setting di wilayah sekitar Pulau Nusakambangan. Nusatembini diceritakan sebagai sebuah Kerajaan Siluman yang cukup besar. Kerajaan ini memiliki wilayah di sekitar pantai Cilacap hingga pulau Nusakambangan. Keraaan ini memiliki benteng alamiah berupa tanamana bambu hingga tujuh lapis (Baluwarti pring ori pitung sap). Penggambaran benteng alamiah dari pagar bambu lapis tujuh itu dapat ditafsirkan bahwa si pembuat cerita hendak mengatakan bahwa pertahanan kerajaan Nusatembini terebut cukup kuat. Selain itu juga menunjukkan bahwa tanaman Bambu Ori merupakan tanaman yang biasa digunakan sebagai pagar atau pengamanan bagi masyarakat Cilacap terhadap gangguan keamanan. Kerajaan Nusatembini dipimpin oleh seorang penguasa wanita (raja putri) berparas cantik bernama Brantarara. Kecantikan sang putri menarik perhatian para penguasa dari kerajaan lain untuk menjalin kerjasama hingga mempersuntingnya sebagai permaisuri. Akan tetapi untuk mempersunting sang putri tidaklah mudah, karena

begitu ketatnya penjagaan dan pertahanan. Banyak raja yang gagal hanya sekadar untuk dapat memasuki wilayah istana kerajaan Nusatembini. Cerita tentang keberadaan penguasa Kerajaan dari kaum hawa ini sesungguhnya dapat dipandang sebagai simbol tentang kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam hak-hak politik. Dengan demikian pandangan yang mengangap bahwa dalam budaya Jawa kaum wanita dipandang lebih rendah dibandingkan dengan kaum pria tidak terbukti dalam alam pikiran si pembuat cerita sejarah Kerajaan Nusatembini tersebut. Dalam kebudayaan Cilacap ada nilai yang menganggap bahwa wanita juga memiliki kekuatan memerintah, bahkan dalam cerita itu melampaui kemampuan laki-laki. Persoalannya adalah kapan sesungguhnya asal cerita Kerajaan Nusatembini ini berasal. Penulis sejarah dan hari jadi Cilacap versi Pemerintah Cilacap mengatakan bahwa Kerajaan Nusatembini berasal dari zaman pra sejarah. Hal itu katanya dibuktikan dengan adanya peninggalan dua rumpun bambu ori yang merupakan peninggalan benteng Kerajaan Nusatembini. Pada tahun 1970 peninggalan peninggalan yang dipercaya berasal dari masa pra sejarah itu masih ada yang berlokasi di kompleks dermaga Pelabuhan pasir Besi, akan tetapi pada sat ini peninggalan itu sudah hilang. Menurut hemat kami, cerita tentang Kerajaan Nusatembini memang bukan mengambil zaman Islam, tetapi juga bukan pada masa pra sejarah. Zaman pra sejarah tidak dikenal konsep kerajaan, yang ada hanya Primus Interpares, dan umumnya laki-laki tertua. Konsep kerajaan baru muncul pada masuknya kebudayaan Hindu dan Budha di Indonesia. Dengan demikian dapat ditafsirkan bahwa latar belakang sejarah Kerajaan Nusatembini sesungguhnya adalah masa Hindu dan Budha di wilayah Cilacap. Tafsir bahwa latar belakang cerita tentang Kerajaan Nusatembini Nusatembini adalah Hindu Budha didukung dengan cerita lain yang terkait dengan kerajaan tersebut. Cerita rakyat dalam masyarakat Cilacap menceritakan bahwa di sebelah barat dari Kerajaan Nusatembini adalah Kerajaan Galuh Pakuan Pajajaran. Dalam catatan sejarah, kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan Hindu yang amat berkuasa di wilayah tatar Sunda. Oleh karena Kerajaan Nusatembini sezaman dengan Kerajaan Galuh, maka dapat dipastikan bahwa cerita tentnag adanya Kerajaan Nusatembini berasal dari zaman perkembangan Hindu dan Budha.
Kerajaan Galuh Pakuan Pajajaran merupakan kerajaan besar. Berbeda dengan Nusatembini, penguasa Pakuan Pajajaran adalah seorang pria yang gagah berani. Pada masa pemerintahannya ia dicobai Tuhan dengan berkembangnya wabah penyakit yang menyerang rakyatnya. Akan tetapi rakyatnya menjadi sangat menderita karena banyak di antara mereka yang harus kehilangan anggota keluarga akibat ganasnya wabah penyakit tersebut. Raja Pajajaran ini berusaha mencari cara untuk memecahkan masalah yang sedang melanda negerinya. Segala usaha telah dilakukan untuk mengatasi wabah tersebut, tetapi sia-sia. Raja Merasa sedih melihat penderitaan yang menimpa rakyat di seluruh negerinya, dan semakin sedih lagi ketika putra dan putrinya juga terserang penyakit.

Ketika raja sudah hampir putus asa dalam mengatasi wabah penyakit yang melanda negerinya, datanglah seorang pendeta (wiku). Pendeta tersebut menyampaikan maksud kedatangannya hingga terjadi dialog seperti kutipan berikut : Pendeta : Gusti Prabu junjungan hamba, ampunilah hamba ini akan segala kelancangan hamba menghadap Gusti tanpa panggilan dan dengan segala kemurahan Gusti Prabu, kami mohonkan maaf atas segala kesalahan ini. Raja : Teramat gembira rasanya aku melihat kedatangan wiku saat ini sebab memang ada sesuatu yang kini tengah merisaukan pikiranku sebagai pimpinan pemerintahan di Kerajaan Pajajaran ini. Pendeta : Gusti Prabu Junjungan hamba, rasanya hamba memaklumi apa yang tengah Gusti hadapi pada saat ini karena adanya wabah penyakit yang menimpa para kawula Pajajaran. Sampai pula Tuanku Putri saat ini terserang wabah penyakit itu. Raja : Rasanya memang demikian wikut, bahwa kerisauanku dan kecemasanku masih amat mencekam. Tetapi apakah kiranya bapa wiku dapat memberikan jalan keluar untuk mengatasi kesemuanya ini? Pendeta : Gusti Prabu Junjungan hamba, kedatangan hamba ini bermaksud untuk menyampaikan adanya wisik atau ilham yang telah hamba terima. Bahwasanya apa yang terjadi saat ini di lingkungan Kerajaan Pajajaran serta penyakit yang diderita oleh Tuanku Putri junjungan hamba, masih dapat disembuhkan dengan obat apa yang disebut Air Mata Kuda Sembrani. Adapun obat itu hanya dapat diusahakan dari bagian timur Kerajaan Pajajaran ini. Di arah timur sanalah ada sebuah keratorn yang disebut Nusatembini dan disitulah obat obat tersebut akan didapatkan. Tetapi untuk mencapai daerah itu serta mendapatkannya tidak mudah, sebab lingkungan Kraton Nusatembini adalah sangat gawat. Maka seyogyanya Gusti Prabu Junjungan hamba mengutus para abdi dalem Pajajaran yang terpilih untuk menghadapi ratu putri yang memimpin keraton tersebut. Haturkanlah segala maksud Gusti untuk memohon apa yang disebut Air Mata Kuda Sembrani yang menjadi peliharaan sang ratu. Apabila usaha mendapatkan airmata Kuda Sembrani itu berhasil, maka hal itu akan menjadi obat serta tumbalnya (Penolak) Kerajaan Galuh Pajajaran dari segala mara bahaya yang bakal datang. Raja Pajajaran merspon positif saran-saran dari sang wiku tersebut. Raja tersebut kemudian mempersiapkan diri untu kmenuju Nusatembini. Beberapa orang adipati yang berada di bawah kekuasan Pajajaran yang dianggap mampu ditugasi menuju kerajaan siluman diutus sang raja menuju Nusatembini. Petinggi utusan jatuh pada Patih Harya Tilandanu yang dibantu oleh Adipati Gobog dan Adipati Sendang. Mereka mengerahkan prajurit pilihan agar segala rintangan di perjalanan dapat diatasi. Setelah persiapan untuk berangkat menuju Kerajaan Nusatembini selesai, maka rombongan prajurit dari Pajajaran tersebut berangkat menuju kerajaan siluman di pantai selatan Cilacap tersebut. Meskipun berasal dari prajurit pilihan, perjalanan menuju Nusatembini ternyata tidak mudah. Mereka harus melewati alam yang masih ganas berupa hutan belantara dan rawa-rawa yang membentang luas. Dalam situasi alam yang demikian pra prajurit Pajajaran dengan semnagat

yang membara menuju Kerajaan Nusatembini agar memperoleh obat penyakit putri raja air mata kuda sembrani. Para prajurit utusan Pajajran tersebut akirnya sampai di wilayah Cilacap. Ketika sampai di wilayah Nusatembini mereka melihat adanya kekeuatan yan mengelilingi kerajaan tersebut yang amat kuat. Para prajurit berusaha memasuki istana kerajaan itu dengan berbagai cara. Akan tetapi kali ini usaha itu gagal karena adanya benteng rumpun bambu yang berlapis-lapis rapat yang mengellingi Kerajaan Nusatembini ibarat seperti pagar berlapis. Usaha untuk memasuki istana Nusatembini berkali-kali dicobanya, dan ternyata selalu gagal. Kegagalan berkali-kali untuk memasuki Istana Nusatembini tidak membuat para prajurit Pajajaran putus asa. Dengan semangat membela sang Raja dan negaranya mereka selalu mencari cara untuk dapat memasuki Istana Nusatembini. Adipati Gobong, Adipati Sendang dan Patih Harya Tilandanu jalan lain diluar jalan perang. Mereka bersemedi untuk mendapatkan ilham dan jalan keluar agar dapat memasuki Istana Nusatembini. Setelah beberapa hari bersemedai akhirnya mereka memperoleh petunjuk gaib. Dalam petunjuk gaib itu dikatakan bahwa benteng bambu yang mengelilingi Nusatembini akan dapat dihancurkan denganmenggunakan peluru emas. Setelah mendapatkan ilham tersebut para prajurit tata sunda utusan raja Pajajaran tersebut mengubah taktik dalam memasuki Istana Nusatembini. Mereka membuat peluru emas yang berasal dari uang emas untuk menghancurkan bambu yang mengelilingi keraton dengan raja perempuan tersebut. Pembuatan peluru emas dilakukan oleh rombongan prajurit Pajajaran di lokasi yang tidak jauh dari Istana Nusatembini. Mereka singgah di suatu daerah di dekat istana tersebut selama berhari-hari. Selain memproduksi peluru emas, mereka juga mengatur siasat untuk melakukan penyerangan. Di daerah tempat persiapan penyerangan ini dikenal dalam cerita rakyat Cilacap sebagai daerah Donan. Satu daerah tempat Andon (bersinggah). Setelh rencana penyerangan diatur secara matang, maka pada hari yang telah ditentukan rombongan prajurit Pajajaran melakukan serangan ke Istana Nusatembini. Serangan dilakukan oleh prajurit tangguh dengan menggunakan peluru emas yang telah dipersiapkan sebelumnya. Peluru-peluru itu ditembakkan dan berjatuhan dekat atau di bawah rumpun bambu yang membentengi Istana Nusatembini. Para penduduk Nusatembini yang melihat peluru emas berjatuhan di bawah pepohonan bambu berusaha mengambil peluru-peluru yang bernilai ekonomi tinggi pada masa itu. Untuk dapat mengambil peluru tersebut mereka harus menebangi pohon bambu yang berlapis-lapis tersebut. Prajurit Pajajaran menyadari makna peluru emas ternyata sebagai alat memancing penduduk dalam kerajaan untuk membuka isolasi kerajaan dengan menebang pohon bambu yang menjadi benteng kerajaan. Sedikit demi sedikit akhirnya Prajurit Pajajaran semakin dapat bergerak maju setelah dapat melewati rumpun-rumpun bambu ori yang ditebangi oleh penduduk setempat. Prajurit Pajajaran akhirnya berhasil memasuki dalam istana setelah berhasil melampaui tujuh lapis pagar bambu yang telah habis ditebangi penduduk yang tergiur pada peluru emas yang berjatuhan di bawah pohon bambu. Certia tentang adanya peluru emas ini dapat ditafsirkan dua hal yang menyangkut fakta-fakta historis dibalik cerita itu. Pertama, konsep senjata api dalam kisah tersebut menunjukkan bahwa latar belakang cerita itu adalah pada

masa Kerajaan Pajajaran akhir menjelang berkembangnya agana Islam di Nusantara, kemungkinan abad ke-15 dan ke-16. Hal itu dapat dijelaskan karena senjata api diperkenalkan oleh orang-orang Portugis dan kemudian Belanda pada abad-abad tersebut. Kedua, kelemahan suatu negara sehebat apapun akan dapat dipatahkan dengan kekayaan. Emas yang merupakan simbol kekayaan yang bernilai ekoomi tinggi telah menggoda rakyat Nusatembini sehingga dengan mudah dapat disusupi oleh pasukan asing. Para prajurit Pajajaran akhirnya dapat memasuki Istana Kerajaan Nusatembini. Mereka bermaksud untuk menangkap sang ratu. Akan tetapi mereka mengalami kesulitan, sebab sang ratu memberikan perlawanan. Melihat bahaya yang mengancam, Raja Putri Nusatembini ini kemudian naik kuda sembrani terbang ke angkasa. Dengan suara lantang sang putri menantang para prajurit pendatang terebut, sembari berucap Hai prajurit Pajajaran, tunjukkan kesaktian dan kejantananmu, tangkaplah aku. Kalau dapat menangkap diriku, aku akan tunduk, Kerajaan Nusatembini aku serahkan kepadamu. Melihat keperkasaan sang ratu, pra prajurit Pajajaran menjadi tercengang dan tidak segera melakukan perlawanan. Di bagian lain diceritakan bahwa Patih Harya Tilandanu memasuki ruang dalam istana Nusatembini . Ketika sedang menjelajahi ruang-ruang tersebut, ia menemukan seorang wanita yang snagat cantik. Menurut keyakinan masyarakat setempat, putri terebut adalah Ratu Brantarara, Raja Putri Nusatembini. Sang Patih berusaha untuk mendekati wanita tersebut, tetapi belum sampai berhasil mendekat wanita itu lenyap dari pandangan matanya dan berubah menjadi golek kencana (boneka emas). Sang Patih menjadi gemas dan berusaha untuk memegang golek tersebut, tetapi benda itu melejit dan mengenai tubuh sang patih hingga terjatuh. Boneka itu mengeluarkan warna berkilau yang menyebabkan sang patih mengalami kebutaan. Dengan adanya peristiwa itu, maka usaha utusan Pajajaran untuk mendapatkan air mata kud asembrani sebagai obat penyembuh putri raja mengalami kegagalan. Akan tetapi paa prajurit Pajajaran juga tidak berani kembali pulang ke Pajajaran dengan tangan hampa karena takut ancaman hukuman yang berat akibat kegagalannya. Para prajurit Pajajaran kemudian menetap di daerah Nusatembini, termasuk Patih Harya Tilandanu. Bahkan Patih Harya Tilandanu ini meninggal dunia di Cilacap dan dimakamkan di Gunung Batur. Cerita Rakyat Cilacap mengatakan bahwa makamnya di desa Slarang, Kecamatan Kesugihan, Cilacap. Adipati Gobog juga menjadi penghuni menetap di wilayah Nusatembini. Mereka meninggal di wilayah ini dan dimakamkan di sebuah tempat yang terkenal dengan sebutan makam Adipati Gobog. Lokasi makam itu sebelah selatan jalan Jenderal Sudirman, tidak jauh dengan pasar seleko. Nama Adipati Gobog sempat diabadikan menjadi nama jalan, sebelum berubah menjadi jalan Sudirman. Sementara itu Adipati Sendang, makamnya di Desa Donan. (Sumber: Buku Pengkajian dan Penulisan Upacara Tradisional di Kabupaten Cilacap, oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006.)

Kerajaan Donan

Jika cerita tentang Kerajaan Nusatembini berasal dari masa Hindu Budha, maka cerita tentang Kadipaten Donan diperkirakan pada periode awal perkembangan Islam di Tanah Jawa. Donan tidak berlokasi di dekat pantai selatan Cilacap, tetapi di daratan bagian utara, sekarang masuk sekitar Kota Cilacap. Dalam cerita itu dikatakan bahwa Donan pada mulanya merupakan daerah hutan. Daerah itu mulai dibuka menjadi daerah pemukiman migrasi orangorang Banyumas. Salah satu kelompok pendatang adalah rombongan Raden Ronggosengoro utusan dari Adipati Mrapat, seorang menantu dari Adipati Wirasaba. Raden Songgosengoro beserta rombongannya akhirnya menetap di wilayah itu. Ia pandai memimpin rakyat dengan mengubah daerah Donan yang semula sepi menjadi pemukiman yang ramai. Ronggosengoro kemudian diangkat menjadi Adipati di Donan oleh Adipati Wirasaba. Di bawah kepemimpinan Adipati Ronggosengoro daerah Donan secara berangsur-angsur berubah menjadi daerah yang ramai dan makmur. Penduduknya hidup dalam kecukupan, tidak kekurangan sandang maupun pangan. Keamanan terjamin sehingga penduduk tidak merasa cemas tinggal di wilayah Donan. Kondisi Donan yang aman dan tenteram menjadi terusik ketika ada gangguan makhluk aneh ke wilayah Donan. Gangguan itu berupa seekor burung raksasa yang oleh orang setempat disebutnya sebagai Garuda Beri. Burung raksasa ini konon sering menerkam hewan-hewan milik penduduk Donan. Bahkan juga menerkam manusia yang berusaha mempertahankan binatang kesayangannya yang hendak diterkam oleh si burung raksasa tersebut. Burung raksasa itu bersarang di Pulau Nusakambangan. Untuk mengatasi persoalan itu sang adipati berusaha mengerahkan segala kekuatan rakyatnya untuk membunuh binatang tersebut, tetapi selalu gagal. Kegagalan menangkap binatang yang meresahkan masyarakat Donan tersebut mengusik sang adipati untuk mencari cara lain. Berkat petunjuk dari ahli nujumnya yang mengatakan bahwa burung tersebut dapat dimusnahkan dengan pusaka Kesultanan Demak, maka ia menghadap ke Kesultanan Demak untuk meminjam pusaka Demak yang bernama Kyai Tilam Upih. Permintaan sang adipati meminjam pusaka Demak tersebut ternyata dikabulkan oleh Sultan Demak. Sayang sekali setelah pusaka itu berhasil dipinjam, namun tidak seorang pun yang mampu menggunakannya dengan baik untuk membunuh Garuda Beri. Oleh karena selalu gagal dalam memusnahkan binatang berbahaya itu, diceritakan bahwa Adipati Donan menggelar sayembara. Dalam sayembara tersebut sang Adipati menjanjikan hadiah putrinya bagi siapapun yang berhasil menangkap dan membunuh Garuda Beri tersebut. Sayembara itu ternyata menarik perhatian para Adipati Anom di daerah lain. Mereka berdatangan untuk menunjukkan kesaktiannya dalam menangkap binatang berbahaya tersebut. Mereka berharap sekali dapat menangkap binantang itu karena hadiahnya yang cukup menggiurkan, seorang putri yang cantik jelita. Akan tetapi ternyata para adipati tersebut tak satupun yang berhasil menaklukan garuda Beri. Para petarung menjadi takut dan lari terbirit-birit akibat serangan ganas dari binatang siluman tersebut. Sebagian dari mereka mengalami cedera, dan sebagian lagi mengurungkan niatnya mengikuti sayembara. Dengan kegagalan para Adipati Anom dalam mengikuti sayembara menangkap Garuda Beri, maka sang Adipati Donan menjadi putus harapan. Sang Adipati selalu merenung untuk mencari cara bagaimana mengalahkan binatang yang meresahkan rakyat Donan tersebut. Dalam suasana kesedihan tersebut

datanglah seorang pemuda dengan wajah yang tampan dan halus perangainya. Pemuda itu adalah seorang perjaka Santri Undig yang disebut pula sebagai Bagus Santri. Di hadapan Sang Adipati Donan, ia menyampaikan niatnya untuk mengabdikan diri di Kadipaten Donan, ia akan bekerja apa saja demi Donan dan akan melaksanakan titah baginda dengan penuh kepatuhan. Sang Adipati yang mendengar permohonan Bagus Snatri tersebut menyatakan tidak keberatan, bahkan menerimanya dengan senang hati dengan syarat ia sanggup membunuh binatang Garuda Beri yang telah meresahkan rakyatnya. Meskipun Bagus Santri mengetahui bahwa syaratnya cukup berat, namun tekadnya yang bulat membuat menerima tawaran Sang Adipati Donan tersebut. Sesungguhnya Bagus Santri adalah seorang utusan dari Demak. Ia diutus Sultan demak untuk mengambil kembali pusaka Demak yang cukup ampuh, Cis Tilam upih yang sudah lama tidak ada di istana. Dengan diterima menjadi hamba Adipati Donan dan berhasil menangkap Garuda Beri, maka ia berharap pusaka Demak tersebut dapat diambil kembali. Santri Undig tidak serta merta menangkap Garuda Beri. Untuk sementara waktu ia harus tinggal di Kadipaten Donan untuk mempelajari situasi dan kondisi bahaya tersebut. Setelah beberapa waktu tinggal di Donan, ia menghadap sang Adipati untuk menyampaikan uneg-unegnya. Pertama, sebelum membunuh Garuda Beri, ia terlebih dahulu meminta dibuatkan lubang yang dalamnya setinggi manusia. Kedua, ia meminta agar disediakan kain kain putih selebar hasta. Ketiga, ia diperkenankan meminjam pusaka Cis Tilam Upih. Kecuali permintaan ketiga, permintaan Bagus Snatri segera dikabulkan oleh sang adipati. Sementara itu permintaan ketiga baru bisa dikabulkan setelah ia berkali-kali meyakinkan sang adipati bahawa burung tersebut baru dapat dibunuh dengan Cis Tilam Upih. Dengan dikabulkannya semua permintaan, Bagus Santri kemudian mempersiapkan untuk menangkap Garuda Beri. Setelah perlengkapan yang diperlukan tersedia, Bagus Santri mengambil air wudhu dan sholat sembari berdoa agar dikabulkan oleh Allah SWT dalam melaksanakan tugas berat tersebut. Dengan diniati memberantas kejahatan dan kekejaman, maka Bagus Santri memiliki motivasi yang kuat untuk membunuh Garuda Beri. Setelah bersembahyang dan membaca doa selamat, santri Undig mengenakan kain putih pemberian Adipati Donan. Kain putih itu digunakan untuk membungkus dirinya hingga tidak kelihatan badannya dan membentuk gumpalan putih. Dengan mengenakanpakaian itu, maka tidak tampak manusian jika dipandang dari jarak jauh. Dari kejauhan lebih mirip sapi dengan kulit putih. Berpakain seperti itu merupakan taktik Bagus Santri agar Garuda Beri yang melihat dari angkasa mengira benda putih yang terlihat adalah sapi dengan begitu garuda Beri akan segera menerkamnya. Dalam posisi seperti itu ia menuju ke tempat terbuka tempat dibangunnya sebuah pondok bertiang tinggi. Tidak jauh dari lokasi itu juga terdapat sebuah lubang setinggi manusia yang digunakan sebagai tempat untuk melawan Garuda Beri. Peristiwa akan adanya pertarungan antara Bagus Santri dengan burung raksasa mengundang khalayak untuk melihatnya. Mereka melihat akan adanya pertarungan antara Garuda Beri dengan Bagus Santri. Para warga Donan dengan penuh ketegangan menantikan detik-detik terjadinya pertarungan tersebut. Menunggu kedatangan makhluk aneh, Bgaus Santri bersila di panggok sambil bersemedi seraya memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa agar dapat berhasil menjalankan misi sucinya, menumpas Garuda Beri. Tidak lama

kemudian, dari arah selatan (P. Nusakambangan) terlihat bayangan hitam yang terlihat di angkasa. Bayangan itu makin mendekati posisi Bagus Santri. Penduduk yang melihatnya menjadi ketakutan dan bertanya-tanya dalam hati apa yang akan terjadi. Garuda Beri kemungkinan menganggap bahwa gumpalan warna putih itu adalah seekor sapi atau kambing besar yang bisa dimangsa. Garuda Beri beberapa kali mengitari dan mengamati benda putih itu, hingga rupanya ia berkeyakinan bahwa yang dihadapi adalah magsa yang lezat. Dengan sigap Garuda Beri itu kemudian menyambar mangsanya., Bagus Santri yang berbalut kain putih. Sementara itu Bagus Santri sudah siap untuk memberikan perlawanan. Ketika Garuda Beri menukik ke bawah, Bagus Snatri masuk ke dalam lubang tanah yang telah dipersiapkan itu. Ketika cakar Garuda Beri berdiri di atas lubang, Bagus Santri dengan sigap menancapkan pusaka Cis Tilam Upih pada bagian paha dari burung raksasa itu. Burung itu meraung kesakitan dan terbang kembali ke angkasa. Garuda Beri yang telah mengalami luka di bagian pahanya itu sudah tidak memiliki keseimbangan dalam mengayunkan tubuhnya di angkasa. Binatang itu kemudian hinggap di pohon ketapang yang amat besar di tepian sebuah pantai Cilacap. Pohon raksasa itu tidak mampu menahan beban berat dari tubuh burung raksasa itu hingga rantingnya bengkok hampir menyentuh tanah. Garuda beri hendak terbang kembali, dan kerena tubuhnya telah terluka parah maka ia hanya dapat melayang-layang pada ketinggian yang rendah. Goresan luka akibat tusukan pusaka Demak iyu menyebabkan daya tahan tubuh Garuda Beri menurun tajam dan akhirnya jatuh ke tepian anak sungai yang tidak jauh dari Sungai Donan bagian timur. Orang percaya bahwa cerita tentang matinya Burung Garuda Beri ini dibuktikan dengan peninggalan sejarah berupa suatu tempat di Cilacap yang dikenal dengan nama Grumbul Ketapang Dengklok. Artinya pemukiman tempat pohon ketapang yang begkok akibat tidak ampu menahan beratnya Burung Garuda Beri yang sedang sakit menjelang ajalnya. Keberhasilan Bagus Santri membunuh Garuda Beri disambut sukacita di seluruh Kadipaten Donan. Sukacita terlihat sekali diraut wajah sang Adipati yang kemudian menekati Bagus Santri dan memluknya erat-erat. Sementara itu rakyat bersorak-sorai mengelu-elukan kepahlawanan Bagus Santri. Kegembiraan rakyat Donan bisa dipahami karena dengan terbunuhnya garuda Beri, maka rasa mencekam yang mereka rasakan tiap hari telah hilang. Sementara itu Sang Adipati juga merasa telah berhasil menyelamatkan penduduknya dari marabahaya. Adipati Donan tidak ingkat janji, ia segera menyerahkan putrinya nan cantik jelita kepada Bagus Santri, akan tetapi Bagus Santri tidak segera menerima hadiah putri tersebut. Bagus Santri justru menyerahkan putri tersebut untuk menjadi istri Adipati Bagong, seorang Adipati di Limbangan. Alasan Bagus Santri tidak menerima sang putri karena Bagus Snatri belum berkeinginan menikah dan masih senang berkelana menyebarkan agama Islam. Bagus Santri yang cukup cerdik tersebut ternyata adalah Sunan Kalijaga. Ia mendapat tugas dari Sultan Demak untuk mencari dan mengambil kembali pusaka Demak Cis Tilam Upih. dengan demikian, cerita tentang peristiwa di Kadipaten Donan tersebut adalah dapat dianggap sebagai masa awal penyebaran Islam di telatah Cilacap.

(Sumber: Buku Pengkajian dan Penulisan Upacara Tradisional di Kabupaten Cilacap, oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006

SITUS BERSEJARAH DAN BENDA CAGAR BUDAYA


Makam Panebahan Daun Lumbung

NAMA OBYEK 1. 2. NO. INVENTARISASI LOKASI

: : :

Makam Panembahan Daun Lumbung 432.25.15 Kelurahan Tambakreja Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap Batu, bata, semen, pasir Panjang 80 m, lebar 60 m Panjang 15 m, lebar 10 m, tinggi 2,75 m Tahun 1873. Terawat Umum dengan Juru kunci Tirtameja Dana Miharja (Juru Kunci) Pada waktu Sunan Amangkurat I diserang oleh pasukan Madura (Trunajaya) beliau lari ke Barat menuju Tegal. Namun ditengah perjalanan beliau meninggal yaitu di Desa Pasiraman (Pakuncen, Ajibarang). Kemudian beliau digantikan Putrnya dan bergelar Amangkurat II (1677-1703). Sebelum neneruskan perjalanan beliau memerintahkan pembantunya yaitu Ki Pranataka untuk mencari bunga Wijayakusuma yang berada di Nusakambangan. Sebelum ke Nusakambangan Ki Prantaka minta bantuan Panembahan Purbasari seorang

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

BAHAN UKURAN : a. LUAS AREAL b. BANGUNAN PERIODISASI KONDISI STATUS KEPEMILIKAN INFORMAN DESKRIPSI SINGKAT

: : : : : : : :

Kepala Desa Daun Lumbung untuk menemaninya. P. Purbasari adalah putra Panembahan Danakeling. Setelah berhasil P. Purbasari agar tetap menjaga/pemohon Wijayakusuma, setelah meninggal P. Purbasari dimakamkan di Daun Lumbung.

Makam Santri Undig

NAMA OBYEK 1. 2. NO. INVENTARISASI LOKASI

: : :

Makam Santri Undig 432.25.16 Kelurahan Tambakreja Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap Batu, bata, kayu, semen, pasir Panjang 20 m, lebar 14 m Panjang 6 m, lebar 6 m, tinggi 3 m Tahun 1873. Terawat Umum dengan Juru kunci Ki Candra Wikrama Dana Miharja (Juru Kunci) Pada waktu Sunan Kalijaga ditugaskan untuk mencari pusaka kerajaan Demak, selama perjalanan memberikan pengajian-pengajian. Sehingga beliau dikenal dengan Santri Undig (Santri yang pandai). Sesampai di Daun Lumbung beliau menetap bersama pengikutnya. Sebelum melaksanakan sayembara yang diselenggarakan oleh Adipati Donan untuk membunuh burung Rajawali Raksasa, beliau menunaikan sholat bersama. Setelah berhasil beliau meneruskan perjalanan dan pengikutnya yang meninggal dimakamkan di Daun Lumbung.

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

BAHAN UKURAN : a. LUAS AREAL b. BANGUNAN PERIODISASI KONDISI STATUS KEPEMILIKAN INFORMAN DESKRIPSI SINGKAT

: : : : : : : :

Makam Adipati Gobog

NAMA OBYEK 1. 2. NO. INVENTARISASI LOKASI

: : :

Makam Adipati Gobog 432.25.17 Kelurahan Tambakreja Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap Batu, bata, kayu, semen, pasir Panjang 15 m, lebar 10 m Panjang 4 m, lebar 1 m, tinggi 2.5 m Tahun 1873. Terawat Umum / Masyarakat lingkungan Sukarsono (Juru Kunci) Adipati Gobog adalah salah seorang utusan dari Kerajaan Pajajaran , yang ditugaskan untuk mencari air mata Kuda Sembrani milik Ratu Nusatembini di Cilacap (sekarang). Air mata tersebut akan digunakan sebagai penawar/ penolak wabah penyakit yang merajalela di Kerajaan Pajajaran. Karena tidak berhasil, Sang Adipati tidak berani pulang, kemudian menetap didaerah sekitar Nusatembini sampai ajalnya dan dimakamkan didaerah Gobog sehingga dikenal dengan Makam Adipati Gobog

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

BAHAN UKURAN : a. LUAS AREAL b. BANGUNAN PERIODISASI KONDISI STATUS KEPEMILIKAN INFORMAN DESKRIPSI SINGKAT

: : : : : : : :

Makam Ketapang Dengklok

NAMA OBYEK 1. 2. NO. INVENTARISASI LOKASI

: : :

Makam Ketapang Dengklok 432.25.18 Kelurahan Tegalkamulyan Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap Batu, bata, semen, pasir Panjang 517 cm, lebar 412 cm Terawat Baik Umum / Masyarakat lingkungan Mbah Kisam/San Wikrama (Juru Kunci) Di tempat ini tumbuh pohon ketapang yang doyong/dengklok. Menurut legenda bahwa pada waktu santri Undik bertempur melawan burung Beri Raksasa, burung tersebut terluka terkena pusaka keris tilam upih. Karena burung Beri Raksasa merasa sakit maka burung Beri tadi hinggap di pohong ketapang, karena burung tersebut sangat besar dan berat maka pohon ketapang tadi doyong/dengklok. Tempat itu dimanfaatkan tempat tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kuburan. Setelah tempat tadi dinyatakan sebagai petilasan maka Pemerintah melarang untuk dijadikan kuburan. Tempat itu dinamakan Makam Ketapang Dengklok dan dijadikan sebagai tempai ziarah.

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

BAHAN UKURAN : PERIODISASI KONDISI STATUS KEPEMILIKAN INFORMAN DESKRIPSI SINGKAT

: : : : : : :

Makam Adipati Wiling

NAMA OBYEK 1. 2. NO. INVENTARISASI LOKASI

: : :

Makam Adipati Wiling 432.25.19 Kelurahan Donan Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap Batu, bata, kayu jati, semen merah, pasir Panjang 15 m, lebar 10 m Panjang 9 m, lebar 6 m, tinggi 2.5 m Jaman Pendudukan Jepang. Terawat Umum / Masyarakat lingkungan Pak Samsi (Juru Kunci) Ketika jaman Jepang rakyat menderita karena di landa pageblug. Pengeran Cakra Ningrat dan Pengeran Suryo Diningrat tidak henti-hentinya memberikan weling/nasehat agar rakyat tambah dan senatiasa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setelah keduanya meninggal dunia makamnya dinamakan Makam Panembahan Wiling

3. 4. 5. 6. M 7. O 8. 9. N U M E N

BAHAN UKURAN : a. LUAS AREAL b. BANGUNAN PERIODISASI KONDISI STATUS KEPEMILIKAN INFORMAN DESKRIPSI SINGKAT

: : : : : : : :

MONUMEN BERSEJARAH
Monumen Dharma Pusaka 1945

1. 2.

Nomor Inventarisasi Lokasi

: :

3. 4.

Bahan Ukuran

: :

5.

Periodesasi

6. 7. 8.

Kondisi Status Kepemilikan Deskripsi

: : :

Jl. Cigaru Desa Jenang Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap. Batu, Batu Bata, Semen, Pasir a. Lokasi Panjang : 200 cm Lebar : 10 meter b. bangunan Panjang : 5 meter Lebar : 5 meter Tinggi : 9 meter Dirancang Tahun 1989 Diresmikan 12 Desember 1995, oleh Danrem 071 Wijayakusuma Bp Kolonel Lintang Waluyo Dihadiri mantan Bupati Cilacap Pudjono Pranyoto Baik (terawat) Pemerintah Kabupaten Cilacap Selama kurun waktu tahun 1945 1995 di Kec Majenang terjadi pertempuran antara pejuang masyarakat Majenang dengan belanda, jumlah pahlawan yang menjadi korban 79 orang, termasuk orang tua dari Bapak Achmad Gozali. Achmad Gozali adalah ahli waris dan sekaligus pemrakarsa Monumen ini. Kemudian 8 pahlawan lagi tidak dikenal identitasnya. Untuk mengenang peristiwa tersebut, didirikan monumen

Monumen Juang Gumilir

1. 2.

Nomor Inventarisasi Lokasi

: :

3. 4.

Bahan Ukuran

: :

5. 6. 7. 8.

Periodesasi Kondisi Status Kepemilikan Diskripsi

: : : :

432.24.1 Kelurahan Gumilir Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap Batu, Batu Bata, Semen, Pasir a. Luas Areal : Panjang : 180 Cm Lebar : 190 Cm b. Bangunan : Panjang : 85 Cm Lebar : 75 Cm Tinggi : 150 Cm Tahun 1975 Baik (terawat) Pemerintah Kabupaten Cilacap Didaerah ini (Gumilir) pada tanggal 4 Agustus 1947 telah terjadi pertempuran antara Tentara Republik Indonesia melawan Belanda yang banyak menimbulkan korban

Monumen Juang Soma Bren

1. 2.

Nomor Inventarisasi Lokasi

: :

432.24.3 Kelurahan Gunungsimping Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap. Batu, Batu Bata, Semen, Pasir a. Luas Areal : Panjang : 200 Cm Lebar : 200 Cm b. Bangunan : Panjang : 80 Cm Lebar : 50 Cm Tinggi : 190 Cm 10 Nopember 1976 Baik Pemerintah Kabupaten Cilacap Di tempat ini pada tanggal 1 Agustus 1949, Hari Selasa Pahing berlangsung pernikahan pejuang yang bernama Sopawi dengan Rodiyem, dengan hiburan wayang orang yang diperankan oleh para pejuang bertempat dirumah Bapak Somadiharja. Pada acara itu datanglah pasukan Belanda yang mengepung dan membrondong pengunjung dengan senjata jenis bren, korban meninggal 27 orang. Karena peristiwa itu bertempat di rumah Bapak Soma (Somadikarjo) dan menggunakan senjata jenis brent, maka museum tersebut dinamakan Monumen Juang SOMA BREN

3. 4.

Bahan Ukuran

5. 6. 7. 8.

Periodesasi Kondisi Status Kepemilikan Diskripsi

: : : :

DAFTAR PUSTAKA: www.google.com, diakses pada tanggal 21 Maret 2012 pukul 09.10

Anda mungkin juga menyukai