II-1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
PETA KABUPATEN MINAHASA UTARA
II-1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
PETA POLA RUANG KABUPATEN MINAHASA UTARA
II-1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Tipe iklim di daerah ini adalah type A (iklim basah), dengan musim
kemarau pada bulan Mei – Oktober dan iklim hujan pada bulan-bulan
November – April. Curah hujan maksimum pada bulan Desember – Maret
yang sering dibarengi dengan angin kencang sehingga sering mengakibatkan
banjir dan gelombang laut maksimum. Secara umum suhu udara harian
rata-rata di Kabupaten Minahasa Utara bervariasi mulai 25,5°C sampai
27,8°C, pada pagi hari suhu udara minimum berkisar antara 20,8°C sampai
22,8°C, sedangkan pada siang hari suhu udara maksimum terkadang
mencapai lebih dari 34,6°C. Kondisi semacam ini umumnya berlangsung
antara bulan Agustus dan November. Dari gambaran topografi dan iklim ini,
menunjukan kondisi daerah di mana sebagian besar wilayah merupakan
wilayah yang subur dan potensial untuk dimanfaatkan bagi pengembangan
pertanian pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan secara
keseluruhan bagi kepentingan masyarakat dan pembangunan.
II-2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
3. Kawasan rawan gelombang pasang/tsunami, adalah kawasan di pesisir
pantai yang mengalami hempasan gelombang laut yang besar dan
kawasan ini berada di Pulau Mantehage dan sekitarnya , Pulau Naen
dan sekitarnya , Pulau Talise dan sekitarnya, Pulau Gangga dan
sekitarnya, Pulau Bangka dan sekitarnya, Pesisir Pantai Kecamatan
Wori, Kecamatan Likupang Barat, Kecamatan Likupang Timur dan
Kecamatan Kema. Luas keseluruhan kawasan rawan gelombang
pasang/tsunami kurang lebih 2.339 Ha ;
4. Kawasan rawan banjir tersebar di dataran rendah di muara sungai di
Kecamatan Likupang Timur, Kecamatan Wori, Kecamatan Dimembe,
Kecamatan Talawaan, Kecamatan Airmadidi dan Kecamatan Kema
dengan luas keseluruhan diperkirakan 1.582 Ha.
Berdasarkan deskripsi karakteristik wilayah dapat diidentifikasikan
wilayah yang memilki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan
budidaya seperti Kawasan Peruntukan Hutan Produksi, Kawasan Peruntukan
Hutan Rakyat, Kawasan Peruntukan Pertanian, Kawasan Peruntukan
Perikanan, Kawasan Peruntukan Pertambangan, Kawasan Peruntukan
Permukiman, Kawasan Peruntukan Industri, Kawasan Peruntukan Pariwisata,
dan Kawasan Peruntukkan lainnya (Kawasan Tempat Ibadah, Kawasan
Pendidikan, Kawasan Pertahanan Keamanan dan Kawasan Peruntukan
Perdagangan dan Jasa) dengan berpedoman pada pada rencana tata ruang
wilayah Kabupaten Minahasa Utara.
Potensi Kawasan Peruntukan Hutan Produksi yaitu Hutan Produksi
Terbatas Gunung Wiau kurang lebih 3.336,27 Ha, Hutan Produksi Terbatas
Gunung Saoan kurang lebih 4.734,95 Ha, Hutan Produksi Terbatas Pulau
Talise kurang lebih 106,76 Ha, Hutan Produksi Terbatas Pulau Bangka
kurang lebih 1.506,64 Ha dengan luas keseluruhan kurang lebih 9.684,62
Ha. Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat adalah kawasan di luar kawasan
hutan yang yang memiliki tingkat kelerengan lebih dari 30% yang sudah
tidak sesuai untuk pengembangan kegiatan budidaya pertanian dan
perkebunan dan dapat dikembangkan oleh masyarakat untuk budidaya
tanaman/vegetasi hutan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Kawasan
Peruntukan Hutan Rakyat ini tersebar di Kecamatan Airmadidi, Kecamatan
Kalawat, Kecamatan Wori, Kecamatan Dimembe, Kecamatan Likupang Barat,
Kecamatan Likupang Timur, Kecamatan Kauditan dan Kecamatan Kema
dengan luas keseluruhan kurang lebih 4.027,60 Ha.
II-3 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Kawasan pertanian tanaman pangan adalah kawasan yang secara
teknis sesuai dan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya tanaman
pangan lahan basah yang didukung prasarana irigasi, tersebar di Kecamatan
Airmadidi, Kecamatan Kalawat, Kecamatan Wori, Kecamatan Dimembe,
Kecamatan Talawaan, Kecamatan Kauditan dan Kecamatan Kema dengan
luas keseluruhan kurang lebih 3.716,50 Ha.
a. perikanan darat;
b. perikanan air payau;
c. perikanan air laut; dan
d. budidaya perikanan.
Kawasan perikanan darat sebagaimana yang dimaksud adalah
kawasan yang secara teknis sesuai untuk pengembangan budidaya
perikanan air tawar disawah, kolam dan perairan yang tersebar dikecamatan
Dimembe, Kecamatan Talawaan dengan luas keseluruhan kurang lebih
2.549,56 Ha.
II-4 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Kawasan perikanan air payau adalah kawasan yang secara teknis
sesuai untuk pengembangan budidaya perikanan air payau di tambak
sepanjang pantai yang tersebar di Kecamatan Kema, Kecamatan Wori dan
Kecamatan Likupang Timur dengan luas keseluruhan kurang lebih 117,12 Ha.
II-6 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Potensi perdagangan dan jasa di wilayah Kabupaten Minahasa Utara
yaitu kawasan yang dapat memfasilitasi kegiatan transaksi perdagangan dan
jasa antar masyarakat yang membutuhkan (sisi permintaan) dan masyarakat
yang menjual jasa (sisi penawaran). Kawasan perdagangan dan jasa
menyerap tenaga kerja di perkotaan dan memberikan kontribusi yang
dominan terhadap PDRB yaitu di sepanjang kawasan perkotaan Manado –
Bitung.
II-7 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Tabel II-1
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Tingkat Kepadatan Tahun 2010
Menurut Kecamatan
Kabupaten Minahasa Utara
Jumlah Penduduk Tingkat
Kepadatan
No. Kecamatan Luas (Km²) Laki-laki Perempuan Jumlah Penduduk per
KM²
1 2 3 4 5 6 7=6/3
1. Kema 78,755 7.695 7.285 14.980 190,21
2. Kauditan 108,202 11.825 11.733 23.585 217,98
3. Airmadidi 86.660 13.480 13.112 26.592 306,85
4. Kalawat 39,031 13.391 13.233 26.624 682,12
5. Dimembe 166,433 11.508 11.105 22.613 135,87
6. Talawaan 82,508 8.981 8.505 17.486 211,93
7. Wori 90,704 9.163 8.803 17.966 198,07
8. Likupang Barat 104,289 8.761 8.250 17.011 163,11
9. Likupang Timur 290,841 8.462 8.077 16.503 56,74
10. Likupang Selatan 11,821 2.622 2.485 5.107 432,03
Jumlah 1,059,244 95.879 92.588 188.467 177,93
Gambar II -1
195,000
Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2005 - 2010
190,000
185,000
180,000
175,000
170,000
165,000
160,000
155,000
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Jumlah Penduduk 167,512 170,340 172,690 174,455 176,480 188,467
Tabel II-2
Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Minahasa Utara
Tahun 2006 – 2010 per kecamatan
Jumlah Penduduk
No. Kecamatan 2006 2007 2008 2009 2010
II-8 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
5. Dimembe 21.136 21.508 21.728 21.980 22.613
6. Talawaan 12.472 12.556 12.684 12.831 17.486
7. Wori 18.139 18.169 18.355 18.568 17.966
8. Likupang Barat 16.932 16.952 17.125 17.324 17.011
9. Likupang Timur 21.255 21.464 21.683 21.935 16.503
10. Likupang Selatan - - - - 5.107
Gambar II-3 .
Persentasi Penduduk 15 tahun keatas menurut jenis kegiatan
60
50
40
30
20
10
0
Mengurus Pengangguran
Bersekolah Bekerja
Rumah Tangga Terbuka
Persentasi Penduduk 15 tahun
25.84 7.73 8.55 54
keatas menurut jenis kegiatan
II-9 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Tabel II-3
Komponen Penyusun IPM Minahasa Utara per tahun
1. Pertumbuhan PDRB.
II-10 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
menggunakan pertumbuhan nilai PDRB atas dasar harga konstan. Kabupaten
Minahasa Utara tahun 2005, nilai PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000
sebesar Rp. 997.712.28,-. Tahun 2006 sebesar 1,036,632.29,-. Tahun 2007
1.094,809.40,-, Tahun 2008 1.162,576.55 dan Tahun 2009 sebesar 1,242
trilyun rupiah menurut harga konstan. Dengan berbagai kebijakan dan
program yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara
serta iklim investasi yang semakin membaik, pertumbuhan ekonomi selama
kurun waktu Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2010 menunjukkan adanya
kenaikan yang signifikan. Pertumbuhan ekonomi Tahun 2005 sebesar 4,7%,
berturut-turut naik pada tahun 2006 menjadi 4,90%, pada Tahun 2007
sebesar 5,61%, pada Tahun 2008 sebesar 6,19% serta pada Tahun 2009
sebesar 6,68%.
Tabel II-4
Nilai dan kontribusi Sektor Dalam PDRB tahun 2006 – 2010
Atas Dasar Harga Konstan
2006 2007 2008 2009 2010*
No Sektor
Rp % Rp % Rp % Rp % Rp %
1. Pertanian 307,568.19 29,67 320,340.38 29,26 337,221.66 29,01 352,006.28 28,34 352,066.28 28,34
2. Pertambangan 130,766.73 12,61 138,191.39 12,62 147,456.64 12,68 158,706.54 12,77 158,706.54 12,77
3. Industri 65,215.30 6,29 66,813.08 6,10 68,274.54 5,87 71,142.07 5,73 71,142.07 5,73
pengolahan
4. Listrik gas dan air 6,619.65 0,63 6,826.68 0,62 6,974.28 0,60 7,333.30 0,59 7,333.30 0,59
Bersih
5. Bangunan 210,024.32 20,26 229,822.92 20.99 252,133.04 21,68 281.380.47 22,65 281.380.47 22,65
/Konstruksi
6. Perdagangan,Hotel
& Restauran 126,701.90 12,23 134,510.54 12,29 142,142.53 12,24 152,651.71 12,29 152,651.71 12,29
7. Pengangkutan
&Komunikasi 58,536.65 5,64 61,975,39 5,66 65,869.23 5,67 69,948.19 5,63 69,948.19 5,63
8. Keuangan, Sewa
&jasa perusahaan 25,819.07 2,50 27,058,46 2,47 28,536.53 2,45 30,051.58 2,42 30,051.58 2,42
9. jasa-jasa 105,470,47 10,17 109,270.56 9,99 113,978.10 9,80 119,080.59 9,58 119,080.59 9,59
Total PDRB 1,036,632.28 100 1,094,809.40 100 1,162.576.65 100 1,242,360,72 100 1,242,360,72 100
* Angka Sementara
Sumber :BPS Kabupaten Minahasa Utara, 2009
Tabel II-5
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2006-2010
Atas Dasar harga Berlaku (ADHB)
Total PDRB 1,550,212.67 100 1.755,184.44 100 2,033,992.00 100 2,328,984.14 100 2,328,984.14 100
* Angka Sementara
Sumber :BPS Kabupaten Minahasa Utara, 2009
Kinerja nilai dan kontribusi sektor-sektor dalam PDRB atas dasar harga
berlaku (ADHB) dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan dimana
pada tahun 2006 sebesar Rp. 1.550.212.67,- , pada tahun 2007 sebesar
RP. 1.755.184.44,- , tahun 2008 sebesar Rp. 2.033.992.00,- dan pada
tahun 2009 sebesar 2.328.984.14,- perkembangan 5 (lima ) tahun kinerja
sektor-sektor atas dasar harga berlaku (ADHB) mengalami peningkatan, dan
menunjukan kinerja yang cukup baik dengan sektor pertanian masih
memegang peranan yang sangat dominan dalam kontribusi sektor.
II-12 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Dengan berbagai kebijakan dan program yang telah dilaksanakan
Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara serta iklim investasi yang semakin
membaik, pertumbuhan ekonomi selama kurun waktu tahun 2005 sampai
dengan tahun 2010 menunjukkan adanya kenaikan yang menggembirakan.
Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2006 sebesar 4,90%, dan pada tahun
2007 naik sebesar 5,61%, dan berturut-turut naik pada tahun 2008
sebesar 6,19% serta pada tahun 2009 sebesar 6,86%. Adapun kontribusi
terbesar bagi pembentukan PDRB Kabupaten Minahasa Utara masih
bersumber sektor pertanian, pertambangan dan penggalian ( sektor Primer),
sektor industri pengolahan, listrik, gas & air bersih, bangunan (sektor
sekunder) , sektor perdagangan , hotel dan restauran, pengangkutan &
komunikasi, Keuangan dan persewaan dan jasa perusahaan , serta jasa- jasa
lainnya ( sektor tersier)
II-13 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Gambar II-5. Struktur Ekonomi Kabupaten Minahasa Utara
Tahun 2009 ( % )
1.78
10.65
8.49 23.8
12.48 11.03
22.79 8.34
0.63
1. Laju Inflasi
2. PDRB Perkapita
II-14 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Minahasa Utara sebesar 11,65 juta rupiah per tahun menurut harga berlaku
dan 6,66 juta rupiah menurut harga konstan dan tahun 2009 PDRB perkapita
masing-masing penduduk Kabupaten Minahasa Utara sebesar 13,19 juta
rupiah per tahun menurut harga berlaku dan sekitar 7,04 juta rupiah
menurut harga konstan.
14.00
13.00
12.00
11.00
Jutaan Rupiah
10.00
9.00
8.00
7.00
6.00
5.00
4.00
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 ADHB
ADHB 5.50 5.90 6.5 7.2 7.6 8.3 9.2 10.16 11.65 13.19 ADHK
ADHK 5.50 5.50 5.6 5.8 5.7 5.9 6.1 6.34 6.66 7.04
3. Ketimpangan Kemakmuran
Indeks Gini
II-15 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Tabel II-7
Perhitungan Indeks Gini
Angka Tingkat Ketimpangan
1 Maksimal
0.51-1 Tinggi
0.4-0.5 Sedang
0.1-0.39 Kecil
0 Tidak Ada
4. Ketimpangan Regional
II-16 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
lengkap membuat penjelasan terhadap unit-unit sub kawasan, maka harus
menggunakan pendapatan perkapita dengan catatan bahwa kecenderungan
distribusi pendapatan perkapita akan terkonsentrasi pada daerah yang dekat
dengan sumber-sumber modal ataupun pusat administrasi seperti ibukota
daerah atau kota.
II-17 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
ketimpangan kabupaten/kota, yang dihitung dengan formulasi sebagai
berikut:
√∑ ̅
̅
Iw = Indeks Williamson
Tabel II-8
Indikator untuk menghitung Indeks Wiliamson
Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2006-2009
̅ x fi/n
Tahun yi fi yi-y ̅ fi/n
II-18 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
a) Kuadran I yaitu daerah maju dan cepat tumbuh (high growth and
high income) merupakan daerah yang mempunyai tingkat
pertumbuhan ekonomi (Rij) dan pendapatan per kapita (Yij) yang
lebih tinggi dibanding rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi (Rj)
dan pendapatan per kapita Provinsi (Yj).
b) Kuadran II yaitu daerah maju tapi tertekan (low growth but high
income) merupakan daerah yang memiliki pertumbuhan ekonominya
lebih rendah tapi pendapatan per kapita lebih tinggi dibanding rata-
rata Provinsi.
c) Kuadran III yaitu daerah berkembang pesat (high growth but low
income) merupakan daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang
lebih tinggi tapi pendapatan per kapitanya lebih rendah dibanding
rata-rata Provinsi.
d) Kuadran IV yaitu daerah relative tertinggal (low growth and low
income) merupakan daerah pertumbuhan ekonomi maupun
pendapatan perkapitanya lebih rendah dibanding Provinsi.
Gambar II-7
Klasifikasi Kabupaten Minahasa Utara menurut Klassen Typology
II-19 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial
1. Pendidikan
II-20 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Tabel II-10.
Data APK dan APM Tahun 2009-2010
Tahun 2009 Tahun 2010
No. Sekolah
APK APM APK APM
Penurunan APK dan APM dari setiap tingkat pendidikan karena putus
sekolah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kondisi ekonomi
masyarakat yang terbatas.
Gambar II-8
Angka Melek Huruf
99.72
99.7
99.68
99.66
2006 2007 2008
AMH 99.7 99.68 99.68
Tabel II-11
PERKEMBANGAN ANGKA MELEK HURUF TAHUN 2006 s.d 2010
KABUPATEN MINAHASA UTARA
II-21 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Angka Melek Huruf tertinggi terdapat di Kecamatan Airmadidi sebesar
99,95%, diikuti oleh Kecamatan Kalawat sebesar 99,91%. Sedangkan Angka
Melek Huruf terendah terdapat di Kecamatan Likupang Barat sebesar
99,41%. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel II-12
ANGKA MELEK HURUF TAHUN 2010
Menurut Kecamatan
Tabel II-13
Angka Partisipasi Murni Tahun 2010
Kabupaten Minahasa Utara
Uraian Umur Jumlah
No. 7-12 13-15 16-18
1. Banyaknya murid 18.316 5.992 2.699 27.007
II-22 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
b. Angka Partisipasi Kasar (APK)
Tabel II-14
Angka Partisipasi Kasar Tahun 2010
Kabupaten Minahasa Utara
Jenjang Jumlah
No. Uraian pendidikan
SD SLTP SLTA
1. Banyaknya murid 23.372 8.527 4.874 36.773
2. Banyaknya penduduk 22.197 12.087 9.633 43.917
7-18 tahun
3. APK 105,29 70,55 50,60 83,73
2. Kesehatan
II-23 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
keliling darat kendaran bermotor roda 4 dan 41 unit kendaraan bermotor
roda 2 serta 4 unit Speedboat puskesmas keliling (Pusling) laut untuk
pelayanan kesehatan di wilayah kepulauan/pesisir.
Tabel II-16
Data Perkembangan Proporsi Kematian Bayi, Angka Kematian
Bayi dan Angka Kelangsungan Hidup Bayi sejak Tahun 2006 s.d 2010
Tahun Proporsi Angka kematian Angka Kelangsungan
Kematian Bayi Bayi Hidup Bayi
II-24 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Tabel II-17
Angka Kematian dan Angka Kelangsungan Hidup Bayi
Tabel II-18
II-25 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
c. Persentasi Balita Gizi Buruk
Status Gizi Balita dari hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) untuk
tahun 2010 yang diperoleh dari laporan 10 Kecamatan dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel II-19
Status Gizi Balita Kabupaten Minahasa Utara Menurut Kecamatan
Tahun 2010
Dari data di atas dapat dilihat bahwa status gizi Balita pada tahun 2010
menunjukkan peningkatan. Balita dengan gizi buruk berjumlah 2 orang atau
0,01 % dari balita yang ada lebih kecil dibanding dengan tahun 2009 yang
mencapai 0,02%. Persentase Balita Gizi Buruk dapat dilihat pada tabel
berikut ini
Tabel II-20
Persentase Balita Gizi Buruk
Tahun 2005-2010
Tahun Jumlah Balita Jumlah Balita Persentase
Gizi Buruk (Jiwa)
1 2 3 4=2/3
2005 18 13.771 0,13
2006 14 14.633 0,10
2007 8 15.278 0,05
2008 4 15.188 0,03
2009 3 15.606 0,02
2010 2 15.582 0,01
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Utara, 2011
II-26 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
d. Penyakit-penyakit yang menonjol di Kabupaten Minahasa Utara
Tabel II-21.
10 Besar Penyakit Menonjol di Kabupaten Minahasa Utara
Tahun 2010
No. Jenis Penyakit Jumlah
II-27 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Tabel II-22
Angka Kesakitan Penyakit Menular
Tahun 2010
No. Jenis Penyakit Jumlah Kasus
1. TB Paru 399
2. DBD (Demam Berdarah Dengue) 137
3. Pnemonia Balita 65
4. Diare 2.972
5. Malaria 40
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Utara, 2010
Tabel II-23
Data Jumlah Kasus HIV/AIDS
Tahun 2009
Jumlah Kasus Kematian
No. Kasus
2006 2007 2008 2009 2006 2007 2008 2009
1. HIV 6 12 14 16 0 0 0 0
2. AIDS 7 4 19 32 0 4 0 5
Jumlah 13 16 33 48 0 4 0 5
II-28 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Disamping itu, ada pula penyalagunaan Lem Ehabon 50 kasus, sedangkan
kasus yang paling banyak di Kabupaten Minahasa Utara adalah minuman keras
dengan jumlah 841 kasus.
Tabel II-24.
DATA KASUS PENYALAHGUNAAN NARKOBA
DI KAB. MINAHASA UTARA
Jumlah 940
Sumber : Badan Narkoba Kab. Minahasa Utara, 2010
3. Kemiskinan
Tabel II-25.
Data Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Minahasa Utara
Tahun 2010
Rumah Tangga Miskin
No. Kecamatan
2008 2009 2010
II-29 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
7. Wori 489 1.968 693
8. Likupang Barat 1.824 1.668 1.247
9. Likupang Timur 1.827 1.800 1.150
10. Likupang Selatan 468 424 245
Jumlah 12.994 11.122 6.645
Sumber : - BPS,2008
- Bappenas, 2009
- Simpadu PNPM Mandiri, 2010
4. Kepemilikan Tanah
Luas potensial lahan yang ada di Kabupaten Minahasa Utara seluas
75.422,4 Ha. Kepemilikan tanah ini mencakup kepemilikan akan tempat
tinggal, perkebunan. Sedangkan lahan bersertifikat di Kabupaten Minahasa
Utara sampai dengan tahun 2010 adalah 126,997 Km² (12.699,70 Ha) atau
16% dari luas wilayah Kabupaten Minahasa Utara sebesar 1.059,24 Km²
(105.924,4 Ha).
5. Kriminalitas
Dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban, Kepolisian
Resort Minahasa Utara terus melakukan pengamanan di seluruh wilayah
Kabupaten Minahasa Utara, Hal ini dilakukan agar supaya masyarakat dan
para pelaku usaha merasa adanya kenyamanan dalam berinvestasi. Data
dari Kepolisian Resort Minahasa Utara, tindak kriminal yang terjadi selang
tahun 2010 sebanyak 1.233 kasus dan yang tertangani sebanyak 816 kasus.
Untuk 417 kasus masih dalam proses penanganan. Ini berarti angka
kriminalitas di Kabupaten Minahasa Utara adalah 0,44.
II-30 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
7. Jein Waturandang Lembean Seni Teater Sutradara
8. Roi Kairupan Maumbi Seni Teater Sutradara
9. Jemmy Kawengian Warisa Seni Tari Koreografer
10. Josep Weku Kuwil Seni Tari Pelatih Maengket
11. John Samuel Likupang Seni Rupa Pelukis
12. Yessy Rangkang Karegesan Seni Tari Pemimpin
Kabasaran
13. Eres Pinontoan Kaasar Seni Tari Pelatih Lili Royor
14. Dra.Meike Ares, MAP Karegesan Seni Musik Pelatih Kolintang
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Minahasa Utara, 2010.
Tabel II-27
Desa Organisasi di Bidang Kebudayaan
No. NAMA ORGANISASI PIMPINAN
1. Asosiasi Musik Kolintang (ASIK) Drs. Sompie S.F Singal, MBA
2. Perhimpunan Maengket Masamper (PMM) Ny. Kumentas – Kalesaran
Tabel II-28.
Data Sanggar / Group Seni
NO SANGGAR J.A JENIS KESENIAN ALAMAT
/GROUP SENI
1. Warukapas 40 Musik Bambu Klarinet Warukapas Kec. Dimembe
II-31 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Tari Tradisional
18. Kendis Ni Rendem 27 Kuwil Kec. Kalawat
(Maengket)
Tari Tradisional
19. Manguni Kuwil 27 Kuwil Kec. Kalawat
(Maengket)
Tari Tradisional
20. Waleo 27 Waleo Kec. Kema
(Maengket)
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Minahasa Utara, 2010.
Tabel II-29
OBJEK WISATA
No. Kecamatan Wisata Alam Wisata Budaya Lainnya
1. Kema Pantai Firdaus Penjara Tua
Pantai Makalisung Waruga Tontalete
Pantai Batu Nona
Air Terjun Paseki
2. Kauditan Danau Seper Waruga Treman
Waruga Kaasar
Waruga Tumaluntung
Waruga Karegesan
Waruga Kaima
3. Airmadidi Gunung Klabat Waruga Sawangan Kompleks kaki dian
Air “Tuang” Air “Tumatenden” Wisata Kuliner
Air “Tumaraktak” Waruga Airmadidi DAS Tondano
Permandian Air Panas Waruga Wabua Ure Kompleks PLTA Tanggari
Waruga Rap-rap
Goa Jepang Sawangan
Velbox Airmadidi
4. Dimembe Gereja Tua Matungkas Perkebunan Pepaya
Waruga Laikit Budidaya Ikan Air tawar
Waruga Tatelu
Waruga Matungkas
5. Kalawat Permadian Air Panas Waruga Maumbi Lembah Doa
Makam Maria Walanda Pacuan Roda Sapi
Maramis Wisata Kuliner
6. Talawaan Air Terjun Tunan Agro Techno Park
Perkebunan Pepaya
Budidaya ikan Air Tawar
7. Likupang Timur Pantai Surabaya Waruga Kokoleh
Pantai Kalinaun Waruga Likupang I
Pantai Pulisan Waruga Likupang II
Pantai Sampiran
Pulau Bangka
Pulau Sahaung
Pulau Pal Pulisan
Air Terjun
8. Likupang Barat Pulau Gangga
Pulau Talise
Pulau Lihaga
Pulau Tindila
Pantai Batu Line
Pantai Patuku
9. Wori Pulau Nain
Pulau Mantehage
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Minahasa Utara, 2011
II-32 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Tabel II-30
Hotel/
Kecamatan Penginapan Kamar Tempat Tidur
No.
6 Talawaan
10
Likupang Selatan
Jumlah / Total 14 269 269
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Minahasa Utara, 2011
Tabel II-31
Jumlah Rumah Makan Menurut Kecamatan
Tahun 2010
Kecamatan Rumah Makan Klasifikasi
NO
Sub District Restaurant Classification
(1) (2) (3) (4)
1 Kema - -
2 Kauditan 1 RM. Owen
3 Airmadidi 1 Pertigaan Jaga
2 Sukur Jaya
3 Pisces
4 Pongkor
6 Maimo
7 Mie Topan
8 Berkat
9 Armando
10 Sederhana
11 Karunia
12 Krisna
13 Swadaya
14 Pondok Berkat
15 Kios Kita
II-33 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
16 Berkat
17 Malabar
18 Forminut
19 Gracia
20 Sailor
4 Kalawat 1 Chandra Lestari
2 Klabat
3 Keyko
4 Pondok Kelapa
5 Café Bali
6 Mataram
7 Jimbani
8 Selera Minahasa
1. Pendidikan
Tabel II-32
Jumlah Sarana Pendidikan
SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA Jumlah
Kecamatan
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta SD SMP SMA
Airmadidi 12 9 3 3 2 4 21 6 6
Kauditan 10 14 3 4 1 2 24 7 3
Dimembe 11 11 2 3 1 1 22 5 2
Wori 14 8 6 5 1 1 22 11 2
Likupang
13 8 6 6 1 2 21 12 3
Timur
Likupang
13 12 7 6 - 3 25 13 3
Barat
Kema 11 5 3 4 - 3 16 7 3
Kalawat 10 4 3 2 1 3 14 5 4
Talawaan 9 9 3 2 - 1 18 5 1
Likupang
4 4 2 1 - 1 8 3 1
Selatan
Jumlah 107 84 38 36 7 21 191 74 28
Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, 2010
II-34 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Tabel II-33
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Tahun 2006 s.d 2010
Kabupaten Minahasa Utara
1. SD/MI
1.1 Jumlah murid usia 17.171 17.456 17.745 18.026 18.316
7-12 tahun
1.2 Jumlah penduduk 21.347 21.564 21.779 21.980 22.197
kelompok usia 7-12
tahun
1.3 APS SD/MI 804,38 809,50 814,78 820,11 825,16
2. SMP/MTs
2.1 Jumlah murid usia 5.552 5.664 5.773 5.884 5.992
13-15 tahun
2.2 Jumlah penduduk 11.619 11.738 11.856 11.968 12.087
kelompok usia 13-15
tahun
2.3 APS SMP/MTs 477,84 482,54 486,93 491,64 495,74
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Tahun 2011.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) sejak tahun 2006 s/d 2010 secara
umum mengalami kenaikan. Untuk APS SD/MI mengalami kenaikan rata-
rata sebesar 0,64% sedangkan untuk APS SMP/MTs mengalami kenaikan
rata-rata 0,92 %.
Tabel II-34
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2010
Menurut Kecamatan
Kabupaten Minahasa
SD/MI SMP/MTs
Jumlah Jumlah APS Jumlah Jumlah APS
No. Kecamatan murid usia penduduk Murid usia penduduk
7-12 tahun usia 7-12 13-15 tahun usia 13-15
tahun tahun
1. Kema 1.649 1.998 825,33 439 885 496,05
2. Kauditan 2.493 3.021 825,22 754 1.520 496,05
3. Airmadidi 2.552 3.092 825,36 1.168 2.355 495,97
4. Kalawat 2.171 2.631 825,16 705 1.422 495,78
5. Dimembe 2.399 2.907 825,25 610 1.230 495,93
6. Talawaan 1.238 1.502 824,23 295 597 494,14
7. Wori 1.771 2.147 824,87 611 1.232 495,94
8. Likupang 1.742 2.112 824,81 629 1.268 496,06
Barat
II-35 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
9. Likupang 1.774 2.149 825,50 578 1.165 496,14
Timur
10. Likupang 527 638 826,02 203 413 491,53
Selatan
Jumlah 18.316 22.197 825,16 5.992 12.087 495,74
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, 2010
Tabel II-35
Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah
Tahun 2006 s.d 2010
Kabupaten Minahasa Utara
1. SD/MI
1.1 Jumlah Gedung Sekolah 188 189 190 191 191
1.2 Jumlah Penduduk kelompok usia 7-12 21.347 21.564 21.779 21.980 22.197
tahun
1.3 Rasio 8,81 8,76 8,72 8,69 8,60
2. SMP/MTs
2.1 Jumlah Gedung Sekolah 62 67 70 74 74
2.2 Jumlah penduduk kelompok usia 13- 11.619 11.738 11.856 11.968 12.087
15 tahun
2.3 Rasio 5,34 5,71 5,90 6,18 6,12
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, 2010
Jumlah gedung sekolah untuk tingkat SD/MI dari tahun ke tahun ada
penambahan, namun rasio ketersediaan sekolah mengalami penurunan,
namun untuk tingkat SMP/MTs Jumlah gedung sekolah ada peningkatan dari
tahun ke tahun dan rasio ketersediaan sekolah mengalami kenaikan rata-
rata sebesar 0,29 %.
II-36 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Tabel II-36
Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2010
Menurut Kecamatan
Kabupaten Minahasa Utara
SD/MI SMP/MTs
b. Rasio Guru/Murid
Tabel II-37
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar
Tahun 2006 s.d 2010
Kabupaten Minahasa Utara
II-37 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
1.3 Rasio 51,75 52,18 52,25 51,96 55,66
2 SMP/MTs
2.1 Jumlah Guru 603 620 627 634 645
2.2 Jumlah Murid 8.177 8.264 8.354 8.442 8.527
2.3 Rasio 73,74 75,02 75,05 75,10 75,64
Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, 2010
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar sejak Tahun 2006 s.d
2010 mengalami kenaikan baik untuk tingkat SD/MI maupun tingkat
SMP/MTs. Rasio untuk tingkat SD/MI mengalami kenaikan rata-rata 0,27%,
sedangkan untuk tingkat SMP/MTs mengalami kenaikan rata-rata sebesar
0,26%.
Tabel II-38
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar
Menurut Kecamatan Tahun 2010
Kabupaten Minahasa Utara
No. Kecamatan SD/MI SMP/MTs
Jumlah Jumlah Rasio Jumlah Jumlah Rasio
Guru Murid Guru Murid
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Kema 86 2.095 41,05 44 625 70,40
2. Kauditan 135 3.170 42,59 77 1.073 71,76
3. Airmadidi 150 3.246 46,21 110 1.660 66,27
4. Kalawat 113 2.857 39,55 68 1.003 67,80
5. Dimembe 203 3.049 66,58 54 867 62,28
6. Talawaan 130 1.567 82,96 43 421 102,14
7. Wori 123 2.251 54,64 71 870 81,61
8. Likupang Barat 113 2.214 51,04 59 896 65,85
9. Likupang Timur 189 2.254 83,85 79 823 95,99
10. Likupang 57 669 85,20 40 289 138,41
Selatan
Jumlah 1.301 23.372 55,66 645 8.527 75,64
Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, 2010
Rasio jumlah guru dan murid jenjang pendidikan dasar tahun 2010
untuk tingkat SD/MI sebesar 55,66 %, sedangkan untuk tingkat SMP/MTs
sebesar 75,64 %.
II-38 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
c. Pendidikan Menengah
1. Angka Partisipasi Sekolah :
Tabel II-39
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah
Tahun 2006 s.d 2010
Kabupaten Minahasa Utara
SMA/SMK
1. Jumlah murid usia 2.297 2.421 2.601 2.661 2.699
16-18 tahun
II-39 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
1. Rasio Ketersediaan Sekolah Terhadap Penduduk Usia Sekolah
Tabel II-41
Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah
Tahun 2006 s.d 2010
Tabel II-42
Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2010
Menurut Kecamatan
Kabupaten Minahasa Utara
II-40 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
2. Kesehatan
a. Rasio Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) per satuan balita
Tabel II-44
Jumlah Posyandu dan Balita
Di Kabupaten Minahasa Utara
Tahun 2006-2010
No. Uraian 2006 2007 2008 2009 2010
Tabel II-45
Jumlah Posyandu dan Balita menurut Kecamatan
Tahun 2010
No. Kecamatan Jumlah Jumlah Balita Rasio
Posyandu
1 Kema 10 1.289 7,76
2 Kauditan 13 2.444 5,32
3 Airmadidi 14 1.603 8,73
4 Kalawat 13 1.904 6,83
5 Dimembe 14 1.820 7,69
6 Talawaan 18 1.494 12,05
7 Wori 26 1.662 15,64
8 Likupang Selatan 7 440 15,91
9 Likupang Timur 21 1.433 14,65
10 Likupang Barat 26 1.493 17,41
Jumlah 162 15.582 10,40
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Utar, 2011
II-41 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
b. Rasio Puskesmas, poliklinik, Puskesmas Pembantu (pustu) per
satuan penduduk
Sarana Pelayanan Kesehatan yang ada di Kabupaten Minahasa Utara
sampai tahun 2010 dengan rasio puskesmas per satuan penduduk sebesar
0,05, sedangkan rasio Pustu (Puskesmas Pembantu) per satuan penduduk
sebesar 0,18.
Tabel II-46
Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu
Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2006-2010
No. Uraian 2006 2007 2008 2009 2010
1 Jumlah Puskesmas 10 10 10
2 Jumlah Poliklinik -
3 Jumlah Pustu 33 33 33
4 Jumlah Penduduk 170.340 172.690 174.455 176.480 188.467
5 Rasio Puskesmas 0,06 0,06 0,05
persatuan
penduduk
6 Rasio Poliklinik per - - -
satuan penduduk
7 Rasio Pustu 0,19 0,19 0,18
Persatuan Penduduk
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Utara, 2011
II-42 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Hermana Lembean yang berada di Kecamatan Kauditan dan Rumah sakit
Tonsea Airmadidi berada di Kecamatan Airmadidi.
Tabel II-48
Jumlah dan Rasio Rumah Sakit Per Jumlah Penduduk
Tahun 2006-2010
No. Uraian 2006 2007 2008 2009 2010
1 Jumlah Rumah Sakit 1 1
Umum (Pemerintah)
2 Jumlah Rumah Sakit
Jiwa/Paru dan
Penyakit Khusus
Lainnya milik
Pemerintah
3 Jumlah Rumah Sakit
AD/AU/AL/POLRI
4 Jumlah Rumah Sakit
Daerah
5 Jumlah Rumah Sakit 2 2 2 2 2
Swasta
6 Jumlah Seluruh 3 3
Rumah Sakit
7 Jumlah Penduduk 170.340 172.690 174.455 176.480 188.467
8 Rasio 0,02 0,02
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Utara, 2011
Tabel II-49
Jumlah Rumah Sakit Menurut Kecamatan Tahun 2010
RS Jiwa/Paru
Rumah Sakit dan Penyakit RS
Rumah Sakit Rumah Sakit
Umum Khusus Lainnya AD/AU/AL/ Total
Daerah Swasta
No. Kecamatan Penduduk (Pemerintah) Milik POLRI
Pemerintah
Rasi
Jlh Rasio Jlh Rasio Jlh Rasio Jlh Rasio Jlh Jlh Rasio
o
1 Kema 14.980
2 Kauditan 23.585 1 0,04
4 Kalawat 26.624
5 Dimembe 22.613
6 Talawaan 17.486
7 Wori 17.966
8 Likupang 5.107
Selatan
9 Likupang 16.503
Timur
10 Likupang 17.011
Barat
Jumlah 188.467 1 0,01 2 0,01
II-43 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Tabel II-50
Jumlah Dokter Tahun 2006-2010
Kabupaten Minahasa Utara
No. Uraian 2006 2007 2008 2009 2010
1 Jumlah Dokter / drg 36/3 45/4 45/4 76/4 72/4
2 Jumlah Penduduk 170.340 172.690 174.455 176.480 188.467
Tabel II-52
Jumlah tenaga Medis Tahun 2006-2010
Kabupaten Minahasa Utara
No. Uraian 2006 2007 2008 2009 2010
1. Jumlah Tenaga Medis 39 49 49 80 76
2 Jumlah Penduduk 170.340 172.690 174.455 176.480 188.467
3 Rasio 0,23 0,28 0,28 0,45 0,40
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Utar, 2011
II-44 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Jumlah tenaga medis yang berada di 10 Kecamatan berjumlah 51
tenaga medis dari jumlah keseluruhan sebanyak 76 tenaga medis. Dengan
rasio tenaga medis per satuan penduduk 0,27.
Tabel II-53
Jumlah tenaga Medis Menurut Kecamatan Tahun 2010
Kabupaten Minahasa Utara
No. Kecamatan Jumlah Jumlah Rasio
Penduduk tenaga
Medis
1 Kema 14.980 5 0,33
2 Kauditan 23.585 4 0,17
3 Airmadidi 26.592 7 0,26
4 Kalawat 26.624 8 0,30
5 Dimembe 22.613 7 0,31
6 Talawaan 17.486 5 0,29
7 Wori 17.966 4 0,22
8 Likupang Selatan 5.107 4 0,78
9 Likupang Timur 16.503 5 0,30
10 Likupang Barat 17.011 2 0,12
Jumlah 188.467 51 0,27
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Utara, 2011
3. Lingkungan Hidup.
II-45 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Penduduk berakses Air Minum di Kabupaten Minahasa Utara sebanyak
7.539 Jiwa dari 188.467 jumlah penduduk. Dengan demikian presentasi
penduduk berakses air minum di Kabupaten Minahasa Utara hanya sebesar
4%. Untuk tahun 2010 jumlah sambungan jaringan air bersih dari
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Minahasa Utara sebanyak
5.812 direncanakan tahun 2012 ada ketambahan sambungan sebanyak
1.600, tahun 2013 sebanyak 16.000, tahun 2014 sebanyak 16.000, tahun
2015 sebanyak 10.176 sehingga akan ada 50.000 jumlah sambungan pada
akhir tahun 2015.
Luas Pemukiman yang tertata di Kabupaten Minahasa Utara sebanyak
2.843,01 dari 5.141,78 luas area pemukiman keseluruhan yang ada. Dengan
demikian persentase Luas Pemukiman yang tertata adalah sebesar 55, 29 %.
Hal ini berarti masih perlu adanya penataan pemukiman.
II-46 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Jumlah tempat pemakaman umum per satuan penduduk sebesar
310.000 dari 188.467 jumlah penduduk di Kabupaten Minahasa Utara.
Dengan demikian rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk
sebesar 1.644,85.
Tabel II-54
Rasio Rumah Layak Huni
2008 2009 2010
5. Penataan Ruang
Ruang terbuka hijau di Kabupaten sebesar 211.848,80 km² dari
847.395,20 km² luas wilayah per HPL/HPG Kabupaten Minahasa Utara.
Dengan demikian Rasio luas ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber
HPL/HPG adalah sebesar 0,25 %.
Jumlah bangunan ber IMB di kabupaten saat ini sebesar 389 bangunan
dari 49.953 keseluruhan jumlah di Kabupaten Minahasa Utara. Dengan
demikian rasio jumlah bangunan ber IMB per satuan bangunan adalah
sebesar 0,01 persen. Hal ini berarti masing kurangnya kesadaran
masyarakat dalam pengurusan IMB
6. Perhubungan
Jumlah arus penumpang menurut jenis angkutan di Kabupaten
Minahasa Utara dilihat dari data dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika, untuk penumpang Angkutan Kota dalam Provinsi (AKDP)
sebanyak 43.680 orang per tahun, penumpang angkutan kota
II-47 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
2.184.120 orang per tahun, penumpang angkutan perdesaan sebanyak
8.051 orang per tahun dan untuk penumpang angkutan perbatasan
sebanyak 54.585 orang per tahun.
Jumlah ijin trayek yang dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan saat ini
adalah sebesar 270 ijin trayek. Apabila dibandingkan dengan total jumlah
penduduk kabupaten Minahasa Utara sebesar 188.467 jiwa maka rasio ijin
trayek yang dikeluarkan adalah sebesar 0,001 persen. Hal ini berarti masih
sangat kecilnya persentasi ijin trayek yang dikeluarkan apabila dibandingkan
dengan jumlah penduduk yang ada.
II-48 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
pemanfaatan potensi yang dimilki , serta terarahnya bidang usaha yang
dipromosikan oleh daerah dimana pada tahun 2008 jumlah proyek
sebanyak 35, realisasi sebanyak 35, dengan nilai investasi sebesar
Rp. 13.688.079.780,- dan realisasi investasi sebesar 9.553.088.979,- , pada
tahun 2009 jumlah proyek sebanyak 38 realisasi 35 dengan
nilai investasi Rp. 108.079.303.546,- dan realisasi investasi sebesar
Rp. 104.543.3030.546,- pada tahun 2010 jumlah proyek sebanyak 38,
realisasi sebanyak 35, dengan nilai investasi sebesar Rp. 108.079.303.546,-
dan realisasi investasi sebesar 104.543.303.546,-
Tabel II-56
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja
Tahun 2008 – 2009
No. Uraian Tahun 2008 Tahun 2009
1. Jumlah tenaga kerja yang 1.343 2.877
bekerja pada perusahaan
PMA/PMDN
2. Jumlah seluruh perusahaan 35 39
PMA/PMDN
3 Daya Serap Tenaga Kerja 38,38 73,76
Sumber : Badan Penanaman Modal, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.
Minahasa Utara Tahun 2010
2. KUKM
Pada tahun 2010 Jumlah koperasi aktif sebanyak 194 dari 481
keseluruhan jumlah koperasi yang ada di Kabupaten Minahasa Utara.
Sedangkan jumlah UMKM pada tahun 2010 sebanyak 5.959 meningkat pada
tahun 2011 menjadi 6.034 (keadaan sampai bulan Juli 2011). Peningkatan
ini terjadi karena tumbuhnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya
keberadaan koperasi. Berbagai upaya pembinaan telah dilakukan terhadap
kegiatan koperasi maupun UMKM dimana jumlah unit usaha yang dikelola
oleh koperasi dan UMKM sehingga setiap tahunnya mengalami peningkatan,
dimana telah diikutsertakan UMKM pada berbagai kegiatan pelatihan, baik
ditingkat provinsi maupun tingkat kabupaten dan juga UMKM telah mengikuti
dalam berbagai kegiatan pameran, baik ditingkat nasional, provinsi maupun
ditingkat kabupaten.
Jumlah UKM non BPR/ LKMUKM tahun 2009 sebesar 5.809 terjadi
peningkatan menjadi 5.959, Jumlah BPR pada tahun 2010 sebanyak : 89
dan jumlah LKM sebanyak 96.
II-49 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
3. Kependudukan dan Catatan Sipil.
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Minahasa Utara yang pesat
membuat proses pendataan setiap peristiwa seperti Kelahiran, kematian,
perkawinan, perceraian, pengangkatan anak dan peristiwa kependudukan
yang lain memerlukan perhatian yang lebih dalam pengelolaannya.
Pemerintah Kabaputen Minahasa Utara lewat Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil terus berupaya agar setiap peristiwa kependudukan yang
terjadi dapat dipantau agar tercipta data kependudukan yang teratur,
terarah dan tertata dengan baik. Saat ini masih banyak penduduk yang
belum terdaftar, hal ini disebabkan kerena beberapa faktor diantaranya
kurangnya pemahaman masyarakat akan arti pentingnya dokumen
kependudukan, sebagian penduduk merasa masih terlalu mahal pengurusan
administrasi kependudukan. Pada tahun 2010 diperoleh data rasio penduduk
berKTP per satuan penduduk sebesar 0,25. Data dari Dinas Kependudukan
dan Capil Kabupaten Minahasa Utara menunjukkan bahwa pada tahun 2010
jumlah penduduk usia diatas 17 tahun atau telah menikah berjumlah
155.248 orang dengan jumlah penduduk diatas 17 tahun yang ber KTP
adalah 38.911 orang, sehingga rasio penduduk ber KTP per satuan penduduk
didapat 0,25%.
4. Ketenagakerjaan
Tabel II - 58
Jumlah Pencari Kerja
Tahun
3.778 1.620 5.398 3.884 1.658 5.542 4.047 1.846 5.893 4.154 1.963 6.117
II-50 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Tabel II-59
Penempatan Kerja
Tahun
2009 2010
L P Jumlah L P Jumlah
68 218 286 143 389 532
Tabel II - 60
Kesempatan Kerja
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
276 250 91
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Utara, 2011
II-51 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
6. KB dan KS
a. Rata-rata jumlah anak per keluarga
Pada tahun 2009 jumlah anak 52.159 anak dengan jumlah keluarga
50.767, sehingga diperoleh rata-rata jumlah anak per keluarga 1,03,
sedangkan pada tahun 2010, jumlah anak 52.504 dengan jumlah keluarga
52.174 sehingga diperoleh rata-rata jumlah anak per keluarga menurun
menjadi 1,01. Hal ini dipengaruhi oleh adanya program Keluarga Berencana
(KB).
Jumlah akseptor KB pada tahun 2010 menurun dibandingkan tahun 2009
dimana jumlah akseptor KB tahun 2009 adalah 28,089 pasangan dengan
jumlah pasangan usia subur 33.164 pasangan sehingga rasio akseptor KB
adalah 846,97%. Sedangkan pada tahun 2010 berjumlah 27.029 pasangan
dengan jumlah pasangan usia subur 33.091 sehingga rasio akseptor KB
adalah 816,81%.
8. Pertanahan
Lahan bersertifikat di Kabupaten Minahasa Utara sampai dengan tahun
2010 adalah 126,997 Km² (12.699,70 Ha) atau 16% dari luas wilayah
Kabupaten Minahasa Utara sebesar 1.059,24 KM² (105.924,4 Ha). Luas
wilayah ini termasuk luas hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan
mangrove dan suaka alam yang luasnya 30.502 Ha. Dilihat dari luasan yang
ada dengan prosentase lahan yang bersertifikat yang masih kurang, maka
perlu adanya optimalisasi dari Pemerintah Daerah khususnya bagi
masyarakat yang kurang mampu dalam mengurus sertifikat kepemilikan
tanah melalui program sertifikat gratis atau pengurangan biaya melalui
Prona serta mempermudah persyaratan administrasi bagi yang akan
bermohon untuk pengurusan sertifikat.
II-52 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
9. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
a. Rata-rata jumlah kelompok Binaan Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM), Jumlah LPM di Kab. Minahasa Utara : 6
b. Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK :
160/135 = 1,18
Berdasarkan data diatas, maka di Kabupaten Minahasa Utara
kegiatan yang dilaksanakan masing-masing Pokja sudah berjalan dengan
baik. Kelompok binaan yang ada bergerak baik di bidang pendidikan,
ketrampilan mayarakat maupun yang bergerak di bidang ekonomi rakyat
dan kesehatan.
10. Perpustakaan
Jumlah perpustakaan desa pada tahun 2009 berjumlah 24
perpustakaan, sedangkan pada tahun 2010 hanya ada 20 perpustakaan.
Sedangkan Jumlah pengunjung perpustakaan desa pada tahun 2008
berjumlah 25 orang sedangkan pada tahun 2009/2010 ada sekitar 74 orang
yang mengunjungi perpustakaan desa. Ini berarti terjadi peningkatan.
Pada tahun 2010 jumlah Polisi Pamong Praja 165 orang dan kalau
dibandingkan dengan jumlah penduduk di Kabupaten Minahasa Utara yang
berjumlah 188.467 jiwa, maka rasio jumlah Polisi Pamong Praja adalah
8,75. Sedangkan jumlah LINMAS 1.478 dan rasio jumlah LINMAS adalah
78,42. Dalam rangka menjaga stabilitas keamanan lingkungan, masyarakat
II-53 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
bersama dengan pemerintah desa membangun Pos Siskamling, dan saai ini
jumlah pos siskamling 156 buah yang tersebar di 118 desa dan 6 kelurahan.
II-54 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
2.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah / Infrastruktur
1. Aksebilitas Daerah
Tabel II-61
Jumlah Pengunjung di Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2008 – 2010
No Terminal / Tipe Tahun Ket
Pelataran
2008 2009 2010
1. Airmadidi C 2.760.000 2.670.400 2.927.808
II-55 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
2. Penataan Wilayah
Tabel II-62
Ketaatan terhadap RTRW Tahun 2006 - 2010
Rencana
Proses Proses Proses
2. Peruntukan Review Penetapan
Penyusunan Penyusunan Penyusunan
RTRW
Tabel II-63
Persentasi Luas Wilayah Produktif Tahun 2006 - 2010
No. Uraian 2006 2007 2008 2009 2010
Luas
1. Wilayah 113.382,68 113.382,68 113.382,68 113.382,68 113.382,68
Produktif
Luas
Seluruh
2. 135.090,32 135.090,32 135.090,32 135.090,32 135.090,32
Wilayah
Budidaya
Rasio
3. 83,93 83,93 83,93 83,93 83,93
(1/2)
Sumber : Dinas Tata Ruang dan Pertamanan Kab. Minahasa Utara, 2011
II-56 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Luas wilayah kebanjiran adalah luas wilayah yang tersebar di dataran
rendah, di muara sungai yang ada di Kecamatan Likupang Timur, Kecamatan
Wori, Kecamatan Dimembe, Kecamatan Talawaan, Kecamatan
Airmadidi dan Kecamatan Kema, yang diperkirakan seluas ± 1.582 Ha.
Dengan demikian maka persentasi wilayah kebanjiran terhadap wilayah
budidaya adalah 2,09 %.
Bank Pemerintah :
1. Bank BRI
2. Bank BNI
3. Bank SULUT
4. Bank Mandiri
Bank Swasta : BPR Tumatenden dan BPR Prisma dana
II-57 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
b. persentasi rumah tangga yang menggunakan listrik
Jumlah rumah tangga menggunakan listrik tahun 2009 di kabupaten
sebesar 16.207. sedangkan jumlah rumah tangga keseluruhan di Kabupaten
Minahasa Utara sebesar 49.953. dengan demikian maka persentasi jumlah
rumah tangga yang mengunakan listrik sebesar 32,44 persen. Hal ini berarti
masih kurangnya rumah tangga yang menggunakan listrik.
6. Ketersediaan restoran
Tabel II-65
Restoran/Rumah Makan
No. Nama Seat Alamat
II-58 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
18. Wiamo Tare 12 Watutumou Kec.Kalawat
7. Ketersediaan Penginapan
Tabel II-66
Hotel/Resort Kategori Bintang
Jumlah
No. Nama Kelas Alamat
Kamar
Jumlah 193
Tabel II-67
Hotel/Resort Kategori Melati
No. Nama Klas Jumlah Alamat
Kamar
II-59 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
6. Hotel Transito M. II 10 Kawangkoan Kec.Kalawat
Jumlah 68
Tabel II-68
Perkembangan Jumlah Sarana Akomodasi dan Jumlah Kamar
Periode 2006-2009
Tahun
No. Uraian
2006 2007 2008 2009
1. Jumlah Hotel 7 11 13 14
2. Kemudahan Perijinan
Dalam pembangunan perekonomian yang dinamis di tingkat nasional
maupun di tingkat regional dan lokal, penanaman modal (investasi) menjadi
II-60 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
faktor yang sangat penting karena berperan sangat signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan
sumberdaya strategis nasional, implementasi dan transfer keahlian dan
teknologi, pertumbuhan ekspor dan meningkatkan neraca pembayaran.
Penanaman modal tersebut akan memberikan banyak dampak ganda
(multiplier effects) dan manfaat bagi banyak pihak termasuk perusahaan,
masyarakat dan pemerintah. Laju pertambahan investasi dan tingkat
produktivitas yang dihasilkannya akan mendorong tinggi dan luasnya
jangkauan dampak yang ditimbulkan.
II-61 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
cukup dilayani dikantor pelayanan perijinan terpadu mulai dari pendaftaran
sampai dengan penerbitan ijin yang diinginkan pemohon dengan lamanya
proses perijinan selama 3 (tiga) hari. Nilai Investasi diharapkan meningkat
melalui berbagai langkah pokok yang diberikan Kabupaten Minahasa Utara
antara lain :
II-62 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
Macam – Macam Retribusi
1. Retribusi Pelayanan Pendidikan
2. Retribusi Jasa Ketatausahaan
3. Retribusi Palayanan Kesahatan
4. Retribusi Penggantian Biaya cetak Peta
5. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
6. Retribusi Izin Usah Jasa Konstruksi
7. Retribusi pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran
8. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB)
9. Retribusi Pelayanan Jasa Pos dan Telekomunikasi
10. Retribusi Terminal
11. Retribusi Pelayanan Kepelabuhan
12. Retribusi izin Trayek
13. Retribusi Penggantian Biaya KTP dan Akte Catatan Sipil
14. Retribusi Izin Gangguan/ Keramaian
15. Retribusi Izin Penyimpanan Bahan Bakar (IPBB)
16. Retribusi Pelayanan Pasar
17. Retribusi Izin Usaha Peternakan dan Pertanian
18. Retribusi Pengurusan Perijinan Pemungutan Kayu/Non Kayu Tanah Milik.
19. Retribusi Pendaftaran Chain Saw (STPGR)
20. Retribusi tempat Penimbunan kayu
21. Retribusi Izin Pertambangan daerah
22. Retribusi Izin Air Bawah Tanah
23. Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa
24. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
25. Retribusi Izin Usaha Perikanan
26. Retribusi Izin Usaha Perdagangan
4. Peraturan Daerah
Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha : 77 perda keseluruhan.
perda tahun 2010 dan tahun 2009 : 4 perda
II-63 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015
2. Tingkat Ketergantungan
Tabel II-70
Rasio Ketergantungan Tahun 2009-2010
Kabupaten Minahasa Utara
No. Uraian 2009 2010
II-64 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Minahasa Utara 2010-2015