disampaikan pada:
Workshop Bimbingan Teknis Peninjauan Kembali Perda RTRW
Kabupaten/Kota di Wilayah Sumatera
Palembang, 18 – 20 Juli 2018
Latar Belakang Revisi
Pedoman Penyusunan RTRW Provinsi, Kabupaten, Kota
• Permen 1/2018 dimaksudkan sebagai pedoman bagi pemerintah daerah provinsi dan
pemerintah daerah kabupaten/kota dalam penyusunan RTRW provinsi dan RTRW
kabupaten/kota
PKN promosi (PKNp), PKW promosi (PKWp), dan PKL promosi (PKLp)
Peghapusan pusat
yang termuat dalam RTRW provinsi sudah dipertimbangkan dalam revisi
pertumbuhan promosi
RTRW nasional.
Pembaharuan
diatur dalam Permen ATR/Ka.BPN Nomor 6 Tahun 2017 tentang Tata Cara
mengenai peninjauan
Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah
kembali RTRW
Perubahan Nomenklatur & Ketentuan dalam RTRW (2)
Penambahan ketentuan mengenai KLHS sesuai amanat UU No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP No. 46 Tahun 2016 tentang Tata
Cara Penyelenggaraan KLHS
daya dukung dan daya tampung yang meliputi analisis satuan kemampuan lahan
Pengolahan & (SKL), analisis neraca sumber daya alam, ekosistem esensial, kebutuhan ruang
analisis data dalam bumi, laut, serta udara. Analisis ini dapat menjadi masukan untuk kajian
lingkungan hidup strategis (KLHS)
Penyusunan &
Rekomendasi perbaikan hasil pelaksanaan KLHS harus tetap dipertimbangkan
pembahasan
dalam muatan raperda tentang RTRW dalam setiap pembahasannya
Raperda
Pengelolaan WP3K
Penyusunan RTRW memperhatikan data dan informasi tentang kebijakan sektoral, salah
satunya terkait RZWP3K sesuai amanat UU No. 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil dan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
salah satu data meliputi data dan informasi tentang kebijakan pembangunan
Pengumpulan sektoral (antara lain: rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil,
data & informasi rencana induk pariwisata, rencana induk perwilayahan industri, rencana
kehutanan, dsb)
Pengolahan data ditambahkan analisis mengenai penguasaan tanah yang menghasilkan status
& analisis penguasaan tanah publik dan privat (termasuk status hutan adat)
Ruang udara & ruang dalam bumi
Kegiatan Hasil
Kegiatan Hasil
‐ penyusunan alternatif konsep rencana: ‐ alternatif konsep rencana
• rumusan tujakstra pengembangan ‐ rencana (dalam format A4):
wilayah • tujakstra penataan ruang wilayah
• sketsa spasial konsep pengembangan • rencana struktur ruang
wilayah (pertimbangan skenario & • rencana pola ruang
asumsi) • penetapan kawasan strategis
‐ pemilihan konsep rencana • arahan pemanfaatan ruang wilayah
‐ perumusan rencana terpilih disertai • arahan pengendalian pemafaatan ruang
pembahasan antarsektor yang dituangkan wilayah
dalam Berita Acara ‐ album peta (format digital .shp & cetak A1):
• peta wilayah perencanaan (rupa bumi &
batas administrasi)
• peta penggunaan lahan saat ini
• peta rencana struktur ruang wilayah
(rencana pengembangan pusat
pelayanan kegiatan & rencana
*kegiatan penyusunan konsep RTRW harus pengembangan sistem jaringan
melibatkan masyarakat secara aktif dan bersifat prasarana)
dialog/komunikasi 2 arah. • peta rencana pola ruang wilayah (pola
*konsultasi publik minimal dilaksanakan ruang kawasan lindung dan kawasan
sebanyak 2 (dua) kali & dituangkan ke dalam budi daya)
Berita Acara • peta penetapan kawasan strategis
5. Penyusunan & pembahasan Raperda tentang RTRW
(jangka waktu: 1 bulan)
Kegiatan Hasil
‐ penyusunan naskah akademik Raperda ‐ naskah akademik raperda tentang RTRW
tentang RTRW provinsi;
‐ penuangan materi teknis RTRW ke dalam ‐ naskah raperda tentang RTRW provinsi;
pasal-pasal dengan mengikuti kaidah dan
penyusunan peraturan perundang- ‐ berita acara pembahasan terutama berita
undangan acara dengan provinsi yang berbatasan
‐ pembahasan raperda tentang RTRW
yang melibatkan masyarakat &
pemerintah provinsi yang berbatasan
*Rekomendasi perbaikan hasil pelaksanaan KLHS
harus tetap dipertimbangkan dalam muatan
raperda tentang RTRW provinsi dalam setiap
pembahasannya.
kegiatan penyusunan & pembahasan Raperda RTRW melibatkan masyarakat dalam bentuk pengajuan
usulan, keberatan, dan sanggahan terhadap naskah Raperda RTRW melalui:
• media massa (televisi, radio, surat kabar, majalah)
• website resmi lembaga pemerintah yang berkewenangan menyusun RTRW
• surat terbuka di media massa
• kelompok kerja (working group/public advisory group)
• diskusi/temu warga (public hearings/meetings), konsultasi publik, workshops, FGD, charrettes,
seminar, konferensi, dan panel.
Tata cara penyusunan RTRW Provinsi
Tata cara penyusunan RTRW Kabupaten
Tata cara penyusunan RTRW Kota
MUATAN RTRW
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
Muatan RTRW provinsi/kabupaten/kota
Kriteria Perumusan
‐ mendukung tujuan penataan ruang yang tercantum pada RTR di atasnya melalui
keterpaduan antar sektor, wilayah, & masyarakat
‐ mewujudkan aspek keruangan yang harmonis dengan RPJPD
‐ mengakomodasi fungsi dan peran yang telah ditetapkan dalam RTRW di atasnya
Tujuan ‐ memperhatikan isu strategis, potensi unggulan dan karakteristik wilayah
‐ jelas, spesifik, terukur & dapat dicapai dalam jangka waktu perencanaan 20 (dua
puluh) tahun
‐ tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
‐ mampu menjabarkan tujuan penataan ruang wilayah
Kebijakan ‐ mampu menjawab isu strategis di wilayah
‐ mempertimbangkan kapasitas sumber daya yang dimiliki
‐ tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
‐ menjabarkan kebijakan penataan ruang wilayah ke dalam langkah-langkah yang
dirinci dengan target pencapaian 5 (lima) tahunan)
‐ harus dapat dijabarkan secara spasial dalam rencana struktur ruang dan rencana
pola ruang wilayah
Strategi ‐ berfungsi sebagai arahan bagi penyusunan indikasi program utama dalam RTRW
‐ berfungsi sebagai dasar penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang
wilayah
‐ jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan
‐ tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
2. Rencana struktur ruang
RTRW provinsi RTRW kabupaten RTRW kota
(skala 1:250.000) (skala 1:50.000) (skala 1:25.000)
1. Pusat kegiatan
a. PKN a. PKN a. PPK
b. PKW b. PKW b. Sub-pusat pelayanan kota
c. PKL c. PKL c. Pusat lingkungan
d. PKSN d. PKSN
e. PPK
f. PPL
2. Sistem jaringan prasarana
a. Sistem jaringan transportasi darat
1) Sistem jaringan jalan
a) Jaringan jalan a) Jaringan jalan nasional yg ada a) Jaringan jalan nasional yg ada
nasional yg ada di di kabupaten di kota
provinsi b) Jaringan jalan provinsi yg ada di b) Jaringan jalan provinsi yg ada di
b) Jaringan jalan yg kabupaten kota
merupakan c) Jaringan jalan yg merupakan c) Jaringan jalan yg merupakan
kewenangan provinsi kewenangan kabupaten kewenangan kota
c) Terminal penumpang d) Jalan desa d) Jalan khusus
Tipe A & B e) Jalan khusus e) Terminal penumpang (Tipe A,
d) Terminal barang f) Terminal penumpang (Tipe A, B, C)
B, C) f) Terminal barang
g) Terminal barang g) Jembatan timbang
h) Jembatan timbang
Rencana Struktur Ruang (2)
b. Jaringan infrastruktur
ketenagalistrikan
1) Infrastruktur PLTA, PLTU, PLTG, PLTD, PLTG, PLTA, PLTU, PLTG, PLTD, PLTG,
pembangkitan & sarana PLTN, PLTS, PLTB, PLTP, PLTMH, PLTN, PLTS, PLTB, PLTP, PLTMH,
pendukungnya dll dll
b. SPAL lintas kab/kota b. SPAL (sewage & sewerage) b. SPAL (sewage & sewerage)
c. Sistem pengelolaan c. Sistem pengelolaan limbah B3 c. Sistem pengelolaan limbah B3
limbah B3 lintas kab/kota
d. Sistem jar. persampahan d. Sistem jar. persampahan wilayah d. Sistem jar. persampahan wilayah
wilayah lintas kab/kota (TPS & TPA) (TPS & TPA)
e. Sistem jar. evakuasi bencana: e. Sistem jar. evakuasi bencana: jalur
jalur & ruang evakuasi becana & ruang evakuasi becana
f. Sistem drainase
g. Sistem jar. pejalan kaki berupa ruas
pejalan kaki
h. Sistem jar. prasarana lainnya sesuai
kebutuhan pengembangan wil. kota
Ilustrasi Peta Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi
Ilustrasi Peta Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Ilustrasi Peta Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota
3. Rencana pola ruang
RTRW provinsi RTRW kabupaten RTRW kota
(skala 1:250.000) (skala 1:50.000) (skala 1:25.000)
1. Kawasan Peruntukan Lindung
a. Kawasan yg memberikan perlindungan thd kawasan bawahannya
1) kawasan hutan lindung 1) kawasan hutan lindung
2) kawasan lindung gambut 2) kawasan lindung gambut
3) kawasan resapan air 3) kawasan resapan air
b. Kawasan perlindungan setempat
1) sempadan pantai 1) sempadan pantai
2) sempadan sungai 2) sempadan sungai
3) kawasan sekitar danau/waduk 3) kawasan sekitar danau/waduk
4) kawasan lindung sporotual & 4) kawasan lindung sporotual &
kearifan lokal kearifan lokal
c. kawasan konservasi
1) kawasan suaka alam (KSA) 1) kawasan suaka alam (KSA)
a) Cagar alam & cagar alam a) Cagar alam & cagar alam
laut laut
b)Suaka margasatwa & suaka b)Suaka margasatwa & suaka
margaratwa laut margaratwa laut
2) kawasan pelestarian alam 2) kawasan pelestarian alam
(KPA) (KPA)
Rencana Pola Ruang (2)
Kriteria ‐ Berdasarkan rencana struktur ruang, rencana pola ruang, dan penetapan kawasan
strategis provinsi
‐ Mendukung program utama penataan ruang nasional
‐ Dapat diacu dalam penyusunan RPJM
‐ Realistis, objektif, terukur, dan dapat dilaksanakan dalam jangka waktu perencanaan
‐ Mempertimbangkan keterpaduan antar program pengembangan wilayah & rencana
induk sektor di daerah
‐ Konsisten & berkesinambungan terhadap program yang disusun, baik dalam jangka
waktu tahunan maupun antar lima tahunan
‐ Mempertimbangkan kemampuan pembiayaan, & kapasitas daerah serta pertumbuhan
investasi
‐ Mempertimbangkan aspirasi masyarakat
‐ Mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan