Anda di halaman 1dari 46

K E M E N T E R I A N AG RARI A D A N TATA RU AN G / BA D A N P ERTAN AH A N N A S I O N A L

DIREKTORAT J E N D E R A L P E N G E N D A L I A N D A N P E N E R T I B A N T A N A H D A N R U A N G

PERATURAN MENTERI AGRARIA


DAN TATA RUANG/ KEPALA BPN
NOMOR 21 TAHUN 2021
TENTANG PELAKSANAAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGAWASAN PENATAAN RUANG
POSISISTRATEGISPENGENDALIANPEMANFAATANRUANG
BIN
1. Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Peninjauan adalah upaya untuk mewujudkan
Kembali/Revisi RTR
TERTIB TATA RUANG.
PERENCANAAN
PENGENDALIAN 2. Pengendalian Pemanfaatan Ruang
PEMANFAATAN RUANG
Rencana Tata Ruang dilakukan berdasarkan muatan
Pengenaan Sanksi
Administratif Rencana Tata Ruang, sehingga
pengendalian dilaksanakan untuk
Penyelesaian Sengketa WAS mendorong terwujudnya Tata
TUR Penataan Ruang
Pemberian Insentif &
Disinsentif
Ruang sesuai dengan RTR
Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang Penilaian 3. Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Perwujudan RTR terdiri atas instrumen pencegahan
Sinkronisasi
Program Penilaian dan penegakan hukum terhadap
Pelaksanaan KKPR dan pelanggaran pemanfaatan ruang.
Pernyataan Mandiri Pelaku UMK

PEMANFAATAN
RUANG
INSTRUMENPENGENDALIANPEMANFAATANRUANG
SEBELUM UUCK

Peraturan Zonasi Perizinan Pemberian Pengenaan Sanksi


Insentif dan Disinsentif

SESTEETLEALHAHUUUCUKCK

Penilaian Penilaian Pemberian Pengenaan Sanksi Penyelesaian


Pelaksanaan KKPR dan Perwujudan RTR Insentif dan Disinsentif Administratif Sengketa Penataan Ruang
Pernyataan Mandiri Pelaku UMK
Melayani, Profesional, Terpercaya
SISTEMATIKAPERMENATR/Ka.BPNNO.21TAHUN2021
BAB I Ketentuan Umum

BAB II Penilaian Pelaksanaan KKPR


Jumlah Bab
BAB III Penilaian Perwujudan Rencana Tata Ruang
11 BAB BAB IV Pemberian Insentif dan Disinsentif

BAB V Pengenaan Sanksi Administratif

BAB VI Audit Tata Ruang

Jumlah Pasal BAB VII Penyelesaian Sengketa Penataan Ruang

286 PASAL BAB VIII Pengawasan Penataan Ruang

BAB IX Ketentuan Lain-Lain

BAB X Ketentuan Peralihan

BAB XI Ketentuan Penutup

Melayani, Profesional, Terpercaya


1.PENILAIANPELAKSANAANKKPRDANPERNYATAANMANDIRIPELAKUUMK(Pasal4-43)

Penilaian Pelaksanaan KKPR dan Pernyataan Mandiri Pelaku UMK


KKKPR PKKPR & RKKPR
• Lokasi kegiatan • Lokasi kegiatan
1 Penilaian pelaksanaan KKPR dilaksanakan untuk memastikan: • Jenis kegiatan Muatan yang termuat
• Jenis peruntukan
Dokumen yang dinilai: pemanfaatan ruang pemanfaatan ruang didalam dokumen KKPR
KKKPR • KDB • KDB & KLB (KKKPR, PKKPR, RKKPR)
Kepatuhan pelaksanaan ketentuan Kesesuaian akan dinilai kepatuhan
PKKPR • KLB • Indikasi program
Kegiatan Pemanfaatan Ruang pelaksanaan ketentuan
• Ketentuan tata bangunan pemanfaatan ruang
RKKPR KKPR
• Persyaratan pelaksanaan • Persyaratan
kegiatan pemanfaatan pelaksanaan kegiatan
Pemenuhan prosedur perolehan Kesesuaian ruang pemanfaatan ruang
Kegiatan Pemanfaatan Ruang Penilaian • Informasi tambahan • Informasi tambahan
dampak kegiatan
Dilakukan dalam hal
• hasil penilaian kepatuhan pelaksanaan ketentuan KKPR pemanfaatan ruang
terdapat ketidakpatuhan; atau • Kerawanan sosial
• hasil penilaian kepatuhan pelaksanaan KKPR terdapat • Gangguan keamanan
kepatuhan namun menimbulkan dampak • Kerusakan lingkungan hidup
• Gangguan terhadap fungsi
Diterbitkan tidak Kegiatan Pemanfaatan objek vital nasional Kepatuhan pelaksanaan ketentuan KKPR selama pembangunan
KKPR batal demi KKPR dibatalkan
melalui prosedur Hukum Ruang menimbulkan
yang benar Dilakukan paling lambat 2 (dua) tahun sejak diterbitkannya KKPR
dampak
PENILAI PELAKSANAAN KKPR

2 Penilaian pernyataan mandiri pelaku UMK


Waktu penilaian pernyataan Menteri
dilaksanakan untuk memastikan : mandiri UMK:
Paling lambat satu tahun setelah dapat
dokumen pernyataan dibuat atau Didelegasikan
Kebenaran pernyataan mandiri yang dibuat sewaktu-waktu sesuai kebutuhan
kepada
oleh pelaku UMK

Pemerintah Daerah
apabila ditemukan ketidaksesuaian, dilakukan pembinaan Hasil Penilaian pernyataan mandiri UMK sesuai kewenangannya Hasil penilaian kepatuhan pelaksanaan KKPR
dituangkan dalam bentuk tekstual dan spasial dituangkan dalam bentuk tekstual dan spasial 5
Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota melakukan penilaian
dengan dapat meminta pertimbangan pada Forum Penataan Ruang

Dapat dilakukanPENILAIAN DAMPAK berdasarkan:


a. laporanataupengaduanmasyarakat;
b. temuanpetugas yangmembidangi PenataanRuang;
c. hasil pertimbanganforum penataanruang;
d. publikasi hasil penelitian ahli/pakar

Dapat dilakukan

Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota melakukan penilaian


dengan dapat meminta pertimbangan pada Forum Penataan Ruang

Melayani, Professional, Terpercaya


Penetapan Hasil Penilaian Pelaksanaan KKPR
Permohonan Keberatan
Hasil Penilaian: Dituangkan dalam bentuk: Dalam waktu 3 bulan ditetapkan:

Pemegang dokumen KKPR dapat mengajukan permohonan


Patuh BERITA ACARA SURAT KEPUTUSAN keberatan terhadap hasil penilaian pelaksanaan KKPR
Tidak Patuh
Surat keputusan dikeluarkan ❖ Pengajuan permohonan keberatan wajib dilengkapi
berdasarkan akumulasi: dengan kajian dampak, risiko, dan nilai tambah dari
• Berita Acara penilaian pelaksanaan kegiatan pemanfaatan ruang
pelaksanaan ketentuan KKPR ❖ kajian dampak, resiko, dan nilai tambah dilakukan
• Berita Acara penilaian oleh ahli/pakar
pemenuhan prosedur perolehan ❖ Pembiayaan penyusunan kajian dibebankan kepada
(apabila dilakukan) pemohon
Pengajuan permohonan keberatan dilakukan paling lambat
20 Hari setelah hasil penilaian pelaksanaan KKPR ditetapkan
Penetapan hasil penilaian oleh:
dan diterima oleh pemegang KKPR

keputusan Menteri, untuk penilaian pelaksanaan KKPR 1. Pengajuan permohonan keberatan diajukan kepada Menteri,
kepada Direktur
yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat Dapat didelegasikan Jenderal gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan
MENTERI kewenangannya
2. Terhadap permohonan keberatan Menteri, gubernur, atau
keputusan gubernur, untuk penilaian pelaksanaan KKPR yang kepada Kepala
PerangkatDaerah
bupati/wali kota melakukan penilaian.
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah provinsi; dan
yang membidangi 3. Dalam melakukan penilaian, Menteri, gubernur, atau
GUBERNUR penataan ruang bupati/wali kota dapat meminta pertimbangan kepada
Dapat
didelegasikan Forum Penataan Ruang
keputusan bupati/wali kota, untuk penilaian pelaksanaan KKPR
yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota. Penetapan Hasil permohonan keberatan:
BUPATI/WALIKOTA
1. Dikabulkan PEMBANGUNAN
DILANJUTKAN Dapat
2. Dikabulkan sebagian disertai
pemberian
Disinsentif
3. Ditolak/tidak dikabulkan SANKSI

Melayani, Profesional, Terpercaya


Penilaian Pernyataan Mandiri Pelaku UMK

Melayani, Profesional, Terpercaya


2.PENILAIANPERWUJUDANRTR(Pasal44-73)
Hasil Penilaian Pelaksanaan KKPR + Penilaian Perwujudan RTR dilakukan :

Penilaian perwujudan RTR dilakukan terhadap RTR yang telah DITETAPKAN Pengendalian Implikasi Kewilayahan:

dilakukan dengan: Tahapan Penilaian:


Konsentrasi Pemanfaatan Ruang
a. Pengumpulan data dan
informasi
b. Penyusunan matriks
persandingan indikasi Dominasi Pemanfaatan Ruang Tertentu
program utama struktur
dilakukan pada:
ruang dengan muatan
Penilaian Tingkat Perwujudan rencana struktur ruang
Penilaian Tingkat Perwujudan
Rencana Struktur Ruang (untuk perwujudan rencana
Rencana Pola Ruang struktur ruang)
Zona Kendali Zona yang Didorong
c. Penyusunan matriks
persandingan indikasi
Dilakukan terhadap Dilakukan terhadap merupakan zona dengan merupakan zona dengan Konsentrasi
program utama pola
Sistem Jaringan Prasarana a. Penilaian ruang dengan muatan Konsentrasi Pemanfaatan Ruang Pemanfaatan Ruang tinggi, sedang
(Pembentuk Utama Struktur perwujudan kawasan rencana pola ruang tinggi, melampaui daya dukung atau rendah, tidak melampaui daya
Ruang) peruntukan/zona (untuk perwujudan rencana pola lahan, terdapat dampak yang dukung lahan, tidak terdapat dampak
lindung ruang) ditimbulkan, dan/atau terjadi yang ditimbulkan, tidak terjadi
d. Penilaian perwujudan Dominasi Pemanfaatan Ruang Dominasi Pemanfaatan Ruang
b. Penilaian
rencana struktur dan Tertentu Tertentu, dan perlu ditingkatkan
perwujudan kawasan
pola ruang perwujudannya sesuai dengan RTR
peruntukan/zona
budidaya
pelaksanaan penilaian:
Hasil penilaian
Muatan Terwujud Pelaksanaan Program dituangkan secara
Pembangunan Tidak tekstual periodik dan 1x dalam 5 tahun >1x dalam 5 tahun*
Belum Terwujud Sesuai (narasi/matriks) menerus *1 tahun sebelum PK
*dalam hal terdapat perubahan yang
dan spasial (peta) kebijakan yang bersifat strategis nasional

Melayani, Profesional, Terpercaya


Penilaian Perwujudan Rencana Struktur Ruang

1. Pengumpulan Data dan Informasi 2. Penyusunan Mastriks Persandingan

a. pengamatan secara langsung melalui survei primer berupa survei Menyandingkan: Indikasi Program Muatan
lapangan dan wawancara; dan
Utama Struktur Rencana
b. pengamatan secara tidak langsung melalui survei sekunder berupa
Ruang Struktur Ruang
data dan informasi yang diperoleh dari instansi terkait (dokumen RTR
yang telah ditetapkan, dokumen SPPR, dokumen hasil penilaian
pelaksanaan KKPR, dokumen pelaksanaan program pembangunan Dokumen SPPR Tersedia Dokumen SPPR Tidak Tersedia
sektoral dan/atau kewilayahan). mengacu pada matriks arahan spasial dan menyandingkan muatan program, lokasi,
IPU RTR serta matriks sintesis RTR dan dan waktu IPU terkait Struktur Ruang
rencana pembangunan dalam dokumen dengan muatan rencana berdasarkan
SPPR komponen penyusun Struktur Ruang
3. Penilaian Perwujudan Rencana Struktur Ruang Diperoleh :
dalam RTR

diawali dengan menyandingkan hasil


Realisasi
sintesis program Pemanfaatan Ruang pada
diidentifikasi menggunakan Selaras
matriks arahan spasial dan indikasi program
dokumen hasil penilaian
utama RTR serta matriks sintesis RTR dan Rekomendasi
pelaksanaan KKPR, dokumen
rencana pembangunan yang termuat dalam penyesuaian
dokumen SPPR dengan kondisi aktual atau
pelaksanaan pembangunan sektoral, Tidak Selaras indikasi program
dan/atau dokumen pelaksanaan
realisasi program pembangunan sistem utama melalui
pembangunan kewilayahan
jaringan prasarana. PK/Revisi RTR

Penilaian perwujudan struktur ruang dilakukan dengan:


menghasilkan nilai
Evaluasi kesesuaian program, lokasi, dan waktu indikasi program utama berdasarkan hasil persandingan
kategori Muatan Terwujud
Penempatan lokasi sistem jaringan prasarana berdasarkan dokumen hasil penilaian pelaksanaan KKPR, Hasil penilaian
Pemberian
dokumen pelaksanaan pembangunan sektoral, dan/atau dokumen pelaksanaan pembangunan Belum Terwujud dituangkan
rekomendasi
kewilayahan ke dalam peta rencana Struktur Ruang secara tekstual
Pelaksanaan Program
Pembangunan Tidak (narasi/
Perhitungan tingkat perwujudan sistem jaringan prasarana berdasarkan persentase progres tahapan
Sesuai matriks) dan
pembangunan jaringan prasarana
PK/Revisi RTR spasial (peta)
Melayani, Profesional, Terpercaya
Penilaian Perwujudan Rencana Pola Ruang

1. Pengumpulan Data dan Informasi 2. Penyusunan Mastriks Persandingan

a. pengamatan langsung melalui survei primer berupa survei lapangan dan wawancara; dan

Menyandingkan
Indikasi Program Muatan
b. pengamatan secara tidak langsung melalui survei sekunder berupa data dan informasi
Utama Pola Rencana Pola
yang diperoleh dari instansi terkait (dokumen RTR yang telah ditetapkan, dokumen SPPR,
Ruang Ruang
dokumen hasil penilaian pelaksanaan KKPR, dokumen pelaksanaan program
pembangunan sektoral dan/atau kewilayahan).

:
Dokumen SPPR Tersedia Dokumen SPPR Tidak Tersedia
mengacu pada matriks arahan spasial dan menyandingkan muatan program, lokasi,
3. Penilaian Perwujudan Rencana Pola Ruang IPU RTR serta matriks sintesis RTR dan dan waktu IPU terkait Pola Ruang dengan
rencana pembangunan dalam dokumen muatan rencana Pola Ruang berdasarkan
Dengan cara : SPPR kawasan peruntukan/zona dalam RTR

Diperoleh :
Penilaian Perwujudan Kawasan Lindung Penilaian Perwujudan Kawasan
Budidaya
Identifikasi luas kawasan peruntukan/zona lindung
dalam rencana Pola Ruang
Identifikasi luas kawasan peruntukan/zona
budi daya dalam rencana Pola Ruang
Selaras
Penempatan lokasi KKPR & perhitungan luas
Penempatan lokasi KKPR & perhitungan luas Rekomendasi
aktual Pemanfaatan Ruang dengan KKPR yang
aktual Pemanfaatan Ruang dengan KKPR penyesuaian
terbit di dalam kawasan peruntukan/zona lindung
yang terbit di dalam kawasan Tidak Selaras indikasi program
KKPR belum terbit maka menggunakan data & peruntukan/zona budi daya utama melalui
informasi geospasial untuk identifikasi dan PK/Revisi RTR
menghitung luas aktual Pemanfaatan Ruang pada KKPR belum terbit maka menggunakan data
kawasan peruntukan/zona lindung yang tidak & informasi geospasial untuk penghitungan
menunjang fungsi peruntukan luas aktual kawasan peruntukan/zona budi
daya sebelum KKPR terbit dengan
Identifikasi & perhitungan luas aktual mempertimbangkan arahan/ketentuan menghasilkan nilai
penambahan kawasan peruntukan/zona lindung zonasi yang termuat dalam RTR kategori
berdasarkan dokumen kehutanan; Muatan Terwujud
Perhitungan total luas aktual kawasan
Perhitungan total luas aktual kawasan Pemberian Hasil penilaian
peruntukan/zona budi daya dengan Belum Terwujud dituangkan
peruntukan/zona lindung dengan mengurangi
menjumlahkan hasil perhitungan
rekomendasi
dan/atau menambahkan kawasan
Pelaksanaan Program secara tekstual
peruntukan/zona lindung dalam rencana Pola (narasi/
Ruang; dan Perhitungan persentase perwujudan Pembangunan Tidak
kawasan peruntukan budi daya Sesuai matriks) dan
Perhitungan persentase perwujudan kawasan spasial (peta)
peruntukan/zona lindung
PK/Revisi RTR
Pengendalian Implikasi Kewilayahan

Konsentrasi Pemanfaatan Ruang Dominasi Pemanfaatan Ruang Tertentu

Ditentukan dengan cara : Ditentukan dengan cara :


Penentuan jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang dalam setiap delineasi
Konsentrasi Pemanfaatan Ruang yang diperoleh dari peta Konsentrasi
Pemanfaatan Ruang
Delineasi densitas Pemanfaatan Ruang Menyesuaikan Identifikasi tingkat desitas atau Perhitungan persentase luasan jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang yang
terhadap sebaran KKPR dan/atau perwujudan delineasi densitas konsentrasi pemanfaatan diperbolehkan dan diperbolehkan bersyarat sesuai arahan/ketentuan
Struktur dan Pola Ruang berdasarkan pemanfaatan ruang ruang berdasarkan skala zonasi
pengamatan visual dan pertimbangan jumlah dengan batas fisik penilaian: tinggi, sedang,
rendah, dan tidak terjadi Penentuan satu jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang yang diperbolehkan
dan kedekatan jarak, serta menggunakan dan/atau
konsentrasi dan diperbolehkan bersyarat dan memiliki persentase luasan terbesar
sistem informasi geografis administrasi
dibanding persentase luasan jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
yangdiperbolehkan sesuai arahan/ketentuan zonasi
Daya Dukung dan Daya Tampung Tidak Terjadi Dominasi Pemanfaatan Ruang Tertentu

Penyandingan Hasil Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung (Lingkungan Hidup) dengan Jika tidak ditemukan satu jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang yang
Pemanfaatan Ruang di dalam delineasi Konsentrasi Pemanfaatan Ruang diperbolehkan dan diperbolehkan terbatas/bersyarat dan memiliki
persentase luasan terbesar dibanding persentase luasan jenis kegiatan
Pemanfaatan Ruang yang diperbolehkan sesuai arahan/ketentuan zonasi

Dampak Negatif

Penilaian Dampak Negatif merupakan


hasil penilaian dampak negatif kegiatan Pemanfaatan
Ruang pada penilaian pelaksanaan KKPR

Melayani, Profesional, Terpercaya


Hasil Penilaian Perwujudan RTR

Laporan

Hasil penilaian perwujudan RTR Dilengkapi dengan hasil


dituangkan dalam laporan sesuai pengendalian implikasi
tingkatan kewilayahan
(nasional, provinsi, dan kab/kota)

Dapat dimintakan Laporan disampaikan kepada


pertimbangan pemangku kebijakan terkait
Laporan hasil penilaian perwujudan RTR
Menteri menyampaikan menjadi:
kepada K/L terkait 1. Dasar Penerapan Perangkat
Pengendalian Pemanfaatan
Forum Penataan Ruang Gubernur menyampaikan Ruang
Menteri, tembusan ke 2. Masukan untuk PK/Revisi RTR
Perangkat Daerah terkait
3. Masukan terhadap kegiatan
Penertiban Pemanfaatan Ruang
Bupati/wali kota
menyampaikan Menteri dan
Dituangkan dalam gubernur, tembusan ke
bentuk berita acara Perangkat Daerah terkait

Melayani, Profesional, Terpercaya


3.PEMBERIANINSENTIFDANDISINSENTIF(Pasal74-128)
diselenggarakan untuk:
pengertian dan penjelasan
Meningkatkan upaya Pengendalian Pemanfaatan Ruang
dalam rangka mewujudkan tata ruang sesuai dengan
Rencana Tata Ruang
INSENTIF NON FISKAL DISINSENTIF NON FISKAL

Memfasilitasi kegiatan pemanfaatan ruang agar sejalan selanjutnya disebut Insentif adalah selanjutnya disebut Disinsentif adalah
dengan Rencana Tata Ruang perangkat Pengendalian Pemanfaatan perangkat Pengendalian Pemanfaatan
Ruang untuk memotivasi, mendorong, Ruang untuk mencegah dan/atau
memberikan daya tarik, dan/atau memberikan batasan terhadap kegiatan
Meningkatkan kemitraan semua pemangku kepentingan
dalam rangka pemanfaatan ruang yang sejalan dengan memberikan percepatan terhadap Pemanfaatan Ruang yang sejalan dengan
Rencana Tata Ruang kegiatan Pemanfaatan Ruang yang RTR namun berpotensi melampaui daya
sejalan dengan RTR, yang tidak dukung dan daya tampung lingkungan,
berkenaan dengan urusan pajak atau yang tidak berkenaan dengan urusan pajak
pemberian insentif dan disinsentif pendapatan negara atau pendapatan negara

1. kompensasi 1. fasilitasi PKKPR 1. kewajiban memberi kompensasi/


2. subsidi 2. penyediaan sarana & imbalan
3. imbalan prasarana 2. pembatasan penyediaan prasarana &
4. sewa ruang 7. penghargaan sarana
Dilaksanakan untuk Diberikan kepada Bertujuan untuk
5. urun saham 8. publikasi/promosi 3. pemberian status tertentu
a. Tindak lanjut pengendalian Pelaku Kegiatan Mendukung
implikasi kewilayahan Pemanfaatan Ruang Perwujudan RTR kewenangan pemberian
b. Tindak lanjut implikasi kebijakan
atau rencana strategis nasional
c. Tindak lanjut hasil kesepakatan
Sengketa Penataan Ruang
d. Mendukung penerapan sanksi Pemda Masyarakat
Pemerintah Pusat Pemda
administratif terhadap lainnya
pelanggaran Pemanfaatan Ruang
Bentuk dan Ketentuan Insentif
1 Pemberian Kompensasi
Pemberian Kompensasi
Ketentuan pemberian kompensasi
merupakan:
perangkat balas jasa kepada Masyarakat dan/atau Pemerintah Daerah atas a. Lokasi c. Bentuk kompensasi
b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang d. Besaran dan mekanisme kompensasi
penyediaan prasarana, fasilitas publik tertentu, dan/atau ruang terbuka publik
yang melebihi ketentuan minimal yang dipersyaratkan. Kriteria lokasi

a. kawasan yang masih dapat dioptimalkan c. kawasan yang dilindungi atau


Bertujuan untuk
intensitas Pemanfaatan Ruangnya; dilestarikan; dan/atau
b. kawasan yang mempunyai integrasi d. kawasan yang mempunyai daya dukung
a. Mendorong peran Masyarakat dalam penyediaan prasarana, fasilitas publik antarmoda transportasi; dan daya tampung mencukupi.

tertentu, dan/atau ruang terbuka publik yang melebihi ketentuan minimal yang Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
dipersyaratkan; dan a. kegiatan yang berkontribusi dalam c. kegiatan pelestarian kawasan dan/atau
penyediaan fasilitas publik; bangunan bersejarah; dan/atau
b. Meningkatkan kemitraan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah,
b. kegiatan yang berkontribusi pada d. kegiatan yang berkontribusi pada
antar-Pemerintah Daerah, serta Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah program prioritas Pemerintah Pusat penyediaan ruang terbuka hijau publik.
dan/atau Pemerintah Daerah;
dengan Masyarakat dalam percepatan perwujudan RTR.
Bentuk Kompensasi Penetapan bentuk kompensasi serta besaran & mekanisme
pemberian kompensasi mempertimbangkan aspek
kewenangan pemberian a. penambahan, pengalihan, dan/atau
peningkatan intensitas a. jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang;
Pemanfaatan Ruang; b. nilai jasa yang diberikan;
b. program peningkatan kapasitas; c. kebutuhan penerima kompensasi;
c. pemberian barang kebutuhan; d. ketersediaan sumber daya;
d. penyediaan prasarana dan sarana; e. kapasitas kelembagaan;
e. kemudahan perolehan hak atas f. keberdayagunaan dan
Pemerintah Pusat Pemda Pemda lainnya Masyarakat tanah; dan/atau
keberhasilgunaan; dan
f. uang.
g. kemitraan.

Melayani, Profesional, Terpercaya


Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan)
2 Subsidi
Subsidi
Ketentuan pemberian subsidi
merupakan:
a. Lokasi c. Bentuk subsidi; dan
bantuan finansial dan/atau nonfinansial atas dukungan terhadap b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang d. Besaran dan mekanisme subsidi
perwujudan komponen Ruang tertentu yang diprioritaskan atau
Kriteria lokasi
rehabilitasi kawasan pasca bencana alam.
a. kawasan yang dikembangkan untuk atau berpotensi tinggi mengalami
mewujudkan program pembangunan perubahan fungsi dan/atau bentuk fisik;
Bertujuan untuk prioritas nasional/daerah; dan/atau.
b. kawasan dengan kerentanan tertentu c. kawasan rehabilitasi pasca bencana alam.

a. Atas pelaksanaan kegiatan Pemanfaatan Ruang prioritas yang mendukung


Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
perwujudan RTR;
a. kegiatan yang berkontribusi dalam c. kegiatan pelestarian kawasan dan/atau
b. Dalam upaya perwujudan pemerataan pembangunan; dan/atau penyediaan fasilitas publik; bangunan bersejarah; dan/atau
b. kegiatan yang berkontribusi pada d. kegiatan yang berkontribusi pada
c. Dalam perwujudan Pemanfaatan Ruang pasca bencana alam. program prioritas Pemerintah Pusat penyediaan ruang terbuka hijau publik.
dan/atau Pemerintah Daerah;

kewenangan pemberian Bentuk Subsidi


Penetapan bentuk subsidi serta besaran & mekanisme pemberian
subsidi mempertimbangkan aspek

a. Pendanaan/uang; a. skala kepentingan;


b. Bentuk lain yang b. dampak program pembangunan daerah atau prioritas
dapat dinilai pembangunan daerah;
dengan uang; c. kebutuhan penerima subsidi;
dan/atau d. kapasitas kelembagaan;
c. Program dan/atau e. jenis kegiatan;
Pemerintah Pusat Pemda Masyarakat kegiatan f. kemampuan dan ketersediaan sumber daya penerima
pembangunan
subsidi; dan
daerah
g. keberdayagunaan dan keberhasilgunaan.

Melayani, Profesional, Terpercaya


Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan)
3 Imbalan
Imbalan
Ketentuan pemberian imbalan
merupakan:
perangkat balas jasa terhadap kegiatan Pemanfaatan Ruang yang a. Lokasi a. Bentuk imbalan; dan
b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang b. Besaran dan mekanisme imbalan
memberikan nilai tambah pada jasa lingkungan.
Kriteria lokasi

Bertujuan untuk a. kawasan yang dilindungi dan/atau dilestarikan;


b. kawasan budidaya yang memberikan jasa lingkungan hidup; dan/atau
c. kawasan kritis lingkungan.
a. Memberikan daya tarik bagi kegiatan Pemanfaatan Ruang yang
mendukung perwujudan fungsi lindung kawasan di lokasi Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang

tertentu; dan a. pemulihan lingkungan hidup; e. pelestarian keindahan alam; dan


b. Mendorong dan meningkatkan kemitraan antara pemerintah dan b. konservasi; f. kegiatan lainnya sesuai dengan perkembangan
c. perlindungan tata air; dan kebutuhan penyediaan jasa lingkungan
Masyarakat dalam perwujudan dan pelestarian daya dukung dan d. penyerapan dan penyimpanan karbon; hidup.
daya tampung lingkungan hidup di kawasan kritis lingkungan.

Bentuk imbalan Penetapan bentuk imbalan serta besaran & mekanisme


kewenangan pemberian pemberian imbalan mempertimbangkan aspek
a. pengalihan hak membangun;
b. penyediaan prasarana dan a. jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang; f. ketersediaan sumber daya;
sarana pendukung b. kebutuhan penerima imbalan; g. kapasitas kelembagaan;
pelestarian lingkungan
c. efektivitas dalam mewujudkan RTR; h. kemitraan;
hidup;
c. Pendanaan/uang; dan/atau d. nilai tambah terhadap jasa i. biaya pemberdayaan
d. bentuk lain yang dapat lingkungan;
masyarakat; dan
Pemerintah Pusat Pemda Masyarakat dinilai dengan uang. e. biaya upaya pelestarian lingkungan
hidup; j. biaya pelaksanaan
kerjasama.

Melayani, Profesional, Terpercaya


Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan)
4 Sewa Ruang
Sewa Ruang
Ketentuan pemberian sewa ruang
merupakan:
penyewaan tanah dan/atau Ruang milik negara dan/atau daerah a. Lokasi c. Bentuk sewa ruang; dan
b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang d. Besaran dan mekanisme sewa ruang
kepada Masyarakat dengan tarif di bawah harga pasar atau
kenormalan dalam jangka waktu tertentu. Kriteria lokasi

a. kawasan yang baru dikembangkan dan/atau sulit dikembangkan dimana asetnya banyak
Bertujuan untuk dimiliki oleh Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah;
b. kawasan yang dapat memberikan dampak positif terhadap pengembangan ekonomi wilayah
a. Mengoptimalkan pemanfaatan barang milik negara dan/atau barang atau kepentingan umum; dan/atau
c. kawasan yang dapat mempercepat pengembangan kawasan sesuai dengan prioritas
milik daerah dalam mendorong perwujudan RTR; dan
pembangunan RTR.
b. Memberikan kemudahan dan daya tarik bagi pengembangan
kawasan baru yang sulit berkembang, dimana asetnya banyak Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
dikuasai Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah. a. dapat mempercepat pengembangan b. mampu memberikan dampak positif terhadap
kawasan sesuai dengan prioritas pengembangan ekonomi wilayah atau
pembangunan RTR; dan/atau kepentingan umum.
kewenangan pemberian
Penetapan bentuk sewa ruang serta besaran & mekanisme pemberian
Bentuk Sewa Ruang
sewa ruang mempertimbangkan aspek

a. sewa a. peningkatan nilai kemanfaatan ruang;


tanah; b. biaya dan manfaat;
dan/atau c. ketersediaan sumber daya;
Pemerintah Pusat Pemda Masyarakat b. sewa d. kapasitas kelembagaan;
bangunan. e. kebutuhan penerima; dan
f. jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang.

Melayani, Profesional, Terpercaya


Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan)
5 Urun Saham
Urun Saham
Ketentuan pemberian urun saham
merupakan:
a. Lokasi c. Besaran dan mekanisme urun
penyertaan saham oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang saham
untuk pengembangan kegiatan Pemanfaatan Ruang di lokasi tertentu.
Kriteria lokasi

Bertujuan untuk a. kawasan yang kurang b. kawasan yang memiliki peluang


berkembang; dan/atau berkembang dan mampu mendorong
perwujudan kawasan di sekitarnya.
a. Memperkuat atau meningkatkan modal dan/atau saham kegiatan
Pemanfaatan Ruang yang perlu didorong perwujudannya;
Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
b. Meningkatkan peran Masyarakat serta menciptakan rasa memiliki Masyarakat
a. memiliki peluang berkembang dan mampu mendorong perwujudan kawasan di
terhadap guna lahan tertentu; dan
sekitarnya; dan/atau
c. Mencegah alih fungsi lahan pada kawasan tertentu yang disebabkan oleh b. sesuai dengan prioritas pembangunan.
keterbatasan sumber daya.

kewenangan pemberian Penetapan besaran dan mekanisme urun saham paling sedikit mempertimbangkan aspek

a. nilai strategis kegiatan Pemanfaatan Ruang terhadap pengembangan


wilayah dan kawasan;
b. nilai aset dan peluang pengembangan;
c. biaya dan manfaat;
d. kapasitas kelembagaan;
Pemerintah Pusat Pemda Masyarakat e. kebutuhan penerima; dan
f. jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang.

Melayani, Profesional, Terpercaya


Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan)
6 Fasilitasi PKKPR

Fasilitasi PKKPR
Ketentuan pemberian Fasilitasi PKKPR

Fasilitasi PKKPR diberikan untuk Pemberian fasilitasi PKKPR dilaksanakan sesuai


kegiatan Pemanfaatan Ruang laut dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang kelautan

Melayani, Profesional, Terpercaya 8


Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan)
7 Penyediaan Prasarana dan Sarana
Penyediaan Prasarana dan Sarana
Ketentuan penyediaan prasarana & sarana
merupakan:
a. Lokasi c. Bentuk prasarana & sarana yang dibutuhkan; dan
bantuan pembangunan prasarana dan sarana untuk mendorong b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang d. Mekanisme penyediaan prasarana dan sarana
pengembangan wilayah dan kawasan sesuai dengan RTR.
Kriteria lokasi

a. kawasan yang kurang b. kawasan yang baru dikembangkan;


Bertujuan untuk dan/atau
berkembang akibat
keterbatasan prasarana dan c. kawasan yang menjadi prioritas
a. Memberikan daya tarik berupa kelengkapan prasarana dan sarana sarana; pembangunan nasional atau daerah.

untuk mempercepat perwujudan kawasan;


b. Penguatan Struktur Ruang dalam mendorong perwujudan kawasan Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang

sesuai dengan RTR; dan a. memiliki keterbatasan prasarana dan sarana pendukung;
b. memiliki peluang berkembang dan mampu memberikan dampak positif; dan/atau
c. Memberikan efek berganda pada percepatan pembangunan daerah. c. sesuai dengan prioritas pembangunan.

kewenangan pemberian
Penetapan bentuk prasarana dan sarana serta mekanisme penyediaan
Bentuk penyediaan prasarana dan sarana mempertimbangkan aspek
prasarana & sarana

a. jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang;


a. sistem jaringan
prasarana; b. jenis prasarana dan sarana yang dibutuhkan;
b. fasilitas umum; c. keberdayagunaan dan keberhasilgunaan;
Pemerintah Pusat Pemda Pemda lainnya Masyarakat dan/atau d. ketersediaan sumber daya; dan
c. fasilitas sosial. e. kemitraan.

Melayani, Profesional, Terpercaya


Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan)
8 Pemberian Penghargaan
Pemberian Penghargaan
Ketentuan pemberian penghargaan
merupakan:
pengakuan terhadap kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang a. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang c. Mekanisme pemberian penghargaan
b. Bentuk penghargaan
yang berkualitas dan/atau partisipasi Masyarakat dalam
perwujudan RTR. Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang

a. mendukung Penyelenggaraan Penataan Ruang;


Bertujuan untuk
b. mendukung perwujudan Struktur Ruang;
a. Memotivasi Pemerintah Daerah agar memiliki kinerja c. mendukung perwujudan Pola Ruang;
d. mendukung perwujudan kawasan strategis; dan/atau
Penyelenggaraan Penataan Ruang yang baik dan berkualitas;
e. mendukung Pengendalian Pemanfaatan Ruang untuk perwujudan RTR.
b. Memberikan bantuan finansial dan/atau nonfinansial dalam
mempertahankan dan/atau meningkatkan kinerja Penyelenggaraan
Bentuk penghargaan
Penataan Ruang; dan
piagam uang barang
c. Mendorong partisipasi Masyarakat dalam perwujudan RTR.
bentuk
kewenangan pemberian penghargaan
lainnya

Penetapan bentuk penghargaan serta mekanisme pemberian penghargaan


Pemda Pemda lainnya Masyarakat
Pemerintah Pusat
Dapat dilakukan melalui penilaian kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang

Melayani, Profesional, Terpercaya


Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan)
9 Publikasi atau Promosi
Publikasi atau Promosi
Ketentuan pemberian publikasi atau promosi
merupakan:
a. Lokasi c. Bentuk publikasi atau promosi.
penyebarluasan informasi terkait kegiatan atau kawasan prioritas b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang

melalui media cetak, media elektronik, maupun media lainnya. Kriteria lokasi

a. kawasan yang baru dikembangkan;


Bertujuan untuk b. kawasan yang menjadi prioritas pembangunan nasional atau daerah;
dan/atau
c. kawasan yang menjaga kelestarian lingkungan.
a. Memperkenalkan atau mempromosikan suatu kawasan; dan
Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
b. Mendorong perwujudan kawasan dan kegiatan prioritas
a. merupakan program pembangunan prioritas; dan/atau
nasional atau daerah.
b. memberikan dampak positif bagi sosial, ekonomi, dan/atau lingkungan.

kewenangan pemberian
Bentuk Publikasi/Promosi

Pemerintah Pusat Pemda Pemda lainnya Masyarakat

Media cetak Media elektronik Media lainnya

Melayani, Profesional, Terpercaya


Bentuk dan Ketentuan Disinsentif
1 Kewajiban Memberi Kompensasi atau Imbalan
Kewajiban Memberi Kompensasi atau Imbalan Ketentuan kewajiban memberi kompensasi atau imbalan

merupakan: a. Lokasi a. Bentuk kompensasi/imbalan; dan


b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang b. Besaran & mekanisme kewajiban
kewajiban memberikan ganti kerugian terhadap pihak-pihak yang
memberi kompensasi atau imbalan
dirugikan akibat dampak negatif kegiatab Pemanfaatan Ruang
Kriteria lokasi
dan/atau melampaui ketentuan dalam peraturan zonasi dan/atau KKPR
a. kawasan yang berpotensi melampaui ketentuan dalam peraturan zonasi dan/atau KKPR:
b. kawasan yang berpotensi menimbulkan kerusakan dan/atau degradasi lingkungan serta eksternalitas
negatif lainnya dari kegiatan Pemanfaatan Ruang terhadap kawasan di sekitarnya; dan/atau
Bertujuan untuk c. kawasan yang menerima jasa lingkungan hidup.

Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang


a. Mengantisipasi kerusakan dan/atau degradasi lingkungan serta
a. dapat berpotensi menimbulkan kerusakan; c. dapat berpotensi menimbulkan eksternalitas
dampak negatif lainnya dari kegiatan Pemanfaatan Ruang; dan b. dapat berpotensi menimbulkan degradasi negatif lainnya dari kegiatan Pemanfaatan
lingkungan; dan/atau Ruang terhadap kawasan di sekitarnya.
b. Mencegah kerugian yang ditimbulkan akibat kegiatan
Pemanfaatan Ruang. Bentuk Penetapan bentuk kompensasi/imbalan serta besaran & mekanisme
kompensasi/imbalan kewajiban memberi kompensasi/imbalan mempertimbangkan aspek

kewenangan pemberian a. Uang atau denda a. jenis dampak yang f. kerawanan kawasan sekitar
administratif; ditimbulkan; terhadap bencana;
b. penyediaan fasilitas b. kebutuhan penerima g. luasan kawasan yang
publik lengkap dengan
kompensasi atau imbalan; berpotensi terkena
penyampaian desain
dan kajian teknis yang c. jenis kegiatan Pemanfaatan dampak;
menjelaskan adanya Ruang; h. jangka waktu terjadinya
upaya pengurangan d. potensi perubahan lahan dampak;
dampak negatif pada kawasan sekitar akibat i. tingkat kesulitan
Pemerintah Pusat Pemda Masyarakat kegiatan Pemanfaatan Pemanfaatan Ruang; penanganan dampak; dan
Ruang; dan/atau e. kondisi sosial dan ekonomi j. ketersediaan kajian teknis
c. bentuk lain yang dapat masyarakat yang berpotensi terkait dampak yang
dinilai dengan uang. terkena dampak; berpotensi timbul.

Melayani, Profesional, Terpercaya


Bentuk dan Ketentuan Disinsentif…(lanjutan)
2 Pembatasan Penyediaan Prasarana dan Sarana
Pembatasan Penyediaan Prasarana dan Sarana Ketentuan pembatasan penyediaan prasarana dan sarana

merupakan: a. Lokasi c. Bentuk pembatasan penyediaan prasarana sarana


b. Jenis kegiatan d. Mekanisme pembatasan penyediaan prasarana dan sarana
pembatasan penyediaan jaringan transportasi beserta sarana Pemanfaatan Ruang
pendukungnya dan/atau prasarana dan sarana lainnya pada Kriteria lokasi
kawasan tertentu. a. kawasan yang berpotensi melampaui ketentuan dalam peraturan zonasi dan/atau KKPR:
b. kawasan yang berpotensi terlampaui daya dukung dan daya tampungnya;
c. kawasan yang dilindungi dan/atau dilestarikan; dan/atau
Bertujuan untuk d. kawasan yang rentan terhadap pengembangan kegiatan tertentu.

a. Mengurangi daya tarik dan daya saing kawasan tertentu; Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
b. Mencegah, membatasi, dan/atau mengurangi pembangunan pada a. berpotensi mengganggu kinerja kawasan;
b. berpotensi mengganggu karakteristik kawasan yang dilindungi dan/atau dilestarikan; dan/atau
kawasan yang dibatasi pengembangannya sesuai dengan RTR; dan
c. berpotensi menimbulkan dampak negatif dari aspek sosial, ekonomi, dan/atau lingkungan.
c. Mengarahkan pembangunan.
Penetapan bentuk dan mekanisme pembatasan prasarana dan sarana
Bentuk mempertimbangkan aspek
kewenangan pemberian Pembatasan

a. keberdayagunaan dan e. jenis prasarana dan


a. jaringan
keberhasilgunaan sarana yang dibatasi;
transportasi
pembatasan f. kondisi sosial dan
beserta ekonomi masyarakat
penyediaan prasarana
prasarana
dan sarana; lokal; dan
pendukungnya;
b. standar pelayanan; g. koordinasi dengan
Pemerintah Pusat Pemda Pemda dan/atau
Masyarakat c. lokasi; pihak penyedia
lainnya b. prasarana dan
d. jenis kegiatan prasarana dan sarana.
sarana lainnya.
Pemanfaatan Ruang;

Melayani, Profesional, Terpercaya


Bentuk dan Ketentuan Disinsentif…(lanjutan)
3 Pemberian Status Tertentu
Pemberian Status Tertentu
Ketentuan pemberian status tertentu
merupakan:
a. Lokasi c. Mekanisme pemberian status
pelekatan predikat atau keterangan tertentu pada kawasan rawan b. Bentuk status tertentu tertentu
bencana dan/atau Pemerintah Daerah yang memiliki kinerja
Kriteria lokasi
Penyelenggaraan Penataan Ruang rendah.
a. kawasan rawan bencana; dan/atau
b. daerah dengan kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang rendah.
Bertujuan untuk

Bentuk Status Tertentu Pemberian status tertentu dilakukan


a. Mengurangi daya tarik kegiatan Pemanfaatan Ruang pada
berdasarkan
kawasan rawan bencana; a. penetapan dan penyebarluasan
informasi kawasan rawan bencana; a. hasil kajian dan/atau kejadian
b. Mencegah, membatasi, dan/atau mengurangi kegiatan dan/atau bencana; dan/atau
b. penyebarluasan informasi kinerja b. hasil penilaian kinerja
Pemanfaatan Ruang pada kawasan rawan bencana; dan
Penyelenggaraan Penataan Ruang. Penyelenggaraan Penataan Ruang.
c. Meningkatkan kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang.

kewenangan pemberian
Dalam hal kawasan ditetapkan sebagai
Bentuk dan mekanisme pemberian status tertentu paling sedikit
kawasan rawan bencana
mempertimbangkan aspek

pemberian status tertentu wajib dilengkapi


a. keberdayagunaan dan keberhasilgunaan pemberian status tertentu; dengan pemasangan informasi pemberitahuan
b. lokasi;
yang memuat status kawasan serta kewajiban
Pemerintah Pemda c. jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang;
d. tingkat kerawanan dan kerentanan kawasan terhadap bencana; dan yang diterapkan kepada pihak yang akan
Pusat
e. kondisi sosial dan ekonomi masyarakat lokal. mengusahakan kawasan

Melayani, Profesional, Terpercaya


PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF

Ketentuan Pemantauan dan Pencabutan Insentif Hasil Pemantauan


Evaluasi dan Evaluasi
1) Pencabutan Insentif dapat dilakukan dalam hal: Penerapan pemberian,
1) Pemantauan dan evaluasi pemberian
Insentif dan/atau Disinsentif a. penerima Insentif tidak lagi melaksanakan kegiatan Pemanfaatan hasil pemantauan dan
merupakan pemantauan dan evaluasi Ruang yang dipersyaratkan sebagai penerima Insentif;
b. Pemanfaatan Ruang yang ada telah dialihfungsikan oleh penerima evaluasi pemberian
terhadap keberlanjutan kegiatan
Pemanfaatan Ruang yang diberikan Insentif; dan/atau Insentif dan/atau
Insentif dan/atau Disinsentif. c. kegiatan Pemanfaatan Ruang melanggar ketentuan peraturan
perundang-undangan. Disinsentif serta
2) Pemantauan dan evaluasi dilakukan 1) Pencabutan Insentif dilaksanakan melalui tahapan: pengadministrasian
oleh pemberi Insentif dan/atau a. pemberian peringatan; dan
b. pengurangan pemberian Insentif atau pencabutan Insentif. pemberian Insentif
Disinsentif dan Instansi yang
membidangi Penataan Ruang. 2) Pencabutan Insentif dapat dilakukan berdasarkan rekomendasi dari dan/atau Disinsentif
Menteri dan/atau instansi yang membidang penataan ruang.
dilaporkan secara
3) Pemantauan dan evaluasi paling sedikit
dilakukan terhadap: berjenjang kepada
a. bentuk Insentif dan/atau Disinsentif gubernur dan Menteri
yang diberikan; Disinsentif
b. pemberi Insentif dan/atau paling sedikit 1 (satu)
Disinsentif; kali dalam 1 (satu)
c. penerima Insentif dan/atau Dalam hal penerima Disinsentif tidak melaksanakan Disinsentif yang
Disinsentif; dan diberikan, penerima Disinsentif dapat dikenai Sanksi Administratif berupa tahun atau sesuai
d. pembiayaan pelaksanaan pemberian peringatan tertulis dan/atau denda administratif.
kebutuhan.
Insentif dan/atau Disinsentif.

Melayani, Profesional, Terpercaya


4.PENGENAANSANKSIADMISITRATIF(Pasal129-167)
sanksi administratif dikenakan kepada:

dilakukan terhadap setiap Orang yang melakukan pelanggaran Pemanfaatan Ruang


tidak menaati RTR yang telah ditetapkan yang
mengakibatkan perubahan fungsi ruang a. Pemanfaatan Ruang yang tidak memiliki KKPR; dan/atau
b. Pemanfaatan Ruang yang tidak mematuhi ketentuan dalam muatan KKPR.
tidak mematuhi ketentuan pemanfaatan ruang
dalam RTR
berupa penutupan akses secara sementara maupun permanen, yang terdiri atas:
a. menutup akses ke pesisir pantai, sungai, danau, situ, dan sumber daya alam serta
prasarana publik;
b. menutup akses terhadap sumber air;
menghalangi akses terhadap kawasan yang c. menutup akses terhadap taman dan ruang terbuka hijau;
oleh ketentuan peraturan perundang d. menutup akses terhadap fasilitas pejalan kaki;
undangan dinyatakan sebagai milik umum e. menutup akses terhadap lokasi dan jalur evakuasi bencana; dan/atau
f. menutup akses terhadap jalan umum tanpa izin pejabat yang berwenang.

Jenis sanksi administratif


Dapat dilaksanakan secara
a. Peringatan tertulis; f. Penutupan lokasi; a. langsung
b. Denda administratif; g. Pencabutan KKPR;
h. Pembatalan KKPR; b. bertahap
c. Penghentian sementara Orang yang dikenakan Sanksi
kegiatan; i. Pembongkaran bangunan; c. kumulatif Administratif dapat mengajukan
d. Penghentian sementara dan/atau keberatan dan banding administrasi
pelayanan umum; j. Pemulihan fungsi ruang

Melayani, Profesional, Terpercaya


DASAR PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF

Hasil penilaian pelaksanaan KKPR memuat informasi


hasil a ketidaksesuaian kegiatan Pemanfaatan Ruang dengan ketentuan
hasil penilaian pelaksanaan Pengawasan dalam KKPR
Kesesuaian Kegiatan Penataan
Pemanfaatan Ruang Ruang Hasil Pengawasan Penataan Ruang merupakan hasil
Pengawasan Penataan Ruang yang dilaksanakan oleh
b
Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
Hasil Audit Tata Ruang memuat informasi pelanggaran
pengaduan atau hasil audit c Pemanfaatan Ruang yang mengakibatkan Perubahan Fungsi
pelaporan masyarakat tata ruang Ruang
Pengaduan atau pelaporan Masyarakat terdiri atas
a. pengaduan atau pelaporan secara langsung; atau
d b. pengaduan atau pelaporan secara tidak langsung melalui
media daring yang disediakan sebagai sarana pengaduan
atau laporan oleh pejabat yang berwenang dan/atau media
jurnalistik

Temuan atau rekomendasi Forum Hasil temuan atau pengamatan langsung di lapangan merupakan
pengamatan langsung di Penataan Ruang e hasil temuan langsung atau pengamatan di lapangan oleh petugas
Lapangan yang memiliki tugas dan fungsi di bidang Pengendalian Pemanfaatan
Ruang dan Pengawasan Penataan Ruang

Melayani, Profesional, Terpercaya


KRITERIA DAN KLASIFIKASI PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF

a Besar atau kecilnya dampak yang ditimbulkan akibat


2 Klasifikasi Pengenaan Sanksi
1 Kriteria Pengenaan Sanksi Administratif pelanggaran Pemanfaatan Ruang dapat dihitung
Administratif
dengan memperhatikan:
a. besar atau kecilnya jumlah penduduk yang a. menilai besar atau kecilnya
Sanksi administratif dikenakan berdasarkan terkena dampak paling sedikit 500 (lima ratus) dampak yang ditimbulkan akibat
kriteria: jiwa dan/atau radius dampak paling sedikit 500 pelanggaran Pemanfaatan Ruang,
a. besar atau kecilnya dampak yang (lima ratus) meter; dan/atau nilai manfaat pengenaan Sanksi
ditimbulkan akibat pelanggaran b. luas wilayah penyebaran dampak. Administratif yang diberikan
Pemanfaatan Ruang; terhadap Pemanfaatan Ruang;
b. besar atau kecilnya nilai manfaat dan/atau kerugian publik yang
pengenaan Sanksi Administratif yang Besar atau kecilnya nilai manfaat pengenaan Sanksi
diberikan terhadap Pemanfaatan Ruang; b Administratif yang diberikan terhadap Pemanfaatan
ditimbulkan akibat pelanggaran
Pemanfaatan Ruang;
dan/atau Ruang dinilai dengan memperhatikan:
c. besar atau kecilnya kerugian publik yang a. manfaat untuk kepentingan umum yang b. menentukan jenis Sanksi
ditimbulkan akibat pelanggaran ditetapkan dalam RTR; Administratif yang akan dikenakan
Pemanfaatan Ruang. b. manfaat keberlanjutan fungsi kawasan; terhadap pelanggaran
dan/atau Pemanfaatan Ruang; dan
c. manfaat selain yang dimaksud pada huruf a dan
huruf b. c. menentukan tenggat waktu yang
diberikan pada setiap jenis Sanksi
Administratif yang diberikan dalam
c Besar atau kecilnya kerugian publik yang ditimbulkan hal hasil penilaian sebagaimana
dimaksud pada huruf a dinyatakan
akibat pelanggaran Pemanfaatan Ruang dinilai
dengan memperhatikan: besar.
a. kerugian fisik; Klasifikasi pengenaan Sanksi
b. kerugian sosial; Administratif dituangkan dalam bentuk
c. kerugian ekonomi; dan/atau tabel
d. kerugian lingkungan.

Melayani, Profesional, Terpercaya


TAHAPAN PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF

Pelaksanaan Inventarisasi Kasus

serangkaian proses dan tindakan pengumpulan kasus yang


Tahapan Pengenaan diindikasikan sebagaipelanggaran pemanfaatan ruang. Indikasi kasus Penetapan Tindakan Sanksi
Sanksi diperoleh melalui:
Penetapan tindakan sanksi
a. laporan atau pengaduan dari masyarakat
merupakan penetapan
b. temuan oleh petugas yang membidangi pengendalian
tindakan sanksi yang
pemanfaatan ruang dan/atau pengawasan penataan ruang
disepakati bersama
c. hasil pengawasan penataan ruang
berdasarkan hasil kajian teknis
1. Pelaksanaan d. laporan hasil audit tata ruang.
dan kajian hukum.
inventarisasi kasus
2. Pengumpulan dan Pengumpulan dan Pendalaman Materi
pendalaman materi, 1. Pengumpulan dokumen
Penyelenggaraan Forum
Sosialisasi
data, dan informasi 2. Survei lapangan
3. Wawancara dengan pihak terkait Dilakukan dengan melakukan
3. Penyusunan kajian
sosialisasi kepada pihak yang
teknis dan kajian diduga terlibat dan melakukan
hukum Penyusunan Kajian Teknis dan Kajian Hukum
pelanggaran pemanfaatan
ruang
4. Penetapan tindakan Paling sedikit memuat:
(dilakukan paling sedikit 1 kali)
A. data geografis dan adminitratif lokasi;
sanksi B. bentuk pelanggaran pemanfaatan ruang;
5. Penyelenggaraan C. kronologis kasus pelanggaran pemanfaatan ruang;
D. pihak yang terlibat atau pihak yang diduga melakukan
forum sosialisasi pelanggaran pemanfaatan ruang;
Pengenaan Sanksi
Administratif
6. Pengenaan sanksi E. delik pelanggaran pemanfaatan ruang yang disangkakan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
administratif
F. hasil penilaian kriteria pengenaan sanksi administratif;
G. Penyusunan tabel klasifikasi pengenaan sanksi administratif; dan
H. kesimpulan dan rekomendasi penanganan kasus.
TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF Pembatalan KKPR

Diberikan untuk menyatakan


Jenis Sanksi Administratif KKPR yang diberikan tidak
berlaku lagi karena kesalahan
a. Peringatan Tertulis Penghentian Sementara Kegiatan prosedur atau administrasi
b. Denda Administratif Diberikan untuk menghentikan paksa dalam perolehan KKPR
c. Penghentian sementara suatu kegiatan pemanfaatan ruang
kegiatan dalam jangka waktu tertentu. Pembongkaran Bangunan

Langsung Bertahap Kumulatif


d. Penghentian sementera Kewajiban harus dipenuhi paling 25 hari
Kegiatan merobohkan atau
pelayanan umum kerja sejak surat diterbitkan .
menghancurkan seluruh atau
e. Penutupan lokasi sebagian bangunan gedung,
f. Pencabutan KKPR Penghentian Sementara komponen, dan/atau prasarana
g. Pembatalan KKPR Pelayanan Umum dan sarana.
Menunjuk salah h. Pembongkaran Bangunan Dilakukan dengan tetap
Diberikan untuk menghentikan paksa
satu atau Dikenakan lebih i. Pemulihan Fungsi Ruang pelayanan umum yang diberikan oleh memperhatikan aspek
dari satu jenis penyedia jasa pelayanan umum dalam keselamatan bangunan,
beberapa sanksi
jangka waktu tertentu. keselamatan Masyarakat, dan
administratif sanksi Peringatan Tertulis
kepentingan umum.
administratif Pengenaannya tidak boleh
secara langsung Diberikan sebanyak 3 kali, masing- mengakibatkan masyarakat tidak dapat dapat dilaksanakan dengan
setelah peringatan masing dalam jangka waktu 7 hari kerja. memenuhi kebutuhan dasarnya bantuan aparat penertiban.
tertulis Peringatan tertulis daoat disertai dengan
tanda pemberitahuan (stiker, papan, Pemulihan Fungsi Ruang
spanduk, dan/atau media elektronik). Penutupan Lokasi
upaya untuk merehabilitasi
Diberikan secara diberikan untuk menutup lokasi kegiatan
secara paksa dalam jangka waktu
Ruang agar dapat kembali
bertahan mulai Denda Administratif sesuai dengan fungsi yang
tertentu atau selamanya.
dari tingkat yang ditetapkan dalam RTR.
mempertimbangkan:
ringan hingga 1. nilai jual objek pajak; Jangka waktu pemulihan
Pencabutan KKPR
tingkat yang berat 2. luas lahan dan/atau luas bangunan selama 30 hari kerja sejak
3. indeks kawasan Diberikan karena pelaksanaan kegiatan keputusan.
4.besar atau kecilnya dampak yang pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan Biaya pemulihan dapat berasal
ditimbulkan KKPR dari denda administratif.

Melayani, Profesional, Terpercaya


5.AUDITTATARUANG(Pasal168-195)

Pelaksanaan Audit Tata Ruang

Pelaksanaan Audit Tata Ruang didasarkan pada:


a. temuan indikasi pelanggaran Pemanfaatan Ruang yang diduga mengakibatkan Perubahan Fungsi Ruang, kerugian harta benda dan kerusakan
barang, dan/atau kematian Orang;
a. laporan atau pengaduan dari Masyarakat terkait adanya dugaan pelanggaran Pemanfaatan Ruang yang mengakibatkan Perubahan Fungsi Ruang; atau
b. bencana yang diduga disebabkan adanya indikasi pelanggaran Pemanfaatan Ruang yang mengakibatkan Perubahan Fungsi Ruang.

Tahapan Audit Tata Ruang Pembentukan Tim Audit Tata Ruang Pelaksanaan Audit Tata Ruang

a. Tim Audit Tata Ruang pusat (wilayah Dilakukan secara sistematis, objektif, dan terdokumentasi.
a. Pembentukan Tim Audit nasional, KSN, dan kawasan lintas provinsi) Audit Tata Ruang dilakukan untuk menilai:
Tata Ruang; b. Tim Audit Tata Ruang provinsi (wilayah a. Perubahan Fungsi Ruang;
b. Perencanaan Audit Tata provinsi dan kawasan lintas kab/kota) b. kerugian terhadap harta benda dan kerusakan barang;
Ruang; c. Tim Audit Tata Ruang kabupaten/kota c. pelanggaran Pemanfaatan Ruang yang mengakibatkan
(wilayah kab/kota yang bersangkutan) kematian Orang.
c. Pelaksanaan Audit Tata
Ruang;
d. Penentuan Tipologi Perencanaan Audit Tata Ruang Penentuan Tipologi Pelanggaran Pemanfaatan Ruang
Pelanggaran Pemanfaatan a. penentuan delineasi lokasi Audit Tata Ruang; Penentuan tipologi pelanggaran Pemanfaatan Ruang
Ruang. b. penentuan jangka waktu Audit Tata Ruang; dilakukan berdasarkan hasil pelaksanaan Audit Tata
c. penentuan kebutuhan sarana Audit Tata Ruang; Ruang.
d. penentuan pembiayaan Audit Tata Ruang.
Penyusunan Laporan Hasil Audit Tata Ruang
dan Tindak Lanjut Hasil Audit Tata Ruang

Penyusunan Laporan Hasil Audit Tata Ruang Tindak Lanjut Hasil Audit Tata Ruang

Laporan hasil Audit Tata Ruang paling sedikit memuat:


Tindak lanjut hasil Audit Tata Ruang terdiri
a. delineasi lokasi Audit Tata Ruang; atas:
b. gambaran umum lokasi Audit Tata Ruang; a. penetapan kebijakan dan/atau
c. hasil analisis Audit Tata Ruang; pelaksanaan kegiatan sesuai rekomendasi
d. rekomendasi tindak lanjut; dan dari pelaksana Audit Tata Ruang oleh
pihak atau instansi terkait; dan/atau
e. lampiran data pendukung.
b. pelaksanaan penyidikan oleh penyidik
Laporan hasil Audit Tata Ruang ditetapkan dengan: pegawai negeri sipil Penataan Ruang
a. keputusan Menteri, untuk hasil Audit Tata untuk indikasi pelanggaran Pemanfaatan
dapat ditandatangani oleh
Ruang yang dilakukan oleh Pemerintah Direktur Jenderal atas nama Ruang yang memenuhi unsur pidana
Pusat; Menteri Penataan Ruang
b. keputusan gubernur, untuk hasil Audit
Tata Ruang yang dilakukan oleh dapat ditandatangani oleh
pejabat dengan jabatan paling
Pemerintah Daerah provinsi; atau
rendah pimpinan tinggi
c. keputusan bupati/wali kota, untuk hasil pratama atas nama gubernur
Audit Tata Ruang yang dilakukan oleh atau bupati/wali kota
Pemerintah Daerah kabupaten/kota
Disampaikan kepada Pemda provinsi, Pemda kab/kota, dan K/L terkait lainnya
Disampaikan kepada Menteri, Pemda kab/kota, dan K/L terkait lainnya
Disampaikan kepada Menteri, Pemda provinsi, dan K/L terkait lainnya.

Melayani, Profesional, Terpercaya


6.PENYELESAIANSENGKETAPENATAANRUANG(Pasal198-221)

Penyelesaian Sengketa
Subjek Sengketa
Kriteria Sengketa
Pemangku kepentingan Pemangku kepentingan
a. Orang perseorangan a. Orang perseorangan

VS
perselisihan yang terjadi akibat adanya perubahan
b. Pemerintah Pusat b. Pemerintah Pusat
kebijakan, yang diakibatkan oleh: c. Pemerintah Daerah c. Pemerintah Daerah
perubahan RTR d. Masyarakat d. Masyarakat
perubahan kebijakan sektoral
perubahan kebijakan pembangunan Wewenang dalam
penyelesaian sengketa
perselisihan yang terjadi akibat pelaksanaan
kegiatan Pemanfaatan Ruang Pihak yang Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah
Pemerintah Pusat Provinsi Kabupaten/ Kota Masyarakat
bersengketa
Diakibatkan oleh dampak kegiatan
pemanfaatan ruang yang diatur dalam RTR
Pemerintah Pusat Menteri Menteri Menteri

tahap pertama tahap di luar pengadilan Menteri


Pemerintah Daerah
penyelesaian sengketa

Menteri Menteri dan Gubernur


Provinsi
Gubernur

Menteri
Pemerintah Daerah
Menteri dan Gubernur Bupati/Walikota
Kabupaten/ Kota
Gubernur
Musyawarah Negosiasi Mediasi Konsiliasi
Mufakat Melibatkan pihakketiga Melibatkan pihak ketiga
(Mediator: mengoordinasikan (Konsiliator: menawarkan solusi
pihak yang bersengketa) untuk disepakati Para Pihak) Masyarakat Menteri Gubernur Bupati/Walikota Bupati/Walikota
PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI NEGOSIASI

Negosiasi adalah upaya penyelesaian


NEGOSIASI Sengketa Penataan Ruang antar Para Pihak

Penyelesaian sengketa dengan negosiasi dilakukan oleh Para


Pihak untuk mencapai kesepakatan mengenai tindakan tertentu
untuk menyelesaikan Sengketa Penataan Ruang

Jika mencapai suatu kesepakatan penyelesaian sengketa


PARA penataan ruang melalui negosiasi, maka dibuat
PIHAK hasil kesepakatan yang ditandatangani para pihak Dapat didaftarkan di
Pengadilan Negeri untuk
memperoleh akta perdamaian
sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
Dalam hal negosiasi tidak menghasilkan kesepakatan, para
pihak dapat:
• menyampaikan permohonan penyelesaian sengketa kepada
Menteri, gubernur dan bupati/wali kota;
• menempuh alternatif penyelesaian sengketa lainnya; atau
• melanjutkan proses penyelesaian melalui pengadilan

Melayani, Profesional, Terpercaya


PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI MEDIASI

Permohonan Penanganan permohonan


diajukan kepada: dilakukan oleh: a. menerima, menelaah, dan
memeriksa kebenaran atau
Pengajuan Permohonan Para Pihak Menteri Dirjen PPTR fakta-fakta;
b. memutuskan permohonan
merupakan Sengketa PR
Gubernur Kepala Perangkat atau bukan; dan
Daerah bidang c. menyampaikan status
Bupati/ Penataan Ruang pengaduan kepada
Wali Kota pemohon.

Verifikasi dan Klarifikasi Dilakukan oleh:

Objek Sengketa Dirjen atau Kepala


Para Ahli
+ +
Laporan Verifikasi dan
Penataan Ruang Perangkat Daerah
paling lama 30 hari kerja sejak bidang Penataan Pihak Klarifikasi dilengkapi
dengan berita acara
diterimanya permohonan Apabila
Ruang diperlukan

Para Hasil: Dapat didaftarkan ke pengadilan


Pelaksanaan Mediasi Kesepakatan negeri yang berwenang untuk
Pihak memperoleh akta perdamaian

paling lama 30 hari kerja sejak


diterimanya permohonan
+ atau
Ketidaksepakatan
Dapat menempuh alternatif
penyelesaian sengketa atau melalui
Mediator pengadilan

Melayani, Profesional, Terpercaya


PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI KONSILIASI

Penunjukan Konsiliator
Pengajuan Permohonan Diajukan kepada:
Paling lambat 5 hari kerja setelah menerima
permohonan
Menteri
Verifikasi Konsiliator Penelitian
Para Pihak Gubernur dan
Klarifikasi Daftar nama Konsiliator dipasang Paling lambat 10 hari
dan diumumkan di kantor kerja sejak menerima
Bupati/ Kementerian atau kantor permintaan
Wali Kota Perangkat Daerah yang
membidangi Penataan Ruang

Pelaksanaan Konsiliasi
Hasil:
Ditandatangani para pihak dan dapat didaftarkan ke
Para Kesepakatan pengadilan negeri yang berwenang untuk
Pihak
+
memperoleh akta perdamaian
Sidang atau
Konsiliasi paling
Ketidaksepakatan
lambat pada Konsiliator Hasil:

+
hari kesebelas
Konsiliator
Para Pihak wajib memberikan Setuju Kesepakatan
jawaban secara tertulis kepada
Saksi/Ahli mengeluarkan Konsiliator berupa: atau
anjuran tertulis Dapat melanjutkan
Apabila persetujuan atau penolakan
Ditolak penyelesaian melalui
diperlukan Paling lambat 10 hari paling lambat 10 hari kerja setelah pengadilan
kerja sejak sidang
Konsiliasi pertama
menerima anjuran tertulis
*Konsiliator menyelesaikan tugasnya dalam waktu paling lama 30 hari kerja terhitung sejak menerima penugasan

Melayani, Profesional, Terpercaya


HASIL PENYELESAIAN SENGKETA DI LUAR PENGADILAN

• Hasil kesepakatan Negosiasi, Mediasi, dan Konsiliasi dapat berupa


Insentif, Disinsentif, penggantian yang layak, revisi kebijakan,
dan/atau revisi peraturan perundang-undangan

• Hasil kesepakatan Negosiasi, Mediasi, dan Konsiliasi dapat didaftarkan


ke pengadilan negeri yang berwenang dengan melampirkan hasil
kesepakatan untuk memperoleh akta perdamaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan

Melayani, Profesional, Terpercaya


PENYELESAIAN SENGKETA PENATAAN RUANG ANTAR PEMERINTAH

Antar-kementerian/lembaga

Pemerintah Pusat–Pemerintah Daerah


KOORDINASI
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Pemerintah Daerah–Pemerintah Daerah

Melayani, Profesional, Terpercaya


PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KESEPAKATAN PENYELESAIAN
SENGKETA PENATAAN RUANG

• Menteri, gubernur, dan bupati/wali kota melakukan pemantauan dan evaluasi


pelaksanaan kesepakatan penyelesaian Sengketa Penataan Ruang di luar
pengadilan sesuai dengan kewenangannya.

• Pemantauan dan evaluasi dituangkan dalam:


a. berita acara pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kesepakatan penyelesaian
Sengketa Penataan Ruang di luar pengadilan; dan
b. laporan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kesepakatan penyelesaian
Sengketa Penataan Ruang di luar pengadilan.

• Hasil pemantauan dan evaluasi diinformasikan kepada Para Pihak dan dapat
dipublikasikan kepada Masyarakat.

Melayani, Profesional, Terpercaya


7.PENGAWASANPENATAANRUANG(Pasal224-280)
Tujuan dan Objek Kinerja Pengawasan Penataan Ruang Subjek Pelaksana
terhadap terhadap terhadap
kinerja kinerja
Pengawasan Penataan Ruang diselenggarakan untuk: kinerja

menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan Gubernur Bupati/Wali Masyarakat


Menteri
penataan ruang kota

menjamin terlaksananya *apabila tidak dilakukan *apabila tidak dilakukan oleh Pemda
penegakan hukum bidang penataan ruang oleh Pemda Provinsi Kabupaten/Kota dan/atau Pemda Provinsi
dan/atau Pemerintah memiliki perhatian khusus
Pusat memiliki perhatian *Menteri dapat memberikan sanksi kepada Pemda
khusus apabila tidak melakukan pengawasan
meningkatkan kualitas
penyelenggaraan penataan ruang
Terobosan Pengawasan Penataan Ruang

Objek Kinerja Pemerintah Daerah membentuk


Bupati/Wali
kota
dapat
Menteri dan/atau membentuk

Gubernur Inspektur
*perlu mempunyai lisensi
pemenuhan pemenuhan
+
pengaturan, fungsi dan berdasarkan peraturan

pembinaan, dan manfaat standar standar Tugas Inspektur:


perundang-undangan

pelaksanaan Penyelenggaraan pelayanan teknis a. membantu pelaksanaan pengawasan kinerja Turbinlak


penataan ruang Penataan Ruang bidang Kawasan b. membantu pelaksanaan pengawasan kinerja fungsi ASN

penataan (daftar dan manfaat;


c. membantu pelaksanaan pengawasan kinerja
ruang periksa) pemenuhan standar pelayanan bidang PR; dan Non ASN
d. melaksanakan pengawasan terhadap kinerja
pemenuhan Standar Teknis Kawasan
PENGAWASANPENATAANRUANG…(lanjutan)
Pengawasan Penataan Ruang Pengawasan Khusus

Pengawasan Penataan Ruang dilakukan secara berkala Pengawasan Khusus dilakukan dalam hal terdapat kondisi khusus yang bersifat mendesak dan
menjadi prioritas untuk ditindaklanjuti yang muncul dari hasil penilaian kinerja Pengaturan
setiap 2 (dua) tahun sejak RTRW ditetapkan
Penataan Ruang, Pembinaan Penataan Ruang, dan Pelaksanaan Penataan Ruang, dan/atau
Bentuk Kegiatan laporan atau aduan Masyarakat
Bentuk Kegiatan Kondisi Khusus
Permasalahan :
merekonstruksi terjadinya hasil penilaian kinerja
kondisi khusus Penyelenggaraan Penataan
Pemantauan Evaluasi Pelaporan Ruang yang bersifat
menganalisis dampak dan ekstrem dari hasil rata-rata
pengamatan terhadap penilaian terhadap kegiatan
penyelenggaraan penataan tingkat pencapaian penyusunan dan prediksi
ruang secara langsung, Penyelenggaraan penyampaian berdampak besar, menjadi
tidak langsung, dan/atau Penataan Ruang secara laporan hasil merumuskan alternatif perhatian publik, dan/atau
berdasarkan informasi terukur dan objektif pengawasan
penataan ruang
penyelesaian kondisi khusus bersifat strategis nasional
dari Masyarakat

hasil pengawasan penataan ruang


Peran Masyarakat dalam Pengawasan Penataan Ruang
Kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang bernilai baik
(sebagian besar indikator kinerja terpenuhi)
predikat kepatuhan tinggi Pemerintah Pusat dan
Pemda menyediakan
Kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang bernilai sedang
(sebagian indikator kinerja terpenuhi)
laporan memuat predikat kepatuhan sedang
tingkat kinerja dan masyarakat sarana penyampaian
rekomendasi: Kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang bernilai buruk
Dapat membantu Pengawasan laporan dan/atau aduan
(sebagian besar indikator kinerja tidak terpenuhi) Penataan Ruang
predikat kepatuhan rendah
8. KETENTUANLAIN-LAIN(Pasal281-283)
Tanah belum diperoleh seluruhnya sesuai penilaian pelaksanaan KKPR hanya dilakukan
dokumen KKPR terhadap tanah yang sudah diperoleh

Gubernur menemukan pelanggaran


merekomendasikan atau melaporkan kepada
Pemanfaatan Ruang yang penanganannya
Menteri atau bupati/wali kota untuk melaksanakan
menjadi kewenangan Menteri atau
pengenaan Sanksi Administratif
bupati/wali kota
Bupati/wali kota menemukan pelanggaran
merekomendasikan atau melaporkan kepada
Pemanfaatan Ruang yang penanganannya
Menteri atau gubernur untuk melaksanakan
menjadi kewenangan Menteri atau gubernur
pengenaan Sanksi Administratif

Peraturan Menteri ATR/Ka.BPN 21/2021


memberikan pilihan, tidak mengatur,
tidak lengkap atau tidak jelas, dan/atau Menteri dapat melakukan diskresi
adanya stagnasi pemerintahan
9. KETENTUANPERALIHAN(Pasal284)

Hasil Audit Tata Ruang yang telah dilaksanakan sebelum


berlakunya Peraturan Menteri ATR/Ka.BPN 21/2021
ditindaklanjuti berdasarkan Peraturan Menteri
ATR/Ka.BPN 21/2021
TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal Kementerian Agraria dan Tata
Pengendalian dan Penertiban Ruang/ Badan Pertanahan Nasional
Tanah dan Ruang

ditjenpptr
ditjenpptr@atrbpn.go.id
ditjenpptr.atrbpn.go.id

Anda mungkin juga menyukai