DIREKTORAT J E N D E R A L P E N G E N D A L I A N D A N P E N E R T I B A N T A N A H D A N R U A N G
PEMANFAATAN
RUANG
INSTRUMENPENGENDALIANPEMANFAATANRUANG
SEBELUM UUCK
SESTEETLEALHAHUUUCUKCK
Pemerintah Daerah
apabila ditemukan ketidaksesuaian, dilakukan pembinaan Hasil Penilaian pernyataan mandiri UMK sesuai kewenangannya Hasil penilaian kepatuhan pelaksanaan KKPR
dituangkan dalam bentuk tekstual dan spasial dituangkan dalam bentuk tekstual dan spasial 5
Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota melakukan penilaian
dengan dapat meminta pertimbangan pada Forum Penataan Ruang
Dapat dilakukan
keputusan Menteri, untuk penilaian pelaksanaan KKPR 1. Pengajuan permohonan keberatan diajukan kepada Menteri,
kepada Direktur
yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat Dapat didelegasikan Jenderal gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan
MENTERI kewenangannya
2. Terhadap permohonan keberatan Menteri, gubernur, atau
keputusan gubernur, untuk penilaian pelaksanaan KKPR yang kepada Kepala
PerangkatDaerah
bupati/wali kota melakukan penilaian.
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah provinsi; dan
yang membidangi 3. Dalam melakukan penilaian, Menteri, gubernur, atau
GUBERNUR penataan ruang bupati/wali kota dapat meminta pertimbangan kepada
Dapat
didelegasikan Forum Penataan Ruang
keputusan bupati/wali kota, untuk penilaian pelaksanaan KKPR
yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota. Penetapan Hasil permohonan keberatan:
BUPATI/WALIKOTA
1. Dikabulkan PEMBANGUNAN
DILANJUTKAN Dapat
2. Dikabulkan sebagian disertai
pemberian
Disinsentif
3. Ditolak/tidak dikabulkan SANKSI
Penilaian perwujudan RTR dilakukan terhadap RTR yang telah DITETAPKAN Pengendalian Implikasi Kewilayahan:
a. pengamatan secara langsung melalui survei primer berupa survei Menyandingkan: Indikasi Program Muatan
lapangan dan wawancara; dan
Utama Struktur Rencana
b. pengamatan secara tidak langsung melalui survei sekunder berupa
Ruang Struktur Ruang
data dan informasi yang diperoleh dari instansi terkait (dokumen RTR
yang telah ditetapkan, dokumen SPPR, dokumen hasil penilaian
pelaksanaan KKPR, dokumen pelaksanaan program pembangunan Dokumen SPPR Tersedia Dokumen SPPR Tidak Tersedia
sektoral dan/atau kewilayahan). mengacu pada matriks arahan spasial dan menyandingkan muatan program, lokasi,
IPU RTR serta matriks sintesis RTR dan dan waktu IPU terkait Struktur Ruang
rencana pembangunan dalam dokumen dengan muatan rencana berdasarkan
SPPR komponen penyusun Struktur Ruang
3. Penilaian Perwujudan Rencana Struktur Ruang Diperoleh :
dalam RTR
a. pengamatan langsung melalui survei primer berupa survei lapangan dan wawancara; dan
Menyandingkan
Indikasi Program Muatan
b. pengamatan secara tidak langsung melalui survei sekunder berupa data dan informasi
Utama Pola Rencana Pola
yang diperoleh dari instansi terkait (dokumen RTR yang telah ditetapkan, dokumen SPPR,
Ruang Ruang
dokumen hasil penilaian pelaksanaan KKPR, dokumen pelaksanaan program
pembangunan sektoral dan/atau kewilayahan).
:
Dokumen SPPR Tersedia Dokumen SPPR Tidak Tersedia
mengacu pada matriks arahan spasial dan menyandingkan muatan program, lokasi,
3. Penilaian Perwujudan Rencana Pola Ruang IPU RTR serta matriks sintesis RTR dan dan waktu IPU terkait Pola Ruang dengan
rencana pembangunan dalam dokumen muatan rencana Pola Ruang berdasarkan
Dengan cara : SPPR kawasan peruntukan/zona dalam RTR
Diperoleh :
Penilaian Perwujudan Kawasan Lindung Penilaian Perwujudan Kawasan
Budidaya
Identifikasi luas kawasan peruntukan/zona lindung
dalam rencana Pola Ruang
Identifikasi luas kawasan peruntukan/zona
budi daya dalam rencana Pola Ruang
Selaras
Penempatan lokasi KKPR & perhitungan luas
Penempatan lokasi KKPR & perhitungan luas Rekomendasi
aktual Pemanfaatan Ruang dengan KKPR yang
aktual Pemanfaatan Ruang dengan KKPR penyesuaian
terbit di dalam kawasan peruntukan/zona lindung
yang terbit di dalam kawasan Tidak Selaras indikasi program
KKPR belum terbit maka menggunakan data & peruntukan/zona budi daya utama melalui
informasi geospasial untuk identifikasi dan PK/Revisi RTR
menghitung luas aktual Pemanfaatan Ruang pada KKPR belum terbit maka menggunakan data
kawasan peruntukan/zona lindung yang tidak & informasi geospasial untuk penghitungan
menunjang fungsi peruntukan luas aktual kawasan peruntukan/zona budi
daya sebelum KKPR terbit dengan
Identifikasi & perhitungan luas aktual mempertimbangkan arahan/ketentuan menghasilkan nilai
penambahan kawasan peruntukan/zona lindung zonasi yang termuat dalam RTR kategori
berdasarkan dokumen kehutanan; Muatan Terwujud
Perhitungan total luas aktual kawasan
Perhitungan total luas aktual kawasan Pemberian Hasil penilaian
peruntukan/zona budi daya dengan Belum Terwujud dituangkan
peruntukan/zona lindung dengan mengurangi
menjumlahkan hasil perhitungan
rekomendasi
dan/atau menambahkan kawasan
Pelaksanaan Program secara tekstual
peruntukan/zona lindung dalam rencana Pola (narasi/
Ruang; dan Perhitungan persentase perwujudan Pembangunan Tidak
kawasan peruntukan budi daya Sesuai matriks) dan
Perhitungan persentase perwujudan kawasan spasial (peta)
peruntukan/zona lindung
PK/Revisi RTR
Pengendalian Implikasi Kewilayahan
Penyandingan Hasil Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung (Lingkungan Hidup) dengan Jika tidak ditemukan satu jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang yang
Pemanfaatan Ruang di dalam delineasi Konsentrasi Pemanfaatan Ruang diperbolehkan dan diperbolehkan terbatas/bersyarat dan memiliki
persentase luasan terbesar dibanding persentase luasan jenis kegiatan
Pemanfaatan Ruang yang diperbolehkan sesuai arahan/ketentuan zonasi
Dampak Negatif
Laporan
Memfasilitasi kegiatan pemanfaatan ruang agar sejalan selanjutnya disebut Insentif adalah selanjutnya disebut Disinsentif adalah
dengan Rencana Tata Ruang perangkat Pengendalian Pemanfaatan perangkat Pengendalian Pemanfaatan
Ruang untuk memotivasi, mendorong, Ruang untuk mencegah dan/atau
memberikan daya tarik, dan/atau memberikan batasan terhadap kegiatan
Meningkatkan kemitraan semua pemangku kepentingan
dalam rangka pemanfaatan ruang yang sejalan dengan memberikan percepatan terhadap Pemanfaatan Ruang yang sejalan dengan
Rencana Tata Ruang kegiatan Pemanfaatan Ruang yang RTR namun berpotensi melampaui daya
sejalan dengan RTR, yang tidak dukung dan daya tampung lingkungan,
berkenaan dengan urusan pajak atau yang tidak berkenaan dengan urusan pajak
pemberian insentif dan disinsentif pendapatan negara atau pendapatan negara
tertentu, dan/atau ruang terbuka publik yang melebihi ketentuan minimal yang Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
dipersyaratkan; dan a. kegiatan yang berkontribusi dalam c. kegiatan pelestarian kawasan dan/atau
penyediaan fasilitas publik; bangunan bersejarah; dan/atau
b. Meningkatkan kemitraan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah,
b. kegiatan yang berkontribusi pada d. kegiatan yang berkontribusi pada
antar-Pemerintah Daerah, serta Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah program prioritas Pemerintah Pusat penyediaan ruang terbuka hijau publik.
dan/atau Pemerintah Daerah;
dengan Masyarakat dalam percepatan perwujudan RTR.
Bentuk Kompensasi Penetapan bentuk kompensasi serta besaran & mekanisme
pemberian kompensasi mempertimbangkan aspek
kewenangan pemberian a. penambahan, pengalihan, dan/atau
peningkatan intensitas a. jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang;
Pemanfaatan Ruang; b. nilai jasa yang diberikan;
b. program peningkatan kapasitas; c. kebutuhan penerima kompensasi;
c. pemberian barang kebutuhan; d. ketersediaan sumber daya;
d. penyediaan prasarana dan sarana; e. kapasitas kelembagaan;
e. kemudahan perolehan hak atas f. keberdayagunaan dan
Pemerintah Pusat Pemda Pemda lainnya Masyarakat tanah; dan/atau
keberhasilgunaan; dan
f. uang.
g. kemitraan.
a. kawasan yang baru dikembangkan dan/atau sulit dikembangkan dimana asetnya banyak
Bertujuan untuk dimiliki oleh Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah;
b. kawasan yang dapat memberikan dampak positif terhadap pengembangan ekonomi wilayah
a. Mengoptimalkan pemanfaatan barang milik negara dan/atau barang atau kepentingan umum; dan/atau
c. kawasan yang dapat mempercepat pengembangan kawasan sesuai dengan prioritas
milik daerah dalam mendorong perwujudan RTR; dan
pembangunan RTR.
b. Memberikan kemudahan dan daya tarik bagi pengembangan
kawasan baru yang sulit berkembang, dimana asetnya banyak Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
dikuasai Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah. a. dapat mempercepat pengembangan b. mampu memberikan dampak positif terhadap
kawasan sesuai dengan prioritas pengembangan ekonomi wilayah atau
pembangunan RTR; dan/atau kepentingan umum.
kewenangan pemberian
Penetapan bentuk sewa ruang serta besaran & mekanisme pemberian
Bentuk Sewa Ruang
sewa ruang mempertimbangkan aspek
kewenangan pemberian Penetapan besaran dan mekanisme urun saham paling sedikit mempertimbangkan aspek
Fasilitasi PKKPR
Ketentuan pemberian Fasilitasi PKKPR
sesuai dengan RTR; dan a. memiliki keterbatasan prasarana dan sarana pendukung;
b. memiliki peluang berkembang dan mampu memberikan dampak positif; dan/atau
c. Memberikan efek berganda pada percepatan pembangunan daerah. c. sesuai dengan prioritas pembangunan.
kewenangan pemberian
Penetapan bentuk prasarana dan sarana serta mekanisme penyediaan
Bentuk penyediaan prasarana dan sarana mempertimbangkan aspek
prasarana & sarana
melalui media cetak, media elektronik, maupun media lainnya. Kriteria lokasi
kewenangan pemberian
Bentuk Publikasi/Promosi
kewenangan pemberian a. Uang atau denda a. jenis dampak yang f. kerawanan kawasan sekitar
administratif; ditimbulkan; terhadap bencana;
b. penyediaan fasilitas b. kebutuhan penerima g. luasan kawasan yang
publik lengkap dengan
kompensasi atau imbalan; berpotensi terkena
penyampaian desain
dan kajian teknis yang c. jenis kegiatan Pemanfaatan dampak;
menjelaskan adanya Ruang; h. jangka waktu terjadinya
upaya pengurangan d. potensi perubahan lahan dampak;
dampak negatif pada kawasan sekitar akibat i. tingkat kesulitan
Pemerintah Pusat Pemda Masyarakat kegiatan Pemanfaatan Pemanfaatan Ruang; penanganan dampak; dan
Ruang; dan/atau e. kondisi sosial dan ekonomi j. ketersediaan kajian teknis
c. bentuk lain yang dapat masyarakat yang berpotensi terkait dampak yang
dinilai dengan uang. terkena dampak; berpotensi timbul.
a. Mengurangi daya tarik dan daya saing kawasan tertentu; Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
b. Mencegah, membatasi, dan/atau mengurangi pembangunan pada a. berpotensi mengganggu kinerja kawasan;
b. berpotensi mengganggu karakteristik kawasan yang dilindungi dan/atau dilestarikan; dan/atau
kawasan yang dibatasi pengembangannya sesuai dengan RTR; dan
c. berpotensi menimbulkan dampak negatif dari aspek sosial, ekonomi, dan/atau lingkungan.
c. Mengarahkan pembangunan.
Penetapan bentuk dan mekanisme pembatasan prasarana dan sarana
Bentuk mempertimbangkan aspek
kewenangan pemberian Pembatasan
kewenangan pemberian
Dalam hal kawasan ditetapkan sebagai
Bentuk dan mekanisme pemberian status tertentu paling sedikit
kawasan rawan bencana
mempertimbangkan aspek
Temuan atau rekomendasi Forum Hasil temuan atau pengamatan langsung di lapangan merupakan
pengamatan langsung di Penataan Ruang e hasil temuan langsung atau pengamatan di lapangan oleh petugas
Lapangan yang memiliki tugas dan fungsi di bidang Pengendalian Pemanfaatan
Ruang dan Pengawasan Penataan Ruang
Tahapan Audit Tata Ruang Pembentukan Tim Audit Tata Ruang Pelaksanaan Audit Tata Ruang
a. Tim Audit Tata Ruang pusat (wilayah Dilakukan secara sistematis, objektif, dan terdokumentasi.
a. Pembentukan Tim Audit nasional, KSN, dan kawasan lintas provinsi) Audit Tata Ruang dilakukan untuk menilai:
Tata Ruang; b. Tim Audit Tata Ruang provinsi (wilayah a. Perubahan Fungsi Ruang;
b. Perencanaan Audit Tata provinsi dan kawasan lintas kab/kota) b. kerugian terhadap harta benda dan kerusakan barang;
Ruang; c. Tim Audit Tata Ruang kabupaten/kota c. pelanggaran Pemanfaatan Ruang yang mengakibatkan
(wilayah kab/kota yang bersangkutan) kematian Orang.
c. Pelaksanaan Audit Tata
Ruang;
d. Penentuan Tipologi Perencanaan Audit Tata Ruang Penentuan Tipologi Pelanggaran Pemanfaatan Ruang
Pelanggaran Pemanfaatan a. penentuan delineasi lokasi Audit Tata Ruang; Penentuan tipologi pelanggaran Pemanfaatan Ruang
Ruang. b. penentuan jangka waktu Audit Tata Ruang; dilakukan berdasarkan hasil pelaksanaan Audit Tata
c. penentuan kebutuhan sarana Audit Tata Ruang; Ruang.
d. penentuan pembiayaan Audit Tata Ruang.
Penyusunan Laporan Hasil Audit Tata Ruang
dan Tindak Lanjut Hasil Audit Tata Ruang
Penyusunan Laporan Hasil Audit Tata Ruang Tindak Lanjut Hasil Audit Tata Ruang
Penyelesaian Sengketa
Subjek Sengketa
Kriteria Sengketa
Pemangku kepentingan Pemangku kepentingan
a. Orang perseorangan a. Orang perseorangan
VS
perselisihan yang terjadi akibat adanya perubahan
b. Pemerintah Pusat b. Pemerintah Pusat
kebijakan, yang diakibatkan oleh: c. Pemerintah Daerah c. Pemerintah Daerah
perubahan RTR d. Masyarakat d. Masyarakat
perubahan kebijakan sektoral
perubahan kebijakan pembangunan Wewenang dalam
penyelesaian sengketa
perselisihan yang terjadi akibat pelaksanaan
kegiatan Pemanfaatan Ruang Pihak yang Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah
Pemerintah Pusat Provinsi Kabupaten/ Kota Masyarakat
bersengketa
Diakibatkan oleh dampak kegiatan
pemanfaatan ruang yang diatur dalam RTR
Pemerintah Pusat Menteri Menteri Menteri
Menteri
Pemerintah Daerah
Menteri dan Gubernur Bupati/Walikota
Kabupaten/ Kota
Gubernur
Musyawarah Negosiasi Mediasi Konsiliasi
Mufakat Melibatkan pihakketiga Melibatkan pihak ketiga
(Mediator: mengoordinasikan (Konsiliator: menawarkan solusi
pihak yang bersengketa) untuk disepakati Para Pihak) Masyarakat Menteri Gubernur Bupati/Walikota Bupati/Walikota
PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI NEGOSIASI
Penunjukan Konsiliator
Pengajuan Permohonan Diajukan kepada:
Paling lambat 5 hari kerja setelah menerima
permohonan
Menteri
Verifikasi Konsiliator Penelitian
Para Pihak Gubernur dan
Klarifikasi Daftar nama Konsiliator dipasang Paling lambat 10 hari
dan diumumkan di kantor kerja sejak menerima
Bupati/ Kementerian atau kantor permintaan
Wali Kota Perangkat Daerah yang
membidangi Penataan Ruang
Pelaksanaan Konsiliasi
Hasil:
Ditandatangani para pihak dan dapat didaftarkan ke
Para Kesepakatan pengadilan negeri yang berwenang untuk
Pihak
+
memperoleh akta perdamaian
Sidang atau
Konsiliasi paling
Ketidaksepakatan
lambat pada Konsiliator Hasil:
+
hari kesebelas
Konsiliator
Para Pihak wajib memberikan Setuju Kesepakatan
jawaban secara tertulis kepada
Saksi/Ahli mengeluarkan Konsiliator berupa: atau
anjuran tertulis Dapat melanjutkan
Apabila persetujuan atau penolakan
Ditolak penyelesaian melalui
diperlukan Paling lambat 10 hari paling lambat 10 hari kerja setelah pengadilan
kerja sejak sidang
Konsiliasi pertama
menerima anjuran tertulis
*Konsiliator menyelesaikan tugasnya dalam waktu paling lama 30 hari kerja terhitung sejak menerima penugasan
Antar-kementerian/lembaga
• Hasil pemantauan dan evaluasi diinformasikan kepada Para Pihak dan dapat
dipublikasikan kepada Masyarakat.
menjamin terlaksananya *apabila tidak dilakukan *apabila tidak dilakukan oleh Pemda
penegakan hukum bidang penataan ruang oleh Pemda Provinsi Kabupaten/Kota dan/atau Pemda Provinsi
dan/atau Pemerintah memiliki perhatian khusus
Pusat memiliki perhatian *Menteri dapat memberikan sanksi kepada Pemda
khusus apabila tidak melakukan pengawasan
meningkatkan kualitas
penyelenggaraan penataan ruang
Terobosan Pengawasan Penataan Ruang
Gubernur Inspektur
*perlu mempunyai lisensi
pemenuhan pemenuhan
+
pengaturan, fungsi dan berdasarkan peraturan
Pengawasan Penataan Ruang dilakukan secara berkala Pengawasan Khusus dilakukan dalam hal terdapat kondisi khusus yang bersifat mendesak dan
menjadi prioritas untuk ditindaklanjuti yang muncul dari hasil penilaian kinerja Pengaturan
setiap 2 (dua) tahun sejak RTRW ditetapkan
Penataan Ruang, Pembinaan Penataan Ruang, dan Pelaksanaan Penataan Ruang, dan/atau
Bentuk Kegiatan laporan atau aduan Masyarakat
Bentuk Kegiatan Kondisi Khusus
Permasalahan :
merekonstruksi terjadinya hasil penilaian kinerja
kondisi khusus Penyelenggaraan Penataan
Pemantauan Evaluasi Pelaporan Ruang yang bersifat
menganalisis dampak dan ekstrem dari hasil rata-rata
pengamatan terhadap penilaian terhadap kegiatan
penyelenggaraan penataan tingkat pencapaian penyusunan dan prediksi
ruang secara langsung, Penyelenggaraan penyampaian berdampak besar, menjadi
tidak langsung, dan/atau Penataan Ruang secara laporan hasil merumuskan alternatif perhatian publik, dan/atau
berdasarkan informasi terukur dan objektif pengawasan
penataan ruang
penyelesaian kondisi khusus bersifat strategis nasional
dari Masyarakat
ditjenpptr
ditjenpptr@atrbpn.go.id
ditjenpptr.atrbpn.go.id