Anda di halaman 1dari 8

5.1.

14 Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup


Analisis daya dukung dan daya tampung dilakukan sebagai bahan pertimbangan lahan
dari adanya perencanaan dan pengembangan perumahan dan permukiman. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada penjelasan berikut ini.
A. Analisis Daya Dukung
Daya dukung lahan merupakan suatu analisis lahan untuk mengetahui daya dukung fisik
lahan suatu wilayah dengan menggabungkan beberapa peta kondisi fisik dengan penentuan
bobot. Analisis daya dukung dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui wilayah potensial
yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan lahan terkait kebutuhan lahan di kawasan
perkotaan. Adapun proses analisis ini dilakukan terhadap lahan dan kawasan permukiman
sehingga dapat diketahui daya dukung lahan dan daya dukung permukiman. Berikut ini
merupakan proses analisis terhadap daya dukung lahan.

** INSERT ANALISIS DAYA DUKUNG LAHAN (SKL)**

Berikut ini merupakan proses analisis terhadap daya dukung permukiman dengan
menggunakan persamaan dan ketentuan berikut ini.

LPPm /Jp
Daya Dukung Permukiman(DDPm )=
a
Keterangan:
DDPm : Daya dukung permukiman
JP : Jumlah Penduduk (jiwa)
a : Koefisien luas kebutuhan ruang (Ha/Kapita), menurut SNI 03-1733- 2004
sebesar 26m2
LPPm: Luas lahan yang layak untuk permukiman dengan kriteria lahan tidak
termasuk ke dalam kawasan lindung dan rawan bencana (Ha)
● Jika nilai DDPm > 1, artinya bahwa daya dukung permukiman tinggi, masih
mampu menampung penduduk untuk bermukim (membangun rumah) dalam
wilayah
● Jika nilai DDPm = 1, artinya bahwa daya dukung permukiman optimal, terjadi
keseimbangan antara penduduk yang bermukim (membangun rumah) dengan
luas wilayah yang ada.
● Jika nilai DDPm < 1, artinya bahwa daya dukung permukiman rendah, luas
wilayah yang ada tidak lagi mampu menampung penduduk untuk bermukim.

LPPm=LW −( LKL + LKRB)−<¿


Keterangan:
LW : Luas Wilayah (Ha)
LKL : Luas kawasan lindung (Ha)
LKRB : Luas kawasan rawan bencana (Ha)
LT : Lahan terbangun (Ha)

Sehingga berdasarkan persamaan dan ketentuan di atas, perhitungan daya dukung


permukiman adalah sebagai berikut.

LPPm=LW −( LKL + LKRB)−<¿

LPPm=58,252675 −(14,303359+41,588096)− 43,949316

LPPm=58,252675 −(55,891455)− 43,949316

LPPm=2,36122 − 43,949316

LPPm=− 41,588096 Ha

Setelah dilakukan perhitungan di atas, diperoleh luas lahan yang layak untuk
permukiman dengan kriteria lahan tidak termasuk ke dalam kawasan lindung dan rawan
bencana (LPPm) sebesar -41,588096 Ha atau bernilai negatif, sehingga terbilang tidak
memiliki lahan yang layak untuk permukiman. Selanjutnya luasan ini akan digunakan untuk
mengetahui besarnya daya dukung permukiman (DDPm) sebagai berikut.

LPPm /Jp
Daya Dukung Permukiman(DDPm )=
a

−41,588096/ 17.353
Daya Dukung Permukiman( DDPm )=
0,0026
− 0,002396594018325
Daya Dukung Permukiman(DDPm )=
0,0026

Daya Dukung Permukiman(DDPm )=−0,921765384615385

Dari hasil analisis daya dukung permukiman bahwa dapat diketahui pada tahun 2040 Kelurahan
Margasari memiliki daya dukung permukiman sangat rendah yakni sebesar −0,921765384615385
atau DDPm < 1. Hal ini berarti wilayah Kelurahan Margasari tidak mampu menampung penduduk
untuk bermukim (membangun rumah) untuk jangka waktu 20 tahun mendatang. Berikut merupakan
tabel perhitungan daya dukung permukiman Kelurahan Margasari Tahun 2040.
Tabel 5.. Perhitungan Daya Dukung Permukiman Kelurahan Margasari Tahun 2040

Proyeksi Koefisien Luas Luas Luas Lahan LPPm DDPm


Jumlah Wilayah Kawasan Kawasan Terbangun (Ha)
luas
Penduduk (Ha) Lindung Rawan (Ha)
Daya Dukung Tahun kebutuhan (Ha) Bencana
2040 (Ha)
Permukiman ruang
(jiwa)
Kelurahan (Ha/Kapita)
Margasari 17.353 0,0026 58,252675 14,303359 41,588096 43,949316 −41,588096 −0,921765384
615385
Sumber: Analisis Penulis, 2021
B. Analisis Daya Tampung
Analisis daya tampung dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui berdasarkan hasil
proyeksi penduduk 20 tahun mendatang, apakah lahan yang ada masih mencukupi untuk
menampung perkembangan penduduk yang ada berdasarkan daya dukung lahan serta
penggunaan lahan eksisting yang ada. Daya tampung perumahan berhubungan erat
dengan alokasi penggunaan lahan perumahan. Dalam analisis daya tampung lahan akan
dilakukan perhitungan guna mengetahui berapa jumlah perkembangan penduduk yang
dapat ditampung dengan ketersediaan lahan, dimana terdapat asumsi yang digunakan
berdasarkan Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) sebagai berikut:
1. Menghitung daya tampung dengan anggapan luas lahan yang digunakan untuk
perumahan hanya 70% dari luas lahan yang boleh tertutup (30% untuk fasilitas
serta utilitas lainnya).
2. 1 KK yang terdiri dari 4 jiwa
Adapun luas kavling berdasarkan Kepmen Praswil/403/Kpts/M/2002 antara lain, asumsi
yang digunakan untuk tipe rumah rata – rata adalah :
a. Kavling rumah sederhana : 72 m2
b. Kavling rumah sedang : 144 m2
c. Kavling rumah mewah : 288 m2
Ketentuan asumsi diambil berdasarkan ketentuan hunian berimbang maka perkiraan jumlah
dan tipe rumah dilakukan dengan komposisi 1 : 2 : 3 (kavling sederhana : menengah :
mewah). Berikut merupakan persamaan yang digunakan untuk menghitung daya tampung
perumahan.

70 % x Lahan Potensial (Ha)x Proporsi Hunian


DayaTampung Perumahan= x jiwa
Standar Luas Kavling/(Tipe Rumah)m 2

Sehingga berdasarkan persamaan dan ketentuan di atas, contoh perhitungan daya


tampung permukiman (proporsi hunian sederhana) adalah sebagai berikut.

70 % x Lahan Potensial (Ha)x Proporsi Hunian


DayaTampung Perumahan= x jiwa
Standar Luas Kavling/(Tipe Rumah)m 2
DayaTampung Perumahan=70 % x 27,405493¿ x 3 /6 ¿ x 4
72

19,1838451 x 10.000 x 0,5


Daya Tampung Perumahan= x4
72

191838,451 x 0,5
DayaTampung Perumahan= x4
72

DayaTampung Perumahan=1.332 rumah x 4

DayaTampung Perumahan=5.328 jiwa

Diperoleh daya tampung perumahan untuk proporsi hunian sederhana pada Kelurahan
Margasari tahun 2040 adalah sebesar 1.332 rumah yang dapat menampung 5.328 jiwa
penduduk. Dengan cara yang sama dilakukan perhitungan daya tampung perumahan untuk
seluruh proporsi Kelurahan Margasari pada tahun 2040 pada tabel berikut.
Tabel 5.. Perhitungan Daya Tampung Perumahan Kelurahan Margasari Tahun 2040

Peruntuk Peruntuk Proporsi Lahan Hunian (Ha) Jumlah Unit Rumah Daya Daya
an an PSU Tampun Tampung
Perumah (Ha) g Rumah Penduduk
Kesesuaia an (Ha) (Unit) (Jiwa)
n Lahan
Untuk [K]
Perumaha [J]
n (Ha) [B] [C]
Tipe Tipe Tipe Tipe Tipe Tipe
[A] Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah
Sederha Menenga Mewah Sederha Menenga Mewah
na h na h

[D] [E] [F] [G] [H] [I]

B=Ax C=Ax D=Bx E=Bx F=Bx G=Dx H=Ex I=Fx J=G+H K=Jx4
70% 30% 3/6 2/6 1/6 10.000 / 10.000 / 10.000 / +I
72 m2 144 m2 288 m2

27,405493 19,18384 8,221647 9,591922 6,394615 3,197307 1.332 444 111 1.887 7.548
51 9 55 03 52
Sumber: Analisis Penulis, 2021

Dari hasil analisis daya tampung lahan perumahan bahwa dapat diketahui kebutuhan unit rumah dengan luas lahan perumahan
sebesar 27,405493 Ha hanya dapat menampung jumlah rumah sebanyak 1.887 unit dan untuk daya tampung penduduk maksimum
hanya dapat menampung sebesar 7.548 jiwa. Daya tampung penduduk tahun 2040 pada Kelurahan Margasari dengan luas lahan
perumahan sebesar 27,405493 Ha sudah tidak dapat mencukupi jumlah penduduk di tahun 2040. Berdasarkan jumlah proyeksi
penduduk pada tahun 2040 yang berjumlah 17.353 jiwa, terdapat jumlah penduduk yang tidak tertampung pada tahun 2040 sebesar
9.805 jiwa. Sehingga daya tampung maksimum untuk jumlah penduduk di Kelurahan Margasari hanya sebesar 7.548 jiwa.

Anda mungkin juga menyukai