Anda di halaman 1dari 13

5.

8 Analisis Kebutuhan Sarana, Prasarana dan Utilitas

5.8.1 Analisis Fasilitas Pendidikan

5.8.2 Analisis Fasilitas Kesehatan

5.8.3 Analisis Fasilitas Peribadatan


Berdasarkan hasil survei primer yang telah dilakukan pada Kelurahan Margasari,
terdapat sarana peribadatan sebanyak 18 buah. Maka dapat dilakukan analisis proyeksi
kebutuhan sarana Peribadatan pada Kelurahan Margasari yang mana terdiri dari masjid,
musholla, dan gereja guna mengetahui kebutuhan sarana Peribadatan. Analisis ini dilakukan
bedasarkan pedoman Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 03-1733-2004 tentang Tata
Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan Di Perkotaan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut.

Proyeksi Penduduk Tahun n


Kebutuhan Sarana Tahun n =
Standar Penduduk

Adapun contoh perhitungan proyeksi kebutuhan sarana peribadatan di Kelurahan Margasari


pada tahun 2025 adalah sebagai berikut

13.133 Jiwa
Kebutuhan Masjid 2025 = = 5,2532 Unit = 5 Unit
2500 Jiwa

Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa pada tahun 2025, Kelurahan Margasari
membutuhkan 5 Unit Masjid dengan jumlah penduduk 13.133 jiwa. Berikut merupakan tabel
kebutuhan sarana peribadatan di Kelurahan Margasari Tahun 2025 yang mengacu pada SNI
03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan Di Perkotaan.

Tabel 5.x Kebutuhan Sarana Peribadatan di Kelurahan Margasari Tahun 2025

Jenis Sarana Standar Jumlah Kebutuhan Kondisi


Perdaganga Pelayanan Penduduk Sarana Eksisting
Keterangan
n dan Jasa (Jiwa) (Unit)
(Jiwa)

Masjid 2.500 13.133 5 5 Terpenuhi


Jenis Sarana Standar Jumlah Kebutuhan Kondisi
Perdaganga Pelayanan Penduduk Sarana Eksisting
Keterangan
n dan Jasa (Jiwa) (Unit)
(Jiwa)

Langgar/ 250 52 4 Tidak


Musholla Terpenuhi

Sumber: Analisa Penulis, 2021.

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa berdasarkan hasil perhitungan didapatkan


kebutuhan sarana peribadatan tahun 2025 pada Kelurahan Margasari yang dimana untuk
masjid telah terpenuhi, namun untuk langgar/ musholla tidak terpenuhi. Selanjutnya dengan
menggunakan rumus yang sama untuk menghitung proyeksi 20 tahun kedepan untuk sarana
peribadatan Kelurahan Margasari dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 5. x Proyeksi Kebutuhan Sarana Peribadatan di Kelurahan Margasari Tahun 2025 -


2040

Musholla/
Tahun Jumlah
Masjid (Unit) Langgar Jumlah (Unit)
Proyeksi Penduduk (Jiwa)
(Unit)

2025 13.133 5 52 57

2030 14.411 6 58 64

2035 15.814 6 63 69

2040 17.353 7 69 76

Sumber: Analisa Penulis, 2021.

Bedasarkan tabel di atas, dapat diketahu bahwa kebutuhan sarana peribadatan 20 tahun
kedepan mengalami peningkatan dan dibutuhkan penambahan sejumlah bangunan. Setelah
dilakukan analisis maka dapat di tampilkan peta radius pelayanan sarana peribadatan di
Kelurahan Margasari sebagai berikut.
5.8.4 Analisis Fasilitas Pelayanan Umum dan Pemerintahan

5.8.5 Analisis Fasilitas Perdagangan dan Jasa


Untuk mengetahui kebutuhan fasilitas perdagangan dan jasa di Kelurahan Margasari, maka
dilakukannya analisis proyeksi kebbutuhan sarana perdagangan dan jasa berdasarkan jumlah
penduduk dengan menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1733-2004, tentang Tata
Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan Di Perkotaan untuk mengetahui proyeksi
penyediaan fasilitas perdagangan dan jasa di Kelurahan Margasari. Analisis ini dilakukan
dengan cara membagi proyeksi jumlah penduduk tahun n dengan standar penduduk dalam
penyediaan perdagangan dan jasa, dengan rumus sebagai berikut.

Proyeksi Penduduk Tahun n


Kebutuhan Fasilitas Tahun n =
Standar Penduduk

Adapun contoh perhitungan kebutuhan sarana perdagangan dan jasa pada Kelurahan
Margasari pada tahun 2025 adalah sebagai berikut.

13.133
Kebutuhan Fasilitas Tahun 2025 = = 52,532 = 53 Unit
250

Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa pada tahun 2025, Kelurahan Margasari
membutuhkan 53 unit Toko / Warung dengan jumlah penduduk 13.133 jiwa. Berikut merupakan
tabel kebutuhan sarana perdagangan dan jasa di Kelurahan Margasari Tahun 2025 yang
mengacu pada SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan Di
Perkotaan.

Tabel 5.x Kebutuhan Sarana Peribadatan di Kelurahan Margasari Tahun 2025

Jenis Sarana Standar Jumlah Kebutuhan Kondisi Keterangan


Perdaganga Pelayanan Penduduk Sarana Eksisting
n dan Jasa (Jiwa) (Unit)
(Jiwa)

Toko/ Warung 250 13.133 53 142 Terpenuhi

Pertokoan 6.000 2 7 Terpenuhi

Pusat 30.000 0 0 Terpenuhi


Pertokoan
dan Pasar
Jenis Sarana Standar Jumlah Kebutuhan Kondisi Keterangan
Perdaganga Pelayanan Penduduk Sarana Eksisting
n dan Jasa (Jiwa) (Unit)
(Jiwa)

Lingkungan

Pusat 120.000 0 2 Terpenuhi


Perbelanjaan
dan Niaga

Sumber: Analisa Penulis, 2021.

Berdasarkan tabel, diatas diketahui bahwa berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan


kebutuhan sarana perdangan dan jasa tahun 2025 pada Kelurahan Margasari yang dimana
untuk toko/ warung, pertokoan, pusat perbelanjaan dan niaga serta pusat pertokoan dan pasar
lingkungan telah terpenuhi dengan masing – masing hasil proyeksi kebutuhan sarananya.
Selanjutnya dengan menggunakan rumus yang sama untuk menghitung proyeksi 20 tahun
kedepan untuk sarana perdagangan dan jasa Kelurahan Margasari dapat dijelaskan pada tabel
berikut.

Tabel 5. x Proyeksi Kebutuhan Sarana Perdagangan dan Jasa di Kelurahan Margasari


Tahun 2025 - 2040

Pusat
Pusat
Jumlah Toko/ Pertokoan
Tahun Pertokoa Perbelanjaan Jumlah
Penduduk Warung dan Pasar
Proyeksi n (Unit) dan Niaga (Unit)
(Jiwa) (Unit) Lingkungan
(Unit)
(Unit)

2025 13.133 53 2 0 0 55

2030 14.411 58 2 0 0 60

2035 15.814 63 3 0 0 66

2040 17.353 69 3 0 0 72

Sumber: Analisa Penulis, 2021.


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa, setiap kebutuhan sarana perdagangan dan jasa pada
Kelurahan Margasari dari tahun 2025 – 2040 mengalami peningkatan dan perlu adanya penambahan
sarana dalam menunjang kegiatan masyarakat yaitu jual beli dan pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat. Setelah dilakukan analisis maka dapat di tampilkan peta radius pelayanan sarana
Perdagangan dan Jasa di Kelurahan Margasari sebagai berikut.

5.8.6 Analisis Fasilitas Ruang Terbuka Hijau


Berdasarkan hasil survei sekunder dan primer yang dilakukan pada Kelurahan Margasari maka
fasilitas ruang terbuka terbagi menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Terbuka Non
Hijau (RTNH) yaitu sebanyak 6 unit. Selanjutnya akan dilakukan analisis kebutuhan fasilitas
untuk tahun 2020, 2025, 2030, 2035 dan 2040 sesuai dengan SNI 03-1733-2004. Untuk dapat
memperoleh jumlah unit kebutuhan ruang terbuka pada tahun-tahun tersebut, maka digunakan
rumus proyeksi fasilitas sebagai berikut:

Proyeksi Penduduk Tahun n


Kebutuhan Fasilitas Tahun n =
Standar Penduduk

Adapun contoh perhitungan kebutuhan ruang terbuka di Kelurahan Margasari pada


tahun 2020 adalah sebagai berikut

13.133
Kebutuhan Taman 2020 =
30.000

Kebutuhan Taman dan Lapangan Olahraga Tahun 2020 = 0,4377666 = 1 unit

Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan didapatkan kebutuhan fasilitas rekreasi kebudayaan


dan olahraga pada Kelurahan Margasari yaitu tidak memerlukan penambahan karena pada
eksisting telah terdapat 2 unit lapangan olahraga. Dengan menggunakan cara yang sama maka
dilakukan perhitungan kebutuhan fasilitas rekreasi kebudayaan dan olahraga untuk 20 tahun
kedepan sebagai berikut.

Tabel proyeksi Kebutuhan RTH

Tahun Proyeksi Taman Jumlah


2020 1 1
2025 1 1
2030 1 1
2035 1 1
2040 1 1
Sumber : Analisis Penulis, 2021
Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi kebutuhan Ruang Terbuka Hijau pada tahun 2020-
2040 tidak perlu ada nya penambahan.

5.8.7 Analisis Fasilitas Rekreasi, Kebudayaan dan Olahraga


Berdasarkan hasil survei sekunder dan primer yang dilakukan pada Kelurahan Margasari maka
fasilitas rekreasi, kebudayaan dan olahraga yang ada mayoritas lapangan. Selanjutnya akan
dilakukan analisis kebutuhan fasilitas rekreasi, kebudayaan, olahraga untuk tahun 2020, 2025,
2030,2035 dan 2040 sesuai dengan SNI 03-1733-2004. Untuk dapat memperoleh jumlah unit
kebutuhan rekreasi, kebudayaan, olahraga pada tahun-tahun tersebut, maka digunakan rumus
proyeksi fasilitas sebagai berikut:

Proyeksi Penduduk Tahun n


Kebutuhan Fasilitas Tahun n =
Standar Penduduk

Adapun contoh perhitungan kebutuhan fasilitas rekreasi, kebudayaan, olahraga di Kelurahan


Margasari pada tahun 2020 adalah sebagai berikut.

13.133
Kebutuhan Taman dan Lapangan Olahraga Tahun 2020 =
30.000

Kebutuhan Taman dan Lapangan Olahraga Tahun 2020 = 0,4377666 = 1 unit

Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan didapatkan kebutuhan fasilitas rekreasi kebudayaan


dan olahraga pada Kelurahan Margasari yaitu tidak memerlukan penambahan karena pada
eksisting telah terdapat 2 unit lapangan olahraga. Dengan menggunakan cara yang sama maka
dilakukan perhitungan kebutuhan fasilitas rekreasi kebudayaan dan olahraga untuk 20 tahun
kedepan sebagai berikut.

Tabel proyeksi Kebutuhan Fasilitas Rekreasi, Kebudayaan dan Olahraga

Tahun Proyeksi Taman dan Lapangan Jumlah


2020 1 1
2025 1 1
2030 1 1
2035 1 1
2040 1 1
Sumber : Analisis Penulis, 2021

Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi kebutuhan fasilitas rekreasi kebudayaan dan olahraga
pada tahun 2020-2040 tidak perlu ada nya penambahan.
5.8.8 Analisis Jaringan Air Bersih
Untuk menghitung kebutuhan air minum menggunakan standar kebutuhan air setiap
fasilitas dengan menggunakan standar dari Departemen Pekerjaan Umum (PU), yaitu
dalam buku Panduan Pengembangan Air Minum 17/09/2007 terkait Rencana Program
Investasi Jangka Panjang Bidang PU/Cipta Karya. Dalam buku tersebut terdapat
penjelasan terkait analisis kebutuhan air, dimana analisis yang dilakukan harus dapat
memperlihatkan besarnya kebutuhan dasar dan kebutuhan pengembangan (Development
need) dengan memperhatikan beberapa kriteria kebutuhan air minum secara rinci sebagai
berikut:
a. Kebutuhan Domestik
Kriteria dalam kebutuhan air domestik mencakup proyeksi penduduk dengan tahun
perencanaan, pemakaian air saluran rumah, dan pemakaian air hidran umum dengan
penjelasan sebagai berikut :
 Proyeksi jumlah pendudukan dengan menggunakan tahun proyeksi selama 20 tahun
kedepan.
 Pemakaian air untuk saluran rumah (SR) = 120 lt/orang/hari
 Pemakaian air untuk hidran umum (HU) = 60 lt/orang/hari
b. Kebutuhan Non Domestik
Kriteria dalam kebutuhan air non domestic mencakup pemakaian air dari sarana yang
ada seperti seperti kebutuhan air perniagaan dan kebutuhan air fasilitas umum
(pendidikan, peribadatan, kesehatan, perkantoran, pemerintahan, dsb), penjelasan
rincinya sebagai berikut :
 Proyeksi jumlah sarana dengna menggunakan tahun proyeksi selama 20 tahun
kedepan.
 Kebutuhan air perniagaan dengan kriteria pemakaian air = 900 lt/niaga/hari
(perniagaan kecil seperti toko atau warung) dan 5000 lt/niaga/hari (perniagaan besar
seperti pertokoan, pasar, dan mall).
 Kebutuhan air fasilitas umum (pendidikan, peribadatan, kesehatan, perkantoran,
pemerintahan dsb), dengan kriteria pemakaian air = 15% dari kebutuhan domestik.
c. Kebutuhan Fire Hydran
Kebutuhan air Fire Hydran digunakan untuk pemadam kebakaran, besarnya kebutuhan
air untuk kebutuhan fire hydran sampai akhir tahun perencanaan diperkirakan sebesar
10% dari total kebutuhan air (jumlah kebutuhan air domestik dan non domestik) yang
akan diperkirakan.
d. Kehilangan Air Kehilangan
Air berguna untuk menentukan besarnya kebutuhan air, perlu diperhitungkan juga
besarnya kebocoran/kehilangan air dari system. Besarnya 20% dari kebutuhan total
sampai akhir tahun perencanaan.
e. Kriteria pemakaian air untuk hari maksimum = 1,15 pemakaian hari rata – rata.
f. Pemakaian air untuk jam puncak = 1,5 – 1,7 pemakaian hari maksimum
Berdasarkan buku panduan yang digunakan diatas maka dilakukan perhitungan
untuk mengetahui kebutuhan air pada Kelurahan Margasari yang meliputi 1 kelurahan
dengan tahun perencanaan sepanjang 20 tahun. Perhitungan meliputi kebutuhan air
domestik, kebutuhan air non domestik, kebutuhan air fire hydran, kehilangan air,
kebutuhan total air, dan kebutuhan air yang akan diolah.
Berikut merupakan hasil perhitungan dan contoh langkah perhitunganya.
a) Kebutuhan Air Domestik Pada kebutuhan air domestik dibagi menjadi dua yaitu
kebutuhan saluran rumah dan kebutuhan hidran umum. Dengan contoh
perhitungan sebagai berikut
 Kebutuhan air saluran rumah (SR) = jumlah penduduk tahun proyeksi x 120 lt/orang/hari
= 13.133 x 120 lt/hari
= 1.575,96 lt/hari
 Kebutuhan hidran umum (HU) = Jumlah penduduk tahun proyeksi x 60 lt/org/hari
= 13.133 x 60 lt/ hari
= 787,98 lt/hari
 Kebutuhan Domestik = SR + HU
= 1.575,96 + 787,98
= 2.363,94 lt/hari
Berdasarkan perhitungan diatas didapatkan bahwa besarnya kebutuhan saluran rumah
pada Kelurahan Margasari pada tahun 2025 sebesar 1.575,96 liter per hari dan untuk
kebutuhan hidran umum adalah sebesar 787,98 liter per hari. Sehingga untuk
mengetahui jumlah kebutuhan air bersih domestic adalah sebesar 2.363,94 liter per hari
pada tahun 2025.
b) Kebutuhan Air Non Domestik
Kebutuhan air bersih Non Domestik merupakan total penjumlahan dari
kebutuhan air bersih pada perniagaan (besar dan kecil) dan kebutuhan air pada
fasilitas umum. Berikut merupakan contoh perhitungannya.
 Kebutuhan air perniagaan kecil (PK) = Jumlah niaga tahun proyeksi x 900
lt/hari
=
 Kebutuhan Air perniagaan besar (PB) = Jumlah niaga tahun proyeksi x 5000
lt/hari
=
 Kebutuhan fasilitas umum = Kebutuhan Air Domestik x 15%
=
 Kebutuhan Non Domestik = kebutuhan perniagaan + kebutuhan fasilitas umum
=
 Kebutuhan total air = kebutuhan domestik + kebutuhan non domestik
=
c) Kebutuhan Air Fire Hidran
Dengan menggunakan pedoman didapatkan rumus perhitungan sebagai berikut:
Kebutuhan Air fire hidran = Kebutuhan total air x 10%
d.) Kehilangan Air
Dengan menggunakan pedoman didapatkan rumus perhitungan sebagai berikut:
Kehilangan = kebutuhan total air x 20%
=
Kemudian setelah dilakukan semua perhitungan diatas pada setiap 5 tahun
proyeksi, dapat diketahui besarnya kebutuhan air pada tahun proyeksi dengan
menggunakan rumus
Kebutuhan air = Kebutuhan air Domestik + Kebutuhan air Non Domestik +
Kebutuhan fire hidran + kehilangan air
=
Dari perhitungan diatas dapat kita ketahui bahwa besarnya kebutuhan air yang
dibutuhkan pada Kelurahan Margasari adalah …
5.8.9 Analisis Jaringan Drainase

5.8.10 Analisis Jaringan Air Limbah

5.8.11 Analisis Jaringan Persampahan

5.8.12 Analisis Jaringan Listrik


Analisis kebutuhan energi listrik dilakukan untuk mengetahui besarnya
kebutuhan daya yang diperlukan di masa mendatang. Dengan memperhatikan
hak-hak seperti berikut:
a. Kebutuhan komersial : 70% dari kebutuhan rumah tangga
b. Sarana lingkungan : 40% dari kebutuhan rumah tangga
c. Kebutuhan sosial : 15% dari kebutuhan rumah tangga
d. Kebutuhan perkantoran : 10% dari kebutuhan rumah tangga
e. Penerangan : 10% dari kebutuhan rumah tangga
Berdasarkan pedoman Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL)
oleh PT PLN menyatakan bahwa standar kebutuhan daya energi listrik yang
digunakan untuk rumah tangga yaitu sebesar 170 watt/jiwa sehingga didapatkan
perhitungan sebagai berikut.
Kebutuhan Listrik = Persentase hak x 170 watt/jiwa
Dengan menggunakan rumus tersebut didapatkan kebutuhan listrik dari masing-
masing aspek. Adapun kebutuhan masing-masing aspek adalah sebagai berikut:
a. Aspek komersial : 119 watt/jiwa
b. Aspek lingkungan : 68 watt/jiwa
c. Aspek sosial : 30 watt/jiwa
d. Aspek perkantoran : 17 watt/jiwa
e. Aspek penerangan : 17 watt/jiwa
Dengan asumsi diatas maka dapat dihitung kebutuhan total energi listrik rumah
tangga dan kebutuhan total sarana prasarana diatas. Dengan perhitungan
sebagai berikut.
a. Kebutuhan Listrik Rumah Tangga = Jumlah Penduduk Tahun Proyeksi x 170
watt/jiwa
b. Kebutuhan Listrik Sarpras = Jumlah Penduduk Tahun Proyeksi x (Jenis
sarana) watt/jiwa
c. Kebutuhan Total = Kebutuhan Listrik Rumah Tangga + Kebutuhan Listrik
Sarpras
Dengan menggunakan rumus diatas maka didapatkan data-data yang kemudian
disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel .. proyeksi kebutuhan listrik

tahun jumlah komersia lingkunga perkantora rumah peneranga


proyeksi penduduk l n sosial n tangga n total
1.562.82
2025 13.133 7 893.044 393.990 223.261 2.232.610 223.261 5.528.993
2.867.78
2030 14.411 9 979.948 432.330 244.987 2.449.870 244.987 7.219.911
1.881.86
2035 15.814 6 1.075.352 474.420 268.838 2.688.380 268.838 6.657.694
2.065.00
2040 17.353 7 1.180.004 520.590 295.001 2.950.010 295.001 7.305.613
Sumber, Analisis Penulis, 2021

5.8.13 Analisis Jaringan Telekomunikasi


Sistem jaringan telekomunikasi adalah suatu kesatuan teknik pengiriman atau
penyampaian informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Menurut pasal 1 angka (1)
Undang-Undang No. 36 Tahun 1999, telekomunikasi disebut sebagai setiap pemancaran,
pengiriman dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat,
tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio atau sistem
elektromagnetik lainnya. Berdasarkan SNI Nomor 03-1733-2004 Tentang Tata Cara
Perencanaan Lingkungan di Perkotaan terdapat persyaratan, kriteria dan kebutuhan
jaringan telekomunikasi sebagai berikut:
1. Tiap lingkungan rumah perlu dilayani sambungan telepon rumah dan telepon umum
sejumlah 0,3 sambungan telepon rumah per jiwa atau dengan menggunakan asumsi
berdasarkan:
a. R-1, rumah tangga berpenghasilan tinggi: 2-3 sambungan/rumah.
b. R-2, rumah tangga berpenghasilan menengah: 1-2 sambungan/rumah
c. R-3, rumah tangga berpenghasilan rendah: 0-1 sambungan/rumah.
2. Dibutuhkan sekurang-kurangnya 1 sambungan telepon umum untuk setiap 250 jiwa
penduduk (unit RT) yang ditempatkan pada pusat-pusat kegiatan lingkungan RT tersebut.
3. Ketersediaan antara sambungan telepon umum ini harus memiliki jarak radius bagi
pejalan kaki yaitu 200-400 meter.
4. Penempatan pesawat telepon umum diutamakan di area-area publik seperti ruang
terbuka umum, pusat lingkungan, ataupun berdekatan dengan bangunan sarana
lingkungan.
5. Penempatan pesawat telepon harus terlindungi terhadap cuaca yang dapat di integrasi
dengan kebutuhan kenyamanan dan pemakai telepon umum tersebut.
Berdasarkan peraturan SNI 941 03-1733-2004 terkait jaringan telekomunikasi, dalam
peraturan tersebut ditetapkan bahwa setiap lingkungan rumah perlu dilayani oleh telepon
rumah dan telepon umum sebanyak 0,13 sambungan telepon rumah per orang.
Persyaratan tersebut didasarkan pada standar dan persyaratan pengembangan setiap
fasilitas. Terdapat rumus untuk menghitung jumlah kebutuhan pelayanan sambungan
telepon rumah dan umum sebagai berikut:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑆𝑎𝑚𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑙𝑒𝑝𝑜𝑛 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑦𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 × 0,13
Dengan menggunakan rumus diatas didapatkan hasil perhitungan jumlah kebutuhan
pelayanan sambungan telepon rumah dan umum. Berikut di sajikan tabel kebutuhan
pelayanan sambungan te lepon di Bagian Wilayah Perencanaan proyeksi tahun 2020-2040:

Tabel ..

Tahun Proyeksi Jumlah Penduduk Jumlah sambungan Telepon


Rumah dan Wifi
2025 13.133 1.707.29
2030 14.411 1.873.43
2035 15.814 2.055.82
2040 17.353 2.255.89
Sumber, Analisis Penulis, 2021

Anda mungkin juga menyukai