Anda di halaman 1dari 88

PENYUSUNAN RENCANA INDUK

SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH


TERPUSAT (RI SPALT)
Oleh:
Prof. Ir. Joni Hermana, MSc. ES., Ph.D
Jurusan Teknik Lingkungan, ITS Surabaya 60111
hermana@its.ac.id

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

Mengapa perlu menyusun


Rencana Induk Sistem
Pengelolaan Air Limbah
Terpusat ?

Maksud dan Tujuan


Penyusunan RI- SPALT
MAKSUD

agar memiliki pedoman dalam


pengembangan operasional SPAL.
TUJUAN

agar memiliki rencana induk SPAL yang tanggap


terhadap kebutuhan sesuai karakteristik lingkungan,
sosial ekonomi daerah, dan kebutuhan stakeholder
.

Kedudukan RI- SPALT


NASIONA
L
PROPINSI
KABUPATEN/KOT
A

KEBIJAKAN
SPASIAL
RTRWN

KEBIJAKAN
SEKTORAL
RPJMN
PROGRAM

RTRW
PROPINSI
RTRW
KAB/KOTA

RPJM
PROPINSI
RPJM
KAB/KOTA

STRATEGI
PEMBANGUNAN
KAB/KOTA (SSK)*)
RENCANA
INDUK
SPAL

STRATEGI
PEMBANGUNAN PER
KAWASAN
Rencana Program
Investasi
infrastruktur
RPIJM

Kedudukan RI- SPALT dalam


Dokumen Perencanaan

Bagaimana Cara Menyusun


Rencana Induk Sistem
Pengelolaan Air Limbah
Terpusat ?

Tahapan Penyusunan RI - SPALT


6 Tahapan Penyusun Rencana Induk
SPALT
2

Milestone 1 : Penyamaan Konsep


dan Paradigma

Output
Output yang diharapkan dari kegiatan Penyamaan Konsep
dan paradigma ini adalah:
Disepakatinya Konsep dan Paradigma dalam penyusunan
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Kabupaten/Kota.
Disepakatinya perencanaan yang akan disusun (Rencana
Induk atau Outline Plan).
Input ke Dokumen Rencana Induk
Bab I : Pendahuluan

Milestone 1 : Penyamaan Konsep


dan Paradigma
Menjelaskan mengenai :
Latar belakang,
Maksud, tujuan,
Manfaat dari
penyusunan Rencana
Induk Kabupaten/Kota,
Cakupan dan Jenis
Rencana Induk,
Kedudukan Rencana
Induk, Peraturan
Perundangan, Standar
teknis yang digunakan
dalam penyusunan
rencana induk
9

Milestone 1 : Penyamaan Konsep dan


Paradigma
1.1 Pengantar
Berikan penjelasan mengenai pentingnya penyusunan
rencana induk Kabupaten/Kota
Beri penjelasan bahwa penyusunan kebijakan
strategi SPAL daerah termasuk RPJM, dsb harus
didasarkan pada rencana induk
Perlu dicantumkan dokumen-dokumen terkait rencana
induk SPAL yang telah dibuat sebelumnya, seperti Buku
Putih Sanitasi dan SSK
1.2 Maksud dan Tujuan
Beri penjelasan mengenai maksud dan tujuan
disusunnya rencana induk
Beri penjelasan manfaat dari penyusunan rencana
induk SPAL
1

Milestone 1 : Penyamaan Konsep dan


Paradigma
1.3. Cakupan dan Jenis Rencana Induk
Dijelaskan rencana induk ini termasuk kategori yang
mana (RI-SPALT Kab./Kota atau RI-SPALT Lintas Kab./Kota
atau RI-SPALT Lintas Provinsi, atau RI- SPALT Kawasan
Strategis Nasional)
RI-SPALT
Kab./Kota

RI-SPALT
Lintas
Kab./Kota

RI-SPALT
Lintas
Provinsi

RI- SPALT
Kawasan
Strategis
Nasional

Diperuntukkan
Kota Metropolitan
(> 1.000.000
jiwa) dan Kota
Besar (>
500.000)

Diperuntukkan
Diperuntukkan
Diperuntukkan
lebih dari satu
lebih dari satu
untuk kawasanwilayah
wilayah
kawasan strategis
administrasi
administrasi
menurut
kabupaten
kabupaten
kebijakan
dan/atau kota
dan/atau kota
nasional/ daerah
Note : untuk Kota Sedang
(>100.000)
cukup
menyusun
Rencana
dalam satu
serta di dalam
Induk Sederhana (Outline
Plan) dan lebih
Kotadari
Kecil
(>20.000) cukup
provinsi
satu
membuat SSK (Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota).
provinsi

Milestone 1 : Penyamaan Konsep dan


Paradigma
1.4. Kedudukan Rencana Induk

Dijelaskan posisi rencana induk berada di bawah kebijakan


spasial di masing-masing daerah baik pada skala Propinsi
maupun Kabupaten/Kota.
Dijelaskan hubungan rencana induk air limbah dengan
rencana induk lainnya
Petunjuk teknis dalam penyusunan strategi pembangunan per
kawasan, serta mempengaruhi rencana program investasi
infrastruktur

1.5. Peraturan dan Perundangan

Dijelaskan mengenai peraturan-peraturan terkait


pengelolaan limbah domestik :
1.5.1 Pengelolaan Air Limbah
1.5.2 Pemerintah
1.5.3 Kemitraan Pemerintah dan Swasta
1.5.4 Peraturan Daerah (PerDa) Kota Perencanaan
1.5.5. Dokumen-dokumen yang terkait dengan Rencana
Penyusunan SPAL

Milestone 1 : Penyamaan Konsep dan


Paradigma
1.6. Standar Teknis dan Keluaran
Berikan penjelasan standard teknis apa saja yang
digunakan dalam menyusun rencana induk dan keluaran
dari rencana induk ini
1.7. Sistematika Penulisan
Berikan penjelasan mengenai sistematika penulisan
laporan rencana induk untuk tiap Kabupaten/Kota

Milestone 2 : Penyiapan Konsep


Penyusunan RI

Output melalui kesepakatan FGD/ Workshop


Disepakatinya Visi dan Misi dalam bidang pengelolaan air
limbah Kabupaten/Kota yang mendukung RPJMD.
Disepakatinya konsep penyusunan dan periode perencanaan
dalam Rencana Induk SPAL Kabupaten/Kota.
Disepakatinya kriteria perencanaan dalam penyusunan Rencana
Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat Kabupaten/Kota.
Ditetapkan wilayah-wilayah yang perlu dilakukan survey berkaitan
dalam penyusunan Rencana Induk SPAL.
Didapatkan hasil analisis mengenai keterpaduan SPAL dengan
sektor sanitasi lainnya dan kontribusi SPAL dalam program
Perubahan Iklim.
Input ke Dokumen Rencana Induk
1

Milestone 2 : Penyiapan Konsep


Menjelaskan mengenai :
Penyusunan RI
Konsep penyusunan
RI
Periode perencanaan
Evaluasi rencana
induk,
Kriteria
perencanaan/pelayan
an
Survey penyusunan
RI pengembangan
SPAL
Keterpaduan
Perencanaan SPAL
dengan sektor lain
Konstribusi SPAL
1
dalam Program

Milestone 2 : Penyiapan Konsep


Penyusunan RI
2.1.
Periode Perencanaan
Konsep
penyusunan dan Periode perencanaan
rencana induk harus disesuaikan dengan target-target
yang telah dibuat oleh Pemerintah
Perlu dicatat bahwa pembuatan rencana induk yang
dilakukan oleh konsultan juga didampingi oleh tim
teknis yang ditunjuk oleh pemerintah daerah
Dijelaskan secara detail rencana kegiatan yang akan
dilakukan sesuai periode perencanaan :
2.1.1. Perencanaan Jangka Pendek (Tahap
Mendesak)
2.1.2.Perencanaan Jangka Menengah
2.1.3. Perencanaan Jangka Panjang

Milestone 2 : Penyiapan Konsep


Penyusunan RI
2.2. Evaluasi Rencana Induk

Dilakukan setiap 5 tahun


Disesuaikan dengan perubahan rencana induk sanitasi
lainnya, misalnya rencana induk SPAM
Hasil rekomendasi audit lingkungan kota (air limbah
permukiman)

2.3. Kriteria dan Standar Pelayanan


2.3.1 Tingkat pelayanan

Dilakukan penilaian dan uji parameter terhadap kriteria


Persyaratan pemilihan sistem setempat (baik sistemnya ataupun
lokasi/ wilayah yang akan dibangun sistem tersebut)
Persyaratan pemilihan sistem terpusat (baik sistemnya ataupun
lokasi/ wilayah yang akan dibangun sistem tersebut)
Kabupaten/Kota dengan jumlah masyarakat minimal 50.000
jiwa yang telah memiliki tangki septik diharapkan memiliki
sebuah IPLT dengan kualitas effluent tidak melampaui baku mutu.
1

Milestone 2 : Penyiapan Konsep


Penyusunan RI

Skema Pembahasan Opsi Teknologi

Milestone 2 : Penyiapan Konsep


Penyusunan RI
2.3. Kriteria dan Standar Pelayanan
2.3.2
Cakupan
danpelayanan
Jenis Opsi wilayah
Pelayanan
Kriteria
cakupan
sistem
setempat/terpusat Dapat didasarkan pada Target
MDGs
Terdapat beberapa aspek perbedaan Cakupan
Pelayanan Sistem suatu kota (Tabel 2.1)
Berdasarkan muatannya, saluran air limbah dibagi 2
jenis:
Saluran gabungan (dihilangkan secara bertahap)
2.3.3
Saluran
Didasarkan
prioritas
adanya sumber
airSanitasi
baku
terpisah
Rencana
Keterpaduan
Program
Didasarkan pada visi dan misi kota/kabupaten yang
bersangkutan
Didasarkan pada kebijakan penataan ruang
kota/kabupaten
1
Disadarkan pada sistem layanan prasarana

Milestone 2 : Penyiapan Konsep


Penyusunan RI

Tabel 2.1
Perbandingan
Cakupan Pelayanan
Sistem untuk Suatu
Kota

Tabel 2.2
Perbandingan
Saluran
Sederhana dan
Saluran Biasa

Milestone 2 : Penyiapan Konsep


Penyusunan RI
2.3. Kriteria dan Standar Pelayanan
2.3.4 Rencana Sistem Pengelolaan Air Limbah
Terpusat
Harus Terdiri dari :
Unit Pelayanan
Unit Pengumpulan
Unit Pengolahan
Teknologi Pengolahan Lumpur
2.3.5 Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat
Harus Terdiri dari :
Unit Penampung Tinja Setempat
Sarana Pengangkutan Lumpur Tinja (SPLT)
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
2

Milestone 2 : Penyiapan Konsep


Penyusunan RI
2.4.
Survey Penyusunan Rencana Induk
Survei
pengkajian Wilayah Studi dan Wilayah Pelayanan
Pengembangan
SPAL wilayah studi, wilayah proyek, dan
Mendapatkan batasan
wilayah pelayanan, badan air penerima, dan jalur transmisi
air limbah
Kondisi detail wilayah pelayanan saat ini dan akan datang
Survei Pengkajian Kualitas Air Limbah
-Kualitas badan air penerima sesuai baku mutu dan sesuai
golongannya
Survei pengkajian Demografi dan Ketatakotaan
-Ada data statistik sampai 10 tahun terakhir
-Terdapat pembagian wilayah berdasarkan jumlah
penduduk
- Terdapat rumus perhitungan proyeksi penduduk
Apabila data yang diambil tidak tersedia di lapangan
(misalkan data kebutuhan air minum), maka dapat
menganalogikannya dengan menggunakan data dari
2
Kabupaten/Kota lain yang sejenis

Milestone 2 : Penyiapan Konsep


Penyusunan RI
2.5. Keterpaduan Perencanaan SPAL dengan Sektor
Lain
Dibahas mengenai keterpaduan dengan perencanaan
pengembangan Air Minum
Dibahas mengenai keterpaduan dengan perencanaan
pengembangan Drainase
Dibahas mengenai keterpaduan dengan perencanaan
pengembangan Sampah
2.6. Kontribusi SPAL dalam Program Perubahan
Iklim
Membahas tentang Program Nasional berkaitan dengan
peranan pengelolaan air limbah dalam Perubahan Iklim
sesuai peraturan yang berlaku
Membahas hubungan antara SPAL dengan mitigasi GRK
Data pendukung yang berkaitan dengan model
perhitungan pengurangan emisi GRK berdasarkan IPCC
2

Milestone 3 : Penjabaran Deskripsi Daerah


Perencanaan

Output
Terkumpulnya data sekunder dan primer
Tergambarnya deskripsi wilayah Kabupaten/Kota
Input ke Dokumen Rencana Induk
Bab I : Pendahuluan
Bab III : Deskripsi Daerah Perencanaan
2

Milestone 3 : Penjabaran Deskripsi Daerah


Perencanaan
Menjelaskan mengenai
data-data :
Kondisi daerah rencana
(batas wilayah
administrasi, kondisi
fisik, tata ruang kota,
demografi, prasarana
kota, kondisi kesehatan
masyarakat, UU
lingkungan, kondisi
social ekonomi, dan
kelembagaan),
Kondisi eksisting SPAL,
Permasalahanpermasalahan yang
terjadi di lapangan 2

Milestone 3 : Penjabaran Deskripsi Daerah


Perencanaan
3.1. Data Kondisi Daerah Rencana

Dijelaskan mengenai Kabupaten/Kota yang diamati dan


direncanakan.
Dijelaskan bahwa ketentuan yang ada dalam rencana induk
ini untuk Kota Kabupaten yang diamati dan
direncanakan, sedangkan kota yang tidak direncanakan
dalam satu Kabupaten yang diamati, jika ingin
melakukan pengelolaan air limbah dapat melihat SSK.

3.1.1. Batas Wilayah Administrasi

Dijelaskan Kondisi Administrasi dan Keuangan Daerah


(batas-batas wilayah, topografi, hidrologi, dan tata guna
lahan/RTRW)

3.1.2. Kondisi Fisik

Data yang harus ada dan disertai dengan gambar :


Topografi dan Kemiringan, Geologi dan Iklim, Sungai dan
Rencana Pengelolaan SDA, Laut dan Data Hidrologi,
Permeabilitas Tanah, Potensi Bencana Alam

Milestone 3 : Penjabaran Deskripsi Daerah


Perencanaan
3.1. Data Kondisi Daerah Rencana
3.1.3. Tata Ruang Kota Didapatkan dari Data
Sekunder

Penggunaan lahan, dilengkapi dengan peta dan RURTK

3.1.4. Demografi (Kependudukan) Didapatkan


dari
Data Sekunder

Dijelaskan demografi saat ini dan proyeksi penduduk 20


tahun mendatang

3.1.5. Prasarana Kota Didapatkan dari Data


Sekunder

Dijelaskan mengenai prasarana Air Minum yang ada


Dijelaskan mengenai prasarana Persampahan
Dijelaskan mengenai prasarana Drainase Perkotaan
3.1.6. Kondisi Kesehatan Masyarakat Didapatkan
dari Data Sekunder
Dijelaskan mengenai Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dijelaskan mengenai Tingkat Kejangkitan Penyakit
2

Milestone 3 : Penjabaran Deskripsi Daerah


Perencanaan
3.1. Data Kondisi Daerah Rencana
3.1.7. Undang-undang Lingkungan

Dijelaskan mengenai peraturan-peraturan lingkungan yang


berlaku di daerah perencanaan dan buku mutu kualitas air
limbah. Disajikan dalam bentuk tabel. Didapatkan dari
Data Sekunder

3.1.8. Kondisi Sosial Ekonomi

Didapatkan dari Data Primer

(Survey) dan Data Sekunder

Dijelaskan mengenai besarnya Pendapatan masyarakat


Dijelaskan mengenai Sumber Mata Pencaharian
Dijelaskan mengenai kondisi Kepemilikan Rumah
Dijelaskan mengenai data Non-Permukiman
Dilakukan Analisis Kemiskinan

3.1.9. Kondisi Kelembagaan Didapatkan dari


Data Sekunder

Dijelaskan struktur kelembagaan sektor air limbah dan


sanitasi (bagi yang sudah ada SPALnya)
2

Milestone 3 : Penjabaran Deskripsi Daerah


Perencanaan
Tabel 3.1 Luas Penggunaan Lahan Kabupaten/Kota (Contoh)

h
Conto

Tabel 3.9 Baku Mutu Kualitas Air Limbah (KepMen LH No. 112
Tahun2003)

Keterangan :
*)
Jika sudah terdapat peraturan daerah yang mengatur mengenai baku mutu
kualitas air limbah, maka yang digunakan adalah peraturan daerah tersebut

Milestone 3 : Penjabaran Deskripsi Daerah


Perencanaan
Tabel 3.11 Alokasi Anggaran Dana dari Pemerintah terkait
Pengelolaan Air Limbah (Contoh)

h
o
t
n
o
C

Milestone 3 : Penjabaran Deskripsi Daerah


Perencanaan
Data teknis pencapaian SPALT dan SPALS, contohnya
3.2.
Data
Kondisi
Eksisting
SPAL
data
analisis
kualitas
air tanah
untuk mendeteksi
kebocoran septic tank, dsb.
Data non-teknis SPALT dan SPALS
Penyusunan Buku Putih Sanitasi
Peta dasar dan peta identifikasi
Identifikasi permasalahan eksisting (disajikan
dalam bentuk peta)
Kondisi kepadatan penduduk dibandingkan aspek air
bersih (didapatkan dari data sekunder)
Kondisi % kejadian penyakit (didapatkan dari data
sekunder) dibandingkan cakupan jamban sehat
(didapatkan dari data primer)
Kondisi tingkat kemiskinan (didapatkan dari data
sekunder) dan prioritas pelayanan (didapatkan dari
data sekunder : overlay peta)
3

Milestone 3 : Penjabaran Deskripsi Daerah


Perencanaan
3.3. Permasalahan yang Dihadapi

Dijelaskan permasalahan terkait Teknis dan Lingkungan


(Pencemaran eksisting dan proyeksi 20 tahun) Didapatkan dari
Data Primer dan Sekunder
Dijelaskan permasalahan terkait Kelembagaan Didapatkan
dari Data Sekunder
Dijelaskan permasalahan terkait Pembiayaan (Didapatkan dari
Data Sekunder), meliputi :
Sumber-sumber pembiayaan pengelolaan SPAL
Besarnya alokasi dana APBD
Tarif retribusi yang ditetapkan
Mekanisme penarikan retribusi
Realisasi penerimaan retribusi saat ini
Dijelaskan permasalahan terkait Peraturan perundangan
Didapatkan dari Data Sekunder
Dijelaskan masalah terkait Peran serta Masyarakat dan Swasta
Didapatkan dari Data Primer dan Sekunder
Dijelaskan permasalahan terkait Sosial ekonomi Didapatkan
3

CO
NT

3.4. Analisis Profil


Pelayanan Air
Limbah Area
Dijelaskan
Beresiko Sanitasi
Dijelaskan besarnya
Beban Air Limbah
Dijelaskan Pelayanan
Air Limbah yang ada
Dijelaskan Pelayanan
Lumpur Tinja
Hasil Sampel Air
Limbah (Sampel
diambil dengan metoda
sampling di beberap
lokasi pemantauan

OH
..

Milestone 3 : Penjabaran Deskripsi Daerah


Perencanaan

Milestone 3 : Penjabaran Deskripsi Daerah


Perencanaan
ay
l
r
e
v
O kan
g
in s ar
p
p da tan
a
r
M
a
e
d
B
h
to itas epa k
n
Co rior ka K udu
P ng end
A
P

y
a
l
r
e
v n
O
a
g
k
r
n
i
p
sa
p
a
a
rd D
M
e
h s B BO
o
t
n raitsa ka
o
C riroit ng
o
A
i
P
r
P
y
a ir
l
r
ve Akh
O
g an
n
y
y
i
a
a
g
l
l
p
erap gkin
er
v
v
Oh Mkan
O kan
n
a
g
g
ionnto sarPer asi
i n s ar
p
p
pC da nit
p da an
a
a
r
r ki t
a
M
M
e
e
S
h s B isi
h s B sa
o
o
t
t
e
n rita nd
n rita
K
o
o
o
a
C rio
C rio
k
K
P ka
P Ang
g
n
A
3

Milestone 3 : Penjabaran Deskripsi Daerah


Perencanaan
a an
n
a
c
n
e
r
Pe
n
a
h
a
l
o
g
en
P
m
e
t
s
i
ut S
o
y
a
ah
L
h
o
Cont
Air Limb

oh
t
n
Co

t
u
o
Lay

Re
a
Pip

a
n
a
nc

l
a
i
s
en
t
o
iP
s
a
k
o
L
L
a
A
t
P
e
I
h P ntuk
o
t
u
on

Milestone 4 : Penetapan Strategi


Pengembangan SPAL

Output
Disepakatinya Tujuan, Sasaran, dan Strategi.
Disepakatinya indikator capaian dari sasaran yang ditetapkan
Input ke Dokumen Rencana Induk
Bab IV : Strategi Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah

Milestone 4 : Penetapan Strategi


Pengembangan
SPAL mengenai :
Menjelaskan

Kebijakan-kebijakan
yang dibuat terkait
pengembangan
prasarana air limbah
Tujuan dan target
penanganan,
Macam-macam pilihan
arah pengembangan
SPAL,
Cara penetapan arah
pengembangan,
Pembagian zona
perencanaan,
Penetapan zona
prioritas, ,
Arah perkembangan
SPAL pada permukiman
baru,
3

Milestone 4 : Penetapan Strategi


Pengembangan SPAL
4.1. Umum

Harus sesuai dengan arahan kebijakan nasional dalam


bidang air limbah, RUTK, MDG, dan Deklarasi Kyoto
Setiap kebijakan/strategi yang dibuat harus
memperhatikan program nasional yang telah ada, agar
terjadi sinkronisasi antara strategi yang dibuat dengan
program nasional
Strategi mencakup pembiayaan air limbah
4.2. Kebijakan Pengembangan Prasarana Air

Limbah
4.2.1 Visi dan Misi
Dijelaskan mengani visi dan misi Kabupaten/Kota terkait
pengelolaan air limbah

4.2.2 Tujuan dan Sasaran Strategis


Dijelaskan tujuan dan sasaran strategis dari sistem
pengelolaan

Milestone 4 : Penetapan Strategi


Pengembangan SPAL
4.2. Kebijakan Pengembangan Prasarana Air
Limbah
4.2.3 Kebijakan Umum Air Limbah Kota
Dijelaskan kebijakan umum air limbah kota yang telah ada

4.2.4 Alasan Utama Pembangunan Sarana Air


Limbah di Kota Perencanaan

Dijelaskan
Dijelaskan
Dijelaskan
Dijelaskan

alasan
alasan
alasan
alasan

dari
dari
dari
dari

segi
segi
segi
segi

Kesehatan
Lingkungan
Kesejahteraan Sosial
Kesinambungan

Dijelaskan tujuan dan target penanganan untuk setiap periode,


4.3. Tujuan dan Target Penanganan
yaitu :
Jangka Pendek : Kebutuhan dasar sanitasi sebagai dasar
pengelolaan air limbah
Jangka Menengah : Sesuai permasalahan dan strategi yang
3
dilaksanakan

Milestone 4 : Penetapan Strategi


Pengembangan SPAL
Tabel 2. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan SPAL
(Contoh)

h
o
t
n
o
C
Tabel 3. Kerangka Kerja Logis (Contoh)

h
o
t
n
o
C
4

Milestone 4 : Penetapan Strategi


Pengembangan SPAL
4.4.
Pilihan
Arah Pengembangan
Harus
mempertimbangkan
4 hal:
Mengoptimalkan sistem setempat (on-site) yang sudah berjalan;
Mengembangkan sistem off-site pada kawasan tertentu;
Mengembangkan sistem off-site skala kota; dan
Mengembangkan sistem off-site dengan teknologi maju.
Metode pemilihan dengan metode SWOT
Analisis Kekuatan/Strenghts, Kelemahan/Weakness, Peluang/ Opportunities,
dan Ancaman/Threats atau dengan metoda lainnya.
Pemilihan teknologi (gambar diagram alir pemilihan teknologi) dengan
mempertimbangkan faktor :
Kepadatan penduduk
Tingkat pendapatan
Pelayanan air minum (sumber air bersih yang ada, peruntukan sumber
air)
Beban pencemaran KgBOD/ha/hari
Kemiringan tanah dan ketersediaan lahan IPAL
Keinginan dan kemampuan membiayai/kecocokan (Real Demand
Survey / RDS)
Pilihan teknologi pengolahan air limbah (konvensional/ kombinasi
saluran air hujan/ Small Bore Sewerage/ Shallow Sewerage/ Vacuum4

Milestone 4 : Penetapan Strategi


Pengembangan SPAL
4.5. Penetapan Arah Pengembangan

Analisis SWOT (memperhatikan 8 pertimbangan), ada 4 kuadran.


Penetapan arah pengembangan didasarkan posisi kuadran
hasil analisis SWOT, ada 4 strategi (Gambar grand strategi
pengembangan)

Matriks
SWOT

Milestone 4 : Penetapan Strategi


Pengembangan SPAL
4.6. Pembagian Zona Perencanaan

Ditetapkan beradasarkan 6 kriteria:


Keseragaman tingkat kepadatan penduduk;
Keseragaman bentuk topografi dan kemiringan lahan;
Keseragaman tingkat kepadatan bangunan;
Keseragaman tingkat permasalahan pencemaran air tanah dan
permukaan;
Kesamaan badan air penerima; dan
Pertimbangan batas administrasi

4.7. Penetapan Zona Prioritas


Zona yang dibangun terlebih dahulu pada tahap mendesak
Dibagi dalam cluster-cluster
Ditetapkan berdasarkan 6 hal:
Tingkat permasalahan pencemaran air limbah terhadap air
tanah dan badan air penerima;
Tingkat kemudahan pelaksanaan;
Tingkat kelayakan ekonomi dan keuangan;
Kajian lingkungan; dan kajian kelembagaan
4

Milestone 4 : Penetapan Strategi


Pengembangan SPAL
4.7. Penetapan Zona Prioritas

Gambar 4.4
Peta
Pembagian
Cluster
(Contoh)

h
o
t
n
Co

h
o
t
n
Co

Gambar 4.3 Pemetaan Zona Prioritas


(Contoh)

Milestone 4 : Penetapan Strategi


Pengembangan SPAL
4.7. Penetapan Zona Prioritas
Tabel 4.2 Kriteria untuk Zona prioritas (Contoh)
Tabel 4.3 Zona Prioritas yang Terpilih untuk Dilakukan Pengelolaan Air
Limbah (Contoh)

h
Contoh
o
t
n
o
C

Milestone 4 : Penetapan Strategi


Pengembangan SPAL
4.8. Arah Pengembangan SPAL pada Permukiman
Baru
Dijelaskan bahwa ada 3 pilihan arah pengembangan SPAL:
Mengembangkan sistem setempat (on-site);
Mengembangkan sistem terpusat skala kawasan tersendiri; dan
Di integrasikan dengan sistem terpusat yang sudah terbangun.
Penetapan arah pengembangan didasarkan pada Rencana Induk
(Permukiman baru yang akan dan sedang dikembangkan)

4.9. Strategi Pengembangan Prasarana

Dijelaskan mengenai Strategi Sanitasi Kab./Kota (SSK), proses


penyusunan SSK
Disesuaikan dengan perkiraan debit air limbah
Perkiraan kondisi sosial ekonomi, dan lingkungan masa datang
Sistem pengembangan pengelolaan
Sistem pelayanan dibagi jadi 2 (individu dan komunal)
Cakupan pelayanan sistem setempat min.60%,
Kepadatan penduduk > 300 jiwa/ha punya satu IPAL dan
SPAL
Masyarakat min. 50.000 jiwa punya IPLT
4

Milestone 4 : Penetapan Strategi


Pengembangan SPAL
4.10.
Dijelaskan
bahwaPengembangan
dasar-dasar penyusunan
kelembagaan
Strategi
Kelembagaan
terdapat 5 aspek
Dijelaskan kondisi kelembagaan pengelolaan air limbah
Diberikan keterangan mengenai kebutuhan
pengembangan kelembagaan disertai dengan modelmodel kelembagaan
Dijelaskan peran dan tanggung jawab kelembagaan
Dijelaskan kapasitas kelembagaan korelasi dengan luas
wilayah layanan
Diberikan penjelasan mengenai kelembagaan yang
dibentuk oleh masyarakat sendiri (jika ada)

4.11. Strategi Pengembangan Pengaturan

Perlu dibuat peraturan daerah


Apabila belum ada, maka mengikuti ketentuan dalam
peraturan ini
4

Milestone 4 : Penetapan Strategi


Pengembangan SPAL
4.12. Strategi Pengembangan Edukasi dan Peran
Masyarakat
Dibagi menjadi 2 hal (pemberdayaan masyarakat dan
kampaye publik)
Dijelaskan bahwa terdapat 4 kriteria perilaku yang
menandakan SPALnya efektif
Kampanye publik dilakukan secara kontinu hingga
masyarakat dapat berpartisipasi
Dijelaskan ketentuan-ketentuan dalam pelaksanaan
sosialisasi yang melibatkan gender
Kebutuhan pengembangan peran masyarakat dalam hal
:
-Membantu penyediaan lahan IPAL
-Pelaksanaan pembangunan infrastruktur
-Operasional dan pemeliharaan
4

Milestone 4 : Penetapan Strategi


Pengembangan SPAL
4.13. Strategi Pengembangan Ekonomi dan
Pembiayaan
Pendanaan selain dari pemerintah (pajak APBD dan
APBN), dapat berasal dari masyarakat/swasta
(retribusi, kemitraan)
Dijelaskan bahwa sumber dana investasi
tergantung area cakupan pelayanan
Disebutkan juga bahwa terdapat 3 sumber
pendanaan SPAL
Dilakukan analisis ekonomi untuk menetapkan
tingkat pendapatan masyarakat (high/medium/low
income), sehingga bisa dilakukan analisis subsidi silang

Milestone 5 : Penyusunan Program


dan Kegiatan

Output
Disepakatinya daftar Program dan Kegiatan
Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah.
Teridentifikasinya indikasi pendanaan kegiatan dari
APBD, APBD Provinsi, dan APBN
Input ke Dokumen Rencana Induk
Bab V : Rencana Program dan Tahapan Pelaksanaan
Kegiatan
5

Milestone 5 : Penyusunan Program


dan Kegiatan
Menjelaskan mengenai :
Rencana program yang
dibuat terkait
pengembangan
pengelolaan air limbah
Rencana pembiayaan,
Indikasi rencana
investasi proram,
Sosialisasi dokumen
rencana induk,
Tahap legalisasi dari
rencana induk
5

Milestone 5 : Penyusunan Program


dan Kegiatan
5.1. Rencana Program
5.1.1. Rencana Program Umum

Diberikan keterangan mengenai Kriteria Desain Rencana Air


Limbah dan Sanitasi
Disebutkan usulan Zona On-Site dan Off-Site Pembangunan
Air Limbah
Disebutkan usulan Perbaikan Saluran Air Limbah dan
Saluran Drainase
Disebutkan Fasilitas Air Limbah Setempat yang Diajukan
Diinformasikan Fasilitas Pengolahan Air Limbah Terpusat
dan Lokasi IPAL yang Diajukan
Dijelaskan cara Pengelolaan Lumpur Tinja
Rangkuman dari praktek masa kini dan isu-isu
Strategi dasar jangka panjang untuk pengelolaan lumpur tinja
Pengelolaan penyedotan
Diinformasikan mengenai Pembebasan Lahan dan
Pemindahan Tempat Tinggal
5

Milestone 5 : Penyusunan Program


dan Kegiatan
5.1. Rencana Program
5.1.1. Rencana Program Umum
Tabel 5.1 Ringkasan Rencana Program Pengelolaan Air Limbah

.
.
h
o
t
n
Co

Milestone 5 : Penyusunan Program


dan Kegiatan
5.1. Rencana Program
5.1.1. Rencana Program Umum

Tabel 5.2 Zona yang Disusulkan untuk Penerapan Sanitasi Onsite dan Off-site

.
.
h
o
t
n
Co

Milestone 5 : Penyusunan Program


dan Kegiatan
5.1. Rencana Program
5.1.1. Rencana Program Umum

Tabel 5.6 Analisis Alternatif Usulan Proses Pengolahan Air


Limbah

.
.
h
o
t
n
Co

Milestone 5 : Penyusunan Program


dan Kegiatan
5.1. Rencana Program
5.1.2.
Kriteria
Desainmengenai
dan Proyeksi
Pembebanan
Diberikan
keterangan
Kriteria
Desain :
Pendekatan Strategis Sanitasi
Aplikasi Pendekatan Strategis Sanitasi untuk Rencana
Induk
Dianalisis Cakupan Suplai Air Minum dan Proyeksi
Permintaan
Dilakukan Proyeksi Volume dan Kuantitas Air
Limbah
Dilakukan Proyeksi Tangki Septik dan Volume
Lumpurnya
Dianalisis Karakteristik Air Limbah
Dianalisis Beban Pencemaran Air Limbah
5

Milestone 5 : Penyusunan Program


dan Kegiatan
5.1. Rencana Program
5.1.3. Rencana Jaringan

Disesuaikan dengan rencana pengembangan tata kota dan


jaringan distribusi utama
Disebutkan bahwa terdapat 5 tahapan pelaksanaan
perencanaan jaringan distribusi air limbah
Disebutkan data-data yang dibutuhkan :
- Peta kemiringan lahan dan tata guna lahan
- Peta rencana pelayanan air minum
- Peta kepadatan penduduk
Dijelaskan bahwa terdapat rencana pembagian zona system
SPAL berdasarkan topografi, tata guna lahan, dan kondisi
wilayah perencanaan. Pembagian bisa berdasarkan wilayah
administrasi seperti kelurahan/ kecamatan/kabupaten, dst.
Dijelaskan bahwa pemilihan dan pentahapan untuk system
air limbah terpusat/ setempat didasarkan diagram
pemilihan PPSP
5

Milestone 5 : Penyusunan Program


dan Kegiatan
5.1. Rencana Program
5.1.4. Review Opsi Teknologi Air Limbah dan Sarana
Prasarana
SanitasiSistem Sanitasi dan Saluran Air Limbah
Dijelaskan kendala
Dijelaskan Pendekatan Strategis Sanitasi dan Air Limbah
Pendekatan strategis pengembangan sanitasi
Pendekatan strategis saluran air limbah
Dijelaskan alternatif teknik Sistem Saluran Air Limbah
Dilakukan analisis Teknik Sistem Saluran Air Limbah dan
Pengolahannya

5.1.5. Kriteria dan Standar Pelayanan

Dijelaskan bahwa sasaran pelayanan awal diprioritaskan


pada daerah dengan kepadatan penduduk tinggi dan
kawasan
strategis
5.1.6.
Rencana
Keterpaduan dengan Prasarana dan

Sarana
Sanitasi

Dijelaskan bahwa keterpaduan dilakukan sejak tahap


perencanaan hingga tahap akhir agar beban IPAL

Milestone 5 : Penyusunan Program


dan Kegiatan
5.1. Rencana Program

Dijelaskan bahwa pengembangan kelembagaan dilakukan melalui


5.1.7.
Rencana Pengembangan Kelembagaan
4 tahapan
Yang perlu diperhatikan adalah SDM dan struktur organisasi
penyelenggara
Dilakukan perbandingan bentuk-bentuk kelembagaan
pengelolaan air limbah (PD/PT/UPTD/Dinas/BLUD)
Dilakukan perumusan isu-isu strategis dikaitkan dengan
indikasi program kelembagaan yang sesuai
Dilakukan Pembaruan Sektor (Pengaturan Regulasi dan Peran dan
Suara Masyarakat )
Dijelaskan mengenai Agenda Hukum Daerah
Dijelaskan mengenai Bidang Indikasi Perkembangan dan Sistem
Pemantauan
Dijelaskan Tujuan dari Rencana Aksi Pengembangan
Kelembagaan Lokal
Dijelaskan maksud dari Service Delivery Organization (SDO)
Pilihan SDO dan Indikator Kinerja SDO
5

Milestone 5 : Penyusunan Program


dan Kegiatan
5.1. Rencana Program
5.1.8. Rencana Pengelolaan Keuangan
Dijelaskan Garis Besar dari ekonomi dan analisis
keuangan terhadap opsi pengembangan
Dianalisis Pengembalian dana, kemampuan, kerelaan
membayar, serta alternatif sistem tariff
Dijelaskan Pilihan/ opsi pemasukan lainnya
Dijelaskan mengenai sumber keuangan
Evaluasi sumber keuangan yang sudah ada
Rencana keuangan yang diajukan

Milestone 5 : Penyusunan Program


dan Kegiatan
5.1.8. Rencana Pengelolaan Keuangan

o
t
n
Co

um
S
h

d
r
be

a
a
n
u
g
g
n
e
nP

na
a
nD

Milestone 5 : Penyusunan Program


dan Kegiatan
5.2. Rencana Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
5.2.1. Rencana Jangka Pendek / Tahap Mendesak
Dijelaskan bahwa sistem yang digunakan umumnya sistem
pengolahan air limbah setempat
Dijelaskan bahwa program pendukung dapat berupa rencana
teknis detail/ penyuluhan, dsb.
Disebutkan rencana kebutuhan biaya konstruksi dan nonkonstruksi

5.2.2. Rencana Jangka Menengah


Dijelaskan bahwa sistem yang digunakan dipilih
berdasarkan alternatif yang ada
Dijelaskan bahwa program pendukung dapat berupa rencana
teknis detail/ penyuluhan, dsb.
Disebutkan rencana kebutuhan biaya konstruksi dan nonkonstruksi
6

Milestone 5 : Penyusunan Program


dan Kegiatan
5.2. Rencana Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
5.2.3.
Rencana Jangka Panjang

Dijelaskan bahwa daerah pelayanan sampai 20 tahun


melingkupi area studi
Dijelaskan bahwa sistem yang digunakan dipilih berdasarkan
alternatif yang ada
Dijelaskan program pendukung dapat berupa rencana teknis
detail/ penyuluhan, dll.
Disebutkan rencana kebutuhan biaya konstruksi dan nonkonstruksi,
perlu
memperhatikan tingkat inflasi
5.3.
Rencana
Pembiayaan
Dijelaskan bahwa rencana pembangunan sarana &prasarana
dibagi jadi 3 tahap
Diperlukan jadwal pembiayaan untuk mempermudah
Dijelaskan mengenai 3 hal yang perlu diperhatikan dalam
rencana keuangan (sumber dana, kemampuan, dan
kemauan masyarakat)
Dilakukan analisis keuangan mengenai kemampuan daerah
6

Milestone 5 : Penyusunan Program


dan Kegiatan
5.4. Indikasi Rencana Investasi Program

Dijelaskan bahwa terdapat 5 hal yang harus diperhatikan


dalam investasi program
Harus dihitung kelayakan proyeknya berdasarkan studi
kelayakan

5.5. Sosialisasi Dokumen Rencana Induk

Dijelaskan bahwa melakukan konsultasi publik min. 3 kali


selama 12 bulan ketika menyusun rencana induk
Dijelaskan bahwa konsultasi harus melibatkan stakeholder

5.6. Tahap Legalisasi Rencana Induk


Dilakukan penetapan oleh kepala daerah

Milestone 5 : Penyusunan Program


dan Kegiatan
Tabel 5.28 Skematik Penyusunan Rencana Program

..
h
o
t
n
Co

Tabel 5.29 Cara Menentukan Prioritas Program

..
h
o
t
n
Co
6

Milestone 5 : Penyusunan Program


dan Kegiatan
Tabel 5.30 Rencana Program dan Nilai Investasi Master Plan Air
Limbah Jangka Pendek

..
h
o
t
n
o
C

Milestone 6 : Finalisasi Rencana Induk

Output
Tersusunnya Draft Rencana Induk Kabupaten/ Kota
Pengesahan Rencana Induk Kabupaten/Kota oleh Kepala
Daerah yaitu Bupati/ Walikota
Input ke Dokumen Rencana Induk
Bab V : Rencana Program (Sub-Bab 5.6)
Bab VI : Kesimpulan dan Rekomendasi
6

Milestone 6 : Finalisasi Rencana Induk

Menjelaskan mengenai
:
Kesimpulan dari
rencana induk yang
telah dibuat dan
Rekomendasi yang
diberikan
Pengesahan yang
dilakukan oleh
Pemerintah Setempat
6

Milestone 6 : Finalisasi Rencana Induk


6.1 Kesimpulan
Berisi tentang konsep penyusunan rencana induk air
limbah, permasalahan yang ada pada kondisi eksisting,
strategi-strategei yang diajukan dan rencana program
untuk mengatasi permasalahan yang terdapat pada
daerah perencanaan dan untuk mengembangkan sistem
pengelolaan air limbahnya.
6.2 Rekomendasi
Berisi tentang tindak lanjut dari Rencana Induk
Sistem Pembuangan Air Limbah Terpusat.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN PERMUKIMAN

PENYUSUNAN RENCANA INDUK


SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
TERPUSAT (RI SPALT)
Oleh:
Prof. Ir. Joni Hermana, MSc. ES., Ph.D
Jurusan Teknik Lingkungan, ITS Surabaya 60111
hermana@its.ac.id

TERIMA KASIH

Milestone 2 : Penyiapan Konsep


Penyusunan RI
2.3. Kriteria dan Standar Pelayanan
2.3.1 Tingkat pelayanan

Kriteria yang dimaksud adalah kriteria teknis yang dapat


diaplikasikan dalam perencanaan yang sudah umum digunakan,
namun jika ada data hasil survei maka kriteria teknis menjadi bahan
acuan. Kriteria tersebut meliputi :
Tingkat pelayanan yang diinginkan,
Cakupan pelayanan,
Jenis pelayanan yang dapat ditawarkan ke pelanggan jika kegiatan
ini direalisasikan.
Sementara itu, data-data yang dikumpulkan dapat berupa :
Jumlah MCK/Cubluk
Sistem pipa penyalur air limbah
Tangki septik
Jumlah penduduk terlayani
Kawasan pelayanan
Bac
Data-data lain mengenai pengelolaan air limbah
k

Milestone 2 : Penyiapan Konsep


Penyusunan RI
Data-data yang dibutuhkan untuk Survey
Pengkajian Wilayah Studi dan Wilayah Pelayanan
Data Primer
Data Sekunder
Alternatif badan air
Batas wilayah studi,
penerima hasil air limbah
wilayah proyek, dan
yang telah dikelola
wilayah pelayanan
Jalur pipa transmisi air
Data teknis yang meliputi
limbah (kondisi topografi
: Iklim, geografi, geologi,
jalur pipa)
hidrologi, RTRW, laporan
Lokasi instalasi
teknis sistem pengelolaan
pengolahan air limbah
air limbah (jika ada), data
Alternatif tempat
sosial ekonomi, dan data
pembuangan lumpur
kependudukan
yang dihasilkan dari
Back
7
pengolahan air limbah

Milestone 2 : Penyiapan Konsep


Penyusunan RI
Data-data yang dibutuhkan untuk Survey
Pengkajian Kualitas Air Limbah
Data Primer
Foto-foto lokasi badan air
penerima, kondisi IPAL,
dan lokasi pembuangan
lumpur
Kualitas dan kuantitas air
limbah (sebelum dan
setelah diolah)
Perkiraan kapasitas
badan air

Data Sekunder
Jenis atau golongan
badan air penerima
Perkiraan kapasitas
badan air
Kajian geologi, hidrologi,
geohidrologi, dan
morfologi
Baku mutu air limbah
yang berlaku pada
daerah pelayanan
Bac
k

Milestone 2 : Penyiapan Konsep


Penyusunan RI
Data-data yang dibutuhkan untuk Survey
Pengkajian Demografi dan Ketatakotaan
Data Primer
-

Data Sekunder
Data-data kependudukan,
meliputi :
Kepadatan Penduduk
Persebaran Penduduk
Migrasi Penduduk per tahun
Penduduk Usia Sekolah
Peta-peta mengenai kondisi fisik
daerah studi

Bac
k

Milestone 3 : Penjabaran Deskripsi Daerah


Perencanaan
3.1.2. Kondisi Fisik
Data Primer
Topografi dan
kemiringan
Permeabilitas tanah

Data Sekunder
Topografi dan
kemiringan
Geologi dan Iklim
Sungai dan Rencana
Pengelolaan SDA
Laut dan Data Hidrologi
Potensi Bencana Alam

Bac
k

Milestone 3 : Penjabaran Deskripsi Daerah


Perencanaan
3.1. Data Kondisi Daerah Rencana
3.1.3. Tata Ruang Kota

h
o
nt
o
C
Back

ta
e
P

W
R
RT

n
a
d

Pe

n
u
g
g
n

n
a
a

n
a
h
a
L

Milestone 3 : Penjabaran Deskripsi Daerah


Perencanaan
Data Teknis Kondisi Eksisting SPALT dan IPLT

Data Primer
Kinerja Pelayanan
Tingkat Pelayanan
Kinerja Instalasi,
Jaringan Perpipaan, dan
Peralatan/Perlengkapan
Sistem Pengelolaan
Kondisi O&M
Data Sosial dan
Ekonomi

Data Sekunder
Periode Pelayanan
Cakupan Pelayanan
Kinerja Instalasi dan
Jaringan Perpipaan
Jumlah
Peralatan/Perlengkapan
Sistem Pengelolaan
Prosedur dan Kondisi
O&M
Peta Wilayah disertai
data Topografi,
geografis, geologi
7
Data Sosial dan

Milestone 3 : Penjabaran Deskripsi Daerah


Perencanaan
Data Teknis Kondisi Eksisting SPALS
Data Primer
Data Sekunder
Pemetaan masyarakat Pemetaan masyarakat
tentang kondisi sumber
tentang kondisi sumber
air dan akses terhadap
air dan akses terhadap
sarana sanitasi yang
sarana sanitasi yang
tersedia
tersedia
Kelayakan Teknis di
Kelayakan Teknis di
Lapangan
Lapangan
Prediksi Perkembangan
Lingkungan
Permukiman
Prediksi Peningkatan
Bac
Sosial Ekonomi
k

Milestone 3 : Penjabaran Deskripsi Daerah


Perencanaan
Data Non-Teknis Kondisi Eksisting SPALT
Data Primer
Kondisi dan Kinerja
Karyawan
Kinerja Kelembagaan

Data Sekunder
Kondisi dan Kinerja
Keuangan
Jumlah Pelayanan
Kinerja Kelembagaan

Data Non-Teknis Kondisi Eksisting SPALS


Data Primer
Kondisi Permukiman
Kebiasaan/ Perilaku

Back

Data Sekunder
Jumlah Calon Penerima
Manfaat untuk 5 tahun
ke depan
7

Milestone 4 : Penetapan Strategi


Pengembangan SPAL
4.5. Penetapan Arah Pengembangan
8 Pertimbangan dalam Analisis SWOT
Kondisi sistem pengelolaan air limbah;
Kondisi tingkat pencemaran air tanah;
Kondisi tingkat pencemaran badan air penerima;
Kondisi sosial ekonomi masyarakat;
Kondisi kesehatan masyarakat;
Tingkat kesediaan membayar retribusi (willingness to
pay);
Kondisi prasarana lingkungan permukiman lainnya
(jalan, drainase, dan sebagainya); dan
Proyeksi kapasitas pendanaan investasi dari APBD.

Back

Milestone 4 : Penetapan Strategi


Pengembangan SPAL
4.5. Penetapan Arah Pengembangan
Grand Strategi Arah Pengembangan

Back

Milestone 4 : Penetapan Strategi


Pengembangan SPAL

Dasar-dasar penyusunan kelembagaan meliputi hal-hal


4.10.
Pengembangan Kelembagaan
berikutStrategi
ini:
Menyusun klasifikasi jenis sarana dan prasarana yang
harus dikelola termasuk peralatan yang akan
dioperasikan.
Menganalisa kapasitas sarana dan prasarana air limbah
yang harus dikelola dalam satuan orang/bulan dengan
rincian orang/hari.
Mengelompokkan bagian-bagian yang sejenis untuk
memudahkan penyusunan bidang-bidang organisasi
kelembagaan.
Operator terpisah dari regulator, sehingga jelas fungsi
penyelenggara dengan pelaksana.
Menjamin terselenggaranya fungsi-fungsi pengaturan,
pembinaan, pembangunan dan pengawasan (pp
Back
38/2007).
8

Milestone 4 : Penetapan Strategi


Pengembangan SPAL
4.12. Strategi Pengembangan Edukasi dan Peran
Masyarakat
4 kriteria perilaku yang menandakan SPALnya efektif
Bersedia tidak membuang air limbah secara sembarang
pada lingkungan.
Bersedia menyediakan tangki septik sesuai standard
pada masing-masing bangunan.
Bersedia mengelola tangki septik secara benar dengan
melakukan pengurasan lumpur tangki septik secara
rutin (setiap 3 tahun sekali).
Bersedia membayar retribusi air limbah khususnya bagi
penduduk yang daerahnya telah dilayani oleh jaringan
perpipaan air limbah.

Back

Milestone 4 : Penetapan Strategi


Pengembangan SPAL
4.12. Strategi Pengembangan Ekonomi dan
Pembiayaan
Sumber Pendanaan SPAL, yaitu :
Proyek SPAL Lintas Provinsi, sumber dananya dari APBD.
Proyek SPAL Lintas Kab/Kota, sumber dananya dari
APBD Provinsi tempat berlangsungnya proyek.
Proyek SPAL Kab/Kota, sumber dananya dari APBD Kota/
Kabupaten tersebut.

Back

Milestone 5 : Penyusunan Program


dan Kegiatan
5.1. Rencana Program
5.1.1. Rencana Program Umum
Faktor Desain untuk Grit chamber
Faktor Rencana

Kriteria

Dimensi
Kedalaman, m
Panjang, m
Lebar, m
Rasio lebar/dalam
Rasio panjang/lebar
Kecepatan Aliran, m/dt
Waktu detensi pada
aliran puncak, menit
Supply
udara
Liter/det.m
panjang
tangki

25
7,5 20

Keterangan
Jika diperlukan untuk menangkap pasir
halus (0,21 mm), gunakan td yang
lebih lama.

Lebar
disesuaikan
juga
untuk
2,5 7
peralatan pengeruk pasir mekanik,
.
.
kalau
terlalu
lebar
dapat
1:1 s/d 5:1
h
o
t
on menggunakan buffle pemisah aliran
2,5:1 s/dC5:1
untuk mencegah aliran pendek.
0,6 0.8
Di permukaan air
25
5-12

jika menggunakan aerated Grit chamber

mber: Kriteria Teknis Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah, PU, 2006)

Bac
k

Milestone 5 : Penyusunan Program


dan Kegiatan
5 tahapan
pelaksanaan
perencanaan jaringan distribusi air limbah
5.1.3.
Rencana
Jaringan

1. Tentukan daerah pelayanan


2. Kumpulkan data untuk daerah pelayanan
Metoda analisis penentuan daerah pelayanan dengan administratif
kebijaksanaan pemerintah daerah, dan rencana penerapan jaringan
distribusi utama pengolahan air limbah: Jumlah penduduk, Peta
topografi, situasi lokasi, peta jaringan yang sudah ada di daerah
pelayanan, Asumsi konsumsi pemakaian air domestik, Asumsi
konsumsi pemakaian air nondomestik, Daya dukung tanah, dan
Hasil pengukuran lapangan
3. Gambarkan sistem jaringan distribusi utama disesuaikan dengan
data pendukung
4. Tentukan diameter pipa dan perhitungan hidrolis sebagai berikut:
Tentukan kecepatan aliran dalam, pipa sesuai dengan kriteria
perencanaan antara dua titik simpul.
Hitung diameter pipa berdasarkan rumus: Q = AV
5. Gambarkan sistem jaringan distribusi utama yang memuat data
sebagai berikut:
Back
8

Milestone 5 : Penyusunan Program


dan Kegiatan
5.1. Rencana Program
5.1.7. Rencana Pengembangan Kelembagaan
4 Tahapan Pengembangan Kelembagaan
Pengkajian kembali terhadap perundang-undangan
terkait terhadap kelembagaan.
Lakukan kajian terhadap batas wilayah administrasi
pemerintahan, tugas dan kewenangan instansi
tertentu, mekanisme pendanaan, kebiasaan atau adat
masyarakat.
Lakukan kajian terhadap struktur organisasi yang ada.
Buat rencana pengembangan kelembagaan yang
mampu untuk mengelola SPALT yang direncanakan.
Back

Milestone 5 : Penyusunan Program


dan Kegiatan
5
halIndikasi
yang harus
diperhatikan
dalam
investasi program,
5.4.
Rencana
Investasi
Program
yaitu :
Seluruh program pengembangan yang tertera dalam rencana
induk harus dikelompokan atas 4 (empat) tahapan
pengembangan 5 tahun.
Seluruh program 5 tahunan ke 1, 2, 3, dan 4 harus dihitung
nilai investasinya dengan standard harga saat ini (current
price).
Rencana biaya investasi program dari rencana induk harus
dibandingkan dengan rencana penduduk terlayani sehingga
dapat diketahui nilai biaya investasi perkapita atau nilai biaya
investasi per rumah tangga dari penduduk yang mendapat
manfaat langsung.
Nilai biaya investasi perkapita tersebut harus dibandingkan
dengan income perkapita pertahun dari kota yang
bersangkutan, sebagai lapisan awal (screening) sebelum
Bac
dilakukan studi kelayakan ekonomi dan keuangan proyek.
8
k

Anda mungkin juga menyukai