Anda di halaman 1dari 28

1

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYUSUNAN RI SPAM KABUPATEN


KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1. Maksud dan Tujuan
1.1.2. Keluaran
Pelaksanaan
Pekerjaan
1.1.3. Otorisasi
1.1.4. Landasan Hukum
Penyusunan RI-
SPAM

1.2 Ruang Lingkup Pekerjaan
1.3 Sistematika Laporan

1.1 Latar Belakang
Menjelaskan hal yang melatarbelakangi penyusunan RI-SPAM ditinjau dari kondisi
penyediaan sumber air di wilayah perencanaan secara umum dan perlunya
penyusunan dokumen RI-SPAM.
1. Maksud dan Tujuan
Menjelaskan maksud dan tujuan penyusunan dokumen RI-SPAM sesuai
kebutuhan, kondisi, dan permasalahan penyediaan air minum di wilayah
perencanaan
2. Keluaran Pelaksanaan Pekerjaan
Menjelaskan keluaran yang diharapkan dalam penyusunan dokumen RI-SPAM
dan target yang ingin dicapai oleh wilayah perencanaan dalam hal upaya
pengembangan SPAM
3. Otorisasi
Menjelaskan SKPD yang memiliki kewenangan untuk membuat RI-SPAM serta
memuat informasi penyusun dokumen RI-SPAM (apakah dipihak ketigakan atau
tidak, jika dipihak ket1igakan perlu dicantumkan data nomor dan tanggal
kontrak, jika tidak cukup ditampilkan instansi yang diberi wewenang menyusun
dokumen RI-SPAM)
4. Landasan Hukum
Menjelaskan dasar-dasar hukum yang melandasi perlunya penyusunan dokumen
RI-SPAM mulai dari tingkat Undang-undang hingga tingkat peraturan daerah (jika
ada)
1. Kerangka Acuan Kerja
Penyusunan RI-SPAM
2. Kajian Perundang-
undangan penyusunan
RI-SPAM
1.2 Ruang Lingkup Pekerjaan
Menjelaskan lingkup pekerjaan penyusunan dokumen RI-SPAM untuk mencapai
output/ keluaran pekerjaan yang diharapkan
1. Kerangka Acuan Kerja
Penyusunan RI-SPAM
1.3 Sistematika Laporan
Menguraikan struktur outline penyusunan dokumen RI-SPAM, struktur outline ini
minimum sesuai dengan struktur outline yang ada dalam kolom paling kiri petunjuk
teknis penyusunan RISPAM. Adapun inovasi penambahan struktur outline dalam
dokumen RI-SPAM disesuaikan dengan kebutuhan penyusunan.
1. Juknis Penyusunan RI-
SPAM
2. Permen PU 18/2007
2

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
II. KONDISI UMUM DAERAH
2.1 Kondisi Fisik Daerah
2.2 Sarana dan Prasarana
2.3 Sosial, Ekonomi, dan
Budaya
2.4 Sarana Kesehatan
Lingkungan
2.5 Ruang dan Lahan
2.6 Kependudukan
2.7 Keuangan Daerah



Uraian Kondisi umum daerah mengacu pada dokumen RTRW Kabupaten. Untuk data
kondisi umum yang tidak tercakup dalam RTRW Kabupaten, sumber data disesuaikan
dengan instansi terkait.

2.1. Jelaskan keadaan daerah: geografis (dataran rendah, pegunungan), geologis,
hidrologis, topografis, klimatologis. Manfaatkan data sekunder. Harus ada peta-peta
kab/kota, kecamatan, berisi batas administrasi, kawasan perumahan, industri,
pendidikan, fasilitas umum, fasilitas sosial, jalan, dll
1. RTRW Kabupaten
2. Instansi terkait sesuai
kebutuhan data

2.2. Sebutkan sarana dan prasarana yang ada, meliputi: pengelolaan air limbah,
persampahan, drainase, sarana perekonomian, sosial dan kesehatan, peribadatan,
transportasi, listrik, telepon, jalan, obyek wisata.
2.3. Jelaskan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat setempat, buatkan tabel-
tabelnya: PDRB, pekerjaan, adat-tradisi-budaya, migrasi (urbanisasi), industri, dll
2.4. Uraikan sarana kesehatan dan sanitasi lingkungan, statistik kesehatan, insidensi sakit,
angka kelahiran, kematian, data penyakit menular lewat air (pemula atau waterborne
deseases), dan penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan air seperti penyakit
gangguan kulit (water ralated deseases).
2.5. Uraikan dan tabelkan semua penataan ruang dan lahan, tata guna lahan eksisting,
perubahan tata guna lahan pada 5 10 tahun terakhir dan kebijakan tata ruang
daerah.
2.6. Uraikan data kependudukan, yang meliputi jumlah penduduk, kepadatan, dan
penyebarannya, dirinci perkecamatan / kelurahan / desa (dalam bentuk tabel).
2.7. Memaparkan struktur keuangan daerah menyangkut sumber-sumber penerimaan,
pembelanjaan daerah, pembiayaan dan tabungan masyarakat serta sajikan alokasi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah daerah terhadap
pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 5 tahun terakhir.
1. Dipenda/BPKD
3

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
III. KONDISI SPAM EKSISTING
3.1 Aspek Teknis
3.1.1 Ibukota Kabupaten
Jaringan
Perpipaan (JP)
Bukan Jaringan
Perpipaan (BJP)
3.1.2 IKK
Jaringan
Perpipaan
3.1.3 Perdesaan
Jaringan
Perpipaan
BJP
(Terlindungi &
Tidak
Terlindungi)
















3.1. Aspek Teknis
Jelaskan tingkat pelayanan air minum yang diselenggarakan oleh PDAM, UPTD/BLU,
KSM/masyarakat, BUS, Koperasi

3.1.1 Ibukota Kabupaten
Untuk Jaringan Perpipaan (JP) Ibukota Kabupaten, diuraikan secara detail meliputi:
(1) Unit Air Baku
Jelaskan sumber air baku (meliputi lokasi air baku, kualitas, kuantitas, dan
pengambilan air yang diijinkan), cara pengambilan sumber air, jenis/type bangunan
intake, tahun pembangunan bangunan pengambilan(intake), kapasitas
pengambilan, jenis pengaliran, dan pipa transmisi serta pompa transmisi (jenis
pompa dan kapasitas pengaliran pompa).
Untuk pipa transmisi diinformasikan panjang , diameter, jenis pipa, tahun
pemasangan pipa. Dilengkapi dengan foto bangunan intake

(2) Unit Produksi
Jelaskan jenis unit pengolahan, kapasitas terbangunterpasang, kapasitas produksi,
kapasitas terjual/ terpakai, jumlah instalasi, dan type/ jenis bangunan IPA serta
tahun pembangunan bangunan produksi (reservoir, instalasi pengolahan air/
(IPA), jenis konstruksi bangunan IPA, status/ kondisi IPA, aksesoris pipa, dan
bangunan penunjang lainnya). Jelaskan juga mekanikal&elektrikal, unit desinfektan,
bangunan penunjang, keberadaan water meter, dan fasilitas lainnya. . Dilengkapi
dengan foto bangunan.

(3) Unit Distribusi
jelaskan jenis dan kapasitas reservoir, tahun pembuatan, dan sistem pengaliran air.
Jika menggunakan pompa pada unit distribusi, deskripsikan pompa yang digunakan
(kapasitas pengaliran dan jenis pompa.
Jelaskan jenis, panjang , diameter, aksesoris yang digunakan dan tahun
pemasangan jaringan pipa distribusi dan dicantumkan nama kecamatan dan
kelurahan yang mendapat pelayanan distribusi. Dilengkapi dengan peta jaringan
distribusi utama (JDU)


1. PDAM,
2. Selain PDAM sumber data
diambil dari instansi
pembina


4

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA






















(4) Unit Pelayanan
Jelaskan mengenai jumlah sambungan rumah, hidran umum dan terminal air
Jelaskan daerah yang terlayani oleh SPAM JP dan jumlah KK yang terlayani.
Jelaskan tingkat pelayanan air minum yang diselenggarakan oleh PDAM, UPTD/BLU,
KSM/masyarakat, BUS, Koperasi

Untuk BJP Ibukota Kabupaten diuraikan dalam bentuk tabulasi berikut ini:


Untuk sub bab 3.1.1. dilengkapi dengan peta pelayanan dalam peta wilayah
administrasi, diagram isometric SPAM.










SISTEM BJP IBUKOTA KABUPATEN
LOKASI
NO. KECAMATAN DESA/KELURAHAN JUMLAH KK TINGKAT
JENIS JUMLAH TERLAYANI PELAYANAN
Ket :
- Jenis Modul (sesuai dengan Permen PU No.01/2009 tentang SPAM Bukan Jaringan Perpipaan) meliputi :
-
MODUL
Modul Hidran Umum, terminal air, mobil tangki air, penampungan air hujan, perlindungan mata air, sumur dalam, sumur pompa tangan,
sumur gali, IPA sederhana, Saringan Rumah Tangga, destilator surya atap kaca dan IPA reverse osmosis
Tingkat pelayanan adalah perbandingan antara jumlah KK terlayani terhadap jumlah KK desa
PARAMETER
5

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA

3.1.2 IKK
Untuk JP IKK ditampilkan/diuraikan dalam bentuk tabel berikut ini.
(1) Unit Air Baku
Jelaskan sumber air baku (meliputi lokasi air baku, kualitas, kuantitas, dan
pengambilan air yang diijinkan), cara pengambilan sumber air, jenis/type bangunan
intake, tahun pembangunan bangunan pengambilan(intake), kapasitas
pengambilan, jenis pengaliran, dan pipa transmisi serta pompa transmisi (jenis
pompa dan kapasitas pengaliran pompa).
Untuk pipa transmisi diinformasikan panjang , diameter, jenis pipa, tahun
pemasangan pipa. Dilengkapi dengan foto bangunan intake

(2) Unit Produksi
Jelaskan unit pengolahan, kapasitas terpasang, kapasitas produksi, kapasitas
terjual/ terpakai, jumlah instalasi,dan type/ jenis bangunan IPA serta tahun
pembangunan bangunan produksi (reservoir, instalasi pengolahan air/IPA, jenis
konstruksi bangunan IPA, status/ kondisi IPA, aksesoris pipa, dan bangunan
penunjang lainnya). Jelaskan juga mekanikal&elektrikal, unit desinfektan, bangunan
penunjang, keberadaan water meter, dan fasilitas lainnya.. Dilengkapi dengan foto
bangunan

(3) Unit Distribusi
jelaskan jenis dan kapasitas reservoir, tahun pembuatan, dan sistem pengaliran air.
Jika menggunakan pompa pada unit distribusi, deskripsikan pompa yang digunakan
(kapasitas pengaliran dan jenis pompa.
Jelaskan jenis, panjang , diameter, aksesoris yang digunakan dan tahun
pemasangan jaringan pipa distribusi dan dicantumkan nama kecamatan dan
kelurahan yang mendapat pelayanan distribusi. Dilengkapi dengan peta jaringan
distribusi utama (JDU)

(4) Unit Pelayanan
Jelaskan mengenai jumlah sambungan rumah, hidran umum dan terminal air.
Jelaskan daerah yang terlayani oleh SPAM JP dan jumlah KK yang terlayani.
6

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
Jelaskan tingkat pelayanan air minum yang diselenggarakan oleh PDAM, UPTD/BLU,
KSM/masyarakat, BUS, Koperasi
Dilengkapi dengan tabel pelayanan air minum.

(5) Tingkat Kehilangan Air
jelaskan tingkat kehilangan air baik yang terjadi di unit produksi maupun unit distribusi.
Kehilangan air secara teknis disebabkan oleh kebocoran pada pipa transmisi dan pipa
induk, kebocoran dan luapan pada tangki reservoir, kebocoran pada pipa dinas
hingga meter pelanggan. Tingkat kehilangan air dapat dilihat dari hasil pengukuran
water meter, jika tidak tersedia maka tingkat kehilangan air pada unit distribusi
dapat dihitung menggunakan persamaan berikut ini :






jelaskan pula tingkat kehilangan air yang disebabkan oleh faktor non teknis, seperti ada
tidaknya sambungan liar (konsumsi air tidak resmi,ketidak-akuratan meter
pelanggan, dan kesalahan penanganan data.

(6) Tingkat Konsumsi Air
Jelaskan tingkat konsumsi air (m3/sambungan/bln) yang dapat diekivalensikan ke
dalam liter/orang/hari (loh) untuk jenis sambungan domestik
- Tingkat konsumsi air untuk jenis sambungan domestik pada Jaringan Perpipaan
(JP)
Adalah volume air yang terjual oleh pengelola SPAM ), dibagi dengan jumlah
sambungan domestik (m3/sambungan/bln). Untuk menjadikannya/ekivalensi
kedalam l/o/h, maka nilai tersebut dikalikan 1000 dibagi jumlah jiwa terlayani per
sambungan dibagi jumlah hari dalam 1 bulan.
(sambungan domestik yang terkait dengan sambungan rumah (SR) diasumsikan 1
SR= . Orang, sesuaikan data BPS setempat; sambungan domestik yang terkait
hidran umum diasumsikan 1 HU= 100 Orang atau sesuaikan data eksisting
pemanfaatan HU )

7

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA

Sebagai referensi, tingkat konsumsi air dapat diperbandingkan dengan standard
kebutuhan air minum yang berlaku sebagai berikut:
Domestik perkotaan: 90 - 190 loh (liter per orang per hari) sesuai dengan
kategori kota IKK, Kecil, Sedang, Besar, Metropolitan
domestik perdesaan: 60 loh
Non-domestik: Tambahan 15% x kebutuhan domestik sesuai dengan Permen
PU No. 18/2007 atau sesuai RSNI T-01-2003 butir 5.2 tentang Tata Cara
Perencanaan Plambing atau disesuaikan kebutuhan spesifik lokasi/daerah.

(7) Operasi dan Perawatan
deskripsikan mengenai prosedur standard operasional (SOP) SPAM di Kabupaten.
Jelaskan pula upaya pemeliharaan/ perawatan dan penangan kerusakan pada setiap
unit SPAM (Air Baku, Produksi, dan Distribusi).









SPAM EKSISTING JP IKK
Demand/
NO. LOKASI IKK Jumlah TINGKAT Tingkat
Penduduk JENIS KAP. JENIS KAP. JUMLAH SR/HU DESA TERLAYANI PELAYANAN Kebutuhan
+
++
+++
Ket :
Kolom Demand /tingkat kebutuhan
+ = kurang potensial
++ = potensial
+++ = sangat potensial
UNIT PRODUKSI
SPAM
UNIT AIR BAKU UNIT PELAYANAN
8

SPAM EKSISTING PERDESAAN (Perpipaan)
NO. NAMA DESA Jumlah UNIT PELAYANAN TINGKAT
Penduduk JENIS KAP. JENIS KAP. JUMLAH SR/HU PELAYANAN
SUMBER AIR BAKU
PARAMETER
UNIT PRODUKSI
KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
3.1.3 Perdesaan
Untuk JP Perdesaan ditampilkan/diuraikan dalam bentuk tabel berikut ini.


9

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
3.2 Aspek Non Teknis
3.2.1 Kelembagaan
3.2.2 Pengaturan
3.2.3 Keuangan





3.2.1. Kelembagaan
Menyajikan kelembagaan pengelolaan SPAM (Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD/PDAM), Badan Usaha Swasta (BUS), Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM),
Koperasi yang meliputi struktur organisasi, lingkup tugas, wewenang, tanggung jawab,
kualifikasi sumber daya manusia (SDM) , pendidikan dan pelatihan yang telah dilakukan
serta rencana pengembangan SDM, pola perekrutan karyawan, kedisiplinan karyawan,
pola reward & punishment, insentif, dan profesionalisme pengelolaan (Parameter
Coporation).


1. PDAM,
2. Selain PDAM sumber data
diambil dari instansi
pembina


3.2.2 Pengaturan
Memaparkan peraturan daerah (perda) yang ada kaitannya dengan ketentuan umum
pengelolaan SPAM, perda mengenai pembentukan institusi formal SPAM (PDAM, BUS,
Koperasi, KSM), kebijakan penggajian, dan peraturan daerah dalam pembentukan
struktur tariff air minum.

1. Peraturan Daerah /Surat
Keputusan terkait tentang
pembentukan kelemba-
gaan dan tarif air minum

3.2.3 Keuangan
Memaparkan struktur pembiayaan untuk investasi, operasi, biaya produksi,
pemeliharaan, pergantian peralatan, peningkatan pelayanan pengelolaan SPAM dalam
kurun waktu 3 tahun terakhir, hasil audit BPKP 3 tahun terakhir.

1. PDAM, data yang diambil
beruoa Laporan Keuangan
Pengelola SPAM (Neraca
Komparatif, Arus kas dan
Laporan Laba-Rugi)
2. Selain PDAM sumber data
diambil dari instansi
pembina
3.3 Permasalahan SPAM 3.3 Jelaskan mengenai seluruh permasalahan penyelenggaraan SPAM yang dihadapi oleh
pemerintah kabupaten baik aspek teknis, keuangan maupun aspek non teknis
PDAM
Dinas PU
Bappeda

10

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
IV.STANDAR/ KRITERIA
PERENCANAAN
4.1 Kriteria Perencanaan
4.1.1 Unit air Baku
4.1.2 Unit Transmisi
4.1.3 Unit Produksi
4.1.4 Unit Distribusi
4.1.5 Unit Pelayanan
4.2 Standar Kebutuhan Air
4.2.1 Kebutuhan
Domestik
4.2.2 Kebutuhan non-
domestik
4.3 Periode Perencanaan
4.4 Kriteria Daerah Layanan



4.1. Kriteria Perencanaan
4.1.1 Pilih sumber air baku yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas dan kontinuitas.
Parameter untuk kualitas bisa mengacu pada Permenkes No 492 tahun 2010),
sedangkan untuk parameter kuantitas adalah debit yang memenuhi kebutuhan
proyeksi 15-20 tahun yaitu dengan cara mengkaji neraca air dari sumber air
yang akan diambil. (Mata air, Danau, Embung, Bendung, waduk dan Sungai).
Khusus pengambilan sumber dari badan sungai maka neraca air bisa diambil
dari bendung terdekat (data bisa diambil dari BBWS).
hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan sumber air baku :
1) Warna
2) Kekeruhan
3) Salinitas
4) pH

Untuk sumber air baku yang belum ada pengkajian neraca airnya bisa dilakukan
Survei dan Pengkajian Sumber Daya Air Baku oleh tenaga ahli yang bersertifikat
dengan pemimpin tim (team leader) yang berpengalaman dalam bidang air
minum minimal 5 tahun (sesuai Permen PU Nomor 18/).
Dikaji kemungkinan pengaliran air baku secara gravitasi dengan mengacu
pada Peta Rupa Bumi dari BAKOSURTANAL atau Peta Citra Satelit yang
mempunyai fasilitas identifikasi elevasi. Titik pengambilan (intake) yang sudah
disepakati lokasi dan debit air bakunya, segera diusulkan kepada Pemerintah
Daerah untuk diproses SIPA nya.

4.1.2 Transmisi air baku dan transmisi air olahan menggunakan saluran tertutup
dengan pipa, kecuali untuk transmisi air baku dimungkinkan menggunakan
saluran terbuka yang terlindungi). Buatkan rencana jalur pipa transmisi,
plotkan pada Peta Rupa Bumi atau Peta Citra Satelit, perkirakan panjang dan
elevasinya, kemudian perkirakan diameter pipa transmisinya.





1. Permen PU No. 18/2007
2. Permen PU No.01/ 2010


11

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
Contoh untuk memperkirakan diameter pipa transmisi :
Tentukan titik awal(intake) dan akhirnya(titik awal IPA atau Reservoir
Distribusi) dari peta BAKOSURTANAL atau Citra Satelit, perkirakan diameter
pipa dengan menggunakan rumus Hazen-William atau Darcy-Weisbach.
Rumus Hazen-William :
Q = 0,27853 C.D
2.63
S
0,54

S =[Q/(0,27853.C.D
2.63
)]
1.85
Hf = S x L
D = [Q/(0,27853.C.S
0,54
)]
0.38

C = Koefisien kekasaran dalam pipa
v = Q/A (m/dt)
A = 0.25xxD
2

D = Diameter pipa (m)
Q = Debit pengaliran (m
3
/dt)
S = Slope/kemiringan hidrolis
Hf= Kehilangan Tekanan kerena friksi dalam pipa (m).
L = Jarak/Panjang pipa (m)
v = Kecepatan pengaliran (m/dt)
A = Luas permukaan pipa (m
2
)
= 3.14

Ambil dari proyeksi kebutuhan penduduk debit hari maksimum (1,2 x Debit
rerata), misalkan : Debit (Q) = 200 l/dt = 0.2 m
3
/dt
Koefisien (C) =120 (PVC)
Jarak (L) = 3000 m
Dari Peta dapat diidentifikasi :
Elevasi titik awal = +200 dpl
Elevasi titik akhir= +174 dpl
Beda tinggi (H) = 200-174 = 26 m
Tentukan sisa tekanan yang diinginkan misalnya :Sisa Tekan = 10 m
Sehingga Hf = 26 -10 = 16 m
Lihat gambar berikut :

12

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA





Buat di dalam spread sheet tabel sebagai berikut :



KEHILANGAN DEBIT KOEFISIEN JARAK SLOPE DIAMETER KECEPATAN
TEKANAN HAZEN- PENGALIRAN
WILLIAM
Hf Q C L S D V
(m) (m3/dt) (m) (m) (m/dt)
( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 )
Turunkan formula
Hazen-William
untuk persamaan
diameter(D)
Masukan rumus
Kecepatan
13

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA


Diameter pipa (D) = 0.418 m= 418 mm, pembulatan tergantung pertimbangan
terhadap kebutuhan.( dibulatkan ke 400 mm untuk memperkecil investasi, ke
diameter 450 mm untuk keamanan sisa tekan)--- misalnya di ambil D = 450
mm atau 0.45 m--- masukan ke dalam tabel berikut ini :


Akan dihasilkan nilai-nilai sebagai berikut :
KEHILANGAN DEBIT KOEFISIEN JARAK SLOPE DIAMETER KECEPATAN
TEKANAN HAZEN- PENGALIRAN
WILLIAM
Hf Q C L S D V
(m) (m3/dt) (m) (m) (m/dt)
( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 )
16 0.2 120 3000 0.005333333 0.418257657 1.456372731
DIAMETER DEBIT KOEFISIEN JARAK SLOPE KEHILANGAN KECEPATAN
HAZEN- TEKANAN PENGALIRAN
WILLIAM
D Q C L S Hf V
(m) (m3/dt) (m) (m) (m/dt)
( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 6 )
Masukan formula
Hazen-William
turunkan ke
dalam rumus
slope (S)
(6)=(4)x(5)
Masukan rumus
Kecepatan
14

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA

Dikontrol terhadap kecepatan pengaliran (v) = 0.35 1 m/dt untuk pipa
transmisi jenis pipa PVC dan diameter (D) = 0.45 m atau 450 mm bisa dipakai.

4.1.3 Sistem pengolahan air:
(1) Pengolahan Lengkap yaitu pengolahan yang diperlukan untuk air baku yang
mempunyai turbidity (kekeruhan) antara >5 sampai 50 NTU (net turbidity unit)
misal Instalasi Pengolahan Air lengkap dengan pembubuhan kimia penurun
kekeruhan contoh: Alum,PAC dll, pembubuhan bahan kimia pengontrol Ph: Soda
Ash dll, pembubuhan bahan kimia untuk suci hama (desinfektan) ;
(2) Pengolahan Parsial yaitu pengolahan untuk air baku dengan kekeruhan < 5 NTU
misal Saringan Pasir Lambat tanpa pembubuhan kimia kecuali desinfektan.
(3) Pengolahan Khusus (Air gambut/ Berwarna). Karakteristik air gambut/ berwarna
antara lain ukuran partikel yang sangat halus yaitu sekitar 0,01 m dan memiliki
pH sekitar 4 5. Oleh karena itu dalam pengolahan air gambut/berwarna harus
memperhatikan beberapa persyaratan berikut :
proses pengadukan di bak flokulator menggunakan Gv dan Td lama
aliran di bak flokulator harus berpurat/ steering
pembubuhan koagulan harus dibarengi dengan pembubuhan weighing
agent/ bahan pengeruh
unit sedimentasi menggunakan beban permukaan rendah

4.1.4 Pola sistem distribusi:
(1) Pola Cabang,
(2) Pola loop, terkait dengan penyusunan RI SPAM, SPAM perpipaan jaringan
distribusi tidak perlu terlalu rinci cukup mengasumsi biayanya saja, yaitu
DIAMETER DEBIT KOEFISIEN JARAK SLOPE KEHILANGAN KECEPATAN
HAZEN- TEKANAN PENGALIRAN
WILLIAM
D Q C L S Hf v
(m) (m3/dt) (m) (m) (m/dt)
( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 6 )
0.45 0.2 120 3000 0.003734856 11.20456675 1.258158371
15

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
dengan mengalikan jumlah SR yang akan di pasang dengan perkiraan harga
pemasangan SR lengkap + 100 m pipa pelayanan atau 2,5 jt 3 jt IDR
tergantung harga satuan wilayah. Hal ini di perlukan untuk memperkirakan
biaya investasi untuk distribusi.
Dalam mendesain sistem distribusi harus diperhatikan tekanan air minimum/
maksimum dalam perpipaan dan kecepatan air minimum/ maksimum didalam
perpipaan.

4.1.5 Unit Pelayanan :
Nilai standar pelayanan masyarakat (SPM) cakupan akses air minum yang aman
melalui SPAM dengan jaringan perpipaan terlindungan adalah peningkatan jumlah
unit pelayanan baik melalui Sambungan Rumah, Hidran Umum, maupun terminal air
yang dinyatakan dalam persentase peningkatan jumlah masyarakat yang
mendapatkan pelayanan SPAM dengan jaringan perpipaan bukan jaringan
perpipaan terlindungu pada akhir tahun pencapaian SPM terhadap jumlah total
masyarakat di seluruh kabupaten.

berikut ini adalah rumus perhitungan untuk mengetahui persentase penigkatan
jumlah masyarakat yang mendapatkan akses terhadap air minum yang aman
melalui SPAM JP dan BJP terhadap total masyarakat di seluruh kabupaten/kota.











16

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
4.2. Standar Kebutuhan Air
Berisi standar dan kriteria yang akan digunakan dalam pengembangan SPAM
Parameter yang perlu diperhatikan :
kondisi eksisting
Arah pengembangan kota
Cara menentukan Standar kebutuhan Domestik
Jika tingkat konsumsi air eksisting lebih rendah dari acuan standar kebutuhan
(sebagaimana telah dijelaskan dalam bab II diatas), maka digunakan standar sesuai
dengan ketetapan yang ada.
Jika tingkat konsumsi air eksisting sama dengan atau lebih tinggi dari acuan
standar kebutuhan (sebagaimana telah dijelaskan dalam bab II diatas), maka
digunakan angka konsumsi air eksisting.
Pada wilayah yang belum ada SPAM, digunakan standar kebutuhan air sesuai
dengan ketetapan yang ada
Cara menentukan Standar kebutuhan non-domestik
Standarkebutuhan non-domestik ditetapkan sebesar 15% dari kebutuhan
domestik sesuai dengan Permen PU No. 18/2007 atau sesuai RSNI T-01-2003
butir 5.2 tentang Tata Cara Perencanaan Plambing atau disesuaikan kebutuhan
spesifik lokasi/daerah.

4.3 Periode perencanaan antara 15 20 tahun dan dievaluasi setiap 5 tahun.

4.4.Daerah pelayanan disesuaikan dengan arah pengembangan yang ada dalam RTRW
serta memperhatikan daerah potensial, daerah yang tinggi kepadatan penduduknya,
daerah strategis (wisata, industri, perkantoran), daerah dengan penduduk
berpenghasilan rendah (MBR), daerah rawan air, serta kebijakan pemerintah daerah
dalam penyediaan air minum.
Upayakan daerah dengan BJP tak terlindungi dijadikan BJP terlindungi atau diubah
menjadi JP.
17

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
V. PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
5.1 Arah Perkembangan Kota
5.2 Rencana Daerah Pelayanan
5.3 Proyeksi Jumlah Penduduk
5.4 Proyeksi Kebutuhan Air
Minum



5.1 Uraian mengacu pada data RTRW, disertai peta arah perkembangan kota.
5.2 Jelaskan rencana daerah/wilayah pengembangan pelayanan serta tingkat
pelayanannya sampai 15-20 tahun kedepan kemudian Plotkan pada Peta RTRW
disertai urgensinya
5.3 Perhitungan proyeksi jumlah penduduk didasarkan pada data proyeksi jumlah
penduduk dalam dokumen RTRW Kabupaten.
Untuk RTRW yang kurun waktu pembuatannya lebih dari 5 tahun dari tahun
penyusunan RI SPAM, maka proyeksi penduduk harus dihitung sesuai dengan
metoda perhitungan proyeksi penduduk sebagaimana tertuang dalam Lampiran B
Permen PU no. 18 tahun 2007 tentang RI SPAM.

Metode perhitungan proyeksi penduduk dimasukan ke dalam tabel seperti contoh
tabel sbb :



5.4 Perhitungan proyeksi kebutuhan air minum menggunakan parameter: (1) tingkat
pelayanan, (2) tingkat kebutuhan air, (3) penurunan kehilangan air dengan
perhitungan dan analisis sebagai mana pada pada butir IV tentang KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM dan proyeksi jumlah penduduk pertahun (Pn) yang telah
dilakukan, dibuat tabel sebagai berikut:

1. RTRW
2. PDAM
Jumlah Penduduk
Tahun .......(P0) 2011 --> s.d 2015 --> s.d 2020 --> s.d 2030
1 Kel. ... Kota ....
2
3
dst.
1 Desa .... Kec. .....
2
3
1 Desa .... Kec. .....
2
3
Ibu kota Kabupaten
Ibu kota Kecamatan
(IKK)
Jumlah
Perdesaan
Jumlah
Jumlah
Jumlah Total
No
Desa -Kecamatan
Kelurahan -Ibu Kota
Kabupaten.
Jumlah Penduduk Tahun Proyeksi (Pn)
18

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA


Keterangan: KJPD = Konsumsi Jaringan Perpipaan Domestik


2010 2015 2020 2030
----> s.d ----> s.d ----> s.d
A Kependudukan
1 Jumlah Penduduk jiwa
2 Tingkat Pelayanan % 0.00% 60.00% 80.00% 100.00%
3 Penduduk Terlayani jiwa - - - -
4 Jumlah Penduduk Per SR jiwa 4 4 4 4
B Kebutuhan Domestik
1 Jumlah SR unit
2 Pemakaian per orang lt/hari KJPD KJPD KJPD KJPD
3 Kebutuhan Air SR lt/det
4 Kebutuhan Domestik lt/det - - - -
C Kebutuhan Non Domestik
15% Dari kebutuhan Domestik lt/det - - - -
Total Kebutuhan Non Domestik lt/det - - - -
D Kebutuhan Air Total lt/det - - - -
E Kehilangan Air
% Kehilangan Air % 20% 20% 20% 20%
Jumlah Kehilangan Air lt/det - - - -
F Kebutuhan Air Rata-rata (D+E) lt/det - - - -
G Kebutuhan Hari Maksimum
- Faktor Koefisien 1.2 1.2 1.2 1.2
- Kebutuhan Air lt/det 0.00 0.00 0.00 0.00
H Kebutuhan Jam Puncak
- Faktor Koefisien 1.75 1.75 1.75 1.75
- Kebutuhan Air lt/det 0.00 0.00 0.00 0.00
No Keterangan Satuan
Tahun
19

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
VI. POTENSI AIR BAKU
6.1 Potensi Air Permukaan
6.2 Potensi Air Tanah
6.3 Neraca Air
6.4 Alternatif Sumber Air Baku
6.5 Perizinan




6.1 Sebutkan semua air permukaan yang ada: sungai, danau, waduk, embung, muara.
Kemudian di catat debit rerata musim hujan , kemarau dan debit minimumnya.
Kualitas air musim hujan dan kemarau.

1. Dinas Sumber Daya Air
2. DGTL
3. Dinas Pertambangan
4. PDAM
6.2 Sebutkan kondisi potensi air tanah, dari Peta Geologi Air Tanah dan laporan sumur
uji yang dilakukan Direktorat Geologi Tata Lingkungan (DGTL), sumur air tanah dalam
eksisting (sbg referensi), data sumur air tanah dalam dari Dinas Pertambangan
Kabupaten.
6.3 Mengulas tentang potensi air/sungai yang akan dimanfaatkan sebagai sumber air
baku, dimana potensi air tersebut dapat dihitung dari data debit andal sungai
dikurangi debit yang sudah dimanfaatkan
Apabila data tersebut tidak tersedia, maka Neraca air dapat dihitung dengan
pendekatan perhitungan dengan menggunakan data curah hujan 5 tahun terakhir
(hasil analisa sebagaimana dijelaskan pada butir 3.2.1.
6.4 Pilihan sumber air yang digunakan. Dari Proyeksi Kebutuhan Air periode 15 - 20 tahun
kedepan dilakukan kajian manfat, kajian ekonomis, dan aman bagi lingkungan (kaitan
keterpaduan dengan prasarana dan sarana Sanitasi yang meliputi: identifikasi potensi
pencemar air baku, identifikasi area perlindungan air baku, dan proses pengolahan
buangan dari IPA)
6.5 Usulan izin pemanfaatan air baku (SIPA) dan debit yang dimanfaatkan, bagi lokasi
pengambilan yang belum ada SIPA-nya, uraikan tata-cara proses pembuatan SIPA.
VII. RENCANA
PENGEMBANGAN SPAM
7.1 Kebijakan, Struktur dan
pola Pemanfaatan Ruang
wilayah
7.2 Rencana Sistem Pelayanan
7.3 Rencana Pengembangan
SPAM
7.4 Kapasitas Sistem


7.1 Menguraikan tentang pemanfaatan ruang berdasarkan struktur & pola penataan
ruang,



RTRW

7.2 Pembuatan blok pelayanan (zonasi) yang disesuaikan dengan RTRW, kondisi
topografi, sebaran penduduk, dan peruntukan daerah sebagaimana disebutkan
dalam sub bab 3.4, rencana blok pelayanan ini dituangkan dalam peta administrasi.

1. RTRW
2. Analisis penyusun

20

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
7.5 Perkiraan Kebutuhan Biaya

7.3 Jelaskan rencana pengembangan SPAM meliputi 15 20 tahun kedepan berdasarkan
perencanaan pada sub bab 6.1 dan 6.2 dengan memperhatikan potensi sumber air
baku, kondisi topografi dan daerah pelayanan.
Rencana pengembangan dibagi sesuai pentahapan 5 tahunan SPAM Perkotaan
dan Perdesaan (unit air baku, unit produksi, distribusi dan pelayanan) kemudian
dituangkan pada Peta administrasi.
Rencana pengembangan harus memuat program pengembangan SPAM yang
meliputi: (i) program optimalisasi, yang bisa berupa pemanfaatan idle capacity dan
pengurangan tingkat kehilangan air, (ii) program ekspansi, yang berupa
pembangunan baru (peningkatan produksi dan perluasan sistem) baik pada green
field maupun infield.
Rencana pengembangan pada BJP eksisting diarahkan sebagai berikut: (i) BJP tidak
terlindungi dikembangkan menjadi BJP terlindungi, dan (ii) BJP terlindungi
diarahkan menjadi JP
Rencana pengembangan harus dilakukan baik pada SPAM Ibukota Kabupaten,
SPAM IKK, maupun SPAM Perdesaan.
7.4 Jelaskan kapasitas sistem sesuai dengan rencana pengembangan SPAM sebagaimana
dipaparkan pada sub bab 6.3, yang sudah memuat: (i) komponen SPAM mulai dari
unit air baku, unit produksi, unit distribusi, dan unit pelayanan, (ii) besaran dan
dimensi dari masing-masing komponen SPAM, (iii) pentahapan pembangunan.
7.5 Diuraikan kebutuhan investasi untuk masing-masing sistem yang akan dikembangkan
pada setiap tahap yang direncanakan, yang terdiri dari (i) total kebutuhan investasi
sampai dengan tahap mendesak 1-2 tahun, (ii) total kebutuhan investasi sampai
dengan jangka menengah 5 tahun, (iii) total kebutuhan investasi sampai dengan
jangka panjang 15-20 tahun.

Buatlah peta rencana pengembangan SPAM secara keseluruhan, dalam peta
administrasi.
21

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
VIII. RENCANA PENDANAAN/
INVESTASI
8.1 Kebutuhan Investasi,
Sumber dan Pola
Pendanaan.
8.1.1. Kebutuhan Investasi
8.1.2. Sumber dan Pola
Pendanaan
8.2 Dasar Penentuan Asumsi
Keuangan.
8.3 Analisis Kelayakan
Keuangan



8.1 Kebutuhan Investasi, Sumber Dan Pola Pendanaan
8.1.1. Kebutuhan Investasi
Besaran biaya/ investasi yang dibutuhkan dituangkan dalam Rencana Anggaran Biaya
(RAB) pengembangan SPAM sesuai dengan rencana pengembangan teknis pada Bab 6.

Dari RAB tersebut diatas dengan pembagian pendanaan untuk unit air baku, unit
produksi, unit distribusi dan unit pelayanan.
Format Rencana Anggaran Biaya (RAB) pengembangan SPAM adalah:



8.1.2 Pola dan Sumber Pendanaan
Pola Investasi disesuaikan dan dilakukan dengan rencana pentahapannya termasuk


RENCANA ANGGARAN BIAYA PENGEMBANGAN SPAM KOTA/KABUPATEN ......
(Rp.000.000)
2011 2012 2013 2014 2015 Dst
I Unit Air Baku
- Rp. Rp.
- Rp. Rp.
Jumlah Kebutuhan Biaya Unit Air Baku
II Unit Produksi
- Rp. Rp.
- Rp. Rp.
Jumlah Kebutuhan Biaya Unit Produksi
III Unit Distribusi
- Rp. Rp.
- Rp. Rp.
Jumlah Kebutuhan Biaya Unit Distribusi
IV Unit Pelanggan
- Rp. Rp.
- Rp. Rp.
Jumlah Kebutuhan Biaya Unit Pelanggan
JUMLAH Rp. Rp.
PPN 10% Rp. Rp.
TOTAL Rp. Rp.
PERIJINAN 2,5% Rp. Rp.
ENGINEERING SERVICE 4% Rp. Rp.
JUMLAH TOTAL Rp. Rp.
TAHUN ANGGARAN (Rp.000.000) SUMBER
DANA
NO SATUAN VOLUME
HARGA
SATUAN
JUMLAH URAIAN
22

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
sumber pendanaan dapat bersumber dari dana APBD Kabupaten, PDAM, Swasta,
Perbankan, APBD Provinsi, dan APBN.
Pola investasi dapat dibagi ke dalam pola investasi:
- jangka pendek/mendesak (1-2 tahun awal perencanaan),
- jangka menengah s/d 5 tahun perencanaan) dan
- jangka panjang (s/d 15 atau 20 tahun perencanaan).
Sumber pendanaan pengembangan SPAM dapat dikelompokkan ke dalam:
- Pengembangan SPAM di unit air baku sumber pendanaannya dari APBN SDA
- Pengembangan SPAM di unit Produksi sumber pendanaannya dari APBN CK
- Pengembangan SPAM di unit Distribusi sumber pendanaannya dari APBD I, APBD
II dan atau Swadaya
- Pengembangan infrastruktur SPAM dapat bersumber dari swasta dengan pola
kerjasama pemerintah swasta (KPS) sesuai ketentuan dalam Perpres 67/2005


23

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
8.2. Dasar Penentuan Asumsi
Asumsi-asumsi yang berhubungan langsung dan tidak langsung dengan perhitungan
proyeksi keuangan seperti: tingkat inflasi, jangka waktu proyeksi, tingkat suku bunga
deposito , tingkat inflasi, kebijakan kenaikan tarif (yang diharapkan), masa tenggang
pembayaran bunga dan cicilan, loan disbursement, dan kebijakan lainnya.

8.3. Analisis Kelayakan Keuangan
Analisis kelayakan keuangan dinilai dengan melihat kelayakan keuangan/finansial untuk
investasi pengembangan RI SPAM jangka pendek/mendesak, yaitu dengan menghitung
PayBack Periode (PB), Internal Rate Of Return (IRR), Net Present Value (NPV), Benefit
Cost Ratio (BCR) sensitivity analysis,. Investasi disebut layak untuk diimplementasikan
apabila : PB < nilai ekonomis; NPV bernilai positif; IRR > diskon faktor/Bank Indonesia
Rate dan BCR > 1.




















24

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
IX. RENCANA
PENGEMBANGAN
KELEMBAGAAN
9.1. Lembaga Penyelenggara
9.2. Struktur Organisasi
9.3. Kebutuhan SDM
9.4. Rencana Pengembangan
SDM




9.1. Lembaga Penyelenggara
PP 16/2005, menyebutkan bentuk alternatif kelembagaan pengelolaan SPAM: BUMD
(Badan Usaha Milik Daerah /PDAM), BUMN (Badan Usaha Milik Negara), BUS (Badan
Usaha Milik Swasta), Koperasi, BLU (Badan Layanan Umum), KSM (kelompok Swadaya
Masyarakat).
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya No. 01/SE/DJCK/2008, bagi SPAM IKK yang dibangun di
kabupaten yang mempunyai PDAM sehat, maka pengelolaannya diarahkan ke PDAM.
Namun bagi SPAM IKK yang dibangun di kabupaten dengan PDAM kurang sehat/sakit
dan daerah kabupaten pemekaran yang belum terbentuk PDAM maka diperlukan
alternatif lembaga penyelenggara.
Alternatif pemilihan lembaga penyelenggaraan SPAM , mengacu pada jenis barang
layanan, dan kondisi sebagai berikut:

Jenis Barang Layanan Kondisi Penyelenggara
Public goods Apabila pengelolaan SPAM IKK belum optimal
dan atau kondisi sosial ekonomi masyarakat
tidak mampu membiayai operasional sistem .
Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD)
Quasi Public Goods Apabila sistem sudah dimanfaatkan namun
sebagian biaya operasional masih harus
ditunjang pemerintah dan sudah memenuhi
persyaratan Teknis, Substantif dan
Administratif
Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD)
Private Goods,


Apabila sistem sudah/akan dimanfaatkan dan
kondisi sosial masyarakat secara rata-rata
mampu untuk membiayai operasional
PDAM
Buletin Cipta Karya-04/Tahun VII/2010

Untuk penyelenggara berbentuk koperasi atau badan usaha swasta, berdasarkan PP
16/2005 dapat berperan serta dalam penyelenggaraan pengembangan SPAM pada
daerah, wilayah atau kawasan yang belum terjangkau pelayanan UPTD, BLUD, dan
BUMD/BUMN.



1. UU No 32/2004
2. PP No.16/2005
3. PP No. 23/2005
4. PP No. 41/2007
5. Perpres No.67/2005
6. Permendagri No. 57/2007
7. Permendagri No. 61/2007
8. Permendagri No 2 tahun
2007
9. Kepmendagri No.
130/2003
10. SE Dirjen Cipta Karya
No.01/SE/DJK/2008

25

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
Perbandingan PDAM, UPTD dan BLUD
No. PDAM UPTD BLUD
1 Aset dipisahkan Aset Tidak Dipisahkan Aset Tidak Dipisahkan
2 Orientasi keuntungan Tanpa mengutamakan mencari
keuntungan (pendapatan = belanja)
Tanpa mengutamakan mencari
keuntungan (pendapatan = belanja)
3 Tidak dapat melakukan
diversifikasi
Tidak dapat melakukan diversifikasi Dapat melakukan diversifikasi
4 Dikelola oleh perusahaan daerah Dikelola unit kerja instansi
pemerintah
Dikelola unit kerja instansi
pemerintah
5 Pendapatan disetor ke rekening
kas PDAM
Pendapatan disetor ke kas umum
daerah
Pendapatan disetor ke rekening kas
BLUD
6 Penerimaan dapat digunakan
langsung
Penerimaan tidak dapat digunakan
langsung
Penerimaan dapat digunakan
langsung
7 APBN/APBD bukan merupakan
pendapatan
APBN/APBD bukan merupakan
pendapatan
APBN/APBD merupakan
pendapatan
8 Belanja sesuai dengan anggaran Belanja tidak boleh melampaui
anggaran
Flexibitas budget (ambang batas
ditetapkan dalam RBA)
9 Boleh melakukan utang/ piutang Tdk boleh melakukan utang/ piutang Boleh melakukan utang/ piutang
10 Pinjaman JP dgn persetujuan KDH Tidak boleh melakukan pinjaman
jangka panjang
Pinjaman JP dgn persetujuan KDH
11 Investasi JP dgn persetujuan KDH Tidak boleh melakukan investasi Investasi JP dgn persetujuan KDH
12 Boleh melakukan kerjasama Tidak boleh melakukan kerjasama Boleh melakukan kerjasama
13 Pengadaan barang sesuai aturan
perusahaan
Pengadaan barang sesuai dengan
Kepres 54/2010
Utk pendapatan Non APBD/APBN
dpt tdk dgn Kepres 54/2010
14 Pegawai perusahaan Pegawai PNS Pegawai boleh PNS dan Non PNS
15 Ada Dewan Pengawas Tidak ada dewan pengawas Dimungkinkan ada dewan
pengawas
16 Aturan penggajian sesuai dgn
peraturan di perusahaan
Aturan penggajian PNS Remunerasi disesuaikan dgn
tanggung jawab dan
profesionalisme
17 Lap. Keuangan.: Standar
Akuntansi Keuangan/SAK (lap.
operasional, neraca, Cash flow,
Catatan Atas Laporan Keuangan/
CALK & lampiran kinerja)
Laporan keuangan Standar
Akuntansi Pemerintah/SAP (Neraca,
Laporan Realisasi Anggaran/LRA &
CALK)
SAP ((Neraca, LRA dan CALK)
SAK (laporan operasional, neraca,
laporan arus kas, CALK dan lampiran
kinerja)
18 Otonom, pengelolaan keuangan
dilakuka oleh perusahaan
Pengelolaan keuangan dilakukan
oleh Pemda
Semi otonom dalam pengelolaan
keuangan (Pemda mengontrol
output BLUD)
19 Boleh melakukan kerjasama Tidak boleh melakukan kerjasama Boleh melakukan kerjasama
20 Perusahaan bertanggungjawab
terhadap pelayanan yang
diberikan
KDH bertanggungjawab terhadap
pelayanan yang diberikan
KDH bertanggungjawab terhadap
pelayanan yang diberikan

26

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA

9.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi harus dapat menggambarkan aktivitas utama dalam sistem
pengelolaan, pola kerja yang jelas dan mempunyai fungsi perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian, serta pengawasan dengan menguraikan tugas, wewenang dan tanggung
jawabnya.

UPTD
Sebagai referensi bentuk struktur organisasi penyelenggara SPAM yang diseleng-
garakan oleh UPTD adalah:









BLUD
-Pengelola BLU-SPAM, terdiri dari :
Kepala
Bagian Keuangan



27

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
9.3 Kebutuhan SDM
SDM yang dibutuhkan untuk operasi/rawat SPAM: sarjana teknik lingkungan, teknik
mesin/elektro, teknik sipil, ekonomi, hukum, dll (sesuai dengan kebutuhan).
Penempatan SDM harus disesuaikan antara latar belakang pendidikan/pengalaman
dengan job deskripsi dari struktur organisasi yang dibentuk.
Sebagai referensi untuk menghitung jumlah pegawai yang dibutuhkan adalah dengan
menghitung rasio 8 per 1000 pelanggan atau 1 pegawai melayani 125 sambungan
rumah (SR).
9.4. Rencana Pengembangan SDM
Sumber Daya Manusia merupakan salah satu sumber daya yang mendukung
keberhasilan organisasi dimasa depan.
Rencana pengembangan sumber daya manusia yang dirumuskan diharapkan akan
mendukung strategi pengembangan pelayanan pelanggan di beberapa wilayah
operasional.
Pengembangan SDM dapat berupa pelatihan-pelatihan di bidang teknis, kelembagaan
dan keuangan yang bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan/pelatihan.
Sebagai referensi rencana pengembangan SDM penyeleggara SPAM (PDAM) adalah:

No
Isu/kondisi
eksisting
Permasalahan Sasaran Program
Anggaran (Rp.000) Sumber
Biaya
Tahun ke
1 2 3 4 5 dst
1
Pengetahuan
karyawan bagian
teknik dan
operasional yang
relatif kurang
dari waktu ke waktu.
Pemecahan
masalah hanya
diselesaikan
berdasarkan
pengalaman
sendiri yang ada.
Menjamin
tercukupinya
pengetahuan
karyawan dari
waktu
ke waktu dan
meningkatkan
motivasi
bekerja
Pelaksanaan
program
pelatihan
pegawai
dengan
lembaga
pendidikan
khusus (in-
house
training).
xx PDAM
2
Pelanggan merasa
tidak puas dengan
pelayanan yang
diberikan di bsgian
pelayanan
Terbatasnya
pengetahuan
pemecahan
masalah di dalam
perusahaan
berkaitan dengn
peningkatan
kepuasan
pelanggan
Menjamin
tercukupinya
pengetahuan
karyawan dari
waktu
ke waktu dan
meningkatkan
motivasi
bekerja dalam
rangka
meningkatkan
kepuasn
Pelaksanaan
program
Pendidikan &
latihan untuk
pegawai
& calon
pegawai
dengan materi
pelayanan &
pemasaran.
xx PDAM
28

KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
pelanggan
3
Tenaga operator
dengan kualifikasi
yang
disyaratkan
berkurang jumlahnya
dari waktu
ke waktu.
Menghambat
pekerjaan yang
ada
Menjamin
terisinya
posisi
operator
dengan
kualifikasi
yang
disyaratkan.
Kerjasama
pelatihan
dengan
institusi
terkait dengan
materi teknis &
operasional.
xx PDAM
4
5
dst






Catatan:
Peta-peta eksisting daerah pelayanan (bukan
peta jaringan distribusi, tetapi layanan utama,
seperti intake, reservoir, sampai transmisi dan
distribusi utama)

Anda mungkin juga menyukai