website : www.kelair.bppt.go.id
PERENCANAAN MASTER PLAN
Pengelolaan air limbah memerlukan prasarana
dan sarana penyaluran dan pengolahan.
B Wilayah dengan
kepadatan penduduk
sedang. Air limbah
domestik harus diolah
dengan cara pengolahan
sistem komunal atau semi
komulal
C Wilayah dengan
kepadatan penduduk
tinggi. Air limbah
domestik diprioritaskan
harus diolah secara
terpusat atau kolektif
(sewerage system)
WADUK SETIABUDI
PS 2
PS1
Proyeksi Perkembangan
1000000
Jumlah Penduduk Di Pulau
Batam
Penduduk Th. 1997
500000 252700
0
1980 1990 2000 2010 2020 2030
TAHUN
5000
KEBUTUHAN TOTAL
[Liter/detik]
3000
Def isit
air bersih Proyeksi Kebutuhan dan
Suplai Air Bersih Di Pulau
2000
Kapasitas Suplai Air Bersih
Th. 1997
Batam
1000
Th. 2009
Jumlah Penduduk 1997
252700
0
0 200 400 600 800 1000 1200
X 1000
Sumber : The Study On Urban Drainage and Waste Water Disposal Project In The City
Of Jakarta, 1990
Perkiraan Beban Polusi (Zat Organik) Di Wilayah DKI Jakarta
Tahun 1989 dan Tahun 2010
Sumber : The Study On Urban Drainage and Waste Water Disposal Project In The City
Of Jakarta, 1990
KETENTUAN RENCANA INDUK
Umum
Kedudukan Rencana Induk
a) Penyusunan rencana induk pengembangan sarana dan prasarana
air limbah wajib mengacu pada Rencana Jangka Panjang Daerah
(RJPD) dan rencana tata ruang (Gambar 1).
b) Penyusunan program 5 tahunan bidang pengembangan sarana
dan prasarana air limbah atau rencana Renstra Dinas, wajib
mengacu pada rencana induk Air Limbah.
c) Rencana induk disusun oleh instansi yang berwenang dimasing-
masing Kabupaten/Kota dengan melibatkan Stakeholders dan
hasilnya disosialisasikan pada masyarakat luas (termasuk melalui
internet dengan domain khusus dari instansi pengelola
lingkungan daerah). Pengesahan rencana induk SPAL ditetapkan
melalui Perda.
Pola Pikir Perencanaan Jangka Panjang
Rencana Induk Air Limbah pada dasarnya adalah
perencanaan jangka panjang mengenai
pengembangan sarana dan prasarana air limbah
(Gambar 2).
Berdasarkan sifat perencanaan yang berjangka
panjang tersebut, maka tahapan perumusan
perencanaan sekurang-kurangnya harus mengikuti
pola pikir sebagai berikut:
Gambar 2
KETENTUAN RENCANA INDUK
Klasifikasi Sumber Air Limbah
Pengertian Air Limbah
Semua air buangan yang berasal dari kamar mandi,
dapur, cuci dan kakus serta air limbah
Industri rumah tangga yang karakteristik air limbahnya
tidak jauh berbeda dengan air limbah rumah tangga
serta tidak mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya
(B3).
KETENTUAN RENCANA INDUK
Klasifikasi Sumber Air Limbah
Klasifikasi Asal Sumber Air Limbah
Rencana induk disusun berdasarkan analisis
identifikasi asal sumber air Limbah yang dibedakan
minimal sebagai berikut:
a. Air Limbah dari permukiman
b. Air Limbah dari daerah komersil dan institusional
c. Air Limbah dari bangunan bertingkat tinggi (high rise
building)
POTENSI AIR LIMBAH DI DKI JAKARTA
78,9
80 72,7
Tahun 1989
70
Prosentase (%)
Tahun 2010
60
50
40
30
20 13,1 17,3. 9,9
8,0
10
0
Domestik Perkantoran Industri
sa
t ra r at an ur L
ta
Ba
t m TA
Pu U la Ti TO
t ra tra rta Se rta DOMESTIK; Series1;
a ka ta
Ja
ka
Ja
k
Ja
Ja
k ar
Ja
ka
1989 78,9 2010 DOMESTIK;
72,7
PERMASALAHAN :
A ICB 2
E DENPASAR
LCB 2
LCB 4
R
ICB 1
A LCB 1
H LCB 4
P
E
L SEMINYAK
A
Y LEGIAN
ICB 2
SANUR
A LCB 3
N LCB 5
ND
LA
KUTA
D
IS
LEGEND
AN
S SEWER PIPE
NG
FORCE MAIN
BOUNDARY OF SEWERAGE
RA
SERVICE AREA
D
SE
WASTEWATER TREATMENT PLANT
PUMPING STATION
P BENOA BAY
Phase I : On-going Area
Sumber : The Study On Urban Drainage and Waste Water Disposal Project In The City Of Jakarta, 1990
Perencanaan Pengembangan Sarana
dan Prasarana Air Limbah Terpusat
(IPAL)
Alternative “Sewer Sistem Terpusat”
1. Separate Sistem
3. Semi-Combined Sistem
Alternative “Sewer Sistem Terpusat”
No rain, No Discharge
All Wastewater
With Rain, BOD = 0 mg/L
BOD » 200mg/L
Secondary
River
Sewer
(New)
Abandon Septic
Interceptor Pipe (new)
Tank
Design Q = Qww
No rain, No Discharge
All Wastewater With Rain, BOD < 70mg/L
The more rain, the smaller
BOD » 200mg/L
BOD mg/L (diluted)
River
Abandon Septic
Interceptor Pipe (new)
Tank
Design Q = 3 x Qww
IPAL
Alternative “Sewer Sistem Terpusat”
No rain, No Discharge
Gray water
With Rain, BOD < 30mg/L
BOD < 100mg/L
River
Septic Tank Interceptor Pipe (new)
to be used Design Q = 3 x Qww
Design Q = Qww
Design Q = 3 x Qww
Solid Solid
Effluent
By-Pass Discharge
Design Q = 2 x Qww
Alternative “Sewer Sistem Terpusat”
30
30 30
50
30 60
70
20 80
90
10 100
110
0 120
0 5 10 20 30 40 50 60 120 150 180
Time (min)
Environmental Contribution
Improvement of Environment Best Result Lowest Compromized
BOD in Discharge Meet Standard <50 mg/L Mostly meet Standard <50 mg/L Mostly meet Standard <50 mg/L
Use as existing. To be tightly covered & To be Use as existing.
Drainage Channel
Gray water removed. maintained by Sewerage Side Gray water NOT removed.
Septic tank problem eliminated. Septic tank problem eliminated. Septic tank problem STILL EXIST.
At Beneficiary Side
(overflow in flooding, desludging, etc.) (overflow in flooding, desludging, etc.) (overflow in flooding, desludging, etc.)
Recommended where:
1) Gray water in drainage channel is
NOT critical.
Recommended where: Drainage Channel maintenance is
2) River water improvement is the
1) Gray water is a critical problem. critical
Recommendation primary need.
2) Residents want to abandone as it accept all wastewater.
3) Residents do not mind to keep
septic tank. Not recommended for Indonesia.
septic tank.
4) When the urgent improvement is
required.
How much to construct Sistem Terpusat:?
2-Pump Stations
8%
Sewers, LSP, HI
54%
Pipa Retikulasi
Perencanaan Pipa Induk (Main/trunk sewer)
a. Pipa induk adalah saluran yang menyalurkan air limbah dari pipa
lateral (retikulasi) menuju instalasi pengolahan air limbah; dapat
dilengkapi dengan pipa cabang yang berfungsi menyalurkan air
limbah dari pipa lateral (retikulasi)
b. Perencanaan pipa induk air limbah meliputi: letak pipa, dimensi dan
bahan pipa, metode konstruksi (open trench atau pipe jacking),
stasiun pompa dan bangunan pelengkap.
c. Perencanaan debit rata-rata (m3/hr) harus memperhitungkan seluruh
daerah tangkapan (ha), klasifikasi dan proyeksi debit spesifik air
limbah yang dilayani (m3/hr/ha).
d. Perencanaan dimensi pipa dan pompa harus memperhitungkan debit
jam maksimum (dengan infiltrasi) dan debit jam minimum (tanpa
infiltrasi) untuk perencanaan penggelontoran pipa induk.
e. Perencanaan teknis pipa induk harus mengacu pada standard teknis
dan tata cara perhitungan perencanaan teknis pipa induk Air Limbah
yang berlaku
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana Air
Limbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
UASB
(area depends on post treatment)
No waste sludge
(Anaerobic)
100 Less waste sludge
90
Land for Pump Station
DSDP – Sanur Pump Station
No. of Pump: 30 kW x 3 units, Emergency Generator
Area: 700 m2
91
Tips for development strategy for IPAL
1. Start with a WWTP in large land area
First Oxidation Ponds or Aerated Lagoon
Low or No waste sludge
Low technology
Low tariff
To reserve land for future expansion
3. Still Lacking:
National Standard for Sewerage Design
Technical Checking Mechanism of Consultants’ Work
Engineering Design of IPAL
Laboratory
Auxiliary Buildings
Landscaping (admin, Warehouse, etc.)
Hydraulics
Process
Disposal Points
Available Land
Sewage
Characteristics
Sewage Flow
93
Process Hydraulic
M&E Design
Design Design
Drawing
Tanks, Buildings Earth Strucutre
Specifications
Infrastructures
Foundation
(Road, Utilities, Landscaping, etc.)
BOQ
94
Ex. Receiving Tank
Ex. Aerated Lagoon
Ex. Sedimentation Pond Aerated Lagoon System
M M M
Pump
Activated Sludge System
Pump
Station
X Aerated Lagoon
No.2 X Maturation Pond
No.2
Cleaning
96
Flow Control by Chamber and Stop Log
Horizontal Hydraulic Design
Flow Diversion Any of Lagoon/Pond can be shut down for
Maintenance and Flow is diverted to others.
Pump
Aerated Lagoon Maturation Pond
Station
No diversion !! = No maintenance
97
98
Function: To remove garbage
Screen width = 6 – 15 mm
Installed at inlet works
Drum Screen
Traveling Rake Screen
99
Function: To transfer liquid and sludge
Installed in wet and dry position
101
Ultrasonic Flow Meter:
Directly indicate flow
Not a matter of diameter.
Easy to install on existing pipes
102
Surface Aerator Function: To supply oxygen into liquid
Variable type and function
Jet Aerator
(Submersible pump and air-inlet pipe)
Screw type for small scale
103
X
Tidak ada “Reduction Gear”.
Kecepatan Propeller = 1500 RPM (terlalu cepat!)
Propeller tidak “Open Type”.
Sampah menyumbat penyebab bermotor bakar
104
Motor
Reduction Gear
Aerator
(< 200 RPM)
105
Tambahan
HC & Local Sewers
25%
106
Pengendalian dan Pengawasan
Desain Pipa Sewer
Cost of Sewer Pipes
for pipes dia. 200 – 300 mm,
107
Bahan membuat perbedaan besar dalam Biaya
Comparison RC - PVC
8,000,000
6,000,000
Unit Rate (Rp./m)
Laying
4,000,000
Material
2,000,000
0
1.5 m 2.0 m 3.0 m 4.0 m 5.0 m 6.0 m
Earth Cover
108
Bahan membuat perbedaan besar dalam Biaya
Comparison RC - PVC
Sewer Construction Cost for 1 km Level Ground
2,500
Saving:
Max. Rp.1 billion / km
Total Cost for 1 km (Rp.million)
2,000
1,500
Laying
2,231 Material
500
308
144 168 205 144 168
0
RC200 RC250 RC300 PVC200 PVC250 PVC300
Material-Diameter
109
Pengendalian dan Pengawasan Desain Pipa Sewer
JL. L
egia
n
Original Jacking Route JL. Bakunsari
Additional Jacking Route
Traffic direction
ATD = 7,305 veh/day
ATD: Ave. Traffic Density (vehicle/day) W = 5.7 m
W: Road Width Ex. Dep = 4.9 – 5.3 m
a
laz
Ex. Dep: Excavation Depth
aP
JL. Raya
tik
ar
.K
JL
ATD = 6,261 veh/day
Kuta Tub
W = 7.5 m
Ex. Dep = 3.8 - 5.2 m
an
ATD = 125,756 veh/day
W = 11.00 m
Ex. Dep = 3.8 - 6.6 m
JL. Ka
rtika P
laza
JL. Ke
diri
To
Airport 110
Pengendalian dan Pengawasan Desain Pipa Sewer
Jacking mechanism
Departure Shaft Jacking Machine
Arrival Shaft
200 - 250 m
Arrival Shaft
Departure Shaft
Hydraulic Jack
Legian St.
Revised
112
Pengendalian dan Pengawasan Desain Pipa Sewer
113
Pengendalian dan Pengawasan Desain Pipa Sewer
Fine Screen
Perforated Plate dia. 15 mm
Coarse Screen
(20 mm) with Bucket
114
Pengendalian dan Pengawasan Desain Pipa Sewer
115
Pengendalian dan Pengawasan Desain Pipa Sewer
116
Pengendalian dan Pengawasan Desain Pipa Sewer
Brick HI
117
Akhirnya, Apa yang kurang ?
1. Standar Nasional untuk Desain Fasilitas Air Limbah
Sekarang: Sepuluh proyek memiliki sepuluh desain yang berbeda
Rekomendasi:
1) Cipta Karya menggunakan “Malaysia’s Design Standard for Sewerage”
sebagai sementara Standar.
Mengapa Malaysia? Hal ini lebih cocok untuk Indonesia dari
standar Jepang Basics
2) Kemudian mengembangkan dan memperbaruinya untuk memenuhi
kebutuhan di Indonesia
Guideline
for
Upgrade Sewerage Works
Feedback
118
118
Akhirnya, Apa yang kurang ?
119
119
TERIMA KASIH
OTSUKARESAMADESHITA