Anda di halaman 1dari 29

I

DIMENSI IPA 300 LITER/DETIK

I.1

UNIT PENGADUK CEPAT

I.1.1

PERENCANAAN

1.

Menggunakan pengaduk turbin, 4 buah dipasang 4 shaft

2.

Bentuk bak = rectangular yang dilengkapi baffle, terdapat


m3/detik.

q=
3.

Diameter impeller, Dt = 50% bak koagulasi.

4.

Letak impeller 1 x diameter (Dt) dari dasar tank.

5.

G = 700 detik -1

6.

Kecepatan putaran impeller = 10 150 rpm

7.

= 0,8975.10-6 m2/detik

8.

V = /

I.1.2

td = 60 detik
= 0,997.103 kg/m3

PERHITUNGAN

1.

Dimensi bak

2.

Volume bak koagulasi yang sebenarnya

3.

Waktu detensi dalam bak

bak

4.

perhitungan dimensi blade

Dengan lebar blade = 5 cm = 0,05 meter


Panjang blade = 5 x 5 = 25 cm = 0,25 meter.
(r14-ro4) = 0,0042 meter4
5.

kecepatan pengadukan yang diperlukan

untuk 4 shaft :

6.

Daya yang dibutuhkan

I.2

UNIT PENGADUK LAMBAT

I.2.1

PERENCANAAN :

1.

Bak pengaduk lambat terdiri dari 3 buah bak, masing-masing 3


kompartemen

2.

q tiap bak =

m3/detik

3.

td = 30 menit

4.

luas total blade = 20% luas potongan bak.

5.

Jenis pengaduk adalah paddle 1 shaft vertikal terdiri dari 2 blade dengan
perletakan :
Ro = 0 cm

r11 = 3,8 cm

Ro = 0 cm

r12 = 3,8 cm

(ro4-r14) = 4,17.10-6
G1 = 60 detik-1

G2 = 45 detik-1G3 = 25 detik-1

Gave = 43 detik-1.

Perbandingan P : L pada blade = 20 : 1


6.
I.2.2

CD = 1,5
PERHITUNGAN

1.

Volume total tiap bak

2.

Volume tiap kompartemen

3.

Dimensi tiap kompartemen


L : H = 1 : 1,2, dimana dasar kompartemen adalah bujursangkar
Vk = 1,2 L3

4.

Volume Bak (tiap kompartemen))

5.

Waktu detensi

6.

Dimensi blade

7.

Sistem Pengadukan

Perletakan blade terhadap sumbu putar :

Kompartemen 1 :
ro1 = 0,3 meter

r1 = 0,45 meter

ro2 = 0,55 meter

r1 = 0,7 meter

ro3 = 0,8 meter

r1 = 0,95 meter

(ro4-r14) = 0,5864063 m4

kompartemen 2
ro1 = 0,3 meter
ro2 = 0,55 meter

r1 = 0,45 meter
r1 = 0,7 meter

(ro4-r14) = 0,1815 m4

kompartemen 3
ro1 = 0,3 meter

r1 = 0,45 meter

(ro4-r14) = 0,2 m4
8.

perhitungan daya yang dibutuhkan setiap kompartemen :

kompartemen 1
gradien kecepatan direncanakan sebesar 60 detik -1
maka kecepatan pengadukan yang diperlukan adalah :

kecepatan pengadukan yang direncanakan 6 rpm, sehingga G aktual :

Daya yang dibutuhkan

jika efisiensi motor 75%, maka

Kompartemen 2 :
gradien kecepatan direncanakan sebesar 45 detik -1
maka kecepatan pengadukan yang diperlukan adalah :

kecepatan pengadukan yang direncanakan 7.32 rpm, sehingga G


aktual :

Daya yang dibutuhkan

jika efisiensi motor 75%, maka

Kompartemen 3 :
gradien kecepatan direncanakan sebesar 25 detik -1
maka kecepatan pengadukan yang diperlukan adalah :

kecepatan pengadukan yang direncanakan 4.79 rpm, sehingga G


aktual :

Daya yang dibutuhkan :

jika efisiensi motor 75%, maka

I.3

SEDIMENTASI

I.3.1

PERENCANAAN

1.

Jarak antar plate, w = 10 cm

2.

Ukuran plate ( P x L x H ) = ( 200 x 250 x 0,5 ) cm

3.

Kondisi performance bak (n) = 1/8 ( sangat baik )

4.

Efisiensi penyisihan () = 70%

5.

Digunakan 3 buah bak dengan debit tiap bak =

6.

Bentuk bak 4 persegi panjang dengan menggunakan plate settler

m3/detik.

sebagai zona pengendapan dengan kemiringan 60 o.


7.

Kecepatan pengendapan partikel (Vo) = 4,48.10 -4 meter/detik.

8.

Waktu detensi (td) = 15 30 menit.

I.3.2
1.

PERHITUNGAN DIMENSI ZONA PENGENDAPAN


kecepatan mengendap partikel desain (Vs)
n Vo

Vs

Yo

1
4,48.10 4
= 3,45.10-4 meter/detik
Vs 8
1
1 0,7 8 1
2.

tinggi plate dalam bak (h) :


h = P x sin 60o
= 2 x 0,866 = 1,732 meter

3.

Kecepatan aliran dalam tray (V )


h. cos w cos 2
w sin

V Vd

1,732. cos 60 0,1 cos 2 60


3,55.10 3 meter/detik
0
,
1

sin
60

V 3,45.10 4

= 0,2128 meter/menit
Ac

h
w
1,732
0,1

2,06
sin tan sin 60 tan 60

td

Ac
2,06

580,28 detik ~ 10 menit


V
0,0035

CD

w
0,1

0,2
cos cos 60

direncanakan menggunakan 3 buah bak sedimentasi


m3/detik

q=
4.

Mencari luas bidang pengendapan :

Vs

Q
w

A H cos w cos 2

5.

Dimensi zona pengendapan

6.

Jarak horizontal antar plate :

7.

jumlah plate :

I.3.3
1.

w
0,1

0,115
sin sin 60

P
11.3
1
1 99
0,115
0,115

buah

PERHITUNGAN DIMENSI RUANG LUMPUR


Direncanakan
terpancung
dimensi :

ruang

lumpur

bak

sedimentasi

berbentuk

limas

2.

Asumsi : volume lumpur yang dihasilkan setelah proses pengadukan


lambat = 30 ml/1 L lumpur.

3.

4.

Volume lumpur yang dihasilkan per hari

volume ruang lumpur

Pencucian dilakukan setiap 67 menit sekali.


I.3.4

SISTEM INLET

1.

saluran inlet

2.

q=

3.

P.sal = 2,5 meter

4.

L.sal = 0,25 meter

5.

H.sal = 0,5 + 0,2 meter (freeboard)

m3/detik

Kecepatan aliran

kemiringan saluran

V n
S 2/3
R
R

luasbasah
0,25 0,5

0,1 meter
klelilingbasah 0,5 2 0,25

n = 0,013

Kehilangan tekanan

dengan adanya pintu air, maka kehilangan tekanan pada pintu air :

zona inlet
direncanakan :

Pintu air
Direncanakan :
Setiap bak mempunyai 1 pintu air
L.pintu air (L) = 30 cm
Bukaan pintu air (b) = 20 cm
Q=

m3/detik

Kehilangan tekanan yang terjadi

hp

2,476 L b

I.3.5
1.

SISTEM OUTLET
menggunakan pelimpah (weir) dengan bp = 300 m3/m.hari

2.

q tiap bak =

m3/detik

3.

tinggi terjunan ke dalam saluran pelimpah = 5 cm

4.

tinggi terjunan ke dalam saluran pengumpul = 15 cm

5.

tinggi terjunan ke dalam saluran outlet = 10 cm

6.

total panjang pelimpah (p) =

Lebar bak = 2 meter, dengan saluran pengumpul 0,5 meter


maka pelimpah dibuat 7 buah dengan panjang masing-masing = 1
meter.
7.

Tinggi air di atas pelimpah (h) :

8.

kedalaman air di saluran pelimpah (ho) :

9.

lebar saluran pelimpah (b) = 0,5 meter

10. saluran outlet

11. Kecepatan aliran dalam saluran

12. kehilangan tekanan pada saluran outlet (h) :

I.4

FILTRASI

I.4.1

KRITERIA PERENCANAAN :

1.

Dimensi bak dan media filter

2.

Kec.filtrasi (Vf) = (5-7,5) m/jam

3.

Kec.Backwash (Vbw) = (10-20) L/detik/m2

4.

luas permukaan filter = (10-20) m2

5.

Ukuran media :
ukuran pasir efektif (Es) = 0,5-0,6
koefisien uniformitas pasir (Uc) = 1,5
d10 = (0,5-0,6)mm
d60 = (0,65-0,7) mm
tebal media penyaring (Lm) = (0,45-1) m
tebal media penunjang (Lp) = (0,15-0,65) m

6.

Underdrain :
Area orifice : Area bed (media) = (1,5-5).10-3 : 1
Area lateral : area orifice = (2-4) : 1
Area manifold : area lateral = (1,5-3) : 1
Diameter orifice = (0,25-0,75) inch
Jarak antara orifice terdekat = (3-12) inch
Jarak antara pusat lateral terdekat = (3-12)inch

7.

Pengatur aliran
Kecepatan dalam saluran inlet (Vin) = (0,6-1,8)meter/detik.
Kecepatan dalam saluran outlet (Vout) = (0,9-1,8) meter/detik
Kecepatan dalam saluran pencuci (Vp) = (1,5-3,7) meter/detik
Kecepatan dalam saluran pembuangan (Vb) = (1,2-2,5) meter/detik

I.4.2

PERHITUNGAN

penentuan jumlah filter

Dimensi permukaan filter


direncanakan :

Media filtrasi terdiri dari :


media penyaring
media penyangga

I.4.3

MEDIA PENYARING

1.

tebal media penyaring direncanakan 70 cm

2.

Es = 0,5 mm

3.

Maka d10 = Es = 0,5 mm

4.

D60 = 1,5 x 0,5 = 0,75 mm

Uc= 1,5

Dari data diatas, maka diperoleh harga-harga diameter terpakai dengan


menggunakan grafik analisa ayakan dan stock pasir tersedia :
1.

P.useable = 2(P60-P10)

2.

P.too fine = P10-10%P.useable

3.

P.too coarse = P.too fine + P.useable

Hasil plotting range stock yang terpakai : (0,44-1,1)mm. Tapi karena


diameter tersaring adalah standar, maka digunakan range (0,42-1,19)mm.
Distribusi tebal lapisan media pasir :
Diameter

Persen Gradasi

(mm)

(%)

0.42-.59

17.6

% Berat

Tebal Lapisan
(cm)

33.46

23.5

0.59-0.84

20.4

38.78

27

0.84-1.19

14.6

27.76

19.5

Total

52.6

100

70

Media Penyangga :
Ukuran
(inch)

1/10

3/16

3/8

5/8

1,5

2,5

Kedalama
n

4.8

8.08

11.69

14.35

18.91

21.58

Rencana

4.8

3.28

3.61

2.66

4.56

2.67

Dipilih

Total kedalaman = 24 inch = 60 cm


Stratifikasi media penyangga :
Lapis Ke-

Diameter

Tebal Media

Inch

mm

Inch

mm

1/10

2,5

15

3/16

10

3/8

10

10

5/8

16

10

1,5

38

7,5

2,5

64

7,5

Dimensi media filtrasi :


Tebal media penyaring = 70 cm
Tebal media penyangga = 60 cm

I.4.4

SISTEM UNDERDRAIN

Sistem pengumpulan filtrat dilakukan dengan menggunakan perforated pipe


yang terdiri dari :
orifice
pipa induk (manifold)
pipa cabang (lateral)
1.

Orifice :

2.

lateral ( pipa cabang) :

3.

manifold (pipa induk) :

4.

ukuran jarak penempatan sistem underdrain

5.

penentuan kecepatan aliran dalam pipa sistem underdrain :


manifold :

lateral

orifice

I.4.5
1.

KEHILANGAN TEKANAN PADA PERMULAAN FILTRASI :


media penyaring :
h

k
1 f
vf
g
f3

li
di 2

perhitungan kehilangan tekanan pada media penyaring


Ukuran Butiran

Geometric Mean

Di2

li

(cmx10-2)

(cmx10-2)

(cm2x10-4)

(cm)

Li/di2

4,2

23,5

9483,454

5,9

4,98

24,78

27

5447,94

8,4

7,04

49,56

19,5

1950,780

11,9

10,00

99,96

70

16882,177

Total

5
1 0,4 6
0,8975.10 2 0,166
9,81
0,4 3
0,8
2

2.

16882,2 40,72cm

media penyangga

i.

kehilangan tekanan pada media penyangga (hp)

k
1 f
hp vf
g
f3

1
lp
di 2

perhitungan kehilangan tekanan pada media penyangga


Ukuran Butir

Tebal Lapisan

1/di

1/di2

1/di2 x lp

(cmx10-2)

(cm)

(cm)

(cm2)

(cm)

25

15

16

240

50

10

40

100

10

10

160

10

0,625

0,391

3,91

380

7,5

0,263

0,069

0,52

640

7,5

0,156

0,024

0,18

60

294,61

5
1 0,39 6
hp
0,166 0,8975.10 2
9,81
0,39 3
0,94
2

I.4.6
1.

294,61 0,574 cm

KEHILANGAN TEKANAN DI SISTEM UNDERDRAIN, MELIPUTI :


Orifice

2.

Lateral

3.

Lateral Orifice

4.

Manifold

5.

Total Kehilangan di Sistem Underdrain

I.4.7

TOTAL KEHILANGAN TEKANAN PADA SAAT FILTRASI

Penentuan dimensi bak filter

I.4.8

DIMENSI BAK FILTER

Untuk menjaga agar kecepatan filtrasi tetap, perlu dilakukan penambahan


ketinggian muka air sebesar 1-2 meter.
Sehingga tinggi bak filter sebagai berikut :

I.4.9

SISTEM PENCUCIAN

Pencucian dilakukan secara backwash menggunakan udara dan air yang


telah disediakan pada menara air pencuci. Pencucian dengan udara
dimaksudkan untuk lebih memudahkan pencucian dengan air. Dengan
tekanan tertentu, pencucian dengan udara dapat memecah lapisan seperti
gel yang terbentuk di atas media, baru selanjutnya dilakukan pencucian
dengan air. Pencucian yang didahului dengan udara akan lebih efektif dan
ekonomis karena dapat mengurangi kebutuhan air untuk pencucian.

1.

Pencucian dengan udara


Direncanakan :

kapasitas blower :

2.

daya yang dibutuhkan blower :

pencucian dengan air :

kecepatan air dalam pipa backwash :

manifold

lateral

orifice

I.4.10

KEHILANGAN TEKANAN PADA PENCUCIAN FILTER

Kehilangan tekanan di perpipaan filter meliputi kehilangan tekanan di


perlengkapan pipa yang berasal dari bak menara air hingga ke manifold.
Perhitungan kehilangan tekanan dilakukan dari menara air hingga filter
terjauh, karena mempunyai kehilangan tekanan terbesar.
debit pencucian =

cm3/detik

asumsi kehilangan tekanan di perpipaan dan perlengkapan 82 cm


1.

perhitungan

total kehilangan tekanan pada saat pencucian :

sedangkan tinggi muka air pada saat backwash dengan air dapat dihitung
sebagai berikut :
tinggi muka air di gutter = head initial (tinggi media + head pada saat awal
filtrasi + head yang disediakan untuk kecepatan tetap + pertambahan
panjang ekspansi + penambahan tinggi air agar media pasir tidak ikut
terbawa keluar gutter =

I.4.11

SISTEM INLET

terdiri dari saluran inlet dan pintu air


1.

saluran inlet

perhitungan kecepatan aliran di saluran :

kehilangan tekanan pada saluran inlet


kemiringan (slope) saluran dihitung dengan persamaan manning :
Q

2.

A
R 2 / 3 S 1/ 2
n

pintu air

direncanakan setiap bak mempunyai 1 pintu air

perhitungan :
kehilangan tekanan di pintu air

I.4.12

SISTEM OUTLET

1.

pipa outlet di tiap filter

2.

pipa outlet dari bak ekualisasi ke reservoir

3.

saluran penampung air pencuci

air pencuci yang berada di atas media dialirkan ke saluran penampung


melalui sebuah gutter dan selanjutnya dibuang ke saluran pembuangan.
gutter
Dasar saluran gutter harus diletakkan diatas ekspansi maksimum pada
saat pencucian. Hal ni dilakukan agar pasir pada media penyaring tidak
ikut

terbawa

pada

saat

pencucian.

menggunakan gutter sebanyak 2 buah.

Direncanakan

tiap

filter

Gullet
Direncanakan

pipa penguras
direncanakan

Saluran pembuang
Direncanakan

I.5

Pompa backwash

BAK EKUALISASI

fungsi : menjaga agar tinggi muka air pada filter konstan. Tinggi air pada bak
ekualisasi disesuaikan dengan ketinggian media filter. Hal ini dimaksudkan
agar media tidak kering. Sehingga outlet diari bak filter sebelum masuk
reservoar terlebih dahulu melalui bak ini.
Perencanaan :
1.

tinggi muka air

= tinggi media pada bak filter = m = 428 cm

2.

lebar bak

= meter

bak dibuat dengan dasar bujur sangkar dengan dimensi :


3.

Lebar

= meter

4.

Panjang = meter

5.

I.6

Tinggi = meter (freeboard 40 cm) = 4,7 meter

BANGUNAN PEMBUBUH BAK KIMIA

Ada 3 jenis pembubuh kimia yang digunakan dalam pengolahan air, yaitu :
pembubuh bahan kimia cair, kering, dan gas. Dari ketiganya yang lebih
disukai adalah sistem pembubuh cair karena bersih dan mudah, tidak
membutuhkan banyak tenaga kerja untuk pengoperasian, memiliki kontrol
otomatis yang mudah dioperasikan, dan tidak ada masalah dengan debu dan
uap kimia.
Terdiri dari 3 unit bangunan pelarut dan pebubuh zat kimia, yaitu :
1.

bak pelarut alum

2.

bak pelarut kaporit

3.

bak pelarut kapur tohor, yang terdiri dari bak pencampur dan bak
penjenuh.

I.6.1

BAK PELARUT KOAGULAT.

A.

Asumsi :

1.

Dosis pembubuh alum

= 30 mg/liter.

2.

Berat jenis alum (pal)

= 2,71 kg/liter.

3.

Periode pengisian bak pelarut (t)

= 24 jam

4.

Konsentrasi larutan (c)

=5%

5.

Head pembubuhan yang direncanakan (H) = 10 meter

6.

Efisiensi pompa (n)

= 75%

7.

Berat jenis air (pw)

= 0,997 kg/liter

8.

Debit pengolahan

= 0,3 m3/detik

B.

Perhitungan

1.

Kebutuhan Alum

2.

Debit alum (Qal)

3.

4.

volume air pelarut

volume larutan alum

Bak pelarut yang digunakan 2 buah, dioperasikan secara bergantian.


Bak pelarut berbentuk bulat dengan diameter, d = 2 meter.
5.

Luas permukaan bak :

6.

kedalaman larutan di bak :

7.

berat jenis larutan alum (pal) :

8.

head pembubuhan (H) = 10 meter, maka daya pompa :

I.6.2

BAK PELARUT KAPORIT :

A.

asumsi :

1.

periode pengisian bak pelarut = 24 jam

2.

konsentrasi larutan (c) = 5%

3.

berat jenis kaporit 60% Cl2 (pcl) = 0,08 kg/liter

4.

head pembubuhan yang direncanakan = 10 meter

5.

efisiensi pompa = 75%

6.

daya pengikat klor = 1,95 mg/liter

7.

sisa clor yang diinginkan = 0,2 mg/liter

8.

dosis klor yang dibutuhkan = 1,29 mg/liter

9.

dosis kaporit yang dibutuhkan = 2,15 mg/liter

10. debit pengolahan = 300 liter/detik


B.

perhitungan :

1.

kebutuhan kaporit (Qcl)

2.

Volume kaporit (Vcl)

3.

volume air pelarut

4.

volume larutan kaporit

Direncanakan 2 buah bak pelarut yang digunakan bergantian. Bak


pelarut berbentuk bulat dengan diameter, d = 0,5
meter.
5.

Luas permukaan bak pelarut (A)

6.

kedalaman bak pelarut (h)

7.

berat jenis larutan kaporit (pcl)

8.

head pembubuhan (H) = 10 meter, maka tenaga pompa yang


dibutuhkan :

I.6.3
1.

BAK PEMBUBUH KAPUR


bak pelarut

periode pengisian bak pelarut (t)

= 24 jam

konsentrasi kapur dalam larutan (C) = 5 %


2.

3.

4.

lime saturator
konsentrasi larutan jenuh (Cs)

= 1100 mg/liter

waktu kontak (td)

= 1-2 jam

kecepatan aliran naik (Vup)

= 2,5 cm/ detik

kapur
kadar CaO

= 60%

berat jenis kapur

= 3,71 kg/liter

dosis pembubuhan (Ck)

= 14,9 cm/detik

pompa
head pembubuhan yang direncanakan

= 10 meter

A.

perhitungan Bak Pencampur

1.

Debit Kapur

2.

Volume kapur

3.

volume air pelarut

4.

volume larutan kapur

5.

Direncanakan bak pelarut yang digunakan 1 buah dengan diameter 1


meter.

6.

kedalaman bak pelarut :

B.

Perhitungan bak penjenuh

Cs = 1100 mg/liter
1.

Debit larutan kapur jenuh

2.

luas permukaan lime saturator

direncanakan lime saturator yang digunakan 2 buah


3.

diameter

waktu kontak (td) = 1 jam = 60 menit


4.

tinggi silinder (ti)

5.

tinggi konus (t2)

6.

volume konus

7.

total tinggi lime saturator (t)

8.

berat jenis kapur (pk)

direncanakan menggunakan 2 buah pompa pembubuh digunakan secara


bergantian. Head pembubuh = 10 meter.
Tenaga pompa yang dibutuhkan (p)

Anda mungkin juga menyukai