PEKERJAAN
JASA KONSULTANSI
JASA KONSULTANSI
Kajian Studi Kelayakan IPAL Pulau Pramuka
A. LATAR BELAKANG
Dalam upaya penanganan tersebut, melalui Anggaran APBD yang tercantum dalam
Nomor 086/DPA/2022, tanggal 25 Januari 2022 maka Suku Dinas Sumber Daya Air
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu akan melaksanakan kegiatan Kajian
Studi Kelayakan melalui Penyedia Jasa Konsultansi Kajian Studi Kelayakan IPAL
Pulau Pramuka.
B. DASAR HUKUM
1. Maksud Kegiatan
Maksud dilaksanakan pekerjaan Kajian Studi Kelayakan IPAL Pulau Pramuka
adalah sebagai berikut :
1. Membuat dokumen Kajian Studi Kelayakan IPAL Pulau Pramuka.
2. Memberikan masukan dalam pengambilan keputusan bagi Suku Dinas
Sumber Daya Air Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terkait
lingkungan di sekitar bangunan IPAL.
3. Memberikan pedoman dalam upaya pencegahan, pengendalian dan
pemantauan dampak lingkungan hidup.
4. Memberikan informasi, data dan bantuan teknis perencanaan lainnya
yang dibutuhkan dalam Pengelolaan IPAL di Pulau Pramuka
5. Memberikan masukan terkait kelayakan terhadap kapasitas
penampungan untuk operasional IPAL eksisting.
2. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan Kajian Studi Kelayakan IPAL Pulau Pramuka yaitu sebagai
berikut :
1. Mengetahui dasar ketentuan kajian kelayakan IPAL di Pulau Pramuka.
2. Mengetahui sejak awal dampak positif dan dampak negatif akibat
kegiatan pengelolaan IPAL di Pulau Pramuka.
3. Mengetahui kelayakan kapasitas penampungan operasional IPAL
eksisting.
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan Kajian Studi Kelayakan ini adalah dapat
memberikan gambaran yang jelas atas manfaat, resiko dan sasaran kegiatan yang
dikelola, serta memberikan gambaran yang jelas atas kondisi lingkungan hidup
setempat baik kondisi sumber daya alam maupun kondisi teknis IPAL yang dikelola
dan juga dapat dijadikan sebagai bahan pengujian secara komprehensif atas
perencanaan kegiatan kedepannya sehingga dapat dijadikan acuan dalam
pekerjaan peningkatan kualitas maupun kapasitas IPAL bila diperlukan.
F. SUMBER PENDANAAN
Kegiatan ini menggunakan APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2022
yang dialokasikan melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Nomor 086/DPA/2022, tanggal 25 Januari 2022
Suku Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
H. LOKASI KEGIATAN
1. Pulau Pramuka
I. PEMBERI TUGAS
Pemberi Tugas adalah Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu selaku Pejabat Pembuat Komitmen.
Data dasar Kajian Studi Kelayakan yang disesuaikan dengan kondisi eksisting
wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu antara lain adalah :
Pelaksanaan Survei dalam Penyusunan Studi Kelayakan SPAL
Pencatatan data-data kondisi existing (data inventory-reconaisance survey)
untuk mencatat semua kondisi awal lokasi yang direncanakan baik bangunan,
fasilitas yang ada, kontur tanah, dan lain- lain yang akan berkaitan dengan
dampak lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut. Pelaksanaan
survei ini mengacu pada Pedoman Teknis Penyusunan Studi Kelayakan SPAL
yang dikeluarkan pada tahun 2016 oleh Direktorat Jendral Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Tata Cara Pelaksanaan Survei :
1. Survei dan Pengkajian Wilayah Studi dan Wilayah Pelayanan
Ketentuan teknis survei dan pengkajian wilayah studi dan wilayah pelayanan
sebagai berikut:
a) Data teknis yang harus dikumpulkan meliputi:
a. Iklim;
b. Geografi;
c. Geologi dan hidrologi yang dilengkapi peta-peta;
d. Rencana Tata Ruang Wilayah;
e. Peta wilayah;
f. Gambar-gambar teknis yang ada;
g. Laporan teknis sistem pengelolaan air limbah jika ada;
h. Data sosial ekonomi;
i. Data kependudukan.
b) Peta-peta wilayah dengan ukuran skala sesuai ketentuan yang berlaku;
c) Survei antara lain badan air penerima hasil air limbah yang telah dikelola,
sosial, dan ekonomi harus dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku;
d) Pemilihan alternatif jalur transmisi air limbah ditentukan berdasarkan hasil
kunjungan lapangan. Panjang pipa dan kondisi topografi diketahui
berdasarkan pembacaan peta;
e) Pengkajian bertujuan untuk mendapatkan batasan wilayah studi, wilayah
proyek dan wilayah pelayanan, badan air penerima dan jalur transmisi air
limbah, serta menjelaskan komponen-komponen yang terdapat di dalam
wilayah studi dan wilayah pelayanan secara terinci baik kondisi pada saat
ini maupun kondisi pada masa mendatang.
2. Survei dan Pengkajian Kualitas Air Limbah
Dalam pelaksanaan survei lapangan kualitas air limbah yang akan diolah
harus dipenuhi ketentuan-ketentuan teknis sebagai berikut:
a) Gambar-gambar sketsa lokasi, peta-peta dengan ukuran gambar sesuai
ketentuan yang berlaku;
b) Badan air penerima harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
- Kuantitas badan air penerima harus terjamin kontinuitasnya;
- Kualitas badan air penerima harus memenuhi ketentuan baku mutu
air yang berlaku (sesuai dengan golongannya);
3. Studi EHRA (Environment and Health Risks Assessment)
Studi EHRA adalah sebuah survey partisipatif di tingkat Kabupaten/Kota
untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higinitas serta perilaku-perilaku
masyarakat pada skala rumah tangga. EHRA adalah studi yang
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menerapkan dua teknik
pengumpulan data yaitu wawancara dan pengamatan.
Adapun tujuan dari studi EHRA adalah untuk mengumpulkan data primer
tentang gambaran situasi sanitasi dan perilaku yang berisiko terhadap
kesehatan lingkungan kabupaten/kota pada saat ini, secara khusus
tujuannya adalah sebagai berikut :
a. Mendapatkan gambar kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku yang berisiko
terhadap kesehatan lingkungan.
b. Memberikan advokasi kepada masyarakat akan pentingnya layanan
sanitasi.
c. Menyediakan dasar informasi yang valid dalam penilaian risiko
kesehatan lingkungan.
Studi ini berfokus pada fasilitas sanitasi dan perilaku masyarakat, yang
masing-masing terdiri dari :
a. Fasilitas sanitasi Fasilitas sanitasi yang mencakup :
1) Sumber air minum.
2) Layanan pembuangan sampah.
3) Jamban.
4) Saluran pembuangan air limbah.
b. Perilaku masyarakat Perilaku masyarakat yang mencakup :
1) Buang air besar.
2) Cuci tangan pakai sabun.
3) Pengelolaan air minum rumah tangga.
4) Pengelolaan sampah dengan 3R.
5) Pengelolaan air limbah rumah tangga (drainase lingkungan).
c. Tahapan Studi EHRA
1) Pembentukan Tim Studi EHRA.
2) Penentuan Target Area Survei.
3) Pelatihan Enumerator dan Entri Data.
4) Pelaksanaan Survei dan Entri Data.
5) Analisis Hasil Studi EHRA.
4. Analisis Multikriteria
Analisis Multikriteria adalah perangkat pengambilan keputusan yang
dikembangkan untuk masalah-masalah kompleks. Analisis Multikriteria
menyediakan perangkat yang sesuai untuk mengatasi beberapa tantangan
ynag dihadapi dalam penilaian Kriteria dan Indikator (Faktor Penentu),
Tahapan ringkas analisis Multikriteria adalah sebagai berikut (Asafu-Adjaye,
2005):
a) Mengidentifikasi kondisi penanganan sampah.
b) Mengidentifikasi alternatif pengelolaan persampahan pada setiap
tahapan, pewadahan, pengumpulan, pengangkutan dan perencanaan
TPA.
c) Mengidentifikasi kriteria kelayakan untuk mengevaluasi alternatif yang
diusulkan.
d) Memberikan penilaian pada tiap alternatif yang ada berdasarkan kriteria
kelayakan dan menentukan indikator penilain setiap kriteria.
e) Menetapkan bobot atau peringkat pada tiap kriteria kelayakan.
f) Mengevaluasi setiap alternatif yang diusulkan.
g) Melaksanakan analisa sensitivitas dan/atau analisa resiko.
h) Memberikan rekomendasi rencana pengembangan berdasarkan
peringkat alternatif yang ada.
5. Kriteria Analisis Risiko Lingkungan
Kriteria yang dipergunakan sebagai pedoman dalam menentukan tingkatan
Resiko Lingkungan antara lain:
a) Emisi Atmosferik.
b) Bau.
c) Badan Air Penerima.
d) Penggunaan/Penyimpanan Bahan Kimia.
e) Flora.
f) Fauna.
g) Degradasi Tanah.
h) Hidrogeologi.
i) Peraturan dan Perijinan.
j) Kebisingan.
k) Kesehatan/Keselamatan Manusia.
l) Pemandangan/Bentang Alam.
m) Peninggalan Bersejarah.
n) Penggunaan Lahan Disekitarnya.
o) Sejarah Kawasan.
6. Tahap Penyusunan Akhir
a) Membuat laporan akhir Kajian Studi Kelayakan
b) Membuat layout pengelolaan IPAL eksisting
c) Memberikan rekomendasi teknis tentang kelayakan IPAL eksisting yang
tertuang didalam laporan akhir
L. PERSONIL
Tenaga kerja yang diperlukan untuk melaksanakan Pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
Tabel 1. Personil
Daftar Kualifikasi Jumlah Pengalaman
No Keterangan
Personil Inti Minimal Personil Minimal
Tenaga Ahli
Tenaga Ahli
SKA Tenaga Ahli
Muda S1 Teknik / Ilmu
1 1 Orang 3 Tahun Muda Lingkungan
Lingkungan Lingkungan
(501)
(Team Leader)
SKA Tenaga Ahli
Tenaga Ahli
Muda Bidang
2 Muda Sumber S1 Teknik Sipil 1 Orang 2 Tahun
Sumber Daya Air
Daya Air
(211)
Tenaga Pendukung
1. Peralatan meliputi aspek jenis dan jumlah peralatan sesuai dengan tabel 2
diatas. Peralatan yang dinilai hanya terhadap penyedia yang memiliki
kemampuan menyediakan seluruh jenis peralatan termasuk kuantitas alat
tersebut sebagai satu kesatuan paket peralatan.
2. Penyedia wajib menyatakan untuk menyediakan kebutuhan seluruh peralatan
sesuai kriteria yang ditetapkan.
Tenaga Ahli
a. Membuat Program Kerja dan Rencana Kerja.
b. Memahami laporan studi terdahulu tentang sistem pengelolaan air limbah
dan tata ruang kota yang tersedia.
c. Dilakukan pembahasan dengan pihak terkait guna mendapatkan
kesepakatan dan rekomendasi terhadap lingkup wilayah studi dan wilayah
pelayanan.
d. Melakukan survey lapangan dan mengumpulkan data.
e. Melakukan inventarisasi data dan Membuat analisa untuk Melaksanakan
analisa sensitivitas dan/atau analisa resiko .
f. Menentukan kriteria analisis risiko lingkungan yang dipergunakan sebagai
pedoman dalam menentukan tingkatan Resiko Lingkungan.
g. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap
pekerjaan.
h. Memberikan rekomendasi kepada Suku Dinas Sumber Daya Air
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu mengenai rencana
pengembangan berdasarkan peringkat alternatif yang ada.
i. Membuat estimasi tingkat kerusakan lingkungan serta menghitung
kebutuhan lainnya sesuai dengan design yang ada.
j. Memberikan usulan teknis kepada PPK dan membuat Justifikasi terhadap
usulan perubahan tersebut.
k. Menyusun Laporan – laporan pekerjaan.
l. Bertanggungjawab atas terlaksananya seluruh pekerjaan sesuai dengan
persyaratan teknis dan gambar yang telah ditentukan.
Computer Operator / Typist
a. Melaksanakan sistem administrasi proyek mulai dari pengaturan surat-
menyurat sampai dengan administrasi keuangan proyek;
b. Bertanggung jawab atas keamanan data-data proyek dan kerahasiaanya
serta memelihara semua peralatan kantor yang ada diproyek;
O. LAPORAN
Semua bentuk dokumen, dokumentasi foto, dan dokumen lainnya selama pekerjaan
dengan terbitnya kontrak tersebut menjadi hak milik Pengguna Jasa. Pihak
Penyedia Jasa (Konsultan) juga diwajibkan menyerahkan laporan sesuai dengan
yang sudah ditentukan, serta data yang terkait dengan substansi pekerjaan
didokumentasikan dan disimpan dalam bentuk file asli (softcopy) dan file PDF.
Q. PERSYARATAN KUALIFIKASI
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk digunakan sebagai pedoman
teknis dalam Pengadaan Jasa Konsultansi Kajian Studi Kelayakan IPAL Pulau
Pramuka. Dengan mempelajari Kerangka Acuan Kerja ini, peserta Pengadaan
Barang/Jasa diharapkan dapat menyusun dan mengajukan usulan teknis dan
biaya pelaksanaan pekerjaan sebagai bahan untuk menyampaikan dokumen
penawaran.
Jakarta, 2022
Hendri
NIP. 196806301998031004