Anda di halaman 1dari 11

TERMIN

KERANGKA ACUAN
KERJA
REHABILITASI DAN PENINGKATAN JARINGAN
IRIGASI RAWA DIR. PALINGKAU SP1, SP2, SP3
BLOK A KABUPATEN KAPUAS

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR I KALIMANTAN II
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)/
TERM OF REFFERENCE
REHABILITASI DAN PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI RAWA DIR. PALINGKAU SP1, SP2, SP3
BLOK A KABUPATEN KAPUAS

Kementerian Negara / Lembaga : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Program : Pengelolaan Sumber Daya Air

Hasil : Meningkatnya Kinerja Pengelolaan Sumber Daya Air

Unit Kerja/Satker : Balai Wilayah Sungai Kalimantan II


SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air I Kalimantan II
Provinsi Kalimantan Tengah

Kegiatan : Rehabilitasi dan Peningkatan Jaringan Irigasi Rawa DIR. Palingkau


SP1, SP2, SP3 Blok A Kabupaten Kapuas

Indikator Kinerja Kegiatan : - Mengatur kebutuhan dan ketersediaan air untuk lahan
pertanian
- Terpenuhinya kebutuhan air suplesi dan drainase sesuai
dengan kebutuhan tanaman
- Terhindarnya drainase yang berlebihan (over drainage) yang
dapat mengakibatkan terbentuknya asam dan racun serta
penurunan muka tanah (subsidence) yang berlebihan,
khususnya pada tanah gambut

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : - Pekerjaan Galian Saluran Sekunder = 35.700 m
- Pembangunan Pintu Air Tipe 1 Alur (Ulir) = 12 unit
- Pembuatan Box Culvert Tipe 1,9 m = 6 unit

Lokasi : Kabupaten Kapuas

Volume : 1 (Satu) Kegiatan

1. Latar Belakang
Kawasan Eks PLG terdiri dari beberapa skim daerah irigasi yang telah ada dibangun sejak tahun
1970-an melalui proyek P4S dan hingga saat ini masih dimanfaatkan untuk pertanian dan
perikanan. Untuk menunjang seluruh kegiatan budidaya pertanian maupun perikanan pada satu
program ketahanan pangan, peran sistem tata air dan penataan kembali saluran beserta sarana
pelengkapnya secara baik dan kontinyu sangat diperlukan. Saluran air yang ada saat ini perlu
dilakukan rehabilitasi, ditingkatkan serta dilakukan pemeliharaan untuk menjaga daan
meningkatkan fungsi serta optimalnya sistem tata air.

Pertanian yang merupakan kunci kehidupan strategis di kawasan tersebut, pada dasarnya
bersifat campuran sehingga program food estate dilakukan dengan pendekatan melalui sistem
usaha pertanian yang sudah ada (existing farming system) menuju sistem irigasi dan pertanian
modern. Sistem pertanian memiliki landasan sumber daya, pola usaha, strategi rumah tangga
dan kendala yang serupa sehingga memungkinkan pengembangan strategi-strategi
pembangunan dan intervensi khusus yang cenderung lebih mendukung kepentingan para petani
dibandingkan komoditas tertentu. Saat ini kondisi biofisik lahan masih membatasi pertanian,
tetapi dengan penerapan teknik-teknik budidaya pertanian yang maju, infrastruktur dan
praktek-praktek pengelolaan tanah dan air yang lebih baik, penerapan mekanisasi secara
terpadu melalui konsep corporate farming, serta peningkatan layanan pendukung dapat
membantu petani dalam meningkatkan produktifitas dan memberikan akses yang lebih mudah
menuju pasar.

Gambar 1. Kawasan Eks PLG Kalimantan Tengah

Kegiatan prioritas rehabilitasi dan peningkatan perlu dilakukan di seluruh kawasan kerja.
Proses revitalisasi sistem tata air ini dapat dilakukan pada Blok A dengan luasan ±43.503 hektar.
Pelaksanaan kegiatan tersebut telah dilaksanakan dari Tahun 2020 hingga 2023. Adapun DIR.
Palingkau SP1, SP2, SP3 merupakan salah satu Daerah Irigasi Rawa di Blok A yang saat ini perlu
dibangun dan ditingkatan kembali dengan melengkapi dan meningkatkan keandalan sistem
pengelolaan air yang ada guna memenuhi kebutuhan air di persawahan DIR. Palingkau SP1, SP2,
SP3 yang berada di Kabupaten Kapuas. Saat ini, jaringan tata air yang akan digunakan dalam
DIR. Palingkau SP1, SP2, SP3 adalah menggunakan reklamasi rawa sistem kolam pasang. Disebut
demikian karena Gerakan air pada sistem ini dapat keluar masuk pada saluran yang sama tanpa
ada hambatan. Oleh sebab itu, saluran pada kolam pasang berfungsi ganda yaitu sebagai saluran
pembawa sekaligus dimanfaatkan sebagai saluran drainase ketika muka air surut.

Secara keseluruhan potensi yang ada di DIR. Palingkau SP1, SP2, SP3 adalah 3.918 Ha.

2. Maksud dan Tujuan


a. Maksud dari pekerjaan ini adalah :
Terlaksananya pekerjaan konstruksi untuk Paket Pekerjaan Rehabilitasi dan Peningkatan
Jaringan Irigasi Rawa DIR. Palingkau SP1, SP2, SP3 Blok A Kabupaten Kapuas.
b. Tujuan dari pekerjaan konstruksi ini adalah:
Tercapainya hasil pekerjaan konstruksi sesuai dengan kualitas, waktu pelaksanaan dan
biaya yang telah ditetapkan, serta pelaksanaan sesuai desain, spesifikasi teknis dan
dokumen kontrak.
3. Sasaran
Terlaksananya pekerjaan konstruksi paket pekerjaan Rehabilitasi dan Peningkatan Jaringan
Irigasi Rawa DIR. Palingkau SP1, SP2, SP3 Blok A Kabupaten Kapuas dengan kualitas hasil
konstruksi sesuai spesifikasi teknik yang dipersyaratkan.

Gambar 2. Peta titik lokasi rencana pekerjaan

4. Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan Rehabilitasi dan Peningkatan Jaringan Irigasi Rawa DIR. Palingkau SP1, SP2,
SP3 Blok A Kabupaten Kapuas berada di DIR. Palingkau SP1, SP2, SP3 (Koordinat 2°48'12"S
114°29'26"E) dengan luas potensial 3.918 Ha. Sarana transportasi dari Ibu Kota Provinsi
(Palangka Raya) menuju Ibu Kota Kabupaten Kapuas menggunakan mobil dengan jarak ± 142
km dan waktu tempuh ± 3 jam, selanjutnya ke lokasi pekerjaan melalui jalur darat menggunakan
roda dua atau roda empat. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Kapuas ke lokasi pekerjaan ± 29 km
yang dapat ditempuh dalam waktu ± 32 menit menggunakan mobil atau sepeda motor.

Gambar 3. Rute Palangka Raya menuju lokasi pekerjaan


5. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN TA. 2024.

No Paket Pekerjaan HPS TA. 2024

Konstruksi
I. Rehabilitasi dan Peningkatan Jaringan Irigasi Rawa DIR. Rp14.049.603.000,-
Palingkau SP1, SP2, SP3 Blok A Kabupaten Kapuas

6. Rencana Pengadaan
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa dilaksanakan dengan cara Pelelangan Umum, Kontrak
Tahun Tunggal (SYC) dengan Kontrak Harga Satuan.

7. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian
Instansi :
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air I
SNVT :
Kalimantan II Provinsi Kalimantan Tengah
Pejabat Pembuat Komitmen
: PPK Irigasi dan Rawa I Kalimantan Tengah
(PPK)
Nama PPK : Kariano, ST

8. Data Dasar
Seluruh laporan terkait dengan perencanaan konstruksi diantaranya data desain, as built dan
Studi untuk Rehabilitasi dan Peningkatan Jaringan Irigasi Rawa DIR. Palingkau SP1, SP2, SP3
Blok A Kabupaten Kapuas.

9. Standar Teknis
Standar dan pedoman yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan :
a. Pedoman Penyusunan Dokumen Pengadaan, Evaluasi Penawaran, Evaluasi Kualifikasi
Pekerjaan Konstruksi, Dan Penghitungan Penyesuaian Harga/Eskalasi;
b. Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang Pekerjaan Umum;
c. Standar pedoman Lain yang Terkait yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat dan Instansi Pemerintah Setempat yang bersangkutan dengan
permasalahan bangunan;
d. Standar Susunan Tenaga Ahli Untuk Pengawasan Pekerjaan Konstruksi Melalui Penyedia
Jasa;
e. Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
f. Kriteria Perencanaan Teknis Irigasi. KP – 09 Standar Pintu Pengatur Air Irigasi;
g. Standar Nasional Indonesia tentang Pintu Air;
h. Standar Nasional Indonesia tentang Persyaratan Struktur Beton Bertulang.

10. Referensi Hukum


Referensi hukum untuk pelaksanaan pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada :
a. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III Tentang Perikatan);
b. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan jasa Konstruksi
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2016;
c. Undang-Undang Nomor 02 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
d. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
e. Surat Edaran Menteri PUPR No. 15/SE/M/2019 tentang Tata Cara Penjaminan Mutu Dan
Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi Di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
f. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 11/SE/M/2019
Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Biaya Penyelenggaraan Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi;
g. Peraturan Menteri PUPR No. 14 / 2020 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi dan Jasa Konsultansi;
h. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;
i. Peraturan LKPP No. 12 Tahun 2021 Tentang Pendoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Melalui Penyedia;
j. Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi;
k. Surat Edaran Menteri PUPR No. 18/SE/M/2021 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional
Tertib Penyelengaraan Persiapan Pemilihan untuk Pengadaan Jasa Konstruksi di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
l. Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 19 /SE/M/2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Tertib
Evaluasi Kewajaran Harga pada Tender Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 8 tahun 2022 tentang Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pemenuhan Sertifikat Standar Jasa Konstruksi dalam Rangka Mendukung
Kemudahan Perizinan Berusaha Bagi Pelaku Usaha Jasa Konstruksi;
n. Peraturan Menteri PUPR Nomor 8 Tahun 2023 Tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan
Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
o. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 602 tahun 2023 tentang Batas Minimum Nilai
Tingkat Komponen Dalam Negeri Jasa Konstruksi;
p. Dasar hukum lainnya yang berhubungan dengan Sumber Daya Air.

11. Lingkup Pekerjaan


Adapun luasan outcome dan jenis kegiatan utama yang akan dilaksanakan pada Pekerjaan
Rehabilitasi dan Peningkatan Jaringan Irigasi Rawa DIR. Palingkau SP1, SP2, SP3 Blok A
Kabupaten Kapuas adalah sebagai berikut:

No. Uraian Total

1. Galian Saluran Sekunder menggunakan Excavator Standard 35.700 m

2. Pembangunan Pintu Air Sekunder Tipe 1 Alur (Ulir) 12 Unit

3. Pembuatan Box Culvert Tipe 1,9 m 6 Unit


Gambar 4. Kondisi eksisting saluran sekunder dan lokasi pintu air serta box culvert

Gambar 5. Rencana galian sekunder (typical)

Gambar 6. Rencana bangunan pintu air dan box culvert (typical)

12. Mata Pembayaran Utama


Pekerjaan Pelaksanaan :
a. Galian menggunakan alat Excavator Standard
b. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Air 1 Alur (tipe sorong fiber resin uk 1.5m x 1.5 m)
Lengkap dengan Aksesoris
c. Pemasangan cerucuk galam

13. Keluaran
Dengan penyelesaian Pekerjaan Rehabilitasi dan Peningkatan Jaringan Irigasi Rawa DIR.
Palingkau SP1, SP2, SP3 Blok A Kabupaten Kapuas ini diharapkan :
a. Mengatur kebutuhan dan ketersediaan air untuk lahan pertanian
b. Terpenuhi nya kebutuhan air suplesi dan drainase sesuai dengan kebutuhan tanaman
c. Terhindarnya drainase yang berlebihan (over drainage) yang dapat mengakibatkan
terbentuknya asam dan racun serta penurunan muka tanah (subsidence) yang berlebihan,
khususnya pada tanah gambut

14. PPK menyiapkan


a. Studi terdahulu dan data pendukung lainnya yang ada di Balai Wilayah Sungai Kalimantan
II Palangkaraya apabila tersedia akan disiapkan oleh PPK.
b. PPK akan menunjuk pejabat/petugas selaku Direksi dan Supervisi yang akan mendampingi
dan mengawasi secara langsung pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

15. Peralatan, Material dari Penyedia Jasa Konstruksi


a. Akomodasi dan ruang kantor.
• Pihak penyedia jasa konstruksi menyiapkan Direksi Keet untuk ruang rapat dan tempat
tinggal/base camp untuk pekerja termasuk didalamnya fasilitas air bersih dan kamar
mandi yang dilengkapi dengan sanitasi, Komputer/Laptop, Printer A3/A4, Kantor
Lapangan, Kendaraan roda 4 (milik sendiri/sewa), Kendaraan roda 2 (milik
sendiri/sewa);
• Biaya untuk staf pembantu pada bagian administrasi proyek (umum dan teknis);
• Keperluan biaya sosial dan pengobatan selama pekerjaan lapangan di lokasi Proyek,
dimana Penyedia Jasa berkewajiban atas biaya sendiri untuk mengikutsertakan
Personilnya pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan, dan memerintahkan Personilnya untuk
mematuhi peraturan keselamatan kerja dan menyediakan perlengkapan keselamatan
kerja yang sesuai dan memadai.
b. Material
• Penyedia menyiapkan keperluan material gambangan dalam pelaksanaan pekerjaan
yang menggunakan alat berat excavator

16. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa


Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, antara lain terdiri dari:
a. Kantor/Studio (Kantor Direksi, Kantor Penyedia dan Tempat Tinggal Direksi, Staf Penyedia),
lengkap dengan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan seperti: peralatan
gambar, peralatan tulis dan barang-barang yang habis pakai lainnya serta perlengkapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kantor/Studio harus beralamat/berdomisili di
lokasi pekerjaan;
b. Biaya akomodasi, perjalanan Dinas serta penginapan untuk pengawasan lapangan;
c. Fasilitas transportasi termasuk kendaraan bermotor roda 4 (empat) dan roda 2 (dua) yang
layak untuk inspeksi lapangan beserta pengemudinya;
d. Biaya untuk staf pembantu pada bagian administrasi proyek (umum dan teknis);
e. Keperluan biaya sosial dan pengobatan selama pekerjaan lapangan di lokasi Proyek, dimana
Penyedia Jasa berkewajiban atas biaya sendiri untuk mengikutsertakan Personilnya pada
Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan, dan memerintahkan Personilnya untuk mematuhi peraturan
keselamatan kerja dan menyediakan perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai dan
memadai.
f. Penyedia Jasa harus menyediakan tempat tinggal/base camp/barak untuk pekerja, dekat
lokasi pekerjaan/proyek selama pelaksanaan kontrak, termasuk di dalamnya fasilitas air
bersih dan kamar mandi yang dilengkapi dengan sanitasi.

17. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan


Jadwal tahapan pelaksanaan selama 270 (Dua Ratus Tujuh Puluh) Hari Kalender terhitung sejak
tanggal mulai kerja yang tercantum dalam Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Masa
Pemeliharaan berlaku selama 365 (Tiga Ratus Enam Puluh Lima) Hari Kalender terhitung sejak
tanggal penyerahan pertama (PHO) pekerjaan.

18. Personil dan Peralatan


a. Personil
Penyedia jasa mengajukan struktur organisasi pelaksanaan lapangan kepada pengguna jasa
yang didalamnya tercantum beberapa tenaga inti penyedia jasa pelaksana dengan posisi
minimal seperti berikut :
Pendidikan
No. Posisi Jenis Keahlian Pengalaman
Minimal
SKT Pelaksana Lapangan
S1 Teknik Pekerjaan Jaringan Irigasi (TS030)
1. Pelaksana 2 tahun
Sipil/Pengairan /SKK Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Saluran Irigasi
SKA/SKK Ahli Muda
Ahli K3
2. D3/S1 K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan 3 tahun
Konstruksi
Konstruksi
Personil inti yang ditempatkan harus sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
Penawaran.

b. Peralatan
Jumlah Peralatan Minimal adalah:
Jumlah
No. Jenis Alat Kapasitas Kepemilikan/Status
(Unit)

Excavator
1. 0,80 m3 2 Milik sendiri/Sewa/ Sewa Beli
Standar

2. Concrete Mixer 0,35 m3 3 Milik sendiri/Sewa/ Sewa Beli

19. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)


Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) adalah bagian dari sistem manajemen
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam rangka menjamin terwujudnya “keselamatan
konstruksi”, yaitu pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan
yang menjamin keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan tenaga kerja,
keselamatan publik dan lingkungan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi.
Adapun Identifikasi bahaya yang mungkin terjadi yaitu :

No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya

Pekerjaan Galian Saluran - Terjatuh/terpeleset kedalam saluran (Luka Berat)


1.
Sekunder - Terlindas alat berast

20. Laporan Hasil Pekerjaan


Penyedia harus membuat laporan harian atas kegiatan harian, laporan mingguan untuk progres
fisik dan bahan serta peralatan, serta membuat laporan bulanan fisik, tenaga kerja dan cuaca.
Semua laporan harus diperiksa oleh Pengawas Lapangan sebelum diserahkan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen.

21. Dokumentasi Kemajuan Pelaksanaan


Penyedia akan melengkapi laporan kemajuan pelaksanaan dengan dokumentasi berbentuk foto
maupun video pada lokasi-lokasi yang ditentukan oleh Direksi selama periode Kontrak.
Dokumentasi diambil pada masing-masing titik yang sama pada awal pekerjaan, sebelum
pekerjaan dimulai, selama pekerjaan berlangsung dan tahap pelaksanaan pekerjaan selesai (0%,
50%, 100%) pada masing-masing item pekerjaan. Dokumentasi diambil dengan menggunakan
kamera SLR agar kualitas foto maupun video terlihat bagus.

22. Produksi Dalam Negeri


Semua kegiatan pekerjaan konstruksi berdasarkan KAK ini dilakukan dalam wilayah negara
Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK ini dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri. Preferensi harga produk dalam negeri untuk barang sebesar 25%
berdasarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor 08/MBU/12/2019.

23. Persyaratan Kerjasama


Dalam hal peserta akan melakukan kerjasama operasi (KSO)/kemitraan maka disyaratkan
sebagai berikut :
a. Wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan yang memuat persentase
kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut;
b. Penilaian kualifikasi dilakukan terhadap seluruh peserta yang tergabung dalam Kerja Sama
Operasi/kemitraan;
c. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama kemitraan/KSO tertentu;
d. Menunjuk 1 nama peserta sebagai perusahaan utama (leading firm) untuk kemitraan/KSO
dan mewakili serta bertindak untuk dan atas nama kemitraan/KSO;
e. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab baik secara
bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan dokumen
kontrak;
f. Perjanjian secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila seleksi tidak
dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.

24. Alih Pengetahuan


Jika diperlukan, penyedia pekerjaan konstruksi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf Pejabat Pembuat
Komitmen Irigasi dan Rawa I dan SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air I Kalimantan II
Provinsi Kalimantan Tengah.
25. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan
Keseluruhan jadwal pelaksanaan proyek adalah 270 (Dua Ratus Tujuh Puluh) Hari Kalender.
WAKTU PELAKSANAAN BULAN (270 Hari)
NO. ITEM PEKERJAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9

I PEKERJAAN PERSIAPAN :
II PEKERJAAN PELAKSANAAN
a Pekerjaan Galian Saluran Sekunder
- Galian menggunakan alat Excavator Standard
b Pekerjaan Pembangunan Pintu Air
- Pintu Air Sekunder Tipe 1 Alur (Ulir)
c Pekerjaan Pembuatan Box Culvert
- Pembuatan Box Culvert Tipe 1,9 m

Palangka Raya, 20 Desember 2023

Ditetapkan oleh :
SNVT PJPA I Kalimantan II Provinsi Kalimantan Tengah
Pejabat Pembuat Komitme Irigasi dan Rawa I
Provinsi Kalimantan Tengah,

KARIANO, S.T
NIP. 19730622 199803 1 011

Anda mungkin juga menyukai