Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

DINAS PEKEJAAN UMUM DAN TATA RUANG


BIDANG SUMBER DAYA AIR

KERANGKA ACUAN KERJA

KEGIATAN:
REHABILITASI JARINGAN
DAERAH IRIGASI JENNAE

DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) - PENUGASAN


TAHUN ANGGARAN
2022
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
REHABILITASI JARINGAN DAERAH IRIGASI JENNAE

Pemerintah Daerah/ Kabupaten : Pemerintah Daerah Kabupaten Pangkajene dan


Kepulauan
Unit Eselon I/II : Dinas Pekerjaan Umum
Program : Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA)
Sasaran Program : Petani dan Masyarakat
Indikator Kinerja Program : Panjang Saluran dan Luas Areal Pengairan
Kegiatan : Pengembangan dan Pengeololaan Sistem Irigasi
Primer dan Sekunder Pada Daerah Irigasi Yang
Luasnya dibawah 1000 Ha dalam 1 (Satu) Daerah
Kabupaten/Kota
Sasaran Kegiatan : Areal Persawahan
Indikator Kinerja Kegiatan :-
Keluaran (output) : Peningkatan Produksi Pertanian
Indikator Keluaran (output) :-
Volume Keluaran (output) : 1 Paket
Satuan Ukur Keluaran (output) : Meter (m) dan Hecto Are (Ha)

1. Latar Belakang
1.1. Dasar Hukum
- Undang-undang RI No. 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air.
- Undang-undnag RI No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
- UU No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.
- UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah.
- Perpres No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Kasa Pemerintah
- Permen PUPR. No.6/PRT/M/2015 Tgl. 6 April 2015 Tentang Exploitasi dan
Pemeliharaan Sumber Daya Air dan Bangunan Air.
- Permen PU. No.21/PRT/M/2010 Tgl. 31 Desember 2010 Tentang Tata Kerja
Unit Pelaksanaan Teknis Kementerian
- Permen PUPR. No.09/PRT/M/2015 Tgl. 06 April 2015 Tentang Penggunaan
Sumber Daya Air.
- Permen PU. No.14/PRT/M/2015 Tentang Kriteria Penetapan Status Daerah
Irigasi yang Pengelolaannya menjadi tanggung Pemerintah, Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota
- Permen PUPR. No.23/PRT/2015 Tentang Pengelolaan Aset Irigasi

Kerangka Acuan Kerja |D.I. JENNAE 1


- Permen PUPR No.30/PRT/M/2015 Tentang Pengembangan dan Pengelolaan
Sistem Irigasi.
- Permen PUPR. No.21/PRT/M/2017 Tentang Petunjuk Operasional
Penyelenggara DAK Bidang Infrastruktur.
- Peraturan Daerah Kab. Pangkajene dan Kepulauan No.03 Tahun 2010 Tentang
Irigasi
- Standar Perencanaan Irigasi KP-01 s/d KP-07
- Pedoman dan kriteria Perencanaan Teknis Irigasi
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 Tentang
Pedoman Rencana Tata bangunan dan Lingkungan.
- Ketentuan – Ketentuan lainnya yang berkenaan dengan pelaksanaan
pengadaan ini.

1.2. Gambaran Umum


Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan merupakan salah satu Kabupaten di
wilayah Provinsi Sulawesi Selatan yang mengandalkan produksi pertanian sebagai
salah satu sumber penghasilan utama masyarakat. Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan juga didukung oleh luas areal pertanian yang berdasarkan Hasil
Inventarisasi kegiatan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) tahun 2019
sebesar 16.796,10 Ha terdiri dari sawah beririgasi teknis seluas 8.537,65 Ha dan
sawah tadah hujan (Non Irigasi) seluas 8.240,82 Ha.

Dengan luas area pertanian tersebut maka perlu dilakukan usaha-usaha untuk
memaksimalkan Jaringan Irigasi dengan tujuan pertanian, salah satu bentuk dari
memaksimalkan Jaringan Irigasi adalah melakukan rehabilitasi dari Jaringan
Daerah Irigasi yang dinilai mampu meningkatkan kualitas pengairan bagi lahan
pertanian masyarakat Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Sebagai bentuk tindak lanjut dari hal tersebut maka, Pemerintah Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan melalui Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten pada
Bidang Irigasi dan Air Baku tahun anggaran 2020 ini akan melaksanakan kegiatan
Rehabilitasi Jaringan Daerah Irigasi Jennae melalui Sumber Dana Alokasi Khusus
(DAK) Penugasan.

Kerangka Acuan Kerja |D.I. JENNAE 2


2. Penerima Manfaat
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan membawa dampak positif bagi
seluruh pihak/stakeholder yang terlibat diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Pemerintah Kab. Pangkajene dan Kepulauan


Dapat mewujudkan visi dan misi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sesuai
dengan yang tercantumdalam RPJMD.
b. Dinas Pekerjaan Umum Bidang Irigasi dan Air Baku Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan
- Dapat melaksanakan Rehabilitasi di bidang Irigasi dan Air Baku khususnya
Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Daerah Irigasi sesuai dengan yang
tercantum dalam Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum Bidang Irigasi dan
Air Baku Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
- Dapat melaksankan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi sesuai dengan
tahapan (Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan dan evaluasi) secara tepat
dengan mengikuti peraturan dan spesifikasi yang berlaku.
- Dapat menjadi bahan pelajaran dan pengalaman bagi seluruh staf Bidang Irigasi
dan Air Baku tentang cara, metode, dan spesifikasi yang diperlukan untuk
melakukan sebuah kegiatan Rehabiliasi Jaringan irigasi.
- Dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terkait Kinerja Sistem irigasi
yang lebih baik disbanding sebelumnya.
- Dapat mengurangi kehilangan air pada saluran irigasi sehingga diharapkan dapat
meningkatkan luas daerah layanan irigasi
- Mengurangi konflik kepentingan pengaturan air irigasi
c. Pemerintah Desa
- Memiliki asset berupa Jaringan Irigasi yang lebih baik.
- Memudahkan untuk pengaturan air bagi masyarakat desa yang bekerja sebagai
petani.
- Dengan adanya Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi diharapkan dapat
meningkatkan produksi pertanian bagi masyarakat desa.
d. PPPA/Petani
- Dapat meningkatkan aksesibilitas terhadap pemenuhan kebutuhan air irigasi
- Dapat membantu menyelesaikan masalah pengairan yang timbul pada saat
pengaturan pembagian air

Kerangka Acuan Kerja |D.I. JENNAE 3


- Dengan irigasi yang baik diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian
yang tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
e. Penyedia Jasa Konstruksi dan Jasa Konsultasi
- Memberikan kesempatan kepada penyedia jasa untuk berkarya dan bekerja.
- Menggembankan profesi dan usaha untuk penyedia jasa Konstruksi dan
Konsultasi.

3. Strategi Pencapaian Keluaran


3.1. Metode Pelaksanaan
3.1.1. Pekerjaan Persiapan.
Pekerjaan Persiapan dilaksanakan Sebelum pekerjaan dimulai. Dalam
pekerjaan persiapan tersebut, kontraktor harus mengadakan persiapan dan
melakukan koordinasi dengan pihak pengelola kegiatan/penanggung jawab
kegiatan, konsultan pengawas, kepala desa setempat. Dari gambar rencana
(dokumen kontrak), maka dapat diketahui lokasi pekerjaan,macam
pekerjaan apa saja yang akan dikerjakan & volume pekerjaan.

3.1.2. Pekerjaan Galian dan Timbunan Tanah Kembali


Penggalian tanah yang akan dilaksanakan adalah sepanjang lokasi saluran
yang direncanakan. Untuk menentukan titik - titik elevasi, dipasang patok -
patok yang berjarak 25 meter atau sesuai pengarahan Direksi. Dalam
pekerjaan ini penggalian dilakukan secara manual. Hasil galian
ditempatkan disisi lokasi pekerjaaan yang tidak mengganggun pekerjaan.
Setelah selesai pekerjaan, hasil galian diratakan kembali.

Alat yang digunakan Peralatan Pertukangan Sederhana


- Pacul
- Sekop
- Gerobak Dorong
Bahan Yang Digunakan -
Cara Pelaksanaan :
a. Semua peralatan dan perlengkapan untuk menggali telah terlebih
dahulu disediakan dilokasi pekerjaan. Seperti : cangkul, sekop,
keranjang, gerobak untuk mengangkut tanah dan P3K.
b. Untuk jalur pengangkutan kontraktor harus membuat jalur kendaraan

Kerangka Acuan Kerja |D.I. JENNAE 4


sendiri dengan mempertimbangkan keadaan tanah yang ada dan kondisi
cuaca yang kemungkinan akan terjadi.
c. Pelaksana membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor
yang selanjutnya diteruskan kepada pekerja supaya dalam pelaksanaan
tidak melenceng dari gambar.
d. Pekerja menggali tanah menggunakan cangkul, gancu dan apabila
terdapat akar atau batu besar yang harus diambil, agar dalam
pekerjaan pasangan tidak mengganggu.
e. Tanah hasil galian langsung dibawa/diangkut menggunakan kereta
dorong ke tempat pembuangan sementara yang telah disetujui oleh
direksi.
f. Galian tanah dibuat dengan kemiringan sesuai dengan gambar kerja dan
petunjuk dari direksi.
g. Galian dikerjakan dengan hati - hati agar tidak merusak
konstruksi /struktur tanah dibawah tanah yang digali.

3.1.3. Pasangan Batu 1 Pc : 3 Ps


Pekerjaan plesteran akan dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan batu
selesai dan atau sedang berlangsung dengan perbandingan 1 Pc : 3 Ps.Setelah
pekerjaan pasangan batu selesai, maka segera dilaksanakan pekerjaan
plesteran yang akan dilaksanakan secara manual dibantu oleh concrete mixer
untuk membuat adukan.

Alat Yang Digunakan - Concrette Mixer


- Sendok Spesi
- Bak Penampung Adukan
- Setrika Semen
Bahan Yang Digunakan - Semen
- Pasir
Cara Pelaksanaan:
a. Material dan alat disiapkan dilokasi pekerjaan.
b. Material yang dipakai adalah : pasir, semen, dan air. Pasir dibersihkan dari
semua kotoran, air yang dipakai adalah air dari sumber air tanah.
c. Pekerja mempersiapkan spesi dengan perbandingan 1 semen : 3 pasir

Kerangka Acuan Kerja |D.I. JENNAE 5


d. Pasir dimasukkan kedalam kedalam concrete mixer terlebih dahulu
kemudian semen dengan perbandingan diatas diaduk sampai pasir dan
semen bercampur. Setelah terasa sudah tercampur baru diberi air
bersih secukupnya sesuai dengan kebutuhan spesi dengan posisi
concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah
matang/campuran semen, pasir, dan air merata, adukan spesi dituang ke
kotak tempat spesi.
e. Spesi dibawa ketempat pasang plesteran dimana tukang batu dan
pekerja sudah siap ditempat.
f. Sebelum plesteran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang
akan di plester dibersihkan. Apabila bidang yang akan diplester terlalu
kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi menggunakan air
bersih untuk mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan
spesi baru.
g. Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 (satu) lapis sampai jumlah ketebalan 1,5
cm atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
h. Untuk menghindari retak - retak rambut pada permukaan plesteran
yang sudah selesai karena pengerasan, maka permukaan plesteran
yang sudah selesai harus dibasahi dengan air selama 7 (tujuh) hari
berturut - turut atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
i. Plesteran dibentuk sesuai dengan gambar kerja atau sesuai dengan
petunjuk direksi lapangan dan dirapikan sehingga terlihat bagus.
j. Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan
dibuang.

3.1.4. Pekerjaan Plesteran 1 Pc : 3 Ps


Pekerjaan plesteran akan dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan batu
selesai dan atau sedang berlangsung dengan perbandingan 1 Pc : 3 Ps. Setelah
pekerjaan pasangan batu selesai, maka segera dilaksanakan pekerjaan
plesteran yang akan dilaksanakan secara manual dibantu oleh concrete mixer
untuk membuat adukan.

Alat Yang Digunakan - Concrette Mixer


- Sendok Spesi
- Bak Penampung Adukan

Kerangka Acuan Kerja |D.I. JENNAE 6


- Setrika Semen
Bahan Yang Digunakan - Semen
- Pasir
Cara Pelaksanaan:
a. Material dan alat disiapkan dilokasi pekerjaan.
b. Material yang dipakai adalah : pasir, semen, dan air. Pasir dibersihkan
dari semua kotoran, air yang dipakai adalah air dari sumber air tanah.
c. Pekerja mempersiapkan spesi dengan perbandingan 1 semen : 3 pasir
d. Pasir dimasukkan kedalam kedalam concrete mixer terlebih dahulu
kemudian semen dengan perbandingan diatas diaduk sampai pasir dan
semen bercampur. Setelah terasa sudah tercampur baru diberi air
bersih secukupnya sesuai dengan kebutuhan spesi dengan posisi
concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah
matang/campuran semen, pasir, dan air merata, adukan spesi dituang ke
kotak tempat spesi.
e. Spesi dibawa ketempat pasang plesteran dimana tukang batu dan
pekerja sudah siap ditempat.
f. Sebelum plesteran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang
akan di plester dibersihkan. Apabila bidang yang akan diplester terlalu
kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi menggunakan air
bersih untuk mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan
spesi baru.
g. Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 (satu) lapis sampai jumlah ketebalan 1,5
cm atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
h. Untuk menghindari retak - retak rambut pada permukaan plesteran
yang sudah selesai karena pengerasan, maka permukaan plesteran
yang sudah selesai harus dibasahi dengan air selama 7 (tujuh) hari
berturut - turut atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
i. Plesteran dibentuk sesuai dengan gambar kerja atau sesuai dengan
petunjuk direksi lapangan dan dirapikan sehingga terlihat bagus.
j. Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan
dibuang.

Kerangka Acuan Kerja |D.I. JENNAE 7


3.1.5. Pekerjaan Plesteran Top Profil 1 Pc : 3 Ps
Pekerjaan plesteran top profil akan dilaksanakan setelah pekerjaan
plesteran selesai dan atau sedang berlangsung dengan perbandingan 1Pc :
3Ps.

Alat Yang Digunakan - Concrette Mixer


- Sendok Spesi
- Box Penampung Adukan
- Setrika Semen
Bahan Yang Digunakan - Semen
- Pasir
Cara Pelaksanaan :
a. Pertama - tama siapkan material di lokasi pekerjaan.
b. Pasir di ayak dengan menggunakan ayakan pasir agar pasir jadi lebih
halus dan bebas dari kotoran - kotoran lainnya.
c. Sebelum itu tarik senar panjang, agar pada saat pemelesteran jadi
lurus dan sesuai ukuran.
d. Buat campuran spesi dengan perbandingan 1Pc : 3Ps, aduk terus
sampai merata baru diberi air dan dicampur sampai adukan spesi
jadi.
e. Sebelum spesi dituang, bidang yang akan ditaruh spesi
permukaannya dibasahi dengan menggunakan air bersih untuk
mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan spesi baru.
f. Tuangkan campuran spesi di atas batu dan ratakan dengan teropol
sampai rapi.
g. Setelah plesteran kepala selesai kita buat leisnya, leis dibuat
disamping kepala saluran dengan tebal plesteran 7 cm.

4. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran


Kurun waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan Rehabilitasi Jaringan
Irigasi D.I. Jennae adalah selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.

5. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi


Penerapan System Manajemen Keselamatan Kerja Pada Paket Pekerjaan Pebangunan.
Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringa Irigasi selalu mengarah kepada Permen PUPR no.
10 Tahun 2021.

Kerangka Acuan Kerja |D.I. JENNAE 8


Sistem Manajemen Keselamatan Kerja pada pekerjaan ini berupa :

a. Kepemimpinan dan Partisipasi tenaga kerja dalam keselamatan konstruksi


- Kepedulian Pimpinan terhadap isu eksternal dan internal;
- Organisasi pengelola SMKK;
- Komitmen Keselamatan Konstruksi dan Partisipasi Tenaga Kerja;
- Supervisi, Training, Akuntabilitas, Sumber Daya dan Dukungan.
b. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
- Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Pengendalian dan Peluang
- Rencana Tindakan Keteknikan, manajemen dan Tenaga Kerja (Sasaran dan
Program)
- Standar dan Peraturan perundang-undangan Keselamatan Konstuksi.
c. Dukungan Keselamatan Konstruksi
- Sumber Daya
- Kompetensi Tenaga Kerja
- Kepedulian
- Manajemen Komunikasi
- Informasi Terdokumentasi
d. Operasi Keselamatan Konstruksi
- Perencanaan Implementasi RKK
- Pengendalian Operasi Keselamatan Konstruksi
- Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
- Investigasi kecelakaan Konstruksi
e. Evaluasi Kinerja Pemerapan SMKK
- Pemantauan atau inspeksi
- Audit
- Evaluasi
- Tinjauan manajemen
- Peningkatan Kinerja keselamatan Konstruksi.

Kerangka Acuan Kerja |D.I. JENNAE 9


6. Biaya Yang Diperlukan
Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Daerah
Irigasi Jennae berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Penugasan Tahun Anggaran
2022. Total perkiraan biaya yang diperlukan untuk pekerjaan ini adalah sebesar Rp.
1.505.085.000,- (Satu Milliyar Lima Ratus Lima Juta Delapan Puluh Lima Ribu
Rupiah).

Minasate’ne, Maret 2022


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Bidang Sumber Daya Air

DARWIS A.
Nip. 19640410 198603 1 030

Kerangka Acuan Kerja |D.I. JENNAE 10

Anda mungkin juga menyukai