Anda di halaman 1dari 13

Jalan Raya Abepura - Entrop Telp . / Fax.

(0967) 533002 Jayapura - Papua

Lokasi Kegiatan

PEKERJAAN :

PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI TELUK


YOUTEFA KOTA JAYAPURA

APBN
TAHUN ANGGARAN 2020
PAKET KEGIATAN PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI TELUK YOTEFA KOTA
JAYAPURA

Kementerian : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Unit Eselon II : Direktorat Sungai dan Pantai
Program : Pengelolaan Sumber Daya Air
Hasil Outcome : 0.50 KM
Kegiatan : Pembangunan Pengaman Pantai Teluk Yotefa
Kota Jayapura
Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah panjang sarana/prasarana pengaman
pantai yang dibangun
Jenis Keluaran : Revetment (Seawall)
Volume : 0.50
Satuan Ukur Keluaran : KM

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum

Sektor
a. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan
b. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan
Air
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 42 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Nomor 07/PRT/M/2015 Tentang Pengamanan Pantai Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
13/PRT/M/2015 Tentang Penanggulangan Darurat Bencana Akibat
Daya Rusak Air
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 33/PRT/M/2015 tentang
perubahan atas peraturan Menteri PU. No. 15/PRT/M/2015 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan
Dilaksanakan melalui dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 13/PRT/M/2015 Tentang
Rencana Strategis Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat tahun Tahun 2015-2019.
g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 163/PMK.02/2016 tentang
tentang petunjuk penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja Dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Pengesahan daftar
isian Pelaksanaan Kegiatan.
Pelaksana Tugas

a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 03/PRT/M/2019 tentang


Organisasi Tata dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan
Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

2. Gambaran Umum

Teluk Youtefa merupakan salah satu destinasi alam yang ada di


kawasan Papua, tepatnya ada di Kota Jayapura. Teluk Youtefa
menawarkan perpaduan hutan pantai, kawasan mangrove, gunung,
hingga wisata budaya. Teluk Youtefa ini berada di wilayah garis pantai
Kota Jayapura. Letaknya di teluk kecil yang berada di dalam Teluk Yos
Sudarso. Untuk menuju ke Teluk Youtefa dari pusat kota Jayapura
terbilang mudah, yaitu sekitar 4 kilometer ke arah arah melalui ruas jalan
Jayapura – Entrop.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, kerusakan pantai terjadi
akibat abrasi atau erosi pantai yang diakibatkan gempuran gelombang
laut, dan keberadaan beberapa fasilitas milik penduduk ataupun umum
yang lokasinya terlalu dekat dengan pantai sehingga terjangkau oleh
gempuran gelombang.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka melalui Balai Wilayah Sungai
Papua SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Papua Provinsi Papua
Kegiatan Sungai dan Pantai akan melaksanakan pekerjaan
Pembangunan Pengaman kabupaten sarmi, yaitu berupa pembuatan
Revetment (seawall)

B. Penerima Manfaat

1. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


a. Uraian Kegiatan dan Keluaran
Pembangunan Pengaman pantai kabupaten sarmi.
b. Indikator Kenerja
Pembangunan prasarana pengaman pantai dengan periode ulang
10 tahunan untuk melindungi daerah seluas 0.50 Ha dalam
penganggaran masuk dalam program Pengaman pantai.
c. Batasan Kegiatan
Pengaman pantai sepanjang 0.50 Km

2. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud Kegiatan
Mempertahankan garis pantai dari bahaya erosi dan abrasi akibat
gempuran gelombang.
b. Tujuan Kegiatan
Terlindungnya sekitar Kawasan sepanjang garis pantai, pusat-pusat
permukiman, dan jalan umum terhadap dampak bahaya erosi dan
abrasi dengan periode 10 tahunan pada daerah ± 0.50 KM,
terpeliharanya garis pantai dari bahaya gempuran gelombang laut.

3. INDIKATOR KELUARAN, VOLUME DAN SATUAN UKUR


a. Indikator Keluaran
Indikator keluaran dari kegiatan tersebut adalah Terpeliharanya
Sarana/Prasarana Pengaman Pantai.

b. Volume dan Satuan Ukur

Sesuai yang tertuang dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB)

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

MOBILISASI

1. Sebelum kegiatan pelaksanaan pekerjaan dimulai, pemborong


harus mengajukan rencana mobilisasi kepada Direksi.
2. Kegiatan yang dimaksud pada ayat 1 (satu) diatas meliputi :
- Transportasi lokal alat – alat dan perlengkapan lainnya ke
tempat pekerjaan
- Penguasaan dan pengamanan daerah kerja.

- Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana yang tercantum dalam


daftar uraian pekerjaan.

JALAN KERJA

1. Apabila belum terdapat jalan kerja maka pemborong harus


membuat jalan kerja untuk mengangkut bahan – bahan ke lokasi
pekerjaan disamping juga untuk memudahkan pekerjaan
mencapai lokasi pekerjaan.
2. Jalan kerja harus lebar dan aman sehingga tidak membahayakan
orang yang melaluinya.
3. Apabila untuk jalan kerja ini dibutuhkan suatu konstruksi yang
khusus, seperti misalnya jembatan darurat, maka pemborong wajib
mengajukan rencananya kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan.
4. Penyedia Jasa wajib memelihara dan memperbaiki kembali jalan
/ jembatan dan sarana lainnya yang rusak akibat adanya
kegiatan ini.

DAERAH KERJA

1. Areal tanah untuk daerah kerja pada dasarnya disediakan oleh


pemberi tugas.
Penggunaan daerah diluar yang telah disediakan menjadi
tanggung jawab dan atas usaha penyedia jasa.
2. Penyedia jasa harus menutup daerah kerja bagi umum guna
keamanan kerja, alat dan bahan selama pelaksanaan pekerjaan
berlangsung.
3. Pada daerah yang telah disediakan, penyedia jasa harus
merencanakan penggunaannya, yang pada dasarnya akan
membantu kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Rencana tersebut harus disetujui oleh Direksi sebelum penggunaan
areal kerja.

PERALATAN KERJA

1. Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan kerja yang baik dan


siap dipakai yang diperlukan sehubungan dengan pekerjaan.
2. Untuk pelaksanaan pekerjaan ini Direksi tidak menyediakan
peralatan kerja
3. Untuk pengamanan pelaksanaan pekerjaan pemborong
diharuskan menyediakan alat – alat keselamatan kerja sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

Dalam menyelesaikan pekerjaan ini, dibutuhkan beberapa peralatan


sebagai berikut :
1. Excavator ( standard) 4 buah
2. Excavator long arm 2 buah
3. Bulldozer 4 buah
4. Vibro roller 1 buah
5. Dump truck 23 buah

PEMBERSIHAN LAPANGAN

1. Sebelum dimulainya pekerjaan , penyedia jasa harus


membersihkan daerah kerja terhadap semak – semak, pohon –
pohon dan sebagainya yang mengganggu pelaksanaan. Dalam
hal ini hanya pohon – pohon yang betul – betul mengganggu
pelaksanaan yang harus ditebang atau dibuang sedangkan
pohon – pohon lainnya harus tetap dijaga dan dipeliharan sebaik
– baiknya.
2. Pelaksanaan pembersihan lapangan ini dikerjakan sebelum
pelaksanaan pekerjaan suatu konstruksi bangunan dimulai dan
harus dilaksanakan dengan hati – hati sehingga tidak
mengganggu konstruksi bangunan yang telah ada dan atau
barang – barang milik pribadi yang diakibatkan oleh pelaksanaan
pekerjaan pembersihan ini menjadi tanggung jawab penyedia
jasa sepenuhnya.
3. Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai, maka penyedia jasa masih
berkewajiban membersihkan segala material/bahan – bahan
bekas dan kotoran – kotoran akibat pelaksanaan pekerjaan
sehingga hasil pekerjaan menjadi bersih dan baik sesuai dengan
rencana.

PEKERJAAN PENGUKURAN, BOUWPLANK, PROFIL

1. Sebelum pekerjaan dimulai penyedia jasa harus melakukan


pengukuran guna penentuan antara lain : letak/kedudukan
bangunan, elevasi galian dan timbunan, elevasi bangunan bawah
/ dasar, elevasi bangunan atas ( upper structure ), batas- batas
daerah kerja, elevasi titik – titik pembantu, elevasi titik ikat.
Masing – masing pengukuran harus disesuaikan dengan
gambar rencana.
Semua hasil pengukuran dilaporkan kepada Direksi guna
mendapat persetujuan.
2. Pada waktu pekerjaan diserahkan untuk pertama kalinya Pihak
Direksi akan melakukan pengecekan (mutual check) semua
elevasi yang menyebabkan dibongkarnya bangunan dan
pembentulannya masih menjadi tanggung jawab penyedia jasa.
3. Titik tetap ( titik ikat )
Sebelum pekerjaan dimulai Pihak Direksi akan menunjuk terlebih
dahulu titik tetap/titik ikat.
Titik tetap ini harus dikaitkan dengan titik utama (BM) yang
terdekat. Pada lokasi bangunan ditempatkan sebuah titik
pembantu ( control point ) yang diikatkan dengan titik tetap. Titik
tetap dan titik pembantu harus ditempatkan disuatu tempat yang
aman tidak terganggu.

PEKERJAAN GALIAN

1. Pekerjaan galian dibagi :


- Galian pondasi bangunan
2. Satuan : meter kubik (m3)
3. Pekerjaan galian dapat dilakukan dengan menggunakan
peralatan mekanis , tenaga manusia maupun dengan
menggunakan peralatan lainnya sesuai dengan kebutuhan serta
jenis dan keadaan tanah yang dijumpai.

B E T O N DAN GEOTEKSTIL

a. Syarat dalam PBI 1971 harus diterapkan keseluruhannya pada


pekerjaan beton yang dilaksanakan dalam kontrak ini.
b. Agregat kasar harus dipilih sedemikian hingga ukuran partikel
terbesar tidak lebih dari ¾ jarak minimum antara tulangan baja
dengan acuan/cetakan.
c. Beton yang di gunakan adalah beton K-250
d. Bentuk dan dimensi kubus beton yang digunakan seperti dibawah
ini dengan penggunaan besi pengait Ø 12mm:
e. Geotekstil digunakan sebagai lapisan dasar dengan lebar hampar
± 8m,

BAJA TULANGAN

1. Baja Tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga selimut


beton menutupi bagian luas dari baja adalah sebagai berikut :

Ukuran Batang Tulang Tebal Selimut Beton


Yang akan diselimuti

Batang 16 mm dan lebih kecil 3,5 Cm


Batang 19 mm dan 22 mm 5 Cm
Batang 25 mm dan lebih besar 6 Cm

2. Dalam hal ini kekeliruan dalam pembuatan bentuk, batang tidak


boleh dibengkokkan kembali atau diluruskan tanpa persetujuan
Direksi. Dalam segala hal batang tulangan yang telah
dibengkokkan lebih dari satu kali pada tempat yang sama tidak
diijinkan digunakan dalam pekerjaan.
3. Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk
menghilangkan kotoran, lumpur, oli, karat dan kerak.

GEOTEXTILE

Pemasangan matras geotextile harus memperhatikan waktu


pasang surut. Tingkat kesulitan pemasangan tergantung besarnya
air saat pasang yang ada. Illustrasi pemasangan geotextile
diperlihatkan pada Gambar .
a. Bahan
- Lembaran geotextile
- Tali nilon
- Bambu
b. Cara pelaksanaan
- Bersihkan area kerja dari material-material yang tidak
diinginkan.
- Padatkan tanah dasar dengan tingkat kepadatan minimum
90 %.
Gambar : Cara pemasangan bambu di atas matras geotextile

- Lembaran geotextile dipersiapkan dan dipotong melintang


selebar kaki bangunan hingga belakang tanggul laut.

Gambar : Pola Pemasangan Lembaran Geotextile yang


Disarankan

- Bambu diletakkan pada ujung geotextile dan dilipat lalu di


jahit.
- Overlap antar geotextile diambil 15 cm sampai dengan 30
cm

Gambar : Persiapan Overlap Sambungan Lembaran Geotextile


Dalam Arah Melintang (Transversal)

- Geotextile siap digelar dengan ujung geotextile yang diberi


bambu berada pada posisi laut.
- Setelah terkembang, selanjutnya di atasnya diisi sand
geobag container standar sehingga lembaran matras rapat
ke dasar.
- Demikian seterusnya dilakukan sepanjang rencana
bangunan tanggul laut dan revetmen

DOKUMENTASI

Yang dimaksud dokumentasi adalah semua pekerjaan yang


sifatnya memberi informasi mengenai proyek dari awal sampai
akhir.

PERAPIHAN / FINISHING

Yang dimaksud Perapihan / Finishing adalah membentuk dan


merapihkan saluran dan tanggul dengan alat ataupun tenaga
manusia sehingga diperoleh hasil sesuai dengan design.

2. Sumber Daya Manusia

Tenaga Ahli yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pekerjaan ini


antara lain sebagai berikut :

a. Site Manager (1 orang)

Site Manager disyaratkan seorang Master Teknik (Strata 2) atau


Sarjana Strata 1 (Teknik Sipil) lulusan perguruan tinggi negeri atau
yang telah telah diakreditasi oleh instansi yang berwenang,
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang Teknik
Persungaian dan Bangunan Air sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
untuk strata 2 (S2)atau 5 (lima) tahun untuk Strata 1 (S1), memiliki
sertifikat keahlian (SKA) di bidang Sumber Daya Air dari Asosiasi
Profesi yang terakreditasi di LPJKN.

b. Pelaksana (1 orang)

Pelaksana disyaratkan seorang Sarjana Strata 1 (S1) Jurusan Teknik


Sipil lulusan perguruan tinggi negeri atau yang telah diakreditasi
oleh instansi yang berwenang, berpengalaman melaksanakan
pekerjaan di bidang Sumber Daya Air, khususnya pelaksanaan
pekerjaan sungai dan pantai sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.

c. Ahli Quality Assurance (1 orang)

Ahli Quality Assurance disyaratkan seorang Sarjana Strata 1 (SI)


Jurusan Teknik Sipil lulusan perguruan tinggi negeri atau yang telah
diakreditasi oleh instansi yang berwenang, berpengalaman
melaksanakan pekerjaan di bidang analisa Quality Assurance
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun, memiliki sertifikat keahlian (SKA)
minimal sebagai Quality Assurance yang terakreditasi di LPJKN.

Tenaga Teknis dan penunjang untuk mendukung pekerjaan ini terdiri


dari:

Surveyor Topografi (1 Orang)


Juru Gambar (1 Orang)
Logistik (1 Orang)
Administrasi (1 Orang)
3. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

a. Tahapan Pelaksanaan
- Mobilisasi
- Pengukuran (MC.0)
- Pembersihan Lahan
- Pekerjaan Timbunan
- Pekerjaan Penegrukan
- Bekisting
- Pekerjaan Galian Tanah
- Geotekstile
- Kubus Beton
- Perapihan
- Pengukuran (MC.100)
- Dokumentasi

b. Waktu Pelaksanaan
BAGAN ALIR PELAKSANAAN KEGIATAN

MULAI

Mobilisasi

SDM Alat Bahan

Tidak Cek

Ya

Pemasangan Pengukuran Pembuatan


Papan Nama Dokumentasi

Papan Data Dokumen


Nama Siap Ukur tasi siap

Tidak Tidak
Tidak

Cek Cek Cek

Ya

Pembuatan
Gambar Kerja

Gbr Pelaks Ya
&Volume
No
Ya

Cek

Ya

2
2

Timbunan&tanggul
geobag

Timbunan&ta
nggul geobag
Tidak
Siap

Cek

Ya

Pengerukan&Pek.Kubus
Beton

Pengerukan&
Tidak Kubus beton
Siap

Cek

Ya

SELESAI
D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran

Waktu pelaksanaan untuk pekerjaan ini adalah 240 (Dua ratus empat puluh)
hari kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ditanda tangani.

E. Biaya

Total Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan Pembangunan


Pengaman Pantai Teluk Yotefa Kota Jayapura tersebut adalah Rp.
60.966.550.000,00 ( Enam puluh milyar Sembilan ratus enam puluh enam juta
lima ratus lima puluh lima ribu rupiah).

Kuasa Pengguna Anggaran


Kepala SNVT PJSA
Provinsi Papua

Kuji Murtiningrum, ST, M.Tech


NIP. 19760708 200502 2 001

Anda mungkin juga menyukai