DATA TEKNIS
B. Sosialisasi
2. UITZET/PENGUKURAN
2.1 UMUM
Sebelum memulai pekerjaan di adakan pengukuran kembali dengan teliti
elevasi dasar saluran air , permukaan tanah, ketinggian tanggul dan jalan
atau elevasi lainnya sesuai permintaan Direksi. Semua pengukuran kembali
harus dikaitkan terhadap titik referensi (BM ) yang sudah ditentukan. Alat-alat
yang dipergunakan adalah waterpass lengkap dengan statif dan rambu-
rambunya, theodolit lengkap dengan statif dan rambu-rambunya, meteran,
jalon, prisma dan alat lainnya sesuai dengan instruksi Direksi.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengukuran adalah :
a. Pemberitahuan kepada Direksi setiap suatu bagian pekerjaan yang akan
dimulai untuk dicek terlebih dahulu ketepatan peil dan ukurannya.
b. Senantiasa mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dalam tiap
pekerjaan dan segera melapor secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan
bila terdapat perbedaan ukuran, untuk memberikan keputusan
pembetulannya. Penyedia jasa tidak dibenarkan melakukan pembetulan
sendiri kekeliruan tersebut tanpa persetujuan Direksi Pekerjaan.
c. Hasil pengukuran diperikasa dan disetujui bersama oleh direksi dan
pengawas lapangan. Kemudian dituangkan dalam gambar kerja kerja (Shop
Drawing).
Gambar 2. Pengukuran
lapangan
1.2 MOBILISASI
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup semua kegiatan mobilisasi peralatan dan personil yang
diperlukan dan semua fasilitas pendukung selama dalam masa pelaksanaan
pekerjaan, serta melakukan demobilisasi kembali terhadap semua peralatan dan
personil pada saat pekerjaan telah selesai
TAHAPAN PELAKSANAAN
Mulai
Rapat Persiapan
Pelaksanaan
Program Mobilisasi
Pembangunan
Mobilisasi Peralatan Mobilisasi Personil
Fasilitas Pendukung
Pelaksanaan
Pekerjaan
Demobilisasi
Peralatan & Personil
Selesai
Program Mobilisasi:
Dalam waktu paling lambat 7 hari setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK),
kontraktor harus melakukan rapat persiapan pelaksanaan untuk membahas semua
hal baik yang teknis maupun non teknis dalam kegiatan ini.
Dalam waktu 14 hari setelah rapat persiapan pelaksanaan, kontraktor harus
menyerahkan program mobilisasi dan jadwal kemajuan pelaksanaan.
Program mobilisasi harus menetapkan waktu untuk semua kegiatan mobilisasi
yang disyaratkan dan harus mencakup semua informasi mengenai semua
pelaksanaan pekerjaan.
Aspek K3 :
Memasang rambu
peringatan Rambu
Peringatan :
“ HATI-HATI ADA PROYEK ”
“ HATI-HATI LINTASAN KENDARAAN
DAN ALAT BERAT “
Menggunakan alat pelindung diri
(APD) Sarung tangan
Helm
Sepatu safety
3. PENGENDALIAN LALU LINTAS PADA JALAN UMUM, KEAMANAN DAN
MANAJEMEN LAPANGAN
3.1 UMUM
a. Tujuan pengendalian lalu lintas adalah untuk menjamin bahwa selama
pelaksanaan pekerjaan berlangsung, semua jalan lama tetap terbuka untuk
jalan lalu lintas serta dijaga dalam kondisi aman dan dapat digunakan dengan
baik. Untuk jalan yang berdekatan dengan Pekerjaan disediakan jalan masuk
yang aman dan nyaman ke pemukiman penduduk.
b. Dalam keadaan khusus Penyedia jasa dapat mengalihkan lalu lintas ke
jalan sementara Pengalihan ini harus dapat mendapat persetujuan dari Direksi
Pekerjaan.
Pada saat pekerjaan, rambu-rambu diletakkan sepanjang daerah galian, tujuannya agar lalu
linatas tidak masuk atau terperosok ke dalam daerah galian. Rambu-rambu yang
dipasang haruslah mempunai cat dengan pantulan cahaya, guna menghindari
kecelakaan di malam hari.
Selama pelaksanaan pekerjaan, harus dijamin bahwa perkerasan, bahu jalan lokasi
yang berdekatan dengan Daerah Milik Jalan harus dijaga agar bebas dari bahan
pelaksanaan, kotoran dan bahan yang tidak terpakai lainnya yang dapat
mengganggu atau membahayakan lalu lintas yang lewat. Pekerjaan juga harus dijaga
agar bebas dari setiap parkir liar atau kegiatan perdagangan kaki lima kecuali
untuk daerah-daerah yang digunakan untuk maksud tersebut.
4. Pengujian Agregat
Analisa saringan
Berat Jenis
Abrasi
Dll
Referensi yang dijadikan pedoman pengendalian mutu bahan yang digunakan dan
hasil pelaksanaa pekerjaan yang dicapai di lapangan ada beberapa pedoman yaitu
:
1. Spesifikasi Umum
2. Spesifikasi Khusus
3. Standar AASHTO dan SNI
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pembersihan dan pembongkaran areal lokasi borrow pit,
penggalian, pemuatan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan material yang
diperoleh dari borrow pit yang telah disetujui untuk melaksanakan timbunan pilihan
dan bagian lain dari pekerjaan tersebut sebagaimana tercantum dalam gambar dan
spesifikasi pekerjaan
URAIAN PELAKSANAAN
Pekerjaan dimulai dengan malakukan survey lokasi borrow pit. Material tanah
di borrow pit rencana tersebut diuji apakah memenuhi spesifikasi sebabai
bahan timbunan. Bila tidak memenuhi, maka dicari lokasi borrow pit yang
memenuhi spesifikasi.
Setelah didapatkan borrow pit yang tepat, dilanjutkan dengan pekerjaan galian
tanah pada area tersebut. Pekerjaan penggalian tanah ini menggunakan alat
excavator.
Untuk mengangkut material tanah dari borrow pit digunakan dump truck.
Di lokasi proyek, tanah dibongkar dan dihampar menggunakan motor grader.
Penghamparan tanah dilakukan selapis demi selapis horizontal dengan tebal yang
sama dan dengan lebar sesuai dengan ketentuan dari Konsultan Pengawas dan
sesuai dengan garis, kelandaian, penampang melintang dan ukuran yang
tercantum pada gambar kerja.
Lapisan tanah gembut (sebelum dipadatkan) tidak lebih dari 20 cm.
Setelah dihampar, tanah dipadatkan menggunakan vibratory roller hingga
mencapai kepadatan yang disyaratkan.
Sebelum pekerjaan pemadatan tersebut, kontraktor melakukan percobaan
untuk memastikan besarnya kadar air optimum dan mengetahui hubungan antara
jumlah lintasan alat pemadatan dan kepadatan yang diperoleh dengan tanah
sejenis itu.
Material timbunan yang tidak mengandung kadar air memadai ditambah kadar
airnya dengan cara disiram mendekati kadar air pemadatan. Untuk penyiraman
ini menggunakan water tanker.
Sedangkan material timbunan yang mengandung kadar air yang melebihi kadar air
yang diperlukan untuk mencapai kepadatan maksimum, dikeringkan terlebih dahulu
hingga mendekati kadar air pemadatan sebelum digunakan dalam timbunan.
Pengeringan material yang basah dilakukan dengan cara dijemur dan diaduk-aduk
secara merata.
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pengangkutan, penghamparan, pemadatan agregat
bergradasi diatas permukaan yang telah disiapkan.
pemeliharaan rutin;
pemeliharaan berkala; dan
rehabilitasi dan penanganan besar.
1. Pemeliharaan Rutin
semua drainase;
lantai dan sambungan siar muai;
daerah sekitar perletakan/landasan;
semua komponen rangka yang menahan kotoran dan sampah;
tiang sandaran dan sandarannya;
gelagar melintang;
ikatan angin horizontal;
sayap pada gelagar dan diafragma yang berbentuk rangka;
kabel pendukung pada pylon jembatan gantung;
bagian atas tembok kepala;
lubang suling-suling di kepala jembatan; dan
pembersihan sampah-sampah yang masih sedikit, dan mulai mengganggu kelancaran
aliran sungai.
Kendaraan untuk
pemeliharaan
Tumpukan Sampah
Tumbuhan di sekitar trotoar
Daftar Elemen
Level 3 Level 4
4.228 Tiang pengamanan
3.200 Bangunan pengaman 4.229 Pagar pengamanan
3.500 Sistem Lantai 4.507 Pipa cucuran
3.600 Sambungan lantai 4.603 Sambungan siar muai karet
3.610 Perletakan 4.611 Landasan baja
4.711 Rambu-rambu dan Tanda-
tanda
3.700 Perlengkapan 4.713 Papan Nama
4.714 Patung
4.721 Lampu Penerangan
Penanganan sementara
Bedasarkan bahan:
Pasangan batu bata
Beton
Baja
Kayu
Kode kerusakan Bahan dan Kerusakan
Beton
201 Cacat pada beton termasuk terkelupas, sarang lebah,
berongga, berpori dan kualitas beton yang jelek
202 Keretakan
203 Korosi pada tulangan baja
204 Kotor, berlumut, penuaan atau pelapukan beton
205 Pecah atau hilangnya bahan
206 Lendutan
Baja
301 Penurunan mutu cat
302 Korosi
303 Perubahan bentuk
304 Keretakan
305 Pecah atau hilangnya bahan
306 Elemen yang tidak benar
307 Kabel yang terurai
308 Lepasnya ikatan/sambungan
Kayu
401 Cacat pada kayu akibat lapuk, serangan serangga, sobek,
kerusakan mata kayu
402 Pecah atau hilangnya elemen
403 Penyusutan
404 Penurunan mutu pelapis permukaan
405 Lepasnya elemen
Kode Elemen dan Kerusakan
ALIRAN SUNGAI
501 Endapan/lumpur yang berlebihan
502 Sampah yang menumpuk dan terjadinya hambatan aliran sungai
503 Pengikisan pada daerah dekat Pilar atau Kepala Jembatan
504 Air sungai macet yang mengakibatkan terjadinya banjir
BANGUNAN PENGAMAN
511 Bagian yang hilang atau tidak ada
TIMBUNAN
521 Gerusan
522 Retak/penurunan/penggembungan
TANAH BERTULANG
531 Penggembungan pemiukaan
532 Retak, rontok, atau pecah dari panel tanah bertulang
LANDASAN/PERLETAKAN
601 Tidak cukupnya tempat untuk bergerak
602 Kedudukan landasan yang tidak sempuma
603 Mortar dasar retak atau rontok
604 Perpindahan yang berlebihan Perubahan (Deformasi) yang berlebihan
605 Aus karena umur Landasan pecah atau retak
606 Bagian yang rusak atau hilang
607 Kurangnya pelumasan pada landasan logam
Kode Elemen dan Kerusakan
LAPISAN PERMUKAAN
721 Permukaan licin Permukaan yang kasar/berlubang
722 Retak pada lapisan permukaan
723 Lapisan permukaan yang bergelombang
724 Lapisan perkerasan yang berlebihan
TROTOAR/KERB
731 Permukaan trotoar yang licin
732 Lubang pada trotoar
733 Bagian hilang
SAMBUNGAN LANTAI
801 Kerusakan sambungan lantai yang tidak sama tinggi
802 Kerusakan akibat terisinya sambungan
803 pagian yang longgar/lepas ikatannya
805 Bagian yang hilang
806 Retak pada aspal karena perkerasan di sambungan lantai
UTILITAS
931 Tidak berfungsi
Nilai kondisi pasangan batu atau bata
dan penanganan yang direkomendasikan
untuk kerusakan 101 – retak
buang atau lepaskan semua bagian beton yang lepas dan rusak sampai bagian
beton yang baik terlihat dan dalam keadaan bersih sampai batas beton bebas
terkarbonasi/ lapuk;
usahakan membersihkan beton sampai ± 15 mm di belakang baja tulangan
agar didapat ikatan yang baik;
bersihkan semua baja tulangan yang berkarat ringan permukaannya dan lapisi
dengan cairan pelindung karat, dan yang berkarat berat diganti dengan baja
tulangan yang baru dengan cara dilas;
kaitkan atau ikatkan baja tulangan yang baru jika didapat bagian baja tulangan
yang diameternya hilang lebih dari 20 %;
pakailah bahan perekat pada permukaan beton lama yang kering dengan
bahan cairan perekat beton (Bonding Agent) yang disetujui; dan
pasang/ganti beton yang rusak, dan bentuklah beton baru dengan beton siap
pakai (prepacked) yaitu bahan semen grouting, sehingga didapat mutu selimut
beton yang
sesuai dengan persyaratan.
PERBAIKAN BETON
LANGKAH 1
Bukalah semua baja tulangan yang
berkarat (pahat/buang) bagian beton
yang jelek dengan palu dan pahat Lubang
akhir
Bagian Tulangan yang
berkarat
ujung Tulangan yang
tidak berkarat
Minimum
20mm
inimum 1hmm
LANGKAH II
pahat
Bersihkan semua karat dari baja tulangan sampai
dan bagian beton yang dapat lepas, debu,dll bagian
dari per muka an beton beton
yang
baik/k
eras
B
e
r
s
i
h dapat dilakukan dengan sikat kawat
k
a
n
d
e
n
g
a
n
LANGKAH III
Lin
dun
gi
per
mu
k nga
a n
lapi
a san
n peli
ndu
b ng
a
j
a
t
u
l
a
n LANGKAH lV
g Isi lubang tadi dengan mortar khusus (usahakan tetap lembab selama 3 hari)
a
n
d
a
r
i
k
a
r
a
t
y
a
n
g
d
a
p
a
t
t
e
r
j
a
d
i
d
e
KAITAN DENGAN SPESIFIKASI
Petugas terkait
a. Pemberi tugas
b. Pelaksana
c. Pengawas
Pembersihan struktur beton yang akan
diperbaiki dimensinya
PERSIAPAN LAPANGAN Beri tanda bagian struktur beton yang
akan diperbaiki sesuai dengan kerusakan
PEKERJAAN yang terjadi
GROUTING
Chipping bagian yang akan diperbaiki
sampai kedalaman beton yang padat
Persiapan permukaan
Lakukan chipping sampai 2 – 3 cm di
struktur beton yang
akan dilakukan belakang baja tulangan.
penambalan Bersihkan perlukaan beton yang sudah
di chipping dan juga baja tulangan
Kriteria I:
lebar retak berkisar antara 0,1 mm sampai dengan 0,25 mm
dan mencakup daerah kurang dari 30% dari luas elemen
yang bersangkutan;
tidak terjadi rembesan atau adanya bocoran air;
mutu beton lantai tidak kurang dari 25 MPa;
mutu beton pada gelagar, kepala jembatan, dan pilar tidak kurang
dari 20 MPa;
nilai kondisi elemen yang bersangkutan adalah 2.
PENANGANAN KRITERIA I
lebar retak kurang dari 2 mm dan mencakup daerah kurang lebih 50%
dari luas elemen yang bersangkutan;
tidak terjadi rembesan atau adanya bocoran air;
diperlukan suatu perkuatan yang disebabkan terjadinya beban yang
berlebihan yang tidak dapat diterima oleh lantai atau gelagar akibat
mutu beton yang tidak sesuai dengan persyaratan;
mutu beton lantai tidak kurang dari 25 MPa;
mutu beton gelagar, kepala jembatan, dan pilar tidak kurang dari 20 MPa;
nilai kondisi elemen yang bersangkutan adalah 3.
PENANGANAN KRITERIA II
Kriteria III
Masa Pemeliharaan
Selama masa pemeliharaan Kontraktor Pelaksana berkewajiban untuk mengganti material
yang tidak berfungsi dengan baik, dan bertanggung jawab atas semua kekurangan dari
item pekerja yang telah dikerjakan.
Ketentuan Tambahan
A. Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar bestek tapi tidak dinyatakan dalam
metode pelaksanaan ini atau sebaliknya, akan tetapi menyangkut pekerjaan bangunan
ini, maka pemborong wajib menyelesaikan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.
B. Selain Bestek ringkas ini, semua ketentuan-ketentuan administrasi pemeriksaan bahan
dan mutu pekerjaan serta ketentuan-ketentuan lain dari pemerintah yang menyangkut
pelaksanaan pekerjaan pembangunan termasuk pula sebagai pedoman penyelenggara
pekerjaan yang harus ditaati oleh Rekanan. Satu dan lain-lain menurut petunjuk Unsur
Teknis yang tidak bertentangan dengan uraian dan syarat-syarat ini.
Metode pelaksanaan ini kami sampaikan sebagai lampiran dokumen pendukung SPH yang
diharapkan dapat menunjukan pemahaman dan kemampuan personel sebagai pelaksana
pekerjaan dimaksud di atas.
Hormat kami,
Jakarta, 12 Desember 2019
PT. RAJAWALI SAKTI KALBAR
KSO
PT. CITRA CIPTA ADIGUNA
NICCO SETIADI
Leader KSO
METODE PELAKSANAAN