Anda di halaman 1dari 100

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

DATA TEKNIS

Nama Paket : PRESERVASI JALAN PEMALANG - PEKALONGAN - BATANG -


PLEREN
Uraian Pekerjaan : Lingkup Pekerjaan Panjang
1. Preservasi Pemeliharaan Rutin Jalan 89,01 KM
2. Preservasi Rekonstruksi, Rehabilitasi Jalan 7,29 KM
3. Preservasi Rutin Jembatan 2.095,80 M
4. Preservasi Jembatan 188,20 M
A. Total Panjang Jalan 96,29 KM
B.Total Panjang Jembatan 2.284 M

Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Batang, Kota Pekalongan,


Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang Provinsi
JawaTengah
Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran 2020
Nilai Total HPS : Rp 82.633.677.621,26
Jangka Waktu Pelaksanaan :
1. Preservasi Rekonstruksi, Rehabilitasi Jalan 304
(TigaRatus Empat) hari kalender.
2. Preservasi Pemeliharaan Rutin Jalan 365 (Tiga
Ratus Enam Puluh Lima) hari kalender.
3. Preservasi Jembatan 304 (Tiga Ratus Empat) hari
kalender.
4. Preservasi Rutin Jembatan 365 (Tiga Ratus Enam
Puluh Lima) hari kalender.

Jangka Waktu Pemeliharaan :


Lingkup Pekerjaan : Pekerjaan Utama
 1. Pekerjaan Perkerasan Aspal
 2. Pekerjaan Pemeliharaan Kinerja Jalan dan Jembatan
PETA LOKASI
I. PEKERJAAN UMUM
Metode Pelaksanaan ini akan kami uraikan sesuai urutan langkah kerja yang akan
dilaksanakan dalam pengerjaan proyek.
Adapun urutan langkah kerja yang dimaksud adalah sebagai berikut :
A. Serah Terima Lokasi Pekerjaan

Sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan, maka terlebih dahulu dilakukan serah


terima lokasi pekerjaan dari pemilik pekerjaan kepada penyedia jasa yang
dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Lokasi Pekerjaan yang
ditandatangani oleh kedua belah pihak yaitu Pejabat pembuat Komitmen Pekerjaan
selaku pemilik pekerjaan dan pelaksana pekerjaan atau Penyedia Jasa. Setelah
selesai pelaksanaan serah terima lokasi pekerjaan barulah penyedia jasa
melaksanakan berbagai aktivitas pelaksanaan pekerjaan di lokasi yang sudah
diserah terimakan.

B. Sosialisasi

Sosialisasi dimulainya pelaksanaan pekerjaan ini akan kami awali dengan


menyampaikan surat pemberitahuan mulai kerja yang ditujukan kepada Direksi
Pekerjaan dengan tembusan ditujukan kepada pihak terkait. Pelaksanaan
sosialisasi dengan cara tatap muka dilaksanakan bersama wakil Direksi Pekerjaan
kepada semua stake holders yang terkait dengan pekerjaan ini.

2. UITZET/PENGUKURAN
2.1 UMUM
Sebelum memulai pekerjaan di adakan pengukuran kembali dengan teliti
elevasi dasar saluran air , permukaan tanah, ketinggian tanggul dan jalan
atau elevasi lainnya sesuai permintaan Direksi. Semua pengukuran kembali
harus dikaitkan terhadap titik referensi (BM ) yang sudah ditentukan. Alat-alat
yang dipergunakan adalah waterpass lengkap dengan statif dan rambu-
rambunya, theodolit lengkap dengan statif dan rambu-rambunya, meteran,
jalon, prisma dan alat lainnya sesuai dengan instruksi Direksi.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengukuran adalah :
a. Pemberitahuan kepada Direksi setiap suatu bagian pekerjaan yang akan
dimulai untuk dicek terlebih dahulu ketepatan peil dan ukurannya.
b. Senantiasa mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dalam tiap
pekerjaan dan segera melapor secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan
bila terdapat perbedaan ukuran, untuk memberikan keputusan
pembetulannya. Penyedia jasa tidak dibenarkan melakukan pembetulan
sendiri kekeliruan tersebut tanpa persetujuan Direksi Pekerjaan.
c. Hasil pengukuran diperikasa dan disetujui bersama oleh direksi dan
pengawas lapangan. Kemudian dituangkan dalam gambar kerja kerja (Shop
Drawing).

Gambar 2. Pengukuran
lapangan
1.2 MOBILISASI

LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup semua kegiatan mobilisasi peralatan dan personil yang
diperlukan dan semua fasilitas pendukung selama dalam masa pelaksanaan
pekerjaan, serta melakukan demobilisasi kembali terhadap semua peralatan dan
personil pada saat pekerjaan telah selesai
TAHAPAN PELAKSANAAN

Mulai

Rapat Persiapan
Pelaksanaan

Program Mobilisasi

Pembangunan
Mobilisasi Peralatan Mobilisasi Personil
Fasilitas Pendukung

Pelaksanaan
Pekerjaan

Demobilisasi
Peralatan & Personil

Selesai

Program Mobilisasi:
 Dalam waktu paling lambat 7 hari setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK),
kontraktor harus melakukan rapat persiapan pelaksanaan untuk membahas semua
hal baik yang teknis maupun non teknis dalam kegiatan ini.
 Dalam waktu 14 hari setelah rapat persiapan pelaksanaan, kontraktor harus
menyerahkan program mobilisasi dan jadwal kemajuan pelaksanaan.
 Program mobilisasi harus menetapkan waktu untuk semua kegiatan mobilisasi
yang disyaratkan dan harus mencakup semua informasi mengenai semua
pelaksanaan pekerjaan.

ANALISA PENGERAHAN PERALATAN & MATERIAL


Peralatan yang dikerahkan:
 Flat Bed Truck  Generator Set  Air Compressor
 Excavator  Vibro Roller
 Dump Truck  AMP + Laboratorium
 Water Tanker  Tandem Roller
 Wheel Loader
 Ashpalt Sprayer  Pneumatic Tire Roller
 Motor Grader
 Ashpalt Finisher
 Concrete Mixer  Alat Lainnya
 Concrete
Material yang
Vibrator
dikerahkan:
 Agregat Kasar  Tanah Urug  Pasir Beton
 Agregat Halus  Thinner  Kawat Bendrad
 Aspal  Cat Marka  Multiplek
 Filler  Blass Bead  Kayu Bekisting
 Kerosin / Minyak Tanah  Pasir Pasang  Material Lainnya
 Baja Tulangan  Batu Gunung
 Semen  Paku

ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3


Personil yang dikerahkan adalah :
 Site Manager
 Quality /Quantity Engineer
 Safety Engineer/K3
 Pengawas Lapangan
 Pelaksana Lapangan
 Surveyor
 Teknisi Lab
 Tenaga Kerja

Aspek K3 :

 Memasang rambu
peringatan Rambu
Peringatan :
“ HATI-HATI ADA PROYEK ”
“ HATI-HATI LINTASAN KENDARAAN
DAN ALAT BERAT “
 Menggunakan alat pelindung diri
(APD) Sarung tangan
Helm
Sepatu safety
3. PENGENDALIAN LALU LINTAS PADA JALAN UMUM, KEAMANAN DAN
MANAJEMEN LAPANGAN

3.1 UMUM
a. Tujuan pengendalian lalu lintas adalah untuk menjamin bahwa selama
pelaksanaan pekerjaan berlangsung, semua jalan lama tetap terbuka untuk
jalan lalu lintas serta dijaga dalam kondisi aman dan dapat digunakan dengan
baik. Untuk jalan yang berdekatan dengan Pekerjaan disediakan jalan masuk
yang aman dan nyaman ke pemukiman penduduk.
b. Dalam keadaan khusus Penyedia jasa dapat mengalihkan lalu lintas ke
jalan sementara Pengalihan ini harus dapat mendapat persetujuan dari Direksi
Pekerjaan.

3.2 PERLINDUNGAN PEKERJAAN TERHADAP KERUSAKAN AKIBAT LALU LINTAS


Penyedia jasa harus melaksanakan pekerjaan sedemikian rupa sehingga
pekerjaan tersebut terlindungi dari kerusakan akibat lalu lintas umum
maupun proyek.
Pengendalian lalu lintas dan pengalihan lalu lintas harus dilaksanakan
sebagaimana diperlukan untuk melindungi pekerjaan.
Pengendalian lalu lintas harus dapat mendapat perhatian khusus, pada saat
cuaca yang buruk, pada saat lalu lintas padat dan selama periode
pekerjaan yang sedang dilaksanakan sangat peka terhadap kerusakan.

3.4 PENGATURAN UNTUK LALU LINTAS


1. Rambu Peringatan dan Rambu Pengarah Jalan (Barrier)
Agar dapat melindungi Pekerjaan dan menjaga keselamatan umum dan
kelancaran arus lalu lintas yang melalui atau di sekitar pekerjaan, harus
memasang dan memelihara rambu lalu lintas, pengarah jalan dan fasilitas
lainnya yang sejenis pada setiap tempat dimana kegiatan pelaksanaan akan
mengganggu lalu lintas umum. Semua rambu lalu lintas dan penghalang harus
diberi garis-garis (strips) yang reflektif dan atau terlihat dengan jelas pada malam
hari.Selalu menerapkan Amdal Lalu Lintas dan K3 sesuai pedoman instansi
terkait
2. Petugas Bendera
Petugas bendera di tempatkan di semua tempat kegiatan pelaksanaan yang
mengganggu arus lalu lintas, terutama pada pengaturan lalu lintas satu arah.
Tugas utama petugas bendera adalah mengarahkan dan mengatur lalu lintas
yang melalui dan di sekitar Pekerjaan tersebut.
3.5 MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS
Dalam setiap tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan mulai dari awal
pelaksanaan pekerjaan sampai dengan akhir kegiatan di lapangan diusahakan tidak
mengganggu arus lalu lintas di sekitar lokasi pekerjaan. Aktifitas arus lalu lintas
yang terhambat akibat adanya kegiatan proyek akan merugikan pengguna jalan
raya.
 Agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak terjadi kerugian dipihak pengguna jalan,
maka manajemen lalu lintas dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut
:
Mengatur secara tepat jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan di
lapangan. Memasang rambu-rambu di sekitar lokasi pekerjaan, dan
menempatkannya secara tepat dan benar.
Menempatkan petugas pengatur lalu lintas untuk mengatur dan
mengarahkan arus lalu lintas.

Pada saat pekerjaan, rambu-rambu diletakkan sepanjang daerah galian, tujuannya agar lalu
linatas tidak masuk atau terperosok ke dalam daerah galian. Rambu-rambu yang
dipasang haruslah mempunai cat dengan pantulan cahaya, guna menghindari
kecelakaan di malam hari.
Selama pelaksanaan pekerjaan, harus dijamin bahwa perkerasan, bahu jalan lokasi
yang berdekatan dengan Daerah Milik Jalan harus dijaga agar bebas dari bahan
pelaksanaan, kotoran dan bahan yang tidak terpakai lainnya yang dapat
mengganggu atau membahayakan lalu lintas yang lewat. Pekerjaan juga harus dijaga
agar bebas dari setiap parkir liar atau kegiatan perdagangan kaki lima kecuali
untuk daerah-daerah yang digunakan untuk maksud tersebut.

5. SISTEM PENGENDALIAN MUTU


Kualitas pekerjaan dari suatu proyek benar-benar dituntut dari masing-masing
item pekerjaan. Untuk itu pelaksana akan menyiapkan Laboraturium dilokasi pekerjaan
atau base camp yang ada dengan berbagai peralatan pengujian. Untuk menjamin mutu
bahan dari hasil pekerjaan, pemeriksaan pengujian akan dilakukan sebagai berikut
:
1. Pengujian Aspal
Marshall Asphal Test
Penetration Test
Core Drill
Extraction Test
dll
2. Pengujian Beton
Test kubus
Slump test
Uji kuat
tekan
Uji kelenturan
dll
3. Pengujian bahan Tanah
CBR Laboraturium
CBR Lapangan
Kepadatan lapangan > Sand Cone
Kepadatan Laboraturium > Proctor
test Pemeriksaan Kadar air
Pemeriksaan Berat Jenis
Plastisitas Indeks, Batas-batas Atterberg

4. Pengujian Agregat
Analisa saringan
Berat Jenis
Abrasi
Dll
Referensi yang dijadikan pedoman pengendalian mutu bahan yang digunakan dan
hasil pelaksanaa pekerjaan yang dicapai di lapangan ada beberapa pedoman yaitu
:
1. Spesifikasi Umum
2. Spesifikasi Khusus
3. Standar AASHTO dan SNI

Ketentuan-ketentuan lain dari Sistim Pengendalian mutu ini adalah :


a. Pengendalian mutu akan dilakukan sejak pengadaan seluruh bahan dasar yang
akan digunakan pada pekerjaan Kegiatan ini.
b. Pengendalian mutu ini dijalankan untuk memeriksa dan menjamin agar bahan-
bahan yang digunakan pada pekerjaan ini telah memenuhi ketentuan yang
disyaratkan dalam spesifikasi teknik.
c. Pemeriksaan mutu bahan akan dilaksanakan oleh pelaksana dengan personil lapangan
sebagai Quality Engineer dan Material Pavement Engineer.
d. Hasil pemeriksaan mutu akan diperiksa oleh pihak konsultan supervisi dan
Direksi Pekerjaan untuk dapat disetujui.

3.2.(1) TIMBUNAN BIASA


Pekerjaan timbunan ini dikerjakankan dengan memuat timbunan pilihan ke dalam
dump truk kemudian mengangkut tanah ke lokasi timbunan pilihan pada tempat
yang telah ditentukan dan dihampar dengan menggunakan Motor Grader, Hamparan
material disiram dengan air memakai water tank (sebelum pelaksanaan pemadatan)
kemudian dipadatkan dengan vibro roller. Selama pekerjaan ini para pekerja
membantu merapikan tanah timbunan yang kurang rapi sehingga terlihat bagus.
Timbunan biasanya ditempatkan setelah pasangan batu selesai dengan tujuan untuk
memperlebar bahu jalan sehingga akan memperlebar jalan tersebut
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pengangkutan, penghamparan, pembasahan dan
pemadatan tanah pilihan diatas permukaan yang telah disiapkan.
TAHAPAN DAN CARA PELAKSANAAN

ANALISA PENGERAHAN ALAT & MATERIAL


Alat yang dikerahkan : Material yang dikerahkan
 Exavator
 Tanah Timbunan
 Dump Truck
 Material Lainnya
 Motor Grader
 Vibro Roller
 Water Tank
Truck
 Alat Bantu
Lainnya

ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3


Personil yang dikerahkan adalah : Aspek K3 :
 Pelaksana
 Memasang rambu
 Petugas K3L peringatan Rambu
Peringatan :
 Tenaga Kerja
“ HATI-HATI ALAT BERAT
SEDANG BEROPERASI “
 Menggunakan alat pelindung diri (APD)
Sarung tangan
Helm
Sepatu safety
Mutu yang diharapkan :
Lapisan yang telah dihampar sesuai dengan rencana.
Material dihampar dan dipadatkan per layer sesuai denagan rencana

3.2.(2) TIMBUNAN PILIHAN

LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pembersihan dan pembongkaran areal lokasi borrow pit,
penggalian, pemuatan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan material yang
diperoleh dari borrow pit yang telah disetujui untuk melaksanakan timbunan pilihan
dan bagian lain dari pekerjaan tersebut sebagaimana tercantum dalam gambar dan
spesifikasi pekerjaan

URAIAN PELAKSANAAN
 Pekerjaan dimulai dengan malakukan survey lokasi borrow pit. Material tanah
di borrow pit rencana tersebut diuji apakah memenuhi spesifikasi sebabai
bahan timbunan. Bila tidak memenuhi, maka dicari lokasi borrow pit yang
memenuhi spesifikasi.
 Setelah didapatkan borrow pit yang tepat, dilanjutkan dengan pekerjaan galian
tanah pada area tersebut. Pekerjaan penggalian tanah ini menggunakan alat
excavator.
 Untuk mengangkut material tanah dari borrow pit digunakan dump truck.
 Di lokasi proyek, tanah dibongkar dan dihampar menggunakan motor grader.
Penghamparan tanah dilakukan selapis demi selapis horizontal dengan tebal yang
sama dan dengan lebar sesuai dengan ketentuan dari Konsultan Pengawas dan
sesuai dengan garis, kelandaian, penampang melintang dan ukuran yang
tercantum pada gambar kerja.
 Lapisan tanah gembut (sebelum dipadatkan) tidak lebih dari 20 cm.
 Setelah dihampar, tanah dipadatkan menggunakan vibratory roller hingga
mencapai kepadatan yang disyaratkan.
 Sebelum pekerjaan pemadatan tersebut, kontraktor melakukan percobaan
untuk memastikan besarnya kadar air optimum dan mengetahui hubungan antara
jumlah lintasan alat pemadatan dan kepadatan yang diperoleh dengan tanah
sejenis itu.
 Material timbunan yang tidak mengandung kadar air memadai ditambah kadar
airnya dengan cara disiram mendekati kadar air pemadatan. Untuk penyiraman
ini menggunakan water tanker.
 Sedangkan material timbunan yang mengandung kadar air yang melebihi kadar air
yang diperlukan untuk mencapai kepadatan maksimum, dikeringkan terlebih dahulu
hingga mendekati kadar air pemadatan sebelum digunakan dalam timbunan.
 Pengeringan material yang basah dilakukan dengan cara dijemur dan diaduk-aduk
secara merata.

TAHAPAN DAN CARA PELAKSANAAN


ANALISA PENGERAHAN ALAT & MATERIAL
Alat yang dikerahkan : Material yang dikerahkan
 Wheel Loader
 Tanah Pilihan
 Dump Truck
 Material Lainnya
 Motor Grader
 Vibro Roller
 Water Tank
Truck
 Alat Bantu
Lainnya

ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3


Personil yang dikerahkan adalah : Aspek K3 :
 Pelaksana
 Memasang rambu
 Petugas K3L
peringatan Rambu
 Tenaga Kerja
Peringatan :
“ HATI-HATI ALAT BERAT
SEDANG BEROPERASI “
 Menggunakan alat pelindung diri
(APD) Sarung tangan
Helm
Mutu yang diharapkan Sepatu safety
:

Lapisan yang telah dihampar sesuai dengan rencana.


Material dihampar dan dipadatkan per layer sesuai denagan rencana

5.1.(2) LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS S

Pelaksanaan pekerjaan ini menggunakan alat ( secara mekanik ) yaitu : Wheel


Loader mencampur & memuat Agregat ke dalam Dump Truck di Base Camp Dump.
Truck mengangkut Agregat ke lokasi pekerjaan dan dihampar dengan motor greder.
Hamparan Agregat dibasahi dengan Water Tank sebelum dipadatkan dengan Tandem
Roller. Pekerjaan ini menggunakan material Lapis Pondasi agregat Kelas B. Selama
pemadatan sekelompok pekerja
akan merapikan hamparan dengan menggunakan alat bantu. LPA Klas S digunakan untuk
pelebaran badan jalan sesuai dengan rencana.

LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pengangkutan, penghamparan, pemadatan agregat
bergradasi diatas permukaan yang telah disiapkan.

TAHAPAN DAN CARA PELAKSANAAN


ANALISA PENGERAHAN ALAT & MATERIAL
Alat yang dikerahkan : Material yang dikerahkan
 Wheel Loader
 Agregat Kelas. B
 Dump Truck
 Motor Grader
 Vibro Roller
 Water Tank
Truck
 Excavator
 Alat Bantu
Lainnya

ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3


Personil yang dikerahkan adalah : Aspek K3 :
 Pelaksana
 Memasang rambu
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja peringatan Rambu
Peringatan :
“ HATI-HATI ALAT BERAT
SEDANG BEROPERASI “
 Menggunakan alat pelindung diri (APD)
 Sarung tangan
 Helm
 Sepatu safety

Mutu yang diharapkan :


 Lapisan yang telah terhampar sesuai rencana.
 Material dihampar dan dipadatkan per layer sesuai rencana
6.1.(1a) LAPIS RESAP PENGIKAT
Dikerjakan secara mekanik dengan urutan kerja sebagai berikut Aspal dan minyak
Flux dicampur dan dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal cair Permukaan
yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran dengan Air Compresor.
Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Sprayer ke atas permukaan yang
akan dilapis. Angkutan Aspal dan Minyak tanah menggunakan Dump Truck. Lapis
Resap Pengikat ini dilaksanakan pada daerah pelebaran badan jalan diatas LPA
klas A yang sebelumya dipadatkan sekali lagi dengan tandem roller sebelum
penghamparan HRS Base serta dibersihkan dengan compressor baru disemprot
Lapis Resap Pengikat
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada
permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan beraspal
berikutnya. Dan dihampar diatas permukaan yang bukan beraspal.
ANALISA PENGERAHAN ALAT & MATERIAL
Alat yang dikerahkan : Material yang dikerahkan
 Asphalt Sprayer
 Aspal
 Air Compressor
 Kerosin / Minyak Tanah
 Dump Truck
 Bahan Lainnya
 Alat Lainnya

ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3


Personil yang dikerahkan adalah : Aspek K3 :
 Pelaksana
 Memasang rambu
 Petugas K3L peringatan Rambu
 Tenaga Kerja Peringatan :
“ HATI-HATI ADA
PEKERJAAN
PENGASPALAN “
 Menggunakan alat pelindung diri
(APD) Sarung tangan
Mutu yang diharapkan :
Helm
Lapisan yang telah terhampar
Sepatu safety
sesuai dengan rencana.

6.3.(5b) Laston Lapis Aus Modifikasi (AC-WC Mod)


Pencampuran dilakukan dengan Asphal Mixing Plant, diangkut dengan dump truck dan
dihampar dengan asphal finisher, dipadatkan dengan tandem Roller dan Pneumatic Tyre
Roller. serta dirapikan oleh pekerja dengan alat bantu. Dilaksanakan sesuai dengan
rencana.
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang awet untuk lapis perata, lapis
pondasi atau lapis campuran aspal yang terdiri dari agregat dan bahan aspal yang dicampur di
AMP, serta menghampar dan memadatkan campuran tersebut diatas pondasi atau permukaan
jalan yang telah disiapkan
TAHAPAN DAN CARA PELAKSANAAN
ANALISA PENGERAHAN ALAT & MATERIAL
Alat yang dikerahkan : Material yang dikerahkan
 AMP + Laboratorium  Aspal
 Whell Loader  Agregat Kasar
 Dump Truck  Agregat Halus

 Asphalt Finisher  Filler

 Tandem Roller  Kerosin

 Pneumatic Tire Roller

ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3


Personil yang dikerahkan adalah :
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja
Aspek K3 :
 Memasang rambu
peringatan Rambu
Peringatan :
“ HATI-HATI ADA
PEKERJAAN
PENGASPALAN “
 Menggunakan alat pelindung diri
(APD) Sarung tangan
Helm
Sepatu Safety

Mutu yang diharapkan :


Permukaan yang rata sesuai spesifikasi
Elevasi sesuai dengan yang direncanakan
6.3.(9) BAHAN ANTI PENGELUPASAN
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan material aditif kelekatan dan anti pengelupasan sesuai
dengan syarat yang ditentukan dalam spesifikasi pekerjaan.
URAIAN PEKERJAAN
 Pengadaan bahan material aditif kelekatan dan anti pengelupasan berdasarkan syarat
dan spesifikasi yang disyaratkan..
 Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan dalam bentuk cairan ke
dalam campuran agregat dengan menggunakan pompa penakar pada saat proses
pencampuran basah di pugmil
 Proses pencampuran aditif kelekatan dan anti pengelupasan dengan agregat ini
dilakukan di mesin pencampuran panas yaitu AMP.
ANALISA PENGERAHAN ALAT & MATERIAL
Alat yang dikerahkan : Material yang dikerahkan
 Dump Truck
 Bahan Aditif Anti Pengelupasan
 Peralatan Pengukuran
 Material lain yang diperlukan
 Peralatan Lain yang
diperlukan

ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3


Personil yang dikerahkan adalah : Aspek K3 :
 Pelaksana
 Resiko:
 Petugas K3L
Terkena percikan aspal / bahan aditif
 Tenaga Kerja  Menggunakan alat pelindung diri
 Operator Alat (APD) Sarung tangan
Berat
Helm
Sepatu safety

Mutu yang diharapkan


:
 Material aditif kelekatan dan anti pengelupasan yang digunakan untuk membuat
lapis perkerasan aspal telah memenuhi syarat sesuai spesifikasi pekerjaan.
Demikian Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini dibuat sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
PRESERVASI JEMBATAN

upaya mempertahankan suatu struktur jembatan dari


penurunan kualitas atau kerusakan, melalui
kegiatan
pemeliharaan rutin, berkala, rehabilitasi (perbaikan
dan perkuatan) untuk mempertahankan dan
mengembalikan fungsi jembatan
JENIS-JENIS PRESERVASI JEMBATAN

Jenis pekerjaan preservasi jembatan dibagi menjadi:

 pemeliharaan rutin;
 pemeliharaan berkala; dan
 rehabilitasi dan penanganan besar.
1. Pemeliharaan Rutin

 Menjaga jembatan tetap seperti semula


 Pekerjaan yang berulang dan sederhana
 Dilakukan seumur jembatan
LINGKUP PEKERJAAN PEMELIHARAAN
RUTIN

 pembersihan secara umum;


 membuang tumbuhan liar dan sampah;
 pembersihan dan melancarkan saluran air;
 penanganan kerusakan ringan drainase;
 pengecatan sederhana; dan
 pemeliharaan permukaan lantai kendaraan.
KEGIATAN PEMELIHARAAN RUTIN
 pembersihan secara menyeluruh dengan penyemprotan
air bertekanan cukup tinggi pada elemen jembatan
yang dibersihkan.

 pembersihan tumbuhan liar, terutama pada daerah


perletakan/landasan, dinding batu atau beton dan disekitar
struktur kayu. Pembersihan tersebut harus dilakukan
pada daerah kurang lebih tiga meter dari setiap sisi
jembatan. Pada
setiap pekerjaan pembersihan harus diperhatikan adanya
pengaruh yang mungkin terjadi seperti erosi yang disebabkan
oleh kesalahan pemotongan tumbuhan yang ada; dan

 membersihkan/mencuci rambu-rambu lalu lintas, dan


papan nama jembatan .
KEGIATAN PEMELIHARAAN RUTIN
membersihkan tanah, kerikil, pasir dan sebagainya dari tempat-tempat yang seharusnya tidak
ada dan yang mungkin berpengaruh dan dapat membahayakan, seperti pada:

 semua drainase;
 lantai dan sambungan siar muai;
 daerah sekitar perletakan/landasan;
 semua komponen rangka yang menahan kotoran dan sampah;
 tiang sandaran dan sandarannya;
 gelagar melintang;
 ikatan angin horizontal;
 sayap pada gelagar dan diafragma yang berbentuk rangka;
 kabel pendukung pada pylon jembatan gantung;
 bagian atas tembok kepala;
 lubang suling-suling di kepala jembatan; dan
 pembersihan sampah-sampah yang masih sedikit, dan mulai mengganggu kelancaran
aliran sungai.
Kendaraan untuk
pemeliharaan
Tumpukan Sampah
Tumbuhan di sekitar trotoar

kebocoran pada bagian atas lantai


Tumbuhan liar pada
jembatan
Kondisi railing
yang baik

Korosi baja bangunan


pelengkap
Bocornya pipa drainase

Lepasnya pipa cucuran


Perbaikan gompal
2. Pemeliharaan Berkala

 Usaha untuk menjaga jembatan tetap


dalam kondisi dan daya layan yang baik
setelah pembangunan
 Kegiatan pemeliharaan berkala yang
diduga / terencana
 Perbaikan sederhana
KEGIATAN PEMELIHARAAN BERKALA
kegiatan pemeliharaan yang dapat diperkirakan, dilakukan
pada tenggang waktu yang direncanakan; dan
penanganan/perbaikan yang cukup berarti.

Kegiatan pemeliharaan yang dapat diperkirakan mencakup hal-


hal
sebagai berikut:
 pengecatan ulang;
 pelapisan permukaan aspal;
 penggantian lantai kayu;
 penggantian kayu jalur roda kendaraan;
 pembersihan menyeluruh jembatan;
 pemeliharaan/penggantian peletakan/landasan; dan
 penggantian sambungan siar muai.
PENANGANAN KECIL

 memperbaharui bagian-bagian dan elemen-elemen kecil;


 memperbaiki pegangan sandaran dan pagar pengaman;
 menjalankan memperbaiki bagian-bagian yang
seharusnya dapat bergerak;
 memperkuat bagian struktural seperlunya;
 memperbaiki longsor dan erosi tebing; dan
 melakukan pengamanan terhadap bangunan
bawah jembatan terhadap gerusan aliran
sungai.
Pemeliharaan berkala terencana/yang
dapat diperkirakan

 Pekerjaan ini mencakup hal-hal sebagai berikut:

 melindungi bagian-bagian baja dari korosi;


 memberi tanda pada elemen tertentu;
 mengarahkan lalu lintas;
 melindungi kayu terhadap pembusukan dan serangga; dan
 melindungi beton terhadap kelembaban.
Pengecatan
Pengecatan
Kurang baiknya
permukaan aspal
Korosi Tiang Pancang Pipa Baja
Korosi struktur Baja
Elemen yang memerlukan pemeliharaan
berkala
Daftar Elemen
Level 2 Level 3
3.310 Fondasi
2.300 Bangunan
bawah 3.320 Kepala jembatan/
pilar
3.410 Sistem gelagar
3.450 Rangka
3.480 Jembatan gantung/beruji
kabel (cable stayed)
2.400 Bangunan atas 3.500 Sistem lantai
3.600 Sambungan siar muai
3.610 Perletakan
3.620 Sandaran
3.700 Bangunan pelengkap
Elemen untuk penanganan Ringan/sederhana
Daftar Elemen
Level 2 Level 3 level 4
4.211 Tebing Sungai
3.210 4.212 Aliran Air Utama
Aliran Sungai
4.213 Daerah genangan banjir
4.221 Krib
4.222 Bottom Controller
4.223 Talud
4.224 Turap
4.225 Fender
3.220
4.226 Dinding Penahan Tanah
Bangunan Pengaman
2.200 Aliran Sungai/ Tanah Timbunan 4.227 Pengamanan dasar sungai
4.228 Tiang pengaman
4.229 Pagar pengaman
4.231 Timbunan Jalan Pendekat
4.232 Drainase – Timbunan
3.230
Tanah Timbunan 4.233 Lapisan Perkerasan
4.234 Pelat Injak
4.235 Tanah Bertulang
4.322 Pilar dinding/kolom
4.323 Dinding penahan tanah (kepala
jembatan)
4.324 Tembok sayap
4.325 Balok kepala
4.326 Balok penahan gempa/stoper lateral
3.230
2.300 Bangunan Bawah
Kepala Jembatan / Pilar 4.327 Penunjang/pengaku
4.328 Penunjang sementara
4.329 Drainase dinding
4.330 Tembok kepala
4.331 Balok tiang
Daftar Elemen
Level 2 Level 3 Level 4
4.504 Balok Tepi
4.505 Jalur Roda Kendaraan (Lantai kayu)
4.506 Trotoar/ kereb
3.500 Sistem lantai 4.507 Pipa Cucuran
4.508 Drainase Lantai
4.509 Lapis permukaan
4.510 Pelat Beton acuan lantai
4.601 Sambungan/siar muai baja
4.602 Sambungan/siar muai baja profil
2.400 Bangunan atas
4.603 Sambungan/siar muai Karet
3.600 Sambungan/siar muai
4.604 Sambungan/siar muai aspal
4.605 Sambungan/siar muai lain
4.611 Landasan Baja
4.612 Landasan Karet
4.613 Landasan Pot
3.610 Perletakan 4.614 Bantalan Mortar/Plat Dasar
4.615 Baut Pengikat (angkur gempa)
4.616 Karet penahan gempa
4.621 Tiang Sandaran
4.622 Sandaran horizontal
3.620 Sandaran 4.623 Penunjang Sandaran
4.624 Tembok sandaran
4.701 Batas-batas ukuran
4.711 Rambu-rambu dan Tanda-tanda
4.712 Marka Jalan
4.715 parapet/tembok sedada
3.700 Perlengkapan 4.722 Tiang Lampu
4.723 Kabel Listrik
4.731 Utilitas
4.741 Median
2.800 Gorong-gorong 3.810 Gorong-gorong persegi
3.820 Gorong-g orong
pipa
3.830Gorong-gorong
pelengkung
Penggantian bagian-bagian kecil

Daftar Elemen
Level 3 Level 4
4.228 Tiang pengamanan
3.200 Bangunan pengaman 4.229 Pagar pengamanan
3.500 Sistem Lantai 4.507 Pipa cucuran
3.600 Sambungan lantai 4.603 Sambungan siar muai karet
3.610 Perletakan 4.611 Landasan baja
4.711 Rambu-rambu dan Tanda-
tanda
3.700 Perlengkapan 4.713 Papan Nama
4.714 Patung
4.721 Lampu Penerangan
Penanganan sementara

 membuat penyangga sementara di bagian bawah gelagar;


 penambahan baut untuk memperkuat komponen;
 menambah tiang pancang; dan
 memasang bangunan sementara di atas bangunan
yang sudah ada guna memindahkan beban bangunan
atas yang ada.
Penanganan darurat

 penanganan pada bagian awal pagar pengaman;


 pembuatan bangunan penahan tanah untuk
menahan timbunan dan sebagainya;
 penanganan bangunan pengamanan aliran sungai;
 pembuatan pembatasan sementara Iainnya
seperti mengalihkan lalu lintas ke jalan alternatif,
pembatasan muatan, pembatasan lebar lajur
kendaraan, dan pembatasan kecepatan;
 pemasangan jembatan sementara; dan
 penggantian komponen.
REHABILITASI DAN PENANGANAN BESAR

Rehabilitasi dan penanganan besar mencakup pekerjaan


pemeliharaan dalam skala yang lebih besar dan
termasuk
pekerjaan pengalihan aliran sungai, penggantian
komponen/elemen, perkuatan dan penanganan besar
lantai jembatan serta penanganan besar pada bangunan
bawah yang memerlukan pemasangan bangunan
pengaman

Pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi dan penanganan besar


dilakukan apabila ditemukan kerusakan berat dengan
volume yang cukup besar.
PERALATAN UNTUK PRESERVASI
JEMBATAN
DAFTAR PERALATAN
YANG DIPERLUKAN
Unit mobil, terdiri Kelengkapan kerja,
dari: terdiri
 truk; dari:
 tangki air;  helm pengaman;
 boks alumunium; dan  kaca mata pengaman;
 pompa air.
 pakaian kerja (Tahan
 Sumber daya listrik, air); dan
terdiri dari:
 generator listrik 10 kVa;
 sabuk keselamatan.
 PTO (Power Take Off);
dan
 boks panel.
DAFTAR PERALATAN
YANG DIPERLUKAN
Unit alat pemeliharaan, terdiri Alat bantu kerja, terdiri dari:
dari:
 tangga alumunium;
 alat semprot air bertekanan (Water
 sekop; cangkul;
Pressure)150 bar;
 sendok semen;
 mesin potong rumput;
 pita ukur (5 m & 50 m); alat ukur digital;
 selang panjang;
 pengukur lebar retak;
 kabel rol; dan
 lampu senter;
 nosel semprot panjang (Spray
Gun).  tali plastik; sikat baja;
 Unit Pengecatan, terdiri dari:  sabit pemotong; golok;
 kompresor;  ember plastik;
 penyemprot (Sprayer);dan  tang jepit & pemotong;
 kuas.
 obeng (Screw Driver); linggis; dan
 Unit alat kontrol, terdiri dari:
 troli dan kereta dorong.
 palu besi;
 kunci momen (Torque Wrench).
DAFTAR PERALATAN
YANG DIPERLUKAN
Tanda pengaman kerja, terdiri Pemonitoran/pengawasan, terdiri
dari: dari :
 kerucut (Traffic Cone);  komputer portabel (Laptop PC);
 rompi kerja;  kamera digital;
 papan peringatan;  kamera video (Handycam); dan
 rambu peringatan;  alat tulis.
 pita kuning; dan
 bendera.

Unit alat penggantung, terdiri dari :


 tangga penggantung;
 rantai dan pengikat; dan
 lampu penerangan.
JENIS-JENIS KERUSAKAN
Dibagi berdasarkan:
 Bahan dan elemen jembatan

Bedasarkan bahan:
 Pasangan batu bata
 Beton
 Baja
 Kayu
Kode kerusakan Bahan dan Kerusakan

Pasangan batu bata


101 Pelapukan dan retak
102 Penggembungan atau perubahan bentuk
103 Pecah atau hilangnya bahan

Beton
201 Cacat pada beton termasuk terkelupas, sarang lebah,
berongga, berpori dan kualitas beton yang jelek
202 Keretakan
203 Korosi pada tulangan baja
204 Kotor, berlumut, penuaan atau pelapukan beton
205 Pecah atau hilangnya bahan
206 Lendutan

Baja
301 Penurunan mutu cat
302 Korosi
303 Perubahan bentuk
304 Keretakan
305 Pecah atau hilangnya bahan
306 Elemen yang tidak benar
307 Kabel yang terurai
308 Lepasnya ikatan/sambungan

Kayu
401 Cacat pada kayu akibat lapuk, serangan serangga, sobek,
kerusakan mata kayu
402 Pecah atau hilangnya elemen
403 Penyusutan
404 Penurunan mutu pelapis permukaan
405 Lepasnya elemen
Kode Elemen dan Kerusakan

ALIRAN SUNGAI
501 Endapan/lumpur yang berlebihan
502 Sampah yang menumpuk dan terjadinya hambatan aliran sungai
503 Pengikisan pada daerah dekat Pilar atau Kepala Jembatan
504 Air sungai macet yang mengakibatkan terjadinya banjir

BANGUNAN PENGAMAN
511 Bagian yang hilang atau tidak ada

TIMBUNAN
521 Gerusan
522 Retak/penurunan/penggembungan

TANAH BERTULANG
531 Penggembungan pemiukaan
532 Retak, rontok, atau pecah dari panel tanah bertulang

ANGKER - JEMBATAN GANTUNG DAN JEMBATAN KABEL


541 Tidak stabil

KEPALA JEMBATAN DAN PILAR


551 Kepala Jembatan atau pilar bergerak

LANDASAN PENAHAN GEMPA


561 Elemen longgar atau hilang

LANDASAN/PERLETAKAN
601 Tidak cukupnya tempat untuk bergerak
602 Kedudukan landasan yang tidak sempuma
603 Mortar dasar retak atau rontok
604 Perpindahan yang berlebihan Perubahan (Deformasi) yang berlebihan
605 Aus karena umur Landasan pecah atau retak
606 Bagian yang rusak atau hilang
607 Kurangnya pelumasan pada landasan logam
Kode Elemen dan Kerusakan

PELAT DAN LANTAI


701 Kesalahan sambungan lantai memanjang
702 Lendutan yang berlebihan

PIPA DRAINASE DINDING, PIPA CUCURAN DAN DRAINASE LANTAI

711 Pipa cucuran dan drainase lantai yang tersumbat


712 Elemen hilang atau tidak ada

LAPISAN PERMUKAAN
721 Permukaan licin Permukaan yang kasar/berlubang
722 Retak pada lapisan permukaan
723 Lapisan permukaan yang bergelombang
724 Lapisan perkerasan yang berlebihan

TROTOAR/KERB
731 Permukaan trotoar yang licin
732 Lubang pada trotoar
733 Bagian hilang

SAMBUNGAN LANTAI
801 Kerusakan sambungan lantai yang tidak sama tinggi
802 Kerusakan akibat terisinya sambungan
803 pagian yang longgar/lepas ikatannya
805 Bagian yang hilang
806 Retak pada aspal karena perkerasan di sambungan lantai

RAMBU-RAMBU LALU-LINTAS DAN MARKA JALAN


901 Kerusakan atau hilangnya batas-batas ukuran

RAMBU-RAMBU LALU-LINTAS DAN MARKA JALAN


911 Tulisan tidak nyata/jelas
912 Bagian yang hilang

LAMPU, TIANG LAMPU DAN KABEL LISTRIK


921 Rusaknya bahan/Penurunan mutu
922 Bagian yang hilang

UTILITAS
931 Tidak berfungsi
Nilai kondisi pasangan batu atau bata
dan penanganan yang direkomendasikan
untuk kerusakan 101 – retak

Nilai kondisi Penanganan yang direkomendasikan


Nilai Kondisi < 3 Hanya pengamatan

Lepaskan batu yang retak dan bersihkan


adukan atau beton yang retak, lalu ganti
Nilai Kondisi = 3
dengan bahan yang baru. Pekerjaan ini
dilakukan pada Pemeliharaan berkala.

Keretakan ini mungkin akibat pergerakan


bangunan bawah. Lakukan pemeriksaan
khusus untuk menentukan jenis penanganan
Nilai Kondisi > 3
secara menyeluruh. Pekerjaan yang cukup
besar ini dilaksanakan dalam pekerjaan
rehabilitasi.
PERBAIKAN PASANGAN BATU BATA

Permukaan pasangan batu atau bata yang lama harus


benar- benar menjadi satu dengan permukaan yang
baru. Hal
tersebut dilakukan dengan:

bersihkan dan kasarkan permukaan yang terbuka


agar terjadi suatu lekatan dengan permukaan
baru;
basahkan permukaan yang lama dan lapisi dengan
lapisan air semen sebagai dasar penempatan bahan
yang baru; atau
gunakan bahan perekat untuk beton lama dan beton
baru
Kerusakan 102 - Penggembungan/perubahan
bentuk dari pasangan batu/bata

Penanganan penggembungan yang sedikit

Penanganan secara umum adalah sebagai berikut:


 lepaskan pasangan batu atau bata yang rusak, periksa apakah terdapat
tanah timbunan yang jenuh air atau tidak padat di belakang dinding
pasangan batu atau bata;
 gantilah pasangan batu atau bata yang rusak dengan jenis bahan yang
setara atau sama dengan aslinya dalam ukuran dan
bentuknya.Yakinkan bahwa terdapat cukup lubang saluran air di
sepanjang dinding; dan
 hubungan antara permukaan lama dengan baru harus ditangani dengan
baik dan terikat dengan baik seperti diuraikan pada bagian "Cacat
pada Beton" (lihat Kerusakan 201).
Penanganan Perubahan bentuk atau
penggembungan yang cukup besar

Dinding Penahan Yang Baru


Permukaan Jalan
Balok Beton Penahan
Dinding Lama
Yang Menggembung Tanah Timbunan

Dinding Tegak Yang Beton Masif Sebagai


Lama
Perkuatan Dinding
Lama
Pelengkung
Kerusakan 103 - Pecah atau hilangnya bahan
pasangan batu atau bata

Penanganan secara umum adalah sebagai berikut:

•gantilah bagian yang hilang atau pecah;


•hubungan bagian yang lama dengan yang baru harus baik
SEKSI YANG BERKAITAN DALAM
SPESIFIKASI
SEKSI 8.6. -PARAPET

Nomor Mata Uraian Satuan Pengukuran


Pembayaran

8.6.(1) Pasangan Parapet Meter Kubik

8.6.(2) Penggantian dan perbaikan parapet Meter Kubik

SEKSI 9.6. – PASANGAN BATU

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran

9.3 (1) Pasangan Batu Meter Kubik


Kerusakan 201 – Cacat pada beton
Cacat pada beton mencakup masalah-masalah sebagai
berikut:
 gompal beton;

 beton keropos; dan

 beton yang berongga.


Penanganan beton yang gompal
Beton yang gompal diperbaiki sebagai berikut:

 buang atau lepaskan semua bagian beton yang lepas dan rusak sampai bagian
beton yang baik terlihat dan dalam keadaan bersih sampai batas beton bebas
terkarbonasi/ lapuk;
 usahakan membersihkan beton sampai ± 15 mm di belakang baja tulangan
agar didapat ikatan yang baik;
 bersihkan semua baja tulangan yang berkarat ringan permukaannya dan lapisi
dengan cairan pelindung karat, dan yang berkarat berat diganti dengan baja
tulangan yang baru dengan cara dilas;
 kaitkan atau ikatkan baja tulangan yang baru jika didapat bagian baja tulangan
yang diameternya hilang lebih dari 20 %;
 pakailah bahan perekat pada permukaan beton lama yang kering dengan
bahan cairan perekat beton (Bonding Agent) yang disetujui; dan
 pasang/ganti beton yang rusak, dan bentuklah beton baru dengan beton siap
pakai (prepacked) yaitu bahan semen grouting, sehingga didapat mutu selimut
beton yang
sesuai dengan persyaratan.
PERBAIKAN BETON
LANGKAH 1
Bukalah semua baja tulangan yang
berkarat (pahat/buang) bagian beton
yang jelek dengan palu dan pahat Lubang
akhir
Bagian Tulangan yang
berkarat
ujung Tulangan yang
tidak berkarat
Minimum
20mm

inimum 1hmm

LANGKAH II
pahat
Bersihkan semua karat dari baja tulangan sampai
dan bagian beton yang dapat lepas, debu,dll bagian
dari per muka an beton beton
yang
baik/k
eras
B
e
r
s
i
h dapat dilakukan dengan sikat kawat
k
a
n

d
e
n
g
a
n

LANGKAH III
Lin
dun
gi
per
mu
k nga
a n
lapi
a san
n peli
ndu
b ng
a
j
a

t
u
l
a
n LANGKAH lV
g Isi lubang tadi dengan mortar khusus (usahakan tetap lembab selama 3 hari)
a
n

d
a
r
i
k
a
r
a
t

y
a
n
g

d
a
p
a
t

t
e
r
j
a
d
i

d
e
KAITAN DENGAN SPESIFIKASI

Nomor Mata Uraian Satuan Pengukuran


Pembayaran

3.5.(1) Penambalan (patching) – furnished Meter kubik


3.5.(2) Perbaikan dengan cara grouting – Meter Kubik
furnished
 Pembersihan struktur
PERSIAPAN LAPANGAN beton yang akan diperbaiki
dimensinya
 Beri tanda bagian struktur
PELAKSANAAN beton
PATCHING yang akan diperbaiki sesuai dengan

 Bersihkan bagian struktur beton


Persiapan permukaan yang rusak
struktur beton yang  Buang bagian beton yang lemah
akan dilakukan sampai mencapai bagian beton yang
penambalan keras.

Periksa baja tulangan


Baja tulangan yang memerlukan perbaikan:
Apakah memerlukan
 dibersihkan dengan sikat kawat sampai tidak perbaikan
ada bagian yang terlepas dari baja tulangan
 Beri lapisan anti karat
Perbaiki baja tulangan
 Pastikan semua baja tulangan terlapisi dengan
baik
 Tunggu sampai kering Campur bahan patching sesuai dengan
Siapkan bahan campuran persyaratan dari pabrik pembuat
patching
 Basahi permukaan struktur beton sampai
lembab
 Lapisi permukaan beton dengan bahan
Perbaikan dimensi
coating/ priming bonding agent
 Tunggu sampai mongering sekitar 20 – 30
menit
 Aplikasikan bahan patching sampai dimensi  Lakukan curing sesuai dengan
yang diharapkan PEKERJAAN AKHIR persyaratan selama bahan patching
 Ratakan permukaan struktur dalam proses pengikatan dan
(Finishing) pengeringan
Jenis Pihak Terkait
No Daftar Simak Kegiatan Tindakan a b c
PELAKSANAAN PEKERJAAN
1 Periksa dan beri tanda bagian struktur beton yang Periksa x x
akan diperbaiki dimensinya
2 Bersihkan bagian struktur beton yang lemah Lakukan x
sampai kedalaman struktur dengan mutu yang
baik
3 Periksa baja tulangan Periksa x x
4 Apabila berkarat, bersihkan karat dan perbaiki dan Periksa x x
beri lapisan pelindung anti karat
5 Periksa bagian struktur beton yang sudah di Periksa x x
chipping
6 Bersihkan dan permukaannya dilembabkan Lakukan x
7 Beri lapisan coating/priming bonding agent untuk Lakukan x
melekatkan bahan patching pada beton lama
8 Campur bahan patching sesuai persyaratan pabrik Lakukan x x
pembuat
9 Pasangkan bahan patching sampai didapat Lakukan x
dimensi yang diharapkan
10 Ratakan permukaannya Lakukan x
11 Lakukan curing pada permukaan struktur beton Lakukan x x
yang sudah dipatching sesuai persyaratan pabrik
pembuat selama proses pengikatan dan
pengeringan bahan patching
12 Periksa dimensi dan permukaan struktur beton Periksa x x
apakah sudah sesuai dengan desain

Petugas terkait
a. Pemberi tugas
b. Pelaksana
c. Pengawas
 Pembersihan struktur beton yang akan
diperbaiki dimensinya
PERSIAPAN LAPANGAN  Beri tanda bagian struktur beton yang
akan diperbaiki sesuai dengan kerusakan
PEKERJAAN yang terjadi
GROUTING
 Chipping bagian yang akan diperbaiki
sampai kedalaman beton yang padat
Persiapan permukaan
 Lakukan chipping sampai 2 – 3 cm di
struktur beton yang
akan dilakukan belakang baja tulangan.
penambalan  Bersihkan perlukaan beton yang sudah
di chipping dan juga baja tulangan

Baja tulangan yang memerlukan perbaikan: Periksa baja tulangan

 dibersihkan dengan sikat kawat sampai tidak Apakah memerlukan


ada bagian yang terlepas dari baja tulangan perbaikan
 Beri lapisan anti karat  Siapkan acuan yang kuat untuk
 Pastikan semua baja tulangan terlapisi menahan tekanan bahan grouting
Perbaiki baja tulangan yang
dengan baik dengan dimensi yang disyaratkan
mempunyai diameter < 80
 Tunggu sampai kering  Acuan harus kedap air dan permukaan
%
yang licin
 Acuan diberi lubang untuk memasukkan
bahan grouting dan lubang udara
 Basahi permukaan struktur beton sampai Pemasangan acuan
lembab
 Lapisi permukaan beton dengan bahan  Campur bahan grouting sesuai dengan
Siapkan bahan campuran
coating/ priming bonding agent grouting persyaratan dari pabrik pembuat
 Pompakan bahan grout dengan sempurna ke
dalam acuan
 Pastikan semua bagian terisi dengan bahan Perbaikan dimensi
grout
 Tutup lubang bekas pemompaan  Buka acuan setelah 3 hari
PEKERJAAN AKHIR  Lakukan curing sesuai dengan
persyaratan selama bahan patching
(Finishing) dalam proses pengikatan dan
pengeringan
Kerusakan 202 - Keretakan beton
Pertanyaan
 apakah yang menyebabkan keretakan?
 apakah didapati pergerakan pada keretakan tersebut.

Keretakan dapat disebabkan oleh:


 beban yang berlebih pada elemen tersebut. Dalam hal ini
harus dilakukan perkuatan atau pembatasan muatan yang
diterapkan pada struktur;
 tidak samanya penurunan yang terjadi. Dalam hal ini
penurunan lebih lanjut harus dicegah dengan perkuatan
fondasi;
 susut, terutama pada pelat lantai beton; dan
 kualitas beton yang rendah.
Penanganan retak tidak struktural

Jika retak tersebut lebih kecil dari 0,5 mm lebarnya:

 bersihkan retak tersebut dengan menggunakan sikat


dan kemudian ditiup dengan angin yang
bertekanan;
 perbaikan celah retak tersebut digunakan dengan
injeksi bahan epoksi;
 perbaikan celah retak yang dilaksanakan dari bagian
bawah struktur harus menggunakan jenis injeksi anti
gravitasi, dan untuk perbaikan retak dilaksanakan dari
bagian sisi atau atas struktur dapat digunakan jenis
injeksi lainnya.
Penanganan retak tidak struktural

Jika lebar retak antara 0,5 mm sampai dengan 3 mm:

 bentuklah pada bagian retak seperti huruf V atau U


sampai kedalaman kurang lebih 5 mm kemudian
bersihkan bagian tersebut;
 perbaikan celah retak ini dapat mengggunakan
bahan grouting semen yang sesuai persyaratan;
dan
KRITERIA KERUSAKAN RETAK
STRUKTURAL
DIBAGI DALAM 3 KRITERIA

 Kriteria I:
 lebar retak berkisar antara 0,1 mm sampai dengan 0,25 mm
dan mencakup daerah kurang dari 30% dari luas elemen
yang bersangkutan;
 tidak terjadi rembesan atau adanya bocoran air;
 mutu beton lantai tidak kurang dari 25 MPa;
 mutu beton pada gelagar, kepala jembatan, dan pilar tidak kurang
dari 20 MPa;
 nilai kondisi elemen yang bersangkutan adalah 2.
PENANGANAN KRITERIA I

 penanganan keretakan dengan metode suntikan bahan


perekat atau epoksi sehingga beton dapat berfungsi
kembali dan menjadi satu kesatuan kembali serta
berfungsi sebagaimana mestinya.
 Penanganan retak harus mempertimbangkan terlebih
dahulu lokasi dimana retak tersebut berada.
 Untuk retak pada lantai jembatan dan retak yang terjadi
pada bagian bawah lantai maka perbaikan retak
menggunakan alat penyuntik anti gravitasi, tetapi untuk
retak yang dapat ditangani/diperbaiki dari bagian atas atau
sisi struktur dapat digunakan alat suntik gravitasi atau
anti gravitasi;
KRITERIA KERUSAKAN RETAK
STRUKTURAL
Kriteria II

 lebar retak kurang dari 2 mm dan mencakup daerah kurang lebih 50%
dari luas elemen yang bersangkutan;
 tidak terjadi rembesan atau adanya bocoran air;
 diperlukan suatu perkuatan yang disebabkan terjadinya beban yang
berlebihan yang tidak dapat diterima oleh lantai atau gelagar akibat
mutu beton yang tidak sesuai dengan persyaratan;
 mutu beton lantai tidak kurang dari 25 MPa;
 mutu beton gelagar, kepala jembatan, dan pilar tidak kurang dari 20 MPa;
 nilai kondisi elemen yang bersangkutan adalah 3.
PENANGANAN KRITERIA II

 penanganan keretakan dengan menggunakan metode


suntikan bahan perekat epoksi ditambah dengan
perkuatan untuk menahan gaya momen atau gaya lintang
yang tidak dapat ditahan lagi oleh elemen yang
bersangkutan.

 Perkuatan tersebut dapat berupa:


 pelat baja atau bahan FRP yang direkatkan pada bagian bawah
pelat lantai atau balok, biasanya pelat tersebut berfungsi untuk
menahan gaya momen atau gaya lintang yang berlebihan,
perkuatan tersebut dapat juga berupa menambah balok baja atau
gelagar pada bagian bawah lantai hal ini disebabkan adanya momen
yang berlebihan yang tidak dapat ditahan oleh lantai, untuk
memperkecil bentangan yang ada
KRITERIA KERUSAKAN RETAK
STRUKTURAL

Kriteria III

 lebar retak lebih besar dari 2 mm dan mencakup


daerah lebih dari 50% luas elemen tersebut;
 terjadi rembesan atau adanya bocoran air;
 mutu beton lantai kurang dari 25 MPa;
 mutu beton gelagar, kepala jembatan, pilar kurang dari
20 MPa; dan
 niIai kondisi elemen yang bersangkutan adalah 4
PENANGANAN KRITERIA III
 dalam hal ini mutu beton sudah tidak
dapat dipertanggungjawabkan lagi,
 lebar keretakan juga sudah melampaui batas yang
dapat diperbaiki sehingga apabila keadaan ini
terjadi,
 beton pada elemen yang bersangkutan harus dibongkar
untuk kemudian dicor kembali dengan beton yang sesuai
persyaratan dan ukuran serta bentuknya seperti aslinya
dengan mempertimbangkan sebab-sebab terjadinya
keretakan sebelumnya.
 Apabila terjadi sambungan antara permukaan beton lama
dan beton baru, hal tersebut dapat ditangani sesuai
dengan penanganan kerontokan pada beton dengan
Kerusakan 201.
Penanganan
Kerusakan 203 – Korosi baja tulangan

 bersihkan karat yang ada pada baja tulangan


 jika setelah dibersihkan ternyata luas tulangan berkurang hingga 20%,
pada bagian tersebut harus ditambah tulangan yang baru dengan
panjang sambungan kurang lebih 300 mm pada tiap-tiap ujungnya
dengan menyambungkannya secara mekanis atau dilas yang baik
sehingga pemindahan gaya yang ada tetap terjamin dengan baik. Posisi
sambungan atau bagian sambungan harus ditempatkan di luar daerah
tempal baja tulangan yang berkarat tersebut. Mungkin perlu
membongkar sebagian beton agar terlihat baja tulangan yang tidak
berkarat guna penyambungan tersebut;
 setiap baja tulangan yang mencuat harus dipotong paling sedikit 20 mm
di bawah permukaan beton, kemudian beton diperbaiki sesuai
dengan kerusakan 201.
Penanganan
Kerusakan 204 – Aus, perubahan akibat cuaca
dan umur atau penurunan mutu

 Jika kerusakan disebabkan oleh reaksi kimiawi seperti


karbonisasi atau serangan klorida, diperlukan pengujian
untuk menetapkan luas dan dalamnya daerah yang
terkena untuk kemudian dapat ditentukan banyaknya
pembongkaran;

 Jika kerusakan disebabkan oleh karbonasi dan


kedalamannya tidak lebih dari 25 mm, cukup dengan
pengecatan bahan kedap air (waterproofing) pada bagian
luar beton.

Penanganan Kerusakan 205
Pecah atau gompalnya beton

 elemen yang mengalami kelebihan gaya akibat


pecahnya atau gompalnya sebagian dari elemen harus
diperbaiki;
 gantilah bagian yang pecah tersebut dengan bahan
tambalan (patching atau grouting) yang sesuai spesifikasinya
atau yang serupa atau sama dengan bentuk dan
ukuran yang ditetapkan dalam spesifikasi; dan
 apabila bagian yang pecah tersebut memerlukan
penggantian, hubungan antara permukaan yang baru
dan yang lama harus ditangani, sebagaimana diuraikan
pada penanganan sesuai dengan Kerusakan 201.
Kerusakan 206 – Lendutan
struktur jembatan
Lendutan yang berlebihan dari elemen mungkin
disebabkan oleh:
beban yang berlebih;
tumbukan; dan
pergerakan acuan beton pada saat pengecoran.
PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR

Sebelum diadakan Serah Terima - 1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktor pelaksana wajib


membersihkan semua bagian Pekerjaan, terutama pada atap, lantai dinding, pintu/jendela,
plafond dan lain-lain. Kontraktor Pelaksana juga harus membersihkan barang
bekas/peralatan yang diperlukan. Semua sisa materialyang digunakan lagi harus dibawa ke
luar dari lingkungan pekerjaan, sehingga halaman benar-benar bersih dan rapih.

Masa Pemeliharaan
Selama masa pemeliharaan Kontraktor Pelaksana berkewajiban untuk mengganti material
yang tidak berfungsi dengan baik, dan bertanggung jawab atas semua kekurangan dari
item pekerja yang telah dikerjakan.

Ketentuan Tambahan
A. Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar bestek tapi tidak dinyatakan dalam
metode pelaksanaan ini atau sebaliknya, akan tetapi menyangkut pekerjaan bangunan
ini, maka pemborong wajib menyelesaikan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.
B. Selain Bestek ringkas ini, semua ketentuan-ketentuan administrasi pemeriksaan bahan
dan mutu pekerjaan serta ketentuan-ketentuan lain dari pemerintah yang menyangkut
pelaksanaan pekerjaan pembangunan termasuk pula sebagai pedoman penyelenggara
pekerjaan yang harus ditaati oleh Rekanan. Satu dan lain-lain menurut petunjuk Unsur
Teknis yang tidak bertentangan dengan uraian dan syarat-syarat ini.

Metode pelaksanaan ini kami sampaikan sebagai lampiran dokumen pendukung SPH yang
diharapkan dapat menunjukan pemahaman dan kemampuan personel sebagai pelaksana
pekerjaan dimaksud di atas.

Hormat kami,
Jakarta, 12 Desember 2019
PT. RAJAWALI SAKTI KALBAR
KSO
PT. CITRA CIPTA ADIGUNA

NICCO SETIADI
Leader KSO

METODE PELAKSANAAN

Anda mungkin juga menyukai