Anda di halaman 1dari 12

Sistem Manajemen Jembatan

Zahra Nur Alia


Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bandung, Bandung 40012
E-mail : zahra.nur.tpjj15@polban.ac.id

ABSTRACT

Daya layan suatu jembatan harus diperhatikan, mengingat jembatan adalah salah satu
komponen dari jalan, maka fungsinya haruslah tetap optimal agar dapat digunakan oleh
masyarakat secara efisien dan sesuai rencana. Sistem manajemen jalan adalah suatu alat
yang digunakan untuk mendukung pembangunan dan komunikasi bangsa melalu fungsi
jaringan keamanan jembatan, dengan memanfaatkan dana yang tersedia secara optimal
untuk pekerjaan jembatan. Dengan sistem ini telah dirancang sedemikian rupa untuk
berjalannya prosedur yang sesuai untuk setiap pemeliharaan yang dibutuhkan oleh setiap
jembatan. Adapun macam-macam proses pemeriksaan jembatan yaitu pemeriksaan
inventarisasi, pemeriksaan mendetail, pemeriksaan rutin, dan pemeriksaan khusus. Dengan
prosedur umum yaitu pengumpulan data, pemeriksaan, identifikasi, skrining dan ranking,
pendanaan, dan pelaksanaan.

1. PENDAHULUAN optimal, diperlukan suatu sistem yang dapat


Jembatan adalah Penghubung antara dua tempat meliputi kondisi-kondisi bangunan jembatan agar
atau lebih yang dipisahkan oleh rintangan- jika seandainya terjadi kerusakan, kerusakan
rintangan. Dalam perencanaannya, jembatan harus tersebut telah dianalisis terlebih dahulu dan
dirancang dengan kriteria tertentu agar keamanan kebijakan untuk perbaikan dapat diputuskan
dan kenyamanannya terjamin, dengan mengacu sesegera dan sebaik mungkin. Sistem Manajemen
pada peraturan yang ada seperti NSPM dan SNI Jembatan (Bridge Management System), menurut
juga pedoman-pedoman yang dikeluarkan oleh sudut pandang dirjen Bina Marga adalah suatu alat
kementrian PUPR dirjen Bina Marga. Adapun untuk mendukung pembangunan dan komunikasi
kriteria perencanaan jembatan tersebut meliputi bangsa, melalui fungsi jaringan yang aman, dengan
kekuatan dan kekakuan struktur, stabilitas struktur, memanfaatkan dana secara optimum untuk setiap
kelayakan struktur, keawetan, kemudahan pekerjaan jembatan. Maka dari itu digunakan
pembuatan, ekonomis, serta bentuk dan estetika. Sistem Manajemen Jembatan (BMS) untuk
terciptanya bangunan jembatan yang memiliki daya
Agar daya layan pada jembatan-jembatan yang layan optimal
telah di bangun di Indonesia tetap pada kondisi
2. PEMBAHASAN SISTEM MANAJEMEN
JEMBATAN

2.1 Proses Dasar Sistem Manajemen Jembatan


Sistem Manajemen Jembatan yang telah
dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Bina
Marga berfungsi untuk membuat rencana
kegiatan jembatana, pelaksanaan, dan
pemantauan berdasarkan kebijaksanaan
secarah menyeluruh. Dalam BMS (Bridge
Management System) kegiatan yang termasuk
ke dalam manajemen jembatan antara lain
adalah pemeriksaan, rencana, dan program
perencanaan teknis, juga sampai pada
pelaksanaan dan pemeliharaan jembatan.

Berikut proses dasar sistem manajemen jalan


menurut prosedur pemeriksaan jembatan BMS
dirjen Bina Marga dapat dilihat dengan bagan
alir pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Bagan Alir Proses Dasar SMJ

Pelaporan dan pemasukan data dilaporkan


dalam laporan standar pemeriksaan. Laporan
BMS yang digunakan selama pemeriksaan
harus dilaporkan oleh BMS Supervisor secepat
mungkin setelah program pemeriksaan
ditentukan. Pemeriksaan jembatan adalah salah
satu komponen BMS yang terpenting, hal ini
merupakan sesuatu yang pokok dalam
hubungannya antara keadaan jembatan yang
ada dengan rencana pemeliharaan atau
peningkatan dalam waktu mendatang. Jenis
pemeriksaan yang utama dalam BMS adalah
pemeriksaan inventarisasi, pemeriksaan detail,
pemeriksaan rutin, dan pemeriksaan khusus.

Skrining dan ranking jembatan secara teknis


adalah salah satu program dalam BMS MIS.
Data dari hasil pemeriksaan untuk
merekomendasikan jenis penanganan untuk
setiap jematan. Rekomendasi penanganan yang
dihasilkan hanya merupakan suatu usulan dan
harus ditelit kembali sebelum dilakukan
pelaksanaan pekerjaan sebab skrining
merupakan suatu data yang ekstrim.

Gambar 2.2 Komponen Sistem Manajemen Jembatan


Setelah ditentukannya jenis penanganan yang
akan dilakukan pada suatu jembatan, dilakukan
Terdapat empat jenis pemeriksaan yang
pendanaan untuk dimulainya pekerjaan, lalu
ditetapkan di dalam SMJ untuk mengumpulkan
setelah itu dilakukan pekerjaan perbaikan yang
data
telah ditentukan. Setelah perbaikan
dilaksanakan, dilakukan lagi pendataan.
a. Pemeriksaan Inventarisasi
b. Pemeriksaan Mendetail
2.2 Komponen Umum Sistem Manajemen
c. Pemeriksaan Rutin
Jembatan
d. Pemeriksaan Khusus
Pada pelaksanaan Sistem Manajemen
Jembatan, terdapat komponen-komponen
Rencana dan Program
seperti pada Gambar 2.2
Perencanaan dan Pemrograman melibatkan
penyiapan Program Kerja untuk Penggantian,
Jembatan baru, Rehabilitasi, Pemeliharaan. SMJ
memungkinkan menyiapkan Program yang harus
dilaksanakan dalam cara yang sistimatis dengan
memanfaatkan SMJAW-SIM sebagai alat untuk
penyaringan, penilaian ekonomi, peringkat dan Pelaksanaan
penganggaran. SMJ mencakup prosedur standar untuk pengawasan
pelaksanaan jembatan dan Panduan yang
Penyelidikan Jembatan dan Perencanaan menjelaskan bermacam-macam tehnik pelaksanaan
Teknik konstruksi jembatan.
Setelah program jembatan diselesaikan,
penyelidikan lapangan, letak lapangan dan
perencanaan tehnik pendahuluan dilaksanakan
sebelum menyelesaikan perencanaan tehnik Tindakan Darurat
pekerjaan jembatan. Tindakan Darurat dilakukan apabila kondisi suatu
jembatan tidak aman untuk kendaraan dan pejalan
Penyelidikan jembatan termasuk kaki dan bila jembatan ada dalam bahaya yang
• survai penjajakan segera runtuh. Tindakan ini harus diberi prioritas
• survai topografi jika ditentukan bahwa jembatan dalam resiko dan
• penyelidikan tanah harus tetap berfungsi. Tindakan yang diambil
• survai hidrologi termasuk rehabilitasi, perbaikan ringan atau berat
atau penggantian.
Mengikuti penyelidikan ini, perencanaan detail
tehnik dan penyiapan dokumen tender Tingkat Muatan Beban
dilaksanakan. SMJ mencakup peraturan dan Tingkat Muatan Beban adalah suatu ukuran beban
prosedur untuk Perencanaan Tehnik Jembatan, dan yang mendukung kemampuan jembatan di ukur
Spesifikasi Standar untuk Konstruksi Jembatan dan terhadap truk standar untuk jalan (route) dimana
Rehablitasi. jembatan itu berada. (Pada saat ini, Modul Tingkat
Muatan Beban tidak tersedia pada SPJAW-SIM.
Bahan Jembatan Tetapi, prosedurnya dijelaskan pada Peraturan
SMJ mencakup prosedur untuk pengelolaan Perencanaan Jembatan).
lapangan penyimpanan bahan jembatan utama dan
untuk mengalokasikan bentang jembatan dan Sistim Informasi Manajemen (SIM)
komponen jembatan standar yang disediakan SMJAW-SIM membentuk bagian Sistim Informasi
menurut bermacam-macam Kontrak. Manajemen Ditjen Bina Marga secara keseluruhan.
SMJAW-SIM berisi Database jembatan dan suatu Penyelidikan Jembatan dan Perencanaan
deretan program computer yang membolehkan Teknik
pemakai untuk. Setelah program jembatan diselesaikan,
• memasukkan dan mendapatkan kembali data penyelidikan lapangan, letak lapangan dan
• menyiapkan laporan standar jembatan perencanaan tehnik pendahuluan dilaksanakan
• menanyakan "database" bagi setiap kombinasi sebelum menyelesaikan perencanaan tehnik
keterangan pekerjaan jembatan.
• Penyaringan, Peringkat dan penyiapan Program
Penanganan Penyelidikan jembatan termasuk
• menyiapkan rencana umum Tahunan dan Lima • survai penjajakan
Tahunan. • survai topografi
• menentukan penanganan yang paling ekonomis • penyelidikan tanah
untuk tiap jembatan. • survai hidrologi
SMJAW-SIM diintegrasikan dengan Database Jalan
Interurban Road Management System (IRMS). Mengikuti penyelidikan ini, perencanaan detail
tehnik dan penyiapan dokumen tender
DataBase Jembatan dilaksanakan. SMJ mencakup peraturan dan
Semua data jembatan yang tersedia disimpan dalam prosedur untuk Perencanaan Tehnik Jembatan, dan
suatu Database Jembatan ditahan pada tiap propinsi Spesifikasi Standar untuk Konstruksi Jembatan dan
dan di Ditjen Bina Marga Jakarta. Rehablitasi.

Rencana dan Program Bahan Jembatan


Perencanaan dan Pemrograman melibatkan SMJ mencakup prosedur untuk pengelolaan
penyiapan Program Kerja untuk Penggantian, lapangan penyimpanan bahan jembatan utama dan
Jembatan baru, Rehabilitasi, Pemeliharaan. SMJ untuk mengalokasikan bentang jembatan dan
memungkinkan menyiapkan Program yang harus komponen jembatan standar yang disediakan
dilaksanakan dalam cara yang sistimatis dengan menurut bermacam-macam Kontrak.
memanfaatkan SMJAW-SIM sebagai alat untuk
penyaringan, penilaian ekonomi, peringkat dan
penganggaran.
Pelaksanaan
SMJ mencakup prosedur standar untuk pengawasan identifikasi, skrining dan ranking, pendanaan,
pelaksanaan jembatan dan Panduan yang dan pelaksanaan. Aktifitas pengumpulan data
menjelaskan bermacam-macam tehnik pelaksanaan hingga pemeriksaan terdiri dari persiapan
konstruksi jembatan. program pemeriksaan, pemeriksaan
inventarisasi, pemeriksaan mendetail,
pemeriksaan rutin, pemasukan data inspeksi ke
2.3 Prosedur Umum Sistem Manajemen kompute, membuat laporan pemeriksaan rutin,
Jembatan pengarsipan data inspeksi, dan pengiriman data
Prosedur Umum Sistem Manajemen Jembatan ke pusat database.
dapat dilihat bagan alirnya pada Gambar 2.3
Untuk aktivitas yang ada pada perencanaan dan
pemrograman terdapat aktivitas pengoperasian
komputer SMJ, meninjau ulang kebijaksanaan
perencanaan dan kerangka kerja, prioritas ruas
jalan, skrining, perencanaan program 5
tahunan, pengusulan program untuk melakukan
pemeriksaan khusus, pemeriksaan khusus,
pelaporan pemeriksaan khusus, pemeriksaan
lapangan jembatan, pengumpulan data
tambahan untuk perencanaan, mempersiapkan
strategi penanganan, evaluasi penanganan,
ranking, pembaharuan SMJ-SIM untuk proyek
berjalan dari jembatan terpilih, pendanaan,
menyimpulkan program tahunan, dan
menyimpulkan program akhir.

2.4 4 Proses Pemeriksaan Jembatan


Gambar 2.3 Bagan Alir Prosedur Umum SMJ Terdapat empat jenis pemeriksaan yang
ditetapkan di dalam SMJ untuk mengumpulkan
Pada umumnya prosedur umum SMJ terdiri data
dari, pengumpulan data, pemeriksaan,
a. Pemeriksaan Inventarisasi rekomendasi untuk penanganan dan
Pencatatan jembatan ini dalam database dan Pemeriksaan Khusus.
pencatatan administrasi, geometrik,
bahan,administrasi, dan data syarat umum. c. Pemeriksaan Rutin
Pemeriksaan ini dilakukan tahunan untuk
b. Pemeriksaan Mendetail memeriksa bahwa Pemeliharaan Rutin
Ini dilaksanakan pada jarak waktu 5 tahun sedang secara efektif dan untuk
maksimum untuk menilai kondisi detail menemukan setiap keadaan yang tidak
jembatan dan semua elemennya. Ada dilaporkan yang mungkin memerlukan
tingkat hirarki untuk elemen jembatan, Tindakan Darurat.
untuk fasilitas inspeksi, dan laporan yang
dilaksanakan pada kemungkinan tingkat
yang paling tinggi. Kondisi jembatan dan d. Pemeriksaan Khusus
elemen dicatat pada skala nol sampai lima, Pemeriksaan Khusus diperlukan sebagai
dengan tingkat nol adalah jembatan atau hasil yang diperoleh dari Pemeriksaan
elemen dalam kondisi 'baru' dan tingkat Detail. Suatu Pemeriksaan Khusus dapat
lima untuk masa pelayanan tidak lama. juga diperlukan sebagai bagian pemeriksaan
Nilai Kondisi berasal dari suatu seri data sebelumnya untuk pemrograman
pertanyaan yang obyektif yang aslinya pekerjaan utama ditentukan dari proses
dikembangkan oleh Sistem Manajemen penyaringan pada SMJAWSIM.
Jembatan Denmark dan telah dimodifikasi
untuk kondisi Indonesia. Prosedur ini 2.5 Tujuan Spesifik dari Pemeriksaan Jembatan
membantu untuk menghilangkan Tujuan keseluruhan SMJ adalah memberikan
subyektivitas dari asal mula Nilai Kondisi. kepada Ditjen Bina Marga dan Bina Marga
Suatu Pemeriksaan Detail juga dilaksanakan Propinsi suatu alat untuk :
pada kesimpulan semua pekerjaan jembatan • mendukung Pembangunan dan
utama untuk mendapatkan data yang Komunikasi Bangsa melalui suatu
terbaru. Selama suatu Pemeriksaan Detail, fungsi dan jaringan jembatan yang
Inspektur Jembatan memeriksa Data aman dan untuk
Inventarisasi dan ia dapat membuat
• pemanfaatan dana yang tersedia secara - jembatan-jembatan yang diusulkan
optimum untuk pekerjaan jembatan. untuk ditangani dibuat peringkat
dalam urutan prioritas ekonomis
SMJ memberikan fasilitas untuk: untuk meyakinkan bahwa jembatan-
• pencatatan inventarisasi semua jembatan jembatan ditangani dalam suatu
- SMJ termasuk Sistem Manajemen. urutan yang bijaksana.
Informasi (SMJAW-SIM) dan suatu
"Database" untuk semua jembatan • alokasi dana yang optimum:
pada jalan Nasional dan Propinsi di - dengan menentukan strategi
Indonesia yang memberikan akses penanganan yang optimum (paling
yang mudah untuk informasi pada ekonomis) untuk suatu jembatan, dan
semua jembatan. peringkat jembatan dalam urutan
prioritas, adalah meyakinkan bahwa
• kondisi, lalu lintas dan penilaian daya dana dikeluarkan dalam suatu cara
beban yang bijaksana.
- semua jembatan diinspeksi dan
dinilai untuk Kondisi, Kapasitas Lalu • prosedur standar untuk pelaksanaan semua
Lintas dan Daya Beban yang Dipikul. pekerjaan jembatan:
- prosedur standar tersedia untuk
• identifikasi jembatan untuk penanganan: setiap kegiatan utama penanganan
- jembatan yang kondisinya rusak, jembatan mulai dari survai
terlalu sempit atau tidak cukup kuat pendahuluan sampai pada
untuk memikul Ialu lintas normal pelaksanaan konstruksi jembatan dan
disaring dan alternatif strategi pemeliharaan. Prosedur dijelaskan
penanganan disiapkan untuk secara lengkap dan berurutan dalam
perbaikan, perkuatan, pelebaran, Panduan.
penggandaan atau penggantian.
Penanganan yang paling ekonomis
dapat ditentukan.

• peringkat prioritas pekerjaan jembatan :


DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Bina Marga. 1933. Panduan


Pemeriksaan Jembatan. Departemen
Pekerjaan Umum Republik Indonesia,
Direktorat Jenderal Bina Marga.

Direktorat Jenderal Bina Marga. 1933. Panduan


Prosedur Umum. Departemen Pekerjaan
Umum Republik Indonesia, Direktorat
Jenderal Bina Marga.

Anda mungkin juga menyukai