1
b. Merencanakan Fly Over yang memenuhi aspek
estetika struktur namun proposional dengan biaya,
mutu dan waktu pelaksanaan;
c. Menyusun dokumen untuk rekomendasi teknis
konstruksi rencana pembangunan jalan layang
(flyover);
d. Menyusun konsep manajemen lalulintas selama
pembangunan untuk meminimasi permasalahan
dan dampak yang ditimbulkan.
2
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Tahun Anggaran
2022, Pada Kegiatan: Penyelenggaraan Jalan
Kabupaten/Kota, dengan Sub Kegiatan Pembangunan
Flyover.
Data Penunjang
1. Data Dasar : Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) yang dapat digunakan harus dipelihara
oleh Penyedia Jasa, terdiri dari :
a. Laporan dan Data (bila ada)
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi
terdahulu;
b. Staf Pengawas/Pendamping
Dalam menjalankan tugasnya konsultan
penyedia jasa harus selalu melakukan
koordinasi dan konsultasi dengan PPK, PPTK,
UPTD Wilayah dan staf monitoring yang ditunjuk;
3
4. Referensi Hukum : Referensi pelaksanaan pekerjaan Penyusunan DED
Flyover meliputi :
a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun
2004 Tentang Jalan;
b. Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun
2017 Tentang Jasa Konstruksi;
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 34
Tahun 2006 Tentang Jalan;
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 27 tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL);
e. Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
f. Undang – undang No. 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang;
g. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
h. Pd. T-19-2005 –B, Studi Kelayakan Jalan dan
Flyover
4
Perencanaan Teknis Jembatan No.
02/M/BM/2021 (Surat Edaran Direktur Jenderal
Bina Marga No. 06/SE/Db/2021)
9. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal
Bina Marga, BMS - Bridge Design Manual Vol. 1
10. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal
Bina Marga, BMS - Bridge Design Manual Vol. 2
11. Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga, Panduan Perencanaan
Jembatan Volume 2 (BMS – Bridge Design
Manual Section 8, 9, & 10) (Surat Edaran Direktur
Jenderal Bina Marga No. 18/SE/Db/2017)
12. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal
Bina Marga, Sistem Manajemen Flyover :
Panduan Penyelidikan Flyover (BMS)
13. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal
Bina Marga, Bridge Management System :
Standard Spesifications For Bridge Construction
Vol. 1
14. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal
Bina Marga, Bridge Management System :
Standard Spesifications For Bridge Construction
Vol. 2
15. Badan Standardisasi Nasional, SNI 2833-2016
tentang Perencanaan Jembatan Terhadap
Beban Gempa
16. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga, Panduan Survai
Pendahuluan Flyover di Daerah Perkotaan No.
04/P/BNKT/1991
17. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal
Bina Marga, Standar Gorong- Gorong Persegi
Beton Bertulang (Box Culvert) Tipe Single
18. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal
Bina Marga, Standar Gorong- Gorong Persegi
Beton Bertulang (Box Culvert) Tipe Double
19. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal
Bina Marga, Standar Gorong- Gorong Persegi
Beton Bertulang (Box Culvert) Tipe Triple
20. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga, Standar Bangunan Atas
Flyover Gelagar Beton Pratekan Tipe T - Kelas B
21. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga, Standar Bangunan Atas
Flyover Gelagar Beton Pratekan Tipe T - Kelas A
22. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga, Standar Flyover Gelagar
Komposit Bentang Flyover 8 - 20 m MBI /A/B
23. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal
Bina Marga, Gambar Standar Rangka Baja
Bangunan Atas Flyover Kelas A dan B No.
07/BM/2005
24. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga, Spesifikasi Konstruksi
Flyover Tipe Balok T Bentang s/d 25 m Untuk
Beban BM 100 No. 1748-1989-F
25. Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga,
5
Standar Konstruksi Flyover Type Pretensioned
Precast Concrete Voided Slab Bentang 5 - 16 m
Klas Muatan BM 100
26. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga, Pedoman Perencanaan
lantai Flyover Rangka Baja Dengan Menggunakan
Corrugated Steel Plate (CSP) No. PD T-12-2005-B
27. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga, Pedoman Pelaksanaan
Pemasangan Siar Muai Jenis Asphaltic Plug Untuk
Flyover No. PD T- 13-2005-B
28. Badan Standarisasi Nasional, Standar
Perencanaan Struktur Beton Untuk Flyover No.
SNI T-12-2004
29. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga, Manual Perencanaan
Struktur Beton Bertulang Untuk Flyover No.
009/BM/2008
30. Badan Standarisasi Nasional, Standar
Perencanaan Struktur Baja Untuk Flyover No.
RSNI T-03-2005
31. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga, Pedoman Pelaksanaan
Pekerjaan Beton Untuk Jalan dan Flyover No. PD
T-07-2005-B
32. Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga, Spesifikasi Umum
Pekerjaan Jalan dan Flyover 2010 Revisi 3
33. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal
Bina Marga, Bridge Management System :
Guidelines For Preparation Of Spesifications
34. Badan Standarisasi Nasional, Standar Pilar dan
Kepala Flyover Beton Sederhana Bentang 5 - 25
m Dengan Pondasi Tiang Pancang No. SNI 2451 :
2008
35. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal
Bina Marga, Standar Konstruksi Flyover Type
Pretensioned Precast Concrete Girder I Beam
Span 20 - 35 m Klas Muatan BM 100
36. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga, Pedoman Pelaksanaan
Pemasangan Bantalan Karet Pada Flyover No. PD
T-06-2005-B
37. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, Direktorat Jenderal Bina Marga,
Spesifikasi Umum Pekerjaan 2018 Untuk
Pekerjaan Jalan dan Jembatan (Surat Edaran
Dirjen Bina Marga No. 02/SE/Db/2018)
38. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga, Prosedur Operasional
Standar Perencanaan Teknis Flyover
39. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air, Standar Metode
Perhitungan Debit Banjir No. SK SNI M-18-1989-F
40. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah,
Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah, Metode,
Spesifikasi dan Tata Cara Bagian 1 : Tanah,
6
Longsoran
41. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah,
Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah, Metode,
Spesifikasi dan Tata Cara Bagian 3 : Beton,
Semen, Perkerasan Beton Semen
42. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah,
Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah, Metode,
Spesifikasi dan Tata Cara Bagian 7 : Struktur
Bangunan
43. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah,
Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah, Metode,
Spesifikasi dan Tata Cara Bagian 12 : Flyover
44. Referensi peraturan atau buku-buku yang sesuai
dengan bidang perencanaan.
Ruang Lingkup
7
6. Mengumpulkan informasi lokasi sumber
material (quarry) dan kemungkinan
pemanfaatan material setempat.
7. Mengumpulkan data harga satuan material,
upah buruh, biaya pembebasan lahan dan
sebagainya yang berkaitan dengan rencana
pekerjaan.
8. Membuat foto-foto dokumentasi mengenai
kondisi lapangan yang bersangkutan dan
khusus untuk kepentingan desain flyover.
9. Memperhatikan usulan-usulan dari Pejabat
Pembuat Komitmen Dinas Pekerjaan Umum
Bina Marga dan Penataan Ruang Kabupaten
Bojonegoro.
10. Menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
11. Mengumpulkan data-data sekunder lainnya
yang diperlukan dan dianggap penting.
12. Membuat laporan lengkap dan memberi saran
yang diperlukan untuk pelaksaaan survei dan
pekerjaan konstruksi, dengan
memperbandingkan alternatif lokasi flyover
yang diambil.
13. Melaporkan secara rutin kemajuan pekerjaan
dan permasalahannya, mutu pekerjaan serta
status keuangan proyek berikut kondisi lainnya
yang mempengaruhi kemajuan pekerjaan serta
memberikan gambaran/saran terkait solusi
pemecahannya;
b. Pelaksanaan survey pendahuluan mengacu pada
prosedur operasional standar perencanaan flyover
yang ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan
Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga,
Direktorat Bina Teknik, Januari 2009 dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Survey Geometrik
Kegiatan yang dilakukan pada survey
pendahuluan adalah :
a) Mengidentifikasi/memperkirakan secara
tepat penerapan desain geometrik
(alinyemen horisontal dan vertikal)
berdasarkan pengalaman dan keahlian yang
harus dikuasai sepenuhnya oleh Ahli Jalan
Raya yang melaksanakan pekerjaan ini
dengan melakukan pengukuran-pengukuran
secara sederhana dan benar (jarak, azimut
dan kemiringan dengan helling meter) dan
membuat sketsa desain alinyemen
horizontal maupun vertikal secara khusus
untuk lokasi-lokasi yang dianggap sulit,
untuk memastikan trase yang dipilih akan
dapat memenuhi persyaratan geometrik
yang dibuktikan dengan sketsa horizontal
8
dan penampang memanjang rencana trase
jalan.
b) Di dalam penarikan perkiraan desain
alinyemen horizontal dan vertikal harus
sudah diperhitungkan dengan cermat sesuai
dengan kebutuhan perencanaan untuk
lokasi-lokasi galian dan timbunan.
c) Semua kegiatan ini harus sudah
dikonfirmasikan sewaktu mengambil
keputusan dalam pemilihan lokasi flyover
dengan anggota team yang saling terkait
dalam pekerjaan ini.
d) Di lapangan harus diberi/dibuat tanda-tanda
berupa patok dan tanda banjir, dengan diberi
tanda bendera sepanjang daerah rencana
dengan interval 50 m untuk memudahkan
tim pengukuran, serta pembuatan foto-foto
penting untuk pelaporan dan panduan dalam
melakukan survey detail selanjutnya.
e) Dari hasil survey recon ini, secara kasar
harus sudah bisa dihitung perkirakan volume
pekerjaan yang akan timbul serta bisa
dibuatkan perkiraan rencana biaya secara
sederhana dan diharapkan dapat mendekati
desain final.
2. Survey Topografi
Kegiatan yang dilakukan pada survey topografi
adalah :
a) Menentukan awal dan akhir pengukuran
serta pemasangan patok beton Bench Mark
di awal dan akhir Pelaksanaan.
b) Mengamati kondisi topografi.
c) Mencatat daerah-daerah yang akan
dilakukan pengukuran khusus serta morfologi
dan lokasi yang perlu dilakukan
perpanjangan koridor.
d) Membuat rencana kerja untuk survey detail
pengukuran.
e) Menyarankan posisi patok Benchmark
pada lokasi/titik yang akan dijadikan
referensi.
9
kedalaman dasar sungai, profil sungai/ada
tidaknya palung, kondisi arus dan arah aliran,
sifat-sifat sungai, scouring vertikal/horisontal,
jenis material bangunan atas yang tersedia
dan paling efisien.
b) Menentukan dan memperkirakan ukuran dan
bahan tipe abutmen, pilar, fondasi, bangunan
pengaman (bila diperlukan) dengan
mempertimbangkan lebar dan kedalaman
sungai, sifat tebing, sifat aliran,
endapan/sedimentasi material, benda
hanyutan, scouring yang pernah terjadi.
c) Memperkirakan elevasi muka flyover dengan
mempertimbangkan MAB (banjir), MAN
(normal), MAR (rendah) dan banjir terbesar
yang pernah terjadi.
d) Menentukan dan memperkirakan
posisi/letak lokasi flyover dengan
mempertimbangan situasi dan kondisi
sekitar lokasi, profil sungai, arah
arus/aliran sungai, scouring, segi ekonomi,
sosial, estetika yang terkait dengan
alinyemen jalan, kecepatan lalu lintas
rencana, pembebanan tanah timbunan dan
quarry.
e) Dari hasil survey recon ini secara kasar
harus sudah bisa dihitung perkiraan
volume pekerjaan yang akan timbul serta
bisa dibuatkan perkiraan rencana biaya
secara sederhana dan diharapkan dapat
mendekati desain final.
4. Survey Geologi dan Geoteknik
Kegiatan yang dilakukan pada survey
pendahuluan geologi dan geoteknik adalah :
a) Mengamati secara visual kondisi lapangan
yang berkaitan dengan karakteristik tanah
dan batuan.
b) Mengamati perkiraan lokasi sumber material
(quarry) sepanjang lokasi pekerjaan.
c) Memberikan rekomendasi pada Ahli Jalan
Raya dan Ahli Jembatan berkaitan dengan
rencana trase jalan dan rencana flyover yang
akan dipilih.
d) Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi
khusus (rawan longsor, dll).
e) Mencatat lokasi yang akan dilakukan
pengeboran maupun lokasi untuk test pit.
f) Membuat rencana kerja untuk tim survey
detail
10
c. Survei detail lapangan guna menyusun laporan
survei dan analisa data (laporan antara)
1) Laporan survei
a) Survei Topografi (Geodesi)
b) Survei Geometrik dan Lalu Lintas
c) Survei Hidrologi
d) Survei Penyelidikan Tanah (Geoteknik dan
Geologi), meliputi :
• Bor Dangkal
• Bor dalam
• Sondir dan boring
2) Hasil Kajian terhadap data surve
3) Konsep perencanaan
4) Progress kegiatan dan rencana selanjutnya.
d. Draft Laporan Akhir, meliputi :
1) Draft desain flyover
a) Perhitungan struktur flyover
• Struktur bangunan atas(girder/ rangka
baja /balok T/ prestressed, expansion
joint, lantai flyover, trotoar, dll)
• Struktur bangunan bawah (abutment, plat
injak, perletakan, dll)
• Pondasi (abutment, pilar, poer plat, dll)
• Oprit/jalan pendekat (tekanan lateral,
tinggi kritis timbunan oprit, wing wall, box
culvert, armco, dll)
• Hidrologi dan hidraulika pada flyover (debit
banjir, muka air normal, muka air banjir,
tekanan air pada pilar, gerusan air sungai
pada flyover, dll)
• Bangunan pengaman (fender, siring
abutment, groundsill, dll)
• Bangunan pelengkap (patok pengarah,
papan nama, dll)
2) Mengumpulkan informasi letak dan jarak quarry
terdekat berdasarkan jenis/type dari material
yang quarry tersebut, harga satuan upah,
material/bahan dan peralatan dan informasi
lainnya yang diperlukan dalam penyusunan
Rencana Anggaran Biaya (RAB).
3) Perhitungan volume pekerjaan flyover
4) Draft gambar rencana flyover :
a) Gambaran umum perencanaan dan peta
situasi
b) Layout lokasi flyover
c) Elevasi dan potongan memanjang dan
melintang flyover
d) Detail bangunan atas flyover (girder/ rangka
baja /balok T/ prestressed, expansion joint,
lantai flyover, trotoar, dll)
e) Detail bangunan bawah flyover (abutment,
11
plat injak, perletakan, dll)
f) Detail pondasi flyover (abutment, pilar, poer
plat, dll)
g) Detail oprit/jalan pendekat flyover
h) Detail bangunan pengaman flyover
i) Detail bangunan pelengkap flyover
j) Gambar-gambar lain yang diperlukan
5) Progress kegiatan dan rencana selanjutnya
e. Laporan akhir meliputi :
1) Penyempurnaan draft laporan akhir dan
progress perencanaan
2) Detail Engineering Design (DED)
3) Rencana Anggaran Biaya (RAB)
4) Dokumen perencanaan teknis lainnya yang
diperlukan
f. Laporan Perhitungan Struktur, memuat rencana
sistem manajemen mutu pelaksanaan konstruksi
(Quality Assurance Planning) lengkap dengan
spesifikasi teknis atas konstruksi flyover yang
direncanakan;
g. Executive Summary, memuat ringkasan/intisari
atas desain dan detil perencanaan flyover.
12
c. Konsep Laporan Akhir (4 Buku)
d. Laporan Akhir (4 Set)
e. Dokumen Teknis untuk Rekomendasi (4 Buku)
f. Dokumen Tender (4 Buku)
g. Excecutive Summari / Ringkasan Eksekutif (4 Buku)
h. Laporan Dalam Bentuk Harddisk (2 Buah)
c. Arsip.
13
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan memiliki
sertifikat keahlian Teknik Jalan atau Jembatan (SKA)
kualifikasi Ahli Madya dengan pengalaman minimal 5
(lima) tahun atau Ahli Utama dengan pengalaman 2
(dua) tahun, berpengalaman dalam pelaksanakan
pekerjaan di bidang perencanaan konstruksi flyover,
dan memahami administrasi kontrak dan cukup
berpengetahuan praktis
14
keahlian Ahli K3 Konstruksi atau yang relevan dengan
keahliannya yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi
terkait dengan dilegalisasi oleh Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), dengan
kualifikasi MUDA.
2. Tenaga Teknisi :
c. Estimator (2 Orang)
Estimator bertanggung jawab membuat daftar rincian
pekerjaan secara lengkap berdasarkan gambar
perencanaan, melakukan perhitungan volume dari
setiap Item Pekerjaan, membuat analisa perhitungan
upah kerja dari setiap item pekerjaan (yang terdiri dari
Bahan dan Upah Kerja), Melakukan Rekapitulasi
(Perhitungan Total) Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Estimator berpendidikan minimal S1 Teknik Sipil
dengan pengalaman minimal 1 tahun.
3. Tenaga Pendukung :
b. Administrator (1 Orang)
Administrator bertanggung jawab terkait proses
administrasi pekerjaan. Administrator berpendidikan
minimal S1 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
15
Semua tenaga ahli yang akan digunakan harus mempunyai
sertifikat keahlian dan dinyatakan lulus, sesuai bidang dan
jabatan yang akan ditempatinya. Dan Tenaga ahli pendukung
harus memiliki pengalaman sesuai bidangnya.
Laporan
16
6. Identifikasi K3 (identifikasi bahaya dan tingkat
resiko)
7. Jadwal Pelaksanaan
17
1. Pedoman : Pengumpulan data lapangan harus memenuhi
Pengumpulan persyaratan berupa Standar Teknis yang memenuhi
Data Lapangan persyaratan di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
18