Anda di halaman 1dari 6

Dasar Dasar Transportasi

DISINTEGRASI ANTARA SISTEM TRANSPORTASI DAN PEMANFAATAN

DAERAH SEKITAR GADJAH MADA, YOGYAKARTA

Disintegrasi berasal dari kata dis = tidak dan integrasi = menyatu/ penyatuan, Disintegrasi adalah

keadaan tidak bersatu padu; keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan atau persatuan; perpecahan.

Dalam hal ini kaitannya antara sistem transportasi dan pemanfaatan lahan, seperti yang terjadi di

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, sebagai kawasan pendidikan yang awalnya pada tahun 1949

berdiri di pinggiran kota Yogyakarta, seiring dengan berkembangya kota Yogyakarta dan pusat-pusat

kegiatan ekonomi lain disekitarnya, maka kini posisi kawasan pendidikan Universitas Gadjahmada

berada dalam kawasan perkotaan.

Kota Yogyakarta telah berkembang ke wilayah

sekitar yang kemudian meluas membentuk apa yang

disebut sebagai Kawasan Aglomerasi Perkotaan

Yogyakarta (APY). Perkembangan fisik Kawasan

Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta (APY) ditandai

dengan semakin luas wilayah terbangunnya. Salah satu

indikatornya adalah populasi penduduk telah melebihi

angka 1.000.000 jiwa. Selain itu, mobilitas manusia

serta aktivitas ekonomi masuk dan keluar dari pusat

Kota Yogyakarta telah bertambah dengan terjadinya

perubahan struktur pemanfaatan ruang desa-desa di

sebagian wilayah Kabupaten Sleman dan Kabupaten

Bantul menjadi wilayah yang berciri kekotaan.

Teknik Sipil / Rahmat Tirta / 4516041169


Universitas Bosowa
Dasar Dasar Transportasi

Perkembangan kawasan Kota Yogyakarta yang begitu pesat memang sudah tidak dapat lagi

ditampung oleh luasan administrasi kota, meluas hingga Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul.

Aglomerasi ini sayangnya tidak diimbangi dengan perencanaan wilayah yang matang. Perkembangan

kota yang tidak terencana seperti yang terjadi di Kota Yogyakarta, sangat berpotensi untuk menjadikan

tata guna lahan di kawasan sekitarnya menjadi tidak terkendali. Hal ini terlihat dari indikasi banyaknya

lahan pertanian yang semakin berkurang karena sebagian berubah menjadi daerah pemukiman.

Yogyakarta dikenal sebagai kota pendidikan, sehingga banyak calon mahasiswa dari luar kota

tertarik untuk menuntut ilmu di kota ini. Aglomerasi yang terjadi di Yogyakarta juga berlaku pada

ketersediaan fasilitas pendidikan ini, khususnya pendidikan tinggi. Berbagai perguruan tinggi yang ada

di Yogyakarta sebenarnya secara administratif terletak di wilayah Kabupaten Sleman, seperti:

Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Islam Negeri (IAIN Sunan

Kalijaga) Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Universitas

Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Universitas Atmajaya Yogyakarta, STIE YKPN

Yogyakarta, STT Nasional, dan Instiper.

Keberadaan sekolah maupun universitas tersebut membawa implikasi pada meningkatnya

kebutuhan akan transportasi jalan yang lebih baik dan sistem transportasi yang terpadu. Idealnya, suatu

kawasan pendidikan ditunjang dengan sarana dan prasarana transportasi yang baik, seperti ketersediaan

angkutan publik, serta jalan akses yang memadai. Akan tetapi, fasilitas transportasi yang memadai itu

tidak tersedia pada beberapa universitas yang secara administratif berlokasi di Kecamatan Depok.

Salah satunya adalah Universitas Gadjah Mada, kawasan pendidikan yang memiliki 18 fakultas

dan tersebar di Bulaksumur Kecamatan Depok Kabupaten Sleman dengan luas lahan 183,36 hektar,

tepatnya berada disisi jalan Kaliurang, jalan ini merupakan jalan penghubung kawasan pemukiman

Teknik Sipil / Rahmat Tirta / 4516041169


Universitas Bosowa
Dasar Dasar Transportasi

(Utara) dan kawasan perkantoran (Selatan) dengan volume pergerakan komuter yang cukup tinggi

khususnya pada pagi dan sore hari.

Menurut Master Plan UGM yang dibuat pada tahun 1984, kawasan UGM terbagi menjadi 11

zone, yaitu zone pusat (13,07 ha), zone sosial humaniora (11,56 ha), zone pertanian (28,6 ha), zone

kedokteran (1,71 ha), zone teknik dan MIPA (39,70 ha), zone pelayanan sosial (10,70 ha), zone

perumahan timur (10,67 ha), zone perumahan barat (1,57 ha), zone olah raga (11,6 ha), zone rumah sakit

(11,6 ha) dan daerah di sebelah utara agro (3,5 ha).

Disintegrasi antara sistem transportasi dengan pemanfaatan lahan/ruang sebagai kawasan

pendidikan di Universitas Gadjah Mada, terlihat pada beberapa hal berikut :

a. Lokasi UGM dilalui oleh jalan Kaliurang yang merupakan penghubung antara Kawasan Utara dan

Selatan, secara aksesibilitas sangat menguntungkan, namun ada dampak negatifnya diantaranya

kebisingan dari lalulintas kendaraan, polusi udara dan tercampurnya pergerakan arus lokal aktifitas

kampus (kecepatan rendah) dengan arus lalulintas menerus (kecepatan sedang / tinggi) yang

berpotensi menyebabkan terjadinya konflik sehingga meningkatnya angka kecelakaan.

b. Saat ini sudah terdapat beberapa jalur angkutan umum dan Trans Jogja yang melewati jalan

Kaliurang, namun untuk mengakses kekawasan kampus UGM belum tersedia angkutan penghubung

/ feeder yang menghubungkan fakultas satu dengan yang lainnya.

c. Pertumbuhan sepeda motor di Kabupaten Sleman pada tahun 2007 mencapai 11,12% dibandingkan

tahun sebelumnya atau sejumlah 358.151 kendaraan, hal ini merupakan dampak dari tidak

tersedianya transportasi umum penghubung / feeder, sehingga masyarakat atau mahasiswa lebih

memilih sepeda motor sebagai alat transportasinya.

d. Selayaknya daerah kawasan pendidikan lainnya, di kawasan pendidikan UGM juga banyak

bertumbuhan toko-toko, rumah makan, serta penyedia fasilitas lainnya di sepanjang jalan akses dan

Teknik Sipil / Rahmat Tirta / 4516041169


Universitas Bosowa
Dasar Dasar Transportasi

jalan utama, hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan hambatan samping pada jalan tersebut dan

kemacetan pada jam jam sibuk pun tidak dapat dihindari, Perubahan fungsi lahan ini menyebabkan

adanya perubahan pada fungsi jalan.

Universitas Gadjah Mada tentu juga memiliki beberapa alternatif program yang masih dijalani untuk

mengatasi permasalahan pergerakan lalulintas local antar fakultas di kawasan pendidikan tersebut,

program program tersebut diantaranya :

1. Sepeda Hijau UGM

Gerakan Sepeda Hijau UGM telah dilakukan

sejak tahun 2005 silam, Gerakan sepeda di kampus

pada awalnya dilakukan sebagai usaha penyadaran

kolektif untuk hidup sehat dan cinta terhadap

lingkungan. UGM menyediakan fasilitas

peminjaman sepeda gratis untuk mahasiswa dan karyawan UGM yang dapat digunakan disekitar

kawasan pendidikan UGM, saat ini terdapat sekitar 128 sepeda hijau yang tersebar di 32 unit, seperti

Rektorat, SKK, pusat-pusat studi, asrama mahasiswa, dan fakultas-fakultas.

Namun hal ini akan menjadi kurang lengkap apabila tidak dilengkapi dengan prasarana jalur

sepeda yang menunjang, apalagi kawasan pendidikan UGM dilintasi oleh jalan utama yang memiliki

arus lalulintas padat, yang akan menyebabkan tingkat konflik pesepeda dan pengendara kendaraan

bermotor menjadi meningkat.

Selain itu belum terkoneksinya antara satu pos peminjaman dengan pos yang lain juga

menyebabkan kurangnya minat pengguna untuk memanfaatkan fasilitas sepeda gratis ini, karena

sistem yang bekerja sekarang sepeda harus dikembalikan ketempat pos peminjaman awal, apabila

Teknik Sipil / Rahmat Tirta / 4516041169


Universitas Bosowa
Dasar Dasar Transportasi

sudah terkoneksi dan dapat mengembalikan pada pos manapun yang terdekat dengan tujuan

pengguna mungkin akan dapat lebih efektif.

2. Kartu Identitas Kendaraan (KIK)

Rencana penggunaan Kartu Identitas Kendaraan (KIK) untuk

pelayanan parkir di kawasan UGM dimaksudkan untuk mengurangi

arus pemakaian kendaraan bermotor dan lebih mengutamakan pejalan

kaki serta pengguna sepeda.

Pendirian portal dan KIK diharapkan dapat membatasi akses dari publik yang tidak

berkepentingan dengan UGM sehingga menjaga ketenangan proses pembelajaran dan menekan

potensi kecelakaan lalu lintas, polusi udara, polusi suara, dan pelanggaran hukum di kawasan

kampus.

Oleh karena itu ketidakterpaduan antara pemanfaatan lahan sebagai kawasan pendidikan dengan

sistem transportasi harus ditangani sebaik mungkin, agar dampak yang ditimbulkan tidak semakin

kompleks. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengatasi disintegrasi yang ditimbulkan adalah

sebagai berikut:

1. Pengaturan Sistem Lalu-Lintas

Sistem lalu-lintas di kawasan pendidikan UGM dapat ditingkatkan dengan manajemen lalu-lintas,

melalui penambahan rambu-rambu dan peringatan guna peningkatan ketertiban berlalu-lintas,

pemberlakuan jalan searah, pengaturan lahan parkir, dan sebagainya. Manajemen lalu-lintas ini

berdampak setempat dan tidak memerlukan pembangunan prasarana transportasi baru, sehingga

dapat diambil sebagai solusi jangka pendek.

Teknik Sipil / Rahmat Tirta / 4516041169


Universitas Bosowa
Dasar Dasar Transportasi

2. Pengaturan Sistem Pergerakan

Pengaturan sistem pergerakan dapat ditempuh dengan menutup kawasan tersebut sebagai jalan

umum yang dapat diakses secara bebas oleh kendaraan pribadi kecuali bagi penduduk sekitar. Sistem

ini tentunya ditunjang dengan penyediaan sarana angkutan publik yang memadai, pembangunan

halte/shelter, pelebaran jalan, pengaturan arus lalu-lintas, serta prasarana jalan akses alternatif bagi

pengalihan arus lalu-lintas yang tidak dapat melewati kawasan tersebut. Pengaturan sistem

pergerakan ini merupakan solusi jangka menengah dan berdampak regional.

3. Pengaturan Aktivitas

Pengaturan aktivitas ini paling ekstrim dibanding dua sistem pengaturan sebelumnya. Idealnya,

kawasan pendidikan terpisah dari kawasan pemukiman. Pengaturan aktivitas ini merealisasikan

prinsip tersebut, dengan pemindahan kawasan pendidikan. Solusi ini bersifat antisipatif, serta

merupakan jangka panjang dan berdampak makro.

Belajar dari hal tersebut, dalam membangun sebuah kawasan baru dengan fungsi tertentu di suatu

wilayah, hendaknya dilakukan perencanaan yang matang dan jauh ke depan (melalui rencana tata ruang

wilayah). Dengan begitu, akan terjadi sinkronisasi antara kawasan baru dengan kawasan lama yang sudah

ada serta keterpaduan dengan sistem transportasi, sehingga terdapat keseimbangan yang efisien antara

tata guna lahan dengan kemampuan transportasi.

Teknik Sipil / Rahmat Tirta / 4516041169


Universitas Bosowa

Anda mungkin juga menyukai