Anda di halaman 1dari 42

SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR BRANTAS

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


KEGIATAN PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN EMBUNG SAMIRAN KEC.
PROPO KAB. PAMEKASAN

SNVT. PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR BRANTAS


TAHUN ANGGARAN 2021

Kementerian Negara : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Satuan Kerja : SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Brantas
Program : Pengelolaan Sumber Daya Air
Hasil (outcome) : 25 liter/detik
Kegiatan : Penyediaan dan Pengelolaan Air Tanah dan Air Baku
Paket Pekerjaan : Pembangunan Pengembangan Embung Samiran Kec.
Propo Kab. Pamekasan
Indikator Kinerja Kegiatan : Berhasilnya Pembangunan Pengembangan Embung
Samiran Kec. Propo Kab. Pamekasan sehingga dapat
memenuhi kebutuhan air baku di wilayah Kecamatan
Propo Kabupaten Pamekasan
Jenis Keluaran (output) : Embung air baku yang dibangun
Volume Keluaran (output) : 1 Buah Embung

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum / Kebijakan :


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber
Daya Air.

1
SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR BRANTAS

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman


Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum Yang Merupakan
Kewenangan Pemerintah Yang Dilaksanakan Sendiri
6. Peraturan Menteri PU Nomor 21/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum
7. Peraturan Presiden RI Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua atas
Keputusan Presiden RI Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
APBN
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 16 tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
9. Permen PUPR RI Nomor 14/PRT/M/2020 tentang Standard dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Jasa Konstruksi melalui penyedia.
10. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 60 Tahun 2019 Tentang Standar Satuan
Harga Barang/ Jasa Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2020.
11. Permen Keuangan RI Nomor 71/PMK.02/2013 tentang Pedoman Standar Biaya,
Standar Struktur Biaya, dan Indeksasi Dalam Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementrian Negara / Lembaga.
12. Permen Keuangan RI Nomor 17 Mei 2019 tentang Standar Biaya Masukan
Tahun Anggaran 2020.
13. Surat Keputusan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Nomor
90/KPTS/BBWS/K/2018 Tanggal 29 Nopember 2018 tentang Pedoman Harga
Satuan Dasar (HSD) Di Lingkungan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Tahun
Anggaran 2019

2. Gambaran Umum
Adanya Permintaan Masyarakat. Dimusim kemarau desa-desa terisolir di
Kab. Pamekasan yang belum tejangkau dan belum menikmati adanya air baku
layak minum, masih adanya kantong-kantong desa tertinggal yang hanya
memanfaatkan air hujan, kondisi kondisi geologi daerahnya merupakan tanah
lempung yang tidak menyerap air.
Untuk meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat, diperlukan
penyediaan air baku berdasarkan kondisi topografi dan curah hujan daerah.
Pembuatan embung ini hanya untuk memenuhi kebutuhan air siap pakai di Kab.
Pamekasan dan beberapa desa disekitarnya.

2
SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR BRANTAS

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud kegiatan ini adalah Terpenuhinya penyediaan air baku yang bisa memenuhi
kebutuhan air baku domestik dimasa sekarang, dan mendatang yang terjamin kualitas,
kuantitas dan kontinuitasnya.

Tujuan kegiatan adalah untuk Tersedianya prasarana penyediaan air baku yang bisa
memenuhi kebutuhan air baku domestik dengan Pembangunan Embung.

C. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan Pembangunan Pengembangan Embung Samiran Kec. Propo Kab.
Pamekasan ini di Desa Samiran Kecamatan Propo, Kabupaten Pamekasan Provinsi
Jawa Timur.

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pekerjaan ini adalah meliputi pekerjaan Galian Tanah

E. KELUARAN YANG DIINGINKAN


Keluaran yang dihasilkan dalam pekerjaan pelaksanaan Embung air baku yang
dibangun (Satuan : 1 buah) sesuai dengan dokumen pelaksanaan konstruksi.

Volume dan Satuan Ukur :


No. Uraian Volume Satuan Keterangan
1 Embung 1 Buah

F. SUMBER PENDANAAN
Sumber pendanaan untuk kegiatan rehabilitasi ini berasal dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) Republik Indonesia Tahun Anggaran 2021, pada PPK
Kegiatan Air Tanah dan Air Baku I Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan
Jaringan Pemanfaatan Air Brantas Balai Besar Wilayah Sungai Brantas.

G. JUMLAH TENAGA YANG DIPERLUKAN


Jumlah tenaga yang diperlukan akan menyesuaikan dengan volume pekerjaan yang
dilaksanakan sesuai dengan hasil pengukuran mutual check.

3
SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR BRANTAS

H. LAPORAN
Dalam pelaksanaan nantinya penyedia jasa diwajibkan membuat antara lain :
- Buku pengukuran
- Buku mutual check 0 % dan 100 %
- Rencana mutu kontrak
- Laporan harian, mingguan dan bulanan (termasuk checklist)
- Shop drawing dan as built drawing
- Foto pelaksanaan (Foto 0%, Foto 50%, Foto 100% dan Foto Pendukung)
- Buku tamu dan buku direksi
- Dokumen pendukung, Drone, dll

I. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 180 (Seratus delapan
puluh) hari kalender atau terhitung semenjak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) dari Pejabat Pembuat Komitmen Air Tanah dan Air Baku I, Balai Besar Wilayah
Sungai Brantas, sedangkan untuk masa pemeliharaan ditetapkan selama 365 (Tiga ratus
enam puluh lima hari) hari kalender.

J. JADWAL PELAKSANAAN
Bulan
No. Uraian Pekerjaan
I II III IV V VI
1 Pekerjaan Persiapan
2 Pekerjaan Tanah
4 Pekerjaan Lain - lain

K. SPESIFIKASI TEKNIS
Spesifikasi teknis yang harus digunakan adalah spesifikasi teknis yang telah
dipedomankan oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Brantas.
Spesifikasi teknis ini sangat menentukan untuk menghasilkan produk sesuai dengan
standar yang telah ditentukan (Lampiran-1)

L. RENCANA ANGGARAN BIAYA


Sumber pembiayan / anggaran pekerjaan ini berasal dari dana APBN SNVT
Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Brantas Balai Besar Wilayah Sungai Brantas
Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp. 3.750.000.000,00,- (Tiga milyar tujuh ratus lima
puluh juta rupiah) dengan perincian kebutuhan anggaran terlampir (Lampiran-2).

4
SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR BRANTAS

M. PERSYARATAN KUALIFIKASI
Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Menengah serta
disyaratkan :
1. Klasifikasi Bangunan Sipil
2. Subklasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan, Dam, dan
Prasarana Sumber Daya Air Lainnya (SI 001)

N. PEKERJAAN UTAMA
Pekerjaan utama yang diuraikan dalam metode pelaksanaan pekerjaan meliputi :
1. DT angkut material atau hasil galian sejauh 3 km
2. Galian Tanah dengan Alat Berat
3. Tanah dihampar, diratakan dan dirapihkan

O. PEKERJAAN YANG DISUBKONTRAKKAN


Tidak ada pekerjaaan yang dapat disubkontrakkan pada pekerjaan Pembangunan
Pengembangan Embung Samiran Kec. Propo Kab. Pamekasan ini.

P. IDENTIFIKASI BAHAYA
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya & Resiko K3
Terjadi kecelakaan kerja saat
1.
Galian Tanah pelaksanaan galian dan Excavator
terguling

Q. MACAM, JENIS, KAPASITAS DAN JUMLAH PERALATAN


Macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan ditetapkan sebagai berikut :
No. Jenis Peralatan Kapasitas Jumlah Keterangan
1 Ukuran Bucket Milik / Sewa / Sewa Beli
Excavator minimal 0.97 m3 2
setara PC. 200
2 Dump Truck Minimal 4 m3 4 Milik / Sewa / Sewa Beli
3 Pick Up - 1 Milik / Sewa / Sewa Beli
4 Alat Ukur Total Station - 1 Milik / Sewa / Sewa Beli
5 Bulldozer Minimal 100 HP 1 Milik / Sewa / Sewa Beli

5
SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR BRANTAS

R. PERSYARATAN PENYEDIA, KUALIFIKASI TENAGA AHLI DAN JUMLAH


PERSONIL

Pengalaman Jumlah
No. Posisi / Jabatan Sertifikat (SKA / SKT)
(Thn) (orang)
SKA Ahli Manajemen Konstruksi Muda/
1 Manager Proyek 3 1 SKA Ahli Manajemen Proyek Muda/ SKA
Ahli SDA Muda (601/602/211)
SKA Ahli Manajemen Konstruksi Muda/
2 Manager Teknik 3 1 SKA Ahli Manajemen Proyek Muda/ SKA
Ahli SDA Muda (601/602/211)

3 Manager Keuangan 3 1
-
SKT Bidang Teknik Sipil (Kode TS
Asisten Manager 010/TS 029/TS013/TS044/TS038) / SKT
4 3 1
Teknik Bidang Tata Lingkungan (Kode TT 005/
TT011)
5 Surveyor 3 1 SKT Juru Ukur (Kode TS 004)
6 Draftmen 3 1 SKT Juru Gambar (Kode TS 003)

7 Petugas K3 0 1 Sertifikat K3 Konstruksi

S. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERSONIL


Untuk tugas dan tanggung jawab personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
adalah sebagai berikut :
1. Manager Pelaksanaan/ Proyek
- Menyiapkan program pelaksanaan pekerjaan
- Bersama Pengawas mengadakan koordinasi dengan Dinas terkait
- Membuat usulan jadwal pengeringan
- Melaksanakan pengecekan terhadap pelaksanaan pengukuran
- Mengadakan pengukuran dan perhitungan MC 0 % dan 100 % bersama Direksi
- Mengendalikan tercapainya target kualitas dan kuantitas per 15 (lima belas)
harian serta mengevaluasi hasil pelaksanaan per 15 (lima belas) harian guna
mencapai tertib administrasi lapangan dan mekanisme pelaporan, seperti yang
tertuang didalam form L-1, L-2, L-3.
- Mengecek kembali terhadap usulan tertulis yang dibuat pelaksana seperti yang

6
SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR BRANTAS

tercantum di form check list sesuai dengan wewenang permintaan ijin.


- Melaporkan kepada Direksi apabila terdapat perbedaan antara gambar dan
situasi lapangan (L-4)
- Mengkoordinir As Built Drawing
- Membuat dan menyampaikan laporan tentang masalah-masalah yang
menyangkut pihak ketiga yang menyebabkan terganggunya penyelesaian
proyek sehingga bisa menyebabkan rasa kurang simpatinya masyarakat
dengan adanya pelaksanaan pekerjaan
- Melaksanaan tugas lainnya atas perintah pimpinan

2. Manager Teknik
- Membuat perencanaan kegiatan operasional pelaksanaan proyek
- Bersama dengan Project Manager menyusun bahan / materi Rencana Mutu
- Proyek sesuai bagiannya
- Menyiapkan detail materi penyusunan Rencana Anggaran Proyek
- Menyusun schedule bulanan dan mingguan berdasarkan master schedule
kontrak kerja
- Merencanakan kebutuhan SDM dan teknologi
- Merencanakan penggunaan material dan peralatan
- Merencanakan metoda kerja / sistem pelaksanaan bersama dengan Manager
Proyek
- Mengusulkan pengembangan karyawan melalui pendidikan dan pelatihan
- Memimpin / mengarahkan secara langsung para Subkontraktor, Mandor dan
Pelaksana proyek untuk memenuhi persyaratan biaya, mutu, waktu, dan safety
yang telah disepakati
- Melakukan koordinasi dengan bagian lain (internal) terkait untuk kelancaran
pelaksanaan proyek
- Melakukan koordinasi dengan GA (General Affair) terkait dengan urusan umum
- Melakukan koordinasi dengan Manager Proyek terkait audit
- Melakukan koordinasi dengan Petugas K3 terkait dengan K3
- Melakukan koordinasi dengan Owner / Konsultan terkait pelaksanaan proyek
- Melakukan koordinasi dengan Suplier / Subkontraktor terkait kelancaran
pelaksanaan proyek
- Melakukan koordinasi dengan Logistik dan Mekanik yang terkait dengan material
dan peralatan

7
SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR BRANTAS

- Melakukan koordinasi dengan Quality Control terkait dengan mutu pekerjaan


- Memproses detail Berita Acara tagihan
- Menyusun detail / materi progress claim untuk disetujui oleh Project
- Manager dan Pemberi Tugas
- Mendistribusikan shopdrawing ke setiap Supervisor
- Memastikan pelaksanaan kerja sehari-hari di lapangan sesuai jadual yang
dibuat.
- Mengendalikan pelaksanaan biaya proyek guna mencapai target biaya, mutu,
waktu dan safety,
- Menyetujui nilai progres pekerjaan Mandor yang diajukan oleh Chief Supervisor
/ Supervisor
- Mengendalikan sumber daya dalam pelaksanaan proyek
- Melakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan pelanggan (pemilik proyek
/konsultan)
- Melaksanakan, mensosialisasikan, mengembangkan dan mengendalikan
- penerapanperaturan tata tertib, sistem dan prosedur proyek
- Memastikan bahwa aset yang ada di proyek terpelihara dengan baik, termasuk
memastikan alat ukur yang dipakai telah dikalibrasi, ditera dan diverifikasi
- Memfasilitasi kegiatan audit di proyek
- Membuat laporan kegiatan proyek
- Menyiapkan detail materi laporan bulanan bersama Project Manager
- Memotivasi, mengarahkan dan membina bawahan untuk mencapai sasaran
- Melaksanakan pengembangan karyawan dan peningkatan disiplin kerja
bawahan
- Mengusulkan perubahan status karyawan (rotasi, mutasi, promosi, sanksi dan
demosi) sejauh wewenang yang dimiliki
- Melaksanakan tugas lain terkait pekerjaan yang diberikan oleh atasan
- Memastikan keselamatan kerja dan kebersihan lingkungan kerja selama
pelaksanaan
- Memastikan tersedianya tenaga kerja, material dan alat yang memadai
- Memastikan tersedianya gambar kerja untuk dilaksanakan oleh mandor/
Subkontraktor
- Memastikan tersedianya dana pembayaran upah / opname mandor
- Memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai IK (Instruksi Kerja) yang berlaku
- Memastikan keselamatan kerja selama pelaksanaan proyek

8
SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR BRANTAS

- Menganalisa hasil kegiatan pelaksanaan proyek untuk melihat kesesuaian antara


rencana dan realisasinya
- Mengontrol penggunaan peralatan safety dan peralatan surveyor
- Mengontrol pelaksanaan pekerjaan Subkontraktor / NSC
- Bersama Manager Proyek mengevaluasi kinerja Subkont berdasarkan hasil kerja
di lapangan untuk masukan kepada Dept. Logistic
- Menganalisa kebutuhan dan pemakaian material maupun peralatan
- Mengontrol personil / SDM proyek serta disiplin kerja bawahan

3. Manager Keuangan
- Melakukan seleksi atau perekrutan pekerja di proyek untuk pegawai bulanan
sampai dengan pekerja harian dengan spesialisasi keahlian masing-masing
sesuai posisi organisasi proyek yang dibutuhkan.
- Pembuatan laporan keuangan atau laporan kas bank proyek, laporan
pergudangan, laporan bobot prestasi proyek, daftar hutang dan lain-lain.
- Membuat dan melakukan verifikasi bukti-bukti pekerjaan yang akan dibayar
oleh owner sebagai pemilik proyek.
- Melayani tamu-tamu intern perusahaan maupun ekstern dan melakukan tugas
umum.
- Mengisi data-data kepegawaian, pelaksanaan, asuransi tenaga kerja,
menyimpan data-data kepegawaian karyawan dan pembayaran gaji serta
tunjangan karyawan.
- Membuat laporan akutansi proyek dan menyelesaikan perpajakan serta
retribusi.
- Mengurus tagihan kepada pemilik proyek dan menyelesaikan perpajakan serta
retribusi.
- Mengurus tagihan kepada pemilik proyek .
- Membantu project manager terutama dalam hal keuangn dan sumber daya
manusia sehingga kegiatan pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan baik.
- Membuat laporan ke pemerintah daerah setempat dalam pelaksanaan
pekerjaan pembangunan.
- Mencatat aktivitas proyek meliputi inventaris, kendaraan dinas, alat-alat proyek
dan sejenisnya.
- Menerima dan memproses tagihan dari sub kontraktor jika ada.

9
SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR BRANTAS

- Memelihara bukti-bukti kerja sub bagian administrasi proyek serta data-data


proyek.

4. Petugas K3 Konstruksi
- Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sistem manajemen
keselamatan konstruksi. Dima kegiatan sistem manajemen konstruksi
mencakup :
a. Penyiapan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
b. Sosialisasi, promosi dan pelatihan
c. Alat pelindung kerja (APK) dan Alat Pelindung Diri (APD)
d. Asuransi dan perizinan
e. Personel K3 Konstruksi
f. Fasilitas, sarana, prasarana, dan alat kesehatan
g. Rambu-rambu yang diperlukan
h. Konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan Konstruksi
i. Lain-lain terkait pngendalian risiko Keselamatan Konstruksi.

5. Asisten Manajer Teknik


- Bersama Direksi lapangan mempersiapkan keperluan sarana administrasi
lapangan
- Bersama Manajer Proyek dan Pelaksana Teknis mempelajari gambar kerja,
rencana kerja dan syarat-syarat teknis yang dilanjutkan dengan orientasi
lapangan.
- Bersama Pengawas Lapangan memantapkan rancangan dan rencana kerja
yang telah dibuat oleh Manajer Proyek yang disetujui oleh Direksi.
- Membuat titik tetap dan as bangunan / saluran
- Menyelenggarakan pengukuran
- Bersama Pengawas lapangan melaksanakan perhitungan volume
- Memberikan petunjuk, pengarahan dan pertimbangan pada mandor
- Mencatat setiap langkah kerja sejak awal
- Bersama Pengawas lapangan membuat laporan hasil kemajuan pekerjaan dan
kondisi pelaksanaan setiap 15 harian
- Memeriksa kesiapan pelaksanaan untuk memulai pekerjaan

10
SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR BRANTAS

- Memberikan masukan kepada Direksi yang berguna untuk meningkatkan


kesempurnaan hasil pelaksanaan
- Melaksanakan pengambilan foto-foto
- Menyelenggarakan pertemuan harian dengan mandor
- Mengadakan pemeriksaan kuntitas dan kualitas pekerjaan
- Melakuklan tugas-tugas lain atas perintah pimpinan

6. Surveyor
- Melaksanakan pengukuran, pematokan lokasi pekerjaan yang akan
dilaksanakan
- Mendata hasil pengukuran dan melakukan penggambaran shop drawing untuk
menghitung MC. 0%
- Membuat schedule Shop Drawing dan As Built Drawing
- Membuat shop drawing yang efisien, jelas dan menguntungkan
- Melakukan koordinasi dengan konsultan
- Melakukan control terhadap gambar yang diterima maupun yang dikeluarkan
- Membuat metode kerja yang efektif dan efisien

7. Draftman
- Membuat gambar shop drawing
- Menyesuaikan gambar perencanaan dengan kondisi di lapangan
- Menjelaskan kepada pelaksana lapangan
- Membuat gambar akhir pekerjaan / asbuilt drawing

T. SYARAT-SYARAT BAHAN
Untuk syarat-syarat bahan telah ditetapkan dalam spesifikasi teknis terlampir
U. SYARAT-SYARAT PENGUJIAN BAHAN
Untuk syarat-syarat pengujian bahan juga ditetapkan dalam spesifikasi teknis terlampir
V. GAMBAR KERJA
Gambar kerja / Gambar desain terlampir (Lampiran-3)
W. KRITERIA KINERJA PRODUK
Kriteria kinerja produk sangat jelas ditentukan dalam spesifikasi teknis
X. TATA CARA PENGUKURAN
Tata cara pengukuran yang dimaksud dalam pekerjaan ini adalah pengukuran yang
berdasarkan sesuai dengan kuantitas hasil mutual check.

11
SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR BRANTAS

Y. KEJELASAN ANALISA KEBUTUHAN TENAGA AHLI


Diperlukan Tenaga Ahli karena sifat pekerjaan Pembangunan Embung ini merupakan
pekerjaan kelas menengah.

Z. JANGKA WAKTU SERTIFIKAT GARANSI


Tidak diberlakukan.

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surabaya, Oktober 2020

Pejabat Pembuat Komitmen


Air Tanah dan Air Baku I

Harri Pranowo, STMT


NIP. 19780413 200912 1 001

12
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN EMBUNG SAMIRAN
KEC. PROPO KAB. PAMEKASAN

SPESIFIKASI UMUM :
1. Standar :

Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Standar
Nasional Indonesia (SNI).

Bila ada pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada Standar Indonesia, maka dapat dipakai
Standar lain yang disetujui oleh Direksi dan sesuai dengan spesifikasi ini.

2. Pembersihan Lapangan :

Sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, daerah kerja harus dibersihkan dari pepohonan
diameter 15 cm, semak belukar, sisa-sisa bangunan, sampah, akar-akar pohon diameter 15
cm, dan semua material tersebut harus dibuang dari areal lokasi pekerjaan sesuai dengan
petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.

Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai semua, lokasi areal pekerjaan juga harus dibersihkan
dari sisa-sisa semua material yang tidak terpakai, serta areal diratakan dan dirapikan
kembali sesuai dengan petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.

Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembersihan ini sepenuhnya menjadi tanggung
jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk “overhead”
pada analisa harga satuan pekerjaan.

3. Rencana Mutu Pelaksanaan Kontrak :

Penyedia Jasa harus melaksanakan sistem pengendalian dan kepastian kualitas yang
menjamin ketentuan-ketentuan dalam kontrak khususnya kualitas pekerjaan dipenuhi/
diikuti dengan baik sesuai dengan ketentuan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak (program
mutu).

Penyedia Jasa diwajibkan membuat Rencana Mutu Pelaksanaan Kontrak sebanyak 5 (lima)
buku dijilid rapi dan diserahkan paling lambat 7 (tujuh) hari sesudah SPMK diterbitkan ke
Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan yang dengan jelas menguraikan organisasi,
prosedur pelaksanaan pekerjaan, prosedur intruksi kerja, sumber daya dan mekanisme yang
direncanakan untuk menjamin kualitas pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak
termasuk format kerja dan prosedur pengendalian kualitas dalam pelaksanaan pekerjaan
sehari-hari dilapangan.
Adapun daftar isi Rencana Mutu Pelaksanaan Kontrak seperti tertulis dibawah ini, disusun
sebagai panduan dalam pembuatan rencana mutu pelaksanaan kontrak atau disain. Namun
daftar isi rencana mutu ini masih dapat berubah susunannya maupun judulnya, jadi masih
dapat bertambah atau berkurang. Oleh karena itu pembuatan rencana mutu ini harus dapat
menyesuaikan diri dengan rencana kegiatan-kegiatan yang akan dikerjakannya.

Apabila terjadi perubahan item pekerjaan (addendum) maka diperlukan adanya revisi
Rencana Mutu Pelaksanaan Kontrak.

3.1. Rencana Daftar Isi Rencana Mutu tersebut adalah sebagai berikut :
a. Latar Belakang;
b. Informasi Kegiatan;
c. Sasaran Mutu;
d. Persyaratan Teknis dan Administrasi;
e. Struktur Organisasi;
f. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang;
g. Bagan Alir Kegiatan;
h. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan;
i. Jadwal Peralatan;
j. Jadwal Material;
k. Jadwal Personil;
l. Jadwal Arus Kas;
m. Rencana dan Metode verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi dan
pengujian & Kriteria Penerimaan;
n. Daftar Kriteria Penerimaan;
o. Daftar Induk Dokumen;
p. Daftar Rekaman;
q. Lampiran-lampiran.

3.2. Bahan baku untuk pembuatan atau penyusunan Rencana Mutu Pekerjaan
masing-masing adalah sebagai berikut :
a. Spesifikasi Teknik tiap-tiap pekerjaan;
b. Gambar Teknik tiap-tiap pekerjaan;
c. Jadual pelaksanaan pekerjaan;
d. Daftar peralatan yang digunakan dan yang dipasang;
e. Standar prosedur, standar produk dan instruksi kerja;
f. Organisasi pelaksana pekerjaan;
g. Uraian tugas jabatan setiap pejabat pelaksana pekerjaan.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab
dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk “overhead” pada
analisa satuan pekerjaan.

4. Jalan akses :

Untuk menuju ke lokasi pekerjaan, mengangkut bahan material yang akan dipakai, dan
transportasi pembuangan bahan material tidak terpakai keluar lokasi pekerjaan, dan
pemeriksaan berkala Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan atau Pengguna jasa serta
keperluan lainnya, Penyedia Jasa diwajibkan menyiapkan atau membuat jalan kerja yang
layak guna kegiatan tersebut diatas untuk menunjang dan memperlancar pelaksanaan
pekerjaan.
Jalan kerja yang dimaksud, bisa mempergunakan jalan kampung atau jalan desa yang
sudah ada atau mempergunakan lahan penduduk yang disewa selama jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan dan sudah ada sosialisasi.
Dari waktu ke waktu selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa berkewajiban
memelihara jalan kerja agar selalu layak dilalui sehingga tidak menimbulkan dampak
negatif terhadap lingkungan dan masyarakat disekitarnya maupun masyarakat lain yang
juga memerlukan dan melewati jalan kerja tersebut.
Kelancaran fungsi drainase lingkungan disepanjang jalan kerja, juga yang secara langsung
terpengaruh adanya jalan kerja, juga termasuk menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa dari
segi pemeliharaannya.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan sarana jalan kerja ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk
“overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.

5. Alat Komunikasi :

Penyedia Jasa harus menyediakan sarana komunikasi dan informasi selama pelaksanaan di
lapangan.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap kelancaran komunikasi dan informasi
selama pelaksanaan pekerjaan. Tidak ada pembayaran tambahan, dan dalam hal ini semua
biaya sudah termasuk dalam harga kontrak serta sudah harus diperhitungkan dalam
“overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan

6. Laboratorium, Peralatan Laboratorium dan Pengujian :

Penyedia Jasa harus menyediakan sarana uji laboratorium atau menunjuk laboratorium
untuk pemeriksaan kualitas pekerjaan dan harus mendapat persetujuan Konsultan Supervisi
dan Direksi Pekerjaan
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap kelancaran pengujian kualitas pekerjaan.
Dan bila tidak tercantum dalam daftar kuantitas dan biaya, maka semua biaya sudah
termasuk dalam harga kontrak serta sudah harus diperhitungkan dalam “overhead” pada
analisa harga satuan pekerjaan.

7. Peralatan :

Semua peralatan yang akan dipergunakan oleh Penyedia Jasa untuk melaksanakan/
menyelesaikan pekerjaan, harus dimintakan persetujuan terlebih dahulu oleh Penyedia Jasa
kepada Konsultan Supervisi dan Pengguna Jasa sebelum peralatan tersebut dikirim/
mobilisasi ke lokasi pekerjaan.

Bila peralatan tersebut merupakan item/ jenis pekerjaan yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, maka biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk pengadaan,
pengangkutan, penyimpanan dan penanganan/ perawatannya harus sudah termasuk dalam
harga penawaran untuk jenis/item pekerjaan tersebut.

9. Pengujian dan Pemeriksaan :


9.1. Umum :
Pengujian dan pemeriksaan pekerjaan dilakukan Konsultan Supervisi dan Pengguna
Jasa pada waktu pelaksanaan, pabrikasi, pemasangan dan penyelesaiannya
dilapangan sesuai dengan ketentuan dalam Syarat-Syarat dan Spesifikasi Teknik.

Penyedia Jasa harus memberikan informasi kepada Konsultan Supervisi dan


Pengguna Jasa tentang pengujian yang akan dilakukan agar pengujian tersebut
dilaksanakan dengan kesaksian Konsultan Supervisi dan Pengguna Jasa. Penyedia
Jasa harus menyampaikan hasil pengujian, dan sertifikat yang diperlukan kepada
Konsultan Supervisi dan Pengguna Jasa dalam formulir yang sudah disepakati.

Persetujuan Konsultan Supervisi dan Pengguna Jasa, serta hasil pengujian dan
pemeriksaan tidak dapat menghalangi Konsultan Supervisi dan Pengguna Jasa untuk
menolak material dan peralatan yang akan dipasang dilokasi pekerjaan bila ternyata
tidak memenuhi Spesifikasi.

9.2 Pengujian dan Pemeriksaan di Lokasi Pekerjaan :


Bila tidak ada atau laboratorium dilokasi pekerjaan belum siap dimanfaatkan atau
peralatannya tidak lengkap, maka pengujian harus dilakukan oleh instansi/ badan
usaha lain yang memperoleh persetujuan Konsultan Supervisi dan Pengguna Jasa
atas beban biaya Penyedia Jasa.

Penyedia Jasa harus memberitahukan secara tertulis kepada Konsultan Supervisi dan
Pengguna Jasa paling lambat 24 jam sebelum pengujian dan pemeriksaan dilokasi
pekerjaan dilaksanakan. Penyedia Jasa wajib menyediakan tenaga ahli dan tenaga
terampil untuk laboratorium, material dan peralatan/ instrument laboratorium dan
bahan-bahan yang diperlukan dilokasi pekerjaan. Penyedia Jasa bertanggung jawab
atas segala biaya yang dikeluarkan untuk pengujian dan pemeriksaan di lokasi
pekerjaan.

9.3 Pemberitahuan untuk Pengoperasian :


Pengoperasian seluruh pekerjaan hanya dapat dilakukan dengan ijin Konsultan
Supervisi dan Pengguna Jasa atau yang mewakilinya. Pemberitahuan secara lengkap
dan tertulis kepada Konsultan Supervisi dan Pengguna Jasa atau wakilnya harus
disampaikan dengan tenggang waktu yang cukup sebelum dilakukan pengoperasian
untuk memberikan kesempatan baginya melakukan pengaturan yang diperlukan.

Segala biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa, kecuali bila sudah disediakan
secara tersendiri sebagai jenis pekerjaan penunjang dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, dianggap sudah termasuk/ diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan yang
membutuhkan pengujian dan pemeriksaan tersebut.

10. Audit oleh Pengguna Jasa :

Sesuai dengan kewenangannya, Pengguna Jasa berhak melakukan audit dalam kaitannya
dengan :

1. Biaya yang dikeluarkan sebagai akibat dari pemutusan kontrak yang telah di atur
dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak, tentang Penghentian dan Pemutusan Kontrak.

2. Biaya-biaya lainnya yang di klaim Penyedia Jasa dan tidak tercakup dalam Kontrak.

Penyedia Jasa wajib menyimpan dan menjaga dokumen akutansi yang berkaitan dengan 2
(dua) hal di atas.

11. Sosialisasi dan Konsultasi :

Penyedia Jasa wajib melakukan sosialisasi dan konsultasi dengan pemerintah daerah,
perhutani, camat, kepala desa / lurah, HIPPAM / masyarakat setempat sebelum mulai
pelaksanaan pekerjaan untuk membangun saling pengertian dan menghindari salah paham/
masalah serta mengajak partisipasi masyarakat setempat dalam pelaksanaan pekerjaan.

Sosialisasi dan Konsultasi ini harus dilaksanakan Penyedia Jasa paling lambat 30 (tiga
puluh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan dan terlebih dahulu Penyedia Jasa harus
menyerahkan jadwal, isi dan materi sosialisasi kepada Pengguna Jasa paling lambat 14
(empat belas) hari sebelum sosialisasi dan konsultasi dilaksanakan guna mendapat
persetujuan.
SPESIFIKASI TEKNIS :
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1. Mobilisasi dan Demobilisasi
1.1.1. Definisi
Kegiatan mendatangkan dan mengembalikan alat yang dipersyaratkan dalam
dokumen lelang ke lokasi pekerjaan.
1.1.2. Persyaratan
Lingkup Pekerjaan :
a. Dalam daftar kuantitas disediakan biaya tetap/ lumsump untuk
mendatangkan alat-alat berat/ termasuk pengembalian ke workshop.
b. Semua fasilitas, instalasi, dan alat – alat yang dikirim atau dibawa ke lokasi
proyek, merupakan penyediaan/ fasilitas untuk pelaksanaan proyek, kecuali
Direksi secara tertulis menentukan lain untuk hal tersebut diatas.
Dalam hal ini Penyedia Jasa harus bertanggung jawab agar penyediaan itu
mencukupi dan efisien, serta dapat melindungi, menjalankan, memperbaiki
dan mempersiapkan fasilitas instalasi dan alat – alat. Alat – alat tersebut
tidak boleh dibongkar atau dipindahkan dari lapangan/ lokasi pekerjaan
tanpa izin tertulis dari Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan
c. Semua fasilitas, instalasi, dan alat – alat dilapangan, juga menjadi
kewenangan dalam pengawasan Penyedia Jasa untuk digunakan selama
pelaksanaan proyek berlangsung.
d. Penyedia jasa wajib menyediakan alat cadangan. Jika alat utama yang
sedang digunakan mengalami kerusakan.
1.1.3. Metode Pelaksanaan
Pembersihan Akhir :
Jika pekerjaan telah selesai seluruhnya, Pemborong harus memindahkan semua
alat – alat berat dari lokasi proyek yang akan diserahkan kepada Direksi dalam
keadaan bersih bebas dari kotoran, material – material yang sudah tak digunakan
dan alat – alat bantu sementara.
Pengangkutan dengan segala kemungkinan yang terjadi (pengawalan Polisi,
rekayasa akses jalan masuk, beserta akibatnya )
1.1.4. Pembayaran
 Dibayarkan secara Lumpsump sesuai dengan yang tercantum dalam Daftar
dan Kuantitas Harga dan Dilampiri dengan bukti dan data pendukung (foto,
dsb)
 Jika seluruh alat yang sudah di datangkan bisa dilakukan pembayaran
sebesar 50% saat mobilisasi.
 Sisa pembayaran 50% akan dilakukan pada saat demobilisasi.
 Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi
peralatan yang digunakan, “Overhead ”.
1.2. Pengukuran lapangan dan tata letak bangunan
1.2.1. Definisi
Pengukuran lapangan dan tata letak bangunan meliputi pekerjaan Uitzet trase/,
pemasangan profil, pengukuran situasi, pengukuran polygon untuk membawa
elevasi, dengan tenaga dan alat yang harus disediakan Penyedia Jasa dan bahan-
bahan/peralatan pengukuran lainnya (patok kayu, mobil pick-up, paku, palu, cat,
patok BM, dll.).
1.2.2. Persyaratan
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk pelaksanaan pekerjaan
pengukuran lapangan dan tata letak bangunan, dianggap sudah termasuk dalam
biaya lump-sum pada Daftar Kuantitas dan Harga. Tidak ada pembayaran untuk
polygon survey, site survey, setting out survey, dan mutal check survey yang
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa dan PPK dalam upaya memasikan volume
pekerjaan sebelum dan sesudah dilaksanakan.

Bila item pekerjaan/biaya lump-sum diatas tidak tercantum dalam Daftar


Kuantitas dan Harga, segala biaya yang dikeluarkan Penyedia Jasa untuk kegiatan
tersebut yang diperlukan untuk kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan
utama/permanen, dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi
tanggung jawab sepenuhnya Penyedia Jasa.

Pembayaran lump-sum ini dibuktikan dan dilengkapi dengan data pendukung


(data ukur dan perhitungan elevasi, gambar denah, dll) sebagaimana
diinstruksikan PPK/Direksi dan disertai foto lokasi/lapangan yang diukur. Bila
biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk pengukuran lapangan dan tata
letak bangunan berubah lebih kecil dari biaya lump-sum yang tersedia dalam
kontrak, maka harus dinegosiasikan; dan bila terjadi kelebihan pengeluaran biaya
oleh Penyedia Jasa, maka tidak dapat dimintakan pembayarannya. Biaya lump-
sum tidak dapat dibayarkan bila tidak dilengkapi dengan data pendukung.
1.2.3. Metode Pelaksanaan
 Pengukuran harus dilaksanakan dengan metode pergi–pulang, Dan data hasil
pengukuran harus dibuat masing-masing.
 Apabila ada selisih hasil pengukuran dan masih memenuhi toleransi yang
diijinkan maka selisih tersebut harus dikoreksikan kembali
 Apabila selisih hasil pengukuran di luar batas toleransi harus dilakukan
pengukuran ulang.
1.2.4. Pembayaran
Dibayarkan berdasarkan Harga Satuan sesuai yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga. Dilampiri dengan bukti dan data pendukung (buku ukur dan
data hasil pengukuran) Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah
harus meliputi Upah tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang
digunakan, “Overhead”.
1.3. Sewa Basecamp dan direksi keet
1.3.1. Definisi
Sewa Basecamp dan Direksi Keet sebagai Kantor di lapangan penyedia jasa di
lokasi pekerjaan untuk menyelenggarakan manajemen pelaksanaan pekerjaan
selama masa kontrak.
1.3.2. Persyaratan
 Sewa Base camp/ Direksi keet
 Ukuran minimal 54 m2
 Tersedia ruang rapat minimal dilengkapi 2 set meja dan kursi serta satu set
proyektor
 Dilengkapi dengan peralatan kerja (PC, Printer, ATK, White Board),
Tersedia listrik dengan daya minimal 900 watt, Fasilitas internet, air
bersih, fasilitas MCK
 Tersedia tempat parkir yang cukup untuk minimal 2 (unit) kendaraan roda
empat dan sepeda motor penyedia jasa dan direksi
1.3.3. Metode Pelaksanaan
 Untuk semua fasilitas harus sesuai dengan persyaratan
 Untuk lokasi-lokasi fasilitas harus persetujuan direksi
1.3.4. Pembayaran
 Dibayarkan berdasarkan Harga Satuan sesuai yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
 Dilampiri dengan bukti dan data pendukung (gambar, foto, denah).
 Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi
“Overhead”.
1.4. Fasilitas Kesehatan (P3K) & K3
1.4.1. Definisi
Fasilitas P3K dan K3 ditujukan untuk upaya melindungi dan menjaga kesehatan
dan keselamatan dari para pekerja.

1.4.2. Persyaratan
Fasilitas Kesehatan (P3K) dan K3 harus mempunyai :
 Kotak P3K : 1 Box
 Helm Proyek : 10 Buah
 Rompi Proyek : 10 Buah
 Sepatu Safety : 10 Pasang
 Jas Hujan : 10 Buah
 Rambu-rambu : 1 Ls
1.4.3. Metode Pelaksanaan
Sesuai dengan petunjuk dari direksi
1.4.4. Pembayaran
 Dibayarkan berdasarkan Harga Satuan sesuai yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga
 Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah
tenaga dan peralatan yang digunakan, “Overhead”.
1.5. Pembuatan papan nama pekerjaan
1.5.1. Definisi
Papan yang berisi informasi pekerjaan yang dilaksanakan
1.5.2. Persyaratan
 Ukuran 2,20 x1,00 m. Terbuat dari kayu klas II ukuran 8/12 cm dan multiplek
tebal 10 mm
 Isi, tulisan, dan warna papan nama dibuat sesuai dengan gambar dan ditulis
dengan digital printing (banner).
 Papan nama harus tetap terpasang dalam kondisi baik selama masa
pelaksanaan sampai dengan serah terima pekerjaan pertama (PHO).
1.5.3. Metode Pelaksanaan
 Lokasi penempatan papan nama proyek sesuai dengan arahan Direksi
Pekerjaan.
 Papan nama proyek harus sudah dipasang maksimal 14 (empat belas) hari

kalender dari diterbitkannya SPMK.


 Bentuk dan dimensi papan nama proyek sebagai berikut :
1.5.4. Pembayaran
 Dibayarkan berdasarkan Harga Satuan sesuai yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas Harga dan spesifikasi teknis.
 Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah
tenaga dan bahan material yang dipakai, “Overhead”.
2. PEKERJAAN TANAH
2.1. Galian Tanah dengan Alat Berat
2.1.1. Definisi
Pekerjaan galian yang dimaksud adalah galian tanah endapan, tanah biasa dan
galian batu termasuk pekerjaan lainnya yang berkaitan misalnya upaya
perlakuannya, jalan akses dan bangunan penunjang (separator, relokasi, bangunan
pengaman dan lain-lain) yang diperlukan serta pengangkutan material hasil galian
kelokasi yang disepakati untuk tempat pembuangan akhir atau penimbunan
sementara (stock pile) sebelum dimanfaatkan lebih lanjut.

Pekerjaan Galian mencakup kegiatan penggalian, penanganan, pembuangan atau


penumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari sumber bahan yang diperlukan
untuk penyelesaian dari pekerjaan dalam Kontrak ini.

Pekerjaan galian diklasifikasikan sebagai pekerjaan galian tanah dan pekerjaan


galian batu sebagai berikut :

a. Galian Tanah
Pekerjaan galian tanah yang dimaksud adalah galian tanah, sedimen/
endapan, pasir, kerikil, kerakal, atau batu yang dapat digali dengan mudah
tanpa menggunakan alat khusus (ripper) atau peledakan termasuk upaya
penanganannya, pembentukan/perapian lubang galian agar sesuai dengan
lokasi, jalur, elevasi, kelandaian dan dimensi seperti yang telah ditetapkan
dalam gambar atau petunjuk/perintah Pengguna Jasa, serta pengangkutan
material hasil galian ke lokasi pembuangan akhir atau lokasi penampungan
sementara sebelum dipergunakan sebagai tanah bahan timbun.
Galian tanah diklasifikasikan dalam 5 (lima) tipe galian sesuai dengan
kondisi dan lokasi daerah penggalian sebagai berikut :
Tanah Biasa : galian untuk saluran, sungai, embung, jalan,
drainasi dan galian tanah biasa lainnya yang berada
diatas permukaan air.
Tanah Sedimen : galian tanah endapan / sedimen untuk normalisasi
saluran/sungai/embung.
Tanah Cadas
/ Keras : galian tanah keras/cadas untuk fondasi bangunan
Air dan bangunan pelengkapnya serta pekerjaan
sejenis.
Tanah Berlumpur : galian dibawah permukaan air pada sungai dan
saluran pembuang alam / buatan tanpa upaya
pengeringan / pemompaan.
Tanah Berbatu : galian dasar sungai untuk pembangunan bangunan
Air antara lain : Bendung, Ground Sill, Check Dam,
Konsolidasi Dam, Revetment / Perkuatan tebing
Sungai, tanggul sungai, embung dan fasilitas
lainnya, dimana tanah dilokasi galian mengandung
banyak kerikil, kerakal dan batu.

Semua tipe pekerjaan galian tersebut termasuk penanganannya dilokasi


pembuangan akhir/sementara, penghamparan dan pemadatan, perapihan dan
fasilitas drainase;

2.1.2. Persyaratan
(1) Umum :

Pekerjaan galian yang dimaksud adalah galian tanah endapan dan tanah
biasa termasuk pekerjaan lainnya yang berkaitan misalnya upaya
perlakuannya, jalan akses dan bangunan penunjang (separator, relokasi,
bangunan pengaman dan lain-lain).

Penyedia Jasa wajib melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pematokan


bersama Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan
persetujuan.

Penyedia Jasa wajib mencegah dari kerusakan dan melindungi tanah


dibawah elevasi galian pekerjaan permanen: saluran dan bangunan agar
tetap dalam keadaan yang baik, kerusakan tanah pada tanah pondasi yang
disebabkan oleh kesalahan Penyedia Jasa harus segera diperbaiki dengan
biayanya sendiri.

Dalam hal pekerjaan galian melampaui batas yang ditetapkan dalam


gambar kerja (gambar hasil pengukuran pra-konstruksi) Penyedia Jasa
dengan biayanya sendiri harus menimbun bagian tersebut dengan bahan
timbun yang disetujui Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.

Penyedia Jasa harus memberitahu Konsultan Supervisi dan Direksi


Pekerjaan bila pekerjaan galian telah selesai dikerjakan untuk dilakukan
pemeriksaan guna persetujuan sebelum pekerjaan lanjutan.

Pekerjaan galian tanah yang dimaksud adalah galian tanah, sedimen/


endapan, pasir, kerikil, kerakal, yang dapat digali dengan mudah tanpa
menggunakan alat khusus (ripper) termasuk upaya penanganannya,
pembentukan/perapian lubang galian agar sesuai dengan lokasi, jalur,
elevasi, kelandaian dan dimensi seperti yang telah ditetapkan dalam
gambar atau petunjuk/perintah Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan.

2.1.3. Metode Pelaksanaan


 Tanah digali sesuai elevasi rencana dengan memakai excavator, kemudian
hasil galian tersebut diangkat keatas, dibuang didekat tempat galian dan
dirapikan sesuai gambar pelaksanaan.
 Dalam pertanggungjawaban volume hasil galian maka perlu dilakukan tes
penyusutan untuk mengetahui kondisi tanah hasil galian setelah dihampar.
2.1.4. Pembayaran
 Pekerjaan galian Tanah dengan Alat Berat, Tanpa Hauling dihitung dengan
menggunakan satuan meter kubik (m3).
 Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah
tenaga dan “Overhead”.

2.2. Tanah Angkutan Tanah Dengan Dump Truck Dibuang dengan Jarak
2.2.1. Definisi
Pekerjaan angkut tanah dengan dump truck dibuang dengan jarak yang dimaksud
adalah pengangkutan tanah hasil galian yang diangkut dengan DT dibawa ke
lokasi spoil bank yang sudah ditentukan dan disetujui oleh Konsultan Supervisi
dan Direksi Pekerjaan.
2.2.2. Persyaratan
Sebelum penyedia jasa melaksanakan pekerjaan tersebut, penyedia jasa wajib
melakukan pengukuran jarak lintasan dari lokasi galian ke spoil bank, dan
disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
2.2.3. Metode Pelaksanaan
 Apabila ada kelebihan volume yang disebabkan oleh kondisi di lapangan
harus dibuang keluar dengan dump truck dan dirapikan serta harus
dipertanggungjawabkan berupa foto dokumentasi, bukti permintaan dan
perhitungan volume di lokasi buangan.
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Penyedia Jasa wajib mengajukan metode
pelaksanaan pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Supervisi
dan Direksi Pekerjaan.
 Penyedia Jasa harus memberitahu Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan
bila pekerjaan tersebut selesai dikerjakan untuk dilakukan pemeriksaan.
 Dalam pertanggungjawaban volume hasil galian maka perlu dilakukan tes
penyusutan dimana volume hasil penyusutan sama dengan volume timbunan
yang dibuang untuk tangkis/tanggul dan dibuang keluar.
2.2.4. Pembayaran
 Pekerjaan galian tanah biasa dengan alat excavator dihitung dengan
menggunakan satuan meter kubik (m3).
 Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah
tenaga dan “Overhead”.
2.3. Tanah Dihampar, Diratakan, dan Dirapikan dengan Bulldozer
2.3.1. Definisi
Pedoman ini mencakup pekerjaan Tanah dihampar, diratakan dan dirapikan
dengan bulldozer.
2.3.2. Persyaratan
1. Umum :
Pekerjaan tanah dihampar, diratakan, dan dirapikan dengan bulldozer yang
dimaksud adalah tanah hasil galian excavator yang diangkut dengan DT atau dari
galian setempat dibawa ke lokasi spoil bank yang sudah ditentukan dan disetujui
oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.

Sebelum penyedia jasa melaksanakan pembuangan hasil galian pada areal spoil
bank, penyedia jasa wajib melakukan pengukuran pada areal eksisting spoil bank,
dan disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.

Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Penyedia Jasa wajib mengajukan metode


pelaksanaan pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Supervisi dan
Direksi Pekerjaan.

Pekerjaan ini besar kemungkinan mengalami penyusutan volume tanah, penyedia


jasa wajib melakukan uji lab penyusutan tanah, pengujian dilakukan di badan
independen, yang disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.

Setelah lokasi spoil bank yang sudah disetujui, penyedia jasa wajib melaksanakan
pembersihan dan pengukuran lokasi untuk mengetahui volume tampungan galian
yang akan dibuang dan dihampar.

Penyedia Jasa wajib mencegah dari kerusakan dan melindungi tanah hasil
hamparan agar tidak terjadi longsor.

Penyedia Jasa harus memberitahu Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan bila
pekerjaan tersebut selesai dikerjakan untuk dilakukan pemeriksaan.

2.3.3. Metode Pelaksanaan


 Penyedia Jasa wajib menyerahkan metoda kerja termasuk peralatan yang
dipergunakan kepada Pengguna Jasa untuk mendapatkan persetujuan
sebelum timbunan tanah dikerjakan. Sebelum timbunan lapisan pertama
dihampar dipermukaan tanah pondasi, perlakuan terhadap permukaan tanah
fondasi seperti diuraikan harus terlebih dahulu diselesaikan.

 Permukaan tanah asli atau timbunan lama harus dibuat bertangga sesuai
dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau perintah Pengguna Jasa
sebelum penghamparan tanah bahan timbunan dikerjakan.
 Untuk lereng timbunan lama yang akan digali dengan bertangga, terlebih
dahulu permukaan lereng tersebut harus dikupas dan dibersihkan dari bahan
organik, setelah selesai baru kemudian dibuat bertangga, sehingga tanggul
yang baru dapat sepenuhnya menyatu dengan tanggul/timbunan yang lama.

 Untuk lereng timbunan yang akan diperkuat dengan lapisan/talud beton,


sebelum talud beton dipasang/dicor, lereng timbunan terlebih dahulu harus
dirapikan dan dipadatkan dengan tamping-rammer atau alat lain yang
disetujui Pengguna Jasa sesuai dengan dimensi yang ditunjukkan dalam
gambar kerja.

2.3.4. Pembayaran
 Pekerjaan galian tanah biasa dengan alat excavator dihitung dengan
menggunakan satuan meter kubik (m3).
 Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah
tenaga dan “Overhead”.
2.4. Penanaman rumput lempengan
2.4.1. Definisi
Rumput yang digunakan harus yang mengandung banyak akar dan batang yang
tumbuh sehat dan mengandung lapisan tanah tebal dan berasal dari tempat-tempat
yang disetujui yang mempunyai kondisi pertumbuhan yang hampir sama dengan
lokasi.
2.4.2. Persyaratan
 Gembalan rumput harus bebas dari rumput-rumput liar atau tanaman
pengganggu dan pada waktu dipotong tinggi rumput tidak boleh lebih dari
100 mm. Gebalan rumput harus mengandung tanah yang melekat pada akar-
akarnya pada saat dipasang.
 Apabila dijumpai rumput liar dan tanaman lain yang tidak diinginkan dan
menutupi dan mengganggu gebalan rumput yang ditanam, tanaman tersebut
harus dicabut/dibuang
2.4.3. Metode Pelaksanaan
 Penyedia Jasa akan memasang gebalan rumput pada lereng tanggul tanah dan
tempat-tempat lain yang ditunjukkan dalam gambar atau seperti yang
ditentukan oleh Direksi.
 Gebalan rumput harus dipasang dalam garis menerus di tempat pekerjaan
pada jarak sebagaimana ditunjukkan dalam gambar dan dipasak dengan pasak
dari bahan bambu.
 Gebalan rumput harus disiram segera sesudah terpasang dan selama masa
tumbuh sampai dengan rumput dalam keadaan hidup.
2.4.4. Pembayaran
 Pekerjaan galian tanah biasa dengan alat excavator dihitung dengan
menggunakan satuan meter persegi (m2).
 Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah
tenaga dan “Overhead ”.

3. PEKERJAAN LAIN-LAIN
3.1. Foto dokumentasi menggunakan camera digital dengan dokumentasi
menggunakan CD dan album foto
3.1.1. Definisi
Foto dokumentasi menggunakan kamera digital dan video drone hasil pekerjaan di
lapangan
3.1.2. Persyaratan
 Mencetak Foto dicetak pada kertas foto ukuran 3 R.
 Foto diambil pada saat sebelum pekerjaan (0%), pada saat pelaksanaan
pekerjaan (50%), dan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai (100%) per 50 m
serta foto pendukung pekerjaan per 100 m atau sesuai kebutuhan.
 Video drone diambil pada kondisi sebelum pekerjaan (0%) dan pekerjaan
selesai (100%)
 Foto dan video drone harus disetujui oleh direksi pekerjaan
 File foto dan video drone softcopy diserahkan kepada direksi pekerjaan
3.1.3. Metode Pelaksanaan
 Pengambilan foto pekerjaan 0%, 50%, dan 100% pada posisi dan latar
belakang yang sama.
 Harus sesuai dengan arahan direksi lapangan.
 Cetak 1 set foto dokumentasi pekerjaan (1 set yang dimaksud adalah foto 0%,
50%, dan 100%).
3.1.4. Pembayaran
 Dibayarkan berdasarkan Harga Satuan sesuai yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga (set).
 Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah
tenaga, bahan yang dipakai, peralatan yang digunakan, “Termasuk
“Overhead”.
3.2. Penggandaan dan Penjilidan buku/kontrak/laporan
3.2.1. Definisi
Penggandaan buku /laporan pekerjaan
3.2.2. Persyaratan
 Laporan harus disetujui oleh direksi pekerjaan.
 File laporan softcopy diserahkan kepada direksi pekerjaan.
3.2.3. Metode Pelaksanaan
Sesuai dengan arahan direksi pekerjaan
3.2.4. Pembayaran
 Dibayarkan berdasarkan Harga Satuan sesuai yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga (set)
 Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi lain-
lain, “ Termasuk “Overhead”.
3.3. Penggandaan dan Penjilidan shop drawing daan as built drawing
3.3.1. Definisi
Penggandaan shop drawing dan as built drawing hasil pekerjaan.
3.3.2. Persyaratan
 Shop drawing merupakan gambar rencana pelaksanaan
 As Built Drawing merupakan gambar hasil pelaksanaan
 Gambar harus disetujui oleh direksi pekerjaan
 File Gambar softcopy diserahkan kepada direksi pekerjaan
3.3.3. Metode Pelaksanaan
Sesuai dengan arahan direksi pekerjaan.
3.3.4. Pembayaran
 Dibayarkan berdasarkan Harga Satuan sesuai yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga (set)
 Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi lain-
lain, “ Termasuk “Overhead”
3.4. Penggambaran dengan CAD ukuran A3
3.4.1. Definisi
Penggambaran data hasil pengukuran di lapangan berupa shop drawing (gambar
kerja) dan as build drawing (gambar hasil pekerjaan).
3.4.2. Persyaratan
 Gambar sesuai dengan hasil pengukuran di lapangan sebagai acuan pekerjaan
 Gambar harus disetujui oleh direksi pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai
 File gambar softcopy diserahkan kepada direksi pekerjaan
3.4.3. Metode Pelaksanaan
Sesuai dengan arahan direksi pekerjaan
3.4.4. Pembayaran
 Dibayarkan berdasarkan Harga Satuan sesuai yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga (lbr)
 Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi lain-
lain, “ Termasuk “Overhead”.
3.5. Pencetakan 1 lembar gambar ukuran A3
3.5.1. Definisi
Pencetakan hasil penggambaran
3.5.2. Persyaratan
Mencetak hasil penggambaran yang sudah disetujui direksi pekerjaan.
3.5.3. Metode Pelaksanaan
Sesuai dengan arahan direksi pekerjaan.

3.5.4. Pembayaran
 Dibayarkan berdasarkan Harga Satuan sesuai yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga (lbr)
 Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi lain-
lain, “ Termasuk “Overhead”.

Anda mungkin juga menyukai