Anda di halaman 1dari 12

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Term Of Reference (TOR)

Pekerjaan : Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai Kab.Kepulauan


Aru; Maluku; Kab. Kepulauan Aru; 1 Dokumen; 1
Dokumen; NF; K; SYC
Kementerian : Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Unit Eselon : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Hasil : Meningkatkan Kinerja Pengelolaan Sumber Daya Air
Satker : SNVT Pelaksana Jaringan Sumber Air Maluku Provinsi
Maluku
PPK : Sungai dan Pantai I
Indikator Kinerja Kegiatan : Pembangunan Pengaman Pantai
Satuan ukuran jenis keluaran : Laporan
Volume : 1

1. Dasar Hukum
Dasar hukum untuk melaksanakan kegiatan adalah :
a. Undang-Undang No 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air
b. Undang-Undang No 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi sebagai mana telah diubah
dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
c. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang Perikatan);
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 121 Tahun 2015 tentang
Pengusahaan Sumber Daya Air
e. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang
– Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang
Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
f. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Perubahan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
g. Peraturan LKPP No.12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Melalui Panyedia
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum Yang Merupakan Kewenangan
Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri
i. Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
04/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai
j. Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
06/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Air dan Bangunan
Pengairan
k. Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
09/PRT/M/2015 tentang Penggunaan SDA
l. Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan Rencana Teknis Pengaturan Air dan Tata
Pengairan
m. Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
13/PRT/M/2015 tentang Penanggulangan Darurat Bencana Akibat Daya Rusak Air
n. Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
o. Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
18/PRT/M/2015 tentang Iuran Eksploitasi dan Pemeliharaan Bangunan Pengairan
p. Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
34/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Unit Pelaksanaan Teknis Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
q. Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
37/PRT/M/2015 tentang Izin Penggunaan Air/Sumber Air
r. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.18/SE/M/2021
tentang Pedoman Opreasional Tertib Penyelenggaraan Persiapan Pemilihan Untuk
Pengadaan Jasa Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
s. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.16/SE/M/2022
tentang Susunan Tenaga Ahli Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan Konstruksi Di
Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat.

2. Latar Belakang
Salah satu daerah yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan yaitu Pantai wangel.
Pantai Wangel selain memiliki potensi wisata juga merupakan daerah nelayan/perikanan yang
cukup terkenal. Jumlah penduduk yang kian bertambah. Dengan perkembangan penduduk ini,
maka berbagai kegiatan dialihkan ke daerah pantai. Kondisi daerah pantainya memiliki
potensi untuk wisata alam. Potensi pengembangan lahan pantai Wangel baik pada perairan
pantai maupun pada perairan lepas pantai belum terlihat adanya pemanfaatan secara khusus.
Sejalan dengan makin berkembangnya daerah ini berbagai permasalahan mulai timbul, antara
lain penempatan lahan permukiman, bangunan pemerintah/swasta, rumah ibadah, dan lainnya
semakin dekat dengan garis pantai sehingga terancam oleh gelombang laut dan erosi pantai.
Terjadinya erosi pantai selain disebabkan adanya perubahan garis pantai akibat erosi juga
disebabkan pemukiman yang ada terlalu dekat dengan pantai dimana sempadan pantai sebagai
daerah penyangga (buffer zone) belum direncanakan sehingga pada saat musim gelombang,
permukiman tersebut berada dalam jangkauan limpasan gelombang laut (wave run-up).
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut diperlukan suatu bangunan pengaman pantai
yang tepat meliputi penataan permukiman di daerah pantai tersebut dan memfungsikan
sempadan pantai serta bangunan pengaman pantai yang sesuai untuk daerah pantai ini.

3. Maksud dan Tujuan


Maksud dari kegiatan Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai Kab.Kepulauan Aru;
Maluku; Kab. Kepulauan Aru; 1 Dokumen; 1 Dokumen; NF; K; SYC adalah untuk
melakukan pengawasan secara rutin dan berkala terhadap proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga apa yang menjadi tujuan kegiatan ini bisa tercapai secara maksimal. Tujuan
kegiatan ini adalah mengendalikan semua produk/dokumen baik pelaksanaan Kontraktor
di lapangan dan di kantor sesuai dengan Kontrak, KAK dan peraturan yang berlaku serta
membantu dalam penyusunan dokumen review desain serta perubahan desain yang terjadi
di lapangan
4. Sasaran
Adalah terlaksananya pengawasan paket pekerjaan konsultan Supervisi Pembangunan
Pengaman Pantai Kab.Kepulauan Aru; Maluku; Kab. Kepulauan Aru; 1 Dokumen; 1
Dokumen; NF; K; SYC agar pelaksanaan dan hasil konstruksisesuai dengan spesifikasi
teknis yang sudah dipersyaratkan

5. Lokasi Kegiatan
Lokasi Kegiatan berada di pantai Desa Wangel, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku

6. Sumber Pendanaan
untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan total biaya sebesar Rp.1.000.000.000,-
(Satu Milyar Rupiah) termasuk PPn yang dananya bersumber dari Rupiah Murni pada
TA. 2024.
Tabel 1. Rencana Pembiayaan Dan Penyerapan
(dalam ribu rupiah,-)
Kategori Kegiatan Biaya (Rp.)
Supervisi Pembangunan Pengaman Pantai 1.000.000,000
Kab.Kepulauan Aru; Maluku; Kab. (Terbilang : Satu Milyar Rupiah)
Kepulauan Aru; 1 Dokumen; 1 Dokumen;
NF; K; SYC

7. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


Instansi : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

SNVT : SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Maluku


Provinsi Maluku
Pejabat Pembuat Komitmen : PPK Sungai dan Pantai I

8. Data Dasar
Data dasar yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah data program Tahun
Anggaran 2024.

9. Standar Teknis
Standar untuk perencanaan adalah standar perencanaan/Kriteria perencanaan Kementerian
Pekerjaan Umum, Standar Kementerian Pekerjaan Umum dan Peraturan-peraturan lain
yang telah ditetapkan secara Nasional.
10. Studi-Studi Terdahulu
Konsultan diminta untuk mengumpulkan studi-studi terdahulu yang berhubungan dengan
kegiatan ini.

11. Lingkup Kegiatan


a. Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan secara terinci untuk
mendukung kajian ulang perencanaan (review desain), menyusun perhitungan desain,
membuat gambar desain dan menyiapkan perintah-perintah kepada kontraktor,
sehingga perubahan tersebut dapat dilaksanakan.
b. Mambantu Pejabat Pembuat Komitmen dan Direksi dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya dalam mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan dapat
dikerjakan sesuai dengan desain, persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum
dalam dokumen kontrak serta jadwal waktu yang di tetapkan.
c. Mambantu Pejabat Pembuat Komitmen dan Direksi dalam memahami dan
melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum dalam dokumen kontrak,
terutama sehubungan dengan pemenuhan kewajiban dan tugas kontraktor.
d. Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan : “contract change order” dan
Addendum”, sehingga perubahan-perubahan kontrak yang diperlukan dapat dibuat
secara optimal.
e. Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran dan perhitungan volume
pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar pembayaran, sehingga semua pengukuran
pekerjaan, perhitungan volume dan pembayaran didasarkan kepada ketentuan yang
tercantum dalam dokumen kontrak.
f. Melaksanakan monitoring dan pengecekan serta terus menerus sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan termasuk keterlambatan pencapaian target fisik, serta usaha-
usaha penanggulangan dan tindak turun tangan yang diperlukan dengan terlebih
dahulu mengkonsultasikan kepada Direksi dan PPK Sungai dan Pantai I.
g. Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus menerus sehubungan dengan
pengendalian mutu dan volume pekerjaan serta menandatangani “Monthly Certificate
(MC)” apabila mutu dan volume pelaksanaan pekerjaan telah memenuhi semua
ketentuan dan persyaratan yang ditentukan.

12. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan adalah laporan pelaksanaan kegiatan Supervisi Pembangunan
Pengaman Pantai Kab.Kepulauan Aru; Maluku; Kab. Kepulauan Aru; 1 Dokumen; 1
Dokumen; NF; K; SYC, antara lain :
a. Laporan Review Desain
b. Laporan Pendahuluan
c. Laporan Bulanan
d. Laporan Akhir
e. Shop Drawing dan As Build Drawing
f. Album Foto Kegiatan
13. Peralatan Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen
PPK menyiapkan ruang asistensi dan diskusi, PPK akan mengangkat petugas atau
wakilnya yang bertindak sebagai Direksi, Pengawas atau pendamping.

14. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi


Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
digunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, seperti :
a. Kantor (sewa)
b. Mobil (sewa)
c. Sepeda motor (sewa)
d. Komputer
e. Printer
f. Proyektor
g. Kamera Digital
h. Drone
i. Alat Ukur (Waterpass, Theodolit, TS)
j. Peralatan Kantor dan Laboratorium (sewa)
k. Kelengkapan K3

15. Kebutuhan Personil


Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah terdiri dari:
Tenaga Ahli
a. Team Leader
Team Leader merupakan pihak atau orang yang memimpin, mengarahkan, dan
mengoordinasikan seluruh Tenaga Ahli Konsultan Pengawas dan mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Team Leader berada di Kabupaten Kepulauan Aru
dan bertanggung jawab terhadap semua koordinasi kegiatan konsultan, bertanggung
jawab kepada PPK Sungai dan Pantai I, SNVT Pelaksana Jaringan Sumber Air
Maluku Provinsi Maluku dan Balai Wilayah Sungai Maluku.
Team Leader harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1) Sarjana Teknik Sipil/Pengairan (S1) berpengalaman minimum 6 (enam) tahun
sebagai profesional staf di bidang pengawasan SDA dan telah mengikuti program
tenaga ahli dan mempunyai SKA Ahli Madya.
2) Mempunyai kemampuan di bidang Contract Procurement, Administrasi kontrak
dan manajemen kontrak pada pekerjaan Pembangunan Bangunan Pengendali
Banjir.
3) Mempunyai kemampuan managerial pelaksanaan fisik
Tugas dan tanggung jawabnya termasuk, tertapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai
berikut :
1) Mengoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi untuk setiap
pelaksanaan pengukuran atau rekayasa lapangan yang dilakukan Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi dan menyampaikan laporan kepada PPK sehingga dapat
segera diambil keputusan yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan
pengembalian kondisi, pekerjaan minor yang mendahului pekerjaan utama dan
rekayasa terperinci lainnya;
2) Mengoordinasikan seluruh Tenaga Ahli Konsultan Pengawas secara teratur dan
memeriksa seluruh pekerjaan di lapangan serta memberi penjelasan tertulis
kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi mengenai apa yang sebenarnya
dituntut dalam pekerjaan tersebut, jika dalam kontrak pekerjaan konstruksi hanya
dinyatakan secara umum;
3) Memastikan bahwa Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi memahami Dokumen
Kontrak Pekerjaan Konstruksi secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai
dengan spesifikasi serta gambar-gambar, dan menerapkan metode konstruksi
yang tepat dengan kondisi lapangan untuk setiap pelaksanaan pekerjaan;
4) Memeriksa dengan teliti setiap gambar-gambar kerja dan analisa/perhitungan
konstruksi dan kuantitasnya, yang dibuat oleh Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi sebelum pelaksanaan pekerjaan;
5) Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi
pekerjaan dalam kontrak serta membuat laporan kepada PPK terhadap hasil
inspeksi lapangan.
6) Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau menolak hasil
pekerjaan, material dan peralatan konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi
yang dipersyaratkan dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
7) Mengoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan yang dicapai Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi setiap hari pada lembar kemajuan pekerjaan (progress
schedule) yang telah disetujui;
8) Memonitor dan mengevaluasi kemajuan pekerjaan dan segera melaporkan kepada
PPK jika terdapat kemajuan pekerjaan yang tidak sesuai dengan Dokumen
Kontrak Pekerjaan Konstruksi dan dapat berpengaruh terhadap jadwal
penyelesaian pekerjaan yang direncanakan. Dalam kondisi tersebut, maka Team
Leader membuat rekomendasi kepada PPK secara tertulis untuk mengatasi
keterlambatan;
9) Memeriksa semua kuantitas dan volume hasil pengukuran setiap pekerjaan yang
telah selesai yang disampaikan oleh Quantity Engineer;
10) Menjamin bahwa sebelum Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi diizinkan untuk
melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang
akan tertutup atau menjadi tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah
memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
11) Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu, volume dan jumlah
pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap bukti
pembayaran bulanan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
12) Mengoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa yang benar kepada PPK di
setiap lokasi pekerjaan untuk bahan pertimbangan dalam pengampilan
keputusan/persetujuan;
13) Memberi rekomendasi kepada PPK terhadap pencapaian mutu dan hasil
pekerjaan yang sesuai dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi atas
usulan pembayaran yang diajukan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
14) Mengoordinasikan penyusunan laporan mengenai kemajuan fisik dan keuangan
pekerjaan konstruksi yang menjadi kewenangannya dan menyerahkannya kepada
PPK;
15) Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Terbangun/Terpasang (as-built
drawings) dan mengupayakan agar semua gambar tersebut dapat diselesaikan
sebelum serah terima pertama (provisional hand over); dan
16) Menyimpan arsip gambar desain dan menyusun korespondensi kegiatan, laporan
harian, laporan mingguan, laporan kemajuan pekerjaan dan pengukuran
pembayaran.
b. Quality Enginer
Quality Engineer merupakan pihak atau orang yang bertanggung jawab kepada
Supervision Engineer dan berkedudukan di lokasi Pelaksana bekerja. Quality
Engineer membantu Supervision Engineer dalam penjaminan mutu pekerjaan yang
telah ditentukan oleh Dokumen Kontrak dan memahami benar terhadap metode
pemeriksaan bahan, tes laboratorium yang diisyaratkan, bertanggung jawab kepada
Supervision Engineer dan berkedudukan di lokasi Pelaksana bekerja, bertanggung
jawab terutama untuk melakukan pemeriksaan kuantitas hasil pengukuran setiap
pekerjaan dan pengendalian keluaran hasil pekerjaan yang sesuai dengan yang telah
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Quality Engineer memiliki persyaratan Sarjana Teknik Sipil/Pengairan (S1)
berpengalaman minimum 5 (lima) tahun sebagai profesional staf di bidang
pengawasan SDA dan telah mengikuti program tenaga ahli dan mempunyai SKA Ahli
Muda.
Tugas dan tanggung jawab Quality Engineer mencakup pada hal berikut :
1) Melakukan survei yang diperlukan untuk memeriksa pekerjaan dan volume atau
kuantitas pekerjaan sebelum dan saat pelaksanaan pekerjaan;
2) Membuat catatan/laporan harian tentang kemajuan pekerjaan di lapangan, serta
selalu memberikan informasi tentang rincian pekerjaan kepada Team Leader;
3) Menghitung kembali volume atau kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan sebagai
dasar perhitungan prestasi pekerjaan;
4) Bekerjasama dengan Quality Engineer untuk menyesuaikan metode pelaksanaan
di lapangan dengan di laboratorium sehingga perhitungan volume atau kuantitas
pekerjaan dapat dilaksanakan;
5) Melakukan pengawasan di lapangan selama pekerjaan berlangsung dan
melaporkan segera kepada Team Leader jika terdapat volume atau kuantitas
pekerjaan yang tidak sesuai dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
6) Melakukan pengawasan, pemeriksaan, dan mencatat semua hasil pengukuran,
perhitungan volume atau kuantitas pekerjaan dan bukti pembayaran terhadap
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen
Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
7) Membuat ringkasan dengan memperhatikan laporan Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi tentang pengadaan material, jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan
dan pengukuran di lapangan untuk dilaporkan kepada Team Leader setiap hari
setelah selesai kerja;
8) Mengevaluasi prosedur perhitungan hasil pelaksanaan pekerjaan yang diajukan
oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
9) Melakukan inspeksi dan monitoring lapangan terkait keluaran hasil pekerjaan
serta melaporkannya secara tertulis kepada Team Leader; dan
10) Membantu Team Leader dalam pengukuran akhir secara keseluruhan dari bagian
pekerjaan yang telah diselesaikan dan memenuhi persyaratan mutu pekerjaan.
c. Supervision Engineer (SE)
Supervision Engineer merupakan pihak atau orang yang bertugas memimpin,
mengarahkan, dan mengendalikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi
terhadap berjalannya pelaksanaan pekerjaan. Supervision Engineer (SE) berada di
Kabupaten Kepulauan Aru dan bertanggung jawab terhadap semua koordinasi
kegiatan konsultan, bertanggung jawab kepada PPK Sungai dan Pantai I, SNVT
Pelaksana Jaringan Sumber Air Maluku Provinsi Maluku dan Balai Wilayah Sungai
Maluku.
Supervision Engineer (SE) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1) Sarjana Teknik Sipil/Pengairan (S1) berpengalaman minimum 5 (lima) tahun
sebagai profesional staf di bidang pengawasan SDA dan telah mengikuti program
tenaga ahli dan mempunyai SKA Ahli Muda.
2) Mempunyai kemampuan di bidang Contract Procurement, Administrasi kontrak
dan manajemen kontrak pada pekerjaan Pembangunan Bangunan Pengendali
Banjir.
3) Mempunyai kemampuan managerial pelaksanaan fisik.
Tugas dan tanggung jawabnya termasuk, tertapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai
berikut :
1) Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan gambar pelaksanaan
pekerjaan dengan memperhatikan kondisi di lapangan;
2) Memastikan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menerapkan ketentuan
keselamatan konstruksi;
3) Memastikan bahwa seluruh tenaga kerja konstruksi yang terlibat dalam pekerjaan
konstruksi memiliki Sertifikat Kerja Konstruksi (SKK);
4) Memastikan bahwa seluruh peralatan yang digunakan telah memiliki Surat Izin
Laik Operasi (SILO);
5) Memastikan bahwa operator alat berat memiliki Surat Izin Operator (SIO);
6) Memeriksa kesesuaian penggunaan material/bahan produksi dalam negeri dan
barang impor sesuai dengan formulir Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
dan daftar barang yang diimpor sebagaimana tercantum dalam kontrak pekerjaan
konstruksi;
7) Memastikan metode konstruksi dan hasil pekerjaan yang dihasilkan Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi;
8) Memberikan instruksi secara tertulis kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi,
apabila metode konstruksi dinilai tidak benar atau membahayakan dan dicatat
dalam buku harian (log book) serta segera melaporkannya kepada Team Leader;
9) Membuat justifikasi teknis terhadap usulan perubahan yang diajukan oleh
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
10) Mencatat seluruh pelaksanaan pekerjaan serta seluruh perubahan dan
ketidaksesuaian pelaksanaan pekerjaan dari perencanaan serta melaporkannya
kepada Team Leader; dan
11) Memeriksa dan menyetujui laporan teknis yang dibuat oleh Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi.
d. Health Safety Environment (HSE) Engineer
Health Safety Environment (HSE) Engineer berarti pihak atau orang yang bertugas
memastikan bahwa aspek Keamanan, Kesehatan, Keselamatan, dan lingkungan sudah
tersedia dan diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Health Safety Environment (HSE) memiliki persyaratan Sarjana Teknik Sipil/Pengairan/
Lingkungan (S1) berpengalaman minimum 3 (tiga) tahun sebagai profesional staf di
bidang pengawasan SDA dan telah mengikuti program tenaga ahli dan mempunyai
SKA Ahli Muda.
Tugas dan kewajiban Health Safety Environment (HSE) Engineer terdiri atas:
1) Melakukan pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan aspek keselamatan
konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, untuk mendukung
terwujudnya tertib penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
2) Melakukan pengawasan terhadap penerapan Dokumen SMKK;
3) Memeriksa dan membuat rekomendasi terhadap penyusunan dan pemutakhiran
dokumen penerapan Keselamatan Konstruksi;
4) Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam
mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang mungkin terjadi di
lingkungan kerja, termasuk membuat tingkatan dampak dari bahaya (impact) dan
kemungkinan terjadinya bahaya tersebut (probability)
5) Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam
menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi upaya
preventif dan upaya korektif, untuk mengurangi terjadinya bahaya/kecelakaan
dan menanggulangi kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja;
6) Memonitoring implementasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan dengan
berkoordinasi bersama HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam
memastikan dampak lingkungan akibat pembangunan proyek dapat
diminimalisir;
7) Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi atau
pejabat lain dalam penyiapan pengendalian dan keselamatan lalu lintas yang
terlibat di area proyek atau proyek lain yang berkaitan;
8) Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan keselamatan kerja,
termasuk merancang prosedur baku dan memelihara borang atau catatan terkait
kesehatan dan keselamatan kerja; dan
9) Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta menganalisis akar
masalah termasuk tindakan preventif dan korektif yang diambil.

Tenaga Pendukung
a. Surveyor
Surveyor memiliki persyaratan Sarjana (S1) /Diploma (D3) Teknik Sipil/Pengairan
berpengalaman minimum 5 (lima) tahun sebagai surveyor. Surveyor adalah seseorang
yang melakukan pemeriksaan atau mengawasi dan mengamati suatu pekerjaan
lainnya. Surveyor menjadi objek utama dalam hal menjalankan tugasnya yaitu:
1) Membantu Kegiatan survey dan pengukuran diantaranya pengukuran topografi
lapangan dan melakukan penyusunan dan penggambaran data-data lapangan.
2) Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan sehingga
dapat meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak koreksi dan
pencegahannya,
3) Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk memastikan
pengukuran dilaksanakan dengan akurat telah mewakili kuantitas untuk
pembayaran sertifikat bulanan untuk pembayaran terakhir.
4) Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk memastikan
pengukuran dilaksanakan dengan prosedur yang benar dan menjamin data yang
diperoleh akurat sesuai dengan kondisi lapangan untuk keperluan peninjauan
desain atau detail desain.
5) Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan elevasi sesuai dengan gambar
rencana.
6) Melakukan pelaksanaan survei lapangan dan penyelidikan Dan pengukuran
tempat-tempat lokasi yang akan dikerjakan terutama untuk pekerjaan
7) Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke kepala proyek

b. Draftman Cad/Cam Operator


Draftman Cad/Cam Operator memiliki persyaratan Sarjana (S1) /Diploma (D3)
Teknik Sipil/Pengairan berpengalaman minimum 5 (lima) tahun sebagai drafter.Tugas
dari Draftman Cad/Cam Operator adalah:
1) Bersama-sama dengan surveyor membuat gambar rencana, gambar perencanaan,
serta gambar for construction yang diserahkan kepada pihak proyek untuk
dijadikan pedoman dalam menghitung rencana anggaran biaya serta pelaksanaan
pekerjaan.
2) Camera operator bertugas mengambil gambar dan video dokumentasi untuk
disajikan dalam setiap laporan bulanan pekerjaan

c. Operator komputer
Draftman Cad/Cam Operator memiliki persyaratan Sarjana (S1) /Diploma (D3)
Teknik Sipil/Pengairan berpengalaman minimum 3 (tiga). Operator komputer
merupakan seorang operator yang memiliki tugas khusus terkait dengan semua
peralatan yang terdapat di dalam sistem komputerisasi. Berikut beberapa tugas dari
operator komputer :
1) Memeriksa dan menggunakan komputer dan peralatan pendukung lainnya.
2) Mengetahui bagaimana memeriksa dan mencoba komputer sebagai mana
mestinya dipergunakan.
3) Menonfungsikan jika ada perlatan yang tidak digunakan.
4) Mampu membuat catatan terkait dengan program pelaksanaan dan juga jadwal
kegiatan untuk menggunakan komputer.
5) Membuat file backup beserta dengan pengawasan terhadap file tersebut.
6) Memperhatikan kebersihan dan juga kerapihan dari ruangan komputer.

16. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


Penyedia jasa diminta untuk membuat jadwal tahapan pelaksanaan pekerjaan

17. Rencana Mutu Kontrak (RMK)


RMK yaitu suatu bentuk dokumen perjanjian mutu (Quality Assurance) yang berisi tabel-
tabel dan jadwal kegiatan yang menjelaskan proses-proses pencapaian mutu dalam suatu
pekerjaan, RMK harus dibuat sebelum pelaksanaan proyek.

18. Pelaporan
Laporan yang harus disiapkan oleh konsultan supervisi dalam pelaporan progres pekerjaan
di lapangan wajib menyusun laporan sebagai berikut:
a. Laporan Review desain
Laporan ini berupa kajian review desain yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
di lapangan apabila terdapat perubahan pekerjaan dan perubahan desain awal. Data
yang diperoleh merupakan survey lapangan dan hasil analisa. laporan ini dilengkapi
dengan foto-foto pengambilan sampel atau kegiatan lapangan.
Laporan pendahuluan, sedikitnya memuat :
1) Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh
2) Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya
3) Jadwal kegiatan penyedia jasa
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan,
sebanyak 5 (lima) buku laporan.

b. Laporan Bulanan
Laporan bulanan sedikitnya memuat :
a. Kegiatan yang telah dilaksankan pada tiap bulan
b. Rencana kerja bulan berikutnya
c. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung untuk bulan berikutnya
d. jadwal kegiatan penyedia jasa dilengkapi dengan realisasi pada bulan tersebut
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada akhir bulan setiap tanggal 25,
sebanyak 5 (lima) buku laporan setiap bulannya.

c. Laporan Akhir
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya akhir bulan ke-10 (Sepuluh) sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

d. Album Gambar
Gambar yang disiapkan oleh konsultan supervisi meliputi:
- Album gambar A3 (Shop drawing), gambar yang disiapkan oleh kontraktor
pelaksana berdasarkan pengukuran awal pekerjaan (MC-0) dan harus diserahkan
selambat-lambatnya akhir bulan ke-1 (satu) sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5
(lima) buku album;
- Album gambar A3 (Asbuilt drawing), gambar yang disiapkan oleh kontraktor
pelaksana berdasarkan hasil akhir pekerjaan (MC-100) dan harus diserahkan
selambat-lambatnya akhir bulan ke-10 (Sepuluh) sejak SPMK diterbitkan sebanyak
5 (lima) buku album

e. Album Foto Kegiatan


Foto yang diserahkan dalam album ini meliputi foto persiapan pekerjaan,
mobilisasi/demobilisasi, progres setiap tahapan pekerjaan (0%, 25%, 50%, 75%, dan
100%), kegiatan lain yang berkenaan dengan pekerjaan, dan foto kegiatan dari udara
menggunakan drone sepanjang daerah pekerjaan sesuai progres pekerjaan di atas.

19. Produksi Dalam Negeri


Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah
Negara Republik Indonesia (kecuali diterapkan lain dalam angka 4) KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompensasi dalam negeri.
20. Persyaratan Kerja Sama
Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan
kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipenuhi :
a. Wajib mempunyai Perjanjian Kerja Sama Operasi/Kemitraan yang memuat
presentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut.
b. Apabila akan ditetapkan sebagai pemenang, maka Perjanjian Kerja Sama
Operasi/Kemitraan harus disahkan oleh notaris.

21. Pedoman Pengumpulan Data


Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut standart-standart yang
berlaku di Indonesia.

22. Alih Pengetahuan


Penyedia jasa konsultansi wajib untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan
dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen. Apabila diminta untuk diskusi ke Direktorat Pembina di jakarta, maka
Penyedia jasa bersedia tanpa diminta tambahan anggaran.

23. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


a. Dalam pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi, penyedia jasa wajib menerapkan sistem
managemen K3 dengan menyusun Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kontrak (RK3K);
b. Keluaran yang dihasilkan dalam kegiatan jasa konsultansi harus mencakup aspek-
aspek K3.

Ambon, Desember 2023


PPK Sungai dan Pantai I
SNVT PJSA Provinsi Maluku

Daniel Lasarus Pattikawa, ST. MT


NIP. 19740319 200812 1 001

Anda mungkin juga menyukai