Anda di halaman 1dari 25

REVISI I

KERANGKA ACUAN KERJA JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI


PAKET DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab.
Konawe
ID SIRUP 37227285
SATUAN KERJA Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV
PPK Perencanaan dan Program
TAHUN ANGGARAN 2023

A. Latar belakang
DAS Konaweha masuk dalam Wilayah Sungai (WS) Lasolo-Konaweha yang secara administrasi
masuk ke dalam Kabupaten Konawe. Permasalahan utama DAS Konaweha adalah terkait
dengan banjir dan sedimentasi pada alur sungai khususnya Sungai Konaweha yang
setiap tahun terjadi genangan banjir yang berdampak pada terganggunya akses jalan lintas
provinsi. Sedimentasi pada alur sungai mengakibatkan berkurangnya kapasitas tampung alur
sungai di DAS Konaweha.

Pada beberapa kejadian banjir, debit banjir yang lewat mengakibatkan erosi pada tanggul-
tanggul alami sungai dan pada beberapa tempat terjadi limpasan air banjir yang merusak
pemukiman penduduk dan lahan pertanian masyarakat serta penumpukan sedimen di muara
dan di alur atau palung sungai sehingga lama-kelamaan kapasitas tampungan sungai menjadi
berkurang sehingga dengan frekuensi hujan yang sedikit saja sudah mengakibatkan luapan
sungai. Hal ini sangat mengganggu mata pencaharian, kegiatan masyarakat dan pemukiman
penduduk.

Banjir besar terakhir terjadi pada Tahun 2019 yang mengakibatkan lumpuhnya aktifitas
perekonomian di Kab. Konawe karena putusnya akses jalan serta tergenangnya beberapa ruas
jalan. Beberapa desa pada daerah ini terisolir karena terputusnya distribusi barang dan jasa.
Banjir yang terjadi mengakibatkan kerugian materil yang sangat besar.
Sejalan dengan laju pertumbuhan masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut
serta
tingginya aktifitas perekonomian di kawasan ini, maka diperlukan usaha-usaha untuk
mengatasi permasalahan tersebut dalam hal ini perlu dilakukan penanganan yang
serius terkait pengendalian banjir DAS Konaweha.

Atas pertimbangan tersebut, maka pada tahun anggara 2023 Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui BWS Sulawesi IV Kendari
akan melakukan kegiatan DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir
Kab. Konawe.
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 2

B. Maksud dan tujuan


Maksud pekerjaan ini adalah melakukan kegiatan Detail Desain bangunan Pengendalian Banjir
Sungai Konaweha Bagian Hilir di Kab. Konawe sebagai landasan dalam melakukan kegiatan
konstruksi bangunan pengendalian banjir sehingga diperoleh infrastruktur yang memberikan
manfaat yang optimal bagi masyarakat.
Sedangkan tujuan pelaksanaan pekerjaan adalah :
1. Mengetahui gambaran secara detail dalam rangka pelaksanaan konstruksi bangunan
pengendali banjir.
2. Tersedianya pedoman Operasi & Pemeliharaan yang dapat digunakan sebagai penunjang
untuk kegiatan selanjutnya.
3. Tercapainya dan tersedianya hasil perencanaan sarana dan prasarana beserta kajian
yang
menyeluruh (komprehensif) dari sistem desain pengelolaan sungai secara
terpadu.
4. Tersusunnya alternatif – alternatif pemecahan masalah secara teknis lingkungan, ekonomi
dan sosial untuk tujuan pelestarian dan pengelolaan sungai, disertai dengan analisis dan
perbandingan kelayakan masing-masing alternatif baik kelayakan aspek teknis,
lingkungan, sosial maupun ekonomis.
5. Untuk menjaga sungai beserta fasilitas-fasilitas di sekitarnya dapat terlindungi
dari
dampak banjir tanpa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dengan tetap
memperhatikan akses dan fasilitas bagi kegiatan- kegiatan pemeliharaan konstruksi serta
aktifitas sosial ekonomi utama/penting masyarakat (termasuk pelayaran rakyat) yang
sudah baku di wilayah tersebut ataupun untuk tujuan-tujuan wisata / rekreasi tertentu
yang menguntungkan pemerintah / masyarakat setempat tanpa mengurangi /
mengganggu kelestarian sungai.

C. Sasaran
Tersusunnya dokumen perencanaan teknis bagi Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari
untuk melaksanakan pembangunan infrastuktur Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian
Hilir, yang disertai dengan petunjuk operasi dan pemeliharaannya.

D. Lokasi pekerjaan
Secara administratif lokasi Kegiatan terletak di Kabupaten Konawe Provinsi
Sulawesi
Tenggara.

E. Sumber pendanaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp. 1.500.000.000,- (Satu Milyar Lima Ratus
Juta Rupiah) melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satker Balai Wilayah Sungai
Sulawesi IV – Direktorat Jenderal Sumber Daya Air – Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 3

F. Nama dan organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


Nama PPK : PPK Perencanaan dan Program
Nama Satuan Kerja : Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV
Nama Balai : Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari

G. Data dasar
Data-data dasar untuk pelaksanaan kegiatan, meliputi:
1. Peta geologi regional;
2. Data Hidrologi dan Hidrolika;
3. Data wilayah administrasi;
4. Data RTRW Provinsi/Kabupaten Konawe;
5. Peta rupa bumi dan Peta lainnya yang berkaitan;
6. Data Meteorologi, Geomorfologi dan Geofisika;
7. Laporan-laporan studi terdahulu (bila ada);
8. Peraturan daerah yang bersangkutan.

H. Standar teknis
Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) yang digunakan adalah yang berlaku di
Indonesia pada umumnya yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI), serta teori/kajian
teknis yang masih berlaku.
Untuk pekerjaan ini dipakai Norma, Standar, Prosedur, Kriteria yang diterbitkan oleh
Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat dan/atau Intansi lain yang terkait dan
berwenang.
Apabila diperlukan perubahan penggunaan NSPK tersebut, harus dengan
persetujuan
Pengguna jasa/direksi pekerjaan.
Dalam penyusunan dokumen perencanaan yang akan dilaksanakan oleh Penyedia jasa
harus berpedoman pada ketentuan yang berlaku, antara lain meliputi tetapi tidak terbatas
pada :
1. SNI 8066 : 2015, Tata cara pengukuran debit aliran sungai dan saluran terbuka
menggunakan alat ukur arus dan pelampung;
2. SNI 6738:2015, Perhitungan debit andalan air sungai dengan kurva durasi
debit;
3. SNI 1724:2015, Analisis hidrologi, hidraulika, dan kriteria desain bangunan
disungai;
4. SNI 6467.2:2012, Tata cara pengukuran aliran air pada saluran terbuka secara tidak
langsung dengan metodemkemiringan luas;
5. SNI 19-6471.4-2002 Tata cara pengerukan muaramsungai dan pantai bagian
4:
pelaksanaan dan pengawasan;
6. SNI 03-3412-1994, Metode perhitungan debit sungai harian;
7. SNI 03-3441-1994, Tata cara perencanaan teknik perlindungan tebing sungai dari
pasangan batu;
8. SNI 03-2415-2016, Tata cara perhitungan debit banjir rencana;
9. SNI 03-2412-1991, Metode pengukuran debit banjir;
10. SNI 03-2822-1992, Metode pembuatan lengkung debit dan tabel sungai/saluran terbuka
dengan analisis grafis;
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 4
11. SNI 03-2829-1992, Tata cara perhitungan tiang pancang beton pada krib di sungai;
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 5

12. Dan lain-lain, sesuai NSPK yang


terkait.
Standar dan pedoman yang digunakan tidak terbatas seperti pada daftar tersebut
diatas tetapi juga menggunakan standar dan pedoman lain yang terkait dan berlaku.
Konsultan wajib memiliki dan memahami seluruh standar dan pedoman tersebut dan
menjadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan.

I. Studi-studi terdahulu
1. Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Lasolo - Konaweha (2012);
2. Dokumen Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Lasolo –
Konaweha
(2021);
3. SID Penanganan Erosi Sungai Konaweha Ruas Morosi Kab. Konawe
(2022);
4. Serta studi terkait lainnya yang berhubungan dengan wilayah studi.

J. Referensi hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2019 tentang Sumber Daya
Air;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2017 tentang RTRWN;
8. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2020 Tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan;
9. Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun 2022
tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun
2021
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 26 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Nomor 16 Tahun 2020 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Di
Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat;
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
04/PRT/M/2015
Tentang Kriteria Dan Penetapan Wilayah Sungai;
14. Peraturan Menteri PUPR No. 06/PRT/M/2015 Tentang Eksploitasi dan
Pemeliharaan
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 6
Sumber Air dan Bangunan Pengairan;
15. Peraturan Menteri PUPR No. 26/PRT/M/2015 Tentang Pengalihan Alur Sungai dan
atau
Pemanfaatan Bekas Sungai;
16. Peraturan Menteri PUPR No. 28/PRT/M/2015 Tentang Penetapan Garis Sempadan
Sungai dan Garis Sempadan Danau;
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 7

17. Peraturan Menteri PUPR No. 09/PRT/M/2015 Tentang Penggunaan


SDA;
18. Peraturan Menteri PUPR No. 10/PRT/M/2015 Tentang Rencana dan Rencana Teknis
Tata
Pengaturan Air dan Tata Pengairan;
19. Peraturan LKPP RI nomor 12 tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan
Barang/Jasa Melalui Penyedia;
20. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nimor
524/KPTS/M/2022 tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada
Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi;
21. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nimor
524/KPTS/M/2022
tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli
Untuk Layanan Jasa Konsultansi;
22. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
10/SE/M/2022 tentang Panduan Operasional Tertib Penyelenggaraan Keselamatan
Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
23. Surat Edaran Dirjen SDA Nomor 05/SE/D/2016 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan
Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Sungai serta Pemeliharaan Sungai.

K. Lingkup pekerjaan
Lingkup kegiatan pekerjaan yang harus ditangani Penyedia Jasa adalah meliputi tetapi
tidak terbatas pada :
1. Pekerjaan Persiapan
Penyedia jasa akan melakukan persiapan - persiapan antara lain:
a. Mobilisasi personil, peralatan dan bahan;
b. Persiapan kantor dan perlengkapan lainnya;
c. Menyusun schedule program kerja (personil, peralatan dan bahan) secara rinci;
d. Mengkaji studi-studi terdahulu, Norma – standart - Kriteria – pedoman –peraturan dan
perundang-undangan terkait;
e. Orientasi lapangan untuk setiap item pekerjaan pokok untuk pengumpulan data
lapangan
(kondisi dan permasalahan);
f. Menyusun Program Mutu Konsultansi Konstruksi;
g. Menyusun Rancangan Konseptual SMKK;
h. Mengadakan atau mengikuti Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan bersama tim direksi
sebelum memulai kegiatan lapangan. Dalam rapat ini dibahas segala macam
persiapan dan program kerja termasuk Program Mutu dan Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi (SMKK) yang akan dilaksanakan oleh penyedia jasa.
2. Pengumpulan Data Sekunder
Penyedia Jasa melakukan pengumpulan data-data sekunder yang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan, termasuk studi-studi terdahulu yang terkait dan menunjang
pelaksanaan kegiatan. Semua data terkait yang dikumpulkan dipelajari, dianalisa oleh
penyedia jasa dan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Kegiatan pengumpulan data sekunder antara lain:
a. Peta rupa bumi dan topografi;
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 8
b. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sulawesi Tenggara;
c. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Konawe;
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 9

d. Data administrasi wilayah;


e. Data curah hujan (minimal 10 tahun) dan klimatologi (minimal 5 tahun);
f. Data pasang surut;
g. Data sosial, ekonomi, budaya, kependudukan dan lingkungan di lokasi kegiatan;
h. Daftar harga bahan material dan upah setempat;
i. Data-data lain yang terkait.
Semua data tersebut diatas harus dikumpulkan dan dipelajari, dianalisa oleh penyedia
jasa dan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan pekerjaan ini.

3. Pekerjaan Survei Pendahuluan


Survei pendahuluan sangat penting dilakukan karena merupakan gambaran penuh tentang
kondisi sungai untuk pemilik pekerjaan maupun kepentingan perencanaan bangunan
pengendali banjir yang akan dilakukan.
Maksud dari survei ini adalah untuk mengetahul kondisi dan permasalahan yang ada di daerah
pekerjaan, dalam rangka penyiapan pelaksanaan survei lapangan. Kegiatan survei
pendahuluan ini meliputi:
a. Menyiapkan rencana pelaksanaan studi;
b. Melakukan sosialisasi kepada stakeholder terkait;
c. Mengkaji studi terdahulu (bila ada);
d. Koordinasi dengan instansi/unit terkait;
e. Menentukan alternatif lokasi studi;
f. Identifikasi kondisi fisik dan permasalahan di lokasi studi serta penilaian keadaan
eksisting;
g. Mempelajari karakteristik sungai, geomorfologi sistem sungai secara umum dan
sumber air lainnya;
h. Identifikasi lapangan bangunan-bangunan keairan yang telah ada yang berkaitan
dengan
pemanfaatan sumber daya air;
i. Penanganan/bangunan keairan yang sudah dilakukan, serta pemanfaatan potensi
sumber daya air;
j. Menyiapkan rencana pelaksanaan survei dan investigasi;
k. Penyedia Jasa melakukan kajian berdasarkan data-data yang ada, memetakan
permasalahan banjir serta menyusun rekomendasi penanganan yang diperlukan untuk
penanganan banjir DAS Konaweha. Selanjutnya membuat skala prioritas rencana
penanganan banjir di DAS Konaweha. Ruas sungai yang menjadi prioritas utama
merupakan fokus kajian untuk selanjutnya dilakukan pengumpulan data primer dan detail
desain.

4. Survei Topografi
Pengukuran dilakukan untuk memperoleh data topografi dan area bangunan pengendali
banjir dan sungai yang akan digunakan untuk penyusunan desain :
a. Menentukan titik referensi awal untuk pengukuran topografi (BM/TTG) dan batas lokasi
survey;
b. Pemasangan Bench Mark (BM) dibuat dari pilar beton ukuran 20x20x100 cm, Control
Point
(CP) dan pemasangan jalur pengukuran;
c. Pemasangan patok referensi pembantu;
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 10

d. Pengukuran kerangka dasar horisontal (Poligon);


e. Pengukuran kerangka dasar vertikal (beda tinggi);
f. Survei pengukuran topografi kawasan;
g. Pemetaan topografi untuk penampang melintang dan memanjang sungai serta kerusakan
alur sungai, dibantu dengan citra satelit yang dilakukan dengan pengikatan titik referensi
(BM/TTG). Untuk pengikatan koordinat dan elevasi dilakukan saat pengukuran kerangka
dasar horisontal (poligon) dan pengukuran kerangka dasar vertikal (beda tinggi);
h. Pengukuran situasi lokasi rencana Pengambilan material konstruksi (quarry area), material
timbunan tanah (Borrow Area);
i. Penentuan status kawasan hutan dan kepemilikan lahan;

5. Survei Bathimetri
Survei Bathimetri atau seringkali disebut dengan pemeruman (sounding) dimaksudkan
untuk mengetahui keadaan topografi sungai. Cara yang dipakai dalam pengukuran ini adalah
dengan menentukan posisi-posisi kedalaman sungai pada jalur memanjang dan jalur
melintang untuk cross check. Penentuan posisi-posisi kedalaman dilakukan menggunakan GPS
MAP.

6. Survei Hidrometri
- Pengukuran debit langsung ditujukan untuk mendapatkan besaran debit sesaat di lokasi
studi;
- Pengambilan sampel material dasar sungai / sedimen dan penyelidikan laboratorium untuk
mendapatkan gradasi material dasar sungai / sedimen pada beberapa penampang yang
diukur.

7. Survei Geologi Teknik-Mekanika Tanah


a. Survey Geologi Permukaan
Melakukan pengumpulan data-data yang diperlukanuntuk keperluan investigasi
geologi teknik permukaan.
b. Pengambilan Data Geologi Teknik/Mekanika Tanah
- Data penelitian tanah harus dapat memberikan informasi yang cukup tentang sifat-
sifat dan karakteristik tanah untuk keperluan desain, lokasi material (quary), dan
lain-lain.
- Sebelum dilakukan kegiatan pengumpulan data geoteknik, maka penyedia jasa
terlebih dahulu melakukan kajian terhadap kebutuhan rencana penyelidikan
geoteknik untuk menentukan jenis dan volume penyelidikan yang akan dilakukan.
Hasil kajian tersebut disajikan dalam bentuk justifikasi teknis dan peta sebaran jenis
dan volume penyelidikan untuk selanjutnya dibahas Bersama direksi teknis untuk
mendapatkan persetujuan pelaksanaan investigasi geoteknik.
- Penyelidikan tanah lapangan dan laboratorium dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
- Data penelitian tanah harus dapat memberikan infromasi yang cukup tentang sifat-
sifat dan karakteristik tanah. Jenis penelitian yang harus dilakukan adalah sondir,
hand bor, test pit, pengambilan contoh tanah asli dan penelitian laboratorium.
Lokasi titik-titik sondir dan pengambilan contoh tanah akan ditentukan oleh Direksi
sesuai dengan keperluan. Test pit dilakukan untuk rencana bahan timbunan.
Penentuan lokasi rencana bahan timbunan dengan memperhitungkan
volume
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 11

rencana timbunan dan dengan persetujuan Direksi. Pengambilan contoh tanah


terganggu dan tidak terganggu untuk keperluan pengujian mekanika tanah.
c. Pengujian Laboratorium
Pengujian laboratorium baik pengujian karakteristika fisik kimia maupun mekanis.

8. Analisa dan Perhitungan


8.1 Pemilihan Alternatif Bangunan Pengendali Banjir
- Pemilihan alternatif bangunan pengendali banjir berdasarkan daya dukung tanah,
ketersediaan material, hasil analisis hidrologi – hidraulika serta mempertimbangkan
output yang dihasilkan;
- Penentuan alternatif terpilih berdasarkan studi komparatif;
- Berdasarkan peta topografi dan hasil investigasi penyedia jasa, membuat konsep pra
desain untuk menentukan tipe, pondasi, dimensi bangunan yang kemudian menjadi
dasar perencanaan.

8.2 Analisis Hidrologi dan Hidraulika


- Dilakukan analisis hujan rancangan dengan berbagai kala ulang menggunakan data
pos hujan terdekat dengan rentang data minimal 10 tahun terakhir;
- Dilakukan perhitungan analisis hidrologi berdasarkan data-data terbaru untuk
mengetahui debit banjir rancangan dengan berbagai kala ulang;
- Debit banjir yang digunakan adalah dalam bentuk hidrograf banjir;
- Analisis hidraulika dilakukan menggunakan permodelan matematis dengan bantuan
software sebagai dasar untuk perhitungan bangunana pengendali banjir.

8.3 Analisis Geologi Teknik/Mekanika Tanah


- Memberikan kajian informasi permasalahan geoteknik terkait dengan ancaman
petaka geologi (geological hazard) dan gangguan stabilitas/ keamanan bangunan
pengendali banjir yang mungkin timbul;
- Memberikan kajian informasi kondisi dan karakteristik/sifat tanah baik secara fisik
maupun mekanik dari lokasi pembangunan bangunan pengendali banjir dan lokasi
rencana sumber material untuk konstruksi bangunan;
- Memberikan kajian rencana jenis pondasi yang akan digunakan dan upaya-upaya
penanganan (treatment) yang diperlukan.

8.4 Analisis Stabilitas


Memberikan kajian perhitungan struktur tentang stabilitas bangunan
(angka keamanan) terhadap geser, guling gempa, longsor dan potensi keruntuhan
lainnya.

9. Perencanaan Detail
Kegiatan perencanaan detail adalah sebagai berikut:
- Perencanaan detail bangunan pengendali banjir termasuk upaya-upaya perbaikan
tanah atau treatment pondasi yang diperlukan;
- Perencanaan detail bangunan-bangunan pelengkap lainnya (jika diperlukan);
- Perencanaan jaringan jalan akses ke lokasi pekerjaan (jika diperlukan).
Semua kegiatan perencanaan detail dilakukan dengan mengacu pada standar yang berlaku
(SNI) dan kriteria perencanaan lainnya yang terkait.
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 12

10.Penggambaran Detail
- Menyiapkan kriteria perencanaan detail dan gambar detail desain
bangunan pengendali banjir dan bangunan pelengkapnya berpedoman pada
standar yang berlaku;
- Menyiapkan Peta Ikhtisar, Peta Layout, Peta Situasi khusus untuk tapak bangunan
dan
peta lainnya yang dibutuhkan untuk perencanaan detail sesuai dengan arahan dari
direksi teknis. Skala yang digunakan untuk penggambaran sesuai standar dan
persetujuan direksi teknis pekerjaan;
- Title Block (judul gambar) serta semua penggambaran tersebut diatas harus
diajukan
terlebih dahulu kepada direksi teknis untuk mendapatkan
persetujuan;
- Notasi gambar dalam Bahasa Indonesia.

11.Perhitungan Volume dan Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Perhitungan volume dan RAB meliputi :
a. Konsultan diwajibkan menghitung volume rencana fisik secara keseluruhan, berikut
perhitungan Unit Price untuk tiap – tiap komponen dan menyusun Engineering Estimate
(EE) untuk keseluruhan komponen.
b. Perhitungan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) dengan menggunakan standar harga
upah dan bahan terbaru di lokasi pekerjaan
c. Perhitungan total kebutuhan biaya pelaksanaan konstruksi bangunan pengendali
banjir.
Jika ternyata kebutuhan biaya cukup besar, maka konsultan menyusun tahapan
pelaksanaan konstruksi berdasarkan prioritas penanganan untuk jangka waktu tertentu.
Penyusunan tahapan tersebut harus memperhatikan dampak lingkungan yang ditimbulkan
jika pelaksanaan konstruksi dilakukan secara bertahap.
d. Konsultan melakukan perhitungan manfaat proyek konstruksi pengendali banjir dari sudut
analisis ekonomi menggunakan standar yang baku digunakan seperti Benefit Cost
Ratio (BCR), Internal Rate Return (IRR) dan Net Present Value (NPV).

12. Penyusunan Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan (Manual OP)


Konsultan diwajibkan membuat pedoman operasi dan pemeliharaan prasarana dan
sarana bangunan pengendali banjir sebagai acuan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan
meliputi :
a. Prosedur operasi bangunan
b. Prosedur pemeliharaan yang meliputi :
1) Inspeksi pemeliharaan.
2) Pemeliharaan rutin (uraian pekerjaan dan penugasan, perencanaan
pemeliharaan rutin, dll).
3) Pemeliharaan berkala (prosedur dan penugasan, rencana jangka panjang,
dll)
4) Prosedur perbaikan darurat.
5) Sarana operasi dan pemeliharaan yang dipelihara.
6) Tindakan darurat (pemberitahuan darurat dan penugasan pegawai,
sistem komunikasi, logistic, prosedur, penutupan saluran dll).
c. Organisasi dan personalia (organisasi O & P, daftar personalia, batas
wilayah,alokasi
tugas, jadwal inspeksi,dll).
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 13

d. Catatan dan laporan (catatan yang harus ditata dan laporan yang harus disusun meliputi
operasi dan pemeliharaan, formulir-formulir lainnya, alur data & pengolahan data, dll).

13.Penyusunan Metode Pelaksanaan Konstruksi dan Spesifikasi Teknis


a. Penyusunan rencana dan metodologi pelaksanaan dengan memperhatikan kemudahan
untuk pelaksanaan yang mencakup peralatan yang dibutuhkan, perolehan bahan-bahan
(termasuk untuk memperolehnya) dan tenaga kerja serta permasalahan lingkungan/alam
yang harus dihadapi dan cara penanganannya.
b. Bangunan – bangunan yang di desain harus dilengkapi dengan spesifikasi teknis
untuk
dipakai sebagai pedoman pelaksanaan konstruksi di lapangan.
c. Penyedia jasa menyusun draft dokumen tender sebagai bahan persiapan untuk
pelelangan pekerjaan konstruksi.

14.Penyusunan Laporan dan Dokumentasi Pelaksanaan Pekerjaan


a. Laporan yang harus disusun dan diserahkan kepada pemberi pekerjaan sesuai
dengan jenis dan jumlah laporan yang dipersyaratkan pada sub bab laporan pada
Kerangka Acuan Kerja ini.
b. Jika terdapat laporan yang tidak terdapat pada Kerangka Acuan Kerja tapi diperlukan
oleh
pemberi pekerjaan, maka konsultan diwajibkan menyusun laporan tersebut sesuai
dengan permintaan pemberi pekerjaan.
c. Sistematika isi laporan harus sesuai dengan arahan dari direksi pekerjaan atau
berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan oleh Direktorat Sungai dan Pantai pada Ditjen
Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
d. Setiap pekerjaan konsultan harus di dokumentasikan dengan baik dan rapi
serta
diserahkan dalam bentuk hard copy maupun soft copy kepada pemberi pekerjaan.
e. Semua bentuk soft file yang digunakan dalam analisa dan perhitungan pada pekerjaan ini
harus diserahkan kepada pemberi pekerjaan.

L. Keluaran/output
Keluaran dari kegiatan ini diharapkan dapat memperoleh gambaran permasalahan banjir
di DAS Konaweha, mendapatkan konsep dasar penanganan banjir pada lokasi prioritas,
serta detal desain bangunan pengendali banjir yang menjadi prioritas utama untuk
pengendalian banjir DAS Konaweha sesuai dengan norma, standar, kriteria, pedoman dan
manual yang berlaku dan sesuai dengan kondisi sungai sehingga diperoleh alternatif desain
yang aman, ekonomis, layak tata ruang, bermanfaat dan selaras dengan lingkungan, sosial
dan budaya.

M. Kemampuan badan usaha Penyedia Jasa Konsultansi


Kualifikasi Usaha : Kualifikasi Usaha Menengah;
Klasifikasi Bidang Usaha : Perencana Rekayasa;
Subklasifikasi Layanan : Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air.
(RE103) KBLI 2017 71102 atau Jasa Rekayasa Pekerjaan
Teknik Sipil Sumber Daya Air (RK002) KBLI 2020 71102
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 14

N. Peralatan, material, personil dan fasilitas dari PPK


Satker BWS Sulawesi IV – PPK Perencanaan & Program selaku Pengguna Jasa menyediakan
data-data atau fasilitas sebagai berikut :
a. Dukungan administrasi / surat–menyurat yang diperlukan guna mendukung
pelaksanaan pekerjaan ini;
b. Studi-studi terdahulu atau data-data pendukung lainnya yang relevan dengan
pekerjaan ini yang ada di Pengguna Jasa;
c. Pengguna jasa akan mengangkat Tim Direksi yang bertindak sebagai pengawas dan
pendamping (counterpart), atau project officer (PO) dalam rangka kegiatan jasa
konsultansi.

O. Peralatan dan material dari Penyedia Jasa Konsultansi


a. Dalam melaksanakan pekerjaan, penyedia jasa harus menyediakan semua fasilitas yang
dibutuhkan, antara lain yaitu kantor di Kota Kendari, alat-alat kantor, dan alat-alat
penunjang kegiatan di lapangan;
b. Penyedia jasa harus memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
dipergunakan
termasuk dokumen kalibrasi alat yang akan digunakan untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan;
c. Penyedia Jasa dapat juga menyebutkan dalam usulannya barang-barang dan
fasilitas
tambahan atau yang menurut pertimbangan perlu diadakan untuk meningkatkan efesiensi
pelaksanaan jasa konsultansi dengan biaya dari Penyedia Jasa sendiri;
d. Semua personil, peralatan dan software yang diperlukan dalam rangka
pelaksanaan
pekerjaan ini harus disediakan oleh penyedia jasa;
e. Penyedia jasa bertanggung jawab atas mutu data yang dipakai dalam pekerjaan
ini.
Penyedia jasa wajib mengecek/memeriksa ketelitian dan keandalan data-data yang
diterimanya, mengecek ketelitian data di lapangan, apabila data tidak realistis atau
kurang memadai, maka penyedia jasa harus memberitahukan hal ini kepada Pemberi
Pekerjaan. Selanjutnya Pemberi Pekerjaan akan mengambil langkah-langkah yang
diperlukan agar pekerjaan dapat diteruskan. Penyedia jasa akan membantu pihak
Pemberi Pekerjaan dalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil.

P. Lingkup kewenangan Penyedia Jasa


Kewenangan penyedia jasa jika menggunakan mekanisme penyedia Kerja Sama Operasional
(KSO) sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah sebuah perjanjian KSO yang
beranggotakan lebih dari satu penyedia, anggota KSO tersebut memberi kuasa kepada salah
satu anggota KSO untuk bertindak dan mewakili hak-hak dan kewajiban anggota penyedia
lainnya terhadap PPK / Pengguna Jasa.

Q. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan


Jangka Waktu Pelaksanaan kegiatan ini adalah 240 (dua ratus empat puluh) hari kalender
termasuk mobilisasi dan demobilisasi, terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK). Mengingat volume pekerjaan, tenaga dan instansi yang terlibat, maka penyedia jasa
dalam pelaksanaan pekerjaan harus menguraikan lebih lanjut jadwal dengan lebih terinci.
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 15

R. Personil Ahli dan Personil Pendukung


Tenaga ahli yang diperlukan, adalah mereka yang berpengalaman dibidangnya dan
mempunyai tanggung jawab profesi yang tinggi. Personil yang ditugaskan oleh penyedia jasa
dalam pekerjaan ini harus mampu dan memahami didalam tugasnya masing-masing. Seluruh
pekerjaan yang dilaksanakan berada dibawah tanggung jawab seorang engineer yang
ditugaskan sebagai Team Leader. Syarat-syarat yang harus dipenuhi masing-
masing
dijelaskan dibawah ini ;
Pengalaman
Profesional Sertifikat Jumlah
Pendidikan /Jurusan
No Posisi (Tahun) Keahlian personil
(minimal)
Minimal (minimal)
Tenaga Ahli
1 Team Leader S-2 Teknik Sipil atau 3 Tahun SKA Sumber 1
Teknik Pengairan Daya Air-Madya
(211)
2 Ahli Geodesi S-1 Teknik Sipil atau 3 Tahun SKA Geodesi- 1
Teknik Geodesi Muda (217)
3 Ahli Geoteknik- S-1 Teknik Sipil atau 3 Tahun SKA Geoteknik- 1
Mekanika Tanah Teknik Geologi Muda (216)
4 Ahli Hidrologi S-1 Teknik Sipil atau 3 Tahun SKA Sumber 1
Teknik Pengairan Daya Air-Muda
(211)
5 Ahli K3 Konstruksi S-1 Semua Jurusan 1 Tahun SKA K3 1
Konstruksi-
Muda (603)
Tenaga Sub Profesional
1 Asisten Ahli Cost S-1 Teknik Sipil atau 1 Tahun ---- 1
Estimate Teknik Pengairan
2 Surveyor Topografi- D3 Teknik Sipil atau 1 Tahun ---- 1
Bathimetri Teknik Geodesi
3 Surveyor Geoteknik- D3 Teknik Sipil atau 1 Tahun ---- 1
Mekanika Tanah Teknik Geologi
4 Surveyor Sosial, D3 Ilmu Sosial 1 Tahun ---- 2
Ekonomi dan Budaya Ekonomi

5 Operator Auto CAD D3 Teknik Sipil 1 Tahun ----- 2


Tenaga Pendukung
1 Administrasi Kantor S1 (Semua Jurusan) ----- ----- 1
2 Operator Komputer D3 (Semua Jurusan) ----- ----- 1
3 Office boy SMA/Sederajat ----- ----- 1
4 Tenaga Lokal SMA/Sederjat ----- ----- 3
Topografi-Bathimetri
5 Tenaga Lokal SMA/Sederajat ----- ----- 3
Geoteknik-Mekanika
Tanah

Uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang tenaga ahli adalah sebagai berikut:
1. Team Leader
Ketua tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik minimal Strata satu (S2) Teknik Sipil
/ Teknik Pengairan lulusan perguruan tinggi, berpengalaman dalam bidang sipil khususnya
perencanaan pekerjaan teknik sipil keairan diutamakan yang memiliki pengalaman dalam
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 16

perencanaan pekerjaan bangunan pengendali banjir minimal 3 (tiga) tahun


sebagai ketua tim, memiliki sertifikat keahlian Ahli Sumber Daya Air (211) minimal
tingkat Madya yang dikeluarkan oleh LPJK.
Tugas :
a. Mewakili Tim Konsultan dan bertanggung jawab penuh terhadap jasa layanan
perencanaan konstruksi berdasarkan Kontrak Pelaksanaan Jasa Konsultan
menyelenggarakan mekanisme kerja eksternal yang berhubungan dengan pihak
pemberi kerja dan pihak-pihak lain yang terkait;
b. Melaksanakan koordinasi dengan PPK, Kontraktor dan aparat pemerintah
setempat dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan;
c. Mengawasi dan mengendalikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh
tenaga ahli dan staf Tim Konsultan;
d. Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan;
e. Memonitor progress pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli;
f. Mengkaji ulang serta pengecekan keseluruhan hasil pekerjaan yang telah
dilaksanakan;
g. Melaksanakan presentasi dengan direksi pekerjaan dan instansi terkait;
h. Mengarahkan seluruh anggota team dalam menyiapkan laporan yang
disyaratkan dalam kontrak;
i. Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan;
j. Menyiapkan dan menyampaikan semua laporan yang disyaratkan dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK);
k. Menyimpan dan menyusun data yang diperlukan untuk penyusunan laporan
pekerjaan selesai;
l. Hadir dalam rapat rutin dan rapat khusus (adhoc) serta mengkoordinasikan
penyiapan bahan diskusi untuk rapat rutin/rapat khusus;
m. Berkoordinasi dengan tenaga ahli lain yang terkait dengan penyusunan desain;
n. Menyiapkan detail jadwal dan pelaksanaan pekerjaan desain;
o. Menyusun system planing yang sesuai dengan lokasi studi dan
menyiapkan alternatifnya;
p. Menyiapkan kriteria desain dan membuat check list verifikasi desain;
q. Melaksanakan perhitungan dan pemeriksaan hasil desain permodelan sungai;
r. Memfinalisasikan detail desain dan gambarnya, spesifikasi teknis, perkiraan
biaya, dan referensi yang terkait;
s. Menyiapkan perhitungan kuantitas dan estimasi biaya bangunan pengendali
banjir,
t. Menyusun laporan desain, gambar desain, spesifikasi teknis, bill of quantity, dan
perkiraan rencana anggaran biaya;
u. Mengawasi persiapan dokumen tender termasuk spesifikasi teknis, gambar
tender, rencana persyaratan kontrak, dan bill of quantity;
v. Menyiapkan jadwal pelaksanaan konstruksi dan pembayaran;
w. Menghitung perkiraan biaya OP Bangunan Pengendali Banjir.
Tanggung Jawab:
a. Bertanggung jawab terhadap seluruh hasil pekerjaan studi dan laporan yang
disajikan kepada pemberi kerja;
b. Bertanggung jawab terhadap keseluruhan proses dan hasil pekerjaan;
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 17

c. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan administratif yang diperlukan untuk


setiap tahap pelaporan dan penyerahan pekerjaan;
d. Bertanggung jawab atas kelancaran dan kemajuan pelaksanaan pekerjaan.
Wewenang Team Leader:
a. Memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai;
b. Mengkoordinasikan, mengarahkan, mengontrol secara langsung kegiatan konsultan
agar dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan.
2. Ahli Geodesi
Ahli Geodesi disyaratkan seorang Sarjana Teknik minimal Strata satu (S1) Teknik Sipil /
Teknik Geodesi lulusan perguruan tinggi, pengalaman sebagai ahli geodesi dalam
pekerjaan perencanaan bidang sumber daya air minimal 3 (tiga) tahun, memiliki
sertifikat keahlian Ahli Geodesi (217) minimal tingkat Madya yang dikeluarkan oleh
LPJK.
Tugas:
a. Menyiapkan rencana detail kerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan
geodetic;
b. Menyiapkan spesifikasi teknis untuk pemetaan foto udara, dan rencana
survei geodesi;
c. Menentukan bench marks pada area pekerjaan untuk pekerjaan konstruksi;
d. Menyiapkan laporan terkait pekerjaan geodesi mencakup pengukuran topografi,
dan hasil survei geodesi lainnya;
e. Melakukan review peta dan data survei dari area proyek;
f. Menyiapkan peta dasar yang menunjukkan daerah penanganan yang diusulkan;
g. Memonitor pelaksanaan survei topografi serta penetapan titik kontrol vertikal
dan horizontal;
h. Menyiapkan peta topografi profil dan cross section/potongan
bangunan
pengendali banjir;
i. Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh ketua tim untuk kepentingan
penyelesaian studi.
Tanggung Jawab:
a. Bertanggung jawab kepada Ketua Tim atas terlaksananya pekerjaan ini dengan
baik;
b. Bertanggung jawab terhadap seluruh hasil kegiatan analisis yang
dilakukan.
Wewenang:
a. Melaksanakan diskusi dengan anggota tim lainnya yang terkait dengan
bidangnya untuk menjamin agar hasil pekerjaan menjadi komprehensif dan terpadu;
b. Mengontrol seluruh kegiatan analisis yang dilakukan;
c. Mengontrol seluruh anggota tim yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
di bidangnya.
3. Ahli Geoteknik-Mektan
Ahli Geoteknik-Mektan disyaratkan seorang Sarjana Teknik minimal Strata satu (S1)
Teknik Sipil / Teknik Geologi lulusan perguruan tinggi, pengalaman sebagai ahli
geoteknik- mektan dalam pekerjaan perencanaan bidang sumber daya air minimal 3
(tiga) tahun,
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 18

memiliki sertifikat keahlian Ahli Geoteknik (216) minimal tingkat Muda yang
dikeluarkan oleh LPJK.
Tugas:
a. Mengumpulkan dan mereview /updating parameter geologi dan pengujian yang
dilakukan dalam studi sebelumnya;
b. Melaksanakan pemetaan dan pengujian geoteknik yang disyaratkan
mencakup detail frekuensi, lokasi, metodologi;
c. Melakukan pemetaan geologi permukaan dan investigasi geologi sub-surface
yang
termasuk pengujian tekanan air serta pengujian material konstruksi (tanah
dan agregat);
d. Memberikan rekomendasi tingkat keamanan dan stabilitas pondasi;
e. Menyiapkan parameter untuk detail desain berdasarkan hasil investigasi untuk
penyusunan detail desain bangunan pengendali banjir;
f. Melakukan Analisis stabilitas untuk abutmen/perletakan pondasi dan
struktur
bangunan;
Tanggung Jawab:
a. Bertanggung jawab kepada Ketua Tim atas terlaksananya pekerjaan ini dengan
baik;
b. Bertanggung jawab terhadap seluruh hasil kegiatan analisis yang
dilakukan.
Wewenang:
a. Melaksanakan diskusi dengan anggota tim lainnya yang terkait dengan
bidangnya untuk menjamin agar hasil pekerjaan menjadi komprehensif dan terpadu;
b. Mengontrol seluruh kegiatan analisis yang dilakukan;
c. Mengontrol seluruh anggota tim yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
di bidangnya.
4. Ahli Hidrologi
Ahli Hidrologi disyaratkan seorang Sarjana Teknik minimal Strata satu (S1) Teknik Sipil /
Teknik Pengairan lulusan perguruan tinggi, pengalaman sebagai ahli hidrologi dalam
pekerjaan perencanaan bidang sumber daya air untuk hidrologi minimal 3 (tiga) tahun,
memiliki sertifikat keahlian Ahli Sumber Daya Air (211) minimal tingkat Muda yang
dikeluarkan oleh LPJK.
Tugas:
a. Menyiapkan rencana detail kerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan dalam
hal
Hidrologi;
b. Berkoordinasi dengan tenaga ahli lain yang terkait dengan Penyusunan DED
Pengendalian Banjir Sungai Konaweha;
c. Mengumpulkan data/laporan terdahulu, peta serta melakukan inspeksi lapangan
rinci;
d. Menyiapkan laporan dan berperan aktif dalam membantu Ketua Tim
dalam penyusunan produk laporan lainnya.
Tanggung Jawab:
a. Bertanggung jawab kepada Ketua Tim atas terlaksananya pekerjaan ini dengan
baik. b. Bertanggung jawab terhadap seluruh hasil kegiatan analisis yang dilakukan.
Wewenang:
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 19
a. Melaksanakan diskusi dengan anggota tim lainnya yang terkait dengan
bidangnya untuk menjamin agar hasil pekerjaan menjadi komprehensif dan terpadu.
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 20

b. Mengontrol seluruh kegiatan analisis yang dilakukan.


c. Mengontrol seluruh anggota tim yang terlibat dalam pelaksanaan analisis
bangunan air.

5. Ahli K3 Konstruksi
Ahli K3 Konstruksi disyaratkan seorang Sarjana Teknik minimal Strata satu (S1) semua
jurusan perguruan tinggi, pengalaman sebagai Ahli K3 Konstruksi dalam pekerjaan
perencanaan bidang sumber daya air minimal 1 (satu) tahun, memiliki sertifikat
keahlian Ahli K3 Konstruksi (603) minimal tingkat Muda yang dikeluarkan oleh LPJK.
Tugas:
a. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait
K3
Konstruksi;
b. Merencanakan dan menyusun program K3;
c. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan
K3;
d. Membuat laporan rencana penerapan SMKK dan pedoman teknis K3
konstruksi;

Tanggung Jawab:
a. Bertanggung jawab kepada Ketua Tim atas terlaksananya pekerjaan ini dengan
baik;
b. Bertanggung jawab terhadap seluruh hasil kegiatan analisis yang
dilakukan.
Wewenang:
a. Melaksanakan diskusi dengan anggota tim lainnya yang terkait dengan
bidangnya untuk menjamin agar hasil pekerjaan menjadi komprehensif dan terpadu;
b. Mengontrol seluruh kegiatan analisis yang dilakukan;
c. Mengontrol seluruh anggota tim yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
di bidangnya.

S. Jadwal tahapan pelaksanaan pekerjaan


Perincian kegiatan dibuatkan dalam bentuk jadwal pelaksanaan kegiatan oleh Penyedia Jasa,
disepakati oleh pihak Pemberi Pekerjaan/Tim Direksi sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan.
Uraian jadwal penugasan personil tenaga ahli adalah sebagai berikut:
Waktu Pelaksanaan (Bulan)
No. Posisi
I II III IV V VI VII VIII
1. Team Leader
2. Ahli Geodesi
3. Ahli Geoteknik – Mekanika Tanah
4. Ahli Hidrologi
5. Ahli K3 Konstruksi

T. Laporan-laporan
Laporan-laporan yang diperlukan guna mendukung keperluan penyusunan DED Pengendalian
Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe adalah sebagai berikut :
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 21

No. Jenis Laporan Satuan Jumlah


1 Laporan Program Mutu Buku 3
2 Laporan Rancangan Kontraktual SMKK Buku 3
3 Laporan Bulanan Buku 24
4 Laporan Pendahuluan Buku 3
5 Laporan Antara Buku 3
6 Laporan Akhir Buku 5
7 Laporan Ringkasan Buku 3
8 Laporan Topografi-Bathimetri dan Deskripsi BM Buku 3
9 Laporan Buku Ukur Buku 3
10 Laporan Geoteknik-Mekanika Tanah Buku 3
11 Laporan Permodelan Hidrolika Buku 3
12 Laporan Hidrologi Buku 3
13 Laporan Nota Desain Buku 3
14 Laporan Sistem Planning Buku 3
15 Laporan Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Buku 3
16 Laporan Sosial, Ekonomi dan Kebudayaan Buku 3
17 Laporan Pertemuan Konsultasi Masyarakat Buku 3
18 Foto dan Video Dokumentasi Kegiatan Buku 3
19 Laporan RAB, Analisa Harga Satuan dan Back Up Buku 3
Data
20 Laporan Spesifikasi Teknik/Spesifikasi Umum Buku 3
21 Laporan Metode Pelaksanaan Buku 3
22 Album Gambar Desain A3 Buku 3
23 Booklet (Rangkuman hasil data teknis pekerjaan) Buku 10

1. Laporan Program Mutu Konsultansi Konstruksi


a. Penyedia Jasa diwajibkan untuk menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM);
b. Laporan Program Mutu Konsultansi Konstruksi dibahas bersama Tim Direksi/Pengguna
Jasa dalam Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan;
c. Program Mutu ini harus diklarifikasi dan disetujui oleh PPK Perencanaan & Program
Satker Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV;
d. Komponen Program Mutu minimal harus memuat Informasi Pekerjaan, Organisasi
Kerja, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Metode Pelaksanaan, Pengendalian Pekerjaan,
Laporan Pekerjaan, Diagram Alir Tahap Kegiatan, Standar Operasional Prosedur (SOP)
dan Standar Studi (ST), serta Laporan Audit Mutu, Form Usulan Perbaikan, prosedur
penanganan produk cacat, dan lain-lain sesuai dengan format Peraturan Menteri
PUPR Nomor 10 Tahun 2021 Sub Lampiran C tentang Tata Cara Penjaminan Mutu
dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi.
e. Laporan diserahkan setelah dibahas dengan Tim Teknis dan telah dilakukan
perbaikan-perbaikan sesuai arahan dalam Rapat Persiapan Pelaksanaan
Pekerjaan. Laporan diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan fisik dan digital.
2. Laporan Rancangan Konseptual SMKK (Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi)
a. Laporan Rancangan Konseptual SMKK harus memenuhi persyaratan keselamatan dan
kesehatan kerja yang akan dilakukan pada saat pelaksanaan pekerjaan;
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 22

b. Penyedia Jasa diwajibkan untuk menerapkan Standar Kesehatan dan


keselamatan kerja sesuai Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 Tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselematan Konstruksi;
c. Laporan Rancangan Konseptual SMKK dibahas bersama Tim Direksi/Pengguna Jasa
dalam Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan.
d. Laporan diserahkan setelah dibahas dengan Tim Teknis dan telah dilakukan
perbaikan-perbaikan sesuai arahan dalam Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan.
Laporan diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan fisik dan digital.
3. Laporan Bulanan
Laporan bulanan ini memuat keterangan mengenai kemajuan pelaksanaan pekerjaan,
masalah teknis dan non teknis yang dihadapi dan cara mengatasinya serta rencana
pelaksanaan pekerjaan pada periode berikutnya dan mobilisasi tenaga ahli orang/bulan,
peralatan dan bahan yang digunakan.
Laporan harus diserahkan setiap awal bulan berikutnya diterbitkan sebanyak 3 (tiga)
buku laporan fisik dan digital.
4. Laporan Pendahuluan
a. Laporan Pendahuluan memuat rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh,
metode pelaksanaan pekerjaan, metode analisis, data yang tersedia, identifikasi
permasalahan, hasil orientasi awal pada lokasi pekerjaan, tinjauan Kerangka Acuan
Kerja dan jadwal kegiatan penyedia jasa.
b. Laporan Pendahuluan Final diserahkan setelah dibahas dengan Tim Teknis
dan
Instansi Terkait dan telah dilakukan perbaikan-perbaikan sesuai arahan dalam
diskusi pendahuluan. Laporan diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan fisik dan
digital.
5. Laporan Antara
a. Laporan ini berisi tentang kemajuan pekerjaan yang telah dilakukan, antara lain hasil
survei-survei dan penyelidikan yang telah dilakukan dilapangan, serta usulan
tata letak final dan bangunan penunjang/pelengkapnya, serta perencanaan
dasar/basic design dan usulan system planning beserta kriteria perencanaan
untuk masing- masing lingkup pekerjaan.
b. Laporan Antara Final harus diserahkan setelah dibahas dengan Tim Teknis dan
Instansi Terkait dan telah dilakukan perbaikan-perbaikan sesuai arahan dalam diskusi
antara tersebut. Koreksi-Koreksi dan saran-saran pada waktu diskusi draft laporan
antara harus ditampung dan dimasukkan dalam Laporan Antara Final. Laporan
diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan fisik dan digital.
6. Laporan Akhir
a. Berisi hasil seluruh proses survei, investigasi & desain pekerjaan yang telah dilakukan
serta kesimpulan-kesimpulan, saran dan rekomendasi pekerjaan.
b. Laporan Akhir Final diserahkan setelah dibahas dengan Tim Teknis dan Instansi
Terkait dan telah dilakukan perbaikan-perbaikan sesuai arahan dalam diskusi draft
laporan akhir. Sistematika penulisan laporan akhir sesuai dengan petunjuk direksi
teknis.
c. Koreksi-Koreksi dan saran-saran pada waktu diskusi Draft Laporan akhir harus
ditampung dandimasukkan dalam Laporan Akhir Final. Laporan diterbitkan sebanyak
5 (lima) buku laporan fisik dan digital.
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 23

7. Laporan Pendukung dan Penunjang lainnya


Laporan-laporan pendukung dan penunjang lainnya sebagai backup dari seluruh proses
survei, investigasi & desain pekerjaan yang telah dilakukan dan telah
didiskusikan, dikoreksi dan telah dilakukan perbaikan yang diserahkan kepada
pengguna jasa antara lain :
a. Laporan Ringkasan
b. Laporan Penunjang Teknis :
1) Laporan Topografi-Bathimetri dan Deskripsi BM;
2) Laporan Bukur Ukur;
3) Laporan Geoteknik-Mekanika Tanah;
4) Laporan Permodelan Hidrolika;
5) Laporan Nota Desain;
6) Laporan Sistem Planning;
7) Laporan Pedoman Operasi dan Pemeliharaan.
c. Laporan Penunjang Non Teknis
1) Laporan Laporan Sosial, Ekonomi, Kebudayaan
2) Laporan Pertemuan Konsultasi Masyarakat;
3) Foto dan Video Dokumentasi kegiatan.
d. Draft Dokumen Tender
1) Laporan RAB, Analisa Harga Satuan dan Backup Data;
2) Laporan Spesifikasi Teknik/Spesifikasi Umum;
3) Laporan Metode Pelaksanaan.
e. Album Gambar Desain A3.
f. Booklet (Rangkuman hasil data teknis pekerjaan).
Laporan ini harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) buku laporan fisik dan digital untuk
masing masing laporan. Sedangkan Booklet (Rangkuman hasil data teknis pekerjaan)
diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan fisik dan digital.
Selain Laporan tersebut di atas, Penyedia Jasa harus membuatkan laporan tambahan apabila
pihak Pengguna Jasa/Direksi membutuhkan informasi tambahan yang diperlukan untuk
memperjelas pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa selama periode pelaksanaan pekerjaan.
U. Uraian pekerjaan, identifikasi bahaya, dan penetapan tingkat risiko
Perincian uraian pekerjaan, identifikasi bahaya dan penetapan resiko dibuatkan dalam bentuk
matriks Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Peluang (IBPRP) oleh Penyedia Jasa,
disepakati oleh pihak Pemberi Pekerjaan/Tim Direksi sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan.
V. Hal-hal lain
1. Produksi Dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah
Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam huruf D KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
2. Persyaratan Kerja Sama
Kewenangan penyedia jasa jika menggunakan mekanisme penyedia Kerja Sama
Operasional (KSO) sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah sebuah perjanjian KSO
yang beranggotakan lebih dari satu penyedia, anggota KSO tersebut memberi kuasa
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 24

kepada salah satu anggota KSO untuk bertindak dan mewakili hak-hak dan kewajiban
anggota penyedia lainnya terhadap PPK / Pengguna Jasa.
3. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan
Pengumpulan data lapangan baik primer maupun sekunder. Dalam proses pengambilan
data lapangan, penyedia jasa menggunakan pendekatan sosial untuk menghindari konflik
dengan masyarakat. Untuk itu penyedia jasa selalu melakukan koordinasi dengan
pengguna jasa/Tim Direksi/Instansi terkait/Pemerintah Daerah/Masyarakat Setempat.
4. Penjelasan Umum
a. Sewaktu-waktu Penyedia Jasa dapat dipanggil oleh Pengguna Jasa/Tim Direksi untuk
mengadakan diskusi atau memberikan penjelasan tentang hasil kerja atau yang
berkaitan dengan pekerjaan ini;
b. Penyedia Jasa harus menunjuk seorang wakilnya dalam hal ini Tim Leader
yang
sewaktu-waktu dapat dihubungi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan tersebut dan
mempunyai kuasa penuh untuk bertindak dan mengambil keputusan atas nama
Penyedia Jasa;
c. Seluruh Laporan yang disajikan Penyedia Jasa harus dibuat pada kertas HVS 70/80
gram dengan ukuran A4 yang diketik 1,5 spasi dengan besar huruf ( font size ) 12
point, huruf tegak dan dicetak dengan printer laserjet atau sejenisnya;
d. Sedangkan untuk penggambaran dengan menggunakan program AutoCAD disajikan
dalam Ukuran kertas A3;
e. Seluruh laporan disajikan dalam bentuk buku dijilid antero sampul laminating dengan
penamaan pada sisi depan dan sisi samping sampul;
f. Semua peralatan dan software yang diperlukan dan yang digunakan dalam
rangka
pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan oleh Penyedia Jasa;
g. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan ini akan
dijelaskan dalam acara penjelasan pekerjaan.
Penyedia Jasa diharuskan melaksanakan diskusi atau pertemuan-Pertemuan sebagai
berikut :
a. Rapat Persiapan Pelaksaaan Kontrak: Dilaksanakan bersama Tim Direksi
sebelum Penyedia Jasa memulai kegiatan lapangan. Dalam rapat ini dibahas segala
macam persiapan dan program kerja seperti penyusunan Program Mutu Konsultansi
Konstruksi dan Rancangan Konseptual SMKK (Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi) yang harus dilaksanakan tim Penyedia Jasa dalam melaksanakan
pekerjaan. Penyedia jasa diwajibkan untuk membuat notulen rapat dengan
dokumentasi serta diasistensikan kepada PPK dan tim direksi pekerjaan.
b. Diskusi Pendahuluan: Pembahasan Laporan Pendahuluan mengenai landasan teori,
metode pelaksanaan pekerjaan, analisis yang dibutuhkan, kegiatan-kegiatan
yang telah dilakukan dan hasil peninjauan Lapangan. Penyedia jasa diwajibkan untuk
membuat notulen rapat dengan dokumentasi serta diasistensikan kepada PPK dan tim
direksi pekerjaan.
c. Diskusi Antara: Penyedia Jasa melaksanakan Diskusi Draft Laporan Antara
terhadap pekerjaan yang telah, akan atau sementara dilaksanakan disampaikan
dihadapan Tim Teknis BWS Sulawesi IV Kendari dan Instansi terkait atau dengan
Direktorat Pembina. Penyedia jasa diwajibkan untuk membuat notulen rapat dengan
dokumentasi serta diasistensikan kepada PPK dan tim direksi pekerjaan.
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 25

d. Diskusi Akhir: Diskusi Akhir dilaksanakan untuk membahas pekerjaan yang telah
selesai dilaksanakan sebelum dibuatkan laporan final. Penyedia Jasa harus melakukan
presentasi terhadap isi dari draft laporan akhir kepada Pengguna Jasa, Tim Direksi
Pekerjaan serta Tim Teknis BWS Sulawesi IV Kendari dan Tim dari instansi terkait.
Komentar dan usulan-usulan akan ditampung dan dilaksanakan perbaikan sebelum
dimasukkan dalam Laporan Akhir. Penyedia jasa diwajibkan untuk membuat notulen
rapat dengan dokumentasi serta diasistensikan kepada PPK dan tim direksi pekerjaan.
e. Alih Pengetahuan / Pelatihan staff: Sebelum Penyerahan pekerjaan Penyedia
Jasa berkewajiban menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan dalam hal desain, operasional, pemeliharaan, pelaporan maupun
penggunaan software-software, perhitungan/analisis yang digunakan dalam kegiatan
ini kepada staf teknis Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari. Jadwal Rencana
Pertemuan Alih Pengetahuan dimasukkan dalam Time schedule pelaksanaan
pekerjaan.
f. Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM): Penyedia Jasa mengadakan
presentasi/diseminasi / Pertemuan Konsultasi Masyarakat mengenai pekerjaan secara
keseluruhan kepada penduduk setempat yang terkena proyek bersama-sama dengan
Pemerintah Daerah, Instansi terkait, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Tokoh-Tokoh
Masyarakat, Akademisi dan Dunia Usaha untuk menjaring tanggapan, klarifikasi,
saran dan pendapat masyarakat mengenai pekerjaan ini. Kegiatan PKM dilaksanakan
1 (satu) kali selama pelaksanaan pekerjaan. Penyedia jasa diwajibkan untuk
membuat notulen rapat dengan dokumentasi serta diasistensikan kepada PPK dan tim
direksi pekerjaan.
5. Tanggungjawab Profesi
Apabila dikemudian hari ditemukan ketidak sesuaian hasil studi, kajian, survei, identifikasi,
desain maupun pelaksanaan pekerjaan, maka Penyedia jasa diharuskan melengkapi dan
memperbaiki atas biaya sendiri sebagai bentuk tanggungjawab profesi. Penyedia jasa
bertanggung jawab atas mutu data yang dipakai dalam pekerjaan ini. Penyedia Jasa wajib
mengecek/memeriksa ketelitian dan keandalan data-data yang diperoleh atau
diterimanya, mengecek ketelitian data di lapangan, apabila data tidak realistik atau
kurang memadai, maka Penyedia Jasa harus memberitahukan hal ini kepada Pemberi
Pekerjaan. Selanjutnya Pemberi Pekerjaan akan mengambil langkah-langkah yang
diperlukan agar pekerjaan dapat diteruskan. Penyedia Jasa akan membantu pihak
Pemberi Pekerjaan dalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil.
Uraian kerangka acuan kerja (KAK) ini telah direviu untuk selanjutnya ditetapkan menjadi
bagian dalam Dokumen Persiapan Pengadaan.
Kendari, 06 Desember 2022
Menyetujui
Kepala Satuan Kerja BWS Sulawesi IV, PPK Perencanaan dan Program

AGUS SAFARI, S.T., M.T. RACHMAT DEBY, S.T., M.T.


NIP. 19690818 199803 1 002 NIP : 19900228 201402 1 005

Anda mungkin juga menyukai