A. Latar belakang
DAS Konaweha masuk dalam Wilayah Sungai (WS) Lasolo-Konaweha yang secara administrasi
masuk ke dalam Kabupaten Konawe. Permasalahan utama DAS Konaweha adalah terkait
dengan banjir dan sedimentasi pada alur sungai khususnya Sungai Konaweha yang
setiap tahun terjadi genangan banjir yang berdampak pada terganggunya akses jalan lintas
provinsi. Sedimentasi pada alur sungai mengakibatkan berkurangnya kapasitas tampung alur
sungai di DAS Konaweha.
Pada beberapa kejadian banjir, debit banjir yang lewat mengakibatkan erosi pada tanggul-
tanggul alami sungai dan pada beberapa tempat terjadi limpasan air banjir yang merusak
pemukiman penduduk dan lahan pertanian masyarakat serta penumpukan sedimen di muara
dan di alur atau palung sungai sehingga lama-kelamaan kapasitas tampungan sungai menjadi
berkurang sehingga dengan frekuensi hujan yang sedikit saja sudah mengakibatkan luapan
sungai. Hal ini sangat mengganggu mata pencaharian, kegiatan masyarakat dan pemukiman
penduduk.
Banjir besar terakhir terjadi pada Tahun 2019 yang mengakibatkan lumpuhnya aktifitas
perekonomian di Kab. Konawe karena putusnya akses jalan serta tergenangnya beberapa ruas
jalan. Beberapa desa pada daerah ini terisolir karena terputusnya distribusi barang dan jasa.
Banjir yang terjadi mengakibatkan kerugian materil yang sangat besar.
Sejalan dengan laju pertumbuhan masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut
serta
tingginya aktifitas perekonomian di kawasan ini, maka diperlukan usaha-usaha untuk
mengatasi permasalahan tersebut dalam hal ini perlu dilakukan penanganan yang
serius terkait pengendalian banjir DAS Konaweha.
Atas pertimbangan tersebut, maka pada tahun anggara 2023 Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui BWS Sulawesi IV Kendari
akan melakukan kegiatan DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir
Kab. Konawe.
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 2
C. Sasaran
Tersusunnya dokumen perencanaan teknis bagi Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari
untuk melaksanakan pembangunan infrastuktur Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian
Hilir, yang disertai dengan petunjuk operasi dan pemeliharaannya.
D. Lokasi pekerjaan
Secara administratif lokasi Kegiatan terletak di Kabupaten Konawe Provinsi
Sulawesi
Tenggara.
E. Sumber pendanaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp. 1.500.000.000,- (Satu Milyar Lima Ratus
Juta Rupiah) melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satker Balai Wilayah Sungai
Sulawesi IV – Direktorat Jenderal Sumber Daya Air – Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 3
G. Data dasar
Data-data dasar untuk pelaksanaan kegiatan, meliputi:
1. Peta geologi regional;
2. Data Hidrologi dan Hidrolika;
3. Data wilayah administrasi;
4. Data RTRW Provinsi/Kabupaten Konawe;
5. Peta rupa bumi dan Peta lainnya yang berkaitan;
6. Data Meteorologi, Geomorfologi dan Geofisika;
7. Laporan-laporan studi terdahulu (bila ada);
8. Peraturan daerah yang bersangkutan.
H. Standar teknis
Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) yang digunakan adalah yang berlaku di
Indonesia pada umumnya yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI), serta teori/kajian
teknis yang masih berlaku.
Untuk pekerjaan ini dipakai Norma, Standar, Prosedur, Kriteria yang diterbitkan oleh
Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat dan/atau Intansi lain yang terkait dan
berwenang.
Apabila diperlukan perubahan penggunaan NSPK tersebut, harus dengan
persetujuan
Pengguna jasa/direksi pekerjaan.
Dalam penyusunan dokumen perencanaan yang akan dilaksanakan oleh Penyedia jasa
harus berpedoman pada ketentuan yang berlaku, antara lain meliputi tetapi tidak terbatas
pada :
1. SNI 8066 : 2015, Tata cara pengukuran debit aliran sungai dan saluran terbuka
menggunakan alat ukur arus dan pelampung;
2. SNI 6738:2015, Perhitungan debit andalan air sungai dengan kurva durasi
debit;
3. SNI 1724:2015, Analisis hidrologi, hidraulika, dan kriteria desain bangunan
disungai;
4. SNI 6467.2:2012, Tata cara pengukuran aliran air pada saluran terbuka secara tidak
langsung dengan metodemkemiringan luas;
5. SNI 19-6471.4-2002 Tata cara pengerukan muaramsungai dan pantai bagian
4:
pelaksanaan dan pengawasan;
6. SNI 03-3412-1994, Metode perhitungan debit sungai harian;
7. SNI 03-3441-1994, Tata cara perencanaan teknik perlindungan tebing sungai dari
pasangan batu;
8. SNI 03-2415-2016, Tata cara perhitungan debit banjir rencana;
9. SNI 03-2412-1991, Metode pengukuran debit banjir;
10. SNI 03-2822-1992, Metode pembuatan lengkung debit dan tabel sungai/saluran terbuka
dengan analisis grafis;
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 4
11. SNI 03-2829-1992, Tata cara perhitungan tiang pancang beton pada krib di sungai;
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 5
I. Studi-studi terdahulu
1. Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Lasolo - Konaweha (2012);
2. Dokumen Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Lasolo –
Konaweha
(2021);
3. SID Penanganan Erosi Sungai Konaweha Ruas Morosi Kab. Konawe
(2022);
4. Serta studi terkait lainnya yang berhubungan dengan wilayah studi.
J. Referensi hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2019 tentang Sumber Daya
Air;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2017 tentang RTRWN;
8. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2020 Tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan;
9. Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun 2022
tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun
2021
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 26 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Nomor 16 Tahun 2020 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Di
Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat;
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
04/PRT/M/2015
Tentang Kriteria Dan Penetapan Wilayah Sungai;
14. Peraturan Menteri PUPR No. 06/PRT/M/2015 Tentang Eksploitasi dan
Pemeliharaan
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 6
Sumber Air dan Bangunan Pengairan;
15. Peraturan Menteri PUPR No. 26/PRT/M/2015 Tentang Pengalihan Alur Sungai dan
atau
Pemanfaatan Bekas Sungai;
16. Peraturan Menteri PUPR No. 28/PRT/M/2015 Tentang Penetapan Garis Sempadan
Sungai dan Garis Sempadan Danau;
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 7
K. Lingkup pekerjaan
Lingkup kegiatan pekerjaan yang harus ditangani Penyedia Jasa adalah meliputi tetapi
tidak terbatas pada :
1. Pekerjaan Persiapan
Penyedia jasa akan melakukan persiapan - persiapan antara lain:
a. Mobilisasi personil, peralatan dan bahan;
b. Persiapan kantor dan perlengkapan lainnya;
c. Menyusun schedule program kerja (personil, peralatan dan bahan) secara rinci;
d. Mengkaji studi-studi terdahulu, Norma – standart - Kriteria – pedoman –peraturan dan
perundang-undangan terkait;
e. Orientasi lapangan untuk setiap item pekerjaan pokok untuk pengumpulan data
lapangan
(kondisi dan permasalahan);
f. Menyusun Program Mutu Konsultansi Konstruksi;
g. Menyusun Rancangan Konseptual SMKK;
h. Mengadakan atau mengikuti Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan bersama tim direksi
sebelum memulai kegiatan lapangan. Dalam rapat ini dibahas segala macam
persiapan dan program kerja termasuk Program Mutu dan Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi (SMKK) yang akan dilaksanakan oleh penyedia jasa.
2. Pengumpulan Data Sekunder
Penyedia Jasa melakukan pengumpulan data-data sekunder yang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan, termasuk studi-studi terdahulu yang terkait dan menunjang
pelaksanaan kegiatan. Semua data terkait yang dikumpulkan dipelajari, dianalisa oleh
penyedia jasa dan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Kegiatan pengumpulan data sekunder antara lain:
a. Peta rupa bumi dan topografi;
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 8
b. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sulawesi Tenggara;
c. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Konawe;
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 9
4. Survei Topografi
Pengukuran dilakukan untuk memperoleh data topografi dan area bangunan pengendali
banjir dan sungai yang akan digunakan untuk penyusunan desain :
a. Menentukan titik referensi awal untuk pengukuran topografi (BM/TTG) dan batas lokasi
survey;
b. Pemasangan Bench Mark (BM) dibuat dari pilar beton ukuran 20x20x100 cm, Control
Point
(CP) dan pemasangan jalur pengukuran;
c. Pemasangan patok referensi pembantu;
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 10
5. Survei Bathimetri
Survei Bathimetri atau seringkali disebut dengan pemeruman (sounding) dimaksudkan
untuk mengetahui keadaan topografi sungai. Cara yang dipakai dalam pengukuran ini adalah
dengan menentukan posisi-posisi kedalaman sungai pada jalur memanjang dan jalur
melintang untuk cross check. Penentuan posisi-posisi kedalaman dilakukan menggunakan GPS
MAP.
6. Survei Hidrometri
- Pengukuran debit langsung ditujukan untuk mendapatkan besaran debit sesaat di lokasi
studi;
- Pengambilan sampel material dasar sungai / sedimen dan penyelidikan laboratorium untuk
mendapatkan gradasi material dasar sungai / sedimen pada beberapa penampang yang
diukur.
9. Perencanaan Detail
Kegiatan perencanaan detail adalah sebagai berikut:
- Perencanaan detail bangunan pengendali banjir termasuk upaya-upaya perbaikan
tanah atau treatment pondasi yang diperlukan;
- Perencanaan detail bangunan-bangunan pelengkap lainnya (jika diperlukan);
- Perencanaan jaringan jalan akses ke lokasi pekerjaan (jika diperlukan).
Semua kegiatan perencanaan detail dilakukan dengan mengacu pada standar yang berlaku
(SNI) dan kriteria perencanaan lainnya yang terkait.
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 12
10.Penggambaran Detail
- Menyiapkan kriteria perencanaan detail dan gambar detail desain
bangunan pengendali banjir dan bangunan pelengkapnya berpedoman pada
standar yang berlaku;
- Menyiapkan Peta Ikhtisar, Peta Layout, Peta Situasi khusus untuk tapak bangunan
dan
peta lainnya yang dibutuhkan untuk perencanaan detail sesuai dengan arahan dari
direksi teknis. Skala yang digunakan untuk penggambaran sesuai standar dan
persetujuan direksi teknis pekerjaan;
- Title Block (judul gambar) serta semua penggambaran tersebut diatas harus
diajukan
terlebih dahulu kepada direksi teknis untuk mendapatkan
persetujuan;
- Notasi gambar dalam Bahasa Indonesia.
d. Catatan dan laporan (catatan yang harus ditata dan laporan yang harus disusun meliputi
operasi dan pemeliharaan, formulir-formulir lainnya, alur data & pengolahan data, dll).
L. Keluaran/output
Keluaran dari kegiatan ini diharapkan dapat memperoleh gambaran permasalahan banjir
di DAS Konaweha, mendapatkan konsep dasar penanganan banjir pada lokasi prioritas,
serta detal desain bangunan pengendali banjir yang menjadi prioritas utama untuk
pengendalian banjir DAS Konaweha sesuai dengan norma, standar, kriteria, pedoman dan
manual yang berlaku dan sesuai dengan kondisi sungai sehingga diperoleh alternatif desain
yang aman, ekonomis, layak tata ruang, bermanfaat dan selaras dengan lingkungan, sosial
dan budaya.
Uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang tenaga ahli adalah sebagai berikut:
1. Team Leader
Ketua tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik minimal Strata satu (S2) Teknik Sipil
/ Teknik Pengairan lulusan perguruan tinggi, berpengalaman dalam bidang sipil khususnya
perencanaan pekerjaan teknik sipil keairan diutamakan yang memiliki pengalaman dalam
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 16
memiliki sertifikat keahlian Ahli Geoteknik (216) minimal tingkat Muda yang
dikeluarkan oleh LPJK.
Tugas:
a. Mengumpulkan dan mereview /updating parameter geologi dan pengujian yang
dilakukan dalam studi sebelumnya;
b. Melaksanakan pemetaan dan pengujian geoteknik yang disyaratkan
mencakup detail frekuensi, lokasi, metodologi;
c. Melakukan pemetaan geologi permukaan dan investigasi geologi sub-surface
yang
termasuk pengujian tekanan air serta pengujian material konstruksi (tanah
dan agregat);
d. Memberikan rekomendasi tingkat keamanan dan stabilitas pondasi;
e. Menyiapkan parameter untuk detail desain berdasarkan hasil investigasi untuk
penyusunan detail desain bangunan pengendali banjir;
f. Melakukan Analisis stabilitas untuk abutmen/perletakan pondasi dan
struktur
bangunan;
Tanggung Jawab:
a. Bertanggung jawab kepada Ketua Tim atas terlaksananya pekerjaan ini dengan
baik;
b. Bertanggung jawab terhadap seluruh hasil kegiatan analisis yang
dilakukan.
Wewenang:
a. Melaksanakan diskusi dengan anggota tim lainnya yang terkait dengan
bidangnya untuk menjamin agar hasil pekerjaan menjadi komprehensif dan terpadu;
b. Mengontrol seluruh kegiatan analisis yang dilakukan;
c. Mengontrol seluruh anggota tim yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
di bidangnya.
4. Ahli Hidrologi
Ahli Hidrologi disyaratkan seorang Sarjana Teknik minimal Strata satu (S1) Teknik Sipil /
Teknik Pengairan lulusan perguruan tinggi, pengalaman sebagai ahli hidrologi dalam
pekerjaan perencanaan bidang sumber daya air untuk hidrologi minimal 3 (tiga) tahun,
memiliki sertifikat keahlian Ahli Sumber Daya Air (211) minimal tingkat Muda yang
dikeluarkan oleh LPJK.
Tugas:
a. Menyiapkan rencana detail kerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan dalam
hal
Hidrologi;
b. Berkoordinasi dengan tenaga ahli lain yang terkait dengan Penyusunan DED
Pengendalian Banjir Sungai Konaweha;
c. Mengumpulkan data/laporan terdahulu, peta serta melakukan inspeksi lapangan
rinci;
d. Menyiapkan laporan dan berperan aktif dalam membantu Ketua Tim
dalam penyusunan produk laporan lainnya.
Tanggung Jawab:
a. Bertanggung jawab kepada Ketua Tim atas terlaksananya pekerjaan ini dengan
baik. b. Bertanggung jawab terhadap seluruh hasil kegiatan analisis yang dilakukan.
Wewenang:
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 19
a. Melaksanakan diskusi dengan anggota tim lainnya yang terkait dengan
bidangnya untuk menjamin agar hasil pekerjaan menjadi komprehensif dan terpadu.
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 20
5. Ahli K3 Konstruksi
Ahli K3 Konstruksi disyaratkan seorang Sarjana Teknik minimal Strata satu (S1) semua
jurusan perguruan tinggi, pengalaman sebagai Ahli K3 Konstruksi dalam pekerjaan
perencanaan bidang sumber daya air minimal 1 (satu) tahun, memiliki sertifikat
keahlian Ahli K3 Konstruksi (603) minimal tingkat Muda yang dikeluarkan oleh LPJK.
Tugas:
a. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait
K3
Konstruksi;
b. Merencanakan dan menyusun program K3;
c. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan
K3;
d. Membuat laporan rencana penerapan SMKK dan pedoman teknis K3
konstruksi;
Tanggung Jawab:
a. Bertanggung jawab kepada Ketua Tim atas terlaksananya pekerjaan ini dengan
baik;
b. Bertanggung jawab terhadap seluruh hasil kegiatan analisis yang
dilakukan.
Wewenang:
a. Melaksanakan diskusi dengan anggota tim lainnya yang terkait dengan
bidangnya untuk menjamin agar hasil pekerjaan menjadi komprehensif dan terpadu;
b. Mengontrol seluruh kegiatan analisis yang dilakukan;
c. Mengontrol seluruh anggota tim yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
di bidangnya.
T. Laporan-laporan
Laporan-laporan yang diperlukan guna mendukung keperluan penyusunan DED Pengendalian
Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe adalah sebagai berikut :
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 21
kepada salah satu anggota KSO untuk bertindak dan mewakili hak-hak dan kewajiban
anggota penyedia lainnya terhadap PPK / Pengguna Jasa.
3. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan
Pengumpulan data lapangan baik primer maupun sekunder. Dalam proses pengambilan
data lapangan, penyedia jasa menggunakan pendekatan sosial untuk menghindari konflik
dengan masyarakat. Untuk itu penyedia jasa selalu melakukan koordinasi dengan
pengguna jasa/Tim Direksi/Instansi terkait/Pemerintah Daerah/Masyarakat Setempat.
4. Penjelasan Umum
a. Sewaktu-waktu Penyedia Jasa dapat dipanggil oleh Pengguna Jasa/Tim Direksi untuk
mengadakan diskusi atau memberikan penjelasan tentang hasil kerja atau yang
berkaitan dengan pekerjaan ini;
b. Penyedia Jasa harus menunjuk seorang wakilnya dalam hal ini Tim Leader
yang
sewaktu-waktu dapat dihubungi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan tersebut dan
mempunyai kuasa penuh untuk bertindak dan mengambil keputusan atas nama
Penyedia Jasa;
c. Seluruh Laporan yang disajikan Penyedia Jasa harus dibuat pada kertas HVS 70/80
gram dengan ukuran A4 yang diketik 1,5 spasi dengan besar huruf ( font size ) 12
point, huruf tegak dan dicetak dengan printer laserjet atau sejenisnya;
d. Sedangkan untuk penggambaran dengan menggunakan program AutoCAD disajikan
dalam Ukuran kertas A3;
e. Seluruh laporan disajikan dalam bentuk buku dijilid antero sampul laminating dengan
penamaan pada sisi depan dan sisi samping sampul;
f. Semua peralatan dan software yang diperlukan dan yang digunakan dalam
rangka
pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan oleh Penyedia Jasa;
g. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan ini akan
dijelaskan dalam acara penjelasan pekerjaan.
Penyedia Jasa diharuskan melaksanakan diskusi atau pertemuan-Pertemuan sebagai
berikut :
a. Rapat Persiapan Pelaksaaan Kontrak: Dilaksanakan bersama Tim Direksi
sebelum Penyedia Jasa memulai kegiatan lapangan. Dalam rapat ini dibahas segala
macam persiapan dan program kerja seperti penyusunan Program Mutu Konsultansi
Konstruksi dan Rancangan Konseptual SMKK (Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi) yang harus dilaksanakan tim Penyedia Jasa dalam melaksanakan
pekerjaan. Penyedia jasa diwajibkan untuk membuat notulen rapat dengan
dokumentasi serta diasistensikan kepada PPK dan tim direksi pekerjaan.
b. Diskusi Pendahuluan: Pembahasan Laporan Pendahuluan mengenai landasan teori,
metode pelaksanaan pekerjaan, analisis yang dibutuhkan, kegiatan-kegiatan
yang telah dilakukan dan hasil peninjauan Lapangan. Penyedia jasa diwajibkan untuk
membuat notulen rapat dengan dokumentasi serta diasistensikan kepada PPK dan tim
direksi pekerjaan.
c. Diskusi Antara: Penyedia Jasa melaksanakan Diskusi Draft Laporan Antara
terhadap pekerjaan yang telah, akan atau sementara dilaksanakan disampaikan
dihadapan Tim Teknis BWS Sulawesi IV Kendari dan Instansi terkait atau dengan
Direktorat Pembina. Penyedia jasa diwajibkan untuk membuat notulen rapat dengan
dokumentasi serta diasistensikan kepada PPK dan tim direksi pekerjaan.
Kerangka Acuan Kerja Paket DED Pengendalian Banjir Sungai Konaweha Bagian Hilir Kab. Konawe 25
d. Diskusi Akhir: Diskusi Akhir dilaksanakan untuk membahas pekerjaan yang telah
selesai dilaksanakan sebelum dibuatkan laporan final. Penyedia Jasa harus melakukan
presentasi terhadap isi dari draft laporan akhir kepada Pengguna Jasa, Tim Direksi
Pekerjaan serta Tim Teknis BWS Sulawesi IV Kendari dan Tim dari instansi terkait.
Komentar dan usulan-usulan akan ditampung dan dilaksanakan perbaikan sebelum
dimasukkan dalam Laporan Akhir. Penyedia jasa diwajibkan untuk membuat notulen
rapat dengan dokumentasi serta diasistensikan kepada PPK dan tim direksi pekerjaan.
e. Alih Pengetahuan / Pelatihan staff: Sebelum Penyerahan pekerjaan Penyedia
Jasa berkewajiban menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan dalam hal desain, operasional, pemeliharaan, pelaporan maupun
penggunaan software-software, perhitungan/analisis yang digunakan dalam kegiatan
ini kepada staf teknis Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari. Jadwal Rencana
Pertemuan Alih Pengetahuan dimasukkan dalam Time schedule pelaksanaan
pekerjaan.
f. Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM): Penyedia Jasa mengadakan
presentasi/diseminasi / Pertemuan Konsultasi Masyarakat mengenai pekerjaan secara
keseluruhan kepada penduduk setempat yang terkena proyek bersama-sama dengan
Pemerintah Daerah, Instansi terkait, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Tokoh-Tokoh
Masyarakat, Akademisi dan Dunia Usaha untuk menjaring tanggapan, klarifikasi,
saran dan pendapat masyarakat mengenai pekerjaan ini. Kegiatan PKM dilaksanakan
1 (satu) kali selama pelaksanaan pekerjaan. Penyedia jasa diwajibkan untuk
membuat notulen rapat dengan dokumentasi serta diasistensikan kepada PPK dan tim
direksi pekerjaan.
5. Tanggungjawab Profesi
Apabila dikemudian hari ditemukan ketidak sesuaian hasil studi, kajian, survei, identifikasi,
desain maupun pelaksanaan pekerjaan, maka Penyedia jasa diharuskan melengkapi dan
memperbaiki atas biaya sendiri sebagai bentuk tanggungjawab profesi. Penyedia jasa
bertanggung jawab atas mutu data yang dipakai dalam pekerjaan ini. Penyedia Jasa wajib
mengecek/memeriksa ketelitian dan keandalan data-data yang diperoleh atau
diterimanya, mengecek ketelitian data di lapangan, apabila data tidak realistik atau
kurang memadai, maka Penyedia Jasa harus memberitahukan hal ini kepada Pemberi
Pekerjaan. Selanjutnya Pemberi Pekerjaan akan mengambil langkah-langkah yang
diperlukan agar pekerjaan dapat diteruskan. Penyedia Jasa akan membantu pihak
Pemberi Pekerjaan dalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil.
Uraian kerangka acuan kerja (KAK) ini telah direviu untuk selanjutnya ditetapkan menjadi
bagian dalam Dokumen Persiapan Pengadaan.
Kendari, 06 Desember 2022
Menyetujui
Kepala Satuan Kerja BWS Sulawesi IV, PPK Perencanaan dan Program