Anda di halaman 1dari 9

Kerangka Acuan Kerja

(Term of Reference )

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE UTARA

ORGANISASI : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Konawe


Utara
PROGRAM : 3.25.03 (Program Pengelolaan Perikanan
Tangkap)
KEGIATAN : 3.25.03.1.01 (Kegiatan Pengelolaan
Penangakapan Ikan di Wilayah Laut Sampai
Dengan 12 Mil).
SUB KEGIATAN : Penyediaan Prasarana Usaha Perikanan Tangkap
NAMA PA/KPA : INSANUDDIN TAJUDDIN, S.ST.Pi
PEKERJAAN : Jasa Konsultan Pengawas Pengadaan Kapal
Perikanan (Revetment) PPP Lohgending (DAK)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2021
KERANGKA ACUAN KERJA
JASA KONSULTANSI PENGAWAS PEMBANGUNAN TURAP PENAHAN
TANAH (REVETMENT) PPP LOHGENDING (DAK)

1
A. PENDAHULUAN
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) mempunyai fungsi pemerintahan dan
pengusahaan guna mendukung kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari pra produksi, produksi,
pengolahan sampai dengan pemasaran.
Pada hakekatnya pelabuhan perikanan merupakan basis utama kegiatan
industri perikanan tangkap yang harus dapat menjamin suksesnya aktivitas usaha
perikanan tangkap di laut. Pelabuhan perikanan berperan sebagai terminal yang
menghubungkan kegiatan usaha di laut dan di darat ke dalam suatu sistem usaha dan
berdayaguna tinggi. Aktivitas unit penangkapan ikan di laut, keberangkatannya dari
pelabuhan harus dilengkapi dengan bahan bakar, perbekalan makanan, es dan lain-
lain secukupnya. Informasi tentang data harga dari kebutuhan ikan di pelabuhan
perlu dikomunikasikan dengan cepat dari pelabuhan ke kapal di laut. Setelah selesai
melakukan pekerjaan di laut kapal akan kembali dan masuk ke pelabuhan untuk
membongkar dan menjual ikan hasil tangkapan.
Pelaku dunia usaha (nelayan, pedagang dan pengolah) merupakan pihak yang
memiliki peran dan posisi yang sangat strategis untuk peningkatan operasional
pelabuhan ikan. Namun sinergitas dan kolaborasi antara Pemerintah/legislatif, pelaku
dunia usaha dan lembaga perikanan adalah sangat dibutuhkan dan penting untuk
mencapai operasional pelabuhan ikan yang optimal.
Berbagai upaya secara maksimal dilakukan untuk mengeksplorasi dan
mengeksploitasi kekayaan dan potensi laut, dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Eksploitasi potensi kelautan, khususnya penangkapan ikan
menunjukkan kemajuan yang cukup menggembirakan.Peningkatan ini dikarenakan
disamping bertambahnya sarana dan prasarana penangkapan ikan, juga dipengaruhi
oleh penerapan metode penangkapan ikan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, kami memandang perlunya untuk
Mengusulkan Kegiatan Pembangunan / Rehabilitasi Sarana Dan Prasarana Fasilitas
Pokok Dan Fungsional Pelabuhan Perikanan (UPTD Provinsi) Melalui Dana Alokasi
Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2021 dalam rangka pengembangan dan
pengelolaan pelabuhan.
Dalam rangka Pembangunan dan Perbaikan fasiltas di PPP Lohgending
Kabupaten Kebumen, maka Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah

2
melalui bidang perikanan tangkap melaksanakan Kegiatan Pembangunan dan
perbaikan beberapa fasilitas di PPP Lohgending. Yang bertujuan untuk
meningkatkan prasarana dan sarana dasar yang menunjang upaya pengembangan
yang direncanakan, baik itu meliputi fasilitas pokok serta fasilitas penunjang lainnya,
yang diharapkan dapat meningkatkan layanan dan produksi perikanan tangkap di
PPP Lohgending.
Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2021 telah
mengalokasikan pembangunan turap penahan tanah di PPP Lohgending guna
memenuhi kebutuhan nelayan..
Mengingat keterbatasan personil, dan bidang keahlian yang tersedia maka
dipandang perlu pelaksanaan pengawasannya dipercayakan kepada pihak Penyedia
Jasa, dengan harapan hasil-hasil kegiatan konstruksi bisa dicapai secara tepat
administrasi, tepat mutu, tepat waktu dan tepat manfaat.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan pedoman dan petunjuk bagi
Konsultan dimana dalam KAK ini memuat masukan, kriteria, serta hal-hal penting
yang harus diinterprestasikan sendiri oleh Konsultan dalam melaksanakan
pekerjaannya. Konsultan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya adalah membantu
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan Pekerjaan
Jasa Konsultansi Pengawas Pembangunan Turap Penahan Tanah (Revetment) PPP
Lohgending (DAK).

B. LANDASAN HUKUM PERATURAN


A. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan sebagaimana telah
diubah menjadi Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan;
B. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 8 Tahun 2012 tentang
Kepelabuhanan Perikanan;
C. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/Kepmen-KP/2018
tentang Rencana Induk Pelabuhan Perikanan Nasional.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud pelaksanaan pekerjaan ini adalah tersedianya layanan jasa konsultansi
supervisi untuk membantu Pengguna Jasa dalam pengawasan Pembangunan
Turap Penahan Tanah (Revetent) PPP Lohgending (DAK).

3
2. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini yaitu:
a. Tersedianya jumlah tenaga supervisi/pengawas yang cukup
b. Tersedianya tenaga supervisi/pengawas yang kompeten
c. Terselenggaranya pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi secara
efektif
d. Dukungan terhadap Kuasa Pengguna Anggaran dalam pengendalian kegiatan
yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi.

D. SASARAN KEGIATAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah mendukung penyelesaian Pembangunan
Turap Penahan Tanah (Revetent) PPP Lohgending (DAK) sesuai dengan dokumen
kontrak yang telah disepakati bersama oleh Pengguna Jasa dengan Penyedia Jasa
Konstruksi, dan tepat/ tertib administrasi, tepat waktu, tepat mutu, tepat sasaran dan
tepat manfaat serta hasil akhir yang dicapai sesuai dengan dokumen kontrak yang
telah disepakati.

E. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Pengguna jasa pekerjaan ini adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Kegiatan Penyediaan Prasarana Usaha Perikanan tangkap Program Pengelolaan
Perikanan tangkap pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah Tahun
Anggaran 2021.

F. SUMBER PEMBIAYAAN
Pelaksanaan pekerjaan ini dengan Kode Rencana Umum Pengadaan (RUP)
27161126, dialokasikan dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp.
49.940.000,- (empat puluh sembilan juta sembilan ratus empat puluh ribu rupiah)
termasuk PPN dan pajak lain sesuai ketentuan yang berlaku (sebagaimana HPS
terlampir). Sumber biaya dibebankan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD) Provinsi Jawa Tengah
Tahun Anggaran 2021 Nomor 000676/DPA/2021 tanggal 08 Desember 2020,
Program Pengelolaan Perikanan Tangkap Kegiatan Penyediaan Prasarana Usaha
Perikanan Tangkap, dengan kode rekening 3.25.0.00.0.00.01.0002.
5.2.3.1.1.18.01.01.03.

4
G. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan Jasa Konsultan Pengawas Pembangunan Turap Penahan
Tanah (Revetent) PPP Lohgending (DAK) di Desa Ayah Kecamatan Ayah
Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah.

H. LINGKUP PEKERJAAN
Pada hakekatnya tugas Konsultan Pengawas adalah membantu Pengguna Jasa
dalam pengendalian/pengawasan kualitas, kuantitas maupun waktu pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi/Pemborongan sesuai
dengan Surat Perintah KerjaKonstruksi pekerjaan dimaksud.
Konsultan Pengawas bertanggungjawab atas kesesuaian pelaksanaan dengan
desain dan kebenaran kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi di lapangan, yang digunakan sebagai dasar pembayaran oleh Pengguna
Jasa.
Adapun lingkup penugasan Konsultan Pengawas adalah membantu Pengguna
Jasa dalam pelaksanaan pengawasan sebagai berikut :
1. Persiapan Lapangan
Persiapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi meliputi antara lain penyelesaian
perizinan, koordinasi penyiapan lahan/lokasi pekerjaan, sosialisasi, dan lain-lain.
2. Review Desain

5
Meneliti dan memberi masukan tentang kesesuaian desain dengan keadaan
lapangan kepada Pengguna Jasa. Menyiapkan data pendukung (data ukur, data
tanah, dan lain-lain) yang dibutuhkan dalam rangka review desain sesuai
kebutuhan lapangan.
3. Pengawasan Pengukuran
a) Memeriksa penerapan seluruh elevasi dan dimensi bangunan dari gambar
pelaksanaan (construction drawing/shop drawing) ke situasi sesungguhnya
di lapangan (kondisi alami).
b) Mengecek tingkat ketepatan bidang bekisting sebelum pengecoran
konstruksi beton.
c) Memeriksa secara cermat dan menyetujui semua hasil pengukuran dan
perhitungan volume dalam rangka pembayaran pekerjaan.
4. Pengawasan Pelaksanaan
a) Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan dapat diselesaikan
sesuai dengan waktu yang direncanakan, spesifikasi teknik dan desain
sebagaimana ditentukan dalam dokumen kontrak pekerjaan konstruksi.
b) Memeriksa/mengesahkan Shop Drawing/Construction Drawing yang dibuat
oleh Penyedia Jasa Konstruksi untuk kemudian diajukan kepada Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan.
c) Memeriksa/mengoreksi metode dan jadwal pelaksanaan yang dibuat
Penyedia Jasa Konstruksi.
d) Memeriksa dan mengesahkan laporan harian, laporan mingguan dan laporan
bulanan yang dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi/Pemborongan.
e) Memberi masukan lisan/tertulis secara pro aktif, akurat dan tepat kepada
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, dalam rangka memperoleh efektifitas
dan efisiensi pelaksanaan pekerjaan.
f) Mengevaluasi program harian, mingguan Penyedian Jasa Konstruksi serta
memberikan izin lingkup pekerjaan per minggu sesuai jadwal pelaksanaan.
g) Memberikan izin pengecoran beton secara tertulis setelah terlebih dahulu
melakukan pemeriksaan bekisting, material (semen, pasir, krikil, besi
tulangan, air), peralatan dan tenaga kerja.
h) Melaksanakan tugas supervisi sesuai dengan standar prosedur pengawasan
yang berlaku.
i) Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus – menerus sehubungan
dengan pengendalian mutu dan volume pekerjaan serta menandatangani

6
laporan bulanan, apabila pelaksanaan pekerjaan telah memenuhi ketentuan
dan persyaratan yang telah ditentukan.
j) Konsultan Pengawas harus melaporkan secara tertulis kepada Pejabat
Pembuat Komitmen apabila terjadi adanya penyimpangan-penyimpangan
dari ketentuan dan persyaratan teknis, dengan tembusan kepada Penyedia
Jasa Konstruksi.
k) Melaporkan kepada Pengguna Jasa masalah yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan termasuk keterlambatan pencapaian target fisik, serta
mengusulkan upaya penanggulangan yang diperlukan, dan membantu
Pengguna Jasa menyiapkan konsep teguran terhadap Penyedia Jasa
Konstruksi.
5. Pelaporan Pelaksanaan Konstruksi
a) Memeriksa dan menyetujui laporan harian, laporan mingguan, laporan
bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi.
b) Melakukan pemeriksaan dan persetujuan atas gambar-gambar purna laksana
(As Built Drawing) yang menggambarkan secara rinci setiap bagian
pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi.

I. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Jasa Konsultan Pengawas Pembangunan Turap Penahan Tanah
(Revetent) PPP Lohgending (DAK) ini dilaksanakan dalam jangka waktu 180
(seratus delapan puluh) hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah
Kerja (SPK) dari Pejabat Pembuat Komitmen.

J. KEBUTUHAN PERSONIL
Jumlah dan kualifikasi personil yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

1. Tenaga Ahli
a) Team Leader
Adalah seorang yang berpendidikan S1 Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman kerja
minimal 5 tahun, yang berpengalaman sebagai Team Leader, dengan tugas :

a. Menjamin bahwa acuan tugas ini akan terpenuhi sesuai kaidah pekerjaan
Teknik Sipil
b. Bertanggung jawab terhadap penyelesaian pekerjaan

7
c. Mampu mengkoordinir staf yang diperlukan
d. Mampu berkoordinasi dengan Direksi Pekerjaan, Dinas Terkait & Masyarakat
2. Tenaga Pendukung
a) Tenaga Administrasi/ Pengawas Lapangan (1 orang).
Pengawas Lapangan yang akan ditugaskan adalah seorang yang
berpendidikan minimal Diploma 3 (D3) Teknik Sipil/SDA/ Pantai lulusan
perguruan tinggi negeri atau yang disamakan, yang mempunyai pengalaman
sebagai pengawas lapangan pekerjaan konstruksi di bidang jalan sekurang-
kurangnya berpengalaman 3 (tiga) tahun.

3. RENCANA KERJA
Sebelum memulai kegiatan supervisi, Konsultan harus mengadakan
konsultansi terlebih dahulu dengan Pengguna Jasa, untuk mendapatkan konfirmasi
secara jelas tentang pekerjaan dimaksud serta harus menyusun Rencana Kegiatan
yang sebelumnya didiskusikan dengan Penyedia Jasa melalui rapat Pre Construction
Meeting (PCM).
Penyedia Jasa Konsultansi harus memahami betul dan berusaha mendapatkan
informasi mengenai kondisi pekerjaan yang akan diawasi melalui dokumen Kontrak
Konstruksi maupun lingkungan kegiatan dimaksud.
Penyedia Jasa Konsultansi wajib bekerjasama sepenuhnya dengan Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa tengah dalam melaksanakan pengawasan
teknik dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan kebijaksanaan dan ketentuan –
ketentuan yang telah ditentukan.

4. FASILITAS PENUNJANG
1. Pengguna Jasa menyediakan
a) Dokumen Kontrak Konstruksi serta Spesifikasi Teknis pekerjaan fisik yang
bersangkutan,
b) Pengguna Jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya dalam rangka
pelaksanaan jasa konsultansi, terdiri dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
2. Penyediaan fasilitas dan peralatan oleh Penyedia Jasa
Penyedia Jasa Konsultansi harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas
dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

8
5. PELAPORAN
Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, jenis dan jumlah laporan yang harus
diserahkan oleh Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan kepada Pengguna Jasa
adalah Pelaporan & Flashdisk berisikan semua file laporan, dan foto-foto
dokumentasi pelaksanaan pengawasan.

6. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat, semoga terlaksana dengan
lancar, baik dari aspek keuangan maupun manfaat serta tidak ada kendala dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut.

Semarang, Maret 2021


Kepala Bidang Perikanan Tangkap
Selaku
Pejabat Pembuat Komitmen

KURNIWAN PRIYO ANGGORO, SP, MM


NIP. 19690527 199203 1 011

Anda mungkin juga menyukai