Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

DETAIL ENGGINERING DESIGN (DED) PELABUHAN LAUT


KADATUA
KABUPATEN BUTON SELATAN PROVINSI SULAWESI
TENGGARA

1. LATAR BELAKANG
Pelabuhan sebagai salah satu pintu perdagangan dan transportasi
memiliki nilai strategis dalam perkembangan dan pertumbuhan suatu
wilayah. Lebih dari 80% transportasi barang dan jasa antar pulau
menggunakan jasa laut (Dirjen Hubla, 2003), ini adalah indikator
pentingnya peranan pelabuhan. Pelabuhan juga berperan strategis
dalam

usaha

meningkatkan

pemanfaatan

sumberdaya

kelautan

dimana pelabuhan juga berfungsi sebagai tempat koleksi, produksi,


sentra kegiatan dan distribusi sumberdaya tersebut.
Selain menunjang perekonomian secara luas pelabuhan juga
penting untuk menunjang perekonomian lokal. Dampak positif dengan
adanya pelabuhan karena akan membuka peluang dalam penyerapan
tenaga kerja, menumbuhkan kegiatan-kegiatan usaha penunjang
dimana kesempatan masyarakat setempat dalam berperan serta akan
lebih besar dan menjadi sumber pemasukan bagi pemerintah daerah
setempat. Namun dalam merencanakan dan mengelola pelabuhan
perlu suatu kearifan, dimana selain mempertimbangkan dampak positif
tentunya

dampak

negatifnya pun

perlu

diperhatikan,

utamanya

terhadap permasalahan lingkungan. Diperlukan perencanaan yang


komprehensif

dalam pembangunan

yang

berkelanjutan

terhadap

seluruh kepentingan, aspek dan kebutuhan obyek serta subyek


pembangunan pelabuhan harus mampu diakomodir. Undang-Undang
Republik

Indonesia

Nomor

17

Tahun

2008

tentang

Pelayaran

mengindikasikan perlunya penyediaan infrastruktur pelabuhan sebagai


tempat perpindahan intra dan antramoda transportasi. Pembangunan
pelabuha tersebut harus direncanakan secara tepat,
persyaratan

teknis

kepelabuhanan,

kelestarian

memenuhi

lingkungan,

dan

memperhatikan keterpaduan intra dan antarmoda transportasi.


Pembangunan pelabuhan dilaksanakan sebagai pengembangan
1

dari fasilitas yang sudah ada untuk mendukung perkembangan


ekonomi setempat, maupun pada lokasi yang baru untuk membuka
jalan bagi kegiatan transportasi warga sehari-hari yang bersifat
mendasar. Oleh karena itu, pembangunan pelabuhan di Indonesia
dalam lingkup sub sektor perhubungan laut terus dilaksanakan dalam
rangka menunjang transportasi penumpang, petikemas, general cargo,
dan barang curah (bulk), dalam skema pelayaran yang bersifat
komersial

maupun

pelayaran

perintis,

pelayaran

lokal

ataupun

pelayaran rakyat.
Dalam rangka menunjang kegiatan pembangunan pelabuhan,
diperlukan sebuah aktifitas studi yang mampu memberikan gambaran
secara lebih komprehensif tentang detail engineering design. Dokumen
DED akan menjadi acuan dalam proses pembangunan pelabuhan.
Ketersedian fasilitas dan pelayanan umum merupakan tugas dan
tanggung jawab pemerintah terutama dalam hal ini diaplikasikan
program pengembangan sarana prasarana pelabuhan laut. Dengan
rencana kegiatan pengembangan Pelabuhan Laut Kadatua Kabupaten
Buton Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara, merupakan salah satu upaya
yang dilakukan untuk dapat menampung kebutuhan akan fasilitas
Pelabuhan Laut Kadatua Kabupaten Buton Selatan Provinsi Sulawesi
Tenggara. Untuk mewujudkan hal tersebut dipandang perlu untuk
melibatkan peran Konsultan Perencana melakukan kajian teknis dan
arsitektur guna menghasilkan produk teknis yang sesuai dengan
kebutuhannya dan persyaratan yang berlaku.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dari penyusunan Detail Engineering Design
DED Pelabuhan Laut Kadatua Kabupaten Buton Selatan adalah
untuk memberikan :
a. Masukan rencana dan program pembangunan fisik berupa DED
bagi pemerintah daerah dalam pembangunan pelabuhan.
b. Masukan teknis bagi pemerintah daerah dalam bentuk rincian
teknis perwujudan bangunan dan lingkungan pada kawasan
pelabuhan sesuai dengan kriteria teknis.
Adapun tujuan dari penyusunan Detail Engineering Design
2

DED Pelabuhan Laut Kadatua Kabupaten Buton Selatan adalah


untuk memberikan :
a. Mewujudkan

penyelenggaraan

pelabuhan

yang

baik

dan

terpadu;
b. Mewujudkan pembangunan pelabuhan yang sesuai dengan
kriteria teknis;
c. Tersedianya dokumen perencanaan teknis pelabuhan sebagai
dasar pembangunan prasarana dan sarana pelabuhan sesuai
dengan kebutuhan dan tidak merugikan pihak manapun. Dengan
penugasan

ini

melaksanakan

diharapkan
tanggung

konsultan

jawabnya

Perencana

dengan

baik

dapat
untuk

menghasilkan keluaran yang memadai sesuai Kerangka Acuan


Kerja (KAK) ini.
3. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah tersusunnya desain/perencanaan
teknis pelabuhan dan terbangunnya pelabuhan sesuai kriteria teknis.
Secara terperinci, sasaran kegiatan ini dapat diuraikan sebagai
berikut :
a. Menganalisa pembangunan pelabuhan berdasarkan hasil survey
lapangan dan hasil kajian;
b. Melakukan perhitungan secara akurat mengenai kebutuhan
sarana prasarana pelabuhan;
c. Menyajikan

suatu

program secara komprehensif mengenai

rencana teknis pembangunan dan pengembangan pelabuhan


untuk saat ini dan pengembangan kedepan.
4. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA
Pengguna Jasa : Ir. H. M. MAMUN SUPRIATNA
Nama Instansi : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Prov. Sultra
Alamat

: kompleks perkantoran bumi praja anduonohu

kendari
5. SUMBER PENDANAAN
3

Seluruh biaya untuk Pekerjaan Detail Enginering Design DED


Pelabuhan Laut Kadatua

Kabupaten Buton Selatan Provinsi Sulawesi

Tenggara ini berasal dari Dana APBD-P Provinsi Sulawesi Tenggara


Tahun Anggaran 2015, dengan biaya

Rp.

450.000.000,- (Empat Ratus Puluh Juta rupiah) termasuk PPN 10%.

6. LINGKUP, TANGGUNG JAWAB PERENCANA


Konsultan harus menyediakan dan memobilisasi semua tenaga
ahli, berbagai peralatan dan sarana yang lainnya yang diperlukan
dalam

penyusunan DED Pembangunan Pelabuhan Laut Kadatua

Kabupaten Buton Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara garis


besar lingkup pekerjaan penyusunan DED Pembangunan Pelabuhan
Laut Kadatua Kabupaten Buton Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara
adalah penyiapan dokumen teknis untuk acuan pelaksanaan pekerjaan
pembangunan

dan

reklamasi. Untuk

pengembangan
pelaksanaan

pelabuhan,

serta

pekerjaan

penyusunan DED Pembangunan

Dermaga Pelabuhan Laut Kadatua Kabupaten Buton Selatan Provinsi


Sulawesi Tenggara, Konsultan minimal harus melakukan pekerjaan
antara lain :
a. Pengumpulan data data yang meliputi, studi literatur dan
standar

perencanaan

teknis

pelabuhan,

data

lingkungan

kawasan, persyaratan kawasan pelabuhan, informasi kawasan


meliputi kondisi dermaga,

bathimetry kawasan, kontur, hasil

pengujian tanah, tinggi dan panjang gelombang, kecepatan arus


dll);
b. Identifikasi

permasalahan

dan

kriteria

desain

pelabuhan,

perumusan gagasan dan konsep desain;


c. Menghitung kebutuhan sarana prasarana pelabuhan saat ini dan
kebutuhan pengembangan kedepan;
d. Pengembangan desain (design development) dengan berbagai
aspek disiplin ilmu, yang meliputi gambar kerja, outline material
dan pembiayaan pembangunan (RAB);
e. Dokumen teknis yang meliputi gambar kerja, syarat-syarat
4

pelaksanaan pekerjaan/metodhologi dan spesifikasi material dan


rencana anggaran biaya dan analisa harga satuan.
Untuk keperluan tersebut, dalam penawaran Konsultan diharuskan
melampirkan :
a. Dokumen usulan teknis,
b. Metodologi penyelesaian pekerjaan,
c. Jadwal pelaksanaan,
d. Penjelasan tugas tenaga ahli dan mobilisasinya.
7. OUT PUT PEKERJAAN
Output dari kegiatan Pekerjaan Detail Enginering Design DED
Pelabuhan Laut Kadatua

Kabupaten Buton Selatan Provinsi Sulawesi

Tenggara yaitu :
a. Laporan Pendahuluan
Berisikan

metodologi

perencanaan,

struktur

pelaksanaan
organisasi

dan

pekerjaan
jadwal

konsultan
pelaksanaan

kegiatan perencanaan.
b. Laporan Antara
Berisikan hasil perbaikan laporan pendahuluan, laporan hasil
identifikasi masalah, menghitung kebutuhan sarana prasarana
pelabuhan & design criteria, perhitungan struktur, perumusan
gagasan dan design concept.
c. Draft Laporan Akhir
Berisi

hasil

perbaikan

laporan

antara,

draft

dokumen

perencanaan teknis/DED (gambar, syarat-syarat pelaksanaan


pekerjaan dan spesifikasi material, rencana anggaran biaya dan
analisa harga satuan).
d. Laporan Akhir
Berisi hasil perbaikan Draft Laporan Akhir yang telah di
bahas/diseminarkan bersama tim teknis.
e. Executive Summary
Berisi ringkasan laporan akhir.
f.

Dokumen teknis, masing masing dalam satu laporan / buku


tersendiri, yang meliputi :

Site plan dan gambar kerja,


5

Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan dan spesifikasi material,

Rencana ANGGARAN BIAYA (RAB) dan analisa harga satuan,

Bill of Quantity (BoQ),

Back up perhitungan volume.

Masing masing laporan digandakan dalam jumlah 5 (lima) set


dengan disertai soft copy.
8. PROSES PERENCANAAN
Proses

perencanaan

yang

harus

dilakukan

oleh

konsultan

perencana adalah sebagai berikut :


a. Dalam

proses

perencanaan

untuk

menghasilkan

keluaran-

keluaran yang diminta, konsultan perencana harus menyusun


jadwal pertemuan berkala dengan pengelola proyek.
b. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal,
antara dan pokok yang harus dihasilkan Konsultan sesuai
dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.
c. Dalam

melaksanakan

tugas,

konsultan

harus

selalu

memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah


mengikat.
d. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya
dokumen perencanaan untuk siap dilelangkan adalah : 45
(empat puluh lima) Hari Kalender sejak dikeluarkannya Surat
Perintah Mulai Kerja.
9. I N F O R M A S I
Untuk melaksanakan tugasnya konsultan perencana harus mencari
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh
pemberi tugas termasuk melalui kerangka acuan kerja ini. Konsultan
Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari pemberi tugas,
maupun

yang

perencanaan

dicari

sebagai

sendiri.
akibat

Kesalahan/

dari

kesalahan

kelalaian
informasi

pekerjaan
menjadi

tanggung jawab konsultan perencana.


10.

TENAGA AHLI
6

Tenaga ahli yang dibutuhkan untuk pekerjaan penyusunan DED


Pembangunan Pelabuhan Laut Kadatua

Kabupaten Buton Selatan

Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu minimal dengan kualifikasi


a. Ketua Team / Team Leader
Team Leader di persyaratkan yaitu seorang sarjana (S1) dari
disiplin ilmu Teknik Sipil Transportasi dan mempunyai sertifikat
SKA Ahli Dermaga. Team leader bertugas sebagai koordinator
didalam pelaksanaan pekerjaan ini dan memahami masalah
perencanaan,

pemeliharaan

dan

perawatan

dermaga

pelabuhan laut. Tim Leader dituntut untuk mengetahui dan


memahami peraturan terkait Konstruksi Dermaga Dan Pelabuhan
serta telah berpengalaman 5 tahun. Team leader akan
melaksanakan pekerjaan yang bersifat substantive, dengan
persyaratan keahlian dan pengalaman sebagai berikut :

Lulusan perguruan tinggi, dari disiplin ilmu Teknik Sipil

Transportasi dengan pengalaman 5 tahun.


Mampu memimpin tim kerja secara efektif
Memiliki kemampuan komunikasi dan daya analisis yang baik
terhadap situasi yang berkembang dan familiar terhadap
permasalahan-permasalahan

pelaksanaan kegiatan ini.


Mampu memformulasikan

yang

berkaitan

gagasan-gagasan

dengan

berdasarkan

input-input yang ada, merumuskan kebijakan yang efektif

dalam penanganan kegiatan ini.


Memahami tata pemerintahan setempat serta sosial budaya

masyarakat dan lingkungannya.


Mampu menganalisa potensi dan perkembangan wilayah
secara makro yang kemudian merencanakan pengembangan

pelabuhan yang sesuai dengan kebutuhan.


Mampu menganalisa dan merencanakan
pengembangan

agar

dapat

berjalan

strategi

dengan

baik

untuk
dan

mencapai Visi dan Misi Dinas Perhubungan Komunikasi dan

Informatika.
Mampu mengalisa perkembangan kebijakan-kebijakan yang
terjadi

secara

perencanaan

makro

program

maupun

mikro

pengembangan

sebagai

dasar

pelayanan

yang

dibutuhkan untuk masa sekarang dan masa yang akan

datang.
Tinggal diwilayah kerjanya selama masa kegiatan proyek

berlangsung.
b. Ahli Arsitektur
Ahli Arsitektur di persyaratkan yaitu 1 (satu) orang sarjana (S1)
dari

disiplin

ilmu

Teknik

Arsitektur

dengan

ketentuan

berpengalaman 5 tahun dan mempunyai Sertifikat SKA Ahli


Arsitek. Tenaga ahli ini merupakan ahli dibidang arsitektur yang
berhubungan dengan perencanaan dermaga dan pelabuhan
secara menyeluruh serta mengetahui dan memahami peraturan
terkait dermaga dan pelabuhan beserta standar-standar teknis
yang berlaku. Tenaga ahli ini dituntut paham terhadap masalah
perencanaan,

pemeliharaan,

dan

perawatan

dermaga

dan

pelabuhan terkait upaya kegiatan pemeriksaan ini sesuai dengan


keahlian yang dibutuhkan.
c. Ahli Teknik Sipil Hidrologi
Ahli Teknik Sipil Hidrologi di persyaratkan yaitu 1 (Satu) orang
sarjana (S1) dari disiplin ilmu Teknik Sipil Konsentrasi Teknik Sipil
Hidrologi/ Teknik Pengairan dengan ketentuan berpengalaman
5

tahun

dan

merupakan

mempunyai

ahli

dibidang

Sertifikat

SKA.

Tenaga

ahli

hidrologi/Hidrooceanografi

ini

yang

berhubungan dengan perencanaan dermaga dan pelabuhan


secara menyeluruh serta mengetahui dan memahami peraturan
terkait dermaga dan pelabuhan beserta standar-standar teknis
yang berlaku. Tenaga ahli ini dituntut paham terhadap masalah
perencanaan,

pemeliharaan

dan

perawatan

dermaga

dan

pelabuhan terkait upaya kegiatan pemeriksaan ini sesuai dengan


keahlian yang dibutuhkan.
d. Tenaga Ahli Geoteknik/Mekanika Tanah
Tenaga Ahli Geoteknik atau Mekanika Tanah di persyaratkan
yaitu 1 (satu) orang sarjana (S1) dari disiplin ilmu Teknik Sipil
dengan ketentuan berpengalam 5 tahun dan mempunyai
Sertifikat

SKA

Ahli

Geoteknik

dan

memiliki

kompetensi

melaksanakan pengukuran dan uji kekuatan daya dukung tanah

dan menilai jenis-jenis tanah pada lokasi yg akan didirikan


bangunan. Tenaga ahli ini dituntut untuk menguasai bidang
Geoteknik/Mekanika

Tanah

terkait

masalah

perencanaan,

pemeliharaan, dan perawatan Dermaga Dan Pelabuhan beserta


standar-standar. Tenaga ahli ini hendaknya dapat memberikan
masukan terkait aspek geologi pada bangunan pelabuhan dan
lingkungannya.
e. Tenaga Ahli Bidang Estimasi Biaya
Tenaga Ahli Geoteknik atau Mekanika Tanah di persyaratkan
yaitu 1 (satu) orang sarjana (S1) dari disiplin ilmu Teknik Sipil
dengan ketentuan berpengalam 5 tahun dan memiliki
kompetensi melaksanakan estimasi biaya untuk pembangunan
pelabuhan. Tenaga ahli ini dituntut untuk menguasai bidang
estimasi

pembiayaan

terkait

masalah

perencanaan,

pemeliharaan, dan perawatan dermaga dan pelabuhan beserta


standar-standar. Tenaga ahli ini hendaknya dapat memberikan
masukan terkait pembiayan pembangunan pelabuhan.
Berikut Tabel Tenaga yang dibutuhkan :
Posisi
Tenaga Ahli :
1. Team
Leader/Ahli
Dermaga
2. Ahli Arsitektur
3. Ahli
Sipil
Hidrologi
4. Ahli Geoteknik
5. Ahli Estimasi
Biaya

Kualifikasi

Jumlah
(Orang)

S1 Teknik Sipil Transportasi dengan


Pengalaman Kerja Min. 5 Tahun

S1 Teknik Arsitektur dengan


Pengalaman Kerja Min. 5 Tahun
S1 Teknik Sipil Hidrologi dengan
Pengalaman Kerja Min. 3 Tahun
S1 Teknik Sipil Mekanika Tanah
dengan Pengalaman Kerja Min. 5
Tahun
S1 Teknik Sipil Struktur dengan
Pengalaman Kerja Min. 5 Tahun

Tenaga Pendukung :
1.
Ass.
Ahli D3 dengan Pengalaman Kerja Min. 3
Dermaga
Tahun atau S1 Teknik Sipil dengan
Pengalaman Kerja Min. 1 Tahun
2. Estimator
D3 dengan Pengalaman Kerja Min. 3
Tahun atau S1 Teknik Sipil/Arsitek
dengan Pengalaman Kerja Min. 1
Tahun
3. Surveyor
D3 dengan Pengalaman Kerja Min. 3
Tahun atau S1 Teknik Sipil/Arsitek

1
1
1

2
1

dengan Pengalaman Kerja Min. 1


Tahun
SMU/SMK dengan Pengalaman Kerja
Min. 4 Tahun Atau D3 dengan
Pengalaman Kerja Min. 3 Tahun atau
S1 Semua Jurusan dengan
Pengalaman Kerja Min. 1 Tahun
SMU/SMK dengan Pengalaman Kerja
Min. 4 Tahun Atau D3 dengan
Pengalaman Kerja Min. 3 Tahun atau
S1 Teknik Sipil/Arsitek dengan
Pengalaman Kerja Min. 1 Tahun

4. Administrator

5. Cad Operator

11.

PROGRAM KERJA

Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja


minimal meliputi : Jadwal kegiatan secara terperinci alokasi tenaga
yang lengkap dengan tingkat keahliannya maupun jumlah tenaga yang
diusulkan

konsultan

perencana

untuk

melaksanakan

tugas

perencanaan, serta harus mendapat persetujuan dari pemberi tugas.


Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari
pemberi tugas, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh konsultan
perencana dan mendapatkan pandangan/pertimbangan teknis dari
pemberi tugas.
12.

PENUTUP

1. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan


hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan
mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
2. Berdasarkan

bahan-bahan

tersebut

konsultan

agar

segera

menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pemberi Tugas.

Kendari, 30 September 2015


KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KOMINFO PROV.
SULTRA
selaku
PENGGUNA ANGGARAN

10

Ir. H. M. MAMUN SUPRIATNA


Pembina Utama Madya, Gol. IV/d
NIP. 19570724 198911 1101

11

Anda mungkin juga menyukai