STUDI PENYUSUNAN
RENCANA INDUK PELABUHAN POMAKO
PROVINSI PAPUA
TAHUN ANGGARAN 2023
DIREKTORAT KEPELABUHANAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
KERANGKA ACUAN KERJA
STUDI PENYUSUNAN RENCANA INDUK PELABUHAN POMAKO
PROVINSI PAPUA
TAHUN ANGGARAN 2023
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Dokumen Studi Rencana Induk Pelabuhan
2
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) / TERM OF REFFERENCE (TOR)
I. PENDAHULUAN
a. LATAR BELAKANG
Dalam sistem transportasi, pelabuhan merupakan suatu simpul dari mata rantai kelancaran muatan
angkutan laut dan darat, yang selanjutnya berfungsi sebagai kegiatan peralihan antar moda
transportasi. Pentingnya peran pelabuhan dalam suatu sistem transportasi, mengharuskan setiap
pelabuhan memiliki kerangka dasar rencana pengembangan dan pembangunan pelabuhan.
Kerangka dasar tersebut tertuang dalam suatu rencana pengembangan tata ruang yang kemudian
dijabarkan dalam suatu tahapan pelaksanaan pembangunan jangka pendek, menengah dan
panjang. Hal ini diperlukan untuk menjamin kepastian usaha dan pelaksanaan pembangunan
pelabuhan yang terencana, terpadu, tepat guna, efisien dan berkesinambungan.
1) Maksud dari penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Pomako Provinsi Papua ini adalah
sebagai upaya untuk menyediakan pedoman perencanaan pembangunan dan pengembangan
Pelabuhan Pomako sehingga pelaksanaan kegiatan pembangunan dapat dilakukan secara
terstruktur, menyeluruh dan tuntas, mulai dari perencanaan, konstruksi, operasi dan
pemeliharaan, pembiayaan serta partisipasi masyarakat dalam proses pemeliharaan
pelabuhan yang sudah terbentuk. Adapun tujuannya adalah sebagai acuan dalam pelaksanaan
penanganan Pelabuhan Pomako sehingga kegiatan pembangunan yang ada dapat optimal
dalam pengoperasian pelabuhan serta menjamin keselamatan pelayaran.
3
c. LINGKUP PROYEK DAN LINGKUP TUGAS
2) Lingkup Tugas
Lingkup tugas yang akan dilaksanakan dalam proses perencanaan ini adalah:
a) Persiapan
b) Pengumpulan data
c) Analisa data
h) Laporan akhir.
d. METODOLOGI PELAKSANAAN
Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Pomako merupakan suatu pekerjaan yang terintegrasi
dengan berbagai bidang pekerjaan dan disiplin ilmu dikarenakan keterkaitannya dengan pedoman,
standar dan aturan teknis yang diberlakukan dan terkait dengan keterpaduan intra dan antar moda
transportasi dalam cakupan wilayah yang akan dilayani. Oleh karenanya di dalam perencanaan
suatu pelabuhan diperlukan pendekatan dan metodologi dengan mempertimbangkan berbagai
aspek, meliputi strategi pengembangan wilayah, teknis, ekonomis, keselamatan pelayaran dan
lingkungan agar investasi yang ditanamkan dapat berdaya guna (efisien) dan berhasil guna
(efektif). Metodologi yang akan digunakan dalam Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Pomako
adalah sebagai berikut:
1) Tim konsultan menyusun rencana kerja dan metode pendekatan studi format-format yang
diperlukan dalam hal pengumpulan data dan analisa.
4
2) Tim konsultan melakukan pengumpulan data primer dan data sekunder meliputi data fisik
dasar, kepelabuhanan, kependudukan, kelembagaan, dan perwilayahan.
3) Tim konsultan melakukan telaah dan analisis fakta di lapangan dan data pendukung,
diantaranya namun tidak terbatas pada data sebagai berikut:
a) Data potensi wilayah, jaringan transportasi serta rencana pengembangan wilayah dan
hinterland.
b) Hasil studi terkait, rencana-rencana Pemerintah Daerah dan/atau swasta terhadap area
tertentu di kawasan pelabuhan;
c) Hasil studi atau perencanaan sektor-sektor lain yang terkait dengan rencana
pembangunan pelabuhan;
d) Data status tanah daratan pelabuhan sesuai data dari Badan Pertanahan Nasional (BPN),
data pengaturan tata ruang wilayah dan kawasan terkait lainnya;
5) Tim konsultan menyusun rancangan Rencana Induk Pelabuhan Pomako yang meliputi analisis
rencana pengembangan pelabuhan untuk jangka pendek, menengah dan panjang
berdasarkan hasil telaah dan analisis yang telah dilakukan.
6) Tim Konsultan melakukan focus group discussion (FGD) di daerah berkoordinasi dengan
Penyelenggara Pelabuhan serta mengundang instansi terkait di daerah untuk menjaring
masukan serta evaluasi atas hasil analisa awal dan rancangan rencana pengembangan
pelabuhan Pomako. FGD ini berfungsi juga sebagai sosialisasi awal atas penyusunan hasil
studi sehingga diharapkan bisa memudahkan bagi Pemerintah Daerah dalam pemberian
rekomendasi / penetapan Rencana Induk Pomako.
7) Tim konsultan melakukan presentasi untuk progress laporan pendahuluan (inception report),
laporan antara (interim report) dan laporan akhir sementara (draft final report) dan melakukan
diskusi dengan Tim Pendamping (counter part) secara berkala.
8) Tim konsultan melakukan perbaikan hasil studi yang berisi penyempurnaan dari pembahasan
setiap tahapannya sampai dengan terselesaikannya hasil studi dengan sempurna.
5
e. JADWAL WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN
Jangka waktu penyelesaian pekerjaan Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Pomako adalah
selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK).
II. KELUARAN/OUTPUT
a. Laporan dari setiap tahapan yang dilakukan oleh konsultan berupa laporan pendahuluan
(inception report), laporan antara (interim report), laporan akhir sementara (draft final report) dan
laporan akhir (final report).
b. Keluaran akhir yang harus disusun oleh konsultan berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah
Dokumen Rencana Induk Pelabuhan (RIP) dalam bentuk hardcopy dan softcopy yang masing-
masing meliputi sebagai berikut:
a. Untuk melaksanakan tugas, Tim Penyedia Jasa Konsultansi mendapatkan informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pemberi Tugas dalam pengarahan
penugasan ini.
b. Tim Penyedia Jasa Konsultansi memeriksa kebenaran informasi dalam pelaksanaan tugasnya,
baik yang berasal dari pemberi tugas maupun masukan lain dari luar. Kesalahan perencanaan
akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Tim Konsultan.
c. Untuk melaksanakan tugas ini Tim Penyedia Jasa Konsultansi menyediakan Tenaga Ahli yang
memenuhi kebutuhan pekerjaan.
Tim Penyedia Jasa Konsultansi harus menyusun program kerja/jadwal yang menyangkut:
6
a. Jadwal kegiatan secara terperinci.
b. Alokasi tenaga yang dibutuhkan (disiplin ilmu dan jumlahnya) yang antara lain terdiri dari:
1) Tenaga Ahli
Jumlah
Klasifikasi Kualifikasi / Pengalaman Profesional
No (orang)
7
Jumlah
Klasifikasi Kualifikasi / Pengalaman Profesional
No (orang)
6 Tenaga Ahli Geodesi Minimal Sarjana Teknik Geodesi (S1) yang memiliki 1
(Geodetic Engineer) dasar yang kuat dan berpengalaman dalam menangani
pemetaan dalam kegiatan perencanaan
pengembangan kawasan. Mempunyai pengalaman
minimal 7 tahun dan mampu bekerjasama dalam tim.
8
Jumlah
Klasifikasi Kualifikasi / Pengalaman Profesional
No (orang)
2) Tenaga Penunjang
Jumlah
Klasifikasi Kualifikasi / Pengalaman Profesional
No (orang)
9
Jumlah
Klasifikasi Kualifikasi / Pengalaman Profesional
No (orang)
d. Program kerja tersebut harus didapat dari kesepakatan bersama untuk dapat digunakan sebagai
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan serta untuk pedoman pengawasan dari pekerjaan
perencanaan yang dimaksud dalam pengarahan penugasan ini.
V. PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Persiapan
4) Studi literatur/kepustakaan.
10
5) Penyusunan daftar kebutuhan data, rencana survey lapangan, dan formulir-formulir yang
diperlukan.
Inventarisasi data dan informasi meliputi data yang diperoleh melalui studi kepustakaan/literatur
(data sekunder), wawancara/diskusi stakeholder dan melalui survey lapangan (data primer)
berdasarkan hasil koordinasi dengan instansi terkait maupun masyarakat di lokasi pekerjaan,
meliputi:
1) Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah yang berkaitan dengan program pemerintah
dalam rangka mewujudkan Sistem Transportasi Nasional (SISTRANAS), Tatrawil dan
Tatralok, dimaksudkan untuk mendapatkan suatu tatanan transportasi yang terorganisasi
secara kesisteman dalam lingkup wilayah nasional, provinsi, kabupaten/kota yang mencakup
transportasi jalan raya, transportasi jalan rel dan transportasi laut yang masing-masingnya
terdiri dari sarana dan prasarana yang saling berinteraksi membentuk suatu sistem
pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien, terpadu dan harmonis, guna menunjang
serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
2) Rencana Tata Guna Lahan dan Prasarana Fisik Wilayah yang ada, meliputi:
a) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan Kabupaten/Kota (jika ada)
4) Informasi mengenai daerah khusus, daerah rawan bencana, daerah tertinggal dan pulau
terluar.
a) Kependudukan
11
e) Potensi komoditas unggulan dan Pariwisata
e) Data meteorologi dan klimatologi (suhu udara, kelembaban, arah angin dan kecepatan
angin, curah hujan).
c) Hasil studi atau rencana pihak-pihak swasta/investor terhadap area tertentu di kawasan
pelabuhan.
d) Hasil studi atau perencanaan sektor-sektor lain yang terkait dengan rencana
pembangunan pelabuhan.
9) Data tentang lingkungan hidup dari hasil studi lingkungan sekitar wilayah pelabuhan (apabila
ada).
Konsultan melakukan telaah awal. Dalam telaah awal ini, diperoleh gambaran umum wilayah
perencanaan sehingga dalam pelaksanaan peninjauan lapangan telah terdapat gambaran umum
rencana pembangunan pelabuhan dan tatanan kepelabuhanan di wilayah terkait serta foto
dokumentasi pelabuhan eksisting (apabila memungkinkan dilakukan kunjungan lapangan).
Dalam hal ini, Konsultan juga melakukan telaah awal beberapa aspek teknis yang paling
12
mendasar, yaitu: topografi lokasi/kawasan, bathimetri, cuaca, arah dan kecepatan angin, alur
pelayaran dan kawasan perairan. Untuk mendapatkan data telaahan awal lokasi pelabuhan,
penyedia jasa konsultansi melakukan kunjungan awal untuk mendapatkan informasi terkini terkait
lokasi studi.
6) Pengumpulan data sekunder yang belum didapatkan pada tahap inventarisasi data
pada awal kegiatan.
e. Survey Lapangan
Setelah dilakukan telaah awal dan survey pendahuluan (reconnaisance survey), selanjutnya
Konsultan harus melakukan survey lapangan pada lokasi studi, yang terdiri dari beberapa
kegiatan.
1) Survey Topografi
13
2) Survey Bathimetri
3) Survey Hidro-oseanografi
b) Pengukuran Arus
➢ Pengamatan kecepatan dan arah arus dilakukan minimal pada 2 (dua) lokasi
4) Dokumentasi berupa foto dan video yang diambil dari darat dan udara.
Pekerjaan survey permintaan jasa angkutan laut dilakukan untuk mendapatkan data
mengenai kondisi/karakteristik jasa angkutan laut yang diperlukan untuk analisis kebutuhan
pembangunan/pengembangan fasilitas pelabuhan yang meliputi:
14
e) Tipe/jenis kapal yang beroperasi
d) kesehatan masyarakat;
f) Pengamatan terhadap lokasi studi pada daerah konservasi (daerah lindung) baik daratan
maupun perairan;
1) Analisis Teknis
a) Kajian hidro-oseanografi dalam pembuatan dan penetapan arah arus dan gelombang
di lokasi rencana pelabuhan untuk penetapan dan/atau mengkonfirmasi arah/posisi
dermaga;
e) Evaluasi kondisi fisik dan daya dukung lahan di lokasi rencana pelabuhan;
f) Ketersediaan utilitas;
15
g) Evaluasi topografis permukaan lahan rencana lokasi pelabuhan;
j) Potensi pendangkalan;
m) Kajian terhadap kendala kondisi alam yang menjadi batasan dalam pengembangan
pelabuhan.
2) Analisis Operasional
c) kajian alur dan kawasan pelabuhan bila ada pelabuhan lain disekitarnya;
3) Analisis Prakiraan Permintaan Jasa Angkutan Laut (Demand Forecast Analysis), meliputi:
16
c) Kebutuhan sarana bantu navigasi pelayaran;
e) Kebutuhan utilitas: listrik, telepon, sistem penerangan, sistem drainase, air bersih;
sewage treatment, fuel supply, dan jaringan jalan.
a) Analisis Ekonomi
Menghitung besaran manfaat ekonomi makro yang diterima oleh daerah setempat dari
pembangunan pelabuhan yang meliputi:
b) Analisis Finansial
17
g. Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Pomako Provinsi Papua
Dalam tahap ini Konsultan mengkaji Rencana Induk Pelabuhan Pomako dengan mengacu
kepada hasil evaluasi dan analisis kapasitas fasilitas pelabuhan eksisting, hasil kajian
perencanaan pendahuluan (preliminary desain) yang telah disusun dengan mempertimbangkan
kondisi lahan dan perairan yang ada, tata guna tanah, prosedur operasi pelabuhan serta
identifikasi dampak lingkungan. Penyusunan rencana induk pelabuhan meliputi:
2) melakukan pengkajian terhadap alternatif rencana tata letak fasilitas pelabuhan yang telah
disusun, guna menentukan alternatif terpilih;
Dalam penyusunan rencana induk pelabuhan ini, Konsultan harus menyusun tata letak, konsep
tahapan pembangunan serta rancangan dasar (preliminary design) masing-masing fasilitas
pelabuhan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 61 tahun 2009 tentang
Kepelabuhanan. Dalam penyusunan Rencana Induk Pelabuhan, fasilitas tersebut harus
disesuaikan dengan hierarki pelabuhan yang setidaknya meliputi:
a) Fasilitas Pokok
➢ dermaga;
➢ gudang lini 1;
➢ terminal penumpang;
18
➢ terminal peti kemas (apabila diperlukan);
➢ terminal roro;
➢ fasilitas bunker;
b) Fasilitas Penunjang
➢ kawasan perkantoran;
➢ kawasan perdagangan;
a) Fasilitas Pokok
➢ alur-pelayaran;
➢ perairan untuk kapal yang mengangkut Bahan/Barang Berbahaya dan Beracun (B3);
19
➢ perairan untuk kegiatan karantina;
b) Fasilitas Penunjang
Tim Konsultan melakukan focus group discussion (FGD) di daerah berkoordinasi dengan
Penyelenggara Pelabuhan serta mengundang instansi terkait di daerah untuk menjaring masukan
serta evaluasi atas hasil analisa awal dan rancangan rencana pengembangan pelabuhan dan
rancangan Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan
(DLKp) Pomako. FGD ini berfungsi juga sebagai sosialisasi awal atas penyusunan hasil studi
sehingga diharapkan bisa memudahkan bagi Pemerintah Daerah dalam pemberian rekomendasi
/ penetapan Rencana Induk Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah
Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKp) Pomako. Beberapa hal yang perlu dibahas dalam
pelaksanaan FGD diantara:
1) Kesesuaian Rencana Induk Pelabuhan dengan Rencana tata ruang wilayah Kabupaten/Kota
serta Provinsi;
3) Status lahan pelabuhan, rencana pengembangan jaringan jalan dan fasilitas pendukung
pelabuhan lainnya;
20
5) Konsep rancangan Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan
Pelabuhan (DLKp);
Sebagai Kontrol dan pertanggung jawaban dari pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi Penyusunan
Rencana Induk Pelabuhan Pomako ini adalah adanya pelaporan yang diberikan secara bertahap
sesuai dengan tahapan penyelesaian pekerjaan. Beberapa tahapan pelaporan yang diserahkan
adalah:
Laporan pendahuluan disusun berdasarkan hasil kunjungan awal dan kajian literatur lokasi studi.
Diserahkan pada akhir bulan pertama dari masa pelaksanaan pekerjaan, 5 (lima) eksemplar
disampaikan sebagai hasil perbaikan setelah rapat pembahasan. Isi dari laporan ini adalah uraian
ringkas mengenai rencana awal pelaksanaan pekerjaan berdasarkan sebagian dari data sekunder
yang sudah diperoleh, juga dimasukkan metodologi dan pendekatan teknis serta jadwal waktu
pelaksanaan pekerjaan lapangan.
Diskusi dari laporan ini dilakukan secara internal dengan Tim Pendamping dan diharapkan dapat
diperolah satu kesepakatan mengenai rencana kerja serta sasaran yang akan dituju. Hasil diskusi
dituangkan dalam bentuk satu Berita Acara dan dijadikan pedoman dalam penyusunan laporan
berikutnya.
Diserahkan pada akhir bulan ke tiga dari masa pelaksanaan pekerjaan, 5 (lima) eksemplar
disampaikan sebagai hasil perbaikan setelah rapat pembahasan serta 5 (lima) eksemplar buku
laporan hasil survey. Isi dari laporan antara ini adalah hasil kompilasi data, hasil analisis awal,
rancangan awal rencana pengembangan pelabuhan serta rancangan awal DLKr-DLKp Pelabuhan
yang meliputi:
21
2) kondisi fisik wilayah, kecenderungan perkembangan ekonomi;
7) indikasi kebutuhan fasilitas pelabuhan sesuai dengan tujuan dan sasaran perencanaan;
Diskusi dari laporan ini dilakukan secara internal dengan Tim Pendamping dan diharapkan dapat
diperoleh satu kesepakatan mengenai hasil kompilasi dan analisis data. Hasil diskusi dituangkan
dalam bentuk satu Berita Acara dan dijadikan pedoman dalam penyusunan laporan berikutnya.
Laporan akhir sementara disampaikan 5 (lima) eksemplar disampaikan sebagai hasil perbaikan
setelah rapat pembahasan. Laporan akhir sementara disampaikan pada akhir bulan kelima dari
masa pelaksanaan pekerjaan. Laporan Draft Final diserahkan oleh Tim Konsultan terdiri dari:
Diskusi laporan ini dilakukan secara internal dengan mengundang beberapa pihak terkait untuk
memperoleh masukan lain mengenai hasil akhir dari study ini sehingga dalam penyusunan laporan
berikutnya dapat diperoleh satu kesimpulan yang mampu menampung banyak kepentingan. Hasil
diskusi ini dituangkan dalam satu Berita Acara yang ditindaklanjuti oleh Tim Konsultan dan menjadi
pedoman dalam penyusunan laporan berikutnya.
22
d. Laporan Akhir (Final Report)
Laporan akhir adalah bentuk akhir dari keseluruhan rangkaian pelaksanaan pekerjaan studi dan
merupakan penyempurnaan dari laporan akhir sementara sesuai dengan catatan dalam berita
acara pembahasan. Laporan akhir diserahkan oleh Tim Konsultan pada akhir masa pelaksanaan
pekerjaan yang terdiri dari:
1) Dokumen kompilasi dan analisis prediksi (buku 1) sebanyak 3 (tiga) eksemplar dalam format
kertas A4;
3) Dokumen Executive Summary Rencana Induk Pelabuhan sebanyak 5 (lima) eksemplar dalam
format kertas A3;
4) Konsep SK Penetapan Rencana Induk Pelabuhan 1 (satu) rangkap dalam format A4;
1. Memiliki SBU Bidang Perencanaan Rekayasa Sub Bidang Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan
Teknik Sipil Air (Kode: RE103) atau Memiliki SBU Jasa Konsultansi Non Konstruksi Bidang
Transportasi;
2. Pekerjaan sejenis: Studi Rencana Induk Pelabuhan dan/atau Studi Penyusunan Daerah
Lingkungan dan Kepentingan Pelabuhan, Studi Rencana Induk Terminal Khusus. Tidak termasuk
Studi Rencana Induk Pelabuhan Penyebrangan/ASDP dan Studi Rencana Induk Pelabuhan
Perikanan.
VIII. P E N U T U P
a. Kerangka Acuan Kerja ini sebagai petunjuk bagi konsultan, yang memuat masukan azas,
kriteria dan proses yang dipenuhi atau diperhatikan dan diinterpretasikan dalam melaksanakan
tugasnya. Dengan Kerangka Acuan Kerja ini diharapkan konsultan dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang dimaksud oleh Pemberi Tugas.
b. Konsultan setelah menerima pengarahan penugasan dan semua bahan masukan, hendaknya
memeriksa dan memproses semua bahan yang ada serta mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan untuk pekerjaan perencanaan ini.
23
c. Untuk kesempurnaan pekerjaan perencanaan tersebut diatas Konsultan diminta mempelajari
segala informasi dan ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan pekerjaan perencanaan
dimaksud.
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai acuan pelaksanaan
pekerjaan.
YESI FEBRIANI M
Penata (III/c)
NIP. 19880204 201012 2 003
24