Anda di halaman 1dari 11

DINAS PERHUBUNGAN

PROVINSI KALIMANTAN UTARA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

STUDI AMDAL PELABUHAN TENGKAYU I TARAKAN


BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pembangunan transportasi merupakan bagian yang amat penting dalam pembangunan


nasional. Sarana dan prasarana transportasi berperan sebagai pendukung kegiatan
ekonomi dan berfungsi untuk menyediakan jasa pelayanan bagi arus pergerakan orang
dan barang. Jasa pelayanan sarana dan prasarana transportasi sangat diperlukan untuk
menunjang kegiatan sosial masyarakat, termasuk upaya penanggulangan kemiskinan.
Perencanaan transportasi didefinisikan sebagai suatu proses yang tujuannya
mengembangkan sistem transportasi yang memungkinkan manusia dan barang bergerak
atau berpindah tempat dengan aman dan murah. Selain itu harus juga mempunyai unsur
cepat dan juga dengan pertimbangan manusia, suatu sistem transportasi harus pula
mempertimbangkan unsur kenyamanan.
Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh peran sektor transportasi yang
dalam hal ini melibatkan pemerintah, swasta dan masyarakat. Pemerintah baik pusat,
provinsi dan daerah memiliki kewenangan dan kewajiban masing-masing untuk
menyusun rencana, merumuskan kebijakan dan mengawasi perwujudan transportasi
tersebut.
Tujuan pembangunan sarana dan prasarana transportasi adalah meningkatkan
pelayanan jasa secara efisien, handal, berkualitas, aman dan harga terjangkau, dan
mewujudkan sistem transportasi nasional secara intermoda dan terpadu dengan
pembangunan wilayahnya dan menjadi bagian dari suatu sistemdistribusi yang mampu
memberikan pelayanan dan manfaat bagi masyarakat luas.
Pelabuhan merupakan simpul sistem perangkutan laut dengan darat. Pelabuhan
merupakan suatu unit ekonomi yang berperan merangsang pertumbuhan dan
perkembangan perdagangan atau perekonomian yang terdiri atas kegiatan penyimpanan,
distribusi, pemrosesan, pemasaran, dan lain-lain. Pelabuhan merupakan suatu unit dalam
sistem ekonomi secara keseluruhan dan tidak dapat dipisahkan dengan kondisi ekonomi
daerah yang dilayani oleh suatu pelabuhan. Untuk menciptakan kenyaman penumpang
tentunya diperlukan alat angkut bongkar muat barang milik penumpang yang memadai
yang memudahkan membawa barang-barang dari dermaga sampai pada pintu keluar
penumpang di pelabuhan.
Untuk mendukung terciptanya peningkatan ekonomi masyarakat pemerintah provinsi

Halaman 1
Kalimantan Utara melalui Dinas Perhubungan, akan mengembangkan suatu pelabuhan
di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara yakni Pelabuhan Tengkayu I, Kondisi
pergerakan penumpang dan barang maupun kendaraan yang beraktivitas di Pelabuhan
Tengkayu I semakin mengalami peningkatan seiring perkembangan kota Tarakan dan
Provinsi Kalimantan Utara. Pengembangan yang dilakukan adalah berupa
pengembangan bangunan terminal dan penunjang (segmen darat dan segmen laut), dan
pengembangan landscape dan areal parkir. .
Kegiatan tersebut tentunya akan menimbulkan implikasi bagi lingkungan hidup.
Sesuai Permeneg LH No. 05 tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan / Kegiatan
yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) lampiran 1
point F Bidang Perhubungan No. 4, jenis kegiatan wajib melakukan AMDAL. Hal
tersebut dengan pertimbangan ilmiah berpotensi menimbulkan dampak penting terhadap
sistem hidrologi dan ekologis yang lebih luas dari batas tapak kegiatan itu sendiri,
perubahan batimetri, ekosistem, dan mengganggu proses-proses alamiah di daerah
perairan (sungai/laut) termasuk menurunnya produktivitas kawasan yang dapat
menimbulkan dampak sosial. Kegiatan ini juga akan menimbulkan gangguan terhadap
lalu lintas pelayaran perairan maka akan dilakukan kajian AMDAL rencana kegiatan
Pembangunan Pelabuhan tersebut. Hal ini selaras dengan upaya pemerintah untuk
meningkatkan kelestarian lingkungan menuju pembangunan berkelanjutan tertuang
dalam UU No. 32 Th 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

I.2 Maksud, Tujuan dan Manfaat

A. Maksud dari Penyusunan Kajian dan AMDAL


Maksud dari Penyusunan kajian dan AMDAL Rencana Kegiatan Pembangunan
Pelabuhan Tengkayu I di Tarakan adalah untuk melakukan suatu kajian mengenai
dampak penting yang akan timbul dari rencana kegiatan Pembangunan Pelabuhan
terhadap lingkungan hidup sebagai dasar pengambilan keputusan.
B. Tujuan Penyusunan AMDAL
Tujuan Penyusunan AMDAL rencana Rencana Kegiatan Pengembangan Pelabuhan
Tengkayu I di Tarakan adalah tersedianya dokumen kajian ilmiah sebagai acuan dalam
melakukan operasional pembangunan pelabuhan di sehingga berjalan aman, efektif dan
dampak negatif terhadap lingkungan hidup dapat diminimalisasi. Selain hal tersebut
sebagai kontribusi terhadap pengambil keputusan kelayakan lingkungan agar sesuai
dengan pembangunan berkelanjutan.

Halaman 2
C. Manfaat Penyusunan AMDAL
1) Sebagai wujud ketaatan / kepatuhan penanggung jawab kegiatan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku, terutama pengelolaan dan
perlindungan lingkungan hidup.
2) Bahan evaluasi untuk upaya perbaikan terhadap komponen lingkungan (untuk
penggunaan alternatif teknologi dan pencegahan kerusakan lingkungan hidup)
lebih dini, secara sistimatis untuk jenjang pengambilan keputusan yang lebih
tinggi.
3) Mencegah kesalahan investasi dan peluang pembangunan yang tidak berkelanjutan
sejak tahap awal proses pengambilan keputusan.
4) Acuan dalam upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup akibat
kegiatan Pembangunan Pelabuhan

I.3 Lokasi Kegiatan

Lokasi kegiatan penyusunan Dokumen AMDAL rencana Rencana Kegiatan


Pengembangan Pembangunan Pelabuhan Tengkayu I terletak di Kota Tarakan Provinsi
Kalimantan Utara.

I.4 Pembiayaan

Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui jasa konsultan dengan sumber dana dari APBD
Murni DPA Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017 sebesar Rp.
1.200.000.000,-

I.5 Organisasi Pelaksana (Pemrakarsa)

Organisasi pelaksana Kegiatan ini adalah Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan


Utara.

Halaman 3
BAB II
DATA PENUNJANG

II.1 Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari
sumbernya, dapat berupa pengukuran di lapangan, pencatatan, pengamatan, responden
dan atau nara sumber lainnya.

II.2 Data Sekunder

Beberapa sumber data sekunder adalah data yang dikumpulkan tidak langsung dari
sumbernya. Seperti data dari dokumen, publikasi dan buku literatur lainnya yang
mempunyai sumber yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

II.3 Studi-Studi Terdahulu

Beberapa hasil studi yang sudah disusun terkait dengan Pembangunan Pelabuhan
Tengkayu I adalah Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Tengkayu I.

II.4 Peraturan Perundangan Yang dijadikan Acuan

Selain peraturan perundang undangan yang bersifat sektoral dan teknis terkait
dengan penyusunan AMDAL Pembangunan Pelabuhan Barang, beberapa peraturan
perundang undangan yang terkait dengan AMDAL yang harus dijadikan acuan
diantara lain :

a) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup

b) Undang-Undang No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang

c) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan

d) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang jenis Usaha
dan/atau Kegiatan yang wajid dilengkapi AMDAL

e) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman


Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup

f) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman


Keterlibatan Masyarakat dalam Proses AMDAL dan Izin Lingkungan

g) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2013 tentang Tata

Halaman 4
Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta
Penerbitan Izin Lingkungan;

h) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.


P.65/Menlhk/stjen/kum.1/7/2016 Tentang Standar dan Sertifikasi Kompetensi
Penyususn Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

i) Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan dan Peraturan


Pemerintah No. 64 Tahun 2015 tentang perubahan PP No. 61 tahun 2009.

j) Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2010 Tentang Kenavigasian

Halaman 5
BAB III
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

III.1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini adalah :

a) kegiatan sosialisasi penyusunan AMDAL berupa Pengumuman di Media


Massa, Konsultasi Publik,

b) penyusunan dan presentasi dokumen Kerangka Acuan,

c) penyusunan dan presentasi dokumen ANDAL, RKL dan RPL sampai dengan
diterbitkannya Surat Kelayakan Lingkungan dan Izin Lingkungan.

III.2. Dokumen yang dihasilkan :

a) Kerangka Acuan

b) ANDAL

c) RKL-RPL

III.3. Metodologi

Pedoman Penyusunan AMDAL Rencana Pembangunan Pelabuhan Tengkayu I ini


mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik lndonesia
No. 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

III.4. Peralatan dan Material yang disediakan oleh Pengguna Jasa

Sebagai pihak Pengguna Jasa, yaitu Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan


Utara menyediakan sarana dan prasarana berupa data-data penunjang yang
diperlukan serta data data lain yang bersifat administratif dan untuk keperluan
penyusunan dokumen (diskripsi kegiatan).

III.5. Peralatan dan Material yang harus disediakan oleh Konsultan

Peralatan dan material yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan ini yang
disediakan oleh konsultan diantaranya adalah untuk keperluan survey di wilayah
studi, operasional perkantoran, transportasi dan sarana lainnya terkait penyusunan
dokumen AMDAL.

Halaman 6
III.6. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan

Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk tahun anggaran 2017 dan akan
dilaksanakan selama 6 (enam) bulan atau 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender, untuk penyusunan dokumen. Untuk waktu pelaksanaan presentasi
(sidang) di depan tim teknis dan komisi AMDAL dilaksanakan tentative
disesuaikan dengan jadwal dari pihak pemerintah (Dinas Lingkungan Hidup).
Selanjutnya konsultan mengajukan jadwal pelaksanaan kegiatan beserta jadwal
penugasan personil pada saat pernasukan dokumen penawaran.

III.7. Kualifikasi dan jumlah tenaga ahli yang harus disediakan oleh Konsultan

Konsultan pelaksana penyusunan dokumen AMDAL wajib memiliki kompetensi


Lembaga Penyedia Jasa Penyusun Dokumen AMDAL (LPJP AMDAL) yang
masih berlaku dan memiliki komposisi tim penyusun minimal sebagai berikut :

a) Ketua Tim

Ketua tim (team Leder) merangkap sebagai ahli Transportasi dengan


kualifikasi magister pada bidang teknik sipil dengan pengalaman penyusunan
dokumen amdal minimal 10 tahun. Syarat khusus adalah memiliki sertifikat
Penyusun AMDAL dan sertifikat kompetensi ketua penyusun dokumen amdal
(KTPA)

b) Anggota Tim

Anggota tim meliputi:

1. Ahli Biodata Perairan dengan kualifikasi megister (S2) pada bidang


perikanan atau ilmu kelautan. berpengalaman dalam menyusun amdal
minimal 5 tahun, syarat khusus adalah memiliki amdal penyusun dan
sertifikat kompetensi anggota anggota penyususn dokumen amdal
(ATPA)

2. Ahli Sosial Ekonomi dengan kualifikasi Magister pada bidang sosial atau
ilmu kelautan atau ilmu sosek pertanian. Berpengalaman dalam
penyusunan Amdal minimal 5 tahun. Syarat khusus adalah memiliki
sertifikat amdal penyusunan dan sertifikat kompetensi anggota
penyusunan dokumen amdal (ATPA).

Halaman 7
3. Ahli kualitas Udara/Air dengan kualifikasi Magister pada bidang
kimia/lingkungan. Berpengalaman dalam penyusunan amdal minimal 5
tahun. Syarat khusus adalah memiliki sertifikat amdal penyusun dan
sertifikat kompetensi anggota penyusun dokumen amdal (ATPA)

4. Ahli Biodata darat dengan kualifikasi Magister Kehutanan/Biologi


dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun. Syarat khusus adalah
memiliki sertifikat amdal penyusun dan sertifikat kompetensi anggota
penyusun dokumen amdal (ATPA)

5. Ahli Kesehatan dengan kualifikasi Sarjana Magister masyarakat atau


kedokteran pengalaman kerja minimal 5 tahun. Syarat khusus adalah
memiliki sertifikat amdal penyusun dan sertifikat kompetensi anggota
penyusun dokumen amdal (ATPA)

c) Tenaga Ahli

Tenaga Ahli dan Kualifikasi yang dibutuhkan pada pekerjaan ini yaitu:

1. Ahli Geologi dan Ruang dengan kualifikasi sarjana pada bidang geologi
dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun. Syarat khusus adalah
memiliki sertifikat amdal penyusun.

2. Ahli Oceanografi dengan kualifikasi Magister pada teknik sipil atau


teknik pantai atau teknik ilmu kelautan dengan pengalaman kerja minimal
5 tahun. Syarat khusus adalah memiliki sertifikat amdal penyusun.

3. Ahli Perkapalan dengan kualifikasi sarjana teknik perkapalan dengan


pengalaman kerja minimal 5 tahun. Syarat khusus adalah memiliki
sertifikat amdal penyusun.

4. Ahli Bangunan Pelabuhan kualifikasi sarjana teknik sipil/teknik kelautan


dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun. Syarat khusus adalah
memiliki sertifikat amdal penyusun.

5. Asisten penyusun 2 orang dengan kualifikasi sarjana. Syarat khusus


adalah memiliki sertifikat amdal penyusun.

Halaman 8
BAB IV
JUMLAH DAN JENIS LAPORAN

Jenis dokumen yang harus diserahkan oleh konsultan kepada pengguna jasa terdiri dari:

a) Dokumen Kerangka Acuan Final

Merupakan Kerangka Acuan yang telah mendapat Keputusan Kesepakatan Kerangka Acuan
dari Komisi Penilai AMDAL sebanyak 20 (dua puluh) buku yang dijilid hard cover dan
dalam bentuk laporan digital (Soft Copy) CD 5 buah.

b) Dokumen ANDAL, RKL dan RPL Final

Merupakan Dokumen yang telah mendapat Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan dan Izin
Lingkungan. Diserahkan masing-masing sebanyak 20 (dua puluh) buku yang dijilid hard
cover dan dalam bentuk laporan digital (Soft Copy) CD 5 buah.

Kuasa Pengguna Anggaran,

R. Misno, SE, MM
NIP. 19600705 199203 1 007

Halaman 9
Halaman 10

Anda mungkin juga menyukai