Anda di halaman 1dari 131

KATAPENGANTAR

PujisyukurkehadiratIlahiataskesempatanyangdiberikanLPPMUKPetrauntuk
berapresiasi dalam kegiatan Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan
Strategis Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat. Pekerjaan ini merupakan suatu
kegiatan yang diharapkan dapat menjadi pedoman dan panduan dalam pengembangan
kegiatan dan pembangunan di kawasan strategis Niu Amahami. Laporan Akhir ini
merupakanlaporantahapIIIyangberisikan:
1. Pendahuluan
2. TinjauanKebijakan
3. GambaranUmumWilayah
4. PembahasandanAnalisis
5. RencanaPenataan

TersusunnyaLaporanAkhirPenyusunanPerencanaanDesainArsitekturKawasan
Strategis Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat tidak lepas dari peranserta instansi
terkaitdilingkuganpemerintahKotaBima
Surabaya, Nopember 2014

Tim Penyusun

DAFTARISI

KATAPENGANTAR____________________________________________________i
DAFTARISI_________________________________________________________ ii
DAFTARGAMBAR ___________________________________________________ v
DAFTARTABEL_____________________________________________________viii

BABIPENDAHULUAN
1.1

LatarBelakang ______________________________________________ I1

1.2

Tujuan_____________________________________________________ I2

1.3

Sasaran____________________________________________________ I2

1.4

DasarHukum _______________________________________________ I3

1.5

RuangLingkupPekerjaan______________________________________ I4

1.5.1Lokasi_________________________________________________ I4

1.5.2Substansi ______________________________________________ I6

1.6

TahapanPelaksanaanKegiatan _________________________________ I7

1.7

Keluaran/OutputProduk _____________________________________I10

1.8

SistematikaLaporan_________________________________________I10

BABII
KEBIJAKANPEMBANGUNAN
2.1

RENCANATATARUANG_______________________________________II1

2.1.1RencanaTataRuangWilayahNasional_______________________II1

2.1.2RencanaTataRuangWilayahPropinsi _______________________II5

2.1.3RencanaTataRuangWilayahKabupaten____________________II12

2.1.4RencanaTataBangunanDanLingkungan____________________II31

2.2

RencanaRencanaPembangunanKawasanPermukiman

Prioritas __________________________________________________II35

ii

2.3

RencanaIndukPariwisataNasional_____________________________II37

2.4

RencanaIndukKotaHijau_____________________________________II37

BABIIIGAMBARANUMUMWILAYAH
3.1.

KondisiFisiografiWilayah_____________________________________ III3

3.2.

KondisiPerekonomian ______________________________________III11

3.3.

KondisiDemografi__________________________________________III13

3.4.

KondisiDrainase___________________________________________III16

BABIV
PEMBAHASANDANANALISA
4.1

KondisiLanskap_____________________________________________IV1

4.1.1GerbangNiu __________________________________________IV1

4.1.2Lawata_______________________________________________IV8

4.1.3Amahami____________________________________________IV10

4.2

KualitasLanskap___________________________________________IV16

4.3

KesesuaianKebijakanTerhadapSkenarioPengembanganKawasan___IV17

4.4

AnalisisSWOT_____________________________________________IV23

BABV
RENCANAPENATAANKAWASAN
5.1

TAMANAMAHAMI___________________________________________V1

5.2

TAMANAMAHAMI__________________________________________V15

iii

DAFTARGAMBAR

Gambar1.1SpotPerencanaandanPenataanKawasanNIUAMAHAMI _____ I5
Gambar2.1RencanaStrukturRuangWilayahNasionaldiPropinsiNusa
TenggaraBarat__________________________________________II1
Gambar2.2PenetapanSistemJaringanJalanNasionaldiWilayahPropinsi
NusaTenggaraBarat_____________________________________II3
Gambar2.3RencanaPolaRuangWilayahNasionaldiPropinsiNusa
TenggaraBarat__________________________________________II4
Gambar2.4RencanaStrukturRuangWilayahPropinsiNusaTenggaraBarat___II7
Gambar2.5RencanaPolaRuangPropinsiNusaTenggaraBarat_____________II8
Gambar2.6KawasanStrategisPropinsiNusaTenggaraBarat______________II11
Gambar2.7RencanaSistemPusatPelayananKotaBima__________________II14
Gambar2.8RencanaSistemJaringanPrasaranaWilayahKotaBima_________II25
Gambar2.9RencanaPolaRuangWilayahKotaBima_____________________II29
Gambar2.10RencanaKawasanStrategisKotaBima_____________________II30
Gambar2.11RencanaPeruntukanLahanKawasanSekitarKesultananBima__II33
Gambar2.12RencanaSistemSirkulasidanJaringanJalanKawasanSekitar
KesultananBima______________________________________II33
Gambar2.13RencanaPenetapanRuangTerbukaHijauKawasanSekitar
KesultananBima ______________________________________II34
Gambar2.14RencanaPenataanSistemJaringanDrainaseKawasanSekitar
KesultananBima ______________________________________II34
Gambar2.15PenetapanZonasiPenangananPermukimanPrioritasKota
Bima________________________________________________II35
Gambar2.16RencanaPenangananKawasanPrioritasPadaZonaKB1_______II36

iv

Gambar2.17PenetapanLokasiDPN,KPPNdanKSPNDiSeluruhWilayah
NKRI________________________________________________II38
Gambar2.18PenetapanLokasiDPN,KPPNdanKSPNdiPropinsiNusa
TenggaraBarat _______________________________________II39

Gambar3.1BatasAdministrasiWilayahKotaBimaPropinsiNusaTenggara
Barat_________________________________________________ III1
Gambar3.2KondisiTopografiWilayahKotaBima(BappekoBima,2012)_____ III4
Gambar3.3KondisiGeologidiWilayahKotaBima(BappekoBima,2012) ____ III6
Gambar3.4KondisiGeomorpologiKotaBima(BappekoBima,2012)________ III9
Gambar3.5KondisiHidrologiKotaBima(BappekoBima,2012)___________III10
Gambar3.6CohortPendudukKotaBima_____________________________III15
Gambar3.7KondisiEksistingSistemDrainaseKotaBima ________________III16

Gambar4.1LanskapRuangKawasanNiu______________________________IV2
Gambar4.2KondisiKawasanSekitarNiu______________________________IV3
Gambar4.3KetidakjelasanSirkulasi,PembatasdanPelindungVegetasi,
SertaSedimentasiPerairan _______________________________IV5
Gambar4.4GangguanVisualdanBelumtuntasnyaPenyelesaianUnsur
PeneduhPergola________________________________________IV6
Gambar4.5SimbolSegiDelapanDigunakanDaerahLainSebagaiIdentitas
Derah ________________________________________________IV9
Gambar4.6OrientasiLokasiPantaiLawata ___________________________IV11
Gambar4.7OrientasiLokasiPantaiLawata ___________________________IV12
Gambar4.8OrientasiLokasiTamanAmahami_________________________IV14
Gambar4.9KondisiSuasanaKawasanSekitarTamanAmahami(Bukit
Babuju,KoridorSumbawaBima)__________________________IV16
Gambar4.10KondisiSuasanaKawasanSekitarTamanAmahami(Makam
Cina,Kolamretensidanmonumentpancasial) _____________IV17
Gambar4.11VegetasiTamanBelumMendukungEksistensiVisual ________IV18
Gambar4.12GangguanVisualAkibatPerletakanMediaReklamedan

LapakPKL ___________________________________________IV19

Gambar5.1DesainTapakTamanAmahamidansekitarnyaPadaTahap
FGDI__________________________________________________V5
Gambar5.2DesainTapakTamanAmahamidansekitarnyaPadaTahap
FGDII_________________________________________________V7
Gambar5.3DesainTapakTamanAmahamidansekitarnyaPadaTahap
FGDIII_________________________________________________V9
Gambar5.4ZonasiVegetasidiTamanAmahami________________________V11
Gambar5.5BirdViewTamanAmahamidariArahUtara/PusatKota_________V12
Gambar5.6BirdViewTamanAmahamidariArahSelatan_________________V13
Gambar5.7PotonganTampakTamanAmahami________________________V14
Gambar5.8TautanVisualTerhadapNodesDiPerairan___________________V14
Gambar5.9UsulanPengembanganGerbangNiuPadaTahapFGDI_________V17
Gambar5.10UsulanPengembanganGerbangNiuPadaTahapFGDII _______V18
Gambar5.11UsulanPengembanganGerbangNiuPadaTahapFGDIII_______V19
Gambar5.12ZonasiVegetasidiKawasanGerbangNiu___________________V20
Gambar5.13VisualisasiPengembanganKawasanGerbangNiu____________V22
Gambar5.14VisualisasiPengembanganGarduPandangdanDermaga
Wisata______________________________________________V23

vi

DAFTARTABEL

TabelII.1PenetapanRencanaJaringanJalanNasional_______________________ 2
TabelII.2PenetapanKawasanAndalandiPropinsiNusaTenggaraBarat________ 5
TabelII.3IndikasiProgramPenangananPermukimanPrioritasPadaZona
KB1______________________________________________________ 37
TabelII.4PenetapanLokasiDPNdanKPPNDiPropinsiNusaTenggaraBarat____ 38
TabelII.5ArahanPengembanganRTHKotaBima__________________________ 39

TabelIII.1PembagianWilayahAdministrasiKecamatanKelurahandiKota
Bima _____________________________________________________ 2
TabelIII.2KondisiTopografiWilayahKotaBima____________________________ 3
TabelIII.3KondisiKemiringanWilayahKotaBima __________________________ 5
TabelIII.4KedalamanEfektifTanahdiWilayahKotaBima____________________ 5
TabelIII.5SistemJaringanIrigasidiWilayahKotaBima______________________ 9
TabelIII.6KondisiCurahHujandanHariHujanDiKotaBima_________________ 11
TabelIII.7KondisiSuhuUdandanKelembabanKotaBima __________________ 11
TabelIII.8LajuPertumbuhanPDRBKotaBimaDalamKurun5Tahun__________ 12
TabelIII.9Pertumbuhan9SektorPDRBKotaBimadalam5TahunTerakhir
AtasDasarHargaBerlaku(ADHB)______________________________ 12
TabelIII.10Pertumbuhan9SektorPDRBKotaBimadalam5Tahun
TerakhirAtasDasarHargaKonstan(ADHK)_____________________ 13
TabelIII.11JumlahPendudukKotaBimaMenurutJenisKelamin _____________ 13
TabelIII.12KomposisiPendudukKotaBimaTahun2012____________________ 14
TabelIII.13JumlahPendudukKotaBimaMenurutAgamadanKepercayaan ____ 15

TabelIV.1PenilaianKualitasRuangPadaGerbangNiu______________________ 7
TabelIV.2PenilaianKualitasRuangPadaGerbangNiu_____________________ 12
TabelIV.3KualitasTampilanLanskapTamanAmahami_____________________ 20
TabelIV.4MatriksKesesuaianFungsiKegiatan ___________________________ 22
vii

TabelIV.5DukunganKebijakanPengembanganTerhadapIndikasiProgram
PemanfaatanRuang________________________________________ 23
TabelIV.6MatriksSWOTPerencanaanDesainArsitekturKawasanStrategis____ 30

TabelV.1KriteriaPerancanganTamanAmahami___________________________ 1

viii

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATARBELAKANG
Sebagai sebuah kota yang baru terbentuk di Provinsi Nusa Tenggara Barat,
Bima awalnya merupakan kota administratif. Terbentuk pada tanggal 10 April 2002
melalui.UndangundangNomor13Tahun2002tentangKotaBima
Secara geografis Kota Bima yang memiliki luas wilayah 22,25 km2 terletak di
tengahtengah segitiga tujuan pariwisata nasional, yaitu Pulau Bali, Pulau Komodo
dan Bunaken (Sulawesi Utara), memiliki potensi serta fungsi strategis sebagai kota
transit.Sebagaikotayangmembentangkuranglebih21kmdisepanjangpesisirteluk
Bima di mulai dari pintu gerbang NIU (Kelurahan Dara) sampai dengan PANTAI
KOLO/SO ATI Kel Kolo. Bima mempunyai potensi besar untuk dikembangkan
sebagaiKotaTepianAir(WaterfrontCity).
Disebutberfungsistrategissebagaikotatransit,Bimaternyatamenyimpandan
mempunyai aneka wisata alam dan budaya dengan karakteristik yang berbeda dari
anekawisataalamdanbudayaseNusantara.
Dalam Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bima disebutkan ada 2
issue Pengembangan, yaitu ; (1) Pengembangan konsep Kota Tepian Air di
sepanjang pantai Kecamatan Rasanae Barat, dan (2) Pengembangan Kota Bima
yang mengarah sebagai Kota perdagangan dan jasa serta Kota pendidikan dan
industri.
Kolo adalah sebutan sepanjang pesisir teluk Bima dengan empat teluk nya
yang memukau, yaitu So Nggela, Torro Londe, Bonto serta Kolo, disamping pulau
Kambing yang terletak tepat ditengahtengah perairan teluk Bima, adalah satu
potensiwisataalam.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

I-1

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Kawasan&koridorsepanjangpesisirantarapintugerbangKota(NIU)sampai
denganAmahamiadalahsatukesatuankawasan&koridorstrategiskarenaposisinya
sebagai etalase kota dari arah bandara dimana merupakan gerbangKota, tempat
pintumasukdankeluarKotaBima.
Oleh karena itu dalam deskripsi diatas, guna mengakselerasi serta
mengimplementasikan visi pembangunan pariwisata kota Bima, termasuk kedua
issue pengembangan utama secara bertahap, terpadu dan berkelanjutan, maka
untuk pedoman aplikasi pembangunan fisik lapangan termasuk pemanfaatan serta
pengendaliannya perlu disusun : Rancangan & DED ruang kawasankoridor NIU
AMAHAMI,KotaBima,NusaTenggaraBarat20152020
1.2 TUJUAN
Tujuan penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis Kota
BimaPropinsiNusaTenggaraBaratadalah

Menyusunkonsepdanstrategiperancanganpembangunanfisikkawasankoridor
yangberkarakterwilayahtepianairsecaraterpadu.

MerancangdanmembuatDEDruangkawasankoridorNIUAMAHAMI,Sebagai
kawasankoridorstartegisekonomi&budaya.

Merancangskenarioaplikasipembangunanfisiksecarabertahap

Merancangkemungkinanskenariopendanaanaplikasipembangunanfisikbeserta
kelembagaannya.

1.3 SASARAN
Sasaran dari Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis
KotaBimaPropinsiNusaTenggaraBaratadalah

Tersusunnya dokumen konsep dan strategi pembangunan fisik kawasankoridor


yangberkarakterwilayahtepianairsecaraterpadu,yangdapatdigunakansebagai
pedomanaplikasipembangunandanpengendalian.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

I-2

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Tersusunnya dokumen DED termasuk gambar bestek beserta anggaran


pembiayaan pembangunan masing Masing cluster di kawasankoridor NIU
AMAHAMI (gerbang kota, semenanjung wisata (Lawata), RTH Amahami & Super
Block.Untukkeperluantender(lelang)pelaksanaanpembangunanfisik.

1.4 DASARHUKUM
DasarhukumyangmelatarbelakangipentingnyakegiatanPerencanaanDesain
ArsitekturKawasanStrategisKotaBimaPropinsiNusaTenggaraBaratantaralain
a. UndangUndang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan
KawasanPermukiman
b. UndangUndangRepublikIndonesiaNo.11Tahun2010TentangCagarBudaya
c. UndangUndangRepublikIndonesiaNo.24Tahun2007TentangPenanggulangan
Bencana
d. UndangundangRINo.26Tahun2007,TentangPenataanRuang
e. UndangUndangRepublikIndonesiaNomor27Tahun2007tentangPengelolaan
WilayahPesisirdanPulauPulauKecil
f. UndangundangRINo.28Tahun2002,TentangBangunanGedung
g. UndangUndang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 Tentang Lingkungan
Hidup
h. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan
i.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2010 Tentang


PenyelenggaraanPenataanRuang

j. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana


TataRuangWilayahNasional
k. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005 Tentang
PeraturanPelaksanaanUndangundangNomor28tahun2002TentangBangunan
Gedung

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

I-3

LAPORAN
AKHIR

l.

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

PeraturanMenteriPUNomor29/PRT/2006TentangPedomanPersyaratanTeknis
BangunanGedung

m. PeraturanMenteriPekerjaanUmumNomor:05/PRT/M/2008TentangPedoman
PenyediaandanPemanfaatanRuangTerbukaHijaudiKawasanPerkotaan
n. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 18/PRT/M/.2010 Tentang Pedoman
RevitalisasiKawasan
o. Peraturan Menteri PU Nomor 30/PRT/M/2006 Tentang Persyaratan Teknis
FasilitasdanAksesibilitaspadaBangunanUmumdanLingkungan
p. PermenPUNo5Tahun2013TentangPedomanPemetaanSosial,Ekonomidan
LingkunganBidangPekerjaanUmum
q. PermenPUNo9Tahun2010TentangPed.PengamananPantai
r. Permen PU No 15 Tahun 2012 Tentang Ped. Penyusunan RTR Kawasan Strategis
Nasional
s. SNI 0317332004 Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di
Perkotaan
t. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010 Tentang
RencanaTataRuangWilayahProvinsiNusaTenggaraBaratTahun20092029
u. Peraturan Daerah Kota Bima Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana
PembangunanJangkaPanjangDaerahKotaBimaTahun20082013
v. Peraturan Daerah Kota Bima Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang
WilayahKotaBimaTahun20112031

1.5 RUANGLINGKUPPEKERJAAN
1.5.1 LOKASI
LingkupPenyusunanPerencanaanDesainArsitekturKawasanStrategisKota
Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat secara garis besar terbagi dalam 2 (dua) hal,
yaitulingkupwilayahdanlingkupsubstantif.Lingkupwilayahmenunjukkanbatas
wilayahperencanaansecarafisik,lingkupsubstantifmenunjukkankedalammateri
yangdibahasdalampenyusunanrencana

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

I-4

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Wilayahperencanaandesainarsitekturalkawasanstrategismeliputi
a. WilayahMakro,KoridordanblokNiuAmahami
b. Wilayah Mikro,clustergerbang Niu(DED),ClusterLawata(PradesainSiteplan),

Cluster Amahami (Tatabangunan dan lingkungan Amahami Akses Pelabuhan,


DEDTamanAmahami)

Gambar1.1SpotPerencanaandanPenataanKawasanNIUAMAHAMI

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

I-5

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

1.5.2 SUBSTANSI
1 Persiapan,meliputi
a. Menyiapkanpetagaristerkoreksiberskalaminimal1:5000
b. KordinasidenganSKDPterkaitkebutuhandataspasialdansector
c. Penyiapandesainsurvey
d. Penggalian informasi dan aspirasi masyarakat secara langsung melalui
kuesioner
e. Studi literatur mencakup komparasi kebijakan di tingkat pusat hingga
daerah,studipembanding/preseden,pendekatandesaindanperancangan.

Identifikasiprofilwilayah
Data yang dikumpulkan adalah segala jenis informasi yang diperlukan
untukmelakukananalisiskawasandanwilayahsekitarnya.Darihasilpendataan
ini akan diperoleh identifikasi kawasan dari segi fisik, sosial, budaya, dan
ekonomi,sertaidentifikasiataskondisidiwilayahsekitarnyayangberpengaruh
pada kawasan perencanaan. Data tersebut meliputi: sejarah dan signifikansi
historiskawasan,kondisipolaruangkawasansekitar,kondisiaksesdansirkulasi,
kondisi sosialbudaya, kependudukan, pertumbuhan ekonomi, kepemilikan
lahan,prasaranadanfasilitas,dayadukunglingkungansebagaifactorpembatas
dandatalainyangrelevan.

KarakteristiklambangsymbolKotaBima.
Eksplorasi terhadap symbol local yang mencerminkan jiwa setempat, basis
kegiatan,profillingkungandanbudayamasyarakat

Konsep & filosofi perancangan terpadu yang berkesinambungan (linkage)


sepanjangkawasankoridoryangberkarakterwilayahtepianairdariNIUsampai
dengankampongMELAYU.

Pra Rancangan dan Rancangan ArsitekturalLansekap cluster ; pintu gerbang


Kota, semenanjung wisata dan garis pantai/pesisir ruang terbuka AMAHAMI.
Termasukprogramfasilitasnya.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

I-6

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

DokumenDEDtermasukgambarbestekuntuktenderdanpelaksanaan.Rencana
danAnggaranBiaya.SyaratsyaratTeknisPlekasanaan.

Dokumen scenario/skema pendanaan & aplikasi pelasanaan pembangunan fisik


besertakelembagaannya.

1.6 TAHAPANPELAKSANAANKEGIATAN
Tahapan pelaksanaan kegiatan penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur
KawasanStrategisKotaBimaPropinsiNusaTenggaraBaratmeliputi
1. KoordinasiAwalKegiatan
KordinasidilakukansegerasetelahproseskontrakantaraPejabatPembuat
Komitmen dengan mitra kerjasama selesai. Rapat akan diselenggarakan oleh
PPK,denganagendasebagaiberikut:
a. Penjelasanlingkuptugaskonsultan/mitrakerjasama
b. Penjelasantahapankegiatanyangharusdilaksanakan
c. Penjelasandeliniasikawasanstudi
d. Jadwalpenyampaiandanpembahasanlaporan
e. PerkenalantenagaahliTimPenyediaJasa
f. Penjelasan sistem koordinasi antara mitra kerjasama dengan tim teknis
PemerintahDaerah.

2. PenyusunanLaporanPendahuluan
Segera setelah rapat koordinasi awal, tim tenaga ahli konsultan/mitra
kerjasama segera menyusun Laporan Pendahuluan serta bahan tayangan yang
akan disampaikan pada Rapat Laporan Pendahuluan yang setidaknya memuat
substansi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam indikator
keluaran

3. WorkshopPembahasanLaporanPendahuluan
Tim tenaga ahli mitra kerjasama segera mengagendakan dan
menyelenggarakan Rapat Pendahuluan di daerah dengan mengundang seluruh

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

I-7

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

timteknis.DalamWorkshopLaporanPendahuluantersebutharusdisusunBerita
Acara Pembahasan Laporan Pendahuluan yang berisi kesepakatan terhadap
substansi Laporan Pendahuluan sebagaimana diatur dalam Indikator Keluaran
DanKeluaran.

4. PelaksanaanSurveyolehTimKonsultan
Tim tenaga ahli konsultan/mitra kerjasama segera melaksanakan survey
lokasi sesuai dengan rencana survey yang telah ditetapkan pada pembahasan
Laporan Pendahuluan. Dalam pelaksanaan survey tim konsultan diharapkan
dapat mengidentifikasi potensi dan permasalahan serta factor pembatas
lingkungansehinggamenjadiacuandalamaplikasiperencanaandesainarsitektur
kawasan.

5. PelaksanaanFocusGroupDiscussionPertama(FGD)
Tim tenaga ahli mitra kerjasama segera mengagendakan dan
menyelenggarakanFocusGroupDiscussionPertama(FGD)denganmengundang
timteknisdaerahdanseluruhpemangkukepentinganterkaitdidaerah.
Dalam Focus Group Discussion Pertama (FGD) tersebut tim tenaga ahli
menyampaikan hasil survey awal lokasi untuk dapat dikonfirmasi oleh pihak
terkait serta mengidentifikasi sebanyakbanyaknya aspirasi daerah terkait
keterpaduan pembangunan di lokasi studi dari masingmasing pihak pemangku
kepentingan di daerah yang akan diselaraskan menggunakan perangkat berupa
PerencanaanDesainArsitekturKawasanStrategis.
DiakhirpelaksanaanFocusGroupDiscussionPertama(FGD)wajibdisusun
Berita Acara FGD yang ditandatangani bersama oleh peserta yang memuat
kesepakatanbersamasebagaiberikut:
a. Pengesahan deliniasi kawasan studi oleh pihak berwenang Pemerintah
Daerah.
b. Identifikasi potensi dan permasalahan lokal kawasan serta penetapan visi
perancangan.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

I-8

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

c. Draft Sistematika Dokumen Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan


Strategis.
d. Penetapan daftar kegiatan serta lokasi pembangunan sarana dan
prasaranalingkunganpadaspotspotkawasanyangprioritas.

6. PenyusunanLaporanAntara
Segerasetelah dilaksanakannya survey lokasi dan Focus Group Discussion
Pertama (FGD), tim tenaga ahli mitra kerjasama segera menyusun Laporan
Antara serta bahan tayangan yang akan disampaikan pada Rapat Pembahasan
Laporan Antara yang setidaknya memuat materi hasil pelaksanaan survey dan
hasilpembahasansertakesepakatanFocusGroupDiscussion(FGD)

7. RapatPembahasanLaporanAntara
Sesuai dengan jadwal dan agenda yang telah disepakati, tim tenaga ahli
MitraKerjasamasegeramengagendakandanmenyelenggarakanRapatLaporan
Antara dengan mengundang tim teknis, serta unsur Pemerintah Daerah
termasuk diantaranya Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas terkait
lainnya, unsur kecamatan dan kelurahan, unsur masyarakat umum serta unsur
asosiasi/komunitas masyarakat yang terkait dengan perencanaan desain
arsitekturkawasanstrategisini.
Pembahasan Laporan Antara diselenggarakan di daerah, Dalam rapat
pembahasan Laporan Antara tersebut tim tenaga ahli mitra kerjasama
menyampaikan hasil pelaksanaan survey dan hasil pembahasan serta
kesepakatan Focus Group Discussion Pertama (FGD) dalam bentuk Laporan
Antara.
Di akhir pelaksanaan Pembahasan Laporan Antara wajib disusun Berita
Acara Pembahasan Laporan Antara yang ditandatangani bersama oleh peserta
yanghadir.Notulensitersebutpadaintinyamerupakancatatan,usulan,masukan
dan kesepakatan bersama hasil pemaparan Laporan Antara yang perlu
ditindaklanjutiolehkonsultandalamrangkapenyempurnaanLaporanAntara.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

I-9

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Segera setelah dilaksanakannya pembahasan Laporan Antara di daerah,


tim tenaga ahli konsultan segera memperbaiki substansi materi sesuai dengan
catatan, usulan, masukan dan kesepakatan bersama yang terjadi pada tahap
pembahasanLaporanAntaradidaerah.
Setelah seluruh perbaikan selesai dilakukan, tim tenaga ahli mitra
kerjasama segera menyampaikan produk Laporan Antara yang telah diperbaiki
tersebutdisertaidenganBeritaAcaraFGDdanBeritaAcaraPembahasanLaporan
Antarakepadatimteknisuntukmendapatpersetujuan.

8. PelaksanaanRapatPembahasanLaporanDraftAkhir
Pada tahap ini tim tenaga ahli konsultan didampingi dengan tim teknis
menyampaikan paparan yang lengkap dan utuh mencakup keseluruhan materi
Dokumen Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis dan Rancangan
Peraturan Bupati/Walikota tentang Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan
Strategisdihadapankepaladaerah(Bupati/Walikota)besertajajarannya.
Adapun hasil dari paparan ini ialah pernyataan tertulis disetujui atau
disetujui dengan catatan keseluruhan dokumen tersebut oleh kepala daerah
(Bupati/Walikota) yang dituangkan dalam Berita Acara Pembahasan Laporan
Draft Akhir dan ditandatangani bersama oleh kepala daerah (Bupati/Walikota),
TimTeknissertaTimTenagaAhliMitraKerjasama.

1.7 KELUARAN/OUTPUTPRODUK
Hasil dari kegiatan perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis Kota
Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat sesuai dengan ketentuan yang termuat dalam
KerangkaAcuanKerjasertaBeritaAcaraPersetujuanTimTeknis

1.8 SISTEMATIKALAPORAN
BABIPENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang Latar Belakang, Tujuan, Sasaran, Dasar Hukum
dan Ruang lingkup pekerjaan, Tahapan Pelaksanaan Kegiatan, Out Laporan
danSistematika

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

I - 10

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

BABIITINJAUANPERATURANDANKEBIJAKANYANGBERKAITANDENGAN
WILAYAHPERENCANAAN
Bab ini menguraikan tentang peraturan sebagai dasar penyusunan
Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis Kota Bima dan kebijakan
danstudiyangberkaitandenganwilayahperencanaan.

BABIIIGAMBARANUMUMWILAYAHPERENCANAAN
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum kawasan berdasarkan hasil
pengamatanawalpendahuluandanstudiliteratur.

BABIVANALISIS
Bab ini memuat materi analisis yang meliputi analisis potensi dan
permasalahan kawasan, Analisis simbol dan filosofi konsep desain, tata
lanskap,SWOTdanintensitasdantatamassabangunan

BABVRENCANAPENATAANKAWASAN
Bab inimenguraikan penataan kawasan yang meliputi Spot Gerbang Niu,
PantaiLawata,TamanAmahamidansekitarnya

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

I - 11

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

BAB II
TINJAUAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

2.1 RENCANATATARUANG
2.1.1 RENCANATATARUANGWILAYAHNASIONAL
Dalam PP No 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional,Rencanastrukturruangwilayahnasionalmeliputi:
a. sistemperkotaannasional
b. sistemjaringantransportasinasional
c. sistemjaringanenerginasional
d. sistemjaringantelekomunikasinasional
e. sistemjaringansumberdayaair
Halyangperludicermatidalamkebijakanstrukturruangwilayahnasional
dalampenyusunanPerencanaanDesainArsitekturKawasanStrategisKotaBima
adalahpenetapansistemperkotaandansistemjaringantransportasinasional.
Dalam sistem perkotaan nasional, pusat Kegiatan Nasional di wilayah
Propinsi Nusa Tenggara Barat ditetapkan berada di Mataram, sedangkan untuk
Pusat Kegiatan wilayah berada di Praya, Raba, dan Sumbawa Besar. Rencana
strukturRuangWilayahNasionalsecaraspesifikdapatdilihatpadaGambar2.1

Gambar2.1RencanaStrukturRuangWilayahNasionaldiPropinsiNusaTenggaraBarat

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 1

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Sistemjaringantransportasimencakup
1. Sistemjaringantransportasidaratterdiriatasjaringanjalannasional(lihat
Tabel II.1), jaringan jalur kereta api, dan jaringan transportasi sungai,
danau,danpenyeberangan.
2. Sistem jaringan transportasi laut terdiri atas tatanan kepelabuhanan
(dengansimpulPelabuhanNasionalLembar,BimadanLombok)danalur
pelayaran.
3. Sistem jaringan transportasi udara terdiri atas tatanan kebandarudaraan
(PusatPenyebaranSekunderBandarUdaraSelaparangMataramdanPusat
PenyebaranTersierBandarUdaraMuhammadSalahudin)danruangudara
untukpenerbangan.

TabelII.1PenetapanRencanaJaringanJalanNasional

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 2

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar2.2PenetapanSistemJaringanJalanNasionaldiWilayahPropinsiNusaTenggaraBarat

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 3

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

A.2RencanaPolaRuangWilayahNasional
Rencana pola ruang wilayah nasional terdiri atas kawasan lindung
nasionaldankawasanbudidayayangmemilikinilaistrategisnasional.Kawasan
Lindung dipropinsi Nusa Tenggara Barat meliputi Suaka Marga Satwa Gunung
Tambora,CagarAlamTofoKotaLambu,CagarAlamPulauSangiang,CagarAlam
Pulau Panjang, Cagar Alam Jereweh, Taman Nasional Gunung Rinjani, Taman
Hutan Raya Nuraksa, Taman Wisata Alam Bangko2, Taman Nasional Tanjung
Tampa,TamanWisataAlamDanauRawaTaliwang,TamanWisataAlamLautGili
Meno, Gili Ayer, Gili Trawangan, Taman Wisata Alam Laut Pulau Moyo, Taman
Wisata Alam Laut Pulau Satonda, Taman Wisata Alam Laut Gili Sulat dan Gili
Lawang Taman Wisata Alam Laut Pulau Gili Banta, Taman Buru Pulau Moyo.
Penetapan Rencana Pola Ruang Propinsi NTB secara spesifik dapat dilihat pada
Gambar2.3

Gambar2.3RencanaPolaRuangWilayahNasionaldiPropinsiNusaTenggaraBarat

Hal lain yang perlu dicermati dalam arahan pola ruang propinsi NTB adalah
penetapan kawasan andalan dan kawasan strategis. Kawasan andalan di yang
ditetapkan di propinsi Nusa Tenggara Barat secara spesifik dapat dilihat pada
Tabel2.2

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 4

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

TabelII.2PenetapanKawasanAndalandiPropinsiNusaTenggaraBarat
No
1

KawasanAndalan
KawasanLombokdanSekitarnya

Fungsi
Pertanian, Industri, Pariwisata,
PertambangandanPerikanan

KawasanBima

Pertanian, Industri, Pariwisata


danPerikanan

KawasanSumbawadansekitarnya

Pertanian, Industri, Pariwisata,


PertambangandanPerikanan

KawasanAndalanLautSelatLombok

Perikananlautdanpariwisata

Sumber:PPNo26Tahun2008TentangRTRWNasional

Sedangkan untuk penetapan Kawasan Strategis Nasional yang ditetapkan di


propinsi Nusa Tenggara Barat meliputi Kawasan Pengembangan Ekonomi
TerpaduBima,KawasanTamanNasionalKomododanKawasanGunungRinjani.
2.1.2 RENCANATATARUANGWILAYAHPROPINSI
1. StrukturRuang
Struktur pemanfaatan ruang wilayah menggambarkan rencana sistem
pusat pelayanan permukiman perdesaan dan perkotaan serta sistem
perwilayahandiProvinsiNusaTenggaraBarat.Rencanastrukturpemanfaatan
ruang wilayah adalah membentuk sistem pelayanan yang berhirarki di
seluruhwilayahProvinsiNusaTenggaraBaratsehinggaterjadipemerataan
pelayanan,mendorongpertumbuhanwilayahdiperdesaandanperkotaan.
Sistem perkotaan di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat ditetapkan
sebagaiberikut:

PKN(PusatKegiatanNasional).Kawasanperkotaanyangdiklasifikasikan
sebagai PKN memiliki fungsi pelayanan dalam lingkup nasional atau
melayani beberapa provinsi. Kawasan perkotaan yang diarahkan untuk
berfungsisebagaiPKNdiProvinsiNusaTenggaraBaratadalahMataram

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 5

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

PKW(PusatKegiatanWilayah).Kawasanperkotaanyangdiklasifikasikan
sebagai PKW memiliki fungsi pelayanan dalam lingkup provinsi atau
beberapa kabupaten. Kawasan perkotaan yang diarahkan untuk
berfungsisebagaiPKWdiProvinsiNusaTenggaraBaratadalahdiPraya,
SumbawaBesar,danRaba.

Terdapat pusat kegiatan yang dipromosikan untuk di kemudian hari


dapat ditetapkan sebagai PKW promosi (PKWp). Kawasan perkotaan
yang dipromosikan untuk berfungsi sebagai PKWp di Provinsi Nusa
TenggaraBaratadalahGerung,Tanjung,Selong,Taliwang,Dompu,dan
Woha.

PKL (Pusat Kegiatan Lokal). Kawasan perkotaan yang diklasifikasikan


sebagaiPKLberfungsisebagaipusatpelayananpadalingkuplokal,yaitu
skala kabupaten atau beberapa kecamatan. Kawasan perkotaan yang
diarahkanuntukberfungsisebagaiPKLdiProvinsiNusaTenggaraBarat
yakni berada di Lembar, Narmada, Kopang, Sengkol, Mujur, Bayan,
Pemenang, Masbagik, Keruak, Labuhan Lombok, Poto Tano, Jereweh,
Alas, Empang, Lunyuk, Lenangguar, Labangka, Calabai, Kempo, Huu,
Kilo,Kore,Oo,Sila,Tangga,Wawo,WeradanSape.

2. PolaRuang
Pola ruang wilayah provinsi Nusa Tenggara Barat meliputi rencana
pengembangan kawasan lindung dan rencana pengembangan kawasan
budidaya. Rencana pola ruang wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat secara
spesifikdapatdilihatpadaGambar2.5

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 6

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar2.4RencanaStrukturRuangWilayahPropinsiNusaTenggaraBarat

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 7

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar2.5RencanaPolaRuangPropinsiNusaTenggaraBarat

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 8

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

B.3

KawasanStrategis

KawasanStrategismerupakankawasanyangdidalamnyaberlangsung
kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap tata ruang di wilayah
sekitarnya, kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di bidang
Lainnya,peningkatankesejahteraanmasyarakat.
1. Kawasan strategis dari kepentingan pertumbuhan ekonomi di propinsi
NusaTenggaraBaratmeliputi
a. Mataram Metro meliputi Kota Mataram, Kecamatan Batulayar,
Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Lingsar, Kecamatan Narmada,
Kecamatan Labuapi dan Kecamaan Kediri dengan sektor unggulan
perdaganganjasa,industridanpariwisata
b. SenggigiTiga Gili (Air, Meno, dan Trawangan) dan sekitarnya di
KabupatenLombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara dengansektor
unggulanpariwisata,industridanperikanan
c. Agropolitan Rasimas di Kabupaten Lombok Timur dengan sector
unggulanpertanian,industri,danpariwisata
d. Kute dan sekitarnya di Kabupaten Lombok Tengah, sebagian wilayah
Kabupaten Lombok Barat dan sebagian wilayah Kabupaten Lombok
Timurdengansektorunggulanpariwisata,industridanperikanan
e. Agroindustri Pototano berada di Kabupaten Sumbawa Barat dengan
sektorunggulanpertaniandanindustri
f. Agropolitan Alas Utan berada di Kabupaten Sumbawa dengan sektor
unggulanpertanian,perkebunan,peternakan,perikanan,danpariwisata
g. Lingkar Tambang Batu Hijau dan Dodo Rinti berada di Kabupaten
Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa dengan sektor unggulan
pertambangan,pertaniandanpariwisata
h. Teluk Saleh dan sekitarnya berada di Kabupaten Sumbawa dan
KabupatenDompumasingmasingbesertawilayahperairannyadengan
sektor unggulan perikanan, pariwisata, pertanian, peternakan, dan
industri

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 9

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

i. Agropolitan Manggalewa berada di Kabupaten Dompu dengan sektor


unggulanpertanian,perkebunandanindustri
j. Huu dan sekitarnya berada di Kabupaten Dompu dengan sector
unggulanpariwisata,industri,pertanian,danperikanan
k. Teluk Bima dan sekitarnya berada di Kabupaten Bima dan Kota Bima
dengansektorunggulanperikanan,pariwisatadanindustri
l. WaworadaSape dan sekitarnya berada di Kabupaten Bima dengan
sektorunggulanperikanan,pariwisatadanindustry

2. Kawasan strategis dari kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan


hidupmeliputi:
a. KawasanEkosistemPuncakNgengasSelaluLeginiberadadiKabupaten
SumbawaBaratdanKabupatenSumbawa
b. KawasanEkosistemGunungTamboraberadadiKabupatenDompudan
KabupatenBima
c. Kawasan Ekosistem Hutan Parado berada di Kabupaten Dompu dan
Bima
d. KawasanEkosistemPulauSangiangberadadiKabupatenBima.

Rencana kawasan strategis di wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat


secaraspesifikdapatdilihatpadaGambar2.6

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 10

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar2.6KawasanStrategisPropinsiNusaTenggaraBarat

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 11

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

2.1.3 RENCANATATARUANGWILAYAHKABUPATEN
KebijakanyangtertuangdalamRencanaTataRuangWilayah(RTRW)KotaBima
sesuaidenganPeraturanDaerahNo.4Tahun2012tentangRencanaTataRuang
Wilayah Kota Bima terdapat beberapa hal pokok yang ditetapkan sehubungan
dengan pengembangan struktur ruang dan pola ruang di wilayah kota seperti
terdapatpadaTabelII.3
1. STRUKTURRUANG
PengembanganstrukturruangwilayahkotaBimameliputipenetapanpusat
pelayanandansistemjaringanprasaranawilayah
A. Pusatpusatpelayananwilayahkotameliputi:
a. Pusatpelayanankota
Pusat pelayanan kota meliputi : pusat pelayanan Kota Bima di
KecamatanRasanaeBarat,sebagianKecamatanAsakotadansebagian
Kecamatan Mpunda yang berfungsi sebagai pusat perdagangan dan
jasaskalanasionalsertapariwisataskalaregional.
b. Subpusatpelayanankota

Sub pusat pelayanan kota di Kecamatan Mpunda yang meliputi


Kelurahan Penatoi, Kelurahan Sadia dan Kelurahan Sambinae dan
berfungsi sebagai pusat kegiatan pemerintahan, administrasi
umum,danpendidikanskalaregional

Sub pusat pelayanan kota di Kecamatan Raba yang meliputi


Kelurahan Rabangodu Utara, Kelurahan Rabadompu Timur, dan
KelurahanRabadompuBaratdanberfungsisebagaipusatkegiatan
industrikecildankerajinansertapusatpelayanankesehatanskala
regional

SubpusatpelayanankotadiKelurahanOiFo'odanKelurahanNitu
Kecamatan Rasanae Timur yang berfungsi sebagai pusat
peruntukanindustri

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 12

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

c. Pusatlingkungan.

Kelurahan Jatiwangi yang berfungsi sebagai pusat perdagangan


danjasaskalalokal,danpusatpelayanankesehatanskalalokal

Kelurahan Mande yang berfungsi sebagai pusat pendidikan dan


pusatperdaganganjasaskalaregional

KelurahanManggemaciyangberfungsisebagaipusatperdagangan
danjasaskalalokalsertasebagaipusatpelayananumum

Kelurahan Santi yang berfungsi sebagai pusat perdagangan dan


jasaskalalokal

Kelurahan Kodo dan sekitarnya yang berfungsi sebagai pusat


pengembanganpertaniantanamanpangandanhortikultura,pusat
perdagangandanjasaskalalokal,pusatpelayanankesehatanskala
lokal,dansimpultransportasiskalalokal

Kelurahan Kolo yang berfungsi sebagai pusat pariwisata bahari,


pusat perdagangan dan jasa skala lokal, dan pusat pelayanan
kesehatanskalalokal.

RencanastrukturruangwilayahKotaBimasecaraspesifikdapatdilihatpada
Gambar2.7

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 13

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar2.7RencanaSistemPusatPelayananKotaBima

B. SistemJaringanPrasaranaWilayah
Rencanasistemjaringanprasaranawilayahkotameliputi:
a. RencanaSistemJaringanTransportasi

Sistem jaringan transportasi darat terdiri atas pengembangan sistem


jaringan jalan, penanganan jalan, pengembangan jembatan,
pengembangan terminal, pengembangan sarana dan prasarana
angkutanumum.
RencanasistemjaringanjalandiKotamencakup:

Pengembangan sistem jaringan jalan arteri primer yang


merupakanJalanNegara,meliputi:JalanSultanSalahudinJalan
Martadinata, Jalan Soekarno Hatta Jalan Ir. Sutami; dan Jalan
lintasKumbeSape.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 14

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Pengembangan sistem jaringan jalan kolektor primer, meliputi:


PengembanganJalanNegaraJalanSoncoTenggeKumbe.

Pengembangan sistem jaringan jalan kolektor sekunder yang


merupakan jalan propinsi, meliputi: Jalan Gajah Mada, Jalan
Jenderal Sudirman, Jalan Gatot Subroto, Jalan Lingkar Pelabuhan
danJalanMelayuKolo.

Pengembangansistemjaringanjalanlokalprimeryangmerupakan
jalan Kota meliputi: Jalan Tongkol, Jalan Sulawesi Jalan Flores,
Jalan Patimura, Jalan Oi Foo, Jalan Penanae Kendo, Jalan Nitu,
JalanNungga,JalanDodu,JalanLelamase,JalanNtobo.

Pengembangan sistem jaringan jalan lingkungan dikembangkan


padatiaptiaplingkungan.

Rencanapenangananjalandilakukanmelalui:

PembangunanJalan
1) pembangunan jalan di Kecamatan Rasanae Barat dan
KecamatanMpunda,meliputi:
Pembangunan jalan lingkar luar selatan (outer ring road)
yang menghubungkan Lingkungan Oi Niu Kelurahan Dara
KelurahanNituKelurahanKumbe
Pembangunanjalanlingkarluarutarayangmenghubungkan
PelabuhanLautBimadiKelurahanTanjungKedoKelurahan
Melayu Tolotongga Kelurahan Melayu Kelurahan
JatiwangiKelurahanSanti
PelebaranjalandiSultanM.Salahuddinmenjadi2(dua)jalur
mulai dari Perbatasan Kota Kabupaten Bima sampai
denganPelabuhanLautBima
Pembangunan jalan baru dari Lingkungan Oi Niu Kelurahan
DaraKelurahanNituKelurahanRontu;

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 15

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Pembangunan jalan di sepanjang pesisir pantai (Coastal


road)mulaidariLingkunganAmahamiBinaBaruSelatan
BinaBaruUtaraPelabuhanLaut
Pembangunan jalan tembus dari belakang Markas Brimob
(areaperumnas)sampaikepertigaansampang(Sambinae
Panggi)menyusurikakibukitsebelahselatan
PembangunanjalantembusSambinaeSadia
PembangunanjalantembusPanggiMandeLewirato;dan
Pembangunan jalan tembus mulai dari Jalan Gatot Subroto
Kelurahan Santi ke timur sampai di belakang SMAN 4
KelurahanPenatoi.
2) pembangunanjalanbarudiKecamatanRabameliputi:
PembangunanjalantembusdariRitekePenanae
PembangunanjalantembusNtoboWenggoPenanae
Pembangunan jalan mulai dari jalan Gajah Mada Nggaro
Kumbe

Peningkatanjalan
1) peningkatanfungsijaringanjalanSoncotenggePanggiRontu
Kumbe
2) peningkatanfungsijaringanjalanMelayuKolo
3) peningkatanjalanNunggaLelamase
4) peningkatanjalanJatibaruMatakando
5) peningkatanjalanToloweriKabanta
6) peningkatanjalanPenanae
7) peningkatanjalanJendralSudirman(mulaidariTerminalDara
persimpanganSadia)
8) peningkatanjalandiSabaliNungga.

Pemeliharaan jalan yang meliputi seluruh ruas jalan yang ada di


wilayahkota.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 16

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Rencanapengembanganterminalmeliputi:

merelokasiterminalDaradenganmembangunterminalTypeAdi
areareklamasipantaidilingkunganOiNiuKelurahanDara

revitalisasi dan pengembangan Terminal Jatibaru untuk


mendukungpengembanganwilayahkotabagianUtara

merelokasi terminal tipe C Kumbe ke Kelurahan Lampe untuk


mendukungpengembanganwilayahkotabagianTimur

Mengembangkanterminalbongkarmuatbarang
Pengembanganprasaranadansaranaangkutanumummencakup:

Mempertahankan trayek angkutan dalam kota yang sudah ada


sekarang dan dengan menambah trayek angkutan dalam kota
yang baru sesuai dengan perubahan hierarki jalan dan
pemindahanlokasiterminalyangmeliputi:
1) TrayekA:OiNiuParugaTanjungSaraeMelayuKolo(PP)
2) TrayekB:OiNiuTanjungMelayuJatiwangiJatibaru(PP)
3) TrayekC :OiNiuDaraTanjungParugaJalanSoekarno
HattaJalanIr.SutamiLampe(PP)
4) TrayekD : Oi Niu Sambinae Panggi Rontu Rabangodu
SelatanRabadompuKumbeLampe(PP)
5) TrayekE : Oi Niu Sambinae Sadia Santi Matakando
Jatibaru(PP)
6) TrayekF :OiNiuPelabuhanNae SalamaMonggonao
PenatoiPenaragaRabadompuKumbeLampe(PP)
7) TrayekG : Oi Niu Paruga Sarae Manggemaci Sadia
RabangoduSelatanRabadompuKumbeLampe(PP)
8) TrayekH : Oi Niu Sambinae Panggi Rontu Oi Foo
KumbeLampe(PP)
9) TrayekI : Oi Niu Tanjung Salama Karara Penatoi
SadiaRontuOiFooKumbeLampe(PP).

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 17

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Mengembangkantrayekangkutanyangkeluarkotayangmeliputi:
1) TrayekOiNiuNituOiFooKumbeLampe(PP)
2) TrayekLampeNunggaLelamase(PP)
3) TrayekOiNiuTanjungNaeSalamaSantiMatakando
RiteNtoboBusu(PP)
4) TrayekOiNiuTanjungNaeSalamaSantiRiteNtobo
5) TrayekOiNiuParugaSalamaKararaPenatoiPenaraga
PenanaeKendo(PP).

Menyediakanhaltehalteangkutanumumdalamkota

Sistemjaringantransportasilaut
Sistemjaringantransportasilautmeliputi:

tatananpelabuhanterdiridari:
1) tatanan pelabuhan untuk pelabuhan pengumpan, pengumpul,
pelabuhanbongkarmuat,danpelabuhanrakyat
2) perluasan dan pengembangan pelabuhan bongkar muat
barang,danpelabuhanrakyatdiKelurahanTanjung
3) peningkatankelengkapanprasaranadansaranapelabuhanlaut,
seperti pembangunan dan perluasan dermaga sandar,
revitalisasi fasilitas bongkar muat barang dan pergudangan,
sertasaranaprasaranapenunjanglainnya.

alurpelayaranmencakup:pengembanganrutepelayarannasional
danregionalyang,rutewisata,danrutepelayaranrakyat.

b. RencanaSistemJaringanEnergidanKelistrikan
Rencanasistemjaringanenergiterdiriatas:

Pembangkittenagalistrik

PembangkitListrikTenagaDiesel(PLTD)OiNiudiKelurahanDara

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Raba di Kelurahan


Monggonao

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 18

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

PembangkitListrikTenagaUap(PLTU)BontodiKelurahanKolo

Pengembangan bioenergi dengan memanfaatkan hasil olahan


sampahdanpotensitanamanjarak

Mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut


(PLTGL), pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit
ListrikTenagaBayu(PLTB)

Jaringantenagalistrik

Pengembangan jaringan transmisi tegangan tinggi (SUTT) mulai


dari Bonto Kelurahan Kolo Kelurahan Jatiwangi Kelurahan
Matakando Kelurahan Rabadompu Barat Kelurahan
RabadompuTimurKelurahanKodoKelurahanOiFoosampaike
wilayahKabupatenBima

Pengembangan jaringan distribusi meliputi jaringan tegangan


menengah(JTM)disepanjangjalanarteridanjalankolektordalam
wilayahkota,sertajaringanteganganrendahdiseluruhruasjalan
yangadadalamwilayahkota

Pengembanganjaringanteganganrendah(JTR)disepanjangjalan
dalamwilayahkota

Pengembangan Gardu Induk di wilayah Kelurahan Rabadompu


Barat

Distribusibahanbakarminyakdangas.

Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan bahan bakar


minyakdangas

MemeliharadepobahanbakarminyakdangasdiKelurahanDara
KecamatanRasanaeBarat

Mempertahankanlokasi SPBUAmahamidi KelurahanDara,SPBU


Taman Ria di Kelurahan Manggemaci,dan SPBU Penatoi di
Kelurahan Penatoi, serta mengembangkan SPBU minyak dan gas
yangbarudiwilayahkota

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 19

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

c. RencanaSistemJaringanTelekomunikasi
Pengembangan sistem jaringan telekomunikasi dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan komunikasi pada kawasan permukiman dan
kegiatan perkotaan lainnya. Rencana sistem jaringan telekomunikasi
meliputi:

Peningkatanjaringanteleponkabelmencakup:
peningkatan kapasitas terpasang dan distribusi Sentral Telepon

Otomat(STO)

pengembanganteleponrumahdanteleponumum

pengembangandistribusijaringansambungantelepondariSTOke
pelanggan

pengembanganjaringanbarudiseluruhwilayahKota

pemasangan jaringan kabel telepon di bawah tanah yang


terintegrasi dan terpadu dengan jaringan infrastruktur lainnya
dalamkawasanperkotaan

Peningkatanjaringanteleponnirkabelmencakup:
menatamenaratelekomunikasidanBTS(BaseTransceiverStation)

terpadusecarakolektifantaroperatordiseluruhkecamatanyang
lokasinyaditetapkandenganPeraturanWalikota
mengembangkanteknologitelematikaberbasisteknologimodern

padawilayahwilayahpusatpertumbuhan
peningkatan sistem informasi telekomunikasi pembangunan yang

berbasisteknologiinternet

d. RencanaSistemJaringanSumberDayaAir
Rencanasistemjaringansumberdayaairterdiriatas:

Konservasi sumber daya air, dilakukan melalui: perlindungan dan


pelestarian sumber daya air, pengelolaan kualitas air, pengendalian
pencemaranair.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 20

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Pendayagunaan sumber daya air, dilakukan melalui penatagunaan,

penyediaan,penggunaan,danpengembanganairbaku.
PengembanganSistemJaringanIrigasi

Pelayanan irigasi melayani areal pertanian yang ditetapkan


sebagai budidaya tanaman pangan berkelanjutan dan areal
pertanianhortikulturayang ditetapkanberdasarkanrencanapola
ruang

Pelayanan irigasi melayani Kelurahan Dodu, Kelurahan Lampe,


KelurahanKodo,KelurahanNungga,KelurahanKumbe,Kelurahan
Rabadompu Timur, Kelurahan Ntobo, Kelurahan Rite, Kelurahan
Jatibaru,KelurahanRabangoduSelatan,KelurahanPanggi

Pemeliharaan,peningkatanpelayanandanefektivitaspengelolaan
air pada sistem prasarana irigasi untuk memelihara ketersediaan
air.

e. RencanaSistemJaringanPersampahan
Pengembangan sistem jaringan persampahan dilakukan untuk
menanggulangidanmengelolaproduksisampahdarikegiatanmasyarakat
kota.Pengelolaandanpenanggulangansampahdilakukanmelalui:

Mewujudkan hirarki proses/prasarana pengelolaan sampah dari


rumahtanggakolektifkawasanterpusat;

Penerapanteknologi/sistempemilahansampahdengancara:

Sistem pemilahan teknologi pengelolaan dan pengolahan sesuai


dengan karakteristik sampah di wilayah pelayanan sebelum
sampahdiangkutkeTPA

Penerapan teknologi tepat guna dalam pengolahan sampah


dengansasaranmeminimalkansampahmasukkeTPA

Pengelolaan sampah di TPA dilakukan dengan menggunakan


sistemsanitarylandfill

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 21

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Pengembangan sistem terpusat pada daerah perkotaan tingkat

kepadatan tinggi dan pengembangan sistem individual atau


pengelolaan setempat pada daerah terpencil tingkat kepadatan
rendah
Memilah jenis sampah organik dan anorganik untuk dikelola

melaluikonsep3R(Reduce,Recycle,Reuse)
Pengelolaan sampah untuk dikembangkan menjadi energi

alternatifsepertigasmetanmaupunpupukkompos

Pengembangan dan pengelolaan TPA So Mango Kodo, Kelurahan


Kodo Kecamatan Rasanae Timur seluas 8 Ha sampai dengan
beroperasinyaTPARegionaldiKecamatanWohaKabupatenBima

Penyusunan aturanaturan yang tegas mengenai pembuangan


sampah.

f. Rencanasistemdrainase
Rencana sistem jaringan drainase kota dilakukan untuk pengendalian
banjirdangenangan.Sistemjaringandrainasekotameliputi

Sistem jaringan drainase primer ditetapkan dalam rangka melayani


kawasanperkotaandanterintegrasidengansungai.

Sistem jaringan drainase sekunder, tersier dan lokal menggunakan


sistem saluran samping jalan sejajar dengan pengembangan jaringan
jalan.

Pengembangan sistem jaringan drainase serta pengendalian banjir


dangenangandilakukanmelalui:

Penyediaan saluran drainase pada kawasan terbangun dan


kawasanrawangenangan

PengembangandanpenataansistemaliranSungaiMelayu,Sungai
Padolo,SungaiRomosebagaisaluranutama

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 22

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Pengembangan sistem pengendalian banjir lintas kotakabupaten

dari hilirhulu di bawah koordinasi Balai Wilayah Sungai (BWS)


Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk sungaisungai yang sering
menimbulkanbanjirdiwilayahKota
Normalisasi sungai di kawasan permukiman atau pusat kegiatan

dengan cara pengerukan pada sungai yang dangkal, pelebaran


sungai,sertapengamanandikawasansepanjangsempadansungai
Normalisasi saluran yang sudah tidak mampu menampung air

hujan maupun air limbah dengan memperlebar saluran dan/atau


memperdalamdasarsaluran
Membanguntanggultanggulbeberapasungaiyangdekatdengan

permukimanpenduduksesuaitinggielevasiyangdianjurkan
Membatasikegiatanbudidayaterbangunpadahulusungaisecara

ketat
Pembangunan saluran drainase permanen pada kawasan

permukiman padat dengan menerapkan konsep gravitasi dan


mengikutibentukkonturalam
Menyediakan ruang yang memadai pada kanankiri saluran

drainase untuk kegiatan perawatan dan pemeliharaan saluran


secaraberkala
Pengembangan jaringan drainase sistem tertutup di kawasan

perkantoran, kawasan perdagangan dan jasa, kawasan industri,


jalanjalanutama,dankawasanyangmempunyailebarjalanyang
kecil
Pengembangan jaringan drainase sistem terbuka di kawasan

permukimandandisepanjangjaringanjalan
Membangunsistemdrainasetertutupdanterbukapadakanankiri

jalandenganarahpengalirandisesuaikandengankondisitopografi
setempat

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 23

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

g. RencanaJalurEvakuasiBencana
Rencanajalurevakuasibencanadilakukanuntuktempatkeselamatandan
ruangberlindungjikaterjadibencanabanjir,gelombangpasang/tsunami
dan abrasi pantai, dan gempa bumi. Rencana jalur evakuasi bencana
dilakukanmelalui:

Pengaturanjalurjalurevakuasiuntukmenjauhilokasilokasigenangan
dan bencana banjir yang melalui Jalan Jenderal Sudirman (dari
Terminal Dara menuju Dana Taraha) Jalan Pelita Sonco Tengge
Sambinae,JalanGatotSubrotoKelurahanSanti,JalanSoekarnoHatta,
JalanGatotSubrotoKelurahanSambinae,JalanIr.Sutamisertajalur
jalurevakuasiyangmengarahkeutaramelaluiJalanMelayuKolo

Pengaturan jalurjalur evakuasi bencana gelombang pasang/tsunami


danabrasipantaiyangmengarahketimurmelaluiJalanPelitaSonco
Tengge, Jalan Jenderal Sudirman Danataraha, Jalan Gatot Subroto,
danjalandisepanjangpesisirpantai

Pengaturanjalurjalurevakuasibencanagempabumipadasetiapruas
jalandiwilayahKota

2. POLARUANG
PenetapanpolaruangwilayahkotaBimadiwujudkanmelalui:
a. RencanaPengelolaanKawasanLindung

Kawasan hutan lindung; Kawasan hutan lindung sebagaimana


dimaksud dalam ayat (1) huruf a di wilayah kota berada pada
Kelompok Hutan Maria (RTK.25) di kecamatan Rasanae Timur seluas
323,80Ha.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 24

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar2.8RencanaSistemJaringanPrasaranaWilayahKotaBima

Kawasanperlindungansetempat;

Kawasansempadansungaimeliputisungaibesardansungaikecil,
yaitu Sungai Lampe, Sungai Dodu, Sungai Nungga, Sungai Kendo,
Sungai Busu, Sungai Jatiwangi, dan Sungai Romo, Sungai Padolo,
SungaiMelayu

KawasansempadanpantaiberlokasidiKelurahanKolo,Kelurahan
Melayu,KelurahanTanjung,danKelurahanDara

Kawasan sekitar mata air di wilayah Kota tersebar di beberapa


kecamatanantaralaindisumbermataairTembaSerinciI,Temba
Serinci II, Oi Wontu, Temba Ongge, Temba Rombo I, Temba
RomboII,OiMboI,OiMboII,Mpangga,NaaI,NaaII,danMata
airNungga

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 25

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Kawasanrawanbencanaalammeliputi:

KawasanrawanbanjirterletakdisepanjangsungaiLampe,Sungai
Dodu, Sungai Kendo, Sungai Jatiwangi, Sungai Melayu, Sungai
Padolo,SungaiRomodanwilayahpesisirsepanjangpantai

Kawasan rawan tsunami dan gelombang pasang terletak di


kawasanpantaibagianbaratKota

KawasangempabumimeliputiseluruhwilayahKota

Kawasan rawan longsor terletak di jalan Lampe lokasi Oimbo,


Rontu,Rite,Penatoi,Wenggo,PenanaE,danNungga

Kawasancagarbudaya
Kawasancagarbudayaadalahseluas25,35Hameliputi:

Kawasan cagar budaya Istana Kesultanan Bima (Museum Asi


Mbojo)diKelurahanParuga

Kawasan cagar budaya Makam Datuk Dibanta Tolobali Kelurahan


Sarae

KawasancagarbudayaKompleksDanatarahaKelurahanDara

Rencanapengelolaankawasancagarbudayadilakukanmelalui:

mempertahankandanmenjagakelestariankawasancagarbudaya
melaluikegiatankonservasibangunandanlingkungan

pembangunan infrastruktur pendukung di sekitar kawasan cagar


budaya.

RTH.
PengembangankawasanRTHdiKotaBimadirencanakankuranglebih
3.859,26hektarmencakup:

RTHtamanKelurahan

:18,59hektar

RTHtamanKecamatan

:19,36hektar

RTHtamankota

:187,2hektar

RTHsempadansungai

:584,53hektar

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 26

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

RTHsempadan/medianjalan

:127,13hektar

RTHsempadanpantai

:250hektar

Hutankota

:1250hektar

RTHlapangan

:31,4hektar

TPU

:42,18hektar

JalurHijau

:58,73hektar

RTHlahanpertanianberkelanjutan :2.253hektar

RTHperbukitan/arealperkebunan :3.632hektar

b. Rencanapengembangankawasanbudidaya.
Pengembangan kawasan budidaya di Kota Bima meliputi Kawasan
peruntukan hutan produksi, Kawasan peruntukan permukiman, Kawasan
peruntukan perdagangan dan jasa, Kawasan peruntukan perkantoran,
Kawasan peruntukan industri, Kawasan peruntukan pariwisata, Kawasan
peruntukansektorinformal,Kawasanperuntukanruangterbukanonhijau,
Kawasan peruntukan ruang evakuasi bencana, Kawasan peruntukan
pendidikan, Kawasan peruntukan kesehatan, Kawasan peruntukan
peribadatan, Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan, Kawasan
peruntukan pertanian, Kawasan peruntukan perikanan, Kawasan
peruntukanpertambangan.
Pengembangan kawasan peruntukan pariwisata dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan ruang kegiatan pariwisata baik nasional, regional,
danlocal.Kawasanperuntukanpariwisatamencakup

KawasanperuntukanpariwisatapantaidilakukandipesisirpantaiNiu
sampai Amahami Kelurahan Dara, Pantai Elu So Nggela Kelurahan
JatiwangidanPantaiBontoKoloSoAtiKelurahanKolodenganluas
kawasankuranglebih72Ha

Kawasanperuntukanpariwisatabelanjakhususnyaprodukkerajinan,
dilakukan di Kelurahan Ntobo, Kelurahan Rabadompu Timur dan
KelurahanNitu

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 27

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Kawasan peruntukan pariwisata budaya dilakukan di Kelurahan


Paruga, Kelurahan Sarae, Kelurahan Nitu, Kelurahan Ntobo dan
KelurahanMelayu

Kawasan peruntukan pariwisata religi dilakukan di Kelurahan Paruga


danKelurahanPane

Kawasanperuntukanpariwisatakuliner,dilakukandiKelurahanDara,
KelurahanParuga,KelurahanSadia,danKelurahanManggemaci

Pengembangankawasanpariwisatadilakukanmelalui:

PenataankawasanpariwisatadiKota

Reklamasi terbatas pantai NiuAmahami untuk pengembangan


kawasanpariwisata

Mempertahankanbudayalokaldanbangunanbersejarahyangada

MengembangkankampungwisatadiKelurahanNtobodanKelurahan
Nitu

Pengembangan pemasaran dan promosi pariwisata di Kota melalui


pengadaansaranapromosidansisteminformasipariwisata,pameran,
pentasseni,festivalbudaya,sertaacarakepariwisataanlainnya

Pengembangan program paketpaket pariwisata yang sudah ada dan


yangakandikembangkandikota

Membangkitkan industri pariwisata di Kota dalam upaya menarik


investor

Pembangunan infrastuktur pendukung untuk mempermudah


jangkauanterhadapdestinasipariwisata

Penyusunan Rencana Induk Pariwisata dan DED (Detail Engineering


Design)untukkawasanpariwisata

RencanaPolaRuangKotaBimasecaraspesifikdapatdilihatpadaGambar
2.9berikutini

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 28

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar2.9RencanaPolaRuangWilayahKotaBima

c. RencanaPengembanganKawasanStrategisKota.
PengembanganKawasanStrategisdiwilayahKotaBimameliputi:

Kawasan strategis nasional; Kawasan Pengembangan Ekonomi


Terpadu(KAPET)Bima

Kawasanstrategisprovinsi;KawasanTelukBimadansekitarnya

Kawasanstrategiskotameliputi:

Kawasanstrategisdarisudutkepentinganaspekekonomi
1) Kawasan Pantai Teluk Bima yang meliputi Pantai Amahami

Niu di Kelurahan Dara, Pantai Ule Songgela Kelurahan


Jatiwangi dan Pantai Bonto So Ati Kelurahan Kolo dengan
sektorunggulanpariwisata

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 29

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

2) Kawasan Pasar Raya yang meliputi di Kelurahan Sarae,

Kelurahan Tanjung, Kelurahan Dara, dan Kelurahan Paruga


dengansektorunggulanperdagangandanjasa
3) Kawasan Oi Foo yang meliputi Kelurahan Oi Foo, Kelurahan

Nitu,danKelurahanRontudengansektorunggulanindustridan
pertambangan

Kawasanstrategisdarisudutkepentinganaspeksosialbudaya
Kawasan Asi Mbojo dan sekitarnya meliputi Kelurahan Paruga,
KelurahanSarae,KelurahanMelayu,danKelurahanDara

Kawasanstrategiskotadarisudutkepentinganlingkungan
Kawasan Hutan Maria di Kelurahan Lampe dan Kawasan Nanga
Nae Kapenta di Kelurahan Jatibaru dan Kelurahan Kolo yang
berfungsikonservasi.

Rencanapengembangankawasanstrategiskotabimasecaraspesifikdapat
dilihatpadaGambar2.10

Gambar2.10RencanaKawasanStrategisKotaBima

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 30

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

2.1.4 RENCANATATABANGUNANDANLINGKUNGAN
RencanaTataBangunandanLingkungan(RTBL)adalahpanduanrancang
bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan
pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi
pokokketentuanprogrambangunandanlingkungan,rencanaumumdanpanduan
rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman
pengendalianpelaksanaanpengembanganlingkungan/kawasan.
Kegiatan penyusunan RTBL Kawasan Istana Kesultanan Bima yang di
fasilitasiolehkementerianPU,ditetapkanvisipengembangansebagaiberikut
Mewujudkan Kawasan Istana Kesultanan Bima sebagai kawasan wisata
budaya dan wisata pantai yang produktif, aman, berkelanjutan dan berjati diri
KotaBimagunamenujumasyarakatmajudanmandiri
Dari visi tersebut diatas, ditetapkan beberapa scenario pengembangan
antaralainsebagaiberikut:

Membentuk koridor perdagangan dan jasa sepanjang ruas jalan kolektor


sekunder dan arteri sekunder dengan membagi blok blok yang dapat
dikembangkansecaraintensifmenujukawasanistana.

Mengembangkan ruas jalan arteri Primer (Soekarno Hatta dan Jl. Sultan
Salahudin) dengan lebar 20 m dan mempertahankan kolektor sekunder
seperti saat ini . Kondisi ini merupakan penyesuaian dari RTRW Kota Bima
dimana pada kolektor sekunder kondisi di lapangan tidak memungkinkan
untukdilakukanpelebarankarenatidakadanyalahan.

Mengembangkanjalanlingkunganminimal3(tiga)meter)ataupalingtidak
dapatdilaluiolehkendaraanpemadamkebakaran.

Mengembangkan komponen lansekap / taman yang terpadu pada setiap


pembangunan fisik, sebagai bentuk nyata pembangunan kota yang
bernuasapedesaanyangalami.

Menciptakan kawasan Amahami sebagai urban amenity baru di kawasan


perencanaan melalui disain figure ground, urban struktur, rencana
landuse (tata guna lahan makro) dan space use (tata guna lahan mikro),

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 31

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

mengembangkan citra kawasan dengan mengembangkan distrik dan


memperkuat landmark, memperkuat simpul dan edge, disain ruang
terbuka,streetfurniture.

Menciptakan kawasan sekitar istana Bima sebagai etalse kota Bima


berlanggamadatistanaBima

Menciptakan ruang publik baru baik yang berupa square maupun linier
spacedalambentukpedesterianenvironmenttemaperdagangandanjasa
dalamtamanlebihdapatdinikmatiolehpejalankaki.

Menciptakankawasanperdagangandanjasasebagaifestifalmarketplace.
Selainretailspacesepanjangurbancoridoordapatdinikmatieksebisiseni,
makanantradisional.

Mengembangkan daerah pinggiran pantai untuk kepentingan umum


sepertirekreasi,restorandsb.

Meningkatkan dan merealisasikan pengembangan fungsi kegiatan


perdagangan dan jasa bernilai strategis agar dapat mendatangkan
tumbuhnyafungsikegiatanekonomikawasan.

Merealisasikanpembangunanpusatpusatkegiatanyangakanmenjadipusat
orientasi pengembangan fisik kawasan perencanaan khususnya di
lingkunganpermukiman.

Merealisasikan pembangunan jaringan jalan baru yang mendorong


terbentuknya struktur tata ruang kawasan yang sesuai dengan karakter
lingkungan, dan membentuk suatu lingkage antara kawasan perencanaan
denganwilayahsekitarnya

KebijakanpenataanyangtertuangdalamRTBLKawasanIstanaKesultanan

BimasecaraspesifikdapatdilihatpadaGambar

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 32

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar2.11RencanaPeruntukanLahanKawasanSekitarKesultananBima

Gambar2.12RencanaSistemSirkulasidanJaringanJalanKawasanSekitarKesultananBima

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 33

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar2.13RencanaPenetapanRuangTerbukaHijauKawasanSekitarKesultananBima

Gambar2.14RencanaPenataanSistemJaringanDrainaseKawasanSekitarKesultananBima

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 34

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

2.2 RENCANARENCANAPEMBANGUNANKAWASANPERMUKIMANPRIORITAS
RPKPP merupakan rencana aksi program strategis untuk penanganan
permasalahan permukiman dan pembangunan infrastruktur bidang cipta karya
padakawasanprioritasdiperkotaan.Dalamkontekspengembangankota,RPKPP
merupakan rencana sektor bidang permukiman dan infrastruktur bidang cipta karya
padalingkupwilayahperencanaanberupakawasandandengankedalamanrencana
teknisyangdituangkandalampetaskala1:5.000dan1:1.000.RPKPPinimerupakan
penjabaran dari SPPIP untuk kawasan permukiman prioritas dengan tetap
mengacu pada arah pengembangan kota untuk bidang permukiman dan
infrastrukturpermukimanperkotaan.
Penetapan zona penanganan permukiman prioritas secara spesifik dapat
dilihatpadaGambar2.15

Gambar2.15PenetapanZonasiPenangananPermukimanPrioritasKotaBima

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 35

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Dari peta zonasi yang ditetapkan, wilayah yang terkait langsung dengan
kegiatan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis Kota Bima adalah Zona
KB1yangmemilikifungsidanvisipengembanganyaituKawasanRekreasidanWisata
AirmeliputiPantaiNiuhinggaAmahamidiKelurahanDara.Prioritaspenangananpada
ZonaKB1secaraspesifikdapatdilihatpadaGambar2.16

Gambar2.16RencanaPenangananKawasanPrioritasPadaZonaKB1

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 36

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Indikasi program yang ditetapkan di wilayah zona KB1 secara spesifik dapat
dilihatpadaTabelII.3
TabelII.3IndikasiProgramPenangananPermukimanPrioritasPadaZonaKB1
Program
1. Pengembangan
Permukiman

Program
Penanganan
JalanLingkungan

Kegiatan
Pembangunan
Jalan
Lingkungan/GangBaru
Aspal/Hotmix
Jalan
Lingkungan
RehabJembatan

Pelaku

Sumber
Pendanaan
APBDII

Pemkot
Bima
Kem.
PU APBN/APBD
DJCK
Pemkot
APBDII
Bima
DrainaseLingkungan Perbaikan
Drainase Kem.
PU APBN/APBD
Lingkungan
DJCK
PengembanganMCK PembangunanMCK
Pemkot
APBDII
Bima
Gapura
Batas Pemkot
APBDII
Pembangunan
Bima
sarana
dan Lingkungan
prasarana
pendukung
permukiman
PengelolaanSampah Pembuatan TPS / Bak Pemkot
APBDII
Sampah
Bima
Kem.
PU
APBN/
2. PengelolaanAir Pelayanan
Air Pengeboran
APBD
Minum
Minum
(Penyediaan
Air DJCK

Minum)
RehabSumur
Pemkot
APBDII

Bima

Sumber: Dokumen RPKPP Tahun 2012

2.3 RENCANAINDUKPARIWISATANASIONAL
Dalam PP No 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Nasional, Propinsi Nusa Tenggara Barat ditetapkan 2 (dua) Destinasi
PariwisataNasionalyangdidalamnyaterdapat9(Sembilan)KawasanPengembangan
PariwisataNasionalsepertidiuraikanpadaTabelberikut

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 37

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

TabelII.4PenetapanLokasiDPNdanKPPNDiPropinsiNusaTenggaraBarat
No

DestinasiPariwisata KawasanPengembanganPariwisata
Nasional

Nasional

KawasanStrategisPariwisata
Nasional

DPN Lombok Gili KPPNRinjanidansekitarnya


Trimena

dan KPPNGiliTrimenadansekitarnya

sekitarnya

KPPNMataramkotadansekitarnya
KPPN Pantai Selatan dan sekitar
Lombok
KPPNPrayaSadedansekitarnya
KPPN

Sumbawa

Barat

dan

sekitarnya
2

DPN

Moyo

Tambora

KPPNMoyodansekitarnya
dan KPPNTamboradansekitarnya

sekitarnya

KSPNMoyodansekitarnya
KSPNTamboradansekitarnya

KPPNBimadansekitarnya

Sumber:RIPNAS2011

PenetapanlokasiDPN,KPPNdanKSPNdiPropinsiNusaTenggaraBaratsecaraspesifik
dapatdilihatpadaGambar

Gambar2.17PenetapanLokasiDPN,KPPNdanKSPNDiSeluruhWilayahNKRI

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 38

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar2.18PenetapanLokasiDPN,KPPNdanKSPNdiPropinsiNusaTenggaraBarat

2.4 RENCANAINDUKKOTAHIJAUKOTABIMA
Rencana Induk Kota Hijau merupakan panduan penataan RTH yang dapat dijadikan
salah satu panduan bagi perwujudan pemanfaatan ruang yang serasi dan seimbang
antara kawasan terbangun dan RTH, sehingga terjamin pemanfaatan ruang yang
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan serta lingkungan yang aman, nyaman,
segar,indah,danbersih.
TabelII.5ArahanPengembanganRTHKotaBima
No
TipeLokasi
Arahan
1
Perumahan
dan Tipe Penataan tata hijau pemukiman dititik beratkan
Permukiman
pada keindahan, penyejukan, tempat bermain, dan
santai.Jenisjenistanamanyangdapatditanampadatipe
pemukiman ini adalah Nangka (Arthocarpusintegra),

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 39

LAPORAN
AKHIR

No

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

TipeLokasi

Arahan
Kenanga (Canangium odoratum), Sirsak (Annona
muricata), Rambutan (Nepheliumlappaceum), Asam
Keranji(Ptecelubiumdulce),danlainlain.
Pusat
Bisnis Dititikberatkan pada penataan areal parkir dan halaman
Komersial
denganmaksudmemberikanbatasterhadapsuasanadan
kegiatan yang ditimbulkan oleh lingkungan sekitar,
memberikan kesan keteduhan dan keindahan serta
memperkecil/mengurangi tingkat polusi. Jenis tanaman
yang dapat ditanam dalam kawasan ini adalah Beringin
(Ficus benjamina), Pinus(Pinus merkusii), Bambu Kuning
(Bambusa vulgaris), dan Boungenvil (Boungainvillea
spectabilis).
Industri
dan Pemilihan jenis tanaman untuk kawasan industri
pergudangan
dititikberatkan pada pemilihan tanaman yang mampu
menyerappolutanyangdihasilkanolehaktivitasindustry,
keindahannnyabukanmenjaditujuanutamatetapilebih
berorientasi kepada pola penghijauan yang dapat
memberi kesan kenyamanan. Anternatif tanaman yang
dapat ditanam disekitar kawasan industri adalah Damar
(Agathis alba), Bungur (Lagestromia speciosa), Tanjung
(Mimusopselengi),KiraiPayung(Filiciumdecipiens).
TamanKota
Taman yang dimaksud disini adalah taman yang bersifat
public facility dan tidak ada pungutan untuk
menikmatinya. Penanaman tanaman ini didasarkan atas
fungsi yang diembannya yaitu fungsi estetika, fungsi
ekologis, dan fungsi sosial. Kelegaan taman menjadi
prioritas utama agar dapat bermanfaat bagi masyarakat
banyak. tanaman yang cocok untuk taman kota ialah
Palem Raja (Oerodoxa regia), Puspa (Schima wallichii),
Flamboyan(Delonix regia) dan Cemara Angin (Casuarina
mountana).
JalurHijau
Pengembangan RTH dijalur tepi jalan untuk memenuhi
fungsi:
1. Peneduh Tanaman yang akan dijadikan sebagai
peneduh harus memiliki syarat percabangan tidak
merunduk,strukturdaunnyapadat,sistemperakaran
tidak muncul keatas permukaan tanah karena dapat

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 40

LAPORAN
AKHIR

No

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

TipeLokasi

Arahan
merusakkonstruksijalan.Tanamanyangcocokuntuk
peneduh adalah Mahoni (Switenia macrophylla),
Pohon Sapu Tangan (Amhersti nobilis). Tanjung
(Mimusopselengii)danlainlain.
2. Penyerap polusi udara dari mesin kendaraan
bermotor. Bahan pencemar yang dihasilkan oleh
kendaraanbermotordiantaranyaNO2,SO2,debudan
timbal (Pb). Debu dan timbal merupakan pencemar
terbesar. Syarat tanaman yang dapat digunakan
sebagai penyerap polusi udara adalah memiliki
ketahanan tinggi terhadap pengaruh udara struktur
daunnyapadatdenganjaraktanamyangrapat.Jenis
jenistanamanyangdapatditanamsebagaipenyerap
polusi udara adalah Kirai Payung (Filicium decipiens),
Kenari (Canarium commune), dan Mahoni
(Switeniamacrophylla).

Pengembangan taman kota di Kecamatan Rasanae Barat difokuskan pada


kawasan pintu gerbang Kota di Niu, kawasan Pantai Lawata, kawasan Amahami,
kawasansekitarIstanaKesultananBima(LapanganSerasuba).

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

II - 41

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

BAB III
GAMBARAN UMUM

Secara geografis Kota Bima terletak di Pulau Sumbawa Bagian Timur yang
terletak antara 118o41 118o48 Bujur Timurdan 08o30 08o20 Lintang Selatan.
Secara administratif Kota Bima memiliki luas wilayah 222,25 km2 terdiri dari 5
kecamatan dan 38 kelurahan (Tabel 2.1), dengan batasbatas wilayah sebagai
berikut:
SebelahUtara:KecamatanAmbalawi
SebelahTimur:KecamatanWawo
SebelahSelatan:KecamatanPalibelo
SebelahBarat:TelukBima
Keterangan selengkapnya mengenai batas administratif Kota Bima terlihat pada
Gambar3.1.

Gambar3.1BatasAdministrasiWilayahKotaBimaPropinsiNusaTenggaraBarat

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

III - 1

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

TabelIII.1PembagianWilayahAdministrasiKecamatanKelurahandiKotaBima

Sumber:BappekoBima,2012

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

III - 2

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

1. KondisiFisiografiWilayah
a. Topografi
Topografimerupakangambaranmengenaibentukmorfologiyangmencakup
ketinggian dan kemiringan atau kelerengan sebuah wilayah. Kondisi fisik
topografi secara spesifik akan mempengaruhi daya dukung dan daya tampung
dalam penentuan fungsi kawasan, peruntukan lahan serta penempatan
prasarana dan sarana wilayah. Kondisi topografi di wilayah Kota Bima secara
spesifikdapatdilihatpadaTabelIII.2
TabelIII.2KondisiTopografiWilayahKotaBima

Sumber:BPSKotaBima,2012

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

III - 3

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar3.2KondisiTopografiWilayahKotaBima(BappekoBima,2012)

b. Kelerengan
WilayahKotaBimasebagianbesartanahnyaberadapadakemiringan02%
yaitusebesar42,54%dariluaswilayah,untukkemiringantanahantara315%
mempunyailuas22,99%dariluaswilayah.Sedangkanlahandengankemiringan
16 40% seluas 20,87% dan lahan dengan kemiringan lebih dari 40% sebesar
13,60%, sedangkan kemiringan tanah lebih dari 40% mempunyai luas terkecil
yaitukuranglebih13,61%.KondisitopografiKotaBimasecararincidapatdilihat
padatabelIII.3

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

III - 4

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

TabelIII.3KondisiKemiringanWilayahKotaBima

Sumber:BappekoBima,2012

c. KedalamanEfektifTanah
Wilayah Kota Bima memiliki kedalaman efektif antara 3060 cm, yakni
sebesar 61,77 Ha, dengan sebaran terbesar di Kecamatan Rasanae Timur,
Asakota dan Raba. Sedangka kedalaman efektif antara 030 cm seluas4.227,16
Haatau19,46%merupakandaerahlembahdanpinggiranpantaiyangtersebardi
Kecamatan Asakota sebesar 1.262,23 Ha, Rasanae Barat 84,80 Ha, Mpunda
296,68 Ha, Kecamatan Raba dengan luas 1.772,45 Ha dan Kecamatan Rasanae
Timur dengan luas 811,00 Ha. Kondisi kedalaman efektif tanah di wilayah Kota
BimasecaraspesifikdapatdilihatpadaTabelIII.4

TabelIII.4KedalamanEfektifTanahdiWilayahKotaBima

Sumber:BappekoBima,2012

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

III - 5

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

d. Geologi
Kota Bima memili kondisi dan struktur geologi terdiri dari jenis tanah
alluviualseluas3.179,16Ha,batugamping3.154,96Ha,batuangunungapitua
154,97Ha,danbatuanhasilgunungapituaseluas14.400,90Ha.
Dengan kondisi geologi yang demikian, Kota Bima memiliki tingkat
kestabilanlerengdanpondasiyangtinggi,tingkaterosirendah,danresapanair
tanah dangkal relatif besar sehingga memiliki daya dukung lahan yang baik
terhadap beban kegiatan yang ada diatasnya. Kondisi geologi Kota Bima secara
spesifikdapatdilihatpadaGambar3.5

Gambar3.3KondisiGeologidiWilayahKotaBima(BappekoBima,2012)

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

III - 6

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

e. Geomorpologi
Secara fisiografi wilayah Kota Bima dan sekitarnya termasuk dalam Busur
Gunungapi Nusa Tenggara yang merupakan bagian dari Busur Sunda sebelah
Timur dan Busur Banda sebelah Barat. Busur tersebut terbentang mulai dari
PulauJawakeNusaTenggara yangselanjutnyamelengkungmengitariSamudra
Indonesia (Sembiring, dkk, 1993). Wilayah Bima dan sekitarnya secara
geomorfologi berdasarkan morfometri dan morfogenesa, dapat dibedakan
menjadi4satuangeomorfologi,yaitu:
a. Satuangeomorfologidataranfluvial

DidaerahKotaBimainiterhampardiantaraperbukitandisekitarnyadanTeluk
BimayangterletakditengahtengahdaerahKotaBimamemanjangdariBarat
ke Timur melalui celah antara Dora Pokah dengan Doro Kolo. Satuan
geomorfologi ini menempati 20% dari daerah Kota Bima, yang terhampar
luas pada bagian utara dan bagian selatan lokasi Kota Bima. Satuan
geomorfologi dataran fluvial, meliputi: daerah Jatibaru, Sadia, Sambinae,
Monggonao, Paruga, Nae, Santi, Penatoi, Penaraga, Raba Ngodu, Raba
Dompu, Kumbe, Sadia, Kendo, Tato, Lampe, dan sekitarnya. Satuan
geomorfologidataranfluvialinimemilikinilaibedatinggiratarata3meter
dankemiringanlerengrataratasebesar2%. Litologipenyusundarisatuan
geomorfologi ini adalah pasir dan lempung. Tata guna lahan umumnya
dimanfaatkansebagai:daerahpemukiman,danpertanian.
b. SatuanGeomorfologiDataranEndapanPantai

Satuan geomorfologi ini menempati 10% dari daerah Kota Bima, yang
terhampar luas pada bagian barat Kota Bima. Satuan geomorfologi dataran
endapan pantai, meliputi: daerah Tanjung, Melayu dan sekitarnya. Satuan
geomorfologidataranendapanpantaiinimemilikinilaibedatinggiratarata
2meterdankemiringanlerengrataratasebesar2%.Litologipenyusundari

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

III - 7

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

satuan geomorfologi ini adalah pasir. Tata guna lahan umumnya


dimanfaatkansebagai:daerahpemukiman.
=

c. Satuangeomorfologibergelombanglemahdenudasional

Disusunolehbatuanhasilgunungapitua,batuansedimendan
setempatsetempat oleh batugamping koral. Satuan geomorfologi ini
menempati 30% dari daerah Kota Bima, yang terhampar luas pada bagian
tengah lokasi Kota Bima. Satuan geomorfologi bergelombang lemah
denudasional, meliputi: daerah Doro Oiombo, Doro Oisi,i, Doro Jati Oiifoo,
Nitu dan sekitarnya. memiliki nilai beda tinggi rata rata 42 meter dan
kemiringan lereng rata rata sebesar 6 %. Litologi penyusun dari satuan
geomorfologi ini adalah batugamping dan batupasir. Tata guna lahan
umumnyadimanfaatkansebagai:lahanperkebunan.

d. Satuangeomorfologibergelombanglemahkuatvulkanik

Disusunolehbatuanhasilgunungapituaberupabreksi,lava,tufdanbatuan
bekuterobosan.Satuangeomorfologiinimenempati40%daridaerahKota
Bima,yangterhamparluaspadabagiantengahdanbagianselatanlokasiKota
Bima. satuan geomorfologi bergelombang lemahkuat vulkanik, meliputi:
daerah Doro Kolo, Doro Lewamori, Doro Lalepa, Doro Londa dan sekitarnya.
Memiliki nilai beda tinggi rata rata 75 meter dan kemiringan lereng rata
rata sebesar 13 %. Litologi penyusun dari satuan geomorfologi ini adalah
andesit dan tuf. Tata guna lahan umumnya dimanfaatkan sebagai: lahan
perkebunan.
KondisigeomorfologiKotaBimasecaraspesifikdapatdilihatpadaGambar3.4

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

III - 8

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar3.4KondisiGeomorpologiKotaBima(BappekoBima,2012)

f. Hidrologi
KotaBimadilaluioleh3Sungaibesaryaitu:SungaiPadolo,SungaiRomo,Sungai
Jatiwangi/Melayu sehingga memiliki potensi air permukaan yang cukup baik
untuk kegiatan rumah tangga maupun untuk irigasi. Adapun sungai yang
mengairidaerahirigasisebagaiditunjukandalamtabelIII.5
TabelIII.5SistemJaringanIrigasidiWilayahKotaBima

Sumber:BappekoBima,2012

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

III - 9

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar3.5KondisiHidrologiKotaBima(BappekoBima,2012)

g. Klimatologi
WilayahKotaBimaberiklimtropisdengancurahhujanrataratapadatahun2012
sebesar 92,1 mm/th, di mana curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari
yaitu187,7mmdanterendahpadabulanAgustusdanSeptember,yaitu0,0mm.
Jumlahharihujanselamatahun2012tercatat139haridenganjumlahharihujan
terbanyakpadabulanMaretyaitu26haridanterendahpadabulanAgustusdan
Septemberdimanatidakterdapatharihujan.
Kelembaban udara ratarata pada tahun 2012 sebesar 80%, tertinggi 87% pada
bulan Januari dan terendah 72% pada bulan September dan Oktober.
Temperatur berkisar pada interval antara suhu minimal 20,8oC pada bulan
Agustus dan suhu maksimum 35,1oC pada bulan Nopember, dengan ratarata
suhu26,40C

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

III - 10

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

TabelIII.6KondisiCurahHujandanHariHujanDiKotaBima

TabelIII.7KondisiSuhuUdandanKelembabanKotaBima

2. KondisiPerekonomian
Kondisi perekonomian makro kawasan disuatu kota dapat dicermati melalui
indikator perekonomian yang tertuang dalam Produk Domestik Regional Bruto
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

III - 11

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

(PDRB).BesaranPDRBsecaranominalyangdihasilkanPemerintahKotaBimapada
tahun 2012 dihitung atas dasar harga berlaku (current price) adalah sebesar Rp.
1.250,380 milyar. Dalam kurun lima tahun terakhir, jumlah PDRB yang dihasilkan
tersebut meningkat. Berdasarkan hasil penghitungan PDRB atas dasar harga
konstan tersebut dapat diketahui pertumbuhan ekonomi Kota Bima pada tahun
2012 adalah sebesar 5,82 persen. Angka pertumbuhan tersebut mengalami
peningkatandibandingkanpertumbuhanPDRBtahun2011sebesar5,33persen.

TabelIII.8LajuPertumbuhanPDRBKotaBimaDalamKurun5Tahun

Dari data BPS Kota Bima tahun 2012, Kondisi ekonomi makro kota Bima yang
diamatidarinilaipertumbuhan9sektordansubsectorsecaraspesifikdapatdilihat
padaTabel

TabelIII.9Pertumbuhan9SektorPDRBKotaBimadalam5TahunTerakhirAtasDasar
HargaBerlaku(ADHB)

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

III - 12

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

TabelIII.10Pertumbuhan9SektorPDRBKotaBimadalam5TahunTerakhirAtasDasar
HargaKonstan(ADHK)

3. KondisiDemografi
Aspek kependudukan merupakan faktor penting yang digunakan untuk
mengetahui gambaran demografi yang akan dijadikan sebagai dasar
pertimbangan utama dalam memprediksi kebutuhan ruang dan kecenderungan
pengembangankawasan.Kondisikependudukanyangakandiuraikanpadasubbab
inimeliputijumlahpenduduk,dankomposisipenduduk.
a. JUMLAHPENDUDUK
JumlahpendudukdiKotaBimapadatahun2012mencapai146.308Jiwa,
distribusi penduduk pada masingmasing wilayah kecamatan secara spesifik
dapatdilihatpadaTabelIII.11
TabelIII.11JumlahPendudukKotaBimaMenurutJenisKelamin

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

III - 13

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Daritabeldiatasdapatdiketahuibahwawilayahdenganjumlahpenduduk
tertinggi di kota Bima terdapat diwilayah Kecamatan Raba dengan jumlah
pendudukmencapai35.755jiwa.

b. KOMPOSISIPENDUDUK

KELOMPOKUMUR
Berdasarkankelompokumur,pendudukKotaBimayangberadapada
usia produktif (1564 tahun) berjumlah 97.033 jiwa atau 66,32 %. Dari
jumlahtersebut,proporsiperempuanlebihtinggidarilakilaki,yaitu50.061
jiwa(51,59%)berbanding46.972jiwa(48,41%).Kelompokusiamuda(014
tahun) berjumlah 42.563 jiwa atau 29,09 % dan kelompok usia non
produktif(65tahunkeatas)berjumlah6.711jiwaatau4,59%.Komposisi
pendudukmenurutkelompokumursecaraspesifikdapatdilihatpadaTabel

TabelIII.12KomposisiPendudukKotaBimaTahun2012

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

III - 14

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar3.6CohortPendudukKotaBima

KELOMPOKAGAMA

Menurut data Kantor Kementerian Agama Kota Bima, dilihat dari


jumlah pemeluknya, penduduk di Kota Bima pada tahun 2012 didominasi
olehpemelukAgamaIslamyangmencapai98,32%darijumlahpenduduk,
kemudian Kristen Protestan dan Katolik masingmasing 0,81% dan 0,62%.
Pemeluk Agama Hindu dan Budha masingmasing 0,23% dan 0,01%.
Jumlah penduduk menurut agama dan kepercayaan secara spesifik dapat
dilihatpadatabel

TabelIII.13JumlahPendudukKotaBimaMenurutAgamadanKepercayaan

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

III - 15

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

4. KondisiDrainase
Secara umum sistem drainase kota Bima mengikuti pola alamiah, dimana
pembuang utama berupa anak sungai dan bekas sungai yang dialihkan atau
dibendung di hulunya. Saluran sekunder pengumpul dari pemukiman dan jalan
dibangunmengikutikontur(topografi)secaraalamiahmelewatipemukimanwarga.
Jaringan drainase utama (primer/sekunder) di wilayah adminsitrasi Kota Bima
terbagidalam5(lima)zonaarahalirandrainasesebagaiberikut:
1. Jaringan Drainase primer/sekunder kelurahan Rabangodu Barat kelurahan
Lewirato.
2. Jaringan Drainase primer/sekunder kelurahan Rabadompu Timur kelurahan
Penaraga.
3. Jaringan Drainase primer/sekunder kelurahan Penatoi kelurahan Nae
(Salama).
4. JaringanDrainaseprimer/sekunderkelurahanSadiakelurahanNae(Salama).
5. Jaringan Drainase primer/sekunder kelurahan Nae kelurahan Melayu
(Tanjung).

Kondisi sistem jaringan drainase di Kota Bima secara spesifik dapat dilihat pada
Gambar

Gambar3.7KondisiEksistingSistemDrainaseKotaBima

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

III - 16

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISA

4.1 KONDISILANSKAP
4.1.1 GerbangNiu
Niu secara administratif merupakan
bagiandariwilayahkelurahanDaraKecamatan
Rasanae Barat, dari letak geografisnya Niu
berbatasan

langsung

dengan

wilayah

KabupatenBima.kondisipemanfaatanruangdi
sekitar kawasan Niu secara umum terdiri atas
permukiman, kebun dan tegalan, hutan
mangrove dan area utility (PLTD Niu). Niu
merupakan salahsatu dari 3 (tiga) simpul yang
diarahkan oleh RTRW Kota menjadi Kawasan
Strategis Ekonomi dengan sector unggulan
berupapariwisata
Sepertilazimnyakotakotayangmemilikifaktorpembatasberupabentang
alam, pola spasial ruang kota bima memiliki pola linear dan mengelompok pada
beberapatitikruang.PadabagiantimurwilayahNiu,berbatasanlangsungdengan
areaperbukitan,sedangkanpadabagianbaratdibatasiolehperairantelukBima.
interaksikegiatanyangterbentuksecaratidaklangsungakanterkonsentrasitinggi
padasepanjangkoridoraksessirkulasi.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 1

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar4.1LanskapRuangKawasanNiu

Untuk memperjelas batas wilayah administratif dan eksistensi wilayah,


pemerintah kota Bima telah melakukan penataan kawasan Niu melalui
pembangunan Sclupture dan taman dilengkapi dengan rest area dan bangunan
penunjanguntukberdagang.Bentuksclupturdirancangdenganbentukpolasegi
delapan yang menjadi salahsatu symbol identitas kota bima yang memiliki sifat
dan filosofis kepemimpinan dana mbojo yaitu Iman ro Taqwa ( keimanan dan
ketaqwaan ), Ilmu ro Bae Ade ( Ilmu Pengetahuan), Loa ro Tingi ( Keahlian dan
Ketrampilan ), Londo ro Dou ( Asal Usul Keturunan ), Mori ro Woko ( Keadaan
serta Tata Kehidupan ), Ruku ro Rawi ( Tingkah Lakunya), Nggahi ro Eli ( Tutur
Katanya),HidiroToho(FisikdanMentalnya)

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 2

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar4.2KondisiKawasanSekitarNiu

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 3

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Pembangunanfasilitaspenunjangberupakiosmemanjangdilatarbelakangi
olehkebiasaanmasyarakatyangberpotensimenimbulkangangguansirkulasiyaitu
membangunkiosnonpermanendisepanjangjalanuntukmenjualhasilkebundan
tangkapanikanpadawaktutertentu.
Permasalahan yang dapat dijumpai dari kawasan Niu dan sekitarnya
adalah
1. Skala scluptur segi delapan belum mencermati karakter pergerakan mobilitas
public yang berkendara, keberadaannya tidak menimbulkan kesan kejut/surprise
publicyangmelintassehinggatidaksignifikanmempengaruhipersepsimasyarakat
terhadapkeberadaanidentitaswilayah
2. Belum tuntasnya penyelesaian desain taman sebagai unsur pendukung seperti
aksespejalankaki,parkir,danpeneduhpadapergola
3. Gangguan visual yang ditimbulkan oleh keberadaan media reklame (billboard
horizontal)
4. Pemilihan unsur vegetasi yang dikembangkan belum sepenuhnya mendukung
kebutuhanvisualdanfungsionalkawasan
5. Sedimentasilumpurdisekitarpantaimenimbulkankualitasvisual(gradasiwarna)
perairanmenjadigelap
6. Belum tersedianya dermaga sandar bagi perahu nelayan, menimbulkan kualitas
visual kawasan disekitar Gerbang Niu menjadi menurun (menciptakan kesan
ketidakteraturandamketidakrapian)

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 4

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar4.3KetidakjelasanSirkulasi,PembatasdanPelindungVegetasi,SertaSedimentasiPerairan

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 5

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar4.4GangguanVisualdanBelumtuntasnyaPenyelesaianUnsurPeneduhPergola

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 6

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Untuk mengetahui kualitas ruang yang ditampilkan pada sebuah objek dapat dilakukan
melalui studi referensial dimana unsurunsur pada objek pembanding akan digunakan
sebagai kriteria penilaian terhadap objek yang sedang dikaji/diteliti. Pada kasus objek
tamanyangbersifataktif,kualitasruangyangditampilkandapatdilihatpada2parameter
utamayaituTampilanLanskapdanKelengkapanfasilitaspelayanan.Melaluipendekatan
analisis scoring sederhana yang mengadobsi pendekatan Analisis Hirarkial Proses (AHP).
Setiap criteria parameter diberikan nilai 1 100, nilai tersebut didistribusikan pada
variabel yang terbentuk. Dari nilai tersebut selanjutnya diberikan bobot yang terbagi
dalam4kategoriyaitu

Nilai0

=tidakdijumpaiobjek/criteriapadalokasiyangditeliti

Nilai1

=keberadaanobjek/criteriakualitasobjekrelatifrendahdanterbatas

Nilai2

=keberadaanobjek/citeriakualitasobjekmemadai

Nilai3

=keberadaanobjek/criteriakualitasobjekbaikdanmemadai

Penilaian terhadap kualitas Taman Gerbang Niu secara spesifik dapat diuraikan pada
tabelberikut
TabelIV.1PenilaianKualitasRuangPadaGerbangNiu
NO

Parameter

TampilanLanskap

a.KualitasVisual

Total

Variabel

Skor

Bobot

Nilai

25

Keindahanbentuk

Keunikanbentuk

15

KeaslianBentuk

15

Ketepatanskala

Poladaniramaunsur

b.Kualitas

15

Kejelasantema

15

fungsional

Kelengkapanunsur

10

Manfaatunsur

Adaptasi

15

c.KualitasEkologis

15

Adsorb

10

Konservasi

Path

Kelengkapanfasilitas

45

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 7

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

NO

Parameter

Total

Variabel

Skor

Bobot

Nilai

Penerangan

15

Tanda/Himbauan

Parkir

Toilet

10

Bangkutaman

Peneduh

Baksampah

Scluptur

10

100

135

Sumber: Hasil analisis


Keterangan

Tinggi

=>250(Menarik/eksotik)

Baik

=170200(sesuaikebutuhan)

Rendah

=0169(terbatas/biasasaja)
Daritabeldiatasdapatdiketahuibahwa,kualitasruangyangtampilkanpada

Gerbang Niu masih berada pada level terbawah dengan nilai 135. Dengan
demikian, penanganan terhadap Gerbang Niu menjadi salahsatu prioritas yang
direkomendasikan
Selain kualitas lanskap yang telah diuraikan, hal lain yang perlu dicermati
dalamdesainpengembangankawasanNiusebagaigerbangkotasekaligussebagai
kawasanperbatasansepertidiuraikanpadaTabelberikut

No
1

Komponen
Siombollokal

Analisis

UsulanPenataan

Bentuk segi delapan bukan hanya Pola segi delapan tetap


merupakan symboldaerahyang dimiliki menjadi

pakem

desain,

kota bima, symbol segi delapan juga spesifikasi tampilan desain


digunakan oleh kabupaten Dompu dan dapat dibedakan melalui
KabupatenBima

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

penekanan warna, jenis

IV - 8

LAPORAN
AKHIR

No

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Komponen

Analisis

UsulanPenataan
material, komposisi dan
skala,Pengulangan

Kecenderungan Kawasan perbatasan masih dianggap Kawasan perbatasan dapat


Tampilan

ruang belakang dan wilayah pinggiran dikembangkan tidak hanya


sebuah daerah. Sentuhan terhadap sebagai sebuah gerbang
kebijakan dan program penataan relatif kota, pada kasus tertentu
terbatas.

Unsur

lingkungan

yang kawasan perbatasan dapat

ditampilkan cenderung terbatas pada menjadi ruang strategis


sebuah gapura atau bando jalan yang untuk mendukung kegiatan
skaligusmenjadiruangiklan

ekonomidaerah.
Keunikan lanskap kawasan
Niu sangat memungkinkan
dikembangkan

sebagai

simpulpariwisata
Sumber:HasilAnalisis

Gambar4.5SimbolSegiDelapanDigunakanDaerahLainSebagaiIdentitasDerah

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 9

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

4.1.2 Lawata
DalambukuLegendaTanahBimasebagaimanaditulisAlanMalingi,Lawata
pertama kali diperkenalkan oleh para Ncuhi kepada salah seorang musafir dari
Jawa yang dijuluki Sang Bima. Pada saat itu, Sang Bima dengan istrinya yang
merupakanputerisalahseorangNcuhidiTamboraberkunjungkeIstanaNcuhiDara
di pusat Kota. Upacara penyambutan oleh para Ncuhi berlangsung cukup meriah.
Ribuan orang menggelar Tarian Adat menjemput kedatangan orang yang dijuluki
Sang Bima itu. Karena banyaknya orang yang menjemput, pantai yang
membentang di sebelah timur teluk Bima itu pun diberi nama Dewa Sepi. Dewa
berartiTari,Sepiberartibanyak.Ketikaakan
memasuki Istana Ncuhi Dara di Gunung
Dara ( Sebelah Selatan Terminal Dara Bima
sekarang),ParaNcuhiyangdipimpinNcuhi
Dara menyambut kedatangann Orang Yang
dijuluki Bima itu di tepian pantai. Lalu para
Ncuhi mempersilahkan tamunya itu untuk
dudukduduk di pantai itu seraya berkata
Ake

Lawang

Ita

Lawang(

Pinta

Gerbang/Pintu masuk). Ita berarti Tuan.


Lawang Dalam bahasa Sangsekerta berarti
pintu masuk. Sedangkan Ita adalah Bahasa
Bimayangberartiandaatautuan.
Pada perkembangan selanjutnya
nama Lawang Ita itu berubah menjadi
Lawata yang berarti pintu gerbang bagi
siapapun yang masuk dan menginjakkan
kaki di Kota Bima. Pantai Lawata ibarat
sebuah gerbang selamat datang, memberi
isyarat bahwa perjalanan akan segera

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 10

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

memasuki Kota Bima. Panjang pantai kirakira setengah kilometer yang dikelilingi
perbukitan yang indah. Di bawah bukit berbatu terdapat sebuah goa peninggalan
Jepang.Dahulutempatinimerupakantempatperistrahatanbagiparabangsawan
Bimadankemudianmenjaditempatrekreasiandalanmasyarakatyangselaluramai
dikunjungi.
PemerintahKotaBimaterusmembenahiPantaiLawatauntukmenjadisalah
satu obyek wisata pantai andalan di kota Bima dengan membangun berbagai
fasilitassepertirumahmakanterapung,perlengkapanberenang,panggunghiburan
rakyatsertasederetanpenataanlainnya.
SaranapariwisataLawataBeachHotelRestaurantandSwimmingPooltelah
dibangun di sini sejak dulu. Tempat ini dulu menjadi hotel yang selalu ramai
dikunjungiwisatawanbaikwisatawannusantaramaupunmancanegara.
PermasalahanyangdijumpaipadakawasanPantaiLawataantaralain
1. Kerusakanfasilitaspenunjangwisata
2. Ancamankegiatanreklamasidisekitarpantailawata
3. Minimnyavegetasiyangberfungsisebagaipeneduh
4. Kondisi perkerasan jalan akses dilingkungan pantai masih belum
mengalamiperkerasan(makadam)

Gambar4.6OrientasiLokasiPantaiLawata

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 11

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar4.7OrientasiLokasiPantaiLawata

Penilaian terhadap kualitas ruang Kawasan Lawata secara spesifik dapat diuraikan pada
tabelberikut
TabelIV.2PenilaianKualitasRuangPadaGerbangNiu
NO

Parameter

TampilanLanskap

a.KualitasVisual

Total

Variabel

Skor

Bobot

Nilai

Keindahanbentuk

15

Keunikanbentuk

15

KeaslianBentuk

15

Ketepatanskala

Poladaniramaunsur

b.Kualitas

15

Kejelasantema

fungsional

Kelengkapanunsur

Manfaatunsur

c.KualitasEkologis

Adaptasi

25

15

Adsorb

Konservasi

Path

Kelengkapanfasilitas

Penerangan

Tanda/Himbauan

Parkir

Toilet

45

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 12

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

NO

Parameter

Total

Variabel

Skor

Bobot

Nilai

Bangkutaman

Peneduh

Baksampah

Scluptur

100

125

Sumber: Hasil analisis


Keterangan

Tinggi

=>250(Menarik/eksotik)

Baik

=170200(sesuaikebutuhan)

Rendah

=0169(terbatas/biasasaja)
Daritabeldiatasdapatdiketahuibahwa,kualitasruangyangtampilkanpada

Kawasan Lawata masih berada pada level terbawah dengan nilai 125. Dengan
demikian,penangananterhadapkawasanLawatamenjadisalahsatuprioritasyang
direkomendasikan
4.1.3 Amahami
Amahami adalah sebuah kawasan terbuka yang berada diantara gerbang
masuk kota Bima dari arah selatan. Dari catatan sejarah, Ama Hami adalah nama
salahseoarang KepalaKeluarga yangmemangpernahtinggaldipinggirpantaiitu
sampaieratahun70an.Adasekitarlebihdari10rumahpanggungyangterdapatdi
pinggirpantaiitu.SemuanyaadalahkeluargaAmaHamimulaidarianak,menantu,
sertacucudanbuyutnya.PadamasaBupatiBimaH.OemarHarun,BscAmaHami
terusdibujukuntukmengosongkanarealpantaiitudandiberikanfasilitastanahdi
sekitarkelurahanDarakotaBima.AwalnyaamaHamidankeluarganyamenolakre
lokasi itu. Namun setelah beberapa kali dilakukan negosiasi oleh Pemerintah
Daerah, Ama Hami pun menerima tawaran relokasi. Sejak saat itu Ama Hami
pindah ke kampung Dara dan nama Ama Hami diabadikan untuk nama pantai di
sepanjangLawatahinggamemasukiKotaBima.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 13

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Taman Amahami dalam RTRW Kota Bima ditetapkan sebagai kawasan


ruang terbuka hijau kota, luas area taman amahami mencapai 4,64 Ha. Kondisi
pemanfaatanruangdisekitartamanamahamididominasiolehpermukiman,ruang
terbukapemakamanetniscina,terminal,perdagangandanjasa.

Gambar4.8OrientasiLokasiTamanAmahami

Kondisi lanskap kawasan sekitar taman amahami dikelilingi oleh 2 bukit


yangmenjadiiconvisualkotayaitubukitdanatraha(makamrajabima)danbukit
babuju(purabukit).Padabagiantimurterdapatmakamcinayangmemilikifilosofi
perletakanyangberorientasipadasudutpandangkearahlaut,bagianbarattaman
mulaiberkembangkawasanbaruyangdiarahkansebagaisuperblockperdagangan
dan jasa. Wujud taman amahami belum sepenuhnya terbentuk, pemanfaatan
taman sebagian besar berfungsi sebagai kolam retensi air untuk menampung air
limpasandariatasbukitmaupunpasangairlaut.
Permasalahan yang dijumpai dalam pengelolaan dan penataan taman
Amahamiadalah
1. Sebagian lahan pada bagian utara taman amahami masih dikuasai oleh
masyarakat

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 14

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

2. Reklamasibagianbarattamanamahamiberpotensimenutupruangpandangarea
tamandanmakametniscina
3. Gangguan visual akibat perletakan media reklame berupa baliho dan panggung
reklame
4. Keberadaan vegetasi belum diarahkan untuk mendukung penciptaan kualitas
visualtamanamahami
5. Perletakan lapak PKL dibagian barat taman amahami menciptakan kesan kumuh
dantidakteratur

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 15

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar4.9KondisiSuasanaKawasanSekitarTamanAmahami(BukitBabuju,KoridorSumbawaBima)
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 16

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar4.10KondisiSuasanaKawasanSekitarTamanAmahami(MakamCina,Kolamretensidanmonumentpancasial)
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 17

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar4.11VegetasiTamanBelumMendukungEksistensiVisual

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 18

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar4.12GangguanVisualAkibatPerletakanMediaReklamedanLapakPKL
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 19

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Kualitas tampilan lanskap taman amahami belum sepenuhnya terbentuk


sesuai scenario rencana penataan taman seperti digambarkan pada maket yang
terdapat di kantor Walikota Bima. pembentukan kualitas visual, fungsional taman
belum menunjukan kejelasan pola. Dari kondisi yang ada, tampilan kualitas lanskap
tamanamahamisecaraspesifikdapatdilihatpadatabel
TabelIV.3KualitasTampilanLanskapTamanAmahami
No
1

Kriteria
TampilanLanskap
a.KualitasVisual

b.Kualitasfungsional

c.KualitasEkologis

2 Kelengkapanfasilitas

Sumber: Hasil analisis

Total
Skor
25

15

15

45

Variabel
Keindahanbentuk
Keunikanbentuk
KeaslianBentuk
Ketepatanskala
Poladanirama
unsur
Kejelasantema
Kelengkapanunsur
Manfaatunsur
Adaptasi
Adsorb
Konservasi
Path
Penerangan
Tanda/Himbauan
Parkir
Toilet
Bangkutaman
Peneduh
Baksampah
Scluptur

Skor

Bobot

Nilai

5
5
5
5

1
1
1
1

5
5
5
5

5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
100

1
1
1
1
1
3
1
1
1
0
0
0
0
0
3

5
5
5
5
5
15
5
5
5
0
0
0
0
0
15
95

Keterangan

Tinggi

=>250(Menarik/eksotik)

Baik

=170200(sesuaikebutuhan)

Rendah

=0169(terbatas/biasasaja)

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 20

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Daritabeldiatasdapatdiketahuibahwa,kualitasruangyangtampilkanpada
Taman Amahami masih berada pada level terbawah dengan nilai 95. Dengan
demikian, penanganan terhadap kawasan Amahami menjadi salahsatu prioritas
yangdirekomendasikan
4.2 KESESUAIANKEBIJAKANTERHADAPSKENARIOPENGEMBANGANKAWASAN
Penilaian terhadap kesesuaian scenario pengembangan kawasan dilakukan
untuk mengetahui tingkat keterpaduan dan konsistensi produk penataan ruang.
Elemen yang dinilai dapat diidentifikasi dalam dokumen perencanaan tata ruang
wilayah, indikasi program sektoral dan simulasi kegiatan investasi. Beberapa elemen
yang perlu dicermati dalam pengembangan dan penataan kawasan sekitar taman
amahamiantaralainsebagaiberikut
1. Pengembangansuperblokperdagangan
2. Penetapankawasansempadanpantai
3. Pengembanganareatamanamahamimenjaditamanaktif
4. Pengendalianpemanfaatanruangdijalanarteri
5. Ketentuanreklamasiperairanpantai
6. Konservasihutanmangrove

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 21

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

superblokperdagangan

Penetapankawasansempadanpantai

Pengembanganareatamanamahamimenjaditamanaktif

Pengendalianpemanfaatanruangdijalanarteri

Ketentuanreklamasiperairanpantai

Konservasihutanmangrove

Elemen Penilaian Unsur Kegiatan

Sumber: Hasil Analisis

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 22

Konservasihutanmangrove

Penetapankawasansempadanpantai

NO

Pengendalianpemanfaatanruangdi
jalanarteri

superblokperdagangan

Pengembanganareatamanamahami
menjaditamanaktif

TabelIV.4MatriksKesesuaianFungsiKegiatan

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

TabelIV.5DukunganKebijakanPengembanganTerhadapIndikasiProgramPemanfaatanRuang
No
1

Indikasi Kegiatan

superblokperdagangan

Referensi

Implikasi Persoalan

Dalam pasal 8 perda RTRW Kota Bima, Batas


disebutkan
superblock

bahwa

wilayah

dan

area

pengembangan pengembangan kawasan super blok

merupakan

strategi belumspesifikdiaturdalamRTRW.

menghadirkan sebuah pusat perdagangan


dan jasa skala regional, nasional dan
internasional
2

Penetapankawasansempadanpantai

Dalam pasal 24 perda RTRW Kota Bima, Batas kawasan sempadan pantai di
disebutkanbahwaKelurahanDaramenjadi kelurahan

dara

belum

spesifik

bagian dari wilayah yang dikenakan ditetapkan dalam delineasi peta


ketentuan tentang sempadan pantai. berskalarinci
Dalam pasal 66 perda RTRW Kota Bima Inisiasi

masyarakat

dalam

juga telah mengatur ketentuan zonasi memanfaatkantemapengembangan


kawasansempadanpantai

Kota Bima sebagai kota tepian air


dapat memicu pertumbuhan pesat
koridosempadanpantai

Pengendalian pemanfaatan ruang di jalan Dalam ayat 2 pasal 55 perda RTRW Kota Pemanfaatanruangmilikjalanuntuk

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 23

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

No

Indikasi Kegiatan

arteri

Referensi

Implikasi Persoalan

Bima disebutkan bahwa Zona ruang parkirdansectorinformal(PKL)


milik

jalan

meliputi

untuk

ruang

manfaat jalan, pelebaran jalan, dan


penambahan jalur lalu lintas serta
kebutuhan ruang untuk pengamanan
jalan dan dilarang untuk kegiatankegiatan yang diluar kepentingan jalan
4

Ketentuanreklamasiperairanpantai

Dalam Pasal 9 perda RTRW Kota Bima Belum terdapat pengaturan batas
disebutkan bahwa pengembangan pesisir zonareklamasi,jarakdanmekanisme
pantai dapat dilakukan melalui reklamasi perijinan
pantaisebagaiperwujudanpengembangan
kawasanstrategiskota.
Reklamasi

pantai

dilakukan

untuk

pengembangan terminal tipe A dan


pengembanganwisatapantai
5

Konservasihutanmangrove

Perda 3 Tahun 2010 Tentang RTRW Criteria pengelolaan kawasan hutan


Propinsi NTB, Peraturan zonasi untuk mangrove belum diatur secara jelas,
kawasan pantai berhutan mangrove harus Penangananmangroveyangtumbuh

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 24

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

No

Indikasi Kegiatan

Referensi

Implikasi Persoalan

disusundengan

secaraalamiahpadalahanyangtelah

mematuhiketentuanmengenai:

dikuasaimasyarakat.

a. pemanfaatan ruang untuk kegiatan


pendidikan, penelitian, dan wisata
alam;
b. ketentuan pelarangan pemanfaatan
hasilhutanmangrove;dan
c. ketentuan pelarangan kegiatan yang
dapat mengubah, mengurangi luas
dan/atau
merusak
ekosistem
mangrove.
d. hak akses masyarakat terhadap
kawasanpantaiberhutanmangrove.
5

TamanAktif

Dalam pasal 66 ayat 5 Perda RTRW Kota Konsep pengembangan taman


Bima terkait ketentuan zonasi kawasan
Amahami
dilakukan
dengan
RTH
a. pemanfaatan RTH pada lingkungan mengembangkan fasilitas penunjang
permukiman dilakukan berdasarkan menara pantau (landmark), sentra
fungsi dan jenisnya mulai kelurahan,
PKLdanpusatperbelajaanmodern
kecamatan,dankota;
b. dilarang untuk kegiatan yang
mengakibatkan terganggunya fungsi

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 25

LAPORAN
AKHIR

No

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Indikasi Kegiatan

Referensi

Implikasi Persoalan

RTH;
c.

pendirian bangunan dibatasi untuk


bangunan
penunjang
kegiatan
rekreasi dan fasilitas umum lainnya,
danbukanbangunanpermanen;

d. ruang terbuka hijau taman yang


dilengkapi dengan fasilitas rekreasi
dan olahraga minimal 70% (tujuh
puluhpersen);

Sumber: Hasil Analisisi

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 26

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

4.3 ANALISISSWOT
AnalisisSWOTadalahinstrumenyangdigunakanuntukmelakukananalisis
isustrategispembangunan.MenurutDrs.RobertSimbolon,MPA(1999),analisis
SWOT merupakan suatu alat yang efektif dalam membantu menstrukturkan
masalah, terutama dengan melakukan analisis atas lingkungan strategis, yang
lazim disebut sebagai lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Dalam
lingkunganinternaldaneksternalinipadadasarnyaterdapatempatunsuryang
selalu dimiliki dan dihadapi, yaitu secara internal memiliki sejumlah kekuatan
kekuatan (strengths) dan kelemahankelemahan (weaknesses), dan secara
eksternalakanberhadapandenganberbagaipeluangpeluang(oppotunities)dan
ancamanancaman(threats).
SWOT merupakan singkatan dari strengths (kekuatankekuatan),
weaknesses (kelemahankelemahan), opportunities (peluangpeluang) dan
threats (ancamanancaman). Pengertianpengertian kekuatan, kelemahan,
peluangdanancamandalamanalsisSWOTadalahsebagaiberikut:

Kekuatan(strengths)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan lain relatif
terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar suatu perusahaan (Amin W.T,
1994:75). Kekuatan adalah modal potensial yang dapat berupa instrument
kebijakan, daya dukung infrastruktur, sumberdaya alam maupun SDM suatu
kawasan.

Kelemahan(weaknesses)
Kelemahan adalah keterbatasan/kekurangan dalam sumber daya alam,
keterampilandankemampuanyangsecaraseriusmenghalangikinerjaefektif
suatu

perusahaan

(Amin

W.T,

1994:75).

Kelemahan

adalah

keterbatasan/kekurangan yang dimiliki oleh suatu kawasan/wilayah dapat


berupa kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan, kondisi
keterbatasaninfrastruktur,kemampuanmanajerial/pengelolaan.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 27

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Peluang(opportunities)
Peluang adalah situasi/kecenderungan utama yang menguntungkan dalam
lingkungan

perusahaan

(Amin

W.T,

1994:74)

Peluang

adalah

situasi/kecenderungan utama yang menguntungkan untuk pengembangan


sektorkegiatanakibatfaktortertentusepertiaglomerasiekonomi.

Ancaman/Gangguan(threats)
Ancaman adalah situasi/kecenderungan utama yang tidak menguntungkan
dalam lingkungan perusahaan (Amin W.T, 1994:74). Ancaman adalah
situasi/kecenderungan

utama

yang

tidak

menguntungkan

untuk

pengembangan sektor kegiatan tertentu seperti halnya ketidasesuaian


kegiatanterhadapskenariopembangunankota.
Dalam menyusun matrik SWOT diperlukan beberapa langkah
pengumpulan data primer maupun sekunder. metode pengumpulan data
primerantaralain:
1) MetodePengamatanLangsung
Metode ini cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada
pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Cara mencatat
pengamatan tidak mempunyai standar tertentu yang terpenting adalah
fenomenadapatdicatatdanprilakudapatdiketahuidenganjelas.
2) MetodedenganmenggunakanPertanyaan

Kuesioner
Kuesioneradalahsebuahsetpertanyaanyangsecaralogisberhubungan
dengan masalah penelitian dimana yang menulis isiannya adalah
responden.

Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
penanya dengan penjawab dengan menggunkan alat yang dinamakan
paduanwawancara(interviewguide)

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 28

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Sedangkan untuk data sekunder, dapat diperoleh melalui paduserasi


kebijakan pembangunan (Peraturan Walikota, Peraturan Daerah), dokumen
perencanaan (RPJMD, RPIJM, RTRW Kota,dan lainlain). Hasil analisis SWOT
secaraspesifikdapatdilihatpadatabelIV.5

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 29

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

TabelIV.6MatriksSWOTPerencanaanDesainArsitekturKawasanStrategis
ANALISISSWOT

STRENGTH(KEKUATAN)

WEAKNESS(KELEMAHAN)

1. LokasiTamanAmahami,LawatadanNiu
beradapadakoridorstrategis,yaitu
padaporosmasukKotadanPelabuhan.
2. KoridorNiuAmahamiditetapkan
dalamRTRWKotasebagaiKawasan
StrategisEkonomi.
3. TamanAmahamimemilikitautan
sejarahdalamperkembangansocial
budayamasyarakatKotaBima.Dalam
konstelasistrukturmakroruangterbuka
hijaukota,Amahamimerupakansimpul
MayordariscenarioUrbanHallKota
Bima
4. Kekayaansumberdayaalamberupa
perikanandankelautan,pertambangan
dangalian
OPPORTUNITY(PELUANG)
1. Pembangunanjalanlingkar
pelabuhan

1. BelumtersusunnyaRTRKawasan
strategisNiuAmahami
2. Statuslahandisekitartamandikuasai
olehperseorangan
3. KawasanAmahamidipengaruhioleh
pasangsurutairlaut,fungsiruangnya
saatinimenjadihamparankolam
penampunganlimpasanair
4. Belumtersusunnyaaturanketentuan
zonareklamasipantaidan
pemanfaatankawasanperairan
5. Keterbatasananggarandalam
merealisasikanpengembangankoridor
NiuAmahamisebagaiwaterfrontcity

Menggunakankekuatanuntukmemanfaatkan Memanfaatkan peluang untuk mengatasi


peluang
kelemahan
1. Mendorongtumbuhberkembangnya

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 30

1. Peningkatanjaringanprasarana,

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

2. AdanyarencanapengembanganBlok
dikoridorjalanlingkarpelabuhan.
3. AdanyarencanainvestasiBlokpusat
perdaganganAmahami.
4. PanjanggarispantaidariNiu
Amahamimencapai6,37km
5. Meningkatnyapertumbuhaninvestasi
pertambangandangalianberupa
depositmarmer

2.

3.

4.

5.

investasikegiatanutamadanpenunjang
jasapelabuhan.
Mendorongtumbuhberkembangnya
investasikegiatanutamadanpenunjang
pariwisatadaerah.
Meningkatkansistemjaringanjalan
yangsudahadagunamenunjangarus
lalulintasorangdanbarang.
MengoptimalkanAmahamisebagai
gerbangpusatinformasikota(sejarah,
socialbudaya,investasi,pariwisata)
Pengembangankoridorwaterfrontcity
NiuAmahamidenganpengembangan
sectorperikanandankelautan,
pariwisatadanpelabuhan

2.

3.

4.

5.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 31

saranadanutilitasyangadaguna
mendukungpengembangankawasan
sebagaikawasanamahamidan
sekitarnya.
Konsolidasilahandalamperencanaan
penatagunaanlahandikawasan
Amahamidansekitarnya
PenetapanPEILBanjirdanpenataan
prasaranadansaranadrainase
pematusandikawasanAmahamidan
sekitarnya
Penetapanzonareklamasidan
ketentuanteknispemanfaatannya
dalamdokumenRencanaZonasi
WilayahPesisirKotaBima
Kerjasamadankemitraanswasta
dalampembiayaanpembangunan
ruangpublik

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

THREAT(GANGGUAN/ANCAMAN)
1. Reklamasikawasansekitaramahami
2. Pemanfatanruangdisekitarkoridor
arterikotayangtidakterkendali
3. Peningkatansirkulasikendaraan
menujupelabuhandansimpul
strategislainnyadikotaBima

Menggunakan kekuatan untuk mengatasi


ancaman
Menetapkan aturan pengendalian ketat yang
dapat membatasi kawasan reklamasi
disepanjangkoridorNiuAmahami

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA

IV - 32

Menghindariancamanterkaitkelemahan
Menetapkan
mekanisme
pengendalian
pemanfaatanruangdisepanjangkoridorNiu
Amahami

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

BAB V
RENCANA PENATAAN KAWASAN

Rencana penataan Desain Arsitektur Kawasan Strategis Niu Amahami


diprioritaskan pada 3 (tiga) titik lokasi yaitu Taman Amahami dan Sekitarnya,
Gerbang Kota Niu dan Kawasan Objek Wisata Pantai Lawata.

5.1 TAMAN AMAHAMI


Penataan Taman Amahami dan sekitarnya dilakukan melalui
1. Penataan lanskap taman kota
a. Kriteria Desain
Penataan lanskap taman kota Amahami dilakukan dengan kriteria yang
tertuang dalam Tabel berikut
TabelV.1KriteriaPerancanganTamanAmahami
No

Kriteria

Tema Taman Amahami

Usulan

Taman Pesisir

Taman Pendidikan

Taman rekreasi kota bernuansa pesisir yang


menonjolkan sisi pendidikan dan budaya

Pengembangan

Museum

fasilitas taman

Panggung Seni dan Budaya

Sentra PKL

Parkir

Taman bermain

Jogging track

Patung nelayan

Fasilitas ibadah

Toilet umum

V-1

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

No

Kriteria

Bentuk

Usulan

pola

tata

lanskap taman

Gazebo/Pergola/Peneduh

Bangku taman

Vegetasi khas bima

Vegetasi memiliki bentuk batang dan daun


yang eksotis (kualitas visual)

Vegetasi memiliki fungsi yang optimal


(kualitas fungsional)

Seleksi vegetasi terkait tingkat kemudahan


dalam pemeliharaan (maintenance)

Bentuk sculpture mewakili simbol lokal Kota


Bima

Pengguna

dan semua

pemanfaat taman
5

Aktifitas

lapisan

masyarakat

dengan

latarbelakang usia, pendidikan, dan pekerjaan


dan

pengelolaan taman

Dikembangkan sekaligus sebagai sarana


rekreasi kota, pusat informasi daerah dan
budaya

Mengakomodasi kegiatan budaya lokal Kota


Bima (festival ramadhan, karnaval budaya)

Pengelolaan

unsur

pembatas

Pengembangan lanskap taman dilakukan


untuk memperkuat unsur lanskap yang
sudah ada/terbangun seperti Pemakaman
Etnis Tionghwa

Pengembangan lanskap taman dilakukan


untuk meminimalisir konflik social dan daya
dukung lingkungan

Sumber:HasilAnalisisdiolahdarihasilFGDIdanFGDII




V-2

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

b. FilosofiDesain
Filosofi desain tapak taman amahami dikembangkan dari sebuah pola
dasar segi delapan yang memiliki makna sangat dalam yaitu Iman ro
Taqwa (keimanan dan ketaqwaan), Ilmu ro Bae Ade (Ilmu Pengetahuan),
Loa ro Tingi (Keahlian dan Ketrampilan), Londo ro Dou (Asal Usul
Keturunan), Mori ro Woko (Keadaan serta Tata Kehidupan), Ruku ro Rawi
(Tingkah Lakunya), Nggahi ro Eli (Tutur Katanya), Hidi ro Toho (Fisik dan
Mentalnya).
Struktur jaringan sirkulasi dalam lingkungan taman amahami dirancang
dengan pola yang menyerupai 3 bentuk dasar yaitu

Bentuk Perisai
Bentuk dasar perisai memiliki makna yang sama dengan symbol kota
bima yaitu sederhana serta memiliki keseimbangan memberi kesan
kemudahan pelayanan kepada masyarakat serta mencerminkan
kemakmuran masyarakat Kota Bima.

Bentuk Garis Panah


Bentuk dasar garis panah memiliki makna sebuah focus tautan
orientasi, arah timur menunjuk sebuah bukit yang menjadi lokasi
makam sultan, arah utara menunjuk sebuah simpul ekonomi dan pusat
pemerintahan, arah barat menunjuk sebuah teluk yang menjadi potensi
sector pariwisata, pelabuhan dan sumberdaya perairan
Fungsi taman yang sebagian besar berfungsi sebagai wetland yang
berupa kola retensi juga diakomodasi dengan penghadiran kolam air.
Air dapat dimaknai sebagai elemen dasar kehidupan. Elemen air
mendasari pengembangan atraksi air dan perletakan scluptur nelayan.

Segi Delapan
Bentuk segi delapan divisualisasikan dalam beberapa bentukan dasar
seperti elemen bangunan, tapak taman dan perabot lingkungan (tiang
lampu, sclupture)

V-3

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

c. Perkembangan Desain Tapak


Perancangan desain sebagaimana umumnya bersifat dinamis, dalam
proses perencanaan beberapa langkah penyesuaian dan penyempurnaan
konsep akan dilakukan dan menjadi sebuah tuntutan dalam kerangka
perencanaan berbasis partisipatif.
Perkembangan desain tapak dapat dicermati pada beberapa tahapan
penyusunan yaitu Focus Group Discussion (FGD) I sampai dengan FGD III

FGDI
Desain tapak pada FGD I menampilkan beberapa pola dasar antara lain
Struktur Kerangka Ikan
sebuah pola yang menyerupai kerangka ikan pada bagian selatan.
Pola kerangka ikan tidak lepas dari kondisi tapak yang
bersinggungan dengan perairan yang identik dengan potensi
perikanan sebagai sector basis kawasan. Pola ini semakin
memperjelas keberadaan sebuah scluptur berupa patung nelayan
yang sudah ada saat ini.
Kolam Air
Unsur air berupa kolam retensi dihadirkan untuk mempertahankan
fungsi amahami yang sebelumnya menjadi area tampungan air
permukaan dan pasang surut air laut. Unsur air menginspirasi
penghadiran atraksi air mancur
Garis Panah Orientasi
Pola garis path yang membentuk sebuah garis panah merupakan
upaya mengarahkan orientasi pergerakan secara visual ke beberapa
simpul strategis seperti pemakaman sultan disisi timur, pulau
kambing disisi barat, pantai lawata Niu disisi selatan dan Pusat
bisnis Kota Bima disisi utara.
Tower Segidelapan
Pola segidelapan menjadi pola dasar yang dihadirkan untuk
memperkuat filosofi local. Pola ini di wujudkan dalam desain

V-4

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

tower/menara

pandang.

Menara

ini

bersifat

multifungsi,

didalamnya dapat menampung kebutuhan ruang untuk Musium,


Galeri produk UMKM, Panggung seni, Longue/restoran, Menara Air,
dan Gardu pandang
Parkir
Parkir dihadirkan selain untuk menampung kebutuhan parkir
dalam lokasi tapak, keberadaan parkir juga mendukung eksistensi
budaya tahunan yaitu Festival Ramadhan, Kirab Budaya (Festival
Sultan Nusantara)
Pusat Bisnis Berskala Regional
Fungsi komersial juga dihadirkan dibagian utara taman yang
diharapkan dapat mengawali pengembangan pusat bisnis berskala
regional. Desain tapak pada tahap FGD I secara spesifik dapat dilihat
pada Gambar V.1

Gambar 5. 1 Desain Tapak Taman Amahami dan sekitarnya Pada Tahap FGD I

Dari hasil FGD I, diperoleh catatan antara lain


Penghadiran Pusat Bisnis dibagian Utara Taman masih berpotensi
konflik, khususnya status kepemilikan lahan

V-5

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Penghadiran menara segidelapan perlu ditinjau ulang, tingkat


ketinggian menara terkait kerentanan kota bima yang berada
dijalur gempa sehingga beresiko terhadap bencana gempa
Perubahan fungsi ruang amahami secara signifikan akan
menimbulkan dampak lingkungan, Komposisi pemanfaatan ruang
terbangun dan tidak terbangun yang tidak seimbang dan
bertentangan dengan arahan fungsi ruang yang termuat dalam
RDTR Kecamatan Rasanae Barat
Kriteria pengembangan pusat bisnis menuntut ketersediaan luas
lahan minimum untuk menunjang kegiatan utama
Unsur identitas kota selain segidelapan perlu ditampilkan dan
diperkenalkan seperti halnya ukiran pada larelare

FGDII
Dari beberapa catatan yang diterima pada forum FGD I, dilakukan
beberapa penyesuaian desain tapak antara lain
Pusat bisnis dibagian utara taman, dikembalikan fungsinya menjadi
ruang terbuka hijau kota sesuai arahan Rencana Detail Tata Ruang
Kota (RDTR) Kecamatan Rasanae Barat. Komposisi bangunan pusat
bisnis diperkecil dan digeser keselatan
Komposisi ruang untuk area parkir diperbesar dan ditempatkan
sebagai ruang transisi antara ruang terbuka hijau kota dengan pusat
bisnis
Ketinggian menara pandang diturunkan ketinggiannya

Desain tapak yang diusulkan pada tahap FGD II secara spesifik dapat
dilihat pada Gambar 5.2

V-6

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar 5. 2 Desain Tapak Taman Amahami dan sekitarnya Pada Tahap FGD II

Dari hasil FGD II, diperoleh catatan antara lain
Keberadaan menara pandang yang telah diturunkan ketinggian
lantainya tidak lagi terlihat monumentalitasnya.
Alokasi ruang pusat bisnis dan infrastruktur penunjang secara
proporsional belum dapat dipenuhi meski komposisi ruang dan
massa menara pandang telah diperkecil
Ukiran larelare dengan tulisan taman amahami yang membentuk
sebuah garis sejajar utara selatan secara skala dan komposisi belum
Nampak monumentalitasnya
Pengendalian pemanfaatan ruang bagian barat perlu dilakukan
secara tegas, agar kualitas visual dan monumentalitas taman
amahami dapat ditampilkan secara utuh.
Keberadaan jembatan penghubung yang menjorok kearah laut
perlu diberikan sentuhan desain, sehingga dapat tampil menjadi
kesatuan objek yang monumental
Desain bangunan pusat bisnis menimbulkan sebuah kesan kontras,
perlu dipikirkan penyelesaian desain dengan konsep green building
agar kualitas lanskap kawasan dapat menyatu dan harmonis

V-7

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

FGDIII
Dari beberapa catatan yang diterima pada forum FGD II, dilakukan
beberapa penyesuaian desain tapak antara lain
Pusat bisnis dibagian tengah (central) amahami komposisi
ruangnya diperbesar
Menara pandang yang diusulkan dipindahkan ke lokasi pantai lawata
digantikan dengan tiang kapal yang terpasang dilingkungan sekitar
museumasimbojo
Unsur segi delapan pada bangunan pusat bisnis digunakan sebagai
elemen estetika atap, ukiran larelare di gunakan sebagai sirip yang
memilikifungsicontrolcahaya
Unsur segi delapan juga digunakan menjadi pola dasar kolam air
mancuryangpadabagianpusatnyatelahdipasangmenarakapal
Jembatanpenghubungyangmenjorokkearahlautdiusulkandilengkapi
dengan bangunan masjid apung, diharapkan dapat memperkuat
nuansa religious Kota Bima yang sebagian besar masyarakatnya
menganutagamaislam
Tulisan taman amahami dengan latar belakang ukiran larelare telah
diubah arah hadapnya ke selatan, diharapkan dapat membentuk dan
memperkuatvistakota
Padabagianbarattaman,dibangunsebuahpembatasfisikberupajalan
inspeksiyangsecarafungsionaldapatdigunakansebagai
aksesdalampemeliharaanrawapasangsurut
Aksesdalammengembangkanwisatahutanmangrove
Desain tapak yang diusulkan pada tahap FGD III secara spesifik dapat
dilihat pada Gambar 5.3

V-8

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar 5. 3 Desain Tapak Taman Amahami dan sekitarnya Pada Tahap FGD III

V-9

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

d. Zona Taman
Zona taman merupakan ketentuan yang mengatur komposisi dan tata letak
vegetasi. Pemilihan vegetasi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
pada poin kriteria desain yang telah diuraikan diatas (huruf a). dari hasil
seleksi vegetasi, ditetapkan beberapa jenis tanaman yang akan
dialokasikan pada Taman Amahami yaitu
a. Bismarkia Nobilis (Palem Perak)
b. Alstonia Scholaris (Pule)
c. Torminalia Catappa (Ketapang)
d. Tamarindus Occidentalis G.H (Asam Bima/Asam Simpasai)
e. Hibiscus Tiliaceus (Waru merah)
f. Syzigium oleana (Pucuk merah)
g. Caliandra haematocephala (Kaliandra)
h. Hibiscus Rosasinensis (Kembang sepatu)
i.

Cerbera Marghans (Bintaro)

j.

Plumbaga Zeylanica (Bunga biru)

k. Gardenis Jasminoides (kaca piring)


l.

Jasminum Multiflorus (melati bintang)

m. Osmoxylon liniere yellow (aralia kuning)


n. Axonopos Beaw (rumput)
o. Arachis pintoi (kacangkacangan)
Dari 15 jenis tanaman diatas, distribusi perletakannya secara spesifik
dapat dilihat pada Gambar

V - 10

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat


Gambar 5. 4 Zonasi Vegetasi di Taman Amahami

e. Simulasi Desain
SimulasiperancangantamanAmahamisecara3dimensionaldilakukan
atasbeberapapertimbanganantaralain

Kriteriadesainlanskaptaman

KonsepTatabangunandanLingkunganyangtertuangdalam
RencanaTataBangunandanLingkunganKawasanSekitarIstana
RencanaDetailTataRuangKotaKecamatanRasanaeBarat

KetentuanZonasiyangdiaturdalam
RencanaTataRuangWilayah(RTRW)KotaBima
RencanaZonasiWilayahPesisir(RZWP)KotaBima
RencanaDetailTataRuangKotaKecamatanRasanaeBarat

V - 11

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Visualisasi konsep desain Taman Amahami dan sekitarnya secara spesifik


dapatdilihatpadaGambar5.4sampaidengan5.9

Gambar5.5BirdViewTamanAmahamidariArahUtara/PusatKota

V - 12

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar5.6BirdViewTamanAmahamidariArahSelatan

V - 13

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar5.7PotonganTampakTamanAmahami

Gambar5.8TautanVisualTerhadapNodesDiPerairan

V - 14

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

5.2 GerbangNiu
Penataan Taman Amahami dan sekitarnya dilakukan melalui
1. Penataan lanskap taman kota
a. Kriteria Desain
Penataan lanskap Gerbang Niu dilakukan dengan kriteria yang tertuang
dalam Tabel berikut
TabelV.2KriteriaPerancanganGerbangNiu
No
1

Kriteria

Usulan

Tema Pengembangan

Taman Pesisir

Taman Gerbang Kota

Transit point

Pengembangan

Gardu Pandang

fasilitas taman

Dermaga Wisata

Sentra PKL

Parkir

Taman

Jogging track

Toilet umum

Gazebo/Pergola/Peneduh

Perabot Taman (Tiang lampu, bangku taman,


box sampah)

Bentuk

pola

lanskap taman

tata

Vegetasi khas bima

Vegetasi memiliki bentuk batang dan daun


yang eksotis (kualitas visual)

Vegetasi memiliki fungsi yang optimal


(kualitas fungsional)

Seleksi vegetasi terkait tingkat kemudahan


dalam pemeliharaan (maintenance)

Bentuk sculpture mewakili simbol lokal Kota


Bima

V - 15

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

No
4

Kriteria

Usulan

Pengguna

dan semua

pemanfaat taman
5

Aktifitas

lapisan

masyarakat

dengan

latarbelakang usia, pendidikan, dan pekerjaan


dan

pengelolaan taman

Dikembangkan sekaligus sebagai sarana


rekreasi kota

Mengakomodasi kegiatan masyarakat lokal


Kota Bima (dermaga perahu, sentra kuliner
dan hasil pertanian)

Pengelolaan

unsur

pembatas

Penataan jalur sirkulasi

Menggeser perletakan titik gapura masuk

Sumber:HasilAnalisisdiolahdarihasilFGDIdanFGDII

b. FilosofiDesain
Filosofi desain tapak Gerbang Niu dikembangkan dari sebuah pola dasar
segi delapan seperti halnya telah dilakukan pad ataman Amahami.
Struktur jaringan sirkulasi pada kawasan Gerbang Niu dirancang dengan
model frontage road yaitu menyediakan jalur masuk agar tidak
menggangu kinerja jalan utama

c. Perkembangan Desain Tapak
Perancangan desain sebagaimana umumnya bersifat dinamis, dalam
proses perencanaan beberapa langkah penyesuaian dan penyempurnaan
konsep akan dilakukan dan menjadi sebuah tuntutan dalam kerangka
perencanaan berbasis partisipatif.
Perkembangan desain tapak dan lanskap Gerbang Niu dapat dicermati
pada beberapa tahapan penyusunan yaitu Focus Group Discussion (FGD) I
sampai dengan FGD III

FGD I
Pada FGD I, Pengembangan desain masih terbatas pada upaya infill
desain yaitu menghadirkan elemen baru yang dapat memperkuat unsur
lanskap yang sudah ada. Keberadaan sculpture segi delapan yang

V - 16

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

belum mempertimbangkan skala ruang dan mobilitas diberikan


sentuhan dengan menghadirkan unsur baru seperti Gardu Pandang,
tugu dan unsur lain seperti terlihat pada Gambar berikut


Gambar5.9UsulanPengembanganGerbangNiuPadaTahapFGDI

Dari hasil FGD I, diperoleh catatan antara lain
Penghadiran unsur baru melalui duplikasi simbol local harus
mencermati karakter tempat dan kegiatan
Pembangunan

stand

PKL

perlu

disesuaikan

kembali,

pemanfaatannya bersifat temporer/tidak sepanjang waktu.


Keberadaannya memiliki potensi konflik lalu lintas
Perlu dibuat gapura selamat datang untuk memperjelas eksistensi
wilayah
Gerbang Kota perlu dilengkapi dengan pos lalu lintas/pos
pengamanan


FGD II
Dari catatan yang diperoleh pada FGD I, dilakukan penataan lanskap
secara komprehensif dengan beberapa penyesuaian
Usulan gerbang kota berupa gapura dapat diakomodir, namun
lokasi titik perletakannya digeser ke arah utara agar tidak
menggangu kualitas visual sculpture segi delapan
Untuk keamanan pengguna jalan yang hendak mengunjungi sentra
juliner dan hasil pertanian, dibuatkan jalur masuk (frontage)

V - 17

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Desain pos keamanan/pos lalu lintas dirancang secara terbuka,


tidak mengikuti pakem pos pengamanan pada umumnya untuk
menciptakan kesan santai dan nyaman lingkungan

Desain kawasan gerbang Niu yang diusulkan pada FGD II secara
spesifik dapat dilihat pada Gambar berikut


Gambar5.10UsulanPengembanganGerbangNiuPadaTahapFGDII

Dari hasil FGD II, diperoleh catatan antara lain
Sirip pandang yang menjorok kearah laut perlu diperpanjang dan
diberi tulisan Gerbang Niu Kota Bima
Perlu dibuat dermaga wisata untuk mengakomodasi pengembangan
wisata bahari dan mempertkuat tautan antar simpul strategis
(Lawata dan Amahami) melalui perairan


FGD III
Dari catatan yang diperoleh pada FGD II, dilakukan beberapa
penyesuaian desain
Usulan dermaga wisata diakomodir pada bagian utara sculpture
segi delapan

V - 18

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Penggunaan pagar berlubang yang dirancang pada studi


sebelumnya digunakan kembali untuk memperjelas filosofi desain
sebelumnya
Penambahan bentang sirip pandang yang menjorok kearah laut
dilengkapi dengan penanda berupa tulisan gerbang kota bima


Gambar5.11UsulanPengembanganGerbangNiuPadaTahapFGDIII
d. Zona Taman
Zona taman merupakan ketentuan yang mengatur komposisi dan tata letak
vegetasi. Pemilihan vegetasi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
pada poin kriteria desain yang telah diuraikan diatas (huruf a). dari hasil
seleksi vegetasi, ditetapkan beberapa jenis tanaman yang akan
dialokasikan pada Gerbang Niu yaitu

Bismarkia Nobilis (Palem Perak)

Washingtonia Robusta (Palem Washington)

Azadiractha indica (Nimba)

V - 19

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Delonix Regia (Flamboyan)

Albizia Falcata (Sengon)

Plumeria Acuminata (kamboja kuning)

Calophyllum inophyllum (Nyamplung)

Casuarina Equisetifulia (cemara laut)

Alstonia Scholaris (Pule)

Torminalia Catappa (Ketapang)

Tamarindus Occidentalis G.H (Asam Bima/Asam Simpasai)

Gardenis Jasminoides (kaca piring)

Osmoxylon liniere yellow (aralia kuning)

Axonopos Beaw (rumput)

Arachis pintoi (kacangkacangan)

Dari 15 jenis tanaman diatas, distribusi perletakannya secara spesifik


dapat dilihat pada Gambar


Gambar 5. 12 Zonasi Vegetasi di Kawasan Gerbang Niu

V - 20

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

e. Simulasi Desain
Simulasi perancangan Kawasan Gerbang Niu secara 3 dimensional
dilakukanatasbeberapapertimbanganantaralain

Kriteriadesainlanskaptaman

Konsep Tata bangunan dan Lingkungan yang tertuang dalam Rencana


DetailTataRuangKotaKecamatanRasanaeBarat

KetentuanZonasiyangdiaturdalam
RencanaTataRuangWilayah(RTRW)KotaBima
RencanaZonasiWilayahPesisir(RZWP)KotaBima
RencanaDetailTataRuangKotaKecamatanRasanaeBarat

VisualisasikonsepdesainGerbangNiudansekitarnyasecaraspesifikdapat

dilihatpadaGambar5.13sampaidengan5.9

V - 21

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar5.13VisualisasiPengembanganKawasanGerbangNiu

V - 22

LAPORAN
AKHIR

Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis


Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar5.14VisualisasiPengembanganGarduPandangdanDermagaWisata

V - 23

Anda mungkin juga menyukai