PujisyukurkehadiratIlahiataskesempatanyangdiberikanLPPMUKPetrauntuk
berapresiasi dalam kegiatan Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan
Strategis Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat. Pekerjaan ini merupakan suatu
kegiatan yang diharapkan dapat menjadi pedoman dan panduan dalam pengembangan
kegiatan dan pembangunan di kawasan strategis Niu Amahami. Laporan Akhir ini
merupakanlaporantahapIIIyangberisikan:
1. Pendahuluan
2. TinjauanKebijakan
3. GambaranUmumWilayah
4. PembahasandanAnalisis
5. RencanaPenataan
TersusunnyaLaporanAkhirPenyusunanPerencanaanDesainArsitekturKawasan
Strategis Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat tidak lepas dari peranserta instansi
terkaitdilingkuganpemerintahKotaBima
Surabaya, Nopember 2014
Tim Penyusun
DAFTARISI
KATAPENGANTAR____________________________________________________i
DAFTARISI_________________________________________________________ ii
DAFTARGAMBAR ___________________________________________________ v
DAFTARTABEL_____________________________________________________viii
BABIPENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang ______________________________________________ I1
1.2
Tujuan_____________________________________________________ I2
1.3
Sasaran____________________________________________________ I2
1.4
DasarHukum _______________________________________________ I3
1.5
RuangLingkupPekerjaan______________________________________ I4
1.5.1Lokasi_________________________________________________ I4
1.5.2Substansi ______________________________________________ I6
1.6
TahapanPelaksanaanKegiatan _________________________________ I7
1.7
Keluaran/OutputProduk _____________________________________I10
1.8
SistematikaLaporan_________________________________________I10
BABII
KEBIJAKANPEMBANGUNAN
2.1
RENCANATATARUANG_______________________________________II1
2.1.1RencanaTataRuangWilayahNasional_______________________II1
2.1.2RencanaTataRuangWilayahPropinsi _______________________II5
2.1.3RencanaTataRuangWilayahKabupaten____________________II12
2.1.4RencanaTataBangunanDanLingkungan____________________II31
2.2
RencanaRencanaPembangunanKawasanPermukiman
Prioritas __________________________________________________II35
ii
2.3
RencanaIndukPariwisataNasional_____________________________II37
2.4
RencanaIndukKotaHijau_____________________________________II37
BABIIIGAMBARANUMUMWILAYAH
3.1.
KondisiFisiografiWilayah_____________________________________ III3
3.2.
KondisiPerekonomian ______________________________________III11
3.3.
KondisiDemografi__________________________________________III13
3.4.
KondisiDrainase___________________________________________III16
BABIV
PEMBAHASANDANANALISA
4.1
KondisiLanskap_____________________________________________IV1
4.1.1GerbangNiu __________________________________________IV1
4.1.2Lawata_______________________________________________IV8
4.1.3Amahami____________________________________________IV10
4.2
KualitasLanskap___________________________________________IV16
4.3
KesesuaianKebijakanTerhadapSkenarioPengembanganKawasan___IV17
4.4
AnalisisSWOT_____________________________________________IV23
BABV
RENCANAPENATAANKAWASAN
5.1
TAMANAMAHAMI___________________________________________V1
5.2
TAMANAMAHAMI__________________________________________V15
iii
DAFTARGAMBAR
Gambar1.1SpotPerencanaandanPenataanKawasanNIUAMAHAMI _____ I5
Gambar2.1RencanaStrukturRuangWilayahNasionaldiPropinsiNusa
TenggaraBarat__________________________________________II1
Gambar2.2PenetapanSistemJaringanJalanNasionaldiWilayahPropinsi
NusaTenggaraBarat_____________________________________II3
Gambar2.3RencanaPolaRuangWilayahNasionaldiPropinsiNusa
TenggaraBarat__________________________________________II4
Gambar2.4RencanaStrukturRuangWilayahPropinsiNusaTenggaraBarat___II7
Gambar2.5RencanaPolaRuangPropinsiNusaTenggaraBarat_____________II8
Gambar2.6KawasanStrategisPropinsiNusaTenggaraBarat______________II11
Gambar2.7RencanaSistemPusatPelayananKotaBima__________________II14
Gambar2.8RencanaSistemJaringanPrasaranaWilayahKotaBima_________II25
Gambar2.9RencanaPolaRuangWilayahKotaBima_____________________II29
Gambar2.10RencanaKawasanStrategisKotaBima_____________________II30
Gambar2.11RencanaPeruntukanLahanKawasanSekitarKesultananBima__II33
Gambar2.12RencanaSistemSirkulasidanJaringanJalanKawasanSekitar
KesultananBima______________________________________II33
Gambar2.13RencanaPenetapanRuangTerbukaHijauKawasanSekitar
KesultananBima ______________________________________II34
Gambar2.14RencanaPenataanSistemJaringanDrainaseKawasanSekitar
KesultananBima ______________________________________II34
Gambar2.15PenetapanZonasiPenangananPermukimanPrioritasKota
Bima________________________________________________II35
Gambar2.16RencanaPenangananKawasanPrioritasPadaZonaKB1_______II36
iv
Gambar2.17PenetapanLokasiDPN,KPPNdanKSPNDiSeluruhWilayah
NKRI________________________________________________II38
Gambar2.18PenetapanLokasiDPN,KPPNdanKSPNdiPropinsiNusa
TenggaraBarat _______________________________________II39
Gambar3.1BatasAdministrasiWilayahKotaBimaPropinsiNusaTenggara
Barat_________________________________________________ III1
Gambar3.2KondisiTopografiWilayahKotaBima(BappekoBima,2012)_____ III4
Gambar3.3KondisiGeologidiWilayahKotaBima(BappekoBima,2012) ____ III6
Gambar3.4KondisiGeomorpologiKotaBima(BappekoBima,2012)________ III9
Gambar3.5KondisiHidrologiKotaBima(BappekoBima,2012)___________III10
Gambar3.6CohortPendudukKotaBima_____________________________III15
Gambar3.7KondisiEksistingSistemDrainaseKotaBima ________________III16
Gambar4.1LanskapRuangKawasanNiu______________________________IV2
Gambar4.2KondisiKawasanSekitarNiu______________________________IV3
Gambar4.3KetidakjelasanSirkulasi,PembatasdanPelindungVegetasi,
SertaSedimentasiPerairan _______________________________IV5
Gambar4.4GangguanVisualdanBelumtuntasnyaPenyelesaianUnsur
PeneduhPergola________________________________________IV6
Gambar4.5SimbolSegiDelapanDigunakanDaerahLainSebagaiIdentitas
Derah ________________________________________________IV9
Gambar4.6OrientasiLokasiPantaiLawata ___________________________IV11
Gambar4.7OrientasiLokasiPantaiLawata ___________________________IV12
Gambar4.8OrientasiLokasiTamanAmahami_________________________IV14
Gambar4.9KondisiSuasanaKawasanSekitarTamanAmahami(Bukit
Babuju,KoridorSumbawaBima)__________________________IV16
Gambar4.10KondisiSuasanaKawasanSekitarTamanAmahami(Makam
Cina,Kolamretensidanmonumentpancasial) _____________IV17
Gambar4.11VegetasiTamanBelumMendukungEksistensiVisual ________IV18
Gambar4.12GangguanVisualAkibatPerletakanMediaReklamedan
LapakPKL ___________________________________________IV19
Gambar5.1DesainTapakTamanAmahamidansekitarnyaPadaTahap
FGDI__________________________________________________V5
Gambar5.2DesainTapakTamanAmahamidansekitarnyaPadaTahap
FGDII_________________________________________________V7
Gambar5.3DesainTapakTamanAmahamidansekitarnyaPadaTahap
FGDIII_________________________________________________V9
Gambar5.4ZonasiVegetasidiTamanAmahami________________________V11
Gambar5.5BirdViewTamanAmahamidariArahUtara/PusatKota_________V12
Gambar5.6BirdViewTamanAmahamidariArahSelatan_________________V13
Gambar5.7PotonganTampakTamanAmahami________________________V14
Gambar5.8TautanVisualTerhadapNodesDiPerairan___________________V14
Gambar5.9UsulanPengembanganGerbangNiuPadaTahapFGDI_________V17
Gambar5.10UsulanPengembanganGerbangNiuPadaTahapFGDII _______V18
Gambar5.11UsulanPengembanganGerbangNiuPadaTahapFGDIII_______V19
Gambar5.12ZonasiVegetasidiKawasanGerbangNiu___________________V20
Gambar5.13VisualisasiPengembanganKawasanGerbangNiu____________V22
Gambar5.14VisualisasiPengembanganGarduPandangdanDermaga
Wisata______________________________________________V23
vi
DAFTARTABEL
TabelII.1PenetapanRencanaJaringanJalanNasional_______________________ 2
TabelII.2PenetapanKawasanAndalandiPropinsiNusaTenggaraBarat________ 5
TabelII.3IndikasiProgramPenangananPermukimanPrioritasPadaZona
KB1______________________________________________________ 37
TabelII.4PenetapanLokasiDPNdanKPPNDiPropinsiNusaTenggaraBarat____ 38
TabelII.5ArahanPengembanganRTHKotaBima__________________________ 39
TabelIII.1PembagianWilayahAdministrasiKecamatanKelurahandiKota
Bima _____________________________________________________ 2
TabelIII.2KondisiTopografiWilayahKotaBima____________________________ 3
TabelIII.3KondisiKemiringanWilayahKotaBima __________________________ 5
TabelIII.4KedalamanEfektifTanahdiWilayahKotaBima____________________ 5
TabelIII.5SistemJaringanIrigasidiWilayahKotaBima______________________ 9
TabelIII.6KondisiCurahHujandanHariHujanDiKotaBima_________________ 11
TabelIII.7KondisiSuhuUdandanKelembabanKotaBima __________________ 11
TabelIII.8LajuPertumbuhanPDRBKotaBimaDalamKurun5Tahun__________ 12
TabelIII.9Pertumbuhan9SektorPDRBKotaBimadalam5TahunTerakhir
AtasDasarHargaBerlaku(ADHB)______________________________ 12
TabelIII.10Pertumbuhan9SektorPDRBKotaBimadalam5Tahun
TerakhirAtasDasarHargaKonstan(ADHK)_____________________ 13
TabelIII.11JumlahPendudukKotaBimaMenurutJenisKelamin _____________ 13
TabelIII.12KomposisiPendudukKotaBimaTahun2012____________________ 14
TabelIII.13JumlahPendudukKotaBimaMenurutAgamadanKepercayaan ____ 15
TabelIV.1PenilaianKualitasRuangPadaGerbangNiu______________________ 7
TabelIV.2PenilaianKualitasRuangPadaGerbangNiu_____________________ 12
TabelIV.3KualitasTampilanLanskapTamanAmahami_____________________ 20
TabelIV.4MatriksKesesuaianFungsiKegiatan ___________________________ 22
vii
TabelIV.5DukunganKebijakanPengembanganTerhadapIndikasiProgram
PemanfaatanRuang________________________________________ 23
TabelIV.6MatriksSWOTPerencanaanDesainArsitekturKawasanStrategis____ 30
TabelV.1KriteriaPerancanganTamanAmahami___________________________ 1
viii
LAPORAN
AKHIR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATARBELAKANG
Sebagai sebuah kota yang baru terbentuk di Provinsi Nusa Tenggara Barat,
Bima awalnya merupakan kota administratif. Terbentuk pada tanggal 10 April 2002
melalui.UndangundangNomor13Tahun2002tentangKotaBima
Secara geografis Kota Bima yang memiliki luas wilayah 22,25 km2 terletak di
tengahtengah segitiga tujuan pariwisata nasional, yaitu Pulau Bali, Pulau Komodo
dan Bunaken (Sulawesi Utara), memiliki potensi serta fungsi strategis sebagai kota
transit.Sebagaikotayangmembentangkuranglebih21kmdisepanjangpesisirteluk
Bima di mulai dari pintu gerbang NIU (Kelurahan Dara) sampai dengan PANTAI
KOLO/SO ATI Kel Kolo. Bima mempunyai potensi besar untuk dikembangkan
sebagaiKotaTepianAir(WaterfrontCity).
Disebutberfungsistrategissebagaikotatransit,Bimaternyatamenyimpandan
mempunyai aneka wisata alam dan budaya dengan karakteristik yang berbeda dari
anekawisataalamdanbudayaseNusantara.
Dalam Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bima disebutkan ada 2
issue Pengembangan, yaitu ; (1) Pengembangan konsep Kota Tepian Air di
sepanjang pantai Kecamatan Rasanae Barat, dan (2) Pengembangan Kota Bima
yang mengarah sebagai Kota perdagangan dan jasa serta Kota pendidikan dan
industri.
Kolo adalah sebutan sepanjang pesisir teluk Bima dengan empat teluk nya
yang memukau, yaitu So Nggela, Torro Londe, Bonto serta Kolo, disamping pulau
Kambing yang terletak tepat ditengahtengah perairan teluk Bima, adalah satu
potensiwisataalam.
I-1
LAPORAN
AKHIR
Kawasan&koridorsepanjangpesisirantarapintugerbangKota(NIU)sampai
denganAmahamiadalahsatukesatuankawasan&koridorstrategiskarenaposisinya
sebagai etalase kota dari arah bandara dimana merupakan gerbangKota, tempat
pintumasukdankeluarKotaBima.
Oleh karena itu dalam deskripsi diatas, guna mengakselerasi serta
mengimplementasikan visi pembangunan pariwisata kota Bima, termasuk kedua
issue pengembangan utama secara bertahap, terpadu dan berkelanjutan, maka
untuk pedoman aplikasi pembangunan fisik lapangan termasuk pemanfaatan serta
pengendaliannya perlu disusun : Rancangan & DED ruang kawasankoridor NIU
AMAHAMI,KotaBima,NusaTenggaraBarat20152020
1.2 TUJUAN
Tujuan penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis Kota
BimaPropinsiNusaTenggaraBaratadalah
Menyusunkonsepdanstrategiperancanganpembangunanfisikkawasankoridor
yangberkarakterwilayahtepianairsecaraterpadu.
MerancangdanmembuatDEDruangkawasankoridorNIUAMAHAMI,Sebagai
kawasankoridorstartegisekonomi&budaya.
Merancangskenarioaplikasipembangunanfisiksecarabertahap
Merancangkemungkinanskenariopendanaanaplikasipembangunanfisikbeserta
kelembagaannya.
1.3 SASARAN
Sasaran dari Penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis
KotaBimaPropinsiNusaTenggaraBaratadalah
I-2
LAPORAN
AKHIR
1.4 DASARHUKUM
DasarhukumyangmelatarbelakangipentingnyakegiatanPerencanaanDesain
ArsitekturKawasanStrategisKotaBimaPropinsiNusaTenggaraBaratantaralain
a. UndangUndang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan
KawasanPermukiman
b. UndangUndangRepublikIndonesiaNo.11Tahun2010TentangCagarBudaya
c. UndangUndangRepublikIndonesiaNo.24Tahun2007TentangPenanggulangan
Bencana
d. UndangundangRINo.26Tahun2007,TentangPenataanRuang
e. UndangUndangRepublikIndonesiaNomor27Tahun2007tentangPengelolaan
WilayahPesisirdanPulauPulauKecil
f. UndangundangRINo.28Tahun2002,TentangBangunanGedung
g. UndangUndang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 Tentang Lingkungan
Hidup
h. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan
i.
I-3
LAPORAN
AKHIR
l.
PeraturanMenteriPUNomor29/PRT/2006TentangPedomanPersyaratanTeknis
BangunanGedung
m. PeraturanMenteriPekerjaanUmumNomor:05/PRT/M/2008TentangPedoman
PenyediaandanPemanfaatanRuangTerbukaHijaudiKawasanPerkotaan
n. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 18/PRT/M/.2010 Tentang Pedoman
RevitalisasiKawasan
o. Peraturan Menteri PU Nomor 30/PRT/M/2006 Tentang Persyaratan Teknis
FasilitasdanAksesibilitaspadaBangunanUmumdanLingkungan
p. PermenPUNo5Tahun2013TentangPedomanPemetaanSosial,Ekonomidan
LingkunganBidangPekerjaanUmum
q. PermenPUNo9Tahun2010TentangPed.PengamananPantai
r. Permen PU No 15 Tahun 2012 Tentang Ped. Penyusunan RTR Kawasan Strategis
Nasional
s. SNI 0317332004 Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di
Perkotaan
t. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010 Tentang
RencanaTataRuangWilayahProvinsiNusaTenggaraBaratTahun20092029
u. Peraturan Daerah Kota Bima Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana
PembangunanJangkaPanjangDaerahKotaBimaTahun20082013
v. Peraturan Daerah Kota Bima Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang
WilayahKotaBimaTahun20112031
1.5 RUANGLINGKUPPEKERJAAN
1.5.1 LOKASI
LingkupPenyusunanPerencanaanDesainArsitekturKawasanStrategisKota
Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat secara garis besar terbagi dalam 2 (dua) hal,
yaitulingkupwilayahdanlingkupsubstantif.Lingkupwilayahmenunjukkanbatas
wilayahperencanaansecarafisik,lingkupsubstantifmenunjukkankedalammateri
yangdibahasdalampenyusunanrencana
I-4
LAPORAN
AKHIR
Wilayahperencanaandesainarsitekturalkawasanstrategismeliputi
a. WilayahMakro,KoridordanblokNiuAmahami
b. Wilayah Mikro,clustergerbang Niu(DED),ClusterLawata(PradesainSiteplan),
Gambar1.1SpotPerencanaandanPenataanKawasanNIUAMAHAMI
I-5
LAPORAN
AKHIR
1.5.2 SUBSTANSI
1 Persiapan,meliputi
a. Menyiapkanpetagaristerkoreksiberskalaminimal1:5000
b. KordinasidenganSKDPterkaitkebutuhandataspasialdansector
c. Penyiapandesainsurvey
d. Penggalian informasi dan aspirasi masyarakat secara langsung melalui
kuesioner
e. Studi literatur mencakup komparasi kebijakan di tingkat pusat hingga
daerah,studipembanding/preseden,pendekatandesaindanperancangan.
Identifikasiprofilwilayah
Data yang dikumpulkan adalah segala jenis informasi yang diperlukan
untukmelakukananalisiskawasandanwilayahsekitarnya.Darihasilpendataan
ini akan diperoleh identifikasi kawasan dari segi fisik, sosial, budaya, dan
ekonomi,sertaidentifikasiataskondisidiwilayahsekitarnyayangberpengaruh
pada kawasan perencanaan. Data tersebut meliputi: sejarah dan signifikansi
historiskawasan,kondisipolaruangkawasansekitar,kondisiaksesdansirkulasi,
kondisi sosialbudaya, kependudukan, pertumbuhan ekonomi, kepemilikan
lahan,prasaranadanfasilitas,dayadukunglingkungansebagaifactorpembatas
dandatalainyangrelevan.
KarakteristiklambangsymbolKotaBima.
Eksplorasi terhadap symbol local yang mencerminkan jiwa setempat, basis
kegiatan,profillingkungandanbudayamasyarakat
I-6
LAPORAN
AKHIR
DokumenDEDtermasukgambarbestekuntuktenderdanpelaksanaan.Rencana
danAnggaranBiaya.SyaratsyaratTeknisPlekasanaan.
1.6 TAHAPANPELAKSANAANKEGIATAN
Tahapan pelaksanaan kegiatan penyusunan Perencanaan Desain Arsitektur
KawasanStrategisKotaBimaPropinsiNusaTenggaraBaratmeliputi
1. KoordinasiAwalKegiatan
KordinasidilakukansegerasetelahproseskontrakantaraPejabatPembuat
Komitmen dengan mitra kerjasama selesai. Rapat akan diselenggarakan oleh
PPK,denganagendasebagaiberikut:
a. Penjelasanlingkuptugaskonsultan/mitrakerjasama
b. Penjelasantahapankegiatanyangharusdilaksanakan
c. Penjelasandeliniasikawasanstudi
d. Jadwalpenyampaiandanpembahasanlaporan
e. PerkenalantenagaahliTimPenyediaJasa
f. Penjelasan sistem koordinasi antara mitra kerjasama dengan tim teknis
PemerintahDaerah.
2. PenyusunanLaporanPendahuluan
Segera setelah rapat koordinasi awal, tim tenaga ahli konsultan/mitra
kerjasama segera menyusun Laporan Pendahuluan serta bahan tayangan yang
akan disampaikan pada Rapat Laporan Pendahuluan yang setidaknya memuat
substansi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam indikator
keluaran
3. WorkshopPembahasanLaporanPendahuluan
Tim tenaga ahli mitra kerjasama segera mengagendakan dan
menyelenggarakan Rapat Pendahuluan di daerah dengan mengundang seluruh
I-7
LAPORAN
AKHIR
timteknis.DalamWorkshopLaporanPendahuluantersebutharusdisusunBerita
Acara Pembahasan Laporan Pendahuluan yang berisi kesepakatan terhadap
substansi Laporan Pendahuluan sebagaimana diatur dalam Indikator Keluaran
DanKeluaran.
4. PelaksanaanSurveyolehTimKonsultan
Tim tenaga ahli konsultan/mitra kerjasama segera melaksanakan survey
lokasi sesuai dengan rencana survey yang telah ditetapkan pada pembahasan
Laporan Pendahuluan. Dalam pelaksanaan survey tim konsultan diharapkan
dapat mengidentifikasi potensi dan permasalahan serta factor pembatas
lingkungansehinggamenjadiacuandalamaplikasiperencanaandesainarsitektur
kawasan.
5. PelaksanaanFocusGroupDiscussionPertama(FGD)
Tim tenaga ahli mitra kerjasama segera mengagendakan dan
menyelenggarakanFocusGroupDiscussionPertama(FGD)denganmengundang
timteknisdaerahdanseluruhpemangkukepentinganterkaitdidaerah.
Dalam Focus Group Discussion Pertama (FGD) tersebut tim tenaga ahli
menyampaikan hasil survey awal lokasi untuk dapat dikonfirmasi oleh pihak
terkait serta mengidentifikasi sebanyakbanyaknya aspirasi daerah terkait
keterpaduan pembangunan di lokasi studi dari masingmasing pihak pemangku
kepentingan di daerah yang akan diselaraskan menggunakan perangkat berupa
PerencanaanDesainArsitekturKawasanStrategis.
DiakhirpelaksanaanFocusGroupDiscussionPertama(FGD)wajibdisusun
Berita Acara FGD yang ditandatangani bersama oleh peserta yang memuat
kesepakatanbersamasebagaiberikut:
a. Pengesahan deliniasi kawasan studi oleh pihak berwenang Pemerintah
Daerah.
b. Identifikasi potensi dan permasalahan lokal kawasan serta penetapan visi
perancangan.
I-8
LAPORAN
AKHIR
6. PenyusunanLaporanAntara
Segerasetelah dilaksanakannya survey lokasi dan Focus Group Discussion
Pertama (FGD), tim tenaga ahli mitra kerjasama segera menyusun Laporan
Antara serta bahan tayangan yang akan disampaikan pada Rapat Pembahasan
Laporan Antara yang setidaknya memuat materi hasil pelaksanaan survey dan
hasilpembahasansertakesepakatanFocusGroupDiscussion(FGD)
7. RapatPembahasanLaporanAntara
Sesuai dengan jadwal dan agenda yang telah disepakati, tim tenaga ahli
MitraKerjasamasegeramengagendakandanmenyelenggarakanRapatLaporan
Antara dengan mengundang tim teknis, serta unsur Pemerintah Daerah
termasuk diantaranya Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas terkait
lainnya, unsur kecamatan dan kelurahan, unsur masyarakat umum serta unsur
asosiasi/komunitas masyarakat yang terkait dengan perencanaan desain
arsitekturkawasanstrategisini.
Pembahasan Laporan Antara diselenggarakan di daerah, Dalam rapat
pembahasan Laporan Antara tersebut tim tenaga ahli mitra kerjasama
menyampaikan hasil pelaksanaan survey dan hasil pembahasan serta
kesepakatan Focus Group Discussion Pertama (FGD) dalam bentuk Laporan
Antara.
Di akhir pelaksanaan Pembahasan Laporan Antara wajib disusun Berita
Acara Pembahasan Laporan Antara yang ditandatangani bersama oleh peserta
yanghadir.Notulensitersebutpadaintinyamerupakancatatan,usulan,masukan
dan kesepakatan bersama hasil pemaparan Laporan Antara yang perlu
ditindaklanjutiolehkonsultandalamrangkapenyempurnaanLaporanAntara.
I-9
LAPORAN
AKHIR
8. PelaksanaanRapatPembahasanLaporanDraftAkhir
Pada tahap ini tim tenaga ahli konsultan didampingi dengan tim teknis
menyampaikan paparan yang lengkap dan utuh mencakup keseluruhan materi
Dokumen Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis dan Rancangan
Peraturan Bupati/Walikota tentang Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan
Strategisdihadapankepaladaerah(Bupati/Walikota)besertajajarannya.
Adapun hasil dari paparan ini ialah pernyataan tertulis disetujui atau
disetujui dengan catatan keseluruhan dokumen tersebut oleh kepala daerah
(Bupati/Walikota) yang dituangkan dalam Berita Acara Pembahasan Laporan
Draft Akhir dan ditandatangani bersama oleh kepala daerah (Bupati/Walikota),
TimTeknissertaTimTenagaAhliMitraKerjasama.
1.7 KELUARAN/OUTPUTPRODUK
Hasil dari kegiatan perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis Kota
Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat sesuai dengan ketentuan yang termuat dalam
KerangkaAcuanKerjasertaBeritaAcaraPersetujuanTimTeknis
1.8 SISTEMATIKALAPORAN
BABIPENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang Latar Belakang, Tujuan, Sasaran, Dasar Hukum
dan Ruang lingkup pekerjaan, Tahapan Pelaksanaan Kegiatan, Out Laporan
danSistematika
I - 10
LAPORAN
AKHIR
BABIITINJAUANPERATURANDANKEBIJAKANYANGBERKAITANDENGAN
WILAYAHPERENCANAAN
Bab ini menguraikan tentang peraturan sebagai dasar penyusunan
Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis Kota Bima dan kebijakan
danstudiyangberkaitandenganwilayahperencanaan.
BABIIIGAMBARANUMUMWILAYAHPERENCANAAN
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum kawasan berdasarkan hasil
pengamatanawalpendahuluandanstudiliteratur.
BABIVANALISIS
Bab ini memuat materi analisis yang meliputi analisis potensi dan
permasalahan kawasan, Analisis simbol dan filosofi konsep desain, tata
lanskap,SWOTdanintensitasdantatamassabangunan
BABVRENCANAPENATAANKAWASAN
Bab inimenguraikan penataan kawasan yang meliputi Spot Gerbang Niu,
PantaiLawata,TamanAmahamidansekitarnya
I - 11
LAPORAN
AKHIR
BAB II
TINJAUAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
2.1 RENCANATATARUANG
2.1.1 RENCANATATARUANGWILAYAHNASIONAL
Dalam PP No 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional,Rencanastrukturruangwilayahnasionalmeliputi:
a. sistemperkotaannasional
b. sistemjaringantransportasinasional
c. sistemjaringanenerginasional
d. sistemjaringantelekomunikasinasional
e. sistemjaringansumberdayaair
Halyangperludicermatidalamkebijakanstrukturruangwilayahnasional
dalampenyusunanPerencanaanDesainArsitekturKawasanStrategisKotaBima
adalahpenetapansistemperkotaandansistemjaringantransportasinasional.
Dalam sistem perkotaan nasional, pusat Kegiatan Nasional di wilayah
Propinsi Nusa Tenggara Barat ditetapkan berada di Mataram, sedangkan untuk
Pusat Kegiatan wilayah berada di Praya, Raba, dan Sumbawa Besar. Rencana
strukturRuangWilayahNasionalsecaraspesifikdapatdilihatpadaGambar2.1
Gambar2.1RencanaStrukturRuangWilayahNasionaldiPropinsiNusaTenggaraBarat
II - 1
LAPORAN
AKHIR
Sistemjaringantransportasimencakup
1. Sistemjaringantransportasidaratterdiriatasjaringanjalannasional(lihat
Tabel II.1), jaringan jalur kereta api, dan jaringan transportasi sungai,
danau,danpenyeberangan.
2. Sistem jaringan transportasi laut terdiri atas tatanan kepelabuhanan
(dengansimpulPelabuhanNasionalLembar,BimadanLombok)danalur
pelayaran.
3. Sistem jaringan transportasi udara terdiri atas tatanan kebandarudaraan
(PusatPenyebaranSekunderBandarUdaraSelaparangMataramdanPusat
PenyebaranTersierBandarUdaraMuhammadSalahudin)danruangudara
untukpenerbangan.
TabelII.1PenetapanRencanaJaringanJalanNasional
II - 2
LAPORAN
AKHIR
Gambar2.2PenetapanSistemJaringanJalanNasionaldiWilayahPropinsiNusaTenggaraBarat
II - 3
LAPORAN
AKHIR
A.2RencanaPolaRuangWilayahNasional
Rencana pola ruang wilayah nasional terdiri atas kawasan lindung
nasionaldankawasanbudidayayangmemilikinilaistrategisnasional.Kawasan
Lindung dipropinsi Nusa Tenggara Barat meliputi Suaka Marga Satwa Gunung
Tambora,CagarAlamTofoKotaLambu,CagarAlamPulauSangiang,CagarAlam
Pulau Panjang, Cagar Alam Jereweh, Taman Nasional Gunung Rinjani, Taman
Hutan Raya Nuraksa, Taman Wisata Alam Bangko2, Taman Nasional Tanjung
Tampa,TamanWisataAlamDanauRawaTaliwang,TamanWisataAlamLautGili
Meno, Gili Ayer, Gili Trawangan, Taman Wisata Alam Laut Pulau Moyo, Taman
Wisata Alam Laut Pulau Satonda, Taman Wisata Alam Laut Gili Sulat dan Gili
Lawang Taman Wisata Alam Laut Pulau Gili Banta, Taman Buru Pulau Moyo.
Penetapan Rencana Pola Ruang Propinsi NTB secara spesifik dapat dilihat pada
Gambar2.3
Gambar2.3RencanaPolaRuangWilayahNasionaldiPropinsiNusaTenggaraBarat
Hal lain yang perlu dicermati dalam arahan pola ruang propinsi NTB adalah
penetapan kawasan andalan dan kawasan strategis. Kawasan andalan di yang
ditetapkan di propinsi Nusa Tenggara Barat secara spesifik dapat dilihat pada
Tabel2.2
II - 4
LAPORAN
AKHIR
TabelII.2PenetapanKawasanAndalandiPropinsiNusaTenggaraBarat
No
1
KawasanAndalan
KawasanLombokdanSekitarnya
Fungsi
Pertanian, Industri, Pariwisata,
PertambangandanPerikanan
KawasanBima
KawasanSumbawadansekitarnya
KawasanAndalanLautSelatLombok
Perikananlautdanpariwisata
Sumber:PPNo26Tahun2008TentangRTRWNasional
PKN(PusatKegiatanNasional).Kawasanperkotaanyangdiklasifikasikan
sebagai PKN memiliki fungsi pelayanan dalam lingkup nasional atau
melayani beberapa provinsi. Kawasan perkotaan yang diarahkan untuk
berfungsisebagaiPKNdiProvinsiNusaTenggaraBaratadalahMataram
II - 5
LAPORAN
AKHIR
PKW(PusatKegiatanWilayah).Kawasanperkotaanyangdiklasifikasikan
sebagai PKW memiliki fungsi pelayanan dalam lingkup provinsi atau
beberapa kabupaten. Kawasan perkotaan yang diarahkan untuk
berfungsisebagaiPKWdiProvinsiNusaTenggaraBaratadalahdiPraya,
SumbawaBesar,danRaba.
2. PolaRuang
Pola ruang wilayah provinsi Nusa Tenggara Barat meliputi rencana
pengembangan kawasan lindung dan rencana pengembangan kawasan
budidaya. Rencana pola ruang wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat secara
spesifikdapatdilihatpadaGambar2.5
II - 6
LAPORAN
AKHIR
Gambar2.4RencanaStrukturRuangWilayahPropinsiNusaTenggaraBarat
II - 7
LAPORAN
AKHIR
Gambar2.5RencanaPolaRuangPropinsiNusaTenggaraBarat
II - 8
LAPORAN
AKHIR
B.3
KawasanStrategis
KawasanStrategismerupakankawasanyangdidalamnyaberlangsung
kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap tata ruang di wilayah
sekitarnya, kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di bidang
Lainnya,peningkatankesejahteraanmasyarakat.
1. Kawasan strategis dari kepentingan pertumbuhan ekonomi di propinsi
NusaTenggaraBaratmeliputi
a. Mataram Metro meliputi Kota Mataram, Kecamatan Batulayar,
Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Lingsar, Kecamatan Narmada,
Kecamatan Labuapi dan Kecamaan Kediri dengan sektor unggulan
perdaganganjasa,industridanpariwisata
b. SenggigiTiga Gili (Air, Meno, dan Trawangan) dan sekitarnya di
KabupatenLombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara dengansektor
unggulanpariwisata,industridanperikanan
c. Agropolitan Rasimas di Kabupaten Lombok Timur dengan sector
unggulanpertanian,industri,danpariwisata
d. Kute dan sekitarnya di Kabupaten Lombok Tengah, sebagian wilayah
Kabupaten Lombok Barat dan sebagian wilayah Kabupaten Lombok
Timurdengansektorunggulanpariwisata,industridanperikanan
e. Agroindustri Pototano berada di Kabupaten Sumbawa Barat dengan
sektorunggulanpertaniandanindustri
f. Agropolitan Alas Utan berada di Kabupaten Sumbawa dengan sektor
unggulanpertanian,perkebunan,peternakan,perikanan,danpariwisata
g. Lingkar Tambang Batu Hijau dan Dodo Rinti berada di Kabupaten
Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa dengan sektor unggulan
pertambangan,pertaniandanpariwisata
h. Teluk Saleh dan sekitarnya berada di Kabupaten Sumbawa dan
KabupatenDompumasingmasingbesertawilayahperairannyadengan
sektor unggulan perikanan, pariwisata, pertanian, peternakan, dan
industri
II - 9
LAPORAN
AKHIR
II - 10
LAPORAN
AKHIR
Gambar2.6KawasanStrategisPropinsiNusaTenggaraBarat
II - 11
LAPORAN
AKHIR
2.1.3 RENCANATATARUANGWILAYAHKABUPATEN
KebijakanyangtertuangdalamRencanaTataRuangWilayah(RTRW)KotaBima
sesuaidenganPeraturanDaerahNo.4Tahun2012tentangRencanaTataRuang
Wilayah Kota Bima terdapat beberapa hal pokok yang ditetapkan sehubungan
dengan pengembangan struktur ruang dan pola ruang di wilayah kota seperti
terdapatpadaTabelII.3
1. STRUKTURRUANG
PengembanganstrukturruangwilayahkotaBimameliputipenetapanpusat
pelayanandansistemjaringanprasaranawilayah
A. Pusatpusatpelayananwilayahkotameliputi:
a. Pusatpelayanankota
Pusat pelayanan kota meliputi : pusat pelayanan Kota Bima di
KecamatanRasanaeBarat,sebagianKecamatanAsakotadansebagian
Kecamatan Mpunda yang berfungsi sebagai pusat perdagangan dan
jasaskalanasionalsertapariwisataskalaregional.
b. Subpusatpelayanankota
SubpusatpelayanankotadiKelurahanOiFo'odanKelurahanNitu
Kecamatan Rasanae Timur yang berfungsi sebagai pusat
peruntukanindustri
II - 12
LAPORAN
AKHIR
c. Pusatlingkungan.
KelurahanManggemaciyangberfungsisebagaipusatperdagangan
danjasaskalalokalsertasebagaipusatpelayananumum
RencanastrukturruangwilayahKotaBimasecaraspesifikdapatdilihatpada
Gambar2.7
II - 13
LAPORAN
AKHIR
Gambar2.7RencanaSistemPusatPelayananKotaBima
B. SistemJaringanPrasaranaWilayah
Rencanasistemjaringanprasaranawilayahkotameliputi:
a. RencanaSistemJaringanTransportasi
II - 14
LAPORAN
AKHIR
Pengembangansistemjaringanjalanlokalprimeryangmerupakan
jalan Kota meliputi: Jalan Tongkol, Jalan Sulawesi Jalan Flores,
Jalan Patimura, Jalan Oi Foo, Jalan Penanae Kendo, Jalan Nitu,
JalanNungga,JalanDodu,JalanLelamase,JalanNtobo.
Rencanapenangananjalandilakukanmelalui:
PembangunanJalan
1) pembangunan jalan di Kecamatan Rasanae Barat dan
KecamatanMpunda,meliputi:
Pembangunan jalan lingkar luar selatan (outer ring road)
yang menghubungkan Lingkungan Oi Niu Kelurahan Dara
KelurahanNituKelurahanKumbe
Pembangunanjalanlingkarluarutarayangmenghubungkan
PelabuhanLautBimadiKelurahanTanjungKedoKelurahan
Melayu Tolotongga Kelurahan Melayu Kelurahan
JatiwangiKelurahanSanti
PelebaranjalandiSultanM.Salahuddinmenjadi2(dua)jalur
mulai dari Perbatasan Kota Kabupaten Bima sampai
denganPelabuhanLautBima
Pembangunan jalan baru dari Lingkungan Oi Niu Kelurahan
DaraKelurahanNituKelurahanRontu;
II - 15
LAPORAN
AKHIR
Peningkatanjalan
1) peningkatanfungsijaringanjalanSoncotenggePanggiRontu
Kumbe
2) peningkatanfungsijaringanjalanMelayuKolo
3) peningkatanjalanNunggaLelamase
4) peningkatanjalanJatibaruMatakando
5) peningkatanjalanToloweriKabanta
6) peningkatanjalanPenanae
7) peningkatanjalanJendralSudirman(mulaidariTerminalDara
persimpanganSadia)
8) peningkatanjalandiSabaliNungga.
II - 16
LAPORAN
AKHIR
Rencanapengembanganterminalmeliputi:
merelokasiterminalDaradenganmembangunterminalTypeAdi
areareklamasipantaidilingkunganOiNiuKelurahanDara
Mengembangkanterminalbongkarmuatbarang
Pengembanganprasaranadansaranaangkutanumummencakup:
II - 17
LAPORAN
AKHIR
Mengembangkantrayekangkutanyangkeluarkotayangmeliputi:
1) TrayekOiNiuNituOiFooKumbeLampe(PP)
2) TrayekLampeNunggaLelamase(PP)
3) TrayekOiNiuTanjungNaeSalamaSantiMatakando
RiteNtoboBusu(PP)
4) TrayekOiNiuTanjungNaeSalamaSantiRiteNtobo
5) TrayekOiNiuParugaSalamaKararaPenatoiPenaraga
PenanaeKendo(PP).
Menyediakanhaltehalteangkutanumumdalamkota
Sistemjaringantransportasilaut
Sistemjaringantransportasilautmeliputi:
tatananpelabuhanterdiridari:
1) tatanan pelabuhan untuk pelabuhan pengumpan, pengumpul,
pelabuhanbongkarmuat,danpelabuhanrakyat
2) perluasan dan pengembangan pelabuhan bongkar muat
barang,danpelabuhanrakyatdiKelurahanTanjung
3) peningkatankelengkapanprasaranadansaranapelabuhanlaut,
seperti pembangunan dan perluasan dermaga sandar,
revitalisasi fasilitas bongkar muat barang dan pergudangan,
sertasaranaprasaranapenunjanglainnya.
alurpelayaranmencakup:pengembanganrutepelayarannasional
danregionalyang,rutewisata,danrutepelayaranrakyat.
b. RencanaSistemJaringanEnergidanKelistrikan
Rencanasistemjaringanenergiterdiriatas:
Pembangkittenagalistrik
PembangkitListrikTenagaDiesel(PLTD)OiNiudiKelurahanDara
II - 18
LAPORAN
AKHIR
PembangkitListrikTenagaUap(PLTU)BontodiKelurahanKolo
Jaringantenagalistrik
Pengembanganjaringanteganganrendah(JTR)disepanjangjalan
dalamwilayahkota
Distribusibahanbakarminyakdangas.
MemeliharadepobahanbakarminyakdangasdiKelurahanDara
KecamatanRasanaeBarat
II - 19
LAPORAN
AKHIR
c. RencanaSistemJaringanTelekomunikasi
Pengembangan sistem jaringan telekomunikasi dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan komunikasi pada kawasan permukiman dan
kegiatan perkotaan lainnya. Rencana sistem jaringan telekomunikasi
meliputi:
Peningkatanjaringanteleponkabelmencakup:
peningkatan kapasitas terpasang dan distribusi Sentral Telepon
Otomat(STO)
pengembanganteleponrumahdanteleponumum
pengembangandistribusijaringansambungantelepondariSTOke
pelanggan
pengembanganjaringanbarudiseluruhwilayahKota
Peningkatanjaringanteleponnirkabelmencakup:
menatamenaratelekomunikasidanBTS(BaseTransceiverStation)
terpadusecarakolektifantaroperatordiseluruhkecamatanyang
lokasinyaditetapkandenganPeraturanWalikota
mengembangkanteknologitelematikaberbasisteknologimodern
padawilayahwilayahpusatpertumbuhan
peningkatan sistem informasi telekomunikasi pembangunan yang
berbasisteknologiinternet
d. RencanaSistemJaringanSumberDayaAir
Rencanasistemjaringansumberdayaairterdiriatas:
II - 20
LAPORAN
AKHIR
penyediaan,penggunaan,danpengembanganairbaku.
PengembanganSistemJaringanIrigasi
Pemeliharaan,peningkatanpelayanandanefektivitaspengelolaan
air pada sistem prasarana irigasi untuk memelihara ketersediaan
air.
e. RencanaSistemJaringanPersampahan
Pengembangan sistem jaringan persampahan dilakukan untuk
menanggulangidanmengelolaproduksisampahdarikegiatanmasyarakat
kota.Pengelolaandanpenanggulangansampahdilakukanmelalui:
Penerapanteknologi/sistempemilahansampahdengancara:
II - 21
LAPORAN
AKHIR
melaluikonsep3R(Reduce,Recycle,Reuse)
Pengelolaan sampah untuk dikembangkan menjadi energi
alternatifsepertigasmetanmaupunpupukkompos
f. Rencanasistemdrainase
Rencana sistem jaringan drainase kota dilakukan untuk pengendalian
banjirdangenangan.Sistemjaringandrainasekotameliputi
PengembangandanpenataansistemaliranSungaiMelayu,Sungai
Padolo,SungaiRomosebagaisaluranutama
II - 22
LAPORAN
AKHIR
permukimanpenduduksesuaitinggielevasiyangdianjurkan
Membatasikegiatanbudidayaterbangunpadahulusungaisecara
ketat
Pembangunan saluran drainase permanen pada kawasan
permukimandandisepanjangjaringanjalan
Membangunsistemdrainasetertutupdanterbukapadakanankiri
jalandenganarahpengalirandisesuaikandengankondisitopografi
setempat
II - 23
LAPORAN
AKHIR
g. RencanaJalurEvakuasiBencana
Rencanajalurevakuasibencanadilakukanuntuktempatkeselamatandan
ruangberlindungjikaterjadibencanabanjir,gelombangpasang/tsunami
dan abrasi pantai, dan gempa bumi. Rencana jalur evakuasi bencana
dilakukanmelalui:
Pengaturanjalurjalurevakuasiuntukmenjauhilokasilokasigenangan
dan bencana banjir yang melalui Jalan Jenderal Sudirman (dari
Terminal Dara menuju Dana Taraha) Jalan Pelita Sonco Tengge
Sambinae,JalanGatotSubrotoKelurahanSanti,JalanSoekarnoHatta,
JalanGatotSubrotoKelurahanSambinae,JalanIr.Sutamisertajalur
jalurevakuasiyangmengarahkeutaramelaluiJalanMelayuKolo
Pengaturanjalurjalurevakuasibencanagempabumipadasetiapruas
jalandiwilayahKota
2. POLARUANG
PenetapanpolaruangwilayahkotaBimadiwujudkanmelalui:
a. RencanaPengelolaanKawasanLindung
II - 24
LAPORAN
AKHIR
Gambar2.8RencanaSistemJaringanPrasaranaWilayahKotaBima
Kawasanperlindungansetempat;
Kawasansempadansungaimeliputisungaibesardansungaikecil,
yaitu Sungai Lampe, Sungai Dodu, Sungai Nungga, Sungai Kendo,
Sungai Busu, Sungai Jatiwangi, dan Sungai Romo, Sungai Padolo,
SungaiMelayu
KawasansempadanpantaiberlokasidiKelurahanKolo,Kelurahan
Melayu,KelurahanTanjung,danKelurahanDara
II - 25
LAPORAN
AKHIR
Kawasanrawanbencanaalammeliputi:
KawasanrawanbanjirterletakdisepanjangsungaiLampe,Sungai
Dodu, Sungai Kendo, Sungai Jatiwangi, Sungai Melayu, Sungai
Padolo,SungaiRomodanwilayahpesisirsepanjangpantai
KawasangempabumimeliputiseluruhwilayahKota
Kawasancagarbudaya
Kawasancagarbudayaadalahseluas25,35Hameliputi:
KawasancagarbudayaKompleksDanatarahaKelurahanDara
Rencanapengelolaankawasancagarbudayadilakukanmelalui:
mempertahankandanmenjagakelestariankawasancagarbudaya
melaluikegiatankonservasibangunandanlingkungan
RTH.
PengembangankawasanRTHdiKotaBimadirencanakankuranglebih
3.859,26hektarmencakup:
RTHtamanKelurahan
:18,59hektar
RTHtamanKecamatan
:19,36hektar
RTHtamankota
:187,2hektar
RTHsempadansungai
:584,53hektar
II - 26
LAPORAN
AKHIR
RTHsempadan/medianjalan
:127,13hektar
RTHsempadanpantai
:250hektar
Hutankota
:1250hektar
RTHlapangan
:31,4hektar
TPU
:42,18hektar
JalurHijau
:58,73hektar
RTHlahanpertanianberkelanjutan :2.253hektar
RTHperbukitan/arealperkebunan :3.632hektar
b. Rencanapengembangankawasanbudidaya.
Pengembangan kawasan budidaya di Kota Bima meliputi Kawasan
peruntukan hutan produksi, Kawasan peruntukan permukiman, Kawasan
peruntukan perdagangan dan jasa, Kawasan peruntukan perkantoran,
Kawasan peruntukan industri, Kawasan peruntukan pariwisata, Kawasan
peruntukansektorinformal,Kawasanperuntukanruangterbukanonhijau,
Kawasan peruntukan ruang evakuasi bencana, Kawasan peruntukan
pendidikan, Kawasan peruntukan kesehatan, Kawasan peruntukan
peribadatan, Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan, Kawasan
peruntukan pertanian, Kawasan peruntukan perikanan, Kawasan
peruntukanpertambangan.
Pengembangan kawasan peruntukan pariwisata dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan ruang kegiatan pariwisata baik nasional, regional,
danlocal.Kawasanperuntukanpariwisatamencakup
KawasanperuntukanpariwisatapantaidilakukandipesisirpantaiNiu
sampai Amahami Kelurahan Dara, Pantai Elu So Nggela Kelurahan
JatiwangidanPantaiBontoKoloSoAtiKelurahanKolodenganluas
kawasankuranglebih72Ha
Kawasanperuntukanpariwisatabelanjakhususnyaprodukkerajinan,
dilakukan di Kelurahan Ntobo, Kelurahan Rabadompu Timur dan
KelurahanNitu
II - 27
LAPORAN
AKHIR
Kawasanperuntukanpariwisatakuliner,dilakukandiKelurahanDara,
KelurahanParuga,KelurahanSadia,danKelurahanManggemaci
Pengembangankawasanpariwisatadilakukanmelalui:
PenataankawasanpariwisatadiKota
Mempertahankanbudayalokaldanbangunanbersejarahyangada
MengembangkankampungwisatadiKelurahanNtobodanKelurahan
Nitu
RencanaPolaRuangKotaBimasecaraspesifikdapatdilihatpadaGambar
2.9berikutini
II - 28
LAPORAN
AKHIR
Gambar2.9RencanaPolaRuangWilayahKotaBima
c. RencanaPengembanganKawasanStrategisKota.
PengembanganKawasanStrategisdiwilayahKotaBimameliputi:
Kawasanstrategisprovinsi;KawasanTelukBimadansekitarnya
Kawasanstrategiskotameliputi:
Kawasanstrategisdarisudutkepentinganaspekekonomi
1) Kawasan Pantai Teluk Bima yang meliputi Pantai Amahami
II - 29
LAPORAN
AKHIR
Nitu,danKelurahanRontudengansektorunggulanindustridan
pertambangan
Kawasanstrategisdarisudutkepentinganaspeksosialbudaya
Kawasan Asi Mbojo dan sekitarnya meliputi Kelurahan Paruga,
KelurahanSarae,KelurahanMelayu,danKelurahanDara
Kawasanstrategiskotadarisudutkepentinganlingkungan
Kawasan Hutan Maria di Kelurahan Lampe dan Kawasan Nanga
Nae Kapenta di Kelurahan Jatibaru dan Kelurahan Kolo yang
berfungsikonservasi.
Rencanapengembangankawasanstrategiskotabimasecaraspesifikdapat
dilihatpadaGambar2.10
Gambar2.10RencanaKawasanStrategisKotaBima
II - 30
LAPORAN
AKHIR
2.1.4 RENCANATATABANGUNANDANLINGKUNGAN
RencanaTataBangunandanLingkungan(RTBL)adalahpanduanrancang
bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan
pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi
pokokketentuanprogrambangunandanlingkungan,rencanaumumdanpanduan
rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman
pengendalianpelaksanaanpengembanganlingkungan/kawasan.
Kegiatan penyusunan RTBL Kawasan Istana Kesultanan Bima yang di
fasilitasiolehkementerianPU,ditetapkanvisipengembangansebagaiberikut
Mewujudkan Kawasan Istana Kesultanan Bima sebagai kawasan wisata
budaya dan wisata pantai yang produktif, aman, berkelanjutan dan berjati diri
KotaBimagunamenujumasyarakatmajudanmandiri
Dari visi tersebut diatas, ditetapkan beberapa scenario pengembangan
antaralainsebagaiberikut:
Mengembangkan ruas jalan arteri Primer (Soekarno Hatta dan Jl. Sultan
Salahudin) dengan lebar 20 m dan mempertahankan kolektor sekunder
seperti saat ini . Kondisi ini merupakan penyesuaian dari RTRW Kota Bima
dimana pada kolektor sekunder kondisi di lapangan tidak memungkinkan
untukdilakukanpelebarankarenatidakadanyalahan.
Mengembangkanjalanlingkunganminimal3(tiga)meter)ataupalingtidak
dapatdilaluiolehkendaraanpemadamkebakaran.
II - 31
LAPORAN
AKHIR
Menciptakan ruang publik baru baik yang berupa square maupun linier
spacedalambentukpedesterianenvironmenttemaperdagangandanjasa
dalamtamanlebihdapatdinikmatiolehpejalankaki.
Menciptakankawasanperdagangandanjasasebagaifestifalmarketplace.
Selainretailspacesepanjangurbancoridoordapatdinikmatieksebisiseni,
makanantradisional.
Merealisasikanpembangunanpusatpusatkegiatanyangakanmenjadipusat
orientasi pengembangan fisik kawasan perencanaan khususnya di
lingkunganpermukiman.
KebijakanpenataanyangtertuangdalamRTBLKawasanIstanaKesultanan
BimasecaraspesifikdapatdilihatpadaGambar
II - 32
LAPORAN
AKHIR
Gambar2.11RencanaPeruntukanLahanKawasanSekitarKesultananBima
Gambar2.12RencanaSistemSirkulasidanJaringanJalanKawasanSekitarKesultananBima
II - 33
LAPORAN
AKHIR
Gambar2.13RencanaPenetapanRuangTerbukaHijauKawasanSekitarKesultananBima
Gambar2.14RencanaPenataanSistemJaringanDrainaseKawasanSekitarKesultananBima
II - 34
LAPORAN
AKHIR
2.2 RENCANARENCANAPEMBANGUNANKAWASANPERMUKIMANPRIORITAS
RPKPP merupakan rencana aksi program strategis untuk penanganan
permasalahan permukiman dan pembangunan infrastruktur bidang cipta karya
padakawasanprioritasdiperkotaan.Dalamkontekspengembangankota,RPKPP
merupakan rencana sektor bidang permukiman dan infrastruktur bidang cipta karya
padalingkupwilayahperencanaanberupakawasandandengankedalamanrencana
teknisyangdituangkandalampetaskala1:5.000dan1:1.000.RPKPPinimerupakan
penjabaran dari SPPIP untuk kawasan permukiman prioritas dengan tetap
mengacu pada arah pengembangan kota untuk bidang permukiman dan
infrastrukturpermukimanperkotaan.
Penetapan zona penanganan permukiman prioritas secara spesifik dapat
dilihatpadaGambar2.15
Gambar2.15PenetapanZonasiPenangananPermukimanPrioritasKotaBima
II - 35
LAPORAN
AKHIR
Dari peta zonasi yang ditetapkan, wilayah yang terkait langsung dengan
kegiatan Perencanaan Desain Arsitektur Kawasan Strategis Kota Bima adalah Zona
KB1yangmemilikifungsidanvisipengembanganyaituKawasanRekreasidanWisata
AirmeliputiPantaiNiuhinggaAmahamidiKelurahanDara.Prioritaspenangananpada
ZonaKB1secaraspesifikdapatdilihatpadaGambar2.16
Gambar2.16RencanaPenangananKawasanPrioritasPadaZonaKB1
II - 36
LAPORAN
AKHIR
Indikasi program yang ditetapkan di wilayah zona KB1 secara spesifik dapat
dilihatpadaTabelII.3
TabelII.3IndikasiProgramPenangananPermukimanPrioritasPadaZonaKB1
Program
1. Pengembangan
Permukiman
Program
Penanganan
JalanLingkungan
Kegiatan
Pembangunan
Jalan
Lingkungan/GangBaru
Aspal/Hotmix
Jalan
Lingkungan
RehabJembatan
Pelaku
Sumber
Pendanaan
APBDII
Pemkot
Bima
Kem.
PU APBN/APBD
DJCK
Pemkot
APBDII
Bima
DrainaseLingkungan Perbaikan
Drainase Kem.
PU APBN/APBD
Lingkungan
DJCK
PengembanganMCK PembangunanMCK
Pemkot
APBDII
Bima
Gapura
Batas Pemkot
APBDII
Pembangunan
Bima
sarana
dan Lingkungan
prasarana
pendukung
permukiman
PengelolaanSampah Pembuatan TPS / Bak Pemkot
APBDII
Sampah
Bima
Kem.
PU
APBN/
2. PengelolaanAir Pelayanan
Air Pengeboran
APBD
Minum
Minum
(Penyediaan
Air DJCK
Minum)
RehabSumur
Pemkot
APBDII
Bima
2.3 RENCANAINDUKPARIWISATANASIONAL
Dalam PP No 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Nasional, Propinsi Nusa Tenggara Barat ditetapkan 2 (dua) Destinasi
PariwisataNasionalyangdidalamnyaterdapat9(Sembilan)KawasanPengembangan
PariwisataNasionalsepertidiuraikanpadaTabelberikut
II - 37
LAPORAN
AKHIR
TabelII.4PenetapanLokasiDPNdanKPPNDiPropinsiNusaTenggaraBarat
No
DestinasiPariwisata KawasanPengembanganPariwisata
Nasional
Nasional
KawasanStrategisPariwisata
Nasional
dan KPPNGiliTrimenadansekitarnya
sekitarnya
KPPNMataramkotadansekitarnya
KPPN Pantai Selatan dan sekitar
Lombok
KPPNPrayaSadedansekitarnya
KPPN
Sumbawa
Barat
dan
sekitarnya
2
DPN
Moyo
Tambora
KPPNMoyodansekitarnya
dan KPPNTamboradansekitarnya
sekitarnya
KSPNMoyodansekitarnya
KSPNTamboradansekitarnya
KPPNBimadansekitarnya
Sumber:RIPNAS2011
PenetapanlokasiDPN,KPPNdanKSPNdiPropinsiNusaTenggaraBaratsecaraspesifik
dapatdilihatpadaGambar
Gambar2.17PenetapanLokasiDPN,KPPNdanKSPNDiSeluruhWilayahNKRI
II - 38
LAPORAN
AKHIR
Gambar2.18PenetapanLokasiDPN,KPPNdanKSPNdiPropinsiNusaTenggaraBarat
2.4 RENCANAINDUKKOTAHIJAUKOTABIMA
Rencana Induk Kota Hijau merupakan panduan penataan RTH yang dapat dijadikan
salah satu panduan bagi perwujudan pemanfaatan ruang yang serasi dan seimbang
antara kawasan terbangun dan RTH, sehingga terjamin pemanfaatan ruang yang
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan serta lingkungan yang aman, nyaman,
segar,indah,danbersih.
TabelII.5ArahanPengembanganRTHKotaBima
No
TipeLokasi
Arahan
1
Perumahan
dan Tipe Penataan tata hijau pemukiman dititik beratkan
Permukiman
pada keindahan, penyejukan, tempat bermain, dan
santai.Jenisjenistanamanyangdapatditanampadatipe
pemukiman ini adalah Nangka (Arthocarpusintegra),
II - 39
LAPORAN
AKHIR
No
TipeLokasi
Arahan
Kenanga (Canangium odoratum), Sirsak (Annona
muricata), Rambutan (Nepheliumlappaceum), Asam
Keranji(Ptecelubiumdulce),danlainlain.
Pusat
Bisnis Dititikberatkan pada penataan areal parkir dan halaman
Komersial
denganmaksudmemberikanbatasterhadapsuasanadan
kegiatan yang ditimbulkan oleh lingkungan sekitar,
memberikan kesan keteduhan dan keindahan serta
memperkecil/mengurangi tingkat polusi. Jenis tanaman
yang dapat ditanam dalam kawasan ini adalah Beringin
(Ficus benjamina), Pinus(Pinus merkusii), Bambu Kuning
(Bambusa vulgaris), dan Boungenvil (Boungainvillea
spectabilis).
Industri
dan Pemilihan jenis tanaman untuk kawasan industri
pergudangan
dititikberatkan pada pemilihan tanaman yang mampu
menyerappolutanyangdihasilkanolehaktivitasindustry,
keindahannnyabukanmenjaditujuanutamatetapilebih
berorientasi kepada pola penghijauan yang dapat
memberi kesan kenyamanan. Anternatif tanaman yang
dapat ditanam disekitar kawasan industri adalah Damar
(Agathis alba), Bungur (Lagestromia speciosa), Tanjung
(Mimusopselengi),KiraiPayung(Filiciumdecipiens).
TamanKota
Taman yang dimaksud disini adalah taman yang bersifat
public facility dan tidak ada pungutan untuk
menikmatinya. Penanaman tanaman ini didasarkan atas
fungsi yang diembannya yaitu fungsi estetika, fungsi
ekologis, dan fungsi sosial. Kelegaan taman menjadi
prioritas utama agar dapat bermanfaat bagi masyarakat
banyak. tanaman yang cocok untuk taman kota ialah
Palem Raja (Oerodoxa regia), Puspa (Schima wallichii),
Flamboyan(Delonix regia) dan Cemara Angin (Casuarina
mountana).
JalurHijau
Pengembangan RTH dijalur tepi jalan untuk memenuhi
fungsi:
1. Peneduh Tanaman yang akan dijadikan sebagai
peneduh harus memiliki syarat percabangan tidak
merunduk,strukturdaunnyapadat,sistemperakaran
tidak muncul keatas permukaan tanah karena dapat
II - 40
LAPORAN
AKHIR
No
TipeLokasi
Arahan
merusakkonstruksijalan.Tanamanyangcocokuntuk
peneduh adalah Mahoni (Switenia macrophylla),
Pohon Sapu Tangan (Amhersti nobilis). Tanjung
(Mimusopselengii)danlainlain.
2. Penyerap polusi udara dari mesin kendaraan
bermotor. Bahan pencemar yang dihasilkan oleh
kendaraanbermotordiantaranyaNO2,SO2,debudan
timbal (Pb). Debu dan timbal merupakan pencemar
terbesar. Syarat tanaman yang dapat digunakan
sebagai penyerap polusi udara adalah memiliki
ketahanan tinggi terhadap pengaruh udara struktur
daunnyapadatdenganjaraktanamyangrapat.Jenis
jenistanamanyangdapatditanamsebagaipenyerap
polusi udara adalah Kirai Payung (Filicium decipiens),
Kenari (Canarium commune), dan Mahoni
(Switeniamacrophylla).
II - 41
LAPORAN
AKHIR
BAB III
GAMBARAN UMUM
Secara geografis Kota Bima terletak di Pulau Sumbawa Bagian Timur yang
terletak antara 118o41 118o48 Bujur Timurdan 08o30 08o20 Lintang Selatan.
Secara administratif Kota Bima memiliki luas wilayah 222,25 km2 terdiri dari 5
kecamatan dan 38 kelurahan (Tabel 2.1), dengan batasbatas wilayah sebagai
berikut:
SebelahUtara:KecamatanAmbalawi
SebelahTimur:KecamatanWawo
SebelahSelatan:KecamatanPalibelo
SebelahBarat:TelukBima
Keterangan selengkapnya mengenai batas administratif Kota Bima terlihat pada
Gambar3.1.
Gambar3.1BatasAdministrasiWilayahKotaBimaPropinsiNusaTenggaraBarat
III - 1
LAPORAN
AKHIR
TabelIII.1PembagianWilayahAdministrasiKecamatanKelurahandiKotaBima
Sumber:BappekoBima,2012
III - 2
LAPORAN
AKHIR
1. KondisiFisiografiWilayah
a. Topografi
Topografimerupakangambaranmengenaibentukmorfologiyangmencakup
ketinggian dan kemiringan atau kelerengan sebuah wilayah. Kondisi fisik
topografi secara spesifik akan mempengaruhi daya dukung dan daya tampung
dalam penentuan fungsi kawasan, peruntukan lahan serta penempatan
prasarana dan sarana wilayah. Kondisi topografi di wilayah Kota Bima secara
spesifikdapatdilihatpadaTabelIII.2
TabelIII.2KondisiTopografiWilayahKotaBima
Sumber:BPSKotaBima,2012
III - 3
LAPORAN
AKHIR
Gambar3.2KondisiTopografiWilayahKotaBima(BappekoBima,2012)
b. Kelerengan
WilayahKotaBimasebagianbesartanahnyaberadapadakemiringan02%
yaitusebesar42,54%dariluaswilayah,untukkemiringantanahantara315%
mempunyailuas22,99%dariluaswilayah.Sedangkanlahandengankemiringan
16 40% seluas 20,87% dan lahan dengan kemiringan lebih dari 40% sebesar
13,60%, sedangkan kemiringan tanah lebih dari 40% mempunyai luas terkecil
yaitukuranglebih13,61%.KondisitopografiKotaBimasecararincidapatdilihat
padatabelIII.3
III - 4
LAPORAN
AKHIR
TabelIII.3KondisiKemiringanWilayahKotaBima
Sumber:BappekoBima,2012
c. KedalamanEfektifTanah
Wilayah Kota Bima memiliki kedalaman efektif antara 3060 cm, yakni
sebesar 61,77 Ha, dengan sebaran terbesar di Kecamatan Rasanae Timur,
Asakota dan Raba. Sedangka kedalaman efektif antara 030 cm seluas4.227,16
Haatau19,46%merupakandaerahlembahdanpinggiranpantaiyangtersebardi
Kecamatan Asakota sebesar 1.262,23 Ha, Rasanae Barat 84,80 Ha, Mpunda
296,68 Ha, Kecamatan Raba dengan luas 1.772,45 Ha dan Kecamatan Rasanae
Timur dengan luas 811,00 Ha. Kondisi kedalaman efektif tanah di wilayah Kota
BimasecaraspesifikdapatdilihatpadaTabelIII.4
TabelIII.4KedalamanEfektifTanahdiWilayahKotaBima
Sumber:BappekoBima,2012
III - 5
LAPORAN
AKHIR
d. Geologi
Kota Bima memili kondisi dan struktur geologi terdiri dari jenis tanah
alluviualseluas3.179,16Ha,batugamping3.154,96Ha,batuangunungapitua
154,97Ha,danbatuanhasilgunungapituaseluas14.400,90Ha.
Dengan kondisi geologi yang demikian, Kota Bima memiliki tingkat
kestabilanlerengdanpondasiyangtinggi,tingkaterosirendah,danresapanair
tanah dangkal relatif besar sehingga memiliki daya dukung lahan yang baik
terhadap beban kegiatan yang ada diatasnya. Kondisi geologi Kota Bima secara
spesifikdapatdilihatpadaGambar3.5
Gambar3.3KondisiGeologidiWilayahKotaBima(BappekoBima,2012)
III - 6
LAPORAN
AKHIR
e. Geomorpologi
Secara fisiografi wilayah Kota Bima dan sekitarnya termasuk dalam Busur
Gunungapi Nusa Tenggara yang merupakan bagian dari Busur Sunda sebelah
Timur dan Busur Banda sebelah Barat. Busur tersebut terbentang mulai dari
PulauJawakeNusaTenggara yangselanjutnyamelengkungmengitariSamudra
Indonesia (Sembiring, dkk, 1993). Wilayah Bima dan sekitarnya secara
geomorfologi berdasarkan morfometri dan morfogenesa, dapat dibedakan
menjadi4satuangeomorfologi,yaitu:
a. Satuangeomorfologidataranfluvial
DidaerahKotaBimainiterhampardiantaraperbukitandisekitarnyadanTeluk
BimayangterletakditengahtengahdaerahKotaBimamemanjangdariBarat
ke Timur melalui celah antara Dora Pokah dengan Doro Kolo. Satuan
geomorfologi ini menempati 20% dari daerah Kota Bima, yang terhampar
luas pada bagian utara dan bagian selatan lokasi Kota Bima. Satuan
geomorfologi dataran fluvial, meliputi: daerah Jatibaru, Sadia, Sambinae,
Monggonao, Paruga, Nae, Santi, Penatoi, Penaraga, Raba Ngodu, Raba
Dompu, Kumbe, Sadia, Kendo, Tato, Lampe, dan sekitarnya. Satuan
geomorfologidataranfluvialinimemilikinilaibedatinggiratarata3meter
dankemiringanlerengrataratasebesar2%. Litologipenyusundarisatuan
geomorfologi ini adalah pasir dan lempung. Tata guna lahan umumnya
dimanfaatkansebagai:daerahpemukiman,danpertanian.
b. SatuanGeomorfologiDataranEndapanPantai
Satuan geomorfologi ini menempati 10% dari daerah Kota Bima, yang
terhampar luas pada bagian barat Kota Bima. Satuan geomorfologi dataran
endapan pantai, meliputi: daerah Tanjung, Melayu dan sekitarnya. Satuan
geomorfologidataranendapanpantaiinimemilikinilaibedatinggiratarata
2meterdankemiringanlerengrataratasebesar2%.Litologipenyusundari
III - 7
LAPORAN
AKHIR
c. Satuangeomorfologibergelombanglemahdenudasional
Disusunolehbatuanhasilgunungapitua,batuansedimendan
setempatsetempat oleh batugamping koral. Satuan geomorfologi ini
menempati 30% dari daerah Kota Bima, yang terhampar luas pada bagian
tengah lokasi Kota Bima. Satuan geomorfologi bergelombang lemah
denudasional, meliputi: daerah Doro Oiombo, Doro Oisi,i, Doro Jati Oiifoo,
Nitu dan sekitarnya. memiliki nilai beda tinggi rata rata 42 meter dan
kemiringan lereng rata rata sebesar 6 %. Litologi penyusun dari satuan
geomorfologi ini adalah batugamping dan batupasir. Tata guna lahan
umumnyadimanfaatkansebagai:lahanperkebunan.
d. Satuangeomorfologibergelombanglemahkuatvulkanik
Disusunolehbatuanhasilgunungapituaberupabreksi,lava,tufdanbatuan
bekuterobosan.Satuangeomorfologiinimenempati40%daridaerahKota
Bima,yangterhamparluaspadabagiantengahdanbagianselatanlokasiKota
Bima. satuan geomorfologi bergelombang lemahkuat vulkanik, meliputi:
daerah Doro Kolo, Doro Lewamori, Doro Lalepa, Doro Londa dan sekitarnya.
Memiliki nilai beda tinggi rata rata 75 meter dan kemiringan lereng rata
rata sebesar 13 %. Litologi penyusun dari satuan geomorfologi ini adalah
andesit dan tuf. Tata guna lahan umumnya dimanfaatkan sebagai: lahan
perkebunan.
KondisigeomorfologiKotaBimasecaraspesifikdapatdilihatpadaGambar3.4
III - 8
LAPORAN
AKHIR
Gambar3.4KondisiGeomorpologiKotaBima(BappekoBima,2012)
f. Hidrologi
KotaBimadilaluioleh3Sungaibesaryaitu:SungaiPadolo,SungaiRomo,Sungai
Jatiwangi/Melayu sehingga memiliki potensi air permukaan yang cukup baik
untuk kegiatan rumah tangga maupun untuk irigasi. Adapun sungai yang
mengairidaerahirigasisebagaiditunjukandalamtabelIII.5
TabelIII.5SistemJaringanIrigasidiWilayahKotaBima
Sumber:BappekoBima,2012
III - 9
LAPORAN
AKHIR
Gambar3.5KondisiHidrologiKotaBima(BappekoBima,2012)
g. Klimatologi
WilayahKotaBimaberiklimtropisdengancurahhujanrataratapadatahun2012
sebesar 92,1 mm/th, di mana curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari
yaitu187,7mmdanterendahpadabulanAgustusdanSeptember,yaitu0,0mm.
Jumlahharihujanselamatahun2012tercatat139haridenganjumlahharihujan
terbanyakpadabulanMaretyaitu26haridanterendahpadabulanAgustusdan
Septemberdimanatidakterdapatharihujan.
Kelembaban udara ratarata pada tahun 2012 sebesar 80%, tertinggi 87% pada
bulan Januari dan terendah 72% pada bulan September dan Oktober.
Temperatur berkisar pada interval antara suhu minimal 20,8oC pada bulan
Agustus dan suhu maksimum 35,1oC pada bulan Nopember, dengan ratarata
suhu26,40C
III - 10
LAPORAN
AKHIR
TabelIII.6KondisiCurahHujandanHariHujanDiKotaBima
TabelIII.7KondisiSuhuUdandanKelembabanKotaBima
2. KondisiPerekonomian
Kondisi perekonomian makro kawasan disuatu kota dapat dicermati melalui
indikator perekonomian yang tertuang dalam Produk Domestik Regional Bruto
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA
III - 11
LAPORAN
AKHIR
(PDRB).BesaranPDRBsecaranominalyangdihasilkanPemerintahKotaBimapada
tahun 2012 dihitung atas dasar harga berlaku (current price) adalah sebesar Rp.
1.250,380 milyar. Dalam kurun lima tahun terakhir, jumlah PDRB yang dihasilkan
tersebut meningkat. Berdasarkan hasil penghitungan PDRB atas dasar harga
konstan tersebut dapat diketahui pertumbuhan ekonomi Kota Bima pada tahun
2012 adalah sebesar 5,82 persen. Angka pertumbuhan tersebut mengalami
peningkatandibandingkanpertumbuhanPDRBtahun2011sebesar5,33persen.
TabelIII.8LajuPertumbuhanPDRBKotaBimaDalamKurun5Tahun
Dari data BPS Kota Bima tahun 2012, Kondisi ekonomi makro kota Bima yang
diamatidarinilaipertumbuhan9sektordansubsectorsecaraspesifikdapatdilihat
padaTabel
TabelIII.9Pertumbuhan9SektorPDRBKotaBimadalam5TahunTerakhirAtasDasar
HargaBerlaku(ADHB)
III - 12
LAPORAN
AKHIR
TabelIII.10Pertumbuhan9SektorPDRBKotaBimadalam5TahunTerakhirAtasDasar
HargaKonstan(ADHK)
3. KondisiDemografi
Aspek kependudukan merupakan faktor penting yang digunakan untuk
mengetahui gambaran demografi yang akan dijadikan sebagai dasar
pertimbangan utama dalam memprediksi kebutuhan ruang dan kecenderungan
pengembangankawasan.Kondisikependudukanyangakandiuraikanpadasubbab
inimeliputijumlahpenduduk,dankomposisipenduduk.
a. JUMLAHPENDUDUK
JumlahpendudukdiKotaBimapadatahun2012mencapai146.308Jiwa,
distribusi penduduk pada masingmasing wilayah kecamatan secara spesifik
dapatdilihatpadaTabelIII.11
TabelIII.11JumlahPendudukKotaBimaMenurutJenisKelamin
III - 13
LAPORAN
AKHIR
Daritabeldiatasdapatdiketahuibahwawilayahdenganjumlahpenduduk
tertinggi di kota Bima terdapat diwilayah Kecamatan Raba dengan jumlah
pendudukmencapai35.755jiwa.
b. KOMPOSISIPENDUDUK
KELOMPOKUMUR
Berdasarkankelompokumur,pendudukKotaBimayangberadapada
usia produktif (1564 tahun) berjumlah 97.033 jiwa atau 66,32 %. Dari
jumlahtersebut,proporsiperempuanlebihtinggidarilakilaki,yaitu50.061
jiwa(51,59%)berbanding46.972jiwa(48,41%).Kelompokusiamuda(014
tahun) berjumlah 42.563 jiwa atau 29,09 % dan kelompok usia non
produktif(65tahunkeatas)berjumlah6.711jiwaatau4,59%.Komposisi
pendudukmenurutkelompokumursecaraspesifikdapatdilihatpadaTabel
TabelIII.12KomposisiPendudukKotaBimaTahun2012
III - 14
LAPORAN
AKHIR
Gambar3.6CohortPendudukKotaBima
KELOMPOKAGAMA
TabelIII.13JumlahPendudukKotaBimaMenurutAgamadanKepercayaan
III - 15
LAPORAN
AKHIR
4. KondisiDrainase
Secara umum sistem drainase kota Bima mengikuti pola alamiah, dimana
pembuang utama berupa anak sungai dan bekas sungai yang dialihkan atau
dibendung di hulunya. Saluran sekunder pengumpul dari pemukiman dan jalan
dibangunmengikutikontur(topografi)secaraalamiahmelewatipemukimanwarga.
Jaringan drainase utama (primer/sekunder) di wilayah adminsitrasi Kota Bima
terbagidalam5(lima)zonaarahalirandrainasesebagaiberikut:
1. Jaringan Drainase primer/sekunder kelurahan Rabangodu Barat kelurahan
Lewirato.
2. Jaringan Drainase primer/sekunder kelurahan Rabadompu Timur kelurahan
Penaraga.
3. Jaringan Drainase primer/sekunder kelurahan Penatoi kelurahan Nae
(Salama).
4. JaringanDrainaseprimer/sekunderkelurahanSadiakelurahanNae(Salama).
5. Jaringan Drainase primer/sekunder kelurahan Nae kelurahan Melayu
(Tanjung).
Kondisi sistem jaringan drainase di Kota Bima secara spesifik dapat dilihat pada
Gambar
Gambar3.7KondisiEksistingSistemDrainaseKotaBima
III - 16
LAPORAN
AKHIR
BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISA
4.1 KONDISILANSKAP
4.1.1 GerbangNiu
Niu secara administratif merupakan
bagiandariwilayahkelurahanDaraKecamatan
Rasanae Barat, dari letak geografisnya Niu
berbatasan
langsung
dengan
wilayah
KabupatenBima.kondisipemanfaatanruangdi
sekitar kawasan Niu secara umum terdiri atas
permukiman, kebun dan tegalan, hutan
mangrove dan area utility (PLTD Niu). Niu
merupakan salahsatu dari 3 (tiga) simpul yang
diarahkan oleh RTRW Kota menjadi Kawasan
Strategis Ekonomi dengan sector unggulan
berupapariwisata
Sepertilazimnyakotakotayangmemilikifaktorpembatasberupabentang
alam, pola spasial ruang kota bima memiliki pola linear dan mengelompok pada
beberapatitikruang.PadabagiantimurwilayahNiu,berbatasanlangsungdengan
areaperbukitan,sedangkanpadabagianbaratdibatasiolehperairantelukBima.
interaksikegiatanyangterbentuksecaratidaklangsungakanterkonsentrasitinggi
padasepanjangkoridoraksessirkulasi.
IV - 1
LAPORAN
AKHIR
Gambar4.1LanskapRuangKawasanNiu
IV - 2
LAPORAN
AKHIR
Gambar4.2KondisiKawasanSekitarNiu
IV - 3
LAPORAN
AKHIR
Pembangunanfasilitaspenunjangberupakiosmemanjangdilatarbelakangi
olehkebiasaanmasyarakatyangberpotensimenimbulkangangguansirkulasiyaitu
membangunkiosnonpermanendisepanjangjalanuntukmenjualhasilkebundan
tangkapanikanpadawaktutertentu.
Permasalahan yang dapat dijumpai dari kawasan Niu dan sekitarnya
adalah
1. Skala scluptur segi delapan belum mencermati karakter pergerakan mobilitas
public yang berkendara, keberadaannya tidak menimbulkan kesan kejut/surprise
publicyangmelintassehinggatidaksignifikanmempengaruhipersepsimasyarakat
terhadapkeberadaanidentitaswilayah
2. Belum tuntasnya penyelesaian desain taman sebagai unsur pendukung seperti
aksespejalankaki,parkir,danpeneduhpadapergola
3. Gangguan visual yang ditimbulkan oleh keberadaan media reklame (billboard
horizontal)
4. Pemilihan unsur vegetasi yang dikembangkan belum sepenuhnya mendukung
kebutuhanvisualdanfungsionalkawasan
5. Sedimentasilumpurdisekitarpantaimenimbulkankualitasvisual(gradasiwarna)
perairanmenjadigelap
6. Belum tersedianya dermaga sandar bagi perahu nelayan, menimbulkan kualitas
visual kawasan disekitar Gerbang Niu menjadi menurun (menciptakan kesan
ketidakteraturandamketidakrapian)
IV - 4
LAPORAN
AKHIR
Gambar4.3KetidakjelasanSirkulasi,PembatasdanPelindungVegetasi,SertaSedimentasiPerairan
IV - 5
LAPORAN
AKHIR
Gambar4.4GangguanVisualdanBelumtuntasnyaPenyelesaianUnsurPeneduhPergola
IV - 6
LAPORAN
AKHIR
Untuk mengetahui kualitas ruang yang ditampilkan pada sebuah objek dapat dilakukan
melalui studi referensial dimana unsurunsur pada objek pembanding akan digunakan
sebagai kriteria penilaian terhadap objek yang sedang dikaji/diteliti. Pada kasus objek
tamanyangbersifataktif,kualitasruangyangditampilkandapatdilihatpada2parameter
utamayaituTampilanLanskapdanKelengkapanfasilitaspelayanan.Melaluipendekatan
analisis scoring sederhana yang mengadobsi pendekatan Analisis Hirarkial Proses (AHP).
Setiap criteria parameter diberikan nilai 1 100, nilai tersebut didistribusikan pada
variabel yang terbentuk. Dari nilai tersebut selanjutnya diberikan bobot yang terbagi
dalam4kategoriyaitu
Nilai0
=tidakdijumpaiobjek/criteriapadalokasiyangditeliti
Nilai1
=keberadaanobjek/criteriakualitasobjekrelatifrendahdanterbatas
Nilai2
=keberadaanobjek/citeriakualitasobjekmemadai
Nilai3
=keberadaanobjek/criteriakualitasobjekbaikdanmemadai
Penilaian terhadap kualitas Taman Gerbang Niu secara spesifik dapat diuraikan pada
tabelberikut
TabelIV.1PenilaianKualitasRuangPadaGerbangNiu
NO
Parameter
TampilanLanskap
a.KualitasVisual
Total
Variabel
Skor
Bobot
Nilai
25
Keindahanbentuk
Keunikanbentuk
15
KeaslianBentuk
15
Ketepatanskala
Poladaniramaunsur
b.Kualitas
15
Kejelasantema
15
fungsional
Kelengkapanunsur
10
Manfaatunsur
Adaptasi
15
c.KualitasEkologis
15
Adsorb
10
Konservasi
Path
Kelengkapanfasilitas
45
IV - 7
LAPORAN
AKHIR
NO
Parameter
Total
Variabel
Skor
Bobot
Nilai
Penerangan
15
Tanda/Himbauan
Parkir
Toilet
10
Bangkutaman
Peneduh
Baksampah
Scluptur
10
100
135
Tinggi
=>250(Menarik/eksotik)
Baik
=170200(sesuaikebutuhan)
Rendah
=0169(terbatas/biasasaja)
Daritabeldiatasdapatdiketahuibahwa,kualitasruangyangtampilkanpada
Gerbang Niu masih berada pada level terbawah dengan nilai 135. Dengan
demikian, penanganan terhadap Gerbang Niu menjadi salahsatu prioritas yang
direkomendasikan
Selain kualitas lanskap yang telah diuraikan, hal lain yang perlu dicermati
dalamdesainpengembangankawasanNiusebagaigerbangkotasekaligussebagai
kawasanperbatasansepertidiuraikanpadaTabelberikut
No
1
Komponen
Siombollokal
Analisis
UsulanPenataan
pakem
desain,
IV - 8
LAPORAN
AKHIR
No
Komponen
Analisis
UsulanPenataan
material, komposisi dan
skala,Pengulangan
Unsur
lingkungan
ekonomidaerah.
Keunikan lanskap kawasan
Niu sangat memungkinkan
dikembangkan
sebagai
simpulpariwisata
Sumber:HasilAnalisis
Gambar4.5SimbolSegiDelapanDigunakanDaerahLainSebagaiIdentitasDerah
IV - 9
LAPORAN
AKHIR
4.1.2 Lawata
DalambukuLegendaTanahBimasebagaimanaditulisAlanMalingi,Lawata
pertama kali diperkenalkan oleh para Ncuhi kepada salah seorang musafir dari
Jawa yang dijuluki Sang Bima. Pada saat itu, Sang Bima dengan istrinya yang
merupakanputerisalahseorangNcuhidiTamboraberkunjungkeIstanaNcuhiDara
di pusat Kota. Upacara penyambutan oleh para Ncuhi berlangsung cukup meriah.
Ribuan orang menggelar Tarian Adat menjemput kedatangan orang yang dijuluki
Sang Bima itu. Karena banyaknya orang yang menjemput, pantai yang
membentang di sebelah timur teluk Bima itu pun diberi nama Dewa Sepi. Dewa
berartiTari,Sepiberartibanyak.Ketikaakan
memasuki Istana Ncuhi Dara di Gunung
Dara ( Sebelah Selatan Terminal Dara Bima
sekarang),ParaNcuhiyangdipimpinNcuhi
Dara menyambut kedatangann Orang Yang
dijuluki Bima itu di tepian pantai. Lalu para
Ncuhi mempersilahkan tamunya itu untuk
dudukduduk di pantai itu seraya berkata
Ake
Lawang
Ita
Lawang(
Pinta
IV - 10
LAPORAN
AKHIR
memasuki Kota Bima. Panjang pantai kirakira setengah kilometer yang dikelilingi
perbukitan yang indah. Di bawah bukit berbatu terdapat sebuah goa peninggalan
Jepang.Dahulutempatinimerupakantempatperistrahatanbagiparabangsawan
Bimadankemudianmenjaditempatrekreasiandalanmasyarakatyangselaluramai
dikunjungi.
PemerintahKotaBimaterusmembenahiPantaiLawatauntukmenjadisalah
satu obyek wisata pantai andalan di kota Bima dengan membangun berbagai
fasilitassepertirumahmakanterapung,perlengkapanberenang,panggunghiburan
rakyatsertasederetanpenataanlainnya.
SaranapariwisataLawataBeachHotelRestaurantandSwimmingPooltelah
dibangun di sini sejak dulu. Tempat ini dulu menjadi hotel yang selalu ramai
dikunjungiwisatawanbaikwisatawannusantaramaupunmancanegara.
PermasalahanyangdijumpaipadakawasanPantaiLawataantaralain
1. Kerusakanfasilitaspenunjangwisata
2. Ancamankegiatanreklamasidisekitarpantailawata
3. Minimnyavegetasiyangberfungsisebagaipeneduh
4. Kondisi perkerasan jalan akses dilingkungan pantai masih belum
mengalamiperkerasan(makadam)
Gambar4.6OrientasiLokasiPantaiLawata
IV - 11
LAPORAN
AKHIR
Gambar4.7OrientasiLokasiPantaiLawata
Penilaian terhadap kualitas ruang Kawasan Lawata secara spesifik dapat diuraikan pada
tabelberikut
TabelIV.2PenilaianKualitasRuangPadaGerbangNiu
NO
Parameter
TampilanLanskap
a.KualitasVisual
Total
Variabel
Skor
Bobot
Nilai
Keindahanbentuk
15
Keunikanbentuk
15
KeaslianBentuk
15
Ketepatanskala
Poladaniramaunsur
b.Kualitas
15
Kejelasantema
fungsional
Kelengkapanunsur
Manfaatunsur
c.KualitasEkologis
Adaptasi
25
15
Adsorb
Konservasi
Path
Kelengkapanfasilitas
Penerangan
Tanda/Himbauan
Parkir
Toilet
45
IV - 12
LAPORAN
AKHIR
NO
Parameter
Total
Variabel
Skor
Bobot
Nilai
Bangkutaman
Peneduh
Baksampah
Scluptur
100
125
Tinggi
=>250(Menarik/eksotik)
Baik
=170200(sesuaikebutuhan)
Rendah
=0169(terbatas/biasasaja)
Daritabeldiatasdapatdiketahuibahwa,kualitasruangyangtampilkanpada
Kawasan Lawata masih berada pada level terbawah dengan nilai 125. Dengan
demikian,penangananterhadapkawasanLawatamenjadisalahsatuprioritasyang
direkomendasikan
4.1.3 Amahami
Amahami adalah sebuah kawasan terbuka yang berada diantara gerbang
masuk kota Bima dari arah selatan. Dari catatan sejarah, Ama Hami adalah nama
salahseoarang KepalaKeluarga yangmemangpernahtinggaldipinggirpantaiitu
sampaieratahun70an.Adasekitarlebihdari10rumahpanggungyangterdapatdi
pinggirpantaiitu.SemuanyaadalahkeluargaAmaHamimulaidarianak,menantu,
sertacucudanbuyutnya.PadamasaBupatiBimaH.OemarHarun,BscAmaHami
terusdibujukuntukmengosongkanarealpantaiitudandiberikanfasilitastanahdi
sekitarkelurahanDarakotaBima.AwalnyaamaHamidankeluarganyamenolakre
lokasi itu. Namun setelah beberapa kali dilakukan negosiasi oleh Pemerintah
Daerah, Ama Hami pun menerima tawaran relokasi. Sejak saat itu Ama Hami
pindah ke kampung Dara dan nama Ama Hami diabadikan untuk nama pantai di
sepanjangLawatahinggamemasukiKotaBima.
IV - 13
LAPORAN
AKHIR
Gambar4.8OrientasiLokasiTamanAmahami
IV - 14
LAPORAN
AKHIR
2. Reklamasibagianbarattamanamahamiberpotensimenutupruangpandangarea
tamandanmakametniscina
3. Gangguan visual akibat perletakan media reklame berupa baliho dan panggung
reklame
4. Keberadaan vegetasi belum diarahkan untuk mendukung penciptaan kualitas
visualtamanamahami
5. Perletakan lapak PKL dibagian barat taman amahami menciptakan kesan kumuh
dantidakteratur
IV - 15
LAPORAN
AKHIR
Gambar4.9KondisiSuasanaKawasanSekitarTamanAmahami(BukitBabuju,KoridorSumbawaBima)
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA
IV - 16
LAPORAN
AKHIR
Gambar4.10KondisiSuasanaKawasanSekitarTamanAmahami(MakamCina,Kolamretensidanmonumentpancasial)
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA
IV - 17
LAPORAN
AKHIR
Gambar4.11VegetasiTamanBelumMendukungEksistensiVisual
IV - 18
LAPORAN
AKHIR
Gambar4.12GangguanVisualAkibatPerletakanMediaReklamedanLapakPKL
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BIMA
IV - 19
LAPORAN
AKHIR
Kriteria
TampilanLanskap
a.KualitasVisual
b.Kualitasfungsional
c.KualitasEkologis
2 Kelengkapanfasilitas
Total
Skor
25
15
15
45
Variabel
Keindahanbentuk
Keunikanbentuk
KeaslianBentuk
Ketepatanskala
Poladanirama
unsur
Kejelasantema
Kelengkapanunsur
Manfaatunsur
Adaptasi
Adsorb
Konservasi
Path
Penerangan
Tanda/Himbauan
Parkir
Toilet
Bangkutaman
Peneduh
Baksampah
Scluptur
Skor
Bobot
Nilai
5
5
5
5
1
1
1
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
100
1
1
1
1
1
3
1
1
1
0
0
0
0
0
3
5
5
5
5
5
15
5
5
5
0
0
0
0
0
15
95
Keterangan
Tinggi
=>250(Menarik/eksotik)
Baik
=170200(sesuaikebutuhan)
Rendah
=0169(terbatas/biasasaja)
IV - 20
LAPORAN
AKHIR
Daritabeldiatasdapatdiketahuibahwa,kualitasruangyangtampilkanpada
Taman Amahami masih berada pada level terbawah dengan nilai 95. Dengan
demikian, penanganan terhadap kawasan Amahami menjadi salahsatu prioritas
yangdirekomendasikan
4.2 KESESUAIANKEBIJAKANTERHADAPSKENARIOPENGEMBANGANKAWASAN
Penilaian terhadap kesesuaian scenario pengembangan kawasan dilakukan
untuk mengetahui tingkat keterpaduan dan konsistensi produk penataan ruang.
Elemen yang dinilai dapat diidentifikasi dalam dokumen perencanaan tata ruang
wilayah, indikasi program sektoral dan simulasi kegiatan investasi. Beberapa elemen
yang perlu dicermati dalam pengembangan dan penataan kawasan sekitar taman
amahamiantaralainsebagaiberikut
1. Pengembangansuperblokperdagangan
2. Penetapankawasansempadanpantai
3. Pengembanganareatamanamahamimenjaditamanaktif
4. Pengendalianpemanfaatanruangdijalanarteri
5. Ketentuanreklamasiperairanpantai
6. Konservasihutanmangrove
IV - 21
LAPORAN
AKHIR
superblokperdagangan
Penetapankawasansempadanpantai
Pengembanganareatamanamahamimenjaditamanaktif
Pengendalianpemanfaatanruangdijalanarteri
Ketentuanreklamasiperairanpantai
Konservasihutanmangrove
IV - 22
Konservasihutanmangrove
Penetapankawasansempadanpantai
NO
Pengendalianpemanfaatanruangdi
jalanarteri
superblokperdagangan
Pengembanganareatamanamahami
menjaditamanaktif
TabelIV.4MatriksKesesuaianFungsiKegiatan
LAPORAN
AKHIR
TabelIV.5DukunganKebijakanPengembanganTerhadapIndikasiProgramPemanfaatanRuang
No
1
Indikasi Kegiatan
superblokperdagangan
Referensi
Implikasi Persoalan
bahwa
wilayah
dan
area
merupakan
strategi belumspesifikdiaturdalamRTRW.
Penetapankawasansempadanpantai
Dalam pasal 24 perda RTRW Kota Bima, Batas kawasan sempadan pantai di
disebutkanbahwaKelurahanDaramenjadi kelurahan
dara
belum
spesifik
masyarakat
dalam
Pengendalian pemanfaatan ruang di jalan Dalam ayat 2 pasal 55 perda RTRW Kota Pemanfaatanruangmilikjalanuntuk
IV - 23
LAPORAN
AKHIR
No
Indikasi Kegiatan
arteri
Referensi
Implikasi Persoalan
jalan
meliputi
untuk
ruang
Ketentuanreklamasiperairanpantai
Dalam Pasal 9 perda RTRW Kota Bima Belum terdapat pengaturan batas
disebutkan bahwa pengembangan pesisir zonareklamasi,jarakdanmekanisme
pantai dapat dilakukan melalui reklamasi perijinan
pantaisebagaiperwujudanpengembangan
kawasanstrategiskota.
Reklamasi
pantai
dilakukan
untuk
Konservasihutanmangrove
IV - 24
LAPORAN
AKHIR
No
Indikasi Kegiatan
Referensi
Implikasi Persoalan
disusundengan
secaraalamiahpadalahanyangtelah
mematuhiketentuanmengenai:
dikuasaimasyarakat.
TamanAktif
IV - 25
LAPORAN
AKHIR
No
Indikasi Kegiatan
Referensi
Implikasi Persoalan
RTH;
c.
IV - 26
LAPORAN
AKHIR
4.3 ANALISISSWOT
AnalisisSWOTadalahinstrumenyangdigunakanuntukmelakukananalisis
isustrategispembangunan.MenurutDrs.RobertSimbolon,MPA(1999),analisis
SWOT merupakan suatu alat yang efektif dalam membantu menstrukturkan
masalah, terutama dengan melakukan analisis atas lingkungan strategis, yang
lazim disebut sebagai lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Dalam
lingkunganinternaldaneksternalinipadadasarnyaterdapatempatunsuryang
selalu dimiliki dan dihadapi, yaitu secara internal memiliki sejumlah kekuatan
kekuatan (strengths) dan kelemahankelemahan (weaknesses), dan secara
eksternalakanberhadapandenganberbagaipeluangpeluang(oppotunities)dan
ancamanancaman(threats).
SWOT merupakan singkatan dari strengths (kekuatankekuatan),
weaknesses (kelemahankelemahan), opportunities (peluangpeluang) dan
threats (ancamanancaman). Pengertianpengertian kekuatan, kelemahan,
peluangdanancamandalamanalsisSWOTadalahsebagaiberikut:
Kekuatan(strengths)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan lain relatif
terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar suatu perusahaan (Amin W.T,
1994:75). Kekuatan adalah modal potensial yang dapat berupa instrument
kebijakan, daya dukung infrastruktur, sumberdaya alam maupun SDM suatu
kawasan.
Kelemahan(weaknesses)
Kelemahan adalah keterbatasan/kekurangan dalam sumber daya alam,
keterampilandankemampuanyangsecaraseriusmenghalangikinerjaefektif
suatu
perusahaan
(Amin
W.T,
1994:75).
Kelemahan
adalah
IV - 27
LAPORAN
AKHIR
Peluang(opportunities)
Peluang adalah situasi/kecenderungan utama yang menguntungkan dalam
lingkungan
perusahaan
(Amin
W.T,
1994:74)
Peluang
adalah
Ancaman/Gangguan(threats)
Ancaman adalah situasi/kecenderungan utama yang tidak menguntungkan
dalam lingkungan perusahaan (Amin W.T, 1994:74). Ancaman adalah
situasi/kecenderungan
utama
yang
tidak
menguntungkan
untuk
Kuesioner
Kuesioneradalahsebuahsetpertanyaanyangsecaralogisberhubungan
dengan masalah penelitian dimana yang menulis isiannya adalah
responden.
Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
penanya dengan penjawab dengan menggunkan alat yang dinamakan
paduanwawancara(interviewguide)
IV - 28
LAPORAN
AKHIR
IV - 29
LAPORAN
AKHIR
TabelIV.6MatriksSWOTPerencanaanDesainArsitekturKawasanStrategis
ANALISISSWOT
STRENGTH(KEKUATAN)
WEAKNESS(KELEMAHAN)
1. LokasiTamanAmahami,LawatadanNiu
beradapadakoridorstrategis,yaitu
padaporosmasukKotadanPelabuhan.
2. KoridorNiuAmahamiditetapkan
dalamRTRWKotasebagaiKawasan
StrategisEkonomi.
3. TamanAmahamimemilikitautan
sejarahdalamperkembangansocial
budayamasyarakatKotaBima.Dalam
konstelasistrukturmakroruangterbuka
hijaukota,Amahamimerupakansimpul
MayordariscenarioUrbanHallKota
Bima
4. Kekayaansumberdayaalamberupa
perikanandankelautan,pertambangan
dangalian
OPPORTUNITY(PELUANG)
1. Pembangunanjalanlingkar
pelabuhan
1. BelumtersusunnyaRTRKawasan
strategisNiuAmahami
2. Statuslahandisekitartamandikuasai
olehperseorangan
3. KawasanAmahamidipengaruhioleh
pasangsurutairlaut,fungsiruangnya
saatinimenjadihamparankolam
penampunganlimpasanair
4. Belumtersusunnyaaturanketentuan
zonareklamasipantaidan
pemanfaatankawasanperairan
5. Keterbatasananggarandalam
merealisasikanpengembangankoridor
NiuAmahamisebagaiwaterfrontcity
IV - 30
1. Peningkatanjaringanprasarana,
LAPORAN
AKHIR
2. AdanyarencanapengembanganBlok
dikoridorjalanlingkarpelabuhan.
3. AdanyarencanainvestasiBlokpusat
perdaganganAmahami.
4. PanjanggarispantaidariNiu
Amahamimencapai6,37km
5. Meningkatnyapertumbuhaninvestasi
pertambangandangalianberupa
depositmarmer
2.
3.
4.
5.
investasikegiatanutamadanpenunjang
jasapelabuhan.
Mendorongtumbuhberkembangnya
investasikegiatanutamadanpenunjang
pariwisatadaerah.
Meningkatkansistemjaringanjalan
yangsudahadagunamenunjangarus
lalulintasorangdanbarang.
MengoptimalkanAmahamisebagai
gerbangpusatinformasikota(sejarah,
socialbudaya,investasi,pariwisata)
Pengembangankoridorwaterfrontcity
NiuAmahamidenganpengembangan
sectorperikanandankelautan,
pariwisatadanpelabuhan
2.
3.
4.
5.
IV - 31
saranadanutilitasyangadaguna
mendukungpengembangankawasan
sebagaikawasanamahamidan
sekitarnya.
Konsolidasilahandalamperencanaan
penatagunaanlahandikawasan
Amahamidansekitarnya
PenetapanPEILBanjirdanpenataan
prasaranadansaranadrainase
pematusandikawasanAmahamidan
sekitarnya
Penetapanzonareklamasidan
ketentuanteknispemanfaatannya
dalamdokumenRencanaZonasi
WilayahPesisirKotaBima
Kerjasamadankemitraanswasta
dalampembiayaanpembangunan
ruangpublik
LAPORAN
AKHIR
THREAT(GANGGUAN/ANCAMAN)
1. Reklamasikawasansekitaramahami
2. Pemanfatanruangdisekitarkoridor
arterikotayangtidakterkendali
3. Peningkatansirkulasikendaraan
menujupelabuhandansimpul
strategislainnyadikotaBima
IV - 32
Menghindariancamanterkaitkelemahan
Menetapkan
mekanisme
pengendalian
pemanfaatanruangdisepanjangkoridorNiu
Amahami
LAPORAN
AKHIR
BAB V
RENCANA PENATAAN KAWASAN
Kriteria
Usulan
Taman Pesisir
Taman Pendidikan
Pengembangan
Museum
fasilitas taman
Sentra PKL
Parkir
Taman bermain
Jogging track
Patung nelayan
Fasilitas ibadah
Toilet umum
V-1
LAPORAN
AKHIR
No
Kriteria
Bentuk
Usulan
pola
tata
lanskap taman
Gazebo/Pergola/Peneduh
Bangku taman
Pengguna
dan semua
pemanfaat taman
5
Aktifitas
lapisan
masyarakat
dengan
pengelolaan taman
Pengelolaan
unsur
pembatas
Sumber:HasilAnalisisdiolahdarihasilFGDIdanFGDII
V-2
LAPORAN
AKHIR
b. FilosofiDesain
Filosofi desain tapak taman amahami dikembangkan dari sebuah pola
dasar segi delapan yang memiliki makna sangat dalam yaitu Iman ro
Taqwa (keimanan dan ketaqwaan), Ilmu ro Bae Ade (Ilmu Pengetahuan),
Loa ro Tingi (Keahlian dan Ketrampilan), Londo ro Dou (Asal Usul
Keturunan), Mori ro Woko (Keadaan serta Tata Kehidupan), Ruku ro Rawi
(Tingkah Lakunya), Nggahi ro Eli (Tutur Katanya), Hidi ro Toho (Fisik dan
Mentalnya).
Struktur jaringan sirkulasi dalam lingkungan taman amahami dirancang
dengan pola yang menyerupai 3 bentuk dasar yaitu
Bentuk Perisai
Bentuk dasar perisai memiliki makna yang sama dengan symbol kota
bima yaitu sederhana serta memiliki keseimbangan memberi kesan
kemudahan pelayanan kepada masyarakat serta mencerminkan
kemakmuran masyarakat Kota Bima.
Segi Delapan
Bentuk segi delapan divisualisasikan dalam beberapa bentukan dasar
seperti elemen bangunan, tapak taman dan perabot lingkungan (tiang
lampu, sclupture)
V-3
LAPORAN
AKHIR
FGDI
Desain tapak pada FGD I menampilkan beberapa pola dasar antara lain
Struktur Kerangka Ikan
sebuah pola yang menyerupai kerangka ikan pada bagian selatan.
Pola kerangka ikan tidak lepas dari kondisi tapak yang
bersinggungan dengan perairan yang identik dengan potensi
perikanan sebagai sector basis kawasan. Pola ini semakin
memperjelas keberadaan sebuah scluptur berupa patung nelayan
yang sudah ada saat ini.
Kolam Air
Unsur air berupa kolam retensi dihadirkan untuk mempertahankan
fungsi amahami yang sebelumnya menjadi area tampungan air
permukaan dan pasang surut air laut. Unsur air menginspirasi
penghadiran atraksi air mancur
Garis Panah Orientasi
Pola garis path yang membentuk sebuah garis panah merupakan
upaya mengarahkan orientasi pergerakan secara visual ke beberapa
simpul strategis seperti pemakaman sultan disisi timur, pulau
kambing disisi barat, pantai lawata Niu disisi selatan dan Pusat
bisnis Kota Bima disisi utara.
Tower Segidelapan
Pola segidelapan menjadi pola dasar yang dihadirkan untuk
memperkuat filosofi local. Pola ini di wujudkan dalam desain
V-4
LAPORAN
AKHIR
tower/menara
pandang.
Menara
ini
bersifat
multifungsi,
Gambar 5. 1 Desain Tapak Taman Amahami dan sekitarnya Pada Tahap FGD I
V-5
LAPORAN
AKHIR
FGDII
Dari beberapa catatan yang diterima pada forum FGD I, dilakukan
beberapa penyesuaian desain tapak antara lain
Pusat bisnis dibagian utara taman, dikembalikan fungsinya menjadi
ruang terbuka hijau kota sesuai arahan Rencana Detail Tata Ruang
Kota (RDTR) Kecamatan Rasanae Barat. Komposisi bangunan pusat
bisnis diperkecil dan digeser keselatan
Komposisi ruang untuk area parkir diperbesar dan ditempatkan
sebagai ruang transisi antara ruang terbuka hijau kota dengan pusat
bisnis
Ketinggian menara pandang diturunkan ketinggiannya
Desain tapak yang diusulkan pada tahap FGD II secara spesifik dapat
dilihat pada Gambar 5.2
V-6
LAPORAN
AKHIR
Gambar 5. 2 Desain Tapak Taman Amahami dan sekitarnya Pada Tahap FGD II
Dari hasil FGD II, diperoleh catatan antara lain
Keberadaan menara pandang yang telah diturunkan ketinggian
lantainya tidak lagi terlihat monumentalitasnya.
Alokasi ruang pusat bisnis dan infrastruktur penunjang secara
proporsional belum dapat dipenuhi meski komposisi ruang dan
massa menara pandang telah diperkecil
Ukiran larelare dengan tulisan taman amahami yang membentuk
sebuah garis sejajar utara selatan secara skala dan komposisi belum
Nampak monumentalitasnya
Pengendalian pemanfaatan ruang bagian barat perlu dilakukan
secara tegas, agar kualitas visual dan monumentalitas taman
amahami dapat ditampilkan secara utuh.
Keberadaan jembatan penghubung yang menjorok kearah laut
perlu diberikan sentuhan desain, sehingga dapat tampil menjadi
kesatuan objek yang monumental
Desain bangunan pusat bisnis menimbulkan sebuah kesan kontras,
perlu dipikirkan penyelesaian desain dengan konsep green building
agar kualitas lanskap kawasan dapat menyatu dan harmonis
V-7
LAPORAN
AKHIR
FGDIII
Dari beberapa catatan yang diterima pada forum FGD II, dilakukan
beberapa penyesuaian desain tapak antara lain
Pusat bisnis dibagian tengah (central) amahami komposisi
ruangnya diperbesar
Menara pandang yang diusulkan dipindahkan ke lokasi pantai lawata
digantikan dengan tiang kapal yang terpasang dilingkungan sekitar
museumasimbojo
Unsur segi delapan pada bangunan pusat bisnis digunakan sebagai
elemen estetika atap, ukiran larelare di gunakan sebagai sirip yang
memilikifungsicontrolcahaya
Unsur segi delapan juga digunakan menjadi pola dasar kolam air
mancuryangpadabagianpusatnyatelahdipasangmenarakapal
Jembatanpenghubungyangmenjorokkearahlautdiusulkandilengkapi
dengan bangunan masjid apung, diharapkan dapat memperkuat
nuansa religious Kota Bima yang sebagian besar masyarakatnya
menganutagamaislam
Tulisan taman amahami dengan latar belakang ukiran larelare telah
diubah arah hadapnya ke selatan, diharapkan dapat membentuk dan
memperkuatvistakota
Padabagianbarattaman,dibangunsebuahpembatasfisikberupajalan
inspeksiyangsecarafungsionaldapatdigunakansebagai
aksesdalampemeliharaanrawapasangsurut
Aksesdalammengembangkanwisatahutanmangrove
Desain tapak yang diusulkan pada tahap FGD III secara spesifik dapat
dilihat pada Gambar 5.3
V-8
LAPORAN
AKHIR
Gambar 5. 3 Desain Tapak Taman Amahami dan sekitarnya Pada Tahap FGD III
V-9
LAPORAN
AKHIR
d. Zona Taman
Zona taman merupakan ketentuan yang mengatur komposisi dan tata letak
vegetasi. Pemilihan vegetasi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
pada poin kriteria desain yang telah diuraikan diatas (huruf a). dari hasil
seleksi vegetasi, ditetapkan beberapa jenis tanaman yang akan
dialokasikan pada Taman Amahami yaitu
a. Bismarkia Nobilis (Palem Perak)
b. Alstonia Scholaris (Pule)
c. Torminalia Catappa (Ketapang)
d. Tamarindus Occidentalis G.H (Asam Bima/Asam Simpasai)
e. Hibiscus Tiliaceus (Waru merah)
f. Syzigium oleana (Pucuk merah)
g. Caliandra haematocephala (Kaliandra)
h. Hibiscus Rosasinensis (Kembang sepatu)
i.
j.
V - 10
LAPORAN
AKHIR
Gambar 5. 4 Zonasi Vegetasi di Taman Amahami
e. Simulasi Desain
SimulasiperancangantamanAmahamisecara3dimensionaldilakukan
atasbeberapapertimbanganantaralain
Kriteriadesainlanskaptaman
KonsepTatabangunandanLingkunganyangtertuangdalam
RencanaTataBangunandanLingkunganKawasanSekitarIstana
RencanaDetailTataRuangKotaKecamatanRasanaeBarat
KetentuanZonasiyangdiaturdalam
RencanaTataRuangWilayah(RTRW)KotaBima
RencanaZonasiWilayahPesisir(RZWP)KotaBima
RencanaDetailTataRuangKotaKecamatanRasanaeBarat
V - 11
LAPORAN
AKHIR
Gambar5.5BirdViewTamanAmahamidariArahUtara/PusatKota
V - 12
LAPORAN
AKHIR
Gambar5.6BirdViewTamanAmahamidariArahSelatan
V - 13
LAPORAN
AKHIR
Gambar5.7PotonganTampakTamanAmahami
Gambar5.8TautanVisualTerhadapNodesDiPerairan
V - 14
LAPORAN
AKHIR
5.2 GerbangNiu
Penataan Taman Amahami dan sekitarnya dilakukan melalui
1. Penataan lanskap taman kota
a. Kriteria Desain
Penataan lanskap Gerbang Niu dilakukan dengan kriteria yang tertuang
dalam Tabel berikut
TabelV.2KriteriaPerancanganGerbangNiu
No
1
Kriteria
Usulan
Tema Pengembangan
Taman Pesisir
Transit point
Pengembangan
Gardu Pandang
fasilitas taman
Dermaga Wisata
Sentra PKL
Parkir
Taman
Jogging track
Toilet umum
Gazebo/Pergola/Peneduh
Bentuk
pola
lanskap taman
tata
V - 15
LAPORAN
AKHIR
No
4
Kriteria
Usulan
Pengguna
dan semua
pemanfaat taman
5
Aktifitas
lapisan
masyarakat
dengan
pengelolaan taman
Pengelolaan
unsur
pembatas
Sumber:HasilAnalisisdiolahdarihasilFGDIdanFGDII
b. FilosofiDesain
Filosofi desain tapak Gerbang Niu dikembangkan dari sebuah pola dasar
segi delapan seperti halnya telah dilakukan pad ataman Amahami.
Struktur jaringan sirkulasi pada kawasan Gerbang Niu dirancang dengan
model frontage road yaitu menyediakan jalur masuk agar tidak
menggangu kinerja jalan utama
c. Perkembangan Desain Tapak
Perancangan desain sebagaimana umumnya bersifat dinamis, dalam
proses perencanaan beberapa langkah penyesuaian dan penyempurnaan
konsep akan dilakukan dan menjadi sebuah tuntutan dalam kerangka
perencanaan berbasis partisipatif.
Perkembangan desain tapak dan lanskap Gerbang Niu dapat dicermati
pada beberapa tahapan penyusunan yaitu Focus Group Discussion (FGD) I
sampai dengan FGD III
FGD I
Pada FGD I, Pengembangan desain masih terbatas pada upaya infill
desain yaitu menghadirkan elemen baru yang dapat memperkuat unsur
lanskap yang sudah ada. Keberadaan sculpture segi delapan yang
V - 16
LAPORAN
AKHIR
Gambar5.9UsulanPengembanganGerbangNiuPadaTahapFGDI
Dari hasil FGD I, diperoleh catatan antara lain
Penghadiran unsur baru melalui duplikasi simbol local harus
mencermati karakter tempat dan kegiatan
Pembangunan
stand
PKL
perlu
disesuaikan
kembali,
FGD II
Dari catatan yang diperoleh pada FGD I, dilakukan penataan lanskap
secara komprehensif dengan beberapa penyesuaian
Usulan gerbang kota berupa gapura dapat diakomodir, namun
lokasi titik perletakannya digeser ke arah utara agar tidak
menggangu kualitas visual sculpture segi delapan
Untuk keamanan pengguna jalan yang hendak mengunjungi sentra
juliner dan hasil pertanian, dibuatkan jalur masuk (frontage)
V - 17
LAPORAN
AKHIR
Gambar5.10UsulanPengembanganGerbangNiuPadaTahapFGDII
Dari hasil FGD II, diperoleh catatan antara lain
Sirip pandang yang menjorok kearah laut perlu diperpanjang dan
diberi tulisan Gerbang Niu Kota Bima
Perlu dibuat dermaga wisata untuk mengakomodasi pengembangan
wisata bahari dan mempertkuat tautan antar simpul strategis
(Lawata dan Amahami) melalui perairan
FGD III
Dari catatan yang diperoleh pada FGD II, dilakukan beberapa
penyesuaian desain
Usulan dermaga wisata diakomodir pada bagian utara sculpture
segi delapan
V - 18
LAPORAN
AKHIR
Gambar5.11UsulanPengembanganGerbangNiuPadaTahapFGDIII
d. Zona Taman
Zona taman merupakan ketentuan yang mengatur komposisi dan tata letak
vegetasi. Pemilihan vegetasi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
pada poin kriteria desain yang telah diuraikan diatas (huruf a). dari hasil
seleksi vegetasi, ditetapkan beberapa jenis tanaman yang akan
dialokasikan pada Gerbang Niu yaitu
V - 19
LAPORAN
AKHIR
Gambar 5. 12 Zonasi Vegetasi di Kawasan Gerbang Niu
V - 20
LAPORAN
AKHIR
e. Simulasi Desain
Simulasi perancangan Kawasan Gerbang Niu secara 3 dimensional
dilakukanatasbeberapapertimbanganantaralain
Kriteriadesainlanskaptaman
KetentuanZonasiyangdiaturdalam
RencanaTataRuangWilayah(RTRW)KotaBima
RencanaZonasiWilayahPesisir(RZWP)KotaBima
RencanaDetailTataRuangKotaKecamatanRasanaeBarat
VisualisasikonsepdesainGerbangNiudansekitarnyasecaraspesifikdapat
dilihatpadaGambar5.13sampaidengan5.9
V - 21
LAPORAN
AKHIR
Gambar5.13VisualisasiPengembanganKawasanGerbangNiu
V - 22
LAPORAN
AKHIR
Gambar5.14VisualisasiPengembanganGarduPandangdanDermagaWisata
V - 23