DISUSUN OLEH :
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) Golongan III Batch III yang diselenggarakan di Balai Diklat Wilayah III Jakarta yang
berisi tentang “Penggunaan Aplikasi Google Calendar dan Form Agenda Pendampingan Dalam
Optimasi Pendampingan Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) di Direktorat
Pengadaan Jasa Konstruksi”.
Penulisan laporan ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam Pelatihan Dasar
CPNS. Selama menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi ini penulis banyak menerima petunjuk,
saran, bimbingan, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut dengan
penuh kerendahan hati dan rasa hormat, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Henrico, S.T.,M.T. dan Bapak Susman Hadi, S.T., M.T., selaku mentor yang telah
memberikan bimbingan selama melakukan aktualisasi di tempat kerja;
2. Bapak Melly Septiani, S.E., M.T., selaku coach yang selalu memberikan arahan, masukan,
dan saran dalam bimbingan pengerjaan laporan ini;
3. Ibu Dra. Retno Triyanti Handayani, M.M., selaku penguji yang selalu memberikan arahan,
masukan, dan saran dalam bimbingan pengerjaan laporan ini;
4. Seluruh pengajar/widyaiswara di BPSDM Balai Diklat Wilayah III, yang telah memberikan
materi nilai-nilai dasar, kedudukan dan peran PNS dengan baik serta memberikan bekal ilmu
dan pengetahuan sehingga dapat digunakan di lingkungan kerja pemerintahan;
5. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat terbuka pada saran dan masukan sebagai perbaikan dalam kegiatan
aktualisasi ini. Akhir kata, penulis berharap agar laporan ini dapat memberikan manfaat. Terima
kasih.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Matriks Rancangan Aktualisasi 28
Tabel 1.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi 32
Tabel 4.2 Realisasi Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi 34
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Penerapan Pelayanan Publik juga tercermin dalam tugas dan fungsi organisasi,
dimana Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi memberikan pelayanan berupa
pendampingan sebagai bentuk dari bimbingan dan supervisi proses pengadaan kepada
stakeholder yaitu, Balai unit organisasi, Satuan kerja unit organisasi, dan PPK unit
Organisasi yaitu Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Bina Marga,
Direktorat Jenderal Cipta Karya, dan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan.
Dalam Mid Term Review Pengadaan Barang Jasa Tahun Anggaran 2019 dan 2020
pada tanggal 9 Juli 2019 dipaparkan masih terjadi permasalah dalam proses pemilihan
yaitu dikarenakan regulasi baru PBJ yaitu Peraturan Menteri Nomor 07 Tahun 2019,
reorganisasi kelembagaan, dan penyesuaian Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE).
Adapun penyebab kegagalan secara umum dalam paket yang telah ditetapkan oleh
Pengguna Anggaran (PA) dalam yaitu 50% dikarenakan kesalahan tata cara evaluasi, 47%
kesalahan dokumen, dan 3% kesalahan prosedur.
Dikarenakan tingginya kegagalan akibat kesalahan dalam tata cara evaluasi maupun
kesalahan dokumen, diperlukan adanya pendampingan bagi BP2JK melalui Direktorat
Pengadaan Jasa Konstruksi. Sesuai dengan Tusi Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi
yaitu pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengadaan barang/jasa, sistem
pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi, dan advokasi dan fasilitasi pengelolaan pengadaan
jasa konstruksi. Terutama untuk paket pekerjaan konstruksi di atas Rp100 Miliar dan jasa
konsultansi di atas Rp 10 Miliar, sesuai surat arahan No. BK.0201-DK/605 dari Direktur
Jenderal Bina Konstruksi kepada Kepala BP2JK yang menyampaikan bahwa BP2JK harus
berkoordinasi dengan Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi terkait penyebab
tender/seleksi gagal yang paling sering muncul adalah kesalahan dalam dokumen
pemilihan atau dokumen yang tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Per
September 2019, dari total 83 paket pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi, 40 paket
atau sebesar 49% gagal tender/seleksi.
2
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan aktualisasi ini adalah bagaimana penerapan nilai-nilai
substansi Mata Pelatihan Agenda II yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam mewujudkan pengoptimalan
pendampingan bagi balai dalam memenuhi kebutuhan balai-balai untuk mendapatkan
pendampingan yang mumpuni dan mampu menyelesaikan permasalahan pada proses
pengadaan. Serta berkontribusi dalam visi dan misi serta penguatan nilai-nilai organisasi
Kementerian PUPR, iProVe, yaitu integritas, profesional, orientasi misi, visioner, dan
etika akhlakul karimah.
1.3 Manfaat
3
BAB II
GAMBARAN UNIT KERJA
4
4. Mempercepat pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan
rakyat secara terpadu dari pinggiran didukung industri konstruksi yang
berkualitas untuk keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di
kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan, dalam
kerangka NKRI;
5. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat yang meliputi sumber daya manusia, pengendalian dan
pengawasan, kesekertariatan serta penelitian dan pengembangan untuk
mendukung fungsi manajemen meliputi perencanaan yang terpadu,
pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang
ketat.
5
Berikut ini adalah strutktur organisasi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR
b. Fungsi
6
5. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan
pengadaan barang/jasa, sistem pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi, dan
advokasi dan fasilitasi pengelolaan pengadaan jasa konstruksi;
6. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang penyelenggaraan
pengadaan barang/jasa, sistem pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi, dan
advokasi dan fasilitasi pengelolaan pengadaan jasa konstruksi; dan
7. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat.
a. Tugas
Subdirektorat Pengaturan dan Pengembangan Sistem Pelaksanaan Pengadaan
Jasa Konstruksi memiliki tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan dan evaluasi
di bidang pengaturan dan pengembangan sistem pelaksanaan pengadaan jasa
konstruksi dan layanan informasi pengadaan jasa konstruksi.
b. Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya, Subdirektorat Pengaturan dan Pengembangan
Sistem Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengaturan dan
pengembangan sistem pelaksanaan pengadaan barang/jasa konstruksi;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengaturan dan pengembangan sistem
pelaksanaan pengadaan barang/jasa konstruksi;
3. Pelaksanaan layanan informasi pengadaan barang/jasa konstruksi;
4. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang pengaturan dan pengembangan sistem pelaksanaan pengadaan
barang/jasa konstruksi;
5. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengaturan dan
pengembangan sistem pelaksanaan pengadaan barang/jasa konstruksi; dan
6. Pemantauan dan evaluasi di bidang pengaturan dan pengembangan sistem
pelaksanaan pengadaan barang/jasa konstruksi.
7. Pemantauan dan evaluasi di bidang advokasi dan fasilitasi pengelolaan
pengadaan barang/jasa.
7
BAB III
DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI
Dalam surat arahan Direktur Jenderal Bina Konstruksi No. BK.0201-DK.605 dari
Direktur Jenderal Bina Konstruksi kepada Kepala BP2JK bahwa berdasarkan hasil
evaluasi penelitian penetapan pemenang oleh Tim Peneliti Pengadaan Barang/Jasa
(TPPBJ) untuk paket pekerjaan konstruksi di atas Rp 100 Miliar dan paket jasa konsultansi
di atas Rp 10 Miliar yaitu bahwa masih cukup banyak paket-paket yang direkomendasikan
sebagai tender/seleksi gagal. Salah satu sebab tender/seleksi gagal yang masih sering
muncul adalah terdapat kesalahan dalam dokumen pemilihan atau dokumen pemilihan
yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan. Bahkan paket-paket yang
sudah mengalami tender/seleksi gagal sebelumnya, saat dilakukan tender/seleksi ulang
masih ditemukan kesalahan yang sama. Sehingga melalui surat arahan per tanggal 26 Juli
2019 tersebut, agar dalam pelaksanaan reviu dokumen persiapan pengadaan dan reviu
dokumen pemilihan untuk paket pekerjaan pekerjaan konstruksi di atas Rp 100 Miliar dan
paket jasa konsultansi di atas Rp 10 Miliar, BP2JK harus berkoordinasi dengan Direktorat
Pengadaan Jasa Konstruksi.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, isu yang diangkat
dalam rancangan aktualisasi ini adalah jumlah balai yang harus didampingi tidak seimbang
yaitu sebanyak 34 BP2JK dengan jumlah pendamping yang tersedia saat ini sebanyak 3
orang. Keadaan yang terjadi saat ini sering kali beberapa balai melakukan pendampingan
di hari dan waktu yang sama dan/atau tidak tersedianya pendamping dikarenakan adanya
agenda kegiatan lainnya. Selain tidak tersedianya jadwal yang sinkron dikarenakan
kurangnya koordinasi, diperlukannya sebuah gambaran terkait permasalahan apa yang
akan didampingkan kepada pendamping sehingga pendamping dapat menyiapkan jawaban
yang mumpuni terhadap permasalah yang dihadapi oleh balai.
8
dimengerti, serta bagi pendamping dapat memberikan jawaban terkait permasalahan yang
lebih mumpuni. Dengan adanya pengoptimalan ini diharapkan terciptanya koordinasi yang
efektifitas dan efisiensi dalam pendampingan.
3.3 Kegiatan
9
7. Laporan akhir
a. Pendokumentasian kegiatan
b. Pembuatan laporan akhir
Terlampir.
Terlampir.
10
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
Gambar 4.1 Workshop Pengaturan dan Pengembangan Sistem Pengadaan Jasa Konstruksi
11
Gambar 4.2 Bimbingan Teknis Pengaturan dan Penyelesaian Permasalahan Pengadaan
Jasa Konstruksi
Dalam pelaksanaan bimbingan seperti workshop atau focus group discussion, tim
pokja, tim peneliti, maupun tim pelaksana BP2JK dapat bertanya langsung kepada
narasumber terkait regulasi maupun permasalahan yang dihadapi di lapangan. Namun
terbatasnya waktu berdiskusi selama kegiatan masih menjadi kendala untuk mempertajam
pembahasan yang diberikan juga permasalahan yang dihadapi terkadang bersifat rahasia
sehingga tidak dapat didiskusikan secara umum atau pembahasan yang teknis dan spesifik.
Karena keterbatasan ini balai-balai memilih untuk langsung dapat berdiskusi tatap
muka dengan pendamping. Namun jumlah balai yang harus didampingi dan jumlah
pendamping kembali menjadi kendala. Sehingga dibutuhkan koordinasi dalam bentuk
jadwal pendampingan yang terbuka dan dapat diakses bagi balai dan pendamping yang
akan memberikan pendampingan.
12
a. Koordinasi dengan Kasubdit Pengaturan dan Pengembangan Sistem
Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi, Kasi Pengaturan Pengadaan, serta
Kasi Pengembangan Sistem Pelaksanaan Pengadaan sebagai penentuan
jadwal pendampingan
b. Menentukan hari dan waktu pelaksanaan pendampingan
13
Fasilitasi Pengelolaan Pengadaan Jasa Konstruksi (Subdit 2) dan Subdirektorat Evaluasi
(Subdit 3), Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi, serta Subdirektorat Sistem
Penyelenggaraan, Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstuksi. Sehingga dalam
pembagian wilayah pendampingan harus sesuai SK dan menunggu penambahan
ketersediaan jadwal dan waktu masing-masing balai.
14
Sesuai SK tersebut, untuk pendampingan kepada 34 balai dibagi menjadi 3 wilayah
yaitu Wilayah I, Wilayah II, dan Wilayah III.
a. Wilayah I : Pulau Sumatera, Pulau Bali, Kepulauan Nusa Tenggara;
b. Wilayah II : Pulau Jawa, Pulau Kalimantan;
c. Wilayah III : Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Pulau Papua.
Pendampingan Wilayah I dilakukan oleh Subdit 2 yang dibantu oleh Kasi Standar dan
Pedoman, Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Pendampingan Wilayah II
oleh Subdit 1 yang dibantu oleh Kasi Pemantauan dan Evaluasi, Direktorat Bina
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Pendampingan Wilayah III akan dilakukan oleh Subdit
III sera dibantu oleh Kasubdit Sistem Penyelenggaraan, Direktorat Bina Penyelenggaraan
Jasa Konstruksi.
Nilai – nilai substansi Mata Pelatihan Agenda II yaitu penerapan nilai Akuntabilitas
dalam koordinasi ketersediaan jadwal dengan atasan untuk mentoring dan berdiskusi
maupun berdiskusi dengan staf senior terkait bagaimana penjadwalan pendampingan yang
optimal. Nilai Nasionalisme dan Etika Publik dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar serta sopan santun. Nilai Komitmen Mutu untuk memastikan alur proses
pendampingan yang efektif dan efisien serta sesuai dengan peraturan yang telah
diterbitkan.
15
Gambar 4.7 Realisasi Kegiatan 3
16
Surat Permohonan Pendampingan BP2JK ini sebagai standarisasi infomasi singkat
mengenai paket pekerjaan apa yang akan didampingi dan merupakan dasar dari pemberian
disposisi dari Direktur Pengadaan Jasa Konstruksi kepada pendamping sesuai dengan
pembagian wilayah sebelumnya. Pelampiran surat permohonan agenda pendampingan ini
dijelaskan dalam Alur Pembuatan Agenda Pendampingan Pada Google Calendar
Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi untuk BP2JK.
17
Nilai – nilai substansi Mata Pelatihan Agenda II yaitu penerapan nilai Akuntabilitas
dalam keterbukaan lampiran surat permohonan pendampingan. Nilai Nasionalisme dalam
penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Nilai Etika Publik dalam bersikap
sopan santun saat berkoordinasi dan berdiskusi dengan atasan dalam penyusunan lampiran
surat dan alur agenda pendampingan. Nilai Komitmen Mutu dalam memastikan setiap
balai menginput data yang sama dengan adanya format standar yang sama serta alur
pendampingan yang mudah dimengerti.
4. Pembuatan akun Aplikasi Google Calendar dan list email masing-masing balai
yang sudah dibagi menjadi 3 wilayah
a. Membuat akun Google Calendar menggunakan akun email milik DPJK
b. Koordinasi dengan balai untuk membuat list email masing-masing balai untuk
selanjutnya diundang dalam jadwal pendampingan
Gambar 4.11 Realisasi Kegiatan 4 – Undangan penggunaan akun kalender Pendampingan BP2JK untuk balai
18
Pembuatan akun Google Calendar milik Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi
dengan nama kalender Pendampingan BP2JK serta mengundang email ke-34 balai untuk
dapat menggunakan akun kalender yang telah dibuat. Balai diberikan akses untuk
menambahkan agenda pendampingan, membuat perubahan apabila diperlukan, dan
membagi agenda pendampingan yang telah ditambahkan.
Kalender yang telah ditambahan hanya dapat diakses apabila sudah diundang dan
diberikan akses. Direktorat Pengadaan Jasa Kontruksi memiliki otoritas untuk
menambahkan pendampingan yang akan mendampingi sesuai dengan disposisi dari Surat
Permohonan Pendampingan BP2JK sebelumnya, merubah tanggal atau waktu
pendampingan apabila tanggal dan waktu yang diajukan balai tidak tersedia dan akan
dilakukan koordinasi kembali.
Nilai – nilai substansi Mata Pelatihan Agenda II yaitu penerapan nilai
Akuntabilitas dalam membuat akun Google Calendar yang dapat dengan mudah diakses
sesuai dengan otoritas yang diberikan dan sinkronisasi jadwal pendamping dan balai dalam
menjadwalkan pendampingan. Nilai Komitmen Mutu dalam peningkatan mutu
menggunakan teknologi dan pengurangan waktu tunggu untuk pendampingan sehingga
lebih efektif dan efisien.
19
a. Penginputan jadwal pendamping dan balai serta agenda pendampingan pada
Google Calendar
b. Penyesuaian jadwal pendampingan yang tersedia dengan jadwal balai dan
pengaktifan fitur reminder pada Google Calendar
20
Penggunaan Google Calendar untuk Penjadwalan Pendampingan bagi BP2JK. Surat ini
ditujukan kepada ke-34 Kepala Balai P2JK. Penyampaian surat tersebut melalui media
Aplikasi “WhatsApp” kepada masing-masing Kepala Balai.
Gambar 4.15 Realisasi Kegiatan 5 dan 6 – Surat Arahan Penggunaan Google Calendar
Untuk Pendampingan BP2JK dan Lampiran
22
Gambar 4.20 Output Kegiatan 5 dan 6 – Tampilan agenda pendampingan selanjutnya
7. Laporan akhir
a. Pendokumentasian kegiatan
b. Pembuatan laporan akhir
23
Gambar 4.21 Realisasi Kegiatan 7
24
Orientasi Misi, Visioner, Etika (Akhlakul Karimah). Pendampingan yang sudah berjalan
tanpa penginputan jadwal terlebih dahulu pada calendar sehingga harus dilakukan secara
manual dari pendamping maupun penambahan agenda yang dilakukan balai masih belum
sesuai prosedur sehingga perlu dilakukan sosialisasi kembali.
25
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan aktualisasi ini adalah gagasan pemecahan isu berupa aplikasi Google
Calendar sebagai sarana optimasi koordinasi jadwal pendampingan dan Form Isian Agenda
Pendampingan berupa Surat Permohonan Pendampingan BP2JK dalam melakukan proses pengadaan
khususnya untuk paket pekerjaan konstruksi di atas Rp 100 M dan jasa konsultansi di atas Rp 10 M.
Kegiatan aktualisasi ini merupakan bagian dari kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Kementerian PUPR
dengan lokasi On Job Training pada unit kerja Subdirektorat Pengaturan dan Pengembangan Sistem
Pengadaan Jasa Konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi.
Nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA) serta peran dan kedudukan ASN diaktualisasikan dalam tahapan kegiatan gagasan
pemecahan isu sebagai proses internalisasi nilai-nilai tersebut. Memberikan kontribusi dalam
perwujudan tugas dan fungsi unit kerja dalam melaksanakan misi untuk mencapai visi serta,
penguatan nilai organisasi yaitu iProVe (Integritas, Profesional, Orientasi Misi, Visioner, Etika
(Akhlakul Karimah).
5.2 Rekomendasi
Hasil akhir dari kegiatan aktualisasi ini penjadwalan agenda pendampingan bagi Balai
Pelaksanaan Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK). Rekomendasi untuk hasil tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Memastikan balai untuk konsisten dan memastikan penambahan pendampingan pada calendar
sesuai prosedur.
2. Mengoptimalkan penggunaan calendar untuk agenda lainnya selain pendampingan untuk
mempermudah koordinasi dengan balai.
26
LAMPIRAN
27
Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Identifikasi Isu : Pengoptimalan pelaksanaan pendampingan bagi BP2JK dikarenakan sering kali beberapa balai melakukan pendampingan di
hari dan waktu yang sama dan/atau tidak tersedianya pendampingan
Gagasan Pemecahan Isu : Penyusunan jadwal pendampingan pada Google Calendar dan Form Isian Agenda Pendampingan untuk pengoptimalan
waktu pendampingan
1 2 3 4 5 6 7
1 Penyusunan a. Koordinasi dengan Notulensi hasil a. Penerapan nilai Akuntabilitas Berkontribusi pada Penguatan Nilai Organisasi
ketersediaan waktu Kasubdit Pengaturan dan koordinasi dan diskusi dalam koordinasi ketersediaan tugas dan fungsi terkait dengan nilai iProVe
pendampingan Pengembangan Sistem berupa jadwal jadwal dengan atasan direktorat yaitu
Pelaksanaan Pengadaan pendampingan yang b. Penerapan nilai Nasionalisme dalam pemberian bimbingan Profesionalisme:
Jasa Konstruksi, Kasi tersedia menggunakan Bahasa Indonesia teknis dan supervisi bagaimana memposisikan
Pengaturan Pengadaan, yang baik dan benar di bidang diri sebagai bawahan yang
serta Kasi c. Penerapan nilai Etika Publik dalam memerlukan arahan dari
Pengembangan Sistem berkomunikasi dengan atasan penyelenggaraan atasan
Pelaksanaan Pengadaan d. Penerapan nilai Komitmen Mutu pengadaan
sebagai penentuan dalam jadwal pendampingan yang barang/jasa, sistem Orientasi Mutu:
jadwal pendampingan jelas sehingga dapat memberikan memastikan ketersediaan
b. Menentukan hari dan pendampingan yang memuaskan pelaksanaan hari dan waktu untuk
waktu pelaksanaan a. Penerapan nilai Akuntabilitas pengadaan jasa pendampingan
pendampingan dalam pengumpulan jadwal konstruksi, dan
pendampingan yang tersedia advokasi Visioner: mampu berfikir
b. Penerapan nilai Anti Korupsi dalam secara sistematis
ketepatan waktu bertemu dengan dan fasilitasi
atasan pengelolaan Etika: memiliki etika dalam
pengadaan jasa berdiskusi dengan atasan
konstruksi
28
2 Penyusunan a. Membagi 34 balai Jadwal slot a. Penerapan nilai Akuntabilitas Penguatan Nilai Organisasi
jadwal menjadi 2 yaitu wilayah pendampingan yang dalam membuat ketersediaan jadwal terkait dengan nilai iProVe
pendampingan 34 I dan II tersedia pendampingan
balai b. Menentukan hari dan b. Penerapan nilai Komitmen Mutu Integritas: memberikan
waktu pelaksanaan dalam membuat slot jadwal pembagian jadwal yang
pendampingan yang pendampingan yang merata merata
tersedia untuk masing-
masing balai Orientasi Mutu:
a. Penerapan nilai Akuntabilitas memastikan ketersediaan
dalam membuat jadwal yang merata
hari dan waktu untuk
dan sesuai
b. Penerapan nilai Komitmen Mutu pendmapingan
dalam jadwal pendampingan yang Visioner: mampu berfikir
jelas sehingga mengurangi waktu secara sistematis
tunggu untuk menunggu jadwal
pendampingan tersedia
3 Pembuatan format a. Membuat format Format pengisian agenda a. Penerapan nilai Akuntabilitas Penguatan Nilai Organisasi
isian agenda pengisian agenda pendampingan untuk dalam membuat format isian agenda terkait dengan nilai iProVe
pendampingan pendampingan untuk balai pendampingan
balai a. Penerapan nilai Komitmen Mutu Profesionalisme: mampu
b. Memberikan dan dalam membuat format isian yang membuat format isian
menjelaskan format berstandar sama agenda sesuai kebutuhan
pengisian agenda
pendampingan untuk Orientasi Mutu:
balai a. Penerapan nilai Akuntabilitas memastikan format isian
dalam keterbukaan format isian agenda yang diberikan
agenda yang sama mudah dipahami dan diisi
b. Penerapan nilai Komitmen Mutu
dalam memastikan setiap balai
menginput data yang sama dengan
adanya format standar yang sama
4 Pembuatan akun a. Membuat akun Google Akun Google Calendar a. Penerapan nilai Akuntabilitas Penguatan Nilai Organisasi
Aplikasi Google Calendar menggunakan dan List email masing- dalam membuat akun Google terkait dengan nilai iProVe
Calendar dan list akun email milik DPJK masing balai Calendar yang dengan mudah dapat
b. Koordinasi dengan balai diakses Orientasi Mutu:
29
email masing- untuk membuat list b. Penerapan nilai Nasionalisme dalam memastikan komponen-
masing balai yang email masing-masing menggunakan Bahasa Indonesia yang komponen yang diperlukan
sudah dibagi balai untuk selanjutnya baik dan benar dalam pembuatan akun
menjadi 2 wilayah diundang dalam jadwal c. Penerapan nilai Etika Publik dalam dipenuhi
pendampingan berkomunikasi dengan rekan kerja
d. Penerapan nilai Komitmen Mutu Visioner: mampu
dalam peningkatan mutu memberikan inovasi
menggunakan teknologi teknologi untuk
a. Penerapan nilai Akuntabilitas mempermudah penjadwalan
dalam sinkronisasi jadwal
pendampingan dan balai Etika: memiliki etika dalam
b. Penerapan nilai Komitmen Mutu berdiskusi dengan atasan
dalam pengurangan waktu tunggu dan rekan
untuk pendampingan sehingga lebih
efektif dan efisien
5 Penjadwalan dan a. Penginputan jadwal Jadwal pendampingan a. Penerapan nilai Akuntabilitas Penguatan Nilai Organisasi
penyesuaian pendamping dan balai dan balai yang sudah dalam terbukanya jadwal terkait dengan nilai iProVe
pendampingan serta agenda sinkron pendampingan yang tersedia dan
pada Google pendampingan pada agenda apa yang ingin Integritas: penginputan
Calendar Google Calendar didampingkan oleh balai sehingga jadwal sesuai dengan yang
b. Penyesuaian jadwal pendampingan dapat menyiapkan tersedia
pendampingan yang materi seputar yang akan
tersedia dengan jadwal didampingkan Profesionalisme:
balai dan pengaktifan b. Penerapan nilai Komitmen Mutu menyesuaikan waktu
fitur reminder pada dalam jadwal pendampingan yang pendampingan dengan
Google Calendar jelas dan terarah sehingga dapat reminder
memberikan pendampingan yang
memuaskan Orientasi Mutu:
memastikan pengisian
a. Penerapan nilai Akuntabilitas
jadwal sudah benar
dalam pemberian pendampingan
yang sesuai kebutuhan
b. Penerapan nilai Etika Publik dalam
berkomunikasi dengan atasan
c. Penerapan nilai Komitmen Mutu
dalam pengurangan waktu tunggu
dan pengingat untuk pendampingan
sehingga lebih efektif dan efisien
30
6 Penambahan a. Penginputan jadwal Jadwal pendampingan a. Penerapan nilai Akuntabilitas Penguatan Nilai Organisasi
jadwal pendampingan yang yang akan tersedia dalam terbukanya jadwal terkait dengan nilai iProVe
pendampingan akan tersedia selanjutnya pendampingan selanjutnya
selanjutnya dan selanjutnya b. Penerapan nilai Komitmen Mutu Integritas: penginputan
perbaikan b. Perbaikan penjadwalan dalam penjadwalan yang berkala jadwal sesuai dengan yang
penjadwalan dan dan pengisian form sesuai kebutuhan tersedia
agenda pendampingan a. Penerapan nilai Akuntabilitas
pengisian agenda Orientasi Mutu:
dalam pengisian jadwal dan form
pendampingan memastikan perubahan
agenda pendampingan yang sesuai
kebutuhan jadwal yang sudah
b. Penerapan nilai Komitmen Mutu disesuaikan
dalam perbaikan yang berkelanjutan
Visioner: melakukan
perbaikan-perbaikan yang
dibutuhkan
7 Laporan akhir a. Pendokumentasian Dokumentasi dan a. Penerapan nilai Akuntabilitas Penguatan Nilai Organisasi
kegiatan laporan hasil aktualisasi dalam memberikan dokumentasi terkait dengan nilai iProVe
b. Pembuatan laporan akhir selama habituasi kegiatan
b. Penerapan nilai Komitmen Mutu Integritas: memberikan
dalam memberikan kualitas laporan secara aktual
dokumentasi yang mumpuni
c. Penerapan nilai Anti Korupsi dalam Profesionalisme: mampu
memberikan dokumentasi kegiatan menyelesaikan laporan
tanpa rekayasa dengan baik
a. Penerapan nilai Akuntabilitas
dalam penyusunan laporan kegiatan Orientasi Mutu:
yang sesuai tujuan memastikan laporan yang
b. Penerapan nilai Komitmen Mutu diberikan berkualitas
dalam penyusunan laporan yang
Visioner: mampu berfikir
berkualitas
c. Penerapan nilai Anti Korupsi dalam secara sistematis dalam
penyusunan laporan tanpa rekayasa penyusunan laporan
31
Tabel 1.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi
Hari Ket
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
32
Hari Ket
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
33
Tabel 4.2 Realisasi Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Hari Ket
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
34
Hari Ket
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
35