Tugas 8
Nama :
Jabatan :
Unit Kerja :
Tanggal :
Petunjuk:
1. Berdasarkan data-data yang sudah dianalisis dan uraikan, selanjutnya susunlah laporan
Rancangan Aktualisasi Bab I, Bab II, dan Bab III.
2. Lengkapilah lampiran laporan Rancangan Aktualisasi (formulir ringkasan rancangan
aktualisasi, matriks jadwal rencana pelaksanaan aktualisasi, dan bukti-bukti yang disusun
secara sistematis dan dikelompokkan menggunakan bukti-bukti dari latihan sebelumnya).
Ketentuan:
Disusun Oleh :
Nama : Ary Yudhistira Pratama Putra
NIP : 19960111 202202 1 001
Jabatan : Analis Hukum Ahli Pertama
2022
i
HALAMAN PENGESAHAN
Indra Syahputra Lubis S.T., M.T. Irfan Choiruddin, S.T., M.T. Zulfa Fuadi, S.T., M.T.
NIP. 19730802 200502 1 001 NIP. 19770522 200411 1 001 NIP. 19901217 201503 1 003
Penulis
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan
Laporan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III Kementerian ESDM ini dengan baik. Dalam proses penyusunan
Laporan Rancangan Aktualisasi ini, tidak terlepas dari bantuan, dukungan,
kritik dan saran membangun yang telah diberikan oleh berbagai pihak
sehingga dalam kesempatan ini, Penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih kepada :
1. Ibu Rr. Rizki Amalia Nurhayati, S.H., M.H., selaku Kepala Bagian Umum
yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan
Laporan Rancangan Aktualisasi dan dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi jabatan pada unit kerja penempatan selama ini;
2. Bapak Zulfa Fuadi, S.T., M.T., selaku Sub Koordinator Kepegawaian dan
mentor di ujit kerja penempatan Penulis yang telah memberikan banyak
pengetahuan dan telah meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan
Penulis dalam rangka penyusunan Laporan Rancangan Aktualisasi;
3. Bapak Irfan Choiruddin, ST., M.T., selaku coach dari PPSDM Aparatur
yang telah memberikan bimbingan materiil dan teknis penyusunan
Laporan Rancangan Aktualisasi;
4. Keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan kepada Penulis
selama proses Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Kementerian ESDM;
5. Seluruh pegawai PPSDM KEBTKE yang telah membantu secara
langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan Laporan
Rancangan Aktualisasi;
Penulis menyadari bahwa Laporan Rancangan Aktualisasi ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga Penulis mengharapkan evaluasi, kritik dan
saran perbaikan dari berbagai pihak.
Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB IV PENUTUP ……………………………..…………………………... 36
A. Kesimpulan ………………………………………………………….. 36
B. Saran ………………………………………………………………..... 37
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. ix
LAMPIRAN …………………………………………………………………. x
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia menempati posisi keempat dalam urutan negara
dengan penduduk terbanyak pada tahun 2022 dengan jumlah kurang
lebih sebesar 278 juta penduduk. Tingginya jumlah penduduk membuat
Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang besar sebagai
tenaga kerja penggerak pembangunan. Namun jumlah penduduk dan
tenaga kerja yang tinggi tidak lantas membuat Indonesia menjadi
negara yang dapat bersaing di kancah internasional, pengelolaan
potensi sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kualitas dan
daya saing tenaga kerja mutlak diperlukan.
Salah satu potensi sumber daya manusia yang memiliki posisi
strategis adalah pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN). Pegawai ASN
berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme sebagaimana diatur dalam Pasal 12
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Dalam upaya peningkatan kualitas ASN diperlukan pengelolaan ASN
melalui metode pendidikan dan pelatihan (diklat) dalam rangka
mengembangkan dan menyesuaikan kompetensi yang dimiliki dengan
perkembangan zaman dan/atau tantangan yang muncul.
1
Calon Pegawai Negeri Sipil diwajibkan untuk menjalani masa
percobaan berupa pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang sebagaimana diatur dalam Pasal 63 Ayat (3) dan
Ayat (4) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara.
Selain mengikuti rangkaian kegiatan pendidikan dan pelatihan,
CPNS juga dituntut untuk kritis terhadap isu-isu yang terjadi di
lingkungan sekitar dan inovatif dalam memberikan
perbaikan/perubahan terhadap isu yang ada sehingga menghasilkan
dampak positif demi kemajuan organisasi. Laporan Rancangan
Aktualisasi ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Penulis
atas pelaksanaan kegiatan MOOC dan E-Learning Latsar CPNS serta
sebagai bentuk usulan aksi perubahan yang diharapkan dapat
diaplikasikan sehingga memberikan dampak peningkatan kinerja demi
mencapai tujuan bersama.
B. Deskripsi Organisasi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memiliki misi
terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian
berlandaskan gotong royong dengan misi antara lain:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia
sebagai negara kepulauan;
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan, dan
demokratis berlandaskan negara hukum;
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri
sebagai negara maritim;
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju,
dan sejahtera;
2
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,
kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional;
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
3
7. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;
8. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawab Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; dan
9. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral.
4
1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program
pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas
bumi, ketenagalistrikan, mineral dan batubara, energi baru, energi
terbarukan, konservasi energi, dan geologi;
2. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang
minyak dan gas bumi, ketenagalistrikan, mineral dan batubara,
energi baru, energi terbarukan, konservasi energi, dan geologi;
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengembangan
sumber daya manusia di bidang di bidang minyak dan gas bumi,
ketenagalistrikan, mineral dan batubara, energi baru, energi
terbarukan, konservasi energi, dan geologi;
4. Pelaksanaan administrasi BPSDM ESDM;
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
5
Kemudian pada tahun 2016 dengan terbitnya Peraturan Menteri
ESDM Nomor 13 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian ESDM, Pusdiklat KEBTKE berubah nama menjadi Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru,
Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) dengan tugas
melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang
ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan dan konservasi energi.
Kemudian pada tahun 2017, dengan terbitnya Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 965/KMK.05/2017 tentang Penetapan Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan Energi Baru
Terbarukan dan Konservasi Energi Pada Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum maka PPSDM
KEBTKE menjadi organisasi Badan Layanan Umum (BLU) yang
membuat PPSDM KEBTKE memiliki kebebasan untuk melakukan
pengelolaan keuangan organisasi secara mandiri dengan tetap
mendasarkan praktik bisnisnya terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral Nomor 15 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian ESDM, PPSDM KEBTKE memiliki tugas untuk
melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang
ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan dan konservasi energi
kepada aparatur/PNS, masyarakat dan industri. Disamping itu PPSDM
KEBTKE menyelenggarakan fungsi antara lain:
1. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengembangan sumber
daya manusia bidang KEBTKE;
2. Penyusunan program, akuntabilitas kinerja dan evaluasi serta
pengelolaan kerja sama pengembangan sumber daya manusia
bidang KEBTKE;
3. Penyusunan perencanaan dan standardisasi pengembangan
sumber daya manusia bidang KEBTKE;
6
4. Pelaksanaan penyelenggaraan pengembangan sumber daya
manusia serta sertifikasi kompetensi di bidang KEBTKE serta
manajemen energi;
5. Pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana, teknologi informasi
dan komunikasi, serta publikasi pengembangan sumber daya
manusia bidang KEBTKE;
6. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang
pengembangan sumber daya manusia bidang KEBTKE;
7. Pelaksanaan administrasi PPSDM KEBTKE.
7
Gambar 1 Struktur Organisasi Pusat Pengembangan SDM KEBTKE
8
3. Analisis permasalahan hukum yang terkait dengan tugas dan fungsi
instansi pemerintah;
4. Analisis terhadap pengawasan pelaksanaan peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan tugas dan fungsi instansi
pemerintah;
5. Analisis dan evaluasi dokumen perjanjian dan pelaksanaan
perjanjian instansi pemerintah;
6. Analisis dan evaluasi pelayanan hukum, perizinan dan informasi
hukum;
7. Advokasi hukum.
1) Bidang Hukum
a. Menyusun, menganalisis dan mengelola Surat Keputusan;
b. Menyusun, menganalisis dan mengelola dokumen perjanjian
kerja sama seperti naskah kesepakatan kerja sama dan kontrak
perjanjian;
c. Menyusun, menganalisis dan mengelola dokumen pengadaan
seperti berita acara pembayaran, berita acara serah terima,
surat perjanjian dan surat pesanan.
2) Bidang Kepegawaian
a. Membantu dalam menyusun dan me-review SKP;
b. Membantu menyusun laporan Dewan Pengawas Semester II
Tahun 2021 di bidang kepegawaian dan umum;
c. Membantu menyusun data pengembangan JFT tahun 2022.
9
3) Bidang Umum
a. Menyusun dan mengelola naskah dinas seperti surat
undangan, nota dinas dan surat keluar;
b. Menyusun, menganalisis dan mengelola dokumen KAK, RAB
dan proposal kegiatan Audit Energi;
c. Mengikuti kegiatan rapat zoom, webinar dan workshop seperti
rapat koordinasi audit energi, penyelenggaraan latsar
Kemendikbudristek, pembahasan proses bisnis BPSDM
ESDM, pengumpulan data dukum PMPRB, sosialisasi PSBE,
dan sebagainya;
d. Menyusun dokumen penunjang seperti notulensi rapat, bahan
paparan dan laporan dinas;
e. Mengelola layanan pelatihan dasar CPNS Kemendikbud;
f. Mengelola layanan audit energi bagi bangunan Gedung di
lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
C. Identifikasi Isu
Sebelum menganalisis isu yang ada, terlebih dahulu Penulis
memaparkan hasil observasi dan hasil diskusi selama kurang lebih 5
bulan berada di unit penempatan dengan menggunakan analisis
SWOT. Analisis SWOT digunakan untuk mengenali dan memahami
kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan
ancaman (threat) yang terdapat dalam suatu lingkungan pekerjaan,
organisasi atau proyek bisnis. Dengan memahami keberadaan
keempat faktor tersebut, akan membantu Penulis dalam memetakan
kondisi dan situasi eksisting secara sistematis sehingga mempermudah
dalam perencanaan strategi kedepannya. Berikut merupakan hasil
analisis SWOT yang Penulis lakukan:
10
Gambar 2 Analisis SWOT
I. Strengths
Kekuatan yang dimiliki oleh PPSDM KEBTKE antara lain sebagai
berikut:
1. Telah memiliki aplikasi penunjang pekerjaan (Sakira, Ngantor,
Nadine, Website PPSDM KEBTKE, dsb)
Aplikasi sebagai kumpulan dari program komputer
digunakan untuk mengerjakan tugas dari pengguna
sebagaimana aplikasi tersebut telah disusun dan diprogram
sesuai peruntukannya. Pengembangan dan penggunaan
aplikasi di era digital seperti saat ini rasanya merupakan suatu
keharusan. PPSDM KEBTKE telah memiliki dan terus
mengembangkan one-stop access website yang dapat diakses
melalui laman http://ppsdmkebtke.esdm.go.id.
11
Website tersebut berisikan banyak aplikasi yang dapat
diakses melalui satu pintu sehingga memudahkan pengguna
dalam pengoperasian antara lain web profile PPSDM KEBTKE,
aplikasi kediklatan ISYANA, profil pengajar, e-learning, e-
library, dan sebagainya. Selain itu terdapat juga aplikasi
Ngantor KESDM dan aplikasi Sistem Penilaian Kinerja Harian
(SAKIRA BPSDM ESDM).
12
Gambar 5 SAKIRA
13
4. Sarana dan prasarana teknis diklat lengkap
Sarana dan prasarana teknis diklat yang dimiliki oleh
PPSDM KEBTKE lengkap dan dalam kondisi baik. Sarana dan
prasarana teknis ini sangat membantu para peserta diklat
dalam kegiatan praktik secara langsung sehingga memberikan
kesempatan bagi mereka untuk mengaplikasikan ilmu yang
sudah mereka dapat. Beberapa sarana dan prasarana teknis
antara lain PLTD, PLTS, jaringan tegangan menengah,
jaringan tegangan rendah, instalasi pemanfaatan tegangan
listrik, simulator AC, PLTA dan lain sebagainya.
II. Weaknesses
Analisis mengenai kelemahan yang terdapat di PPSDM
KEBTKE lebih lanjut akan dijelaskan dan dijabarkan pada Sub Bab
Perumusan dan Penetapan Isu di bawah.
14
III. Threats
Ancaman yang sudah dan masih terjadi adalah adanya
disrupsi akibat pandemi Covid-19. Munculnya pandemi Covid-19
sejak dua tahun lalu, memiliki dampak besar bagi keberlangsungan
dunia. PPSDM KEBTKE sebagai lembaga penyelenggara
pengembangan sumber daya manusia yang berhubungan erat
dengan pemberian layanan secara langsung/luring kepada para
peserta diklat harus beradaptasi dengan kebijakan protokol
kesehatan, stay at home dan work from home yang diaplikasikan
sebagai dampak dari adanya pandemic Covid-19. Selama dua
tahun sejak 2019 penyesuaian terus dilakukan terkait pelaksanaan
layanan utama PPSDM KEBTKE agar layanan dapat berjalan, para
peserta tetap bisa mendapatkan pendidikan dan pelatihan namun
tetap mematuhi aturan pemerintah untuk selalu menjaga protocol
kesehatan.
IV. Opportunities
1. Digitalisasi database yang terintegrasi dalam manajemen
dokumen
2. Meningkatkan kreatifitas dalam menemukan ide-ide segar
terkait business development PPSDM KEBTKE
3. Meningkatkan penggunaan media sosial sebagai media
promosi dan edukasi
4. Meningkatkan kinerja layanan penunjang seperti penyewaan
kamar, lahan dan gedung.
15
Gambar 6 Kondisi Eksisting Penyimpanan Produk Hukum
16
Selanjutnya Penulis akan menganalisis ketiga isu tersebut
menggunakan metode analisis USG dalam rangka menyusun urutan
prioritas isu dan menentukan isu prioritas utama yang akan dibahas dan
diajukan dalam Rancangan Aktualisasi.
17
3. Growth
Berkaitan dengan kemungkinan perkembangan masalah yang
akan semakin memburuk dan mempengaruhi aspek lain jika
dibiarkan.
18
Aspek selanjutnya yaitu mengenai keseriusan masalah yang
dihadapi, dengan tidak adanya database produk hukum akan
berpotensi mengganggu efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan
pekerjaan yang kemudian akan berdampak pada keberhasilan
program. Dengan adanya database produk hukum, mencari produk
hukum tertentu akan lebih mudah dan cepat sehingga pelaksanaan
pekerjaan juga akan menjadi lebih cepat. Terlebih lagi apabila sudah
memiliki database produk hukum, akan lebih mudah untuk
mengklasifikasikan produk hukum dalam beberapa jenis/bidang
sehingga lebih mudah untuk memetakan mana produk hukum yang
sudah dan/atau belum dibuat. Selain itu dengan adanya database
produk hukum akan membuat kegiatan monitoring produk hukum
menjadi lebih mudah.
Aspek yang terakhir adalah potensi perkembangan masalah di
masa depan yang apabila permasalahan ini tidak segera diselesaikan
akan berpotensi untuk semakin memperumit dan memperburuk kondisi
di masa yang akan datang, karena produk hukum baru yang akan terus
bertambah seiring berjalannya waktu.
Berdasarkan hasil analisis diatas, isu yang menjadi prioritas
adalah tidak adanya database produk hukum. Permasalahan tersebut
menjadi permasalahan prioritas dikarenakan memiliki tingkat urgensi
yang besar baik dari aspek urgensi masalah yang dihadapi (Urgency),
keseriusan masalah yang dihadapi (Seriousness) dan perkembangan
masalah (Growth) di masa depan. Hal ini juga berarti bahwa terdapat
ruang improvement dalam fungsi manajemen produk hukum
khususnya di bagian umum dan umumnya di lingkungan PPSDM
KEBTKE.
19
BAB II
(AKTUALISASI)
20
masih penyimpanan digital dan
konvensional dan digital terintegrasi
individual
Method Tidak terdapat Melakukan update Terdapat SOP
SOP produk SOP produk produk hukum
hukum yang hukum yang relevan
relevan dengan situasi
dan kondisi unit
Money Dibutuhkan biaya Menyusun sistem Terdapat sistem
dalam database database yang
penyusunan menggunakan dikelola tanpa
sistem database media yang menggunakan
berstatus free biaya
Environment Penyusunan dan Membuat sistem Penyusunan dan
penyimpanan penyusunan dan penyimpanan
masih bersifat penyimpanan terintegrasi
individual masing-
masing
bagian/pokja
Tabel 2 Analisis Fishbone Diagram
21
Kegiatan Sub Kegiatan Output Bukti
Perbaikan SOP Analisis SOP Rancangan SOP File Rancangan SOP
Produk Hukum ideal dalam hal Produk Hukum Produk Hukum
perencanaan,
penyusunan,
monitoring dan
penyimpanan
produk hukum
Melakukan SOP Produk Dokumentasi/surat
penyusunan Hukum undangan/notulen
SOP Produk kegiatan
Hukum
bersama
manajemen
PPSDM KEBTKE
Pembuatan Template Dokumentasi/notulen
template berbagai kegiatan
produk hukum produk hukum
sehingga
terwujudnya
kesamaan hasil
produk hukum
sebagai bentuk
quality control
Harmonisasi Laporan Dokumentasi/surat
dan koordinasi perbaikan SOP undangan/notulen
dengan pihak Produk Hukum kegiatan
terkait dan template
produk hukum
Menunjuk PIC Daftar PIC Surat tugas/data PIC
pengelola pengelola pengelola produk
produk hukum produk hukum hukum
Pemetaan Analisis produk Laporan File laporan
Produk Hukum hukum yang
dibuat di
lingkungan
PPSDM KEBTKE
(jenis,
penomoran,
hal, status, dsb)
22
Menyusun Rekap data File rekap data
rekap data produk hukum
produk hukum
Perencanaan Menyusun Sistem Foto/video
Pengembangan sistem pengelolaan penggunaan sistem
Sistem pengelolaan dan/atau pengelolaan produk
Pengelolaan dan/atau penyimpanan hukum
Produk Hukum penyimpanan produk hukum
menggunakan dapat
google drive digunakan
dan/atau
Microsoft
Access
Melakukan Data produk Foto/video produk
input data ke hukum yang hukum yang telah
dalam sistem telah dan/atau terinput ke dalam
yang telah sedang dibuat sistem
disusun telah terinput
ke dalam
sistem
Evaluasi Melakukan Laporan hasilNotulen kegiatan
evaluasi evaluasi
pelaksanaan
sistem
pengelolaan
untuk
melakukan
peningkatan di
kemudian hari
Tabel 3 Rencana, Tahapan dan Output Kegiatan
23
C. Keterkaitan Kegiatan dengan Substansi Mata Pelatihan (Nilai-Nilai
Dasar PNS dan Kedudukan serta Peran PNS dalam NKRI)
- Berorientasi Pelayanan
Perbaikan SOP produk hukum hanya bersifat internal, artinya
SOP produk hukum ini tidak berdampak langsung kepada
pemenuhan kebutuhan masyarakat namun memiliki dampak
tidak langsung melalui kepastian legalitas dan standar
minimum pelayanan terkait produk hukum sebagai aspek
penunjang dalam pemberian layanan di PPSDM KEBTKE
24
- Akuntabel
Perbaikan SOP produk hukum merupakan implementasi dari
nilai akuntabel dimana dengan adanya SOP produk hukum
yang efektif dan efisien akan membuat pelaksanaan tugas
menjadi lebih transparan, dapat dipertanggungjawabkan, dan
lebih berintegritas.
- Kompeten
Dengan adanya SOP produk hukum yang baik akan membuat
para pegawai dalam melakukan pengelolaan produk hukum
menghasilkan pekerjaan dengan kualitas terbaik.
Pemutakhiran SOP produk hukum juga merupakan sebuah
bentuk peningkatan dan/atau pengembangan diri dan
organisasi untuk terus memperbaiki diri dan menjawab
tantangan yang selalu berubah.
- Harmonis
Dengan adanya SOP produk hukum yang baik, akan
menghasilkan sebuah standar minimum (quality control) sama
antar bagian/pokja di lingkungan PPSDM KEBTKE sehingga
dalam pengelolaan produk hukum didapat hasil yang sama,
meminimalisir permasalahan yang diakibatkan oleh
maladministrasi dan terbangunnya lingkungan kerja yang
kondusif.
- Loyal
Dengan adanya SOP produk hukum akan menghasilkan
produk hukum dengan kualitas yang baik dan terwujudnya
kesamaan hasil dikarenakan adanya standar minimum yang
jelas sebagai bentuk quality control. Dengan demikian, dapat
menjaga nama baik instansi dan pimpinan.
25
- Adaptif
Pemutakhiran SOP produk hukum sesuai dengan situasi dan
kondisi lingkungan PPSDM KEBTKE saat ini merupakan suatu
implementasi dari nilai adaptif yaitu cepat tanggap dalam
berinovasi menghadapi perubahan dan cepat menyesuaikan
diri terhadap perubahan.
- Kolaboratif
Pemutakhiran SOP produk hukum tentunya akan memerlukan
kerjasama antar bagian/pokja di internal PPSDM KEBTKE dan
Sekretariat BPSDM sebagai bentuk kolaborasi sinergis dalam
pemanfaatan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan
bersama yang lebih baik.
- Berorientasi Pelayanan
Dengan terwujudnya pemetaan produk hukum dalam sebuah
rekap data produk hukum akan mempermudah pegawai dalam
melakukan monitoring dan evaluasi penyusunan dan
pelaksanaan produk hukum yang nantinya akan menjadi bahan
perbaikan layanan penunjang di masa depan.
- Akuntabel
Kegiatan ini juga sebagai bentuk melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin dan berintegritas
tinggi.
- Kompeten
Sebagai bentuk implementasi dari melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik.
26
- Harmonis
Dengan adanya rekap data untuk monitoring dan evaluasi akan
mempermudah pegawai melaksnakan pengelolaan produk
hukum dan menghindari permasalahan yang mungkin muncul
berupa maladministrasi sehingga akan terbangun lingkungan
kerja yang kondusif karena memiliki sistem manajemen yang
baik.
- Loyal
Dengan adanya rekap data produk hukum yang lengkap juga
termasuk dalam implementasi kegiatan menjaga nama baik
instansi dan/atau pimpinan serta menjaga rahasia jabatan dan
negara.
- Adaptif
Sebagai sebuah bentuk inovasi dalam menghadapi perubahan
dan tindakan proaktif dalam upaya tertib administrasi.
- Kolaboratif
Sebagai bentuk kolaborasi antar bagian/pokja di lingkungan
PPSDM KEBTKE
- Berorientasi Pelayanan
Mesipun sistem pengelolaan produk hukum tidak berdampak
langsung kepada konsumen, namun dengan adanya sistem ini
akan membuat pelaksanaan kegiatan layanan menjadi lebih
cepat, rapi, efektif dan efisien. Kemudian di masa depan
harapannya sistem ini bias meningkat menjadi JDIH yang dapat
diakses oleh masyarakat secara online.
27
- Akuntabel
Dengan adanya sistem pengelolaan manajemen produk
hukum, akan membuat produk hukum yang dihasilkan oleh
PPSDM KEBTKE menjadi lebih dapat dipertanggungjwabkan.
- Kompeten
Sebagai bentuk implementasi kegiatan melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik.
- Harmonis
Sebagai bentuk membangun lingkungan kerja yang kondusif
melalui penyusunan sistem kerja yang baik.
- Loyal
Dengan pelaksanaan layanan utama dan layanan penunjang
yang optimal akan membuat kepuasan masyarakat terhadap
kinerja PPSDM KEBTKE meningkat, sehingga nama baik
instansi dan pimpinan juga akan terjaga.
- Adaptif
Sebagai bentuk inovasi dalam menghadapi perubahan zaman
dan tantangan yang muncul.
- Kolaboratif
Sebagai bentuk kerjasama antar bagian/pokja dalam
perencanaan pengembangan sistem pengelolaan produk
hukum.
28
4) Evaluasi
Melakukan evaluasi pelaksanaan sistem pengelolaan untuk
melakukan peningkatan di kemudian hari
- Berorientasi Pelayanan
Melakukan evaluasi dapat juga disebut sebagai bentuk
pemberian pelayanan prima karena hasil evaluasi nanti akan
digunakan untuk memperbaiki dan/atau meningkatkan layanan
dan kinerja organisasi baik yang berdampak langsung maupun
tidak langsung terhadap masyarakat.
- Akuntabel
Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaana kegiatan
apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau tidak.
- Kompeten
Sebagai bentuk peningkatan kompetensi apabila hasil evaluasi
menunjukkan bahwa perlu dilakukan peningkatan baik dari sisi
IT, manajemen pegawai, legal drafting, dsb.
- Harmonis
Kegiatan evaluasi juga merupakan implementasi dari nilai
saling peduli, memberikan kritik membangun dan menghargai
perbedaan pendapat untuk mencapai tujuan Bersama serta
saling menolong satu dengan yang lainnya sehingga dapat
terwujud lingkungan kerja yang kondusif.
- Loyal
Sebagai bentuk pelaksanaan menjaga nama baik ASN,
instansi, pimpinan dan negara.
29
- Adaptif
Sebagai bentuk penyesuaian diri dan terus berinovasi dalam
mengembangkan kreatifitas untuk menyelesaikan
permasalahan, tantangan dan celah perbaikan yang mungkin
muncul dalam kegiatan penyusunan database produk hukum
secara digital dan terintegrasi.
- Kolaboratif
Sebagai bentuk implementasi pelaksanaan kegiatan kerjasama
yang sinergis antara bagian/pokja dan Sekretariat BPSDM
dalam rangka penggerakan pemanfaatan berbagai sumber
daya untuk mencapai tujuan Bersama.
30
sarpras berbasis teknologi yang mendukung penyelenggaraan
diklat, dan lain sebagainya
31
Selain itu dampak pemecahan isu dilihat dari dampaknya
terhadap individu, unit kerja/organisasi dan masyuarakat antara lain
sebagai berikut:
1. Individu
Bagi individu dari sisi pegawai akan membantu mempermudah
pelaksanaan tugas dan fungsi yang berhubungan dengan produk
hukum mulai dari pencarian produk hukum, monitoring penyusunan
sampai pelaksanaan produk hukum, pemetaan produk hukum dan
evaluasi peningkatan penguatan produk hukum di PPSDM
KEBTKE.
2. Unit Kerja/Organisasi
Dengan adanya database dimaksud, akan menghasilkan sistem
kerja yang efektif fan efisien sehingga akan meningkatkan kinerja
organisasi serta meminimalisir risiko yang mungkin muncul.
3. Masyarakat
Masyarakat sebagai salah satu unsur konsumen layanan utama di
PPSDM KEBTKE akan merasakan peningkatan efektifitas dan
efisiensi dalam pekerjaan, peningkatan profesionalitas pegawai
dan/atau pengelola diklat, meminimalisir terjadinya
sengketa/aduan/risiko yang mungkin muncul kaitannya dengan
produk hukum yang dibuat oleh PPSDM KEBTKE.
32
BAB III
33
B. Pemetaan Stakeholder
Dalam mewujudkan gagasan utama Penyusunan Sistem
Pengelolaan Produk Hukum PPSDM KEBTKE, berikut Penulis
sampaikan beberapa stakeholder, peran dan strategi komunikasi yang
akan digunakan yaitu:
Stakeholder Peran Strategi Komunikasi
Antar bagian/pokja Penyusunan SOP, Rapat online / offline,
pemetaan produk naskah dinas dan
hukum, perencanaan laporan
sistem pengelolaan
produk hukum dan PIC
pengelola produk
hukum
Sekretariat BPSDM Harmonisasi dan Rapat online / offline,
koordinasi penyusunan naskah dinas dan
SOP, penyusunan laporan
template produk hukum
dan integrasi dengan
SBP
Pihak Konsultan Aplikasi Penyusunan sitem Rapat online / offline
pengelolaan produk
hukum
Tabel 5 Pemetaan Stakeholder
34
Penggunaan sistem baru Membiasakan diri bekerja
menggunakan sistem baru
Banyak data yang harus diinput Memanfaatkan mahasiswa
magang untuk melakukan
input data
Tabel 6 Kendala dan Antisipasi
35
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dan diskusi yang Penulis lakukan,
dapat diidentifikasi 3 (tiga) isu yang didapatkan menggunakan metode
analisis SWOT dalam aspek weaknesses. Selanjutnya dalam rangka
menentukan permasalahan prioritas, Penulis melakukan analisis USG
terhadap 3 (tiga) isu yang telah diidentifikasi, sehingga kemudian
didapatkan isu prioritas yaitu, tidak adanya database produk hukum
yang akan dibahas dan diusulkan dalam Laporan Rancangan
Aktualisasi ini.
Gagasan yang Penulis tawarkan dalam menyelesaikan
permasalahan tidak adanya database produk hukum adalah dengan
melakukan Penyusunan Sistem Pengelolaan Produk Hukum PPSDM
KEBTKE sebagai upaya dalam merubah kondisi eksisting menjadi
kondisi yang diharapkan, menggunakan beberapa aplikasi online
seperti google drive, google sheet dan/atau Microsoft access. Solusi ini
diharapkan dapat memberikan manfaat dan perubahan baik dalam hal
mempermudah pelaksanaan tracing, sharing dan evaluasi produk
hukum, meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan dan membuat
proses manajemen produk hukum sejak dari penyusunan sampai
penyimpanan arsip menjadi lebih rapi dan mudah.
36
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan
Rancangan Aktualisasi ini masih terdapat beberapa peningkatan yang
dapat dilakukan, oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran
untuk perbaikan ke depannya. Penulis percaya bahwa dengan adanya
Sistem Pengelolaan Produk Hukum di PPSDM KEBTKE akan membuat
pengelolaan produk hukum menjadi lebih mudah dikarenakan
terfokusnya manajemen dokumen produk hukum melalui satu aplikasi
dan satu pintu. Selain itu keberadaan database produk hukum yang
terintegrasi dan rekap data produk hukum mempermudah dalam
pemetaan dan evaluasi produk hukum untuk perbaikan ke depannya.
37
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 15 Tahun 2021 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian ESDM. Sekretariat Jenderal KESDM.
Jakarta.
ix
LAMPIRAN
x
Menyusun rekap Rekap data File rekap data
data produk produk hukum
hukum
Perencanaan Menyusun sistem Sistem Foto/video
Pengembangan pengelolaan pengelolaan penggunaan sistem
Sistem Pengelolaan dan/atau dan/atau pengelolaan produk
Produk Hukum penyimpanan penyimpanan hukum
menggunakan produk hukum
google drive dapat digunakan
dan/atau
Microsoft Access
Melakukan input Data produk Foto/video produk
data ke dalam hukum yang telah hukum yang telah
sistem yang telah dan/atau sedang terinput ke dalam
disusun dibuat telah sistem
terinput ke dalam
sistem
Evaluasi Melakukan Laporan hasil Notulen kegiatan
evaluasi evaluasi
pelaksanaan
sistem pengelolaan
untuk melakukan
peningkatan di
kemudian hari
xi